Post on 16-Nov-2021
PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA
LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY DI PT. SEMEN TONASA
SKRIPSI
Oleh
MASITHA NANDA ULAN
105731107916
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Makassar 2020
ii
Oleh
MASITHA NANDA ULAN
NIM 105731107916
Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Akuntansi pada
Universitas Muhammadiyah Makassar
HALAMAN JUDUL
PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA
LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY DI PT. SEMEN TONASA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Makassar 2020
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Keajaiban itu kata lain dari kerja keras”
PERSEMBAHAN
Karya Ilmiah ini Saya Persembahkan Kepada:
1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Abdul Rahmat TJ dan
Ibunda St. Halijah, yang telah memberikan semangat dan doa
sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kedua pembimbing yang
selama ini tulus dan ikhlas dalam meluangkan waktunya
menuntun dan memberi arahan dalam menyelesaikan karya
ilmiah ini.
3. Saudara serta keluarga yang selalu mendoakan dan
memberikan semangat dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
4. Para sahabat yang selalu memberikan bantuan dan memberi
semangat dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis kirimkan kepada ALLAH SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Sholawat
serta salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat tak
ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Penerapan Audit Sebagai
Perbaikan Kinerja lingkungan melalui Program Corporate Social Responsibility Di
PT. Semen Tonasa”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang
tua penulis Bapak Abdul Rahmat T.J dan Ibu St. Halijah yang senantiasa
memberi harapan, semangat, perhatian dan kasih sayang serta doa tulus
keduanya. Dan saudara tercinta yang senantiasa mendukung, mendampingi dan
memberikan semangat hingga akhir studi ini. Serta seluruh keluarga besar atas
segala pengorbanan, dukungan, dan doa restu yang telah diberikan demi
keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tampa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan
dengan hormat:
viii
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Ismail Rasullong, SE.,,MM. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi,SE.,M.SI.,Ak.CA.CSP., selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Ismail Badollahi,SE.,M.SI.,Ak.CA.CSP., selaku Pembimbing I
yang senangtiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan
penulis, sehingga Skripsi selesai dengan baik.
5. Ibu Asriani Hasan, SE, M.Sc., selaku Pembimbing II yang telah berkenan
membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal Lelah menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Akuntansi Angkatan 2016, yang selalu belajar Bersama tidak sedikit
bantuannya serta dorongan dalam aktivitas studi penulis.
9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis telah
memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungan sehingga
penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini
masih jauh dari kata kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak
ix
utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa
mengharapkan saran dan kritikan demi kesempurnaan Skripsi ini.
Semoga Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Makassar, 13 Oktober 2020
Masitha Nanda Ulan
x
ABSTRAK
MASITHA NANDA ULAN, Tahun 2020 Penerapan Audit Sebagai Perbaikan Kinerja Lingkungan Melalui Program Corporate Social Responsibility Di PT Semen Tonasa, Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Bapak Dr. Ismail Badollahi dan Pembimbing II Ibu Asriani Hasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja lingkungan melalui program Corporate Social Responsibility pada PT. Semen Tonasa. Data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer berupa wawancara langsung dengan pihak perusahaan dan masyarakat. Sementara data sekunder berupa data yang diperoleh dari data internal perusahaan. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja PT. Semen Tonasa melalui program kemitraan dan bina lingkungan yang bertemakan “TONASA BERSAUDARAH”, didalamnya terdapat 5 pilar program yaitu Tonasa Mandiri, Tonasa Cerdas, Tonasa Sehat, Tonasa Bersahaja dan Tonasa Hijau. Lima pilar inilah yang diwujudkan menjadi berbagai program peningkatan kesejahteraan, peningkatan kelestarian alam dan lingkungan sekitar serta pemberdayaan masyarakat. Program Corporate Social Responsibility perseroan sudah efektif, tetapi perlu ditinjau kembali penyaluran bantuan ke masyarakat secara langsung, pengawasan lebih menyeluruh agar program tersebut tidak tumpang tindih.
Kata Kunci: Kinerja Lingkungan, Corporate Social Responsibility.
xi
ABSTRACT
MASITHA NANDA ULAN, Year 2020 Implementation Audit For Improved Performance Environment Through Corporate Social Responsibility Program in PT Semen Tonasa, Thesis Program Studies Accounting Faculty of Economics and Business University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Advisor I, Mr. Dr. Ismail Badollahi and Second Advisor, Mrs. Asriani Hasan. This study aims to determine how the environmental performance through the CSR program at PT. Semen Tonasa. The data obtained from this study are primary data and secondary data. Primary data is in the form of direct interviews with the company and the community. Meanwhile, secondary data is in the form of data obtained from internal company data. The method that is used is the method of analysis descriptive. The results of the study have demonstrated that kinerja PT. Semen Tonasa through the program Partnership which was themed "Tonasa BERSAUDARA", where inside there are five pillars of the program that is Tonasa Mandiri, Tonasa Smart, Tonasa Healthy, Tonasa Unpretentious and Tonasa Green. Five pillars of this are manifested into various programs increase welfare, increase the preservation of nature and the environment around and empowering the community. The company's Corporate Social Responsibility program is still ineffective, it is necessary to review the distribution of aid to the community directly, more comprehensive supervision so that these programs do not overlap. .
Keywords: Performance Environment, Corporate Social Responsibility
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ...................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ...................................................... vi
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI PERNYATAAN ............................... v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................ vii
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ............................................................. x
ABSTRACT .............................................................................................. xi
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 12
A. Audit Lingkungan .......................................................................... 12
B. Manfaat Audit Lingkungan ............................................................ 13
C. Fungsi Audit Lingkungan .............................................................. 14
D. Kinerja Lingkungan ....................................................................... 14
E. Kinerja Sosial ................................................................................ 16
F. Corporate Social Responsibility .................................................... 16
G. Perkembangan Corporate Social Responsibility .......................... 17
H. Model Corporate Social Responsibility ......................................... 18
I. Dasar Hukum Pelaksanaan Corporate Social Responsibility ........ 20
J. Manfaat Serta Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility .... 21
xiii
K. Company Image ........................................................................... 23
L. PT. Semen Tonasa ....................................................................... 24
M. Tata Kelola Perusahaan ............................................................... 26
N. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ........................................... 27
O. Tujuan Empiris .............................................................................. 29
P. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 39
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 39
B. Fokus Penelitian ........................................................................... 39
C. Lokasi Penelitian .......................................................................... 39
D. Sumber Data ................................................................................ 40
E. Pengumpulan Data ....................................................................... 40
F. Instrumen Penelitian ..................................................................... 41
G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 43
A. Gambaran Umum Objek peneliti .................................................... 43
B. Hasil Penelitian Dan Pembahasan ................................................ 55
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 67
A. Kesimpulan .................................................................................... 67
B. Saran ............................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 69
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ 72
xiv
DAFTAR TABEL
2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu ....................................................... 34
xv
DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Pikiran .............................................................................. 38
4.1 Struktur Organisasi ........................................................................... 48
4.2 Piramida Corporate Social Responsibility PT. Semen Tonasa ......... 49
4.3 Struktur Organisasi Corporate Social Responsibility & PKBL .......... 52
4.4 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility & PKBL .................... 64
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A. Dokumentasi Kegiatan CSR .......................................................... 72
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Isu lingkungan merupakan isu utama yang ditandai dengan
banyaknya timbul masalah pencemaran lingkungan dan penurunan
kualitas hidup. Peraturan pemerintah No. 51 tahun 1993 mengenai
analisis dampak lingkungan Mengemukakan bahwa “Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Rentang Akan Pedoman Umum Pelaksanaan
Audit Lingkungan". Audit lingkungan merupakan suatu usaha yang
dilakukan manajemen secara internal dari kegiatan operasional usaha,
sebagai tanggung jawab pengelolaan dan mengidentifikasi permasalahan
lingkungan yang akan timbul sehingga dapat dilakukan upaya
pencegahan.
Usaha pengelolaan efek pada lingkungan dan riset akan pembenahan
strategi aktivitas usaha dalam anggaran perundang-undangan dan
pengelolaan lingkungan yang bertujuan memfasilitasi kontrol manajemen
terhadap pelaksanaannya.
Audit lingkungan meliputi berbagai rancangan kepastian
pengendalian kualitas yang mencakup pertanggungjawaban terhadap
audit internal dan audit eksternal. Audit internal bertujuan menyalurkan
informasi kepada pihak manajemen akan hal operasi perusahaan,
meliputi pembuangan limbah serta keputusan manajemen lingkungan
yang diambil berdasarkan realita yang ada. Sedangkan audit eksternal
yaitu menyodorkan pertanggungan kepada bagian luar meliputi, investor,
pemakai laporan eksternal atas kegiatan usaha yang dilakukan oleh suatu
perusahaan dan kreditur. Persoalan lingkungan yakni komponen utama
2
yang harus dipertimbangkan, melihat akibat buruk dari kondisi kerusakan
lingkungan yang terus meningkat. Perusahaan dengan tingkat kerusakan
lingkungan tertinggi pada Indonesia yakni perusahaan yang bergelut pada
aspek pertambangan. Jenis perusahaan tersebut merupakan perusahaan
yang bergelut secara langsung dengan lingkungan, bahan baku untuk
proses produksi diambil langsung dari alam (Rifanto, 2015).
Salah satu upaya pemerintah melalui Kementerian Lingkungan
Hidup untuk mendorong peningkatan peran perusahaan dalam
pengelolaan kelestarian lingkungan hidup yaitu dengan terbentuknya
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PROPER) sejak tahun 2002. PROPER Kementerian
Negara Lingkungan Hidup 2007, membantu penataan perusahaan dalam
pengelolaan lingkungan hidup melalui informasi pengarahan kegiatan
yang bertujuan untuk mendorong perusahaan agar menaati peraturan
perundang-undangan melalui insentif dan disinsentif reputasi, yang
mendukung perusahaan meningkatkan kinerja lingkungan dalam
mengaplikasikan produksi bersih (cleaner production).
Kinerja lingkungan merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu
hasil kerja perusahaan dalam usaha menciptakan lingkungan yang baik
dan pelaksanaan tanggung jawab sosial lingkungan, serta terkait dengan
prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam usahanya. Informasi
tersebut harus diketahui serta konfirmasi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan. Menurut (Suratno, 2006) Kinerja
lingkungan merupakan kinerja perusahaan yang peduli terhadap
lingkungan sekitarnya dalam menciptakan lingkungan yang baik (green).
3
Sedangkan Menurut (Ikhsan, 2008) Kinerja lingkungan yakni kegiatan
suatu perusahaan terikat langsung dengan lingkungan alam sekitarnya.
Perusahaan yang menerapkan environmental performance dengan efektif
tidak sekedar perhatian akan lingkungan saja, tetapi adapun perhatian
atas keamanan produk, kualitas produk, serta tanggung jawab sosial
kepada masyarakat yang terletak sekitar area perusahaan, sampai
pentingnya perhatian perusahaan akan keselamatan dan kesejahteraan
bagi tenaga kerjanya. Perusahaan yang memberikan perhatian besar
akan kinerja lingkungan maka perusahaan tersebut sudah
mengaplikasikan corporate social responsibility dengan selayaknya.
Menurut Satjibto Raharji dalam (Ambarini, 2007) mengemukakan
bahwa tanggung jawab sosial merupakan hubungan antara industri
dengan lingkungan. Sudut pandang manajemen pandangan terhadap
lingkungan lalu social responsibility diwujudkan dalam metode
perencanaan dan anggaran dalam menempatkan sistem informasi.
Manajemen tidak hanya berfokus pada maksimal laba stockholder
(pemegang saham) dan kreditur akan tetapi manajemen perusahaan juga
harus memiliki rasa tanggung jawab pada lingkungan sekitar (Manuhara,
2014). Khususnya dalam dunia industri patut respons akan kesadaran
peraturan mengenai lingkungan karena dalam prosedur banyak
menimbulkan masalah kerusakan lingkungan maupun dalam eksploitasi
sumber daya alam salah satunya adalah industri semen.
Industri semen merupakan penopang ekonomi dalam kemajuan
suatu wilayah. Tanah air termasuk dalam tahap perkembangan ekonomi
tertinggi dengan jumlah kurang lebih 5 hingga 6% dengan total mencapai
4
kurang lebih 65 juta ton produksi semen nasional pada tahun 2013, lalu
meningkat kurang lebih 7% dibanding intensi pada tahun 2012 dengan
hasil 60,56 juta ton. Pertumbuhan inilah searah akan peningkatan volume
produksi yang dibuat oleh penghasil Semen Indonesia (Soetjipto dalam
Sari & Mulyana, 2015). Pembangunan industri semen memiliki dampak
positif dan negatif dalam aktivitas baik itu terhadap lingkungan sekitar
maupun masyarakat. Dampak positif yang terjadi dalam pembangunan
suatu industri yaitu dengan terbukanya lapangan kerja yang akan
mengurangi pengangguran bagi masyarakat setempat. Sedangkan
dampak negatif yang menjadi persoalan utama dalam industri semen
yaitu polusi udara berupa debu halus yang mengakibatkan kerusakan
lingkungan. Salah satu cara mengatasi hal tersebut perseroan
mewajibkan melakukan tanggung jawab sosial lingkungan.
Corporate Social Responsibility kini menjadi objek perbincangan
hangat, tanggung jawab sosial lingkungan merupakan strategi bagi
perusahaan yang menunjukkan rasa tanggung jawab sosial dan
lingkungan di mana aktivitas operasi perusahaan berada. Penerapan
upaya perusahaan akan menciptakan tata kelola yang baik, serta
menjalankan perusahaan sesuai dengan peraturan yang ada (lorita evi,
2014). Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Indonesia,
pemerintah pada tahun 1994 mengenai Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 316/KMK/016/1994 perihal Program Pembinaan
Usaha Kecil dan Koperasi oleh Badan Usaha Milik Negara, ditambah lagi
dengan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. Kep-
236/MBU/2003 yang menegaskan bahwa setiap perusahaan diwajibkan
5
mencadangkan laba setelah pajak sebesar 1% sampai 5% dalam
menerapkan.
