Post on 21-Jan-2021
i
PENGARUH HASIL TES FORMATIF TERHADAP HASIL TES
SUMATIF PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS SISWA
KELAS VIII MTs NEGERI DI BANDAR LAMPUNG
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh:
Widia Riati Ningsih
NPM.1611010022
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1441 H/2020 M
i
PENGARUH HASIL TES FORMATIF TERHADAP HASIL TES
SUMATIF PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS SISWA
KELAS VIII MTs NEGERI DI BANDAR LAMPUNG
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh:
Widia Riati Ningsih
NPM.1611010022
Jurusan:Pendidikan Agama Islam
Pembimbing I : Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M. Pd.
Pembimbing II : Dr. Rijal Firdaos, M. Pd
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1441 H/2020 M
iii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hasil tes formatif dan hasil tes
sumatif pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits siswa kelas VIII MTs Negeri di
Bandar lampung. serta bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh antara hasil
tes formatif dan hasil tes sumatif pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits siswa
kelas VIII MTs Negeri di Bandar lampung. Menurut metode penelitian ini
merupakan penelitian expost facto sedangkan menurut jenis data yang digunakan
adalah jenis kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VIII
MTs Negeri di Bandar Lampung dengan jumlah 608 siswa. Penelitian ini
menggunakan dua sampel yaitu sampel dari MTs Negeri 1 Bandar Lampung dan
dari MTs Negeri 2 Bandar Lampung yang berjumlah 128 siwa dengan teknik
sampling Cluster Random Sampling. Teknik Pengumpulan data yang digunakan
adalah dokumentasi hasil tes formatif dan hasil tes sumatif.
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata skor hasil tes formatif siswa
kelas VIII MTs Negeri di Bandar Lampung adalah 73,48.Terdapat 65 siswa
(50,8% dari 128 siswa) yang mempunyai hasil tes formatif yang berada diatas
KKM dan 63 siswa (49,2% dari 128 siswa) yang mempunyai hasil tes formatif
yang berada dibawah KKM. Skor minimum dan maksimum hasil tes formatif
yaitu 48 dan 95. Sedangkan Nilai rata-rata skor hasil tes sumatif siswa VIII MTs
Negeri di Bandar Lampung adalah adalah 72,66. Terdapat 65 siswa (50,8% dari
128 siswa) yang mempunyai hasil tes sumatif yang berada diatas KKM dan 63
siswa (49,2% dari 128 siswa) yang mempunyai hasil tes sumatif yang berada
dibawah KKM. Skor minimum dan maksimum hasil tes sumatif adalah 32 dan 98.
Serta terdapat pengaruh antara hasil tes formatif terhadap hasil tes sumatif pada
mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits. Hal ini dilihat dari perhitungan regresi
sederhana yang diperoleh dengan persamaan regresi sederhana yaitu Ŷ = 10,207+
0,850X. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh hasil tes formatif positif
terhadap hasil tes sumatif pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits. Dengan
demikian, semakin baik hasil tes formatif maka akan semakin baik juga hasil tes
sumatif nya, sebaliknya apabila semakin buruk hasil tes formatif maka hasil tes
sumatifnya juga akan semakin buruk.
Kata Kunci : Hasil Tes Formatif, Hasil Tes Sumatif, Al Qur’an Hadits
vi
MOTTO
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.”1
(QS. Al Hasyr [59]: 18)
1Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahanya, (Bandung : Jumanatul Ali-Art,
2004), h. 548
vii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah Subhanahu
Wata‟ala. Saya persembahkan Karya sederhana ini kepada:
Kedua orangtua tercinta, Mamak dan Papa yang selalu memberikan do‟a,
semangat, nasehat, pengorbanan, ridho, cinta, dan kasih sayang yang tak henti
untuk kesuksesan saya, Mereka yang selalu ada dan menjadi penguat untuk saya,
dengan ridhonya sehingga saya bisa mencapai ketahap ini. Mereka yang begitu
istimewa dalam hidup saya.
Terimakasih Mak, terimakasih Pa.
viii
RIWAYAT HIDUP
Widia Riati Ningsih, dilahirkan di Desa Bukitkemuning. Kecamatan
Bukitkemuning, Kabupaten Lampung Utara, pada tanggal 7 Maret 1998, anak
ketiga dari pasangan Iburasa dan Listri.
Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis dimulai dari
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Bukitkemuning selesai pada tahun 2010, Sekolah
Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Bukitkemuning selesai pada tahun 2013,
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Bukitkemuning selesai pada tahun
2016 dan mengikuti pendidikan tingkat perguruan tinggi pada Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Jurusan Pendidilan Agama Islam Universitas Islam Negeri (UIN)
Raden Intan Lampung dimulai pada semester Tahun Akdemik 2016/2017. Pada
bulan 2019 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Desa Balerejo
Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur, pada bulan 2019 penulis
melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 29 Bandar
Lampung
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang
senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S. Pd) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Pendidikan Agama Islam UIN Raden Intan Lampung. Dalan menyelesaikan
skripsi ini, penulis banyak menerima bantuann dan bimbingan yang sangat
berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak dan Ibu:
1. Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tabiyah dan
Keguruan UIN Raden Intan Lampung beserta jajarannya.
2. Drs. Sa‟idy M. Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
3. Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M. Pd. selaku pembimbing I dan Dr.Rijal
Firdaos, M. Pd. selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu
dan dengan sabra membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Dosen di lingkungan Fakultas Tabiyah dan Keguruan (khususnya jurusan
Pendidikan Agama Islan) yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada
penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden
Intan Lampung.
x
5. H.Lukman Hakim,S.Pd.,MM dan Tarmadi,S.Pd.M.Pd selaku kepala MTs
Negeri 1 dan MTs Negeri 2 Bandar Lampung, serta Septi Andriati,S.Ag dan
Rumaini, M. Pd. selaku guru mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits di MTs Negeri
1 dan MTs Negeri 2 Bandar Lampung , serta seluruh staf, karyawan dan
seluruh siswa yang telah memberikan bantuan demi kelancaran penelitian
skripsi ini.
6. Tak lupa ku sampaikan terima kasih atas do‟a, dan kasih sayangnya untuk
kakakku Novri anditian dan Endang Fitriani serta Adikku Azzahra Teriyosa
tersayang.
