Post on 22-Oct-2021
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN
LOKASI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MELALUI KEPUASAN
KONSUMEN AYAM BAKAR KQ5 CABANG PONDOK KELAPA
Muhammad Revky Irvianza1
Wardoyo2
Revky103@gmail.com1
wardoyo@staff.gunadarma.ac.id2
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No.100, Pondok Cina, Depok 16424
JAKARTA
2020
PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN
LOKASI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MELALUI KEPUASAN
KONSUMEN AYAM BAKAR KQ5 CABANG PONDOK KELAPA
Muhammad Revky Irvianza1
Wardoyo2
Revky103@gmail.com1
wardoyo@staff.gunadarma.ac.id2
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No.100, Pondok Cina, Depok 16424
Abstrak Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh harga, kualitas produk, kualitas
pelayanan, dan lokasi terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan konsumen Ayam Bakar KQ5
Cabang Pondok Kelapa. Data yang digunakan dalam penilitian ini adalah data primer yang diperoleh
dari pelanggan Ayam Bakar KQ5 Cabang Pondok Kelapa melalui penyebaran dan pengumpulan
kuesioner sebanyak 180 responden, yang diambil mengunakan teknik accidental sampling. Alat
analisis data menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan olahdata Amos.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga, kualitas produk, kualitas pelayanan dan lokasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen, dan
kepuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen Ayam Bakar
KQ5.
Kata Kunci: harga, kualitas produk, kualitas pelayanan, lokasi, kepuasan konsumen dan loyalitas
konsumen.
Abstract
The purpose of this study was conducted to analyze the effect of price, product quality, service
quality, and location on customer loyalty through customer satisfaction of Ayam Bakar KQ5 Pondok
Kelapa Branch. The data used in this study are primary data obtained from customers of Ayam
Bakar KQ5 Pondok Kelapa Branch through the distribution and collection of questionnaires of 180
respondents, which were taken using accidental sampling technique. The data analysis tool uses
Structural Equation Modeling (SEM) with the help of Amos data. The results showed that price,
product quality, service quality and location had a positive and significant effect on customer
satisfaction and consumer loyalty, and customer satisfaction had a positive and significant effect on
consumer loyalty of Ayam Bakar KQ5.
Keywords: price, product quality, service quality, location, customer satisfaction and customer
loyalty.
PENDAHULUAN
Era globalisasi mengakibatkan banyak
perubahan dan perkembangan akan teknologi
yang lebih modern dan menyebabkan pola
hidup masyarakat Indonesia lebih menyukai
akan segala sesuatu yang praktis. Fenomena ini
menimbulkan munculnya banyak persaingan
dalam dunia bisnis yang membuat para pelaku
usaha harus mengikuti alur bisnis yang semakin
berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi.
Sekarang ini tidak sedikit wirausahawan yang
terjun dalam bidang makanan dan minuman.
Karena usaha kuliner merupakan bisnis usaha
yang dinilai cepat berkembang dan banyak
menghasilkan profit. Di tengah ketatnya
persaingan saat ini, para pengusaha restoran
saling bersaing untuk merebut hati pelanggan.
Perusahaan harus dapat merancang strategi
pemasaran yang tepat dalam mencapai tujuan
perusahaan, salah satu tujuan perusahaan adalah
menciptakan loyalitas pelanggan. Upaya
mempertahankan pelanggan yang loyal menjadi
tantangan pihak pengusaha karena pelanggan
saat ini semakin kritis dalam memilih makanan
sesuai dengan harapannya. Ini bukan hal yang
mudah, mengingat banyak perubahan dapat
terjadi setiap saat pada diri pelanggan. Maka
perusahaan harus mampu melakukan inovasi
dan strategi yang baik.
Dalam dunia perdagangan, banyaknya jumlah
pembeli dan jumlah barang yang terjual sangat
penting untuk memperoleh keuntungan dan
mengembangkan usaha. Oleh sebab itu loyalitas
konsumen dan pelayanan harus diperhatikan,
agar jumlah konsumen tidak berkurang atau
bahkan bisa bertambah. Loyalitas pelanggan
adalah kunci sukses bagi perusahaan, tidak
hanya dalam jangka pendek,tetapi menjadi
keunggulan bersaing yang berkelanjutan.
Perusahaan yang berorientasi pada bisnis
pelayanan selalu ingin mengoptimalkan kualitas
pelayanan untuk memuaskan konsumen dengan
memberikan pelayanan yang baik kepada
konsumen.
Pelanggan yang loyal tidak akan mudah
terpengaruh atau berpindah ke perusahaan lain.
Pada dasarnya produk dan jasa pelayanan
restoran sudah mulai dinikmati oleh pelanggan
pada saat datang dan masuk ke restoran, cara
menyambut tamu dengan ramah tamah dan
sopan santun. Kemudian ketika pelanggan
makan dan minum di restoran dan menikmati
hiburan yang tersedia. Loyalitas konsumen
adalah kesetiaan konsumen untuk berbelanja di
lokasi tertentu. Menurut Iqbal (2015) bahwa
loyalitas pelanggan adalah keterikatan yang erat
antara pelanggan dengan pelaku bisnis sehingga
mereka melakukan pembelian berulang yang
didasarkan pada komunikasi yang positif.
Menurut Wantara (2015) mendefinisikan
loyalitas pelanggan sebagai pola pikir
pelanggan yang memiliki sikap yang
menguntungkan bagi perusahaan seperti
berkomitmen untuk menggunakan kembali
layanan dan produk suatu perusahaan serta
merekomendasikan keduanya kepada pihak lain.
Pengertian kualitas produk memiliki inti pada
upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan
pelanggan yang bertujuan untuk mengimbangi
harapan konsumen. Menurut Kotler dan Keller
(2016) kualitas produk adalah kemampuan
suatu barang untuk memberikan hasil atau
kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa
yang diinginkan pelanggan. Kualitas produk
memiliki suatu ketertarikan bagi konsumen
dalam mengelola hubungan yang baik dengan
perusahaan penyedia produk. Adanya hubungan
timbal balik antara perusahaan dengan
konsumen akan memberikan peluang untuk
mengetahui dan memahami apa yang menjadi
kebutuhan dan harapan yang ada pada persepsi
konsumen. Maka kualitas pelayanan yang baik
dan unggul yang diberikan akan memenuhi
ekspetasi konsumen sehingga kepuasan
konsumen akan meningkat. kualitas produk
memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas
konsumen
Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa
disamakan dengan uang atau barang lain untuk
manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau
jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu
tertentu dan tempat tertentu. Menurut Kotler
dan Amstrong (2014) harga adalah jumlah uang
yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa.