Kewajiban penerapan corporate social responsibility tidak hanya
dibebankan pada BUMN saja. Dengan adanya Undang-Undang No. 40
tahun 2007 pasal 74 tentang Perseroan Terbatas di mana pada bab V
terdapat 4 ayat yang berbunyi: (a) Ayat 1, Perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. (b) Ayat 2,
Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dalam ayat (1)
merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan
sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran. (c) Ayat 3, Perseroan yang
tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana ayat (1) dikenakan sanksi
sesuai dengan ketentuan peraturan undang-undang (d) Ayat 4, Ketentuan
lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur
dengan peraturan pemerintah. Peraturan lain yang berkaitan, yaitu
Undang-Undang no. 25 tahun 2007 mengenai Penanaman Modal (UU
PM). Terdapat pasal 15 (b) dan pasal (16) (d), di mana pada pasal 15 (b)
mengemukakan bahwa “Setiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan” (Suharto, 2008).
Awal perkembangan Corporate Social Responsibility
dilaksanakan dengan memberi bantuan kepada institusi lokal maupun
masyarakat miskin, pada umumnya strategi ini diterapkan secara tidak
berlembaga. Corporate Social Responsibility pada penerapan ini hanya
semata-mata berbuat baik agar terlihat baik “do good and to look good”.
6
Perusahaan yang menerapkan hal tersebut termasuk dalam kategori
perusahaan impresif lebih mementingkan tebar pesona atau promosi dari
pada karya atau pun pemberdayaan (Suharto, 2008). Penerapan tersebut
bertujuan untuk menjaga reputasi dan keberlangsungan usaha. Corporate
Social Responsibility merupakan kepedulian sosial atau kegiatan sosial
perusahaan yang peruntukan untuk kepentingan masyarakat luas.
Program Corporate Social Responsibility, merupakan salah satu program
yang hadir dalam rangka menumbuhkan citra yang baik bagi masyarakat.
Respons positif dari masyarakat nantinya akan berdampak baik pula bagi
perusahaan terutama dalam hal company image (Vegawati, 2015).
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Wijaya & Nuryatno,
2010) tentang pengaruh environmental performance terhadap
environmental disclosure dan economic performance. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa environmental performance berpengaruh positif
signifikan terhadap environmental disclosure dan economic performance.
Sedangkan menurut (Oktalia, 2014) hasil penelitiannya diperoleh hasil
bahwa kinerja lingkungan dan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Terdapat
pula penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Iswanto, 2014)
mengungkapkan bahwa terdapat beberapa aspek dapat mempengaruhi
citra produk maupun perusahaan. Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility oleh perusahaan dapat memperkuat dan mempertahankan
corporate branding sedangkan (Sutojo, 2004) mengemukakan bahwa
terbentuknya citra positif sebagai akibat dari pelaksanaan Corporate
Social Responsibility oleh suatu perusahaan akan membawa dampak
7
pada keberhasilan kegiatan bisnis dan pemasaran perusahaan. Hal
tersebut diperkuat dengan survei yang dilakukan (Iswanto, 2014)
menunjukkan bahwa corporate social responsibility dapat meningkatkan
reputasi dan citra.
PT. Semen Tonasa tbk, termasuk salah satu perusahaan industri
semen yang bergabung dalam BUMN dan dikenal luas wilayah kawasan
Indonesia timur terletak desa Biringere Kecamatan Bungoro Kabupaten
Pangkep yang didirikan pada tahun 1968 (Profil, n.d.). Perseroan
menyadari bahwa keberhasilan suatu organisasi tidak terlepas dari
hubungan yang harmonis dan dinamis, serta bermanfaat bagi masyarakat
sekitar. Oleh karena itu perusahaan komitmen akan pemerataan
tanggung jawab baik secara hukum, sosial, moral serta etika. Bagi
kelangsungan dan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan tidak hanya
berdasarkan pada kekuatan finansial saja namun harus memperhatikan
dimensi sosial dan lingkungan hidup di mana perseroan beroperasi.
PT. Semen Tonasa merupakan industri pertambangan yang
memanfaatkan sumber daya alam sekitar. Mulai dari aktivitas batu bara
hingga tambang kapur. Penelitian terdahulu (Nurlaila, 2015) mengungkap
bahwa aktivitas pertambangan kapur yang dilakukan secara besar-
besaran telah mencapai luas daerah operasi 2357,7 Ha pada setiap
tahunnya, area eksploitasi yang dilaksanakan oleh 24 perusahaan
penambangan telah mencapai 15-25 Ha untuk tiap perusahaan, termasuk
didalamnya. Mengingat bahwa dampak dari hal tersebut akan
berpengaruh pada lingkungan sekitar tak terkecuali masyarakat yang
berdomisili dekat dengan perseroan.
8
Perseroan telah menerapkan blueprint sebagai manual book
pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan. Corporate
Social Responsibility yang dalamnya terdapat Strategic Flagship Semen
Tonasa yang mengambil tema Konservasi Energi Untuk Negeri. Selain
program tersebut, perseroan juga melakukan Penyaluran Program
Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang dananya disisihkan
maksimal 2% dari laba setelah pajak. Sumber dan penggunaan dana
diatur dalam Peraturan Menteri No.05/ MBU/2007 Pasal 9 (Responsibility,
2016).
Program kemitraan dilaksanakan sejak tahun 1987 berupa
pinjaman modal kepada pengusaha kecil dan koperasi Kabupaten
Pangkep. Sampai dengan tahun 2008 telah dikeluarkan dana Rp. 25
miliar, hibah Rp. 2,9 miliar dan penyertaan Rp. 1,6 miliar kepada 4.262
mitra bina. Program Bina Lingkungan dilakukan dengan tujuan
pemberdayaan masyarakat sekitar pabrik terutama yang bersentuhan
langsung dengan dampak lingkungan fisik yang timbul dari operasional
perseroan. Objek bantuan bina lingkungan meliputi peningkatan kualitas
kesehatan masyarakat, pengembangan sarana dan prasarana
masyarakat seperti jalan, sarana ibadah, bantuan pompa air untuk
pengairan sawah sekitar pabrik serta kegiatan melestarikan lingkungan.
Terkait program bina lingkungan selama tahun 2008 perseroan
mengeluarkan Rp. 1,1 miliar untuk berbagai program pemberdayaan
kondisi sosial masyarakat meliputi bantuan dana untuk korban musibah
bencana alam (17,9%), peningkatan pendidikan dan pelatihan (27,6%),
9
pelayanan kesehatan (37,0%), pengembangan sarana dan prasarana
(11,7%), sarana ibadah (5,4%),dan pelestarian lingkungan (0,4%).
Hasil penelitian terdahulu (Muhatar, 2012) menunjukkan bahwa,
strategi komunikasi humas PT. Semen Tonasa pada pelaksanaan
program Corporate Social Responsibility semakin dikembangkan dalam
bentuk transparansi dan partisipasi aktif bagi masyarakat sekitar. Adapun
penelitian dari (Shabir, 2014) mengemukakan bahwa PT. Semen Tonasa
dalam program Corporate Social Responsibility pelaksanaannya sudah
berdampak positif dalam membantu masyarakat sekitar, namun perlu
pertimbangan mengenai penerapannya yang masih berjalan tanpa
adanya pengawasan ekstra dari pihak perusahaan dan beberapa
program pelaksanaannya belum tepat sasaran. Sedangkan hasil peneliti
(Takbir, 2017), menunjukkan bahwa berdasarkan pengamatan lapangan,
hasilnya belum maksimal. Jika dilihat dari segi kemakmuran rakyat masih
banyak masyarakat Kabupaten Pangkep yang masih hidup dibawa garis
kemiskinan. Sementara salah satu tanggung jawab PT. Semen Tonasa
yaitu kemakmuran rakyat.
Dengan hasil penelitian terdahulu diatas, Penulis beranggapan
perlu melakukan penelitian terkait pelaksanaan Corporate Social
Responsibility pada perusahaan PT. Semen Tonasa. Maka penulis akan
melakukan penelitian dengan judul “PENERAPAN AUDIT SEBAGAI
PERBAIKAN KINERJA LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI PT. SEMEN TONASA”
B. Rumusan Masalah
10
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan audit perbaikan kinerja lingkungan melalui
program Corporate Social Responsibility pada PT. Semen
Tonasa?
2. Bagaimana tanggapan masyarakat sekitar tentang pelaksanaan
kinerja program Corporate Social Responsibility yang
dilaksanakan oleh perusahaan PT. Semen Tonasa?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan aspek yang sangat mendasar untuk
diketahui secara spesifik dalam memudahkan pencapaian sasaran
penelitian, maka untuk mengetahui dengan jelas tujuan penelitian ini,
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perbaikan kinerja melalui program Corporate
Social Responsibility pada PT. Semen Tonasa
2. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat sekitar mengenai
kinerja program Corporate Social Responsibility yang
dilaksanakan oleh perusahaan PT. Semen Tonasa.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan baik secara teoritis maupun praktis,
diantaranya :
A. Manfaat Teoritis :
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
mengenai tanggung jawab sosial perusahaan.
11
2. Penelitian ini diharapkan mampu memberi pemahaman bagi
masyarakat akan tanggung jawab sosial Perusahaan PT.
Semen Tonasa.
B. Manfaat Praktis :
1. Bagi perusahaan sendiri, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan dan pertimbangan. Khususnya dalam
menetapkan kebijakan dan strategi implementasi Corporate
Social Responsibility.
2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menambah
pengetahuan para pembaca maupun sebagai salah satu
bahan referensi atau bahan pertimbangan bagi pihak-pihak
yang akan melakukan penelitian selanjutnya dan sebagai
wacana keilmuan bagi yang lainnya.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Audit Lingkungan
Audit lingkungan yaitu suatu cara yang dilakukan oleh pihak
manajemen perusahaan sekiranya memperhitungkan atas perolehan
proses produksi perusahaan hingga mencakup peraturan pemerintahan
yang terkait lingkungan. Pentingnya audit lingkungan diterapkan oleh
perusahaan agar mengetahui bahwa masalah lingkungan apabila tidak
ditangani dengan tepat dapat mengganggu jalannya usaha kemudian
hari. Sesuai dengan Menteri Lingkungan Hidup tahun 2001 menyatakan
bahwa pemilik kegiatan usaha yang memiliki persoalan lingkungan
mempunyai kewajiban untuk menerapkan audit lingkungan guna mencari
solusi persoalan lingkungan yang dihadapi oleh kegiatan.
Adapun pendapat mengenai audit lingkungan (menurut Thomson
and Simpson (1993) dalam Laporan & Auditan, n.d.), menyatakan bahwa
Sistem manajemen lingkungan yakni sistem kewajiban akan kebijakan
suatu perusahaan meliputi practice, procedures, process, resources
dalam memelihara lingkungan maupun dalam menghadapi masalah yang
terkait lingkungan. Audit Lingkungan terkandung unsur yang integrasi
dalam sistem manajemen lingkungan yang berfungsi untuk memutuskan,
apakah sistem pengendalian lingkungan perusahaan mampu menaati
13
peraturan kebijakan internal. Sehingga audit lingkungan internal peninjau
proses pertimbangan oleh perusahaan dalam menetapkan apakah
perusahaan telah menepati target akan kebijakan internal dan hukum.
Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.42 Tahun 1944
(Negara & Hidup, 1994) menyatakan bahwa, Audit lingkungan adalah
suatu alat manajemen yang meliputi evaluasi secara sistematik,
dokumentasi, periodik, dan objektif tentang bagaimana suatu kinerja
organisasi sistem manajemen dan peralatan dengan tujuan memfasilitasi
kontrol manajemen terhadap pelaksanaan upaya pengendalian dampak
lingkungan dan pengkajian pemanfaatan kebijakan usaha atau kegiatan
terhadap peraturan perundang-undangan tentang pengolahan
lingkungan.
B. Manfaat Audit Lingkungan
Pelaksanaan penerapan dampak lingkungan adanya pemeriksaan
terhadap kualitas lingkungan dan seluruh kegiatan yang berkaitan
sebagai bahan untuk mengetahui keberhasilan upaya pengendalian
dampak lingkungan audit, dilaksanakan secara langsung menilai dan
mengevakuasi kegiatan pengendalian tersebut. Berikut terdapat beberapa
manfaat dari audit lingkungan (Manuhara, 2014) :
1. Pengenalan mengenai risiko lingkungan dengan hal ini membantu
mengambil strategi dalam pembagian perkiraan manajemen
lingkungan maupun minimal terjadinya risiko lingkungan yang terjadi
pada masa yang akan datang.
14
2. Penerapan audit lingkungan dapat mengecilkan kerugian secara
finansial dan menanggulangi terjadinya denda hukum terkait dengan
kelalaian pengelolaan lingkungan.
3. Mengurangi eksploitasi lingkungan akibat produksi suatu perusahaan.
Minimal dampak terkait pencemaran lingkungan.
4. Membangun kepercayaan masyarakat sekitar dan menjaga
kelestarian lingkungan wilayah sekitar perusahaan beroperasi.
C. Fungsi Audit Lingkungan
Terdapat beberapa fungsi dari audit lingkungan yang disebutkan
oleh (Negara & Hidup, 1994), diantaranya :
1. Upaya meningkatkan penataan kegiatan usaha terhadap perundang-
undangan lingkungan, misalnya: standar emisi udara, limbah cair,
penanganan limbah dan standar operasi lainnya.
2. Dokumen suatu kegiatan usaha berisikan pelaksanaan standar
operasi, prosedur pengelolaan dan pemantauan lingkungan termasuk
rencana tanggap darurat, pemantauan dan pelaporan serta rencana
perubahan pada proses dan peraturan.
3. Mencegah kerusakan lingkungan.
4. Menanggulangi penerapan sumber daya dengan melakukan
pengurangan penggunaan atau menanggulangi sampah sisa produksi
dan identifikasi tahap daur ulang.
D. Kinerja Lingkungan
Environmental Improvement atau biasa disebut dengan perbaikan
lingkungan kinerja lingkungan dan kualitas lingkungan. Pengertian dari
kualitas lingkungan itu sendiri yaitu sekumpulan sifat dan karakteristik
15
lingkungan baik yang generalisasi atau lokal, karena sifatnya yang
menyerang manusia dan organisme lain. Kualitas lingkungan mencakup
lingkungan terbangun seperti udara, kemurnian air,atau polusi.
Kebisingan dan efek potensial yang mungkin dimiliki karakteristik tersebut
terhadap kesehatan fisik dan mental (sutojo, 2004).
