Post on 02-Nov-2020
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQURY BEBAS TERHADAP
KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH
FISIKA SISWA SMA NEGRI 2 GOWA
SKRIPSI
Oleh
ILHAM NASIR
10539127014
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2020
i
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQURY BEBAS TERHADAP
KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH
FISIKA SISWA SMA NEGRI 2 GOWA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Ujian Skripsi Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
ILHAM NASIR
10539127014
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2020
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Allah tidak selalu memberikan apa yang kamu minta, tapi Allah akan
memberikan apa yang kamu butuhkan.
Tak ada kesuksesan yang diperoleh dengan mudah. Belajar dari pengalaman
serta mimpi yang dituangkan dalam sobekan kertas sehingga tak ada mimpi
yang terlewatkan hingga sobekan itu akan menjadi pajangan disaat mimpi
yang tertulis itu telah menjadi nyata.
“Saya memang seorang yang melangkah dengan lambat, tetapi saya tidak akan
pernah berjalan mundur kebelakang”
(Abraham Lincoln)
Persembahan Skripsi ini untuk:
Ayahanda Nasir Ibrahim dan Ibunda Amma H.Ahmad Wao yang sangat
kusayangi. Tak ada yang dapat aku lalui dengan mudah tanpa tuturan doa yang
selalu terucap. Cucuran keringat yang tak henti dan tak pernah mengenal lelah
dalam memberikan semua yang terbaik.
Dan juga untuk keluarga, sahabat, teman yang selalu hadir dalam setiap
kelukesah yang melanda di saat semangat mulai melemah.
Semangat dan motivasi tak henti mengalir dari mereka sehingga goyahku segera
bangkit dalam untuk meyelesaikan semuanya untuk masa depanku.
vii
ABSTRAK
Ilham Nasir. 2018. Penerapan Pembelajaran Inquiry Bebas Untuk Meningkatkan
Keterampilan Memecahkan Masalah Fisika Pada Siswa SMA Negri 2 Gowa.
Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Muh. Tawil dan
pembimbing II Riskawati.
Masalah utama dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran peserta
didik hanya memperoleh informasi dari guru mata pelajaran tanpa melatih
keterampilan memecahkan masalah fisika dalam proses pembelajaran
berlangsung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: (1) Keterampilan
Memecahkan Masalah Fisika peserta didik sebelum menggunakan Inquiry Bebas,
(2) Keterampilan Memecahkan Masalah Fisika peserta didik sesudah menggunakan
Inquiry Bebas kelas X Ipa 8 di SMA Negri 2 Gowa. Populasi dalam penelitian ini
adalah peserta didik kelas X IPA 8 SMA Negri 2 Gowa yang berjumlah 33 orang
yang terdiri dari 1 kelas, sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik
sampling jenuh sebanyak 1 kelas yaitu X IPA 8. Penelitian ini merupakan Pra-
Experiment dimana instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes
keterampilan menganalisis memecahkan masalah pembelajaran fisika dalam
bentuk essay sebanyak 5 butir soal yang memenuhi kriteria valid. Dari hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Hasil penelitian menunjukkan pada pre
test siswa memperoleh skor rata-rata keterampilan memecahkan masalah fisika
sebesar 10,42, (2) Sedangkan pada post test diperoleh skor rata-rata sebesar
17,06, (3) Sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan memecahkan masalah
fisika siswa kelas X IPA 8 SMA Negri 2 Gowa meningkat dalam kategori sedang
setelah diterapkan model pembelajaran Inquiry Bebas. Dari hasil analisis dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran inquiry bebas dapat meningkatkan
keterampialn memecahkan masalah fisika peserta didik. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam pembelajaran fisika, dimana
peserta didik lebih aktif atau dominan dalam pembelajaran dikelas.
Kata kunci: Pembelajaran Inquiry Bebas, Penelitian Pra-Experiment.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tiada kata indah selain ucapan syukur Alhamdulillah, segala puji hanya
milik Allah SWT sang penentu segalanya, atas limpahan Rahmat, Taufik, dan
Hidayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Penerapan Model Pembelajaran Inqury Bebas Terhadap Keterampilan
Memecahkan Masalah Fisika Siswa SMA Negri 2 Gowa.
Tulisan ini diajukan sebagai syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Salam dan shalawat senantiasa tercurahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW sang revolusioner sejati sepanjang masa,
juga kepada seluruh ummat beliau yang tetap istiqamah di jalan-Nya dalam
mengarungi bahtera kehidupan dan melaksanakan tugas kemanusiaan ini hingga
hari akhir.
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa skripsi ini sulit terwujud tanpa
adanya ulur tangan dari orang-orang yang telah digerakkan hatinya oleh Sang
Khalik untuk memberikan dukungan, bantuan, bimbingan baik secara langsung
maupun tidak langsung bagi penulis, oleh karena itu di samping rasa syukur
kehadirat Allah SWT, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus
kepada pihak yang selama ini memberikan bantuan hingga terselesainya skripsi
ini.
ix
Pada kesempatan ini, penulis secara istimewa berterima kasih kepada
kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Nasir Ibrahim dan Mama Amma H.
Ahmad Wao atas segala jerih payah, pengorbanan dalam mendidik,
membimbing, dan mendo‟akan penulis dalam setiap langkah menjalani hidup
selama ini hingga selesainya studi (S1) penulis. Juga terima kasih buat kakaku dan
adikku atas semangat, dukungan, perhatian, kebersamaan dan do‟anya untuk
penulis.
Dalam pelaksanaan penelitian hingga penyusunan skripsi ini, penulis
mengalami hambatan, namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,
akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Olehnya itu, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan dan setulusnya kepada Dr. Muh. Tawil,
MS., M.Pd selaku pembimbing I dan Ibunda Riskawati, S.Pd., M.Pd selaku
pembimbing II yang selalu bersedia meluangkan waktunya dalam membimbing
penulis, memberikan ide, arahan, saran dan bijaksana dalam menyikapi
keterbatasan pengetahuan penulis, serta memberikan ilmu dan pengetahuan yang
berharga baik dalam penelitian ini maupun selama menempuh kuliah. Semoga
Allah SWT memberikan perlindungan, kesehatan dan pahala yang berlipat ganda
atas segala kebaikan yang telah dicurahkan kepada penulis selama ini.
Selain itu ucapan terima kasih juga pada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, mereka yang telah berjasa di
antaranya adalah: Ayahanda Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E., M.M. selaku
Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Ayahanda Erwin Akib, S.Pd.,
M.Pd., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar, Ibunda Nurlina, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Prodi
x
Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar, Ayahanda Ma‟ruf, S.Pd., M.Pd. selaku Sekretaris
Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar, Bapak dan Ibu dosen Prodi Fisika Universitas
Muhammadiyah Makassar dan Universitas Negeri Makassar yang telah
membagikan ilmunya kepada penulis selama ini.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis mengucapkan
kepada bapak Baharuddin Goccang, S.Pd. selaku kepala sekolah SMA Negeri 2
Gowa, dan bapak Dr. Kamhar selaku guru bidang studi Fisika SMA Negeri 2
Gowa telah memberikan bimbingan dan bantuan kepada penulis selama
mengadakan penelitian.
Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan bahwa tak ada manusia
yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis senantiasa,
mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif sehingga penulis dapat berkarya
yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Dengan harapan dan do‟a
penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat dan menambah khasanah ilmu
khususnya di bidang pendidikan Fisika.
Amin Yaa Rabbal Alamin.
Wassalam
Makassar, 2020
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN.................................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ....................................................................................... v
MOTTO............................................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KARANGKA PIKIR
A. Teori Pendukung ..................................................................................... 7
B. Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa ............................................... 12
C. Kerangka Pikir ........................................................................................ 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 26
B. Lokasi Dan Subjek Penelitian ................................................................. 26
C. Desain Penelitian ..................................................................................... 26
D. Variabel Dan Definisi Operasional Variabel .......................................... 27
E. Prosedur Penelitian.................................................................................. 27
F. Instrumen Penelitian................................................................................ 28
G. Teknik Analisis Data ............................................................................... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
xii
A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 30
B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 37
B. Saran ........................................................................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 39
LAMPIRAN A .................................................................................................... 41
LAMPIRAN B .................................................................................................... 90
LAMPIRAN C .................................................................................................... 101
LAMPIRAN D .................................................................................................... 109
LAMPIRAN E .................................................................................................... 117
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Indikator Pemecahan Masalah Polyo...................................................... 14
2.2 Tahapan Pemebelajaran Pemecahan Masalah Menurut Polyo .............. 22
3.2 Kriteria Indeks Gain ............................................................................... 29
4.1 Analisis Deskriptif Statistik Skor memecahkan masalah fisika
peserta didik pada saat pretest dan posttest Kelas X IPA 8 SMA
Negri 2 Gowa .......................................................................................... 30
4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor memecahkan masalah
fisika peserta didik pada Kelas X IPA 8 SMA Negri 2 Gowa Pada
Pretest ..................................................................................................... 31
4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor memecahkan masalah
fisika peserta didik pada Kelas X IPA 8 SMA Negri 2 Gowa Pada
Posttest .................................................................................................... 32
4.4 Hasil Analisis N-Gain ............................................................................. 34
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.2 Bagan Kerangka Pikir ............................................................................. 25
3.1 Desain Penelitian ..................................................................................... 26
4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Komulatif Dan Presentasi Skor
Memecahkan Masalah Fisika Peserta Didik Kelas X IPA 6 SMA
Negeri 2 Gowa Pada Pretest ................................................................... 31
4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Komulatif Dan Presentasi Skor
Memecahkan Masalah Fisika Peserta Didik Kelas X IPA 6 SMA
Negeri 2 Gowa pada Posttest .................................................................. 33
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran A
A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................... 42
A.2 Bahan Ajar ....................................................................................... 73
A.3 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) .............................................. 82
Lampiran B
B.1 Soal Pretest ...................................................................................... 92
B.2 Soal Posttest ..................................................................................... 97
B.3 Kisi-Kisi Soal................................................................................. 100
Lampiran C
C.1 Analisis Uji Gregory ...................................................................... 103
Lampiran D
D.1 Analisis Statistik Deskrptif Hasil Belajar Pretest ......................... 111
D.2 Analisis Statistik Deskrptif Hasil Belajar Postest ......................... 113
D.3 Analisis Inferensial (Uji N-Gain) .................................................. 141
Lampiran E
E.1 Dokumentasi ................................................................................... 118
Lampiran F
( Pesruratan)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan bukanlah sesuatu yang statis melainkan sesuatu yang dinamis
sehingga menuntut adanya perbaikan. Peserta didik tidak hanya menguasai
konsep, tetapi juga harus memiliki kemampuan untuk membuat sesuatu dengan
menggunakan proses dan prinsip keilmuan yang telah dikuasai. Menurut undang -
Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1
Butir 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara(Bambang
Sudibyo, 2008:3).
Pembelajaraan fisika adalah salah satu prinsip keilmuan yang dapat
mengembangkan potensi peserta didik. fisika berkaitan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, sehingga fisika bukan hanya penegasan
sekumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip
saja, tetapi juga merupakan suatu kegiatan atau proses aktif. Salah satu bagian dari
Sains adalah Fisika. Pembelajaran fisika dan penilaian belajarnya harus
memperhatikan karakteristik ilmu fisika sebagai proses dan produk. Mata
pelajaran fisika diadakan dalam rangka mengembangkan kemapuan berpikir
analitis, induktif, dan deduktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan peristiwa sekitar, baik secara kualitatif, serta dapat mengembangkan
2
keterampilan dan sikap percaya diri. Fisika menekankan pada pemberian
pengalaman secara langsung dalam arti bekerja ilmiah secara lingkup proses,
peserta didik diajak serta dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan
proses untuk memahami perilaku atau gejala alam.
Sebagaimana peraturan mentri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006
tentang proses pembelajaran fisika tingkat SMA bahwa standar kelulusan salah
satunya adalah peserta didik dapat melakukan percobaan, antara lain marumuskan
masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang
dan merakit instrumen, mengumpulkan mengolah dan menafsirkan data, menarik
kesimpulan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan
tertulis(Bambang Sudibyo, 2006:90), beberapa hal tersebutlah yang merupakan
ketrampilan proses.Maka dari itu, keterampilan proses sains dalam pembelajaran
perlu diimplementasikan mengingat bahwa perkembangan ilmu pengetahuan
berlangsung semakin cepat sehingga tak mungkin lagi diajarkan semua fakta dan
konsep kepada peserta didik, apabila fakta dan konsep diinformasikan secara
verbal, akibatnya peserta didik memiliki banyak pengetahuan, tetapi tidak dilatih
untuk menemukan konsep atau sesuatu prinsip.
Hasil observasi di SMA Negeri 2 Gowa dimana proses pembelajaran
hanya sebatas penyampaian materi dan penyelesaian soal-soal dan kurangnya
proses pembelajaran yang melatih keterampilan memecahkan masalah fisika.
Sehingga peserta didik hanya memperoleh informasi dari guru mata pelajaran
tanpa melatih keterampilan memecahkan masalah yang dimilikinya. Sementara,
pembelajaran sekarang menekankan keterlibatan peserta didik secara aktif baik
fisik maupun mental sehingga berpengaruh terhadap pembentukan pola tindakan
3
peserta didik yang selalu di dasarkan pada hal-hal yang bersifat ilmiah.Salah satu
contoh kurangya kegiatan pembelajaran yang berfungsi untuk memunculkan dan
meningkatkan keterampilan memecahkan masalah fisika peserta didik yaitu
kurangnya pemanfaatan alat-alat laboratorium dengan kata lain kurang
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan agar kemampuan
memecahkan masalah fisika peseta didik dapat muncul dan ditingkatkan, salah
satunya yaitu melakukan perubahan atau variasi dalam strategi pembelajaran
sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Strategi pembelajaran yang
sesuai dengan permasalahan ini adalah strategi yang berbasis konstruktivisme.
Teori konstruktivisme menekankan bahwa peserta didik harus menemukan dan
mengingat pengetahuan sehingga proses pembelajaran lebih
bermakna(Sagala,2017:88). Teori belajar menurut Bruner menjelaskan
pembelajaran penemuan adalah suatu strategi pengajaran yang menekankan
pentingnya pemahaman sehingga belajar akan lebih bermakna bagi peserta didik
ketika peserta didik aktif dalam mengidentifikasi sendiri konsep-konsep yang
akan dipelajari. Salah satu strategi pembelajaran yang berbasis penemuan adalah
strategi inkuiry bebas.
Menurut Inquiry jenis ini peserta didik bekerja (bukan hanya duduk,
mendengarkan lalu menulis). Inquiry jenis ini cocok untuk diterapkan dalam
pembelajaran mengenai konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasar dalam
bidang ilmu tertentu. Sehingga peserta didik dapat mempelajari fisika melalui
pengamatan langsung terhadap gejala-gejala maupun proses-proses fisika, melatih
keterampilan berfikir ilmiah, dapat menggunakan alat-alat ukur fisika dapat
4
mengolah data-data yang diperoleh dari hasil suatu pengukuran serta dapat
memecahkan masalah.
Berdasarkan gambaran di atas, maka penulis ingin mencobakan sebuah
model pembelajaran fisika melalui suatu penelitian dengan judul ”Penerapan
Model Pembelajaran Inquiry Bebas Terhadap keterampilan Memecahkan
Masalah Fisika SMA”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang
diselidiki dalam penelitian ini adalah
1. Seberapa besar keterampilan peserta didik dalam memecahkan masalah
fisika sebelum diajar menggunakan model pembelajaran inquiry bebas?
2. Seberapa besar keterampilan peserta didik dalam memecahkan masalah
fisika setelah diajar menggunakan model pembelajaran inquiry bebas?
3. Apakah terdapat peningkatan model pembelajaran inquiry bebas terhadap
keterampilan peserta didik dalam memecahkan masalah fisika ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang di kemukakan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan keterampilan peserta didik dalam
memecahkan masalah fisika sebelum diajar menggunakan model
pembelajaran inquiry bebas.
2. Untuk mendeskripsikan keterampilan peserta didik dalam
memecahkan masalah fisika setelah diajar menggunakan model
pembelajaran inquiry bebas.
5
3. Untuk mendeskripsikan peningkatan model pembelajaran inquiry
bebas terhadap keterampilan peserta didik dalam memecahkan masalah
fisika.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Bagi Peserta Didik
a. Siswa dapat lebih memahami konsep–konsep fisika dan memecahkan
berbagai persoalan.
b. Siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
2. Bagi Pendidik
Guru fisika dapat memperoleh gambaran sebagai bahan pertimbangan
tentang pembelajaran pemecahan masalah fisika dengan menggunakan
model pembelajaran inquri bebas untuk meningkatkan professional guru
dan memberikan variasi dalam proses pembelajaran.
1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan andil yang positif,
minimal sebagai informasi dan perbaikan pengembangan pembelajaran
fisika selanjutnya, khususnya dalam memenuhi model pembelajaran yang
lebih efektif.