Atau dapat didefinisikan secara luas harga
sebagai jumlah nilai yang ditukarkan konsumen
untuk keuntungan memiliki dan menggunakan
produk atau jasa yang memungkinkan
perusahaan mendapatkan laba yang wajar
dengan cara dibayar untuk nilai pelanggan yang
diciptakann. Menurut Alma (2011) harga
sebagai nilai suatu barang yang dinyatakan
dengan uang. Untuk membangun loyalitas
konsumen, dapat ditempuh dengan cara
memberi potongan harga atau diskon bagi
konsumen, sehingga akan menjadi daya tarik
tersendiri bagi konsumen untuk meningkatkan
loyalitas. Harga memiliki pengaruh positif
terhadap loyalitas konsumen.
Lokasi merupakan salah satu faktor yang
menentukan kesuksesan sebuah usaha dan ikut
berpengaruh pada keputusan pembelian.
Menurut Kotler dan Amstrong (2014) lokasi
merupakan segala sesuatu yang menunjukkan
berbagai kegiatan bisnis untuk membuat produk
agar mudah diperoleh oleh pelanggan dan selalu
tersedia bagi pelanggan. Lokasi memiliki
pengaruh positif terhadap loyalitas konsumen.
Kualitas pelayanan adalah penilaian konsumen
tentang kehandalan dan superioritas pelayanan
secara keseluruhan. Konsumen akan membuat
perbandingan antara yang mereka berikan
dengan apa yang didapat. Menurut Tjiptono
(2008) kualitas pelayanan berfokus pada upaya
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen
serta ketepatan penyampaiaan untuk
mengimbangi harapan konsumen. Menurut
Tjiptono (2008) mendefinisikan kualitas
pelayanan adalah ukuran seberapa bagus tingkat
layanan yang diberikan mampu sesuai dengan
ekspetasi pelanggan. Jadi dengan adanya
kualitas pelayanan yang baik maka hal ini akan
membuat konsumen merasa puas dan akan
meningkatkan loyalitas konsumen. Kualitas
pelayanan memiliki pengaruh positif terhadap
loyalitas konsumen.
Ayam Bakar KQ5, yang terletak di Jl. Pondok
Kelapa Raya No. 25, Duren Sawit, Jakarta
berdiri tahun 2012 merupakan warung makan
yang menjual berbagai jenis menu makan
seperti ayam bakar, pecel lele, bebek goreng,
ayam penyet, gurame bakar/goreng,nilai bakar,
capcay, tumis kangkung dan berbagai pilihan
menu minuman lainnya. Ayam Bakar KQ5 buka
dari jam 10 pagi sampai dengan jam 10 malam
menjadikan warung makan ini menjadi tempat
yang cocok untuk makan siang atau tempat
kumpul - kumpul bersama teman maupun
keluarga karena tersedia fasilitas seperti freewifi
dan tempat lesehan yang bersih dan selalu ramai
dikunjungi pelanggannya. Bahkan Ayam Bakar
KQ5 menyediakan Food Truck dan Mushola
berjalan untuk mengakomodir kebutuhan
pelanggannya.
Lokasinya strategis yaitu di pinggir jalan raya
pondok kelapa, depan atm bank mandiri serta
dekat komplek perumahan menjadikan daya
tarik bagi para konsumen untuk datang ke
tempat tersebut, hal ini menjadikan hampir
setiap hari Ayam Bakar KQ5 selalu dipenuhi
oleh para konsumen khususnya ketika jam
makan. Namun dengan semakin banyaknya
jumlah cafe dan tempat makan yang menjual
berbagai jenis makanan di sekitar wilayah
pondok kelapa raya tersebut, menjadikan
pemilik Ayam Bakar KQ5 merasa perlu untuk
mengetahui faktor - faktor apa saja yang dapat
meningkatkan kualitas layanan, sehingga
pemilik dapat menentukan cara apa yang tepat
untuk tetap mempertahankan bahkan
meningkatkan jumlah pelanggannya. Serta
menentukan hal apa yang perlu dilakukan
kedepannya agar usahanya lebih berkembang di
masa yang akan datang.
Tujuan dari peneliti ini adalah untuk :
1. Menganalisis pengaruh harga, kualitas
produk, kualitas pelayanan, dan lokasi
terhadap kepuasan konsumen Ayam Bakar
KQ5 cabang Pondok Kelapa.
2. Menganalisis pengaruh harga, kualitas
produk, kualitas pelayanan, dan lokasi
terhadap loyalitas konsumen Ayam Bakar
KQ5 cabang Pondok Kelapa.
3. Menganalisis pengaruh harga, kualitas
produk, kualitas pelayanan, dan lokasi
terhadap loyalitas konsumen melalui
kepuasan konsumen Ayam Bakar KQ5
cabang Pondok Kelapa.
TELAAH PUSTAKA
Menurut Kotler dan Amstrong (2014)
menyatakan bahwa pemasaran sebagai proses
dimanaperusahaan menciptakan nilai bagi
pelanggan dan membangun hubungan
pelanggan yang kuat untuk menangkap nilai
dari pelanggan sebagai imbalan.
Menurut Stanton (2013) pemasaran adalah suatu
sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang
untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan produk
yang dapat memuaskan keinginan dalam
mencapai tujuan perusahaan.
Dalam menjalankan suatu rencana maupun
strategi, dibutuhkan hal-hal mendasar yang
mendukung ketercapaian rencana atau strategi
tersebut. Demikian juga halnya
dengan pemasaran. Hal – hal yang mendasar
dalam proses pemasaran (marketing) yaitu 4P
(Price, Product, Place, dan Promotion).
(Kotler dan Amstrong, 2014)
Kualitas Produk
Menurut Tjiptono (2008) mengemukakan
bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke suatu pasar untuk diperhatikan,
dimiliki, dipakai dan dikonsumsi sehingga dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan.
Menurut Kotler dan Amstrong (2014) produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi,
penggunaan, atau konsumsi yang dapat
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan.
Beradasarkan definisi diatas dapat diketahui
bahwa produk ialah suatu elemen penting yang
dimiliki perusahaan untuk dijual langsung
kepada ke konsumen sehingga dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen.
Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran
pemasaran yang sifatnya fleksibel dimana setiap
saat dapat berubah-ubah. Harga juga merupakan
salah satu faktor persaingan dalam memasarkan
produk. Menurut Kotler dan Amstrong (2014)
harga adalah sejumlah uang yang dibebankan
atas suatu barang atau jasa atau jumlah dari nilai
uang yang ditukar konsumen atas manfaat -
manfaat karena memiliki atau menggunakan
produk atau jasa tersebut. Menurut Kotler
(2014) Harga adalah jumlah uang yang harus
dibayar pelanggan untuk produk itu. Menurut
definisi diatas, kebijakan mengenai harga sifat
hanya sementara, berarti produsen harus
mengikuti perkembangan harga dipasar dan
harus mengetahui posisi perusahaan dalam
situasi pasar secara keseluruhan.
Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan merupakan salah satu bagian
strategi dari manajemen pemasaran. Menurut
Tjiptono (2008) menyatakan bahwa kualitas
pelayanan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
dan keinginan konsumen serta ketepatan
penyampaiannya dalam mengimbangi harapan
konsumen. Kualitas pelayanan (service quality)
dapat diketahui dengan cara membandingkan
persepsi para konsumen atas pelayanan nyata
yang mereka terima atau peroleh dengan
pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan
atau inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan
suatu perusahaan
Lokasi
Lokasi merupakan salah satu faktor dari
situasional yang ikut berpengaruh pada
keputusan pembelian. Menurut Tjiptono (2008)
Lokasi mengacu pada berbagai aktivitas
pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian atau penyaluran
barang dan jasa dari produsen kepada
konsumen. Menurut Lupiyoadi dan Hamdani
(2011) “Lokasi adalah keputusan yang dibuat
perusahaan atau instansi pendidikan berkaitan
dengan di mana operasi dan stafnya akan
ditempatkan”.
Loyalitas Konsumen
Konsep loyalitas pelanggan lebih banyak
dikaitkan dengan perilaku daripada sikap.
Menurut Nugroho (2005) loyalitas konsumen
didefinisikan sebagai suatu ukuran kesetiaan
dari pelanggan dalam menggunakan suatu
merek produk atau merek jasa pada kurun
waktu tertentu pada situasi dimana banyak
pilihan produk ataupun jasa yang dapat
memenuhi kebutuhannya dan pelanggan
memiliki kemampuan mendapatkannya.
Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen adalah suatu dorongan
keinginan individu yang diarahkan pada tujuan
untuk memperoleh kepuasan. Menurut Rangkuti
(2011), kepuasan konsumen adalah respon atau
reaksi terhadap ketidaksesuaian antara tingkat
kepentingan sebelumnya dan kinerja actual
yang dirasakan setelah penggunaan atau
pemakaian. Menurut Kotler dan Keller (2014),
kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah membandingkan
antara persepsi dan kesan terhadap kinerja atau
hasil suatu produk dan harapan-harapannya.
Jika kinerja sesuai dengan ekspetasi, maka
pelanggan akan puas atau senang.
Harga menjadi indikator yang dipertimbangkan
oleh konsumen dalam memutuskan membeli
atau tidaknya suatu produk Menurut Fiazisyah
(2018) menyimpulkan bahwa Harga dan
Kualitas Pelayanan secara parsial berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan
uraian diatas maka diajukan hipotesis penilitian
sebagai berikut :
H1 : Harga berpengaruh positif terhadap
Kepuasan Konsumen Ayam Bakar KQ5
Cabang Pondok Kelapa
H5 : Harga berpengaruh positif terhadap
Loyalitas Konsumen melalui Kepuasan
Konsumen Ayam Bakar KQ5 Cabang
Pondok Kelapa.
Kualitas produk adalah suatu nilai dari
produk atau jasa, dimana nilai produk
atau jasa sesuai dengan apa yang di
harapkan atau melebihi apa yang
diharapkan sehingga produk atau jasa
tersebut dapat memenuhi kebutuhan
pemakainya. Menurut Sari (2018)
menyimpulkan bahwa kualitas produk
berpengaruh terhadap loyalitas
konsumen. Berdasarkan uraian diatas
maka diajukan hipotesis penilitian
sebagai berikut :
H2 : Kualitas Produk berpengaruh
positif terhadap Kepuasan
Konsumen Ayam Bakar KQ5
Cabang Pondok Kelapa
H6 : Kualitas Produk berpengaruh
positif terhadap Loyalitas
Konsumen melalui Kepuasan
Konsumen Ayam Bakar KQ5
Cabang Pondok Kelapa
Kualitas merupakan keseluruhan ciri-ciri dan
karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan
yang telah ditentukan atau bersifat tetap.
Menurut Wahyudi (2018) menyimpulkan bahwa
kualitas pelayanan berpengaruh terhadap
loyalitas konsumen. Berdasarkan uraian diatas
maka diajukan hipotesis penilitian sebagai
berikut :
H3 : Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap Kepuasan Konsumen
Ayam Bakar KQ5 Cabang Pondok Kelapa
H7 : Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap Loyalitas Konsumen
melalui Kepuasan Konsumen Ayam Bakar KQ5 Cabang Pondok Kelapa
Lokasi merupakan saluran distribusi yaitu jalur
yang dipakai untuk berpindah produk dari
produsen ke konsumen. Menurut Besta (2017)
menyimpulkan bahwa lokasi berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan konsumen.
Berdasarkan uraian diatas maka diajukan
hipotesis penilitian sebagai berikut :
H4 : Lokasi berpengaruh positif terhadap Kepuasan Konsumen Ayam
Bakar KQ5 Cabang Pondok Kelapa
H8 : Lokasi berpengaruh positif terhadap Loyalitas Konsumen melalui
Kepuasan Konsumen Ayam Bakar KQ5 Cabang Pondok Kelapa
Kepuasan konsumen adalah sejauh mana
anggapan kinerja produk memenuhi harapan
pembeli. Menurut Wahyud (2018)
menyimpulkan bahwa kepuasan konsumen
berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.
Berdasarkan uraian diatas maka diajukan
hipotesis penilitian sebagai berikut :
H9 : Kepuasan Konsumen berpengaruh positif terhadap Loyalitas Konsumen
Ayam Bakar KQ5 Cabang Pondok Kelapa
Berdasarkan teori yang telah disebutkan diatas,
maka model penilitian yang dibuat dalam
penilitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1
Gambar 1 Model Penelitian
METODE PENELITIAN
Objek pada penelitian ini adalah warung makan
Ayam Bakar KQ5. Respondennya adalah para
pengunjung warung makan Ayam Bakar KQ5
yang berlokasi di Jl. Pondok Kelapa Raya 5
Blok C8 No.25, RT.8/RW.4, Pd. Klp.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penilitian ini adalah seluruh
responden yang sudah berkunjung ke warung
makan Ayam Bakar KQ5.
Metode pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah non probability
sampling yaitu tidak memberi peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Penarikan sampel yang digunakan dalam
penilitian ini adalah dengan menggunakan
metode accidental sampling.
