Post on 25-Nov-2020
Proposal Skripsi
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Della Dwi Cahyani
NIM. 11140161000001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
PERBEDAAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS ANTARA
PESERTA DIDIK YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT (CS)
PADA KONSEP SISTEM ENDOKRIN
(Penelitian Quasi Eksperimen di SMAN 8 Tangerang Selatan)
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Perbedaan Keterampilan Berpikir Kritis Antara Peserta Didik yang
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Script (CS) Pada Konsep Sistem Endokrin,
disusun oleh Della Dwi Cahyani, NIM 11140161000001, Prodi Pendidikan Biologi, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya
ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh
fakultas.
Jakarta, Juni 2020
Yang Mengesahkan,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Meiry Fadilah Noor, M.Si. Dina Rahma Fadlillah, M.Si
NIP. 198005162007102001 NIP. -
iii
iv
ABSTRAK
Della Dwi Cahyani NIM 11140161000001. Perbedaan Keterampilan Berpikir
Kritis Antara Peserta Didik yang Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Cooperative Script (CS) Pada Konsep Sistem Endokrin. Skripsi Program
Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.
Pengembangan potensi tersebut diarahkan kepada kecakapan hidup yang
dibutuhkan untuk berkompetisi dengan masyarakat luas. Salah satu kecakapan
hidup yang dapat dikembangkan adalah keterampilan berpikir kritis. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kritis antara peserta
didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan
model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script pada konsep sistem endokrin
dan mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada indikator
keterampilan berpikir kritis yang diterapkan. Penelitian ini dilaksanakan di SMA
Negeri 8 Kota Tangerang Selatan tahun ajaran 2018/2019. Metode penelitian yang
digunakan adalah quasi eksperimen (eksperimen semu) dengan desain penelitian
non-equivalent control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
purposive sampling. Sampel pada penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas
XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen I dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen
II. Sampel penelitian ini berjumlah 30 orang pada masing-masing kelas. Instrumen
yang digunakan berupa tes keterampilan berpikir kritis dengan bentuk uraian
berjumlah 18 soal. Hasil penelitian terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis
antara peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share dan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script pada konsep
sistem endokrin. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil uji hipotesis pada nilai
posttest dengan perolehan nilai signifikansi 0,003 < 0,05. Aspek berpikir kritis yang
menunjukkan adanya perbedaan signifikan dari hasil uji hipotesis per indikator
terdapat pada aspek eksplanasi dan regulasi diri. Sedangkan aspek berpikir kritis
yang menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada hasil posttest adalah
interpretasi pada kelas ekperimen II (CS) dan inferensi pada kedua kelas
eksperimen. Hal ini berarti bahwa kelas eksperimen II (CS) mampu
mengkategorikan informasi dan mengklarifikasi maknanya, menduga alternatif,
serta menghadirkan argumen terhadap pemecahan masalah dan cara yang tepat
untuk diyakini atau diterapkan.
Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif, Model Think Pair Share, Model
Cooperative Script, Keterampilan Berpikir Kritis, Konsep Sistem
Endokrin.
v
ABSTRACT
Della Dwi Cahyani (NIM : 11140161000001). “The Differences Between the
Critical Thinking Skills of Students Who Learn Using Cooperative Learning
Think Pair Share (TPS) Model and Cooperative Script (CS) Model on The
Concept of Endocrine System”. Essay, Biology Education Study Program, Faculty
of Tarbiya and Teaching Science, Syarif Hidayatullah State Islamic University
Jakarta.
Education is an effort to create an learning atmosphere and learning process for
students actively develop their potential. The development of this potential is
directed to life skills needed to compete with the wider community. One of life skills
that can be developed is critical thinking skills. This study aims to determine the
differences in critical thinking skills between students who use cooperative learning
models of think pair share type and cooperative learning models of cooperative
script type on the concept of the endocrine system and know the differences in
students' critical thinking skills on the indicators of critical thinking skills that are
applied. This research was conducted at SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan in
the academic year 2018/2019. The research method used was a quasi-experimental
(quasi-experimental) study design with a non-equivalent control group design.
