Anorganik Lebih Menarik TARGET TENAGA...

1

Transcript of Anorganik Lebih Menarik TARGET TENAGA...

21Senin, 28 Maret 2016 F I N A N S I A L

TPKAD SUMSEL

Laku Pandai Jadi PrioritasPALEMBANG – Pengembangan prog -

ram Laku Pandai bakal menjadi prioritas Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Sumatra Selatan untuk meningkatkan per ekonomian daerah setempat.

Sekretaris Tim Percepatan Akses Ke -uangan Daerah (TPAKD) Sumsel Lukdir Gultom mengatakan Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan In klusif (Laku Pandai) merupakan lang -kah riil yang bisa diterapkan untuk jang -ka pendek.

“Nantinya bank bisa memperluas akses pembukaan rekening tabungan me lalui agen-agen yang ditujukan bank,” ka -tanya saat Pelantikan TPKAD Sumsel ba ru-baru ini.

Lukdir menuturkan pihaknya me -nargetkan bank untuk menambah jumlah agen sebanyak 50 agen per bulan atau sebanyak 600 agen per tahun. Adapun un tuk bank yang baru mengikuti Laku Pandai, diharapkan dapat menambah jum lah agen sebanyak 40 agen per bulan atau 480 agen dalam setahun.

Dia menilai jika akses keuangan tersedia secara luas kepada ma sya rakat, maka bisa meningkatkan per eko nomian daerah yang berujung pada perbaikan kesejahteraan ma sya rakat. Menurutnya, Laku Pandai me ru pakan terobosan dalam membuka akses keuangan yang lebih

produktif terutama untuk masyarakat di daerah.

Selain Laku Pandai, TPAKD Sumsel juga bakal rutin melakukan roadshow sosialisasi bersama industri jasa keuangan untuk mengedukasi masyarakat terkait industri jasa keuangan dan produknya. Sosialisasi itu akan dilakukan dua kali dalam sebulan kepada komunitas-komunitas di kabupaten.

Berdasarkan catatan Bisnis, bank yang cukup gencar menerapkan Laku Pan -dai di Sumsel ialah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI). Bank pelat merah itu sudah memiliki 1.363 agen.

Di sisi lain, Bank Sumsel Babel juga me nyatakan siap menerapkan Laku Pandai untuk mendukung percepatan ak ses keuangan daerah di dua provinsi itu.

Direktur Utama Bank Sumsel Babel M. Adil mengatakan perseroan bakal me -nerapkan program yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) itu paling lambat triwulan II/2016. “Kami siap untuk Laku Pandai saat ini masih prodes menuju penerapannya,” katanya.

Adil mengatakan untuk tahap awal per seroan bakal menggandeng 300 agen un tuk melaksanakan program tersebut. (Dinda Wula ndari)

STRATEGI ASURANSI JIWA

Anorganik Lebih Menarik

Anggara [email protected]

Asuransi jiwa yang tengah me -ram pungkan aksi korporasi ini antara lain PT Asuransi Jiwa Tas -pen (Taspen Life), PT AJS Ama -na hjiwa Giri Artha (Amanah Gi -tha), dan PT Sun Life Financial In donesia (SLI). Adapun dari pe -me rintah, upaya memperbesar PT Asuransi Jiwasraya dengan meng-ga bungkan ke dalam holding juga te rus dimatangkan.

Pask Suartha, Direktur Ke -uangan dan Umum Taspen Life, me ngatakan keberadaan mitra stra tegis ber fungsi untuk mem -per besar per usa haan. Menurutnya, saat ini me ru pakan tahun ketiga per usahaan beroperasi. Dengan meng gandeng mitra strategis, kat-anya, di harapkan dapat membawa nilai le bih bagi perusahaan.

“Namun, itu semua domain pe -megang saham. Kami tidak ber -we nang [memastikan aksi kor po -rasi],” kata Pask di Jakarta, akhir pe kan lalu.

