Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA

Post on 20-Jul-2015

608 views 5 download

Transcript of Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA

PENDEKATAN KONSEP DAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DALAM MENGAJARKAN IPA (BIOLOGI)

Agustina (A1C213223)Alvi Sugiarto Syarip (A1C213037)Firda Ayu Winarti (A1C213026)Hermawan (A1C213206)Monica Tancania Tisnawati Putri (A1C213044)Maria Magdalena (A1C213237)Utari (A1C213062)

Kelompok I

Pengertian Konsep

Dalam bahasa Inggris kata konsep berasal dari kata “concept” atau “construc” yang berarti simbol yang digunakan untuk memaknai sesuatu (Ihalaw, 2003 : 25)

Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya.

Pengertian konsep menurut beberapa ahli:

Woodruff (Amin, 1987 ), mendefinisikan konsep sebagai berikut:

• suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna,

• suatu pengertian tentang suatu objek, • produk subjektif yang berasal dari cara seseorang

membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda).

Menurut Soedjadi (2000:14) pengertian konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata.

Menurut Bahri (2008:30) pengertian konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama. Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa).

Menurut Singarimbun dan Effendi (2009) pengertian konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan barbagai fenomena yang sama. Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang dirumuskan.

Pendekatan konsep adalah pendekatan pembelajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh.

Pendekatan konsep

Pendekatan Konsep Dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Dalam proses internalisasi suatu konsep perlu diperhatikan dari beberapa hal, antara lain:

1.Memperkenalkan benda-benda yang semula tak bernama menjadi bernama.2.Memperkenalkan unsur benda, sehingga memberi kemungkinan unsur lain.3.Menunjukkan ciri-ciri khusus pada benda yang diperlihatkan.4.Menunjukkan persetujuan dengan membandingkan contoh dan bukan contoh.

Kondisi yang dipertimbangkan dalam kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan konsep adalah:

1.Menanti kesiapan belajar, kematangan berpikir sesuai dengan unsur lingkungan.2.Mengetengahkan konsep dasar dengan persepsi yang benar yang mudah dimengerti.3.Memperkenalkan konsep yang spesifik dari pengalaman yang spesifik pula sampai konsep yang kompleks.4.Penjelasan perlahan-lahan dari yang konkret sampai yang abstrak.

Langkah-langkah mengajar dengan pendekatan konsep

melalui 3 tahap yaitu:

1.Tahap Enaktif

2.Tahap Simbolik

3.Tahap Ikonik

•Beberapa Contoh konsep IPA (Biologi)

• Skema kedudukan guru terhadap siswa dan materi Biologi dalam proses belajar mengajar yang dikemukakan oleh Djohar (1985 : 8)

Kegiatan belajar Biologi

Kegiatan mengajar

Biologi

Anak-anak membentuk pemahaman terhadap fenomena alam sebelum mereka mempelajarinya secara formal di sekolah. Pemahaman yang mereka miliki disebut konsepsi awal (prakonsepsi).

PrakonsepsiSesuai

Tidak sesuai ( Miskonsepsi )

Menurut Prof.  Dr. Muslimin Ibrahim, M.Pd

Beberapa contoh kesalahan konsep dan pembenarannya :

Konsep 1 :

“Ciri makhluk hidup adalah makan”

Penjelasan yang benar :

“Ciri makhluk hidup adalah perlu makanan”.

( Ibrahim, Muslimin. 2011 )

Konsep 2“Rantai makanan adalah

peristiwa makan memakan yang terjadi berurutan”

Pembenarannya:

“rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan menurut urutan tertentu.”

• Konsep 3• “Hewan yang hidup

di air bernapas dengan insang”

Pembenarannya:

“Yang benar tidak semua hewan yang hidup di air bernapas dengan insang.”

• IPA dibangun dari konsep-konsep dan penjelasan yang benar, di dalam biologi harus dibangun pula dari konsep yang benar. (Ibrahim, Muslimin. 2011).

Apakah pendekatan keterampilan proses itu ???

Pendekatan Ketrampilan Proses (PKP) merupakan pendekatan yang sangat ditekankan dalam pelaksanaan baik untuk kurikulum 1984 , kurikulum 1994 maupun KBK 2004 untuk pembelajaran Sain (IPA).

Keterampilan proses sains adalah pendekatan yang didasarkan pada anggapan bahwa sains itu terbentuk dan berkembang melalui suatu proses ilmiah.

Prinsip dan Karakteristik Pembelajaran Keterampilan Proses Sains.

1. Kemampuan mengamati

2. Kemampuan menghitung

3. Kemampuan mengukur

4. Kemampuan mengklasifikasikan

5. Kemampuan menemukan hubungan

6. Kemampuan membuat prediksi (ramalan)

7. Kemampuan melaksanakan penelitian

8. Kemampuan mengumpulkan dan menganalisis data

9. Kemampuan menginterpretasikan data

10.Kemampuan mengkomunikasikan hasil

Contoh keterampilan proses IPA (Biologi)

1. Pada proses pertumbuhan kecambah

pada proses ini Kecambah yang berada di tempat terang

atau lebih banyak terkena cahaya maka pertumbuhan

kecambah tersebut lebih lambat dibandingkan

kecambah yang berada ditempat yang gelap

pertumbuhannya lebih cepat.

2. Ciri Makhluk Hidup

Pada umumnya ciri makhluk hidup ada 9 yaitu bergerak, peka

terhadap rangsang (iritabilitas), memerlukan makan (nutrisi),

bernafas (respirasi), tumbuh dan berkembang, berkembangbiak

(reproduksi), adaptasi, dan ekskresi.

Kelemahan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA

• Membutuhkan waktu yang relatif lama untuk melakukannya

• Jumlah siswa dalam kelas harus relative kecil, karena setiap siswa memerlukan perhatian dari guru.

• Memerlukan perencanaan dengan teliti.

• Tidak menjamin setiap siswa akan dapat mencapai tujuan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

• Sulit membuat siswa turut aktif secara merata selama proses berlangsungnya pembelajaran.

Beberapa Keunggulan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA

• Merangsang ingin tahu dan mengembangkan sikap ilmiah siswa.

• Siswa akan aktif dalam pembelajaran dan mengalami sendiri proses mendapatkan konsep.

• Pemahaman siswa lebih mantap.

• Siswa terlibat langsung dengan objek nyata sehingga dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran,

• Mendorong siswa untuk menemukan konsep-konsep baru.