7. Sahabat seperjuangan seluruh keluarga besar PAI A angkatan 2016.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis yang telah
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga segala bantuan yang diberikan dengan penuh keikhlasan tersebut
mendapat anugerah dari Allah Subhanahu wa Ta‟ala. Selanjutnya penulis
menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna
mengingat keterbatasan kemapuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangatlah
penulis harapkan untuk perbaikan dimasa mendatang.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bandar Lampung, 16 Maret 2020
Penulis
Widia Riati Ningsih
NPM. 1611010022
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
ABSTRAK ................................................................................................................ iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................... iv
PENGESAHAN ........................................................................................................ v
MOTTO .................................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ..................................................................................................... vii
RIWAYAT HIDUP .................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL..................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ............................................................................................. 1
B. Alasan Memilih Judul .................................................................................... 3
C. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 4
D. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 10
E. Rumusah Masalah .......................................................................................... 10
F. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 11
G. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 11
H. Batasan Masalah............................................................................................. 11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ................................................................................................... 13
1. Hasil Tes Formatif ..................................................................................... 13
a. Pengertian Tes Formatif ...................................................................... 13
b. Pengertian Hasil Tes Formatif ............................................................. 13
c. Tujuan Tes Formatif ............................................................................ 14
d. Manfaat Tes Formatif .......................................................................... 15
2. Hasil Tes Sumatif ...................................................................................... 17
a. Pengertian Tes Sumatif ........................................................................ 17
b. Pengertian Hasil Tes Sumatif .............................................................. 19
c. Tujuan Tes Sumatif ............................................................................. 20
d. Manfaat Tes Sumatif ........................................................................... 20
e. Perbandingan Antara Tes Formatif Dan Tes Sumatif ......................... 21
f. Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadits .............................................................. 25
a. Pengertian Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadits ..................................... 25
b. Tujuan Mata PelajaranAl-Qur‟an Hadits ............................................. 25
c. Fungsi Mata PelajaranAl-Qur‟an Hadits ............................................. 26
d. Ruang Lingkup Mata PelajaranAl-Qur‟an Hadits ............................... 27
e. Pendekatan Pembelajaran Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadits .............. 27
xii
B. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 27
C. Hipotesis Penelitian ........................................................................................ 29
D. Hipotesis Statistik........................................................................................... 30
E. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian..................................................................... 33
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 34
C. Populasi, Teknik Pengambilan Sampel dan Sampel Penelitian ..................... 34
D. Definisi Operasional Penelitian...................................................................... 35
E. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 37
F. Instrumen Penelitian....................................................................................... 38
G. Metode Analisis Data ..................................................................................... 38
1. Analisis Statistik Deskriptif ..................................................................... 39
2. Analisis Statistik Inferensial .................................................................... 39
a. Uji Prasyarat ....................................................................................... 39
1) Uji Normalitas................................................................................ 39
2) Uji Linieritas .................................................................................. 40
b. Uji Hipotesis....................................................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .............................................................................................. 43
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif ............................................................. 44
2. Hasil Analisis Statistik Inferensial ............................................................ 47
a. Hasil Uji Prasyarat ............................................................................... 47
1) Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 47
2) Hasil Uji Linieritas ........................................................................ 48
b. Hasil Uji Hipotesis............................................................................... 48
B. Pembahasan .................................................................................................... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................................... 56
B. Saran ............................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel. Halaman
3.1 Populasi Siswa Kelas VIII MTs Negeridi Bandar Lampung ............................ 34
3.2 Sampel Siswa Kelas VIII MTs Negeri di Bandar Lampung ............................. 35
4.1 Data Hasil Tes Formatif dan Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Al-
Qur‟an Hadits Siswa Kelas VIII MTs Negeri 1dan MTs Negeri 2
Bandar Lampun ................................................................................................ 44
4.2 Deskripsi Data Penelitian Hasil Tes Formatif dan Hasil Tes Sumatif
Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadits Siswa Kelas VIII MTs Negeri di
Bandar Lampung .............................................................................................. 44
4.3 Hasil Uji Normalitas Data Penelitian One-Sampel Kolmogorov-
Seminnov................................................................................................................. 47
4.4 Hasil Uji Linieritas Data Penelitian Anova Table............................................. 48
4.5 Hasil Analisis Korelasi Correlations ................................................................. 49
4.6 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan ....................................................... 49
4.7 Hasil Analisis Regresi Sederhana MTs Negeri di Bandar Lampung ................ 50
4.8 Model Summary ................................................................................................ 51
xiv
DAFTAR GAMBAR
\ Halaman
1. Histogram Hasil Tes Formatif ............................................................................... 46
2. Histogram Hasil Tes Sumatif ................................................................................ 46
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Kisi-Kisi Dokumentasi
2. Pedoman Dokumentasi
3. Data Nilai Hasil Tes Formatif Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadits Siswa Kelas
VIII MTs Negeri 1 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Ajaran
2019/2020
4. Data Nilai Hasil Tes Formatif dan Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Al-Qur‟an
Hadits Siswa Kelas VIII MTs Negeri 1 Bandar Lampung Semester Ganjil
Tahun Ajaran 2019/2020
5. Data Nilai Hasil Tes Formatif Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadits Siswa Kelas
VIII MTs Negeri 2 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Ajaran
2019/2020
6. Data Nilai Hasil Tes Formatif dan Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Al-
Qur‟an Hadits Siswa Kelas VIII MTs Negeri 2 Bandar Lampung Semester
Ganjil Tahun Ajaran 2019/2020
7. Data Sampel Siswa Kelas VIII MTs Negeri di Bandar Lampung
8. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
9. Daftar Kriteria Ketuntasan Minimum MTs Negeri di Bandar Lampung
10. Tabel Titik Persentasi Distribusi t
11. Surat Izin Melaksanakan Penelitian di MTs Negeri 1 Bandar Lampung
12. Surat Izin Melaksanakan Penelitian di MTs Negeri 2 Bandar Lampung
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Untuk menghindari kesimpang siuran pemahaman judul skripsi yang berjudul
“Pengaruh Hasil Tes Formatif Terhadap Hasil Tes Sumatif Pada Mata Pelajaran
Al-Qur‟an Hadits siswa kelas VIII MTs Negeri di Bandar Lampung” yang
penulis teliti, dengan harapan agar dapat memperjelas dalam pemahaman dan
pembahasan pada bab-bab selanjutnya maka secara umum akan penulis jelaskan.
Adapun yang dipandang perlu untuk dijelaskan adalah:
1. Pengaruh
Pengaruh merupakan daya yang timbul dari sesuatu (benda atau orang)
yang ikut membentuk kepercayaan, watak seseorang.1Maka efek yang
ditimbulkan dari sesuatuyang ikut membentuk sesuatu yang lain adalah
pengaruh yang dimaksudkan dalam judul ini.
2. Hasil Tes Formatif
Menurut Mudjiono dan Dimyati menjelaskan bahwa hasil belajar
adalah hasil yang didapatkan dalam bentuk skor atau angka setelah siswa
selesai diberikan tes hasil belajar dalam waktu tertentu.2
Sedangkan tes formatif adalah salah satu jenis tes yang diberikan setelah
peserta didik menyelesaikan satu unit pembelajaran.3Maka hasil tes formatif
1Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2006), h. 935 2Anggraini Fitrianingtyas, Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Discovery
Learning Siswa Kelas Iv Sdn Gedanganak 02, e-jurnal mitra pendidikan, Volume 1, Nomor 6,
2017, h. 710
2
adalah hasil angka atau skor yang diperoleh oleh peserta didik setelah
dilakukan nya tes hasil belajar saat peserta didik menyelesaikan satu unit atau
satu subpokok pembelajaran.
3. Hasil Tes Sumatif
Sebagaimana yang sudah dijelaskan menurut Mudjiono danDimyati
bahwa hasil belajar adalah hasil yang didapatkan dalam bentuk skor atau
angka setelah peserta didik selesai diberikan tes hasil belajar dalam waktu
tertentu.4Dan Menurut Anas tes sumatif adalah tes hasil belajar yang
dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai
diberikan.5Maka penulis menyatakan bahwa hasil tes sumatif adalah hasil
yang berupa angka atau skor dari tes yang dilakukan setelah selesai
diberikannya sekumpulan satuan program pembelajaran yang lebuh besar.
4. Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadits MTs
Mata pelajaran Al-Qur'an-Hadits MTs ini merupakan salah satu bagian
dari pendidikan agama Islam di Madrasah Tsanawiyah yang ditujukan kepada
peserta didik agar memiliki kemampuan membaca al-Qur'an-hadits,
pemahaman surat-surat pendek, dan dapat mengaitkannya dengan kehidupan
sehari-hari.6
3Amirano, Daryanto, Evaluasi & Penilaian Pembelajaran Kutikulum 2013, ( Yogyajarta:
GAVA MEDIA, 2016), h. 98 4Anggraini Fitrianingtyas, Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Discovery
Learning Siswa Kelas Iv Sdn Gedanganak 02, e-jurnal mitra pendidikan…., h.710 5Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h.72
6Peraturan Menteri Agama Replublik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, h.
49
3
B. Alasan Memilih Judul
Dalam belajar mengajar perlu adanya metode,strategi,model belajar yang
tepat. Semua metode strategi model belajar dalam belajar mengajar pada dasarnya
adalah baik namun semuanya sangat bergantung pada keterampilan dan
pemahaman guru dalam implementasinya.7Selain metode,strategi,model belajar
yang tepat dalam belajar mengajar juga diperlukan proses evaluasi yang baik.