Sumber Bisnis di internal per -usahaan mengatakan saat ini pro -ses pelepasan saham tengah me -ma suki tahap due diligence. In -ves tor yang akan digandeng bakal meng genggam 40%, sedangkan PT Taspen (Persero) tetap sebagai pe megang saham dominan. Saat ini saham Taspen Life sebesar 99,97% dimiliki Taspen Persero

dan sisanya 0,03% milik koperasi kar yawan Taspen.

Pada awal tahun lalu, Taspen yang berniat menggandeng inves -tor dari Jepang atau Korea me -mastikan masuknya mitra strategis ditunda. Perusahaan lebih men da -hulukan pemindahan bisnis dari Taspen ke Taspen Life sehingga menghasilkan nilai buku yang lebih besar. Pada triwulan II/2015 proses itu selesai. Aset perseroan tercatat sebesar Rp2,7 triliun pada akhir 2015, atau meningkat se -besar 528% dibandingkan tahun se belumnya.

Sementara itu, Amanah Githa juga memastikan masuknya mitra strategis baru. Salim Al Bakry, Direktur Utama Amanah Githa, me ngatakan untuk tumbuh besar, kebutuhan modal tidak terelakkan. Perusahaan juga membutuhkan mitra yang dapat mempercepat pe -ne trasi asuransi. Dia mengatakan due diligence dilakukan oleh mitra lokal dan memiliki jaringan luas un tuk mempercepat proses bisnis.

Menurutnya, Dana Pensiun Per -hutani sebagai pemegang saham mayoritas (95%) memiliki batasan dalam penempatan investasi lang -sung. “Semoga segera rampung,”

kata Salim.Penguatan korporasi juga men -

jadi alasan Sun Life Financial Inc. mengakuisisi 51% saham CIMB Sun Life dari CIMB Group. Aksi kor porasi ini diperkirakan bernilai Rp550 miliar. Shierly Ge, Head of Marketing PT Sun Life Financial Indonesia (SLF Indonesia), me -nga takan pihaknya bermaksud un tuk mengintegrasikan seluruh bis nisnya di Indonesia.

Dia mengatakan kepemilikan se -pe nuhnya di CIMB Sun Life (CSL) merupakan langkah utama untuk memenuhi kebijakan pemerintah Indonesia mengenai pembatasan ke pemilikan tunggal (single pres-ence policy).

KONDISITogar Pasaribu, Direktur Ek se -

kutif Asosiasi Asuransi Jiwa In -donesia (AAJI), mengatakan ren -cana perusahaan asuransi jiwa menggandeng mitra strategis sa -ngat tergantung dengan kondisi ma sing-masing perusahaan. “Me -li hatnya harus case by case,” ujar -

nya saat dihubungi Bisnis, Minggu (27/3).

Lebih lanjut, Togar mengatakan, perusahaan asuransi jiwa yang memiliki pasar captive yang besar harus lebih hati-hati mencari mitra strategis. Dia menjelaskan ketika mengurus perizinan, para pendiri selalu mengatakan komitmennya untuk mendukung asuransinya. Akan tetapi, di tengah jalan se ring -kali ada keinginan terburu-buru me ngembalikan modal.

De Jong Adrian, Direktur Asu -ransi Jiwasraya, menjelaskan opsi holding merupakan wewe -nang pemegang saham. Pi hak -nya sebagai operator akan me -lak sanakan semaksimal mungkin. Pi haknya ditargetkan menguasai 40% industri asuransi jiwa di In do -nesia termasuk dengan sinergi de -ngan perusahaan BUMN lainnya.

Dumoly F. Pardede, Deputi Ko mi -sioner Pengawas Industri Ke uangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (IKNB OJK), me nga ta kan otoritas tidak terlibat aktif dalam pelepasan sa ham industri.

JAKARTA – Pertumbuhan melalui jalur anorganik menjadi pilihan sejumlah perusahaan asuransi

jiwa tahun ini.

Keberadaan mitra strategis dapat memperbesar bisnis perusahaan.

