PENENTUAN DOSIS EFEKTIF I. Metodologi...

Transcript of PENENTUAN DOSIS EFEKTIF I. Metodologi...

2013, No.672 24

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI DALAM PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

PENENTUAN DOSIS EFEKTIF

I. Metodologi Perhitungan

Dosis Efektif merupakan akumulasi penerimaan dosis yang berasal dari paparan

eksterna dan interna.

Paparan interna dapat terjadi melalui:

a. Pencernaan; dan

b. Pernafasan.

Metodologi perhitungan Dosis Efektif dapat menggunakan formulasi sebagai

berikut:

( ) ( ) ( ) inhjj

inhjj

ingjingjpT IgeIgeHE ,,,,10 ∑∑ ++=

ET = Dosis Efektif (Sv).

Hp(10) = Dosis Ekivalen dari penetrasi radiasi pada kedalaman 10 mm yang didapat dari hasil pembacaan dosimetri perorangan (Sv).

e(g)j,ing = Dosis Efektif terikat per satuan masukan melalui pencernaan untuk radionuklida j oleh kelompok umur g sebagaimana tercantum dalam Tabel II (Sv.Bq-1).

e(g)j,inh = Dosis Efektif terikat per satuan masukan melalui pernafasan untuk radionuklida j oleh kelompok umur g sebagaimana tercantum dalam Tabel II (Sv.Bq-1).

Ij,ing = masukan melalui pencernaan dari radionuklida j (Bq).

Ij,inh = masukan melalui pernafasan dari radionuklida j (Bq).

www.djpp.kemenkumham.go.id

http://www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.672 25

Hp(10) dapat digunakan untuk semua jenis sumber radiasi kecuali untuk sumber

radiasi neutron dengan energi 1 eV sampai 30 keV.

Dengan mengikuti kondisi sebagai berikut maka NBD tidak akan terlampaui:

( )∑∑ ≤++

j Linhj

inhj

j Lingj

ingjp

II

NBDH

110

,,

,

,,

,

NBD = Nilai Batas Dosis (20 mSv).

Ij,ing,L = batas masukan tahunan melalui perncernaan dari radionuklida

tertentu (Batas Masukan Tahunan pencernaan)

ingjgeNBD

,)(.

Ij,inh,L = batas masukan tahunan melalui pernafasan dari radionuklida

tertentu (Batas Masukan Tahunan pernafasan)

inhjgeNBD

,)(.

II. Tabel Dosis Efektif Terikat Per Satuan Masukan Melalui Pernafasan

dan Pencernaan Keterangan untuk proses penyerapan paru-paru terhadap radionuklida:

Tipe Cepat (C) : 100% diserap dengan waktu paro 10 menit. Terdapat penyerapan cepat dari hampir semua bahan yang terdeposit dalam trachea dan bronchi, bronchiolar dan alveolar-interstitial dan 50 % terdeposit dalam posterior nasal dan orral passage yang dibersihkan saluran pencernaan melalui metabolisme tubuh.

Tipe Sedang (S) : 10 % diserap dengan waktu paro 10 menit dan 90 % dengan waktu paro 140 hari. Terdapat penyerapan cepat sekitar 10% terdeposit di trachea dan bronchi dan bronchiolar, 5 % terdeposit dalam posterior nasal dan orral passage. Sekitar 70% dari yang terdeposit dalam alveolar-interstitial akan mencapai cairan tubuh.

Tipe Lambat (L) : 0,1 % diserap dengan waktu paro 10 menit dan 99,9 % dengan waktu paro 7000 hari. Terdapat sedikit penyerapan dari extrathoracic, trachea dan bronchi, atau bronchiolar, dan sekitar 10% dari yang terdeposit dalam alveolar-interstitial akan mencapai cairan tubuh.

f1 (gut transfer factor) merupakan fraksi dari senyawa yang masuk ke dalam cairan tubuh, dan diperlukan untuk mendapatkan nilai dosis efektif terikat per satuan masukan (e(g)).