2. Bagi Peneliti
Setelah penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada
peneliti sebagai calon pendidik mengenai sistem pembelajaran yang baik
di sekolah, sehingga dapat dijadikan acuan untuk pengembangan ide-ide
dalam perbaikan pembelajaran kelak bila menjadi pendidik.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Teori Pendukung
1. Pengertian Pembelajaran dan Model Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi
kehidupan masyarakat sehari-hari dan upaya mempersiapkan peserta didik
untuk menjadi warga masyarakat yang baik.1 Nasution dalam Sugihartono
mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu aktifitas mengorganisasi atau
mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan
anak didik sehingga terjadi proses belajar.2 Lingkungan dalam pengertian
ini tidak hanya ruang belajar, tetapijuga meliputi guru, alat peraga,
perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya yangrelevan dengan kegiatan
belajar siswa.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer,
kurikulum, dan lain-lain. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dan
memiliki fungsi sebagai pedoman bagi para perancangpembelajaran dan
para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas belajar
7
mengajar. Oleh karena itu, model pembelajaran sangat dibutuhkan
untukseorang pengajar ketika proses belajar mengajar berlangsung.
Menurut Trianto ada empat ciri khusus suatu model pembelajaran yaitu:
a. Istilah model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model
pembelajaran yang luas dan menyeluruh
b. Model-model pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan
pembelajarannya
c. Pola urutan dari suatu model pembelajaran adalah pola yang
menggambarkan urutan alur tahap-tahap keseluruhan yang pada
umumnya disertai dengan serangkaian kegiatan pembelajaran
d. Tiap-tiap model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolaan dan
lingkungan belajar yang sedikit berbeda.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, model pembelajaran
sangat dibutuhkan oleh para pengajar/pendidik, karena dengan adanya
model pembelajaran akan memberikan kemudahan dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas dan tujuan dari pembelajaran itu sendiri dapat
tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
2. Pengertian Inkuiry
a. Pengertian Inkuiri
Inquiry berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta atau terlibat
dalam mengajukan pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan
penyelidikan (Fathurrohman, 2015:104). Pendapat Anam (2016:7)Secara
bahasa, inkuiri berasal dari kata Inquiry yang merupakan kata dalam bahasa
inggris yang berarti; penyelidikan/meminta keterangan; terjemahan bebas
8
untuk konsep ini adalah “peserta didik diminta untuk mencari dan
menemukan sendiri”.
Inkuiri berarti suatu proses untuk memperoleh informasi ilmiah
dengan jalan melakukan observasi atau eksperimen untuk mencari jawaban
pertanyaan atau memecahkan masalah yang telah dirumuskan dengan
menggunakan kemampuan berpikir logis, analitis, dan kritis(I Wayan Sadia,
2014:130).Sementara menurutKusmana (2010:47) menjelaskan bahwa inkuri
adalah sebuah sistem dalam cara melihat sebuah pengetahuan atau hal baru.
Model pembelajaran inkuiri lebih cenderung dipergunakan pada pengajaran
eksakta seperti fisika.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa inkuiri
adalah suatu model maupun strategi yang menenkankan proses pembelajara
lebih aktif kepada peseta didik untuk mencari dan mengumpulkan informasi
sendiri.
Pembelajaran Berbasis Inkuiri (IBL) adalah pembelajaran yang
melibatkan peserta didik dalam merumuskan pertanyaan yang mengarahkan
untuk melakukan investigasi dalam upaya membangun pengetahuan dan
makna baru, seperti didefinisikan dalam Albert Learning sebagai berikut:
“inquiry-based learning is a process where students are involved in their
learning, formulate question, investigate, widely and the build new
understandings, meanings and knowledge”(Sani, 2017:88).
b. Jenis-jenis Inkuiri
Terdapat berbagai jenis inkuiri diantaranya adalah inkuiri
terbimbing/terpimpin dan inkuiri bebas.
9
1. Inkuiri Terbimbing (Guided inquiry)
Inkuiri terbimbing yaitu suatu model pembelajaran inkuiri yang
dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cukup
luas kepada peserta didik. Dalam pembelajaran inkuiri terbimbing guru tidak
melepas begitu saja kegiatan-kegiatan yang dilakukab oleh peserta didik,
dengan kata lain guru harus memberikan pengarahan dan bimbingan kepada
peserta didik dalam melakukan kegiatan-kegiatan menurut (Fathurrohman,
2015:106).
Kusmana (2010:49) menyatakan bahwa pada umumnya model
pembelajaran inkuiri ini mencancakup hal-hal: pernyataan problem, prinsip
atau konsep yang ditemukan, alat/bahan, diskusi pengarahan, kegiatan
penemuan oleh peserta didik, proses berpikir kritis dan ilmiah, pertanyaan
yang bersifat „open ended‟, dan catatan guru.
Inkuiri jenis ini cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran
mengenai konsep dan prinsip yag mendasar dalam bidang ilmu tertentu. Ada
beberapa karakteristik dari inkuiri terbimbing yang perlu diperhatikan yaitu:
a) Peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir melalui observasi
spesifik hingga membuat inferensi atau generalisasi;
b) Sasarannya adalah mempelajari proses mengamati kejadian atau objek
kemudian menyusun generalisasi yang sesuai;
c) Guru mengontrol bagian tertentu dari pembelajaran misalnya kejadian
data, materi dan berperan sebagai pemimpin kelas;
d) Tiap-tiap peserta didik berusaha untuk membangun pola yang
bermaknaberdasarkan hasil observasi didalam kelas;
10
e) Kelas diharapkan berfungsi sebagai laboratorium pembelajaran;
f) Biasanya sejumlah generalisasi tertentu akan diperoleh dari peserta
didik;
g) Guru memotivasi semua peserta didik untuk mengomunikasikan hasil
generalisasinya sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh peserta didik
dalam kela(Anam, 2016:18).
2. Inkuiri Bebas (Free Inkuiry)
Inkuiri bebas adalah proses pembelajaran dimana peserta didik
harus mengidentifikasi dan merumuskan macam problem yang dipelajari
dan dipecahkan. Pada model guru hanya memberikan masalah
saja(Fathurrohman, 2015:103). Hal ini sejalan dengan pernyataan I Wayan
Sadia (2014:131) bahwa strategi pembelajaran inkuiri bebas merupakan
startegi pembelajaran di mana peserta didik melakukan penelitian secara
mandiri. Beberapa karakteristik - karakteristik yang menandai kegiatan
inkuiri bebas ialah :
a) Peserta didik mengembangkan kemampuannya dalam melakukan
observasi khusus untuk membuat inferensi;
b) Guru hanya mengontrol ketersediaan materi dan menyarankan materi;
c) Dari materi yang tersedia peserta didik mengajukan pertanyaan-
pertanyaan tanpa bimbingan guru;
d) Ketersediaan materi di dalam kelas menjadi penting agar kelas dapat
berfungsi sebagai laboratorium;
e) Guru mendorong peserta didik untuk mengkomunikasikan generalisasi
yang dibuat sehingga dapat bermanfaat bagi semua peserta didik dalam
kelas(Anam, 2016:19-20).
11
c. Langkah-langkah (sintaks) strategi pembelajaran inkuiri
Model penerapan pembelajaran inkuiri sangat beragam dan
bergantung pada tujuan penggunaan inkuiri tersebut. Model pembelajaran
secara inkuiri yang diperkenalkan oleh Albert Learning mengikuti tahapan
berikut; 1)Perencanaan (planning), yang mencakup pembuatan rencana
untuk melakukan inkuiri; 2)Mencari informasi (retrieving), yang mencakup
pengumpulan dan pemilihan informasi, serat mengevaluasi informasi;
3)Megolah (Processing), yang mencakup analisis informasi dengan mencari
hubungan dan melakukan inferensi; 4)Mengkreasi (creating), yang
mencakup kegiatan mengolah informasi, mengkreasi produk, dan
memperbaiki produku; 5)Bebagi (Sharing), yang mencakup kominikasi atau
paparan hasil pada audien yang terkait; 6)Mengevaluasi (evaluating) yang
mencakup aktivitas produk dan evaluasi proses proses inkuiri yang telah
dilakukan(Sani, 2017:93).
d. Kelebihan dan Kelemahan Model Inquiry
1. Kelebihan
a) Model inquiry merupakan model pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang,
sehingga pembelajaran melalui Model ini dianggap lebih bermakna.
b) Model inquiry memberikan ruang kepada peserta didik untuk belajar sesuai
dengan gaya belajar mereka.
c) Model inquiry merupakan Model yang dianggap sesuai dengan perkembangan
psikologi belajar modern yang menganggap bahwa belajar adalah proses
perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
12
d) Keuntungan lain adalah Model pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan
peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, peserta
didik yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh
peserta didik yang lemah dalam belajar.
2. Kelemahan
a) Jika model inquiry digunakan sebagai model pembelajaran, maka
akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan peserta didik.
b) Model ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena
terbentur dengan kebiasaan peserta didik dalam belajar.
c) Dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang lama
sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang
telah ditentukan.
d) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan
peserta didik menguasai materi pelajaran, maka model inquiry akan
sulit di implementasikan oleh setiap guru.
B. Keterampilan Pemecahan Masalah siswa
Materi yang akan diajarkan dalam Fisika tercapai tujuan pembelajaran
apabila diajarkan dengan memilih pendekatan,strategi, metode, dan teknik yang
sesuai. Hasil belajar yang diharapkan tidak tercapai secara optimal bila guru tidak
dapat menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan dalam
peroses belajar mengajar. Hakikat pemecahan masalah adalah melakukan operasi
prosedural urutan tindakan, tahap demi tahap secara sistematis, sebagai seorang
yang akan memecahkan permasalahan.
13
Dalam model pembelajaran fiska di SMA strategi yang digunakan salah
satunya yaitu untuk memecahkan masalah.Menurut Nasution (2017: 173)
Memecahkan masalah adalah metode belajar yang mengharuskan pelajar untuk
menemukan jawabannya (discovery) tanpa bantuan khusus. Dengan memecahkan
masalah pelajar menemukan aturan baru yang lebih tinggi tarafnya sekalipun ia
mungkin tidak dapat merumuskannya secara verbal. Menurut penelitian masalah
yang dipecahkan sendiri, yangditemukan sendiri tanpa bantuan khusus, member
hasil yang lebih unggul, yang digunakan atau di-transfer dalam situasi-situasi lain.
Kemudian Wankat dan Oreovocz (1995) mengklasifikasikan lima tingkat
taksonomi pemecahan masalah, yaitu sebagai berikut:
1) Rutin, Tindakan rutin yang bersifat alogaritmik yang dilakukan tanpa
membuat suatu keputusan. Beberapa operasi matematika seperti kuadrat,
analisis varian, termasuk masalah rutin.
2) Diagnostik, Pemilihan suatu prosedur atau cara yang tepat secara rutin.
Beberapa rumus yang digunakan dalam menentukan tegangan suatu balok,
dan diagnosis adalah memilih prosedur yang tepat untuk memecahkan
masalah tersebut,
3) Strategi, Pemilihan prosedur secara rutin untuk memecahkan suatu masalah.
Strategi merupakan bagian dari tahap analisis dan evaluasi dalam taksonomi
Bloom,
4) Interpretasi, Kegiatan pemecahan masalah yang sesungguhnya, karena
melibatkan kegiatan mereduksi masalah nyata, sehingga dapat dipecahkan,
14
5) Generalisasi, Pengembangan prosedur yang bersifat rutin untuk memecahkan
masalah-masalah baru.
Berikut Strategi Pemecahan Masalah Menurut Solso, Wankat dan
Oreovocz :
Tabel 2.1.Indikator Pemecahan Masalah Menurut Polyo
Strategi
pemecahan
masalah
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Menurut
Solso
1. Identifikasi
masalah
Memberi
permasalahan pada
siswa
Memahami
permasalahan
Membimbing siswa
dalam melakukan
identifikasi
permasalahan
Melakukan
identifikasi
terhadap masalah
yang dihadapi
2. Refresentasi /
penyajian
permasalahan
Membantu siswa
untuk merumuskan
dan memahami
masalah secara benar
Merumuskan dan
pengenalan
masalah
3. Perencanaan
permasalahan
Membimbing siswa
melakukan
Melakukan
perencanaan
15
perencanaan
pemecahan masalah
pemecahan
masalah
4. Menerapkan /
mengimpleme
ntasikan
perencanaan
Membimbing siswa
menerapkan
perencanaan yang
telah dibuat
Menerapkan
rencana
pemecahan
masalah
5. Menilai
perencanaan
Membimbing siswa
dalam melakukan
penilaian terhadap
perencanaan
pemecahan masalah
Melakukan
penilaian terhadap
perencanaan
pemecahan
masalah
6. Menilai hasil
pemecahan
Membimbing siswa
melakukan penilaian
terhadap hasil
pemecahan masalah
Melakukan
penilaian terhadap
hasil pemecahan
masalah
1. Saya mampu /
bias
Membangkitkan
motivasi dan
membangun
keyakinan diri siswa
Menumbuhkemba
ngkan motivasi
belajar belajar dan
keyakinan diri
dalam
menyelesaikan
16
Menurut
Wankat dan
Oreovocz
permasalahan.
2.Mendefinisikan Membimbing
membuat daftar hal
yang diketahui dan
tidak diketahui dalam
suatu permasalahan.
Menganilisis dan
membuat daftar
hal yang diketahui
dan tidak
diketahui dalam
suatu
permasalahan.
3.Mengeksplorasi Merangsang siswa
untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan
dan membimbing
untuk menganilisis
dimensi-dimensi
permasalahan yang
dihadapi
Mengajukan
pertanyaan-
pertanyaan pada
guru, untuk
melakukan
pengkajian lebih
dalam terhadap
permasalahan-
permasalahan
yang dibahas
4.Merencanakan Membimbing
mengembangkan cara
berpikir logis siswa
untuk menganilisis
Berlatih
mengembangkan
cara berpikir logis
untuk
17
masalah. menganalisis
masalah yang
dihadapi
5.Mengerjakan Membimbing siswa
secara sistematis
untuk memperkirakan
jawaban yang
mungkin untuk
memecahkan masalah
yang dihadapi
Mencari berbagai
alternative
pemecahan
masalah.
6.Mengoreksi
kembali
Membimbing siswa
untuk mengecek
kembali jawaban yang
dibuat
Mengecek tingkat
kebenaran
jawaban yang ada.
7.Generalisasi Membimbing siswa
untuk mengajukan
pertanyaan:
Apa yang telah saya
pelajari dalam pokok
bahasan ini?
Bagaimanakah agar
Memilih/
menentukan
jawaban yang
paling tepat
18
pemecahan masalah
yang dilakukan bisa
lebih efesien?
Jika pemecahan
masalah yang
dilakakukan masih
kurang benar, apa
yang harus saya
lakukan?
Dalam hal ini dorong
siswa untuk
melakukan umpan
balik/refleksi dan
mengoreksi kembali
kesalahan yang
mungkin ada.
Kemudian dari beberapa pendapat Secara umum pemecahan masalah
sistematis terdiri dari empat fase utama, yaitu analisis soal, perencanaan proses
penyelesaian soal, operasi perhitungan, dan pengecekan jawaban serta interpretasi
hasil. Menurut Sudjana (2010: 91) Dalam prakteknya model mengajar ini
menjabarkan langkah-langkah pemecahan masalah, yakni (a) merumuskan
19
masalah, (b) membuat hipotesis (dugaan jawaban masalah), (c) mengumpulkan
data, (d) menguji hipotesis, (e) menarik kesimpulan dan bisa diakhiri dengan (f)
penerapan dan aplikasi.
George Polya (1973) mengungkapkan pemecahan masalah (problem
solving) ialah untuk menentukan jalan keluar dari suatu yang sukar dan penuh
rintangan untuk mencapai tujuan.
Ryan Valeso Mereportase langsung dari buku karya G. Polya Sebuah
kerangka kerja untuk memecahkan masalah telah di jelaskan G. Polya dalam
sebuah buku “How to Solve It”(Edisi ke 2, Princeton University Press). Walaupun
Polya berfokus pada teknik pemecahan masalah dalam bidang matematika.Tetapi
prinsip-prinsip yang dikemukakannya dapat digunakan pada masalah-masalah
umum. Penalaran Induktif merupakan dasar dari proses yang paling kreatif yang
terjadi didunia nyata. Fisika membutuhkan laboratorium yang ideal untuk
membangun kemampuan dalam penalaran induktif dan menemukan hal baru
.Berikut ini gambaran umum dari Kerangka kerja Polya:
a) Pemahaman pada masalah (to understand theproblem)
Langkah pertama adalah membaca soalnya dan meyakinkan diribahwa
anda memahaminya secara benar. Tanyalah diri anda dengan pertanyaan :
1) Apa yang tidakdiketahui?
2) Kuantitas apa yang diberikan padasoal?
3) Kondisinyabagaimana?
4) Apakah adakekecualian?
5) Untuk beberapa masalah akan sangat berguna untuk membuat
20
diagranmnya dan mengidentifikasi kuantitas-kuantitas yang diketahui dan
dibutuhkan pada diagram tersebut. Biasanyadibutuhkan.