Sampling was done by purposive sampling technique. The sample in this study
gathered from two classes, namely class XI IPA 1 as the experimental class I and
class XI IPA 3 as the experimental class II. The research sample consisted of 30
people in each class. The instrument used was in the form of a critical thinking
skills test with a description form total 18 questions. The results of the study there
are differences in critical thinking skills between students who use Think Pair Share
type cooperative learning models and Cooperative Script type cooperative learning
models on the concept of the endocrine system. This is indicated by the results of
hypothesis testing at the posttest value with the acquisition of a significance value
of 0.003 <0.05. Aspects of critical thinking that indicate a significant difference
from the results of hypothesis testing per indicator are found in the aspects of
explanation and self regulation. While the critical thinking aspect that shows a
significant increase in the posttest results is the interpretation of experimental class
II (CS) and inference in both experimental classes. This means that the
experimental class II (CS) is able to categorize information and clarify its meaning,
predict alternatives, and present arguments for problem solving and the right way
to believe or apply.
Keyword : Cooperative Learning, Think Pair Share (TPS), Cooperative Script (CS),
Critical Thinking Skills, Endocrine System Concept.
vi
KATA PENGANTAR
حيم ن ٱلره حم ٱلره بسم ٱلله
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi yang berjudul “Perbedaan Keterampilan Berpikir Kritis
Antara Peserta Didik yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Think Pair Share (TPS) dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Cooperative Script (CS) Pada Konsep Sistem Endokrin” sebagai syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah diutus sebagai
Rasul untuk menyempurnakan akhlak manusia, beserta keluarganya, sahabatnya
dan umatnya hingga akhir zaman. Aamiin ya robbal’alamin.
Dalam penulisan skripsi ini tentunya penulis tidak luput dari kesalahan,
hambatan, dan kesulitan yang dihadapi. Namun atas doa, bantuan, bimbingan dan
motivasi semua pihak, pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag selaku Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Dr.Yanti Herlanti, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Ibu Meiry Fadilah Noor, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, dan arahan selama
penyusunan skripsi.
4. Ibu Dina Rahma Fadlillah, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, saran, arahan dan motivasi bagi penulis sehingga
dapat menyelesaikan skripsi dengan sebaik-baiknya.
5. Ibu Nengsih Juanengsih, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberikan nasihat, arahan, dan bimbingan selama perkuliahan.
vii
6. Ibu Fathiah Alatas, M.Si dosen Pendidikan Fisika UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang turut andil dalam membantu menjadi validator dan
memvalidasi instrumen penulis.
7. Seluruh dosen dan staf di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta khususnya Program Studi Pendidikan Biologi yang
telah memberikan ilmu dan membantu proses administrasi selama
perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapat
berkah dari Allah SWT.
8. Bapak Sopingi, S.Pd, M.Pd selaku guru bidang studi Biologi Kelas XI
SMAN 4 Tangerang Selatan yang telah memberikan izin untuk
melaksanakan kegiatan validasi dalam penelitian ini.
9. Peserta didik kelas XI IPA 1 dan XI IPA 5 SMAN 4 Tangerang Selatan
tahun ajaran 2018-2019 yang telah membantu pelaksanaan kegiatan validasi
dalam penelitian.
10. Ibu Melli Yunerti, S.Si, M.Pd selaku guru bidang studi Biologi Kelas XI
SMAN 8 Tangerang Selatan yang telah memberikan izin untuk
melaksanakan penelitian.
11. Peserta didik kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3 SMAN 8 Tangerang Selatan
tahun ajaran 2018-2019 yang telah membantu melaksanakan penelitian.
12. Teruntuk kedua orang tua tercinta Ayahanda Mirson dan Ibunda Nurya
Lusni yang tak pernah putus mendo’akan, tetes air mata, cucuran keringat
yang tak ternilai, sabar dan tabah dalam memotivasi ananda selama menulis
dan menyelesaikan skripsi ini. Maafkan ananda yang tak dapat
menyelesaikan dengan tepat waktu, namun kalian adalah motivasi terkuat
dalam diri ananda dan ananda persembahkan skripsi ini untuk ayah ibu
tercinta. Tak lupa ucapan terima kasih untuk kakakku tercinta, Adi Nuryadi,
yang telah memberikan dukungan, semangat, dan do’a yang diperlukan
selama penyusunan skripsi sehingga penulis mampu menyelesaikannya.
13. Seluruh teman – teman Pendidikan Biologi 2014 yang tidak dapat
disebutkan satu persatu. Terima kasih selalu mendo’akan, memberi
semangat dan bantuan selama penyusunan skripsi.
viii
14. Kawan – kawan Pendidikan Biologi kelas B 2014 yang telah menemani dan
menorehkan kenangan indah selama masa perkuliahan penulis.
