Post on 27-Dec-2015
description
PENGARUH AIR PADA DISKONTINUITAS DAN STABILITAS BATUAN
Tri Laksono W11/ 312949/ TK/ 37723
PENGARUH AIR PADA DISKONTINUITAS DAN STABILITAS BATUAN
Air merupakan faktor penting dalam pelapukan batuan.
Air juga yang dapat mempengaruhi diskontinuitas batuan dan perilaku massa batuan.
Stabilitas massa batuan dipengaruhi oleh keberadaan diskontinuitas, serta sifat mekanik batuan yang erat kaitannya dengan ciri morfologi batuan
Pengaruh pH pada perubahan massa batuan
Kupper (1985)
Ve adalah kecepatan erosi ( 10-6m/tahun), Vw adalah kecepatan aliran air (cm/s), danpH merupakan tingkat keasaman air yang
merembes.
Log (Ve)=5.103 + 0.423 (log (Vw)) – 0.442 pH
Pengaruh pH pada perubahan massa batuan
Marion Bost et al. 2005
Kecepatan erosi pada pH 2 lebih besar 21 kali dari
kecepatan erosi pada saat pH cairan yang merembes
adalah 5.
Memodelkan sampel batuan di laboratorium dengan
kondisi terendam dan teraliri air dengan pH tertentu
Perubahan pH versus waktu yang terjadi akibat rendaman (eksperimen 1) dan akibat aliran (eksperimen 2)
Pengaruh rembesan terhadap kekasaran batuan
Ketika terdapat diskontinuitas pada batuan, maka air akan mengisi celah tersebut, bahkan dapat mengikis diskontinuitas tersebut sehingga diskontinuitas semakin melebar.
Dengan adanya aliran air, dapat terjadi perubahan
permukaan pada diskontinuitas.
Perubahan permukaan tersebut memicu terjadinya
perubahan tingkat kekasaran batuan
Pengaruh rembesan terhadap kekasaran batuan
Marion Bost et al. 2005 Menguji sampel limestone di lab dengan mengaliri air
pada rekahannya, dan menganalisa kekasarannya
Pengaruh rembesan terhadap kekasaran batuan
a
b
Potensi Kerusakan Terbentuk lapisan sedimen di bidang diskontinuitas
yang akan menjadi bidang longsor baru.
Potensi KerusakanKerusakan pada lining
terowongan akibat infiltrasi air dari bidang diskontinuitas.
Penanganan masalah
Pemberian shotcrete Pelaksanaan grouting
Penanganan masalah
Pada kasus terowongan, untuk mencegah rembesan air, ada dua tipe penyelesaian◦ Drained Waterproofing System
Penanganan masalah
◦ Undrained Waterproofing System
Kesimpulan
Tingkat keasaman (pH) air dan kecepatan rembesan air pada diskontinuitas batuan mempengaruhi kecepatan erosi batuan tersebut.
Semakin asam / semakin kecil nilai pH, maka akan mempercepat pelapukan.
Tingkat keasaman air dan lama waktu kontak juga berpengaruh pada kekasaran batuan. Semakin lama waktu kontak, dan semakin asam air, kekasaran batuan akan menurun.
Infiltrasi air yang membawa fraksi halus hasil pelapukan batuan ke dalam bidang diskontinuitas pada massa batuan, dapat menimbulkan bidang longsor baru.
Terdapat beberapa alternatif cara untuk menangani rembesan yang timbul melalui diskontinuitas, diantaranya dengan menggunakan shotcrete dan grouting.
Untuk terowongan, terdapat dua sistem penanganan rembesan pada terowongan, yaitu drained waterproofing system, dan undrained waterproofing system.