6) Membuat beberapa notasi ( x, a, b, c, V = volume, m = massa dan
sebagainya).Tahappemahamansoalinimeliputi:mengenalisoal,menganalisis
soal,danmenterjemahkaninformasi yang diketahui termasukmembuat
gambar atau diagram untuk membatu siswamembayangkan kondisinya.
b) Membuat Rencana Pemecahan Masalah (to make aplan)
Carilah hubungan antara informasi yang diberikan dengan yangtidak
diketahui yang memungkinkan anda untuk menghitung variabel yang tidak
diketahui. Akan sangat berguna untuk membuat pertanyaan : “Bagaimana saya
akan menghubungkan hal yang diketahui untuk mencari hal yang tidak
diketahui? “Jika anda tak melihat hubungan secara langsung, gagasan berikut
ini mungkin akan menolong dalam membagi masalah ke sub masalah.
1) Membuat submasalah
Pada masalah yang komplek, akan sangat berguna untuk membantu
jika anda membaginya kedalam beberapa sub masalah, sehingga anda
dapat membangunya untuk menyelesaikan masalah.
2) Cobalah untuk mengenali sesuatu yang sudahdikenali.
Hubungkan masalah tersebut dengan hal yang sebelumnya sudah
dikenali.Lihatlah pada hal yang tidak diketahui dan cobalah untuk
mengingat masalah yang mirip atau memiliki prinsip yangsama.
3) Cobalah untuk mengenali polanya.
Beberapa masalah dapat dipecahkan dengan cara mengenali polanya.
21
Pola tersebut dapat berupa pola geometri atau pola aljabar. Jika anda
melihat keteraturan atau pengulangan dalam soal, anda dapat menduga apa
yang selanjutnya akan terjadi dari pola tersebut dan membuktikannya.
4) Gunakan analogi
Cobalah untuk memikirkan analogi dari masalah tersebut, yaitu,
masalah yang mirip, masalah yang berhubungan, yang lebih sederhana
sehingga memberikan anda petunjuk yang dibutuhkan dalam memecahkan
masalah yang lebih sulit.Contoh, jika masalahnya ada pada ruang tiga
dimensi, cobalah untuk melihat masalah sejenis dalam bidang dua
dimensi.Atau jika masalah terlalu umum, anda dapat mencobanya pada
kasus khusus.
5) Masukan sesuatu yang baru
Mungkin suatu saat perlu untuk memasukan sesuatu yang baru,
peralatan tambahan, untuk membuat hubungan antara data dengan hal
yang tidak diketahui.Contoh, diagram sangat bermanfaat dalam membuat
suatu garis bantu.
6) Buatlah kasus
Kadang-kadang kita harus memecah sebuah masalah kedalam
beberapa kasus dan pecahkan setiap kasus tersebut.
7) Mulailah dari akhir ( Asumsikan Jawabannya )
Sangat berguna jika kita membuat pemisalan solusi masalah, tahap
demi tahap mulai dari jawaban masalah sampai ke data yang diberikan.
22
a) Malaksanakan Rencana (carry out aplan)
Dalam melaksanakan rencana yang tertuang pada langkah kedua,
kita harus memeriksa tiap langkah dalam rencana dan menuliskannya
secara detail untuk memastikan bahwa tiap langkah sudah benar. Sebuah
persamaan tidaklah cukup.
b) Lihatlah kembali (lookingback)
Kritisi hasilnya.lihatlah kelemahan dari solusi yang didapatkan
(seperti:ketidak konsistenan atau ambiguitas atau langkah yang tidak
benar).
Penulis mencoba membuat bagan tahapan Polya terhadap tingkah
laku guru.
Tabel 2.2. Tahapan Pembelajaran Pemecahan Masalah Menurut
Polya
Tahap Tingkah Laku Guru
Tahap I
Memahami Masalah
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran, menjelaskan logistik
yang dibutuhkan, mengajukan
fenomena atau demontrasi atau
fenomena untuk memunculkan
masalah, memotivasi siswa untuk
terlibat dalam pemecahan masalah
yang
23
dipilih.
Tahap 2
Merencanakan Penyelesaian
Guru membantu siswa untuk
mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan
masalah tersebut.
Tahap 3
Menyelesaikan Masalah
Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen,
untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah.
Tahap 4
Melakukan pengecekan
Guru membantu siswa untuk
melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan
proses-proses yang mereka
C. Kerangka Pikir
Rendahnya kemampuan memecahakan masalah fisika pada siswa
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: kurangnya minat belajar siswa, kurang
aktif pada saat proses pembelajaran dan siswa banyak bermain ketika proses
24
belajar mengajar sedang berlangsung serta guru kesulitan dalam mengajarkan
penyelesaian soal fisika yang bertipe pemecahan masalah matematis.
Agar proses belajar meningkat, efektif dan efisien maka diperlukan model
pembelajaran dalam proses belajar mengajar khususnya dalam bidang studi fisika.
Proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik bila ditunjang oleh beberapa
faktor. Salah satu diantaranya ialah pemilihan model pembelajaran dengan
tepat.Salah satu bentuk model pembelajaran yang efektif dan dapat meningkatkan
kemampuan memecahkan masalah fisika pada siswa yaitu model pembelajaran
inquiry bebas.
Sekarang ini begitu banyak para ahli pendidikan atau peneliti yang
membahas tentang pemecahan masalah namun penulis telah melakukan studi
pustaka tentang beberapa model pemecahan masalah yang dijelaskan pada bab
pendahuluan, penulis memilih model pemecaham masalah yang dikemukakan
oleh Polya karena penulis mengangap bahwa model pemecahan masalah Polya
lebih sistematis dan efisien untuk mengembangkan kemampuan analisissiswaserta
memecahkan masalah yang bersifat matematis seperti konsep gerak lurus.
Masalah diatas memberi inspirasi penulis untuk membuat bagan kerangka
berpikir seperti dibawah ini:
25
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir
Keterampilan memecahakan masalah
fisiska Siswa Rendah
Pembelajaran Menggunakan Model
Pembelajaran Inquiry Bebas
Siswa Tidak Mampu Mengerjakan Soal
Fisika yang Bersifat Matematis
Model Pembelajaran Inquiry Bebas Dapat Meningkatkan Keterampilan
memecahkan masalah Siswa pada Konsep Fisika
Siswa dapat Mengerjakan Soal Gerak Lurus
syang Bersifat Matematis
Keterampilan memecahkan masalah Siswa Meningkat dan
SiswaTerbiasa Memecahkan Masalah pada KonsepFisika
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian pra-eksperimen dengan
desain kelompok tunggal (one shot case study) menggunakan Model
Pembelajaran Inquiry Bebas.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di SMA Negri 2 Gowa tahun ajaran
2017/2018.Adapun subjek penelitian yaitu siswa kelas X Ipa 8.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah One-group pretest-postest
design. Pada desain ini sebelum diberi perlakuan, maka terlebih dahulu sampel
diberikan tes awal (Pretest) dan diakhiri pembelajaran sampel diberi tes akhir
(posttest). Desain penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1
Pretest Perlakuan Postest
O1 X O2
Sugiyono (2016,116)
Gambar 3.1
Keterangan:
X = Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry
Bebas
O1 = Nilai tes awal (Pretest) sebelum dilakukan perlakuan.
O2 = Niali tes akhir (Postest) setelah dilakukan perlakuan
27
D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti ada 2
yaitu: variabel bebas yakni model pembelajaran inquiry bebas dan
variabel terikat yakni keterampilan memecahkan masalah fisika.
2. Defenisi operasional variabel
a) Model Pembelajaran Inkuiry Bebas adalah proses pembelajaran
dimana peserta didik harus mengidentifikasi dan merumuskan macam
problem yang dipelajari dan dipecahkan.
b) keterampilan memecahkan masalah fisika yaitu keterampilan peserta
didik untuk menemukan jawaban atau memecahkan masalah pada
pembelajaran fisika berdasarkan pengetahuan,pemahaman,dan
keterampilan yang telah dimiliki.
E. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap yakni: tahap persiapan,
tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
a) Berkonsultasi dengan kepala sekolah dan guru bidang studi Fisika
SMA Negri 2 Gowa
b) Menentukan materi yang akan dijadikan sebagai materi penelitian.
c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
d) Membuat instrumen penelitian yang akan divalidasi terlebih dahulu
oleh ahli.
28
2. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap ini, peneliti menerapkan Model pembelajaran Inquiry
Bebas sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), memberikan tes keterampilan
memecahkan masalah fisika.
3. Tahap akhir
Setelah seluruh kegiatan pengajaran dilaksanakan maka dilakukan
analisis dari data-data yang telah diperoleh untuk mengetahui sejauh
mana tujuan dari penelitian yang dilakukan terjawab.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan tes memecahkan masalah fisika. Jumlah soal dibagikan kepada
peserta didik dengan bentuk soal essay yang terdiri dari 5 nomor. Bentuk
instrumen dalam penelitian ini adalah essay. Hasil validasi RPP pada uji gregory
hasilnya = 1 berati layak digunakan, hasil validasi bahan ajar pada uji gregory = 1
berati layak digunakan, hasil validasi LKPD pada uji gregory = 1 berati layak
digunakan, dan hasil validasi tes memecahkan masalah fisika pada uji gregory = 1
berarti layak digunakan.
G. Teknik Analisis Data
Data dari penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif:
1. Analisis Deskriptif
a. Analisis deskriptif hasil belajar pada aspek kognitif
Teknik analisis deskriptif yang digunakan untuk hasil belajar
pada aspek kognitif adalah penyajian data berupa skor rata-rata,
standar deviasi, skor maksimal, dan skor minimal.
29
1. Untuk menghitung skor rata-rata digunakan rumus sebagai berikut:
∑
∑
2. Untuk menghitung standar deviasi digunakan rumus sebagai berikut:
S =
1
2
2
n
n
xfxf
ii
ii
3. Untuk mengetahui nilai yang diperoleh peserta didik, maka skor
dikonversi dalam bentuk nilai menggunakan rumus sebagai berikut:
x 100
dimana:
N = nilai peserta didik
SS = skor hasil belajar peserta didik
SI = skor ideal
b. Analisis Gain Ternormalisasi
Setelah semua data terkumpul, untuk mengetahui signifikasi
peningkatan hasil belajar peserta didik (pretes dan postes)
menggunakan rumus Gain Ternormalisasi (N-Gain) dengan :
Dengan Kriteria interpertasi indeks gain yang dikemukakan oleh
Haake, yaitu:
Tabel 3.2 Kriteria Indeks Gain
Indeks Gain Kriteria
g > 0,70 Tinggi
0,70 ≥ g > 0,30 Sedang
0,30 ≥ g Rendah
(E.Meltzer,2003:3)
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini menyajikan proses pengolahan data yang menggunakan hasil
analisis statistik deskriptif dan hasil analisis Gain Ternormalisasi. Pengolahan
statistik deskriptif digunakan untuk menyatakan karakteristik distribusi nilai
responden dan analisis statistik Gain Ternormalisasi digunakan untuk mengetahui
peningkatan setelah diajar menggunakan Model Pembelajaran Inquiry Bebas.
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Ada pun gambaran memecahkan masalah fisika peserta didik sebelum
diajar dengan menerapkan Model Inquiry Bebas yaitu:
Tabel 4.1.Statistik Skor memecahkan masalah fisika peserta didik sebelum dan
setelah diajar dengan Model Inquiry Bebas
pada Peserta didik Kelas X Ipa 8
SMA Negri 2 Gowa
Statistik Skor Statistik
Pretest Posttest
Ukuran sampel 33 33
Skor tertinggi 15 24
Skor terendah 5 11
Skor ideal 30 30
Rentang skor 11,00 17,00
Skor rata-rata 10,42 17,06
Standar deviasi 2,44 3,74
a. Hasil Penelitian Data Pre-test
Dari Tabel 4.1 peserta didik yang menjadi sampel penelitian
(Kelas XI Ipa 8 SMA Negri 2 Gowa) memiliki jumlah peserta didik
sebanyak 33 orang. Dilihat dari skor tertinggi dari hasil belajar Fisika
peserta didik pada Pretest dicapai sebesar 15 dan skor terendah yang
31
dicapai peserta didik sebesar 5 dari skor ideal 30, dan skor rata-rata
peserta didik sebesar 10,42 dengan standar deviasi 2,44. Jika skor
memecahkan masalah peserta didik kelas X Ipa 8 SMA Negri 2 Gowa
dianalisis menggunakan persentase pada distribusi frekuensi, maka
dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Memecahkam
Masalah Fisika Peserta Didik Kelas X Ipa 8 SMA Negri 2 Gowa
Pada Pretest
Skor Frekuensi Persentase
5-6 2 6.06
7-8 5 15.15
9-10 10 30.30
11-12 10 30.30
13-14 4 12.12
15-16 2 6.06
Ʃ 33 100.00
Data distribusi Frekuensi Pretest pada Tabel 4.2 dapat disajikan
dalam diagram batang sebagai berikut:
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Kumulatif dan Persentasi Skor
Memecahkan Masalah Fisika Peserta Didik Kelas X ipa 8 SMA
Negri 2 Gowa pada Pre-test
0
2
4
6
8
10
12
5-6 7-8 9-10 11-12 13-14 15-16
Frek
uen
si
Skor Memecahkan Masalah Fisika Peserta Didik
32
b. Hasil Penelitian Data Post-test
Adapun data yang diperoleh dari hasil belajar Fisika peserta
didik kelas X IPA 8 SMA Negeri 2 Gowa setelah diajar dengan model
pembelajaran Inqury selama 7 kali pertemuan dengan materi Gerak
Lurus, maka dapat dilihat pada Tabel 4.1 skor tertinggi dari hasil belajar
Fisika peserta didik yaitu 24 dan skor terendah yang dicapai yaitu 11
dari skor ideal 30. Adapun Jumlah sampel pada Posttest sebanyak 33
orang dan standar deviasi yang diperoleh sebesar 3,74 dengan skor
rata-rata 17,06.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil belajar peserta didik
setelah diajar dengan model pembelajaran Inquiry Bebas den gan
menggunakan analisis distribusi Frekuensi dan persentase skor hasil
belajar Fisika, maka dapat dilihat dari Tabel 4.3:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Memecahkan Masalah Fisika
Peserta Didik Kelas X Ipa 8 SMA Negri 2 Gowa
pada saat Posttest
Skor Frekuensi Persentase
11-12 5 15.15
13-14 2 6.06
15-16 8 24.24
17-18 6 18.18
19-20 6 18.18
21-22 2 6.06
23-24 4 12.12
Ʃ 33 100.00
Data distribusi Frekuensi Posttest pada Tabel 4.3 dapat disajikan
dalam diagram batang sebagai berikut:
33
Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Kumulatif dan Persentasi Skor
Memecahkan Masalah Fisika Peserta Didik Kelas X Ipa 8 SMA
Negri 2 Gowa pada Posttes.
2. Hasil Analisis N-Gain
Untuk melihat kategori peningkatan hasil belajar fisika peserta didik.
Rata-rata gain ternormalisasi (N-Gain), distribusi dan perolehan rata-rata
N-Gain berdasarkan kriteria indeks gain menunjukkan bahwa peserta didik
kelas X Ipa 8 SMA Negri 2 Gowa tahun ajaran 2018/2019 diterapkan
Model Inquiry Bebas Rata-rata skor N-gain sebesar 0,34 yang merupakan
kategori sedang.
Analisis Perhitungan (N- Gain)
g =
=
=
= 0,45
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
11-12 13-14 15-16 17-18 19-20 21-22 23-24
Frek
uen
si
Skor Hasil Belajar Fisika Peserta Didik
34
Kriteria Indeks Gain
Rentang Kategori Frekuensi Presentase Rata-rata N-
Gain
g ≥ 0,7 Tinggi 2 6.06
0.45 0,3 < g ≤ 0,7 Sedang 12 36.36
g < 0,3 Rendah 19 57.58
Jumlah 33 100
B. Pembahasan
Dalam penelitian ini merupakan bentuk penelitian pra eksperimen dengan
desain yang digunakan One-Group Pretest-Posttest Design. Dalam proses
pembelajaran setiap pertemuan disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran
yang telah disusun dalam prosedur penelitian dan menggunakan perangkat
pembelajaran yang telah disiapkan. Penelitian ini membandingkan skor
Memecahkan Masalah Fisika peserta didik sebelum dan setelah diajar dengan
Model Inquiry Bebas pada satu kelas sebagai sampel.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, hasil belajar peserta
didik dapat diperoleh dengan melakukan Pretest dan Posttest, dari hasil Pretest
dan Posttest dengan menggunakan analisis deskriptif dapat dikemukakan bahwa
hasil belajar peserta didik terjadi peningkatan terhadap materi yang diberikan pada
Teori Gerak Lurus yang diajar dengan menggunakan Model Inquiry Bebas.
Dalam proses pembelajaran, peneliti menerapkan Model Inquiry Bebas
dimana peserta didik ditekankan untuk aktif dalam proses pembelajaran. Peserta
didik aktif dalam memberikan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan saat
penyajian materi yang diberikan secara bertahap, begitupun pada saat peserta
didik diberikan contoh soal maupun soal latihan. Selanjutnya peserta didik
35
diarahkan untuk melakukan percobaan bersama teman kelompok berdasarkan
petunjuk percobaan yang tertera di dalam LKPD.