Accidental sampling adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu konsumen
yang secara kebetulan/insidental bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data
(Sugiyono, 2010). Kriteria sampel yang
digunakan dalam penilitian ini adalah responden
yang sedang berkunjung ke warung makan
Ayam Bakar KQ5.
Penentuan Ukuran Sampel
Menurut Hair et.al (1998) menyatakan bahwa
ukuran sampel yang sesuai antara 100 sampai
200 respondedn. Selanjutnya ukuran sampel
minimum adalah sebanyak 5 observasi untuk
setiap estimated parameter atau indikator dan
maksimal 10 observasi dari setiap estimated
parameter. Sesuai dengan persyaratan, maka
jumlah responden minimum untuk sampel
penilitian ini adalah 90 responden dan sampel
maksimum sebanyak 180 responden.
Dalam penelitian ini digunakan model dengan
18 indikator, maka jumlah sampel yang akan
digunakan adalah 180 responden.
Jenis dan Sumber Data
Jenis penilitian yang dilakukan yaitu penilitian
yang bersifat deskriptif. Data yang digunakan
dalam penilitian ini adalah data primer yang
diperoleh dari sumber pertama baik individu
ataupun perseorangan, seperti hasil wawancara
dan hasil pengisian kuesioner.
Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan
secara sampling dengan menggunakan
instrument berupa serangkaian daftar
pernyataan (kuesioner) yang merupakan hasil
pengembangan dan interpretasi dari setiap aspek
atau dimensi dan indikator dari semua konsep
yang dijadikan variabel pada penelitian ini.
Penyebaran kuesioner untuk menguji instrumen
penelitian dimulai dari pertengahan bulan Juli
2019 sampai dengan bulan Agustus 2019.
Pengisian kuesioner dilakukan dengan cara
pencacah mendatangi responden dan
mempersilahkan responden mengisi sendiri.
Pemilihan responden dilakukan secara
accidental sampling.
Metode Analisis Data
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dimaksudkan agar instrumen dapat
mengukur apa yang hendak diukur, sedangkan
uji reliabilitas dimaksudkan agar data yang
dihasilkan benar-benar dapat dihandalkan. Uji
validitas digunakan untuk mengukur valid atau
tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan
valid jika pernyataan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh
kuesioner tersebut. Masing – masing indikator
dinyatakan valid jika korelasi antara masing –
masing indikator terhadap total skor konstruk
menunjukkan hasil yang signifikan yaitu kurang
dari 0,05 (Ghozali, 2013).
Pengujian reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode analisis cronbach alpha(α). Cronbach
alpha (α) merupakan ukuran yang umum
digunakan untuk mengukur reliabilitas dari
sekumpulan indikator dari dua atau lebih
variabel. Nilainya berkisar antara 0 dan 1,
dimana nilai alpha yang tinggi menunjukkan
reliabilitas yang tinggi diantara indikator-
indikator tersebut (Zettel, 2001)
Uji Asumsi Model Persamaan Struktural
Tahapan berikutnya setelah tahap pengujian
validitas dan reliabilitas penelitian adalah
evaluasi terhadap asumsi structural equation
model (SEM). Evaluasi yang dilakukan dalam
penelitian ini meliputi evaluasi normalitas,
evaluasi pencilan (outliers) untuk univariate
dan multivariate outliers, dan evaluasi
multikolinearitas
Pengukuran model persamaan struktural dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
aplikasi komputer AMOS versi 22.0.
Menurut Ferdinand (2002) dan Ghozali (2008),
dalam pemodelan SEM terdapat tujuh langkah
utama, sebagai berikut :
1. Pengembangan model teoritik, pada
prinsipnya merupakan kegiatan pengujian
kausalitas secara empiris dari teori yang
sudah ada dan digunakan untuk
mengkonfirmasi model teoritis tersebut.
Hubungan kausalitas dapat dibuat dalam
berbagai bentuk dan arti, namun pola
hubungan akan menjadi rasional bila
dilandaskan pada suatu teori.
2. Pengembangan diagram path atau diagram
alur dibangun berdasarkan pada konstruk
untuk menunjukkan hubungan kausalitas.
Cara membangun konstruk dengan mencari
penjelas yang dapat menjelaskan konstruk
tersebut. Konstruk adalah konsep yang
dilandaskan pada teori dan berperan sebagai
pembatas dalam mendefinisikan pola
hubungan.
3. Mengkonversikan diagram path ke dalam
persamaan. Diagram path dikonversikan ke
dalam bentuk persamaan struktural untuk
menyatakan hubungan kausalitas.
4. Menentukan matrik input dan estimasi
model. Data input SEM merupakan matrik
kovarians untuk melakukan pengujian
model dari teori yang ada setara dengan
regresi untuk digunakan dalam penjelasan
atau prediksi fenomena yang dikaji.
5. Pendugaan koefisien model. Kadangkala
proses pendugaan memberikan hasil yang
irasional. Hal ini disebabkan
ketidakmampuan struktur model dalam
menduga hasil yang unik atau setiap
koefisien memerlukan model tersendiri atau
terpisah dalam pendugaannya. Untuk
menanggulangi model tidak terindentifikasi
perlu dilakukan dengan menetapkan
beberapa nilai koefisien pada nilai tertentu
(fix coeffcient) dan peubah laten yang hanya
memiliki satu peubah indikator ditetapkan
nilainya (umumnya 1).
6. Evaluasi kriteria goodness of fit. SEM tidak
memiliki alat uji statistik tunggal untuk
menguji hubungan antara model dengan
data yang disajikan. Beberapa indeks
kesesuaian dan cut-off value yang umumnya
digunakan adalah sebagai berikut :
a. Degree of Freedom (DF) atau derajat
bebas (DB) harus positif, yang
menandakan model tidak underidentified.
CMIN/DF umumnya berkisar antara ≤
2,0 - 3,0 sebagai salah satu indikator
untuk mengukur tingkat kesesuaian
model
b. Nilai Chi-square pada tingkat
probabilitas p ≥ 0,05 stsu p ≥ 0,l
diharapkan rendah. Model yang diuji
dipandang baik atau memuaskan bila
nilai chi –square-nya lebih kecil
dibanding dengan nilai tabel.
c. RMSEA (Root Mean Square Error of
Approximation) adalah indeks untuk
mengkompensasikan chi-square dalam
contoh besar, yang menunjukkan
kesesuaian yang dapat diharapakan bila
model tersebut diestimasi. RMSEA ≤
0,08 adalah syarat agar model
menunjukkan close fit dari model
tersebut.
d. GFI (Godness of Fit = R2 dalam regresi)
dan AGFI (Adjusted R2) adalah rentang
ukuran antara 0 (poor fit) sampai dengan
1 (perfect fit) yang memperhitungkan
proporsi tertimbang dari varian dalam
sebuah matrikskovarian sampel. Nilai
GFI dan AGFI ≥ 0,90 menunjukkan good
fit (baik), jika antara 0,80 ≤ GFI dan
AGFI ≤ 0,90 menunjukkan marginal fit
(sedang).
e. TLI (Tucker Lewis Index) merupakan
alternatif incremental fit index yang
membandingkan sebuah model yang diuji
terhadap sebuah baseline model. Nilai
yang direkomendasikan sebagai acuan
untuk diterimanya sebuah model adalah
penerimaan ≥ 0,90.
f. CFI (Comparative Fit Index) merupakan
indeks yang besarannya tidak
dipengaruhi oleh ukuran sampel,
sehingga sangat baik untuk mengukur
tingkat penerimaan sebuah model. Nilai
yang diharapkan adalah ≥ 0,90.
7. Inteprestasi dan modifikasi model. Setelah
model diterima, inteprestasi dilakukan
mengikuti teori yang mendasarnya.
Modifikasi hanya boleh dilakukan dengan
kehati-hatian, serta dilakukan jika terdapat
perubahan yang siginifikan dengan
dukungan data empirik.
Deskripsi terinci pengujian kesesuaian model
(goodness of fit model) dan kriteria kecukupan
model disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Indeks Goodness of Fit Model
Pengujian Hipotesis Penelitian
Penelitian ini menganalisis enam variabel
utama, yaitu harga ,kualitas produk (KP)
,kualitas pelayanan (KP) , lokasi (LK) ,loyalitas
konsumen (LK) dan kepuasan konsumen (KK).
Koefisien dan λ merupakan koefisien
regression weight, serta δ merupakan
disturbance term (error).
Gambar 1 Model Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Validitas
Uji validitas dengan membandingkan nilai r
hitung pada kolom Corrected Item-Total
Correction dengan nilai pada r tabel. Jika nilai
r hitung > nilai r tabel maka pernyataan
tersebut dinyatakan valid dan nilai r hitung <
nilai r tabel maka dinyatakan tidak valid.
Dalam penelitian ini untuk menguji apakah
kuesioner dinyatakan valid atau tidak, maka
sampel (N) yang digunakan sebanyak 30
responden dari 180 responden yang ada, maka
besarnya df dapat dihitung 30-2 = 28. Dengan
df =28 dan alpha = 0.05 sehingga di dapat r
tabel = 0.3610 (dengan melihat r tabel dengan
uji dua sisi). Berdasarkan hasil olah data
bahwa semua pernyataan dalam penelitian ini
valid. Hal ini dikarenakan nilai r pada kolom
corrected item – total correlation > r tabel atau
lebih dari 0,361.
Hasil Uji Reliabilitas
Reliabilitas dipakai untuk menunjukkan sejauh
mana suatu pengukuran relatif konsisten
apabila alat ukur tersebut digunakan berulang
kali untuk mengukur objek yang sama akan
menghasilkan data yang sama, yang berarti
bahwa reliabilitas berhubungan dengan
konsistensi dan akurasi atau ketepatan. Dasar
pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas
adalah setelah semua data atau variabel
dinyatakan valid, selanjutnya dilakukan uji
reliabilitas. Jika hasil Cronbach’s Alpha >
0,60 maka pernyataan dinyatakan reliabel.
Goodness of Fit Index Cut-off Value
Chi-Square (X2) ≤X
2 Tabel
Degree of Freedom (df) Positif
Significance Probability (P-
Value)
≥ 0,05
RMSEA ≤ 0,08
GFI ≥ 0,90
AGFI ≥ 0,90
CMIN/DF ≤ 3,00
TLI ≥ 0,90
CFI ≥ 0,90
Berdasarkan hasil yang didapatkan untuk
variabel harga, kualitas produk, kualitas
pelayanan, lokasi, loyalitas konsumen dan
kepuasan konsumen dengan cronbach’s alpha>
0,60 dapat dikatakan bahwa semua variabel
tersebut reliabel.
Analisis Uji Structural Equation Modeling
(SEM)
Tahapan berikutnya setelah tahap pengujian
validitas dan reliabilitas penelitian adalah
evaluasi terhadap asumsi structural equation
model (SEM). Evaluasi yang dilakukan dalam
penelitian ini antara lain yaitu menguji masing
– masing konstruk dengan konfirmatori analisis
faktor, persamaan full model dan analisis
model.
Analisis Uji Konfirmatori Konstruk Eksogen
Analisis faktor konfirmatori yang pertama
meliputi variabel eksogen yaitu harga, kualitas
produk, kualitas pelayanan dan lokasi. Hasil
analisis dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2 Analisis Harga, Kualitas Produk,
Kualitas Pelayanan dan Lokasi
Tabel 2 Uji Kesesuaian Model Variabel Eksogen
No Goodness
of index
Cut-off
Value
Hasil
Model
Keterangan
1 Chi-square Diharapkan
kecil
386,764 Marginal-fit
2 Significance
Probability*
≥ 0,05 0,000 Good-fit
No Goodness
of index
Cut-off
Value
Hasil
Model
Keterangan
3 CMIN/DF ≤ 2,00 1,572 Good-fit
4 AGFI ≥ 0,90 0,925 Good-fit
5 GFI ≥ 0,90 0,956 Good-fit
6 TLI ≥ 0,90 0,926 Good-fit
7 CFI ≥ 0,90 0,945 Good-fit
8 RMSEA ≤0,08 0,057 Good-fit
Analisis Uji Konfirmatori Konstruk Endogen
Analisis faktor konfirmatori yang kedua
meliputi variabel endogen yaitu loyalitas
konsumen. Hasil analisis dapat dilihat pada
gambar 3.
Gambar 3 Analisis Loyalitas Konsumen dan
Kepuasan Konsumen
Tabel 3 Uji Kesesuaian Model Variabel Eksogen
Pengujian Evaluasi Asumsi Model
Struktural
Tahapan berikutnya setelah analisis
konfirmatori adalah evaluasi normalitas dan
evaluasi outliers (multivariate outliers), serta
evaluasi multikolineritas. Penjelasan terperinci
setiap tahapan evaluasi SEM yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Normalitas Data
Pengujian normalitas data menggunakan
metode skewness value dilakukan dengan
melakukan perbandingan nilai critical
ratiohasil pengujian terhadap tingkat signifikan
penelitian. Pengujian normalitas dengan metode
skewness dilakukan dengan program AMOS
versi 22.0. Hasil pengujian normalitas data
dalam penelitian ini selengkapnya disajikan
pada tabel 4 assessment of normality.
Tabel 4 Assessment of Normality
Variable Min Max skew c.r. kurtosis c.r.
Y6 3,000 5,000 -,456 -1,975 -,109 -,564
Y5 4,000 5,000 ,315 1,514 ,791 1,419
Y4 4,000 5,000 ,289 1,825 ,348 1,384
Y3 3,000 5,000 ,126 1,167 ,567 1,552
Y2 2,000 5,000 -,217 -1,190 ,360 ,985
Y1 4,000 5,000 ,178 ,978 ,968 -,390
Z6 3,000 5,000 -,371 -2,033 -,585 -,340
Z5 4,000 5,000 ,157 1,816 ,654 1,268
Z4 3,000 5,000 ,236 1,698 ,578 1,539
Z3 3,000 5,000 ,204 1,074 ,562 1,863
Z2 4,000 5,000 ,604 1,306 -,636 -1,480
Z1 4,000 5,000 ,655 1,586 -,571 -1,303
Multivariate
8,731 4,834
Evaluasi Multikolinearitas
Evaluasi asumsi multikolineritas bertujuan
untuk menguji apakah regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas
(independent). Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolineritas di dalam model
regresi dapat dilakukan langkah berikut
(Ghozali, 2006) :
1. Menganalisis matrik korelasi variabel –
variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada
korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas
0,90), maka hal ini merupakan indikasi
adanya multikolineritas.
2. Multikolineritas dapat juga dilihat dari (1)
nilai tolerance dan kebalikannya (2)
variance inflation factor (VIF). Kedua
ukuran ini menunjukkan setiap variabel
bebas manakah yang dijelaskan oleh
variabel lainnya. Tolerance mengukur
No Goodness
of index
Cut-off
Value
Hasil
Model
Keterangan
1 Chi-square Diharapkan
kecil
150,220 Marginal-fit
2 Significance
Probability*
≥ 0,05 0,000 Good-fit
3 CMIN/DF ≤ 2,00 1,834 Good-fit
4 AGFI ≥ 0,90 0,929 Good-fit
5 GFI ≥ 0,90 0,984 Good-fit
6 TLI ≥ 0,90 0,953 Good-fit
7 CFI ≥ 0,90 0,941 Good-fit
8 RMSEA ≤0,08 0,010 Good-fit
Sumber : Hasil Olah Data Melalui AMOS 22.0
variabilitas variabel bebas yang terpilih yang
tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.
Jadi nilai tolerance yang rendah sama
dengan nilai VIF tinggi. Nilai cut off yang
umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolineritas adalah nilai tolerance < 0,10
atau sama dengan nilai VIF > 10.
Tabel 5 Hasil Uji Multikolineritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Harga ,622 1,607
KualitasProduk ,623 1,605
KualitasPelayanan ,761 1,314
Lokasi ,771 1,296
a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Analisis Model
Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan program AMOS versi 22.0.
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk analisis
model struktural adalah penskalaan variabel
laten, kecukupan jumlah indikator setiap
konstruk, perhitungan loading dan perhitungan
loading ganda.
Penskalaan sudah dilakukan dengan memenuhi
syarat, yaitu paling tidak satu nilai tidak sama
dengan nol (0). Jumlah indikator setiap
konstruk sudah memenuhi syarat, lebih besar
atau sama dengan 4. Sesuai dengan uji
validitas, semua indikator sudah dinyatakan
valid dan masing – masing variabel memiliki 3
indikator. Kemudian tidak satupun indikator
yang berada pada lebih dari satu variabel laten.
Tabel 6 Uji Kesesuaiaan Pengaruh Harga,
Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan
Lokasi Terhadap Loyalitas Konsumen Melalui
Kepuasan Konsumen
No Goodness
of index
Cut-off
Value
Hasil
Model
Keterangan
1 Chi-square Diharapkan
kecil
1002,556 Mariginal-
fit
2 Significance
Probability*
≥ 0,05 0,000 Good-fit
3 CMIN/DF ≤ 2,00 1,732 Good-fit
4 AGFI ≥ 0,90 0,930 Good-fit
5 GFI ≥ 0,90 0,965 Good-fit
6 TLI ≥ 0,90 0,949 Good-fit
7 CFI ≥ 0,90 0,978 Good-fit
8 RMSEA ≤0,08 0,064 Good-fit
Hasil perhitungan nilai koefisien regresi dan
tingkat signifikansi variabel utama penelitian
dari program AMOS 22.0. Hasil secara lengkap
dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4 Model Struktural Harga, Kualitas
Produk, Kualitas Pelayanan dan Lokasi
terhadap Loyalitas Konsumen melalui
Kepuasan Konsumen
Hasil perhitungan nilai koefisien regresi dan
tingkat signifikansi variabel utama penelitian
dari program AMOS 22.0. Hasil secara lengkap
dapat dilihat pada gambar 4.
Tabel 7 Kesimpulan Hipotesis
Hipotesis Nilai C.R
dan P
Hasil
H1 Terdapat pengaruh antara harga
terhadap kepuasan konsumen
CR = 2,141
P = 0,018
Signifikan
H2 Terdapat pengaruh antara lokasi
terhadap kepuasan konsumen
CR = 2,238
P = 0,016
Signifikan
H3 Terdapat pengaruh antara
kualitas produk terhadap
kepuasan konsumen
CR = 1,990
P = 0,029
Signifikan
H4 Terdapat pengaruh antara
kualitas pelayanan terhadap
kepuasan konsumen
CR = 2,659
P = 0,030
Signifikan
H5 Terdapat pengaruh antara
kepuasan konsumen terhadap
loyalitas konsumen
CR = 2,570
P = 0,035
Signifikan
H6 Terdapat pengaruh antara lokasi
terhadap loyalitas konsumen
CR = 2,150
P = 0,032
Signifikan
H7 Terdapat pengaruh antara harga
terhadap loyalitas konsumen
CR = 2,527
P = 0,028
Signifikan
H8 Terdapat pengaruh antara
kualitas produk terhadap
loyalitas konsumen
CR = 2,438
P = 0,046
Signifikan
H9 Terdapat pengaruh antara
kualitas pelayanan terhadap
loyalitas konsumen
CR = 2,753
P = 0,041
Signifikan
Pembahasan
Pengaruh Harga terhadap Kepuasan
Konsumen
Harga berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan konsumen karena nilai P di bawah
tarif signifikani 5% atau 0,05 yaitu sebesar
0,018 dengan nilai CR lebih besar dari 1,96
yaitu 2,141 yang menunjukkan bahwa koefisien
jalur signifikan. Hal ini didapatkan bukti
empiris yang menyatakan bahwa harga
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Ini
berarti ketika harga mengalami kenaikan maka
kepuasan konsumen akan mengalami kenaikan
sebaliknya. Sehingga terdapat signifikan positif
pada hipotesis ini, maka hipotesis dalam
penelitian ini dapat diterima.
Pengaruh Lokasi terhadap Kepuasan
Konsumen
Lokasi berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan konsumen karena nilai P di bawah
tarif signifikani 5% atau 0,05 yaitu sebesar
0,016 dengan nilai CR lebih besar dari 1,96
yaitu 2,238 yang menunjukkan bahwa koefisien
jalur signifikan. Hal ini didapatkan bukti
empiris yang menyatakan bahwa lokasi
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Ini
berarti ketika lokasi mengalami kenaikan maka
kepuasan konsumen akan mengalami kenaikan
sebaliknya. Sehingga terdapat signifikan positif
pada hipotesis ini, maka hipotesis dalam
penelitian ini dapat diterima.
Pengaruh Kualitas Produk terhadap Kepuasan
Konsumen
Kualitas Produkberpengaruh secara signifikan
terhadap kepuasan konsumen karena nilai P di
bawah tarif signifikani 5% atau 0,05 yaitu
sebesar 0,029 dengan nilai CR lebih besar dari
1,96 yaitu 1,990 yang menunjukkan bahwa
koefisien jalur signifikan. Hal ini didapatkan
bukti empiris yang menyatakan bahwa kualitas
produk berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen. Ini berarti ketika kualitas produk
mengalami kenaikan maka kepuasan konsumen
akan mengalami kenaikan sebaliknya.
Sehingga terdapat signifikan positif pada
hipotesis ini, maka hipotesis dalam penelitian
ini dapat diterima.
Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap
Kepuasan Konsumen
Kualitas pelayanan berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan konsumen
menunjukkan hasil yang signifikan karena nilai
P di bawah tarif signifikani 5% atau 0,05 yaitu
sebesar 0,030 dengan nilai CR lebih besar dari
1,96 yaitu 2,659 yang menunjukkan bahwa
koefisien jalur signifikan. Hal ini didapatkan
bukti empiris yang menyatakan bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen. Ini berarti ketika kualitas pelayanan
mengalami kenaikan maka kepuasan konsumen
akan mengalami kenaikan sebaliknya.
Sehingga terdapat signifikan positif pada
hipotesis ini, maka hipotesis dalam penelitian
ini dapat diterima.
Pengaruh Kepuasan Konsumen terhadap
Loyalitas Konsumen
Kepuasan konsumen berpengaruh secara
signifikan terhadap loyalitas konsumen
menunjukkan hasil yang signifikan karena nilai
P di bawah tarif signifikani 5% atau 0,05 yaitu
sebesar 0,035 dengan nilai CR lebih besar dari
1,96 yaitu 2,570 yang menunjukkan bahwa
koefisien jalur signifikan. Hal ini didapatkan
bukti empiris yang menyatakan bahwa
kepuasan konsumen berpengaruh terhadap
loyalitas konsumen. Ini berarti ketika loyalitas
konsumen mengalami kenaikan maka kepuasan
konsumen akan mengalami kenaikan
sebaliknya. Sehingga terdapat signifikan positif
pada hipotesis ini, maka hipotesis dalam
penelitian ini dapat diterima.
Pengaruh Lokasi terhadap Loyalitas Konsumen
Lokasi berpengaruh secara signifikan terhadap
loyalitas konsumen menunjukkan hasil yang
signifikan karena nilai P di bawah tarif
signifikani 5% atau 0,05 yaitu sebesar 0,032
dengan nilai CR lebih besar dari 1,96 yaitu
2,150 yang menunjukkan bahwa koefisien jalur
signifikan. Hal ini didapatkan bukti empiris
yang menyatakan bahwa lokasi berpengaruh
terhadap loyalitas konsumen. Ini berarti ketika
lokasi mengalami kenaikan maka
loyalitaskonsumen akan mengalami kenaikan
sebaliknya. Sehingga terdapat signifikan positif
pada hipotesis ini, maka hipotesis dalam
penelitian ini dapat diterima.
Pengaruh Harga terhadap Loyalitas Konsumen
Harga berpengaruh secara signifikan terhadap
loyalitaskonsumen menunjukkan hasil yang
signifikan karena nilai P di bawah tarif
signifikani 5% atau 0,05 yaitu sebesar 0,028
dengan nilai CR lebih besar dari 1,96 yaitu
2,527 yang menunjukkan bahwa koefisien jalur
signifikan. Hal ini didapatkan bukti empiris
yang menyatakan bahwa harga berpengaruh
terhadap loyalitaskonsumen. Ini berarti ketika
harga mengalami kenaikan maka loyalitas
konsumen akan mengalami kenaikan
sebaliknya. Sehingga terdapat signifikan positif
pada hipotesis ini, maka hipotesis dalam
penelitian ini dapat diterima.
Pengaruh Kualitas Produk terhadap Loyalitas
Konsumen
Kualitas Produk berpengaruh secara signifikan
terhadap loyalitas konsumenmenunjukkan hasil
yang signifikan karena nilai P di bawah tarif
signifikani 5% atau 0,05 yaitu sebesar 0,046
dengan nilai CR lebih besar dari 1,96 yaitu
2,438 yang menunjukkan bahwa koefisien jalur
signifikan. Hal ini didapatkan bukti empiris
yang menyatakan bahwa kualitas produk
berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Ini
berarti ketika kualitas produk mengalami
kenaikan maka loyalitas konsumen akan
mengalami kenaikan sebaliknya. Sehingga
terdapat signifikan positif pada hipotesis ini,
maka hipotesis dalam penelitian ini dapat
diterima.
Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap
Kepuasan Konsumen
Kualitas pelayanan berpengaruh secara
signifikan terhadap loyalitas konsumen
menunjukkan hasil yang signifikan karena nilai
P di bawah tarif signifikani 5% atau 0,05 yaitu
sebesar 0,041 dengan nilai CR lebih besar dari
1,96 yaitu 2,753 yang menunjukkan bahwa
koefisien jalur signifikan. Hal ini didapatkan
bukti empiris yang menyatakan bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas
konsumen. Ini berarti ketika kualitas pelayanan
mengalami kenaikan maka loyalitas konsumen
akan mengalami kenaikan sebaliknya.
Sehingga terdapat signifikan positif pada
hipotesis ini, maka hipotesis dalam penelitian
ini dapat diterima.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai
berikut :
1. Harga, kualitas produk, kualitas pelayanan
lokasi berpengaruh positif signifikan
terhadap kepuasan konsumen. Artinya
apabila harga, kualitas produk, kualitas
pelayanan lokasi mengalami peningkatan
maka kepuasan konsumen di Ayam Bakar
KQ5 cabang Pondok Kelapa akan semakin
meningkat.
2. Harga, kualitas produk, kualitas pelayanan
lokasi berpengaruh positif signifikan
terhadap loyalitas konsumen. Artinya
apabila harga, kualitas produk, kualitas
pelayanan lokasi mengalami peningkatan
maka loyalitas konsumen di Ayam Bakar
KQ5 cabang Pondok Kelapa akan semakin
meningkat.
3. Harga, kualitas produk, kualitas pelayanan
lokasi berpengaruh positif signifikan
terhadap loyalitas konsumen melalui
kepuasan konsumen Ayam Bakar KQ5
Cabang Pondok Kelapa. Artinya apabila
harga, kualitas produk, kualitas pelayanan
lokasi mengalami peningkatan maka
loyalitas konsumen melalui kepuasan
konsumen di Ayam Bakar KQ5 cabang
Pondok Kelapa akan semakin meningkat.
Saran
Berdasarkan hasil analisis data serta
pembahasan mengenai analisis harga, kualitas
produk, kualitas pelayanan lokasi terhadap
loyalitas konsumen melalui kepuasan
konsumen, maka diperoleh beberapa saran
sebagai berikut :
1. Bagi Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa rumah makan Ayam Bakar KQ5
Cabang Pondok Kelapa telah memiliki
kualitas pelayanan yang baik sehingga harus
tetap dijaga dipertahankan agar kepuasan
konsumen loyalitas konsumen Ayam Bakar
KQ5 cabang Pondok Kelapa tetap terjaga.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti hanya meneliti variabel harga,
kualitas produk, kualitas pelayanan lokasi
sehingga dalam penelitian ini hanya dapat
memberikan informasi sebesar pengaruh ke-
empat faktor tersebut, segkan faktor yang
lain tidak diteliti dalam penelitian ini. Oleh
karena itu, untuk peneliti selanjutnya
diharapkan untuk mencari variabel lain
diluar variabel yang sudah diteliti seperti
brand image, brand reputation, kepercayaan
lain – lain yang dapat mempengaruhi
kepuasan konsumen loyalitas konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Azis, Asriel. 2009. The Influence of Service
Quality on Trust and Loyalty of
Consumers. Journal of Economics and
Finance.Vol 4, No. 4. April 2009.
Alma, Buchari. 2011. Manajemen
Pemasaran Pemasaran Jasa. Cetakan
Kesembilan. Alfabeth. Bandung.
A.Usmara. 2003. Strategi Baru Manajemen
Pemasaran. Yogyakarta: Amara Books.
Bela Dwi Kuntari, Srikandi Kumandji
Kadarisman Hidayat. 2016. Effect of
Service Quality on Customer
Satisfication and Loyalty (Survey on PT
Astra International Tbk – Daihatsu
Malang Workshop Customers. Jurnal
Manajemen. Vol 1, No.1, Oktober
2016.
Besta, Virginia. 2017. Pengaruh Harga,
Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan
Lokasi Terhadap Loyalitas Pelanggan
Melalui Kepuasan Pelanggan Istana
Mie Ice Cabang Citraland Semarang.
Jurnal Manajemen. Vol 1, No.1,
Desember 2017.
Basu, Swastha. 2009. ManajemenPenjualan.
Yogyakarta: BPFE
EmrikIriyanti, Nurul Qomariah Akhmad
Suharto. 2016. Pengaruh Harga,
Kualitas Produk Lokasi Terhadap
Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan
Sebagai Variabel Intervening Pada
Depot Mie Pangsit ember. Jurnal
Manajemen. Vol 2, No.2, Maret 2016.
Fiazisyah, Annisa. 2018. Pengaruh Kualitas
Produk, Harga Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Konsumen
Restoran Cepat Saji KFC Basuki
Rahmat Surabaya. Jurnal Manajemen.
Vol 2, No.2, September 2018.
Firdaus, Riza. 2018. Pengaruh Harga,
Kualitas Produk Kualitas Layanan
Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam
Membentuk Loyalitas Pelanggan (Studi
Pengunjung Cafe di Banjarbaru). Jurnal
Manajemen. Vol 4, No.4, Maret 2018.
Fergian, Riva. 2016. Pengaruh Kualitas
Produk, Kualitas Pelayanan Harga
Terhadap Loyalitas Pelanggan Roti
Bakar 88 Kota Serang. Jurnal
Manajemen. Vol 1, No.1, Februari
2016.
Gaspersz, Vincent. 2005. Total Quality
Managemen. Untuk Praktisi Bisnis
Industri, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : UNDIP.
Giese, J. L. J. A. Cote. 2000. Defining
Customer Satisfaction. Academy of
Science Review.
Kotler, Philip Amstrong, Gary. 2014.
Principles of Marketing. 12th Edition.
Jilid1. Jakarta :Erlangga.
Kotler, Philip. 2014. Manajemen Pemasaran
Perspektif Asia. Buku Dua. Edisi
Pertama. Andy.Yogyakarta.
Sari, Herviana Vidya Purnama. 2018.
Pengaruh Kualitas Produk Harga
Terhadap Loyalitas Dengan Kepuasan
Konsumen Sebagai Variabel
Intervening
(StudiPadaKonsumenBiskuitOreo Di
Carrefour Surabaya).
JurnalManajemen. Vol 1, No.1, Januari
2018.
Swastha, Basu Irawan, 2005, Manajemen
Pemasaran Modern, Edisi Kedua,
Cetakan Kesebelas. Liberty
Offset.Yogyakarta.
Stanton, William J. 2013. Prinsip
Pemasaran. Jilid Satu. Edisi Kesepuluh.
Jakarta :Erlangga.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif
Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta.
Saban, Echdar. 2015. Metode Penelitian
Manajemen Bisnis. Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran.
Yogyakarta: Andi.
Wahyudi, Ahmad Farid. 2018. Pengaruh
Kualitas Pelayanan, Harga Kualitas
Produk Terhadap Loyalitas Konsumen
Melalui Kepuasan Sebagai Variabel
Intervening (Studi Kasus Pada
Konsumen Resto Ayam Nelongso
Sawojajar). Jurnal Manajemen. Vol 4,
No.4, Juli 2018.
Widowati, Maduretno. 2018. Kualitas
Produk, Harga Lokasi Terhadap
Kepuasan Konsumen (Studi Kasus Pada
Waroeng Spesial Sambal Lampersari
Semarang). Jurnal Manajemen. Vol 3,
No.3, November 2018.
Zikmund, William G. 2010. Business
Research Methods. South
Western,USA: Cengage Learning.