Definisi menurut ISO 14031 Environmental Performance
Evaluation yaitu Proses dalam menyediakan kepastian pihak manajemen
perihal kinerja lingkungan organisasi dengan memilih indikator,
mengumpulkan dan menganalisis data, menilai informasi terhadap kriteria
kinerja lingkungan, pelaporan dan berkomunikasi dan secara berkala
meninjau dan meningkatkan kinerja.
Kinerja lingkungan menurut Lankoski (2000) dalam (Rifanto, 2015)
konsep kinerja lingkungan merujuk pada tingkat kerusakan lingkungan
hidup yang disebabkan oleh kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
Fase dampak kerusakan yang rendah membuktikan bahwa kinerja
lingkungan tersebut dikelola dengan baik. Kebalikan dari itu, apabila
meningkat maka dampak lingkungan dikatakan buruk. Sedangkan
menurut Sturm (1998) dalam (Oktalia, 2014) kinerja lingkungan
merupakan pengaruh sistem manajemen lingkungan yang terlibat akan
kontrol perspektif lingkungannya.
Menurut (Purwanto, 2000) kinerja lingkungan dapat diukur dengan
dua cara yaitu :
1. Kinerja lingkungan kualitatif merupakan bentuk evaluasi, pendapat,
pemahaman individu yang bersumber dari observasi serta opini atas
terwujudnya peraturan lingkungan organisasi, target dan sasaran.
16
2. Kinerja lingkungan kuantitatif adalah hasil dapat diukur berdasarkan
pada data empiris yang karakteristik kinerja dalam bentuk fisik, atau
hasil yang dapat diukur dari sistem manajemen lingkungan yang
terkait dengan kontrol aspek lingkungan fisik.
E. Kinerja Sosial
Kinerja sosial adalah sistem pertanggungjawaban sosial suatu
perusahaan, terkait penyaluran kinerja sosial dibutuhkan sebuah penilaian
terkait kualitas hidup yang merupakan hal utama dari sistem lingkungan.
Menurut Haniffa (2002), Akuntansi sosial mengenali, membandingkan
dan menghitung terkait factor utama kegiatan sosial ekonomi perusahaan
dan negara, bertujuan meningkatkan kualitas hidup bermasyarakat.
F. Corporate Social Responsibility
Tanggung jawab sosial merupakan bentuk kepedulian sosial
perusahaan untuk kepentingan lingkungan maupun masyarakat. Berikut
ini terdapat definisi dari beberapa para ahli, antaranya:
1. Definisi menurut Edi Suharto (Suharto, 2008) Corporate Social
Responsibility adalah operasi bisnis yang komitmen tidak hanya untuk
meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, melainkan
pula untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holisme,
melembaga dan berkelanjutan.
2. Definisi menurut Sunaryo, Corporate Sosial Responsibility atau
tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu isu yang
mengglobal isu demokrasi dan hak asasi manusia (sunaryo, 2010)
17
3. Definisi Menurut Fraderick yakni Pandangan yang interpretasi bahwa
perusahaan patut pertanggungan terhadap dampak yang berasal dari
setiap tindakan dalam masyarakat maupun lingkungan.
Dari pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa Corporate Social
Responsibility yakni kepedulian lingkungan sosial atau kegiatan sosial
perusahaan yang ditujukan kepada kepentingan masyarakat luas.
Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan membawa
dampak positif kepada masyarakat dari aspek lingkungan dan
perusahaan dalam pengembangan secara berkelanjutan.
G. Perkembangan Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility atau biasa disebut dengan
tangungjawab sosial telah mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Dari awal munculnya istilah Corporate Social Responsibility dunia hingga
sekarang telah banyak mengalami perkembangan signifikan, antara lain:
1. Awal Corporate Social Responsibility tahun 1700 SM, (Cahya, 2014)
dituliskan dalam buku Kode Hammurabi 1700-an SM yang berisi akan
menjatuhkan denda bagi para pengusaha yang menyebabkan
kematian bagi pelanggan. Kode Hammurabi menegaskan bahwa
akan dijatuhkan hukuman mati terhadap individu yang menyandang
persetujuan memproduksi makanan atau minuman, akan tetapi
memberikan jasa penyajian yang buruk serta ekspansi dibawah
kualitas standar.
2. Pada tahun 1930 fenomena pertanggungan Moral, Saat itu banyak
penolakan datang dari kalangan masyarakat akibat tingkah
perusahaan yang tidak peduli kepada masyarakat sekitar.
18
Keseluruhan diketahui oleh perusahaan saja. Ditambah lagi pada
waktu itu terjadi kemunduran secara besar-besaran yang berdampak
timbulnya pengangguran dan banyak perusahaan terpuruk. Pada
masa ini, dunia dihadapkan dengan kurangnya modal untuk
memproduksi perusahaan. Hal inilah kemudian tumbuh rasa tidak
puas terhadap sikap perusahaan yang tidak bertanggung jawab.
Masyarakat berpendapat pada masa itu bahwa perusahaan tidak
memiliki rasa tanggung jawab. Mengetahui hal tersebut pihak
perusahaan meminta maaf kepada masyarakat dan memberikan
tunjangan terhadap setiap karyawan yang diberhentikan.
3. Tahun 1940-an “Pengembangan Masyarakat”, Pembangunan
masyarakat merupakan pembangunan substitusi yang
menyeluruh dan berdasarkan golongan yang terlibat didalamnya
termasuk pemerintah, swasta maupun lembaga – lembaga non
pemerintah. Terdapat beberapa strategi yang dilakukan Amerika
Serikat menyangkut pengembangan masyarakat, antara:
1. Strategi populasi
2. Strategi pemecah masalah
3. Strategi riset
4. Strategi konflik kekuatan
5. Strategi penataan sumber daya alam
6. Strategi reformasi lingkungan masyarakat perkotaan
4. Tahun 1950-an “Corporate Social Responsibility Modern”, Howard R.
Bowen berpendapat Social Responsibility of The Businessman (dalam
Cahya, 2014)” ditafsirkan berupa asas bagi Corporate Social
19
Responsibility Modern. Bahwa awal dari CSR sebagai,”obligation of
businessman to pursue those policies, to make those decision or to
follow those line of action wich are desirable in term of the objectives
and values of our society.” yang diartikan “ Sebagai kewajiban
pengusaha untuk melakukan kebijakan, dalam membuat keputusan
atau turut serta dalam melakukan tindakan dalam hal tujuan dan nilai-
nilai masyarakat.”
5. Pada tahun 1960-an Para ahli memberikan pendapat mengenai
struktur definisi Corporate Social Responsibility. Salah satu
diantaranya “Keith Davis” Beliau adalah pakar yang terkenal pada
masa itu, salah satunya saat Davis berpendapat mengenai pendapat
antara hubungan Corporate Social Responsibility dengan intensitas
bisnis.
6. Tahun 1994 “Tripe Bottom Line”, CSR semakin popular pada saat
diterbitkannya buku “Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in
21st Century Business (1998)(Cahya, 2014)”. Karangan dari “John
Elkington”, menyebutkan tiga factor penting sustainable development,
yakni economic growth, environmental protection, dan social equity,
yang menjelaskan the World Commission on Environment and
Development (WCED). dalam Brundtland Report (1987), Elkington
mengemas CSR ke dalam tiga bentuk yaitu singkatan dari profit,
planet dan people (Handoyo, 2014).
7. Corporate Social Responsibility Indonesia Awal mula CSR Di
Indonesia pada tahun 1980 dan semakin dikenal pada tahun 1990.
Tampa diketahui kegiatan CSR khususnya perusahaan sebenarnya
20
sudah lama dilaksanakan namun dikenal dengan istilah aktivitas
sosial perusahaan (ASP) dalam kegiatannya seperti bantuan bencana
alam, pembagian tunjangan hari raya (THR), dan beasiswa. Pada
tahun 2007 diterbitkannya UU No.40 tahun 2007 yang mewajibkan
pemberlakuan Corporate Social Responsibility pada Perseroan
Terbatas (PT).
H. Model Corporate Social Responsibility
Terdapat beberapa model Corporate Social Responsibility yang pada
umumnya (Bing Bedjo Tanudjaja, 2006), diantaranya :
1. Direct involvement atau Keterlibatan langsung. Suatu perusahaan
menerapkan strategi tanggung jawab sosial secara direct implemen
sebuah aktivitas sosial, baik itu dalam bentuk sumbangan ke
masyarakat langsung tampa melalui mediator.
2. Foundation (Yayasan) atau badan sosial. Suatu organisasi
menciptakan atau membuat sebuah Yayasan. Aplikasi perusahaan
memfasilitasi baik itu berupa dana awal, kemudian dana tersebut
digunakan dalam berbagai kegiatan Yayasan.
3. Mitra. Organisasi yang menerapkan model CSR mitra, biasanya
kegiatan organisasinya melalui program kerja sama baik dari lembaga
sosial, organisasi non-pemerintah (NGO/ LSM).
4. Support (Mendukung). Yaitu suatu organisasi yang turut serta dalam
membangun maupun ikut mengambil peran dalam suatu lembaga
dengan tujuan memberdayakan masyarakat.
I. Dasar Hukum Pelaksanaan Corporate Social Responsibility
21
Dalam peraturan pemerintah tentang Tanggung jawab sosial dan
lingkungan perusahaan terdapat beberapa peraturan perundang-
undangan yang berlaku, antaranya :
1) Undang-undang No 40 tahun 2007
2) Pasal 74 UUPT, mengatur mengenai hal-hal berikut ini:
a) TJSL ditujukan kepada perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya yang berkaitan dengan sumber daya
alam. Perseroan kegiatan usahanya mengelola serta
memanfaatkan sumber daya manusia.
b) TJSL mempunyai tanggung jawab yang anggaran perseroan
dalam mengimplementasikan dengan cara menunjukkan
akan kepatutan dan kewajaran.
c) Terkait dengan denda yakni bagaimana suatu organisasi
yang tidak menerapkan TJSL padahal sudah diketahui sendiri
bahwa sudah menjadi kewajiban bagi perseroan, hal tersebut
akan mendapatkan denda. Sesuai penerapan ketentuan
perundang-undangan.
Undang-undang dasar 1945 mengenai perekonomian nasional dan
kesejahteraan sosial yang disusun oleh negara untuk kemakmuran
rakyat. Prinsip dasar pengembangan secara lembaga legislatif, bertujuan
dalam membendung serta mengurangi kerusakan lingkungan yang
disebabkan karena aktivitas perusahaan yang tidak peduli akan alam
sekitar maupun masyarakat setempat. Perusahaan wajib menerapkan
penerapan tanggung jawab sosial perusahaan sebanding dengan
peraturan yang ada. Tanggung jawab sosial merupakan program kerja
22
sama dengan masyarakat, susunan struktur perusahaan yang benar
apabila implementasi memberikan hasil yang positif bagi suatu
organisasi.
J. Manfaat Pelaksanaan Serta Ruang Lingkup Corporate Social
Responsibility
Jika dilihat dari literatur manajemen perusahaan terdapat perihal
mengenai tanggung jawab sosial dalam kondisi saat ini. Corporate social
responsibility dipandang sebagai hubungan atau kaitan antara organisasi
dan pihak stockholders termasuk antaranya karyawan, pemasok, kreditur,
pelanggan, bahkan masyarakat, lebih khususnya tempat tinggal mereka
sekitar organisasi. Perusahaan berkewajiban dalam menanggung setiap
proses aktivitas produksi barang maupun jasa dan menjadikan barang
produk itu lebih hemat, berguna, berkualitas lebih mengutamakan
kepuasan customer dalam memperoleh profit. Perusahaan pun patut taat
peraturan hukum yang berlaku, baik itu peraturan perundang-undangan
nasional maupun daerah setempat. Seperti halnya taat hukum dalam hal
ketenagakerjaan, persaingan usaha yang sehat, perlindungan terhadap
konsumen, perpajakan, pelaporan aktivitas perusahaan, mematuhi hak-
hak asasi manusia dan asas pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan
berkelanjutan.
Rancangan CSR atau TJSL umumnya berkewajiban perusahaan
akan pertumbuhan dan keselamatan penduduk sekitar organisasi
mengoperasikan kegiatan produksinya. Contoh kecilnya seperti
memberdayakan masyarakat dalam kategori ekonomi misalnya,
membentuk usaha baik itu mikro, makro maupun menengah, pengadaan
23
bantuan pendidikan, bantuan kesehatan gratis kepada masyarakat,
memperhatikan sarana dan prasarana umum lainnya. Pada dasarnya
CSR merupakan suatu organisasi yang mampu mengalokasikan bantuan
demi meningkatnya kesejahteraan pada masyarakat. Maka kondisi
tersebut mencakup badan usaha yang termasuk dalam hukum maupun
tidak.
Bagian lain dari tanggung jawab sosial memberikan keuntungan
pada perseroan yang menerapkannya. Jika CSR pada perusahan mampu
membuat citra merek (brand image) antara pesaing yang lain, sehingga
mampu menciptakan customer loyalty hal tersebut nantinya akan
membangun dan mempertahankan reputasi bisnis. CSR dapat berfungsi
sebagai promosi brand bagi perusahaan bersangkutan
K. Company Image
Company image atau biasa yang disebut “Citra Perusahaan”
terbentuk dari pengetahuan dan pengalaman baik berupa kesan maupun
gambaran yang diciptakan oleh perusahaan. Dengan terbentuknya citra
yang baik bagi pelanggan, hal ini akan meningkatkan kepuasan dan
loyalitas terhadap suatu perusahaan hingga keberhasilan.
Menurut Jefkin Citra adalah suatu tanggapan yang diperoleh
melalui pandangan dan pemahaman individu perihal kenyataan atau
realita (Soemirat dan Ardianto, 2003: 114 dalam Vegawati, 2015). Citra
perusahaan merupakan tanggapan atau cerminan atas suatu perusahaan
kepada masyarakat umum yang tercipta melalui pendapat dan
pengalaman masing-masing (Adona, 2006:107 dalam Vegawati, 2015).
24
Terdapat beberapa manfaat citra perusahaan menurut Sutojo
(Harni et al., 2014), :
1. Bersaing dalam kurun waktu lama untuk perusahaan.
2. Pertahanan semasa genting, beberapa masyarakat menanggapi atau
toleransi kelalaian yang dilakukan pihak perusahaan.
3. Membuat daya pikat tertentu yang kredibilitas sebab menjadi subtansi
bagi perusahaan.