Pada kegiatan percobaan, setiap peserta didik terlibat aktif didalamnya dan
terlihat ketertarikan peserta didik untuk melaksanakan langkah-langkah
percobaan. Beberapa peserta didik yang pada kegiatan sebelumnya terlihat kurang
antusias, mulai terdorong untuk terlibat aktif dalam mengikuti pembelajaran. Ini
ditandai dengan aktivitas belajar peserta didik yang meningkat, yaitu peserta
didik secara aktif bertanya kepada guru apabila menemui kesulitan, berdiskusi
dengan anggota kelompok, serta menganalisis hasil pengamatan berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan. Kegiatan selanjutnya yaitu peserta didik
bertugas mempresentasikan hasil kerja di hadapan teman-temannya untuk
melaporkan hasil temuannya yang sekaligus mencocokkan hasil
percobaan/pengamatan dengan kelompok yang lain. Peserta didik mampu
menjelaskan hasil pengamatan/percobaan dengan baik tanpa ditunjuk oleh guru.
Selain itu, tahap ini melatih keberanian peserta didik untuk mengemukakan
pendapat atau gagasan di hadapan teman-temannya.
Hasil analisis deskriptif yang didapat pada Posttest lebih besar dari pada
Pretest, hal ini dapat terlihat pada skor rata-rata yang diperoleh peserta didik pada
pretest 10,42 dan standar deviasi 2,44 sedangkan Posttest rata-rata skor yang
diperoleh peserta didik 17,06 dan standar deviasi 3,74. Hal ini menunjukkan
adanya peningkatan memecahkan masalah fisika kelas X IPA 8 SMA Negeri 2
Gowa sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran Inquiry Bebas.
Dari hasil analisis N-gain diperoleh peningkatan memecahkan masalah
fisika peserta didik dalam kategori sedang Adapun skor hasil analisis N-gain
adalah 0,45 yang memperoleh kategori sedang, hasil analisis ini menggambarkan
36
bahwa setelah diterapkan Model Inquiry Bebas dikelas tersebut terjadi
peningkatan memecahkan masalah fisika.
Peningkatan memecahkan masalah peserta didik dengan menggunakan
Model Inquiry Bebas didukung oleh hasil penelitian teori yang dikemukakan oleh
Nasution (2017: 173) Memecahkan masalah adalah metode belajar yang
mengharuskan pelajar untuk menemukan jawabannya (discovery) tanpa
bantuan khusus. Inqury Bebas merupakan alternative untuk lebih mengefektifkan
peserta didik karena dengan Model pembelajaran ini peserta didik lebih interaktif,
berdikusi dan bertukar pendapat dengan teman atau guru melalui sumber belajar
yang telah disiapkan, bertanya pada guru, menanggapi pertanyaan dan
mengungkapkan apa yang diketahui semaksimal mungkin.
37
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Hasil Memecahkan Masalah Fisika peserta didik kelas X IPA 8 SMA
Negeri 2 Gowa sebelum diajar dengan model pembelajaran Inquiry
Bebas berada pada kategori rendah.
2. Hasil Memecahkan Masalah Fisika peserta didik X IPA 8 SMA Negeri 2
Gowa setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry
Bebas berada pada kategori sedang.
3. Terdapat peningkatan memecahkan masalah Fisika peserta didik X IPA 8
SMA Negeri 2 Gowa setelah diajar dengan model pembelajaran Inquiry
Bebas dalam hal ini hasil memecahkan masalah fisika berada pada
kategori sedang.
B. Saran
1. Adanya peningkatan memecahkan masalah fisika yang signifikan maka
disarankan kepada guru Fisika hendaknya dapat menggunakan Model
Inquiry Bebas yang menjadi acuan dalam pelaksanaan proses
pembelajaran yang lebih baik untuk yang akan datang.
2. Diharapkan kepada para peneliti selanjutnya dibidang pendidikan
khususnya pada pembelajaran Fisika apabila ingin melakukan penelitian
38
dengan judul yang sama agar penelitian lebih disempurnakan lagi dengan
sampel yang berbeda.
39
DAFTAR PUSTAKA
Anam, K. (2016). Pembelajaran Berbasis Inkuiri:Metode dan Aplikasi.
Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Budiyono, A., & Madura, U. I. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains. Pemikiran Penelitian
Pendidikan Dan Sains, 4(1), 141–149. Retrieved from
http://jurnal.uim.ac.id/index.php/fkip/article/view/185
Fathurrohman, M. (2015). Model-model Pembelajaran Inovatif. (N. Hidayah, Ed.)
(I). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Kusmana, (2010:49). Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Siswa Aktif.
Jakarta: Sketsa Aksara Lalitia.
Mohammmad, Taufik, Dkk.: Desain ModelPembelajaran Untuk Meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Masalah dalam Pembelajran Fisika SMP di Kota
Bandung. ( ISSN: 1410-9662 VOL 13., NO.2, Edisi khusus April 2010,hal
E31-E44)
Nasution, (2017:173). Perbedaan kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Antara Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dan Kooperatif Tipe Students Teams Achievement
Divisions (STAD) Di MTS Mualimin Univa Medan.
Rusman. 2016. Model Model Pembelajaran Mengembangkan Profesinalisme
Guru. Bandung: Rajawali Pers.
Riduwan. (2012). Dasar - Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Ridwan Abdulla Sani, (2017:93). Analisis Model Pembelajaran Scientific Inquiry
dan Kemampuan Berfikir Kreatif Terhadap Keterampilan Proses Sains
Siswa SMA Universitas Negeri Medan.
Sudjana, N. (2017). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar . Bandung:
Rosdakarya.
Sudjana, 2002,Metode Statistik,Bandung,Tarsito
Suprijono, Agus. 2015. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Surabaya
: Pustaka Pelajar
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
40
Sugiyono,2012,Metode PenelitianPendidikan,Bandung,Cv Alfabet
Wayan Sadia, (2014:130). Studi Komparatif Pembelajaran Inquiry Bebas dan
Generatif Terhadap Pemahaman Konsep Fisika dan Kreativitas Siswa.
41
LAMPIRAN A
RPP
BAHAN AJAR
LKPD
42
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 2 Gowa
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Gerak Lurus
Alokasi Waktu : 7 x pertemuan
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional”.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
43
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Menganalisis
besaran-besaran
fisis pada gerak
lurus dengan
kecepatan
konstan (tetap)
dan gerak lurus
dengan
percepatan
konstan (tetap)
berikut
penerapannya
dalam kehidupan
sehari-hari
misalnya
keselamatan lalu
lintas
Mengidentifikasi benda-benda yang bergerak lurus
Mengamati dengan seksama demonstrasi gerak
untuk membedakan gerak lurus dengan kecepatan
tetap dan gerak lurus dengan percepatan tetap
Melakukan percobaan gerak lurus dengan
kecepatan konstan
Melakukan percobaan gerak lurus dengan
percepatan konstan
Membedakan gerak lurus dengan kecepatan
konstan dan gerak lurus dengan percepatan
konstan
Membedakan besaran-besaran fisis dalam gerak
lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan
konstan
Mendiskusikan perbedaan gerak lurus dengan
kecepatan tetap dan gerak lurus dengan percepatan
tetap
Menjelaskan perbedaan gerak lurus dengan
kecepatan konstan dan gerak lurus dengan
percepatan konstan
Melakukan percobaan gerak jatuh bebas dan gerak
vertical
Menganalisis besaran-besaran dalam GLBB, gerak
jatuh bebas dan gerak vertikal dalam diskusi kelas.
Menerapkan konsep gerak lurus dengan kecepatan
konstan dan percepatan konstan
4.4 Menyajikan data
dan grafik hasil
percobaan untuk
menyelidiki sifat
gerak benda
yang bergerak
lurus dengan
kecepatan
konstan (tetap)
dan bergerak
lurus dengan
percepatan
konstan (tetap)
berikut makna
Menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk
grafik hasil pengukuran
Menyimpulkan hasil interpretasi data dalam
laporan tertulis hasil kerja
Menganalisis data yang diperoleh dari percobaan
untuk mengetahui besaran-besaran fisis pada gerak
lurus
Mencatat data yang diperoleh dari percobaan gerak
lurus dengan kecepatan konstan
Mencatat data yang diperoleh dari percobaan gerak
lurus dengan percepatan konstan
Mencatat data yang diperoleh dari percobaan gerak
jatuh bebas
Menyimpulkan data hasil percobaan penerapan
gerak lurus dengan kecepatan konstan dan
percepatan konstan
44
fisisnya Mempresentasikan hasil percobaan benda yang
bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan
gerak lurus dengan percepatan konstan dalam
bentuk grafik
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat :
Siswa mampu mengidentifikasi besaran-besaran fisika yang terkait
dengan gerak melalui tanya jawab dengan benar.
Siswa mampu menjelaskan mengenai karakteristik Gerak Lurus
Beraturan (GLB) saat dilakukan demonstrasi mengenai fenomena GLB
dengan benar.
Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa mampu
menyebutkan contoh benda yang bergerak lurus, gerak semu dan gerak
bersifat relative dengan tepat.
Siswa mampu memberikan contoh fenomena yang berkaitan dengan
GLB dalam kehidupan sehari-hari melalui tanya jawab dengan benar.
Siswa mampu menjelaskan karakteristik Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB) saat dilakukan demonstrasi mengenai fenomena
GLBB dengan benar.
Siswa mampu memberikan contoh fenomena yang berkaitan dengan
GLBB dalam kehidupan sehari-hari melalui tanya jawab dengan benar.
Siswa mampu mengolah data percobaan GLB sesuai dengan langkah-
langkah pada LKPD melalui diskusi kelompok.
Siswa mampu menyajikan data percobaan GLB dalam bentuk grafik
dengan benar melalui diskusi kelompok.
Siswa mampu mengolah data percobaan GLBB sesuai dengan
langkah-langkah pada LKPD melalui diskusi kelompok.
Siswa mampu menyajikan data percobaan GLBB dalam bentuk grafik
dengan benar melalui diskusi kelompok.
Melalui demonstrasi siswa mampu menjelaskan pengertian gerak
vertikal keatas, gerak vertikal kebawah dan gerak jatuh bebas dengan
benar.
Siswa mampu memahami persamaan dari gerak vertikal keatas, gerak
vertikal kebawah dan gerak jatuh bebas beserta contohnya dengan baik
dan benar setelah melakukan diskusi kelompok
Setela melakukan percobaan diharapkan siswa mampu menganalisis
penerapan GLBB dari gerak vertikal keatas, gerak vertikal kebawah
dan gerak jatuh bebas dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
Gerak lurus:
Konsep Gerak Lurus
45
Besaran-besaran Gerak Lurus (Jarak, Perpindahan, Kelajuan, dan Kecepatan)
Percepatan
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Penerapan Gerak Lurus Berubah Beraturan Gerak Jatuh Bebas
Gerak Vertikal Keatas
Gerak Vertikal Kebawah
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Inquiry Bebas
Metode : Demonstrasi, Eksperimen, Kerja Kelompok, Tanya
Jawab
F. Media Pembelajaran
Media :
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Alat/Bahan :
LKPD
Laptop
Spidol
Papan tulis
G. Sumber Belajar
Buku Fisika Siswa Kelas X
Buku refensi yang relevan
Lingkungan setempat
46
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (3 x 45 menit)
Kegiatan Awal
Orientasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Menuntun peserta didik
melakukan pembukaan dengan
salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa.
Memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin.
Mengikuti arahan guru dengan
mengucapkan salam pembuka,
memanjatkan syukur dan berdoa.
Menyiapkan fisik dan psikis untuk
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi dan Motivasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Mengaitkan materi/ tema/
kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/
tema/ kegiatan sebelumnya
Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
“Sebutkan beberapa contoh
benda yang melakukan gerak
lurus dalam kehidupan sehari -
hari?”
Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung
Memperhatikan penjelasan dari
guru tentang materi yang diajarkan.
Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru tentang materi
yang diajarkan yang ada kaitannya
dengan kehidupan sehari-hari.
Apabila materi tema/projek ini
kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan
tentang materi :
Konsep Gerak, dan Gerak
Semu
Gerak Bersifat Relatif
Penerapan Gerak dalam
kehidupan sehari-hari
47
Pemberian Acuan
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Memberitahukan materi pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
Menjelaskan mekanisme
pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Mendengarkan penjelasan yang di
paparkan oleh guru tetang materi
yang akan dipelajari
Mengajukan pertanyaan tentang
langkah-langkah yang belum di
pahami.
Kegiatan Inti
Fase Kerja Individu
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Memberikan penjelasan awal
mengenai Konsep Gerak Lurus
dengan menggunakan strategi
peta konsep
Membagikan LKPD I pada
masing-masing siswa yang
dikerjakan secara individu
Mendengarkan penjelasan awal
mengenai Konsep Gerak Lurus.
Mengikuti arahan dari guru
mengerjakan LKPD I secara
individu.
Fase kerja kelompok
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Membagi peserta didik menjadi
beberapa kelompok heterogen yang
terdiri dari 3- 5 orang untuk
melaksanakan pengamatan dan
eksperimen mengenai materi yang
disampaikan kemudian
mengerjakan LKPD I (kelompok)
Membimbing peserta didik belajar
melakukan pengamatan, dan
Mengikuti instruksi guru untuk
membentuk kelompok sesuai
dengan kelompok yang telah
disusun terlebih dahulu.
48
eksperimen. Melakukan pengamatan dan
eksperimen sesuai dengan arahan
guru.
Diskusi kelas
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Meminta peserta didik
mendiskusikan hasil yang didapat
secara berkelompok.
Meminta masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
pengamatan dan eksperimennya.
Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk berdiskusi dan
memberikan komentar atas apa
yang sedang dipresentasikan.
Peserta didik mendiskusikan dengan
kelompoknya mengenai gerak suatu
benda.
Hasil kerja kelompok ditempel di
depan kelas kemudian perwakilan
dari tiap kelompok diminta untuk
memberikan contoh perpindahan
dan jarak tempuh dalam kehidupan
sehari-hari.
Kelompok yang lain berdiskusi dan
memberikan komentar atas apa yang
belum dipahaminya.
Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Memberi penegasan dan
penjelasan tentang Konsep Gerak
Lurus
Memberikan kesempatan pada
siswa untuk melakukan tanya-
jawab.
Mendengarkan penegasan dari guru
tentang Konsep Gerak Lurus
Mengajukan pertanyaan kepada
guru mengenai hal-hal yang belum
dipahami.
Kegiatan Akhir
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Membimbing siswa menarik
kesimpulan dari materi yang baru
saja dipelajari.
Memberikan tugas rumah untuk
mempelajari materi selanjutnya.
Memberikan salam penutup.
Menyimpulkan tentang materi yang
baru saja diterima.
Mendengarkan tugas rumah yang
disampaikan oleh guru yang
berhubungan dengan materi
selanjutnya.
Mengucapkan salam penutup.
49
Pertemuan 2 ( 3 x 45 menit)
Kegiatan Awal
Orientasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Menuntun peserta didik
melakukan pembukaan dengan
salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa.
Memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin.
Mengikuti arahan guru dengan
mengucapkan salam pembuka,
memanjatkan syukur dan berdoa.
Menyiapkan fisik dan psikis untuk
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi dan Motivasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Mengaitkan materi/ tema/
kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/
tema/ kegiatan sebelumnya
Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
“Mungkinkah perpindahan
sebuah benda lebih besar dari
pada jarak tempuhnya?”
Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung
Memperhatikan penjelasan dari
guru tentang materi yang diajarkan.
Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru tentang materi
yang diajarkan.
Apabila materi tema/projek ini
kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan
tentang materi :
Konsep perpindahan, jarak
tempuh, dsn posisi
Perbedaan besaran-besaran
fisis dalam gerak lurus
Konsep kecepatan dan
kelajuan
Konsep kecepatan rata-rata
dan kecepatan sesaat
Grafik/ Kurva kecepatan, jarak
dan perpindahan
50
Pemberian Acuan
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Memberitahukan materi pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
Menjelaskan mekanisme
pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Mendengarkan penjelasan yang
dipaparkan oleh guru tetang materi
yang akan dipelajari
Mengajukan pertanyaan tentang
langkah-langkah yang belum di
pahami.
Kegiatan Inti
Fase Kerja Individu
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Memberikan penjelasan awal
mengenai materi Besaran-Besaran
pada Gerak Lurus menggunakan
strategi peta konsep,menyampaikan
masalah yang harus diselesaikan
secara individu dan kelompok.
Membagikan LKPD II pada
masing-masing siswa yang
dikerjakan secara individu
Mendengarkan penjelasan awal
mengenai materi Besaran-Besaran
pada Gerak Lurus.
Mengikuti arahan dari guru
mengerjakan LKPD II secara
individu.