Bisnis/Dwi Prasetya

Seorang warga ber ada di dekat logo FIF Group di Jakarta, Ming gu (27/3). PT Federal Inter na -tio nal Finance (FIFGroup) memperkirakan dapat me nyalurkan pembiayaan se besar Rp29 triliun-Rp32 triliun sepanjang 2016.

TARGET TENAGA PEMASARAN

Presiden Direktur PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) Rinaldi Mudahar (dari kiri) bersama Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu, dan Corporate Marketing & Communications Director of Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo menghadiri nonton bioskop bersama wartawan di Jakarta, Sabtu (26/3). AAJI merealisasikan target jumlah tenaga pemasar agen asuransi jiwa sepanjang 2015 diatas 500.000 agen.

Bisnis/Endang Muchtar

LABA BANK

BPD DIY Cetak Rp251 Miliar

JOGJA – PT BPD Dae -rah Istimewa Yogyakarta membukukan laba se -besar Rp251,69 miliar se panjang 2015, atau tum buh 13,87% jika di bandingkan dengan tahun sebelumnya yang ter catat Rp221,02 miliar.

Hingga akhir Desember 2015, perseroan men ca -tatkan aset sebesar Rp8,69 triliun, atau naik 11,1% secara tahunan. Ada -pun dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp6,84 triliun yang dido mi nasi tabungan dan giro de ngan porsi 71%, se dang kan sisanya berupa de posito.

Jumlah penyaluran kredit BPD DIY se panjang ta hun lalu men capai Rp5,6 triliun. Pada tahun ini, per seroan menargetkan per tumbuhan 16,5%, artinya total penyaluran kredit pada tahun ini diprediksi bisa mencapai Rp6,5 tri liun.

Direktur Utama BPD DIY Bambang Setiawan mengatakan penyaluran kredit pada tahun lalu te -tap tumbuh meski tidak se tinggi yang diharapkan. Dia meyakini untuk ta -hun ini pertumbuhan kre dit akan lebih baik.

“Untuk tahun ini kami op timistis kondisi per -eko nomian lebih bagus. Porsi kredit pro duktif

kami 52%, dan kre dit konsumtif 48% dari total kredit yang ada,” ujarnya kepada Bis nis, Rabu (23/3).

Menurutnya, dari total penyaluran kredit pro -duktif, porsi kredit ke usaha mikro, kecil, dan me nengah (UMKM) men-capai 70%. Dia me nar -getkan porsi kredit UMKM bisa meningkat menjadi 75% pada tahun ini.

Bambang menutur-kan sektor UMKM di Yogyakarta terus mem -perlihatkan pertum buh -an. Dari jumlah nasabah, UMKM tercatat sebesar 27.079 nasabah atau se -kitar 32,8% dari jumlah nasabah BPD DIY secara ke seluruhan.

Guna menjangkau pa -sar UMKM yang lebih besar, BPD DIY juga telah mengajukan diri sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun ini. Bambang berharap per setujuan segera dipe -roleh, sehingga pro ses pe nyaluran bisa dapat di -lakukan.

“Kami sudah me menu -hi seluruh syarat se bagai penyalur KUR. Pengajuan telah dilakukan. Jumlah pe nya lurannya pada ta -hun ini diharapkan bisa se kitar Rp50 miliar,” ujar -nya. (Fatia Qanitat)

Kegiatan Tw I/ Tw II/ Tw III/ Tw IV/ Total 2015 2015 2015 2015

Fit and Proper Test 473 284 309 244 1.310

Produk 447 443 363 384 1.637

Izin Usaha 3 2 2 9 16

Pencabutan Izin Usaha 8 9 6 8 31

Perubahan Kepemilikan 54 60 80 85 279

Kantor Cabang 127 136 192 200 655

Kantor Pemasaran 57 103 84 55 299

Total 1.169 1.037 1.036 985 4.227

Permohonan Perizinan Industri Keuangan Non Bank ke OJK

Sumber: OJK, diolah BISNIS/HUSIN PARAPAT

TARGET PEMBIAYAAN FIF GROUP

pusdok
Typewritten Text
Bisnis Indonesia, 28 Maret 2016