Evaluasi adalah salah satu unsur yang penting bagi pembelajaran dengan
dilakukan nya evaluasi maka dapat diketahui keefektifan dan efisiensi sistem
pembelajaran secara luas.8Evaluasi sering dianggap sebagai kegiatan akhir dari
suatu proses kegiatan. Siswa dievaluasi setelah ia selesai melakukan suatu
pelajaran, apakah ia berhasil atau tidak.Evaluasi selalu berhubungan dengan dua
fungsi.yaitu evaluasi dengan fungsi formatif dan evaluasi dengan fungsi sumatif.9
Kedua evaluasi tersebut memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda,namun
memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Selain itu berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Alsalhanie, dkk menyatakan bahwa evaluasi formatif
mempengaruhi evaluasi sumatif, evaluasi formatif membantu untuk dapat
menemukan titik lemah siswa sehingga memungkinkan mereka untuk dapat
memperbaiki dan meningkatkan kinerja dalam evaluasi sumatif mendatang.10
Hasil
dari kedua evaluasi dalam pembelajaran akan terlihat dan diketahui setelah
7Burhan Eko Purwanto, et. al, The Implementation of Cooperative Learning to Developed
Management of Language Learning System, Journal for the Education of Gifted Young Scientists,
Vol 8(1), 2020, h.380 8Asrul, et. al, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Citapustaka Media,2014), h. 12
9Wina Sanjaya. Perencanaan & Desain System Pembelajaran, (Jakarta: Kencana
Prenandamedia Group, 2008), h. 245 10
Alsalhanie, et. al, Formative evaluation impacting the results of summative evaluation-a
feedback based cross sectional study carried out among instructors of an international medical
school.International Journal of Research in Medical Sciences. Vol. 5(7),2017, h. 2866.
4
dilakukannya tes formatif dan tes sumatif.Tes formatif yang biasa disekolah
disebut dengan Penilaian Harian sedangkan tes sumatif disebut dengan Penilaian
Akhir Semester.
Al Qur‟an Hadits adalah salah satu mata pelajaran PAI yang menuntun siswa
agar memiliki kemampuan untuk membaca dan menulis Al-Qur'an dan hadist,
pemahaman surat-surat pendek, dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-
hari.11Agar dapat mengetahui kemampuan yang dicapai oleh peserta didik dalam
mata pelaharan Al Qur‟an Hadits ini, maka dilakukannya evaluasi dalam aspek
kognitif dan psikomotorik yaitu dengan cara dilakukan nya tes formatif dan tes
sumatif.
Maka dari itu peneliti tertarik untuk memilih judulPengaruh Hasil Tes
Formatif Terhadap Hasil Tes Sumatif Pada Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadits kelas
siswa VIII MTs Negeri diBandar Lampung.
C. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam membangun
manusia untuk meningkatkan sumber daya yang berkaitan untuk menunjang
kehidupan kedepannya.12
“Adapun tujuan pendidikan nasional dinyatakan dalam Undang Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 13 bahwa,
pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
11
Peraturan Menteri Agama Replublik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah…,
h. 49 12
Chairul Anwar, Hakikat Manusia Dalam Pendidikan Sebuah Tinjauan Filosofis,
(Yogyakarta: Suka-Press, 2019), h. 116
5
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”13
Pendidikan adalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam berbagai
lingkungan dan sepanjang hayat.14
Pengalaman belajar tentu tidak terlepas dari
proses belajar. Sebagaimana yang di nyatakan oleh Sardiman “belajar merupakan
perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya
dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain
sebagainya.15
Dalam proses pembelajaran disekolah perubahan ini diharapkan
terjadi pada diri peserta didik baik perubahan dari pikiran, perasaaan maupun
perbuatan kearaah yang lebih baik.
Sejalan dengan kegiatan belajar mengajar tentu seorang guru harus
melakukan evaluasi dalam pembelajaran yang telah dilakukan sehingga perubahan
tingkah laku yang dimaksud diketahui sudah tercapai atau belum. Evaluasi
pembelajaran adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi langka,
deskripsi, dan verbal analisis, interpretasi informasi untuk membuat
keputusan.16
Dengan ini evaluasi dapat membantu guru untuk menentukan langkah
selanjutnya.
Sebagaimana firman Allah pada surah Al-Baqarah ayat 31-32:
13
Imam Syafei , Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam Berbasis Problem
Based Learning Untuk Menangkal Radikalisme Pada Peserta Didik Sma Negeri Di Kota Bandar
Lampung, Jurnal: Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 10. No. I 2019, h.139 14
Basilius R. Werang, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Yogyakarta: Media akademi,
2015), h. 14 15
Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarata: Rajawali Pers, 2016), h.20 16
Teguh Triwiyanto, Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi
Aksara,2015), h. 189
6
Artinya: “dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang
benar orang-orang yang benar! mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak
ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada
kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha
Bijaksana”17
Berdasarkan ayat diatas Nata. A, menjelaskan bahwa evaluasi terhadap
peserta didik merupakan suatu tugas penting dalam susunan proses pendidikan
yang telah dilaksanakan oleh pendidik. Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa
dari ayat diatas ada beberapa hal yang dapat diketahui salah satunya adalahdalam
pendidikan mengukur daya kognisi, hafalan manusia dan pelajaran yang telah
diberikan kepada peserta didik.18
Dalam kegiatan belajar, dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian dapat
diketahui sejauh mana hasil belajar peserta didik.19
Apakah peserta didik berhasil
dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan atau ketercapaian yang dilakukan
masih belum memuaskan. Evaluasi selalu berhubungan dengan dua fungsi.yaitu
evaluasi dengan fungsi formatif dan evaluasi dengan fungsi sumatif.20
Salah satu
lingkup sasaran evaluasi dari 3 lingkup yang sesuai pendapat Mahardika
17
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahanya, (Bandung : Jumanatul Ali-Art,
2004), h. 6 18
Lailial Muhtifah, Evaluasi Pendidikan . Dalam Perspektif Al-Qur'an, Jurnal: AL-
QALAM, Vol 22, No. 2, 2005, h. 260 19
Lia Mega Sari, Evaluasi Dalam Pendidikan Islam, Al-Tadzkiyyah: Jurnal
PendidikanIslam, Volume 9, No. 2, 2018, h. 212 20
Wina Sanjaya. Perencanaan & Desain System Pembelajaran…., h. 245
7
yakni“penilaian hasil belajar”.Berdasarkan salah satu fungsi penilaian menurut
Arikunto bahwa “penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan”.21
Pada umumnya hasil belajar diniliai melalui tes, baik tes uraian maupun tes
objektif.22
Tes adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh orang yang
mengevaluasi secara lisan maupun tertulis yang harus dijawab oleh peserta
tes.23
Disekolah evaluasi formatif dan evaluasi sumatif dalam pembelajaran
dilakukan dengan adanya tes formatif dan tes sumatif.Sebagaimana yang
ditegaskan oleh Anas tes formatif ini biasanya dilaksanakan di tengah-tengah
perjalanan program pengajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan
pelajaran atau subpokok bahasan berakhir atau dapat diselesaikan24
Tes formatif
disekolah biasanya disebut dengan ulangan harian yang sekarang dinamakan
dengan sebutan penilaian harian. Dari tes formatif ini guru dapat mengetahui
siswa mana saja yang telah berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan dan
siswa mana saja yang belum mencapai tujuan. Selain itu guru juga dapat
menentukan apa saja yang harus dilakukan untuk dapat meningkatkan kinerja
selanjutya sehingga peserta didik secara keseluruhan dapat mencapai tujuan yang
telah ditentukan
Tidak hanya tes formatif dalam program pembelajaran juga dilakukan tes
sumatif. Penilaian sumatif adalah “penilaian kumulatif yang bermaksud
21
Mochammad Khafid , Pengaruh Pemberian Tes Formatif Terhadap Peningkatan Hasil
Belajar Pendidikan Kesehatan Pada Siswa Kelas Vii Smp Negeri 2 Krian, Jurnal Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, h. 120 - 121 22
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2017), h. 55 23
Supardi, Penilaian Autentik Pembelajarn Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik: Konsep dan
Aplikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 9 24
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan…., h.71
8
menangkap apa saja yang telah peserta didik pelajari, atau kualitas pembelajaran,
dan menilai kinerja berdasarkan beberapa standar ”Tidak seperti penilaian
formatif, yang umumnya digunakan untukmemberikan umpan balik kepada siswa
dan guru, penilaian sumatif umumnya “berisiko tinggi”penilaian dan digunakan
untuk mendapatkan penilaian akhir tentang berapa banyak pembelajaran yang
telah terjadi yaitu,seberapa banyak yang diketahui seorang peserta didik.25
Tes
sumatif dilakukan setelah selesai dilaksanakannya suatu program.Disekolah
biasanya tes sumatif ini disamakan dengan ulangan umum yang biasanya
dilaksanakan pada tiap akhir semester.26
Pendidikan memiliki arti bagain terpenting dalam kehidupan yang dapat
membedakan manusia dari makhluk lainnya.27
Salah satu mata pelajaran dalam
pendidikan khususnya pendidikan islam adalah Al Qur‟an Hadits.Al Qur‟an
Hadits menuntun siswa agar memiliki kemampuan untuk membaca dan menulis
al-Qur'an dan hadist, pemahaman surat-surat pendek, dan mengaitkannya dengan
kehidupan sehari-hari.28Agar dapat mengetahui kemampuan yang dicapai oleh
peserta didik dalam mata pelajaran Al Qur‟an Hadits ini, maka dilakukannya
evaluasi dalam aspek kognitif dan psikomotorik yaitu dengan cara dilakukan nya
tes formatif dan tes sumatif.Tes formatif yang biasa disekolah disebut dengan
Penilaian Harian sedangkan tes sumatif disebut dengan Penilaian Akhir Semester.