Fase kerja kelompok
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Membagi peserta didik menjadi
beberapa kelompok heterogen yang
terdiri dari 3- 5 orang untuk
melaksanakan pengamatan dan
eksperimen mengenai materi yang
disampaikan kemudian
mengerjakan LKPD II (kelompok)
Membimbing peserta didik belajar
melakukan pengamatan, dan
Mengikuti instruksi guru untuk
membentuk kelompok sesuai
dengan kelompok yang telah
disusun terlebih dahulu.
51
eksperimen. Melakukan pengamatan dan
eksperimen sesuai dengan arahan
guru.
Diskusi kelas
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Meminta peserta didik
mendiskusikan hasil yang didapat
secara berkelompok.
Meminta masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
pengamatan dan eksperimennya.
Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk berdiskusi dan
memberikan komentar atas apa
yang sedang dipresentasikan.
Peserta didik mendiskusikan dengan
kelompoknya mengenai defenisi
dari besaran-besaran pada gerak
lurus.
Hasil kerja kelompok ditempel di
depan kelas kemudian perwakilan
dari tiap kelompok diminta untuk
memberikan contoh perpindahan
dan jarak tempuh dalam kehidupan
sehari-hari.
Kelompok yang lain berdiskusi dan
memberikan komentar atas apa yang
belum dipahaminya.
Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Memberi penegasan dan penjelasan
tentang Besaran-Besaran pada
Gerak Lurus.
Memberikan kesempatan pada
siswa untuk melakukan tanya-
jawab.
Mendengarkan penegasan dari
guru tentang Besaran-Besaran
pada Gerak Lurus.
Mengajukan pertanyaan kepada
guru mengenai hal-hal yang belum
dipahami.
Kegiatan Akhir
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Membimbing siswa menarik
kesimpulan dari materi yang baru
saja dipelajari.
Memberikan tugas rumah untuk
mempelajari materi selanjutnya.
Memberikan salam penutup.
Menyimpulkan tentang materi yang
baru saja diterima.
Mendengarkan tugas rumah yang
disampaikan oleh guru yang
berhubungan dengan materi
selanjutnya.
52
Mengucapkan salam penutup.
Pertemuan 3 (3 x 45 menit)
Kegiatan Awal
Orientasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Menuntun peserta didik
melakukan pembukaan dengan
salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa.
Memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin.
Mengikuti arahan guru dengan
mengucapkan salam pembuka,
memanjatkan syukur dan berdoa.
Menyiapkan fisik dan psikis untuk
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi dan Motivasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Mengaitkan materi/ tema/
kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/
tema/ kegiatan sebelumnya
Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
“Bagaimanakah kecepatan yang
dialami oleh sebuah benda
ketika dijatuhkan kebawah
tanah dan dilemparkan ke
udara ?”
Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung
Memperhatikan penjelasan dari
guru tentang materi yang diajarkan.
Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru tentang materi
yang diajarkan.
Apabila materi tema/projek ini
kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan
tentang materi :
Konsep percepatan
Grafik dan kurva percepatan
Menjelaskan gerak benda yang
dipercepat dan diperlambat
53
Pemberian Acuan
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Memberitahukan materi pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
Menjelaskan mekanisme
pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Mendengarkan penjelasan yang
dipaparkan oleh guru tetang materi
yang akan dipelajari
Mengajukan pertanyaan tentang
langkah-langkah yang belum di
pahami.
Kegiatan Inti
Fase Kerja Individu
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Memberikan penjelasan awal
mengenai materi percepatan
menggunakan strategi peta konsep
kemudian menyampaikan masalah
yang harus diselesaikan secara
individu dan kelompok.
Membagikan LKPD III pada
masing-masing siswa yang
dikerjakan secara individu
Mendengarkan penjelasan awal
mengenai materi percepatan.
Mengikuti arahan dari guru
mengerjakan LKPD III secara
individu.
Fase kerja kelompok
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Membagi peserta didik menjadi
beberapa kelompok heterogen yang
terdiri dari 3- 5 orang untuk
melaksanakan pengamatan dan
eksperimen mengenai materi yang
disampaikan kemudian
mengerjakan LKPD III (kelompok)
Membimbing peserta didik belajar
melakukan pengamatan, dan
Mengikuti instruksi guru untuk
membentuk kelompok sesuai
dengan kelompok yang telah
disusun terlebih dahulu.
54
eksperimen. Melakukan pengamatan dan
eksperimen sesuai dengan arahan
guru.
Diskusi kelas
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Meminta peserta didik
mendiskusikan hasil yang didapat
secara berkelompok.
Meminta masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
pengamatan dan eksperimennya.
Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk berdiskusi dan
memberikan komentar atas apa
yang sedang dipresentasikan.
Peserta didik mendiskusikan dengan
kelompoknya mengenai Gerak
Lurus Beraturan.
Hasil kerja kelompok ditempel di
depan kelas kemudian perwakilan
dari tiap kelompok diminta untuk
memberikan contoh perpindahan
dan jarak tempuh dalam kehidupan
sehari-hari.
Kelompok yang lain berdiskusi dan
memberikan komentar atas apa yang
belum dipahaminya.
Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Memberi penegasan dan penjelasan
tentang percepatan.
Memberikan kesempatan pada
siswa untuk melakukan tanya-
jawab.
Mendengarkan penegasan dari
guru tentang konsep percepatan.
Mengajukan pertanyaan kepada
guru mengenai hal-hal yang belum
dipahami.
Kegiatan Akhir
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Membimbing siswa menarik
kesimpulan dari materi yang baru
saja dipelajari.
Memberikan tugas rumah untuk
mempelajari materi selanjutnya.
Memberikan salam penutup.
Menyimpulkan tentang materi yang
baru saja diterima.
Mendengarkan tugas rumah yang
disampaikan oleh guru yang
berhubungan dengan materi
selanjutnya.
55
Mengucapkan salam penutup.
Pertemuan 4 (3 x 45 menit)
Kegiatan Awal
Orientasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Menuntun peserta didik
melakukan pembukaan dengan
salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa.
Memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin.
Mengikuti arahan guru dengan
mengucapkan salam pembuka,
memanjatkan syukur dan berdoa.
Menyiapkan fisik dan psikis untuk
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi dan Motivasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Mengaitkan materi/ tema/
kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/
tema/ kegiatan sebelumnya
Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
“Sebuah mobil balap sedang
melaju pada lintasannya,
apakah dsebut sebagai gerak
lurus ?”
Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung
Memperhatikan penjelasan dari
guru tentang materi yang diajarkan.
Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru tentang materi
yang diajarkan.
Apabila materi tema/projek ini
kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan
tentang materi :
Gerak lurus beraturan dalam
kehidupan sehari-hari
Pengertian gerak lurus
beraturan dan cirinya
Grafik/ Kurva Gerak Lurus
Beraturan
Langkah-langkah menggambar
grafik gerak lurus beraturan
dan grafik gerak lurus berubah
beraturan
56
Contoh Gerak Lurus Beraturan
dalam kehidupan sehari-hari
Pemberian Acuan
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Memberitahukan materi pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
Menjelaskan mekanisme
pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Mendengarkan penjelasan yang
dipaparkan oleh guru tetang materi
yang akan dipelajari
Mengajukan pertanyaan tentang
langkah-langkah yang belum di
pahami.
Kegiatan Inti
Fase Kerja Individu
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Memberikan penjelasan awal
mengenai materi Gerak Lurus
Beraturan dengan menerapkan
strategi peta konsep kemudian
menyampaikan masalah yang harus
diselesaikan secara individu dan
kelompok.
Membagikan LKPD IV pada
masing-masing siswa yang
dikerjakan secara individu
Mendengarkan penjelasan awal
mengenai materi Gerak Lurus
Beraturan
Mengikuti arahan dari guru
mengerjakan LKPD IV secara
57
individu.
Fase kerja kelompok
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Membagi peserta didik menjadi
beberapa kelompok heterogen yang
terdiri dari 3-5 orang untuk
melaksanakan pengamatan dan
eksperimen mengenai materi yang
disampaikan kemudian
mengerjakan LKPD IV (kelompok)
Membimbing peserta didik belajar
melakukan pengamatan, dan
eksperimen.
Mengikuti instruksi guru untuk
membentuk kelompok sesuai
dengan kelompok yang telah
disusun terlebih dahulu.
Melakukan pengamatan dan
eksperimen sesuai dengan arahan
guru.
Diskusi kelas
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Meminta peserta didik
mendiskusikan hasil yang didapat
secara berkelompok.
Meminta masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
pengamatan dan eksperimennya.
Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk berdiskusi dan
memberikan komentar atas apa
yang sedang dipresentasikan.
Peserta didik mendiskusikan dengan
kelompoknya mengenai Gerak
Lurus Beraturan.
Hasil kerja kelompok ditempel di
depan kelas kemudian perwakilan
dari tiap kelompok diminta untuk
memberikan contoh perpindahan
dan jarak tempuh dalam kehidupan
sehari-hari.
Kelompok yang lain berdiskusi dan
memberikan komentar atas apa yang
belum dipahaminya.
58
Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Memberi penegasan dan penjelasan
tentang Gerak Lurus Beraturan.
Memberikan kesempatan pada
siswa untuk melakukan tanya-
jawab.
Mendengarkan penegasan dari
guru tentang konsep Gerak Lurus
Beraturan.
Mengajukan pertanyaan kepada
guru mengenai hal-hal yang belum
dipahami.
Kegiatan Akhir
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Membimbing siswa menarik
kesimpulan dari materi yang baru
saja dipelajari.
Memberikan tugas rumah untuk
mempelajari materi selanjutnya.
Memberikan salam penutup.
Menyimpulkan tentang materi yang
baru saja diterima.
Mendengarkan tugas rumah yang
disampaikan oleh guru yang
berhubungan dengan materi
selanjutnya.
Mengucapkan salam penutup.
Pertemuan 5 (3 x 45 menit)
Kegiatan Awal
Orientasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Menuntun peserta didik
melakukan pembukaan dengan
salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa.
Memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin.
Mengikuti arahan guru dengan
mengucapkan salam pembuka,
memanjatkan syukur dan berdoa.
Menyiapkan fisik dan psikis untuk
mengawali kegiatan pembelajaran.
59
Apersepsi dan Motivasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Mengaitkan materi/ tema/
kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/
tema/ kegiatan sebelumnya
Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
“Apa yang dimaksud dengan
gerak lurus beraturan dan
sebutkan ciri dari gerak lurus
beraturan ?”
Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung
Memperhatikan penjelasan dari
guru tentang materi yang diajarkan.
Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru tentang materi
yang diajarkan.
Apabila materi tema/projek ini
kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan
tentang materi :
Pengertian gerak lurus
berubah beraturan dan cirinya
Gerak lurus berubah beraturan
dalam kehidupan sehari-hari
Grafik/ Kurva gerak lurus
dengan percepatan konstan
Langkah-langkah menggambar
grafik gerak lurus berubah
beraturan
Pemberian Acuan
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Memberitahukan materi pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
Menjelaskan mekanisme
pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Mendengarkan penjelasan yang
dipaparkan oleh guru tetang materi
yang akan dipelajari
Mengajukan pertanyaan tentang
langkah-langkah yang belum di
pahami.
60
Kegiatan Inti
Fase Kerja Individu
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Memberikan penjelasan awal
mengenai materi Gerak Lurus
Berubah Beraturan dengan
menerapkan strategi peta konsep
kemudian menyampaikan masalah
yang harus diselesaikan secara
individu dan kelompok.
Membagikan LKPD V pada
masing-masing siswa yang
dikerjakan secara individu
Mendengarkan penjelasan awal
mengenai materi Gerak Lurus
Berubah Beraturan.
Mengikuti arahan dari guru
mengerjakan LKPD V secara
individu.
Fase kerja kelompok
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Membagi peserta didik menjadi
beberapa kelompok heterogen yang
terdiri dari 3- 5 orang untuk
melaksanakan pengamatan dan
eksperimen mengenai materi yang
disampaikan kemudian
mengerjakan LKPD V (kelompok)
Membimbing peserta didik belajar
melakukan pengamatan, dan
eksperimen.
Mengikuti instruksi guru untuk
membentuk kelompok sesuai
dengan kelompok yang telah
disusun terlebih dahulu.
Melakukan pengamatan dan
eksperimen sesuai dengan arahan
guru.
Diskusi kelas
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Meminta peserta didik
mendiskusikan hasil yang didapat
secara berkelompok.
Peserta didik mendiskusikan dengan
kelompoknya mengenai Gerak
Lurus Berubah Beraturan.
Hasil kerja kelompok ditempel di
61
Meminta masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
pengamatan dan eksperimennya.
Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk berdiskusi dan
memberikan komentar atas apa
yang sedang dipresentasikan.
depan kelas kemudian perwakilan
dari tiap kelompok diminta untuk
memberikan contoh perpindahan
dan jarak tempuh dalam kehidupan
sehari-hari.
Kelompok yang lain berdiskusi dan
memberikan komentar atas apa yang
belum dipahaminya.
Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Memberi penegasan dan penjelasan
tentang Gerak Lurus Berubah
Beraturan.
Memberikan kesempatan pada
siswa untuk melakukan tanya-
jawab.
Mendengarkan penegasan dari
guru tentang konsep Gerak Lurus
Berubah Beraturan..
Mengajukan pertanyaan kepada
guru mengenai hal-hal yang belum
dipahami.
Kegiatan Akhir
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Membimbing siswa menarik
kesimpulan dari materi yang baru
saja dipelajari.
Memberikan tugas rumah untuk
mempelajari materi selanjutnya.
Memberikan salam penutup.
Menyimpulkan tentang materi yang
baru saja diterima.
Mendengarkan tugas rumah yang
disampaikan oleh guru yang
berhubungan dengan materi
selanjutnya.
Mengucapkan salam penutup.
Pertemuan ke 6 (3 x 45 menit)
Kegiatan Awal
Orientasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Menuntun peserta didik
melakukan pembukaan dengan
salam pembuka, memanjatkan
Mengikuti arahan guru dengan
mengucapkan salam pembuka,
memanjatkan syukur dan berdoa.
62
syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa.
Memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin.
Menyiapkan fisik dan psikis untuk
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi dan Motivasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Mengaitkan materi/ tema/
kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/
tema/ kegiatan sebelumnya
Mengajukan pertanyaan yang
ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
“Manakah yang lebih dahulu
sampai kebawah jika seekor
gajah dan seekor tikus
dijatuhkan dari sebuah gedung
yang memiliki ketinggian yang
sama ?”
Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung
Memperhatikan penjelasan dari
guru tentang materi yang diajarkan.
Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru tentang materi
yang diajarkan.
Apabila materi tema/projek ini
kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang materi :
Gerak Jatuh Bebas dalam
kehidupan sehari-hari
Cara mendapatkan rumusan
untuk menentukan gerak jatuh
bebas
Menganalisis penerapan GLBB
dari gerak jatuh bebas.
Pemberian Acuan
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Memberitahukan materi pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
Menjelaskan mekanisme
pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Mendengarkan penjelasan yang
dipaparkan oleh guru tetang materi
yang akan dipelajari
Mengajukan pertanyaan tentang
langkah-langkah yang belum di
pahami.
63
Kegiatan Inti
Fase Kerja Individu
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Memberikan penjelasan awal
mengenai materi Penerapan Gerak
Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
dengan menerapkan strategi peta
konsep kemudian menyampaikan
masalah yang harus diselesaikan
secara individu dan kelompok.
Membagikan LKPD VI pada
masing-masing siswa yang
dikerjakan secara individu
Mendengarkan penjelasan awal
mengenai materi Penerapan Gerak
Lurus Berubah Beraturan (GLBB).
Mengikuti arahan dari guru
mengerjakan LKPD VI secara
individu.
Fase kerja kelompok
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Membagi peserta didik menjadi
beberapa kelompok heterogen yang
terdiri dari 3- 5 orang untuk
melaksanakan pengamatan dan
eksperimen mengenai materi yang
disampaikan kemudian
mengerjakan LKPD VI (kelompok)
Membimbing peserta didik belajar
melakukan pengamatan, dan
eksperimen.
Mengikuti instruksi guru untuk
membentuk kelompok sesuai
dengan kelompok yang telah
disusun terlebih dahulu.
Melakukan pengamatan dan
eksperimen sesuai dengan arahan
guru.
Diskusi kelas
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Meminta peserta didik
mendiskusikan hasil yang didapat
Peserta didik mendiskusikan dengan
kelompoknya mengenai gerak suatu
64
secara berkelompok.
Meminta masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
pengamatan dan eksperimennya.
Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk berdiskusi dan
memberikan komentar atas apa
yang sedang dipresentasikan.
benda.
Hasil kerja kelompok ditempel di
depan kelas kemudian perwakilan
dari tiap kelompok diminta untuk
memberikan contoh perpindahan
dan jarak tempuh dalam kehidupan
sehari-hari.
Kelompok yang lain berdiskusi dan
memberikan komentar atas apa yang
belum dipahaminya.
Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Memberi penegasan dan penjelasan
tentang Penerapan Gerak Lurus
Berubah Beraturan (GLBB)
Memberikan kesempatan pada
siswa untuk melakukan tanya-
jawab.
Mendengarkan penegasan dari
guru tentang konsep Penerapan
Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB)
Mengajukan pertanyaan kepada
guru mengenai hal-hal yang belum
dipahami.