15. Lina Fitri Isnaeni, Laras Khairunnisa, Achmad Ghifari Ramadhan Widya
Astuti, Syifa Aulia Sholihat, dan Alya Sirajudin, yang telah berjuang
bersama dalam penyusunan skripsi dan dalam menghadapi dosen
pembimbing.
16. Kak Dessy Anggraeni Faoziah yang telah menjadi sosok kakak yang sangat
baik bagi penulis sebagai adiknya selama di Ciputat ini.
17. Novrizal Aulia Rahman yang telah menjadi sahabat dari masa suka dan
duka, serta selalu siap membantu dalam kesulitan apapun, penulis
mengucapkan terima kasih banyak.
18. Eva Emalia, Khilda Maulida, Inas Bahiroh dan Lestari Nur Aini yang turut
andil membantu dalam mendokumentasikan dan membantu penulis selama
penelitian.
19. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan dari pihak-pihak yang telah
banyak membantu di dalam pembuatan dan penyusunan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Aamiin.
Jakarta, 15 Juni 2020
Penulis
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH .................................. i
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ................................ ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .............................................. iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
ABSTRACT .................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 7
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 7
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis ................................................................................. 9
1. Kajian Teoritis Berpikir Kritis ......................................................... 9
a. Pengertian Berpikir ..................................................................... 9
b. Pengertian Berpikir Kritis ........................................................... 11
c. Indikator Berpikir Kritis ............................................................. 16
2. Kajian Teoritis Pembelajaran .......................................................... 35
3. Kajian Teoritis Pembelajaran Kooperatif ........................................ 37
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif .......................................... 37
b. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif ...................................... 39
c. Langkah –Langkah Pembelajaran Kooperatif ............................ 40
d. Beberapa Variasi Dalam Model Pembelajaran Kooperatif ......... 42
e. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif .............. 46
x
4. Kajian Teoritis Pembelajaran Think Pair Share .............................. 49
a. Pengertian Pembelajaran Think Pair Share ................................ 49
b. Langkah – Langkah Pembelajaran Think Pair Share ................. 52
c. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Think Pair Share .... 54
5. Kajian Teoritis Pembelajaran Cooperative Script ........................... 55
a. Pengertian Pembelajaran Cooperative Script ............................. 55
b. Langkah – Langkah Pembelajaran Cooperative Script .............. 56
c. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Cooperative Script..59
6. Perbedaan dan Persamaan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)
dan Cooperative Script (CS) ........................................................... 60
7. Kaitan Antara Think Pair Share (TPS), Cooperative Script (CS), dan
Keterampilan Berpikir Kritis ........................................................... 61
8. Kajian Teoritis Konsep Sistem Endokrin ........................................ 65
B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................. 66
C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 68
D. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 70
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 71
B. Metode dan Desain Penelitian .............................................................. 71
C. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 73
1. Populasi ........................................................................................... 73
2. Sampel ............................................................................................. 74
D. Variabel Penelitian ............................................................................... 75
E. Prosedur Penelitian ............................................................................... 75
1. Tahap Pendahuluan.......................................................................... 75
2. Tahap Pelaksanaan .......................................................................... 76
3. Tahap Akhir ..................................................................................... 78
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 78
G. Instrumen Penelitian ............................................................................. 80
1. Instrumen Tes .................................................................................. 80
2. Instrumen Non Tes .......................................................................... 83
a. Lembar Observasi ....................................................................... 83
xi
b. Lembar Pedoman Wawancara .................................................... 83
H. Kalibrasi Instrumen .............................................................................. 84
1. Uji Validitas ..................................................................................... 84
2. Uji Reliabilitas ................................................................................. 86
3. Uji Tingkat Kesukaran..................................................................... 86
4. Uji Daya Pembeda ........................................................................... 87
I. Teknik Analisis Data ............................................................................ 88
1. Uji Prasyarat Hipotesis .................................................................... 88
a. Uji Normalitas ............................................................................. 88
b. Uji Homogenitas ......................................................................... 89
2. Uji Hipotesis .................................................................................... 90