25
Dante D. Dixson & Frank C. Worrell, Formative and Summative Assessment in the
Classroom, Psychological Science at Work I Schools and education Volume 55, 2016.h. 6 26
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Ed.3, (Jakarta: Bumi Aksara,
2018), h.53 27
Chairul Anwar, Teori-teori Pendidikan Klasik Hingga Kontemporer, (Yogyakarta:
IRCiSoD, 2017), h. 13 28
Peraturan Menteri Agama Replublik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah....,
h. 49
9
Berdasarkan hasilpra penelitian yang penulis dapatkan dari Ibu Septi
Andriati, S. Ag. dan Ibu Rumaini, M. Pdselaku guru mata pelajaran Al–Qur‟an
Hadits siswa kelas VIII di MTs Negeri Bandar Lampung, pelaksanaan tes formatif
pada mata pelajaran semester ganjil sudah dilaksanakan, namunhasil tes formatif
peserta didik masih ada yang dibawah KKM, tes sumatif juga sudah dilakukan,
dengan hasil pencapaian nilai sebagian peserta didik juga masih dibawah KKM.29
Tujuan tes formatif adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran serta
memperbaiki tingkat penguasaan peserta didik30
Dengan begitu hasil dari tes
formatif akan menggambarkan tingkat penguasaan peserta didik. Tes sumatif pada
umumnya disusun atas dasar materi pelajaran yang telah diberikan selama satu
catur wulan atau satu semester.31
Dengan demikian materi tes sumatif itu adalah
seluruh materi dari tes formatif yang pernah dilakukan.Maka tingkat penguasaan
peserta didik pada setiap tes formatif juga akan berdampak terhadap tingkat
penguasaan pesertad didik padates sumatif. Tingkat penguasaan peserta didik
akan dapat terlihat dari hasil tes yang dilakukan. Berdasarkan uraian diatas maka
dapat diketahui bahwa antara hasil tes formatif peserta didik dan hasil tes sumatif
memiliki keterkaitan satu sama lain. Selain itu berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Alsalhanie, dkk menyatakan bahwa evaluasi formatif
mempengaruhi evaluasi sumatif, evaluasi formatif membantu untuk dapat
menemukan titik lemah siswa sehingga memungkinkan mereka untuk dapat
memperbaiki dan meningkatkan kinerja dalam evaluasi sumatif
29
Dokumentasi Hasil Tes Formatif dan Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadits
siswa kelas VIII Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020 MTs Negeri di Bandar Lampung. (Terlampir)
30Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan…., h. 72
31Ibid.,h. 72
10
mendatang.32
Kedua tes tersebut memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda, namun
memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Hasil tes yang akan menggambarkan
tingkat keberhasilan tes yang dilakukan.
Berdasarkan uraian diatas kiranya peneliti tertarik untuk mengangkat judul
“Pengaruh Hasil Tes Formatif Terhadap Hasil Tes Sumatif Pada Mata Pelajaran
Al-Qur‟an Hadits Siswa Kelas VIII MTs Negeri di Bandar Lampung”.
D. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka diidentifikasi masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Terdapat siswa yang belum mencapai nilai KKM pada tes formatif mata
pelajaran Al-Qur‟an Hadits.
2. Tes formatif sudah dilakukan tetapi masih terdapat siswa yang belum
mencapai nilai KKM pada tes sumatif mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits.
E. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas melahirkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimanakahhasil tes formatif pada mata pelajaran Al-Qur‟an
Haditssiswa kelas VIII MTs Negeri di Bandar Lampung?
2. Bagaimanakahhasil tes sumatif pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits
siswa kelas VIII MTs Negeri di Bandar Lampung?
32
Alsalhanie, et. al, Formative evaluation impacting the results of summative evaluation-a
feedback based cross sectional study carried out among instructors of an international medical
school…., h, :2866.
11
3. Adakah pengaruh hasil tes formatif terhadap hasil tes sumatif pada mata
pelajaran Al-Qur‟an Hadits siswa kelas VIII MTs Negeri di Bandar
Lampung?
F. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahuibagaimana hasil tes formatif pada mata pelajaran Al-
Qur‟an Hadits siswa kelas VIII MTs Negeri di Bandar Lampung.
2. Untuk mengetahui bagaimana hasil tes sumatif pada mata pelajaran Al-
Qur‟an Haditssiswa kelas VIII MTs Negeri di Bandar Lampung.
3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh hasil tes formatif terhadap
hasil tes sumatif pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits siswa kelas VIII
MTs Negeri di Bandar lampung.
G. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: Penelitian ini
akan memberikan sumbangan pemikiran dalam aspek ilmu pengetahuan,secara
khusus dibidang pembelajaran tentang pengaruh hasil tes formatif terhadap hasil
tes sumatif pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits.
H. Batasan masalah
Karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis, maka penulis
membatasi masalah ini:
1. Pengaruh hasil tes formatif terhadap hasil tes sumatif pada mata pelajaran
Al-Qur‟an Hadits
12
2. Penelitian pada siswa kelas VIII MTs Negeri di Bandar Lampung.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Tes Formatif
a. Pengertian Tes Sumatif
Tes formatif adalah salah satu jenis tes yang diberikan setelah peserta
didik menyelesaikan satu unit pembelajaran.1Maka dari itu dengan
dilakukan nya tes formatif guru dapat mengetahui sejauh pencapaian
peserta didik akan materi yang telah disampaikan.Penilaian formatif
berfungsi untuk memperbaiki proses belajar mengajar.2Guru akan tau siswa
mana saja yang membutuhkan perbaikan dan siswa mana saja yang sudah
berhasil mencapai kompetensi yang ditujukan serta dengan itu guru dapat
memperbaiki pembelajaran selanjutnya.