Kegiatan Akhir
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Membimbing siswa menarik
kesimpulan dari materi yang baru
saja dipelajari.
Memberikan tugas rumah untuk
mempelajari materi selanjutnya.
Memberikan salam penutup.
Menyimpulkan tentang materi yang
baru saja diterima.
Mendengarkan tugas rumah yang
disampaikan oleh guru yang
berhubungan dengan materi
selanjutnya.
Mengucapkan salam penutup.
Pertemuan ke 7 (3 x 45 menit)
Kegiatan Awal
Orientasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Menuntun peserta didik Mengikuti arahan guru dengan
65
melakukan pembukaan dengan
salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa.
Memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin.
mengucapkan salam pembuka,
memanjatkan syukur dan berdoa.
Menyiapkan fisik dan psikis untuk
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi dan Motivasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Mengaitkan materi/ tema/
kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/
tema/ kegiatan sebelumnya
Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
“Sebuah bola di lempar keatas,
ternyata pada ketinggian
tertentu bola tersebut kembali
jatuh ketanah. Apa yang
menyebabkan peristiwa
tersebut, apakah ada hubungan
denga fisika?”
Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung
Memperhatikan penjelasan dari
guru tentang materi yang diajarkan.
Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru tentang materi
yang diajarkan.
Apabila materi tema/projek ini
kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan
tentang materi :
Gerak vertikal keatas dalam
kehidupan sehari-hari.
Gerak vertikal kebawah dalam
kehidupan sehari-hari.
Cara mendapatkan rumusan
untuk menentukan ketinggian
maksimum gerak vertical
66
Pemberian Acuan
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Memberitahukan materi pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
Menjelaskan mekanisme
pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Mendengarkan penjelasan yang
dipaparkan oleh guru tetang materi
yang akan dipelajari
Mengajukan pertanyaan tentang
langkah-langkah yang belum di
pahami.
Kegiatan Inti
Fase Kerja Individu
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Memberikan penjelasan awal
mengenai materi Penerapan Gerak
Lurus Berubah Beraturan dengan
menerapkan strategi peta konsep
kemudian menyampaikan masalah
yang harus diselesaikan secara
individu dan kelompok.
Membagikan LKPD VII pada
masing-masing siswa yang
dikerjakan secara individu
Mendengarkan penjelasan awal
mengenai materi Penerapan Gerak
Lurus Berubah Beraturan
Mengikuti arahan dari guru
mengerjakan LKPD VII secara
individu.
Fase kerja kelompok
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Membagi peserta didik menjadi
beberapa kelompok heterogen yang
terdiri dari 3- 5 orang untuk
melaksanakan pengamatan dan
eksperimen mengenai materi yang
disampaikan kemudian
mengerjakan LKPD VII
(kelompok)
Mengikuti instruksi guru untuk
membentuk kelompok sesuai
dengan kelompok yang telah
disusun terlebih dahulu.
67
Membimbing peserta didik belajar
melakukan pengamatan, dan
eksperimen.
Melakukan pengamatan dan
eksperimen sesuai dengan arahan
guru.
Diskusi kelas
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Meminta peserta didik
mendiskusikan hasil yang didapat
secara berkelompok.
Meminta masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
pengamatan dan eksperimennya.
Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk berdiskusi dan
memberikan komentar atas apa
yang sedang dipresentasikan.
Peserta didik mendiskusikan dengan
kelompoknya mengenai gerak suatu
benda.
Hasil kerja kelompok ditempel di
depan kelas kemudian perwakilan
dari tiap kelompok diminta untuk
memberikan contoh perpindahan
dan jarak tempuh dalam kehidupan
sehari-hari.
Kelompok yang lain berdiskusi dan
memberikan komentar atas apa yang
belum dipahaminya.
Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Memberi penegasan dan penjelasan
tentang Gerak.
Memberikan kesempatan pada
siswa untuk melakukan tanya-
jawab.
Mendengarkan penegasan dari
guru tentang konsep Gerak.
Mengajukan pertanyaan kepada
guru mengenai hal-hal yang belum
dipahami.
Kegiatan Akhir
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Membimbing siswa menarik
kesimpulan dari materi yang baru
saja dipelajari.
Memberikan tugas rumah untuk
mempelajari materi selanjutnya.
Menyimpulkan tentang materi yang
baru saja diterima.
Mendengarkan tugas rumah yang
disampaikan oleh guru yang
berhubungan dengan materi
68
Memberikan salam penutup. selanjutnya.
Mengucapkan salam penutup.
Kisi-Kisi Instrumen Penilaian
A. Lembar Pengamatan Kognitif (pengetahuan)
a. Metode Kegiatan : Tugas Kelompok
b. Bentuk Instrumen : Uraian
KD/IPK Materi
Pembelajaran
Bentuk
Soal
Soal Jawaban Skor
1.Menjelaskan
pengertian Gerak Lurus
Beraturan
Gerak Lurus
Beraturan
Uraian Apa yang dimaksud
dengan Gerak Lurus
Beraturan ?
Gerak Lurus Beraturan adalah
gerak suatu benda pada suatu
lintasan yang lurus sehingga
benda tersebut
menempuh jarak yang sama
dalam selang waktu yang tetap
5
2.Menjelaskan ciri-ciri
dari gerak lurus beraturan
Ciri-ciri gerak
lurus
beraturan
Uraian Jelaskan dua dari
beberapa ciri-ciri
gerak lurus
beraturan
• Pada lintasan berupa
garis lurus
• Pada kecepatan benda
tetap atau konstan
10
3. Menyelesaikan soal-
soal berdasarkan
persamaan GLBB
Gerak Lurus
Berubah
Beraturan
Uraian Mobil pada
mulanya bergerak
dengan kelajuan 30
m/s mengurangi
kelajuannya hingga berhenti setelah 10
sekon. Besar
perlambatan mobil
adalah…
Dari soal diperoleh v0=10
m/s; a=1 m/s2 dan t=20 s.
a. Kecepatan
v=v0+at=10+20=30 m/s
Diketahui :
Kelajuan awal (vo) = 30 m/s
Kelajuan akhir (vt) = 0
Selang waktu (t) = 10 sekon
Ditanya : perlambatan (a) ?
Jawab :
10
69
Karena diketahui vo, vt, t dan
ditanya a maka gunakan rumus
glbb vt = vo + a t
vt = vo + at
0 = 30 + (a)(10)
–30 = 10 a
a = –30/10
a = 3 m/s2
Total 25
Rumus Penilaian : Np = skor perolehan × 100
Skor max(25)
Rubrik / pedoman penskoran
Nor Soal Aspek Yang dinilai Skor
1 Menjawab benda benda yang
menerapkan gerak lurus dalam
kehidupan sehari
5
2 Menjawab Gerak LurusBeraturan 5
Jumlah 10
3 Menjawab penerapan Gerak Lurus
Berubah Beraturan 5
jumlah 5
4 Menulis diketahui dengan benar 6
Menulis rumus dengan benar 2
Menentukan hasil dengan benar 2
jumlah 10
70
B . Lembar Pengamatan Afektif
LEMBAR PENILAIAN KEGIATAN DISKUSI
Berikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta
didik selama kegiatan!
1. Jika tidak pernah berprilaku dalam kegiatan
2. Jika kadang-kadang berprilaku dalam kegiatan
3. Jika sering berprilaku dalam kegiatan
4. Jika selalu berprilaku dalam kegiatan
No
O
Nama Peserta
Didik Kerja sama Santun Toleran Responsif Proaktif Bijaksana
Jumlah
Skor
1
2
Dst
Pedoman penilaian sikap untuk setiap peserta didik menggunakan rumus
berikut :
Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
x 100
Dengan Predikat :
Predikat Nilai
SangatBaik (SB) 80≤SB≤100
Baik (B) 70≤B≤79
Cukup (C) 60≤C≤69
Kurang (K) K60
71
Gowa, 2018
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Drs. Kamhar Ilham Nasir
Nip :196010181986031009 Nim : 1039127014
72
Gerak Lurus
A. GERAK LURUS
1. Pengertian Gerak Lurus
Coba Anda amati fenomena berbagai benda di bawah ini!
Apakah semua benda tersebut bergerak? Suatu benda dikatakan bergerak
apabila kedudukannya senantiasa berubah terhadap suatu acuan tertentu.
Valentino Rossi adalah seorang pembalap tanggung di ajang MotoGP.
Sampai tahun 2005, ia telah menjadi juara dunia tujuh kali. Pad auji coba di
Sirkuit Sepang, Malaysia, „the Doctor”, julukan Valentino Rossi, mampu
mencatat waktu tercepat. Waktu rata-rata yang ia perlukan untuk menempuh
lintasan sepanjang 5,5 km adalah 2 menit 02,140 sekon atau 122,140 sekon,
setelah melewati 75 putaran/lap.
Dengan catatan waktu tersebut, berarti berarti kelajuan rata-rata Rossi
adalah 45,030 m/s atau 162,108 km/jam. Dari ilustrasi tersebut, kita dapat
menemukan beberapa konsep fisika antara lain, gerak, panjang lintasan, waktu
tempuh, dana kelajuan. Banyak sekali konsep fisika yang dapat dipelajari dari
arena balap mobil atau motor. Salah satu konsep fisika yang mendasari arena ini
adalah gerak lurus.
Dalam aktivitas sehari-hari, kita tidak pernah lepas dari gerak. Kita
berangkat sekolah dikatakan bergerak. Menulis, berjalan, olahraga, berseeda, dan
aktivitas lainnya tidak lepas dari gerak. Bilamanakah suatu benda dikatakan
bergerak?
73
Dalam bergerak, para pembalap meninggalkan atau menuju acuan tertentu.
Dengan kata lain, para pembalap mengalami parubahan kedudukan dari acuan
tertentu. Jadi, suatu benda dikatakan bergerak jika terjadi perubahan kedudukan
dari acuan tertentu.
Ditinjau dari lintasannya gerak dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
1). Gerak lurus (translasi) Adalah gerak yang mempunyai lintasan lurus
2). Gerak melingkar (rotasi) Adalah gerak yang mempunyai lintasan berupa
lingkaran
3). Gerak parabola Adalah gerak yang mempunyai lintasan berupa parabola.
2. Jarak dan Perpindahan
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dalam
selang waktu tertentu, dan merupakan besaran skalar. Perpindahan suatu benda
menunjukkan berapa jauh benda itu berpindah dan ke mana arahnya.
Perhatikan gambar di bawah ini :
Jadi jarak AB = jarak BA, tetapi untuk perpindahan.
Perpindahan AB = - perpindahan BA
Maka jarak merupakan besaran skalar dan perpindahan merupakan besaran
vektor.
Coba anda amati pada gambar di bawah ini !
Dari pengertian dapat diambil kesimpulan bahwa jarak adalah lintasan
yang ditempuh oleh suatu benda, sedangkan perpindahan adalah perubahan posisi
atau tempat suatu benda dihitung dari posisi awal benda tersebut.
Jarak = OP + PQ , Perpindahan = OQ (ke kanan)
74
3. Kelajuan dan Kecepatan (Velocity)
Dalam pengamatan sehari-hari sering anda mencampuradukan istilah
kelajuan dan kecepatan. Tetapi dalam fisika,kedua besaran tersebut memiliki
perbedaan yang jelas. Misalnya anda melihat spidometer sebuah mobil
menunjukkan 80 km/jam pada saat bergerak, maka yang anda maksud adalah
kelajuan mobil dan merupakan besaran skalar. Sedangkan bila anda menyatakan
mobil bergerak 80 km/jam ke barat, maka yang anda maksud adalah kecepatan
mobil dan merupakan besaran vektor.
4. Kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata •
Kelajuan rata-rata adalah jarak yang ditempuh benda sepanjang lintasannya dibagi
waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut.
Contoh : mobil bergerak dengan kelajuan 60 km/jam apa artinya ? Bahwa setiap
satu jam mobil menempuh jarak 60 km.
5. Kecepatan rata-rata
Adakah perbandingan antara perpindahan suatu benda terhadap waktu
yang diperlukan, tanpa memperhatikan jenis jarak yang ditempuh
Contoh : kecepatan sepeda motor 35 km/jam dengan arah tertentu. Apa artinya ?
Bahwa setiap satu jam sepeda motor mengatami perpindahan sejauh 35 km.
6. Percepatan (acceleration)
75
Untuk mengamati kecepatan gerak suatu benda, apakah dipercepat atau
diperlambat perhatikan ilustrasi berikut ini !
Jika sepeda bergerak menuruni jalan yang menurun dipercepat karena
mengalami perubahan kecepatan (V2 > V1,), sedangkan pada sepeda bergerak
diperlambat dalam kondisi naik dan perubahan kecepatan (V2 < V1,).
Jadi perubahan kecepatan tiap satuan waktu disebut percepatan (a)
Bila benda bergerak dengan kecepatan V1 = Vo pada saat t1 = 0 kemudian
dipercepat dengan kecepatan V2= Vt pada saat t2 = t maka :
Untuk a (+) artinya dipercepat dan a (-) artinya diperlambat.
Missal : - mobil dipercepat sebesar 4 m/s2 , dapat ditulis (a = 4 m/s2)
- mobil mengalami perlambatan sebesar 2 m/s2, dapat ditulis (a = -2m/s2).
C. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
Setelah Anda belajar gerak lurus, sekarang Anda harus tahu apa itu Gerak
Lurus Beraturan (GLB) ? Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda perlu perhatikan
gambar di bawah ini !
Ternyata selama sepeda bergerak dalam selang waktu tertentu
kecepatannya tetap, maka gerak semacam ini disebut gerak lurus beraturan. Bila
76
digambarkan dengan hasil rekaman ticker timer pada percobaan GLB akan
diperoleh pola sebagai berikut :
Misalnya : Sepeda bergerak lurus beraturan dengan kecepatan 10 m/s, berarti
bahwa sepeda menempuh jarak sejauh 10 m dalam waktu 1 sekon.
Persamaannya menjadi :
77
D. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
Untuk lebih ielas lagi apa itu GLBB ? Perhatikan dan amati qambar di
bawah ini !
Dari gambar di atas, sepeda bergerak dalam selang waktu tertentu
kecepatannya mengalami perubahan secara beraturan, maka gerak semacam ini
disebut gerak lurus berubah beraturan.
Pada percobaan GLBB, hasil rekaman ticker timernya sebagai berikut : .
78
Untuk mencari jarak (s) yang ditempuh selama bergerak GLBB, dapat
dicari dengan menghitung luas daerah yang di arsir.
S = luas daerah yang diarsir
S = luas trapesium
S = (Vo + Vy) . ½ t = (Vo + (Vo + at) ½ t = ( 2Vo + at) ½ t
`
E. GERAK JATUH BEBAS (GJB)
Pada prinsipnya semua benda yang dilepaskan dari ketinggian tertentu
akan jatuh ke bumi karena pengaruh gaya gravitasi, dan benda itu bergerak
dipercepat beraturan.
Coba anda ingat kembali pada peristiwa gerak lurus dimana percepatan
yang dialami benda disimbolkan (a), sedangkan gerak yang dipengaruhi oleh gaya
gravitasi maka percepatan gravitasinya disimbolkan (g) dan nilai percepatan
gravitasinya di permukaan bumi g = 9,8 m/s 2,
Sekarang kita amati bersama, apakah benda yang jatuh ke tanah dikatakan
gerak jatuh bebas ? Misalnya : anda menjatuhkan kertas dengan batu kerikil pada
79
ketinggian dan waktu yang sama, apakah akan jatuh bersama-sama ? Dan apa
yang terjadi kalau kertas tersebut diremas-remas membentuk bola dan dijatuhkan
pada ketinggian dan waktu yang sama pula ?
Dari peristiwa itu dapat disimpulkan bahwa gesekan udara berpengaruh
bagi benda yang bergerak. Oleh karenanya semua benda yang jatuh tanpa adanya
gesekan dengan udara dan tanpa kecepatan awal, maka benda itu disebutbjatuh
bebas.secara konsep bahwa semua benda yang bergerak jatuh bebas akan jatuh
bersama-sama tanpa memperhitungkan berat benda tersebut.
F. GERAK VERTIKAL KEATAS
Saat anda melempar benda ke atas, apa yang terjadi pada gerak
benda itu? Tentunya akan mengalami perlambatan akibat pengaruh gaya
gravitasi, jadi perlambatannya a = -g (berlawanan dengan gerak benda).
- Pada ketinggian maksimum (hmax)
- hmax --> Vt = 0 (benda akan berhenti sesaat kemudian berbalik arah, kembali ke
bawah.
V0 = kecepatan awal (m/s)
Vt = kecepatan pada t sekon (m/s)
t = waktu (s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian (m)
80
G. GERAK VERTIKAL KE BAWAH (GVB)
Pada dasarnya gerak vertikal ke bawah sama dengan gerak jatuh bebas,
namun yang membedakan adalah adanya kecepatan awal. Karena GVB
mempunyai kecepatan awal, maka gerak benda tentunya semakin cepat.