a. Statistika Parametrik ................................................................... 90
b. Statistika Non-Parametrik ........................................................... 91
3. Uji N-Gain ....................................................................................... 91
4. Teknik Analisis Hasil Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Kritis..92
5. Teknik Analisis Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) .................... 93
6. Teknik Analisis Lembar Observasi ................................................. 93
J. Hipotesis Statistik ................................................................................. 93
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................... 94
1. Hasil Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir Kritis ................. 94
2. Hasil Ketercapaian Indikator Keterampilan Berpikir Kritis ............ 95
3. Hasil N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis..................................... 97
4. Hasil Penilaian Lembar Kerja Peserta Didik ................................... 99
5. Hasil Observasi Kegiatan Guru ....................................................... 100
6. Hasil Observasi Kegiatan Peserta Didik .......................................... 102
7. Hasil Wawancara ............................................................................. 106
B. Analisis Data ........................................................................................ 107
1. Uji Statistik Data Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir Kritis...107
a. Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest ................................... 107
b. Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest ................................ 108
c. Uji Hipotesis Data Pretest dan Posttest ...................................... 109
xii
2. Uji Statistik Data Pretest dan Posttest Indikator Keterampilan Berpikir
Kritis ................................................................................................ 110
a. Uji Statistik Data Pretest Indikator Keterampilan Berpikir Kritis...110
b. Uji Statistik Data Posttest Indikator Keterampilan Berpikir Kritis..112
C. Pembahasan .......................................................................................... 113
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 122
B. Saran ..................................................................................................... 122
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 123
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 131
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Berpikir Kritis Ennis........................................................... 18
Tabel 2.2 Indikator Berpikir Kritis Facione ....................................................... 25
Tabel 2.3 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif ........................... 41
Tabel 2.4 Perbandingan Empat Pendekatan dalam Pembelajaran Kooperatif ..... 44
Tabel 2.5 Kaitan Antara Think Pair Share (TPS), Cooperative Script (CS), dan
Keterampilan Berpikir Kritis .............................................................. 61
Tabel 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 71
Tabel 3.2 Desain Penelitian ............................................................................... 72
Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 79
Tabel 3.4 Instrumen Penelitian Keterampilan Berpikir Kritis............................. 81
Tabel 3.5 Interpretasi Nilai Koefisien Validasi .................................................. 84
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Berpikir Kritis .............................. 85
Tabel 3.7 Kriteria Reliabilitas Instrumen ........................................................... 86
Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen ............................................... 87
Tabel 3.9 Kriteria Daya Pembeda ...................................................................... 88
Tabel 3.10 Kategori Perolehan Nilai N-Gain ....................................................... 92
Tabel 3.11 Persentase Kategori Keterampilan Berpikir Kritis .............................. 92
Tabel 4.1 Hasil Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir Kritis Kelas
Eksperimen 1 (TPS) dan Kelas Eksperimen 2 (CS) ............................ 94
Tabel 4.2 Ketercapaian Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen
1 (TPS) dan Kelas Eksperimen 2 (CS) ............................................... 96
Tabel 4.3 Hasil N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen 1 (TPS)
dan Kelas Eksperimen 2 (CS) ............................................................ 97
Tabel 4.4 Hasil N-Gain Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen
1 (TPS) dan Kelas Eksperimen 2 (CS) ............................................... 98
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Lembar Kerja Peserta Didik Kelas Eksperimen 1 (TPS)
dan Kelas Eksperimen 2 (CS)..............................................................99
Tabel 4.6 Data Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen 1 (TPS)................100
Tabel 4.7 Data Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen 2 (CS)..................101
Tabel 4.8 Data Observasi Kegiatan Peserta Didik Kelas Eksperimen 1 (TPS)...102
xiv
Tabel 4.9 Data Observasi Kegiatan Peserta Didik Kelas Eksperimen 2 (CS)....104
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen 1 (TPS)
dan Kelas Eksperimen 2 (CS).............................................................108
Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen 1 (TPS)
dan Kelas Eksperimen 2 (CS).............................................................109
Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir Kritis
Kelas Eksperimen 1 (TPS) dan Kelas Eksperimen 2 (CS).................110
Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik Data Pretest Indikator Keterampilan Berpikir Kritis
Kelas Eksperimen 1 (TPS) dan Kelas Eksperimen 2 (CS).................111
Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik Data Posttest Indikator Keterampilan Berpikir Kritis
Kelas Eksperimen 1 (TPS) dan Kelas Eksperimen 2 (CS).................112
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ..................................................................... 69
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian ......................................................... 78
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas TPS.......................131
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas CS.........................156
Lampiran 3 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas TPS................................184
Lampiran 4 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas CS..................................214
Lampiran 5 Rubrik Penilaian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas TPS....237
Lampiran 6 Rubrik Penilaian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas CS......255
Lampiran 7 Hasil Penilaian Lembar Kerja Peserta Didik Kelas Eksperimen 1
(TPS)....................................................................................................274
Lampiran 8 Hasil Penilaian Lembar Kerja Peserta Didik Kelas Eksperimen 2
(CS)......................................................................................................277
Lampiran 9 Lembar Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen 1 (TPS)...........280
Lampiran 10 Lembar Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen 2 (CS).............286
Lampiran 11 Lembar Observasi Kegiatan Peserta Didik Kelas Eksperimen 1
(TPS)....................................................................................................292
Lampiran 12 Lembar Observasi Kegiatan Peserta Didik Kelas Eksperimen 2
(CS)......................................................................................................298
Lampiran 13 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian............................................................304
Lampiran 14 Instrumen Keterampilan Berpikir Kritis (Uji Coba)...........................324
Lampiran 15 Hasil Uji Kalibrasi Instrumen..............................................................329
Lampiran 16 Instrumen Keterampilan Berpikir Kritis (Setelah Validasi)................338
Lampiran 17 Data Pretest Keterampilan Berpikir Kritis Kelas TPS dan CS...........343
Lampiran 18 Data Posttest Keterampilan Berpikir Kritis Kelas TPS dan CS..........347
Lampiran 19 Ketercapaian Indikator Keterampilan Berpikir Kritis pada Pretest Kelas
TPS dan CS..........................................................................................351
Lampiran 20 Ketercapaian Indikator Keterampilan Berpikir Kritis pada Posttest
Kelas TPS dan CS................................................................................353
Lampiran 21 Hasil N-Gain Peserta Didik Kelas TPS dan CS..................................355
Lampiran 22 Hasil N-Gain Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik
Kelas TPS dan CS...............................................................................356
xvii
Lampiran 23 Hasil Uji Normalitas, Homogenitas, Hipotesis Pretest Keterampilan
Berpikir Kritis Kelas TPS dan CS.......................................................363
Lampiran 24 Hasil Uji Normalitas, Homogenitas, Hipotesis Posttest Keterampilan
Berpikir Kritis Kelas TPS dan CS.......................................................364
Lampiran 25 Hasil Uji Normalitas dan Hipotesis Pretest Indikator Keterampilan
Berpikir Kritis Kelas TPS dan CS.......................................................365
Lampiran 26 Hasil Uji Normalitas dan Hipotesis Posttest Indikator Keterampilan
Berpikir Kritis Kelas TPS dan CS.......................................................367
Lampiran 27 Rekapitulasi Nilai Ujian Nasional SMAN Kota Tangerang Selatan
Tahun Ajaran 2017/2018.....................................................................369
Lampiran 28 Lembar Wawancara Guru...................................................................371
Lampiran 29 Lembar Wawancara Peserta Didik......................................................373
Lampiran 30 Surat Bimbingan Skripsi.....................................................................379
Lampiran 31 Surat Permohonan Izin Validasi..........................................................380
Lampiran 32 Surat Keterangan Sebagai Validator...................................................383
Lampiran 33 Surat Permohonan Izin Penelitian.......................................................384
Lampiran 34 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian..............................385
Lampiran 35 Dokumentasi Penelitian.......................................................................386
Lampiran 36 Lembar Uji Referensi..........................................................................387
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang - Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
pada Bab 1 Pasal 1. Berisi penjelasan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Hal ini untuk
memiliki berbagai keterampilan dalam aspek kehidupan. Seperti kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.1
Bersama kegiatan pembelajaran, kewajiban bagi setiap manusia untuk
mengembangkan potensi dirinya diharapkan dapat tercapai. Sehingga, tiap
individu akan melewati suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh suatu
perubahan yang baru, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi
dengan lingkungan. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang terjadi
secara sadar dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari
sebelumnya.2
Perubahan didapat dari suatu hasil yang dilakukan oleh manusia dengan
melaksanakan proses belajar. Maka belajar akan merubah kualitas individu
sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup
manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Karena belajar merupakan proses
dasar dari perkembangan hidup manusia.3
Perkembangan ini meliputi seluruh bagian dengan keadaan yang dimiliki
oleh organisme tersebut, baik yang bersifat konkret maupun yang bersifat
abstrak. Secara singkat, perkembangan adalah proses atau tahapan
1 Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) UU RI No.20 Tahun 2003 (Jakarta:
Sinar Grafika, 2013), Cet. V, h.3.
2 M. Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran, (Lombok : Holistica, 2013), h. 4.
3 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h.104.
2
pertumbuhan ke arah yang lebih maju.4 Maka sudah sepatutnya, manusia
mengalami perubahan tingkah laku setelah mengalami proses belajar. Dengan
perubahan – perubahan tingkah laku itu, manusia akan mampu mencari dan
menemukan kesejahteraan hidupnya melalui kecakapan hidup yang dipelajari.
Menuntut pada pertumbuhan dan perkembangan zaman mengenai
kecakapan hidup. Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang
implementasi kurikulum turut mengatur hal tersebut. Terutama penerapannya
pada para peserta didik dalam berbagai jenjang pendidikan. Kecakapan hidup
itu berupa kebutuhan sebagai syarat dalam berkompetisi dengan masyarakat
luas. Salah satu kecakapan hidup tersebut adalah keterampilan berpikir kritis.5
Keterampilan berpikir kritis ialah salah satu keterampilan yang diperlukan
untuk menyiapkan peserta didik ke dalam masa depan karir pendidikan dan
dunia pekerjaan.6 Karena seseorang yang memiliki keterampilan berpikir
kritis dalam proses intelektualnya mampu mengaplikasikan, menganalisis,
mensintesis, dan mengevaluasi berbagai informasi yang didapat dari hasil
observasi, pengalaman dan refleksi. Dimana hasil proses ini digunakan
sebagai dasar untuk mengambil tindakan.
Maka sudah selayaknya pembelajaran di sekolah sejak dini harus dapat
mengembangkan keterampilan diri peserta didik pada hal yang bersifat kritis.
Sesuai dalam tuntutan pembelajaran abad 21 yaitu merubah pembelajaran dari
yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi berpusat pada peserta
didik (student centered), menggeser pembelajaran dari satu arah menjadi
interaktif, pembelajaran dari yang bersifat individual menuju kelompok, pola
4 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014), h.40.
5 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013,
(Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2013), h.7.
6 Emily R. Lai, Critical Thinking : A Literature Review, Research Report, tt.p: Pearson’s
Publication, 2011, p. 4, diakses pada tanggal 3 Desember 2018 dari
http://images.pearsonassessments.com/images/tmrs/CriticalThinkingReviewFINAL.pdf.
3
pembelajaran yang pasif berubah menjadi aktif mencari pengetahuan, dan
proses pembelajaran pasif menjadi pembelajaran yang menuntut kekritisan.7
Pembelajaran abad 21 ini diwujudkan dalam pembelajaran aktif yang
dilaksanakan oleh kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ialah kurikulum yang
dirancang untuk mengantisipasi kebutuhan dan tuntutan kompetensi abad 21
tersebut. Kurikulum 2013 mempunyai tujuan untuk mendorong peserta didik,
agar mampu lebih baik melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau
mereka ketahui setelah menerima materi pelajaran.8 Tujuan kurikulum 2013
inilah yang mendukung proses terwujudnya keterampilan berpikir kritis
dalam mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi
berbagai informasi.
Implementasi dilapangan menunjukkan hal lain. Umumnya selama ini
proses pembelajaran di kelas belum terlalu aktif membiasakan peserta didik
dalam melatih keterampilan berpikir kritisnya. Berdasarkan kajian Mitrevski
dan Zajkov menunjukkan bahwa pengajar di negara-negara berkembang
teridentifikasi menggunakan metode mengajar mulai dari ceramah, tanya
jawab, diskusi, demonstrasi, eksperimen, project work, problem solving,
sampai out-door lesson, tetapi sayangnya tujuan pembelajaran masih tidak
ditujukan secara spesifik untuk melatih keterampilan berpikir kritis.9
Hasil wawancara dengan salah satu guru biologi di SMAN 8 Tangerang
Selatan juga menjelaskan bahwa sudah diterapkannya kurikulum 2013 yang
telah mendorong pembelajaran aktif. Melalui penerapan metode diskusi dan
tanya jawab yang sering dilakukan antar peserta didik.10 Namun, konsep
mengajar yang efektif dan efisien hendaknya mempunyai strategi dan model
7 Salinan Lampiran Permendikbud No.69 Tahun 2013 Tentang Kurikulum SMA-MA, 2013, h.
2-3, diakses pada tanggal 3 Desember 2018 dari https://biologi.fkip.uns.ac.id/wp-
content/uploads/2013/08/PDK-2013-69-Kerangka-Dasar-Kurikulum-Kompetensi-SMA.pdf.
8 E.Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta : PT Remaja
Rosdakarya, 2017), h. 65.
9 B.Mitrevski dan O.Zajkov, “Mathematics and Science Teachers’ Concept of Critical
Thinking”, Bulg. J.Phys.,38, 2011, h. 318-324.
10 Lampiran 28, Lembar Wawancara Guru, h. 371-372.
4
pembelajaran yang berbeda-beda.11 Agar proses belajar dapat berjalan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan dapat memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif dalam belajar.
Soal-soal latihan yang ditemukan dalam pengamatan dan hasil wawancara
sebelum dilaksanakan penelitian menunjukkan baik dalam proses maupun
penugasan serta evaluasi pembelajaran cenderung pada soal yang belum dapat
mendukung keterampilan berpikir kritis sehingga hanya dapat melatih
kemampuan kognitif dasarnya saja.12 Hal ini menyebabkan belum secara aktif
mengasah pemahaman guna melatih dan mengevaluasi keterampilan berpikir
kritis yang dimiliki peserta didik.
Guna mengatasi permasalahan ini, maka perlu adanya cara melatih
keterampilan berpikir kritis peserta didik. Salah satu cara yang dapat
dilakukan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran
kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran di mana para
peserta didik bekerja dalam kelompok – kelompok kecil untuk saling
membantu satu sama lain dalam mempelajari materi pelajaran.
Pembelajaran kooperatif ini juga mengajarkan siswa bagaimana bekerja
sama dalam kelompok, saling memimpin, saling bertanggung jawab dalam
kesetaraan pembelajaran yang senasib dan sepenanggungan, menciptakan
hubungan antar personal, saling mendukung, membantu, dan saling peduli
dalam mencapai tujuan yaitu keberhasilan dalam menguasai materi belajar.13
Sehingga, siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan
dan berargumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat
itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing.14 Oleh
karena itu, model pembelajaran kooperatif ini dapat merealisasikan kebutuhan
11 Syaiful Sagala dan Nova Samira, “Efektivitas Metode Discovery Learning dengan Metode
Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Sup Pokok Bahasan Mengenal Alat-Alat
Kantor Kelas XI SMK Negeri 7 Medan Tahun Pelajaran 2008/2009”, Jurnal Unimed, 2010, h.90.
12 Lampiran 28, Loc.Cit.
13 Suparmi, “Pembelajaran Kooperatif dalam Pendidikan Multikultural”, Jurnal Pembangunan
Pendidikan Fondasi dan Aplikasi, Vol.1, 2012, h.114.
14 Robert A.Slavin, Cooperative Learning : Teori, Riset, dan Praktik, (Bandung : Nusa Media,
2012), h. 4.
5
peserta didik dalam belajar berpikir, memecahkan masalah, dan
mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan berpikir kritis.
Salah satu model pembelajaran kooperatif ialah Think Pair Share (TPS).
Model pembelajaran yang sederhana namun sangat bermanfaat.
Dikembangkan oleh Frank Lyman dari Universitas Maryland pada tahun
1981 ini, dapat memberikan suasana yang menyenangkan dan menciptakan
situasi yang baik agar peserta didik dapat bekerja sama secara aktif dalam
kelompok. Secara garis besar, langkah pelaksanaan model pembelajaran TPS
terdiri dari Think yaitu berpikir, Pair berarti berpasangan, dan Share berarti
berbagi.
Selain itu, ada pula model pembelajaran kooperatif lain yang memiliki
karakter mirip dengan Think Pair Share (TPS) yaitu Cooperative Script (CS).
Model pembelajaran ini merupakan model belajar dimana siswa bekerja
berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari
materi yang dipelajari. Langkah pelaksanaan diawali dengan membentuk
kelompok berpasangan seperti pada model TPS. Kemudian siswa mendapat
tugas berupa wacana yang harus diringkas dan didiskusikan oleh siswa dan
teman pasangan kelompoknya secara bergantian dengan tugas sebagai
pendengar dan pembicara. Setelah itu, diminta untuk menuliskan hasil diskusi
tersebut dalam kertas. Dan terakhir, membuat kesimpulan secara mandiri.
Perlakuan model pembelajaran di kelas tentunya perlu dikaitkan dengan
konsep dan indikator pembelajaran yang ingin dicapai. Salah satu konsep
Biologi di Kelas XI yang diharapkan mampu melatih keterampilan berpikir
kritis adalah Sistem Endokrin. Berdasarkan Permendikbud No.24 Tahun
2016, kompetensi dasar pada sistem endokrin terbagi dua, yaitu kompetensi
dasar pengetahuan dan kompetensi dasar keterampilan.15 Kompetensi dasar
pengetahuan pada konsep sistem endokrin adalah mengelompokkan macam-
macam organ, mekanisme, regulasi dan gangguan fungsi pada sistem
endokrin.
15 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.24 Tahun 2016 Lampiran 07 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah, (Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), 2016, h. 4.
6
Konsep ini diawali dengan pemahaman organ-organ yang mengatur sistem
tubuh agar tetap stabil. Sistem tersebut dipengaruhi oleh pola hidup seperti
pankreas dalam pengaturan pola hidup sehat, pineal yang bertugas mengatur
pola istirahat, ginjal dalam mengatur pola makan dan minum, dan lain
sebagainya. Namun, seiring kemajuan teknologi abad 21 yang semakin
berkembang menyebabkan manusia merubah pola hidupnya tanpa batasan
waktu, sehingga berdampak pula pada pola hidup dan sistem tubuh yang
terganggu.
Oleh karena itu, pemilihan konsep sistem endokrin ini diharapkan mampu
melatih peserta didik berpikir secara kritis. Sehingga mampu menganalisis
dan menyajikan hasil analisis terhadap permasalahan pola hidup yang
mempengaruhi struktur dan fungsi organ sistem endokrin dalam proses
pembelajaran model Think Pair Share dan Cooperative Script.16 Terutama
dalam keterampilan peserta didik untuk mengambil tindakan yang benar
tentang apa yang diyakini dan dilakukan secara tepat demi menjaga pola
hidup dan mengakses teknologi dengan benar serta sewajarnya. Berdasarkan
hal-hal yang telah dikemukakan tersebut, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Keterampilan Berpikir
Kritis Antara Peserta Didik yang Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Cooperative Script (CS) pada Konsep Sistem Endokrin”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut :
1. Kurang terlatihnya keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam proses
pembelajaran.
2. Perlunya menciptakan situasi belajar yang bervariatif sehingga tercipta
pembelajaran aktif yang dapat membangun keterampilan berpikir kritis
peserta didik.
3. Soal evaluasi yang diterapkan belum melatih keterampilan berpikir kritis.
16 Ibid.
7
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian terarah dan tidak terjadi penyimpangan dari masalah yang
akan dibahas, maka dilakukan pembatasan masalah yang akan diteliti pada :
1. Keterampilan berpikir kritis yang diukur mengacu pada indikator
keterampilan berpikir kritis menurut Peter A. Facione. Terdiri atas 6
indikator yaitu interpretasi (interpretation), analisis (analysis), evaluasi
(evaluation), kesimpulan (inference), penjelasan (explanation), dan
regulasi diri (self-regulation).
2. Model pembelajaran yang dipakai adalah Think Pair Share (TPS) dan
Cooperative Script (CS). Diharapkan peserta didik dapat memberdayakan
kemampuan awal mereka secara optimal, aktif, serta mampu melatih
keterampilan berpikir kritis dengan penerapan model pembelajaran pada
masing-masing kelas.
3. Konsep biologi dalam penelitian ini adalah Sistem Endokrin.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana perbedaan keterampilan berpikir kritis antara peserta didik
yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
(TPS) dan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script (CS)
pada konsep sistem endokrin ?
2. Bagaimana perbedaan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada
indikator keterampilan berpikir kritis yang diterapkan ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kritis antara peserta didik
yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
(TPS) dan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script (CS)
pada konsep sistem endokrin.
2. Mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada
indikator keterampilan berpikir kritis yang diterapkan.
8
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Khususnya bagi guru bidang studi biologi dapat menjadikan model
pembelajaran Think Pair Share (TPS) dan model pembelajaran
Cooperative Script (CS) sebagai alternatif dalam pembelajaran yang dapat
mempengaruhi keterampilan berpikir kritis peserta didik.
2. Untuk membantu peserta didik melatih keterampilan berpikir kritis
terutama pada pembelajaran biologi.
3. Penelitian ini dapat menyampaikan informasi tentang perbedaan
keterampilan berpikir kritis antara peserta didik yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan model
pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script (CS).
4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk diadakan
penelitian lebih lanjut.