b. Pengertian Hasil Tes Formatif
Menurut Mudjiono dan Dimyati menjelaskan bahwa hasil belajar
adalah hasil yang didapatkan dalam bentuk skor atau angka setelah siswa
selesai diberikan tes hasil belajar dalam waktu tertentu.3Hasil belajar dapat
menjadi patokan atau tolak ukur dalam mengembangkan keterampilan
1Amirano, Daryanto, Evaluasi & Penilaian Pembelajaran Kutikulum 2013, ( Yogyakarta:
GAVA MEDIA, 2016), h. 98 2Ibid., h. 102
3Anggraini Fitrianingtyas, Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Discovery
Learning Siswa Kelas Iv Sdn Gedanganak 02, e-jurnal mitra pendidikan, Volume 1, Nomor 6,
2017, h. 710
14
dalam proses pembelajaran.4Sedangkan tes formatif adalah salah satu jenis
tes yang diberikan setelah peserta didik menyelesaikan satu unit
pembelajaran.5
Dengan uraian diatas maka penulis menyatakan bahwa hasil tes
formatif adalah hasil angka atau skor yang diperoleh oleh peserta didik
setelah dilakukan nya tes hasil belajar saat peserta didik menyelesaikan satu
unit atau satu subpokok pembelajaran.
c. Tujuan Tes Formatif
Tes Formatif adalah tes belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sudah
sejauh maana peserta didik “telah terbentuk” (sesuai dengan tujuan
pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.6
Tes formatif merupakan tes hasil belajar, tindak lanjut yang harus
dilakukan setelah diketahuinya hasil belajar ini adalah:
1) Pembelajaran dilanjutkan dengan pokok bahasan yanga baru, apabila
materi yang diteskan itu sudah dikuasai dengan baik.
2) Sebelum dilanjutkan ke pokok bahasan yang baru, terlebih dahulu
diulangi atau dijelaskan lagi bagian-bagian yang belum dikuasai oleh
peserta didik, apabila ada bagian-bagian yang belum dikuasai,
4M. Yusuf T, Mutmainnah Amin, Pengaruh Mind Map Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa, Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol 01 No (1), 2016, h. 87 5Amirano, Daryanto, Evaluasi & Penilaian Pembelajaran Kutikulum 2013…., h. 98
6Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 71-72
15
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari hasil tes
formatif adalah untuk memperbaiki pembelajaran dan juga untuk
memperbaiki tingkat penguasaan peserta didik.
d. Manfaat Tes Formatif
Secara umum tes formatif berguna bagi peserta didik, pendidik,
maupun program itu sendiri.
Manfaat hasil tes formatif bagi peserta didik:7
1) Berguna untuk mengetahui apakah peserta didiktelah menguasai
secara menyeluruh materiprogram.
2) Menjadi sebuah penguatan bagi peserta didik. Peserta didikakan
merasa mendapat “anggukan kepala” dari guru, dan mendapatkan
suatu tanda bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan
yang sudah benar,dengan mengetahui bahwa tes yang dikerjakan
sudah menghasilkan skor yang tinggi sesuai yang diharapkan.
Dengan demikian, pengetahuan itu akan lebih membekas diingatan.
Selain itu, motivasi belajar peserta didik agar mendapatkan dan
memperoleh nilai yang lebih baik akan semakin meningkatdengan
adanya tanda keberhasilan suatu pelajaran.
3) Usaha perbaikan. Peserta didikdapat mengetahui kelemahan-
kelemahannya bahkan dengan teliti peserta didikmengetahui bab
atau bagian mana yang belum dikuasainya, dengan adanya umpan
balik yang diperoleh setelah melakukan tes. Dengan demikian,
7Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Ed. 3, (Jakarta: Bumi Aksara,
2018), h.50-53
16
peserta didikakan termotivasi untuk meningkatkan penguasaan
materi pelajaran.
4) Sebagai diagnosis. Serangkaian pengetahuan, keterampilan, atau
konsep adalah bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh peserta
didik.Peserta didik dengan jelas dapat mengetahui bagian mana dari
materi pelajaran yang masih dirasakan sulit dengan mengetahui
hasil tes formatif.
Manfaat tes formatif bagi pendidik:
1) Guna mengetahui sudah sejauh mana materi yang diajarkan
telahdapat diterima oleh peserta didik. Sehingga akan menentukan
apakah pendidik perlu mengganti metode pengajaran
yangsebelumnya.
2) Guna mengetahui bagian-bagain mana dari materi pelajaran yang
belum dikuasai peserta didik. Bagian yang belum dikuasai harus
diterangkan lagi, dan barangkali memerlukan media atau cara lain
untuk memperjelas, apabila bagian tersebut merupakan materi dasar
bagi pelajaran yang lain. Jika tidak diulangi makapeserta didikakan
semakin tidak menguasainya danakan mengganggu kelancaran
pemberian materi pelajaran selanjutnya.
Manfaat hasil tes formatif bagi program:
Sesudah dilaksanakannya tes formatif maka didapatkan hasil. Dari
hasil tersebut dapat diketahui hal-hal berikut.
17
1) Program yang telah digunakan apakah merupakan program yang
tepat dalam arti sesuai dengan kecakapan peserta didik.
2) Program tersebut apakah membutuhkan pengetahuan-pengetahuan
prasyarat yang belum diperhitungkan.
3) Untuk mempertinggi hasil yang akan dicapai apakah diperlukan alat,
sarana, dan prasarana
4) Apakah sudah tepatpendekatan, metode, dan alat evaluasi yang
digunakan.
2. Hasil Tes Sumatif
a. Pengetian Tes Sumatif
Menurut Amirano dan Daryanto tes sumatif adalah jenis tes yang
dilakukan pada akhir pembelajaran dan dimaksudkan untuk mengukur
keberhasilan peserta didik dalam menguasai keseluruhan tujuan
pembelajaran.8Dan menurut Anas tes sumatif adalah tes hasil belajar yang
dilakukan setelah selesainya sekumpulan satuan program pengajaran
diberikan.9Maka dari itu dengan tes sumatif guru dapat mengetahui
pencapaian akhir peserta didik secara keseluruhan, serta guru dapat
mengetahui peserta didik makakah yang berhasil dalam mencapai tujuan
pembelajaran secara seluruhan dan mana saja yang tidak berhasil. Tes
sumatif dapat disamakan dengan ulangan umum yang biasanya
dilaksanakan pada tiap akhir semester.10
Tes sumatif dilaksanakan setiap
mengakhiri satu pokok bahasan (jadi dalam program yang lebih
8Amirano, Daryanto, Evaluasi & Penilaian Pembelajaran Kutikulum 2013….,h.98
9Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan…., h. 72
10Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Ed. 3….,h. 53
18
besar.Sebagaimana yang telah uraikan bahwa tes sumatif dilakukan sebagai
ulangan umum maka tes yang dilakukan di akhir pokok bahasan ini dapat
dipandang sebagai tes unit.atau tes subsumatif, sedangkan ulangan harian
umum yang sekarang dinamakan dengan penilaian akhir semester itulah
yang disebut tes sumatif. Dengan demikian, keseluruhan rangkaian tes akan
terlihat dalam diagram berikut.
PB.I PB.II PB.III
Unit
Keterangan:
SS = subsumatif
SPB = subpokok bahasan
PB = pokok bahasan
F = tes formatif
Pokok bahasan dan subpokok bahasan dalam kurikulum baru tidak
muncul lagi, namun diganti dengan istilah lain yaitu Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang langsung ke output siswa.