4. Memajukan daya guna kebijakan dalam pemasaran dan
meningkatkan penjualan.
5. Mengurangi anggaran produksi sebab mempunyai citra yang baik.
Membangun citra memerlukan kerja keras dan tingkat kreaktivitas yang
tinggi. Citra tidak dapat ditanamkan ke pada pelanggan dalam waktu
singkat, tetapi harus melalui teknik prosedur yang sifatnya
berkesinambungan. Citra merupakan aset penting bagi setiap organisasi
sebab dengan terbentuknya citra yang baik maka akan membawa
dampak positif bagi konsumen. Dalam hal ini terdapat beberapa elemen
Citra perusahaan menurut teori Shirley Harrison (Harni et al., 2014)yaitu :
1. Personality (Kepribadian)
2. Reputation (Reputasi)
3. Value (Nilai)
4. Corporate identity (Identitas Perusahaan)
Terdapat enam unsur utama yang dapat menguji responden dalam aspek
pengungkapan citra dari suatu organisasi diantaranya :
25
a) Unsur pertama arah dan tujuan yang dinamis, menarik perhatian,
serta berperan aktif.
b) Unsur kedua koperatif, membangun hubungan yang baik
c) Unsur ketiga cerdas dan bijaksana, terorganisasi dengan baik.
d) Unsur keempat memiliki karakteristik yang etis dan reputasi yang baik
e) Unsur kelima percaya diri akan kinerja
f) Unsur keenam memikirkan secara matang
L. PT. Semen Tonasa
PT. semen tonasa merupakan penghasil semen terbesar pada
wilayah timur Indonesia, dengan luas lahan 715 hektar yang terletak pada
desa Biringere Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep. Perusahaan
memiliki daya muat 5.980.000/ton semen tiap satu tahunnya. Jumlah
pabrik yang produktif ada empat unit, dari keempat unit tersebut dapat
menghasilkan 590.000/ton untuk unit pabrik II dan III, 2.300.000/ton
diproduksi dari unit pabrik VI, 2.500.000/ton semen diproduksi oleh pabrik
V.
Berdasarkan taksiran data yang ada. PT. Semen Tonasa
merupakan produsen semen Indonesia yang beroperasi serta menjajakan
produk semen dalam negeri maupun luar negeri dari tahun 1968. Proses
produksi berawal dari aktivitas penambangan tanah liat dan batu kapur
pada sektor tambang tanah liat dan pegunungan batu kapur sekitar area
pabrik hingga pengantongan semen zak packing plant.
Pabrik terletak Di Sulawesi Selatan yakni daerah strategis untuk
memenuhi keinginan akan permintaan semen. Didukung dengan jaringan
distribusi dan dibantu oleh Sembilan unit pemotong semen. Dengan
26
komponen tersebut mampu menjadikan semen tonasa menjadi pemasok
semen terbesar pada kawasan Indonesia timur. Kawasan tersebut antara
lain berlokasi Palu, Banjarmasin, Bitung, Kendari, Ambon dan Mamuju
dengan kapasitas masing-masing 300.000/ton semen per tahun serta
Makassar, Bali, dan Samarinda dengan kapasitas masing-masing
600.000/ton semen tiap tahun.
Pada 15 september 1995 perusahaan mengalami konsolidasi
dengan PT. Semen Gersik (Persero) Tbk yang menjadi perusahaan
induk. Kurun waktu sepuluh tahun perusahaan berbenah dan berupaya
meningkatkan perseroan bagi para pemegang saham dan pemangku
kepentingan. Berbagai inovasi dan program kerja agar kinerja
perusahaan yang tersusun dengan baik untuk mewujudkan produksi
semen yang efisien unggul dan kompetitif (Profil, n.d.).
M. Tata Kelola Perusahaan
Rancangan dalam meningkatkan kemampuan daya saing,
perusahaan memiliki kewajiban mengaplikasikan praktik dalam bentuk
Good Corporate Governance (GCG) yang bertujuan mengoptimalkan
skala perseroan. Menjamin peningkatan kinerja perseroan dan
pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan kepada pemegang saham dan
para pemangku kepentingan lainnya.
Penerapan governance atau tata kelola perseroan berdasarkan
Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 01/MBU/2011,
Proses dan struktur yang digunakan oleh satuan bandan perusahaan
diantaranya rapat umum pemegang saham, dewan komisaris dan dewan
direksi guna memajukan usaha, menciptakan nilai pemegang saham
27
dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan
stakeholder yang berlandaskan peraturan perundang-undangan dan
etika.
Sepaham dengan program informasi korporasi dan inovasi yang
terus tumbuh, perseroan senantiasa berupaya melengkapi berbagai
institusi organisasi dan membangun prosedur penataan bisnis yang
tepercaya. Dengan mewujudkan implementasi penerapan tata kelola
perseroan yang ditujukan kepada seluruh tingkat dan jenjang organisasi
secara konsisten. Implementasi governance bertujuan agar terwujudnya
integral bagi seluruh pemegang saham dan seluruh pemangku
kepentingan, baik dari segi ekonomi keseimbangan bisnis maupun sosial,
individu dengan kelompok, internal juga eksternal, jangka pendek dan
jangka panjang (sumber dari Perusahaan, n.d.).
N. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Selaku Stockholders atas perusahaan, penduduk setempat
menjadi pangsa dari suatu perusahaan yang bertujuan sebagai bagian
indikator yang memiliki efek ganda atas pertumbuhan suatu perusahaan.
Tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan dibentuk dengan
kewajiban perseroan untuk mendistribusikan sebagian laba perusahaan
dalam mendukung peningkatan kualitas kehidupan masyarakat sekitar
pada bidang ekonomi dan sosial.
Perseroan telah menetapkan blueprint CSR sebagai manual book
pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan Corporate
Sosial Responsibility (TJSL), Terdapat Strategi Flagship CSR Semen
Tonasa yang bertemakan Konservasi Energi Untuk Negeri. Melalui
28
Program TJSL yang dijalankan oleh perusahaan mengacu pada UU No.
40/2007- UU Perseroan Pasal 74 dan penerapan konsep triple bottom
lines yang menyelaraskan ekonomi, sosial dan lingkungan. Kewajiban
perseroan terlihat dalam kebijakan perusahaan, bertindak aktif dalam
mewujudkan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan mutu kehidupan
dan lingkungan, baik untuk perseroan itu sendiri, komunitas setempat,
maupun masyarakat pada umumnya.
Selain program TJSL, perseroan juga melakukan Penyaluran
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) yang dananya
disisihkan maksimal 2% dari laba setelah pajak. Sumber dan penggunaan
dana PKBL yang diatur dalam Peraturan Menteri No.05/ MBU/2007 Pasal
9. Pelaksanaan TJSL sesuai blueprint yang telah ditetapkan, perseroan
bermitra dengan Pemerintah Kabupaten Pangkep, dinas terkait, lembaga
penelitian, LSM, perusahaan lain dan masyarakat. Terdapat empat pilar
utama yang menjadi program dari kegiatan, diantaranya Program Sehat
Tonasa, Cerdas Tonasa, Bina Mitra Tonasa dan Desa Mandiri Tonasa
yang bertujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan kesehatan dan memperkenalkan pola hidup sehat bagi
masyarakat maupun karyawan PT Semen Tonasa.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan dalam
memberikan manfaat bersama.
3. Kemitraan dalam mewujudkan program ekonomi yang mengarah
pada kemandirian masyarakat.
4. Penataan kawasan sektor desa untuk menekankan dampak
operasional perusahaan dan kelestarian lingkungan serta dukungan
29
energi. Sebagai perseroan yang beroperasi dan berkembang pada
masyarakat, Semen Tonasa turut bertanggung jawab dalam
mendorong kemajuan masyarakat sekitar dengan berdasar pada tujuh
prinsip utama, yaitu :
a. Transparansi
b. Kearifan Lokal
c. Kejujuran Dan Kepercayaan
d. Pemberdayaan
e. Keadilan
f. Kemitraan Dan Kesetimbangan
g. Kemandirian
Terdapat pula Tonasa Bersaudara yang didalamnya terdapat program
tanggung jawab sosial dan lingkungan, terdapat lima pilar didalamnya,
yaitu :
1. Tonasa Mandiri, peranan perusahaan dalam kontribusi aktif
meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat
2. Tonasa Cerdas yaitu perusahaan berperan secara aktif dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia
3. Tonasa Sehat yaitu kepedulian perusahaan dalam meningkatkan
kualitas hidup dan kesehatan masyarakat dan lingkungan
4. Tonasa Bersahaja yaitu Interes perusahaan terhadap kondisi sosial
dan peran serta aktif terhadap pengembangan aspek seni dan budaya
serta olah raga
30
5. Tonasa Hijau, perusahaan melakukan program penghijauan dari
komitmen perusahaan dalam pelestarian alam sekitar.
Semen Tonasa secara terus menerus melakukan pengembangan
prasarana serta sarana masyarakat sekitar pabrik, serta kegiatan
melestarikan lingkungan (sumber dari Responsibility, 2016).
O. Tujuan Empiris
Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang relevan dan
menjadi acuan pada penelitian ini. Diantaranya :
1. Evi Lorita Vol.1 No.2 Desember 2014. Judul penelitian “Analisis
Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Berdasarkan
Prinsip Good Corporate Governance Di PT. Bio Nusantara Teknologi”.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan
kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam
pelaksanaannya bidang sosial yang dilaksanakan oleh PT. BNT
terhadap program Corporate Social Responsibility cukup menyentuh
masyarakat, hal tersebut dilihat dari program bidang sosial/agama
yang dilakukan, bidang kesehatan dan bidang pendidikan. Sedangkan
untuk program bidang lingkungan hidup dan ekonomi belum begitu
menyentuh masyarakat. Corporate Social Responsibility yang
diterapkan PT. BNT berdasar prinsip GCG menunjukkan bahwa pada
pelaksanaannya belum terlihat prinsip transparency, accountability,
responsibility dan fairness.
2. Silvania Mira Vegawati, Srikandi Kumadji dan Dahlan Fanani. Vol. 20
No. 1 Maret 2015. Judul penelitian yang dilakukan “Pengaruh
31
Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Citra
Perusahaan (Survey Pada Warga Desa Sidodadi Kelurahan Kalirejo
Kecamatan Lawang Kabupaten Malang). Metode yang digunakan
penulis dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada analisis faktor terdapat 21
indikator yang membentuk 6 faktor yaitu Factor Environment, Factor
Community Support, Factor Diversity, Factor Employee Support,
Factor Product, dan Factor Non Teritorial Operations. Hasil pada
analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa pada keenam
variabel memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Citra
Perusahaan baik secara bersama-sama maupun secara parsial.
Variabel Employee Support berpengaruh dominan terhadap Citra
perusahaan karena memiliki nilai koefisien Beta yang tertinggi yaitu
sebesar 0,674 dan terhitung tertinggi sebesar 4,105 dibandingkan
dengan variabel lainnya.
3. Lutfi Ariefianto. Vol. 4, No. 2, hal 115-134, Mei 2015. Judul penelitian
yang dilakukan oleh penulis “Program Corporate Social Responsibility
(CSR) PT. Semen Indonesia Tbk dan Dampak Terhadap
Keberdayaan Masyarakat”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
pendekatan kualitatif, dan hasil dari penelitian tersebut PT. Semen
Indonesia telah mampu mewujudkan pengusaha-pengusaha baru
sehingga mampu menolong diri sendiri dan orang lain.
4. Enda Kartika Sari, Andy Mulyana, Alfitri. Vol. 13 (1): 42-54, 2015
dengan judul penelitian “Implementasi Program Corporate Social
Responsibility Lingkungan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
32
Terhadap Kondisi sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Ogan
Komering Ulu Sumatra Selatan”. Penelitian ini termasuk penelitian
deskriptif dengan metode survey. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa berdasarkan skor jawaban responden implementasi program
CSR lingkungan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk yang sering
dilakukan pada Kelurahan Sukajadi, Air Gading, Talang Jawa, Saung
Naga, Tanjung Agung, Pusar dan Batu Kuning adalah pada indikator
program pengembangan prasarana keagamaan dan fasilitas umum
dan indikator program pemberian bantuan korban bencana alam.
Dapat disimpulkan bahwa Implementasi program CSR Lingkungan PT
Semen Baturaja (Persero) Tbk berpengaruh terhadap kondisi sosial
ekonomi masyarakat wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu.
5. Bing Bedjo Tanudjaja, VOL.8, NO. 2, Juli 2006: 92-98 dengan judul
“Perkembangan Corporate Sosial Responsibility di Indonesia”. Pada
penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa jika CSR sangat bermanfaat untuk
masyarakat dan dapat meningkatkan image perusahaan. Jadi,
seharusnya dunia usaha tidak memandang CSR sebagai suatu
tuntutan represif dari masyarakat, melainkan sebagai kebutuhan
dunia usaha.
6. Nur Sulistyo B Amriani, jilid 40 No 1 2011. Dengan judul penelitian
“Audit Lingkungan Sebagai Perwujudan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (Corporate Sosial Responsibility) Di Era Globalisasi
Ekonomi”. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan
hasil penelitian yang didapatkan perusahaan dapat mampu menjaga
33
hubungan yang baik dengan masyarakat termasuk dalam hal
memperhatikan kepentingan masyarakat sekitar dan melakukan
aktivitas yang bersifat pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat dalam rangka kesejahteraan Bersama.
7. Gina Bunga, Vol 2 No 1, Juli 2019. Dengan judul “Praktik Corporate
Sosial Responsibility (CSR) Di Indonsia”. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dengan hasil penelitian yang didapatkan yaitu
Implementasi Corporate Social Responsibility Indonesia masih dalam
tahap pengembangan, terdapat beberapa hambatan, masyarakat
masih jauh dari kata tercukupi.
8. Rony Bagus W, Vol 21 No 1, hal 97-114, tahun 2018. Dengan judul
“Valuasi kesadaran lingkungan, corporate social responsibility
terhadap kualitas laba dengan moderasi komite audit”. Penelitian ini
menggunakan metode survei, hasil yang didapatkan yaitu pada
umumnya industri konstruksi melayankan pengetahuan mengenai
lingkungan kurang mendetail baik dari segi akuntansi hingga aspek
keuangan, lingkungan, pencegahan polusi, lingkungan, dan aspek
lainnya, namun perusahaan hanya berfokus pada kegiatan sosial
yang berhubungan dengan lingkungan.
9. Kartika Khairunisa, Vol 9 No 1, 39-46, tahun 2017. Dengan judul
“Kualitas Audit, Corporate Social, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Tax Avoidance”. Pada penelitian ini menggunakan metode analisis
regresi data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan kualitas audit
corporate social responsibility, ukuran perusahaan secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance. Secara parsial,
34
kualitas audit dan corporate social responsibility berpengaruh negatif
terhadap tax avoidance, sedangkan ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap tax avoidance.
10. Kalvarina Sabatini, Vol. 14, No. 1, Januari 2019, hal 56-69. Dengan
judul “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada
Nilai Perusahaan dengan Manajemen Laba sebagai Variabel
Moderasi”. Penelitian ini menggunakan metode teknik purposive
sampling dan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Corporate
Social Responsibility berimbas negatif relevan terhadap nilai
perusahaan dan manajemen laba tidak berpengaruh dengan
Corporate Social Responsibility pada kuantitas perusahaan.
Table 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Penulis/Tahun
Volume
Judul Penelitian Metode
Penelitian
Hasil Penelitian
1. Evi Lorita Vol.1
No.2 Desember
2014.
Analisis Implementasi
Corporate Social
Responsibility (CSR)
Berdasarkan Prinsip
Good Corporate
Governance PT. Bio
Nusantara Teknologi
metode
pendekatan
kualitatif
Pelaksanaan
sosial CSR yang
dilakukan oleh Pt.
Bio Nusantara
Teknologi
mendapatkan
tanggan positif
dari masyarakat.
2. Silvania Mira
Vegawati,
Srikandi
Kumadji dan
Dahlan Fanani.
Vol. 20 No. 1
Maret 2015
Pengaruh Program
Corporate Social
Responsibility (CSR)
Terhadap Citra
Perusahaan (Survey
Pada Warga Desa
Sidodadi Kelurahan
Kalirejo Kecamatan
Metode
pendekatan
kuantitatif
Hasil pada
analisis regresi
linear berganda
menunjukkan
bahwa pada
keenam variabel
memiliki
pengaruh secara
35
Lawang Kabupaten
Malang)
signifikan
terhadap Citra
Perusahaan baik
secara bersama-
sama maupun
secara parsial.
3. Lutfi Ariefianto.
Vol. 4, No. 2, hal
115-134, Mei
2015
Program Corporate
Social Responsibility
(CSR) PT. Semen
Indonesia tbk dan
Dampak Terhadap
Keberdayaan
Masyarakat.
Metode
pendekatan
kuantitatif
PT. Semen
Indonesia telah
mampu
menelurkan
pengusaha-
pengusaha baru
sehingga mampu
menolong diri
sendiri dan orang
lain.
4. Enda Kartika
Sari, Andy
Mulyana, Alfitri.
Vol. 13 (1): 42-
54, 2015
Implementasi Program
Corporate Social
Responsibility
Lingkungan PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk
Terhadap Kondisi sosial
Ekonomi Masyarakat di
Kabupaten Ogan
Komering Ulu Sumatra
Selatan
penelitian
kulitatif
deskriptif
dengan
metode
survey
Pelaksanaan
program CSR
Lingkungan PT
Semen Baturaja
(Persero) Tbk
berdampak atas
keadaan sosial
ekonomi
masyarakat pada
daerah
Kabupaten Ogan
Komering Ulu.
5. Bing Bedjo
Tanudjaja,
VOL.8, NO. 2,
Juli 2006: 92-98
Perkembangan
Corporate Sosial
Responsibility
Indonesia
pendekatan
kualitatif
CSR sangat
bermanfaat untuk
masyarakat dan
dapat
meningkatkan
image
perusahaan
6. Nur Sulistyo B
Amriani, jilid 40
No 1, 2011.
Audit Lingkungan
Sebagai Perwujudan
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (Corporate
Sosial Responsibility)
Di Era Globalisasi
Ekonomi”.
metode
kuantitatif
perusahaan
dapat mampu
menjaga
hubungan yang
baik dengan
masyarakat
termasuk dalam
36
hal
memperhatikan
kepentingan
masyarakat
disekitar dan
melakukan
aktivitas yang
bersifat
pengembangan
dan
pemberdayaan
masyarakat
7. Gina Bunga, Vol
2 No 1, Juli
2019
Praktik Corporate
Sosial Responsibility
(CSR) Di Indonesia
metode
kualitatif
Implementasi
CSR di Indonesia
masih dalam
tahap
pengembangan,
terdapat
beberapa
hambatan,
masyarakat
masih jauh dari
kata tercukupi.
8. Rony Bagus W,
Vol 21 No 1, hal
97-114, tahun
2018
Evaluasi kesadaran
lingkungan, corporate
social responsibility
terhadap kualitas laba
dengan modernisasi
komite audit
metode
survei
pada umumnya
industri konstruksi
melayankan
pengetahuan
mengenai
lingkungan
kurang mendetail
baik dari segi
akuntansi hingga
aspek keuangan,
litigasi
lingkungan,
pencegahan
polusi,
lingkungan, dan
aspek lainnya,
namun
perusahaan
hanya berfokus
pada kegiatan
sosial yang
37
berhubungan
dengan
lingkungan
9. Kartika
Khairunisa, Vol
9 No 1, 39-46,
tahun 2017
Kualitas Audit,
Corporate Social, Dan
Ukuran Perusahaan
Terhadap Tax
Avoidance
metode
analisis
regresi data
panel.
menunjukkan
kualitas audit
corporate social
responsibility,
ukuran
perusahaan
secara simultan
berpengaruh
signifikan
terhadap tax
avoidance.
Secara parsial,
kualitas audit dan
corporate social
responsibility
berpengaruh
negatif terhadap
tax avoidance,
sedangkan
ukuran
perusahaan tidak
berpengaruh
terhadap tax
avoidance.
10. Kalvarina
Sabatini, Vol.
14, No. 1,
Januari 2019,
hal 56-69
Pengaruh
Pengungkapan
Corporate Social
Responsibility pada
Nilai Perusahaan
dengan Manajemen
Laba sebagai Variabel
Modernisasi
metode
teknik
purposive
sampling
Corporate Social
Responsibility
berimbas negatif
relevan terhadap
nilai perusahaan
dan manajemen
laba tidak
berpengaruh
dengan
Corporate Social
Responsibility
pada kuantitas
38
perusahaan.
P. Kerangka Pemikiran
Dalam hal ini penulis ingin mengetahui bagaimana penerapan audit
sebagai perbaikan kinerja lingkungan melalui program corporate social
responsibility di PT. Semen Tonasa. Berdasarkan kajian diatas yang telah
dijelaskan oleh penulis terdapat beberapa definisi dan teori yang terkait
dengan hal tersebut, maka dari itu terbentuk kerangka pemikiran dalam
penelitian ini yang digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pikiran
AUDIT KINERJA
PT. SEMEN TONASA
KINERJA LINGKUNGAN KINERJA SOSIAL
HASIL
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada jenis penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif
yang bersifat deskriptif, landasan teori dimanfaatkan sebagai
pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta lapangan.
Menurut (Saepul et al., 2016) kualitatif yaitu penelitian bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
masyarakat misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-
lain.
Taylor dan Bogdan dalam (Wijayanti, 2011) mengemukakan
bahwa deskriptif, sebagai penelitian yang menghasilkan data
mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan tingkah laku yang dapat
diamati dari orang-orang yang diteliti.
B. Fokus Penelitian
Adapun yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini adalah
“Penerapan Audit Sebagai Perbaikan Kinerja Lingkungan Melalui
Program Corporate Social Responsibility Di PT. Semen Tonasa”.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada PT. Semen Tonasa yang lokasi
penelitian ini berada Desa Biring Ere dan Kelurahan Bontoa,
Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep. Mengenai batas masa
realisasi penelitian, maka pelaksanaannya pada 07 Juli 2020 – 31
Agustus 2020.
40
D. Sumber Data
Menurut (sunaryo, 2010) Ada dua jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder. Berikut
penjelasan mengenai data primer dan data sekunder :
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh peneliti melalui kegiatan
observasi dan wawancara. Observasi dilakukan pada desa Biring
Ere dan Kelurahan Bontoa, Kecamatan Bungoro, Kabupaten
Pangkep dan data wawancara tersebut diperoleh oleh peneliti dari
wawancara dengan informan diantaranya : Pegawai atau
Karyawan PT. Semen Tonasa dan Masyarakat sekitar pabrik.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh peneliti yang
bersumber dari data yang sudah diolah sebelumnya menjadi
seperangkat informasi dalam bentuk dokumen, laporan, dan
informasi tertulis lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian.
E. Pengumpulan Data
Metode dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis
dalam penulisan proposal Ini antara lain:
a. Wawancara. Penggunaan teknik wawancara untuk menggali dan
mendalami hal-hal penting yang berhubungan langsung dengan
masalah yang terdapat dalam penelitian ini untuk mendapatkan
jawaban yang lebih detail atas suatu persoalan.
41
b. Observasi. Yaitu melakukan pengamatan langsung sebelum
melakukan penelitian, kegiatan pengamatan terhadap obyek
penelitian untuk memperoleh keterangan data yang akurat
mengenai hal-hal yang diteliti serta untuk mengetahui relevansi
antara hasil wawancara dengan kenyataan lapangan.
c. Dokumentasi. teknik untuk mengambil data dari beberapa sumber
maupun dokumen dan foto-foto berhubungan dengan objek
penelitian lokasi penelitian untuk melengkapi data tentang,
penerapan audit sebagai perbaikan kinerja lingkungan melalui
program corporate social responsibility di PT. Semen Tonasa.
F. Insturmen Penelitian
Instrumen penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara pada
perusahaan PT. Semen Tonasa. Adapun menjadi target informan
wawancara dalam penelitian ini, diantaranya :
1. Kepala program Corporate Social Responsibility (CSR).
2. Pelaksana Corporate Social Responsibility (CSR).
3. Pelaksana bina lingkungan Corporate Social Responsibility (CSR).
4. Masyarakat.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan penulis adalah metode
analisis kualitatif, Peneliti hanya mengumpulkan data, informasi, fakta-
fakta, keterangan-keterangan yang bersifat kalimat dan data dari
permasalahan yang peneliti anggap penting dan mendukung dalam
hal pengumpulan data.
42
Menurut Miles dan Huberman dalam (Dakwah et al., 2016)
Analisis Data Kualitatif yaitu suatu metode analisis yang terbagi atas
tiga ketentuan diantaranya penyusutan data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi. Proses penyusunan data
merupakan suatu metode penetapan terhadap perubahan hingga
penyederhanaan terhadap fakta yang ada. Penyajian Data
merupakan bentuk informasi, serta terbentuknya sebuah kesimpulan
yang akan menjadi langkah dalam penyajian. Mengambil simpulan
diawali dari mengumpulkan data, dokumentasi, sistem informasi,
hingga susunan organisasi yang.
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat PT. Semen Tonasa
PT. Semen Tonasa merupakan penghasil semen terbesar wilayah timur
Indonesia, dengan luas lahan 715 hektar yang terletak pada Desa Biringere
Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep. Perusahaan memiliki daya muat
5.980.000/ton semen tiap satu tahunnya. Terdapat empat unit pabrik aktif
beroperasi, keempat unit tersebut dapat memproduksi 590.000/ton, unit
pabrik II dan III, 2.300.000/ton diproduksi dari unit pabrik VI, 2.500.000/ton
semen oleh pabrik V. Berdasarkan taksiran data yang ada PT. Semen
Tonasa merupakan produsen semen Indonesia yang beroperasi serta
menjajakan produk semen dalam negeri maupun luar negeri sejak tahun
1968. Mekanisme pembuatan berawal proses penambangan tanah liat
kemudian batu kapur bagi zona tambang tanah liat, lalu pegunungan batu
kapur bagian area pabrik hingga pengantongan semen zak di packing
plant.
Pabrik terletak pada Sulawesi Selatan yakni daerah strategis untuk
memenuhi keinginan akan permintaan semen. Didukung dengan jaringan
distribusi dan dibantu oleh sembilan unit pemotong semen. Dengan
komponen tersebut mampu menjadikan semen tonasa menjadi pemasok
semen terbesar pada wilayah Indonesia Timur berlokasi Palu, Banjarmasin,
Bitung, Kendari, Ambon dan Mamuju dengan daya muat masing-masing
300.000/ton semen setiap tahun. Makassar, Bali, dan Samarinda dengan
44
daya muat masing-masing 600.000 ton semen per tahun, Pontianak daya
muat mencapai 150.000 ton per tahun Sarana operasi lain dalam konteks
besar terhadap pencapaian profit perseroan yaitu utilitas Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) daya muat 2 x 25 MW dan 2 x 35 MW pada area desa
Biringkassi Kabupaten Pangkep,sekitar 17 km dari lokasi pabrik.
Tahun 1995 perseroan bergabung dengan PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk. (dulu PT Semen Gresik (Persero) Tbk.) sehingga berbentuk
holding company, kurang lebih 10 tahun perseroan berbenah dan berusaha
dalam memajukan kualitas perseroan bagi stockholder dan stakeholder.
Beragam inovasi strategi maupun program kerja yang tujuannya
meningkatkan kinerja perseroan demi terwujudnya visi dari perseroan yang
bermakna, “menjadi produsen semen yang efisien dan mempunyai
keunggulan yang kompetitif antara para produsen semen lainnya”.
Penghasilan pokok perseroan melalui pendapatan selling semen
porland (OPC), semen non OPC ialah Tipe Komposit (PCC) tersebar
wilayah Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan
Papua. Dibantu oleh merek produk yang stabil pada Kawasan Timur
Indonesia, perseroan terus menerus melakukan pembaharuan agar dapat
mempertahankan brand image produk serta mengontrol kestabilan
kesediaan produk pasar. Selain itu dengan adanya dukungan sistem
distribusi yang optimal merupakan unsur dari kesuksesan penjualan
semen.
2. Profil Perusahaan PT. Semen Tonasa
Tujuan pokok perusahaan yaitu menumbuhkan kualitas perusahaan
bagi pemegang saham maupun pemangku kepentingan melalui kebijakan
45
yang berpusat pada aktivitas dasar antara lain berawal dari proses
menambang, memproduksi, memasarkan produksinya demi kelangsungan
perseroan dalam jangka panjang. Selain itu, perseroan terus melakukan
inovasi kerja dalam hal operasional perusahaan kelangsungan perseroan
merupakan pendekatan terpadu terhadap kinerja perusahaan baik dalam
bidang lingkungan, sosial dan ekonomi.