H. GERAK PARABOLA
Pada prinsipnya suatu benda bergerak parabola itu perpaduan dua
gerak yaitu gerak lurus beraturan (GLB) clan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB). Anda pasti bisa mengamati gerak parabola dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya:
-cabang olag raga yang dasarnya menggunakan gerak
parabola.
Jadi gerak suatu benda yang lintasannya berupa parabola disebut gerak parabola.
81
NAMA KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA : 1. __________________________
2. __________________________
3. __________________________
4. __________________________
5. __________________________
KELAS : X IPA 8
Kelas/Semester : X/1 (satu)
Alokasi Waktu : 20 menit
A.Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
telknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.Kompetensi Dasar 1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad
raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
Indikator: Menunjukan perilaku meyakini kebesaran tuhan
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1
Gerak Lurus
82
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan 75 peduli lingkungan) dalam aktifitas sehari-sebgai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan dan
berdiskusi
Indikator: Menunjukan rasa ingin tahu, jujur, objektif, teliti, kerja sama, dan kritis
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi
3.1 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan
konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan
Indikator: Mendeskripsikan definisi dari gerak lurus beraturan (GLB), Gerak Lurus
Berubah Beraturan (GLBB).
4.1 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak
benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus
dengan percepatan konstan
Indikator: Menyelesaikan permasalahan Gerak Lurus Beraturan (GLB) dalam
kehidupan sehari-hari Menyelesaikan permasalahan Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB) dalam kehidupan sehari-hari.
A. Petunjuk Belajar
1. Baca secara cermat materi Fluida Statis.
2. Baca buku-buku fisika kelas XI yang relevan dan bahan ajar lain yang
relevan dengan materi Fluida Statis.
3. Jika lembar jawaban yang di sediakan tidak mencukupi gunakan lembar
jawaban baru.
4. Tanyakan pada guru jika ada hal-hal yang kurang jelas.
83
LKPD
B. Materi Ajar
Gerak Lurus
C. Latihan
Guru berjalan dari suatu titik ke titik yang lain. Selama guru berjalan siswa
mendengarkan arahan guru unruk membuka dan menutup matanya. Siswa
memperhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru tentang gerak. Siswa
kemudian menjawab pertanyaan berikut !
1. Berdasarkan ilustrasi atau demonstrasi di atas, buatkanlah 2 rumusan
masalah….
Jawab (1)……………………………………………………………
(2)……………………………………………………………
.
2. Berdasarkan demonstrasi atau ilustrasi atas, rumuskanlah hipotesisnya….
Jawab(1)………………………………………………………………
(2)……………………………………………………………...
3. Buatkanlah kesimpulan terkait dengan ilustrasi atau demostrasi tersebut
Jawab : ……………………………………………………………….
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………….
ILUSTRASI
84
4. Perhatikan gambar berikut ini:
Diketahui sebuah lintasan lurus (A-B-C) dengan jarak tiap titiknya adalah
3 m seperti pada gambar diatas.
Kemudian seseorang berjalan dari suatu tepi ruangan A ke tepi ruangan B
kemudian terus ke tepi yang lain (C) kemudian kembali lagi ke tepi
ruangan B seperti gambar diatas.
Berdasarkan kegiatan di atas, isilah tabel pengamatan di bawah ini!
Lintasan Jarak (m) Perpindahan (m) Posisi (m)
A
A-B
A-B-C
A-B-C-B
5. Dari percobaan pada no (4) Rancanglah suatu bentuk eksperimen gerak
lurus beraturan dengan mengisi setiap bagian berikut ini!
A. Alat/ Bahan
1) …………
2) …………
3) …………
A B C
3 m 3 m
85
4) Dst…..
B. Jenis Variabel
1) Variabel Manipulasi = ………
2) Variabel Respon = ………
3) Variabel Kontrol = ………
C. Definisi Operasional Variabel
1) Variabel Manipulasi =………..
2) Variabel Respon =…………
3) Variabel Kontrol =………..
D. Prosedur Kerja
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
GOOD LUCK
86
NAMA KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA : 1. __________________________
2. __________________________
3. __________________________
4. __________________________
5. __________________________
KELAS : X IPA 8
Kelas/Semester : X/1 (satu)
Alokasi Waktu : 20 menit
A.Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
telknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
87
B.Kompetensi Dasar 1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad
raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
Indikator: Menunjukan perilaku meyakini kebesaran tuhan
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan 75 peduli lingkungan) dalam aktifitas sehari-sebgai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan dan
berdiskusi
Indikator: Menunjukan rasa ingin tahu, jujur, objektif, teliti, kerja sama, dan kritis
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi
3.1 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan
konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan
Indikator: Mendeskripsikan definisi dari gerak lurus beraturan (GLB), Gerak Lurus
Berubah Beraturan (GLBB).
4.1 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak
benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus
dengan percepatan konstan
Indikator: Menyelesaikan permasalahan Gerak Lurus Beraturan (GLB) dalam
kehidupan sehari-hari Menyelesaikan permasalahan Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB) dalam kehidupan sehari-hari.
D. Petunjuk Belajar
5. Baca secara cermat materi Fluida Statis.
6. Baca buku-buku fisika kelas XI yang relevan dan bahan ajar lain yang
relevan dengan materi Fluida Statis.
7. Jika lembar jawaban yang di sediakan tidak mencukupi gunakan lembar
jawaban baru.
88
LKPD KELOMPOK
Hipotesis :
Pada Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) terjadi perubahan kecepatan
tiap satuan waktu
Gerak Lurus Berubah Beraturan memiliki percepatan
8. Tanyakan pada guru jika ada hal-hal yang kurang jelas.
E. Materi Ajar
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
F. Latihan
1. Tabel hasil pengamatan dibawah ini menujukkan kecepatan seorang anak
yang mengendarai sepeda sepanjang garis lurus di jalan . Kecepatan
diukur setiap 2 s, dimulai dari t = 0 s. Isilah tabel yang kosong!
Kecepatan (m/s) Waktu (s) Jarak (m) Percepatan m/s2
Perhatikan data hasil pengamatan. Dari data hasil pengamatan tersebut,
89
buatlah suatu grafik hubungan antara jarak (s), waktu (t), dan kelajuan
Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa semakin……...jarak yang ditempuh
maka semakin………waktu yang diperlukan sehingga dapat diperoleh persamaan:
s = …………
Grafik hubungan antara v dan t
v
Dari data diatas diperoleh persamaan untuk menentukan besarnya percepatan
yaitu:
a = …………
2. Jadi apakah yang membedakan antara gerak lurus beraturan dengan gerak
lurus berubah beraturan?
Jawab:
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
..
t
t
90
LAMPIRAN B
SOAL PRE-TEST
SOAL POST-TEST
KISI-KISI SOAL
91
TES MEMECAHKAN MASALAH FISIKA (PRETEST)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/1
Waktu : 60 Menit
Materi Pokok : Gerak Lurus
Petunjuk soal :
1. Tulis nama, nis dan kelas
2. Jawablah soal-soal berikut ini pada lembar jawaban yang disediakan.
3. Kerjakanlah soal-soal dengan jujur, bertanggung jawab dan percaya pada
kemampuan sendiri.
4. Sebaiknya dahulukan menjawab soal-soal yang dianggap lebih mudah.
5. Periksalah dengan teliti pekerjaan anda sebelum dikumpulkan.
Soal:
1. Suatu kendaraan sepeda motor bergerak lurus beraturan dengan kecepatan
20 m/s setiap saat.berdasarkan pernyataan diatas, buatkanlah rumusan
masalahnya…
2. Berdasarkan masalah yang ada pada no 1 di atas , rumuskanlah
hipotesisnya…
92
3. Perhatikan gambar berikut ini:
3 m 3 m
Diketahui sebuah lintasan lurus (A-B-C) dengan jarak tiap titiknya adalah
3 m seperti pada gambar diatas.
Kemudian seseorang berjalan dari suatu tepi ruangan A ke tepi ruangan B
kemudian terus ke tepi yang lain (C) kemudian kembali lagi ke tepi
ruangan B seperti gambar diatas.
Berdasarkan kegiatan di atas, isilah tabel pengamatan di bawah ini!
Lintasan Jarak (m) Perpindahan (m) Posisi (m)
A
A-B
A-B-C
A-B-C-B
4. Rancanglah suatu bentuk eksperimen gerak lurus beraturan dengan
mengisi setiap bagian berikut ini!
C. Alat/ Bahan
5) …………
6) …………
7) …………
A B C
93
8) Dst…..
D. Jenis Variabel
4) Variabel Manipulasi = ………
5) Variabel Respon = ………
6) Variabel Kontrol = ………
C. Definisi Operasional Variabel
1) Variabel Manipulasi =………..
2) Variabel Respon =…………
3) Variabel Kontrol =………..
D. Prosedur Kerja
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
5. Perhatikan grafik berikut ini!
S
t
A
B C
D E
94
Suatu benda bergerak dari titik A ke titik B, lalu bergerak
ke titik C. Dari titik C bergerak ke titik D dan berakhir di titik E.
Buatlah kesimpulan dari gerak benda tersebut!
Kunci jawaban essay( pretest )
1.Bagaimana hubungan antara kecepatan terhadap waktu
2.Hubungan antara kecepatan terhadap waktu selalu tetap pada gerak lurus
beraturan
3.jawab :
4. jawab:
a. Alat dan Bahan :
1. Mistar atau penggaris panjang
2. Stopwatch
3. Penanda posisi
b. Jenis Variabel :
1. Variabel manipulasi : Jarak (m)
2. Variabel Respon : Waktu (s)
3. Variabel Kontroil : Kecepatan (m/s)
c. Defenisi Operasional Variabel :
1. Variabel Manipulasi :
Lintasan Jarak(m) Perpindahan(
m)
Posisi(m)
A
A-B
A-B-C
A-B-C-B
95
Jarak(m) : Panjang lintasan yang ditempuh oleh seseoirang yang
berjalan dari titik A, A-B, A-B-C dan A-B-C-B yang diukur
dengan menggunakan mistar dalam satuan meter (m).
2. Variabel Respon :
Waktu Tempuh adalah lamanya teman yang berjalan dari titik A,
A-B, A-B-C dan A-B-C-B yang diukur dengan menggunakan
stopwatch dalam satuan sekon(s).
3. Variabel Kontrol :
Kecepatan adalah perbandingan antara jarak suatu benda dalam
waktu yang dinyatakan dalam satuan meter per sekon (m/s).
d. Prosedure kerja :
1. Mengukur lebar suatu rungan,membuat garis lurus pada lebar
ruanganyang anda telah ukur.
2. Meminta seseorang berjalan dari suatu tepi ruangan (A) ketepi
ruangan (B) kemudian terus ke tepi (C) dan kembali lagi ke tepi
(B).
Mencatat waktu yang dibutuhkan seseorang untuk berjalan dari tepi A
ke B, B ke C dan C ke B
5. Kesimpulan : Dari grafik tersebut dapat di simpulkan bahwa perubahan panjang
lintasan atau jarak yang ditempuh benda terhadap waktu. pada grafik tersebut
jarak (s) bertambah secara beraturan terhadap perubahan waktu (t).
96
TES MEMECAHKAN MASALAH FISIKA (POSTEST)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/1
Waktu : 60 Menit
Materi Pokok : Gerak Lurus
Petunjuk soal :
6. Tulis nama, nis dan kelas
7. Jawablah soal-soal berikut ini pada lembar jawaban yang disediakan.
8. Kerjakanlah soal-soal dengan jujur, bertanggung jawab dan percaya pada
kemampuan sendiri.
9. Sebaiknya dahulukan menjawab soal-soal yang dianggap lebih mudah.
10. Periksalah dengan teliti pekerjaan anda sebelum dikumpulkan.
Soal:
6. Suatu kendaraan sepeda motor bergerak lurus beraturan dengan kecepatan
20 m/s setiap saat.berdasarkan pernyataan diatas, buatkanlah rumusan
masalahnya…
7. Berdasarkan masalah yang ada pada no 1 di atas , rumuskanlah
hipotesisnya…
97
8. Perhatikan gambar berikut ini:
3 m 3 m
Diketahui sebuah lintasan lurus (A-B-C) dengan jarak tiap titiknya adalah
3 m seperti pada gambar diatas.
Kemudian seseorang berjalan dari suatu tepi ruangan A ke tepi ruangan B
kemudian terus ke tepi yang lain (C) kemudian kembali lagi ke tepi
ruangan B seperti gambar diatas.
Berdasarkan kegiatan di atas, isilah tabel pengamatan di bawah ini!
Lintasan Jarak (m) Perpindahan (m) Posisi (m)
A
A-B
A-B-C
A-B-C-B
9. Rancanglah suatu bentuk eksperimen gerak lurus beraturan dengan
mengisi setiap bagian berikut ini!
E. Alat/ Bahan
9) …………
10) …………
11) …………
A B C
98
12) Dst…..
F. Jenis Variabel
7) Variabel Manipulasi = ………
8) Variabel Respon = ………
9) Variabel Kontrol = ………
C. Definisi Operasional Variabel
1) Variabel Manipulasi =………..
2) Variabel Respon =…………
3) Variabel Kontrol =………..
D. Prosedur Kerja
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
10. Perhatikan grafik berikut ini!
S
t
A
B C
D E
99
Suatu benda bergerak dari titik A ke titik B, lalu bergerak
ke titik C. Dari titik C bergerak ke titik D dan berakhir di titik E.
Buatlah kesimpulan dari gerak benda tersebut!
Kunci jawaban essay ( posttest )
1.Bagaimana hubungan antara kecepatan terhadap waktu
2.Hubungan antara kecepatan terhadap waktu selalu tetap pada gerak lurus
beraturan
3.jawab :
4. jawab:
a. Alat dan Bahan :
1. Mistar atau penggaris panjang
2. Stopwatch
3. Penanda posisi
b. Jenis Variabel :
1. Variabel manipulasi : Jarak (m)
2. Variabel Respon : Waktu (s)
3. Variabel Kontroil : Kecepatan (m/s)
c. Defenisi Operasional Variabel :
1. Variabel Manipulasi :
Lintasan Jarak(m) Perpindahan(
m)
Posisi(m)
A
A-B
A-B-C
A-B-C-B
100
Jarak(m) : Panjang lintasan yang ditempuh oleh seseoirang
yang berjalan dari titik A, A-B, A-B-C dan A-B-C-B yang
diukur dengan menggunakan mistar dalam satuan meter (m).
2. Variabel Respon :
Waktu Tempuh adalah lamanya teman yang berjalan dari titik
A, A-B, A-B-C dan A-B-C-B yang diukur dengan
menggunakan stopwatch dalam satuan sekon(s).
3. Variabel Kontrol :
Kecepatan adalah perbandingan antara jarak suatu benda
dalam waktu yang dinyatakan dalam satuan meter per sekon
(m/s).
d. Prosedure kerja :
1. Mengukur lebar suatu rungan,membuat garis lurus pada lebar
ruanganyang anda telah ukur.
2. Meminta seseorang berjalan dari suatu tepi ruangan (A)
ketepi ruangan (B) kemudian terus ke tepi (C) dan kembali
lagi ke tepi (B).
3. Mencatat waktu yang dibutuhkan seseorang untuk berjalan
dari tepi A ke B, B ke C dan C ke B
5. Kesimpulan : Dari grafik tersebut dapat di simpulkan bahwa perubahan
panjang lintasan atau jarak yang ditempuh benda terhadap
waktu. pada grafik tersebut jarak (s) bertambah secara
beraturan terhadap perubahan waktu (t).
101
LAMPIRAN C
ANALISIS PERANGKAT
102
Validator 2
Kuat (3-4)
Lemah (1-2)
(UJI GREGORY)
Validator 1
Lemah kuat
(1-2) (3-4)
A B
C D
Tabel Hasil Analisis Validasi RPP
No. Aspek Aspek yang dinilai Validator
Ket. I II
1. Format
1. Kejelasan pembagian materi pembelajaran,
langkah-langkah pembelajaran dan alokasi
waktu
4 3 D
2. Pengaturan ruang/tata letak 4 3 D
3. Jenis dan ukuran huruf yang sesuai 4 3 D
2. Bahasa
1. Kebenaran tata bahasa 4 3 D
2. Kesederhanaan struktur kalimat 4 3 D
3. Kejelasan petunjuk atau arahan 4 3 D
4. Bersifat komunikatif 4 3 D
3. Isi
1. Kejelasan Kompetensi yang harus dicapai 4 3 D
2. Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan
jelas dan operasional 4 3 D
3. Kejelasan materi yang akan disampaikan 4 3 D
4. Kejelasan scenario pembelajaran 4 3 D
5. Kesesuaian instrument penilaian yang
digunakan dengan kompetensi yang ingin
diukur
4 3 D
6. Kesesuaian alokasi waktu yang digunakan 4 3 D
103
≥ 5 → L y k n k n
(L y k n k n)
Tabel Hasil Analisis Validasi Bahan Ajar
No. Aspek Aspek yang dinilai Validator
Ket. I II
1.