Tes pada akhir pokok bahasan dapat dipandang sebagai tes sumatif, jika
pada tiap subpokok bahasan sudah diberikan tes formatif .Namun, tes pada
S
S
S
S
S
S
S
P
P
P
B
B
B
B
B
B
B
P
P
P
P
S
S
S
S
P
P
P
P
B
B
B
B
F
F
F
F
F
F
F
F
F
F
F
SS
SS
SS
19
akhir pokok bahasan ini merupakan tes formatif, jika dibandingkan dengan
tes akhir beberapa pokok bahasan (yaitu pada akhir unit semester)
Tegasnya, tes subsumatif dapat dipandang sebagai tes sumatif maupun tes
formatif.11
b. Pengertian Hasil tes sumatif
Sebagaimana yang sudah dijelaskan Menurut Dimyati dan Mudjiono
bahwa hasil belajar adalah hasil yang didapatkan dalam bentuk skor atau
angka setelah siswa selesai diberikan tes hasil belajar dalam waktu
tertentu.12
Sedangkan menurut Amirano dan Daryanto tes sumatif adalah jenis tes
yang dilakukan pada akhir pembelajaran dan dimaksudkan untuk mengukur
keberhasilan peserta didik dalam menguasai keseluruhan tujuan
pembelajaran.13
Dan menurut Anas tes sumatif adalah tes hasil belajar yang
dilakukan setelah selesainya sekumpulan satuan program pengajaran
diberikan.14
Berdasarkan uraian diatas maka hasil tes sumatif adalah hasil yang
berupa angka atau skor dari tes yang dilakukan setelah selesai diberikannya
sekumpulan satuan program pembelajaran yang lebih besar dimaksudkan
untuk mengukur keberhasilan peserta didik dalam menguasai tujuan
pembelajaran
11
Ibid, h. 56 12
Anggraini Fitrianingtyas, Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Discovery
Learning Siswa Kelas Iv Sdn Gedanganak 02, e-jurnal mitra pendidikan….,h.710 13
Amirano, Daryanto, Evaluasi & Penilaian Pembelajaran Kutikulum 2013….,h.98 14
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan…., h. 72
20
c. Tujuan Tes Sumatif
Setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu
tertentu, menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan peserta didik
adalah tujuan utama tes sumatif, sehingga dapat:15
1) Menentukan kedudukan dari setiap peserta didik di tengah-tengah
kelompoknya.
2) Menentukan peserta didik dapat atau tidaknya untuk mengikuti
program pengajaran selanjutnya, dan;
3) Menentukan kemajuanpeserta didik, gunadisampaikan kepada pihak
orang tua, petugas bimbingan dan konseling, pasaran kerja, atau pun
lembaga-lembaga pendidikan lainnya, yang tertuang dalam bentuk
Surat Tanda Tamat Belajar atau Rapor.
Dari uraian diatas maka tujuan tes sumatif adalah untuk menentukan
keberhasilan peserta didik setelah menempuh satuan program
pembelajaran.
d. Manfaat Tes Sumatif
Ada beberapa manfaat tes sumatif, dan tiga di antaranya yang
terpenting adalah:16
1) Untuk menentukan nilai. Nilai dari tes sumatif ini digunakan untuk
menentukan kedudukan anak, jika tes formatif dipakai terutama
untuk memberikan informasi demi perbaikan penyampaian, dan
tidak memberikan nilai atau penentuan seorang anak di antara anak
15
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan…., h. 72-73 16
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Ed. 2, (Jakarta: Bumi Aksara,
2018), h.54-55
21
anak lainnya. Dalam penentuan nilai ini, setiap anak dibandingkan
dengan anak-anak lain. Prestasi belajar siswa-siswa dalam sebuah
kelas akan tergambar dalam sebuah kurva normal adalah sebagai
asumsi yang mendasari pandangan ini.
2) Tes sumatif sebagai tes prediksi yaitu untuk menentukan seorang
anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok dalam menerima
program selanjutnya.
3) Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna
bagi:
a) Orang tua siswa;
b) Pihak penyuluhan dan bimbingan di sekolah; dan
c) Pihak-pihak lain apabila siswa tersebut akan pindah ke sekolah
lain, melanjutkan sekolah, atau memasuki lapangan kerja.
3. Perbandingan Antara Tes Formatif Dan Tes Sumatif
Dalam membandingkan, dapat dilihat dari 9 aspek, yaitu:
a. Dilihat dari fungsinya
1) Tes formatif
Dalam menilai pelaksanaan satu unit program tes formatif sebagai
umpan balik bagi peserta didik, pendidik, maupun program
2) Tes sumatif
Untuk menentukan posisi kemampuan peserta didik dibandingkan
dengan kawannya dalam kelompok, serta memberikan tanda kepada
peserta didik bahwa telah mengikuti suatu program.
22
b. Dilihat dari waktu
1) Tes formatif
Untuk mengetahui kekurangan proses pembelajaran tes formatif
dilakukan selama pelajaran berlangsung sehingga pembelajaran dapat
berlangsung dengan sebaik-baiknnya.
2) Tes sumatif
Tes sumatif dilaksanakan saat akhir unit semester, akhir unit
caturwulan akhir tahun, ataupun akhir pendidikan.
c. Dilihat dari titik berat penilaian
1) Tes formatif
Menitikberatkan kepada pengetahuan atau tingkah laku kognitif.
2) Tes sumatif
Ada kalanya menekankan pada keterampilan atau tingkah
psikomotorik atau kadang-kadang pada sikap atau afektif. Akan tetapi
pada umumnya menekankan pada pengetahuan atau tingkah laku
kognitif, meskipun demikian yang diukur adalah tingkatan yang lebih
tinggi.(bukan sekadarhafalan atau ingatan saja).
d. Dilihat dari media atau alat evaluasi
1) Tes formatif
Menggunanakan tes prestasi belajar yang tertata secara baik.
2) Tes sumatif
Menggunakan tes ujian akhir
e. Dilihat dari cara memilih tujuan yang dievaluasi
23
1) Tes formatif
Dengan mengukur seluruh tujuan intruksional khusus.
2) Tes sumatif
Dengan mengukur tujuan instruksional umum.
f. Ditlihat dari tingkat kesulitan tes
1) Tes formatif
Belum bisa ditentukan
2) Tes sumatif
Tingkat kesulitan (indeks kesukaran) rata-rata antara 0,35 hingga
0,70, dan ditambah beberapa soal yang sangat sukar dan beberapa
yang sangat mudah
g. Dilihat dari skoring17
1) Tes formatif
Menggunakan standar mutlak.
2) Tes sumatif
Kebanyakan menggunakan standar relatif tetapi dapat pula dipakai
standar mutlak.
h. Dilihat dari tingkat pencapaian
1) Tes formatif
Tes formatif digunakan untuk mengetahui apakah peserta didik
telah mencapai tujuanintruksional umum yang diuraikan menjadi
tujuan intruksional khusus, jika dilihat dari tujuannya. Tidak ada
17
Ibid., h. 58-63
24
tuntutan terhadap pencapaian TIK dalam sistem pendidikan lama
namun dalam tahun 1975, dengan keluarnya modul dan kurikulum
tahun 1975, tingkat pencapaian untuk tes formatif adalah 75%.
Diwajibkan menempuh kegiatan perbaikan (remedial program) untuk
peserta didik yang belum mencapai skor 75% dari skor yang
diharapkan, hingga peserta didik yang bersangkutan lulus dalam tes,
yang artinya peserta didik tersebut telah mencapai skor 75% dari skor
maksimal yang diharapkan.
2) Tes sumatif
Menentukan posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan teman
dalam kelompoknya dan memberikan tanda kepada peserta didik bahwa
mereka telah mengikuti suatu program adalah fungsi sumatif, Maka
tidak dibutuhkan suatu tuntutan harus berapa tingkat penguasaan yang
dicapai.Meski demikian, bukan berarti bahwa tes sumatif ini tidak
penting.Perlu diingat nilai dari tes sumatif ini dipakai untuk
menentukan kenaikan kelas atau kelulusan sebagaimana tes ini
dilaksanakansaat akhir program.Secara keseluruhan akan dikenakan
suatu norma yaitu norma kenaikan kelas atau norma kelulusan,
walaupunsecara terpisah tidak ditentukan tingkat pencapaiannya.
i. Dilihat dari cara pencatatan hasil
1) Tes formatif
Laporan prestasi semua peserta didik disampaikan dalam bentuk
catatan, berhasil atau gagal menguasai sesuatu tugas.
25
2) Tes sumatif
Sebagian atau keseluruhan skor dari tujuan-tujuan yang dicapai.
4. Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits
a. Pengertian Mata Pelajaran Al-Qur'an-Hadist
Mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis MTs ini merupakan kelanjutan dan
kesinambungan dengan mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis pada jenjang MI
dan MA, terutama pada penekanan kemampuan membaca al-Qur'an-hadis,
pemahaman surat-surat pendek, dan mengaitkannya dengan kehidupan
sehari-hari.18
b. Tujuan Mata Pelajaran Al-Qur'an-Hadist
Pendidikan dituntut untuk memberikan kontribusi pemikiran ,sikap, dan
tindakan guna menumbuhkembangkan potensi peradaban manusia menuju
keserasian hidup yang dikehendaki agama, bangsa, dan negara.19
Begitu juga
dengan mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits sebagai salah satu mata pelajaran
yang ikut berkontribusi dalam menumbuhkembangkan potensi peserta didik.
Tujuan mata pelajaran Al-Qur'an-Hadist adalah:
1) Meningkatkan kekhusyukan siswa dalam beribadah terlebih salat,
dengan menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan
surat/ayat dalam surat-surat pendek yang mereka baca.
2) Meningkatkan kecintaan siswa terhadap al-Qur'an dan hadis.
18
Peraturan Menteri Agama Replublik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, h.
49 19
Chairul Anwar, Multikulturasi Globalisasi dan Tantangan Pendidikan Abada Ke 21,
(Yogyakarta: DIVA Press, 2019), h. 11
26
3) Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam al-Qur'an
dan hadis sebagai pedoman dalam menghadapi dan menyikapi
kehidupan.20
c. Fungsi Mata Pelajaran Al-Qur'an-Hadist
Fungsi dari mata pelajaran Al-Qur‟an dan Hadits pada madrasah
memiliki fungsi sebagai berikut:
1) Pembiasaan, yaitu menjadikan nilai-nilai Al-Qur‟an dan Hadits
sebagai pedoman dan petunjuk bagi peserta didik dalam
kehidupannya sehari-hari.
2) Pencegahan, yaitu untuk mencegah hal-hal negatif dari budaya lain
atau lingkungan yang dapat menghambat perkembangan
danmembahayakan diri peserta didik menuju manusia Indonesia
seutuhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Allah.
3) Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam
pemahaman,keyakinan, dan pengalaman ajaran islam peserta didik
dalam kehidupan sehari-hari.
4) Pengembangan, yaitu meningkatkan ketaqwaan dan keimanan
peserta didik dalam meyakini kebenaran ajaran Islam yang telah
mulai dilakakukan dalam lingkungan keluarga maupun jenjang
pendidikan sebelumnya.21
20
Peraturan Menteri Agama Replublik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah….,
h.49 21
Ibid.
27
d. Ruang Lingkup Al-Qur'an-Hadis
Adapun ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur'an-Hadist di Madrasah
Tsanawiyah yaitu:
1) Unsur pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari yaitu dnegan
menerapkan isi kandungan ayat/hadis yang merupakan
2) Unsur penerapan ilmu tajwid yaitu dengan menulis dan membaca
3) Pemahaman, interpretasi ayat, dan hadis dalam memperkaya
khazanah intelektual yaitu dengan menerjemahkan makna
(tafsiran)22
e. Pendekatan Pembelajaran Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits
Dalam pembelajaran mata pelajaran Al-qur‟an Hadits ada enam
pendekatan yang digunakan yaitu:
1) Pendekatan rasional
2) Pendekatan emosional
3) Pendekatan pengamalan,
4) Pendekatan pembiasaan,
5) Pendekatan fungsional, dan
6) Pendekatan keteladanan, 23
B. Tinjauan Pustaka
Beberapa penelitian relevan dalam penelitian ini yaitu:
22
Ibid, h. 52 23
Agus Pahrudin, Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam Di Madrasah:
Pendekatan Teoritis dan Praktis, (Bandar Lampung: PUSAKA MEDIA Anggota IKAPI, 2017), h.
131-132
28
1. Alsalhanie Kusai M, Sanjib Das, dan Sulaimaan Abdus-Samad, yang
berjudul, Formative evaluation impacting the results of summative
evaluation-a feedback based cross sectional study carried out among
instructors of an international medical school24
, menunjukkan bahwa
evaluasi formatif membantu untuk dapat menemukan titik lemah siswa
sehingga memungkinkan mereka untuk dapat memperbaiki dan
meningkatkan kinerja dalam evaluasi sumatif mendatang.
2. SanjibDas, AlslhanieKasi M, Sarnal Nauhria, Vivviek R Joshi, Safeer
Khan, dan Vishal Surender pada tahun 2017 yang berjudul Impact of
formative assessment on the outcome of summative assessment – a
feedback based cross sectional study conducted among basic science
medical students enrolled in MD program. Asian Jounal of Medical
Sciences.25
, menunjukkan bahwa evaluasi formatif memiliki efek positif
pada evaluasi sumatif dalam berbagai cara.
3. M. Taras, yang berjudulAssessment: summative and formative - Some
theoretical reflections. yang memberikan 15 pertanyaan 'Apakah evaluasi
formatif berhubungan dengan evaluasi sumatif?',sebanyak 76 persen
(38/42) mengatakan bahwa evaluasi formatif mengarah pada evaluasi
sumatif.26
24
Alsalhanie, et. al, Formative evaluation impacting the results of summative evaluation-a
feedback based cross sectional study carried out among instructors of an international medical
school. International Journal of Research in Medical Sciences.Vol.5(7), 2017. 25
Sanjib, et.al, Impact of formative assessment on the outcome of summative assessment – a
feedback based cross sectional study conducted among basic science medical students enrolled in
MD program. Asian Jounal of Medical Sciences.Vol.8 (4), 2017. 26
M. Taras, Assessment: summative and formative - Some theoretical reflections. British
Journal of educational Studies, University of Sunderland, Blackwell Publishing Ltd, 2008, Vol.
53(4).
29
Hasil penelitian diatas menunjukkan adanya pengaruh evaluasi formatif
terhadap evaluasi sumatif didalam dunia pendidikan, dalam penelitian ini peneliti
meneliti pengaruh hasil tes formatif terhadap hasil tes sumatif pada mata pelajaran
Al-Qur‟an Hadits siswa kelas VIII MTs Negeri di Bandar Lampung.
C. Hipotesis penelitian
Hipotesis berasal dari bahasa yunani terdiri dari dua kata yaitu “hypo” yang
artinya “sementara” dan “thesis” yang artinya “pernyataan atau teori”.Karena
hipotesis adalah peranyataan sementara yang masih lemah kebenarannya.
Kemudian para ahli menafsirkan arti hopotesis adalah dugaan terhadap hubungan
anatara dua variable atau lebih.27
Dari definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa
hipotesis adalah duagaan sementara.
Ada dua jenis hipotesis yang diguanakan dalam penelitian:
1. Hipotesis Kerja, atau jugadisebut hipotesis alternative, disingkat dengan
Ha. Hipotesis kerja menyatakan adanya perbedaan antara kedua
kelompok atau adanya hubungan antara variable X dan variabel Y.
2. Hipotesis nol disingkat Ho. Hipotesis nol menyatakantidak adanya
pengaruh variabel X terhadap variabel Y atau tidak adanya perbedaan
antara dua variable.Dikarenakan tidak ada perbedaan antara dua variable
maka pemberian nama “Hipotesis nol” atau “hipotesis nihil” dapat
dimengerti dengan mudah. Dengan kata lain, selisih variabel pertama
dengan variable kedua adalah nihil atau nol.28
27
Muhajir Nasir, Statistik Pendidikan, (Yogyagkarta: Media Akademi, 2016), h. 77 28
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: rineka
Cipta, 2014), h. 112-113
30
Dari pendapat di atas maka peneliti merumuskan hipotesis dalam penelitian
ini adalah:
1. Hipotesis alternatif (Ha) : Terdapat pengaruh antara hasil tes formatif
terhadap hasil tes sumatif pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits siswa
kelas VIII MTs Negeri di Bandar Lampung.
2. Hipotesis nol (Ho) : Tidak terdapat pengaruh antara hasil tes
formatif terhadap hasil tes sumatif pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits
siswa kelas VIII MTs Negeri di Bandar Lampung.
D. Hipotesis Statistik
Ho :ρ = 0
Ha : ρ ≠ 0
Keterangan:29
“Sama dengan nol” berarti tidak ada hubungan
“Tidak sama dengan nol” berarti lebih besar atau kurang (-) dari nol berarti
ada hubungan.
ρ =nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan.
E. Kerangka Berpikir
Tujuan tes formatif adalah untuk memperbaiki tingkat penguasaan peserta
didik serta memperbaiki proses pembelajaran30
Dengan begitu hasil dari tes
formatif akan menggambarkan tingkat penguasaan peserta didik. apabila hasil dari
tes formatif peserta didik baik maka tentu tingkat penguasaan peserta didik juga
29
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualititatif, dan R &
D, (Bandung: Alfabeta, 2017), h. 104 30
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan…., h.72
31
akan baik. Tes sumatif pada umumnya disusun atas dasar materi pelajaran yang
telah diberikan selama satu catur wulan atau satu semester.31
Secara diagramis maka hubungan antara tes formatif dengan tes sumatif ini
tergambar sebagai berikut.32
Keterangan:
F = tes formatif
S = tes sumatif
Dengan demikian materi tes sumatif itu adalah seluruh materi dari seluruh tes
formatif yang pernah dilakukan. Seluruh hasil tes formatif yang di dapatkan
melambangkan tingkat penguasaan peserta didik selama satu semester, yang dapat
dilihat pada hasil tes sumatif. Itu berartihasil tes formatif secara keseluruhan dapat
mempengaruhi hasil tes sumatif yang akan diperoleh. Selain itu Alsalhanie, dkk
menyatakan bahwa evaluasi formatif mempengaruhi evaluasi sumatif, evaluasi
formatif membantu untuk dapat menemukan titik lemah siswa sehingga
memungkinkan mereka untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja
31
Ibid. 32
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Ed. 2….,h. 53
Program Program
S
Program Program Program
F F F F F
32
dalam evaluasi sumatif mendatang.33
Dapat diartikan bahwa evaluasi formatif
mempengaruhi evaluasi sumatif. Teori ini menjelaskan hasil tes formatif
mempengaruhi hasil tes sumatif.
33
Alsalhanie, et. al, Formative evaluation impacting the results of summative evaluation-a
feedback based cross sectional study carried out among instructors of an international medical
school.International Journal of Research in Medical Sciences. Vol. 5(7),2017, h. 2866.
55
DAFTAR PUSTAKA
Alhamid, Thalha. Anufia, Budur. Resume: Instrumen Pengumpulan Data.
Sorong: Ekonomi Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), 2019.
Alsalhanie, et. al. Formative evaluation impacting the results of summative
evaluation-a feedback based cross sectional study carried out among
instructors of an international medical school.International Journal of
Research in Medical Sciences. Vol. 5(7),2017.
A Maolani, Rukaesih. Cahyana, Ucu. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:
Rajawali Pers, 2016.
Amirano.Daryanto.Evaluasi & Penilaian Pembelajaran Kutikulum 2013.
Yogyajarta: GAVA MEDIA, 2016.
Anwar, Chairul. Hakikat Manusia Dalam Pendidikan Sebuah Tinjauan Filosofis.
Yogyakarta: Suka-Press, 2019.
Anwar, Chairul. Teori-teori Pendidikan Klasik Hingga Kontemporer. Yogyakarta:
IRCiSoD, 2017.
Anwar, Chairul. Multikulturasi Globalisasi dan Tantangan Pendidikan Abada Ke
21. Yogyakarta: DIVA Press, 2019.
Asrul, et. al. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Citapustaka Media, 2014.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Ed. 2. Jakarta: Bumi
Aksara, 2017.
-------. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Ed. 3, Jakarta: Bumi Aksara, 2018.
-------. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta,
2014.
Firdaos, Rijal. Metode Pengembangan Instrumen Pengukur Kecerdasan Spiritual
Mahasiswa. Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, Vol. 11, No. 2,
Agustus 2016.
Firdaos, Rijal. Desain Instrumen Pengukur Afektif. Bandar Lampung:CV Anugrah
Utama Raharja, 2016.
FitrianingtyaS, Anggraini. Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model
Discovery Learning Siswa Kelas Iv Sdn Gedanganak 02.e-jurnal mitra
pendidikan, Volume 1, Nomor 6, 2017.
56
Departemen Agama RI. Al- Qur’an dan Terjemahanya.Bandung : Jumanatul Ali-
Art, 2004.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka, 2006.
D. Dixson, Dante & C. Worrell, Frank. Formative and Summative Assessment in
the Classroom. Psychological Science at Work I Schools and education
Volume 55, 2016.
Eko Purwanto, Burhan , et. al. The Implementation of Cooperative Learning to
Developed Management of Language Learning System. Journal for the
Education of Gifted Young Scientists, Vol 8(1). 2020.
Khafid , Mochammad. Pengaruh Pemberian Tes Formatif Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar Pendidikan Kesehatan Pada Siswa Kelas Vii Smp Negeri 2
Krian.Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01
Tahun 2014.
Mega Sari, Lia. Evaluasi Dalam Pendidikan Islam. Al-Tadzkiyyah: Jurnal
Pendidikan Islam, Volume 9, No. 2, 2018.
Muhtifah, Lailial. Evaluasi Pendidikan .Dalam Perspektif Al-Qur'an. Jurnal: AL-
QALAM, Vol 22, No. 2, 2005.
Nasir, Muhajir. Statistik Pendidikan. Yogyagkarta: Media Akademi, 2016.
Pahrudin, Agus. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam Di
Madrasah: Pendekatan Teoritis dan Praktis. Bandar Lampung: PUSAKA
MEDIA Anggota IKAPI. 2017.
Pahrudin, Agus. Dinda Pratiwi, Dona. Pendekatan Saintifik Dalam Implementasi
Kurikulum 2013 Dan Dampaknya Terhadap Kualitas Proses Dan Hasil
Pembelajaran Pada Man Di Provinsi Lampung . Lampung Selatan: Pustaka
Ali Imron. 2019.
Peraturan Menteri Agama Replublik Indonesia No. 2 Tahun 2008.Tentang
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan
Bahasa Arab di Madrasah.
R. Werang, Basilius. Manajemen Pendidikan di Sekolah, Yogyakarta: Media
akademi, 2015.
Sanjaya, Wina. Perencanaan & Desain System Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenandamedia Group, 2008.
57
Sanjib, et.al.Impact of formative assessment on the outcome of summative
assessment – a feedback based cross sectional study conducted among basic
science medical students enrolled in MD program. Asian Jounal of Medical
Sciences.Vol.8 (4). 2017.
Sanusi, Anwar. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat, 2016.
Sardiman.Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarata: Rajawali Pers, 2016.
Siregar, Syofian.Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif::Dilengkapi
dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Bumi
Aksara, 2014.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2017.
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.
Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualititatif, dan R & D, Bandung:
Alfabeta, 2016).
-------. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualititatif, dan R
& D. Bandung: Alfabeta, 2017.
-------. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta, 2018.
Sujarwanta, Agus.Noor, Rasuane. Sartika Sulistiani, Widya. Studi Ex Pos Facto
Pengaruh Pengalaman Saintifik Dan Pengetahuan Lingkungan Terhadap
Kepedulian Lingkungan Mahasiswa Pendidikan Biologi Tahun Akademik
2015/2016.Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO
Vol. 2.No. 1, Juni 2017.
Supardi.Penilaian Autentik Pembelajarn Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik:
Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.
Syafei, Imam .Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam Berbasis
Problem Based Learning Untuk Menangkal Radikalisme Pada Peserta
Didik Sma Negeri Di Kota Bandar Lampung. Jurnal: Al-Tadzkiyyah: Jurnal
Pendidikan Islam, Volume 10. No. I, 2019.
Taras, M. Assessment: summative and formative - Some theoretical reflections.
British Journal of educational Studies University of Sunderland. Blackwell
Publishing Ltd, 2008, Vol. 53(4).
Triwiyanto, Teguh. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara,2015.