Perseroan bertekat melindungi otoritas finansial, melalui manajemen
pembukuan investment financing dan kompensasi biaya perseroan juga
kenaikan arus kas yang kesinambungan melalui kuantitas produksi,
penjualan, laba komprehensif, hingga rasio keuangan sebagai indeks
sentral kinerja. Perseroan ditaksir berkinerja baik apabila mampu melebihi
target produksi penjualan maupun laba komprehensif.
Pemasukan fundamental perseroan bersumber dari perolehan
pemasaran semen dalam negeri, utamanya pada Kawasan Timur
Indonesia. Era sekarang pengguna semen telah menyodorkan keuntungan
harga bagi para produsen semen nasional. Pasar semen dalam negeri
merupakan sasaran utama yang berpotensi untuk mendapatkan laba
maksimal mengingat tantangan yang kian berkembang dari waktu ke
waktu. Pihak manajemen terus-menerus melakukan berbagai rencana
substitusi optimal yang mampu menumbuhkan prestasi perseroan dengan
kemampuan operasional yang maksimal dan kebijakan finansial perseroan
yang kompeten.
Perusahaan komitmen memajukan para konsumen area marketing
dengan strategi membangun kerja sama dengan distributor selaku
perantara bisnis, serta terlibat dalam pembangunan berbagai proyek
46
infrastruktur hal tersebut bertujuan memajukan pangsa pasar. Dalam
menjalankan operasional perseroan dibantu dengan koneksi yang terdapat
dalam lingkungan perusahaan dan sektor bisnis yang saling relasi dengan
bisnis utama perseroan. Support bidang usaha termasuk pada aspek
transportasi darat dan laut, tenaga kerja bongkar muat angkutan semen,
pengelola pensiun karyawan perusahaan serta bidang konstruksi beton
dan jasa bengkel.
Penyedia jasa konstruksi dan pengangkutan darat bagi perseroan
didukung oleh PT Prima Karya Manunggal (PKM), selain itu PKM juga
sebagai distributor produk perseroan. PT EMKL Topabiring sejak Juli 1989
bertanggung jawab atas kegiatan pengangkutan darat bahan mentah dan
barang jadi. PT Pelayaran Tonasa Lines telah setia mendistribusikan
produk perseroan ke unit pengantongan yang tersebar berbagai lokasi
sejak Februari 1989. PT Biringkassi Raya dari tahun 1989 sudah menjadi
partner dengan perseroan dalam kegiatan bongkar muat, fluensi pasokan
kantong, angkutan darat serta penyediaan tenaga alih daya. Perseroan pun
bekerja sama dengan Koperasi Karyawan Semen Tonasa, selain yang
berupa komersial perseroan juga mendirikan substansi berkecimpung
dalam aktivitas yang menangani kesejahteraan seluruh pekerja. Yayasan
Kesejahteraan Semen Tonasa (YKST) berjalan pada tahun 1966 meliputi
beberapa aspek antara lain pendidikan, olahraga, rekreasi kolektif dan
sebagainya. Perseroan pun membentuk Dana Pensiun sebagai pengelola
jaminan hari tua kesejahteraan bagi para purna bakti.
3. Visi dan Misi PT. Semen Tonasa
1) Visi PT. Semen Tonasa yaitu :
47
menjadi perseroan semen terunggul pada Asia dengan kualitas
kemampuan terbaik.
2) Misi PT. Semen Tonasa yaitu :
a. Memajukan mutu perseroan yang sebanding dengan kepentingan
para stakeholder.
b. Menghasilkan semen guna memenuhi kebutuhan konsumen
dengan kualitas dan harga bersaing serta penyetoran yang efektif.
c. Terus-menerus berusaha melakukan perbaikan setiap sektor,
guna meningkatkan kemampuan kompetensi pada market dan
earning before interest, and amortization (ebitda) serta profit
perusahaan.
d. Membentuk lingkungan kerja yang berpengalaman serta
membangun motivasi karyawan guna bekerja secara professional.
4. Sistem Organisasi PT. Semen Tonasa
Sementara itu dalam pengelolaan sistem setiap aktivitas perseroan
dibutuhkan sebuah sistem organisasi yang berfungsi memberikan arahan
petunjuk perihal pembagian dan pengelompokan sistem kerja maupun
kegiatan dalam mengoperasikan. Struktur organisasi pun mampu
menampilkan seperti tata tertib manajemen maupun pengawasan
perseroan dalam mengelola usahanya. Sebanding dengan taksiran asas
perseroan dari 43 perusahaan tersebut dipimpin oleh suatu direksi, yang
terdiri dari seorang direktur utama dan empat orang direktur. Pelaksanaan
tanggungjawab, Direksi di bawah oleh Dewan Komisaris, Dewan Komisaris
dan seluruh Direksi oleh RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), masing-
masing memiliki jangka tiga tahun hingga lima tahun bagi Direksi.
48
Sebagaimana perseroan dengan sistem organisasi berdasarkan surat
Direksi yang tertera No. 175/KPTS/OT.00.01/04/11- 2005. Sistem
Personalia PT Semen Tonasa Kabupaten Pangkep sebagai berikut:
Gambar 4.1 Sistem Organisasi
5. Corporate Social Responsibility PT Semen Tonasa
Corporate Social Responsibility merupakan bagian dari sistem
manajemen pada PT Semen Tonasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan
stakeholder internal maupun eksternal secara seimbang dalam pemenuhan
terhadap peraturan perundang-undang yang berlaku. Selain itu Corporate
Social Responsibility merupakan instrumen untuk melakukan engaging
(penataan hubungan) dengan stockholders secara lebih proaktif sehingga
Direktur Utama
Direktur Produksi
Produksi Bahan Baku
Produksi Terak
Produksi Semen
Teknik
Energy
Direktur Litbang & Operasional
Pengadaan & Pengelolaan Perdagangan
Rencana Bangunan
Pengembangan Usaha
Mutu & Lingkungan
Direktur Pemasaran
Pemasaran
Distribusi
RembangSar
Direktur Keuangan
Treasuri
Akuntansi
SDM
Sekper
Umum &
CSR
Audit
Internal
Simo
Staff
Proyek
49
dalam segi masalah ranah CSR dilakukan secara merata dan seimbang,
program CSR disusun dengan mengadopsi dokumen ISO 26000 SR.
Dengan terbentuknya Blue Print CSR berbasis ISO 26000 CSR
merupakan suatu sistem kredibilitas manajemen dalam merancang proses
pengelolaan, perencanaan, penyelenggaraan hingga penyaluran dana
penilaian perbaikan program CSR perseroan yang bertujuan lebih efektif
dalam mencapai target. Blueprint CSR dengan mempertahankan reputasi,
persepsi hingga citra perusahaan (corporate image) dalam hal mendukung
keberlangsungan operasional, keamanan aset perseroan, menjamin
pertumbuhan, kelanjutan yang seimbang antara kinerja perusahaan,
lingkungan hingga masyakarat.
Gambar 4.2
Piramida Corporate Social Responsibility PT. Semen Tonasa
visi
misi
kebijakan
strategi
organisasi
50
a) Visi Corporate Social Responsibility, Yaitu:
Sebagai perseroan semen terunggul pada Asia dengan
kemampuan terbaik serta stockholders serta sumbangsih bagi
pembaharuan yang berkelanjutan.
b) Misi Corporate Social Responsibility, Yaitu:
1) Penerapan aktivitas kinerja ditata dengan baik, dekat dengan
lingkungan hidup, mampu menumbuhkan keterampilan
karyawan serta masyarakat.
2) Menjadikan perilaku etika dalam semangat Social
Responsibility pada semua insan perusahaan dan stockholder.
3) Menciptakan realisasi aktivitas yang objektif, kesadaran akan
hak asasi manusia, religi dan menjaga kearifan lokal bagi
pertumbuhan dan perkembangan usaha yang berkelanjutan.
4) Membangun dan berekspansi terhadap nilai-nilai bersama
(creating shared values) dengan stockholders hingga diperoleh
ketepatan yang memadai dalam operasi perusahaan dan
sinergi secara harmonis bagi kemajuan dan kesejahteraan
masyarakat luas.
c) Kebijakan, Yaitu :
1) Menciptakan pelaksanaan Corporate Social Responsibility yang
terkoordinasi hingga menambahkan nilai dan manfaat terhadap
perusahaan, pemangku kepentingan dan stockholders.
2) Menerapkan aktivitas luar (beyond compliance) yang bertujuan
demi kemajuan kinerja perusahaan.
51
3) Mendistribusikan dana CSR yang proporsional sebanding
dengan perkembangan bisnis.
4) Menciptakan serta membangun kewajiban green and clean
operation. Seluruh praktik kerja hingga terwujudnya budaya
bisnis yang ramah lingkungan dan keanekaragaman hayati
yang berkelanjutan.
d) Strategi, Yaitu :
1) Bersama memberikan manfaat, nilai tambah, efisien, dan
berkelanjutan.
2) Menanggulangi dampak proses dari produksi hingga
mewujudkan korelasi yang selaras dengan stockholders.
3) Pemasyarakatan dan publikasi yang efektif.
4) Memastikan indeks perolehan yang ternilai.
e) Organisasi, Yaitu :
1) Mendukung komite Corporate Social Responsibility yang terdiri
dari bagian bidang yang terikat dengan operasional perusahaan
dan pakar dari luar perusahaan.
Gambar 4.3
Struktur Organisasi Corporate Social Responsibility & Program Kemitraan Bina
Lingkungan
52
6. Program Corporate Social Responsibility PT. Semen Tonasa
Program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat mencakup
lima pilar dalam “TONASA BERSAUDARA” antara lain:
1) Program Tonasa Mandiri, program yang menunjukkan pada
kemandirian suatu kelompok terkait target melalui beberapa
pendekatan rasional terkait aktivitas perusahaan yang bertujuan
pemberdayaan ekonomi lokal. Suatu loyalitas perusahaan dalam
memajukan pembangunan UMKM yang kreatif serta mitra perseroan
pada bidang perniagaan antaranya perdagangan, pertanian, industri,
perikanan, perdagangan, jasa serta peternakan bertujuan memajukan
kewirausahaan pada area perusahaan.
2) Tonasa Cerdas (Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan) Yaitu
Kepentingan dasar pendidikan masyarakat yang dapat dipenuhi
CSR & PKBL
Program Kemitraan (PK)
Survey & Penyaluran
Survey PK
Penyaluran PK
Penagihan & Monitoring
Penangihan PK
Monitoring PK
Bina Lingkungan dan CSR
Program
Perencanaan BL & CSR
Monitoring & Evaluasi
Implementasi
Implementasi Ring 1
Implementasi Ring 2 & 3
Keuangan & Admin
Adm. & Pembukuan
Pembukuan
Kasir PKBL & CSR
53
dengan swadaya maupun sinergi kemitraan dengan pemerintah
melalui program tonasa cerdas, bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan serta keterampilan dalam bermasyarakat misalnya
subsidi pendidikan contohnya beasiswa, vocational trainings atau
pelatihan keterampilan kepada anak yang berhenti bersekolah,
menyediakan perlengkapan sekolah baik yang umum, pesantren
maupun madrasah, serta pengadaan penyuluhan bagi masyarakat.
3) Tonasa Sehat (Peningkatan kesehatan masyarakat) Yaitu kebutuhan
dasar masyarakat dapat terpenuhi baik secara swadaya maupun
dengan melibatkan pemerintah melalui program tonasa sehat.
Program bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat seperti
pembaharuan pada balai pengobatan masyarakat, dalam kegiatan
pengobatan gratis, khitanan massal, donor darah melalui Semen
Tonasa Klinik and Hospital (STKH).
4) Tonasa Bersahaja meliputi Pengembangan Seni, Sosial, Budaya dan
Olahraga, dengan perkembangan susunan nilai serta norma yang
terdapat pada komunitas. Hal tersebut perseroan turut serta dalam
kegiatan masyarakat yang bersifat meningkatkan rasa solidaritas
serta kerja sama usaha yang dilakukan yaitu dengan mengarahkan,
mendukung pertumbuhan seni, budaya, keagamaan, olahraga,
pemuda dan aktivitas sosial lainnya melalui program tonasa
bersahaja.
5) Tonasa Hijau (Pengembangan kualitas lingkungan hidup dan sarana
prasarana skala kecil dan menengah) Yaitu terpenuhinya kebutuhan
dasar prasarana dan sarana lingkungan permukiman serta kegiatan
54
penghijauan baik yang dilaksanakan secara bersinergi dan
berkesinambungan melalui program tonasa hijau.
7. Lingkup Area /Program Kerja Corporate Social Responsibility
Dalam ruang lingkup area terbagi menjadi 3, antara lain:
1) Ring 1, Wilayah yang berada pada area terkena dampak operasi
perusahaan, baik aktivitas pabrik, pelabuhan, BTG maupun
penambangan. Terbagi atas 11 (sebelas) desa/kelurahan yang
mungkin akan berkembang sampai sekitar 13 s/d 15 desa kelurahan
dalam kurun 3-5 tahun ke depan diantaranya :
1. Desa Mangilu, Kelurahan Kalabbirang, Kelurahan. Bontoa,
2. Desa Biring Ere, Kelurahan Sapanang,
3. Desa Taraweang dan Kelurahan. Samalewa,
4. Desa Bowong Cindea
5. Desa Bulu Cindea.
6. Kelurahan Bori Appaka Kecamatan Bungoro,
7. Desa Tabo-Tabo Kecamatan Bungoro,
8. Desa Bara Batu Kecamatan Labakkang,
9. Desa Bulu Tullue Kecamatan Tondong Tollasa,
10. Desa Banti Murung Kecamatan Tondong Tollasa
11. Desa Malaka Kecamatan Tondong Tollasa
2) Ring 2, Area yang tidak tertimpa langsung dampak aktivitas operasi
perusahaan, baik dari sektor operasi pabrik dan penambangan. Akan
tetapi area tersebut merupakan koridor yang dilalui oleh angkutan
muatan produksi perseroan.
55
3) Ring 3, Wilayah yang bukan termasuk area Ring 1 dan Ring 2 dan
tidak tertimpa dampak langsung dari operasional perusahaan. Tetapi
masih termasuk wilayah Sulawesi Selatan.
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Kinerja Lingkungan PT. Semen Tonasa melalui Program Corporate
Social Responsibility
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER)
merupakan kebijakan atas Kementerian Negara Lingkungan Hidup yang
menyusun pembenahan perusahaan dalam penataan lingkungan hidup
berupa aktivitas dengan tujuan mengimplementasikan cleaner production.
Kinerja lingkungan PT. Semen Tonasa mendapatkan penghargaan
Proper Hijau, hal ini membuktikan bahwa perseroan peduli akan kesadaran
lingkungan sekitar. Berikut deskripsi hasil wawancara penulis dengan
informan (pihak perusahaan) oleh Bapak Yasin selaku Kepala Bagian
Lingkungan, diantaranya:
1. Penghijauan atau penanaman pohon, merupakan kegiatan tahunan
yang rutin diselenggarakan perseroan ke berbagai wilayah, baik itu
meliputi Ring 1, Ring 2, Ring 3
2. Penyaluran air bersih, Perseroan juga menyalurkan bantuan air bersih
pada beberapa wilayah salah satunya Biring Kassi, Desa Bulu Cindea
Kecamatan Bungoro. Dengan bantuan air bersih tersebut perseroan
berharap dapat membantu masyarakat yang kekurangan air bersih.
56
3. Sumbangsih kerugian dalam bentuk uang debu. Beberapa Masyarakat
yang tertimpa imbas langsung dari aktivitas operasi perusahaan akan
menerima bantuan uang debu, yang termasuk dalam bagian area Ring 1
4. Mengadakan penyiraman pada bagian batu bara secara teratur dengan
tujuan menekan penurunan tingkat pencemaran.
Mengenai pernyataan tersebut berkaitan dengan pertanyaan penulis:
“Bagaimana kontribusi perseroan mengenai Kinerja Lingkungan?”
Adapun tanggapan oleh Informan mengenai pertanyaan penulis:
“Mengenai kinerja lingkungan, kita melakukan berbagai program serta upaya seperti penanaman bibit pohon, penyediaan air bersih, bantuan kompensasi, serta rutin melakukan penyiraman batu bara agar debu tersebut bisa berkurang. Mobil yang mengangkut batu bara atau bahan yang lain ditutup menggunakan terpal tebal agar debunya itu tidak tersebar kemana-mana” (Hasil Wawancara Tanggal 20 Juli 2020)
Hal tersebut menunjukkan bahwa perseroan berupaya menanggulangi
persoalan lingkungan, serta menciptakan resolusi yang tepat agar imbas
dari aktivitas operasional perseroan dapat menurun. Adapun tanggapan
masyarakat terkait kinerja lingkungan,diantaranya:
“Penanaman benih pohon, sempat diadakan dikampung kami. Kalau tidak salah kurang lebih 1000 benih pohon ditanam, tapi dari semua yang dikasih sebagian hidup sebagian lagi mati.” (Hasil Wawancara Tanggal 2 September 2020).
“Bantuan air bersih memang ada tapi tidak setiap hari. Ada waktunya
dan itu kita tidak tahu kapan. Kalaupun ada bantuan biasanya masih kurang masih banyak yang tidak dapat.” (Hasil Wawancara Tanggal 2 September 2020).
“Bantuan uang debu, pembagiannya tidak merata. Ada yang dapat
padahal tidak terlalu kena dampaknya, sedangkan yang parah sekali terkena dampak tidak dapat.” (Hasil Wawancara Tanggal 2 September).
Tanggapan masyarakat tersebut masih banyak bantuan dari perusahaan
yang belum merata, masih perlu perbaikan strategi maupun kebijakan akan
dampak debu yang ditimbulkan.
57
2. Kinerja Sosial PT. Semen Tonasa melalui Program Corporate Social
Responsibility
Melalui Visi Corporate Social Responsibility pada perseroan yang
berbunyi “Menjadi perusahaan semen terkemuka pada Asia dengan kinerja
prima bersama stockholders dan kontribusi pada pembangunan
berkelanjutan”. Dengan program PKBL yang bertemakan “TONASA
BERSAUDARAH”, terdapat 5 pilar program antaranya Tonasa Cerdas,
Tonasa Sehat, Tonasa Mandiri, Tonasa Hijau serta Tonasa Bersahaja.
Kelima program inilah yang akan menjadi meningkatkan kelestarian alam
dan lingkungan, kesejahteraan, serta pemberdayaan masyarakat.
Selanjutnya pemaparan penulis mengenai wawancara dengan
informan (pihak perusahaan) Bapak H. Abdul Kadir yang merupakan
Kepala bagian Biro CSR & PKBL:
Program TJSL, perseroan mengadakan distribusi melalui “Program
Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL)” yang anggaran
disisihkan minimal 2% dari laba setelah pajak. Sesuai blueprint yang telah
ditetapkan terdapat beberapa pilar.
Berikut deskripsi hasil wawancara penulis dengan informan, diantaranya:
1. Bedah Rumah, Berlandaskan informasi yang didapatkan penulis oleh
pihak perusahaan. Pada tahun 2018 yang lalu perusahaan
melaksanakan kegiatan bedah rumah antaranya kampung Samaelo,
kelurahan Bontoa, Kecamatan Minasatene, daerah termasuk dalam
kategori Ring 1. Mengenai pernyataan tersebut berkaitan dengan
pertanyaan oleh penulis:
58
“Bagaimana kontribusi perseroan mengenai program bantuan dalam
tonasa bersahaja?”
Atas pertanyaan tersebut Informan menyatakan bahwa melalui
bantuan tersebut PT. Semen Tonasa sekiranya dapat membantu
masyarakat yang kurang mampu, serta dengan adanya bantuan
bedah rumah mampu mendekatkan perseroan dengan masyarakat.
Sesuai dengan kutipan wawancara penulis dengan informan (pihak
perusahaan), menjelaskan:
“Bantuan bedah rumah berjalan sudah lama, kita menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu. Sebelumnya kita survei apakah benar-benar layak untuk diberi bantuan.” (hasil wawancara tanggal 15 Juli 2020 Oleh Bapak H. Khadir).
Hal ini menunjukkan bahwa program batuan perseroan mengenai
tonasa bersahaja salah satu diantaranya melalui bedah rumah, sudah
berjalan efektif membantu masyarakat.
2. Peduli UKM, tidak hanya bedah rumah saja perseroan juga
menyalurkan CSR untuk membantu Usaha Menengah Kecil (UKM).
Pada tahun 2018 yang lalu berdasarkan informasi yang didapatkan
penulis oleh pihak perusahaan. Perseroan menargetkan Rp 11,9 M
dana bantuan bergulir untuk ratusan UKM, bantuan dana nantinya
disalurkan kepada seluruh area Ring 1 yang meliputi 11 desa, Ring 2
meliputi seluruh wilayah Kecamatan Pangkep, Ring 3 yang
merupakan area luar Kabupaten Pangkep tetapi masih berada pada
area Sulawesi Selatan. Mengenai pernyataan tersebut berkaitan
59
dengan pertanyaan mengenai bantuan PKBL yang memberikan
bantuan modal:
“Bagaimana kontribusi perseroan mengenai program bantuan
dalam Tonasa Mandiri?”
Atas pertanyaan tersebut Informan menyatakan bahwa bantuan
dana yang disalurkan oleh perseroan bertujuan membantu Usaha
Menengah Kecil (UKM), dengan cara mengajukan permohonan
berupa proposal. Sesuai dengan kutipan wawancara penulis dengan
informan (pihak perusahaan), menjelaskan:
“Untuk bantuan dana bagi para UKM seperti bantuan modal usaha, kita punya program PKBL Tonasa Mandiri. Masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan sekiranya mengajukan proposal kepada kami, nantinya proposal tersebut kita uji kelayakan. Apakah layak mendapatkan bantuan atau tidak.” (Hasil wawancara tanggal 15 Juli 2020)
Adapun tanggapan masyarakat terhadap program tersebut:
“Mengenai bantuan dana sudah ada sejak dulu, kita mengajukan permohonan bantuan ke tonasa. Tapi tidak semua yang mengajukan dapat bantuan mungkin dilihat juga dari usaha yang kita lakukan.” (Hasil Wawancara Tanggal 27 Juli 2020 oleh Ibu Ramlah).
Hal ini menunjukkan bahwa kepedulian perseroan akan
kesejahteraan masyarakat sudah baik, namun perlu ditindak lanjut
mengenai penyalurannya. Sebagian masyarakat beranggapan bahwa
bantuan dana tersebut belum merata masih banyak masyarakat yang
mengajukan permohonan tetapi tidak mendapatkan bantuan.
3. Pendidikan, dalam hal pendidikan perusahaan menyalurkan bantuan
dana berupa beasiswa, tidak hanya itu penyaluran perlengkapan bagi
PAUD/Pendidikan Anak Usia Dini pada area Ring I, meliputi
60
perlengkapan prasarana rak buku, globe. Pemasokan perlengkapan
sekolah meliputi perlengkapan yang terdapat dalam laboratorium,
pelatihan keahlian (kursus), seminar, pemeliharaan seni budaya.
Mengenai pernyataan diatas menyangkut pertanyaan penulis:
“Bagaimana kontribusi perseroan mengenai Tonasa Cerdas?”
Atas pertanyaan tersebut Informan menyatakan bahwa PT. Semen
Tonasa memberikan sumbangsih berupa beasiswa pendidikan, baik
itu berupa uang tunai, alat tulis, buku paket, mulai dari SD hingga
SMA. Sesuai dengan kutipan wawancara penulis dengan informan
(pihak perusahaan), menjelaskan:
“Mengenai Tonasa Cerdas, seperti beasiswa bantuan peralatan dan perlengkapan, dilaksanakannya seminar, pelatihan kerja. Bantuan program tersebut bisa dibilang rutin dilaksanakan pada tahun ke tahun.” (Hasil Wawancara Tanggal 15 Juli 2020 oleh Bapak H. Khadir).
Tanggapan responden (masyarakat) mengenai Tonasa Cerdas:
“Bantuan beasiswa bagi anak sekolah dari SD sampai SMA/SMK baik itu yang kurang mampu dan berprestasi. Bantuan buku paket biasanya dibagikan secara gratis.” (Hasil Wawancara tanggal 27 Juli Oleh Ibu Desi).
Hal tersebut menunjukkan bahwa bantuan pendidikan oleh perseroan
dapat membantu masyarakat yang kurang mampu, namun sebagian
kecil masyarakat kurang tahu mengenai program tersebut. Adapun
program bantuan ini akan berjalan lebih efektif apabila ditindak lanjut
pihak perusahaan agar bantuan beasiswa berjalan lebih merata.
61
4. Kesehatan, berdasarkan hasil laporan yang berhasil penulis penulis
dapat dari pihak perusahaan tahun 2012 perseroan melakukan
program sunatan massal kepada anak-anak yang jumlahnya kurang
lebih 200 anak dari Kelurahan Kalabirang, Bontoa, Desa Mangilu,
Desa Biringere, Desa Bulu Cindea, Desa Taraweang, Desa Barabatu,
dan Desa Bowong Cindea, kawasan tersebut termasuk kelompok
Ring 1. Selain dari kegiatan tersebut perseroan pun melakukan
program pengobatan gratis, penyuluhan kesehatan dan gizi, serta
imunisasi balita. Mengenai pernyataan diatas menyangkut
pertanyaan penulis:
“Bagaimana kontribusi perseroan mengenai Tonasa Sehat?”
Atas pertanyaan tersebut Informan menyatakan bahwa program
pengobatan gratis, sunatan massal dilaksanakan tiap enam bulan
sekali jadi dua kali dalam setahun diselenggarakan. Sesuai dengan
kutipan wawancara penulis dengan informan (pihak perusahaan),
menjelaskan:
“Mengenai Tonasa Sehat, perseroan mengadakan program pengobatan gratis tiap enam bulan sekali yang dilaksanakan rumah sakit tonasa II, begitu pun dengan sunatan massal yang merupakan acara tahunan perseroan” (Hasil Wawancara 15 Juli 2020 Oleh Bapak H. khadir).
Tanggapan masyarakat mengenai program Tonasa Sehat:
“Tonasa biasanya mengadakan pengobatan gratis dan biasanya rumah sakit tonasa II, bukan di desa. Sunat massal sendiri biasa diadakan menjelang ulang tahun pabrik.” (Hasil Wawancara Tanggal 28 Juli 2020 oleh Ibu Halima).
62
Hal ini menunjukkan bahwa program Tonasa Sehat sudah berjalan
efektif, namun sebagian masyarakat menginginkan pengobatan
dilaksanakan pada desa-desa setempat. Jadi tidak mesti harus ke
rumah sakit lagi.
5. Tonasa hijau seperti program penanaman pohon mendapatkan
apresiasi yang sangat luar biasa, perseroan menerima sertifikat dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai bentuk
apresiasi terhadap kegiatan CSR Semen Tonasa, khususnya
program Tonasa hijau (Penanaman pohon yg dilakukan selama tahun
2016-2017). Mengenai pernyataan diatas menyangkut pertanyaan
penulis:
“Bagaimana kontribusi perseroan mengenai Tonasa Hijau?”
Atas pertanyaan tersebut Informan (pihak perusahaan) menyatakan
bahwa:
“Dalam program Tonasa hijau, meliputi penanaman bibit pohon lokasi yang berbeda, serta dibagikan kepada masyarakat bibit-bibit tanaman.” (Hasil Wawancara Tanggal 15 Juli 2020 oleh Bapak H. Khadir).
Tanggapan masyarakat terhadap Tonasa Hijau:
“Penanaman bibit pohon, pernah dilakukan desa kami. Kalau tidak salah 1000 bibit, tapi dari itu semua ada juga yang mati ada juga yang bertahan sampai sekarang.” (Hasil Wawancara Tanggal 2 September 2020 oleh Pak Mulyadi).
3. Hasil Audit Kinerja Sosial dan Lingkungan
PT. Semen Tonasa dalam upaya membangun masyarakat dapat
dilihat dari program yang implementasi dalam kurun waktu beberapa
63
tahun ini. Pengembangan masyarakat berkaitan dengan bagaimana
mengetahui kebutuhan serta masalah yang terjadi masyarakat
setempat sehingga perusahaan dapat menerapkan program
selanjutnya.
Program kinerja dalam membangun kepedulian masyarakat dalam
sektor kesehatan seperti bantuan pengobatan gratis, sunatan massal
dan lain-lain. Menyiapkan program air bersih bagi masyarakat. Sektor
pendidikan melalui program bantuan dana meliputi beasiswa, bantuan
perlengkapan dan peralatan sekolah mulai dari buku tulis hingga buku
paket, Sektor lingkungan dengan program penanaman bibit pohon
serta penyiraman jalan guna mengurangi debu yang mengusik
masyarakat. Adanya bantuan program bedah rumah bagi masyarakat
yang membutuhkan.
“Dengan program tersebut sekiranya masyarakat dapat dapat terbantu, kami disini terus mengevaluasi apa saja yang menjadi keluhan masyarakat. Kami berharap bantuan yang disalurkan ke masyarakat dapat dipergunakan dengan baik. Kami mempunyai konsultan CSR, melalui konsultan ini dilakukan mediasi dua jalur, yaitu informasi dari konsultan dan forum desa baik itu pemuda, wanita, dari berbagai usia, yang mewakili setiap lapisan masyarakat inilah yang nantinya menjadi wadah menampung semua aspirasi masyarakat.” (Hasil Wawancara Tanggal 20 Juli 2020 oleh Bapak H. Khadir).
Berikut beberapa ulasan Wawancara penulis dengan masyarakat
yang berada pada wilayah RING 1 mengenai pertanyaan:
“Bagaimana kegiatan perseroan dalam program CSR?”
Atas pertanyaan tersebut, berikut beberapa tanggapan masyarakat
mengenai kegiatan program CSR:
“Kegiatan tonasa pada kampung ini sudah banyak, pembagian bantuan sembako pernah, beasiswa anak-anak. Seperti pembagian sembako biasanya tidak menentu waktunya tapi beasiswa itu rutin seperti yang kurang mampu biasa dapat” (Hasil Wawancara Tanggal 3
64
Agustus oleh Pak Musakkir). “Kita yang tinggalnya pas jalan raya tempat keluar masuknya mobil
besar pengangkut semen, jadi itu debu selalu masuk ke rumah belum lagi debu dari pabrik. Tapi setiap pagi sekitar jam-jam 9 ke atas ada penyemprotan jalanan supaya mengurangi sedikit debu” (Hasil Wawancara Tanggal 3 Agustus oleh Ibu Halima)
“Masalah uang debu, kenapa ada yang dapat ada juga yang tidak.
Sama-samaki tinggal dekat pabrik yang seperti ini biasa kita tidak setuju” (Hasil wawancara Tanggal 3 Agustus oleh Pak Anwar)
Pada dasarnya masyarakat menilai kegiatan program yang
dilakukan oleh perusahaan sudah terlaksana, namun masih banyak
yang perlu ditindak lanjut. Perseroan terus mengevaluasi program
kinerja CSR agar masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Berikut
gambaran mengenai pelaksanaan CSR & PKBL pada PT. Semen
Tonasa
Gambar 4.4 Pelaksanaan CSR & PKBL
CSR
Departement
Biro CSR/PKBL
Konsultasi CSR dan
Lapangan
CDM/CDO/LCO
Forum Desa
Kelompok
Sosial
Kelompok
Ekonomis
Kades/
Kelurahan
Kelompok
Lingkungan
Komunitas Sasaran
65
4. Kinerja PT. Semen Tonasa Melalui Corporate Social Responsibility
Rancangan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMN
meliputi: (1) Pemberdayaan SDM lokal (pelajar, pemuda dan mahasiswa
termasuk didalamnya); (2) Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat sekitar
daerah operasi; (3) Pembangunan fasilitas sosial/umum, (4)
Pengembangan kesehatan masyarakat, (5) Sosial budaya, dan lain-lain.
Sejak 1968 PT Semen Tonasa telah melaksanakan kegiatan yang
berbasis pengembangan masyarakat pada bidang pendidikan,
kesehatan, ekonomi, sosbud dan lingkungan. Sumber dan Bina
Lingkungan Sesuai dengan PERMEN No.05/MBU/2007, Pasal 9
diantaranya :
a. Penyisihan Laba setelah pajak sebesar 2%
b. Jasa administrasi pinjaman/marjin/bagi hasil, bunga deposito
dan/atau jasa giro dari dana Program Kemitraan setelah
dikurangi beban operasional.
Berikut program kinerja yang dilakukan oleh PT. Semen Tonasa pada
tahun 2018 sampai dengan 2019, yang didapatkan oleh penulis melalui
wawancara:
1. Penghijauan atau penanaman pohon area linggar.
2. Penyaluran air bersih.
3. Bantuan dana (Uang Debu).
4. Bedah rumah.
5. Bantuan dana bagi UKM.
6. Beasiswa Pendidikan.
7. Kesehatan.
66
Adapun tanggapan masyarakat mengenai bantuan tersebut
“Kami berharap bantuan dari tonasa lebih ditingkatkan lagi, sebaiknya itu orang tonasa langsung datang ke desa yang memantau. Semoga bantuannya berkelanjutan” (Hasil wawancara Ibu Halima /Masyarakat setempat)
Pihak perseroan sudah berusaha membangun kerja sama dengan
masyarakat, menumbuhkan kepedulian terhadap sesama. Begitu pun
masyarakat mengharapkan uluran bantuan perseroan secara langsung.
Masyarakat berharap agar bantuan tersebut dilakukan secara konsisten
dan berkelanjutan. Pihak perusahaan pun terus berbenah agar ke depan
program kinerja CSR dapat dinikmati setiap kalangan.
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan diatas maka penulis
menyimpulkan:
1. Penerapan audit kinerja lingkungan PT. Semen Tonasa melalui
program corporate social responsibility atau kemitraan bina lingkungan
yang bertemakan “TONASA BERSAUDARAH”, terdapat 5 pilar yaitu
Tonasa Cerdas, Tonasa Sehat, Tonasa Mandiri, Tonasa Hijau serta
Tonasa Bersahaja. Kelima program inilah yang akan menjadi
meningkatkan kelestarian alam dan lingkungan, kesejahteraan, serta
pemberdayaan masyarakat.
2. Program – program Corporate Social Responsibility perseroan sudah
efektif, namun perlu ditinjau kembali penyaluran bantuan ke
masyarakat secara langsung, pengawasan lebih menyeluruh agar
program tersebut tidak tumpang tindih. Sebagaian masyarakat
mendapatkan bantuan sebagian lagi belum merasakan bantuan dari
perseroan.
B. Saran
Dari hasil kesimpulan diatas maka, penulis menyarankan:
1. Perseroan telah berusaha menciptakan produksi yang ramah
lingkungan dengan membentuk tonasa bersaudarah yang terdiri dari
beberapa pilar, dalam kelima pilar tersebut hendaknya dikelolah
dengan baik sehingga pengaplikasian dapat tersalurkan dengan baik.
68
2. Dibutuhkan keterbukaan tiap kampung atau desa dengan perseroan
sangat perlu diterapkan, baik dalam hal keberhasilan program CSR
sekiranya perseroan ikut berperan langsung dalam kegiatan tersebut,
sehingga masyarakat dapat mengeluarkan aspirasinya melalui
program CSR, umpan balik dari hal tersebut nantinya program CSR
berjalan lebih efektif baik bagi masyarakat maupun perseroan itu
sendiri.
69
DAFTAR PUSTAKA
Ambarini, N.S.B. (2007). Audit Lingkungan Sebagai Perwujudan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ( Corporate Social Responsibility ) Di Era Globalisasi Ekonomi Nur Sulisty. Audit Lingkungan, Ii, 93–101.
Bing Bedjo Tanudjaja. (2006). Perkembangan Corporate Social Responsibility Di Indonesia. Nirmana, 8(2), 92–98.
Cahya, B.T.(2014). Transformasi Konsep Corporate Social Responsibility (Csr). Iqtishadia: Jurnal Kajian Ekonomi Dan Bisnis Islam STAIN Kudus, 7(2), 203–222.
Dakwah, F., Komunikasi, D. A. N., Islam, U., & Alauddin, N. (2016). Corporate Social Responsibility( CSR ).
Handoyo,S. (2014). The Development of Indonesia Environmental Performance and Environmental Compliance. Journal of Accounting Auditing and Business, 1(1), 74. https://doi.org/10.24198/jaab.v1i1.15656
Harni,D., Azis, E., & Ekonomi, F. (2014). Pengaruh Corporate Social Responsibility ( CSR ) Terhadap Citra Perusahaan PT . BANK DANAMON INDONESIA TBK. 1–9.
Ikhsan,A. (2008). Akuntansi Lingkungan dan Pengungkapannya. Jurnal Lingkungan, 1997, 2002–2004.
Iswanto, H. (2014). Pengaruh Corporate Social Responsibility ( CSR ) Terhadap Citra ( Survei pada Warga RW 2 , Kelurahan Panjang Jiwo , Kecamatan Tenggilis Mejoyo , Kota Surabaya yang Tinggal Sekitar PT Vitapharm ). 13(1), 1–7.
lorita evi. (2014). Analisis Implementasi Corporate Sosial Responsibility (CSR) Berdasarkan Prinsip Good Corporate Governance Di PT. BIO NUSANTARA
70
TEKNOLOGI. 1(2), 51–60.
Manuhara, wahyu P. (2014). Audit lingkungan: pengungkapan isu lingkungan dalam laporan keuangan audit. Akuntansi & Investasi, 1(2), 85–92.
Muhatar, S. (2012). Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility ( CSR ) Oleh Humas PT . SEMEN TONASA Terhadap Komunitas Lokal Di Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan Communication Strategy On Corporate Social Responsibility ( CSR ) Impement.
Negara, M., & Hidup, L. (1994). Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No . 42 Tahun 1994 Tentang : Pedoman Umum Pelaksanaan Audit Lingkungan. 42.
Nurlaila. (2015). Dampak aktivitas produksi tambang PT. Semen Tonasa Terhadap Perubahan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat KAB Pangkajene Dan Kepulauan.
Oktalia,D. (2014). Pengaruh Kinerja Lingkungan Dan Profitabilitas Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure Dalam Laporan Tahunan Perusahaan. 1. https://doi.org/10.4324/9781315853178
Profil, semen tonasa. (n.d.). PT SEMEN TONASA.
Purwanto,O.A.T. (2000). Pengukuran Kinerja Lingkungan. Pengukuran Kinerja Lingkungan, 10, 1–25.
Responsibility,C.S. (2016). Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility. 628–685.
Rifanto,R.A. (2015). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja keuangan (Studi pada Sektor Pertambangan Bursa Efek Indonesia pada Periode 2010-2012). 2(1), 497–523.
Saepul, A., Metode, E. B., Kualitatif, P., Telinga, H., & Stmik, M. (2016). DAFTAR PUSTAKA Asep Saepul Hamdi dan E. Baharuddin. 2014. 2011–2012.
71
Sari,E. K., & Mulyana, A. (2015). Implementasi Program CSR Lingkungan PT . SEMEN BATURAJA ( PERSERO ) Tbk Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kabupaten OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN. 13(1), 42–54.
Shabir, nurul inayah. (2014). Analisis implementasi corporate social responsibility (csr) pt semen tonasa dalam upaya pengembangan masyarakat sekitar.
Suharto, E. (2008a). Corporate Social Responsibility. 1–11.
Suharto, E. (2008b). Menggagas Standar Audit Program CSR. 1998, 1–10.
Sulistyo. (2007). Pernyataan kebijakan lingkungan. Journal of Accounting Auditing and Business.
sunaryo. (2010). Corporate Sosial Responsibility (CSR) dalam Perspektif Pembangunan.pdf.
Suratno. (2006). Pengaruh Environmental Performance Terhadap Environmental Disclosure dan Economic Performance (Thesis). 8, 18–45.
sutojo. (2004). citra perusahaan. 1–12.
Takbir, M. (2017). Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kemakmuran Rakyat ( Studi Kasus PT . Semen Tonasa Kabupaten Pangkep ).
Vegawati, S. M. (2015). Pengaruh Program Corporate Social Responsibility ( CSR ) Terhadap Citra Perusahan ( Survey Pada Warga Desa Sidodadi Kelurahan Kalirejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang ). 20(1), 1–6.
Wijaya,B. A., & Nuryatno, M. (2010). Pengaruh Environmental Performance Dan Environmental Disclosure Terhadap Economic Performance. Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi, Dan Keuangan Publik, 9(2), 141.
Wijayanti,P. (2011). mekanisme corporate goverence terhadap konservasi
72
akuntansi Indonesia. Akuntansi & Investasi, 86–101.
73
LAMPIRAN
Dokumentasi Penulis
A. Berikut dokumentansi program kinerja corporate social responsibility tahun
2015 hingga 2019
Pembuatan sumur umum masyarakat Bulu Cindea
74
Bantuan Bedah Rumah Di Desa Mangilu
75
Bantuan Pinjaman Modal Yang Dilaksankan pada Tahun 2016-2017
76
Bakti Sosial Berupa Sunatan Massal
77
Bantuan Beasiswa SD, SMP, SMA & Mahasiswa
78
Bakti Sosial Desa Mangilu, Kabupaten Pangkep Kamis (24/10/2019)
Penyerahan Bantuan Korban Bencana Angin Puting Beliung Kecamatan
Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Kamis 22 Maret 2018
79
Penanaman Ribuan Bibit Pohon Trembesi, Sengon dan Mangrove
80
Tanda Terima Surat Meneliti
81
BIOGRAFI PENULIS
Masitha Nanda Ulan panggilan Nanda lahir di
Tonasa pada tanggal 25 Oktober 1996 dari
pasangan suami istri bapak Abd. Rahmat TJ dan ibu
St. Halijah. Peneliti adalah anak pertama dari 2
bersaudara. Peneliti sekarang bertempat di Tonasa I
kecamatan Balocci kabupaten Pangkep.
Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti
yaitu SD 3 Negeri Tonasa I lulus tahun 2008. SMPS Seman Tonasa I lulus tahun
2011, SMAS Semen Tonasa I lulus tahun 2014, dan mulai tahun 2016 mengikuti
program S1 Akuntansi Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar sampai
dengan sekarang. Sampai menulis skripsi ini penulis masih terdaftar sebagai
mahasiswa program S1 Akuntansi kampus Universitas Muhammadiyah
makassar.
82