2013, No.672 26

2013, No.672 27

2013, No.672 28

2013, No.672 29

2013, No.672 30

2013, No.672 31

2013, No.672 32

2013, No.672 33

2013, No.672 34

2013, No.672 35

2013, No.672 36

2013, No.672 37

2013, No.672 38

2013, No.672 39

2013, No.672 40

2013, No.672 41

2013, No.672 42

2013, No.672 43

2013, No.672 44

2013, No.672 45

2013, No.672 46

2013, No.672 47

2013, No.672 48

2013, No.672 49

2013, No.672 50

2013, No.672 51

2013, No.672 52

2013, No.672 53

2013, No.672 54

2013, No.672 55

2013, No.672 56

2013, No.672 57

2013, No.672 58

2013, No.672 59

2013, No.672 60

2013, No.672 61

2013, No.672 62

2013, No.672 63

2013, No.672 64

2013, No.672 65

2013, No.672 66

2013, No.672 67

2013, No.672 68

2013, No.672 69

2013, No.672 70

2013, No.672 71

2013, No.672 72

2013, No.672 73

2013, No.672 74

2013, No.672 75

2013, No.672 76

2013, No.672 77

2013, No.672 78

2013, No.672 79

2013, No.672 80

2013, No.672 81

2013, No.672 82

2013, No.672 83

2013, No.672 84

2013, No.672 85

2013, No.672 86

2013, No.672 87

2013, No.672 88

2013, No.672 89

2013, No.672 90

2013, No.672 91

2013, No.672 92

2013, No.672 93

2013, No.672 94

2013, No.672 95

2013, No.672 96

2013, No.672 97

2013, No.672 98

2013, No.672 99

2013, No.672 100

2013, No.672 101

2013, No.672 102

2013, No.672 103

2013, No.672 104

2013, No.672 105

2013, No.672 106

2013, No.672 107

2013, No.672 108

2013, No.672 109

2013, No.672 110

2013, No.672 111

2013, No.672 112

2013, No.672 113

2013, No.672 114

2013, No.672 115

2013, No.672 116

2013, No.672 117

2013, No.672 118

2013, No.672 119

2013, No.672 120

2013, No.672 121

2013, No.672 122

2013, No.672 123

2013, No.672 124

2013, No.672 125

2013, No.672 126

2013, No.672 127

2013, No.672 128

2013, No.672 129

2013, No.672 130

2013, No.672 131

2013, No.672 132

2013, No.672 133

2013, No.672 134

2013, No.672 135

2013, No.672 136

2013, No.672 137

2013, No.672 138

2013, No.672 139

2013, No.672 140

2013, No.672 141

2013, No.672 142

2013, No.672 143

2013, No.672 144

2013, No.672 145

2013, No.672 146

2013, No.672 147

2013, No.672 148

2013, No.672 149

2013, No.672 150

2013, No.672 151

2013, No.672 152

2013, No.672 153

2013, No.672 154

2013, No.672 155

2013, No.672 156

2013, No.672 157

2013, No.672 158

2013, No.672 159

2013, No.672 160

2013, No.672 161

2013, No.672 162

2013, No.672 163

2013, No.672 164

2013, No.672 165

2013, No.672 166

2013, No.672 167

2013, No.672 168

2013, No.672 169

2013, No.672 170

2013, No.672 171

2013, No.672 172

2013, No.672 173

2013, No.672 174

2013, No.672 175

2013, No.672 176

2013, No.672 177

2013, No.672 178

2013, No.672 179

2013, No.672 180

2013, No.672 181

2013, No.672 182

2013, No.672 183

2013, No.672 184

2013, No.672 185

2013, No.672 186

2013, No.672 187

2013, No.672 188

2013, No.672 189

2013, No.672 190

2013, No.672 191

2013, No.672 192

2013, No.672 193

2013, No.672 194

2013, No.672 195

2013, No.672 196

2013, No.672 197

2013, No.672 198

2013, No.672 199

LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI DALAM PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

SISTEMATIKA PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI

Sistematika secara umum dari program proteksi dan keselamatan radiasi,

sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

I.2. Tujuan

I.3. Ruang Lingkup

I.4. Definisi

BAB II. PENYELENGGARA PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI

II.1.Struktur Penyelenggara Proteksi dan Keselamatan Radiasi

II.2. Tugas dan Tanggung Jawab

II.3. Personil yang bekerja di fasilitas atau instalasi termasuk

program pendidikan dan pelatihan mengenai Proteksi dan

Keselamatan Radiasi

II.4. Program jaminan mutu proteksi dan keselamatan radiasi yang

berisi antara lain prosedur kaji ulang dan audit pelaksanaan

program proteksi dan keselamatan radiasi secara berkala

2013, No.672 200

BAB III. DESKRIPSI FASILITAS

III.1. Deskripsi Fasilitas

III.2. Deskripsi Pembagian Daerah Kerja

III.3. Deskripsi Perlengkapan Proteksi Radiasi

BAB IV. PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI

IV.1. Penetapan Pembatas Dosis

IV.2. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam operasi

normal.

IV.2.1. Prosedur Pengoperasian peralatan

IV.2.2. Pembatasan akses pada daerah kerja

IV.2.3.Pemantauan Paparan Radiasi dan/atau kontaminasi

radioaktif di daerah kerja

IV.2.4. Pemantauan radioaktivitas lingkungan di luar fasilitas

atau instalasi

IV.2.5. Pemantauan dosis yang diterima Pekerja Radiasi

IV.2.6. Pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi

IV.3. Rencana penanggulangan Keadaan Darurat

BAB V. REKAMAN DAN LAPORAN

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

AS NATIO LASMAN

PENENTUAN DOSIS EFEKTIF I. Metodologi...

Documents

Transcript of PENENTUAN DOSIS EFEKTIF I. Metodologi...

Penentuan dosis bahan aktif sediaan likuida

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS CISPLATIN · 43 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS CISPLATIN Dosis tikus = 7mg/kgBB Dosis Absolute = 7 x 0,2 = 1,4mg Dosis Mencit = 1,4 x 0,14 (konversi tikus

Penentuan Dosis Antibiotik Pada Sindrom Disfungsi Organ Multiple

BAB IV PENGATURAN IPAL PT. UNITED TRACTOR TBKkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALPTUT/Bab4-PengaturanIPALPT... · Penentuan Dosis Bahan Kimia ... c. Larutkan serbuk PAC tersebut

INTENSITAS RADIOTERAPI PADA KEGANASAN KEPALA LEHER · materi biologi. Dosis radioterapi merupakan dosis yang diabsorpsi, jumlah radiasi Dosis radioterapi merupakan dosis yang diabsorpsi,

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis asetosal file79 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis asetosal Dosis asetosal 30 mg /100 g BB tikus (Wahjoedi, Yun Astuti N.,

DOSIS TUNGGAL DAN DOSIS TERBAGI TERHADAP SKOR ECLAM …

DOSIS EFEKTIF KOMBINASI NATRIUM TIOSULFAT DAN · PDF fileFarmakologi dan Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang bersedia membantu dan menemani penulis

13. Penentuan dosis iradiasi optimal untuk melemahkan ...

Perlindungan pasien anak dan dosis efektif pada pemanfaatan radiasi pengion

Dosis Obat & Macam Dosis

LAPORAN HASIL PENELITIAN - core.ac.uk · mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas ... 4.5.3 Penentuan Dosis Ekstrak Sambiloto ... Pengawas Obat dan

PENENTUAN DOSIS INTERNAL BERBAGAI ORGAN PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20295445-T29894-Penentuan dosis.pdfuniversitas indonesia penentuan dosis internal berbagai organ pada

Omjaylabs’s Blog – Just another WordPress.com weblog · Web viewLEMBAR PENGESAHAN SEBARAN MATERI KALENDER AKADEMIK PENENTUAN KKM PENENTUAN MINGGU EFEKTIF PROGRAM TAHUNAN PROGRAM

PENENTUAN DOSIS KOAGULAN UNTUK MENGOLAH AIR …

Median Dosis Efektif

simulasi penentuan dosis serapan pada brachytherapy prostat ...

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN MASALAH UTAMA … · Nurlia Ikaningtyas, S.Kep, Ns, M.Kep.,Sp.Kep.MB Basuki ... Neleptika dengan dosis efektif rendah bermanfaat pada ... Gangguan

PENENTUAN PARAMETER DISTRIBUSI DOSIS DALAM AIR …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20298040-T30017 - Penentuan parameter.pdfuniversitas indonesia penentuan parameter distribusi dosis

PRE-ELIMINARY PRIMARY WASTEWATER …angga.staff.ipb.ac.id/files/2011/04/K-PPLI-5-Pengolahan... · seperti PAC (poli alumunium ... Penentuan dosis optimum bahan koagulan dilakukan