Format Buku
Peserta
didik
1. Sistim penomoran jelas 4 4 D
2. Pembagian materi jelas 4 4 D
3. Pengaturan ruang (tata letak) 4 4 D
4. Teks dan Illustrasi seimbang 4 4 D
5. Jenis dan ukuran huruf sesuai 4 4 D
6. Memiliki daya tarik 4 4 D
2.
Isi Buku
Peserta
didik
1. Kebenaran konsep / materi 4 3 D
2. sesuai dengan KTSP. 4 3 D
3. Dukungan ilustrasi untuk memperjelas
konsep 4 4 D
4. Memberi rangsangan secara visual 4 4 D
5. Mudah dipahami 4 3 D
6. Kontekstual, artinya ilustrasi/gambar yang
dimuat berdasarkan konteks daerah/tempat
/lingkungan peserta didik dan sering
dijumpai dalam kehidupan sehari hari
mereka
4 2 D
3.
Bahasa
dan
Tulisan
1. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar 4 3 D
2. Menggunakan tulisan dan tanda baca sesuai
dengan EYD 4 3 D
3. Menggunakan istilah – istilah secara tepat
dan mudah dipahami. 4 3 D
4. Menggunakan bahasa yang komunikatif
dan struktur kalimat yang sederhana,
sesuai dengan taraf berpikir dan
kemampuan membaca dan usia peserta
didik.
4 3 D
104
≥ 5 → L y k n k n
5. Menggunakan arahan dan petunjuk yang
jelas, sehingga tidak menimbulkan
penafsiran ganda.
4 3 D
4. Manfaat/
Kegunaan
1. Dapat mengubah kebiasaan pembelajaran
yang tidak terarah menjadi terarah dengan
jelas
4 3 D
2. Dapat digunakan sebagai pegangan bagi
guru dan peserta didik dalam pembelajaran 4 3 D
(L y k n k n)
Tabel Hasil Analisis Validasi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
No. Aspek Aspek yang dinilai Validator
Ket. I II
1. Format
1. Kejelasan pembagian mater 4 4 D
2. Sistem penomoran jelas 4 4 D
3. Jenis dan ukuran huruf sesua 4 4 D
4. Kesesuaian tata letak gambar, grafik
maupun table 4 3 D
5. Teks dan ilustrasi seimbang 4 3 D
2. Isi
1. Kesesuain dengan RPP dan buku ajar. 4 3 D
2. Isi LKPD mudah dipahami dan konstektual 4 2 D
3. Aktivitas siswa dirumuskan dengan jelas
dan operasional 4 3 D
4. Kesesuaian isi materi dan tugas-tugas
dengan alokasi waktu yang ada 4 3 D
3. Bahasa 1. Bahasa dan istilah yang digunakan dalam
LKPD mudah dipahami 4 3 D
105
≥ 5 → L y k n k n
2. Bahasa yang digunakan benar sesuai EYD
dan mengunakan arahan/petunjuk yang
jelas sehingga tidak menimbulkan
penafsiran ganda.
4 3 D
4. Manfaat/
kegunaan
LKPD
1. Penggunaan LKPD Sebagai bahan ajar bagi
guru 4 3 D
2. Penggunaan LKPD sebagai pedoman
belajar bagi peserta didik 4 3 D
(L y k n k n)
Table Hasil Analisis Validasi Tes Memecahkan Masalah Fisika
No. Aspek Aspek yang dinilai Validator
Ket. I II
1. Soal
1. Soal-soal sesuai dengan indicator 4 3 D
2. Soal-soal sesuai dengan aspek yang diukur 4 3 D
3. Batasan pertanyaan dirumuskan dengan
jelas 4 3 D
4. Mencakup materi pelajaran secara
reprensentatif 4 3 D
2. Konstruksi
1. Petunjuk mengerjakan soal dinyatakan
dengan jelas 4 3 D
2. Kalimat soal tidak menimbulkan penafsiran
ganda 4 3 D
3. Rumusan pertanyaan soal menggunakan
kalimat tanya atau perintah yang jelas 4 3 D
4. Panjang rumusan pilihan jawaban relatif
sama 4 3 D
3. Bahasa 1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia yang benar 4 3 D
106
≥ 5 → L y k n k n
2. Menggunakan bahasa yang sederhana dan
mudah dimengerti 4 3 D
3. Menggunakan istilah (kata-kata) yang
dikenal peserta didik 4 3 D
4. Waktu Waktu yang digunakan sesuai 4 3 D
(L y k n k n)
Table Hasil Analisis Validasi Materi Media Simulasi
No
. Aspek Aspek yang dinilai
Validator Ket.
I II
1. Materi
1. Kebenaran konten (fakta,konsep,
prinsip, hukum, teori, dan proses
ilmiah
4 4 D
2. Kemutakhiran konten 4 4 D
3. Memperhatikan keterkaitan sains,
teknologi, dan masyarakat 4 4 D
4. Kesesuaian materi dalam media
pembelajaran dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3 3 D
5. Sistematis, sesuai struktur keilmuan
2 Kebahasaan
1. Keterbacaan bahasa atau bahasa
yang digunakan sesuai dengan usia
peserta didik
4 3 D
2. Menggunakan bahasa yang
komunikatif 4 3 D
3. Istilah yang digunakan tepat dan
dapat dipahami 4 3 D
4. Menggunakan istilah dan simbol
secara ajeg 4 4 D
107
≥ 5 → L y k n k n
3 Penyajian
1. Membangkitkan
motivasi/minat/rasa ingin tahu
peserta didik
4 3 D
2. Sesuai dengan taraf berfikir dan
kemampuan membaca peserta didik 4 2 D
3. Mendorong peserta didik terlibat
aktif 4 4 D
4. Memperhatikan kemampuan/gaya
belajar peserta didik yang berbeda 4 2 D
5. Menarik/menyenangkan 4 3 D
6. Memberikan pengalaman lebih
nyata (abstrak menjadi konkrit) 4 4 D
(L y k n k n)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisis Validator
Perangkat pembelajaran media pembelajaran simulasi telah divalidasi oleh
dua pakar ( ahli ) berdasarkan hasil validasi tersebut ditujukkan pada tabel
berikut.
Tabel A.1.6 hasil validasi Perangkat pembelajaran
No Perangkat Uji Gregory ( r ) Ket
1 RPP 1,00 Layak digunakan
2 LKPD 1,00 Layak digunakan
3 Buku Peserta Didik 1,00 Layak digunakan
108
4 Instrumen Tes Hasil
Belajar 1,00 Layak digunakan
5 Materi Media Simulasi 1,00 Layak digunakan
Dari tabel di atas berdasarkan uji Gregory dengan syarat r ≥ 0,75, maka
semua perangkat layak di gunakan dalam penelitian.
109
LAMPIRAN D
ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF HASIL
BELAJAR PRETEST
ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF
HASIL BELAJAR POSTEST ANALISIS N-GAIN
110
LAMPIRAN D.1
SKOR DAN KETUNTASAN PRE TEST MEMECAHKAN MASALAH
PESERTA DIDIK KELAS X IPA 8 SMA NEGERI 2 GOWA
Tabel E.1.1 Skor dan Ketuntasan Pre Test Memecahkan Masalah Peserta
Didik
No. Nama Siswa Skor
1 Satya Aditia Adrabu 9
2 Wafiq Azizah 5
3 Muh. Ardiansah 8
4 Sri Wahyuni 12
5 Muh. Ardiansah 11
6 Muh. Sanusi 10
7 Mursalim 11
8 Rifka Damayanti 10
9 Nurul Hasanah 12
10 Rezki Almanur 15
11 Nurfadillah Admar 10
12 Fahmi Maulana 5
13 Wildanun Nurul 8
14 Dewi Anggreani 14
15 Muh. Iqbal 15
16 Rizal 12
17 Friska Ananda 7
18 Layla Tasya 8
19 Muh. Faturahman 13
20 Faqih Munadil 11
21 ABD. Muhazir 12
22 Alpira Salsabuila 11
23 Reski Amelia 10
24 Andi Angreani 12
25 Warda Naila 10
26 Sitti Soleha 13
27 Hidayah Yunita 13
28 Srifani Sakinah 11
29 Muh. Syukur 10
30 Putri Ros Arifah 9
31 Muh. Rizal 8
111
No. Nama Siswa Skor
32 Evinta Dian Winanda 9
33 Nur Aisyah 10
skor tertinggi 15
skor terendah 5
PENYAJIAN DATA HASIL TES MEMECAHKAN MASALAH PESERTA
DIDIK KELAS X IPA 8 SMA NEGERI 2 GOWA
Analisis Statistik Deskriftif
Skor tertinggi = 15
Skor terendah = 5
Skor ideal = 30
Skor rata-rata = 10
Jumlah sampel (n) = 33
Jumlah kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 33
= 1 + 3,3 (1,518)
= 1 + 5,0094
= 6, 0094 ≈ 6
Rentang data (R) = Skor tertinggi-Skor terendah
= 15 – 5
= 10
Panjang kelas =
ℎ =
=
= 1,6 ≈ 2 (dibulatkan)
Tabel D.1.2 Presentase Distribusi Frekuensi Skor Peserta Didik Kelas X IPA
8 SMA Negeri 2 Gowa pada saat Pre Test
Skor Fi Xi xi² fi.xi fi.xi²
5-6 2 5.5 30.25 11 121.0
7-8 5 7.5 56.25 37.5 1406.3
9-10 10 9.5 90.25 95 9025.0
11-12 10 11.5 132.25 115 13225.0
13-14 4 13.5 182.25 54 2916.0
15-16 2 15.5 240.25 31 961.0
Jumlah 33 63 731.50 344 27654
112
a. Rata-rata ( ) = i if x
f
=
= 10.42
b. Standar deviasi (S)
= √( )
= √( )
= √
= √
= 9.4
LAMPIRAN D.2
SKOR DAN KETUNTASAN POST TEST MEMECAHKAN MASALAH
FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X IPA 8 SMA NEGERI 2 GOWA
Tabel D.2.1 Skor dan Ketuntasan Post Test Memecahkan Masalah Fisika
Peserta Didik
No. Nama Siswa Skor
1 Satya Aditia Adrabu 15
2 Wafiq Azizah 11
3 Muh. Ardiansah 17
4 Sri Wahyuni 17
5 Muh. Ardiansah 15
6 Muh. Sanusi 19
7 Mursalim 15
8 Rifka Damayanti 16
9 Nurul Hasanah 21
10 Rezki Almanur 16
11 Nurfadillah Admar 20
113
12 Fahmi Maulana 11
13 Wildanun Nurul 15
14 Dewi Anggreani 20
15 Muh. Iqbal 24
16 Rizal 18
17 Friska Ananda 11
18 Layla Tasya 24
19 Muh. Faturahman 18
20 Faqih Munadil 12
21 ABD. Muhazir 19
22 Alpira Salsabuila 15
23 Reski Amelia 14
24 Andi Angreani 19
25 Warda Naila 15
26 Sitti Soleha 23
27 Hidayah Yunita 17
28 Srifani Sakinah 21
29 Muh. Syukur 18
30 Putri Ros Arifah 12
31 Muh. Rizal 19
32 Evinta Dian Winanda 13
33 Nur Aisyah 23
skor tertinggi 24
skor terendah 11
PENYAJIAN DATA HASIL TES MEMECAHKAN MASALAH FISIKA
PESERTA DIDIK KELAS KELAS X IPA 8 SMA NEGERI 2
GOWA
Analisis Statistik Deskriftif
Skor tertinggi = 24
Skor terendah =11
Skor ideal =30
Skor rata-rata =17
Jumlah sampel (n) = 33
Jumlah kelas interval (K) = 1 + 3,3 log 33
= 1 + 3,3 log 33
= 1 + 3,3 (1,518)
= 1 + 5.0094
114
= 6.0094 ≈ 6 (dibulatkan)
Rentang data (R) = Skor tertinggi – Skor terendah
= 24 – 11
= 13
Panjangkelas =
ℎ =
=
= 2,17 ≈ 2 (dibulatkan)
Tabel D.2.2 Presentase Distribusi Frekuensi Skor Peserta Didik Kelas X IPA
8 SMA Negeri 2 Gowa pada saat Post Test
Skor fi Xi xi² fi.xi fi.xi²
11-12 5 11.5 132.25 57.5 3306.3
13-14 2 13.5 182.25 27 729.0
15-16 8 15.5 240.25 124 15376.0
17-18 6 17.5 306.25 105 11025.0
19-20 6 19.5 380.25 117 13689.0
21-22 2 21.5 462.25 43 1849.0
23-24 4 23.5 552.25 94 8836.0
Jumlah 33 99 1703.5 473.5 45974.3
Rata-rata ( ) = i if x
f
=
= 14.35
Standar deviasi (S)
= √( )
= √( )
= √
= √
= 14.
115
LAMPIRAN D.3
PEROLEHAN SKOR PESERTA DIDIK KELAS X IPA.8 SMA NEGERI 2
GOWA KABUPATEN GOWA
Tabel D.3.1 Perolehan Skor Peserta Didik Kelas X IPA 8 SMA Negeri 2
Gowa Kabupaten Gowa
No. Nama Peserta Didik Pretest Posttest Gain N-Gain Kategori
1 Satya Aditia Adrabu 9 15 6 0.37 Sedang
2 Wafiq Azizah 5 11 6 0.37 Sedang
3 Muh. Ardiansah 8 17 9 0.52 Sedang
4 Sri Wahyuni 12 17 5 0.38 Sedang
5 Muh. Ardiansah 11 15 4 0.40 Sedang
6 Muh. Sanusi 10 19 9 1.50 Tinggi
7 Mursalim 11 15 4 0.40 Sedang
8 Rifka Damayanti 10 16 6 0.66 Tinggi
9 Nurul Hasanah 12 21 9 2.25 Tinggi
10 Rezki Almanur 15 16 1 0.11 Rendah
11 Nurfadillah Admar 10 20 10 2.00 Tinggi
12 Fahmi Maulana 5 11 6 0.42 Sedang
13 Wildanun Nurul 8 15 7 0.70 Tinggi
14 Dewi Anggreani 14 20 6 1.20 Tinggi
15 Muh. Iqbal 15 24 9 9.00 Tinggi
16 Rizal 12 18 6 0.85 Tinggi
17 Friska Ananda 7 11 4 0.28 Rendah
18 Layla Tasya 8 24 16 16.00 Tinggi
19 Muh. Faturahman 13 18 5 0.71 Sedang
20 Faqih Munadil 11 12 1 0.07 Rendah
21 ABD. Muhazir 12 19 7 1.16 Tinggi
22 Alpira Salsabuila 11 15 4 0.40 Sedang
23 Reski Amelia 10 14 4 0.36 Rendah
24 Andi Angreani 12 19 7 1.16 Tinggi
25 Warda Naila 10 15 5 0.50 Sedang
26 Sitti Soleha 13 23 10 5.00 Tinggi
27 Hidayah Yunita 13 17 4 0.50 Tinggi
28 Srifani Sakinah 11 21 10 2.50 Tinggi
29 Muh. Syukur 10 18 8 1.14 Sedang
30 Putri Ros Arifah 9 12 3 0.23 Rendah
31 Muh. Rizal 8 19 11 1.83 Tinggi
116
32 Evinta Dian Winanda 9 13 4 0.33 Rendah
33 Nur Aisyah 10 23 13 6.50 Tinggi
Jumlah
Skor Maksimum
59.80
50
Tinggi
Skor Rata-rata
0.45 Sedang
Analisis Perhitungan (N- Gain)
g =
=
=
= 0,45
Tabel F.2 Kriteria Indeks Gain
Rentang Kategori Frekuensi Presentase Rata-rata N-
Gain
g ≥ 0,7 Tinggi 2 6.06
0.45 0,3 < g ≤ 0,7 Sedang 12 36.36
g < 0,3 Rendah 19 57.58
Jumlah 33 100
Dengan kriteria N-Gain yaitu sebesar 0,45 maka peningkatan hasil belajar peserta
didik yang terjadi sebelum dan setelah menerapkan model pembelajaran Inquiry
Bebas pada kelas X IPA 8 SMA Negeri 2 Gowa termasuk kategori sedang.
117
LAMPIRAN E
DOKUMENTASI
118
DOKUMENTASI
KLS X 8 SMA NEGRI 2 GOWA
119
120
121
122
LAMPIRAN F
PERSURATAN
123
124
125
126
127
128
129
130
RIWAYAT HIDFUP
Ilham Nasir, lahir pada tanggal 05 Desember 1995 di
Lamakera Kecamatan Solor Timur Kabupatern Flores Timur
yang merupakan buah kasih saying dari pasangan Nasir
Ibrahim dan Amma H. Ahmad Wao. Penulis adalah anak
kedua dari 5 bersaudara. Penulis memulai jenjang
pendidikan formal di SDN Lamakera pada tahun 2002 dan lulus pada tahun 2008.
Kemudian penulis melanjutkan ke SMP Negeri Solor Timur pada tahun 2008 dan
lulus pada tahun 2011. Untuk pendidikan tingkat menengah atas, penulis
melanjutkan ke MAN Model Kupang pada tahun 2011 dan luluis pada tahun
2014. Pada tahun 2014 penulis melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan
tinggi dan secara resmi terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan
Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR.