PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS...

363
i PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X-E SMA N 1 Karangdowo Tahun Pelajaran 2013/2014) Tesis Disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Oleh : Yunianto Dwi Hartanto S841208050 PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS...

Page 1: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

i

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL

INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

MENULIS EKSPOSISI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X-E

SMA N 1 Karangdowo Tahun Pelajaran 2013/2014)

Tesis

Disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Magister Program

Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Oleh :

Yunianto Dwi Hartanto

S841208050

PROGRAM PASCASARJANA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

v

MOTTO

“Selalu bersyukur akan apa yang kita miliki, karena itu adalah hal yang terbaik yang

diberikan dari Allah untuk kita”

”Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu, sedangkan

orang-orang yang masih terus belajar akan menjadi

pemilik masa depan.” (Mario Teguh)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

vi

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini sebagai rasa cinta,

kasih sayang, dan terima kasihku kepada:

1. Ibuku tercinta, Sadiyem yang tak putus-

putusnya mendoakan siang dan malam dengan

segenap cinta, kasih sayang, dan perhatian

yang tak ternilai harganya dari apa pun juga;

2. Keluarga Purwanto dan Ari yang mendukung

setiap langkah peneliti;

3. Keluarga besar Jaya Pawira dan Krama

Sentono yang secara tidak langsung turut

berpartisipasi dengan tulus ikhlas;

4. Rekan-rekan almamater.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Atas kehendak-Nya pula

tesis ini dapat terselesaikan dengan baik sebagai persyaratan mendapatkan gelar

Magister pada Program Studi S-2 Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, dan bimbingan dari

berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.Si., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar di program magister

Universitas Sebelas Maret Surakarta;

2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan izin penulisan tesis;

3. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin

penyusunan tesis;

4. Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Magister

Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNS yang telah memberikan ilmu dan

bimbingan kepada peneliti;

5. Prof. Dr. St. Y. Slamet, M.Pd., dan Dr. Budhi Setiawan, M.Pd., selaku

pembimbing tesis yang telah memberikan pengarahan dengan begitu sabar dan

memberikan semangat pada penulis serta masukan yang tak ternilai harganya;

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Pendidikan Bahasa Indonesia PPs-UNS, yang telah

dengan tulus ikhlas memberikan ilmu yang bermanfaat pada penulis;

7. Drs. Sahana, M.M., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri I Karangdowo, Klaten

yang telah memberikan izin peneliti terkait dengan penelitian yang dilaksanakan;

8. Drs. Suryoko, M.Pd., selaku guru bahasa Indonesia kelas X-E SMA Negeri I

Karangdowo, Klaten sekaligus sebagai kolaborator yang dengan senang hati

membantu peneliti dalam melaksanakan penelitiannya;

9. Siswa-siswi kelas X-E SMA Negeri I Karangdowo, Klaten yang membantu

terlaksananya penelitian ini;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

viii

10. Ibuku tercinta, Sadiyem, yang tak putus-putusnya mendoakan siang dan malam

dengan segenap cinta, kasih sayang, dan perhatian yang tak ternilai harganya dari

apapun juga;

11. Keluarga Purwanto dan Ari yang mendukung setiap langkah peneliti.

Semoga kebaikan dan bantuan dari semua pihak tersebut di atas mendapat

pahala dan imbalan dari Allah SWT, amien. Penulis berharap semoga karya ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca dan menambah khasanah keilmuan dalam pelajaran

bahasa Indonesia.

Surakarta, Agustus 2014

Penulis,

YDH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

ix

Yunianto Dwi Hartanto. NIM S841208050. Penerapan Pendekatan SAVI (Somatis

Auditori Visual Intelektual) untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis

Eksposisi (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X-E SMA N 1

Karangdowo Tahun Pelajaran 2013/2014). TESIS. Pembimbing I: Prof. Dr. St. Y.

Slamet, M.Pd., Pembimbing II: Dr. Budhi Setiawan, M.Pd. Program Pendidikan

Bahasa Indonesia. Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

ABSTRAK

Keterampilan menulis eksposisi merupakan kecakapan yang harus dikuasai

oleh siswa kelas X. Kenyataannya di SMA N I Karangdowo keterampilan menulis

eksposisi masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan

kualitas proses pembelajaran menulis eksposisi, dan (2) meningkatkan keterampilan

menulis eksposisi siswa melalui pendekatan SAVI (Somatis Auditori Visual

Intelektual) SMA N I Karangdowo.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di

SMA Negeri I Karangdowo, Klaten tahun pelajaran 2013/2014. Subjek penelitian ini

adalah siswa kelas X-E dan guru bahasa Indonesia. Sumber data penelitian ini adalah

peristiwa proses pembelajaran, informan, dan dokumen. Teknik pengumpulan data

meliputi pengamatan, pemberian tugas, wawancara mendalam, dan analisis dokumen.

Untuk menguji validitas data, peneliti menggunakan teknik triangulasi metode dan

triangulasi sumber data. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif

komparatif dan teknik analisis kritis. Pelaksanaan penelitian dimulai dari survai awal,

siklus I, sampai siklus III. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yakni: (1)

perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi tindakan; dan (4)

analisis dan refleksi.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pendekatan SAVI

dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis eksposisi dan

meningkatkan keterampilan menulis eksposisi siswa kelas X-E SMA Negeri I

Karangdowo, Klaten tahun pelajaran 2013/2014. Peningkatan kualitas proses

pembelajaran menulis eksposisi ditandai dengan peningkatan kinerja siswa dan kinerja

guru. Nilai rata-rata kinerja siswa pada siklus I mencapai 9,25 (61,67%) dengan

kriteria cukup. Pada siklus 2, nilai rata-rata kinerja siswa mencapai 11,62 (77,44%)

dengan kriteria cukup. Pada siklus 3, nilai rata-rata kinerja siswa mencapai 13,04

(86,92%) dengan kriteria baik. Nilai rata-rata kinerja guru mencapai nilai 69 dengan

kriteria cukup. Pada siklus 2 kinerja guru mendapatkan nilai 75,5 dengan kriteria

cukup. Pada siklus 3 kinerja guru mendapatkan nilai 82,5 dengan kriteria baik.

Adapun peningkatan keterampilan menulis eksposisi ditandai dengan meningkatnya

jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal. Pada siklus I nilai rata-rata

keterampilan menulis eksposisi mencapai 71,4 dengan persentase ketuntasan sebesar

52%, Pada siklus II nilai rata-rata keterampilan menulis eksposisi mencapai 74,8

dengan persentase ketuntasan sebesar 64%, dan pada siklus III nilai rata-rata

keterampilan menulis eksposisi mencapai 78 dengan persentase ketuntasan sebesar

86.96%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan SAVI efektif

digunakan pada pembelajaran menulis eksposisi.

Kata kunci : keterampilan menulis eksposisi, pendekatan SAVI, kualitas

pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

x

Yunianto Dwi Hartanto. NIM S841208050. Application of SAVI Approach (Visual

Auditory Somatic Intellectual) to Improve Writing Skills Exposition (Classroom

Action Research Class X-E in Senior High School in Karangdowo the Academic

Year 2013/2014). THESIS. Supervisor I: Prof.. Dr. St. Y. Slamet, M.Pd., Supervisor

II: Dr. Budi Setiawan, M.Pd. Indonesian Education Program. Graduate Program,

University of March, Surakarta.

ABSTRACT

Exposition writing skills are skills that must be mastered by the students of

class X. In fact, in Senior High Scholl Karangdowo writing skills exposition is still

relatively low. This study aims to: (1) improve the quality of writing exposition

learning process, and (2) improve the writing skills of the students through the

approach exposition SAVI (Visual Auditory Somatic Intellectual) Senior High School

in Karangdowo.

This research is Classroom Action Research (CAR) conducted at Senior High

School in Karangdowo, Klaten academic year 2013/2014. The subjects were students

and teachers X-E grade Indonesian. The data source of this research is the process of

learning events, informants, and documents. Data collection techniques include

observation, assignments, in-depth interviews and document analysis. To test the

validity of the data, the researcher uses triangulation techniques methods and

triangulation of data sources. The data analysis technique used is a comparative

descriptive technique and critical analysis techniques. Implementation research starts

from the initial survey, the first cycle, until the third cycle. Each cycle consists of four

stages, namely: (1) planning action; (2) the implementation of the action; (3)

observing the action; and (4) analysis and reflection.

Based on the results, it can be concluded that SAVI approach can improve the

quality of the learning process and improve the writing skills of writing exposition

exposition X-E grade students of Senior High School in Karangdowo, Klaten

academic year 2013/2014. Improving the quality of the learning process to write

exposition is characterized by increased student performance and teacher

performance. The average value of the performance of students in the first cycle

reaches 9.25 (61.67%) with sufficient criteria. In cycle 2, the average value of the

student's performance reaches 11.62 (77.44%) with sufficient criteria. In cycle 3, the

average value of the student's performance reaches 13.04 (86.92%) with both criteria.

The average value of the teacher's performance reaches a value of 69 with a sufficient

criterion. In cycle 2 teacher performance scores 75.5 with sufficient criteria. In cycle 3

teacher performance scores 82.5 with both criteria. The improvement of writing skills

exposition marked by the increasing number of students who achieve a minimum

completeness criteria. In the first cycle the average value reached 71.4 exposition

writing skills with the percentage of completeness of 52%, the second cycle the

average value reached 74.8 exposition writing skills with the percentage of

completeness by 64%, and the third cycle the average value writing skills exposition

at 78 with a percentage of 86.96% completeness. The results of this study indicate that

the application of the effective use SAVI approach to learning to write exposition.

Keywords: writing skills exposition, SAVI approach, the quality of learning.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL .................................................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING TESIS ...................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI TESIS ............................................... iiI

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI TESIS ......................... iv

MOTTO ...............................................................................................................v

PERSEMBAHAN .............................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii

ABSTRAK ......................................................................................................... ix

ABSTRACT ...........................................................................................................x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah .....................................................................1

B. Rumusan Masalah ...............................................................................7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................8

D. Manfaat Hasil Penelitian .....................................................................8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN TEORI,

DAN KERANGKA BERPIKIR………….. ........................................11

A. Tinjauan Pustaka ..............................................................................11

B. Kajian Teori ......................................................................................18

1. Hakikat Keterampilan Menulis Eksposisi……………………...18

a. Pengertian Keterampilan ……………………...…………..18

b. Pengertian Menulis. ……………………...………………..20

c. Tahap-tahap Penulisan ……………………...……………..23

d. Jenis-jenis Tulisan……………………...…………………..26

e. Pengertian Tulisan Eksposisi................................................32

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

xii

f. Teknik Penulisan Karangan Eksposisi…. ……………........34

g. Syarat Menulis Eksposisi.....................................................35

h. Penilaian Keterampilan Menulis Eksposisi .........................36

2. Hakikat Pendekatan SAVI………………...…………………...37

a. Pengertian Pendekatan SAVI ................................................37

b. Komponen dalam Pendekatan SAVI ......................................41

3. Pendekatan SAVI dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi ........46

a. Pengertian Kualitas……...……………...……………...…...46

b. Pengertian Pembelajaran ……...……………...…………...47

c. Kualitas Proses Pembelajaran……...……………...………..49

d. Pembelajaran Keterampilan Menulis Ekposisi di Sekolah…53

e. Penerapan Pendekatan SAVI dalam Pembelajaran

Menulis Eksposisi ……...……………...……………...…….59

f. Penilaian Kualitas Proses Pembelajaran Menulis Eksposisi...61

C. Kerangka Berpikir......................................................... ....................65

D. Hipotesis Tindakan ...........................................................................68

BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................69

A. Latar Penelitian ...........................................................................69

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ....................................................71

C. Subjek Penelitian ........................................................................72

D. Sumber Data Penelitian...............................................................72

E. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................73

F. Teknik Uji Validitas Data ...........................................................75

G. Teknik Analisis Data...................................................................76

H. Prosedur Penelitian .....................................................................77

I. Indikator Keberhasilan Tindakan ................................................81

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................83

A. Deskripsi Pratindakan .................................................................83

B. Hasil Penelitian ...........................................................................93

1. Siklus I ..................................................................................93

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

xiii

a. Perencanaan Tindakan I ....................................................93

b. Pelaksanaan Tindakan I ....................................................96

c. Observasi ...........................................................................98

d. Analisis dan Refleksi Tindakan I ....................................106

2. Siklus II ...............................................................................109

a. Perencanaan Tindakan II .................................................109

b. Pelaksanaan Tindakan II .................................................112

c. Observasi .........................................................................115

d. Analisis dan Refleksi Tindakan II ...................................123

3. Siklus III..............................................................................124

a. Perencanaan Tindakan III ...............................................124

b. Pelaksanaan Tindakan III ................................................126

c. Observasi .........................................................................128

d. Analisis dan Refleksi Tindakan III .................................134

C. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................136

1. Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran Menulis

Eksposisi dengan Menggunakan Pendekatan SAVI………141

2. Peningkatan Keterampilan Menulis Eksposisi.....................150

BAB IV. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .......................................154

A. Simpulan ...................................................................................154

B. Implikasi ...................................................................................155

C. Saran .......................................................................................158

DAFTAR PUSTAKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian……………………………...70

2. Indikator Keberhasilan Pembelajaran Menulis Eksposisi……………….….82

3. Distribusi Frekuensi Nilai Menulis Eksposisi Siswa pada Prasiklus…….....87

4. Distribusi Frekuensi Nilai Kinerja Siswa Siklus I………………………....103

5. Distribusi Frekuensi Nilai Menulis Eksposisi Siswa pada Siklus I……......104

6. Distribusi Frekuensi Nilai Kinerja Siswa Siklus II……………………...…120

7. Distribusi Frekuensi Nilai Menulis Eksposisi Siswa pada Siklus II ……......121

8. Distribusi Frekuensi Nilai Kinerja Siswa Siklus III………………………....131

9. Distribusi Frekuensi Nilai Menulis Eksposisi Siswa pada Siklus III……..…132

10. Hasil Tindakan Ditinjau dari Indikator Keberhasilan Tindakan....................135

11. Rekapitulasi Persentase Keberhasilan Kinerja Siswa....................................147

12. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Kinerja Siswa...................................................150

13. Nilai Terendah, Nilai Terendah, dan Nilai Rata-rata Keterampilan

Menulis Eksposisi .........................................................................................151

14. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa dalam Menulis Eksposisi ...................152

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Berpikir Penelitian ......................................................................67

2. Gedung SMA N I Karangdowo, Klaten .......................................................69

3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ...............................................................78

4. Histogram Nilai Keterampilan Menulis Eksposisi Siswa pada Prasisklus .88

5. Diagram Lingkaran Ketuntasan Pembelajaran Menulis Eksposisi

pada Prasiklus ...............................................................................................89

6. Siswa Berdiskusi dalam Kelompok untuk Membuat Kerangka .................100

7. Histogram Pengelompokan Nilai Keterampilan Menulis Eksposisi

Siklus I .......................................................................................................105

8. Histogram Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Prasiklus hingga

Siklus I. .......................................................................................................106

9. Gambar yang Ditampilkan Guru di Hadapan Para Siswa ..........................114

10. Histogram Pengelompokan Nilai Keterampilan Menulis Eksposisi

Siklus II ......................................................................................................122

11. Histogram Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus I hingga

Siklus II .......................................................................................................122

12. Guru Mengawasi dan Membimbing Diskusi Siswa dalam Pembelajaran.. 127

13. Histogram Pengelompokkan Nilai Keterampilan Menulis Eksposisi

Siklus II .………………………………………………………………….133

14. Histogram Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus II hingga

Siklus III......................................................................................................133

15. Histogram Peningkatan Nilai Kinerja Guru dalam Melaksanakan

Kegiatan Belajar-Mengajar ..………..…..……………………….……………142

16. Histogram Nilai Rata-rata Kinerja Siswa dalam Pembelajaran

Menulis Eksposisi...……………………………………………………………150

17. Diagram Balok Peningkatan Persentase Keberhasilan Siswa dalam

Menulis Eksposisi .......................................................................................152

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X .............................165

2. Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X ...................................167

3. Pedoman Wawancara Prasiklus .................................................................168

4. Pedoman Wawancara Pascasiklus .............................................................170

5. Model Penilaian Menulis Eksposisi dengan Skala Interval ........................171

6. Lembar Kinerja Siswa dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi .................172

7. Lembar Penilaian Tulisan Eksposisi Siswa ................................................175

8. Lembar Penilaian Kinerja Guru dalam Pembelajaran ................................176

Lampiran Prasiklus

9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Prasiklus ...........................................179

10. Penelahaan RPP Prasiklus ..........................................................................182

11. Catatan Lapangan Hasil Observasi Prasiklus .............................................189

12. Hasil Pekerjaan Siswa pada saat Prasiklus ...............................................192

13. Hasil Wawancara Survai Awal ...................................................................195

14. Daftar Perolehan Nilai Siswa pada Prasiklus ............................................199

15. Lembar Penilaian Kinerja Siswa dalam Pembelajaran Menulis

Eksposisi pada Prasiklus ...........................................................................200

16. Foto Kegiatan Pembelajaran Menulis Eksposisi pada Survei Awal ..........203

Lampiran Siklus 1

17. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .............................................206

18. Catatan Lapangan Hasil Observasi Siklus I ................................................220

19. Hasil Pekerjaan Siswa pada Siklus I .........................................................227

20. Daftar Perolehan Nilai Siswa pada Siklus I ...............................................230

21. Lembar Kinerja Siswa dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi Siklus I ..231

22. Rekapitulasi Penilaian Kinerja Siswa Dalam Pembelajaran Menulis

Eksposisi pada Siklus I ...............................................................................237

23. Lembar Penilaian Kinerja Guru Saat Mengajar pada Siklus I ....................238

24. Rekapitulasi Penilaian Kinerja Guru Saat Mengajar pada Siklus I ............244

25. Foto Kegiatan Pembelajaran Menulis Eksposisi pada Siklus I ...................245

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

xvii

Lampiran Siklus 2

26. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................................248

27. Catatan Lapangan Hasil Observasi Siklus II ..............................................262

28. Hasil Pekerjaan Siswa pada Siklus II ........................................................270

29. Daftar Perolehan Nilai Siswa pada Siklus II ..............................................273

30. Lembar Kinerja Siswa dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi

Siklus II ......................................................................................................274

31. Rekapitulasi Penilaian Kinerja Siswa Dalam Pembelajaran Menulis

Eksposisi pada Siklus II ..............................................................................280

32. Lembar Penilaian Kinerja Guru Saat Mengajar pada Siklus II ...................281

33. Rekapitulasi Penilaian Kinerja Guru Saat Mengajar pada Siklus II ...........287

34. Foto Kegiatan Pembelajaran Menulis Eksposisi pada Siklus II .................288

Lampiran Siklus 3

35. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ..........................................291

36. Catatan Lapangan Hasil Observasi Siklus III .............................................305

37. Hasil Pekerjaan Siswa pada Siklus III ......................................................311

38. Daftar Perolehan Nilai Siswa pada Siklus III ............................................314

39. Lembar Kinerja Siswa dalam Pembelajaran Menulis

Eksposisi Siklus III ....................................................................................315

40. Rekapitulasi Penilaian Kinerja Siswa Dalam Pembelajaran Menulis

Eksposisi pada Siklus III .............................................................................321

41. Lembar Penilaian Kinerja Guru Saat Mengajar pada Siklus III .................322

42. Rekapitulasi Penilaian Kinerja Guru Saat Mengajar pada Siklus III ..........328

43. Foto Kegiatan Pembelajaran Menulis Eksposisi pada Siklus III ................329

44. Hasil Wawancara Pascasiklus .....................................................................332

45. Rekapitulasi Daftar Perolehan Nilai Menulis Eksposisi Siswa ..................337

46. Rekapitulasi Penilaian Kinerja Siswa dalam Menulis Eksposisi dari

Survai Awal hingga Siklus III.....................................................................338

47. Rekapitulasi Penilaian Kinerja Guru dalam Menulis Eksposisi dari

Siklus I Awal hingga Siklus III ...................................................................339

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

xviii

48. Surat Izin Penelitian dari Bappeda Klaten ..................................................340

49. Surat Izin Penelitian dari Pascasarjana .......................................................341

50. Surat Keterangan Penelitian dari SMA N I Karangdowo ...........................342

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

diajarkan. Dengan bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina, dan

dikembangkan serta dapat dituntunkan kepada generasi-generasi mendatang.

Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu sarana

mengupayakan pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia secara terarah.

Atas hal tersebut, melalui proses pengajaran bahasa diharapkan siswa mempunyai

kemampuan yang memadai untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia secara

baik dan benar.

Dalam proses belajar-mengajar, guru memegang peran sebagai fasilitator

sekaligus pemain utama. Sanjaya (2008: 282) menyatakan bahwa sebagai

fasilitator, guru berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa

dalam kegiatan proses pembelajaran. Guru sebagai tenaga profesional harus

memiliki sejumlah kemampuan mengaplikasikan berbagai teori belajar dalam

bidang pengajaran, kemampuan memilih dan menerapkan metode pengajaran

yang efektif dan efisien, kemampuan melibatkan siswa berpartisipasi aktif dan

kemampuan membuat suasana belajar yang menunjang tercapainya pendidikan.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka ditetapkanlah sebuah kurikulum yang

diharapkan dapat menunjang proses pembelajaran. Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) yang ditetapkan sebagai kurikulum 2006 telah diberlakukan

di sekolah-sekolah mulai tahun 2006. Kurikulum 2006 ini juga diterapkan dalam

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

2

pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Dalam KTSP perlu ditegaskan bahwa

tugas guru adalah membelajarkan siswa, bukan mengajar. Siswalah yang harus

didorong agar secara aktif berlatih menggunakan bahasa khususnya dalam

keterampilan menulis. Tugas guru adalah menciptakan situasi dan kondisi agar

siswa belajar secara optimal untuk berlatih menggunakan bahasa agar kompetensi

yang diharapkan dapat tercapai.

Berkaitan dengan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, pengajaran

bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat membawa serangkaian

keterampilan. Keterampilan tersebut erat hubungannya dengan proses-proses yang

mendasari pikiran. Semakin terampil seseorang berbahasa semakin cerah dan jelas

pula jalan pikirannya.

Dalam standar isi, pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia diarahkan

untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa

Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis. Standar

kompetensi bahasa dan sastra Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan

minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan,

keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.

Oleh karena itu, pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia diarahkan agar siswa

terampil berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan.

Keterampilan berbahasa merupakan keahlian yang harus dikuasai dan

diberikan kepada masyarakat pada umumnya. Terdapat empat aspek keterampilan

berbahasa yang tercakup dalam pengajaran bahasa, yaitu: (1) keterampilan

menyimak; (2) keterampilan berbicara; (3) keterampilan membaca; dan (4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

3

keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling terkait satu dengan

yang lain. Keterampilan berbahasa diawali dengan belajar menyimak atau

mendengarkan, kemudian belajar berbicara, membaca, dan menulis. Oleh karena

itu, keempat keterampilan berbahasa tersebut juga dipelajari lebih lanjut dalam

pengajaran bahasa di sekolah.

Menulis merupakan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang

berkelanjutan dan terus-menerus. Pembelajaran menulis pada jenjang sekolah

menengah atas (SMA) merupakan peningkatan dari jenjang sebelumnya. Siswa

diharapkan dapat menyerap aspek-aspek dasar dari keterampilan menulis untuk

menjadi bekal ke jenjang yang lebih tinggi.

Menulis merupakan satu bentuk keterampilan berbahasa yang paling akhir

setelah keterampilan mendengarkan, berbicara, dan membaca. Dibanding tiga

kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan

oleh penutur asli yang bersangkutan sekalipun. Hal ini disebabkan kemampuan

menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar

bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan. Unsur bahasa merupakan unsur

yang berkaitan dengan aspek tata bahasa, seperti ejaan, struktur kalimat, kohesi

dan koherensi, serta unsur kebahasaan yang lain. Sementara itu, unsur nonbahasa

yang dijadikan ide atau gagasan dalam sebuah tulisan meliputi unsur di luar aspek

tata bahasa, seperti pengetahuan dan pengalaman penulis (Nurgiyantoro, 2009:

296).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

4

Permasalahan yang terjadi akhir-akhir ini adalah bahwa keterampilan

menulis siswa kurang diperhatikan. Pembelajaran di kelas justru berorientasi pada

kemampuan siswa untuk mampu mengerjakan soal ujian, terutama untuk

mengejar target lulus Ujian Akhir Nasional (UAN) dengan baik. Kreativitas dan

produktivitas siswa dalam hal menulis sering dikesampingkan. Dengan kata lain,

pembelajaran menulis di sekolah-sekolah cenderung mengutamakan hasil, tanpa

memperhatikan prosesnya. Hal tersebut berakibat pada kemampuan menulis siswa

yang kurang terasah, sehingga siswa lebih sering mengeluh ketika diminta untuk

membuat tulisan.

Ari (dalam Wiedarti, 134: 2005) berpendapat bahwa harus diakui bahwa

pembelajaran menulis di sekolah sangat memprihatinkan. Hal ini terlihat dari

kuantitas dan kualitas pelajaran menulis di sekolah. Di tingkat SMA saja,

pelajaran menulis tidak lebih dari seperempat bagian pelajaran bahasa dan sastra

Indonesia. Menulis hanya diajarkan sebagai pelajaran yang berorientasi pada

hasil. Pembelajaran menulis sebagai proses akhirnya tersisihkan.

Dewasa ini kemampuan menulis siswa, khususnya siswa SMA, masih

menduduki peringkat paling bawah jika dibandingkan dengan bentuk

keterampilan lainnya, yaitu menyimak, membaca, dan berbicara (Barnas, 2007).

Terdapat banyak kesulitan yang dialami oleh siswa dalam menulis, mulai dari

kesulitan ejaan dan tanda baca, kesulitan pemilihan kata, kesulitan dalam

menyusun kalimat, hingga kesulitan dalam mengembangkan pokok pikiran.

Kesulitan-kesulitan tersebut membuat siswa tidak mampu menyampaikan gagasan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

5

dengan baik, sehingga hasil tulisan siswa masih rendah dan sering tidak mampu

dipahami secara mudah oleh pembaca.

Gustafson (2005: 14) menyatakan bahwa menulis eksposisi merupakan

menulis yang memerlukan organisasi secara hati-hati dalam penyajiannya, agar

informasi yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca.

Informasi harus disusun dan disajikan secara logis, secara berurutan, dengan

terperinci. Seringkali, siswa, ketika menulis suatu topik, hanya menuliskan bahan

tulisan secara acak, sesuai dengan ide yang ada dalam pikiran mereka.

Manson (2006: 296) menyatakan bahwa almost one in every five first-year

college students require a remedial writing class, and more than one half of new

college students are unable to write a paper relatively free of errors. Dari

pernyataan tersebut terungkap bahwa keterampilan menulis bukan hanya sulit

dikuasai oleh kalangan pelajar saja, melainkan juga oleh para mahasiswa.

Fenomena tersebut terjadi di SMA Negeri 1 Karangdowo Klaten,

berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada guru,

kemampuan menulis siswa kelas X-E masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan

oleh minat dan motivasi siswa yang rendah dalam proses pembelajaran menulis

dan pengajaran menulis yang masih berpusat pada guru. Pada waktu

pembelajaran, guru belum mampu menyampaikan materi eksposisi dengan baik

kepada peserta didik. Guru masih dominan dalam pembelajaran, guru waktu

menerangkan yang berada di depan kelas dan tidak mengontrol siswa yang berada

di bagian belakang, sehingga pembelajaran bersifat pasif. Selain itu, rata-rata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

6

kelas untuk nilai keterampilan eksposisi menulis masih 64 (masih di bawah KKM

sekolah, yaitu 75).

Atas dasar kenyataan itu, perlu diatasi dengan pendekatan yang dapat

membantu meningkatkan kemampuan siswa menulis eksposisi. Oleh karena itu,

dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran menulis di kelas

X-E SMA Negeri 1 Karangdowo dibutuhkan perbaikan yang dapat mendorong

peserta didik secara keseluruhan agar aktif. Adapun upaya yang dapat dilakukan

untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar adalah dengan Accelerated

Learning atau percepatan belajar yang menggunakan pendekatan SAVI.

Tomas (2013: 34) menjelaskan bahwa penerapan prinsip-prinsip

Accelerated Learning menguntungkan siswa untuk belajar lebih banyak, lebih

cepat, dan lebih baik, mampu menerapkan apa yang mereka pelajari di kelas

bekerja pada proyek-proyek mereka, dan menjadi lebih baik dan lebih kreatif.

Selain itu, Meier (2002: 91-92) menjelaskan bahwa unsur-unsur dalam

pendekatan SAVI adalah: (1) somatis: belajar dengan bergerak dan berbuat; (2)

auditori: belajar dengan berbicara dan mendengar; (3) visual: belajar dengan

mengamati dan menggambarkan; dan (4) intelektual: belajar dengan memecahkan

masalah dan merenung. Keempat cara belajar ini harus ada agar belajar

berlangsung optimal, karena unsur-unsur ini digunakan secara simultan.

Milawati (2011: 76) menyampaikan bahwa kelebihan pendekatan SAVI

adalah pembelajaran menyenangkan sehingga anak antusias dalam mengikuti

pembelajaran. Selain itu, pembelajaran SAVI sangat efektif dan efisien serta

dapat diterapkan di sekolah manapun. Pembelajaran SAVI membuat para siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

7

merasa tidak bosan dan tidak mengantuk dalam belajar sehingga dapat memicu

minat dan motivasi kemudian dapat menumbuhkan minat siswa dalam

pembelajaran. Selain itu, pembelajaran SAVI dapat mempermudah dalam

memahami materi serta tidak membuat bosan dalam belajar di kelas.

Penerapan pendekatan SAVI dalam pembelajaran eksposisi mengajak

siswa untuk menggunakan segala indra dan pengalaman yang dimiliki untuk

menulis eksposisi. Dengan hal itu, maka pembelajaran menulis eksposisi akan

lebih mudah diserap dan dipahami oleh siswa sehingga berimplikasi

meningkatnya keterampilan menulis eksposisi siswa.

Dari pemaparan di atas, peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas

sebagai usaha perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis eksposisi

pada siswa kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo dengan menggunakan

pendekatan SAVI.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Apakah penerapan pendekatan SAVI dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran menulis eksposisi pada siswa kelas X-E SMA Negeri 1

Karangdowo?

2. Apakah penerapan pendekatan SAVI dapat meningkatkan keterampilan

menulis eksposisi pada siswa kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

8

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan:

1. Kualitas proses pembelajaran menulis eksposisi siswa kelas X-E SMA

Negeri 1 Karangdowo dengan pendekatan SAVI.

2. Kualitas keterampilan menulis eksposisi siswa kelas X-E SMA Negeri 1

Karangdowo dengan pendekatan SAVI.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis

maupun praktis.

1. Manfaat Teoretis

a. Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperluas wawasan dan

khasanah keilmuan tentang pembelajaran bahasa, terutama

pembelajaran menulis eksposisi dengan menggunakan pendekatan

SAVI.

b. Dari hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk

meningkatkan pembelajaran menulis eksposisi.

c. Variasi pendekatan pembelajaran dapat digunakan referensi untuk

diterapkan di sekolah, sehingga proses belajar-mengajar dapat

memenuhi kriteria yang diinginkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

9

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru

1) Upaya untuk memberikan inovasi dalam pendekatan pembelajaran

menulis eksposisi.

2) Meningkatnya kemampuan guru dalam mengatasi kendala

pembelajaran menulis eksposisi dan mengelola kelas.

3) Menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan

sehingga dapat menarik perhatian siswa.

4) Untuk meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia.

b. Bagi siswa

1) Memudahkan siswa dalam berlatih dan belajar keterampilan

menulis, khususnya menulis eksposisi dengan pendekatan SAVI.

2) Memberikan motivasi yang positif pada diri siswa selama proses

pembelajaran, khususnya pembelajaran menulis.

3) Meningkatnya keterampilan menulis eksposisi siswa.

c. Bagi sekolah

1) Mendorong guru lain untuk menerapkan proses pembelajaran yang

menyenangkan bagi siswa dengan menggunakan pendekatan

SAVI.

2) Meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran keterampilan

menulis eksposisi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

10

3) Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam upaya pengadaan

inovasi pembelajaran bagi para guru lain dalam mengajarkan

materi menulis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN TEORI,

DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Tinjuan Pustaka

Penelitian yang relevan adalah penelitian dari Kussetyaningsih (2009)

dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Eksposisi dengan Metode

Jigsaw pada Siswa Kelas X 5 SMA Negeri Jumapolo Kabupaten Karanganyar”.

Penelitian tersebut bertujuan untuk untuk mengatasi masalah kemampuan menulis

eksposisi. Penelitian tersebut dilakukan selama tiga siklus. Dari penelitian yang

dilakukan Kussetyaningsih terbukti meningkatkan kemampuan menulis eksposisi,

adapun hasil penelitian sebagai berikut: perolehan rata-rata nilai yang diperoleh

siswa pada siklus I : 65,8 dengan siswa tuntas belajar sebanyak 65%. Pada siklus

II rata-rata nilai yang diperoleh : 72,05 dengan siswa tuntas belajar sebanyak 70%.

Pada siklus III rata-rata nilai: 75,18 dan siswa yang tuntas belajar 82,5%.

Sedangkan KKM sekolah tersebut adalah 65 dan indikator keberhasilan tindakan

adalah sejumlah 75% siswa kelas X 5 SMA Negeri Jumapolo memperoleh nilai

KKM.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak pada

peningkatan kemampuan menulis eksposisi di sekolah, tetapi berbeda penggunaan

cara yang digunakan. Pada penelitian tersebut menggunakan metode Jigsaw,

sedangkan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan SAVI.

Penelitian lain yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh

Mayliana, dkk., (2013) dengan judul “Penerapan Accelerated Learning dengan

11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

12

Pendekatan Savi untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kompetensi

Menggambar Busana”. Adapun hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut

adalah : 1) penerapan accelerated learning dengan pendekatan SAVI dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga jumlah siswa yang masuk

kategori motivasi belajar tinggi dengan nilai 77,6 - 86,6 sebanyak 10 siswa

(32,3%), jumlah siswa kategori motivasi belajar sedang dengan nilai 68,5 – 77,5

sebanyak 21 siswa (67,7%), dan tidak ada siswa (0%) dengan kategori motivasi

belajar rendah dengan nilai 59,4 - 68,4; (2) penerapan accelerated learning

dengan pendekatan SAVI dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga jumlah

siswa yang memperoleh nilai hasil belajar di atas KKM sebanyak 28 siswa

(90,3%), sedangkan siswa dengan nilai hasil belajar di bawah KKM berjumlah 3

siswa (9,7%).

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah cara yang

digunakan untuk mengatasi yang permasalahan dalam pembelajaran, yaitu dengan

pendekatan SAVI. Sedangkan kompetensi yang ingin ditingkatkan berbeda,

penelitian tersebut kompetensi menggambar busana, penelitian ini tentang

keterampilan menulis eksposisi.

Penelitian lain yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh

Samsudin (2012) dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Eksposisi

Berita dan Menulis Eksposisi Ilustrasi Siswa Kelas V Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis”. Samsudin melakukan

penelitian tersebut dengan objek kajian kemampuan menulis eksposisi. Dalam

penelitian tersebut diperoleh bahwa: 1) penggunaan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

13

kooperatif dapat meningkatkan kemampuan menulis eksposisi; 2) Keberhasilan

menulis eksposisi berita dan menulis eksposisi ilustrasi siswa tidak terlepas dari

kemampuan guru mengembangkan model pembelajaran kooperatif. Dalam

pembelajaran, tanggapan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif terpadu

dalam pembelajaran membaca dan menulis eksposisi sangat tinggi.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak pada

peningkatan kemampuan menulis eksposisi di sekolah, tetapi berbeda penggunaan

cara yang digunakan. Dalam penelitian tersebut menggunakan model

pembelajaran kooperatif terpadu, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan

pendekatann SAVI dalam meningkatkan keterampilan menulis ekposisi.

Penelitian lain yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh

Ginting, dkk., (2012) yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Somatis

Auditori Visual dan Intelektual (Savi) Berbantuan Media Komputer untuk

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia Fisika II”. Adapun hasil penelitian

yang telah dilakukan tersebut adalah : (1) Pendekatan SAVI dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran Mata Kuliah Kimia Fisik II di Program Studi

Pendidikan Kimia JPMIPA FKIP tahun ajaran 2011/2012; (2) Hasil belajar

mahasiswa secara umum meningkat walaupun terjadi fluktuasi akibat

perbedaan tingkat kesulitan materi yang diajarkan. Keaktifan mahasiswa

meningkat dari 70% hingga 90% dalam pembelajaran menggunakan model SAVI

berbantuan media berbasis komputer.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah cara yang

digunakan untuk mengatasi yang permasalahan dalam pembelajaran, yaitu dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

14

pendekatan SAVI. Sedangkan kompetensi yang ingin ditingkatkan berbeda,

penelitian tersebut kompetensi mata kuliah Kimia Fisika II di jenjang pendidikan

tinggi, penelitian ini tentang keterampilan menulis eksposisi di tingkat SMA.

Penelitian dari Muktadir (2011) yang berjudul “Penerapan Metode Think,

Talk, Write (TTW) dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Paragraf

Eksposisi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia” juga relevan dengan penelitian

yang peneliti angkat. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan

metode Think, Talk, Write (TTW) dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran dan meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis paagraf

eksposisi. Penelitian tersebut dilaksanakan selama dua siklus. Pada siklus I siswa

mendapat nilai rata-rata kelas 68,75 dengan ketuntasan belajar menulis paragraf

eksposisi secara klasikal mencapai 60% dan untuk siklus II diperoleh nilai rata-

rata kelas 77,6 dengan ketuntasan belajar menulis paragraf eksposisi secara

klasikal mencapai 85%. Untuk aktivitas guru pada siklus I diperoleh rata-rata skor

22,5 dengan kriteria cukup dan pada siklus II diperoleh rata-rata skor 25,5 dengan

kriteria baik. Untuk aktivitas siswa pada siklus I diperoleh rata-rata skor 18,5

dengan kriteria cukup dan pada siklus II diperoleh rata-rata skor 23,5 dengan

kriteria baik.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak pada

peningkatan kemampuan menulis eksposisi di sekolah yang berbeda jenjang

pendidikan tetapi berbeda penggunaan cara yang digunakan. Dalam penelitian

tersebut menggunakan metode Think, Talk, Write (TTW), sedangkan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

15

penelitian ini menggunakan pendekatan SAVI dalam meningkatkan keterampilan

menulis ekposisi.

Penelitian dari Milawati (2011) yang berjudul “Peningkatan Kemampuan

Anak Memahami Drama dan Menulis Teks Drama Melalui Model Pembelajaran

Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI)” juga relevan dengan penelitian yang

peneliti lakukan. Penelitian yang dilakukan Milawati bertujuan untuk dapat

meningkatkan kemampuan anak dalam memahami isi drama dan menulis teks

drama anak. Dalam penelitian itu disebutkan bahwa pembelajaran drama perlu

diberikan di sekolah dasar karena dapat menggali dan menemukan nilai kognitif,

nilai efektif, nilai sosial dan dapat mencerdaskan anak. Namun kenyataannya

pembelajaran drama kurang diminati oleh anak karena menghayati naskah drama

yang berwujud dialog cukup sulit dan harus tekun begitu juga dengan kegiatan

menulis teks drama dianggap pelajaran yang cukup sulit karena mengubah narasi

ke dalam bentuk dialog memerlukan keterampilan dan kreatifitas. Penggunaan

pendekatan SAVI terbukti diminati oleh siswa dalam pembelajaran, siswa suka

terhadap pembelajaran yang dilakukan guru dengan pendekatan SAVI.

Sumber acuan lain adalah dari McKeon (1995) yang berjudul “What is this

thing called accelerated learning?” Dalam pustaka tersebut disimpulkan bahwa

dalam accelerated learning terdapat empat tahapan proses yang harus dilakukan.

Pertama, persiapan. Pada tahapan ini, guru harus menciptakan situasi yang

menenangkan dan lingkungan yang tak mengancam. Ruang kelas didesain

semenarik mungkin. Kedua, kemahiran. Dalam tahap ini melibatkan isi

pembelajaran, hal ini merupakan kunci dari interaksi antara guru dengan siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

16

Guru dapat menampilkan informasi melalui visualisasi guna menghubungkan

antar ide-ide dalam diri siswa didik. Ketiga, integrasi. Pada tahap ini, guru

melibatkan siswa secara aktif dan melalui praktik. Tahap ini guru sebisa mungkin

memunculkan kreativitas siswa agar dapat menginspirasi siswa agar berpikir

berbeda. Keempat, aplikasi. Pada tahap ini, guru mendorong siswa untuk

menerapkan pembelajaran pembelajaran sesuai dengan direncanakan.

Karya dari Nippold, dkk., (2008) yang berjudul “Expository Discourse in

Adolescents With Language Impairments: Examining Syntactic Development”

sesuai sebagai tinjaun pustaka dalam penelitian ini. Dalam pustaka tersebut

dipaparkan bahwa wacana eksposisi digunakan untuk menyampaikan informasi

(Bliss, 2002), wacana eksposisi merupakan salah satu cara untuk mengetahui

sejauh mana produksi bahasa alami pada remaja. Wacana eksposisi sering

diperlukan dalam pendidikan, sosial, dan kejuruan, seperti ketika seorang siswa

SMA diminta untuk menafsirkan hasil dari suatu peristiwa sejarah, menjelaskan

metode untuk mengendalikan masalah pemanasan global, atau mengajar orang

lain bagaimana melakukan percobaan kimia, mengoperasikan ponsel baru, atau

menyiapkan makan malam. Dari hal ini, maka wacana eksposisi penting dalam

proses pendidikan.

Makalah dari Boyd (2004) yang berjudul “Effective Teaching in

Accelerated Learning Program” sesuai dalam penelitian ini. Dalam simpulan

makalah tersebut tersebut dipaparkan bahwa pendekatan percepatan belajar harus

kolaborasikan dengan alam, dan sifat dasar siswa yang mendukung pembelajaran

sosial (pembelajaran berbasis kelompok). Pada akhirnya tujuan percepatan belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

17

tidak hanya siswa akan belajar lebih cepat, tetapi juga bahwa mereka akan belajar

lebih holistik/menyeluruh, sehingga menjadi siswa yang lebih efisien dalam

pendidikan formal dan pengetahuan berbasis lingkungan di mana mereka belajar.

Jadi untuk mengoptimalkan pembelajaran, kelas hendaknya didesain untuk

menerapkan pembelajaran kelompok dan dikolaborasikan pembelajaran dengan

alam.

Sumber pustaka lainnya dari Tomas (2013) yang berjudul “Application of

Accelerated Learning in Teaching Environmental Control System in Qassim

University”. Dalam simpulan pustaka tersebut dipaparkan bahwa penerapan

prinsip-prinsip Accelerated Learning menguntungkan siswa untuk belajar lebih

banyak, lebih cepat, dan lebih baik, mampu menerapkan apa yang mereka pelajari

di kelas bekerja pada proyek-proyek mereka, dan menjadi lebih baik dan lebih

kreatif.

Tinjauan pustaka lainya dari Morrison (2012) yang berjudul “The SAVI

Approach to Learning”. Dalam pustaka tersebut disampaikan bahwa pada

dasarnya pendekatan SAVI menggambungkan dua metode dalam rangka

menciptakan satu jenis pembelajaran yang terdiri atas empat lapisan. Pertama,

unsur penghubung dalam pembelajaran dilakukan melalui proses keterampilan

pendengaran dan penglihatan peserta didik. Kedua, guru mengamati dan

menganalisis kemampuan peserta didik dan dibawa ke proses pembelajaran.

Ketiga, guru mengajak peserta didik untuk menganalisis dan melakukan proses

dalam pembelajaran. Keempat, peserta didik yang belajar melalui melakukan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

18

berkomunikasi. Dari keempat lapisan itu, sudah bisa dipahami dalam pendekatan

SAVI fokus pada aktivitas siswa dalam menggali potensi yang ada.

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, dapat diketahui bahwa penelitian

mengenai keterampilan menulis eksposisi ataupun pemaparan Accelerated

Learning dengan pendekatan SAVI sudah sering dilakukan oleh banyak peneliti

peneliti. Meskipun penelitian terhadap keterampilan menulis eksposisi telah

banyak dilakukan, peneliti masih menganggap bahwa penelitian ini penting dan

harus dilakukan dengan tujuan menemukan berbagai alternatif solusi dalam

pembelajaran menulis eksposisi. Penerapan pendekatan SAVI pada pembelajaran

menulis eksposisi belum pernah dilakukan, sehingga penelitian ini dapat dijadikan

sebagai tambahan khazanah keilmuan dari penelitian-penelitian sebelumnya.

B. Kajian Teori

1. Hakikat Keterampilan Menulis Eksposisi

a. Pengertian Keterampilan

Pada hakikatnya setiap manusia mempunyai pasti memiliki kemampuan,

potensi, atau keterampilan yang dibawa sejak lahir. Keterampilan terus berproses

sesuai dengan bertambahnya usia seseorang. Keterampilan dapat diartikan sebagai

pengetahuan, kemampuan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam

kebiasaan berpikir dan bertindak (Depdiknas, 2007). Keterampilan yang

dimaksudkan di sini adalah suatu kemampuan untuk mengeluarkan sumber daya

internal atau bakat dalam diri seseorang yang dapat memberikan manfaat bagi diri

sendiri maupun orang lain. Keterampilan digunakan untuk menyebutkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

19

kemampuan individu yang berfungsi dalam lingkungan yang membutuhkan suatu

usaha yang bersifat kognitif. Keterampilan merupakan kemampuan untuk

mengeluarkan semua sumber daya internal, keunggulan, dan bakat agar dapat

mendatangkan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.

Keterampilan sendiri didefinisikan sebagai suatu kecakapan untuk

menyelesaikan tugas. Siswa dikatakan terampil dalam pembelajaran manakala ia

mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan baik. Kata keterampilan

sama artinya dengan kata kecekatan. Terampil atau cekatan adalah kepandaian

melakukan sesuatu dengan cepat dan benar. Seseorang yang dapat melakukan

sesuatu dengan cepat tetapi salah tidak dapat dikatakan terampil. Demikian pula

apabila seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar tetapi lambat, juga tidak

sapat dikatakan terampil (Soemarjadi, dkk, 1991: 2).

Dalam pembelajaran yang perlu diperhatikan guru adalah penguasaan

keterampilan para siswa yang didasarkan pada pemahaman fakta, konsep, dan

prinsip, bukan hanya pada penguasaan kognitif semata. Keterampilan hanya dapat

diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak latihan (Tarigan, 2008:

1). Begitupun juga keterampilan menulis. Untuk dapat terampil dalam menulis,

siswa harus melalui banyak latihan. Semakin banyak mereka berlatih menulis,

tulisan yang dihasilkan akan semakin bernas dan berisi.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

keterampilan merupakan keahlian seseorang untuk melakukan sesuatu secara

lancar, tepat, dan cekatan, yang diperoleh melalui proses latihan yang

berkesinambungan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

20

b. Pengertian Menulis

Menulis merupakan salah satu keterampilan dalam berbahasa. Lebih

jelasnya McCrimmon (dalam Slamet, 2009: 96) memaparkan bahwa menulis

merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek,

memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menulisnya sehingga

pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas. Senada dengan pendapat

di atas, Mary S. Lawrence (dalam Slamet, 2009: 97) menyatakan bahwa menulis

merupakan mengomunikasikan apa dan bagaimana pikiran penulis.

Pada dasarnya, menulis itu bukan hanya merupakan melahirkan pikiran

atau perasaan saja, melainkan juga merupakan pengungkapan ide, pengetahuan,

ilmu, dan pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis. Oleh karena itu,

menulis bukanlah merupakan kegiatan yang sederhana dan tidak perlu dipelajari,

tetapi justru dikuasai (Slamet, 2009: 97).

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara bertatap muka dengan

orang lain (Tarigan, 2008: 3). Sebagai bentuk keterampilan berbahasa, menulis

merupakan kegiatan yang bersifat mengungkapkan, dengan maksud

mengungkapkan gagasan, buah pikiran, dan atau perasaan kepada pihak atau

orang lain. Oleh Karena itulah, menulis merupakan suatu kegiatan produktif dan

ekspresif (Tarigan, 2008: 3).

Menulis merupakan aktivitas berbahasa yang bersifat ekspresif, produktif,

dan kreatif, oleh karena itu mensyaratkan sesuatu yang lebih kompleks daripada

membaca (Mujiyanto, dkk., 2000: 64). Termasuk juga keterampilan berbahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

21

yang bersifat aktif-produktif adalah keterampilan berbicara. Akan tetapi menulis

berbeda dengan berbicara, kalau dalam berbicara orang (pembicara)

mengungkapkan pesan komunikasi (gagasan, perasaan, dan pikiran) dengan

bahasa lisan, sehingga berbicara disebut keterampilan berbahasa aktif produktif

lisan; sedangkan dalam menulis orang (penulis) mengungkapkan pesan

komunikasi dengan bahasa tulis. Pendapat lain menyebutkan bahwa menulis

merupakan pemindahan pikiran atau perasaan dalam bentuk lambang-lambang

bahasa (Semi, 1990: 8).

Dalam mengungkapkan gagasan secara tertulis, seorang pemakai bahasa

mempunyai lebih banyak kesempatan untuk mempersiapkan dan mengatur diri,

baik hal apa yang diungkapkan maupun bagaimana cara mengungkapkannya.

Pesan yang perlu diungkapkan dapat dipilih secara cermat dan disusun secara

sistematis. Apabila diungkapkan secara tertulis, pesan tersebut mudah dipahami

oleh pembaca. Demikian pula, pemilihan kata-kata dan penyusunannya dalam

bentuk wacana dapat dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa yang baik

dan benar.

Dalam sebuah tulisan, terkandung ide atau gagasan penulis untuk

disampaikan kepada pembaca atau orang lain. Dalam penyampaian ide, penulis

harus mampu mencari kata yang dapat dimengerti oleh pembaca atau orang lain,

baik dari segi urutan kata-kata maupun bentuk kalimat. Dengan begitu

pengetahuan penulis (dalam hal ini siswa) haruslah luas supaya ide yang akan

disampaikan dapat dipahami oleh orang lain atau pembaca.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

22

Agar pembaca memahami tulisan tersebut, penulis perlu memperhatikan

keefektifan strukturnya. Tulisan yang efektif harus mengandung unsur-unsur:

singkat, jelas, tepat, aliran logika lancar, serta koheren. Artinya, dalam tulisan itu

tidak perlu ditambahkan hal-hal dari luar isi pokok tulisan, tidak mengulang-ulang

yang sudah dijelaskan (redundant), tidak mempunyai arti ganda (ambigouos), dan

paparan ide pokok didukung oleh penjelasan dan kesimpulan. Ide-ide pokok

tersebut saling berkaitan, mendukung ide utama sehingga seluruh bagian tulisan

merupakan kesatuan yang saling berhubungan atau bertautan.

Demikianlah, aktivitas menulis mau tidak mau harus mempertimbangkan

penerimaan pembacanya. Oleh karena itu, menulis bukan merupakan pembuatan

asal saja: menulis asal menulis atau sekedar menuliskan deretan kata (Calderonelo

dan Edwars dalam Tarigan, 1993: 5). Menulis dalam arti yang sebenarnya

merupakan aktivitas menghasilkan tulisan atau karangan yang jelas, sistematis,

dan mengena (efektif). Oleh karena itu, menulis bukanlah aktivitas yang dapat

langsung jadi.

Untuk menghasilkan tulisan yang baik, seorang penulis hendaknya

memiliki keterampilan dasar yang meliputi: (1) keterampilan berbahasa, yaitu

keterampilan menggunakan ejaan, tanda baca, pembentukan kata, pemilihan kata

serta penggunaan kalimat yang efektif; (2) keterampilan penyajian, yaitu

keterampilan pembentukan dan pengembangan paragraf, keterampilan merinci

pokok bahasan menjadi subpokok bahasan dan subpokok bahasan ke dalam

susunan sistematis; dan (3) keterampilan pewajahan, yaitu keterampilan mengatur

tipografi dan memanfaatkan sarana tulis secara efektif dan efisien, tipe huruf,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

23

penjilidan, penyusunan tabel dan lain-lain. Ketiga keterampilan tersebut saling

menunjang dalam kegiatan menulis tentunya didukung oleh keterampilan

menyimak, membaca, serta berbicara yang baik (Semi, 1990: 10).

Berdasarkan hakikat menulis di atas, dapat disimpulkan bahwa

keterampilan menulis adalah kecakapan untuk menuangkan segenap ide ke dalam

tulisan secara jelas dan sistematis sehingga pesan yang disampaikan oleh penulis

dapat diterima oleh pembacanya dan tafsiran pembaca sama dengan yang

dimaksudkan penulis.

c. Tahap-tahap Penulisan

Menulis merupakan suatu proses, yaitu proses penulisan yang di dalamnya

terdapat beberapa tahap penulisan. Lebih jelasnya Akhadiah, dkk., (1999: 2-5)

berpendapat bahwa tahap penulisan meliputi tahap prapenulisan, tahap penulisan,

dan tahap revisi. Ketiga tahap penulisan itu menunjukkan kegiatan utama yang

berbeda. Dalam tahap prapenulisan ditentukan hal-hal pokok yang mengarahkan

penulis dalam seluruh kegiatan penulisan itu. Dalam tahap penulisan dilakukan

apa yang telah ditentukan itu, yaitu mengembangkan gagasan dalam kalimat-

kalimat, satuan paragraf, bab atau bagian. Dalam tahap revisi yang dilakukan

adalah membaca dan menilai kembali yang ditulis, memperbaiki, mengubah,

bahkan jika perlu memperluas tulisan tadi. Akhadiah, dkk., (1999: 2-5)

mengemukakan tahap-tahap yang harus dilalui dalam menulis, yaitu: (1) tahap

prapenulisan; (2) tahap penulisan; dan (3) tahap revisi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

24

1) Tahap Prapenulisan

Tahap ini merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis, di

mana di dalamnya mencakup beberapa langkah jika menulis karangan,

yaitu meliputi:

a) Menentukan Topik

Hal ini berarti penulis menentukan apa yang akan dibahas di dalam

tulisan. Topik ini dapat diperoleh dari berbagai sumber ilmu, pengalaman,

dan pengamatan. Seorang penulis dapat menulis tentang pendapat, sikap,

atau tanggapan sendiri atau orang lain atau tentang khalayan/imajinasi

yang dimilikinya. Dalam menentukan topik karangan harus selalu

berkenaan dengan fakta.

b) Membatasi Topik

Setelah topik ditentukan, topik perlu dibatasi. Membatasi topik

tulisan berarti mempersempit atau memperkecil ruang lingkup

pembicaraan dalam penulisan.

c) Menentukan Tujuan Penulisan

Menentukan tujuan tulisan adalah penting sebelum memulai

menulis, tujuan menulis berpengaruh dalam menentukan bentuk, panjang,

sifat, dan cara penyajian tulisan. Dengan menentukan tujuan penulisan kita

tahu apa yang akan dilakukan dalam tahap penulisan. Jika tulisan tanpa

dilandasi oleh tujuan yang jelas dan tegas dapat menyebabkan tulisan itu

tanpa arah yang jelas, dan besar kemungkinan tidak dipahami pembaca.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

25

d) Menentukan Bahan Penulisan

Hal ini yang dimaksud adalah semua informasi atau data yang

dipergunakan untuk mencapai data penulisan. Pengumpulan informasi dan

data ini perlu dilakukan agar tulisan tersebut menjadi tulisan yang

berbobot dan meyakinkan pembaca. Bahan yang digunakan dalam

penulisan harus sesuai dengan tujuan penulisan.

e) Membuat Kerangka Karangan

Kerangka karangan adalah sebuah topik kerangka yang memuat

rencana karangan yang berisi pokok-pokok permasalahan pembicaraan

yang tersusun secara sistematis dan dapat dikembangkan menuju bentuk

yang lebih sempurna. Penyusunan kerangka karangan ini merupakan

kegiatan terakhir yang dilakukan pada tahap persiapan atau prapenulisan.

2) Tahap Penulisan

Pada tahap ini penulis membahas setiap butir pokok yang ada di

dalam kerangka yang disusun. Dalam gagasan mengembangkan gagasan

menjadi suatu kerangka yang utuh, diperlukan bahasa. Dalam hal ini

penulis harus menguasai kata-kata yang mendukung gagasan atau ide.

Penulis harus mampu memilih kata dan istilah yang tepat sehingga

gagasan dapat dipahami pembaca dengan tepat pula. Kata-kata itu harus

dirangkaikan menjadi kalimat efektif yang selanjutnya kalimat-kalimat

tersebut harus disusun menjadi paragraf dan ditulis dengan ejaan yang

berlaku disertai tanda baca yang digunakan secara tepat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

26

3) Tahap Revisi

Sebuah tulisan perlu dibaca kembali pada tahap ini. Pada tahap ini

biasanya penulis meneliti secara menyeluruh mengenai logika,

sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf, daftar

pustaka, dan sebagainya. Jika tidak ada lagi yang kurang memenuhi syarat

maka selesailah tulisan kita.

d. Jenis-jenis Tulisan

Terdapat banyak cara yang dipilih seseorang untuk mengemukakan

gagasannya dalam sebuah tulisan. Cara yang dipilih tentu akan menghasilkan

berbagai bentuk tulisan. Gagasan sebagai substansi dalam karangan dapat

disampaikan dan dikembangkan dalam beberapa bentuk yang nanti dapat menjadi

penentu jenis sebuah tulisan. Lebih jelasnya Semi (1990: 32) dan Muchlisoh

(1991: 127) mengemukakan terdapat empat bentuk atau jenis tulisan, yaitu: (1)

narasi; (2) deskripsi; (3) eksposisi; dan (4) eksposisi.

Sementara itu, Keraf (1999: 6-7) membagi karangan atau wacana menjadi

lima jenis berdasarkan tujuan umum yang tersirat di balik wacana tersebut, yaitu:

(1) eksposisi; (2) eksposisi; (3) persuasi; (4) deskripsi; dan (5) narasi.

1) Eksposisi

Tulisan eksposisi menurut Semi (1990: 36) adalah tulisan yang

bertujuan menjelaskan atau memberikan informasi tentang sesuatu. Dalam

tulisan ini dipaparkan suatu kejadian atau masalah analitis dan kronologis

supaya pembaca dapat memahami informasi tersebut. Wacana ini digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

27

untuk menjelaskan wujud dan hakikat suatu objek. Selain itu, juga digunakan

untuk menjelaskan bagaimana pertalian suatu objek dengan objek lain.

Senada dengan pendapat di atas, Keraf (1999: 7) menjelaskan bahwa

eksposisi adalah bentuk wacana yang tujuan utamanya adalah

memberitahukan atau memberi informasi mengenai suatu objek. Hampir sama

dengan pendapat tersebut, Slamet (2009: 103) mengungkapkan bahwa

eksposisi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk menerangkan,

menyampaikan, atau menguraikan sesuatu hal yang dapat memperluas atau

menambah pengetahuan dan pandangan pembacanya. Sasarannya adalah

menginformasikan sesuatu tanpa ada maksud mempengaruhi pikiran,

perasaan, dan sikap pembacanya. Fakta dan ilustrasi yang disampaikan penulis

sekedar memperjelas apa yang akan disampaikannya.

Sementara itu Muchlisoh (1991: 134) menyatakan bahwa eksposisi

merupakan karangan yang berusaha menerangkan atau menjelaskan sesuatu

yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang. Eksposisi

sering digunakan dalam menyampaikan uraian-uraian ilmiah, ilmiah populer,

dan uraian ilmiah lainnya yang pada prinsipnya tidak berusaha mempengaruhi

pendapat orang lain. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disintesis

bahwa tulisan eksposisi merupakan tulisan yang menjelaskan dan

menginformasikan sesuatu yang dapat menambah pengetahuan seseorang atau

pembaca.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

28

2) Persuasi

Persuasi merupakan bentuk tulisan yang berusaha mempengaruhi

orang lain atau pembaca. Pengaruh yang diberikan tersebut agar para

pendengar ataupun pembaca melakukan sesuatu bagi orang yang melakukan

persuasi walaupun pembaca atau pendengar sebenarnya tidak terlalu paham

dan percaya dengan apa yang dikatakan itu.

Senada dengan pendapat di atas, Slamet (2009: 104) menyatakan

bahwa persuasi adalah ragam wacana yang ditujukan untuk mempengaruhi

sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan

penulisnya. Berbeda dengan eksposisi yang pendekatannya bersifat rasional

dan diarahkan untuk mencapai kebenaran, sedangkan persuasi lebih

menggunakan pendekatan emosional.

Persuasi dikatakan penyimpangan dari eksposisi karena dalam

eksposisi terdapat usaha untuk membujuk atau meyakinkan pembaca

didasarkan pada kelogisan pembuktian fakta-fakta yang disajikan. Dalam

persuasi biasanya menggunakan pendekatan emotif, yaitu pendekatan yang

berusaha membangkitkan dan merangsang emosi agar mengarahkan mereka

pada tujuan yang ingin dicapai penulis. Berdasarkan beberapa pendapat di atas

dapat disintesis bahwa tulisan persuasi adalah tulisan yang berusaha

mempengaruhi orang lain yang disajikan dengan fakta-fakta yang logis.

3) Deskripsi

Deskripsi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan

suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa sehingga objek itu seolah-olah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

29

berada di depan mata kepala pembaca, seakan-akan pembaca melihat sendiri

objek tersebut (Keraf, 1999: 16). Muchlisoh (1991: 131) menyatakan bahwa

melalui deskripsi, seorang penulis berusaha memindahkan kesan-kesan hasil

pengamatan dan perasaannya kepada pembaca dengan menjelaskan sifat dan

semua perincian yang ada dalam sebuah objek.

Deskripsi menurut Slamet (2009: 103) adalah ragam wacana yang

melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari

pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya. Sasarannya adalah

menciptakan atau memungkinkan terciptanya imajinasi pembaca, sehingga dia

seolah-olah melihat, mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dialami

penulisnya.

Deskripsi disebut juga pelukisan atau penggambaran. Hal itu

dikarenakan rincian tentang objek tulisan dapat memberi pengaruh pada

sensitivitas dan imajinasi pembaca serta menjadikan pembaca seolah ikut

mendengar seolah ikut mendengar, merasakan, atau mengalami langsung

objek tersebut. Karangan ini berhubungan dengan pengalaman pancaindra

pembaca seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan

perasaan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disintesis bahwa

tulisan deskripsi adalah tulisan yang berusaha menyajikan suatu objek agar

seolah-olah berada di depan pandangan pembaca berdasarkan hasil

pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

30

4) Narasi

Narasi merupakan wacana yang mengisahkan suatu kejadian. Lebih

jelasnya Muchlisoh (1991: 127) menyatakan bahwa narasi merupakan suatu

bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa

sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mangalami sendiri

peristiwa tersebut. Oleh karena itu, unsur yang paling penting dalam sebuah

narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan yang terjadi dalam suatu

rangkaian waktu.

Hampir sama dengan pendapat di atas, Slamet (2009: 103) menyatakan

bahwa narasi adalah ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu

peristiwa. Sasarannya adalah memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya

kepada pembaca mengenai fase, urutan, langkah, atau rangkaian terjadinya

sesuatu hal.

Tulisan narasi menurut Semi (1990: 32) merupakan bentuk tulisan

yang bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia

berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Sementara itu, Keraf (1999:

17) menyatakan narasi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha

menyajikan suatu peristiwa atau kejadian, sehingga peristiwa itu tampak

seolah-olah dialami sendiri oleh para pembaca. Berdasarkan beberapa

pendapat di atas dapat disintesis bahwa tulisan narasi merupakan tulisan yang

berusaha mengisahkan suatu peristiwa sesuai urutan waktu dan seolah-olah

pembaca mengalami peristiwa tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

31

5) Argumentasi

Argumentasi merupakan sebuah tulisan yang berusaha membuktikan

suatu kebenaran. Penulis berusaha meyakinkan pembaca untuk menerima

suatu kebenaran dengan mengajukan bukti-bukti atau fakta-fakta yang

menguatkan argumen penulis. Slamet (2009: 104) menyatakan bahwa

argumentasi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk meyakinkan

pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan oleh penulisnya.

Lebih lanjut Muchlisoh (1991: 135) memaparkan bahwa untuk

memperkuat ide atau pendapatnya, penulis wacana argumentasi harus

menyertakan data-data pendukung. Tujuannya adalah pembaca agar yakin atas

kebenaran yang disampaikan penulis. Dalam karangan argumentasi, biasanya

ditemukan beberapa ciri yang mudah dikenali. Ciri-ciri tersebut misalnya (1)

ada pernyataan, ide, atau pendapat yang dikemukakan penulisnya; (2) alasan,

data, atau fakta yang mendukung; dan (3) pembenaran berdasarkan data dan

fakta yang disampaikan.

Data dan fakta yang digunakan untuk menyusun wacana atau karangan

argumentasi dapat diperoleh melalui wawancara, angket, observasi, penelitian

lapangan, dan penelitian kepustakaan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas

dapat disintesis bahwa tulisan argumentasi adalah tulisan yang berusaha

meyakinkan pembaca yang diikuti dengan fakta-fakta pendukung untuk

memperkuat argumen penulis agar pembaca percaya atau menerima argument

penulis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

32

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan perbedaan kelima jenis

tulisan tersebut. Eksposisi menjelaskan suatu pengetahuan atau informasi,

eksposisi meyakinkan pembaca tentang kebenaran suatu hal secara logis,

persuasi mempengaruhi pembaca secara emosi. Deskripsi memberikan

gambaran tentang objek tulisan dan berusaha menjadikan pembaca ikut

merasakan penggambaran tersebut, sedangkan narasi menekankan peristiwa

dari urutan waktu ke waktu. Argumentasi menekankan pada pendapat seorang

penulis yang dikuatkan dengan bukti yang berupa data-data angket, dan

sebagainya.

e. Pengertian Karangan Eksposisi

Eksposisi adalah suatu bentuk tulisan atau retorika yang berusaha untuk

menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas

pandangan atau pengetahuan pembaca. Dalam karangan eksposisi, penulis tidak

berusaha mempengaruhi pendapat pembaca, setiap pembaca boleh menolak atau

menerima apa yang dikemukakan oleh penulis (Keraf, 1995: 3-4).

Tulisan eksposisi menurut Semi (1990: 36) adalah tulisan yang bertujuan

menjelaskan atau memberikan informasi tentang sesuatu. Dalam tulisan ini

dipaparkan suatu kejadian atau masalah analitis dan kronologis supaya pembaca

dapat memahami informasi tersebut. Wacana ini digunakan untuk menjelaskan

wujud dan hakikat suatu objek. Selain itu, juga digunakan untuk menjelaskan

bagaimana pertalian suatu objek dengan objek lain.

Paragraf eksposisi bertujuan memaparkan, menjelaskan, menyampaikan

informasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

33

desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya. Paragraf eksposisi biasanya

digunakan untuk menyajikan pengetahuan/ ilmu, definisi, pengertian, langkah-

langkah suatu kegiatan, metode, cara dan proses terjadinya sesuatu.

Slamet (2009: 103) mengungkapkan bahwa eksposisi adalah ragam

wacana yang dimaksudkan untuk menerangkan, menyampaikan, atau

menguraikan sesuatu hal yang dapat memperluas atau menambah pengetahuan

dan pandangan pembacanya. Sasarannya adalah menginformasikan sesuatu tanpa

ada maksud mempengaruhi pikiran, perasaan, dan sikap pembacanya. Fakta dan

ilustrasi yang disampaikan penulis sekedar memperjelas apa yang akan

disampaikannya.

Adapun pendapat lain dari Alwasilah (2005: 111) yang menyatakan

eksposisi adalah tulisan yang tujuan utamanya mengklarifikasi, menjelaskan,

mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan. Penulis berniat untuk memberi

petunjuk kepada pembaca. Eksposisi mengandalkan strategi pengembangan alinea

seperti lewat pemberian contoh, proses, sebab-akibat, klasifikasi, definisi, analisis,

komparasi dan kontras.

Sementara pendapat lain, Nippold (2008: 356) menyatakan bahwa wacana

eksposisi digunakan untuk menyampaikan informasi (Bliss, 2002). Wacana

eksposisi merupakan salah satu cara untuk mengetahui sejauh mana produksi

bahasa alami pada remaja. Wacana eksposisi sering diperlukan dalam pendidikan,

sosial, dan kejuruan, seperti ketika seorang siswa SMA diminta untuk

menafsirkan hasil dari suatu peristiwa sejarah, menjelaskan metode untuk

mengendalikan masalah pemanasan global, atau mengajar orang lain bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

34

melakukan percobaan kimia, mengoperasikan ponsel baru, atau menyiapkan

makan malam.

Sementara itu Muchlisoh (1991: 134) menyatakan bahwa eksposisi

merupakan karangan yang berusaha menerangkan atau menjelaskan sesuatu yang

dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang. Eksposisi sering

digunakan dalam menyampaikan uraian-uraian ilmiah, ilmiah populer, dan uraian

ilmiah lainnya yang pada prinsipnya tidak berusaha mempengaruhi pendapat

orang lain. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disintesis bahwa tulisan

eksposisi merupakan tulisan yang menjelaskan dan menginformasikan sesuatu

yang dapat menambah pengetahuan seseorang atau pembaca.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

eksposisi adalah suatu bentuk tulisan atau retorika untuk menerangkan dan

menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pandangan atau

pengetahuan pembaca. Eksposisi juga mengandalkan strategi pengembangan

alinea seperti lewat pemberian contoh, proses, sebab-akibat, klasifikasi, definisi,

analisis, komparasi dan kontras.

f. Teknik Penulisan Karangan Eksposisi

Keterampilan penulis memadukan dua unsur yaitu sifat topik yang ditulis

dan teknik penyajian yang digunakan dengan rangkaian bahasa yang baik dan

lancar akan menandai kualitas sebuah eksposisi. Eksposisi mengandung tiga

bagian utama, yaitu pendahuluan, tubuh eksposisi, dan kesimpulan.

Pendahuluan menyajikan latar belakang, alasan memilih topik itu, luas

lingkup, batasan pengertian topik, permasalahan dan tujuan penulisan, kerangka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

35

acuan yang digunakan. Pada tulisan populer, pendahuluan tidak perlu menyajikan

semua unsur yang dikemukakan sebelumnya, cukup dipilih beberapa saja dari

semua segi di atas untuk mengembangkan tulisan eksposisi.

Pada tubuh eksposisi, penulis harus mengembangkan sebuah organisasi

atau kerangka karangan terlebih dahulu. Kesimpulan dalam karangan eksposisi

tidak mengarah pada usaha mempengaruhi pembaca. Kesimpulan yang diberikan

hanya bersifat pendapat atau kesimpulan yang diterima atau ditolak pembaca. hal

terpenting dalam menulis eksposisi, penulis mampu menyajikan informasi untuk

memperluas wawasan atau pengetahuan pembaca (Keraf, 1995: 8-10).

g. Syarat Menulis Eksposisi

Karangan eksposisi bertujuan untuk memperluas pengetahuan pembaca.

Tujuan tersebut dapat dicapai apabila memenuhi syarat-syarat tertentu. Keraf

(1995: 6) menyatakan bahwa; (1) penulis mengetahui serba sedikitnya tentang

subjeknya, dengan demikian penulis dapat mengembangkan pengetahuannya

mengenai subjeknya untuk kemudian ditampilkan dalam tulisan; (2) penulis harus

mampu menganalisis persoalan yang ada dengan jelas dan konkret.

Menilik dari penjelasan dan penjabaran di atas, maka penulis harus

menguasai syarat-syarat dalam menulis eksposisi. Jadi syarat untuk menulis

eksposisi adalah penulis haruslah memahami dengan baik subjek yang akan

disampaikan dan mampu menyampaikan dengan baik kepada pembaca, agar

pembaca dapat dengan mudah memahami isi tulisan penulis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

36

h. Penilaian Keterampilan Menulis Eksposisi

Menulis sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang

mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis kepada

pembaca untuk dipahami tepat seperti yang dimaksudkan pengarang

(Widyamartaya 1990: 9). Dalam menulis aktivitas tersebut, yang pertama

menekankan unsur bahasa, sedangkan yang kedua adalah gagasan. Kedua unsur

tersebut terdapat dalam tugas-tugas menulis yang dilakukan di sekolah hendaknya

diberi penekanan yang sama. Artinya, walaupun tugas itu diberikan dalam rangka

mengukur kemampuan berbahasa, penilaian yang dilakukan sebaiknya

mempertimbangkan ketepatan bahasa dalam kaitannya konteks dan isi. Jadi,

penilaian ditekankan pada kemampuan siswa mengorganisasikan dan

mengemukakan gagasan dalam bentuk bahasa secara tepat (Nurgiyantoro, 2009:

298).

Zaini Machmoed (dalam Nurgiyantoro, 2009: 305) menyatakan bahwa

penilaian yang bersifat holistik memang diperlukan. Akan tetapi, agar guru dapat

menilai secara lebih objektif dan dapat memperoleh informasi yang lebih

memerinci tentang kemampuan siswa untuk keperluan diagnostik-edukatif,

penilaian hendaknya sekaligus disertai dengan penilaian yang bersifat analitis.

Penilaian dengan pendekatan analisis memerinci karangan ke dalam aspek-aspek

atau kategori-katogeri tertentu. Memerinci karangan ke dalam aspek-aspek

tersebut antara karangan satu dengan karangan yang lain dapat berbeda tergantung

jenis karangan itu sendiri. Walaupun pengkategorian itu bervariasi hendaknya

kategori tersebut meliputi 5 pokok, yaitu: (1) kualitas dan ruang lingkup isi; (2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

37

organisasi dan penyajian isi; (3) gaya dan bentuk bahasa; (4) mekanik: tata

bahasa, ejaan, tanda baca, kerapian tulisan, kerapian tulisan, dan keberhasilan; dan

(5) respons afektif guru terhadap karya tulis.

Hartfield (dalam Nurgiyantoro, 2009: 307) mengemukakan salah satu

model yang lebih rinci dalam melakukan penskoran, yaitu dengan

mempergunakan model skala interval untuk setiap tingkat tertentu pada setiap

aspek yang dinilai. Lebih lengkapnya model penilaian tersebut dapat dilihat pada

lampiran 5 halaman 171.

2. Hakikat Pendekatan SAVI

a. Pengertian Pendekatan SAVI

Sebelum kita membahas tentang pendekatan SAVI, kita akan membahas

tentang perbedaan strategi, pendekatan, model, metode, dan teknik. Menurut J.R

Davies (dalam Wardani, 2009: 63) strategi dalam dunia pendidikan diartikan

sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular

educational goal. Dick dan Carey (dalam Wardani, 2009: 63) menyatakan bahwa

strategi pembelajaran merupakan seperangkat materi dan prosedur pembelajaran

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jika strategi merupakan

rencana yang disusun dan belum direalisasikan, maka metode merupakan realisasi

atau implementasi dari strategi tersebut.

Pendekatan menurut Edward M. Anthony (dalam Ardianto, 2007: 60)

adalah landasan untuk menyusun metode yang di dalamnya berisi seperangkat

teori dan asumsi tentang sesuatu yang sudah tidak dapat diubah lagi. Pendekatan

dikatakan bersifat aksiomatik karena berisi aksioma atau dalil yang harus diikuti.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

38

Pendekatan menurut Sagala (2006: 68) adalah jalan yang akan ditempuh oleh guru

dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional

tertentu. Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan

adalah konsep dasar yang mewadahi, menginsipirasi, menguatkan, dan melatari

metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.

Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari

awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Metode menurut

Edward M. Anthony (dalam Ardianto, 2007) berisi prosedur-prosedur tentang

bagaimana sesuatu mata pelajaran yang diajarkan ke dalam teknik mengajar.

Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara yang

digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Mackey (dalam Ardianto,

2007) menjelaskan metode merupakan keseluruhan peristiwa mengajar dan

belajar yang meliputi hal-hal: seleksi, grasi, presentasi, repetisi, dan evaluasi

belajar.

Teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan praktis

berdasarkan metode yang digunakan oleh guru di kelas saat pembelajaran

berlangsung. Teknik adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran

berlangsung. Guru dapat berganti- ganti teknik meskipun dalam koridor metode

yang sama.

Pendapat beberapa pakar di atas membuktikan bahwa semua istilah

tersebut memiliki definisi yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini yang akan

digunakan adalah pendekatan dalam menulis eksposisi untuk siswa tingkat SMA.

Pendekatan dalam pembelajaran biasanya digunakan oleh guru untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

39

memudahkan dalam melakukan pembelajaran. Dalam penelitian ini dibahas

pendekatan SAVI dalam pembelajaran menulis eksposisi. Pendekatan SAVI

adalah hasil olahan dari Meier yang merupakan salah satu solusi dalam cara

belajar baru yaitu Accelerated learning atau percepatan belajar. Accelerated

learning (AL) adalah pendekatan belajar paling maju yang digunakan pada masa

sekarang. Accelerated learning didasarkan pada penelitian mutakhir mengenai

otak dan belajar. Dalam pembelajaran ini dapat menggunakan metode dan media

yang sifatnya terbuka dan luwes.

Konsep AL mengajak siswa terlibat sepenuhnya. Accelerated learning

cocok untuk semua gaya belajar dan memberi energi serta membuat proses belajar

menjadi manusiawi kembali. Selain itu, Accelerated learning berusaha membuat

belajar menyenangkan dan sangat mementingkan hasil (Meier 2002: 26). Kredo

Accelerated learning adalah, “lakukan apa yang mendatangkan hasil dan teruslah

mencari apa yang mendatangkan hasil lebih baik”. Pendekatan ini tidak terikat

pada seperangkat teknik, metode, atau media tertentu baik yang lama maupun

yang baru.

Boyd (2004: 40) dalam jurnalnya menyatakan bahwa accelerated

learning tepat diterapkan pada pendidikan tinggi. Kunci dari efektivitas

penggunaan accelerated learning adalah dengan menggunakan seluruh otak

dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian tentang otak menunjukkan bahwa

belajar melibatkan tubuh dan pikiran secara bersama-sama.

Konsep dasar Accelerated learning tersebut menghadirkan salah satu

pendekatan yang ditemukan oleh Meier yang disingkat dengan kata SAVI.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

40

Pendekatan ini didasarkan dari belajar berdasarkan aktivitas (BBA) yang berarti

bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indra sebanyak

mungkin dan membuat seluruh tubuh dan pikiran terlibat dalam proses belajar.

Penggabungan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua

indra dapat berpengaruh besar pada pembelajaran. Cara belajar seperti ini disebut

belajar SAVI (Meier, 2002: 90-91).

Morrison (2012) said that In Accelerated Learning, the acronym ‘SAVI’

stands for Somatic, Auditory, Visual and Intellectual methods of imparting

education. In non-technical terms, it is learning through physical activity, talking,

and social interaction, listening and watching, and thinking, reflecting (and)

analysing respectively.

Pendapat Morrison dapat diterjemahkan bahwa Accelerated Learning,

sama halnya dengan 'SAVI' singkatan dari Somatik, pendengaran, penglihatan,

dan intelektual adalah metode dalam menanamkan pendidikan. Secara penjelasan,

pembelajaran itu dilakukan melalui aktivitas fisik, berbicara dan interaksi sosial,

mendengarkan dan melihat, dan berpikir, mengevaluasi dan menganalisis masing-

masing proses.

McKeon (1995: 65) said that In accelered learning, the setting should be

comfortable and colorful. The activities should be designed to appeal to as many

accelered learning styles as possible to ensure that each learner will benefit.

Activities should be fun and enjoyable-almost as if they were designed for

children.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

41

Pendapat McKeon dapat diterjemahkan bahwa dalam accelered learning,

situasi kelas harus dibuat nyaman dan penuh warna. Kegiatan harus dirancang

untuk menarik gaya belajar sebanyak mungkin untuk memastikan bahwa setiap

peserta didik akan mendapatkan keuntungan. Kegiatan yang dirancang harus

menyenangkan para murid.

b. Komponen dalam Pendekatan SAVI

Pembelajaran SAVI sejalan dengan gerakan AL, sehingga prinsipnya juga

sejalan dengan AL, yaitu: (1) pembelajaran melibatkan seluruh pikiran dan tubuh;

(2) pembelajaran berarti berkreasi bukan mengonsumsi; (3) kerja sama membantu

proses pembelajaran; (4) pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan secara

simultan; (5) belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri dengan umpan

balik; (6) emosi positif sangat membantu pembelajaran; (7) otak-citra menyerap

informasi secara langsung dan otomatis.

Meier (2002: 91-92) menjelaskan unsur-unsur dalam pendekatan SAVI

adalah: (1) somatis: belajar dengan bergerak dan berbuat; (2) auditori: belajar

dengan berbicara dan mendengar; (3) visual: belajar dengan mengamati dan

menggambarkan; dan (4) intelektual: . Keempat cara belajar ini harus ada agar

belajar berlangsung optimal, karena unsur-unsur ini digunakan secara simultan.

Berikut penjelasan lebih rinci tentang masing-masing unsur.

1) Belajar Somatis

Kata somatis berasal dari bahasa Yunani yang berarti “tubuh-soma”. Jadi

belajar somatis berarti belajar dengan indra peraba kinestetis, praktis-melibatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

42

fisik dan menggunakan serta menggerakkan tubuh sewaktu belajar. Belajar

somatis berarti belajar dengan menggerakan badan (fisik).

Belajar somatis, dalam konteks pembelajaran bahasa, berarti belajar

bahasa dengan memanfaatkan indra peraba dan kinestetik yang melibatkan fisik

untuk melakukan suatu aktivitas. Dengan demikian, pembelajaran tidak hanya

diarahkan pada pencapaian kemampuan verbal saja, tetapi juga diarahkan pada

aktivitas-aktivitas fisik yang menyertai aktivitas verbal tersebut sehingga terjadi

kepaduan dalam pikiran dan tubuh secara fisik, bangkit dari tempat duduknya

untuk melakukan aktivitas bermakna. Menurut Meier (2002: 95) untuk

merangsang hubungan pikiran-tubuh, ciptakanlah suasana belajar yang dapat

membuat orang bangkit dari tempat duduk dan aktif secara fisik dari waktu ke

waktu.

2) Belajar Auditori

Belajar dengan auditori menurut De Porter, dkk, (2000: 85) berarti

mengakses jenis bunyi dan kata yang diciptakan maupun diingat. Musik, irama,

dialog internal, dan suara menonjol dalam hal ini. Belajar bahasa secara auditori

ditekankan pada aktivitas mendengarkan suara-suara melalui dialog-dialog yang

tercipta di kelas baik antarsiswa maupun siswa dengan guru secara langsung atau

dari alat-alat audio. Dengan demikian, perlulah diciptakan suasana kelas yang

memberi keleluasaan bagi siswa untuk berdialog secara lisan mengenai berbagai

hal. Misalnya, menciptakan kembali pengalaman-pengalaman yang menarik,

mengumpulkan suatu informasi dari orang lain tentang suatu hal atau peristiwa,

memecahkan masalah, dan lain-lain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

43

3) Belajar Visual

Setiap orang akan lebih mudah belajar jika dapat melihat benda atau

segala sesuatu yang sedang ia pelajari secara nyata. Prinsip ini yang

dikembangkan dari gaya belajar visual. Pembelajaran visual menurut Meier

(2002: 98) paling baik jika mereka dapat melihat langsung contoh dari dunia

nyata, diagram, peta gagasan, ikon, gambar, dan gambaran dari segala macam hal

ketika mereka sedang belajar. Ini sejalan dengan pendapat Rose, dkk., (2002:

131) yang menyatakan fakta bahwa 70% dari reseptor indrawi (sensori) tubuh kita

bertempat di mata. Lebih lanjut masih dalam buku mereka, menurut Wisconsin

ketika bantuan visual digunakan untuk mengajarkan perbendaharaan kata, capaian

para siswa meningkat hingga 200%.

Pembelajaran bahasa secara visual menuntut ketersediaan berbagai

bentuk/media yang dapat diamati secara langsung oleh pembelajar untuk

kemudian membicarakannya dalam bentuk lisan atau tulis. Gambar-gambar,

diagram, grafik, bagan, dan bentuk visual lain yang dapat dinikmati akan sangat

membantu siswa untuk mendapatkan dan mengembangkan informasi tertentu.

Meier (2002: 99) menjelaskan hal penting yang dapat dilakukan di kelas untuk

meningkatkan kemampuan visual dan berbahasa siswa adalah dengan meminta

mereka mengamati situasi nyata tertentu, memikirkannya, kemudian

membicarakannya kepada orang lain disertai dengan menggambarkan proses,

prinsip, atau makna yang diamatinya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

44

4) Belajar Intelektual

Meier (2000: 99) menjelaskan intelektual, dalam konteks ini, dimaknai

sebagai apa yang dilakukan dalam pikiran siswa secara internal ketika mereka

menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan menciptakan

hubungan, makna, rencana, dan nilai dari pengalaman tersebut. Dengan

kemampuan intelektual ini, siswa dapat menghubungkan pengalaman mental,

fisik, emosional, dan intuitif untuk membuat makna baru bagi diri siswa itu

sendiri. Kemampuan intelektual dapat ditingkatkan dengan mengajak siswa

memecahkan suatu masalah yang telah dirumuskan dalam teks tertulis,

melahirkan gagasan kreatif dari proses penyaringan informasi, dan merumuskan

berbagai pokok pikiran dari suatu wacana.

5) Belajar SAVI

Sejalan dengan konsep percepatan belajar (accelerated learning),

pendekatan SAVI menggabungkan semua alat indra dan pikiran. Ini berarti siswa

diajak terlibat aktif dalam setiap kegiatan belajar. Meier (2002: 100) menjelaskan

bahwa belajar bisa optimal apabila keempat unsur SAVI ada dalam satu peristiwa

pembelajaran.

Seluruh pikiran dan tubuh dalam pembelajaran bahasa sangat membantu

pembelajar untuk menciptakan suatu aktivitas yang kreatif dengan atau melalui

bahasa. Kreativitas berbahasa itu akan semakin bermakna apabila memungkinkan

mereka berinteraksi secara positif dengan siswa lainnya sehingga suasana

komunikatif dan penuh aktivitas dapat tercapai. Dengan begitu, seorang siswa

akan mendapatkan berbagai pelajaran dari siswa lain sehingga memperkaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

45

pengetahuan dan keterampilan berbahasa mereka. Selain itu, dari munculnya

berbagai aktivitas dan terjalinnya interaksi dengan siswa lain, akan tercipta

suasana yang kondusif dan menyenangkan untuk belajar bahasa.

Grinder (dalam Silberman, 2009: 28) menjelaskan bahwa dari 30 siswa, 22

di antaranya rata-rata dapat belajar secara efektif selama gurunya menghadirkan

kegiatan belajar yang berkombinasi antara visual, auditori, dan kinestetik. Selain

itu penelitian dari Magnesen (dalam Roebyarto, 2008) tentang ingatan,

menyebutkan bahwa persentase hal yang akan kita ingat jika kita membaca adalah

20%, mendengar 30%, melihat 40%, mengucapkan 50%, dan melakukan 60%,

sedangkan apabila kita melakukan lima kegiatan tersebut persentase daya ingat

yang akan kita peroleh adalah 90%. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa untuk

memperoleh hasil pembelajaran yang maksimal maka pembelajar perlu melihat,

mengucap, mendengar, dan melakukan karena dengan melakukan empat hal

tersebut akan menghasilkan keberhasilan sebesar 90%.

Simpulan dari beberapa pendapat di atas adalah bahwa dalam setiap

pembelajaran, hendaknya tercipta beberapa jenis kegiatan pembelajaran baik

mendengar, melihat sampai pada tahap mengkreasi sendiri sebuah karya dengan

kemampuan yang dimiliki siswa. Hal ini karena pada dasarnya setiap siswa

memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, sehingga dengan memadukan empat

gaya belajar yaitu somatis, auditori, visual, dan intelektual maka diharapkan

setiap siswa mampu mengembangkan kreativitas dan menjalankan daya pikir

dengan maksimal dibantu oleh guru dan sarana yang tersedia.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

46

Pendekatan SAVI sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh beberapa

pakar di atas karena SAVI menggabungkan indra dan pikiran untuk

menghasilkan pembelajaran yang berkualitas dan hasil yang maksimal.

Pendekatan SAVI merupakan suatu prosedur pembelajaran yang didasarkan atas

aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa dengan melibatkan seluruh indra

sehingga seluruh tubuh dan pikiran terlibat dalam proses belajar. Pendekatan ini

menuntut keterlibatan penuh seorang siswa untuk memperoleh berbagai informasi

dan pengalaman dalam proses belajar tersebut. Dalam pendekatan ini, siswa

diharapkan dapat menyatukan aktivitas-aktivitas tubuh/fisik dengan aktivitas

intelektual serta penggunaan indra.

3. Pendekatan SAVI dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi

a. Pengertian Kualitas

Terdapat banyak definisi yang diberikan pakar tentang pengertian kualitas.

Dari beberapa pengertian yang diberikan, tentu terdapat perbedaan. Hal ini wajar,

karena berbicara tentang kualitas memiliki banyak kriteria, dan sangat bergantung

dari konteksnya. Secara umum orang menyatakan bahwa kualitas adalah sesuatu

yang mencirikan tingkat di mana suatu produk memenuhi keinginan atau harapan.

Juran (dalam Ariani, 2004: 3) berpendapat bahwa kualitas adalah

kesesuaian antara hasil yang diraih dengan tujuan atau manfaatnya. Apabila hasil

yang dicapai telah memenuhi kriteria yang ditetapkan, maka hasil tersebut

memiliki kualitas yang baik. Sementara itu, Elliot (dalam Ariani, 2004: 3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

47

mengemukakan kualitas adalah sesuatu yang berbeda untuk orang yang berbeda

dan bergantung pada waktu dan tempat atau dikatakan sesuai dengan tujuan.

Mengacu pada dua pengertian tersebut, penggunaan kualitas dalam

penelitian ini dimaksudkan sebagai hasil atau produk yang diperoleh sesuai

dengan patokan atau kriteria yang dirumuskan atau standar yang ditentukan.

b. Pengertian Pembelajaran

Sukmadinata (1999: 5) menjelasakan bahwa pembelajaran adalah

keseluruhan pertautan kegiatan yang memungkinkan dan berkenaan dengan

terjadinya interaksi belajar-mengajar. Mengajar adalah kegiatan atau perlakuan

profesional yang diberikan oleh guru. Belajar merupakan kegiatan atau upaya

yang dilakukan siswa sebagai respons terhadap kegiatan mengajar yang diberikan

kepada oleh guru.

Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya,

baik faktor internal dari dalam diri individu atau faktor eksternal dari lingkungan.

Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengondisikan

lingkungan sekolah atau kelas agar kondusif untuk menunjang terjadinya

perubahan perilaku bagi peserta didik.

Sagala (2009: 164) mengungkapkan bahwa pembelajaran merupakan

proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai

pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik mempelajari

keterampilan dan pengetahuan tentang materi-materi pelajaran. Dengan kata lain,

dalam pembelajaran tidak dapat lepas dari unsur guru sebagai pendidik dan siswa

sebagai peserta didik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

48

Gino, dkk. (2000: 32) memberikan batasan pembelajaran atau

instruction sebagai usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat

siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku sesuai dengan keadaan

dan kemampuan siswa. Dengan demikian, ada tiga ciri utama pembelajaran, yaitu:

(1) ada aktivitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri

pembelajar baik langsung maupun tidak langsung, (2) perubahan itu berupa

diperolehnya kemampuan baru dan berlaku untuk waktu yang lama, dan (3)

perubahan itu terjadi karena suatu usaha yang dilakukan secara sadar.

Sementara itu, Hamalik (2003: 57) menyatakan bahwa pembelajaran

merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,

material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling memengaruhi dalam

mencapai tujuan pembelajaran. Unsur-unsur manusia yang terlibat dalam

pembelajaran meliputi siswa, guru, dan tenaga lainnya. Fasilitas dan perlengkapan

meliputi segala sarana dan prasarana yang dapat menunjang jalannya

pembelajaran. Prosedur sendiri mencakup jadwal dan metode penyampaian

informasi, praktik, belajar, dan sebagainya.

Dari uraian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa pada hakikatnya

pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dan lingkungannya yang

difasilitasi oleh guru dalam proses mengajarnya yang menyebabkan terjadinya

perubahan perilaku peserta didik sesuai dengan keadaan dan kemampuan dalam

rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Perubahan

yang dimaksud adalah perubahan yang bersifat positif, dan perubahan dalam

belajar bertujuan dan terarah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

49

c. Kualitas Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan salah satu komponen pendidikan yang

dapat menentukan keberhasilan pembelajaran dan mutu pendidikan. Oleh karena

itu untuk memperoleh mutu pendidikan yang baik, diperlukan proses

pembelajaran yang berkualitas pula.

Kualitas pembelajaran bergantung pada tiga unsur, yakni 1) tingkat

partisipasi dan jenis kegiatan belajar dihayati oleh siswa, 2) peran guru dalam

proses belajar-mengajar, 3) suasana proses belajar. Makin intensif partisipasi

siswa dalam kegiatan belajar-mengajar makin tinggi pula kualitas proses belajar

itu (Soedijarto, 1993: 27).

Tingkat partisipasi siswa yang tinggi dalam kegiatan belajar-mengajar

dapat dicapai apabila mereka memiliki kesempatan untuk secara langsung (1)

melakukan berbagai bentuk pengkajian untuk memperoleh pengetahuan dan

pemahaman, (2) berlatih berbagai keterapilan kognitif, personal-sosial, dan

psikomotorik, baik yang terbentuk dari efek langsung pengajaran maupun sebagai

dampak pengiring pelaksanaan berbagai kegiatan belajar yang memiliki sasaran

pembentukan utama lain, dan (3) menghayati berbagai peristiwa sarat nilai baik

secara pasif dalam bentuk pengamatan dan pengkajian maupun secara aktif

melalui keterlibatan langsung di dalam berbagai kegiatan serta peristiwa sarat

nilai (Joni, 1993).

Dalam rangka mewujudkan proses pembelajaran yang berkualitas,

pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai penjabaran lebih lanjut dari Undang-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

50

undang Sistem Pendidikan Nasional, yang di dalamnya memuat standar proses.

Dalam Bab I Ketentuan Umum SNP, yang dimaksud dengan standar proses

adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan

pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

Bab IV pasal 19 Ayat 1 SNP lebih jelas menerangkan bahwa proses pembelajaran

pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi, peserta didik untuk berpartisipasi aktif,

serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemampuan

sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.

Hidayatullah (2009: 156) menyatakan bahwa pembelajaran yang

berkualitas dapat terwujud diperlukan suasana pembelajaran yang memadai.

Suasana ini menyebabkan baik guru maupun murid merasa nyaman untuk belajar.

Untuk mewujudkan suasana pembelajaran yang baik, setidaknya ada tiga

indikator, yaitu: 1) menyenangkan atau membahagiakan, 2) lingkungan kondusif,

3) layanan dan penampilan prima. Suasana pembelajaran hendaknya bukan hanya

mentransfer pengetahuan dari guru kepada peserta didik, tetapi melakukan

pendidikan dalam arti keseluruhan.

Selain itu, menurut Hidayatullah (2009: 160-166), pembelajaran yang

berkualitas memiliki indikator sebagai berikut.

Pertama, pembelajaran yang menantang. pembelajaran yang menantang

atau pembelajaran yang memberikan tantangan kepada peserta didik untuk

melakukan dan menyelesaikan, akan membuat anak muncul rasa ingin tahu, ingin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

51

mencoba, ingin melakukan, ingin menyelesaikan tugas guru, ataupun ingin

memecahkan masalah.

Kedua, pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran sebaiknya

dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan. Pembelajaran yang

menyenangkan akan mendorong peserta didik untuk belajar dan menyebabkan

peserta didik tertarik terhadap pembelajaran tersebut. Agar apembelajaran dapat

menyenangkan bagi peserta didik, maka guru harus pandai-pandai mengemas

sehingga peserta didik tertarik pada pembelajaran tersebut. Salah satu upayanya

adalah guru memiliki metode pembelajaran yang bervariasi.

Ketiga, Pembelajaran yang mendorong eksplorasi. Pembelajaran yang

disajikan dengan menyenangkan akan menantang dan menyebabkan peserta didik

terdorong untukmengeksplorasi dan mengembangkan sendiri pembelajaranyang

telah disajikan guru sebagai tindak lanjutnya.

Keempat, pembelajaran yang memberi pengalaman sukses. Pembelajaran

yang berkualitas harus mampu memberikan pengalaman sukses kepada peserta

didiknya. Pengalaman sukses yang dimaksud adalah adanya perasaan yang

menyenangkan dan membanggakan bagi peserta didik sebagai akibat telah

berhasil menyelesaikan atau memecahkan sesuatu. Pengalaman sukses yang

diperoleh peserta didikakan menumbuhkan rasa percaya diri.Pengalaman sukses

juga akan menumbuhkan motivasi peserta didik untukbelajar lebih lanjut.

Kelima, pembelajaran yang mengembangkan kecakapan berpikir.

Pembelajaran yang berkualitas akan berdampak pada pengembangan kecakapan

berpikir. kemampuan berpikir dapat dilihat dari kreativitas peserta didik. Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

52

karena itu, Pembelajaran yang disajikan kepada peserta didik harus dikemas

sedemikian rupa sehingga mampu merangsang peserta didik untuk berpikir.

Depdiknas (2001: 4) mengemukakan paradigma mutu dalam konteks

pendidikan, mencakup input, proses, dan output pendidikan. Lebih jauh dijelaskan

bahwa input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena

dibutuhkan untuk berlangsungnya proses, yang dimaksudkan sesuatu adalah

berupa sumberdaya dan perangkat lunak serta harapan-harapan sebagai pemandu

bagi keberlangsungan proses. Input sumberdaya meliputi sumberdaya manusia

(seperti ketua, dosen, konselor, peserta didik) dan sumberdaya selebihnya

(peralatan, perlengkapan, uang, bahan, dan sebagainya). Sedangkan input

perangkat meliputi: struktur organisasi, peraturan perundang-undangan, deskripsi

tugas, rencana, program, dan sebagainya. Input harapan-harapan berupa visi, misi,

tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai. Kesiapan input sangat diperlukan agar

proses dapat berlangsung dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa tinggi

rendahnya mutu input dapat diukur dari tingkat kesiapan input, makin tinggi

kesiapan input, makin tinggi pula mutu input tersebut.

Pendidikan merupakan proses berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang

lain. Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut input,

sedangkan sesuatu dari hasil proses disebut output. Proses dikatakan bermutu

tinggi apabila pengkoordinasian dan penyerasian serta pemanduan input dilakukan

secara harmonis, sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang

menyenangkan, mampu mendorong motivasi dan minat belajar, dan benar-benar

mampu memberdayakan peserta didik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

53

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang

berkualitas ditandai dengan terciptanya suasana belajar yang baik, yang meliputi:

1) menyenangkan, 2) lingkungan yang kondusif, dan 3) layanan dan penampilan

prima. Selain itu, pembelajaran yang berkualitas setidaknya memiliki beberapa

indikator, yaitu 1) pembelajaran yang menantang, 2) pembelajaran yang

menyenangkan, 3) pembelajaran yang mendorong eksplorasi, 4) pembelajaran

yang memberi pengalaman sukses, 5) pembelajaran yang mengembangkan

kecakapan berpikir, 6) pembelajaran yang interaktif, 7) pembelajaran yang

inspiratif, 8) memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dan 9)

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemampuan sesuai

bakat, minat, dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.

d. Pembelajaran Keterampilan Menulis Eksposisi di Sekolah

Pembelajaran menurut Hamalik (2003: 57) adalah suatu kombinasi yang

tersusun dan meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,

serta prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Berbeda dengan pendapat di atas, Aunurrahman (2009: 34) berpendapat bahwa

pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar

siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa

untuk mendukung dan mempengaruhi terjadinya proses belajar siswa yang

bersifat internal. Pembelajaran berupaya mengubah masukan siswa yang belum

terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan

tentang sesuatu, menjadi siswa yang memiliki pengetahuan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

54

Berbeda dengan pendapat di atas, Gino, dkk., (2000: 32) menyatakan

bahwa pembelajaran juga dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberi

stimulus kepada siswa agar menimbulkan respons yang tepat seperti yang

diinginkan. Dengan kata lain pembelajaran sebagai suatu usaha yang dilakukan

secara sadar dan sengaja oleh guru untuk membuat siswa agar dengan jalan

mengaktifkan faktor intern dan ekstern dalam kegiatan belajar-mengajar.

Tiga ciri utama dalam pembelajaran menurut Subroto (dalam Gino, dkk.,

2000: 15) adalah: (1) ada aktivitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku

pada diri pembelajar baik aktual maupun potensial; (2) perubahan itu berupa

diperolehnya kemampuan baru dan berlaku untuk waktu yang lama; dan (3)

perubahan itu terjadi karena suatu usaha yang dilakukan secara sadar.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan

serangkaian proses atau cara yang dilakukan guru dalam pembelajaran untuk

merangsang siswa sesuai dengan yang diinginkan guna mencapai tujuan

pembelajaran.

Dalam proses interaksi tersebut, pembelajaran yang berlangsung tentunya

didukung oleh beberapa komponen yang saling terkait dan mendukung dalam

proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan proses yang terdapat dalam

pembelajaran merupakan suau kegiatan yang melibatkan beberapa komponen.

Komponen tersebut adalah sebagai berikut.

1) Guru

Guru adalah seseorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan

belajar-mengajar, katalisator belajar-mengajar, dan peranan lainnya yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

55

memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar yang efektif (Gino,

dkk., 2000: 30). Guru juga dapat diartikan sebagai orang yeng menggerakkan

suatu proses belajar-mengajar.

2) Siswa

Siswa adalah orang yang melaksanakan pembelajaran untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Selain itu, juga dapat diartikan sebagai seseorang yang

bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan (Gino, dkk., 2000: 30).

3) Tujuan

Tujuan, yaitu pernyataan tentang perubahan perilaku yang diinginkan

terjadi pada siswa setelah mengikuti pembelajaran. Perubahan tersebut

mencakup perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Aspek

kognitif dilihat dari pemahaman siswa terhadap materi. Aspek afektif dapat

dilihat dari sikap setelah pembelajaran. Aspek psikomotorik dapat dilihat dari

keterampilan siswa setelah pembelajaran.

4) Materi

Materi merupakan segala bentuk informasi yang diperlukan untuk

mencapai tujuan, yang berkaitan dengan kurikulum yang berlaku dalam

pembelajaran tersebut. Guru hendaknya pandai dalam memilih materi yang

sesuai dengan karakteristik siswa, namun tidak berseberangan dengan

kurikulum yang berlaku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

56

5) Metode

Metode adalah cara yang digunakan untuk memberi kesempatan pada

siswa untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai

tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam memilih metode, guru juga harus

mempertimbangkan faktor-faktor lain, di antara: tujuan yang ingin dicapai,

tingkat perkembangan siswa, situasi dan kondisi yang beraneka ragam,

kualitas maupun kuantitas fasilitas belajar, dan pribadi serta kemampuan

profesional guru yang berbeda-beda.

6) Media

Media adalah alat atau bahan yang digunakan untuk menyampaikan

meteri kepada siswa. Fungsi media pada umumnya untuk meningkatkan

efektivitas dalam komunikasi proses belajar-mengajar. Agar siswa lebih

mudah memahami bahan yang disampaikan, guru tentu memerlukan bantuan

media. Karena media pembelajaran merupakan alat bantu bagi guru dalam

penyampaian pesan.

7) Evaluasi

Evaluasi adalah cara untuk memperoleh informasi yang akurat tentang

penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan siswa. Evaluasi dalam

pembelajaran memiliki beberapa tujuan, yaitu: (1) memperoleh informasi

yang diperlukan untuk meningkatkan produkivitas serta efektivitas belajar

siswa; (2) memperoleh bahan umpan balik; (3) memperoleh informasi yang

diperlukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan mengajar guru;

(4) memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

57

menyempurnakan serta mengembangkan program; dan (5) mengetahui

kesulitan-kesulitan apa yang dialami siswa selama belajar dan bagaimana

jalan keluarnya.

Pembelajaran merupakan upaya untuk mencapai kemampuan dalam

berbagai hal. Sebagaimana yang dilakukan pada pembelajaran menulis yang

berupaya menjadikan siswa mampu untuk menulis.

Dalam pembelajaran menulis hendaknya mengandung unsur-unsur yang

mampu menciptakan pembelajaran yang bermakna, yakni pembelajaran yang

mengandung syarat sebagai berikut.

a) Pembelajaran Menulis Menekankan Kegiatan pada Proses Latihan Bukan

Sekedar Penyampaian Teori Semata

Sebagaimana telah diungkapkan di atas, ciri khas pembelajaran

menulis adalah keterampilan menulis. Sebagai sebuah konsekuensi dari

keterampilan yang ingin disampaikan, tidak akan mungkin seseorang akan

bisa menulis tanpa ia mempraktikkan keterampilan itu.

Perlu mendapatkan penekanan bahwasanya pembelajaran menulis

bukan hanya penyampaian teori, tetapi juga mempraktikkannya. Hendaknya

ada sinergi yang nyata antara praktik dan teori sehingga ruh dalam

pembelajaran menulis akan tampak ketika dilaksanakan melalui latihan-

latihan yang terstruktur. Hal ini diungkapkan oleh Syamsi (dalam Wiedarti,

2005: 134) bahwa keprihatinan pembelajaran menulis disebabkan

pembelajaran bahasa Indonesia masih sering diberikan secara teoretis

sehingga mengakibatkan performance bahasa siswa kurang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

58

b) Mengaitkan antara Kemampuan Membaca dan Menulis

Pembelajaran menulis hendaknya mengaitkan pembelajaran dengan

kemampuan membaca. Hal ini dikarenakan dengan membaca berarti

menambah pembendaharaan pengetahuan yang sangat penting untuk

memperkaya sebuah tulisan. Kertanegara (dalam Wiedarti, 2005: 142)

menegaskan bahwa tradisi menulis tidak mungkin dapat dicapai tanpa

didahului oleh tradisi membaca. Membaca merupakan cara paling efektif

untuk menambah pengetahuan, sedangkan pengetahuan merupakan syarat

mutlak bagi terbinanya tradisi menulis.

Hal yang sama diungkapkan Asma Nadia (dalam Wiedarti., 2005: 143)

bahwa tidak mungkin seseorang penulis atau pengarang kalau tidak suka

membaca. Membaca seperti mengumpulkan memori, semakin banyak kita

membaca, maka semakin banyak juga wawasan yang kita miiliki. Hal ini tentu

saja akan mempermudah ketika kita membuat suatu tulisan.

Menulis merupakan salah satu materi pembelajaran bahasa dan sastra

Indonesia kelas X SMA. Berdasarkan KTSP di SMA, mata pelajaran menulis

diberikan pada semester 1 dan semester 2. Pada semester 1 dengan standar

kompetensi, yakni mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf

(naratif, deskriptif, ekspositif). Adapun kompetensi dasarnya, yaitu: (a)

menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam

bentuk paragraf naratif, (b) menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf

deskriptif, dan (c) menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk

ragam paragraf ekspositif.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

59

Pada semester 2 terdapat standar kompetensi, yakni mengungkapkan

informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato. Adapun kompetensi

dasarnya, yaitu: (a) menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam

bentuk paragraf argumentatif, (b) menulis gagasan untuk meyakinkan atau

mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf

persuasif, (c) menulis hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf dengan

menggunakan ejaan yang tepat, dan (d) menyusun teks pidato.

Berdasarkan paparan di atas, maka mata pelajaran menulis yang

diberikan di SMA khususnya pada kelas X SMA salah satunya adalah

pembelajaran menulis paragraf eksposisi yang sesuai dengan kompetensi dasar

dalam KTSP. Sebagai salah satu materi pembelajaran, maka pembelajaran

menulis tersebut perlu disampaikan dengan pendekatan yang tepat sehingga

mencapai standar kompetensi yang diharapkan, yaitu siswa mampu

mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf.

e. Penerapan Pendekatan SAVI dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi

Dalam pembelajaran menulis eksposisi, pendekatan SAVI dapat

digunakan untuk mempermudah siswa dalam membuat suatu tulisan. Komponen

SAVI diterapkan dalam setiap kegiatan dalam pembelajaran menulis eksposisi.

Berikut ini penerapan komponen pendekatan SAVI dalam pembelajaran menulis

eksposisi.

a. Komponen Somatis

Dalam komponen ini, siswa diajak untuk menggerakkan anggota badan

dalam pembelajaran. Selain itu, aktivitas tersebut harus disertai dengan aktivtas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

60

verbal sehingga ada kepaduan dalam pikiran dan tubuh. Dalam pembelajaran,

siswa diarahkan guru untuk mengungkapkan gagasan-gagasan mereka ke dalam

kegiatan diskusi kelompok. Melalui kegiatan ini siswa saling berinteraksi dan

bertukar pikiran dalam pembelajaran. Kegiatan diskusi ini akan menghasilkan

kerangka karangan yang akan digunakan untuk membuat karangan. Suatu

karangan berpotensi baik jika diawali dengan membuat karangan sebelum proses

menulis. Kegiatan diskusi mempunyai beberapa keuntungan, Ismawati (2012: 79)

berpendapat bahwa kebaikan diskusi antara lain: 1) menumbuhkan sikap dan cara

berpikir ilmiah; 2) memupuk jiwa kerjasama, demokrasi, toleransi, dan rasa

sosial; 3) dapat berfungsi mengulangi bahan pelajaran dan mengintegrasikan

beberapa mata pelajaran; 4) melatih berbahasa dan berpikir logis serta sistematis;

dan 5) membina perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat dan

kesimpulan yang akan atau telah diambil.

b. Komponen Auditori

Dalam komponen ini, siswa menyimak penjelasan guru dalam

menyampaikan materi. Melalui penjelasan guru, siswa diharapkan mampu

memahami materi tulisan eksposisi. Selain itu, melalui aktivitas diskusi dalam

kelompok, siswa dapat menerima, menyimak, dan saling bertukar pikiran dengan

teman dalam suatu kelompok.

c. Komponen Visual

Dalam komponen ini, siswa diajak guru untuk melihat tayangan gambar

melalui tampilan di depan kelas yang berhubungan dengan tema yang diangkat

dalam membuat tulisan eksposisi. Gambar yang disajikan tentu gambar yang bisa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

61

membuka cakrawala siswa dan bisa menghibur siswa. Hal ini dimaksudkan agar

suasana kelas lebih damai dan lebih menyenangkan. Dengan situasi dan kondisi

seperti ini, diharapkan dalam proses menulis siswa lebih santai dan lebih bisa

menikmati proses menulis, karena dilandasi oleh rasa senang setelah menyaksikan

gambar yang disajikan oleh guru. De Porter, dkk, (2000: 85) mengungkapkan

bahwa pembelajaran visual ini bisa mengakses citra visual, yang diciptakan

maupun mudah diingat.

d. Komponen Intelektual

Komponen ini merupakan komponen puncak yang digunakan dalam

membuat tulisan. Dalam setiap langkah pembelajaran, tentu intelektual berperan

aktif di dalamnya. Komponen ini diterapkan dalam kegiatan diskusi dalam

membuat kerangka dan dalam membuat tulisan eksposisi. Setelah mengikuti

serangkaian tahapan dalam pembelajaran, siswa diminta untuk menggunakan

intelektualnya dalam membuat tulisan eksposisi.

f. Penilaian Kualitas Proses Pembelajaran Menulis Eksposisi

Penilaian proses pembelajaran adalah upaya seorang guru memberikan

nilai terhadap kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan siswa dengan guru dalam

mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Sujana (2009: 56) mengungkapkan bahwa

apa yang dicapai oleh siswa merupakan akibat dari proses yang ditempuhnya

melalui program dan kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam

proses mengajar. Hal ini mengindikasikan bahwa hasil (prestasi) belajar siswa

tidak terlepas dari proses belajar yang dialaminya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

62

Ismawati (2012: 32) menyatakan bahwa penilaian adalah usaha

mengumpulkan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh

tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa melalui kegiatan

belajar-mengajar. Salah satu tujuan penilaian adalah menemukan sebab-sebab

kemajuan dan atau kegagalan baik guru maupun murid serta program pengajaran.

Penilaian kualitas proses pembelajaran dalam penelitian ini menyangkut

tentang penilaian kinerja siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran. Suwandi

(2011b: 83) menyatakan bahwa penilaian kinerja merupakan penilaian yang

dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.

Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang

menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu.

Selain itu juga dilakukan penilaian kinerja guru. Penilaian kinerja guru

didasarkan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran

dibagi menjadi ke dalam tiga bagian, yaitu 1) kegiatan pendahuluan, 2) kegiatan

inti, dan 3) kegiatan penutup. Adapun penjabaran ketiga kegiatan tersebut adalah

sebagai berikut: (1) menyiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran; (2)

memeriksa kesiapan siswa; (3) memberikan apersepsi; (4) menyampaikan SK,

KD, tujuan, dan indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran; (5) mengaitkan

materi dengan pengetahuan lain yang relevan; (6) mengaitkan materi dengan

realitas kehidupan; (7) menunjukkan penguasaan materi pembelajaran; (8)

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP; (9) melaksanakan pembelajaran

dengan pendekatan SAVI; (10) menjelaskan pendekatan SAVI kepada siswa; (11)

membimbing siswa dalam proses pembelajaran dengan pendekatan SAVI kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

63

siswa; (12) memanfaatkan media dalam pembelajaran; (13) melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu; (14) memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya; (15) menumbuhkan partisipasi dan komunikasi aktif antara

guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa; (16) menumbuhkan keinginan

bekerja sama dan bertanggung jawab terhadap kelompok; (17)

memantau/mengontrol siswa; (18) melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi; (19) melaksanakan refleksi/merangkum dengan melibatkan siswa;

dan (20) melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, kegiatan, tugas

sebagai bagian dari remidi/pengayaan.

Penilaian hasil belajar menurut Haryati (2007: 22) dapat dikelompokkan

menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Secara

eksplisit ketiga ranah ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Untuk aspek

kognitif lebih menekankan pada teori, aspek psikomotorik menekankan pada

praktik, dan kedua aspek tersebut selalu mengandung aspek afektif. Setiap mata

ajar mengandung ketiga ranah tersebut, namun penekanannya selalu berbeda.

Ranah kognitif menekankan pada teori dan kemampuan berpikir termasuk di

dalamnya kemampuan memahami, menghapal, mengaplikasi, menganalisis,

mensintesis, dan kemampuan mengevalusi. Tujuan ranah kognitif berorientasi

pada kemampuan berpikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih

sederhana, yaitu mengingat sampai kemampuan memecahkan masalah.

Pophan (dalam Haryati, 2007: 36) menyatakan bahwa aspek kognitif

menentukan keberhasilan keberhasilan seseorang. Aspek afektif mencakup watak

perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan perhatian. Seorang peserta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

64

didik yang tidak memiliki minat terhadap mata pelajaran tertentu, maka akan

kesulitan untuk mencapai ketuntasan belajar secara maksimal. Dalam

pembelajaran menulis eksposisi ditandai dengan minat, motivasi, perhatian, dan

konsentrasi dalam pembelajaran.

Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seorang melihat

ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan

sendiri (Sardiman, 2001: 73). Untuk membangkitkan minat belajar siswa, guru

hendaknya pandai dalam memilih materi, mengelola kelas, dan pemilihan metode

dan media dalam pembelajaran.

Berkenaan dengan motivasi belajar, Woodword (dalam Wina Sanjaya,

2008: 250) menyatakan bahwa motivasi merupakan dorongan yang dapat

menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian tujuan tertentu.

Begitu juga dalam belajar, diperlukan motivasi untuk mencapai tujuan dari

pembelajaran.

Sementara itu, Soemarsono (2007: 11) motivasi dapat diartikan sebagai

suatu dorongan baik yang berasal dari diri sendiri atau orang lain. Dalam

mencapai tujuan belajar yang memuaskan, maka tidak luput dari adanya dorongan

terutama dari dalam diri sendiri. Dalam pembelajaran, guru harus mampu

menumbuhkembangkan motivasi belajar siswa.

Penilaian hasil belajar psikomotorik menurut Ryan (dalam Haryati, 2007:

27) dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu (1) melalui pengamatan langsung serta

penilaian tingkah laku siswa selama proses belajar-mengajar; (2) memberikan tes

kepada siswa untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap; dan (3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

65

setelah beberapa waktu setelah proses belajar selesai dan kelak dalam lingkungan

kerjanya.

Berdasarkan beberapa paparan pendapat di atas, maka pedoman penilaian

proses (kinerja guru dan kinerja siswa) yang digunakan dalam pembelajaran

menulis eksposisi dapat dilihat pada lampiran 6 dan 7 halaman 172 dan 175.

C. Kerangka Berpikir

Keterampilan menulis yang dimiliki peserta didik ternyata belum sesuai

dengan yang diharapkan. Kekurangberhasilan tersebut disebabkan oleh sistem

pembelajaran yang masih berpusat pada guru dan kurang tepatnya dalam

penggunaan metode dalam pembelajaran. Siswa kurang diberi kesempatan untuk

mengembangkan kreativitasnya. Siswa sendiri juga pasif dalam proses

pembelajaran.

Dewasa ini kemampuan menulis siswa, khususnya siswa SMA, masih

menduduki peringkat paling bawah jika dibandingkan dengan bentuk

keterampilan lainnya, yaitu menyimak, membaca, dan berbicara. Terdapat banyak

kesulitan yang dialami oleh siswa dalam menulis, mulai dari kesulitan ejaan dan

tanda baca, kesulitan pemilihan kata, kesulitan dalam menyusun kalimat, hingga

kesulitan dalam mengembangkan pokok pikiran. Kesulitan-kesulitan tersebut

membuat siswa tidak mampu menyampaikan gagasan dengan baik, sehingga hasil

tulisan siswa masih rendah dan sering tidak mampu dipahami secara mudah oleh

pembaca.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

66

Fenomena tersebut terjadi di SMA Negeri 1 Karangdowo Klaten,

berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada guru,

kemampuan menulis siswa kelas X-E masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan

oleh minat dan motivasi siswa yang rendah dalam proses pembelajaran menulis

dan pengajaran menulis yang masih berpusat pada guru. Selain itu, rata-rata kelas

untuk nilai keterampilan eksposisi menulis masih di bawah 75 (KKM), yaitu 64.

Atas dasar kenyataan itu, perlu dihadirkan sebuah pendekatan, yang dapat

membantu meningkatkan kemampuan siswa menulis eksposisi. Oleh karena itu,

dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran menulis di kelas

X-E SMA Negeri 1 Karangdowo dibutuhkan perbaikan yang dapat mendorong

peserta didik secara keseluruhan agar aktif. Adapun upaya yang dapat dilakukan

untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar adalah dengan menggunakan

pendekatan SAVI.

Meier (2002: 91-92) menjelaskan unsur-unsur dalam pendekatan SAVI

adalah: (1) somatis: belajar dengan bergerak dan berbuat; (2) auditori: belajar

dengan berbicara dan mendengar; (3) visual: belajar dengan mengamati dan

menggambarkan; dan (4) intelektual: belajar dengan memecahkan masalah dan

merenung. Keempat cara belajar ini harus ada agar belajar berlangsung optimal,

karena unsur-unsur ini digunakan secara simultan.

Milawati (2011: 76) menyampaikan bahwa kelebihan pendekatan SAVI

adalah pembelajaran menyenangkan, sehingga anak antusias dalam mengikuti

pembelajaran. Selain itu, model pembelajaran SAVI sangat efektif dan

efisien serta dapat diterapkan di sekolah manapun. Pembelajaran SAVI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

67

membuat para siswa merasa tidak bosan dan tidak mengantuk dalam belajar

sehingga dapat memicu semangat belajar kemudian dapat menumbuhkan minat

siswa dalam pembelajaran. Selain itu, pembelajaran SAVI dapat mempermudah

dalam memahami materi serta tidak membuat bosan dalam belajar di kelas.

Dengan demikian penerapan pendekatan SAVI diduga dapat

meningkatkan kualias proses pembelajaran menulis eksposisi. Selain itu, juga

dapat meningkatkan keterampilan siswa menulis eksposisi. Kerangka berpikir

dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Kondisi awal sebelum tindakan

1. Siswa memiliki minat dan motivasi yang rendah.

2. Keaktifan siswa rendah.

3. Pembelajaran berpusat pada guru.

4. Guru menggunakan metode ceramah.

5. Keterampilan menulis eksposisi siswa rendah.

Pembelajaran menulis eksposisi

dengan pendekatan SAVI

Kondisi akhir setelah tindakan

1. Siswa memiliki minat dan motivasi yang tinggi.

2. Keaktifan siswa di kelas tinggi.

3. Pembelajaran berpusat pada siswa.

4. Guru menggunakan pendekatan SAVI.

5. Keterampilan menulis eksposisi siswa tinggi.

Tindakan

Observasi

Perencanaan

Refleksi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

68

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, dalam penelitian ini

diajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Penerapan pendekatan SAVI dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran menulis eksposisi pada siswa kelas X-E SMA Negeri 1

Karangdowo tahun pelajaran 2013/2014.

2. Penerapan pendekatan SAVI dapat meningkatkan keterampilan menulis

eksposisi pada siswa kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo tahun pelajaran

2013/2014.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

69

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Latar Penelitian

Gambar 2. Gedung SMA N I Karangdowo, Klaten

Penelitian ini diadakan di SMA Negeri 1 Karangdowo tahun pelajaran

2013/2014 yang beralamatkan di Jalan Sentono-Karangdowo. Sekolah ini

merupakan salah satu SMA Negeri di Klaten yang berada di Klaten bagian timur

dan bisa dikatakan mendekati daerah perbatasan kabupaten Sukoharjo. Sekolah ini

berjarak kurang lebih 13 kilometer dari pusat kabupaten Klaten. Secara khusus

penelitian ini dilakukan di kelas X-E. Alasan peneliti memilih sekolah ini adalah

sebagai berikut: 1) peneliti sudah mempunyai hubungan yang cukup baik dengan

guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah tersebut; 2) sekolah

tersebut belum pernah digunakan sebagai objek penelitian yang sejenis, sehingga

terhindar dari kemungkinan penelitian ulang; 3) kurangnya inovasi dalam

69

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

70

pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas; dan 4) karena peneliti

merupakan alumni dari sekolah tersebut, sehingga terbuka dalam menerima

berbagai bentuk penelitian, dan pihak pengelola sekolah tersebut berharap

berbagai penelitian yang dilaksanakan di sekolah tersebut dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran.

Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama lima bulan yang dimulai

dengan tahap persiapan hingga pelaporan hasil penelitian, yaitu dimulai pada

bulan Agustus 2013 sampai bulan Agustus 2014. Adapun rincian waktu dan jenis

kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

No Waktu

Jenis

Kegiatan

Agsts. 13 Sep. 13 Okt. 13 Nov. 13 Des. 13 Agsts. 14

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Survai sekolah x

2. Pengajuan

proposal

x x

3. Persiapan

instrumen dan alat

x x x

4. Pengumpulan

data

Survai awal

Siklus I

Siklus II

Siklus III

x

x

x

x

x

x

x

x

x

5. Analisis data

6. Penyusunan

laporan penelitian

x x x x x x x x x x x x

7. Seminar tesis

penelitian

x x

8. Penyempurnaan

laporan

x x x

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

71

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pada

hakikatnya PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau

sekolah tempat mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau

peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Sukarno (2009: 3)

menyatakan bahwa dasar pelaksanaan PTK adalah 1) masalah yang ingin

dipecahkan adalah masalah nyata dalam pembelajaran yang dihadapi oleh dosen

pengampu mata kuliah atau guru di sekolah atau madrasah; 2) kolaborasi antara

dosen dengan dosen, atau dosen dengan guru, atau guru dengan guru di sekolah

untuk menyelenggarakan pembelajaran yang inovatif; 3) motivasi untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran tumbuh dari dalam diri dosen atau guru; dan

4) kerangka teori harus kuat untuk menunjang pemecahan masalah dan

pelaksanaan tindakan.

PTK dilaksanakan dengan strategi siklus yang berangkat dari identifikasi

masalah yang dihadapi oleh guru, penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan

tindakan, observasi tindakan, dan refleksi. Rangkaian kegiatan berurutan mulai

dari rencana tindakan sampai dengan refleksi disebut satu siklus penelitian. Jika

dalam setiap refleksi ditemukan masalah yang dihadapi oleh guru, baiknya

masalah baru maupun masalah lama yang dianggap mengganggu tercapainya

PTK, maka guru dapat mengidentifikasi, menganalisis, dan merumuskan masalah

tersebut. Selanjutnya, guru dapat melakukan penelitian lebih lanjut pada siklus

berikutnya, yang dimulai dari penyusunan rencana tindakan sampai dengan

refleksi. Namun, jika dalam refleksi pada siklus tertentu tidak terjadi kendala dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

72

tujuan PTK telah tercapai, maka penelitian dihentikan, dan tidak perlu

dilanjutkan.

Hal penting dalam PTK adalah tindakan nyata yang dilakukan oleh guru

(dan bersama pihak lain) untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses

belajar mengajar. Tindakan itu harus direncanakan dengan baik dan dapat diukur

tingkat keberhasilannya dalam pemecahan masalah tersebut. Jika ternyata

program tersebut belum dapat memecahkan masalah yang ada, maka perlu

dilakukan penelitian siklus berikutnya (siklus kedua) untuk mencoba tindakan lain

(alternatif penecahan lain sampai permasalahan dapat diatasi).

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia dan siswa kelas X-E

SMA Negeri 1 Karangdowo tahun pelajaran 2013/2014. Jumlah siswa kelas X-E

SMA Negeri 1 Karangdowo adalah 26 siswa dengan rincian 8 siswa putra dan 18

siswa putri. Sementara itu, guru bahasa Indonesia yang dijadikan subjek penelitian

ini adalah Drs. Suryoko, M.Pd.

D. Data dan Sumber Data Penelitian

Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang proses

menulis pembelajaran menulis eksposisi, keterampilan siswa dalam menulis

eksposisi, serta kemampuan guru melaksanakan pembelajaran menulis eksposisi

di kelas. Ada tiga sumber data penting yang dijadikan sebagai sasaran penggalian

dan pengumpulan data serta informasi dalam penelitian ini. Sumber data tersebut

meliputi:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

73

1. Tempat dan peristiwa, yakni berbagai kegiatan pembelajaran menulis

eksposisi yang berlangsung di kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo yang

dialami oleh siswa dengan menggunakan pendekatan SAVI.

2. Informan, dalam penelitian ini adalah wakil kepala sekolah bidang

kurikulum, guru bahasa Indonesia kelas X-E dan siswa kelas X-E SMA

Negeri 1 Karangdowo.

3. Dokumen, meliputi foto kegiatan pembelajaran menulis eksposisi yang

terjadi, hasil tes siswa, buku pelajaran bahasa Indonesia, silabus yang

ditentukan oleh pihak sekolah, serta hasil wawancara yang dilakukan

kepada siswa maupun guru bahasa Indonesia.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan tujuan, metode, dan jenis sumber data yang digunakan,

maka teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi:

1. Observasi

Teknik ini digunakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran

yang berlangsung di kelas, baik kegiatan pembelajaran yang dilakukan

seperti biasa (tradisional) maupun kegiatan yang menggunakan

pendekatan SAVI. Tujuan dari observasi, yaitu untuk mengamati

perkembangan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa di kelas.

Observasi atau pengamatan ini dilakukan dengan cara peneliti

bertindak sebagai partisipan pasif yang dipimpin oleh guru. Peneliti tidak

melakukan kegiatan yang dapat mempengaruhi peristiwa dalam proses

pembelajaran. Peneliti mengambil posisi di tempat duduk paling belakang,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

74

mengamati jalannya proses pembelajaran sambil mencatat segala sesuatu

yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan berada di

tempat duduk paling belakang, peneliti memiliki kesempatan untuk

mengamati seluruh peristiwa yang terjadi di dalam kelas dengan leluasa.

Observasi pada guru difokuskan pada kemampuan guru dalam

mengelola kelas serta dalam memancing keaktifan siswa dalam

pembelajaran yang sedang berlangsung. Sementara itu, hasil observasi

siswa difokuskan pada keaktifan siswa dalam pembelajaran serta minat

siswa terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung terutama menulis

eksposisi dengan pendekatan SAVI.

2. Wawancara Mendalam

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dari informan

tentang pelaksanaan pembelajaran menulis eksposisi di dalam kelas.

Berbagai informasi mengenai kesulitan yang dialami guru dalam

pembelajaran menulis eksposisi serta faktor-faktor penyebabnya. Selain

itu, melakukan wawancara dengan siswa untuk mengetahui metode

pembelajaran menulis eksposisi yang diterapkan guru dalam pembelajaran

dan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap cara mengajar yang

digunakan oleh guru tersebut serta untuk mengetahui tingkat keterampilan

menulis eksposisi.

3. Tes atau Pemberian Tugas

Usaha yang dilakukan guru dalam rangka mengetahui hasil

kegiatan pembelajaran siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

75

Dalam penelitian ini, guru melakukan dua kali tes, yakni pretes digunakan

untuk mengetahui keterampilan awal siswa dalam menulis eksposisi dan

postes untuk mengetahui keterampilan siswa setelah mengikuti

pembelajaran menulis eksposisi dengan pendekatan SAVI.

4. Analisis Dokumen

Teknik ini dilakukan dengan cara menganalisis hasil dokumen

yang ada, yaitu hasil kerja siswa dan guru dalam kegiatan menulis

eksposisi, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), lembar hasil

observasi, dan daftar nilai serta hasil wawancara.

F. Teknik Uji Validitas Data

Untuk menguji validitas data, peneliti menggunakan teknik triangulasi.

Adapun teknik tersebut sebagai berikut.: triangulasi metode dan triangulasi

sumber data.

1. Triangulasi metode, teknik ini digunakan untuk membandingkan data yang

telah diperoleh dari hasil observasi dengan data yang diperoleh dari

kenyataan di lapangan maupun wawancara. Dalam hal ini peneliti

membandingkan hasil observasi dengan data yang berasal dari siswa yang

diperoleh melalui observasi dan wawancara terstruktur. Data yang berasal

dari guru diperoleh melalui wawancara mendalam, yakni mengenai segala

hal yang terjadi dan berhubungan dengan kegiatan pembelajaran menulis

eksposisi di kelas tersebut.

2. Triangulasi sumber data, teknik ini mengarahkan peneliti agar di dalam

mengumpulkan data wajib menggunakan beragam sumber data yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

76

tersedia. Sumber data dalam penelitian ini berupa hasil wawancara, nilai

hasil pekerjaan menulis eksposisi siswa, dan katercapaian indikator

penelitian tiap siklus.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data yang telah

dikumpulkan antara kian menggunakan teknik deskriptif komparatif (statistik

deskriptif komparatif) dan teknik analisis kritis (Suwandi, 2011a: 66). Teknik

statistik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan

membandingkan hasil antarsiklus. Teknik analisis kritis mencakup kegiatan untuk

mengungkapkan kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses

belajar-mengajar yang diturunkan berdasarkan kriteria normatif yang diturunkan

dari kajian teoretis maupun ketentuan yang sudah ada. Hasil analisis tersebut

dijadikan dasar dalam menyusun perencanaan tindakan untuk tahapan berikutnya

sesuai dengan siklus yang ada.

Data yang telah terkumpul, dideskripsikan kemudian dianalisis dan

dilanjutkan dengan membandingkan hasil akhir tiap siklus dengan indikator

keberhasilan. Hasil analisis kritis menunjukkan kelebihan dan kekurangan kinerja

siswa dan guru dalam proses pembelajaran menulis ekposisi dengan pendekatan

SAVI.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

77

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh peneliti sebagai

berikut:

1. Melakukan survai terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas. Teknik

yang dapat diterapkan berupa pengamatan (observasi) dan wawancara.

2. Mengidentifikasi berbagai masalah dari hasil observasi dan wawancara

untuk segera dipecahkan.

3. Merumuskan secara rinci dan jelas masalah-masalah yang telah

terindikasi.

4. Melakukan pengkajian teoretis tentang pendekatan SAVI dalam

pembelajaran keterampilan menulis eksposisi.

5. Menyusun atau merumuskan metode penelitian tindakan kelas.

6. Penerapan tindakan melalui langkah-langkah yang telah disusun.

7. Mengamati hasil tindakan secara menyeluruh yang didahului oleh evaluasi

yang juga secara menyeluruh.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan

melalui empat tahap, yakni : (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan;

(3) observasi; dan (4) analisis dan refleksi. Secara jelas langkah-langkah tersebut

dapat dilihat pada gambar berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

78

Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

(Arikunto, dkk, 2007: 74)

Penjelasan secara garis besar mengenai masing-masing langkah tersebut

diuraikan sebagai berikut:

a. Persiapan

Pada tahap persiapan ini peneliti meminta izin untuk melakukan

penelitian di SMA Negeri 1 Karangdowo. Peneliti mengajukan surat izin

penelitian yang dikeluarkan oleh pihak pascasarjana disertai proposal

penelitian. Setelah peneliti mendapatkan izin dari kepala sekolah, peneliti

menemui guru pengampu mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (Drs.

Suryoko, M.Pd.) untuk mempersiapkan kegiataan survai awal. Pada

kegiatan ini, peneliti dan guru mendiskusikan kelas yang akan digunakan

untuk penelitian.

Permasalahan Perencanaan

Tindakan I

Pelaksanaan

Tindakan I

Pengamatan/

Pengumpulan

Data I

Refleksi I

Permasalahan

baru hasil

refleksi

Perencanaan

Tindakan II

Pelaksanaan

Tindakan II

Pengamatan/

Pengumpulan

Data II

Refleksi II

Apabila permasalahan

belum terselesaikan

Dilanjutkan ke siklus

berikutnya

SIKLUS I

SIKLUS II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

79

b. Survai Awal

Untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran menulis eksposisi,

peneliti melakukan survai awal di kelas yang telah ditentukan

sebelumnya, yaitu kelas X-E pada tahap ini, peneliti berusaha mengenali

kemampuan siswa dalam menulis eksposisi serta situasi dan kondisi

pembelajaran menulis eksposisi. Pengenalan tersebut dilakukan dengan

mengamati proses pembelajaran menulis eksposisi, memeriksa hasil

pekerjaan siswa berupa eksposisi. Pada tahap ini, peneliti juga melakukan

wawancara pada guru pengampu dan siswa mengenai pembelajaran

menulis eksposisi.

c. Pelaksanaan Siklus

Siklus yang direncanakan adalah dengan empat tahap pada tiap

siklusnya karena waktu yang diberikan oleh sekolah tidaklah lama.

Adapun beberapa tahap dalam siklus, di antaranya:

1) Perencanaan tindakan

Berdasar pada hasil identifikasi serta penetapan masalah dari

kegiatan observasi awal, wawancara, peneliti mengajukan alternatif

pemecahan masalah dengan menerapkan pendekatan SAVI dalam

pembelajaran menulis eksposisi. Pada tahap ini, peneliti beserta guru

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan

pendekatan SAVI. Di samping itu, peneliti menyiapkan perangkat yang

diperlukan selama pembelajaran seperti kertas HVS, dan perangkat yang

diperlukan untuk observasi seperti lembar observasi dan dokumentasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

80

2) Pelaksanaan tindakan

Tindakan yang telah direncanakan serta disepakati oleh peneliti

dan guru diterapkan oleh guru dalam pembelajaran menulis eksposisi yang

menerapkan pendekatan SAVI. Pelaksanaan tindakan diwujudkan dalam

langkah-langkah pembelajaran yang sistematis. Secara garis besar,

sebelum siswa praktik menulis eksposisi, guru tetap memberi materi.

Materi yang diberikan tidak terbatas pada teori tentang menulis eksposisi

akan tetapi langkah-langkah praktis menulis eksposisi juga diberikan

sebagai bahan pembelajaran. Setelah itu, siswa ditugasi untuk membuat

tulisan eksposisi dengan menggunakan pendekatan SAVI. Penerapan

pendekatan SAVI secara garis besar sebagai berikut; 1) guru

menyampaikan materi tulisan eksposisi, 2) guru membentuk kelas

menjadi beberapa kelompok, 3) guru meminta siswa untuk berdiskusi, 4)

guru memutarkan gambar/visualisasi di depan kelas, dan 5) guru meminta

siswa untuk membuat tulisan eksposisi.

3) Observasi

Observasi dilakukan peneliti saat pembelajaran menulis eksposisi

berlangsung. Observasi berupa kegiatan pemantauan, pencatatan, serta

pendokumentasian segala kegiatan selama pelaksanaan pembelajaran. Data

yang diperoleh dari kegiatan observasi kemudian diinterpretasi guna

mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tindakan yang dilakukan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

81

4) Analisis dan refleksi

Pada tahap ini, peneliti menganalisis data yang telah terkumpul

dari hasil observasi kemudian menyajikan pada guru pengampu. Dari hasil

analisis kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran, peneliti dan guru

berdiskusi menentukan langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan

pada siklus berikutnya. Dari tahap ini pula diketahui berhasil tidaknya

tindakan yang telah diberikan.

I. Indikator Keberhasilan Tindakan

Berkenaan indikator keberhasilan pembelajaran, Mulyasa (2006: 209)

mengungkapkan bahwa kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan

hasil. Proses pembelajaran dikatakan berhasil bila setidaknya 75% peserta didik

terlibat secara aktif, baik secara fisik, mental, ataupun sosial selama proses

pembelajaran. Selain itu, siswa juga harus menunjukkan minat tinggi terhadap

pembelajaran. Dari 75% siswa yang mengalami perubahan positif dan output yang

bermutu tinggi.

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa indikator

keberhasilan dalam penelitian ini adalah terjadinya peningkatan kualitas proses

dan peningkatan keterampilan menulis eksposisi siswa. Dalam penelitian ini,

proses pembelajaran berhasil bila terdapat setidaknya 75% siswa fokus dan aktif

dalam pembelajaran, sedangkan dari segi hasil setidaknya terdapat 75% siswa

yang berhasil menulis eksposisi dengan baik. Siswa dikatakan berhasil menulis

eksposisi jika memperoleh nilai minimal 75 sesuai dengan batas ketuntasan

minimal yang telah ditentukan sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

82

Tabel 2. Indikator Keberhasilan Pembelajaran Menulis Eksposisi

No Aspek

yang Diukur

Persentase

Pencapaian

pada Siklus

Akhir

Cara Mengukur

1. Kinerja guru

75%

Diamati saat guru dalam pembelajaran

dengan menggunakan lembar observasi oleh

peneliti yang meliputi proses pembelajaran

dari awal hingga akhir.

2. Kinerja siswa

75%

Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi oleh peneliti

yang meliputi keaktifan siswa, minat dan

motivasi, perhatian dan konsentrasi.

3. Keterampilan

siswa dalam

menulis

eksposisi

75%

Dihitung dari jumlah siswa yang

memperoleh nilai 75 dalam menulis

eksposisi. Siswa yang mendapat nilai 75

dinyatakan telah mencapai ketuntasan

belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

83

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian sebagai jawaban atas rumusan masalah yang terdapat

dalam bab I akan disampaikan pada bab IV ini. Sebelum hasil penelitian, akan

diuraikan terlebih dahulu kondisi awal (pratindakan) proses pembelajaran menulis

eksposisi siswa kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo. Urutan dalam bab ini akan

menguraikan tentang: (1) kondisi awal pembelajaran serta hasil pembelajaran

menulis eksposisi siswa kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo; (2) pelaksanaan

tindakan dan hasil penelitian; dan (3) pembahasan hasil penelitian. Penelitian

tindakan dilakukan dalam 3 siklus dengan 4 tahap pada masing-masing siklus.

Tahapan meliputi kegiatan: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,

observasi, dan refleksi tindakan.

A. Deskripsi Kondisi Awal (Pratindakan)

Selama ini siswa masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis,

terutama menulis eksposisi. Keterampilan menulis eksposisi yang dikuasai oleh

siswa ternyata belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Kekurangberhasilan

tersebut disebabkan oleh sistem pembelajaran yang masih berpusat pada guru

dalam menggunakan metode dan pendekatan dalam pembelajaran. Siswa kurang

diberi kesempatan untuk mengembangkan kreativitasnya. Siswa juga masih

terbiasa pasif, sehingga siswa kurang berpartisipasi dalam pembelajaran. Motivasi

dan minat siswa yang rendah juga penyebab rendahnya pembelajaran menulis

eksposisi siswa. Suasana pembelajaran yang monoton juga penyebab rendahnya

keterampilan menulis siswa.

83

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

84

Rendahnya kemampuan menulis eksposisi siswa kelas X-E SMA Negeri 1

Karangdowo juga disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) siswa kurang

tertarik dengan pembelajaran menulis eksposisi; (2) siswa masih kesulitan dalam

menentukan tema atau topik dalam menulis; (3) siswa kesulitan dalam mencari

bahan untuk ditulis dalam tulisan eksposisi, (4) siswa merasa kesulitan dalam

menentukan langkah-langkah yang tepat untuk menulis eksposisi yang praktis dan

mudah; dan (5) guru merasa kesulitan dalam menemukan pendekatan yang tepat

untuk menyampaikan materi menulis eksposisi.

Untuk mengatasi beberapa masalah di atas, perlu diterapkan suatu bentuk

pembelajaran menulis eksposisi yang lebih memberdayakan siswa untuk tetap

aktif dan kreatif, yaitu pembelajaran menulis eksposisi dengan menerapkan

pendekatan SAVI untuk meningkatkan kualitas proses dan kualitas hasil

pembelajaran menulis eksposisi.

Penjelasan di atas disampaikan berdasarkan kondisi awal, survai dilakukan

sebelum penelitian dilaksanakan. Survai awal bertujuan untuk mengetahui proses

pembelajaran menulis eksposisi yang dilakukan oleh guru, serta kemampuan awal

siswa dalam menulis eksposisi. Kondisi awal ini dijadikan acuan untuk

menentukan tindakan yang akan dilakukan pada pembelajaran selanjutnya. Survai

awal ini dilakukan pada hari Sabtu, 21 September 2013 pukul 11.00 – 12.45 WIB.

Pada kegiatan pratindakan ini, guru melaksanakan proses pembelajaran seperti

biasa dan peneliti mengamati jalannya pembelajaran yang terjadi di dalam kelas

sebagai partisipan pasif.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

85

Pada kegiatan pratindakan, guru membuka pelajaran dengan mengucap

salam dan menanyakan siswa yang tidak hadir. Beberapa siswa menjawab, “Nihil

Pak”. Guru meminta siswa untuk membuka buku paket dan buku pendamping

atau LKS, kemudian guru menjelaskan tentang karangan, kemudian menjelaskan

paragraf eksposisi, contoh paragraf eksposisi, dan langkah-langkah dalam menulis

eksposisi.

Pada saat proses pembelajaran berlangsung, siswa terlihat pasif. Beberapa

siswa memang tampak memperhatikan penjelasan guru, terutama siswa yang

duduk di bagian depan, tetapi tidak sedikit pula siswa yang bercakap-cakap

dengan temannya, bermain alat tulis, menyandarkan kepalanya di meja, serta

sibuk beraktivitas sendiri.

Sebenarnya guru sudah berusaha untuk mengaktifkan siswa, tetapi kurang

berhasil. Guru sudah memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, tetapi tidak

ada siswa yang memanfaatkan peluang tersebut. Oleh karena itu, guru

menugaskan siswa untuk membuat tulisan eksposisi. Siswa membuat tulisan

eksposisi dengan tema “Kebersihan kelas”. Pada kegiatan ini kelas sedikit ramai.

Beberapa siswa bertanya pada temannya tentang menulis eksposisi. Tulisan

eksposisi siswa dikumpulkan sesaat setelah bel tanda pulang sekolah berbunyi.

Jika diamati, pembelajaran tersebut masih bersifat konvensional.

Pembelajaran masih berpusat pada guru, meskipun siswa diberi kesempatan untuk

bertanya tentang materi yang sekiranya belum jelas. Guru belum mampu

menyampaikan materi eksposisi dengan baik kepada pesert didik. Guru masih

dominan dalam pembelajaran, guru waktu menerangkan yang berada di depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

86

kelas dan tidak mengontrol siswa yang berada di bagian belakang, sehingga

pembelajaran bersifat pasif. Metode dan pendekatan yang diterapkan oleh guru

dirasa kurang variatif. Metode ceramah masih mendominasi kegiatan

pembelajaran. Guru yang hanya berada di depan kelas sewaktu menerangkan

berakibat pada pengawasan/kontrol terhadap siswa kurang, sehingga membuat

siswa tidak ikut berpartisipasi sewaktu pembelajaran.

Di samping itu, aspek kerapian tulisan sering mendapatkan porsi yang

lebih besar dalam penilaian daripada aspek penilaian lainnya. Meski aspek

tersebut sedikit banyak mencerminkan keterampilan menulis siswa, masih ada

beberapa aspek lain yang seharusnya lebih diperhatikan oleh guru. Pemilihan

kosakata serta pengembangan ide karangan kurang diperhatikan dalam kegiatan

evaluasi. Demikian juga dengan aspek pengembangan bahasa kurang diperhatikan

oleh guru. Terhadap hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru, peneliti menawarkan

model penilaian yang dinilai lebih komprehensif dalam mewadahi aspek

penulisan eksposisi. Model penilaian tersebut adalah menggunakan model

penilaian Hartfield (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2009: 307, dengan modifikasi

peneliti). Model penilaian tersebut lebih rinci dalam melakukan penyekoran

dengan mempergunakan skala interval untuk tiap tingkat tertentu.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada beberapa siswa pada

hari Sabtu, 21 September 2013, diketahui bahwa pembelajaran menulis eksposisi

kurang begitu disukai, dikarenakan guru dirasa kurang bisa menyampaikan

materi. Guru menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi. Pada

akhir pembelajaran, guru memberikan tugas sebagai evaluasi. Hal semacam ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

87

membuat siswa merasa jenuh. Mereka menyatakan bahwa guru menyampaikan

materi dengan metode yang kurang bisa membuat siswa berminat terhadap

pembelajaran menulis eksposisi. Metode ceramah yang digunakan guru cenderung

membuat siswa bosan terhadap pembelajaran.

Berdasarkan pretes yang dilakukan pada saat pratindakan, didapatkan data

bahwa kemampuan menulis eksposisi siswa kelas X-E SMA Negeri 1

Karangdowo masih tergolong rendah. Nilai tertinggi mencapai 80 sejumlah 2

siswa dan nilai terendah mencapai 50 sejumlah 4 siswa. Hasil tulisan eksposisi

siswa dinilai dari lima aspek, yaitu isi, organisasi, kosakata, pengembangan

bahasa, dan mekanik. Untuk lebih jelasnya bisa disimak di tabel di bawah ini.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai Menulis Eksposisi Siswa pada Prasiklus

Rentang Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

80 – 85 2 7.69% Tuntas

74 – 79 7 26.92% Tuntas

68 – 73 - - -

62 – 67 2 7.69% Tidak Tuntas

56 – 61 9 34.62% Tidak Tuntas

50 – 55 6 23.08% Tidak Tuntas

Jumlah 26 100 % ≥ 75 = 9

Data tersebut menginformasikan bahwa : 1) siswa yang mendapatkan

rentang nilai 80-85 mencapai 2 siswa; 2) siswa yang mendapatkan rentang nilai

74-79 mencapai 7 siswa; 3) siswa yang mendapatkan rentang nilai 68-73 adalah 0

siswa; 4) siswa yang mendapatkan rentang nilai 62-67 mencapai 2 siswa; 5) siswa

yang mendapatkan rentang nilai 56-61 mencapai 9 siswa; dan 6) siswa yang

mendapatkan rentang nilai 50-55 mencapai 6 siswa. Data yang telah disusun

dalam tabel di atas, kemudian disajikan dalam bentuk histogram. Sumbu mendatar

menyatakan kelas interval dan sumbu tegak menyatakan persentase. Warna merah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

88

menunjukkan nilai yang belum tuntas, warna hitam merupakan nilai yang sudah

tuntas.

Gambar 4. Histogram Nilai Keterampilan Menulis Eksposisi Siswa

pada Prasiklus

Untuk mengetahui perolehan nilai siswa secara rinci, dapat dilihat pada

lampiran 14 halaman 199. Atas dasar hasil perolehan nilai tersebut, dapat

disimpulkan bahwa keterampilan siswa dalam menulis eksposisi masih tergolong

rendah.

Hal itu dapat dilihat dari perolehan nilai menulis eksposisi siswa yang

sudah mencapai batas ketuntasan belajar, yaitu siswa yang memperoleh nilai lebih

dari sama dengan 75 adalah sekitar 9 siswa (34,62%), sedangkan sekitar 17 siswa

(65,38%) lainnya belum mencapai batas ketuntasan sekolah. Nilai tertinggi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

89

diperoleh siswa sebesar 80 sebanyak 2 siswa dan nilai terendah sebesar 50

sebanyak 4 siswa, sedangkan rata-rata kelas hanya 64.

Gambar 5. Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar Menulis Eksposisi pada

Prasiklus

Dari hasil wawancara dengan guru kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo

yang menjadi kolaborator dalam penelitian ini, serta dari observasi peneliti

terhadap kegiatan belajar-mengajar di kelas yang dilaksanakan oleh guru yang

bersangkutan, ada beberapa faktor yang menjadikan keterampilan menulis

eksposisi siswa rendah, yaitu sebagai berikut.

1. Input Siswa dari Tahun ke Tahun yang Dirasa Semakin Rendah Kualitasnya

Guru mengakui bahwa untuk tahun pelajaran 2013/2014, input kelas

X di SMA N I Karangdowo dirasa rendah dari tahun sebelumnya. Apalagi di

kelas X-E, beliau merasa lebih susah untuk menyampaikan materi dibanding

kelas lain. Tentu saja hal ini berpengaruh pada kemampuan siswa dalam

berbagai keterampilan berbahasa, termasuk menulis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

90

2. Siswa Terlihat Kurang Tertarik pada Pembelajaran Menulis

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan siswa dan

guru, diketahui bahwa siswa kurang tertarik pada pembelajaran menulis.

Pendapat siswa, pelajaran menulis itu cenderung membosankan dan sulit.

Sementara itu, guru menyatakan bahwa faktor yang menyebab siswa kurang

tertarik dalam pelajaran menulis adalah pelajaran menulis dianggap sulit bagi

siswa dan selama ini pembelajaran menulis yang dilakukan hanya bersifat

individual, guru menjelaskan materi tentang menulis, siswa disuruh membaca

materi menulis pada lembar kerja siswa, kemudian dilanjutkan dengan

menulis yang dikumpulkan seadanya, tanpa ada tahap evaluasi dalam

menulis.

Hal ini diperkuat dengan hasil pengamatan peneliti dalam kelas, yaitu

pada saat pembelajaran menulis berlangsung, sebagian besar siswa tampak

kurang bersemangat mengikuti pembelajaran menulis. Hal ini dapat diketahui

dari kegiatan apersepsi yang dilakukan oleh guru tidak diiringi respons yang

baik oleh siswa. Dengan kata lain, banyak siswa yang tidak memperhatikan

penjelasan guru tentang materi menulis yang diberikan. Siswa Kesulitan

dalam mengungkapkan dan mengorganisasikan gagasan.

Selama kegiatan menulis berlangsung, sebagian besar siswa masih

mengalami kesulitan untuk memulai kegiatan menulis. Hal ini dapat dilihat

dari hasil tulisan siswa yang menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan

dalam mengembangkan ide tulisan ke dalam beberapa alenia. Terlihat dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

91

tulisan siswa yang terdapat ide tulisan yang belum dikembangkan secara

maksimal.

Berdasarkan tinjauan atas pekerjaan siswa didapatkan sebagian besar

siswa belum mampu mengorganisasikan gagasan dengan baik. Hal ini

terbukti dari hasil pekerjaan siswa, pengungkapan gagasan dalam tulisan

kurang lancar, gagasan yang dipaparkan kurang terorganisasi dan bahan

pendukung tulisan terbatas, sehingga urutannya tidak lengkap dan masih

terlihat beberapa pekerjaan belum kohesif dan koherensif.

3. Kesulitan dalam Pemilihan Kata dan Menggunakan Ejaan serta Tanda Baca

Sebagian besar siswa belum mampu memilih kata dan menggunakan

ejaan yang tepat. Hal ini dapat dilihat dari hasil perolehan nilai pada aspek

kosakata dan mekanik (tata bahasa, ejaan, dan kerapian tulisan) menunjukkan

hasil yang tidak memuaskan bahkan dapat dikatakan tergolong rendah.

Berdasarkan hasil pekerjaan siswa, sebagian besar siswa belum

menggunakan kosakata yang bervariasi. Dalam hal ini, penguasaan kosa kata

siswa terbatas. Sebagian besar siswa masih melakukan kesalahan dalam

menggunakan ejaan dan tanda baca seperti penulisan huruf besar, penempatan

tanda koma, tanda titik dan tanda baca lainnya.

4. Guru Belum Menemukan Pendekatan/Metode yang Sesuai untuk

Menjelaskan Materi Menulis Eksposisi

Dalam menyampaikan materi menulis selama ini, guru cenderung

menggunakan metode ceramah. Pada awal kegiatan pembelajaran, guru

menyampaikan materi menulis, diiringi dengan contoh tulisan eksposisi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

92

langkah-langkah menyusun karangan hingga pengembangannya ke dalam

sebuah tulisan. Hal tersebut dilakukan guru dengan menuliskan pokok materi

yang disampaikan secara lisan, kemudian meminta beberapa siswa untuk

membacakan materi yang berada di lembar kerja siswa. Hal inilah yang

membuat siswa menjadi pasif serta sulit untuk berkembang.

Setelah guru menyampaikan materi, guru memberikan tugas kepada

siswa untuk menulis secara individual dan dikumpulkan tanpa ada umpan

balik secara mendalam yang diberikan oleh guru secara bersama-sama dengan

para siswa. Hal inilah yang menjadi salah satu kekurangan yang dilakukan

oleh guru dalam pembelajaran. Padahal, terdapat beberapa siswa yang masih

mengalami kesulitan dalam menulis. Hal ini terbukti dari hasil pekerjaan

siswa yang belum memuaskan dan beberapa siswa yang belum mencapai nilai

standar minimal ketuntasan hasil belajar (75).

5. Peran Guru dalam Proses Belajar-Mengajar

Guru terlihat mendominasi kelas sehingga hampir semua kegiatan

dikendalikan dan dilaksanakan guru sedang bersikap pasif. Guru

mempersiapkan RPP, tetapi yang digunakan RPP tahun lalu/sebelumnya,

karena dianggap sama saja. Pelaksanaannya tidak sepenuhnya sesuai dengan

RPP. Tentu saja hal ini akan berdampak pada pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru. Dalam pembelajaran, guru terlihat belum sepenuhnya

siap dalam menyampaikan materi kepada siswa.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat dikemukakan bahwa ada dua hal

pokok yang perlu diperbaiki, yaitu kualitas proses dan kualitas hasil pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 111: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

93

menulis eksposisi. Implikasinya perlu dilakukan suatu tindakan yang dapat

memperbaiki dua hal tersebut.

B. Hasil Penelitian

Berangkat dari hasil pengamatan peneliti pada survai awal, perlu

dilakukan suatu tindakan yang dapat mengatasi permasalahan dalam pembelajaran

menulis eksposisi. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus

terdiri dari empat tahap yang berkesinambungan dan terpadu, yaitu perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi (pengamatan) tindakan, serta analisis

dan refleksi.

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan I

Perencanaan tindakan dilaksanakan pada hari Senin, 23 September

2013 di rumah Bapak Suryoko. Pada tahap ini, guru dan peneliti berdiskusi

tentang hasil pengamatan pembelajaran menulis eksposisi pada waktu survai

awal dan merencanakan hal-hal yang akan dilakukan pada siklus I. Adapun

hal-hal yang didiskusikan antara lain:

1) Peneliti dan guru menyamakan persepsi tentang penelitian yang dilakukan;

2) Peneliti mengusulkan pendekatan SAVI yang akan diterapkan dalam

pembelajaran menulis eksposisi;

3) Peneliti menjelaskan langkah-langkah dalam pendekatan SAVI yang

nantinya akan digunakan sewaktu pembelajaran;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 112: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

94

4) Peneliti dan guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

menulis eksposisi. RPP yang dibuat untuk dua kali tatap muka (4 x 45

menit);

5) Peneliti dan guru merancang skenario pembelajaran menulis eksposisi.

Skenario pembelajaran ini dengan pendekatan SAVI ini, meliputi langkah-

langkah sebagai berikut:

a) guru membuka pelajaran, mengecek kehadiran siswa, dan

mengondisikan kelas;

b) guru memberikan apersepsi dengan bertanya jawab kepada siswa

tentang menulis eksposisi melalui kegiatan tanya jawab;

c) guru menyampaikan hasil tulisan dan hasil evaluasi yang dilakukan

oleh guru dan peneliti kepada siswa;

d) guru memberikan contoh perbaikan dari berbagai kesalahan yang

terdapat dalam tulisan siswa sebelumnya, seperti penggunaan huruf

kapital dan penggunaan tanda baca;

e) guru menjelaskan perbedaan mendasar tentang berbagai tulisan dalam

bahasa Indonesia;

f) guru memberikan penjelasan materi tentang tulisan eksposisi hingga

proses membuat tulisan eksposisi;

g) guru bertanya jawab dengan siswa tentang penjelasan guru yang sekira

belum jelas;

h) guru membagi siswa dalam kelas menjadi 5 kelompok, setiap kelompok

berkisar 5-6 siswa;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 113: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

95

i) guru dan siswa berdiskusi tentang tema yang akan diangkat dalam

tulisan eksposisi;

j) guru meminta siswa untuk mendiskusikan hal-hal pokok/kerangka

karangan tulisan eksposisi bersama anggota kelompok;

k) guru mengawasi dan membimbing siswa dalam kegiatan diskusi;

l) guru menampilkan gambar yang ada hubungannya dengan tema yang

diangkat dalam tema, dengan tujuan untuk merangsang daya pikir

siswa;

m) guru menugaskan siswa secara individu untuk menulis eksposisi

berdasarkan kerangka yang telah didiskusikan bersama, tetapi harus

berbeda dengan teman kelompok;

n) guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa;

o) guru dibantu siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah

dilaksanakan;

p) guru menutup pelajaran.

6) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian. Instrumen penelitian ini

berupa tes dan nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa

dalam menulis eksposisi. Untuk instrumen nontes dinilai berdasarkan

pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati

keaktifan dan sikap siswa selama proses belajar-mengajar berlangsung.

7) Peneliti dan guru menentukan jadwal pelaksanaan tindakan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 114: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

96

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam dua kali penelitian (dua

pertemuan, 4 x 45 menit), yaitu Selasa, 24 September 2013 dan Sabtu, 28

September 2013.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Tahap pelaksanaan tindakan yang berupa pembelajaran menulis eksposisi

dengan pendekatan SAVI dalam 2 kali pertemuan. Sebagaimana yang telah

direncanakan sebelumnya, tindakan siklus I dilaksanakan dalam dua kali

penelitian (dua pertemuan, 4 x 45 menit), yaitu Selasa, 24 September 2013 dan

Sabtu, 28 September 2013 di ruang kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo.

Dalam pelaksanaan tindakan I ini, guru bertindak sebagai

fasilitator/penyampai materi dalam pembelajaran menulis eksposisi di dalam

kelas, sedangkan peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran.

Dalam hal ini, peneliti bertindak sebagai pengamat yang berada di bagian

belakang kelas untuk mengamati jalannya pembelajaran dan sebagai partisipan

pasif.

Pelaksanaan tindakan I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa,

24 September 2013 selama dua jam pelajaran (2 x 45 menit), yaitu pada pukul

12.00-13.30 WIB (ke-7 dan jam ke-8). Secara rinci urutan pelaksanaan tindakan I

pada pertemuan pertama ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut.

1) Guru membuka pelajaran dengan memberikan salam pada siswa kemudian

dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa, lalu guru mengondisikan

siswa;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 115: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

97

2) Guru menyampaikan hasil tulisan dan hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru

dan peneliti kepada siswa.

3) Guru memberikan sedikit gambaran evaluasi dari hasil tulisan sebelumnya.

4) Guru menjelaskan perbedaan mendasar tentang berbagai tulisan dalam bahasa

Indonesia.

5) Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang menulis eksposisi melalui

kegiatan tanya jawab, terdapat beberapa siswa yang ikut berpartisipasi dalam

kegiatan ini;

6) Guru menjelaskan seluk-beluk materi tulisan eksposisi hingga proses

membuat tulisan eksposisi;

7) Guru dibantu oleh siswa membagi siswa dalam kelas menjadi 5 kelompok,

masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa.

8) Guru dan siswa berdiskusi tentang tema yang akan diangkat dalam tulisan

eksposisi;

9) Guru meminta siswa untuk mendiskusikan hal-hal pokok/kerangka karangan

tulisan eksposisi bersama anggota kelompok.

Pembelajaran menulis eksposisi dilanjutkan pada pertemuan kedua.

Pelaksanaan tindakan I untuk pertemuan kedua tersebut dilaksanakan pada hari

Sabtu, 28 September 2013 selama dua jam pelajaran, yaitu 11.00-12.45 WIB (jam

ke-6 dan jam ke-7). Adapun urutan pelaksanaan tindakan I pada pertemuan kedua

ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1) guru membuka pelajaran, mengucapkan salam, dan mengecek kehadiran

siswa;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 116: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

98

2) guru memberikan apersepsi kepada siswa tentang pembelajaran menulis

eksposisi yang pertemuan sebelumnya telah dibahas;

3) guru mempersilakan siswa untuk bergabung bersama kelompok yang telah

dibentuk sebelumnya;

4) guru menyuruh siswa dalam kelompok untuk melanjutkan membuat kerangka

menulis eksposisi berdasar atas tema yang sudah didiskusikan;

5) guru mengawasi dan membimbing jalannya diskusi kelompok;

6) guru menampilkan gambar yang ada hubungannya dengan tema yang

diangkat dalam tema, dengan tujuan untuk merangsang daya pikir siswa;

7) guru menugaskan siswa secara individu untuk menulis eksposisi berdasarkan

kerangka yang telah didiskusikan bersama, tetapi harus berbeda dengan

teman kelompok;

8) guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa;

9) guru dibantu siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

c. Observasi

Observasi/pengamatan dilakukan pada pembelajaran menulis eksposisi

berlangsung, yaitu pada hari Selasa, 24 September 2013 pukul 12.00 – 13.30

WIB dan Sabtu, 28 September 2013 pukul 11.00 – 12.45 WIB di ruang kelas

X-E SMA Negeri 1 Karangdowo. Observasi ini difokuskan pada situasi

pembelajaran menulis eksposisi, kegiatan yang dilaksanakan oleh guru, dan

aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran menulis eksposisi

berlangsung. Peneliti menggunakan pedoman observasi sebagaimana yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 117: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

99

terdapat dalam lampiran. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai

partisipan pasif.

1) Pengamatan Kinerja Guru

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, didapatkan hasil

kinerja guru sebagai berikut. Langkah pertama yang dilakukan guru adalah

membuka pelajaran dengan mengucap salam dan menyapa siswa, setelah itu

guru menanyakan siswa yang tidak mengikuti pelajaran dan mengisi buku

presensi. Kelas terlihat agak sedikit gaduh. Beberapa siswa masih bercakap-

cakap dengan teman sebangku dan terlihat berbisik-bisik.

Pada pertemuan pertama ini, guru melakukan sedikit evaluasi terhadap

kesalahan yang terdapat dalam pekerjaan siswa pada prasiklus. Guru

menerangkan sekilas penggunaan huruf kapital dan penggunaan tanda baca.

Kemudian guru menjelaskan perbedaan mendasar dari berbagai tulisan dalam

bahasa Indonesia (meliputi deskripsi, eksposisi, persuasi, argumentasi, dan

narasi). Dalam menerangkan, guru juga menggunakan metode tanya jawab

dengan siswa. Terlihat beberapa siswa yang tidak menyampaikan

pendapatnya, namun tetap memperhatikan penjelasan yang dilakukan guru.

Guru kemudian menyampaikan kembali materi seluk-beluk materi tulisan

eksposisi hingga proses membuat tulisan eksposisi.

Setelah menyampaikan materi, guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menanyakan tentang materi yang berkaitan dengan menulis

eksposisi. Terlihat beberapa siswa bertanya kepada guru tentang materi

menulis eksposisi. Guru menjawab pertanyaan dari siswa dengan perlahan-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 118: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

100

lahan. Setelah siswa memahami penjelasan yang disampaikan guru, guru

dibantu siswa membagi siswa menjadi 5 kelompok, kelompok terdiri dari 5-6

siswa. Suasana kelas menjadi gaduh karena suara meja dan kursi yang

dipindahkan oleh beberapa siswa. Guru berusaha menenangkan suasana,

kemudian guru meminta kepada siswa untuk memilih tema/pokok bahasan

yang akan dipilih untuk membuat tulisan eksposisi. Kemudian guru meminta

siswa untuk mendiskusikan hal-hal pokok/kerangka karangan tulisan eksposisi

bersama anggota kelompok. Kegiatan itu dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 6. Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk membuat kerangka

karangan pada siklus I

Pada pertemuan kedua, seperti biasa guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam dan mempresensi kehadiran siswa. Langkah berikutnya,

guru menanyakan tentang materi kemarin, guru bertanya tentang materi yang

telah dijelaskan kemarin. Hal ini bertujuan untuk mengecek kesiapan siswa

sebelum mengikuti pelajaran. Lalu guru memberikan penjelasan tentang

tulisan eksposisi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 119: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

101

Langkah berikutnya guru menyuruh siswa untuk bergabung dengan

anggota kelompok yang lain. Suasana kelas menjadi gaduh karena suara meja

dan kursi yang dipindahkan oleh beberapa siswa, guru berusaha menenangkan

suasana. Guru meminta siswa untuk melanjutkan diskusi membuat kerangka

karangan. Lalu guru menayangkan gambar yang ada hubungannya dengan

tema yang diangkat dalam tulisan eksposisi, yang bertujuan untuk merangsang

daya pikir/imajinasi siswa. Langkah berikutnya guru meminta siswa untuk

membuat tulisan eksposisi sesuai dengan kerangka yang dibuat bersama, tetapi

harus berbeda dengan teman satu kelompok. Selama membuat tulisan

eksposisi, guru berkeliling dan memberi pengarahan siswa dalam penulisan

eksposisi siswa., setelah selesai guru meminta siswa untuk mengumpul

pekerjaannya di depan kelas. Pembelajaran ditutup dengan doa, mengucapkan

salam dan guru keluar kelas diikuti oleh peneliti dan para siswa.

Berdasarkan lembar observasi kinerja guru, diperoleh hasil bahwa

kinerja guru pada pertemuan pertama siklus I mencapai nilai 68 (lihat

lampiran 23a halaman 238). Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa

kinerja guru belum optimal. Hal tersebut wajar dan bisa dimaklumi, karena

guru belum terbiasa menerapkan pendekatan SAVI dalam pembelajaran

menulis eksposisi.

Pada pertemuan kedua siklus I, guru sudah melaksanakan tugasnya

dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi kinerja guru yang

mencapai nilai 70 (lihat lampiran 23b halaman 241). Berdasarkan hasil

observasi kinerja guru selama dua pertemuan di siklus I, maka diperoleh nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 120: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

102

rata-rata kinerja guru adalah 69 dengan kriteria cukup. (lihat lampiran 24

halaman 244).

2) Pengamatan Kinerja Siswa

Pengamatan terhadap kinerja siswa difokuskan pada tiga aspek, yaitu (1)

keaktifan siswa dalam pembelajaran; (2) perhatian dan konsentrasi terhadap

penjelasan guru; (3) minat dan motivasi dalam pembelajaran. Berdasarkan dua

pertemuan yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut.

a) Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

Indikator ini meliputi siswa bersedia menjawab pertanyaan yang

diberikan guru, berani menanyakan tentang materi yang belum dipahami,

berani menyampaikan pendapat, dan aktif dalam kegiatan diskusi. Pada saat

pembelajaran, siswa terlihat belum sepenuhnya bertanya kepada guru terhadap

materi pembelajaran yang disampaikan guru. Dalam kegiatan diskusi

kelompok, siswa belum sepenuhnya aktif dalam kegiatan diskusi, hanya

terlihat beberapa anak yang aktif berperan dalam kegiatan diskusi. Ketika

diberi kesempatan untuk bertanya, hanya sedikit siswa yang memanfaatkan

kesempatan tersebut. Ketercapaian ini sebesar 60,38% (lihat lampiran 22

halaman 237).

b) Perhatian dan Konsentrasi Siswa dalam Pembelajaran

Indikator ini meliputi kondisi siswa dalam memperhatikan guru ketika

melakukan apersepsi dan menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk,

tidak melamun, tidak sibuk dengan aktivitas sendiri dalam pembelajaran, dan

mencatat penjelasan materi guru. Pada saat pembelajaran, sebagian siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 121: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

103

terkadang tidak memperhatikan guru ketika apersepsi dan menjelaskan materi.

Siswa banyak terlihat mengantuk dan sering melamun. Ketercapaian ini

sebesar 63,08% (lihat lampiran 22 halaman 237).

c) Minat dan Motivasi dalam Pembelajaran

Indikator ini meliputi bersemangat, antusias, dan menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran. Menilik dari dua pertemuan yang sudah

dilakukan, minat dan motivasi siswa belum sesuai yang diharapkan. Mayoritas

siswa mendapatkan nilai cukup, dan masih ada yang kurang dalam indikator

ini, masih dijumpai siswa yang terlihat lemah lunglai, kurang bersungguh-

sungguh dalam pembelajaran (terlihat malas). Ketercapaian indikator ini

sebesar 61,54% (lihat lampiran 22 halaman 237).

Rata-rata nilai kinerja siswa pada pelaksanaan siklus I mencapai 9,25 dari

nilai maksimal 15, atau 61,67% dengan kategori cukup (lihat lampiran 22

halaman 237). Secara ringkas, distribusi frekuensi nilai kinerja siswa siklus I

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Nilai Kinerja Siswa Siklus I

Rentang Frekuensi Persentase Kategori

15 - Sangat baik

12 – 14 2 7,69 % Baik

9 – 11 18 69,23 % Cukup

6 – 8 6 23,08 % Kurang

5 - - Sangat kurang

Jumlah 26 100% ≥ 12 = 2

< 12 = 24

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat: 1) sebanyak 2 siswa yang

mempunyai kinerja baik dalam kelas; 2) sebanyak 18 siswa yang mempunyai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 122: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

104

kinerja cukup dalam kelas; dan 3) sebanyak 6 siswa yang mempunyai kinerja

kurang dalam kelas.

3) Keterampilan Menulis Eksposisi

Penilaian keterampilan menulis ekposisi siswa dapat dilihat dari hasil

akhir penugasan yang dilakukan oleh guru. Penilaian tulisan eksposisi siswa

dinilai dari lima aspek, yaitu isi, organisasi, kosakata, pengembangan bahasa, dan

mekanik.

Dari keseluruhan siswa yang berjumlah 26 terdapat 25 siswa yang hadir, 1

siswa tidak hadir karena izin. Dari 25 siswa, terdapat 13 siswa (52%) yang sudah

mencapai ketuntasan yang ditetapkan oleh sekolah (sebesar ≥75), sedangkan

terdapat 12 siswa (48%) belum mencapai ketuntasan hasil belajar menulis

eksposisi dan rata-rata kelas mencapai 71,4. Nilai terendah yang dicapai siswa

sebesar 60 sejumlah 2 siswa, sedangkan nilai tertinggi yang dicapai sebesar 80

sejumlah 3 siswa. Hasil distribusi frekuensi nilai menulis eksposisi siswa pada

siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai Menulis Eksposisi Siswa pada Siklus I

Rentang Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

80 – 84 3 12% Tuntas

75 – 79 10 40% Tuntas

70 – 74 5 20% Tidak tuntas

65 – 69 5 20% Tidak tuntas

60 – 64 2 8% Tidak tuntas

Jumlah 25 100 % ≥ 75 = 13

Dari informasi tabel di atas, menunjukkan bahwa : 1) siswa yang

mendapat nilai 80-84 sebanyak 3 siswa; 2) siswa yang mendapat nilai 75-79

sebanyak 10 siswa; 3) siswa yang mendapat nilai 70-74 sebanyak 5 siswa; 4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 123: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

105

siswa yang mendapat nilai 65-69 sebanyak 5 siswa; dan 5) siswa yang mendapat

nilai 60-64 sebanyak 2 siswa. Nilai tertinggi mencapai 80 sejumlah 3 siswa dan

nilai terendah mencapai 60 sejumlah 2 siswa Berikut digambarkan dalam bentuk

histogram.

Gambar 7. Histogram Pengelompokan Nilai Keterampilan Menulis Eksposisi

Siklus I

Untuk lebih jelasnya tentang ketuntasan dan kenaikan nilai keterampilan

menulis eksposisi dari prasiklus ke siklus I dapat dilihat pada histogram di bawah

ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 124: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

106

Gambar 8. Histogram Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Prasiklus

hingga Siklus I

Berdasarkan keterangan gambar di atas, maka hasil tersebut belum sesuai

dengan yang diharapkan oleh peneliti. Perlu adanya usaha lebih agar sesuai

dengan yang diharapkan.

d. Analisis dan Refleksi I

Berkaitan dengan hasil observasi yang menunjukkan bahwa indikator

penelitian ini belum tercapai (75%), peneliti dan guru berupaya menggali faktor

penyebab fenomena tersebut, kemudian melakukan analisis dan refleksi bersama-

sama. Adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut.

1) guru belum maksimal dalam memonitor siswa dalam diskusi siswa dalam

kelompok. Hal ini dibuktikan guru tidak menghampiri semua kelompok untuk

memberi pengarahan, hanya beberapa saja, sehingga terkesan ada

kesenjangan antara kelompok satu dengan kelompok lain;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 125: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

107

2) guru terlalu sering berada di depan kelas, sehingga kontrol guru terhadap

siswa yang ada di belakang masih kurang;

3) guru masih terlihat kaku dalam menerangkan materi, memimpin, dan

mengelola kelas.

4) guru kurang bersikap tegas terhadap siswa, sehingga siswa masih longgar

dalam melakukan akivitasnya yang tidak ada hubungannya dengan

pembelajaran.

5) guru kurang memberikan refleksi atau umpan balik atau memberikan

kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan di akhir pembelajaran

tentang seberapa jauh tingkat pemahaman siswa setelah materi tersebut

disampaikan kepada siswa.

6) Sebagian siswa belum menunjukkan kesungguhan dan keaktifan di dalam

proses pembelajaran. Keaktifan dan aktivitas siswa selama pembelajaran ini

meliputi aktif dalam memberikan respons terhadap penjelasan yang diberikan

guru, aktif memperhatikan penjelasan guru saat memberikan materi, dan aktif

dalam kegiatan diskusi. Pada siklus I ini siswa kurang antusias dalam

memberikan respons terhadap apersepsi yang diberikan guru. Mereka juga

kurang memperhatikan penjelasan materi yang diberikan guru, sebagian siswa

sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing, baik itu berbicara sendiri

dengan teman sebangkunya atau bermain-main dengan alat tulis. Saat guru

meminta diskusi, banyak siswa yang tidak memanfaatkannya dengan baik.

Sebagian dari mereka banyak yang diam. Secara keseluruhan, kelas tampak

tenang, tetapi para siswa sepenuhnya tidak konsentrasi pada pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 126: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

108

7) Masih banyak siswa yang belum mampu menuangkan gagasan mereka ke

dalam tulisan dengan baik, sehingga terdapat tulisan yang tidak padu antara

kalimat satu dengan kalimat yan lainnya. Selain itu, penguasaan EYD siswa

masih dirasa kurang, sehinggga banyak siswa yang salah dalam menggunakan

huruf kapital, tanda baca, penggunaan awalan, dan kata depan, dan

sebagainya.

8) Guru belum maksimal dalam memonitor siswa dalam diskusi siswa dalam

kelompok. Hal ini dibuktikan guru tidak menghampiri semua kelompok untuk

memberi pengarahan, hanya beberapa saja, sehingga terkesan ada

kesenjangan antara kelompok satu dengan kelompok lain.

9) Terdapat beberapa tulisan eksposisi siswa yang sama satu dengan yang

lainnya. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa siswa yang

Berdasarkan analisis dan refleksi yang telah dilakukan oleh peneliti dan

guru, ditemukan beberapa kekurangan sebagaimana yang telah dikemukakan di

atas. Berikut ini dikemukakan beberapa hal yang dapat memperbaiki kekurangan

tersebut. Perbaikan atas segala kekurangan yang terjadi pada siklus I adalah

sebagai berikut.

1) Sebaiknya guru memonitoring semua kelompok pada waktu berdiskusi.

Hal ini dilakukan agar semua kelompok mendapatkan pengarahan dari

guru ketika mereka mengalami kesulitan.

2) Guru harus memperbaiki pengelolaan kelas, hal ini agar materi

pembelajaran yang disampaikan lebih mudah diserap oleh siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 127: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

109

3) Guru harus lebih tegas lagi dalam pembelajaran, hal ini agar siswa lebih

serius lagi dalam pembelajaran.

4) Guru harus berusaha lebih luwes dalam pembelajaran, agar siswa tidak

terlihat bosan, dan tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan.

5) Guru harus memberi motivasi siswa. Hal ini bisa dilakukan hanya sekadar

memberikan tepuk tangan sehingga siswa lebih semangat dalam bertanya

dan menjawab pertanyaan. Selain itu, agar dapat memotivasi siswa dalam

menulis eksposisi dengan baik dan tepat sebaiknya guru memberikan

reward atau hadiah kepada siswa seperti memberi pujian, atau bisa juga

memberi nilai tambahan kepada siswa. Guru pun harus selalu memantau

dan mengingatkan siswa yang tidak mau memperhatikan atau bercanda

dengan temannya.

6) Siswa perlu diberi tambahan penjelasan mengenai ejaan yang

disempurnakan (EYD) mengenai pemakaian huruf besar dan tanda baca

yang tepat.

7) Di akhir pembelajaran hendaknya guru lebih memberikan refleksi atau

penguatan atas materi yang telah disampaikan, agar mengetahui seberapa

jauh tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan II

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I, perlu diadakan siklus

II karena tujuan dari penelitian belum tercapai. Perencanaan tindakan

dilakukan pada hari Minggu, 20 Oktober 2013 di rumah Bapak Suryoko.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 128: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

110

Dalam kesempatan ini, peneliti kembali menyampaikan hasil observasi dan

refleksi terhadap pembelajaran menulis eksposisi pada siklus I pada guru.

Untuk mengatasi beberapa kekurangan pada siklus I, terdapat

beberapa hal yang baiknya dilakukan guru pada waktu pembelajaran menulis

eksposisi. Guru hendaknya memberikan reward untuk membangkitkan

semangat dan motivasi siswa, guru diharapkan berinteraksi dengan semua

kelompok pada waktu kelompok sedang berdiskusi, dan guru memberikan

penguatan/refleksi yang lebih kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh

pemahaman siswa.

Pada perencanaan tindakan ini, peneliti bersama dengan guru

menyusun skenario pembelajaran berdasarkan atas kekurangan pada siklus I.

Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran yang direncanakan pada siklus

II ini sama seperti langkah-langkah pembelajaran yang direncanakan pada

siklus I. Namun, pada siklus II ini terdapat tambahan prosedur pembelajaran

sebagai upaya perbaikan dari pelaksanaan tindakan pada siklus I. Langkah-

langkah pembelajaran pada tahap ini meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) guru membuka dan mengondisikan kelas;

2) guru mempresensi kehadiran siswa;

3) guru menyampaikan hasil refleksi dan kekurangan dalam pekerjaaan

siswa yang terdapat pada siklus I;

4) guru menanyakan dan menyuruh siswa untuk menuliskan kesulitan

yang ditemui dalam menulis;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 129: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

111

5) guru menjawab beberapa kesulitan dari siswa tentang menulis

eksposisi;

6) guru memberikan evaluasi tentang hasil tulisan eksposisi siswa pada

pertemuan sebelumnya (evaluasi berupa aspek-aspek yang dinilai

dalam penilaian tulisan siswa);

7) guru menerangkan kembali materi tentang tulisan eksposisi sesuai

dengan kesulitan yang dihadapi siswa;

8) guru menyuruh siswa untuk memperdalam pengetahuan

ketatabahasaan siswa melalui membaca buku EYD;

9) guru mengajak siswa untuk bersama-sama membuat tulisan eksposisi

di depan kelas;

10) guru membagi siswa dalam kelas menjadi 5-6 kelompok, setiap

kelompok berkisar 5-6 siswa;

11) guru meminta siswa untuk mendiskusikan hal-hal pokok/kerangka

karangan menulis eksposisi bersama anggota kelompok;

12) guru mengawasi dan mengarahkan siswa;

13) guru menugaskan siswa secara individu untuk menulis eksposisi

berdasarkan kerangka yang telah didiskusikan bersama;

14) guru mengawasi, mengontrol, dan membimbing siswa dalam kegiatan

diskusi;

15) guru menampilkan gambar yang ada hubungannya dengan tema yang

diangkat dalam tema, dengan tujuan untuk merangsang daya pikir

siswa;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 130: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

112

16) guru menugaskan siswa secara individu untuk menulis eksposisi

berdasarkan kerangka yang telah didiskusikan bersama, tetapi harus

berbeda dengan teman kelompok;

17) guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa;

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan dalam 2 kali penelitian (dua

pertemuan 2 jam pelajaran), yaitu Sabtu, 26 Oktober 2013 dan Selasa, 29 Oktober

2013.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan dalam 2 kali penelitian (dua

pertemuan 2 jam pelajaran), yaitu Sabtu, 26 Oktober 2013 dan Selasa, 29

Oktober 2013.

Pelaksanaan tindakan II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu,

26 Oktober 2013 selama dua jam pelajaran, yaitu pukul 11.00-12.45 WIB (jam

ke-6 dan ke-7). Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru adalah;

1) Guru membuka pelajaran dan mengondisikan kelas.

2) Guru mempresensi kehadiran siswa.

3) Guru bertanya jawab tentang masalah yang dihadapi dalam membuat tulisan

eksposisi.

4) Guru menjawab dan memberikan penjelasan tentang pertanyaan yang

diajukan oleh siswa.

5) Guru menyampaikan hasil evaluasi dan kekurangan yang terdapat pada

tulisan eksposisi siswa dalam pembelajaran sebelumnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 131: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

113

6) Guru menjawab dan memberikan penjelasan tentang pertanyaan yang

diajukan oleh siswa.

7) Guru memberikan pesan kepada siswa agar membaca buku EYD agar kelak

ketika menulis lagi memperoleh hasil yang lebih baik.

8) Guru menjelaskan kembali materi tulisan eksposisi.

9) Guru bersama siswa membuat tulisan eksposisi secara bersama-sama di

depan kelas (melalui lcd proyektor).

10) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi

yang baru saja disampaikan oleh guru.

11) Guru dibantu oleh siswa membagi siswa dalam kelas menjadi 5 kelompok,

masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa.

12) Guru dan siswa berdiskusi tentang tema yang akan diangkat dalam tulisan

eksposisi;

13) Guru meminta siswa untuk mendiskusikan hal-hal pokok/kerangka karangan

tulisan eksposisi bersama anggota kelompok;

Pembelajaran menulis eksposisi dilanjutkan pada pertemuan kedua.

Pelaksanaan tindakan II untuk pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 29

Oktober 2013 selama dua jam pelajaran, yaitu pukul 12.00-13.30 WIB ( jam ke-7

dan jam ke-8). Adapun urutan pelaksanaan tindakan II untuk pertemuan kedua

meliputi langkah-langkah sebagai berikut.

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengondisikan kelas,

dan mempresensi kelas.

2) Guru menyuruh siswa untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 132: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

114

3) Guru menyuruh siswa untuk melanjutkan mendiskusikan kerangka karangan

yang akan dibuat dalam tulisan kelompok.

4) Guru menghampiri tiap-tiap kelompok yang sedang berdiskusi sambil

memberikan masukan.

5) Guru mengawasi dan mengarahkan siswa;

6) Guru menugaskan siswa secara individu untuk menulis eksposisi berdasarkan

kerangka yang telah didiskusikan bersama;

7) Guru mengawasi, mengontrol, dan membimbing siswa dalam kegiatan

diskusi;

8) Guru menampilkan gambar yang ada hubungannya dengan tema yang

diangkat dalam tema, dengan tujuan untuk merangsang daya pikir siswa.

Aktivitas tersebut dapat dilihat di gambar berikut.

Gambar 9. Tayangan yang Ditampilkan Guru di Hadapan para Siswa

9) Guru menugaskan siswa secara individu untuk menulis eksposisi berdasarkan

kerangka yang telah didiskusikan bersama, tetapi harus berbeda dengan

teman kelompok;

10) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa;

11) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 133: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

115

c. Observasi

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan dalam 2 kali penelitian (dua

pertemuan 2 jam pelajaran), yaitu Sabtu, 26 Oktober 2013 pukul 11.00 – 12.45

WIB dan Selasa, 29 Oktober 2013 pukul 12.00 – 13.30 WIB. Pelaksanaan

tindakan II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Oktober 2013

selama dua jam pelajaran, yaitu pukul 11.00-12.45 WIB (jam ke-6 dan jam ke-7).

1) Pengamatan Kinerja Guru

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, didapatkan hasil

kinerja guru sebagai berikut. Aktivitas yang dilakukan guru pertama kali adalah

guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengondisikan kelas, dan

mempresensi siswa. Guru kemudian bertanya jawab dengan siswa tentang menulis

tulisan eksposisi. Siswa serempak menjawab pertanyaan dari guru. Pada

pembelajaran kali ini, siswa terlihat lebih aktif daripada sebelumnya. Terlihat

beberapa siswa yang tidak berpendapat, tetapi tetap memperhatikan apersepsi

yang diberikan oleh guru.

Kegiatan tanya jawab dilanjutkan tentang permasalahan dan kesulitan

yang dihadapi oleh siswa dalam membuat tulisan eksposisi. Guru menjawab

permasalahan yang dilontarkan oleh siswa. Terlihat beberapa siswa

menyampaikan kesulitan yang dihadapi dalam menulis, seperti kesulitan

mengembangkan ide tulisan, membuat kerangka karangan, dan memilih kata

dalam menulis. Guru memperhatikan dengan saksama dan menjawab kesulitan

yang dihadapi oleh siswa, perlahan demi perlahan hingga siswa paham.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 134: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

116

Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian hasil evaluasi pekerjaan siswa

yang telah dinilai oleh guru. Dalam evaluasi tersebut, kesalahan siswa juga

berkutat masalah penggunaan huruf kapital dan tanda baca. Selain itu, guru juga

menunjukkan tulisan siswa yang belum padu, hal ini dimaksudkan agar siswa

kelak menulis lebih baik daripada sebelumnya. Guru berpesan agar para siswa

belajar buku EYD, agar mengetahui cara penulisan tanda baca, penggunaan huruf

kapital yang benar, agar tulisan siswa menjadi lebih baik lagi.

Kegiatan berlanjut dengan pemberian materi singkat tentang tulisan

eksposisi. Kegiatan ini bersifat pengulangan dari materi-materi sebelumnya. Hal

ini dilakukan agar siswa semakin paham dengan materi menulis eksposisi. Untuk

memantapkan pemahaman siswa, guru mengajak siswa untuk bersama-sama

membuat tulisan eksposisi di depan kelas. Kegiatan ini guru yang memancing dan

mengarahkan ide-ide dari siswa. Guru menuliskannya di netbook yang

tayangannya ditampilkan di layar putih di depan kelas, sehingga semua siswa

dapat melihat tulisan tersebut.

Kegiatan berikutnya tanya jawab ulang terkait dengan hasil tulisan yang

telah dikerjakan bersama-sama. Guru melakukan ini dengan tujuan untuk

mengetahui pemahaman siswa tentang cara menuangkan ide dan menulis ekposisi

dengan tepat.

Kegiatan berlanjut dengan proses pembentukan kelompok untuk membuat

kerangka karangan, guru membuat kelompok sesuai dengan nomor urut siswa, hal

ini sama dengan pembentukan kelompok seperti pertemuan-pertemuan

sebelumnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 135: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

117

Guru meminta siswa untuk menentukan tema yang akan dibuat

kerangkanya, akhirnya dipilihlah tema “Lalu lintas” kemudian guru membimbing

kelompok dalam membuat suatu kerangka karangan, guru terlihat menghampiri

semua kelompok yang sedang diskusi. Terlihat siswa yang bertanya kepada guru

tentang kerangka yang dibuatnya. Namun, terlihat beberapa siswa yang sedang

memainkan hp ketika guru sedang tidak menghampiri kelompok mereka, diduga

siswa sedang membalas pesan, melihat sosial media, mencari ide tulisan, dan

sebagainya. Tentu saja hal ini tidak seharusnya dilakukan. Bel tanda pelajaran

usai, guru menutup pelajaran dan memimpin doa, siswa-siswa pulang.

Pada pertemuan kedua, guru membuka pelajaran dengan mengucap salam,

mengondisikan kelas dan mempresensi kehadiran siswa. Guru kemudian

menyuruh siswa untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing untuk

melanjutkan kerangka karangan yang belum selesai. Guru melanjutkan

mengawasi dan membimbing kelompok dalam membuat kerangka karangan.

Guru kemudian menayangkan gambar yang ada kaitannya dengan lalu lintas. Hal

ini bertujuan untuk merangsang ide-ide siswa dalam membuat tulisan.

Kegiatan selanjutnya guru meminta siswa untuk mengembangkan

kerangka karangan yang telah mereka buat secara berkelompok menjadi sebuah

tulisan eksposisi yang bagus. Guru memerintah agar jangan sampai ada tulisan

siswa yang sama dengan yang lain, jangan sampai ada yang bekerja sama satu

dengan yang lainnya, mengingat pada pertemuan sebelumnya terdapat beberapa

persamaan antara tulisan siswa yang satu dengan lainnya. Setelah selesai

membuat tulisan, guru menyuruh untuk mengumpulkan pekerjaan di depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 136: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

118

kelas/di meja guru. Bel tanda pergantian jam sudah berbunyi, guru memimpin

doa, dan guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

Berdasarkan lembar observasi kinerja guru, diperoleh hasil bahwa kinerja

guru pada pertemuan pertama siklus II mencapai nilai 77 (lihat lampiran 32a

halaman 281). Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa kinerja guru

belum optimal. Hal tersebut wajar dan bisa dimaklumi, karena guru belum

terbiasa menerapkan pendekatan SAVI dalam pembelajaran menulis eksposisi.

Pada pertemuan kedua siklus II, guru sudah melaksanakan tugasnya

dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi kinerja guru yang

mencapai nilai 74 (lihat lampiran 32b halaman 284). Berdasarkan hasil observasi

kinerja guru selama dua pertemuan di siklus II, maka diperoleh nilai rata-rata

kinerja guru adalah 75,5 dengan kriteria cukup (lihat lampiran 33 halaman 287).

2) Pengamatan Kinerja Siswa

Pengamatan terhadap kinerja siswa difokuskan pada tiga aspek, yaitu (1)

keaktifan siswa dalam pembelajaran; (2) perhatian dan konsentrasi terhadap

penjelasan guru; (3) minat dan motivasi dalam pembelajaran. Berdasarkan dua

pertemuan yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut.

a) Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

Indikator ini meliputi siswa bersedia menjawab pertanyaan yang

diberikan guru, berani menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani

menyampaikan pendapat, dan aktif dalam kegiatan diskusi. Pada saat

pembelajaran, siswa terlihat sudah terlihat bertanya kepada guru terhadap

materi pembelajaran yang disampaikan guru. Siswa menjawab pertanyaan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 137: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

119

disampaikan oleh guru. Siswa bersedia mengungkapkan permasalahan yang

dihadapi. Siswa bersedia membantu guru dalam proses latihan. Dalam kegiatan

diskusi kelompok, siswa banyak yang berpartisipasi dalam membuat kerangka

karangan, hanya terlihat beberapa anak yang terlihat tidak serius, seperti

bercakap-cakap dengan teman, siswa yang bermain HP dalam pembelajaran.

Berdasarkan lembar kinerja siswa, ketercapaian ini sebesar 78,08% (lihat

lampiran 31 halaman 280).

b) Perhatian dan Konsentrasi Siswa dalam Pembelajaran

Indikator ini meliputi kondisi siswa dalam memperhatikan guru ketika

melakukan apersepsi dan menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk,

tidak melamun, tidak sibuk dengan aktivitas sendiri dalam pembelajaran, dan

mencatat penjelasan materi guru. Pada saat pembelajaran, sebagian siswa sudah

cukup banyak yang memperhatikan guru ketika apersepsi dan menjelaskan

materi. Guru terlihat akrab dengan guru dalam pembelajaran. Tindakan guru

yang menghampiri kelompok membuat perhatian dan konsentrasi siswa menjadi

lebih baik, sehingga mereka lebih fokus dalam pembelajaran. Berdasarkan

lembar kinerja siswa, ketercapaian ini sebesar 78,08% (lihat lampiran 31

halaman 280).

c) Minat dan Motivasi dalam Pembelajaran

Indikator ini meliputi bersemangat, antusias, dan menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran. Menilik dari dua pertemuan yang sudah

dilakukan, minat dan motivasi siswa mengalami peningkatan dari pertemuan

sebelumnya. Mayoritas siswa mendapatkan nilai baik dan cukup bisa dikatakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 138: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

120

hampir imbang. Siswa terlihat antusias dalam pembelajaran dengan

diperlihatkan gambar yang lebih bervariasi. Ketercapaian indikator ini sebesar

76,15% (lihat lampiran 31 halaman 280).

Rata-rata nilai kinerja siswa pada pelaksanaan siklus II mencapai 11,62

dari nilai maksimal 15, dengan kategori cukup (lihat lampiran 31 halaman 280).

Secara ringkas, distribusi frekuensi nilai kinerja siswa siklus II dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Nilai Kinerja Siswa Siklus II

Rentang Frekuensi Persentase Kategori

15 2 7.69 Sangat baik

12 – 14 12 46.15 Baik

9 – 11 12 46.15 Cukup

6 – 8 - - Kurang

5 - - Sangat kurang

Jumlah 26 100% ≥ 12 = 14

< 12 = 12

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat: 1) sebanyak 2 siswa yang

mempunyai kinerja sangat baik dalam kelas; 2) sebanyak 12 siswa yang

mempunyai kinerja baik dalam kelas; dan 3) sebanyak 12 siswa yang mempunyai

kinerja cukup dalam kelas.

3) Keterampilan Menulis Eksposisi

Penilaian keterampilan menulis ekposisi siswa dapat dilihat dari hasil

akhir penugasan yang dilakukan oleh guru. Penilaian tulisan eksposisi siswa

dinilai dari lima aspek, yaitu isi, organisasi, kosakata, pengembangan bahasa, dan

mekanik.

Dari keseluruhan siswa yang berjumlah 26 terdapat 25 siswa yang hadir, 1

siswa tidak hadir karena izin. Dari 25 siswa, terdapat 16 siswa (64%) yang sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 139: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

121

mencapai ketuntasan yang ditetapkan oleh sekolah (sebesar ≥75), sedangkan

terdapat 9 siswa (36%) belum mencapai ketuntasan hasil belajar menulis eksposisi

dan nilai rata-rata kelas mencapai 74,8. Nilai tertinggi yang diraih siswa adalah 85

sebanyak 4 siswa, dan nilai yang terendah yang diraih siswa adalah 65 sebanyak 4

siswa. Hasil distribusi frekuensi nilai menulis eksposisi siswa pada siklus II dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Nilai Menulis Eksposisi Siswa pada Siklus II

Rentang Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

85 – 89 4 16% Tuntas

80 – 84 4 16% Tuntas

75 – 79 8 32% Tuntas

70 – 74 5 20% Tidak Tuntas

65 – 69 4 16% Tidak Tuntas

Jumlah 25 100 % ≥ 75 = 16

Dari informasi tabel di atas, menunjukkan bahwa : 1) siswa yang mendapat

nilai 85-89 sebanyak 4 siswa; 2) siswa yang mendapat nilai 80-84 sebanyak 4

siswa; 3) siswa yang mendapat nilai 75-79 sebanyak 8 siswa; 4) siswa yang

mendapat nilai 70-74 sebanyak 5 siswa; dan 5) siswa yang mendapat nilai 65-69

sebanyak 4 siswa. Berikut digambarkan dalam bentuk histogram.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 140: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

122

Gambar 10. Histogram Pengelompokan Nilai Keterampilan Menulis

Eksposisi Siklus II

Untuk lebih jelasnya tentang ketuntasan dan kenaikan nilai keterampilan

menulis eksposisi dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada histogram di bawah

ini.

Gambar 11. Histogram Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus I

hingga Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 141: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

123

Berdasarkan keterangan gambar di atas, maka hasil tersebut belum sesuai

dengan yang diharapkan oleh peneliti. Di awal penelitian ditetapkan 75% dari

proses pembelajaran dan nilai keterampilan menulis eksposisi siswa. Perlu adanya

usaha lebih agar sesuai dengan yang diharapkan.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan

Berkaitan dengan observasi di atas, peneliti dan guru melakukan analisis

dan refleksi tindakan II bersama-sama. Adapun hasilnya sebagai berikut.

1) Terjadi peningkatan kerjasama antaranggota dalam kelompok dalam

membuat kerangka karangan.

2) Keaktifan siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan, hal ini

ditandai dengan aktif memberikan tanggapan, aktif mengerjakan tugas, aktif

bertanya, dan aktif dalam kegiatan diskusi kelompok. Hal ini tentu saja akan

bermanfaat pada pembelajaran yang akan semakin baik.

3) Perhatian dan konsentrasi meningkat dari siklus sebelumnya, hal ini karena

peran guru di kelas yang lebih aktif dan memonitoring siswa dalam kegiatan

diskusi.

4) Minat dan motivasi siswa juga mengalami peningkatan, siswa terlihat

bersemangat, antusias, dan menunjukan kesungguhan dalam pembelajaran.

5) Beberapa pekerjaan siswa masih ada persamaan satu dengan yang lainnya,

hal ini menunjukkan masih ada siswa yang belum mau mengembangkan

karangan sesuai dengan kemampuan yang mereka alami sendiri. Guru harus

memberikan pengawasan yang lebih dalam proses menulis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 142: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

124

6) Sebagaian masalah dan kekurangan yang terdapat dalam siklus I sudah bisa

teratasi, sehingga pembelajaran menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

Meskipun demikian, dalam siklus II terdapat masalah baru seperti

penggunaan HP yang diketahui pada waktu diskusi kelompok. Tentu saja

hal ini perlu diawasi lebih, kalau tidak maka pembelajaran berjalan tidak

sebagaimana yang diharapkan.

Pada siklus II ini, kualitas hasil pembelajaran menulis eksposisi siswa

meningkat, ditandai oleh seluruh siswa memperoleh nilai ≥75. Pada siklus II

terdapat 16 siswa (64%) dari jumlah 13 siswa (52%) di siklus Iyang mencapai

batas minimal yang ditentukan oleh sekolah (75). Nilai tertinggi yang diraih siswa

adalah 85 sebanyak 4 siswa, dan nilai yang terendah yang diraih siswa adalah 65

sebanyak 4 siswa. Lebih jelasnya perolehan nilai keterampilan menulis eksposisi

siswa pada siklus II dapat dilihat pada (lihat lampiran 29 halaman 273).

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi di atas, tindakan pada siklus II

dikatakan belum berhasil, karena jumlah siswa yang tuntas KKM belum mencapai

75%. Oleh karena itu penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya/siklus 3.

3. Siklus III

a. Perencanaan Tindakan III

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus II, perlu diadakan siklus II

karena tujuan dari penelitian belum tercapai. Perencanaan tindakan dilakukan

pada hari Jumat, 1 November 2013 di rumah Bapak Suryoko. Dalam kesempatan

ini, peneliti kembali menyampaikan hasil observasi dan refleksi terhadap

pembelajaran menulis eksposisi pada siklus II pada guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 143: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

125

Untuk perencanaan pelaksanaan siklus III, guru dan peneliti merencanakan

dua kali pertemuan, yaitu pada hari Sabtu, 2 November 2013 dan Selasa, 5

November 2013. Dalam perencanaan ini, guru dan peneliti mengusahakan agar

pembelajaran lebih santai, lebih bisa dinikmati siswa dari sebelumnya,

pembelajaran dibuat lebih menyenangkan. Selain itu juga agar target penelitian

dapat teratasi. Untuk itu guru dan peneliti berusaha merencanakan pelaksanaan

secara maksimal. Adapun perencanaan yang dilakukan, yaitu:

1) Guru membuka dan mengondisikan kelas.

2) Guru mempresensi kehadiran siswa dan melakukan apersepsi terhadap

pembelajaran.

3) Guru menyampaikan singkat jumlah siswa yang tuntas dan jumlah siswa

yang belum tuntas.

4) Guru mengevaluasi hasil tulisan siswa, tentang kekurangan yang ditemui.

5) Guru menyampaikan materi eksposisi dengan lebih santai agar siswa

tertarik terhadap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI.

6) Guru membentuk kelas menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri atas 5-

6 siswa, kelompok yang membuatkan guru. Hal ini bertujuan agar siswa

tidak bosan dengan anggota kelompok yang lain juga melatih proses

sosialisasi antarteman. Kelompok dibuat dengan kemampuan siswa yang

heterogen.

7) Guru bersama siswa menentukan tema yang akan digunakan untuk

membuat tulisan eksposisi.

8) Guru meminta anggota kelompok untuk membuat kerangka karangan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 144: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

126

9) Guru mengawasi, mengontrol, dan membimbing jalannya diskusi.

10) Guru menayangkan gambar yang berhubungan dengan tema yang

diangkat, sambil mengawasi jalannya pembelajaran.

11) Guru menugaskan siswa secara individu untuk menulis eksposisi

berdasarkan kerangka yang telah didiskusikan bersama.

12) Guru mengawasi, mengontrol, dan membimbing siswa dalam kegiatan

diskusi.

13) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa.

14) Guru memberikan evaluasi dari rangkaian proses pembelajaran dari awal

hingga akhir.

b. Pelaksanaan Tindakan III

Pelaksanaan tindakan siklus III dilaksanakan dalam dua pertemuan 4

jam pelajaran, yaitu Sabtu, 2 November 2013 dan Selasa, 5 November 2013.

Pembelajaran yang dilakukan guru dilaksanakan dengan seefektif dan sebaik

mungkin. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru adalah sebagai

berikut:

1) Guru membuka, mengondisikan kelas, dan mempresensi kehadiran siswa.

2) Guru menyampaikan singkat jumlah siswa yang tuntas dan jumlah siswa

yang belum tuntas.

3) Guru mengevaluasi hasil tulisan siswa pada siklus II.

4) Guru menyampaikan materi eksposisi dengan lebih santai agar siswa

tertarik terhadap pembelajaran dengan pendekatan SAVI.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 145: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

127

5) Guru membentuk kelas menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri atas 5-

6 siswa, kelompok yang membuatkan guru. Hal ini bertujuan agar siswa

tidak bosan dengan anggota kelompok yang lain juga melatih proses

sosialisasi antarteman.

6) Guru bersama siswa menentukan tema yang akan digunakan untuk

membuat tulisan eksposisi.

7) Guru meminta anggota kelompok untuk membuat kerangka karangan.

8) Guru mengawasi, mengontrol, dan membimbing jalannya diskusi.

9) Guru menayangkan gambar yang berhubungan dengan tema yang

diangkat.

10) Guru menugaskan siswa secara individu untuk menulis eksposisi

berdasarkan kerangka yang telah didiskusikan bersama.

11) Guru mengawasi, mengontrol, dan membimbing siswa dalam kegiatan

diskusi. Aktivitas tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 12. Guru Mengawasi dan Membimbing Diskusi Siswa dalam

Pembelajaran

12) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 146: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

128

13) Guru memberikan evaluasi dari rangkaian proses pembelajaran dari awal

hingga akhir.

c. Observasi

Pelaksanaan tindakan siklus III dilaksanakan dalam dua pertemuan (4 jam

pelajaran), yaitu Sabtu, 2 November 2013 pukul 11.00 – 12.45 WIB dan Selasa, 5

November 2013 pukul 12.00 – 13.30 WIB.

1) Pengamatan Kinerja Guru

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, didapatkan hasil

sebagai berikut: pada pertemuan pertama, guru membuka, mengondisikan kelas,

dan mempresensi kehadiran siswa. Guru menyampaikan singkat jumlah siswa

yang tuntas dan jumlah siswa yang belum tuntas. Guru mengevaluasi pekerjaan

siswa, dan menyampaikan perbaikannya dengan suasana lebih santai. Guru

menyampaikan materi eksposisi dengan pendekatan SAVI. Guru membentuk

kelas menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri atas 5-6 siswa, kelompok yang

membuatkan guru. Hal ini bertujuan agar siswa tidak bosan dengan anggota

kelompok yang lain juga melatih proses sosialisasi antarteman. Setelah itu guru

bersama siswa menentukan tema yang akan digunakan untuk membuat tulisan

eksposisi, lalu guru meminta anggota kelompok untuk membuat kerangka

karangan.

Pada pertemuan kedua, guru membuka pelajaran dengan mengucap

salam, mengondisikan kelas dan mempresensi kehadiran siswa. Guru meminta

siswa untuk bergabung dengan sesama anggota kelompok, untuk melanjutkan

pembuatan kerangka karangan. Guru mengawasi, mengontrol, dan membimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 147: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

129

jalannya diskusi. Guru menayangkan gambar yang berhubungan dengan tema

yang diangkat. Guru menugaskan siswa secara individu untuk menulis eksposisi

berdasarkan kerangka yang telah didiskusikan bersama dengan catatan jangan

sampai ada tulisan eksposisi siswa yang sama. Guru mengawasi, mengontrol, dan

membimbing siswa dalam menulis eksposisi. Guru mengumpulkan hasil

pekerjaan siswa. Kemudian guru memberikan evaluasi dari rangkaian proses

pembelajaran dari awal hingga akhir.

Berdasarkan lembar observasi kinerja guru, diperoleh hasil bahwa kinerja

guru pada pertemuan pertama siklus III mencapai nilai (lihat lampiran 41a

halaman 322). Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa kinerja guru

belum optimal. Hal tersebut wajar dan bisa dimaklumi, karena guru belum

terbiasa menerapkan pendekatan SAVI dalam pembelajaran menulis eksposisi.

Pada pertemuan kedua siklus III, guru sudah melaksanakan tugasnya

dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi kinerja guru yang

mencapai nilai 81 (lihat lampiran 41b halaman 325). Berdasarkan hasil observasi

kinerja guru selama dua pertemuan di siklus III, maka diperoleh nilai rata-rata

kinerja guru adalah 82,5 dengan kriteria baik (lihat lampiran 42 halaman 328).

4) Pengamatan Kinerja Siswa

Pengamatan terhadap kinerja siswa difokuskan pada tiga aspek, yaitu (1)

keaktifan siswa dalam pembelajaran; (2) perhatian dan konsentrasi terhadap

penjelasan guru; (3) minat dan motivasi dalam pembelajaran. Berdasarkan dua

pertemuan yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 148: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

130

a) Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

Indikator ini meliputi siswa bersedia menjawab pertanyaan yang

diberikan guru, berani menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani

menyampaikan pendapat, dan aktif dalam kegiatan diskusi. Pada saat

pembelajaran, siswa memahami materi pembelajaran yang disampaikan guru

dengan pendekatan SAVI. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang

disampaikan oleh guru. Dalam kegiatan diskusi kelompok, siswa banyak yang

berpartisipasi dalam membuat kerangka karangan. Berdasarkan lembar kinerja

siswa, ketercapaian ini sebesar 88,85% (lihat lampiran 40 halaman 321).

b) Perhatian dan Konsentrasi Siswa dalam Pembelajaran

Indikator ini meliputi kondisi siswa dalam memperhatikan guru ketika

melakukan apersepsi dan menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk,

tidak melamun, tidak sibuk dengan aktivitas sendiri dalam pembelajaran, dan

mencatat penjelasan materi guru. Pada saat pembelajaran, sebagian siswa sudah

cukup banyak yang memperhatikan guru ketika apersepsi dan menjelaskan

materi. Guru terlihat akrab dengan guru dalam pembelajaran. Tindakan guru

yang menghampiri kelompok membuat perhatian dan konsentrasi siswa menjadi

lebih baik, sehingga mereka lebih fokus dalam pembelajaran. Berdasarkan

lembar kinerja siswa, ketercapaian ini sebesar 85,77% (lihat lampiran 40

halaman 321).

c) Minat dan Motivasi dalam Pembelajaran

Indikator ini meliputi bersemangat, antusias, dan menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran. Menilik dari dua pertemuan yang sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 149: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

131

dilakukan, minat dan motivasi siswa mengalami peningkatan dari pertemuan

sebelumnya. Mayoritas siswa mendapatkan nilai baik berdasarkan lembar

observasi. Siswa terlihat antusias dalam pembelajaran dengan diperlihatkan

gambar yang lebih bervariasi yang secara tidak langsung menghibur siswa

dalam pembelajaran. Ketercapaian indikator ini sebesar 86,15% (lihat lampiran

40 halaman 321).

Rata-rata nilai kinerja siswa pada pelaksanaan siklus III mencapai 13,03

dari nilai maksimal 15, dengan kategori baik (lihat lampiran 40 halaman 321).

Secara ringkas, distribusi frekuensi nilai kinerja siswa siklus III dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Nilai Kinerja Siswa Siklus III

Rentang Frekuensi Persentase Kategori

15 1 3.85 Sangat baik

12 – 14 25 96.15 Baik

Jumlah 26 100% ≥ 12 = 26

< 12 = 0

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat: 1) sebanyak 1 siswa yang

mempunyai kinerja sangat baik dalam kelas, dan 2) sebanyak 25 siswa yang

mempunyai kinerja baik dalam kelas

5) Keterampilan Menulis Eksposisi

Penilaian keterampilan menulis ekposisi siswa dapat dilihat dari hasil

akhir penugasan yang dilakukan oleh guru. Penilaian tulisan eksposisi siswa

dinilai dari lima aspek, yaitu isi, organisasi, kosakata, pengembangan bahasa, dan

mekanik.

Dari keseluruhan siswa yang berjumlah 26 terdapat 23 siswa yang hadir, 3

siswa tidak hadir. Dari 23 siswa, terdapat 20 siswa (86,96%) yang sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 150: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

132

mencapai ketuntasan yang ditetapkan oleh sekolah (sebesar ≥75), sedangkan

terdapat 3 siswa (13,04%) belum mencapai ketuntasan hasil belajar menulis

eksposisi dan rata-rata kelas mencapai 78. Nilai tertinggi yang diraih 85 sebanyak

6 siswa, dan nilai yang terendah yang diraih siswa adalah 70 sebanyak 3 siswa.

Hasil distribusi frekuensi nilai menulis eksposisi siswa pada siklus III dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Nilai Menulis Eksposisi Siswa pada Siklus III

Rentang Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

85 – 89 6 26.09% Tidak tuntas

80 – 84 5 21.74% Tuntas

75 – 79 9 39.13% Tuntas

70 – 74 3 13.04% Tidak tuntas

Jumlah 23 100% ≥ 75 = 13

Dari informasi tabel di atas, menunjukkan bahwa : 1) siswa yang

mendapat nilai 85-89 sebanyak 6 siswa; 2) siswa yang mendapat nilai 80-84

sebanyak 5 siswa; 3) siswa yang mendapat nilai 75-79 sebanyak 9 siswa; dan 4)

siswa yang mendapat nilai 70-74 sebanyak 3 siswa. Berikut digambarkan dalam

bentuk histogram.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 151: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

133

Gambar 13. Histogram Pengelompokkan Nilai Keterampilan Menulis

Eksposisi Siklus II

Untuk lebih jelasnya tentang ketuntasan dan kenaikan nilai keterampilan

menulis eksposisi dari siklus II ke siklus III dapat dilihat pada histogram di bawah

ini.

Gambar 14. Histogram Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus II

hingga Siklus III

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 152: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

134

Berdasarkan keterangan gambar di atas, maka hasil tersebut sudah sesuai

dengan rencana yang diharapkan oleh peneliti dan guru. Di awal penelitian

ditetapkan 75% dari proses pembelajaran dan nilai keterampilan menulis eksposisi

siswa, sehingga penelitian sudah sesuai dengan target yang direncanakan di awal.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan III

Berkaitan dengan observasi pada siklus III di atas, peneliti dan guru

melakukan analisis dan refleksi tindakan III bersama-sama. Adapun hasilnya

sebagai berikut.

1) Kerjasama yang dilakukan siswa dalam kelompok sudah sesuai dengan yang

diharapkan, hal ini didasari dengan waktu yang diberikan guru untuk

membuat tulisan. Jadi mau tidak mau siswa diajak untuk segera

menyelesaikan kerangka karangan yang digunakan nanti untuk menulis.

2) Siswa terlihat menikmati dalam pembelajaran, karena guru memberikan

perhatian dalam diskusi kelompok ataupun dalam proses menulis.

3) Keaktifan siswa dalam pembelajaran, baik dalam aktivitas individu atau

kelompok bisa dikatakan baik.

4) Guru sudah mampu menerapkan pendekatan SAVI dalam pembelajaran

dengan baik. Guru mampu menciptakan situasi pembelajaran yang hangat

dan menyenangkan, sehingga sangat membantu dalam proses menulis para

siswa.

5) Kekurangan yang terdapat dalam siklus II sudah bisa teratasi, sehingga

pembelajaran menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 153: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

135

Pada siklus III ini, kualitas hasil pembelajaran menulis eksposisi siswa

meningkat, ditandai oleh sejumlah 20 siswa (86,96%) telah memperoleh nilai ≥75.

Nilai tertinggi yang diraih 85 sebanyak 6 siswa, dan nilai yang terendah yang

diraih siswa adalah 70 sebanyak 3 siswa.

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi di atas, tindakan pada siklus III

dikatakan sudah berhasil, karena jumlah siswa yang tuntas KKM sudah mencapai

75%. Peningkatan terjadi pada beberapa indikator dibandingkan siklus

sebelumnya. Para siswa telah berhasil mencapai nilai batas minimal ketuntasan

belajar. Mengingat capaian pada siklus III ini telah sesuai dengan indikator yang

dirumuskan, maka penelitian pun diakhiri. Adapun rekapitulasi hasil tindakan dari

prasiklus hingga siklus III dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 10. Hasil Tindakan Ditinjau dari Indikator Keberhasilan Tindakan

No

Indikator

Persentase yang Dicapai

Survai

Awal

Siklus I Siklus II Siklus III

1. Kinerja Siswa 8.42/

56.15%

9.25/

61.67%

11.62/

77.44%

13.04/

86.92%

2. Kinerja Guru - 69 75,5 82,5

3. Ketuntasan hasil belajar menulis

eksposisi.

34,62%

(9 siswa)

52% (13

siswa)

64% (16

siswa)

86,96%

(20 siswa)

Berdasarkan data rekapitulasi di atas, dapat dinyatakan bahwa

perbandingan persentase dari prasiklus hingga siklus III menunjukkan adanya

peningkatan pada tiga indikator yang ditetapkan. Kinerja siswa mengalami

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 154: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

136

peningkatan dari prasiklus hingga siklus III, yaitu 56.15% pada prasiklus, 61.67%

pada siklus I, 77.44% pada siklus II, dan 86.92% pada siklus III.

Kinerja guru dalam pembelajaran juga mengalami peningkatan,

berdasarkan lembar kinerja guru, didapatkan data sebagai berikut: (1) pada siklus

1 kinerja guru mendapatkan nilai 69 dengan kriteria cukup; (2) pada siklus 2

kinerja guru mendapatkan nilai 75,5 dengan kriteria cukup; dan (3) pada siklus 3

kinerja guru mendapatkan nilai 82,5 dengan kriteria baik.

Adapun jumlah siswa yang mengalami peningkatan keterampilan menulis

eksposisi dapat dituliskan sebagai berikut; pada prasiklus terdapat 34,62% (9

siswa), pada siklus I terdapat 52% (13 siswa), pada siklus II terdapat 64% (16

siswa), dan pada siklus III terdapat 86,96% (20 siswa).

Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan

SAVI dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan sekaligus meningkatkan

keterampilan menulis eksposisi siswa kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Menulis eksposisi merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus

dimiliki oleh siswa kelas X sesuai dengan keterangan pada lampiran Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

Kompetensi Dasar tersebut dapat tercapai dengan baik apabila guru dan siswa

berperan aktif dalam pembelajaran. Selain itu, penerapan metode, pendekatan,

ataupun strategi sangat berpengaruh dalam ketercapaian kompetensi tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 155: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

137

Tindakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran menulis eksposisi

menggunakan pendekatan SAVI. Pendekatan SAVI dalam tindakan penelitian ini

menjadikan siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Berdasarkan perumusan masalah, deskripsi hasil pengamatan tindakan,

dan paparan hasil penelitian, berikut ini akan dikemukakan pembahasan hasil

penelitian yang meliputi peningkatan kualitas proses dan peningkatan

keterampilan menulis eksposisi dengan pendekatan SAVI pada siswa kelas X-E

SMA Negeri 1 Karangdowo.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus

terdiri dari empat tahap. Tahap penelitian tersebut terdiri dari: (1) tahap

perencanaan tindakan; (2) tahap pelaksanaan tindakan; (3) tahap observasi

tindakan atau pengamatan; serta (4) tahap analisis dan refleksi.

Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan survai awal terlebih

dahulu guna mengetahui kondisi yang terjadi di lapangan, yaitu kelas X-E di

SMA Negeri 1 Karangdowo. Berdasarkan hasil survai awal ini, peneliti

menemukan bahwa kualitas proses dan keterampilan menulis eksposisi tergolong

rendah. Dari sebab itu, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas yang

bersangkutan guna mencari solusi dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut.

Setelah peneliti dan guru mengadakan diskusi, akhirnya keduanya sepakat untuk

mengatasi masalah tersebut dengan pendekatan SAVI dalam proses pembelajaran

menulis eksposisi.

Langkah berikutnya, peneliti dan guru kelas yang bersangkutan berdiskusi

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru pelaksanaan siklus I.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 156: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

138

Siklus pertama merupakan tindakan awal untuk memperbaiki pembelajaran

menulis eksposisi dengan pendekatan SAVI. Dari hasil pengamatan siklus I,

dalam pelaksanaannya ternyata masih terdapat kelemahan atau kekurangan.

Kelemahan atau kekurangan yang timbul dalam siklus I tersebut bersumber dari

guru dan siswa. Ditinjau dari segi guru diperoleh hasil bahwa guru belum

maksimal dalam memonitoring siswa dalam kegiatan diskusi kelompok. Guru

masih terlihat kaku dalam proses pembelajaran. Guru masih belum bersikap tegas

terhadap siswa. Guru tidak menghampiri semua kelompok dalam kegiatan diskusi

untuk memberikan pengarahan, masukan, dan bimbingan. Guru terlalu sering

berada di depan kelas, sehingga kontrol guru masih kurang. Selain itu, guru juga

belum memberikan refleksi dan umpan balik di akhir pembelajaran guna

mengetahui sejauh mana pemahaman materi yang disampaikan oleh guru.

Ditinjau dari segi siswa, diperoleh hasil bahwa siswa belum sepenuhnya

aktif dalam pembelajaran menulis eksposisi, perhatian dan konsentrasi siswa juga

belum optimal, dan minat dan motivasi siswa belum sesuai dengan yang

diharapkan. Siswa terlihat lebih banyak bercanda dengan teman sebangkunya atau

melakukan aktivitas lainnya yang tak bermanfaat. Keaktifan siswa dalam

kelompok sewaktu diskusi masih kurang memuaskan. Kelemahan dan kekurangan

tersebut dapat dimaklumi karena siklus yang dilaksanakan merupakan siklus

pertama dalam penelitian ini.

Siklus II dilaksanakan untuk mengatasi kelemahan dan kekurangan pada

waktu siklus I. Setelah peneliti berdiskusi dengan guru, akhirnya diperoleh

kesepakatan mengenai solusi yang harus dilakukan guru sebagai bahan perbaikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 157: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

139

dalam siklus I. Solusi tersebut berupa guru harus memonitoring seluruh kelompok

ketika diskusi kelompok berlangsung untuk memberikan pengarahan dan

bimbingan. Guru harus luwes dan lebih interaktif dalam pembelajaran. Guru harus

lebih tegas dalam pembelajaran. Selain itu, guru juga harus memberikan motivasi

kepada siswa, hal ini bisa dilakukan dengan memberikan tepuk tangan atau

reward atau pujian terhadap kinerja siswa. Guru juga harus memberikan

pengetahuan berkenaan dengan EYD dan guru lebih memberikan refleksi terhadap

pembelajaran yang dilakukan guna mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman

siswa terhadap materi yang disampaikan.

Dari hasil pelaksanaan tindakan siklus II, guru sudah berusaha dan

berhasil dalam mengatasi kelemahan dan kekurangan yang terjadi pada siklus I

dengan baik. Guru sudah terlihat luwes dalam pembelajaran. Guru juga telah

berhasil menggunakan pendekatan SAVI dalam pembelajaran menulis eksposisi.

Meskipun demikian, dalam siklus II juga terdapat masalah yang baru. Terdapat

beberapa siswa yang bermain hp di saat kegiatan diskusi kelompok. Diduga

mereka menggunakan hp untuk bermain game, bersosial media, membaca

informasi di internet, dan mencari informasi yang berkaitan dengan diskusi.

Meskipun ada yang dirasa berguna untuk mencari informasi, tetapi hal tersebut

bertentangan dengan aturan yang ada di sekolah, yaitu dilarang menggunakan hp

saat pembelajaran berlangsung.

Pada pertemuan selanjutnya, guru mengusahakan lebih ketat lagi dalam

mengawasi siswa dalam pembelajaran. Guru juga mengarahkan pada siklus III

agar segera menyelesaikan diskusi dan pekerjaannya. Dalam perannya di kelas,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 158: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

140

guru berusaha menyajikan pembelajaran dengan lebih santai, tetapi tetap dalam

pengawasan, hal ini dilakukan agar siswa tidak bosan dengan pembelajaran.

Berdasarkan hasil selama tiga siklus yang telah dilakukan, target pelaksanaan

tindakan sudahlah tercapai, sehingga penelitian ini dihentikan dan tidak

dilanjutkan.

Penelitian ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kinerja guru dalam

melaksanakan pembelajaran yang efektif dan menarik di kelas. Pendekatan SAVI

juga sebagai salah satu alternatif bagi guru untuk menarik siswa agar terlibat aktif

dalam mengikuti pembelajaran menulis. Pendekatan SAVI juga mendorong siswa

untuk berpikir kritis dan saling bekerja sama untuk menemukan solusi dari

permasalahan yang dihadapi. Pendekatan SAVI juga mengajak siswa untuk

mengembangkan imajinasi dan daya pikirnya sesuai dengan tayangan atau gambar

yang ditayangkan guru secara visual. Dengan gambar yang disajikan siswa

mampu berpikir kreatif dan mampu mempermudah dalam membuat tulisan

eksposisi.

Keberhasilan guru dalam menggunakan pendekatan SAVI dalam

meningkatkan kualitas proses dan keterampilan siswa menulis eksposisi dapat

dilihat berdasarkan indikator-indikator yang telah dicapai. Pendekatan SAVI yang

mempunyai unsur somatis, auditori, visual, dan intelektual mampu meningkatkan

kinerja siswa dalam pembelajaran dan meningkatkan keterampilan siswa dalam

menulis eksposisi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 159: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

141

1. Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran Menulis Eksposisi dengan

Menggunakan Pendekatan SAVI

Peningkatan kualitas pembelajaran menulis eksposisi dinilai dari observasi

kinerja guru dan kinerja siswa selama dilaksanakannya tindakan siklus 1, siklus 2,

dan siklus 3. Berdasarkan hasil pengamatan, berikut diuraikan peningkatan kinerja

guru dan kinerja siswa.

a. Peningkatan Kinerja Guru

Pengamatan terhadap kinerja guru meliputi beberapa aspek, yaitu: (1)

menyiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran; (2) memeriksa kesiapan siswa;

(3) memberikan apersepsi; (4) menyampaikan SK, KD, tujuan, dan indikator yang

ingin dicapai dalam pembelajaran; (5) mengaitkan materi dengan pengetahuan

lain yang relevan; (6) mengaitkan materi dengan realitas kehidupan; (7)

menunjukkan penguasaan materi pembelajaran; (8) melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan RPP; (9) melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan SAVI;

(10) menjelaskan pendekatan SAVI kepada siswa; (11) membimbing siswa dalam

proses pembelajaran dengan pendekatan SAVI kepada siswa; (12) memanfaatkan

media dalam pembelajaran; (13) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu; (14) memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya; (15)

menumbuhkan partisipasi dan komunikasi aktif antara guru dengan siswa dan

antara siswa dengan siswa; (16) menumbuhkan keinginan bekerja sama dan

bertanggung jawab terhadap kelompok; (17) memantau/mengontrol siswa; (18)

melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi; (19) melaksanakan

refleksi/merangkum dengan melibatkan siswa; dan (20) melaksanakan tindak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 160: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

142

lanjut dengan memberikan arahan, kegiatan, tugas sebagai bagian dari

remidi/pengayaan.

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa kinerja guru dalam

melaksanakan pembelajaran mengalami peningkatan mulai dari siklus 1 hingga

siklus 3. Pada siklus 1 kinerja guru mendapatkan nilai 69 dengan kriteria cukup.

Pada siklus 2 kinerja guru mendapatkan nilai 75,5 dengan kriteria cukup. Pada

siklus 3 kinerja guru mendapatkan nilai 82,5 dengan kriteria baik. Untuk lebih

jelasnya, perhatikan histogram di bawah ini.

Gambar 15. Histogram Peningkatan Nilai Kinerja Guru dalam

Melaksanakan Kegiatan Belajar-Mengajar

b. Peningkatan Kinerja Siswa

peningkatan kinerja siswa selama proses pembelajaran, mulai dari

prasiklus hingga siklus 3, dinilai dengan indikator, yaitu (1) keaktifan siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 161: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

143

pembelajaran; (2) perhatian dan konsentrasi terhadap penjelasan guru; (3) minat

dan motivasi dalam pembelajaran. Berikut penjelasannnya.

1) Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

Indikator ini meliputi siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan

guru, berani menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani

menyampaikan pendapat, dan aktif dalam kegiatan diskusi. Pada survai awal,

keaktifan siswa belum terlihat, nilai rata-rata keaktifan siswa dalam survai awal

mencapai 2,85 dengan persentase keberhasilan 56,92%. Pada siklus 1 mengalami

peningkatan keaktifan siswa di kelas dengan mencapai 3,02 dengan persentase

keberhasilan 60,36%.

Pada siklus 2, pembelajaran mulai berubah. Siswa sudah mulai aktif dalam

kegiatan pembelajaran. Nilai rata-rata keaktifan siswa di kelas dengan mencapai

3,90 dengan persentase keberhasilan 78,08%. Pada siklus 3 siswa sudah berani

mengungkapkan gagasannya. Tampil aktif dalam kegiatan diskusi yang dilakukan

tiap kelompok, menjawab pertanyaan guru. Nilai rata-rata keaktifan siswa

mencapai 4,44 dengan persentase keberhasilan 88,85%.

Dalam pembelajaran yang berlangsung, guru menerapkan metode diskusi

kelas untuk memacu keaktifan siswa. Kegiatan diskusi mempunyai beberapa

keuntungan, Ismawati (2012: 79) berpendapat bahwa kebaikan diskusi antara lain:

1) menumbuhkan sikap dan cara berpikir ilmiah; 2) memupuk jiwa kerjasama,

demokrasi, toleransi, dan rasa sosial; 3) dapat berfungsi mengulangi bahan

pelajaran dan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran; 4) melatih berbahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 162: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

144

dan berpikir logis serta sistematis; dan 5) membina perasaan tanggung jawab

mengenai suatu pendapat dan kesimpulan yang akan atau telah diambil.

Metode diskusi merupakan salah satu jenis pembelajaran berbasis

kelompok. Lebih lanjut, Boyd (2004: 6) menyatakan bahwa pendekatan

percepatan belajar harus kolaborasikan dengan alam (lingkungan sekitar) dan sifat

dasar siswa yang mendukung pembelajaran sosial (pembelajaran berbasis

kelompok). Pada akhirnya tujuan percepatan belajar tidak hanya siswa akan

belajar lebih cepat, tetapi juga bahwa mereka akan belajar lebih

holistik/menyeluruh, sehingga menjadi siswa yang lebih efisien dalam pendidikan

formal dan pengetahuan berbasis lingkungan di mana mereka belajar.

Pembelajaran berbasis kelompok (diskusi) dalam pendekatan SAVI tidak

hanya meningkatkan keaktifan siswa di kelas, tetapi juga mampu membuat siswa

belajar secara menyeluruh. Hal ini akan berimplikasi pada semakin mudahnya

dalam memahami materi dan terbukti mampu meningkatkan kinerja siswa dalam

pembelajaran.

2) Perhatian dan Konsentrasi Siswa dalam Pembelajaran

Indikator ini meliputi kondisi siswa dalam memperhatikan guru ketika

melakukan apersepsi dan menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk,

tidak melamun, tidak sibuk dengan aktivitas sendiri dalam pembelajaran, dan

mencatat penjelasan materi guru. Pada survai awal, perhatian dan konsentrasi

siswa dalam belum optimal, siswa masih terlihat melamun, sibuk aktivitas sendiri,

dan mengantuk, nilai rata-rata perhatian dan konsentrasi siswa mencapai 2,92

dengan persentase keberhasilan 58,46%. Pada siklus 1 mengalami peningkatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 163: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

145

dari sebelumnya, nilai rata-rata perhatian dan konsentrasi siswa mencapai 3,15

dengan persentase keberhasilan 63,08%.

Pada siklus 2, terjadi peningkatan bila dibandingkan siklus 1. Siswa sudah

terlihat memperhatikan penjelasan guru. Nilai rata-rata perhatian dan konsentrasi

siswa mencapai 3,90 dengan persentase keberhasilan 78,08%. Pada siklus 3

perhatian dan konsentrasi semakin membaik, tercatat nilai rata-rata perhatian dan

konsentrasi siswa mencapai 4,29 dengan persentase keberhasilan 85,77%.

Sanjaya (2008: 270) mengungkapkan salah satu cara untuk meningkatkan

perhatian dan konsentrasi siswa dalam pembelajaran adalah gerak guru. Gerak

guru yang dimaksudkan adalah gerakan guru yang dapat membantu kelancaran

berkomunikasi, sehingga pesan yang disampaikan mudah dipahami dan diterima

oleh siswa. Guru yang baik akan terampil dalam mengekspresikan wajah sesuai

dengan pesan yang ingin disampaikan. Dalam pembelajaran, guru mampu

mengomunikasikan materi yang akan disampaikan dan memfasilitasi siswa dalam

diskusi kelompok.

3) Minat dan Motivasi dalam Pembelajaran

Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seorang melihat

ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan

sendiri (Sardiman, 2001: 73). Untuk membangkitkan minat belajar siswa, guru

hendaknya pandai dalam memilih materi, mengelola kelas, dan pemilihan metode

dan media dalam pembelajaran. Indikator ini meliputi bersemangat, antusias, dan

menunjukkan kesungguhan dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran guru sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 164: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

146

mampu mengelola kelas dengan baik, usaha yang telah dilakukan berupa

pengondisian dan pengawasan terhadap kerja siswa dalam pembelajaran.

Selain itu untuk membangkitkan minat terhadap pembelajaran, guru

memilih gambar yang bisa membuat siswa tertarik dengan pembelajaran melalui

tanyangan di depan kelas. Gambar tersebut terbukti membuat siswa terhibur dan

tidak merasa bosan dalam pembelajaran serta siswa menyukai pembelajaran

dengan pendekatan SAVI (berdasarkan hasil wawancara pascasiklus).

Hal ini sejalan dengan temuan dalam penelitian Milawati (2011: 75)

bahwa kelebihan dari model SAVI ini dapat menumbuhkan rasa keberanian anak

dan pembelajaran terlihat lebih menyenangkan sehingga anak antusias dalam

mengikuti pembelajaran. Selain itu, model pembelajaran SAVI sangat efektif

dan efisien serta dapat diterapkan di sekolah manapun.

Pada survai awal, siswa terlihat tak bersemangat, kurang antusias, dan tak

menunjukkan kesungguhan. Pada prasiklus nilai rata-rata minat dan motivasi

mencapai 2,65 dengan persentase keberhasilan 53,08%. Pada siklus 1 mengalami

peningkatan dari sebelumnya, rata-rata minat dan motivasi mencapai 3,08 dengan

persentase keberhasilan 61,54%.

Pada siklus 2 minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran mengalami

peningkatan, siswa sudah bersemangat, antusias, dan bersungguh-sungguh dalam

pembelajaran, rata-rata minat dan motivasi mencapai 3,81 dengan persentase

keberhasilan 76,15%.

Pada siklus 3 minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran mengalami

peningkatan, siswa sudah bersemangat, antusias, dan bersungguh-sungguh dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 165: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

147

pembelajaran, rata-rata minat dan motivasi mencapai 4,31 dengan persentase

keberhasilan 86,15%.

Untuk lebih jelasnya, rekapitulasi peningkatan hasil kegiatan siswa dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 11. Rekapitulasi Persentase Keberhasilan Kinerja Siswa

No

Indikator

Persentase yang Dicapai

Survai

Awal

Siklus

I

Siklus

II

Siklus

III

1. Keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran

56.92% 60.38% 78.08% 88.85%

2. Perhatian dan konsentrasi

siswa dalam pembelajaran

58.46%

63.08%

78.08%

85.77%

3. Minat dan motivasi siswa

dalam pembelajaran

53.08%

61.54%

76.15%

86.15%

Sumantri, dkk., (2001: 245) berpendapat bahwa keberhasilan kegiatan

belajar-mengajar bukan sekadar ditentukan oleh kemampuannya dalam menguasai

bahan pelajaran, tetapi juga dipengaruhi oleh kemampuannya mengelola kelas.

Keterampilan mengelola kelas merupakan kemampuan guru dalam mewujudkan

dan mempertahankan suasana belajar mengajar yang optimal. Kemampuan ini erat

kaitannya dengan kemampuan guru untuk menciptakan kondisi yang

menguntungkan, menyenangkan peserta didik, penciptaan disiplin belajar secara

sehat, dan meningkatkan kinerja siswa dalam pembelajaran.

Kinerja siswa dalam pembelajaran sangat berperan penting dalam

ketercapaian tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka

guru haruslah memilih pendekatan yang sesuai. Dengan penerapan pendekatan

SAVI, kinerja siswa di kelas terbukti mengalami peningkatan dari antarsiklus.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 166: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

148

Pembelajaran SAVI sangat efektif dan efisien serta dapat diterapkan

di sekolah manapun. Pembelajaran SAVI membuat para siswa merasa tidak

bosan dan tidak mengantuk dalam belajar sehingga dapat memicu semangat

belajar kemudian dapat menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran. Selain

itu, pembelajaran SAVI dapat mempermudah dalam memahami materi serta tidak

membuat bosan dalam belajar di kelas (Milawati, 2011: 76).

Dalam pendekatan SAVI, unsur somatis tercermin dalam diskusi

kelompok, mereka bergerak dan yang harus saling memberikan ide antaranggota

kelompok agar bisa lebih mudah membuat sebuah karangan tulisan eksposisi.

Unsur auditori tercermin dalam belajar dengan berbicara dan mendengar. Para

siswa menyampaikan pendapat mereka kepada anggota kelompok dan saling

menyimak pendapat-pendapat dari teman dalam satu kelompok. Hal ini akan

berjalan lancar jika diiringi dengan keaktifan siswa yang baik dalam

pembelajaran. Hal ini sejalan dengan penelitian Mayliana (2013: 26) yang

menyatakan bahwa penerapan pembelajaran auditori, di antaranya yaitu

dengan cara membicarakan materi yang sedang dipelajari seperti diskusi,

memberikan dorongan bagi siswa untuk aktif berbicara dalam kelompok, selain

itu juga dapat memancing imajinasi siswa dalam berdiskusi.

Dalam pendekatan SAVI, unsur visual tercermin ketika para siswa

menyaksikan gambar-gambar yang diberikan guru melalui slide show. Melalui

gambar tersebut, siswa dapat merangsang daya ingat dan daya kreatifitas yang

mereka miliki untuk bisa mengembangkan kerangka yang sudah dibuat

sebelumnya. Gambar tersebut juga mempermudah siswa dalam membuat tulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 167: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

149

eksposisi. Unsur intelektual tercermin dalam belajar memecahkan dan mengatasi

permasalahan yang ada. Permasalahan yang dimaksudkan adalah dalam membuat

kerangka diskusi dalam kelompok dan dalam membuat tulisan eksposisi secara

individu. Hal ini membuat minat, motivasi, dan semangat akan meningkat,

dikarenakan rangkaian pembelajaran yang menyenangkan.

Hal ini sejalan dengan penelitian Mayliana (2013: 26) yang menyatakan

bahwa penerapan pembelajaran visual yaitu dengan penggunaan media berupa

powerpoint dan media gambar mampu menarik perhatian siswa dalam

proses belajar. Warna serta gambar yang disajikan dapat menarik perhatian

serta membantu mereka dalam mengingat materi pelajaran. Motivasi dalam

mendengarkan penjelasan guru nampak pada sikap siswa yaitu selalu

memusatkan perhatian pada media pembelajaran.

Secara umum, nilai rata-rata kinerja siswa dalam pembelajaran menulis

eksposisi menggunakan pendekatan SAVI mengalami peningkatan dari prasiklus

hingga siklus 3. Pada prasiklus, nilai rata-rata kinerja siswa mencapai 8,42 dengan

persentase 56,15%. Pada siklus 1, nilai rata-rata kinerja siswa mencapai 9,25

dengan persentase 61,67%. Pada siklus 2, nilai rata-rata kinerja siswa mencapai

11,62 dengan persentase 77,44%. Pada siklus 3, nilai rata-rata kinerja siswa

mencapai 13,04 dengan persentase 86,92%. Lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel

di bawah ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 168: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

150

Tabel 12. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Kinerja Siswa

No

Indikator

Nilai Rata-rata

Survai

Awal

Siklus I Siklus II Siklus

III

1. Kinerja siswa dalam proses

pembelajaran

8.42

56.15%

9.25

61.67%

11.62

77.44% 13.04

86.92%

Untuk kejelasan lebih lanjut dapat dilihat pada gambar berikut ini:

2. Peningkatan Keterampilan Menulis Eksposisi

Peningkatan keterampilan menulis eksposisi dengan menggunakan

pendekatan SAVI ini dapa dilihat dari nilai akhir hasil tulisan siswa. Nilai rata-

rata dari prasiklus hingga siklus 3 selalu mengalami peningkatan. Pada prasiklus,

Gambar 16. Histogram Nilai Rata-rata Kinerja Siswa dalam

Pembelajaran Menulis Eksposisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 169: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

151

nilai terendah yang dicapai siswa sebesar 50, sedangkan nilai tertinggi yang

dicapai sebesar 80, dan nilai rata-rata adalah 64.

Pada siklus 1 mengalami peningkatan, nilai rata-rata mencapai 71,4. Nilai

terendah yang dicapai siswa sebesar 60, sedangkan nilai tertinggi yang dicapai

sebesar 80. Pada siklus 2 mengalami peningkatan, nilai rata-rata mencapai 74,8.

Nilai terendah yang dicapai siswa sebesar 65, sedangkan nilai tertinggi yang

dicapai sebesar 85.

Nilai rata-rata keterampilan menulis eksposisi pada siklus 3 mengalami

peningkatan bila dibandingkan dengan siklus sebelumnya, yaitu 78. Nilai terendah

yang dicapai siswa sebesar 70, sedangkan nilai tertinggi yang dicapai sebesar 85.

Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut.

Tabel 13. Nilai Terendah, Nilai Terendah, dan Nilai Rata-rata Keterampilan

Menulis Eksposisi

No. Kegiatan Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata

1. Pratindakan 80 50 64

2. Siklus 1 80 60 71,4

3. Siklus 2 85 65 74,8

4. Siklus 3 85 70 78

Berdasarkan hasil penilaian keterampilan menulis eksposisi siswa, dapat

diketahui persentase keberhasilan siswa yang dapat mencapai nilai KKM yang

telah ditentukan sekolah (75) dan persentase siswa yang belum mencapai KKM.

Berikut disajikan persentase keberhasilan belajar siswa dalam pembelajaran

menulis eksposisi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 170: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

152

Tabel 14. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa dalam Menulis Eksposisi

No. Kegiatan Tuntas Tidak Tuntas

1. Pratindakan 34.62% 65.38%

2. Siklus 1 52% 48%

3. Siklus 2 64% 36%

4. Siklus 3 86.96% 13.04%

Secara lebih jelas, peningkatan persentase ketuntasan menulis eksposisi

dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 17. Diagram Balok Peningkatan Persentase Keterampilan Menulis

Eksposisi Siswa

Berdasarkan tabel dan histogram di atas, dapat dilihat bahwa: (1)

persentase jumlah siswa yang mencapai nilai ketuntasan pada pratindakan

sebanyak 9 siswa (34.62%) dan yang tidak tuntas sebanyak 17 siswa (65.38%);

(2) persentase jumlah siswa yang mencapai nilai ketuntasan pada siklus 1

sebanyak 13 siswa (52%) dan yang tidak tuntas sebanyak 12 siswa (48%); (3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 171: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

153

persentase jumlah siswa yang mencapai nilai ketuntasan pada siklus 2 sebanyak

16 siswa (64%) dan yang tidak tuntas sebanyak 9 siswa (36%); dan (4) persentase

jumlah siswa yang mencapai nilai ketuntasan pada siklus 3 sebanyak 20 siswa

(86.96%) dan yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa (13.04%).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 172: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

154

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Secara singkat simpulan hasil penelitian ini adalah terdapat peningkatan

kualitas proses pembelajaran dan keterampilan pembelajaran menulis eksposisi

pada siswa kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo. Peningkatan kualitas proses

pembelajaran tersebut terjadi setelah guru dan peneliti melakukan beberapa upaya

peningkatan pembelajaran menulis eksposisi menggunakan pendekatan SAVI.

Simpulan hasil penelitian ini adalah peningkatan kualitas proses pembelajaran dan

peningkatan keterampilan menulis eksposisi siswa.

Peningkatan kualitas proses pembelajaran tampak dalam aktivitas siswa

selama berlangsungnya proses pembelajaran menulis eksposisi dengan

pendekatan SAVI. Penilaian kinerja siswa dilakukan dengan menggunakan

lembar observasi kinerja siswa yang mencakup tiga aspek, yaitu (1) keaktifan

siswa dalam pembelajaran; (2) perhatian dan konsentrasi siswa dalam

pembelajaran; dan (3) minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran. Nilai rata-

rata kinerja siswa pada siklus 1 mencapai 9,25 (61,67%) dengan kriteria cukup,

nilai rata-rata kinerja siswa pada siklus 2 mencapai 11,62 (77,44%) dengan

kriteria cukup, dan nilai rata-rata kinerja siswa pada siklus 3 mencapai 13,04

(86,92%) dengan kriteria baik.

Penilaian terhadap kinerja guru dilakukan dengan menggunakan lembar

lembar observasi kinerja guru. Kinerja guru dapat diringkas sebagai berikut: (1)

pada siklus 1 kinerja guru mendapatkan nilai 69 dengan kriteria cukup; (2) pada

154

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 173: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

155

siklus 2 kinerja guru mendapatkan nilai 75,5 dengan kriteria cukup; dan (3) pada

siklus 3 kinerja guru mendapatkan nilai 82,5 dengan kriteria baik.

Peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis eksposisi berimbas

pada kenaikan keterampilan menulis ekposisi. Hal ini dibuktikan dengan

adanya peningkatan nilai rata-rata siswa dalam menulis eksposisi,

berdasarkan KKM dari sekolah sebesar 75. Penerapan pendekatan SAVI

dapat meningkatkan keterampilan menulis eksposisi. Hal ini ditandai dengan

besarnya persentase kelulusan siswa. Persentase tersebut mengalami

peningkatan pada tiap siklusnya. Pada survai awal persentase kelulusan siswa

hanya sebanyak 9 siswa (34,62%), pada siklus I naik menjadi 13 siswa

(52%), pada siklus II mencapai 16 siswa (64%), dan pada siklus III mencapai 20

siswa (86,96%). Hal ini sangat wajar karena keterbatasan intelektual

seseorang memang tidak mungkin bisa ditingkatkan secara cepat tetapi

membutuhkan proses yang panjang.

B. Implikasi

Dalam suatu pendidikan dan pembelajaran, kualitas lulusan sangat

ditentukan oleh salah satunya adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh

guru. Dalam pembelajaran guru harus mampu memfasilitasi siswa untuk

mudah memahami materi yang disampaikan. Guru yang dianggap berhasil dalam

pembelajaran adalah yang bisa memfasilitasi siswa untuk belajar secara baik,

aktif, dan bermotivasi tinggi. Selain guru, siswa yang mempunyai keaktifan,

minat dan motivasi, serta perhatian dan konsentrasi yang tinggi juga berpengaruh

pada hasil belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 174: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

156

Pelaksanaan proses pembelajaran yang berkualitas sangat didukung oleh

rencana pelaksanaan pembelajaran yang terarah, pemilihan pendekatan dan metode

pembelajaran yang tepat, serta penggunaan media pembelajaran yang sesuai.

Dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang terarah, membuat guru mudah

untuk mengelola kelas sehingga akan mudah memahmkan siswa dalam menyerap

materi pelajaran. Materi pembelajaran yang bagus akan sulit dipahami oleh siswa

apabila guru tidak menggunakan pendekatan atau metode pembelajaran yang

tepat. Selain mempermudah pemahaman materi, penggunaan media pembelajaran

yang sesuai dengan situasi dan keadaan siswa akan menambah motivasi siswa

untuk belajar.

Penelitian ini memberikan gambaran nyata bahwa keberhasilan proses

pembelajaran dipengaruhi beberapa faktor. Faktor tersebut berasal dari guru

maupun siswa. Faktor dari guru meliputi kemampuan guru dalam

mengembangkan dan menyampaikan materi di dalam kelas, keterampilan guru

dalam mengelola kelas, penggunaan metode dan pendekatan dalam proses

pembelajaran, dan penerapan teknik sebagai sarana untuk menyampaikan materi.

Sementara itu, faktor dari siswa meliputi keaktifan, kerja sama, perhatian dan

konsentrasi, dan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus

diupayakan secara maksimal agar semua faktor dapat dimiliki oleh guru dan siswa

dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Apabila guru memiliki

kemampuan yang baik dalam mengelola kelas serta didukung penerapan

pendekatan yang sesuai dengan karakteristik siswa, maka guru akan mampu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 175: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

157

menyampaikan materi dengan baik. Materi itu pun akan dapat diterima baik oleh

siswa apabila siswa juga memiliki minat dan motivasi yang tinggi agar selalu aktif

dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan belajar-mengajar dapat

berjalan lancar, kondusif, efektif, efisien, dan menyenangkan.

Penelitian ini membuktikan bahwa penerapan pendekatan SAVI dapat

meningkatkan keterampilan menulis eksposisi siswa. Dalam hal: (1) kemampuan

menuliskan ide dan gagasan yang kreatif dalam tulisan eksposisi; (2) kemampuan

mengorganisasikan gagasan secara runtut dan padu; (3) pemilihan kata secara

tepat; (4) mengembangkan bahasa dalam struktur yang bervariatif; dan (5) teknik

penulisan sesuai dengan EYD. Berdasarkan capaian di atas, penelitian ini dapat

digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang ingin menerapkan

pendekatan yang sejenis sebagai salah satu pendekatan pembelajaran yang

inovatif, serta dapat membuat siswa menjadi lebih tertarik mengikuti proses

pembelajaran.

Manfaat yang didapatkan dari penerapan pendekatan SAVI adalah dapat

merangsang dan memotivasi siswa agar terlibat aktif selama pembelajaran

berlangsung serta mampu menghasilkan tulisan yang baik melalui diskusi

kelompok. Siswa merasa terhibur dan berkembang idenya dalam mengikuti proses

pembelajaran. Dalam pendekatan SAVI terdapat empat komponen, yaitu Somatis,

Auditori, Visual, dan Intelektual. Kesemua aspek tersebut saling terpadu dalam

membuat suatu tulisan eksposisi yang baik.

Ide siswa berasal tayangan yang disampaikan oleh guru dan kegiatan

diskusi yang dilakukan oleh siswa dalam suatu kelompok. Tayangan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 176: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

158

diberikan dapat mengembangkan ide siswa, dan diskusi yang dilakukan dapat

merumuskan karangan tulisan yang baik. Selain itu, guru juga berperan dalam

membimbing siswa dalam pembelajaran ikut andil dalam membantu siswa dalam

membuat tulisan eksposisi. Bagi guru bahasa dan sastra Indonesia, hasil penelitian

ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan pembelajaran

menulis yang efektif dan aktif sehingga dapat menumbuhkan rasa saling berkerja

sama antarsiswa dalam diskusi kelompok, menumbuhkan ide melalui variasi

gambar yang diberikan, dan menghasilkan tulisan eksposisi yang baik.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian di atas, peneliti

mengajukan saran sebagai berikut.

1. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya mengikuti pembelajaran secara aktif dengan

menanyakan hal-hal yang kurang jelas dari penyampaian materi yang

dilakukan oleh guru.

b. Siswa hendaknya rajin berlatih menulis untuk menuangkan ide secara

runtut dan padu guna menghasilkan tulisan yang baik.

c. Siswa hendaknya sering membaca buku EYD agar siswa lebih paham

penggunaan awalan, kata depan, penggunaan tanda baca, dan sebagainya.

d. Siswa hendaknya rajin membaca agar memperluas cakrawala dan

wawasam, sehingga secara tidak langsung mempermudah membuat suatu

tulisan, karena denan membaca akan menambah khazanah keilmuan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 177: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

159

e. Siswa hendaknya memberi masukan kepada guru ketika guru

menyampaikan materi menggunakan pendekatan atau metode

pembelelajaran yang membosankan dan tidak sesuai dengan materi yang

disampaikan.

2. Bagi Guru

a. Hendaknya guru menerapkan pendekatan SAVI dalam pembelajaran

menulis eksposisi, karena sudah terbukti meningkatkan kualitas proses dan

keterampilan menulis eksposisi siswa.

b. Guru hendaknya meningkatkan kinerjanya dalam hal menyampaikan dan

mengembangkan materi pembelajaran. Guru juga bisa menyertakan media

pembelajaran dan sumber pembelajaran dalam menerapkan pendekatan

SAVI, agar pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.

c. Guru hendaknya mampu mengelola kelas dengan baik dalam

pembelajaran, agar materi yang disampaikan dapat diserap siswa dengan

baik.

3. Bagi Kepala Sekolah

a. Kepala sekolah hendaknya memotivasi guru agar senantiasa melakukan

pembaharuan dalam dunia pengajaran dan pendidikan. Selain itu, kepala

sekolah harus selalu memonitor kinerja guru pada saat menyampaikan

pelajaran dan memotivasi guru untuk selalu melakukan evaluasi atas

kinerjanya.

b. Kepala sekolah hendaknya memberi kesempatan bagi guru untuk

melakukan penelitian dan mengikutsertakan guru dalam forum-forum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 178: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

160

ilmiah, seperti seminar pendidikan, lokakarya, diskusi ilmiah, diklat,

ataupun penataran-penataran agar wawasan guru mengenai tugas

utamanya dalam mengajar dan mendidik bertambah luas.

c. Kepala sekolah hendaknya memberikan fasilitas yang dibutuhkan guru

dalam proses pembelajaran, agar materi yang disampaikan guru bisa

disampaikan dengan baik.

d. Kepada sekolah hendaknya memotivasi guru agar memperluas wawasan

mengenai pendekatan pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang dapat

mendukung proses pembelajaran di kelas, sehingga hasil yang dicapai

siswa juga baik.

4. Bagi Peneliti Lain

a. Penelitian ini diharapkan mampu memotivasi berkembangnya penelitian-

penelitian lain yang lebih inovatif, khususnya terhadap pembelajaran

bahasa Indonesia.

b. Diharapkan agar dapat mengadakan penelitian sejenis guna memperbaiki

kualitas proses dan keterampilan siswa di dalam kelas dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan.

c. Diharapkan untuk lebih menjalin hubungan yang harmonis dengan pihak

guru dan sekolah yang akan diajak bekerja sama agar penelitian yang

dilakukan lebih tepat guna, terarah, dan mampu mengkritisi permasalahan-

permasalahan dalam pembelajaran secara lebih mendalam.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 179: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

1

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan. 1999. Pembinaan

Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Alwasilah, A.C. 2005. Pokoknya Menulis. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Ardianto. 2007. “Pembelajaran Sastra sebagai Sarana Pengembangan Daya Nalar

Siswa”. Dalam Jurnal IQRO Volume 3 Januari-Juni 2007.

Ariani, Dorothea Wahyu. 2004. Pengendalian Kualitas Statistik . Yogyakarta: Andi

Offset.

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Bumi Aksara.

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta.

Barnas. 2007. “Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi dengan Teknik

Koreksi Teman Sebaya”, dalam http://www.barnas.wordpress.com, diunduh 21

Maret 2013, pukul 10.50 WIB.

Boyd, Drick. 2004. “Effective Teaching in Accelerated Learning Programs”.

Academic Journal Article. Vol. 15, No. 1-2.

Depdiknas. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Buku 1, Konsep

dan pelaksanaan. Jakarta. Balitbang. Depdiknas.

__________. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Standar Kompetensi Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas.

__________. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah Aliyah.

Jakarta:Depdiknas.

De Porter, Bobbi, Mark Reardon, dan Sarah Siregar Nourie. 2000. Quantum Teaching:

Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas (diterjemahkan oleh

Ary Nilandari). Bandung: Kaifa.

Ginting, Sura Menda dan Hermansyah Amir. 2012. “Penerapan Model Pembelajaran

Somatis Auditori Visual dan Intelektual (SAVI) Berbantuan Media Komputer

untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia Fisika II”. Dalam Jurnal

Exacta. Volume X. Nomor 1 Juni 2012.

Gino, H. J., Suwarni, Suripto, Maryanto, Sutijan. 2000. Belajar dan Pembelajaran I.

Surakarta: UNS Press.

161

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 180: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

2

Gustafson. 2005. Empowering Writers. 6515 Main Street, Suite 6. Trumbull, CT 06611

Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Haryati, Mimin. 2007. Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta.

Hidayatullah, Furqon. 2009. Guru Sejati: Membangun Insan Berkarakter Kuat dan

Cerdas. Surakarta: Yuma Pustaka.

Ismawati, Esti. 2012. Perencanaan Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Joni, T Raka,. 1993. “Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif: Acuan Konseptual

Peningkatan Mutu Kegiatan Belajar Mengajar”. Dalam Conny R. Semiawan dan

T. Raka Joni (eds). “Pendekatan Pembelajaran: Acuan Konseptual Pengelolaan

Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Konsorsium Ilmu Pendidikan,

Ditjen Dikti, Depdikbud.

Keraf, Gorys. 1995. Eksposisi. Jakarta: Grasindo.

__________. 1999. Eksposisi Komposisi Lanjutan II. Jakarta: Gramedia.

Kussetyaningsih. 2009. Peningkatan Kemampuan Menulis Eksposisi dengan Metode

Jigsaw pada Siswa Kelas X-5 SMA Negeri Jumapolo Kabupaten Karanganyar.

Tesis Program Pascasarjana UNS. Surakarta. (Unpublished).

Manson, Linda. H., 2006, “Improving the Writing, Knowledge, and Motivation of

Struggling Young Writers: Effects of Self-Regulated Strategy Development

With and Without Pee Support”, American Educational Research Journal,

43 (2), pp.295-340.

Mayliana, Esther dan Herminarto Sofyan. 2013. ”Penerapan Accelerated Learning

dengan Pendekatan Savi untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar

Kompetensi Menggambar Busana”. Dalam Jurnal Pendidikan Vokasi. Volume

3. Nomor 1. Februari 2013.

McKeon, Kevin J. 1995. “What is This Thing Called Accelerated Learning?”.

Training & Development Journal; Jun 1995; 49, 6; ABI/INFORM Research.

Page 64.

Meier, Dave. 2002. The Accelerated Learning Handbook: Panduan Kreatif & Efektif

Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan (diterjemahkan oleh Rahmani

Astuti). Bandung: Kaifa.

Milawati, Teti. “Peningkatan Kemampuan Anak Memahami Drama dan Menulis Teks

Drama Melalui Model Pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual

(SAVI)”. Dalam Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia. Edisi Khusus No. 2.

Agustus 2011.

162 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 181: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

3

Morrison, Mike. 2012. “The SAVI Approach to Learning”. Dalam

http://rapidbi.com/the-savi-approach-to-learning/. Diakses 15 April 2014.

Muchlisoh. 1991. Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta: Depdikbud.

Mujiyanto, Yant, Budhi Setyawan, Purwadi, dan Edy Suryanto. 2000. Puspa Ragam

Bahasa Indonesia. Surakarta: UNS Press.

Muktadir, Abdul. 2011. “Penerapan Metode Think, Talk, Write (TTW) dalam

Meningkatkan Keterampilan Menulis Paragraf Eksposisi pada Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia”. Dalam Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar. Volume 6.

Nomor 4. November 2011.

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Sebuah Panduan Praktis.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nippold, Marilyn A, dkk. 2008. “Expository Discourse in Adolescents With

Language Impairments: Examining Syntactic Development”. American

Journal of Speech - Language Pathology. November 2008.

Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE.

Rose, Colin dan Nicholl, Malcolm J. 2002. Accelerated Learning for The 21 st Century:

Cara Belajar Cepat Abad XXI (diterjemahkan oleh Dedy Ahimsa). Bandung:

Nusa.

Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: AlfabetaRose,

Colin dan Nicholl, Malcolm J. 2002. Accelerated Learning for The 21 st

Century: Cara Belajar Cepat Abad XXI (diterjemahkan oleh Dedy Ahimsa).

Bandung: Nusa.

____________. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung: Alfabeta.

Samsudin, Asep. 2012. “Peningkatan Kemampuan Menulis Eksposisi Berita dan

Menulis Eksposisi Ilustrasi Siswa Kelas V Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis”. Dalam Jurnal Historia. Volume

13. Nomor 2. Oktober 2012.

Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Sardiman, Arief M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Semi, Atar. 1990. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

163 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 182: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

4

Silberman, Melvin L. 2009. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif

(diterjemahkan oleh Raisul Muttaqien). Bandung: Nusamedia.

Slamet, St. Y. 2009. Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: UNS

Press.

Soedijarto. 1993. Memantapkan Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Gramedia.

Soemarjadi, Muzni Ramanto, dan Wikdati Zahri. 1991. Pendidikan Keterampilan.

Jakarta. Depdikbud.

Soemarsono. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: UNS Press.

Sujana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Sukarno. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta: Media Perkasa.

Sumantri, Mulyani dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV

Maulana.

Suwandi, Sarwiji. 2011a. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya

Ilmiah. Surakarta: Yuma Pustaka.

______________. 2011b. Model-model Asesmen dalam Pembelajaran. Surakarta:

Yuma Pustaka.

Tarigan, Henry Guntur. 1993. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

__________. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Tomas U. Ganiron Jr. 2013. “Application of Accelerated Learning in Teaching

Environmental Control System in Qassim University. International Journal of

Education and Learning “.Vol.2, No.2 (2013), pp.27-38.

Wardani, Nugraheni Eko. 2009. “Strategi dalam Pembelajaran Apresiasi Sastra”, dalam

Muhammad Rohmadi dan Slamet Sudibyantoro (Penyunting). Model-model

Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Seni (62-79). Surakarta: Yuma Pustaka.

Widyamartaya, A. 1990. Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta: Kanisius.

Wiedarti, Pangesti. 2005. Menuju Budaya Menulis: Suatu Bunga Rampai. Yogyakarta

Tiara Wacana.

164 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 183: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

165

Lampiran 1. Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X

Kelas X, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Mendengarkan

1. Memahami siaran atau

cerita yang disampaikan

secara langsung /tidak

langsung

1.1 Menanggapi siaran atau informasi dari media

elektronik (berita dan nonberita)

1.2 Mengidentifikasi unsur sastra (intrinsik dan

ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan secara

langsung/melalui rekaman

Berbicara

2. Mengungkapkan pikiran,

perasaan, dan informasi

melalui kegiatan

berkenalan, berdiskusi,

dan bercerita

2.1 Memperkenalkan diri dan orang lain di dalam

forum resmi dengan intonasi yang tepat

2.2 Mendiskusikan masalah (yang ditemukan dari

berbagai berita, artikel, atau buku)

2.3 Menceritakan berbagai pengalaman dengan

pilihan kata dan ekspresi yang tepat

Membaca

3. Memahami berbagai teks

bacaan nonsastra dengan

berbagai teknik membaca

3.1 Menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra

dengan teknik membaca cepat (250 kata/menit)

3.2 Mengidentifikasi ide teks nonsastra dari

berbagai sumber melalui teknik membaca

ekstensif

Menulis

4. Mengungkapkan

informasi dalam berbagai

bentuk paragraf (naratif,

deskriptif, ekspositif)

4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola

urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf

naratif

4.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf

deskriptif

4.3 Menulis gagasan secara logis dan sistematis

dalam bentuk ragam paragraf ekspositif

Mendengarkan

5. Memahami puisi yang

disampaikan secara

langsung/tidak langsung

5.1 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi

yang disampaikan secara langsung ataupun

melalui rekaman

5.2 Mengungkapkan isi suatu puisi yang

disampaikan secara langsung ataupun melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 184: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

166

Berbicara

6. Membahas cerita pendek

melalui kegiatan diskusi

6.1 Mengemukakan hal-hal yang menarik atau

mengesankan dari cerita pendek melalui

kegiatan diskusi

6.2 Menemukan nilai-nilai cerita pendek melalui

kegiatan diskusi

Membaca

7. Memahami wacana

sastra melalui kegiatan

membaca puisi dan

cerpen

7.1 Membacakan puisi dengan lafal, nada, tekanan,

dan intonasi yang tepat

7.2 Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu

cerpen dengan kehidupan sehari-hari

Menulis

8. Mengungkapkan pikiran,

dan perasaan melalui

kegiatan menulis puisi

8.1 Menulis puisi lama dengan memperhatikan bait,

irama, dan rima

8.2 Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait,

irama, dan rima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 185: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

165

Lampiran 2. Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X

SILABUS

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Karangdowo

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : X

Semester : 1

Standar Kompetensi : Menulis

4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif).

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Nilai Budaya

Dan Karakter

Bangsa

Kewirausahaan/

Ekonomi Kreatif

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Pencapaian

Kompetensi Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

4.3 Menulis

gagasan

secara logis

dan sistematis

dalam bentuk

ragam paragraf

ekspositif

Contoh paragraf

ekspositif

Pola

pengembangan

paragraph

ekspositif

Contoh

penggunaan kata

berimbuhan dalam

paragraph

ekspositif

Bersahabat/

komunikatif

Tanggung

jawab

Kepemimpinan

Membaca

paragraf

ekspositif

Mengidentifikasi

karekteristik

paragraf

ekspositif

Menulis paragraf

ekspositif

Mengidentifikasi

kata berimbuhan

dalam paragraph

ekspositif

Menyunting

paragraph

ekspositif yang

ditulis teman

Mendiskusikan

paragraph

eksposistif

Mendaftar topik- topik

yang dapat

dikembangkan menjadi

paragraf ekspositif

Menyusun kerangka

paragraf ekspositif

Mengembangkan

kerangka yang telah

disusun menjadi

paragraf ekspositif

Mengidentifikasi kata

berimbuhan dalam

paragraph ekspositif

Menyunting paragraph

ekspositif yang ditulis

teman

Jenis Tagihan:

Tugas Individu

· Praktik

· ulangan

Bentuk Tagihan:

uraian bebas

4 Eksposisi

dan

Deskripsi

oleh Gorys

keraf

Buku yang

terkait

dengan

deskripsi

167

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 186: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

168

Lampiran 3a. Pedoman Wawancara Prasiklus pada Siswa

Informan : Siswa kelas X-E SMA N I Karangdowo

Pewawancara : ____________________

Hari/Tanggal : ____________________

1. Bagaimana proses pembelajaran menulis yang dilakukan guru selama ini?

Jawab : ……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

2. Apa Anda memahami apa yang disampaikan guru?

Jawab : ……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

3. Kesulitan apa yang Anda temui ketika menulis eksposisi?

Jawab : ……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

4. Upaya apa yang Anda lakukan ketika mengalami kesulitan itu?

Jawab : ……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 187: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

169

Lampiran 3b. Pedoman Wawancara Prasiklus pada Guru

Informan : Guru bahasa Indonesia

Pewawancara : ____________________

Hari/Tanggal : ____________________

1. Bagaimana proses pembelajaran menulis yang Bapak lakukan selama ini?

Jawab : ……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

2. Metode apa yang Bapak terapkan dalam menulis eksposisi?

Jawab : ……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

3. Kendala apa saja yang Bapak temui dalam mengajarkan materi menulis pada peserta

didik?

Jawab : ……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

4. Bagaimana kemampuan menulis peserta didik selama ini?

Jawab : ……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

5. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan rendahnya kemampuan menulis peserta

didik?

Jawab : ……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 188: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

170

Lampiran 4. Pedoman Wawancara Pascasiklus pada Siswa

Informan : siswa kelas X-E SMA N I Karangdowo

Pewawancara : ____________________

Hari/Tanggal : ____________________

1. Kesulitan apa saja yang Anda alami dalam menulis eksposisi?

Jawab : ……………………………………………………………………..

2. Apakah pembelajaran menulis eksposisi dengan pendekatan SAVI cukup jelas dan

mudah dipahami?

Jawab : ……………………………………………………………………..

3. Apakah dengan pendekatan SAVI yang telah guru berikan Anda lebih mudah menulis

eksposisi?

Jawab : ……………………………………………………………………..

4. Apakah pembelajaran menulis eksposisi dengan pendekatan SAVI yang guru berikan,

kesulitan-kesulitan dalam menulis eksposisi dapat teratasi?

Jawab : ……………………………………………………………………..

5. Apakah pendekatan SAVI membantu Anda dalam menggali dan mengembangkan ide

tulisan?

Jawab : ……………………………………………………………………..

6. Apakah dengan pendekatan SAVI Anda dapat memastikan kemampuan menulis Anda

meningkat dibanding sebelumnya?

Jawab : ……………………………………………………………………..

7. Apakah Anda menyukai pendekatan SAVI yang digunakan guru dalam pembelajaran

menulis eksposisi?

Jawab : ……………………………………………………………………..

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 189: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

171

Lampiran 5. Model Penilaian Menulis Eksposisi dengan Skala Interval

Aspek Skor Kriteria

I

S

I

4

3

2

1

Baik: padat informasi * substansif * pengembangan tesis tuntas * relevan dengan

permasalahan dan tuntas.

Cukup: informasi cukup * substansi cukup * pengembangan tesis cukup *

relevan dengan permasalahan dan cukup lengkap.

Kurang: informasi terbatas * substansi kurang * pengembangan tesis terbatas *

cukup relevan dengan permasalahan tetapi kurang lengkap.

Sangat Kurang: tidak berisi informasi * tidak ada substansi * tidak ada

pengembangan tesis * tidak relevan dengan permasalahan dan tidak lengkap.

O

R

G

A

N

I

S

A

S

I

4

3

2

1

Baik: pengungkapan gagasan lancar * gagasan diungkapkan dengan jelas * padat

* tertata dengan baik * urutan logis * ada kohesif dan koheren.

Cukup: pengungkapan gagasan kurang lancar * gagasan kurang terorganisasi

tetapi ide utama terlihat * bahan pendukung terbatas * urutan logis tetapi tidak

lengkap * cukup kohesif dan koheren.

Kurang: pengungkapan gagasan tidak lancar * gagasan kacau, terpotong-potong

atau melompat-lompat * urutan logis tetapi tidak lengkap * kurang kohesif dan

koheren.

Sangat Kurang: pengungkapan gagasan tidak komunikatif * gagasan tidak

terorganisasi * tidak kohesif dan koheren serta tidak layak nilai.

K

S

A

K

A

T

A

4

3

2

1

Baik: pemanfaatan potensi kata sangat baik * pilihan kata dan ungkapan tepat *

menguasai pembentukan kata.

Cukup: pemanfaatan potensi kata baik * pilihan kata dan ungkapan kadang-

kadang kurang tepat * cukup menguasai pembentukan kata.

Kurang: pemanfaatan potensi kata terbatas * pilihan kata dan ungkapan kadang-

kadang kurang tepat * kurang menguasai pembentukan kata.

Sangat Kurang: pemanfaatan potensi sangat terbatas * sering terjadi kesalahan

penggunaan kosa kata dan merusak makna * tidak menguasai pembentukan kata.

P

B

A

H

A

S

A

4

3

2

1

Baik: konstruksi kalimat lengkap dan efektif * hanya terjadi sedikit kesalahan

penggunaan bentuk kebahasaan.

Cukup: konstruksi kalimat sederhana tetapi efektif * kesalahan kecil pada

konstruksi kalimat * terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tidak kabur.

Kurang: terjadi kesalahan serius dalam rangkaian kalimat * makna

membingungkan atau kabur.

Sangat Kurang: tidak menguasai aturan sintaksis * terdapat banyak kesalahan *

tidak komunikatif * tidak layak nilai.

M

E

K

A

N

I

K

4

3

2

1

Baik: menguasai aturan penulisan * hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan dan

tanda baca * rapi dan bersih.

Cukup: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan dan tanda baca tetapi tidak

mengaburkan makna * cukup rapi dan bersih.

Kurang: sering terjadi kesalahan ejaan dan tanda baca * makna membingungkan

atau kabur * kurang rapi dan bersih.

Sangat Kurang: tidak menguasai aturan penulisan * terdapat banyak kesalahan

ejaan * tulisan tidak terbaca * tidak rapi dan tidak bersih * tidak layak nilai.

Hartfield (dalam Nurgiyantoro, 2009: 307), dengan modifikasi peneliti.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 190: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

172

Lampiran 6. Lembar Kinerja Siswa dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi

No

Nama Siswa

Aspek yang Dinilai Total

Skor

Deskripsi

Pengamatan

A B C

1 Alfian Hari Pamungkas

2 Amalia Rasi Devinta

3 Angger Bagas Gusti P.

4 Arisanti Shafira Isnaeni

5 Arum Kusuma Wardani

6 Devangga Fajar Nugroho

7 Dwi Yuliana

8 Hendra Krisyanti

9 Herda Setiya Utami

10 Indri Ana

11 Indri Ani

12 Joko Waloyo

13 Kaymilia Fabian Tsuraya

14 Lisa Romadhani

15 Lutfah Nur Wijayanti

16 Nita Tri Savari

17 Novia Nur Hidayah

18 Reza Tri Utama

19 Risky Dwi Jayanti

20 Roli Russiadi

21 Roni Setyawan

22 Siska Dwi Nugrahini

23 Shahrul Diqi Arfiansyah

24 Widi Hayu Pangestuti

25 Winda Sagita

26 Yulita Widyaningsih

Jumlah

Rata-rata

Persentase (%)

Keterangan :

Kolom aspek yang dinilai diisi dengan angka sesuai kriteria berikut :

5 = Sangat baik

4 = baik

3 = cukup

2 = kurang

1 = sangat kurang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 191: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

173

A. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan pendapat,

dan aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 4 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, terkadang berani menyampaikan

pendapat, tetapi masih sedikit aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 3 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan pendapat,

tidak mau menyampaikan pendapat, sedikit aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 2 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, tetapi masih

belum berani menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak aktif dalam

kegiatan diskusi.

Skor 1 jika siswa tidak bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru dan tidak

mau menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak aktif dalam kegiatan

diskusi.

B. Perhatian dan konsentrasi siswa dalam pembelajaran

Skor 5 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun, tidak sibuk

dengan aktivitas sendiri, dan mencatat penjelasan materi guru.

Skor 4 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun, kadang sibuk

dengan aktivitas sendiri, dan kadang-kadang mencatat penjelasan materi guru.

Skor 3 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, kadang mengantuk, kadang melamun, kadang sibuk dengan

aktivitas sendiri, dan tidak mencatat penjelasan materi guru.

Skor 2 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, kadang mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas sendiri.

Skor 1 jika siswa tidak memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 192: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

174

C. Minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersemangat, antusias, dan menunjukkan kesungguhan dalam

pembelajaran.

Skor 4 jika siswa bersemangat, antusias, dan kadang-kadang menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 3 jika siswa bersemangat, terkadang antusias, dan kadang-kadang menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 2 jika siswa terkadang semangat, terkadang antusias, dan tidak menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 1 jika siswa terkadang semangat, tidak antusias, dan tidak menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Konversi skor kegiatan siswa di kelas

Skor total Kategori Penilaian

15 Sangat baik

12 – 14 Baik

9 – 11 Cukup

6 – 8 Kurang

5 Sangat kurang

Tanggapan peneliti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 193: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

175

Lampiran 7. Lembar Penilaian Tulisan Eksposisi Siswa

No Nama Aspek Penilaian

Skor I II III IV V

1 Alfian Hari Pamungkas

2 Amalia Rasi Devinta

3 Angger Bagas Gusti Pangestu

4 Arisanti Shafira Isnaeni

5 Arum Kusuma Wardani

6 Devangga Fajar Nugroho

7 Dwi Yuliana

8 Hendra Krisyanti

9 Herda Setiya Utami

10 Indri Ana

11 Indri Ani

12 Joko Waloyo

13 Kaymilia Fabian Tsuraya

14 Lisa Romadhani

15 Lutfah Nur Wijayanti

16 Nita Tri Savari

17 Novia Nur Hidayah

18 Reza Tri Utama

19 Risky Dwi Jayanti

20 Roli Russiadi

21 Roni Setyawan

22 Siska Dwi Nugrahini

23 Shahrul Diqi Arfiansyah

24 Widi Hayu Pangestuti

25 Winda Sagita

26 Yulita Widyaningsih

Jumlah

Rata-rata

Keterangan:

I : Isi

II : Organisasi

III : Kosakata

IV : Pengembangan Bahasa

V : Mekanik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 194: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

176

Lampiran 8 . Penilaian Kinerja Guru dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi

Waktu :

Tanggal :

Keterangan :

No Kegiatan Aspek yang dinilai Amatan

1 2 3 4 5

I Kegiatan Pendahuluan

1. Menyiapkan ruang,

alat, dan media

pembelajaran.

2. Memeriksa kesiapan

siswa.

3. Memberikan apersepsi.

4. Menyampaikan SK,

KD, tujuan, dan

indikator yang ingin

dicapai dalam

pembelajaran.

II Kegiatan Inti

A. Penugasan Materi

Pembelajaran

1. Mengaitkan materi

dengan pengetahuan

lain yang relevan.

2. Mengaitkan materi

dengan realitas

kehidupan.

3. Menunjukkan

penguasaan materi

pembelajaran.

B. Pendekatan Pembelajaran

1. Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan RPP.

2. Melaksanakan

pembelajaran dengan

pendekatan SAVI.

3. Menjelaskan

pendekatan SAVI

kepada siswa.

4. Membimbing siswa

dalam proses

pembelajaran dengan

pendekatan SAVI

kepada siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 195: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

177

5. Memanfaatkan media

dalam pembelajaran.

6. Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu.

C.

Pembelajaran yang

Memicu dan Memelihara

Keterlibatan Siswa

1. Memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya.

2. Menumbuhkan

partisipasi dan

komunikasi aktif

antara guru dengan

siswa dan antara siswa

dengan siswa.

3. Menumbuhkan

keinginan bekerja

sama dan bertanggung

jawab terhadap

kelompok.

D. Penilaian Proses dan Hasil

Belajar

1. Memantau/ mengontrol

siswa.

2. Melakukan penilaian

akhir sesuai dengan

kompetensi.

III Kegiatan Penutup

1. Melaksanakan

refleksi/merangkum

dengan melibatkan

siswa.

2. Melaksanakan tindak

lanjut dengan

memberikan arahan,

kegiatan, tugas sebagai

bagian dari

remidi/pengayaan.

Jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 196: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

178

Keterangan :

1 : sangt kurang

2 : kurang

3 : cukup

4 : baik

5 : sangat baik

Konversi skor kegiatan siswa di kelas

Skor total Kategori Penilaian

100 Sangat baik

80 – 99 Baik

60 – 79 Cukup

40 – 59 Kurang

20 – 39 Sangat kurang

Tanggapan peneliti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 197: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

179

Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Prasiklus

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SEKOLAH : SMA N 1 KARANGDOWO

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS : X

SEMESTER : 1

A. STANDAR KOMPETENSI :

Menulis : 4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif,

deskriptif, ekspositif)

B. KOMPETENSI DASAR :

4.3 Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf

ekspositif

C. MATERI PEMBELAJARAN :

Paragraf Eksposisi:

contoh paragraf ekspositif

pola pengembangan paragraf ekspositif

contoh penggunaan kata berimbuhan dalam paragraf ekspositif

penggunaan kata penghubung dalam paragraf

D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :

No Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai Budaya Dan

Karakter Bangsa

Kewirausahaan/

Ekonomi Kreatif

1 Mendaftar topik- topik yang dapat

dikembangkan menjadi paragraf ekspositif Bersahabat/

komunikatif

Tanggung jawab

Kepemimpinan

2 Menyusun kerangka paragraf ekspositif

3 Mengembangkan kerangka yang telah

disusun menjadi paragraf ekspositif

dengan menggunakan kata penghubung

yang tepat

4 Mengidentifikasi kata berimbuhan dalam

paragraf ekspositif

5 Menyunting paragraf ekspositif yang

ditulis teman

E. TUJUAN PEMBELAJARAN* :

Siswa dapat:

Mendaftar topik- topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf ekspositif

Menyusun kerangka paragraf ekspositif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 198: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

180

Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf ekspositif dengan

menggunakan kata penghubung yang tepat

Mengidentifikasi kata berimbuhan dalam paragraf ekspositif

Menyunting paragraf ekspositif yang ditulis teman

F. METODE PEMBELAJARAN :

Penugasan

Diskusi

Tanya Jawab

Unjuk kerja

Ceramah

Demonstrasi

G. Strategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

Menulis gagasan secara

logis dan sistematis

dalam bentuk ragam

paragraf ekspositif

contoh paragraf

ekspositif

Siswa Mengembangkan

kerangka yang telah

disusun menjadi paragraf

ekspositif dengan

menggunakan kata

penghubung yang tepat.

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :

No. Kegiatan Belajar Nilai Budaya Dan

Karakter Bangsa

1. Kegiatan Awal :

- Guru menjelaskan Tujuan Pembelajaran hari ini.

Bersahabat/

komunikatif

2. Kegiatan Inti :

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi :

Membaca paragraf ekspositif

Mengidentifikasi karekteristik paragraf ekspositif

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Menulis paragraf ekspositif dengan menggunakan kata

penghubung yang tepat

Mengidentifikasi kata berimbuhan dalam paragraf

ekspositif

Menyunting paragraf ekspositif yang ditulis teman

Mendiskusikan paragraf eksposistif

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.

Tanggung jawab

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 199: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

181

3. Kegiatan Akhir :

- Refleksi

- Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.

- Penugasan

Bersahabat/

komunikatif

I. ALOKASI WAKTU :

4 x 40 menit

J. SUMBER BELAJAR/ALAT/BAHAN :

Gorys Keraf, Eksposisi, Nusa Indah: Ende-Folres. 2000

Wisnu Sujianto, Rangkuman Bahasa dan Sastra Indonesia, Yay. Ranafaza, Sukoharjo,

2004

K. PENILAIAN :

Jenis Tagihan:

tugas individu

ulangan

Bentuk Instrumen:

uraian bebas

pilihan ganda

jawaban singkat

Mengetahui :

Kepala SMA N I Karangdowo Guru Pengampu

Drs. Sahana, M.M. Drs. Suryoko, M.Pd.

NIP 19651105 198803 1 011 NIP 19620203 199403 1 007

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 200: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

182

Lampiran 10 . Penelaahan RPP Prasiklus

Penyusun RPP : Drs. Suryoko M.P.d.

Penelaah : Yunianto Dwi H., S.Pd.

No Aspek yang ditelaah Deskripsi Penilaian Analisis Saran

Perbaikan Sesuai Kurang

sesuai

Tidak

sesuai

skor

1 Identitas mata

pelajaran

Meliputi satuan

pendidikan, kelas,

semester, program

keahlian, mata pelajaran,

jumlah pertemuan.

V 3 Sesuai dengan

kaidah penulisan,

hanya saja tidak

mencantumkan

jumlah pertemuan.

Perlu

menambahkan

jumlah

pertemuan.

2 SK dan KD Rumusan SK dan

KD sesuai dengan

standar isi.

Urutan berdasarkan

hierarki konsep

disiplin ilmu dan/atau

tingkat kesulitan

materi.

Keterkaitan antara

SK dan KD.

Ada kesesuaian

antara KD dengan

komponen silabus

lainnya (mataeri

pembelajaran,

kegiatan

pembelajaran,

indikator pencapaian

kompetensi,

V

V

V

V

3

3

3

3

Sesuai dengan

rumusan standar isi.

Sesuai urutan

berdasarkan hierarki

konsep disiplin ilmu

dan/atau tingkat

kesulitan materi.

KD sesuai dengan

SK.

KD dengan

komponen silabus

lainnya (mataeri

pembelajaran,

kegiatan

pembelajaran,

indikator

pencapaian

kompetensi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 201: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

183

penilaian, alokasi

waktu, dan sumber

belajar.

penilaian, alokasi

waktu, dan sumber

belajar.

3. Indikator Indikator

dikembangkan sesuai

dengan karakteristik

peserta didik, mata

pelajaran, satuan

pendidikan, dan

potensi daerah.

Indikator dirumuskan

dengan menggunakan

kata kerja operasional

yang dapat diukur dan

diamati yang

mencakup

pengetahuan,

keterampilan, dan

sikap.

Indikator digunakan

sebagai dasar untuk

menyusun alat

penilaian.

Setiap KD

dikembangkan

menjadi beberapa

indikator (minimal

V

V

V

V

3

3

1

3

Indikator sudah

dikembangkan

sesuai dengan

karakteristik peserta

didik, mata

pelajaran, satuan

pendidikan, dan

potensi daerah.

Indikator sudah

dirumuskan dengan

menggunakan kata

kerja operasional

yang dapat diukur

dan diamati yang

mencakup

pengetahuan,

keterampilan, dan

sikap.

Indikator belum

digunakan sebagai

dasar untuk

menyusun alat

penilaian.

Setiap KD sudah

dikambangkan

menjadi beberapa

indikator (minimal

satu KD ada dua

indikator)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 202: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

184

satu KD ada dua

indikator)

Tingkat kata kerja

dalam indikator lebih

rendah atau setara

dengan kata kerja

dalam KD maupun

SK.

V

3

Tingkat kata kerja

dalam indikator

sudah sesuai dengan

kata kerja dalam SK

dan KD

4. Tujuan pembelajaran Menggambarkan proses

dan hasi belajar yang

diharapkan dicapai oleh

peserta didik sesuai

dengan kompetensi

dasar.

V 3

5. Materi ajar Memuat fakta,

konsep, prinsip, dan

prosedur yang

relevan.

Ditulis dalam bentuk

butir-butir sesuai

dengan rumusan

indikator pencapaian

kompetensi.

V 3

6. Alokasi waktu Sesuai dengan keperluan

untuk pencapaian KD

dan beban belajar.

V 2 Sesuai dengan

keperluan untuk

pencapaian KD dan

beban belajar, tetapi

tidak ada penjelasan

secara mendetail.

7. Metode pembelajaran Sesuai dengan situasi

dan kondisi peserta

didik.

V

3

Sesuai dengan

situasi dan kondisi

peserta didik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 203: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

185

Sesuai dengan

karakteristik dari

setiap indikator dan

kompetensi yang

hendak dicapai.

Metode pembelajaran

bervariasi.

V

V

3

2

Sesuai dengan

karakteristik dari

setiap indikator dan

kompetensi yang

hendak dicapai.

Sudah baik, tetapi

tidak dijelaskan

mengenai metode

utama yang

digunakan.

8. Kegiatan

pembelajaran

A. Pendahuluan

Kegiatan awal untuk

membangkitkan

motivasi dan

memfokuskan perhatian

peserta didik untuk

berpartisipasi aktif

dalam proses

pembelajaran.

B. Kegiatan Inti

Proses pembelajaran

untuk mencapai KD.

Dilakukan secara

interaktif, inspiratif,

menyenangkan,

menantang,

memotivasi peserta

V

V

V

3

3

3

Sudah

menampakkan

usaha untuk

membangkitkan

motivasi dan

memfokuskan

perhatian peserta

didik untuk

berpartisipasi aktif

dalam proses

pembelajaran.

Proses pembelajaran

sudah sesuai untuk

mencapai KD.

Sudah dilakukan

secara interaktif,

inspiratif,

menyenangkan,

menantang,

memotivasi peserta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 204: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

186

didik untuk

berpartisipasi aktif

serta memberikan

ruang yang cukup

luas bagi prakarsa,

kreativitas, dan

kemandirian sesuai

dengan bakat, minat,

dan perkembangan

fisik serta psikologis

peserta didik.

Dilakukan secara

sistematis dan

sistemik melalui

proses eksplorasi,

elaborasi, dan

konfirmasi.

C. Penutup

Mengakhiri aktivitas

pembelajaran yang

dapat dilakukan dalam

bentuk rangkuman atau

kesimpulan, penilaian,

dan refleksi, umpan

balik, dan tindak lanjut.

V

V

3

3

didik untuk

berpartisipasi aktif

serta memberikan

ruang yang cukup

luas bagi prakarsa,

kreativitas, dan

kemandirian sesuai

dengan bakat, minat,

dan perkembangan

fisik serta psikologis

peserta didik.

Sudah dilakukan

secara sistematis

dan sistemik melalui

proses eksplorasi,

elaborasi, dan

konfirmasi.

Mengakhiri aktivitas

pembelajaran yang

dapat dilakukan

dalam bentuk

rangkuman atau

kesimpulan,

penilaian, dan

refleksi, umpan

balik, dan tindak

lanjut.

9. Penilaian Hasil

Belajar

Prosedur dan

instrumen penilaian

proses dan hasil

V

1

Prosedur dan

instrumen penilaian

proses dan hasil

Harus dibuat

Prosedur dan

instrumen

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 205: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

187

belajar disesuaikan

dengan indikator

pencapaian

kompetensi.

Mengacu pada standar

penilaian.

V

1

belajar disesuaikan

dengan indikator

pencapaian

kompetensi.

Belum ada instrumen

dan pedoman

penilaian.

penilaian

proses dan hasil

belajar

disesuaikan

dengan

indikator

pencapaian

kompetensi.

Harus dibuat

instrumen yang

jelas.

10. Sumber Belajar Penentuan sumber

belajar didasarkan pada

SK, KD, materi ajar,

kegiatan pembelajaran,

dan indikator pencapaian

kompetensi.

V 3 Sumber belajar

sudah didasarkan

pada SK, KD,

materi ajar, kegiatan

pembelajaran, dan

indikator

pencapaian

kompetensi.

Total skor 67

Nilai 89,33

Keterangan Sangat baik

Keterangan:

Kaidah penskoran

Skor Kategori

3 Sesuai

2 Kurang sesuai

1 Tidak sesuai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 206: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

188

Skor total

Nilai akhir = --------------- x 100

Skor maksimal (75)

67

Nilai akhir = --------------- x 100 = 89,33

75

Konversi nilai

Nilai Kategori

83-100 Sesuai

50-82 Kurang sesuai

33-49 Tidak sesuai

Tanggapan peneliti

RPP yang disusun sudah mencapai kriteria sangat baik. Namun masih perlu penambahan dan pembenahan pada bagian-bagian tertentu.

Terutama pada bagian instrumen penilaian dan pedoman penilaian.

Guru Pengampu Peneliti

Drs. Suryoko, M.Pd. Yunianto Dwi Hartanto

NIP 19620203 199403 1 007 NIM S841208050

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 207: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

189

Lampiran 11. Catatan Lapangan Hasil Observasi Prasiklus

Tujuan : mengetahui proses pembelajaran menulis ekposisi di kelas X-E

Lokasi : kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo

Hari : Sabtu

Tanggal : 21 September 2013

Waktu : 11.00 s.d. 12.45 WIB

Objek : Drs. Suryoko, M.Pd. (guru Bahasa Indonesia)

26 siswa (laki-laki 8 dan perempuan 18)

Observator : Yunianto Dwi Hartanto

Setting/Latar

Observasi dilaksanakan di ruangan kelas X-E yang berukuran lebih kurang 7 x 9

meter. Kelas X-E terletak di sebelah timur lapangan upacara. Ruangan ini menghadap

ke barat dengan tembok di cat kuning. Bagian depan kelas terdapat meja dan kursi guru.

Di dinding bagian depan tergantung sebuah papan tulis berwarna putih (whiteboard). Di

samping barat terdapat poster presiden dan wakil presiden Republik Indonesia beserta

patung burung Garuda (lambang negara Indonesia). Di samping timur terdapat papan

yang berisi bank data kelas, papan pengumuman, dan kalender.

Bagian dinding sebelah barat terdapat speaker yang digunakan untuk

memberikan informasi penting dari sekolah dan untuk media listening sewaktu Ujian

Akhir Nasional (UAN). Selain itu juga terdapat gambar pahlawan Pangeran

Diponegoro. Bagian dinding sebelah belakang/utara terdapat jam dinding dan berbagai

karya siswa. Pada bagian dinding timur terdapat tulisan poster yang berisi semangat

agar siswa berani berpendapat. Tidak hanya di dinding saja, di langit-langit kelas juga

terdapat sebuah kipas angin dan Liquid Crystal Display (LCD).

Tempat duduk siswa berjajar enam ke belakang. Terdapat 26 meja dan 26 kursi

siswa. Terdapat beberapa meja dan kursi yang tidak digunakan (memang karena tidak

digunakan). Peneliti mengambil tempat duduk paling belakang, dan berperan sebagai

partisipan pasif dalam pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 208: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

190

Deskripsi

Siang itu pukul 11.00 WIB Pak Suryoko memasuki kelas X-E dengan membawa

buku paket bahasa Indonesia kelas X. Pak Suryoko menyuruh siswa untuk menyiapkan

diri sebelum pelajaran dimulai.

“Assalamualaikum warahmatulahi wabarakhatuh, selamat siang anak-anak.”

Ucap Pak Suryoko. “Walaikumsalam warahmatulahi wabarakhatuh, selamat siang Pak.”

Jawab siswa dengan serentak diiringi suara yangsedang (siswa terlihat semangatnya

berkurang, karena pelajaran bahasa Indonesia pada jam terakhir, jadi sudah banyak

energi yang digunakan untuk pelajaran sebelumnya).

Pak Suryoko kemudian mempresensi siswa kelas X-E, semua siswa hadir dalam

pelajaran bahasa Indonesia. Lalu Pak Suryoko membuka pelajaran.

“Hari ini dan beberapa pertemuan ke depan, kita akan ditemani oleh Mas

Yunianto, alumni dari SMA (SMA Negeri 1 Karangdowo). ini yang dulu lulus tahun

2007. Mas Yunianto akan mengadakan penelitian dan memantau kalian waktu di kelas.

Segera setelah perkenalan tersebut, guru mengawali proses pembelajaran dengan

bertanya jawab dengan siswa tentang pembelajaran menulis yang telah dipelajari pada

pertemuan-pertemuan sebelumnya (suatu bentuk apersepsi yang dilakukan guru

sebelum masuk ke dalam materi pokok).

Setelah dirasa cukup melakukan apersepsi, guru menyampaikan bahwa kali ini

akan mempelajari tulisan eksposisi. Lalu Pak Suryoko menjelaskan paragraf eksposisi

dan langkah-langkah yang perlu disiapkan dalam menulis. Setelah dirasa cukup, Pak

Suryoko menyuruh untuk membuka buku LKS.

“Sekarang kalian buka buku LKS kalian halaman 28, kalau yang tidak

membawa, boleh gabung dengan teman kalian” Perintah Pak Suryoko. Suasana menjadi

tenang dan hening, karena semua siswa sedang membaca materi yang berada dalam

LKS. Setelah beberapa menit, cukup terdengar suara beberapa siswa yang sudah selesai

membaca materi. Setelah itu Pak Suryoko menanyai beberapa siswa tentang paragraf

eksposisi (tiga siswa yang ditanyai, Reza, Novi, dan Indriana).

Pak Suryoko lalu memberikan contoh secara lisan tentang contoh paragraf

eksposisi, misalnya cara menanam Klengkeng dan pengoperasian HP.

Setelah itu Pak Suryoko mempersilakan siswa untuk bertanya bagi yang kurang

jelas. Tidak ada satu pun yang bertanya, semua merasa sudah jelas tentang materi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 209: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

191

disampaikan oleh Pak Suryoko. Lalu bunyi bel pun berdering, menandakan sudah

waktunya istirahat.

Tepat pukul 12.00 WIB bel tanda masuk berdering, siswa-siswa segera masuki

ke kelas masing-masing. Pukul 12.05 WIB Pak Suryoko segera menuju ke kelas X-E.

“Selamat siang anak-anak, tadi sudah dijelaskan tentang paragraf eksposisi.

Sekarang kalian buat tulisan eksposisi dengan tema kebersihan kelas, semua mengambil

judul membersihkan papan tulis saja, biar mudah.”

Pak Suryoko memantau perkerjaan siswa, sesekali ada siswa yang bertanya ke

tentang proses menulis. Sesaat setelah bel tanda pulang berdering, hasil tulisan siswa

dikumpulkan kepada guru. Kelas menjadi gaduh, karena waktunya pulan. Guru

mengakhiri pembelajaran dengan doa bersama dengan siswa.

Refleksi

Pembelajaran menulis ekposisi di kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo

berlangsung secara pasif. Hal ini dapat dilihat dari sikap guru yang mendominasi dalam

pembelajaran, serta siswa yang terlihat kurang tertarik dengan pelajaran menulis

ekposisi. Guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, sehingga membuat

siswa cenderung bosan dan tidak bisa memotivasi siswa. Berawal dari kenyataan

tersebut, guru dan peneliti berdiskusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di

dalam pembelajaran menulis ekposisi, dan akhirnya disepakati penerapan pendekatan

SAVI untuk mengatasi pembelajaran menulis ekposisi di kelas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 210: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

192

Lampiran 12a. Hasil Pekerjaan Siswa pada Prasiklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 211: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

193

Lampiran 12b. Hasil Pekerjaan Siswa pada Prasiklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 212: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

194

Lampiran 12c. Hasil Pekerjaan Siswa pada Prasiklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 213: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

195

Lampiran 13a . Hasil Wawancara Prasiklus pada Siswa

Informan : Shahrul Diqi A. (siswa kelas X-E SMA N I Karangdowo)

Pewawancara : Yunianto Dwi Hartanto

Hari/Tanggal : Sabtu, 21 September 2013

1. Bagaimana proses pembelajaran menulis yang dilakukan guru selama ini?

Jawab : Proses pembelajaran menulis yang dilakukan guru selama ini ya sangat

tidak menyenangkan, gurunya kurang keras menerangkannya, penjelasannya

kadang jelas kadang tidak.

2. Apa Anda memahami apa yang disampaikan guru?

Jawab : Ya ada yang memahami dan ada yang tidak. Pas memahami, saya itu

fokus pada pembelajaran, kalau yang belum itu saya lagi gojek atau lagi tidur.

3. Kesulitan apa yang Anda temui ketika menulis eksposisi?

Jawab : Kesulitannya cara dan kurang konsentrasi.

4. Upaya apa yang Anda lakukan ketika mengalami kesulitan itu?

Jawab : Berusaha semaksimal mungkin agar bisa.

Informan : Alfian Hari P. (siswa kelas X-E SMA N I Karangdowo)

Pewawancara : Yunianto Dwi Hartanto

Hari/Tanggal : Sabtu, 21 September 2013

1. Bagaimana proses pembelajaran menulis yang dilakukan guru selama ini?

Jawab : Proses pembelajaran menulis yang dilakukan guru sangat biasa dan

kadang-kadang membuat ngantuk, karena cuma berbicara ya tidak diberi tugas

apa menulis, Cuma diterangkan.

2. Apa Anda memahami apa yang disampaikan guru?

Jawab : Kadang-kadang memahami, kadang-kadang tidak memahami kalau pas

mengantuk.

3. Kesulitan apa yang Anda temui ketika menulis eksposisi?

Jawab : Caranya dan kurang memperhatikan memperhatikan.

4. Upaya apa yang Anda lakukan ketika mengalami kesulitan itu?

Jawab : Belajar dengan teman atau berkelompok dan membaca buku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 214: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

196

Informan : Lutfah Nur W. (siswa kelas X-E SMA N I Karangdowo)

Pewawancara : Yunianto Dwi Hartanto

Hari/Tanggal : Sabtu, 21 September 2013

1. Bagaimana proses pembelajaran menulis yang dilakukan guru selama ini?

Jawab : proses pembelajaran menulis yang dilakukan guru selama ini

menyenangkan karena lucu, menyampaikan materinya langsung bias dipahami.

2. Apa Anda memahami apa yang disampaikan guru?

Jawab : terkadang iya, terkadang tidak. Kalau iya pas saya sedang fokus sekali,

kalau tidak pas saya sedang tidak fokus.

3. Kesulitan apa yang Anda temui ketika menulis eksposisi?

Jawab : Mencari data-datanya, mencari kesimpulan.

4. Upaya apa yang Anda lakukan ketika mengalami kesulitan itu?

Jawab : Memahami lebih lanjut catatan yang diberikan oleh Bapak guru, mencari

datanya.

Informan : Winda Sagita (siswa kelas X-E SMA N I Karangdowo)

Pewawancara : Yunianto Dwi Hartanto

Hari/Tanggal : Sabtu, 21 September 2013

1. Bagaimana proses pembelajaran menulis yang dilakukan guru selama ini?

Jawab : Menyiapkan catatan, menyiapkan buku tugas, LKS.

2. Apa Anda memahami apa yang disampaikan guru?

Jawab : Sedikit memahami, sedikit tidak, karena tidak konsentrasi.

3. Kesulitan apa yang Anda temui ketika menulis eksposisi?

Jawab : Saat mencari kesimpulan.

4. Upaya apa yang Anda lakukan ketika mengalami kesulitan itu?

Jawab : Mempelajari lagi materi, agar lebih memahami.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 215: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

197

Lampiran 13b. Hasil Wawancara Prasiklus pada Guru

Narasumber : Drs. Suryoko, M.Pd. (Guru bahasa Indonesia)

Pewawancara : Yunianto Dwi Hartanto

Hari/Tanggal : Sabtu, 21 September 2013

1. Bagaimana proses pembelajaran menulis yang Bapak lakukan selama ini?

Jawab : Untuk proses pembelajaran yang saya lakukan selama ini, ya anak itu

diberi pengetahuan tentang menulis, setelah dia itu mengetahui tentang menulis,

bagaimana itu cara menulis yang benar, lantas anak itu disuruh mencari

pengalaman sendiri yang pernah dialami si anak tersebut. Setelah dia menemukan

pengalaman menarik, barulah menulis peristiwa-peristiwa tersebut.

2. Metode apa yang Bapak terapkan dalam menulis eksposisi?

Jawab : Pertama dengan metode ceramah, lantas selain ceramah, metode

demostrasi, dan juga penugasan.

3. Kendala apa saja yang Bapak temui dalam mengajarkan materi menulis pada

peserta didik?

Jawab : Memang kendala yang kami temui ketika mengajarkan menulis,

kebanyakan anak itu kalau menulis, ide dan pilihan kata yang dituangkan itu

cepat habis, ya kemungkinan anak itu hanya terpusat pada judul, kalau anak itu

menulis kan biasanya hanya mengingat-ingat judul, sehingga perbendaharaan

katanya yang akan ditulis itu kehabisan.

4. Bagaimana kemampuan menulis peserta didik selama ini?

Jawab : Ya untuk kemampuan menulis agak kurang, ya dikarenakan mungkin

saja dengan adanya mungkin hp, alat teknologi, sehingga saya berikan contoh

untuk menulis di hp itu kan lain dengan menulis pada umumnya, dengan bahasa

pasaran, sehingga bahasa pasaran yang ada di sms itu terbawa di menulis yang

resmi.

5. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan rendahnya kemampuan menulis

peserta didik?

Jawab : Faktor itu tadi yang menyebabkan rendahnya kemampuan menulis,

dikarenakan anak itu untuk mengingat-ingat tadi di depan itu kesulitan tidak

diberi contoh terlebih dahulu, misalnya disuruh mencari pengalaman yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 216: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

198

menarik itu kan anak-anak itu sulit kalau tidak diberi contoh, oh ketika Anda

ketika masih anak-anak sewaktu mencari ikan di sungai. Demikian.

Refleksi

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan peneliti, pembelajaran menulis

eksposisi masih terpusat pada guru. Pembelajaran yang dilakukan menggunakan metode

ceramah, demonstrasi, dan penugasan. Namun ketika pengamatan langsung, metode

demostrasi tidak dilakukan secara maksimal oleh guru. Selain itu, kendala yang dialami

siswa dalam menulis adalah rendahnya ide dan diksi/pilihan kata yang dimiliki oleh

peserta didik.

Guru mengakui bahwa kemampuan menulis siswa rendah, hal ini diduga karena

anak sering menggunakan bahasa yang ada di hp (sms), yang berupa bahasa pasaran, dan

digunakanlah dalam menulis, sehingga bahasa yang digunakan dalam menulis tidak

semuanya masuk dalam bahasa resmi. Salah satu faktor rendahnya kemampuan menulis

siswa adalah memunculkan ide/pengalaman yang telah dialami oleh siswa.

Berdasarkan wawancara tersebut, guru belumlah menjawab pertanyaan dari

peneliti dengan baik. Namun sudah bisa menjadi gambaran bahwa perlu ditawarkan

sebuah solusi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran menulis eksposisi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 217: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

199

Lampiran 14. Daftar Perolehan Nilai Siswa Prasiklus

No Nama Aspek Penilaian

Total

Skor I II III IV V

1 Alfian Hari Pamungkas 3 2 3 2 2 12 60

2 Amalia Rasi Devinta 3 3 3 3 3 15 75

3 Angger Bagas Gusti Pangestu 3 3 3 3 3 15 75

4 Arisanti Shafira Isnaeni 3 2 3 2 2 12 60

5 Arum Kusuma Wardani 2 2 3 3 2 12 60

6 Devangga Fajar Nugroho 3 4 3 3 3 16 80

7 Dwi Yuliana 3 3 3 3 3 15 75

8 Hendra Krisyanti 3 3 3 2 2 13 65

9 Herda Setiya Utami 3 2 2 2 3 12 60

10 Indri Ana 2 2 2 2 2 10 50

11 Indri Ani 3 3 3 3 3 15 75

12 Joko Waloyo 2 3 3 3 2 13 65

13 Kaymilia Fabian Tsuraya 2 2 3 2 2 11 55

14 Lisa Romadhani 2 2 2 2 2 10 50

15 Lutfah Nur Wijayanti 3 3 3 3 3 15 75

16 Nita Tri Savari 2 2 2 2 2 10 50

17 Novia Nur Hidayah 3 3 3 3 3 15 75

18 Reza Tri Utama 2 2 2 2 2 10 50

19 Risky Dwi Jayanti 2 2 3 2 2 11 55

20 Roli Russiadi 3 4 3 3 3 16 80

21 Roni Setyawan 3 3 2 2 2 12 60

22 Siska Dwi Nugrahini 2 3 3 2 2 12 60

23 Shahrul Diqi Arfiansyah 2 3 3 2 2 12 60

24 Widi Hayu Pangestuti 3 3 3 3 3 15 75

25 Winda Sagita 3 2 3 2 2 12 60

26 Yulita Widyaningsih 3 2 3 2 2 12 60

Jumlah 1665

Rata-rata 64

Skor = Jumlah Total x 5 = . . . .

Keterangan:

I : Isi

II : Organisasi

III : Kosakata

IV : Pengembangan Bahasa

V : Mekanik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 218: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

200

Lampiran 15. Penilaian Kinerja Siswa dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi

Prasiklus

Waktu : Pukul 11.00 – 12.45 WIB

Tanggal : Sabtu, 21 September 2013

Keterangan : Prasiklus

No Nama Aspek yang dinilai Total

Skor

Deskripsi

A B C Amatan

1 Alfian Hari Pamungkas 3 3 3 9 Cukup

2 Amalia Rasi Devinta 2 3 2 7 Kurang

3 Angger Bagas Gusti P. 2 3 3 8 Kurang

4 Arisanti Shafira Isnaeni 2 3 2 7 Kurang

5 Arum Kusuma Wardani 2 3 2 7 Kurang

6 Devangga Fajar N. 3 3 3 9 Cukup

7 Dwi Yuliana 3 3 3 9 Cukup

8 Hendra Krisyanti 3 3 3 9 Cukup

9 Herda Setiya Utami 2 3 3 8 Kurang

10 Indri Ana 3 3 3 9 Cukup

11 Indri Ani 3 3 3 9 Cukup

12 Joko Waloyo 2 2 2 6 Kurang

13 Kaymilia Fabian T. 3 3 3 9 Cukup

14 Lisa Romadhani 3 2 2 7 Kurang

15 Lutfah Nur Wijayanti 4 4 3 11 Cukup

16 Nita Tri Savari 3 3 3 9 Cukup

17 Novia Nur Hidayah 3 3 2 8 Kurang

18 Reza Tri Utama 2 2 2 6 Kurang

19 Risky Dwi Jayanti 3 3 2 8 Kurang

20 Roli Russiadi 4 3 3 10 Cukup

21 Roni Setyawan 3 3 3 9 Cukup

22 Siska Dwi Nugrahini 3 3 3 9 Cukup

23 Shahrul Diqi A. 2 2 2 6 Kurang

24 Widi Hayu Pangestuti 4 3 3 10 Cukup

25 Winda Sagita 4 4 3 11 Cukup

26 Yulita Widyaningsih 3 3 3 9 Cukup

Jumlah 74 76 69 219

Rata-rata 2.85 2.92 2.65 8.42 Kurang

Persentase 57 % 58.4% 53 % 56.13%

Rata-rata

Persentase diperoleh : ----------------------- x 100 % =

Skor Maksimal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 219: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

201

Keterangan :

Kolom aspek yang dinilai diisi dengan angka sesuai kriteria berikut :

5 = Sangat baik

4 = baik

3 = cukup

2 = kurang

1 = sangat kurang

A. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan pendapat,

dan aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 4 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, terkadang berani menyampaikan

pendapat, tetapi masih sedikit aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 3 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan pendapat,

tidak mau menyampaikan pendapat, sedikit aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 2 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, tetapi masih

belum berani menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak aktif dalam

kegiatan diskusi.

Skor 1 jika siswa tidak bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru dan tidak

mau menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak aktif dalam kegiatan

diskusi.

B. Perhatian dan konsentrasi siswa dalam pembelajaran

Skor 5 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun, tidak sibuk

dengan aktivitas sendiri, dan mencatat penjelasan materi guru.

Skor 4 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun, kadang sibuk

dengan aktivitas sendiri, dan kadang-kadang mencatat penjelasan materi guru.

Skor 3 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, kadang mengantuk, kadang melamun, kadang sibuk dengan

aktivitas sendiri, dan tidak mencatat penjelasan materi guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 220: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

202

Skor 2 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, kadang mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas sendiri.

Skor 1 jika siswa tidak memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas sendiri.

C. Minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersemangat, antusias, dan menunjukkan kesungguhan dalam

pembelajaran.

Skor 4 jika siswa bersemangat, antusias, dan kadang-kadang menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 3 jika siswa bersemangat, terkadang antusias, dan kadang-kadang menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 2 jika siswa terkadang semangat, terkadang antusias, dan tidak menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 1 jika siswa terkadang semangat, tidak antusias, dan tidak menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Konversi skor kegiatan siswa di kelas

Skor total Kategori Penilaian

15 Sangat baik

12 – 14 Baik

9 – 11 Cukup

6 – 8 Kurang

5 Sangat kurang

Tanggapan peneliti

Berdasarkan pengamatan di atas, bisa dikatakan bahwa kinerja siswa di kelas

masih tergolong rendah. Kinerja siswa masih tergolong cukup, belum memuaskan,

sehingga berdampak pada nilai tulisan eksposisi yang masih kurang. Oleh karena itu,

perlu dilaksanakan pembelajaran dengan pendekatan/metode yang mampu meningkatkan

kinerja siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 221: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

203

Lampiran 16a. Foto Pembelajaran Menulis Eksposisi pada Prasiklus

Siswa terlihat mengantuk dan tidak bersemangat ketika pembelajaran

berlangsung.

Guru menerangkan materi ketika pembelajaran berlangsung.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 222: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

204

Lampiran 16b. Foto Pembelajaran Menulis Eksposisi pada Prasiklus

Siswa bertanya kepada guru tentang materi tulisan eksposisi yang belum jelas.

Guru menerangkan materi dengan ceramah dan dilakukan di depan kelas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 223: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

205

Lampiran 16c. Foto Pembelajaran Menulis Eksposisi pada Prasiklus

Siswa tidak antusias ketika mengikuti pembelajaran.

Siswa menulis karangan ekposisi setelah

materi selesai disampaikan oleh guru.

Siswa menulis karangan eksposisi setelah materi selesai disampaikan

oleh guru

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 224: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

206

Lampiran 17. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS 1

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Karangdowo

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/I

Pertemuan : 2 x pertemuan

Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf

(naratif, deskriptif, ekspositif)

Kompetensi Dasar : 4.3 Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk

ragam paragraf ekspositif.

Indikator :

1. Memahami paragraf ekposisi.

2. Memahami aspek-aspek yang diperhatikan dalam menulis

eksposisi.

3. Mendaftar topik- topik yang dapat dikembangkan menjadi

paragraf ekspositif.

4. Menyusun kerangka paragraf ekspositif.

5. Mengembangkan kerangka karangan menjadi tulisan eksposisi.

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah peserta didik mengikuti pelajaran ini diharapkan mampu:

1. Memahami paragraf ekposisi.

2. Memahami aspek-aspek yang diperhatikan dalam menulis eksposisi.

3. Mendaftar topik- topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf ekspositif.

4. Menyusun kerangka paragraf ekspositif.

5. Mengembangkan kerangka karangan menjadi tulisan eksposisi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 225: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

207

B. Materi Pembelajaran

1. Jenis-jenis karangan

2. Karangan ekposisi

3. EYD

C. Metode, Model, Pendekatan Pembelajaran

1. Pendekatan SAVI

2. Metode ceramah

3. Metode diskusi kelompok

4. Penugasan

D. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan I (2 x 45 menit)

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Karakter yang

Dikembangkan

1. Kegiatan Pendahuluan

1. Berdoa, presensi.

2. Apersepsi pembelajaran

10’

Komunikatif,

rasa ingin tahu,

bertanggung

jawab, bekerja

keras, mandiri

2. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

a. Guru dan siswa bertanya jawab tentang

karangan.

b. Guru menyampaikan materi jenis karangan.

c. Guru menerangkan karangan eksposisi.

2. Elaborasi

a. Guru memberikan gambaran contoh

karangan.

b. Guru menunjukkan contoh karangan

eksposisi.

c. Guru dan siswa menentukan tema tulisan.

d. Guru membentuk kelas menjadi kelompok-

kelompok kecil.

3. Konfirmasi

a. Siswa bekerja sama menentukkan kerangka

70’

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 226: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

208

karangan.

b. Guru membantu mengarahkan siswa.

c. Siswa bertanya tentang materi yang belum

jelas.

3. Kegiatan Penutup

1. Guru merefleksi pembelajaran yang

dilakukan.

2. Guru menugasi siswa.

10’

Pertemuan 2 (2 x 45 menit)

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Karakter yang

Dikembangkan

1. Kegiatan Pendahuluan

1. Berdoa, presensi.

2. Apersepsi pembelajaran tentang pertemuan

sebelumnya.

10’

Komunikatif,

rasa ingin tahu,

bertanggung

jawab, bekerja

keras, mandiri

2. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

a. Guru mengarahkan siswa untuk

mendiskusikan kerangka karangan.

2. Elaborasi

a. Siswa bersama kelompok membuat kerangka

karangan.

b. Guru menayangkan gambar di depan kelas.

c. Siswa membuat karangan eksposisi.

3. Konfirmasi

a. Guru membimbing kelompok.

70’

3. Kegiatan Penutup

1. Guru merefleksi pembelajaran yang

dilakukan.

2. Guru mengucap salam.

10’

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 227: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

209

E. Media dan Sumber Belajar

1. Tim MGMP Bahasa dan Sastra Indonesia SMA. 2013. Bahasa dan Sastra

Indonesia. Klaten: Perdana.

2. Media gambar

3. Lembar Kerja Siswa

4. EYD

F. Penilaian

Penilaian Proses dan penilaian keterampilan menulis eksposisi siswa.

1. Penilaian Proses Pembelajaran

No

Nama Siswa

Aspek yang Dinilai Total

Skor

Deskripsi

Pengamatan

A B C

1 Alfian Hari Pamungkas

2 Amalia Rasi Devinta

3 Angger Bagas Gusti P.

4 Arisanti Shafira Isnaeni

5 Arum Kusuma Wardani

6 Devangga Fajar Nugroho

7 Dwi Yuliana

8 Hendra Krisyanti

9 Herda Setiya Utami

10 Indri Ana

11 Indri Ani

12 Joko Waloyo

13 Kaymilia Fabian Tsuraya

14 Lisa Romadhani

15 Lutfah Nur Wijayanti

16 Nita Tri Savari

17 Novia Nur Hidayah

18 Reza Tri Utama

19 Risky Dwi Jayanti

20 Roli Russiadi

21 Roni Setyawan

22 Siska Dwi Nugrahini

23 Shahrul Diqi Arfiansyah

24 Widi Hayu Pangestuti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 228: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

210

25 Winda Sagita

26 Yulita Widyaningsih

Jumlah

Rata-rata

Persentase (%)

Rata-rata

Persentase diperoleh : ----------------------- x 100 % =

Skor Maksimal

Keterangan :

Kolom aspek yang dinilai diisi dengan angka sesuai kriteria berikut :

5 = Sangat baik

4 = baik

3 = cukup

2 = kurang

1 = sangat kurang

A. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan

pendapat, dan aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 4 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, terkadang berani

menyampaikan pendapat, tetapi masih sedikit aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 3 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan

pendapat, tidak mau menyampaikan pendapat, sedikit aktif dalam kegiatan

diskusi.

Skor 2 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, tetapi

masih belum berani menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak

aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 1 jika siswa tidak bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru dan

tidak mau menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak aktif dalam

kegiatan diskusi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 229: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

211

B. Perhatian dan konsentrasi siswa dalam pembelajaran

Skor 5 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi

dan menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun, tidak

sibuk dengan aktivitas sendiri, dan mencatat penjelasan materi guru.

Skor 4 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi

dan menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun, kadang

sibuk dengan aktivitas sendiri, dan kadang-kadang mencatat penjelasan materi

guru.

Skor 3 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, kadang mengantuk, kadang melamun, kadang sibuk dengan

aktivitas sendiri, dan tidak mencatat penjelasan materi guru.

Skor 2 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, kadang mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas

sendiri.

Skor 1 jika siswa tidak memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas sendiri.

C. Minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersemangat, antusias, dan menunjukkan kesungguhan dalam

pembelajaran.

Skor 4 jika siswa bersemangat, antusias, dan kadang-kadang menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 3 jika siswa bersemangat, terkadang antusias, dan kadang-kadang

menunjukkan kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 2 jika siswa terkadang semangat, terkadang antusias, dan tidak menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 1 jika siswa terkadang semangat, tidak antusias, dan tidak menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 230: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

212

Konversi skor kegiatan siswa di kelas

Skor total Kategori Penilaian

15 Sangat baik

12 – 14 Baik

9 – 11 Cukup

6 – 8 Kurang

5 Sangat kurang

2. Penilaian Keterampilan Menulis Eksposisi

Jenis Tagihan : Tes Tulis

Bentuk penilaian : Rubrik Penilaian

Soal/Instrumen :

Buatlah tulisan eksposisi dengan sesuai dengan kerangka yang sudah dibuat

kelompok! Perhatikan teknik penulisannya!

Pedoman Penskoran

Aspek Skor Kriteria

I

S

I

4

3

2

1

Baik: padat informasi * substansif * pengembangan tesis tuntas

* relevan dengan permasalahan dan tuntas.

Cukup: informasi cukup * substansi cukup * pengembangan

tesis cukup * relevan dengan permasalahan dan cukup lengkap.

Kurang: informasi terbatas * substansi kurang * pengembangan

tesis terbatas * cukup relevan dengan permasalahan tetapi kurang

lengkap.

Sangat Kurang: tidak berisi informasi * tidak ada substansi *

tidak ada pengembangan tesis * tidak relevan dengan

permasalahan dan tidak lengkap.

O

R

G

A

N

I

S

A

S

I

4

3

2

1

Baik: pengungkapan gagasan lancar * gagasan diungkapkan

dengan jelas * padat * tertata dengan baik * urutan logis * ada

kohesif dan koheren.

Cukup: pengungkapan gagasan kurang lancar * gagasan kurang

terorganisasi tetapi ide utama terlihat * bahan pendukung

terbatas * urutan logis tetapi tidak lengkap * cukup kohesif dan

koheren.

Kurang: pengungkapan gagasan tidak lancar * gagasan kacau,

terpotong-potong atau melompat-lompat * urutan logis tetapi

tidak lengkap * kurang kohesif dan koheren.

Sangat Kurang: pengungkapan gagasan tidak komunikatif *

gagasan tidak terorganisasi * tidak kohesif dan koheren serta

tidak layak nilai.

4

Baik: pemanfaatan potensi kata sangat baik * pilihan kata dan

ungkapan tepat * menguasai pembentukan kata.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 231: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

213

K

O

S

A

K

A

T

A

3

2

1

Cukup: pemanfaatan potensi kata baik * pilihan kata dan

ungkapan kadang-kadang kurang tepat * cukup menguasai

pembentukan kata.

Kurang: pemanfaatan potensi kata terbatas * pilihan kata dan

ungkapan kadang-kadang kurang tepat * kurang menguasai

pembentukan kata.

Sangat Kurang: pemanfaatan potensi sangat terbatas * sering

terjadi kesalahan penggunaan kosa kata dan merusak makna *

tidak menguasai pembentukan kata.

P

E

N

G

B

A

H

A

S

A

4

3

2

1

Baik: konstruksi kalimat lengkap dan efektif * hanya terjadi

sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan.

Cukup: konstruksi kalimat sederhana tetapi efektif * kesalahan

kecil pada konstruksi kalimat * terjadi sejumlah kesalahan tetapi

makna tidak kabur.

Kurang: terjadi kesalahan serius dalam rangkaian kalimat *

makna membingungkan atau kabur.

Sangat Kurang: tidak menguasai aturan sintaksis * terdapat

banyak kesalahan * tidak komunikatif * tidak layak nilai.

M

E

K

A

N

I

K

4

3

2

1

Baik: menguasai aturan penulisan * hanya terdapat beberapa

kesalahan ejaan dan tanda baca * rapi dan bersih.

Cukup: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan dan tanda baca

tetapi tidak mengaburkan makna * cukup rapi dan bersih.

Kurang: sering terjadi kesalahan ejaan dan tanda baca * makna

membingungkan atau kabur * kurang rapi dan bersih.

Sangat Kurang: tidak menguasai aturan penulisan * terdapat

banyak kesalahan ejaan * tulisan tidak terbaca * tidak rapi dan

tidak bersih * tidak layak nilai.

Hartfield (dalam Nurgiyantoro, 2009: 307), dengan modifikasi peneliti.

Nilai = Skor total x 5 = . . . . . .

Karangdowo, September 2013

Guru Pengampu Peneliti

Drs. Suryoko, M.Pd. Yunianto Dwi Hartanto

NIP 19620203 199403 1 007 NIM S841208050

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Karangdowo

Drs. Sahana, M.M.

NIP 19651105 198803 1 011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 232: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

214

LAMPIRAN

Materi Pembelajaran Menulis Eksposisi

Dalam bahasa Indonesia, terdapat beberapa jenis karangan. Setiap karangan

pada hakikatnya menyampaikan ide dan gagasan kepada pembaca. Menurut beberapa

ahli, seperti Gorys Keraf (1999: 6-7) membagi karangan atau wacana menjadi lima jenis

berdasarkan tujuan umum yang tersirat di balik wacana tersebut, yaitu: (1) eksposisi; (2)

eksposisi; (3) persuasi; (4) deskripsi; dan (5) narasi.

6) Eksposisi

Tulisan eksposisi menurut Semi (1990: 36) adalah tulisan yang bertujuan

menjelaskan atau memberikan informasi tentang sesuatu. Dalam tulisan ini

dipaparkan suatu kejadian atau masalah analitis dan kronologis supaya pembaca

dapat memahami informasi tersebut. Wacana ini digunakan untuk menjelaskan

wujud dan hakikat suatu objek. Selain itu, juga digunakan untuk menjelaskan

bagaimana pertalian suatu objek dengan objek lain.

Senada dengan pendapat di atas, Keraf (1999: 7) menjelaskan bahwa

eksposisi adalah bentuk wacana yang tujuan utamanya adalah memberitahukan atau

memberi informasi mengenai suatu objek. Hampir sama dengan pendapat tersebut,

Slamet (2009: 103) mengungkapkan bahwa eksposisi adalah ragam wacana yang

dimaksudkan untuk menerangkan, menyampaikan, atau menguraikan sesuatu hal

yang dapat memperluas atau menambah pengetahuan dan pandangan pembacanya.

Sasarannya adalah menginformasikan sesuatu tanpa ada maksud mempengaruhi

pikiran, perasaan, dan sikap pembacanya. Fakta dan ilustrasi yang disampaikan

penulis sekedar memperjelas apa yang akan disampaikannya.

Sementara itu Muchlisoh (1991: 134) menyatakan bahwa eksposisi

merupakan karangan yang berusaha menerangkan atau menjelaskan sesuatu yang

dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang. Eksposisi sering

digunakan dalam menyampaikan uraian-uraian ilmiah, ilmiah populer, dan uraian

ilmiah lainnya yang pada prinsipnya tidak berusaha mempengaruhi pendapat orang

lain. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disintesis bahwa tulisan eksposisi

merupakan tulisan yang menjelaskan dan menginformasikan sesuatu yang dapat

menambah pengetahuan seseorang atau pembaca.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 233: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

215

7) Persuasi

Persuasi merupakan bentuk tulisan yang berusaha mempengaruhi orang lain

atau pembaca. Pengaruh yang diberikan tersebut agar para pendengar ataupun

pembaca melakukan sesuatu bagi orang yang melakukan persuasi walaupun

pembaca atau pendengar sebenarnya tidak terlalu paham dan percaya dengan apa

yang dikatakan itu.

Senada dengan pendapat di atas, Slamet (2009: 104) menyatakan bahwa

persuasi adalah ragam wacana yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan

pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan penulisnya. Berbeda

dengan eksposisi yang pendekatannya bersifat rasional dan diarahkan untuk

mencapai kebenaran, sedangkan persuasi lebih menggunakan pendekatan

emosional.

Persuasi dikatakan penyimpangan dari eksposisi karena dalam eksposisi

terdapat usaha untuk membujuk atau meyakinkan pembaca didasarkan pada

kelogisan pembuktian fakta-fakta yang disajikan. Dalam persuasi biasanya

menggunakan pendekatan emotif, yaitu pendekatan yang berusaha membangkitkan

dan merangsang emosi agar mengarahkan mereka pada tujuan yang ingin dicapai

penulis. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disintesis bahwa tulisan

persuasi adalah tulisan yang berusaha mempengaruhi orang lain yang disajikan

dengan fakta-fakta yang logis.

8) Deskripsi

Deskripsi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu

objek atau suatu hal sedemikian rupa sehingga objek itu seolah-olah berada di depan

mata kepala pembaca, seakan-akan pembaca melihat sendiri objek tersebut (Keraf,

1999: 16). Muchlisoh (1991: 131) menyatakan bahwa melalui deskripsi, seorang

penulis berusaha memindahkan kesan-kesan hasil pengamatan dan perasaannya

kepada pembaca dengan menjelaskan sifat dan semua perincian yang ada dalam

sebuah objek.

Deskripsi menurut Slamet (2009: 103) adalah ragam wacana yang

melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari

pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya. Sasarannya adalah menciptakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 234: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

216

atau memungkinkan terciptanya imajinasi pembaca, sehingga dia seolah-olah

melihat, mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dialami penulisnya.

Deskripsi disebut juga pelukisan atau penggambaran. Hal itu dikarenakan

rincian tentang objek tulisan dapat memberi pengaruh pada sensitivitas dan

imajinasi pembaca serta menjadikan pembaca seolah ikut mendengar seolah ikut

mendengar, merasakan, atau mengalami langsung objek tersebut. Karangan ini

berhubungan dengan pengalaman pancaindra pembaca seperti penglihatan,

pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasaan. Berdasarkan beberapa pendapat

di atas dapat disintesis bahwa tulisan deskripsi adalah tulisan yang berusaha

menyajikan suatu objek agar seolah-olah berada di depan pandangan pembaca

berdasarkan hasil pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya.

9) Narasi

Narasi merupakan wacana yang mengisahkan suatu kejadian. Lebih jelasnya

Muchlisoh (1991: 127) menyatakan bahwa narasi merupakan suatu bentuk wacana

yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-

olah pembaca melihat atau mangalami sendiri peristiwa tersebut. Oleh karena itu,

unsur yang paling penting dalam sebuah narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan

yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu.

Hampir sama dengan pendapat di atas, Slamet (2009: 103) menyatakan

bahwa narasi adalah ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu

peristiwa. Sasarannya adalah memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya kepada

pembaca mengenai fase, urutan, langkah, atau rangkaian terjadinya sesuatu hal.

Tulisan narasi menurut Semi (1990: 32) merupakan bentuk tulisan yang

bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan

perkembangan dari waktu ke waktu. Sementara itu, Keraf (1999: 17) menyatakan

narasi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu peristiwa

atau kejadian, sehingga peristiwa itu tampak seolah-olah dialami sendiri oleh para

pembaca. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disintesis bahwa tulisan

narasi merupakan tulisan yang berusaha mengisahkan suatu peristiwa sesuai urutan

waktu dan seolah-olah pembaca mengalami peristiwa tersebut.

10) Eksposisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 235: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

217

Eksposisi merupakan sebuah tulisan yang berusaha membuktikan suatu

kebenaran. Penulis berusaha meyakinkan pembaca untuk menerima suatu kebenaran

dengan mengajukan bukti-bukti atau fakta-fakta yang menguatkan argumen penulis.

Slamet (2009: 104) menyatakan bahwa eksposisi adalah ragam wacana yang

dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan

oleh penulisnya.

Lebih lanjut Muchlisoh (1991: 135) memaparkan bahwa untuk memperkuat

ide atau pendapatnya, penulis wacana eksposisi harus menyertakan data-data

pendukung. Tujuannya adalah pembaca agar yakin atas kebenaran yang

disampaikan penulis. Dalam karangan eksposisi, biasanya ditemukan beberapa ciri

yang mudah dikenali. Ciri-ciri tersebut misalnya (1) ada pernyataan, ide, atau

pendapat yang dikemukakan penulisnya; (2) alasan, data, atau fakta yang

mendukung; dan (3) pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan.

Data dan fakta yang digunakan untuk menyusun wacana atau karangan

eksposisi dapat diperoleh melalui wawancara, angket, observasi, penelitian

lapangan, dan penelitian kepustakaan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat

disintesis bahwa tulisan eksposisi adalah tulisan yang berusaha meyakinkan

pembaca yang diikuti dengan fakta-fakta pendukung untuk memperkuat argumen

penulis agar pembaca percaya atau menerima argumen penulis.

Dalam membuat tulisan eksposisi, terdapat beberapa hal penting, antara lain:

1. Data faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat

historis tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu peristiwa terjadi,

dan sebagainya;

2. Suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta; dan

3. Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian.

Langkah-langkah Menulis Eksposisi

1. menentukan tema,

2. menentukan tujuan karangan,

3. memilih data yang sesuai dengan tema, dan

4. membuat kerangka karangan, mengembangkan kerangka menjadi karangan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 236: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

218

Contoh Gambar yang Disajikan dalam Pembelajaran pada Siklus I

Gambar benih padi unggul untuk ditanam

Gambar beberapa kerbau membajak sawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 237: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

219

Contoh Gambar yang Disajikan dalam Pembelajaran pada Siklus I

Gambar pengairan di daerah pesawahan

Gambar pemberantasan hama di sawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 238: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

220

Lampiran 18a. Catatan Lapangan Hasil Observasi Siklus 1

Tujuan : mengetahui proses pembelajaran menulis ekposisi di kelas X-E

Lokasi : kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo

Hari : Selasa

Tanggal : 24 September 2013

Waktu : 12.00 s.d. 13.30 WIB

Objek : Drs. Suryoko, M.Pd. (guru Bahasa Indonesia)

26 siswa (laki-laki 8 dan perempuan 18)

Observator : Yunianto Dwi Hartanto

Setting/Latar

Observasi dilaksanakan di ruangan kelas X-E yang berukuran lebih kurang 7 x 9

meter. Kelas X-E terletak di sebelah timur lapangan upacara. Ruangan ini menghadap

ke barat dengan tembok di cat kuning. Bagian depan kelas terdapat meja dan kursi guru.

Di dinding bagian depan tergantung sebuah papan tulis berwarna putih (whiteboard). Di

samping barat terdapat poster presiden dan wakil presiden Republik Indonesia beserta

patung burung Garuda (lambang negara Indonesia). Di samping timur terdapat papan

yang berisi bank data kelas, papan pengumuman, dan kalender.

Bagian dinding sebelah barat terdapat speaker yang digunakan untuk

memberikan informasi penting dari sekolah dan untuk media listening sewaktu Ujian

Akhir Nasional (UAN). Selain itu juga terdapat gambar pahlawan Pangeran

Diponegoro. Bagian dinding sebelah belakang/utara terdapat jam dinding dan berbagai

karya siswa. Pada bagian dinding timur terdapat tulisan poster yang berisi semangat

agar siswa berani berpendapat. Tidak hanya di dinding saja, di langit-langit kelas juga

terdapat sebuah kipas angin dan Liquid Crystal Display (LCD).

Tempat duduk siswa berjajar enam ke belakang. Terdapat 26 meja dan 26 kursi

siswa. Terdapat beberapa meja dan kursi yang tidak digunakan (memang karena tidak

digunakan). Peneliti mengambil tempat duduk paling belakang, dan berperan sebagai

partisipan pasif dalam pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 239: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

221

Deskripsi

Siang itu pukul 12.05 WIB Pak Suryoko memasuki kelas X-E dengan membawa

buku paket bahasa Indonesia kelas X. Pak Suryoko menyuruh siswa untuk menyiapkan

diri sebelum pelajaran dimulai.

“Assalamualaikum warahmatulahi wabarakhatuh, selamat siang anak-anak.”

Ucap Pak Suryoko. “Walaikumsalam warahmatulahi wabarakhatuh, selamat siang Pak.”

Jawab siswa dengan serentak diiringi suara yang sedang (siswa terlihat semangatnya

berkurang, karena pelajaran bahasa Indonesia pada jam terakhir, jadi sudah banyak

energi yang digunakan untuk pelajaran sebelumnya).

Pak Suryoko kemudian mempresensi siswa kelas X-E, terdapat seorang siswa

bernama Joko Waluyo yang tidak masuk. Lalu Pak Suryoko membuka pelajaran.

“Kemarin kita sudah mempelajari tentang menulis eksposisi dan kalian juga

sudah membuat tulisan eksposisi. Setelah dikoreksi ternyata nilainya banyak yang

masih jelek. Jumlah siswa yang nilainya di atas KKM baru 9 siswa. Nah, sekarang kita

mempelajari lagi dengan cara yang berbeda”. Ucap Pak Suryoko.

“Selain itu, banyak juga terjadi kesalahan penulisan, misalnya huruf kapital dan

tanda baca, ini contohnya (sambil menunjukkan salah satu pekerjaan siswa)”. Tambah

Pak Suryoko. Pada awal pembelajaran, beliau menyampaikan hasil analisis tulisan

siswa sewaktu prasiklus. Analisis yang disampaikan berupa kesalahan dalam penulisan,

misalnya penggunaan huruf kapital, tanda baca, dan pengelolaan ide dalam tulisan.

Guru sambil menunjukkan beberapa pekerjaan siswa.

Guru juga memberikan contoh penggunaan penggunaan huruf kapital dan tanda

baca yang benar. Setelah dirasa cukup, guru menjelaskan perbedaan mendasar dari

kelima jenis tulisan (deskripsi, eksposisi, persuasi, eksposisi, dan narasi). Kemudian

menjelaskan ulang tentang tulisan ekposisi, mulai dari pengertian hingga proses

penulisan.

“Untuk membuat karangan yang baik, kita harus membuat kerangka karangan

terlebih dahulu. Kerangka dibuat untuk memudahkan dalam membuat karangan.

Kerangka berisi pokok-pokok tulisan yang nanti akan dibuat dalam tulisan kalian. Ucap

Pak Suryoko (siswa terlihat memperhatikan yang dijelaskan Pak Suryoko, tetapi

terlihat juga beberapa yang menyandarkan kepala di atas meja).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 240: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

222

Untuk melatih kalian lagi, saya akan bentuk kalian menjadi beberapa kelompok.

Kata Pak Suryoko. Kemudian Pak Suryoko membentuk siswa menjadi lima kelompok,

masing-masing kelompok terdiri atas 5 dan 6 orang. Kelompok dibuat berdasarkan

nomor presensi, 1-5, 6-10, dan seterusnya. Pak Suryoko mengarahkan siswa untuk

segera bergabung dengan kelompok yang telah dibentuk.

Setelah situasi agak tenang, Pak Suryoko langsung melempar tema yang disukai

oleh siswa.

“Kita harus menentukan tema dulu agar lebih mudah dalam menulis, ada yang

mau mengusulkan tema?” Tanya Pak Suryoko. Setelah bertanya jawab dengan siswa,

akhirnya dipilih tema tentang “Banjir”. Pak Suryoko menyuruh kepada anggota

kelompok untuk diskusi menentukan kerangka yang sesuai dengan tema “Banjir”. Guru

berkeliling sambil mengawasi proses diskusi yang dilakukan oleh siswa. Terlihat siswa

bertanya kepada Pak Suryoko tentang materi yang didiskusikan.

“Kring kring.” Bel berdering panjang, tanda jam pelajaran usai dan waktunya

pulang tiba. Pak Suryoko berpesan agar jangan lupa untuk menyelesaikan kerangka di

rumah. Pelajaran diakhiri dengan doa yang dilakukan oleh ketua kelas. Siswa terlihat

keluar kelas dan pulang ke rumah masing-masing. Peneliti dan guru meninggalkan

kelas.

Refleksi

Pembelajaran menulis eksposisi berlangsung selama dua jam pelajaran,

tepatnya di dua jam terakhir. Guru sudah memulai menerapkan pendekatan SAVI dan

diselingi dengan tanya jawab dalam pembelajaran menulis eksposisi. Pendekatan

SAVI yang diterapkan oleh guru belum seutuhnya bisa diterapkan semua, mengingat

pelajaran hanya dua jam. Guru memang sengaja menjelaskan materi secara rinci terlebih

dahulu, agar pemahaman siswa menjadi lebih baik.

Dalam pembelajaran, masih terdapat siswa yang belum sepenuhnya

memperhatikan penjelasan guru, terlihat beberapa siswa yang meletakkan kepalanya di

atas meja. Posisi guru dalam menjelaskan materi dominan di depan siswa-siswa, jarang

memantau siswa yang berada di belakang. Pembelajaran ini diakhiri dengan

pembentukan kelompok, dan pembelajaran dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 241: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

223

Lampiran 18b. Catatan Lapangan Hasil Observasi Siklus 1

Tujuan : mengetahui proses pembelajaran menulis ekposisi di kelas X-E

Lokasi : kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo

Hari : Sabtu

Tanggal : 28 September 2013

Waktu : 11.00 s.d. 12.45 WIB

Objek : Drs. Suryoko, M.Pd. (guru Bahasa Indonesia)

26 siswa (laki-laki 8 dan perempuan 18)

Observator : Yunianto Dwi Hartanto

Setting/Latar

Observasi dilaksanakan di ruangan kelas X-E yang berukuran lebih kurang 7 x 9

meter. Kelas X-E terletak di sebelah timur lapangan upacara. Ruangan ini menghadap

ke barat dengan tembok di cat kuning. Bagian depan kelas terdapat meja dan kursi guru.

Di dinding bagian depan tergantung sebuah papan tulis berwarna putih (whiteboard). Di

samping barat terdapat poster presiden dan wakil presiden Republik Indonesia beserta

patung burung Garuda (lambang negara Indonesia). Di samping timur terdapat papan

yang berisi bank data kelas, papan pengumuman, dan kalender.

Bagian dinding sebelah barat terdapat speaker yang digunakan untuk

memberikan informasi penting dari sekolah dan untuk media listening sewaktu Ujian

Akhir Nasional (UAN). Selain itu juga terdapat gambar pahlawan Pangeran

Diponegoro. Bagian dinding sebelah belakang/utara terdapat jam dinding dan berbagai

karya siswa. Pada bagian dinding timur terdapat tulisan poster yang berisi semangat

agar siswa berani berpendapat. Tidak hanya di dinding saja, di langit-langit kelas juga

terdapat sebuah kipas angin dan Liquid Crystal Display (LCD).

Tempat duduk siswa berjajar enam ke belakang. Terdapat 26 meja dan 26 kursi

siswa. Terdapat beberapa meja dan kursi yang tidak digunakan (memang karena tidak

digunakan). Peneliti mengambil tempat duduk paling belakang, dan berperan sebagai

partisipan pasif dalam pembelajaran. Sebelum pembelajaran peneliti menyiapkan

netbuk yang akan digunakan oleh guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 242: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

224

Deskripsi

Siang itu pukul 11.05 WIB Pak Suryoko memasuki kelas X-E dengan membawa

buku paket bahasa Indonesia kelas X. Pak Suryoko menyuruh siswa untuk menyiapkan

diri sebelum pelajaran dimulai.

“Assalamualaikum warahmatulahi wabarakhatuh, selamat siang anak-anak.”

Ucap Pak Suryoko. “Walaikumsalam warahmatulahi wabarakhatuh, selamat siang Pak.”

Jawab siswa dengan serentak diiringi suara yang sedang (siswa terlihat semangatnya

berkurang, karena pelajaran bahasa Indonesia pada jam terakhir, jadi sudah banyak

energi yang digunakan untuk pelajaran sebelumnya).

Pak Suryoko kemudian mempresensi siswa kelas X-E, terdapat seorang siswa

bernama Herda Setiya Utami yang tidak masuk. Lalu Pak Suryoko membuka pelajaran.

“Apa kalian masih ingat dengan materi kemarin?” Tanya Pak Suryoko.

“Masih Pak.” Jawab siswa dengan cukup keras.

“Bagaimana dengan kerangka karangan yang kemarin? Apa sudah selesai

dibuat? Sekarang kalian bergabung dengan kelompok kalian kemarin. Sambil menanti

siswa bergabung dengan kelompok, peneliti dan guru menyiapkan netbook dan

menyalakan lcd proyektor yang digunakan dalam menampilkan gambar.

“Tadi Mas Yuni sudah menyiapkan lcd dan layarnya, sekarang kalian perhatikan

kerangka yang telah kalian buat. Nanti Bapak akan menampilkan gambar-gambar yang

bisa merangsang pikiran kalian.” Tegas Pak Suryoko. (siswa nampak antusias dalam

menyimak perkataan Pak Suryoko).

Guru kemudian menampilkan slide gambar yang berisi tentang kejadian banjir

yang pernah ada di Indonesia. Siswa memperhatikan yang disampaikan guru, tetapi

terlihat ada siswa yang masih meletakkan kepada di atas meja.

“Dengan gambar tadi, Bapak harapkan kalian bisa terangsang dan lebih mudah

dalam menulis karangan, tetapi tetap harus sesuai dengan kerangka karangan yang telah

dibuat tadi. Jadi kalau sudah, silakan kalian membuat tulisan eksposisi sesuai dengan

kerangka karangan tadi. Dan ingat, jangan sama dengan teman kelompok kalian

meskipun kerangkanya sama.” Jelas Pak Suryoko. (sambil memberi penjelasan, Pak

Suryoko membagikan kertas untuk membuat karangan).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 243: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

225

Guru mengawasi, membimbing, dan menjaga suasana kelas agar tetap kondusif.

Tiba-tiba bel berbunyi, pertanda istrahat kedua dimulai. Pak Suryoko menyuruh siswa-

siswa untuk istrahat terlebih dulu, kegiatan menulis akan dilanjuktkan setelah istrihat.

Setelah istrahat selesai, pukul 12.05 Pak Suryoko kembali ke kelas. Siswa

disuruh untuk melanjutkan perkerjaan menulis eksposisi. Guru membimbing anak yang

sedang menulis, membantu siswa yang kesulitan dalam menulis. (Terlihat ada siswa

yang bercakap-cakap dengan temannya).

“Ayo kalau sudah selesai, kertasnya dikumpulkan di depan.” Pinta Pak Suryoko.

Terlihat siswa silih berganti mengumpulkan pekerjaannya. Hingga semua sudah

terkumpul jadi satu. Bel berdering, tanda pulang sekolah tiba. “Kring kring.” Bel

berdering panjang. Pelajaran diakhiri dengan doa yang dilakukan oleh ketua kelas.

Siswa terlihat keluar kelas dan pulang ke rumah masing-masing. Peneliti dan guru

meninggalkan kelas.

Refleksi

Pembelajaran menulis eksposisi dilakukan selama dua jam, di jam terakhir. Pada

pembelajaran ini, guru mulai melanjutkan penerapan pendeketan SAVI. Di awal

pembelajaran, guru mulai mengaktifkan siswa melalui menanyakan kabar dan bertanya

tentang materi kemarin yang telah dijelaskan. Siswa terlihat menjawab pertanyaan yang

dilontarkan guru. Lalu menyuruh siswa untuk bergabung dengan kelompok yang

kemarin telah dibentuk. Lalu guru meminta untuk mancari tema yang akan

didiskusikan. Terlihat beberapa siswa menyampaikan idenya kepada guru. Kemudian

guru meminta tiap anggota kelompok untuk berdiskusi untuk membuat kerangka

tulisan. Terlihat beberapa anak masih pasif dalam kelompok, mereka bersenda gurau

dengan teman dan ada yang bermain hp. Guru tidak sepenuhnya mengawasi dan

memonitor kegiatan diskusi yang dilakukan oleh setiap kelompok, tentu saja perlakuan

terhadap anggota kelompok akan berbeda.

Dalam rangkaian pendekatan SAVI, guru menayangkan gambar-gambar yang

berkaitan dengan tema yang diangkat dalam tulisan eksposisi. Dalam menayangkan

gambar, terlihat hampir semua siswa tertarik dan bisa mengalihkan perhatian siswa-

siswa yang sedang berdiskusi. Hal ini tentu bernilai positif, ide dalam menulis makin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 244: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

226

bertambah dan memudahkan dalam menulis eksposisi. Di akhir penerapan pendekatan

SAVI, guru meminta siswa untuk membuat tulisan eksposisi berdasar atas yang telah

mereka alami, siswa melaksanakan perintah guru. Guru mengawasi jalannya

pembelajaran. Secara umum guru sudah melaksanakan rencana yang sudah disepakati

bersama, hanya saja terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 245: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

227

Lampiran 19a. Hasil Pekerjaan Siswa pada Prasiklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 246: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

228

Lampiran 19b. Hasil Pekerjaan Siswa pada Prasiklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 247: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

229

Lampiran 19c. Hasil Pekerjaan Siswa pada Prasiklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 248: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

230

Lampiran 20. Daftar Perolehan Nilai Menulis Siswa Siklus 1

No Nama Aspek Penilaian

Total

Skor I II III IV V

1 Alfian Hari Pamungkas 3 3 3 2 2 13 65

2 Amalia Rasi Devinta 3 3 3 2 3 14 70

3 Angger Bagas Gusti Pangestu 3 3 3 2 2 13 65

4 Arisanti Shafira Isnaeni 3 3 3 2 2 13 65

5 Arum Kusuma Wardani 3 3 3 3 2 14 70

6 Devangga Fajar Nugroho 3 4 3 3 2 15 75

7 Dwi Yuliana 3 4 3 3 2 15 75

8 Hendra Krisyanti 3 3 3 3 3 15 75

9 Herda Setiya Utami - - - - - - -

10 Indri Ana 3 4 3 3 3 16 80

11 Indri Ani 3 4 3 3 3 16 80

12 Joko Waloyo 3 3 3 3 3 15 75

13 Kaymilia Fabian Tsuraya 3 3 3 2 2 13 65

14 Lisa Romadhani 3 3 3 3 3 15 75

15 Lutfah Nur Wijayanti 3 3 4 2 3 15 75

16 Nita Tri Savari 3 2 3 2 2 12 60

17 Novia Nur Hidayah 3 4 3 3 2 15 75

18 Reza Tri Utama 3 3 2 2 2 12 60

19 Risky Dwi Jayanti 3 3 3 2 2 13 65

20 Roli Russiadi 3 3 3 3 3 15 75

21 Roni Setyawan 3 3 3 3 3 15 75

22 Siska Dwi Nugrahini 3 4 3 3 3 16 80

23 Shahrul Diqi Arfiansyah 3 3 3 3 2 14 70

24 Widi Hayu Pangestuti 3 3 3 3 3 15 75

25 Winda Sagita 3 3 3 3 2 14 70

26 Yulita Widyaningsih 3 3 3 3 2 14 70

Jumlah 1785

Rata-rata 71.4

Skor = Jumlah Total x 5 = . . . .

Keterangan:

I : Isi

II : Organisasi

III : Kosakata

IV : Pengembangan Bahasa

V : Mekanik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 249: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

231

Lampiran 21a. Penilaian Kinerja Siswa dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi

Siklus I

Waktu : Pukul 12.00 – 13.30 WIB

Tanggal : Selasa, 24 September 2013

Keterangan : Siklus I, pertemuan 1

No Nama Aspek yang dinilai Total

Skor

Deskripsi

A B C Amatan

1 Alfian Hari Pamungkas 3 3 3 9 Cukup

2 Amalia Rasi Devinta 3 3 2 8 Kurang

3 Angger Bagas Gusti P. 3 3 3 9 Cukup

4 Arisanti Shafira Isnaeni 3 3 3 9 Cukup

5 Arum Kusuma Wardani 2 3 2 7 Kurang

6 Devangga Fajar Nugroho 3 3 3 9 Cukup

7 Dwi Yuliana 3 3 3 9 Cukup

8 Hendra Krisyanti 3 3 3 9 Cukup

9 Herda Setiya Utami 2 3 3 8 Kurang

10 Indri Ana 3 3 3 9 Cukup

11 Indri Ani 3 3 3 9 Cukup

12 Joko Waloyo

13 Kaymilia Fabian Tsuraya 3 3 3 9 Cukup

14 Lisa Romadhani 3 2 2 7 Kurang

15 Lutfah Nur Wijayanti 4 4 3 11 Cukup

16 Nita Tri Savari 3 3 3 9 Cukup

17 Novia Nur Hidayah 3 3 2 8 Kurang

18 Reza Tri Utama 2 2 2 6 Kurang

19 Risky Dwi Jayanti 2 3 2 7 Kurang

20 Roli Russiadi 4 4 3 11 Cukup

21 Roni Setyawan 3 3 3 9 Cukup

22 Siska Dwi Nugrahini 3 3 3 9 Cukup

23 Shahrul Diqi Arfiansyah 2 2 2 6 Kurang

24 Widi Hayu Pangestuti 5 5 5 15 Sangat Baik

25 Winda Sagita 4 4 4 12 Baik

26 Yulita Widyaningsih 3 3 3 9 Cukup

Jumlah 75 77 71 223

Rata-rata 3 3.08 2.84 8.92 Kurang

Persentase 60% 61.6% 56.8% 59.47%

Rata-rata

Persentase diperoleh : ----------------------- x 100 % =

Skor Maksimal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 250: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

232

Keterangan :

Kolom aspek yang dinilai diisi dengan angka sesuai kriteria berikut :

5 = Sangat baik

4 = baik

3 = cukup

2 = kurang

1 = sangat kurang

A. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan pendapat,

dan aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 4 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, terkadang berani menyampaikan

pendapat, tetapi masih sedikit aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 3 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan pendapat,

tidak mau menyampaikan pendapat, sedikit aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 2 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, tetapi masih

belum berani menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak aktif dalam

kegiatan diskusi.

Skor 1 jika siswa tidak bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru dan

tidak mau menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak aktif dalam

kegiatan diskusi.

B. Perhatian dan konsentrasi siswa dalam pembelajaran

Skor 5 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun, tidak sibuk

dengan aktivitas sendiri, dan mencatat penjelasan materi guru.

Skor 4 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun, kadang sibuk

dengan aktivitas sendiri, dan kadang-kadang mencatat penjelasan materi guru.

Skor 3 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, kadang mengantuk, kadang melamun, kadang sibuk dengan

aktivitas sendiri, dan tidak mencatat penjelasan materi guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 251: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

233

Skor 2 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, kadang mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas sendiri.

Skor 1 jika siswa tidak memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas sendiri.

C. Minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersemangat, antusias, dan menunjukkan kesungguhan dalam

pembelajaran.

Skor 4 jika siswa bersemangat, antusias, dan kadang-kadang menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 3 jika siswa bersemangat, terkadang antusias, dan kadang-kadang

menunjukkan kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 2 jika siswa terkadang semangat, terkadang antusias, dan tidak menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 1 jika siswa terkadang semangat, tidak antusias, dan tidak menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Konversi skor kegiatan siswa di kelas

Skor total Kategori Penilaian

15 Sangat baik

12 – 14 Baik

9 – 11 Cukup

6 – 8 Kurang

5 Sangat kurang

Tanggapan peneliti

Pada pertemuan pertama siklus I, kinerja siswa mengalami peningkatan dari

pertemuan sebelumnya. Meskipun belum terlalu naik secara signifikan, tetapi hal ini

merupakan tanda yang positif dalam pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 252: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

234

Lampiran 21b. Penilaian Kinerja Siswa dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi

Siklus I

Waktu : Pukul 11.00 – 12.45 WIB

Tanggal : Sabtu, 28 September 2013

Keterangan : Siklus I, pertemuan 2

No Nama Aspek yang dinilai Total

Skor

Deskripsi

A B C Amatan

1 Alfian Hari Pamungkas 3 4 4 11 Cukup

2 Amalia Rasi Devinta 3 3 3 9 Cukup

3 Angger Bagas Gusti P 3 3 3 9 Cukup

4 Arisanti Shafira Isnaeni 3 3 3 9 Cukup

5 Arum Kusuma Wardani 3 4 4 11 Cukup

6 Devangga Fajar Nugroho 3 3 3 9 Cukup

7 Dwi Yuliana 3 3 3 9 Cukup

8 Hendra Krisyanti 3 3 3 9 Cukup

9 Herda Setiya Utami

10 Indri Ana 3 3 3 9 Cukup

11 Indri Ani 3 4 4 11 Cukup

12 Joko Waloyo 3 3 3 9 Cukup

13 Kaymilia Fabian Tsuraya 3 3 3 9 Cukup

14 Lisa Romadhani 3 3 3 9 Cukup

15 Lutfah Nur Wijayanti 4 4 4 12 Baik

16 Nita Tri Savari 3 3 3 9 Cukup

17 Novia Nur Hidayah 3 3 3 9 Cukup

18 Reza Tri Utama 2 3 3 8 Kurang

19 Risky Dwi Jayanti 3 3 4 10 Cukup

20 Roli Russiadi 4 4 4 12 Baik

21 Roni Setyawan 3 3 3 9 Cukup

22 Siska Dwi Nugrahini 3 3 3 9 Cukup

23 Shahrul Diqi Arfiansyah 2 2 3 7 Kurang

24 Widi Hayu Pangestuti 4 4 4 12 Baik

25 Winda Sagita 4 4 4 12 Baik

26 Yulita Widyaningsih 3 3 3 9 Cukup

Jumlah 77 81 83 241

Rata-rata 3.08 3.24 3.32 9.64 Cukup

Persentase 61.6% 64.8% 66.4% 64.27%

Rata-rata

Persentase diperoleh : ----------------------- x 100 % =

Skor Maksimal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 253: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

235

Keterangan :

Kolom aspek yang dinilai diisi dengan angka sesuai kriteria berikut :

5 = Sangat baik

4 = baik

3 = cukup

2 = kurang

1 = sangat kurang

A. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan pendapat,

dan aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 4 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, terkadang berani menyampaikan

pendapat, tetapi masih sedikit aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 3 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan pendapat,

tidak mau menyampaikan pendapat, sedikit aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 2 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, tetapi masih

belum berani menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak aktif dalam

kegiatan diskusi.

Skor 1 jika siswa tidak bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru dan

tidak mau menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak aktif dalam

kegiatan diskusi.

B. Perhatian dan konsentrasi siswa dalam pembelajaran

Skor 5 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun, tidak sibuk

dengan aktivitas sendiri, dan mencatat penjelasan materi guru.

Skor 4 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun, kadang sibuk

dengan aktivitas sendiri, dan kadang-kadang mencatat penjelasan materi guru.

Skor 3 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, kadang mengantuk, kadang melamun, kadang sibuk dengan

aktivitas sendiri, dan tidak mencatat penjelasan materi guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 254: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

236

Skor 2 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, kadang mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas sendiri.

Skor 1 jika siswa tidak memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas sendiri.

C. Minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersemangat, antusias, dan menunjukkan kesungguhan dalam

pembelajaran.

Skor 4 jika siswa bersemangat, antusias, dan kadang-kadang menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 3 jika siswa bersemangat, terkadang antusias, dan kadang-kadang

menunjukkan kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 2 jika siswa terkadang semangat, terkadang antusias, dan tidak menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 1 jika siswa terkadang semangat, tidak antusias, dan tidak menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Konversi skor kegiatan siswa di kelas

Skor total Kategori Penilaian

15 Sangat baik

12 – 14 Baik

9 – 11 Cukup

6 – 8 Kurang

5 Sangat kurang

Tanggapan peneliti

Pada pertemuan pertama siklus I, kinerja siswa mengalami peningkatan dari

pertemuan sebelumnya. Meskipun belum terlalu naik secara signifikan, hal ini bisa

dianggap wajar, karena guru baru pertama kali menggunakan pendekatan SAVI dalam

pembelajaran menulis eksposisi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 255: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

237

Lampiran 22. Rekapitulasi Penilaian Kinerja Siswa dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi Siklus 1

No Nama

A B C Jumlah Deskripsi

Per. 1 Per. 2 Rata-

rata Per. 1 Per. 2

Rata-

rata Per. 1 Per. 2

Rata-

rata Amatan

1 Alfian Hari Pamungkas 3 3 3 3 4 3.5 3 4 3.5 10 Cukup

2 Amalia Rasi Devinta 3 3 3 3 3 3 2 3 2.5 8.5 Kurang

3 Angger Bagas Gusti P 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9 Cukup

4 Arisanti Shafira Isnaeni 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9 Cukup

5 Arum Kusuma Wardani 2 3 2.5 3 4 3.5 2 4 3 9 Cukup

6 Devangga Fajar Nugroho 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9 Cukup

7 Dwi Yuliana 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9 Cukup

8 Hendra Krisyanti 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9 Cukup

9 Herda Setiya Utami 2 2 3 3 3 3 8 Kurang

10 Indri Ana 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9 Cukup

11 Indri Ani 3 3 3 3 4 3.5 3 4 3.5 10 Cukup

12 Joko Waloyo 3 3 3 3 3 3 9 Cukup

13 Kaymilia Fabian Tsuraya 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9 Cukup

14 Lisa Romadhani 3 3 3 2 3 2.5 2 3 2.5 8 Kurang

15 Lutfah Nur Wijayanti 4 4 4 4 4 4 3 4 3.5 11.5 Cukup

16 Nita Tri Savari 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9 Cukup

17 Novia Nur Hidayah 3 3 3 3 3 3 2 3 2.5 8.5 Cukup

18 Reza Tri Utama 2 2 2 2 3 2.5 2 3 2.5 7 Kurang

19 Risky Dwi Jayanti 2 3 2.5 3 3 3 2 4 3 8.5 Kurang

20 Roli Russiadi 4 4 4 4 4 4 3 4 3.5 11.5 Cukup

21 Roni Setyawan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9 Cukup

22 Siska Dwi Nugrahini 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9 Cukup

23 Shahrul Diqi Arfiansyah 2 2 2 2 2 2 2 3 2.5 6.5 Kurang

24 Widi Hayu Pangestuti 5 4 4.5 5 4 4.5 5 4 4.5 13.5 Baik

25 Winda Sagita 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 Baik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 256: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

238

26 Yulita Widyaningsih 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9 Cukup

Jumlah 75 77 78.5 77 81 82 71 83 80 240.5

Rata-rata 3 3.08 3.02 3.08 3.24 3.15 2.84 3.32 3.08 9.25 Cukup

Persentase 60% 61.6% 60.38% 61.6% 64.8% 63.08% 56.8% 66.4% 61.54% 61.67%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 257: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

238

Lampiran 23a. Penilaian Kinerja Guru dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi

Siklus I

Waktu : Pukul 12.00 – 13.30 WIB

Tanggal : Selasa, 24 September 2013

Keterangan : Siklus I, pertemuan 1

No Kegiatan

Aspek yang

dinilai

Amatan

1 2 3 4 5

I Kegiatan Pendahuluan

1. Menyiapkan ruang,

alat, dan media

pembelajaran.

v

Guru cukup baik dalam

menyiapkan bahan sebelum

pembelajaran dimulai.

2. Memeriksa kesiapan

siswa. v

Guru sudah menyiapkan siswa

dengan mempresensi dan

menanyakan kesiapan siswa.

3. Memberikan apersepsi.

v Guru memberikan apersepsi

dengan menyinggung hasil tulisan

siswa sebelumnya.

4. Menyampaikan SK,

KD, tujuan, dan

indikator yang ingin

dicapai dalam

pembelajaran.

v

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

II Kegiatan Inti

A. Penugasan Materi

Pembelajaran

1. Mengaitkan materi

dengan pengetahuan

lain yang relevan.

v Guru mengaitkan dengan tema

yang akan dibahas dalam

kelompok.

2. Mengaitkan materi

dengan realitas

kehidupan.

v

Guru menghubungkan materi

dengan kondisi siswa (melalui

bertanya tentang kesulitan siswa).

3. Menunjukkan

penguasaan materi

pembelajaran.

v

Guru belum seutuhnya menguasai

materi yang disampaikan kepada

siswa.

B. Pendekatan Pembelajaran

1. Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan RPP.

v

Tahapan dalam RPP dilaksanakan

guru dengan urut.

2. Melaksanakan

pembelajaran dengan

pendekatan SAVI.

v

Guru sudah mengusahakan

penerapan pendekatan SAVI

dalam pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 258: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

239

3. Menjelaskan

pendekatan SAVI

kepada siswa.

v

Guru tak menyampaikan langkah

khusus tentang pendekatan SAVI

dalam pembelajaran.

4. Membimbing siswa

dalam proses

pembelajaran dengan

pendekatan SAVI

kepada siswa.

v Guru memberikan pengarahan

kepada siswa dalam pembelajaran

dengan pendekatan SAVI.

5. Memanfaatkan media

dalam pembelajaran.

v Guru memanfaatkan papan tulis

dan spidol.

6. Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu.

v Guru melaksanakan pembelajaran

sudah sesuai dengan waktu yang

dialokasikan.

C.

Pembelajaran yang

Memicu dan Memelihara

Keterlibatan Siswa

1. Memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya.

v

Guru sudah cukup memberikan

kesempatan untuk bertanya.

2. Menumbuhkan

partisipasi dan

komunikasi aktif

antara guru dengan

siswa dan antara siswa

dengan siswa.

v Guru sudah melibatkan siswa

dalam kegiatan bertanya jawab.

3. Menumbuhkan

keinginan bekerja

sama dan bertanggung

jawab terhadap

kelompok.

v

Memberikan kesempatan siswa

untuk berdiskusi dalam

merumuskan kerangka karangan.

D. Penilaian Proses dan Hasil

Belajar

1. Memantau/mengontrol

siswa. v

Kontrol yang dilakukan belum

maksimal.

2. Melakukan penilaian

akhir sesuai dengan

kompetensi.

v Menggunakan instrumen penilaian

sudah sesuai dengan tujuan

pembelajaran dengan kriteria

penilaian yang jelas.

E. Kegiatan Penutup

1. Melaksanakan

refleksi/merangkum

dengan melibatkan

siswa.

v

Sedikit melakukan refleksi di

akhir pembelajaran.

2. Melaksanakan tindak

lanjut dengan

memberikan arahan,

kegiatan, tugas sebagai

bagian dari

v Berpesan agar siswa

menyelesaikan pekerjaan

kelompok di rumah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 259: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

240

remidi/pengayaan.

Jumlah 68

Skor 68

Kriteria Cukup

Keterangan :

1. : sangat kurang

2. : kurang

3. : cukup

4. : baik

5. : sangat baik

Konversi skor kegiatan siswa di kelas

Skor total Kategori Penilaian

100 Sangat baik

80 – 99 Baik

60 – 79 Cukup

40 – 59 Kurang

20 – 39 Sangat kurang

Tanggapan peneliti

Pembelajaran telah dilaksanakan dengan pendekatan SAVI, meski belum selesai

pada pertemuan pertama ini. Guru sudah cukup baik dalam menjalankan perannya,

perlu diadakan perbaikan agar pembelajaran menjadi lebih baik dari sebelumnya lagi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 260: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

241

Lampiran 23b. Penilaian Kinerja Guru dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi

Siklus I

Waktu : Pukul 11.00 – 12.45 WIB

Tanggal : Sabtu, 28 September 2013

Keterangan : Siklus I, pertemuan 2

No Kegiatan

Aspek yang

dinilai

Amatan

1 2 3 4 5

I Kegiatan Pendahuluan

1. Menyiapkan ruang,

alat, dan media

pembelajaran.

v Guru cukup baik dalam

menyiapkan bahan sebelum

pembelajaran dimulai (laptop dan

proyektor).

2. Memeriksa kesiapan

siswa.

v Guru sudah menyiapkan siswa

dengan mempresensi dan

menanyakan kesiapan siswa.

3. Memberikan apersepsi.

v Guru memberikan apersepsi

dengan menyinggung hasil tulisan

siswa sebelumnya.

4. Menyampaikan SK,

KD, tujuan, dan

indikator yang ingin

dicapai dalam

pembelajaran.

v

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

II Kegiatan Inti

A. Penugasan Materi

Pembelajaran

1. Mengaitkan materi

dengan pengetahuan

lain yang relevan.

v Guru mengaitkan pengetahuan

lain dengan tema yang akan

dibahas dalam kelompok.

2. Mengaitkan materi

dengan realitas

kehidupan.

v

Guru menghubungkan materi

dengan kondisi siswa (melalui

bertanya tentang kesulitan siswa).

3. Menunjukkan

penguasaan materi

pembelajaran.

v

Guru memberikan penjelasan jika

ada yang bertanya, karena dalam

diskusi kelompok.

B. Pendekatan Pembelajaran

1. Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan RPP.

v

Tahapan dalam RPP dilaksanakan

guru dengan urut.

2. Melaksanakan

pembelajaran dengan

pendekatan SAVI.

v

Guru sudah mengusahakan

penerapan pendekatan SAVI

dalam pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 261: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

242

3. Menjelaskan

pendekatan SAVI

kepada siswa.

v

Guru tak menyampaikan langkah

khusus tentang pendekatan SAVI

dalam pembelajaran.

4. Membimbing siswa

dalam proses

pembelajaran dengan

pendekatan SAVI

kepada siswa.

v Guru memberikan pengarahan

kepada siswa dalam pembelajaran

dengan pendekatan SAVI, meski

belum merata.

5. Memanfaatkan media

dalam pembelajaran.

v Guru memanfaatkan proyektor.

6. Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu.

v Guru melaksanakan pembelajaran

sudah sesuai dengan waktu yang

dialokasikan.

C.

Pembelajaran yang

Memicu dan Memelihara

Keterlibatan Siswa

1. Memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya.

v

Guru sudah cukup memberikan

kesempatan untuk bertanya.

2. Menumbuhkan

partisipasi dan

komunikasi aktif

antara guru dengan

siswa dan antara siswa

dengan siswa.

v Guru sudah melibatkan siswa

dalam kegiatan bertanya jawab.

3. Menumbuhkan

keinginan bekerja

sama dan bertanggung

jawab terhadap

kelompok.

v

Memberikan kesempatan siswa

untuk berdiskusi dalam

merumuskan kerangka karangan.

D. Penilaian Proses dan Hasil

Belajar

1. Memantau/mengontrol

siswa. v

Kontrol yang dilakukan belum

maksimal.

2. Melakukan penilaian

akhir sesuai dengan

kompetensi.

v Menggunakan instrumen penilaian

sudah sesuai dengan tujuan

pembelajaran dengan kriteria

penilaian yang jelas.

E. Kegiatan Penutup

1. Melaksanakan

refleksi/merangkum

dengan melibatkan

siswa.

v

Sedikit melakukan refleksi di

akhir pembelajaran.

2. Melaksanakan tindak

lanjut dengan

memberikan arahan,

kegiatan, tugas sebagai

bagian dari

v Berpesan agar siswa rajin belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 262: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

243

remidi/pengayaan.

Jumlah 70

Skor 70

Kriteria Cukup

Keterangan :

1. : sangat kurang

2. : kurang

3. : cukup

4. : baik

5. : sangat baik

Konversi skor kegiatan siswa di kelas

Skor total Kategori Penilaian

100 Sangat baik

80 – 99 Baik

60 – 79 Cukup

40 – 59 Kurang

20 – 39 Sangat kurang

Tanggapan peneliti

Pembelajaran telah dilaksanakan dengan pendekatan SAVI, siswa terlihat lebih

aktif dalam kelompok. Guru sudah cukup baik dalam menjalankan perannya, kontrol

dan pengawasan guru masih dirasa kurang. Guru sudah menjalankan urutan RPP dalam

pembelajaran dengan baik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 263: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

244

Lampiran 24. Rekapitulasi Penilaian Kinerja Guru dalam Pembelajaran Menulis

Eksposisi Siklus I

No Keterangan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata Kriteria

1. Nilai 68 70 69 Cukup

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 264: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

245

Lampiran 25a. Foto Pembelajaran Menulis Eksposisi Siklus 1

Siswa terlihat tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

Siswa terlihat bercakap-cakap ketika pembelajaran berlangsung.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 265: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

246

Lampiran 25b. Foto Pembelajaran Menulis Eksposisi Siklus 1

Siswa terlihat tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

Contoh gambar yang digunakan guru untuk merangsang kreativitas siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 266: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

247

Lampiran 25c. Foto Pembelajaran Menulis Eksposisi Siklus 1

Siswa sedang berdiskusi antarteman dalam kelompok ketika

pembelajaran.

Tema yang diangkat oleh guru sebagai

bahan tulisan eksposisi.

Tema yang diangkat dalam menulis eksposisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 267: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

248

Lampiran 26 . Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS 2

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Karangdowo

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/I

Pertemuan : 2 x pertemuan

Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf

(naratif, deskriptif, ekspositif)

Kompetensi Dasar : 4.3 Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk

ragam paragraf ekspositif.

Indikator :

1. Memahami paragraf ekposisi.

2. Memahami aspek-aspek yang diperhatikan dalam menulis

eksposisi.

3. Mendaftar topik- topik yang dapat dikembangkan menjadi

paragraf ekspositif.

4. Menyusun kerangka paragraf ekspositif.

5. Mengembangkan kerangka karangan menjadi tulisan

eksposisi.

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah peserta didik mengikuti pelajaran ini diharapkan mampu:

1. Memahami paragraf ekposisi.

2. Memahami aspek-aspek yang diperhatikan dalam menulis eksposisi.

3. Mendaftar topik- topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf ekspositif.

4. Menyusun kerangka paragraf ekspositif.

5. Mengembangkan kerangka karangan menjadi tulisan eksposisi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 268: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

249

B. Materi Pembelajaran

1. Karangan ekposisi

2. EYD

C. Metode, Model, Pendekatan Pembelajaran

1. Pendekatan SAVI

2. Metode ceramah

3. Metode diskusi kelompok

4. Penugasan

D. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan I (2 x 45 menit)

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Karakter yang

Dikembangkan

1. Kegiatan Pendahuluan

1. Berdoa, presensi.

2. Apersepsi pembelajaran karangan eksposisi.

10’

Komunikatif,

rasa ingin tahu,

bertanggung

jawab, bekerja

keras, mandiri

2. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

a. Guru mengevaluasi hasil tulisan siswa

dipertemuan sebelumnya.

b. Guru menerangkan karangan eksposisi.

2. Elaborasi

a. Guru bersama siswa membuat karangan

eksposisi.

b. Guru dan siswa menentukan tema tulisan.

c. Guru membentuk kelas menjadi kelompok-

kelompok kecil.

3. Konfirmasi

a. Siswa membantu guru membuat tulisan

ekposisi.

b. Guru membantu mengarahkan siswa.

70’

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 269: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

250

c. Siswa bertanya tentang materi yang belum

jelas.

3. Kegiatan Penutup

1. Guru merefleksi pembelajaran yang

dilakukan.

2. Guru menugasi siswa.

10’

Pertemuan 2 (2 x 45 menit)

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Karakter yang

Dikembangkan

1. Kegiatan Pendahuluan

1. Berdoa, presensi.

2. Apersepsi pembelajaran tentang pertemuan

sebelumnya.

10’

Komunikatif,

rasa ingin tahu,

bertanggung

jawab, bekerja

keras, mandiri

2. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

a. Guru mengarahkan siswa untuk

mendiskusikan kerangka karangan.

2. Elaborasi

a. Siswa bersama kelompok membuat

kerangka karangan.

b. Guru menayangkan gambar di depan kelas.

c. Siswa membuat karangan eksposisi.

3. Konfirmasi

a. Guru membimbing kelompok.

b. Guru mengontrol kondisi kelas.

70’

3. Kegiatan Penutup

1. Guru merefleksi pembelajaran yang

dilakukan.

2. Guru mengucap salam.

10’

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 270: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

251

E. Media dan Sumber Belajar

1. Tim MGMP Bahasa dan Sastra Indonesia SMA. 2013. Bahasa dan Sastra

Indonesia. Klaten: Perdana.

2. Media gambar

3. Lembar Kerja Siswa

4. EYD

F. Penilaian

Penilaian Proses dan penilaian keterampilan menulis eksposisi siswa.

1. Penilaian Proses Pembelajaran

No

Nama Siswa

Aspek yang Dinilai Total

Skor

Deskripsi

Pengamatan

A B C

1 Alfian Hari Pamungkas

2 Amalia Rasi Devinta

3 Angger Bagas Gusti P.

4 Arisanti Shafira Isnaeni

5 Arum Kusuma Wardani

6 Devangga Fajar Nugroho

7 Dwi Yuliana

8 Hendra Krisyanti

9 Herda Setiya Utami

10 Indri Ana

11 Indri Ani

12 Joko Waloyo

13 Kaymilia Fabian Tsuraya

14 Lisa Romadhani

15 Lutfah Nur Wijayanti

16 Nita Tri Savari

17 Novia Nur Hidayah

18 Reza Tri Utama

19 Risky Dwi Jayanti

20 Roli Russiadi

21 Roni Setyawan

22 Siska Dwi Nugrahini

23 Shahrul Diqi Arfiansyah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 271: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

252

24 Widi Hayu Pangestuti

25 Winda Sagita

26 Yulita Widyaningsih

Jumlah

Rata-rata

Persentase (%)

Rata-rata

Persentase diperoleh : ----------------------- x 100 % =

Skor Maksimal

Keterangan :

Kolom aspek yang dinilai diisi dengan angka sesuai kriteria berikut :

5 = Sangat baik

4 = baik

3 = cukup

2 = kurang

1 = sangat kurang

A. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan

pendapat, dan aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 4 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, terkadang berani

menyampaikan pendapat, tetapi masih sedikit aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 3 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan

pendapat, tidak mau menyampaikan pendapat, sedikit aktif dalam kegiatan

diskusi.

Skor 2 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, tetapi

masih belum berani menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak

aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 1 jika siswa tidak bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru dan

tidak mau menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak aktif dalam

kegiatan diskusi.

B. Perhatian dan konsentrasi siswa dalam pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 272: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

253

Skor 5 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi

dan menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun, tidak

sibuk dengan aktivitas sendiri, dan mencatat penjelasan materi guru.

Skor 4 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi

dan menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun,

kadang sibuk dengan aktivitas sendiri, dan kadang-kadang mencatat penjelasan

materi guru.

Skor 3 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi

dan menjelaskan materi, kadang mengantuk, kadang melamun, kadang sibuk

dengan aktivitas sendiri, dan tidak mencatat penjelasan materi guru.

Skor 2 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi

dan menjelaskan materi, kadang mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas

sendiri.

Skor 1 jika siswa tidak memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas sendiri.

C. Minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersemangat, antusias, dan menunjukkan kesungguhan dalam

pembelajaran.

Skor 4 jika siswa bersemangat, antusias, dan kadang-kadang menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 3 jika siswa bersemangat, terkadang antusias, dan kadang-kadang

menunjukkan kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 2 jika siswa terkadang semangat, terkadang antusias, dan tidak

menunjukkan kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 1 jika siswa terkadang semangat, tidak antusias, dan tidak menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Konversi skor kegiatan siswa di kelas

Skor total Kategori Penilaian

15 Sangat baik

12 – 14 Baik

9 – 11 Cukup

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 273: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

254

6 – 8 Kurang

5 Sangat kurang

2. Penilaian Keterampilan Menulis Eksposisi

Jenis Tagihan : Tes Tulis

Bentuk penilaian : Rubrik Penilaian

Soal/Instrumen :

Buatlah tulisan eksposisi dengan sesuai dengan kerangka yang sudah dibuat

kelompok! Perhatikan teknik penulisannya!

Pedoman Penskoran

Aspek Skor Kriteria

I

S

I

4

3

2

1

Baik: padat informasi * substansif * pengembangan tesis tuntas

* relevan dengan permasalahan dan tuntas.

Cukup: informasi cukup * substansi cukup * pengembangan

tesis cukup * relevan dengan permasalahan dan cukup lengkap.

Kurang: informasi terbatas * substansi kurang * pengembangan

tesis terbatas * cukup relevan dengan permasalahan tetapi kurang

lengkap.

Sangat Kurang: tidak berisi informasi * tidak ada substansi *

tidak ada pengembangan tesis * tidak relevan dengan

permasalahan dan tidak lengkap.

O

R

G

A

N

I

S

A

S

I

4

3

2

1

Baik: pengungkapan gagasan lancar * gagasan diungkapkan

dengan jelas * padat * tertata dengan baik * urutan logis * ada

kohesif dan koheren.

Cukup: pengungkapan gagasan kurang lancar * gagasan kurang

terorganisasi tetapi ide utama terlihat * bahan pendukung

terbatas * urutan logis tetapi tidak lengkap * cukup kohesif dan

koheren.

Kurang: pengungkapan gagasan tidak lancar * gagasan kacau,

terpotong-potong atau melompat-lompat * urutan logis tetapi

tidak lengkap * kurang kohesif dan koheren.

Sangat Kurang: pengungkapan gagasan tidak komunikatif *

gagasan tidak terorganisasi * tidak kohesif dan koheren serta

tidak layak nilai.

K

O

S

A

K

A

T

4

3

2

1

Baik: pemanfaatan potensi kata sangat baik * pilihan kata dan

ungkapan tepat * menguasai pembentukan kata.

Cukup: pemanfaatan potensi kata baik * pilihan kata dan

ungkapan kadang-kadang kurang tepat * cukup menguasai

pembentukan kata.

Kurang: pemanfaatan potensi kata terbatas * pilihan kata dan

ungkapan kadang-kadang kurang tepat * kurang menguasai

pembentukan kata.

Sangat Kurang: pemanfaatan potensi sangat terbatas * sering

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 274: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

255

A terjadi kesalahan penggunaan kosa kata dan merusak makna *

tidak menguasai pembentukan kata.

P

E

N

G

B

A

H

A

S

A

4

3

2

1

Baik: konstruksi kalimat lengkap dan efektif * hanya terjadi

sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan.

Cukup: konstruksi kalimat sederhana tetapi efektif * kesalahan

kecil pada konstruksi kalimat * terjadi sejumlah kesalahan tetapi

makna tidak kabur.

Kurang: terjadi kesalahan serius dalam rangkaian kalimat *

makna membingungkan atau kabur.

Sangat Kurang: tidak menguasai aturan sintaksis * terdapat

banyak kesalahan * tidak komunikatif * tidak layak nilai.

M

E

K

A

N

I

K

4

3

2

1

Baik: menguasai aturan penulisan * hanya terdapat beberapa

kesalahan ejaan dan tanda baca * rapi dan bersih.

Cukup: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan dan tanda baca

tetapi tidak mengaburkan makna * cukup rapi dan bersih.

Kurang: sering terjadi kesalahan ejaan dan tanda baca * makna

membingungkan atau kabur * kurang rapi dan bersih.

Sangat Kurang: tidak menguasai aturan penulisan * terdapat

banyak kesalahan ejaan * tulisan tidak terbaca * tidak rapi dan

tidak bersih * tidak layak nilai.

Hartfield (dalam Nurgiyantoro, 2009: 307), dengan modifikasi peneliti.

Nilai = Skor total x 5 = . . . . . .

Karangdowo, Oktober 2013

Guru Pengampu Peneliti

Drs. Suryoko, M.Pd. Yunianto Dwi Hartanto

NIP 19620203 199403 1 007 NIM S841208050

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Karangdowo

Drs. Sahana, M.M.

NIP 19651105 198803 1 011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 275: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

256

LAMPIRAN

Materi Pembelajaran Menulis Eksposisi

Dalam bahasa Indonesia, terdapat beberapa jenis karangan. Setiap karangan

pada hakikatnya menyampaikan ide dan gagasan kepada pembaca. Menurut beberapa

ahli, seperti Gorys Keraf (1999: 6-7) membagi karangan atau wacana menjadi lima jenis

berdasarkan tujuan umum yang tersirat di balik wacana tersebut, yaitu: (1) eksposisi; (2)

eksposisi; (3) persuasi; (4) deskripsi; dan (5) narasi.

1) Eksposisi

Tulisan eksposisi menurut Semi (1990: 36) adalah tulisan yang bertujuan

menjelaskan atau memberikan informasi tentang sesuatu. Dalam tulisan ini

dipaparkan suatu kejadian atau masalah analitis dan kronologis supaya pembaca

dapat memahami informasi tersebut. Wacana ini digunakan untuk menjelaskan

wujud dan hakikat suatu objek. Selain itu, juga digunakan untuk menjelaskan

bagaimana pertalian suatu objek dengan objek lain.

Senada dengan pendapat di atas, Keraf (1999: 7) menjelaskan bahwa

eksposisi adalah bentuk wacana yang tujuan utamanya adalah memberitahukan atau

memberi informasi mengenai suatu objek. Hampir sama dengan pendapat tersebut,

Slamet (2009: 103) mengungkapkan bahwa eksposisi adalah ragam wacana yang

dimaksudkan untuk menerangkan, menyampaikan, atau menguraikan sesuatu hal

yang dapat memperluas atau menambah pengetahuan dan pandangan pembacanya.

Sasarannya adalah menginformasikan sesuatu tanpa ada maksud mempengaruhi

pikiran, perasaan, dan sikap pembacanya. Fakta dan ilustrasi yang disampaikan

penulis sekedar memperjelas apa yang akan disampaikannya.

Sementara itu Muchlisoh (1991: 134) menyatakan bahwa eksposisi

merupakan karangan yang berusaha menerangkan atau menjelaskan sesuatu yang

dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang. Eksposisi sering

digunakan dalam menyampaikan uraian-uraian ilmiah, ilmiah populer, dan uraian

ilmiah lainnya yang pada prinsipnya tidak berusaha mempengaruhi pendapat orang

lain. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disintesis bahwa tulisan eksposisi

merupakan tulisan yang menjelaskan dan menginformasikan sesuatu yang dapat

menambah pengetahuan seseorang atau pembaca.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 276: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

257

2) Persuasi

Persuasi merupakan bentuk tulisan yang berusaha mempengaruhi orang lain

atau pembaca. Pengaruh yang diberikan tersebut agar para pendengar ataupun

pembaca melakukan sesuatu bagi orang yang melakukan persuasi walaupun

pembaca atau pendengar sebenarnya tidak terlalu paham dan percaya dengan apa

yang dikatakan itu.

Senada dengan pendapat di atas, Slamet (2009: 104) menyatakan bahwa

persuasi adalah ragam wacana yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan

pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan penulisnya. Berbeda

dengan eksposisi yang pendekatannya bersifat rasional dan diarahkan untuk

mencapai kebenaran, sedangkan persuasi lebih menggunakan pendekatan

emosional.

Persuasi dikatakan penyimpangan dari eksposisi karena dalam eksposisi

terdapat usaha untuk membujuk atau meyakinkan pembaca didasarkan pada

kelogisan pembuktian fakta-fakta yang disajikan. Dalam persuasi biasanya

menggunakan pendekatan emotif, yaitu pendekatan yang berusaha membangkitkan

dan merangsang emosi agar mengarahkan mereka pada tujuan yang ingin dicapai

penulis. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disintesis bahwa tulisan

persuasi adalah tulisan yang berusaha mempengaruhi orang lain yang disajikan

dengan fakta-fakta yang logis.

3) Deskripsi

Deskripsi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu

objek atau suatu hal sedemikian rupa sehingga objek itu seolah-olah berada di depan

mata kepala pembaca, seakan-akan pembaca melihat sendiri objek tersebut (Keraf,

1999: 16). Muchlisoh (1991: 131) menyatakan bahwa melalui deskripsi, seorang

penulis berusaha memindahkan kesan-kesan hasil pengamatan dan perasaannya

kepada pembaca dengan menjelaskan sifat dan semua perincian yang ada dalam

sebuah objek.

Deskripsi menurut Slamet (2009: 103) adalah ragam wacana yang

melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari

pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya. Sasarannya adalah menciptakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 277: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

258

atau memungkinkan terciptanya imajinasi pembaca, sehingga dia seolah-olah

melihat, mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dialami penulisnya.

Deskripsi disebut juga pelukisan atau penggambaran. Hal itu dikarenakan

rincian tentang objek tulisan dapat memberi pengaruh pada sensitivitas dan

imajinasi pembaca serta menjadikan pembaca seolah ikut mendengar seolah ikut

mendengar, merasakan, atau mengalami langsung objek tersebut. Karangan ini

berhubungan dengan pengalaman pancaindra pembaca seperti penglihatan,

pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasaan. Berdasarkan beberapa pendapat

di atas dapat disintesis bahwa tulisan deskripsi adalah tulisan yang berusaha

menyajikan suatu objek agar seolah-olah berada di depan pandangan pembaca

berdasarkan hasil pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya.

4) Narasi

Narasi merupakan wacana yang mengisahkan suatu kejadian. Lebih jelasnya

Muchlisoh (1991: 127) menyatakan bahwa narasi merupakan suatu bentuk wacana

yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-

olah pembaca melihat atau mangalami sendiri peristiwa tersebut. Oleh karena itu,

unsur yang paling penting dalam sebuah narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan

yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu.

Hampir sama dengan pendapat di atas, Slamet (2009: 103) menyatakan

bahwa narasi adalah ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu

peristiwa. Sasarannya adalah memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya kepada

pembaca mengenai fase, urutan, langkah, atau rangkaian terjadinya sesuatu hal.

Tulisan narasi menurut Semi (1990: 32) merupakan bentuk tulisan yang

bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan

perkembangan dari waktu ke waktu. Sementara itu, Keraf (1999: 17) menyatakan

narasi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu peristiwa

atau kejadian, sehingga peristiwa itu tampak seolah-olah dialami sendiri oleh para

pembaca. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disintesis bahwa tulisan

narasi merupakan tulisan yang berusaha mengisahkan suatu peristiwa sesuai urutan

waktu dan seolah-olah pembaca mengalami peristiwa tersebut.

5) Eksposisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 278: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

259

Eksposisi merupakan sebuah tulisan yang berusaha membuktikan suatu

kebenaran. Penulis berusaha meyakinkan pembaca untuk menerima suatu kebenaran

dengan mengajukan bukti-bukti atau fakta-fakta yang menguatkan argumen penulis.

Slamet (2009: 104) menyatakan bahwa eksposisi adalah ragam wacana yang

dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan

oleh penulisnya.

Lebih lanjut Muchlisoh (1991: 135) memaparkan bahwa untuk memperkuat

ide atau pendapatnya, penulis wacana eksposisi harus menyertakan data-data

pendukung. Tujuannya adalah pembaca agar yakin atas kebenaran yang

disampaikan penulis. Dalam karangan eksposisi, biasanya ditemukan beberapa ciri

yang mudah dikenali. Ciri-ciri tersebut misalnya (1) ada pernyataan, ide, atau

pendapat yang dikemukakan penulisnya; (2) alasan, data, atau fakta yang

mendukung; dan (3) pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan.

Data dan fakta yang digunakan untuk menyusun wacana atau karangan

eksposisi dapat diperoleh melalui wawancara, angket, observasi, penelitian

lapangan, dan penelitian kepustakaan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat

disintesis bahwa tulisan eksposisi adalah tulisan yang berusaha meyakinkan

pembaca yang diikuti dengan fakta-fakta pendukung untuk memperkuat argumen

penulis agar pembaca percaya atau menerima argumen penulis.

Dalam membuat tulisan eksposisi, terdapat beberapa hal penting, antara lain:

1. Data faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat

bersifat historis tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu

peristiwa terjadi, dan sebagainya;

2. Suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta; dan

3. Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian.

Langkah-langkah Menulis Eksposisi

1. menentukan tema,

2. menentukan tujuan karangan,

3. memilih data yang sesuai dengan tema, dan

4. membuat kerangka karangan, mengembangkan kerangka menjadi karangan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 279: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

260

Contoh Gambar yang Disajikan dalam Pembelajaran pada Siklus II

Gambar kecelakaan lalu lintas

Gambar minuman keras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 280: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

261

Contoh Gambar yang Disajikan dalam Pembelajaran pada Siklus II

Gambar jalan raya yang rusak karena berlubang Gambar jalan raya yang rusak karena berlubang

Gambar orang yang menggunakan HP ketika mengemudikan mobil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 281: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

262

Lampiran 27a . Catatan Lapangan Hasil Observasi Siklus 2

Tujuan : mengetahui proses pembelajaran menulis ekposisi di kelas X-E

Lokasi : kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo

Hari : Sabtu

Tanggal : 26 Oktober 2013

Waktu : 11.00 s.d. 12.45 WIB

Objek : Drs. Suryoko, M.Pd. (guru Bahasa Indonesia)

26 siswa (laki-laki 8 dan perempuan 18)

Observator : Yunianto Dwi Hartanto

Setting/Latar

Observasi dilaksanakan di ruangan kelas X-E yang berukuran lebih kurang 7 x 9

meter. Kelas X-E terletak di sebelah timur lapangan upacara. Ruangan ini menghadap

ke barat dengan tembok di cat kuning. Bagian depan kelas terdapat meja dan kursi guru.

Di dinding bagian depan tergantung sebuah papan tulis berwarna putih (whiteboard). Di

samping barat terdapat poster presiden dan wakil presiden Republik Indonesia beserta

patung burung Garuda (lambang negara Indonesia). Di samping timur terdapat papan

yang berisi bank data kelas, papan pengumuman, dan kalender.

Bagian dinding sebelah barat terdapat speaker yang digunakan untuk

memberikan informasi penting dari sekolah dan untuk media listening sewaktu Ujian

Akhir Nasional (UAN). Selain itu juga terdapat gambar pahlawan Pangeran

Diponegoro. Bagian dinding sebelah belakang/utara terdapat jam dinding dan berbagai

karya siswa. Pada bagian dinding timur terdapat tulisan poster yang berisi semangat

agar siswa berani berpendapat. Tidak hanya di dinding saja, di langit-langit kelas juga

terdapat sebuah kipas angin dan Liquid Crystal Display (LCD).

Tempat duduk siswa berjajar enam ke belakang. Terdapat 26 meja dan 26 kursi

siswa. Terdapat beberapa meja dan kursi yang tidak digunakan (memang karena tidak

digunakan). Peneliti mengambil tempat duduk paling belakang, dan berperan sebagai

partisipan pasif dalam pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 282: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

263

Deskripsi

Siang itu pukul 11.05 WIB Pak Suryoko memasuki kelas X-E dengan membawa

buku paket bahasa Indonesia kelas X dan hasil ulangan pada siklus pertama. Pak

Suryoko menyuruh siswa untuk menyiapkan diri sebelum pelajaran dimulai.

“Assalamualaikum warahmatulahi wabarakhatuh, selamat siang anak-anak

semua.” Ucap Pak Suryoko. “Walaikumsalam warahmatulahi wabarakhatuh, selamat

siang Pak.” Jawab siswa dengan serentak diiringi suara yang sedang (siswa terlihat

semangatnya berkurang, karena pelajaran bahasa Indonesia pada jam terakhir, jadi

sudah banyak energi yang digunakan untuk pelajaran sebelumnya).

“Bagaimana kabar kalian siang ini.” Tanya Pak Suryoko. Pak Suryoko

melakukan apersepsi sebelum pelajaran dimulai. Terlihat anak cukup antusias dalam

menjawab pertanyaan Pak Suryoko.

Pak Suryoko kemudian mempresensi siswa kelas X-E, terdapat seorang siswa

bernama Winda Sagita yang tidak masuk, karena izin. Lalu Pak Suryoko membuka

pelajaran bahasa Indonesia.

“Kemarin saya sudah mengulang materi menulis eksposisi dan kalian juga

sudah membuat tulisan eksposisi. Setelah dikoreksi bersama Mas Yuni, ternyata nilai

kalian belum seperti yang Bapak harapkan. Jumlah siswa yang nilainya di atas KKM

baru 12 siswa.

“Masalah yang kalian temui dalam menulis itu apa saja? Nanti akan Bapak

bantu.” Ucap Pak Suryoko. Pak Suryoko mencoba menggali permasalahan yang

dihadapi siswa dalam menulis.

“Bingung mencari kata-kata Pak, sama merangkaikan kata-kata.” Jawab

beberapa siswa.

“Ada yang lain?” Tanya Pak Suryoko.

“Dalam menggabungkan ide-ide Pak.” Jawab siswa.

“Baiklah, sebenarnya itu kalian harus banyak membaca dan berlatih menulis.

Membaca dapat menambah kosakata kalian, dan berlatih menulis dapat membiasakan

kalian untuk membuat tulisan yang bagus. Kalau kalian saja malas, ya sulit untuk dapat

nilai yang bagus. Dan jangan lupa untuk belajar EYD agar tulisan kalian lebih

berbobot.” Jawab Pak Suryoko.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 283: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

264

Setelah diberi motivasi, Pak Suryoko mengajak siswa untuk membantunya

dalam membuat ditulisan eksposisi di depan. Lalu Pak Suryoko dibantu siswa membuat

tulisan eksposisi. Dalam proses tersebut, terlihat siswa yang bercakap-cakap dengan

siswa lain, dan masih ada siswa yang meletakkan kepalanya di atas meja. Secara

perlahan-lahan Pak Suryoko memancing siswa agar mengeluarkan/menyampaikan kata-

kata yang sesuai dengan tulisan yang sedang dibuat. Dengan cara ini diharapkan siswa

lebih baik dalam membuat tulisan eksposisi.

Beberapa menit kemudian tulisan eksposisi telah jadi.

“Bagaimana anak-anak? Susah apa mudah membuat tulisan eksposisi? Tanya

Pak Suryoko.

“Mudah Pak kalau bareng-bareng.” Jawab beberapa siswa.

Bunyi bel tanda istirahat kedua berdering, siswa dipersilakan Pak Suryoko untuk

beristirahat dan segera bergegas untuk shalat, karena sudah masuk waktu Dhuzur.

Setelah belasan menit berlalu, tanda masuk berdering.

Pak Suryoko masuk ke kelas kisaran pukul 12.05 WIB diikuti peneliti. Pak

Suryoko membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Lalu Pak Suryoko membentuk

siswa menjadi lima kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 5 dan 6 orang.

Kelompok dibuat berdasarkan nomor presensi, 1-5, 6-10, dan seterusnya. Pak Suryoko

mengarahkan siswa untuk segera bergabung dengan kelompok yang telah dibentuk.

Setelah situasi agak tenang, Pak Suryoko langsung melempar tema yang disukai

oleh siswa.

“Kita harus menentukan tema dulu agar lebih mudah dalam menulis, ada yang

mau mengusulkan tema?” Tanya Pak Suryoko. Setelah bertanya jawab dengan siswa,

akhirnya dipilih tema tentang “Lalu Lintas”. Pak Suryoko menyuruh kepada anggota

kelompok untuk diskusi menentukan kerangka yang sesuai dengan tema “Lalu Lintas”.

Guru berkeliling sambil mengawasi proses diskusi yang dilakukan oleh siswa. Terlihat

siswa bertanya kepada Pak Suryoko tentang materi yang didiskusikan.

“Kring kring.” Bel berdering panjang, tanda jam pelajaran usai dan waktunya

pulang tiba. Pak Suryoko berpesan agar jangan lupa untuk menyelesaikan kerangka di

rumah. Pelajaran diakhiri dengan doa yang dilakukan oleh ketua kelas. Siswa terlihat

keluar kelas dan pulang ke rumah masing-masing. Peneliti dan guru meninggalkan

kelas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 284: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

265

Refleksi

Pembelajaran menulis eksposisi berlangsung selama dua jam pelajaran,

tepatnya di dua jam terakhir di hari Sabtu. Tentu saja sudah cukup banyak energi yang

terkuras. Pembelajaran ini, guru mengevaluasi dan menyampaikan hasil tulisan siswa

yang telah dilakukan pada pertemuaan sebelumya. Pembelajaran kali ini dilaksanakan

masih menggunakan pendekatan SAVI, tentu saja dengan perencanaan yang lebih baik.

Guru melakukan evaluasi hingga selesai dengan baik, guru lalu membuat contoh

tulisan eksposisi di depan kelas dengan bantuan para siswa. Hal ini bertujuan untuk

memberikan gambaran betapa mudahnya membuat tulisan eksposisi. Lalu, guru

menerapkan rangkaian pendekatan SAVI dalam pembelajaran. Di akhir pembelajaran,

guru membentuk anggota kelompok dan mengangkat tema yang akan menjadi bahan

diskusi untuk semua kelompok. Guru sudah mulai ke belakang dalam menjelaskan

materi. Pembelajaran diakhiri dengan menentukan tema yang akan digunakan sebagai

bahan diskusi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 285: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

266

Lampiran 27b . Catatan Lapangan Hasil Observasi Siklus 2

Tujuan : mengetahui proses pembelajaran menulis ekposisi di kelas X-E

Lokasi : kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo

Hari : Selasa

Tanggal : 29 Oktober 2013

Waktu : 12.00 s.d. 13.30 WIB

Objek : Drs. Suryoko, M.Pd. (guru Bahasa Indonesia)

26 siswa (laki-laki 8 dan perempuan 18)

Observator : Yunianto Dwi Hartanto

Setting/Latar

Observasi dilaksanakan di ruangan kelas X-E yang berukuran lebih kurang 7 x 9

meter. Kelas X-E terletak di sebelah timur lapangan upacara. Ruangan ini menghadap

ke barat dengan tembok di cat kuning. Bagian depan kelas terdapat meja dan kursi guru.

Di dinding bagian depan tergantung sebuah papan tulis berwarna putih (whiteboard). Di

samping barat terdapat poster presiden dan wakil presiden Republik Indonesia beserta

patung burung Garuda (lambang negara Indonesia). Di samping timur terdapat papan

yang berisi bank data kelas, papan pengumuman, dan kalender.

Bagian dinding sebelah barat terdapat speaker yang digunakan untuk

memberikan informasi penting dari sekolah dan untuk media listening sewaktu Ujian

Akhir Nasional (UAN). Selain itu juga terdapat gambar pahlawan Pangeran

Diponegoro. Bagian dinding sebelah belakang/utara terdapat jam dinding dan berbagai

karya siswa. Pada bagian dinding timur terdapat tulisan poster yang berisi semangat

agar siswa berani berpendapat. Tidak hanya di dinding saja, di langit-langit kelas juga

terdapat sebuah kipas angin dan Liquid Crystal Display (LCD).

Tempat duduk siswa berjajar enam ke belakang. Terdapat 26 meja dan 26 kursi

siswa. Terdapat beberapa meja dan kursi yang tidak digunakan (memang karena tidak

digunakan). Peneliti mengambil tempat duduk paling belakang, dan berperan sebagai

partisipan pasif dalam pembelajaran. Sebelum pembelajaran peneliti menyiapkan

netbook yang akan digunakan oleh guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 286: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

267

Deskripsi

Siang itu pukul 12.05 WIB Pak Suryoko memasuki kelas X-E dengan membawa

buku paket bahasa Indonesia kelas X. Pak Suryoko menyuruh siswa untuk menyiapkan

diri sebelum pelajaran dimulai.

“Assalamualaikum warahmatulahi wabarakhatuh, selamat siang anak-anak.”

Ucap Pak Suryoko. “Walaikumsalam warahmatulahi wabarakhatuh, selamat siang Pak.”

Jawab siswa dengan serentak diiringi suara yang sedang (siswa terlihat semangatnya

berkurang, karena pelajaran bahasa Indonesia pada jam terakhir, jadi sudah banyak

energi yang digunakan untuk pelajaran sebelumnya).

Pak Suryoko kemudian mempresensi siswa kelas X-E, terdapat seorang siswa

bernama Angger Bagas Gusti Pangestu yang tidak masuk, karena izin. Lalu Pak

Suryoko membuka pelajaran.

“Apa kalian masih ingat dengan materi kemarin?” Tanya Pak Suryoko.

“Masih Pak.” Jawab siswa dengan cukup keras.

“Bagaimana dengan kerangka karangan yang kemarin kalian buat? Apa sudah

selesai dibuat? Tentunya harus sudah selesai. Sekarang kalian bergabung kembali

dengan kelompok kalian kemarin. Sambil menanti siswa bergabung dengan kelompok,

peneliti dan guru menyiapkan netbook dan menyalakan lcd proyektor yang digunakan

dalam menampilkan gambar.

“Tadi Mas Yuni sudah menyiapkan lcd dan layarnya, sekarang kalian perhatikan

kerangka yang telah kalian buat. Nanti Bapak akan menampilkan gambar-gambar yang

bisa merangsang pikiran kalian.” Tegas Pak Suryoko. (siswa nampak antusias dalam

menyimak perkataan Pak Suryoko).

Guru kemudian menampilkan slide gambar yang berisi tentang Hal-hal yang

berkenaan dengan kecelakaan, misalnya orang sedang bermain hp waktu mengendarai

mobil, jalan raya yang berlubang, minuman dan obat-obatan, dan lain-lain. Siswa

memperhatikan yang disampaikan guru, tetapi terlihat ada siswa yang masih meletakkan

kepada di atas meja.

“Dengan gambar tadi, Bapak harapkan kalian bisa terangsang dan lebih mudah

dalam menulis karangan, tetapi tetap harus sesuai dengan kerangka karangan yang telah

dibuat tadi. Jadi kalau sudah, silakan kalian membuat tulisan eksposisi sesuai dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 287: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

268

kerangka karangan tadi. Dan ingat, jangan sama dengan teman kelompok kalian

meskipun kerangkanya sama.” Jelas Pak Suryoko. (sambil memberi penjelasan, Pak

Suryoko membagikan kertas untuk membuat karangan).

Pak Suryoko mengawasi, membimbing, dan menjaga suasana kelas agar tetap

kondusif. Guru membimbing anak yang sedang menulis, membantu siswa yang

kesulitan dalam menulis. (Terlihat ada siswa yang bercakap-cakap dengan temannya).

Terlihat beberapa anak yang malah memegang hape, mereka malah bermain hape.

Tentu hal ini tidak dianjurkan dan dilarang bermain hape di saat pembelajaran

berlangsung.

“Ayo kalau sudah selesai, kertasnya dikumpulkan di depan.” Pinta Pak Suryoko.

Terlihat siswa silih berganti mengumpulkan pekerjaannya. Hingga semua sudah

terkumpul jadi satu. Bel berdering, tanda pulang sekolah tiba. “Kring kring.” Bel

berdering panjang. Pelajaran diakhiri dengan doa yang dilakukan oleh ketua kelas.

Siswa terlihat keluar kelas dan pulang ke rumah masing-masing. Peneliti dan guru

meninggalkan kelas.

Refleksi

Pembelajaran menulis eksposisi dilakukan selama dua jam, di jam terakhir. Pada

pembelajaran ini, guru mulai melanjutkan penerapan pendeketan SAVI. Di awal

pembelajaran, guru mulai mengaktifkan siswa melalui menanyakan kabar dan bertanya

tentang materi kemarin yang telah dijelaskan. Siswa terlihat menjawab pertanyaan yang

dilontarkan guru. Lalu menyuruh siswa untuk bergabung dengan kelompok yang

kemarin telah dibentuk. Lalu guru meminta untuk mancari tema yang akan

didiskusikan. Terlihat beberapa siswa menyampaikan idenya kepada guru. Kemudian

guru meminta tiap anggota kelompok untuk berdiskusi untuk membuat kerangka

tulisan. Terlihat masih ada siswa yang pasif dalam kelompok, ataupun siswa yang

bermain hp. Guru mengawasi dan memonitor kegiatan diskusi yang dilakukan oleh

setiap kelompok. Setiap kelompok didatangi oleh guru untuk diberi pengarahan dalam

diskusi.

Dalam rangkaian pendekatan SAVI, guru menayangkan gambar-gambar yang

berkaitan dengan tema yang diangkat dalam tulisan eksposisi. Dalam menayangkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 288: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

269

gambar, semua siswa tertarik dan bisa mengalihkan perhatian siswa-siswa yang sedang

berdiskusi. Hal ini tentu bernilai positif, ide dalam menulis makin bertambah dan

memudahkan dalam menulis eksposisi. Di akhir penerapan pendekatan SAVI, guru

meminta siswa untuk membuat tulisan eksposisi berdasar atas yang telah mereka alami,

siswa melaksanakan perintah guru. Guru mengawasi jalannya pembelajaran. Secara

umum guru sudah melaksanakan rencana yang sudah disepakati bersama, kelemahan di

pertemuan sebelumnya sudah teratasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 289: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

270

Lampiran 28a. Hasil Pekerjaan Siswa pada Siklus 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 290: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

271

Lampiran 28b. Hasil Pekerjaan Siswa pada Siklus 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 291: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

272

Lampiran 28c. Hasil Pekerjaan Siswa pada Siklus 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 292: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

273

Lampiran 29. Daftar Perolehan Nilai Menulis Siswa Siklus 2

No Nama Aspek Penilaian

Total

Skor I II III IV V

1 Alfian Hari Pamungkas 3 3 3 3 3 15 75

2 Amalia Rasi Devinta 3 3 3 3 3 15 75

3 Angger Bagas Gusti Pangestu

4 Arisanti Shafira Isnaeni 3 3 4 2 3 15 75

5 Arum Kusuma Wardani 3 3 3 2 2 13 65

6 Devangga Fajar Nugroho 3 4 4 2 3 16 80

7 Dwi Yuliana 3 3 3 2 2 13 65

8 Hendra Krisyanti 3 4 4 2 3 16 80

9 Herda Setiya Utami 4 3 3 3 3 16 80

10 Indri Ana 3 3 3 3 3 15 75

11 Indri Ani 3 4 4 3 3 17 85

12 Joko Waloyo 3 3 3 3 3 15 75

13 Kaymilia Fabian Tsuraya 3 3 3 3 2 14 70

14 Lisa Romadhani 3 3 3 3 2 14 70

15 Lutfah Nur Wijayanti 3 4 4 2 3 16 80

16 Nita Tri Savari 3 3 3 2 2 13 65

17 Novia Nur Hidayah 3 4 4 3 3 17 85

18 Reza Tri Utama 3 3 3 3 2 14 70

19 Risky Dwi Jayanti 3 3 3 3 2 14 70

20 Roli Russiadi 3 4 4 3 3 17 85

21 Roni Setyawan 3 3 3 3 3 15 75

22 Siska Dwi Nugrahini 3 3 4 2 3 15 75

23 Shahrul Diqi Arfiansyah 3 3 3 2 2 13 65

24 Widi Hayu Pangestuti 3 4 4 3 3 17 85

25 Winda Sagita 3 3 3 3 2 14 70

26 Yulita Widyaningsih 3 3 3 3 3 15 75

Jumlah 1870

Rata-rata 74.8

Skor = Jumlah Total x 5 = . . . .

Keterangan:

I : Isi

II : Organisasi

III : Kosakata

IV : Pengembangan Bahasa

V : Mekanik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 293: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

274

Lampiran 30a. Penilaian Kinerja Siswa dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi

Siklus II

Waktu : Pukul 11.00 – 12.45 WIB

Tanggal : Sabtu, 26 Oktober 2013

Keterangan : Siklus II, pertemuan 1

No Nama Aspek yang dinilai Total

Skor

Deskripsi

A B C Amatan

1 Alfian Hari Pamungkas 4 4 4 12 Baik

2 Amalia Rasi Devinta 3 4 4 11 Cukup

3 Angger Bagas Gusti P. 4 4 4 12 Baik

4 Arisanti Shafira Isnaeni 3 3 3 9 Cukup

5 Arum Kusuma Wardani 4 4 4 12 Baik

6 Devangga Fajar Nugroho 4 4 4 12 Baik

7 Dwi Yuliana 3 4 3 10 Cukup

8 Hendra Krisyanti 3 3 3 9 Cukup

9 Herda Setiya Utami 3 4 3 10 Cukup

10 Indri Ana 3 3 3 9 Cukup

11 Indri Ani 4 4 4 12 Baik

12 Joko Waloyo 3 3 3 9 Cukup

13 Kaymilia Fabian Tsuraya 4 4 4 12 Baik

14 Lisa Romadhani 3 3 3 9 Cukup

15 Lutfah Nur Wijayanti 5 5 5 15 Sangat Baik

16 Nita Tri Savari 4 4 3 11 Cukup

17 Novia Nur Hidayah 3 3 3 9 Cukup

18 Reza Tri Utama 4 4 4 12 Baik

19 Risky Dwi Jayanti 4 4 3 11 Cukup

20 Roli Russiadi 4 4 4 12 Baik

21 Roni Setyawan 4 4 4 12 Baik

22 Siska Dwi Nugrahini 4 4 4 12 Baik

23 Shahrul Diqi Arfiansyah 4 3 3 10 Cukup

24 Widi Hayu Pangestuti 5 5 5 15 Sangat Baik

25 Winda Sagita

26 Yulita Widyaningsih 4 4 4 12 Baik

Jumlah 93 95 91 279

Rata-rata 3.72 3.8 3.64 11.16 Cukup

Persentase 74.4% 76% 72.8% 74.4%

Rata-rata

Persentase diperoleh : ----------------------- x 100 % =

Skor Maksimal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 294: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

275

Keterangan :

Kolom aspek yang dinilai diisi dengan angka sesuai kriteria berikut :

5 = Sangat baik

4 = baik

3 = cukup

2 = kurang

1 = sangat kurang

A. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan pendapat,

dan aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 4 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, terkadang berani menyampaikan

pendapat, tetapi masih sedikit aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 3 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan pendapat,

tidak mau menyampaikan pendapat, sedikit aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 2 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, tetapi masih

belum berani menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak aktif dalam

kegiatan diskusi.

Skor 1 jika siswa tidak bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru dan

tidak mau menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak aktif dalam

kegiatan diskusi.

B. Perhatian dan konsentrasi siswa dalam pembelajaran

Skor 5 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun, tidak sibuk

dengan aktivitas sendiri, dan mencatat penjelasan materi guru.

Skor 4 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun, kadang sibuk

dengan aktivitas sendiri, dan kadang-kadang mencatat penjelasan materi guru.

Skor 3 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, kadang mengantuk, kadang melamun, kadang sibuk dengan

aktivitas sendiri, dan tidak mencatat penjelasan materi guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 295: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

276

Skor 2 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, kadang mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas sendiri.

Skor 1 jika siswa tidak memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas sendiri.

C. Minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersemangat, antusias, dan menunjukkan kesungguhan dalam

pembelajaran.

Skor 4 jika siswa bersemangat, antusias, dan kadang-kadang menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 3 jika siswa bersemangat, terkadang antusias, dan kadang-kadang

menunjukkan kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 2 jika siswa terkadang semangat, terkadang antusias, dan tidak menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 1 jika siswa terkadang semangat, tidak antusias, dan tidak menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Konversi skor kegiatan siswa di kelas

Skor total Kategori Penilaian

15 Sangat baik

12 – 14 Baik

9 – 11 Cukup

6 – 8 Kurang

5 Sangat kurang

Tanggapan peneliti

Pada pertemuan pertama siklus 2, kinerja siswa mengalami peningkatan dari

pertemuan sebelumnya. Peningkatan ini dikarenakan kinerja guru dalam pembelajaran

yang baik, kinerja siswa dikategorikan cukup.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 296: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

277

Lampiran 30b. Penilaian Kinerja Siswa dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi

Siklus II

Waktu : Pukul 12.00 – 13.30 WIB

Tanggal : Selasa, 29 Oktober 2013

Keterangan : Siklus II, pertemuan 2

No Nama Aspek yang dinilai Total

Skor

Deskripsi

A B C Amatan

1 Alfian Hari Pamungkas 4 4 4 12 Baik

2 Amalia Rasi Devinta 4 4 4 12 Baik

3 Angger Bagas Gusti P.

4 Arisanti Shafira Isnaeni 4 3 4 11 Cukup

5 Arum Kusuma Wardani 4 4 4 12 Baik

6 Devangga Fajar Nugroho 4 4 4 12 Baik

7 Dwi Yuliana 4 4 4 12 Baik

8 Hendra Krisyanti 3 4 4 11 Cukup

9 Herda Setiya Utami 4 4 4 12 Baik

10 Indri Ana 4 3 3 10 Cukup

11 Indri Ani 4 4 4 12 Baik

12 Joko Waloyo 3 4 3 10 Cukup

13 Kaymilia Fabian Tsuraya 4 4 4 12 Baik

14 Lisa Romadhani 4 4 4 12 Baik

15 Lutfah Nur Wijayanti 5 5 5 15 Sangat Baik

16 Nita Tri Savari 4 4 4 12 Baik

17 Novia Nur Hidayah 4 4 3 11 Cukup

18 Reza Tri Utama 5 4 4 13 Baik

19 Risky Dwi Jayanti 4 4 4 12 Baik

20 Roli Russiadi 5 4 4 13 Baik

21 Roni Setyawan 4 4 4 12 Baik

22 Siska Dwi Nugrahini 4 4 4 12 Baik

23 Shahrul Diqi Arfiansyah 4 4 4 12 Baik

24 Widi Hayu Pangestuti 5 5 5 15 Sangat Baik

25 Winda Sagita 4 4 4 12 Baik

26 Yulita Widyaningsih 4 4 4 12 Baik

Jumlah 102 100 99 301

Rata-rata 4.08 4 3.96 12.04 Baik

Persentase 81.6% 80% 79.2% 80.27%

Rata-rata

Persentase diperoleh : ----------------------- x 100 % =

Skor Maksimal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 297: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

278

Keterangan :

Kolom aspek yang dinilai diisi dengan angka sesuai kriteria berikut :

5 = Sangat baik

4 = baik

3 = cukup

2 = kurang

1 = sangat kurang

A. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan pendapat,

dan aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 4 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, terkadang berani menyampaikan

pendapat, tetapi masih sedikit aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 3 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan pendapat,

tidak mau menyampaikan pendapat, sedikit aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 2 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, tetapi masih

belum berani menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak aktif dalam

kegiatan diskusi.

Skor 1 jika siswa tidak bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru dan

tidak mau menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak aktif dalam

kegiatan diskusi.

B. Perhatian dan konsentrasi siswa dalam pembelajaran

Skor 5 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun, tidak sibuk

dengan aktivitas sendiri, dan mencatat penjelasan materi guru.

Skor 4 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun, kadang sibuk

dengan aktivitas sendiri, dan kadang-kadang mencatat penjelasan materi guru.

Skor 3 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, kadang mengantuk, kadang melamun, kadang sibuk dengan

aktivitas sendiri, dan tidak mencatat penjelasan materi guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 298: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

279

Skor 2 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, kadang mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas sendiri.

Skor 1 jika siswa tidak memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas sendiri.

C. Minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersemangat, antusias, dan menunjukkan kesungguhan dalam

pembelajaran.

Skor 4 jika siswa bersemangat, antusias, dan kadang-kadang menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 3 jika siswa bersemangat, terkadang antusias, dan kadang-kadang

menunjukkan kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 2 jika siswa terkadang semangat, terkadang antusias, dan tidak menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 1 jika siswa terkadang semangat, tidak antusias, dan tidak menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Konversi skor kegiatan siswa di kelas

Skor total Kategori Penilaian

15 Sangat baik

12 – 14 Baik

9 – 11 Cukup

6 – 8 Kurang

5 Sangat kurang

Tanggapan peneliti

Pada pertemuan kedua siklus 2, kinerja siswa mengalami peningkatan dari

pertemuan sebelumnya. Peningkatan ini dikarenakan kinerja guru dalam pembelajaran

yang baik, kinerja siswa dikategorikan baik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 299: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

280

Lampiran 31. Rekapitulasi Penilaian Kinerja Siswa dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi Siklus 2

No Nama

A B C

Jumlah

Deskripsi

Per. 1 Per. 2 Rata-

rata Per. 1

Per.

2

Rata-

rata Per. 1 Per. 2 Rata-rata Amatan

1 Alfian Hari Pamungkas 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 Baik

2 Amalia Rasi Devinta 3 4 3.5 4 4 4 4 4 4 11.5 Cukup

3 Angger Bagas Gusti P 4 4 4 4 4 4 12 Baik

4 Arisanti Shafira Isnaeni 3 4 3.5 3 3 3 3 4 3.5 10 Cukup

5 Arum Kusuma Wardani 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 Baik

6 Devangga Fajar Nugroho 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 Baik

7 Dwi Yuliana 3 4 3.5 4 4 4 3 4 3.5 11 Cukup

8 Hendra Krisyanti 3 3 3 3 4 3.5 3 4 3.5 10 Cukup

9 Herda Setiya Utami 3 4 3.5 4 4 4 3 4 3.5 11 Cukup

10 Indri Ana 3 4 3.5 3 3 3 3 3 3 9.5 Cukup

11 Indri Ani 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 Baik

12 Joko Waloyo 3 3 3 3 4 3.5 3 3 3 9.5 Cukup

13 Kaymilia Fabian Tsuraya 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 Baik

14 Lisa Romadhani 3 4 3.5 3 4 3.5 3 4 3.5 10.5 Cukup

15 Lutfah Nur Wijayanti 5 5 5 5 5 5 5 5 5 15 Sangat Baik

16 Nita Tri Savari 4 4 4 4 4 4 3 4 3.5 11.5 Cukup

17 Novia Nur Hidayah 3 4 3.5 3 4 3.5 3 3 3 10 Cukup

18 Reza Tri Utama 4 5 4.5 4 4 4 4 4 4 12.5 Baik

19 Risky Dwi Jayanti 4 4 4 4 4 4 3 4 3.5 11.5 Cukup

20 Roli Russiadi 4 5 4.5 4 4 4 4 4 4 12.5 Baik

21 Roni Setyawan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 Baik

22 Siska Dwi Nugrahini 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 Baik

23 Shahrul Diqi Arfiansyah 4 4 4 3 4 3.5 3 4 3.5 11 Cukup

24 Widi Hayu Pangestuti 5 5 5 5 5 5 5 5 5 15 Sangat Baik

25 Winda Sagita 4 4 4 4 4 4 12 Baik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 300: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

281

26 Yulita Widyaningsih 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 Baik

Jumlah 93 102 101.5 95 100 101.5 91 99 99 302

Rata-rata 3.72 4.08 3.90 3.8 4 3.90 3.64 3.96 3.81 11.62 Cukup

Persentase 74.4% 81.6% 78.08% 76% 80% 78.08% 72.8% 79.2% 76.15% 77.44%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 301: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

281

Lampiran 32a. Penilaian Kinerja Guru dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi

Siklus II

Waktu : Pukul 11.00 – 12.45 WIB

Tanggal : Sabtu, 26 Oktober 2013

Keterangan : Siklus II, pertemuan 1

No Kegiatan

Aspek yang

dinilai

Amatan

1 2 3 4 5

I Kegiatan Pendahuluan

1. Menyiapkan ruang,

alat, dan media

pembelajaran.

v

Guru sudah baik dalam

menyiapkan bahan sebelum

pembelajaran dimulai.

2. Memeriksa kesiapan

siswa. v

Guru sudah menyiapkan siswa

dengan mempresensi dan

menanyakan kesiapan siswa.

3. Memberikan apersepsi.

v Guru memberikan apersepsi

dengan menyinggung hasil tulisan

siswa sebelumnya.

4. Menyampaikan SK,

KD, tujuan, dan

indikator yang ingin

dicapai dalam

pembelajaran.

v

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

II Kegiatan Inti

A. Penugasan Materi

Pembelajaran

1. Mengaitkan materi

dengan pengetahuan

lain yang relevan.

v Guru mengaitkan dengan tema

yang akan dibahas dalam

kelompok.

2. Mengaitkan materi

dengan realitas

kehidupan.

v

Guru menghubungkan materi

dengan kondisi siswa (melalui

bertanya tentang kesulitan siswa).

3. Menunjukkan

penguasaan materi

pembelajaran.

v Guru menguasai materi yang

disampaikan kepada siswa.

B. Pendekatan Pembelajaran

1. Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan RPP.

v

Tahapan dalam RPP dilaksanakan

guru dengan urut.

2. Melaksanakan

pembelajaran dengan

pendekatan SAVI.

v Guru sudah mengusahakan

penerapan pendekatan SAVI

dalam pembelajaran.

3. Menjelaskan v Guru menyampaikan langkah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 302: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

282

pendekatan SAVI

kepada siswa.

khusus tentang pendekatan SAVI

dalam pembelajaran.

4. Membimbing siswa

dalam proses

pembelajaran dengan

pendekatan SAVI

kepada siswa.

v Guru memberikan pengarahan

kepada siswa dalam pembelajaran

dengan pendekatan SAVI.

5. Memanfaatkan media

dalam pembelajaran.

v Guru memanfaatkan papan tulis,

spidol, laptop, dan proyektor.

6. Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu.

v Guru melaksanakan pembelajaran

sudah sesuai dengan waktu yang

dialokasikan.

C.

Pembelajaran yang

Memicu dan Memelihara

Keterlibatan Siswa

1. Memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya.

v Guru memberikan kesempatan

untuk bertanya tentang kesulitan

yang ditemui dalam menulis.

2. Menumbuhkan

partisipasi dan

komunikasi aktif antara

guru dengan siswa dan

antara siswa dengan

siswa.

v Guru sudah melibatkan siswa

dalam kegiatan bertanya jawab.

3. Menumbuhkan

keinginan bekerja sama

dan bertanggung jawab

terhadap kelompok.

v Memberikan kesempatan siswa

untuk berdiskusi dalam

merumuskan kerangka karangan.

D. Penilaian Proses dan Hasil

Belajar

1. Memantau/mengontrol

siswa.

v Kontrol yang dilakukan belum

maksimal, tapi lebih baik dari

sebelumnya. Ada masalah baru.

2. Melakukan penilaian

akhir sesuai dengan

kompetensi.

v Menggunakan instrumen penilaian

sudah sesuai dengan tujuan

pembelajaran dengan kriteria

penilaian yang jelas.

E. Kegiatan Penutup

1. Melaksanakan

refleksi/merangkum

dengan melibatkan

siswa.

v

Sedikit melakukan refleksi di

akhir pembelajaran.

2. Melaksanakan tindak

lanjut dengan

memberikan arahan,

kegiatan, tugas sebagai

bagian dari

remidi/pengayaan.

v Berpesan agar siswa

menyelesaikan pekerjaan

kelompok di rumah.

Jumlah 77

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 303: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

283

Skor 77

Kriteria Cukup

Keterangan :

1. : sangat kurang

2. : kurang

3. : cukup

4. : baik

5. : sangat baik

Konversi skor kegiatan siswa di kelas

Skor total Kategori Penilaian

100 Sangat baik

80 – 99 Baik

60 – 79 Cukup

40 – 59 Kurang

20 – 39 Sangat kurang

Tanggapan peneliti

Pembelajaran telah dilaksanakan dengan pendekatan SAVI, meski belum selesai

pada pertemuan pertama ini. Guru sudah cukup baik dalam menjalankan perannya,

banyak siswa yang mengungkapkan kendala yang dihadapi dalam menulis. Hal ini akan

berguna bagi proses perbaikan di pertemua selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 304: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

284

Lampiran 32b. Penilaian Kinerja Guru dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi

Siklus II

Waktu : Pukul 12.00 – 13.30 WIB

Tanggal : Selasa, 29 Oktober 2013

Keterangan : Siklus II, pertemuan 2

No Kegiatan

Aspek yang

dinilai

Amatan

1 2 3 4 5

I Kegiatan Pendahuluan

1. Menyiapkan ruang,

alat, dan media

pembelajaran.

v Guru cukup baik dalam

menyiapkan bahan sebelum

pembelajaran dimulai (laptop dan

proyektor).

2. Memeriksa kesiapan

siswa.

v Guru sudah menyiapkan siswa

dengan mempresensi dan

menanyakan kesiapan siswa.

3. Memberikan apersepsi.

v Guru memberikan apersepsi

dengan menyinggung hasil tulisan

siswa sebelumnya.

4. Menyampaikan SK,

KD, tujuan, dan

indikator yang ingin

dicapai dalam

pembelajaran.

v Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

II Kegiatan Inti

A. Penugasan Materi

Pembelajaran

1. Mengaitkan materi

dengan pengetahuan

lain yang relevan.

v Guru mengaitkan pengetahuan

lain dengan tema yang akan

dibahas dalam kelompok.

2. Mengaitkan materi

dengan realitas

kehidupan.

v

Guru menghubungkan materi

dengan kondisi siswa (melalui

bertanya tentang kesulitan siswa).

3. Menunjukkan

penguasaan materi

pembelajaran.

v

Guru memberikan penjelasan jika

ada yang bertanya, karena dalam

diskusi kelompok, tetapi guru aktif

dalam menghampiri kelompok.

B. Pendekatan Pembelajaran

1. Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan RPP.

v Tahapan dalam RPP dilaksanakan

guru dengan urut.

2. Melaksanakan

pembelajaran dengan

pendekatan SAVI.

v Guru menerapan pendekatan

SAVI dalam pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 305: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

285

3. Menjelaskan

pendekatan SAVI

kepada siswa.

v

Guru tak menyampaikan langkah

khusus tentang pendekatan SAVI

dalam pembelajaran.

4. Membimbing siswa

dalam proses

pembelajaran dengan

pendekatan SAVI

kepada siswa.

v Guru memberikan pengarahan

kepada siswa dalam pembelajaran

dengan pendekatan SAVI, meski

belum merata.

5. Memanfaatkan media

dalam pembelajaran.

v Guru memanfaatkan proyektor.

6. Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu.

v Guru melaksanakan pembelajaran

sudah sesuai dengan waktu yang

dialokasikan.

C.

Pembelajaran yang

Memicu dan Memelihara

Keterlibatan Siswa

1. Memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya.

v

Guru sudah cukup memberikan

kesempatan untuk bertanya.

2. Menumbuhkan

partisipasi dan

komunikasi aktif antara

guru dengan siswa dan

antara siswa dengan

siswa.

v Guru sudah melibatkan siswa

dalam kegiatan bertanya jawab.

3. Menumbuhkan

keinginan bekerja sama

dan bertanggung jawab

terhadap kelompok.

v

Memberikan kesempatan siswa

untuk berdiskusi dalam

merumuskan kerangka karangan.

D. Penilaian Proses dan Hasil

Belajar

1. Memantau/mengontrol

siswa.

v Kontrol yang dilakukan sudah

baik dengan aktif menghampiri

tiap kelompok.

2. Melakukan penilaian

akhir sesuai dengan

kompetensi.

v Menggunakan instrumen penilaian

sudah sesuai dengan tujuan

pembelajaran dengan kriteria

penilaian yang jelas.

E. Kegiatan Penutup

1. Melaksanakan

refleksi/merangkum

dengan melibatkan

siswa.

v

Sedikit melakukan refleksi di

akhir pembelajaran.

2. Melaksanakan tindak

lanjut dengan

memberikan arahan,

kegiatan, tugas sebagai

bagian dari

remidi/pengayaan.

v Berpesan agar siswa rajin belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 306: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

286

Jumlah 74

Skor 74

Kriteria Cukup

Keterangan :

1. : sangat kurang

2. : kurang

3. : cukup

4. : baik

5. : sangat baik

Perolehan Skor

Nilai Akhir = X Skor Ideal (100) = …….

Skor Maks. (100)

Konversi skor kegiatan siswa di kelas

Skor total Kategori Penilaian

100 Sangat baik

80 – 99 Baik

60 – 79 Cukup

40 – 59 Kurang

20 – 39 Sangat kurang

Tanggapan peneliti

Pembelajaran telah dilaksanakan dengan pendekatan SAVI, siswa terlihat lebih

aktif dalam kelompok, lebih berani dalam berdiskusi. Guru sudah cukup baik dalam

menjalankan perannya, kontrol dan pengawasan guru sudah baik. Guru sudah

menjalankan urutan RPP dalam pembelajaran dengan baik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 307: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

287

Lampiran 33. Rekapitulasi Penilaian Kinerja Guru dalam Pembelajaran Menulis

Eksposisi Siklus II

No Keterangan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata Kriteria

1. Nilai 77 74 75,5 Cukup

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 308: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

288

Lampiran 34a. Foto Pembelajaran Menulis Eksposisi Siklus 2

Guru menerangkan materi menulis eksposisi dalam pembelajaran.

Guru menerangkan materi menulis eksposisi dalam pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 309: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

289

Lampiran 34b. Foto Pembelajaran Menulis Eksposisi Siklus 2

Siswa terlihat bermain hp saat diskusi kelompok berlangsung.

Beberapa siswa dalam kelompok berbeda terlihat bersenda gurau.

Siswa terlihat diskusi untuk memecahkan

masalah dalam pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 310: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

290

Lampiran 34c. Foto Pembelajaran Menulis Eksposisi Siklus 2

Siswa terlihat diskusi untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran. Siswa membuat tulisan eksposisi setelah selesai berdiskusi antaranggota dalam

kelompok.

Siswa membuat tulisan eksposisi setelah selesai berdiskusi antaranggota dalam

kelompok.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 311: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

291

Lampiran 35. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS 3

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Karangdowo

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/I

Pertemuan : 2 x pertemuan

Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf

(naratif, deskriptif, ekspositif)

Kompetensi Dasar : 4.3 Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk

ragam paragraf ekspositif.

Indikator :

1. Memahami paragraf ekposisi.

2. Memahami aspek-aspek yang diperhatikan dalam menulis

eksposisi.

3. Mendaftar topik- topik yang dapat dikembangkan menjadi

paragraf ekspositif.

4. Menyusun kerangka paragraf ekspositif.

5. Mengembangkan kerangka karangan menjadi tulisan eksposisi.

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah peserta didik mengikuti pelajaran ini diharapkan mampu:

1. Memahami paragraf ekposisi.

2. Memahami aspek-aspek yang diperhatikan dalam menulis eksposisi.

3. Mendaftar topik- topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf ekspositif.

4. Menyusun kerangka paragraf ekspositif.

5. Mengembangkan kerangka karangan menjadi tulisan eksposisi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 312: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

292

B. Materi Pembelajaran

1. Karangan ekposisi

2. EYD

C. Metode, Model, Pendekatan Pembelajaran

1. Pendekatan SAVI

2. Metode ceramah

3. Metode diskusi kelompok

4. Penugasan

D. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 x 45 menit)

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Karakter yang

Dikembangkan

1. Kegiatan Pendahuluan

1. Berdoa, presensi.

2. Apersepsi pembelajaran tentang pelajaran

sebelumnya.

10’

Komunikatif,

rasa ingin tahu,

bertanggung

jawab, bekerja

keras, mandiri

2. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

a. Guru dan siswa bertanya jawab tentang

karangan.

b. Guru menerangkan karangan eksposisi.

c. Guru mengevaluasi tulisan siswa dan

menyampaikan target yang akan dicapai dalam

pelajaran.

2. Elaborasi

a. Guru menunjukkan contoh karangan

eksposisi.

b. Guru dan siswa menentukan tema tulisan.

c. Guru membentuk kelas menjadi kelompok-

kelompok kecil.

3. Konfirmasi

a. Siswa bekerja sama menentukkan kerangka

70’

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 313: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

293

karangan.

b. Guru membantu mengarahkan siswa.

c. Siswa bertanya tentang materi yang belum

jelas.

d. Guru mengontrol jalannya pelajaran.

3. Kegiatan Penutup

1. Guru merefleksi pembelajaran yang

dilakukan.

2. Guru menugasi siswa.

10’

Pertemuan 2 (2 x 45 menit)

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Karakter yang

Dikembangkan

1. Kegiatan Pendahuluan

1. Berdoa, presensi.

2. Apersepsi pembelajaran tentang pertemuan

sebelumnya.

10’

Komunikatif,

rasa ingin tahu,

bertanggung

jawab, bekerja

keras, mandiri

2. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

a. Guru mengarahkan siswa untuk

mendiskusikan kerangka karangan.

2. Elaborasi

a. Siswa bersama kelompok membuat kerangka

karangan.

b. Guru menayangkan gambar di depan kelas.

c. Siswa membuat karangan eksposisi.

3. Konfirmasi

a. Guru membimbing kelompok.

70’

3. Kegiatan Penutup

1. Guru merefleksi pembelajaran yang

dilakukan.

2. Guru mengucap salam.

10’

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 314: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

294

E. Media dan Sumber Belajar

1. Tim MGMP Bahasa dan Sastra Indonesia SMA. 2013. Bahasa dan Sastra

Indonesia. Klaten: Perdana.

2. Media gambar

3. Lembar Kerja Siswa

4. EYD

F. Penilaian

Penilaian Proses dan penilaian keterampilan menulis eksposisi siswa.

1. Penilaian Proses Pembelajaran

No

Nama Siswa

Aspek yang Dinilai Total

Skor

Deskripsi

Pengamatan

A B C

1 Alfian Hari Pamungkas

2 Amalia Rasi Devinta

3 Angger Bagas Gusti P.

4 Arisanti Shafira Isnaeni

5 Arum Kusuma Wardani

6 Devangga Fajar Nugroho

7 Dwi Yuliana

8 Hendra Krisyanti

9 Herda Setiya Utami

10 Indri Ana

11 Indri Ani

12 Joko Waloyo

13 Kaymilia Fabian Tsuraya

14 Lisa Romadhani

15 Lutfah Nur Wijayanti

16 Nita Tri Savari

17 Novia Nur Hidayah

18 Reza Tri Utama

19 Risky Dwi Jayanti

20 Roli Russiadi

21 Roni Setyawan

22 Siska Dwi Nugrahini

23 Shahrul Diqi Arfiansyah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 315: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

295

24 Widi Hayu Pangestuti

25 Winda Sagita

26 Yulita Widyaningsih

Jumlah

Rata-rata

Persentase (%)

Rata-rata

Persentase diperoleh : ----------------------- x 100 % =

Skor Maksimal

Keterangan :

Kolom aspek yang dinilai diisi dengan angka sesuai kriteria berikut :

5 = Sangat baik

4 = baik

3 = cukup

2 = kurang

1 = sangat kurang

A. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan

pendapat, dan aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 4 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, terkadang berani

menyampaikan pendapat, tetapi masih sedikit aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 3 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan

pendapat, tidak mau menyampaikan pendapat, sedikit aktif dalam kegiatan

diskusi.

Skor 2 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, tetapi

masih belum berani menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak

aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 1 jika siswa tidak bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru dan

tidak mau menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak aktif dalam

kegiatan diskusi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 316: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

296

B. Perhatian dan konsentrasi siswa dalam pembelajaran

Skor 5 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi

dan menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun, tidak

sibuk dengan aktivitas sendiri, dan mencatat penjelasan materi guru.

Skor 4 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi

dan menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun, kadang

sibuk dengan aktivitas sendiri, dan kadang-kadang mencatat penjelasan materi

guru.

Skor 3 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, kadang mengantuk, kadang melamun, kadang sibuk dengan

aktivitas sendiri, dan tidak mencatat penjelasan materi guru.

Skor 2 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, kadang mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas

sendiri.

Skor 1 jika siswa tidak memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas sendiri.

C. Minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersemangat, antusias, dan menunjukkan kesungguhan dalam

pembelajaran.

Skor 4 jika siswa bersemangat, antusias, dan kadang-kadang menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 3 jika siswa bersemangat, terkadang antusias, dan kadang-kadang

menunjukkan kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 2 jika siswa terkadang semangat, terkadang antusias, dan tidak menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 1 jika siswa terkadang semangat, tidak antusias, dan tidak menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 317: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

297

Konversi skor kegiatan siswa di kelas

Skor total Kategori Penilaian

15 Sangat baik

12 – 14 Baik

9 – 11 Cukup

6 – 8 Kurang

5 Sangat kurang

2. Penilaian Keterampilan Menulis Eksposisi

Jenis Tagihan : Tes Tulis

Bentuk penilaian : Rubrik Penilaian

Soal/Instrumen :

Buatlah tulisan eksposisi dengan sesuai dengan kerangka yang sudah dibuat

kelompok! Perhatikan teknik penulisannya!

Pedoman Penskoran

Aspek Skor Kriteria

I

S

I

4

3

2

1

Baik: padat informasi * substansif * pengembangan tesis tuntas

* relevan dengan permasalahan dan tuntas.

Cukup: informasi cukup * substansi cukup * pengembangan

tesis cukup * relevan dengan permasalahan dan cukup lengkap.

Kurang: informasi terbatas * substansi kurang * pengembangan

tesis terbatas * cukup relevan dengan permasalahan tetapi kurang

lengkap.

Sangat Kurang: tidak berisi informasi * tidak ada substansi *

tidak ada pengembangan tesis * tidak relevan dengan

permasalahan dan tidak lengkap.

O

R

G

A

N

I

S

A

S

I

4

3

2

1

Baik: pengungkapan gagasan lancar * gagasan diungkapkan

dengan jelas * padat * tertata dengan baik * urutan logis * ada

kohesif dan koheren.

Cukup: pengungkapan gagasan kurang lancar * gagasan kurang

terorganisasi tetapi ide utama terlihat * bahan pendukung

terbatas * urutan logis tetapi tidak lengkap * cukup kohesif dan

koheren.

Kurang: pengungkapan gagasan tidak lancar * gagasan kacau,

terpotong-potong atau melompat-lompat * urutan logis tetapi

tidak lengkap * kurang kohesif dan koheren.

Sangat Kurang: pengungkapan gagasan tidak komunikatif *

gagasan tidak terorganisasi * tidak kohesif dan koheren serta

tidak layak nilai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 318: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

298

K

O

S

A

K

A

T

A

4

3

2

1

Baik: pemanfaatan potensi kata sangat baik * pilihan kata dan

ungkapan tepat * menguasai pembentukan kata.

Cukup: pemanfaatan potensi kata baik * pilihan kata dan

ungkapan kadang-kadang kurang tepat * cukup menguasai

pembentukan kata.

Kurang: pemanfaatan potensi kata terbatas * pilihan kata dan

ungkapan kadang-kadang kurang tepat * kurang menguasai

pembentukan kata.

Sangat Kurang: pemanfaatan potensi sangat terbatas * sering

terjadi kesalahan penggunaan kosa kata dan merusak makna *

tidak menguasai pembentukan kata.

P

E

N

G

B

A

H

A

S

A

4

3

2

1

Baik: konstruksi kalimat lengkap dan efektif * hanya terjadi

sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan.

Cukup: konstruksi kalimat sederhana tetapi efektif * kesalahan

kecil pada konstruksi kalimat * terjadi sejumlah kesalahan tetapi

makna tidak kabur.

Kurang: terjadi kesalahan serius dalam rangkaian kalimat *

makna membingungkan atau kabur.

Sangat Kurang: tidak menguasai aturan sintaksis * terdapat

banyak kesalahan * tidak komunikatif * tidak layak nilai.

M

E

K

A

N

I

K

4

3

2

1

Baik: menguasai aturan penulisan * hanya terdapat beberapa

kesalahan ejaan dan tanda baca * rapi dan bersih.

Cukup: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan dan tanda baca

tetapi tidak mengaburkan makna * cukup rapi dan bersih.

Kurang: sering terjadi kesalahan ejaan dan tanda baca * makna

membingungkan atau kabur * kurang rapi dan bersih.

Sangat Kurang: tidak menguasai aturan penulisan * terdapat

banyak kesalahan ejaan * tulisan tidak terbaca * tidak rapi dan

tidak bersih * tidak layak nilai.

Hartfield (dalam Nurgiyantoro, 2009: 307), dengan modifikasi peneliti.

Nilai = Skor total x 5 = . . . . . .

Karangdowo, November 2013

Guru Pengampu Peneliti

Drs. Suryoko, M.Pd. Yunianto Dwi Hartanto

NIP 19620203 199403 1 007 NIM S841208050

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Karangdowo

Drs. Sahana, M.M.

NIP 19651105 198803 1 011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 319: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

299

LAMPIRAN

Materi Pembelajaran Menulis Eksposisi

Dalam bahasa Indonesia, terdapat beberapa jenis karangan. Setiap karangan pada

hakikatnya menyampaikan ide dan gagasan kepada pembaca. Menurut beberapa ahli,

seperti Gorys Keraf (1999: 6-7) membagi karangan atau wacana menjadi lima jenis

berdasarkan tujuan umum yang tersirat di balik wacana tersebut, yaitu: (1) eksposisi; (2)

eksposisi; (3) persuasi; (4) deskripsi; dan (5) narasi.

1) Eksposisi

Tulisan eksposisi menurut Semi (1990: 36) adalah tulisan yang bertujuan

menjelaskan atau memberikan informasi tentang sesuatu. Dalam tulisan ini

dipaparkan suatu kejadian atau masalah analitis dan kronologis supaya pembaca

dapat memahami informasi tersebut. Wacana ini digunakan untuk menjelaskan wujud

dan hakikat suatu objek. Selain itu, juga digunakan untuk menjelaskan bagaimana

pertalian suatu objek dengan objek lain.

Senada dengan pendapat di atas, Keraf (1999: 7) menjelaskan bahwa

eksposisi adalah bentuk wacana yang tujuan utamanya adalah memberitahukan atau

memberi informasi mengenai suatu objek. Hampir sama dengan pendapat tersebut,

Slamet (2009: 103) mengungkapkan bahwa eksposisi adalah ragam wacana yang

dimaksudkan untuk menerangkan, menyampaikan, atau menguraikan sesuatu hal

yang dapat memperluas atau menambah pengetahuan dan pandangan pembacanya.

Sasarannya adalah menginformasikan sesuatu tanpa ada maksud mempengaruhi

pikiran, perasaan, dan sikap pembacanya. Fakta dan ilustrasi yang disampaikan

penulis sekedar memperjelas apa yang akan disampaikannya.

Sementara itu Muchlisoh (1991: 134) menyatakan bahwa eksposisi

merupakan karangan yang berusaha menerangkan atau menjelaskan sesuatu yang

dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang. Eksposisi sering

digunakan dalam menyampaikan uraian-uraian ilmiah, ilmiah populer, dan uraian

ilmiah lainnya yang pada prinsipnya tidak berusaha mempengaruhi pendapat orang

lain. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disintesis bahwa tulisan eksposisi

merupakan tulisan yang menjelaskan dan menginformasikan sesuatu yang dapat

menambah pengetahuan seseorang atau pembaca.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 320: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

300

2) Persuasi

Persuasi merupakan bentuk tulisan yang berusaha mempengaruhi orang lain

atau pembaca. Pengaruh yang diberikan tersebut agar para pendengar ataupun

pembaca melakukan sesuatu bagi orang yang melakukan persuasi walaupun pembaca

atau pendengar sebenarnya tidak terlalu paham dan percaya dengan apa yang

dikatakan itu.

Senada dengan pendapat di atas, Slamet (2009: 104) menyatakan bahwa

persuasi adalah ragam wacana yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan

pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan penulisnya. Berbeda

dengan eksposisi yang pendekatannya bersifat rasional dan diarahkan untuk

mencapai kebenaran, sedangkan persuasi lebih menggunakan pendekatan emosional.

Persuasi dikatakan penyimpangan dari eksposisi karena dalam eksposisi

terdapat usaha untuk membujuk atau meyakinkan pembaca didasarkan pada

kelogisan pembuktian fakta-fakta yang disajikan. Dalam persuasi biasanya

menggunakan pendekatan emotif, yaitu pendekatan yang berusaha membangkitkan

dan merangsang emosi agar mengarahkan mereka pada tujuan yang ingin dicapai

penulis. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disintesis bahwa tulisan

persuasi adalah tulisan yang berusaha mempengaruhi orang lain yang disajikan

dengan fakta-fakta yang logis.

3) Deskripsi

Deskripsi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu

objek atau suatu hal sedemikian rupa sehingga objek itu seolah-olah berada di depan

mata kepala pembaca, seakan-akan pembaca melihat sendiri objek tersebut (Keraf,

1999: 16). Muchlisoh (1991: 131) menyatakan bahwa melalui deskripsi, seorang

penulis berusaha memindahkan kesan-kesan hasil pengamatan dan perasaannya

kepada pembaca dengan menjelaskan sifat dan semua perincian yang ada dalam

sebuah objek.

Deskripsi menurut Slamet (2009: 103) adalah ragam wacana yang melukiskan

atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan,

pengalaman, dan perasaan penulisnya. Sasarannya adalah menciptakan atau

memungkinkan terciptanya imajinasi pembaca, sehingga dia seolah-olah melihat,

mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dialami penulisnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 321: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

301

Deskripsi disebut juga pelukisan atau penggambaran. Hal itu dikarenakan

rincian tentang objek tulisan dapat memberi pengaruh pada sensitivitas dan imajinasi

pembaca serta menjadikan pembaca seolah ikut mendengar seolah ikut mendengar,

merasakan, atau mengalami langsung objek tersebut. Karangan ini berhubungan

dengan pengalaman pancaindra pembaca seperti penglihatan, pendengaran, perabaan,

penciuman, dan perasaan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disintesis

bahwa tulisan deskripsi adalah tulisan yang berusaha menyajikan suatu objek agar

seolah-olah berada di depan pandangan pembaca berdasarkan hasil pengamatan,

pengalaman, dan perasaan penulisnya.

4) Narasi

Narasi merupakan wacana yang mengisahkan suatu kejadian. Lebih jelasnya

Muchlisoh (1991: 127) menyatakan bahwa narasi merupakan suatu bentuk wacana

yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-

olah pembaca melihat atau mangalami sendiri peristiwa tersebut. Oleh karena itu,

unsur yang paling penting dalam sebuah narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan

yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu.

Hampir sama dengan pendapat di atas, Slamet (2009: 103) menyatakan bahwa

narasi adalah ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu peristiwa.

Sasarannya adalah memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya kepada pembaca

mengenai fase, urutan, langkah, atau rangkaian terjadinya sesuatu hal.

Tulisan narasi menurut Semi (1990: 32) merupakan bentuk tulisan yang

bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan

perkembangan dari waktu ke waktu. Sementara itu, Keraf (1999: 17) menyatakan

narasi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu peristiwa

atau kejadian, sehingga peristiwa itu tampak seolah-olah dialami sendiri oleh para

pembaca. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disintesis bahwa tulisan narasi

merupakan tulisan yang berusaha mengisahkan suatu peristiwa sesuai urutan waktu

dan seolah-olah pembaca mengalami peristiwa tersebut.

5) Eksposisi

Eksposisi merupakan sebuah tulisan yang berusaha membuktikan suatu

kebenaran. Penulis berusaha meyakinkan pembaca untuk menerima suatu kebenaran

dengan mengajukan bukti-bukti atau fakta-fakta yang menguatkan argumen penulis.

Slamet (2009: 104) menyatakan bahwa eksposisi adalah ragam wacana yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 322: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

302

dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan

oleh penulisnya.

Lebih lanjut Muchlisoh (1991: 135) memaparkan bahwa untuk memperkuat

ide atau pendapatnya, penulis wacana eksposisi harus menyertakan data-data

pendukung. Tujuannya adalah pembaca agar yakin atas kebenaran yang disampaikan

penulis. Dalam karangan eksposisi, biasanya ditemukan beberapa ciri yang mudah

dikenali. Ciri-ciri tersebut misalnya (1) ada pernyataan, ide, atau pendapat yang

dikemukakan penulisnya; (2) alasan, data, atau fakta yang mendukung; dan (3)

pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan.

Data dan fakta yang digunakan untuk menyusun wacana atau karangan

eksposisi dapat diperoleh melalui wawancara, angket, observasi, penelitian lapangan,

dan penelitian kepustakaan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disintesis

bahwa tulisan eksposisi adalah tulisan yang berusaha meyakinkan pembaca yang

diikuti dengan fakta-fakta pendukung untuk memperkuat argumen penulis agar

pembaca percaya atau menerima argumen penulis.

Dalam membuat tulisan eksposisi, terdapat beberapa hal penting, antara lain:

1. Data faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat

historis tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu peristiwa terjadi,

dan sebagainya;

2. Suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta; dan

3. Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian.

Langkah-langkah Menulis Eksposisi

1. menentukan tema,

2. menentukan tujuan karangan,

3. memilih data yang sesuai dengan tema, dan

4. membuat kerangka karangan, mengembangkan kerangka menjadi karangan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 323: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

303

Contoh Gambar yang Disajikan dalam Pembelajaran pada Siklus 3

Gambar akibat orang yang suka mengonsumsi rokok

Gambar peringatan bahaya merokok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 324: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

304

Contoh Gambar yang Disajikan dalam Pembelajaran pada Siklus 3

Gambar salah satu akibat merokok, yaitu bisa jadi pemborosan

Gambar menyalakan rokok sama saja menyalakan bom waktu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 325: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

305

Lampiran 36a. Catatan Lapangan Hasil Observasi Siklus 3

Tujuan : mengetahui proses pembelajaran menulis ekposisi di kelas X-E

Lokasi : kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo

Hari : Sabtu

Tanggal : 2 November 2013

Waktu : 11.00 s.d. 12.45 WIB

Objek : Drs. Suryoko, M.Pd. (guru Bahasa Indonesia)

26 siswa (laki-laki 8 dan perempuan 18)

Observator : Yunianto Dwi Hartanto

Setting/Latar

Observasi dilaksanakan di ruangan kelas X-E yang berukuran lebih kurang 7 x 9

meter. Kelas X-E terletak di sebelah timur lapangan upacara. Ruangan ini menghadap ke

barat dengan tembok di cat kuning. Bagian depan kelas terdapat meja dan kursi guru. Di

dinding bagian depan tergantung sebuah papan tulis berwarna putih (whiteboard). Di

samping barat terdapat poster presiden dan wakil presiden Republik Indonesia beserta

patung burung Garuda (lambang negara Indonesia). Di samping timur terdapat papan

yang berisi bank data kelas, papan pengumuman, dan kalender.

Bagian dinding sebelah barat terdapat speaker yang digunakan untuk memberikan

informasi penting dari sekolah dan untuk media listening sewaktu Ujian Akhir Nasional

(UAN). Selain itu juga terdapat gambar pahlawan Pangeran Diponegoro. Bagian dinding

sebelah belakang/utara terdapat jam dinding dan berbagai karya siswa. Pada bagian

dinding timur terdapat tulisan poster yang berisi semangat agar siswa berani berpendapat.

Tidak hanya di dinding saja, di langit-langit kelas juga terdapat sebuah kipas angin dan

Liquid Crystal Display (LCD).

Tempat duduk siswa berjajar enam ke belakang. Terdapat 26 meja dan 26 kursi

siswa. Terdapat beberapa meja dan kursi yang tidak digunakan (memang karena tidak

digunakan). Peneliti mengambil tempat duduk paling belakang, dan berperan sebagai

partisipan pasif dalam pembelajaran. Sebelum pembelajaran peneliti menyiapkan

netbook yang akan digunakan oleh guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 326: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

306

Deskripsi

Siang itu pukul 11.05 WIB Pak Suryoko memasuki kelas X-E dengan membawa

buku paket bahasa Indonesia kelas X. Pak Suryoko menyuruh siswa untuk menyiapkan

diri sebelum pelajaran dimulai.

“Assalamualaikum warahmatulahi wabarakhatuh, selamat siang anak-anak.”

Ucap Pak Suryoko. “Walaikumsalam warahmatulahi wabarakhatuh, selamat siang Pak.”

Jawab siswa dengan serentak diiringi suara yang sedang (siswa terlihat semangat dalam

menjawab, tetapi masih terdapat beberapa siswa yang terlihat kurang bersemangat).

Pak Suryoko kemudian mempresensi siswa kelas X-E, semua siswa hadir dalam

pembelajaran. Lalu Pak Suryoko membuka pelajaran. Dalam pembelajaran kali ini, guru

mengusahakan dilaksanakan dengan santai, agar suasana lebih nyaman.

“Anak-anak, nilai menulis kalian kemarin sudah jadi, dan sudah dinilai. Namun

belum sesuai target, kurang sedikit lagi. Masih terdapat beberapa anak yang belum

mencapai target. Nah, kita akan mencoba membahas lagi mengenai materi kemarin.

Semoga kalian tidak bosan ya.” Ungkap Pak Suryoko.

“Lha memangnya berapa ta Pak targetnya? Tanya salah seorang siswa.

“75% dari jumlah kalian harus tuntas, sekitar 19 siswa, jadi ya tinggal sedikit

lagi.” Jawab Pak Suryoko. Guru menyampaikan kembali materi menulis eksposisi. Selain

itu, Pak Suryoko juga menyinggung tentang EYD, karena dalam tulisan siswa masih saja

terdapat kesalahan yang berhubungan dengan EYD. Selain itu, beliau juga mengingatkan

agar percaya diri dan tidak meniru tulisan teman. Beliau memperingatkan siswa agar

tidak menggunakan HP dalam pelajaran.

“Sampai di sini ada yang mau ditanyakan apa tidak? Bisa diterapkan dalam

pelajaran ta?” Tanya Pak Suryoko.

“Mudah Pak.” Jawab siswa.

Pak Suryoko membentuk siswa menjadi lima kelompok, masing-masing

kelompok terdiri atas 5 dan 6 orang. Kelompok dibuat berdasarkan nomor presensi, 1-5,

6-10, dan seterusnya. Pak Suryoko mengarahkan siswa untuk segera bergabung dengan

kelompok yang telah dibentuk.

Setelah situasi agak tenang, Pak Suryoko langsung melempar tema yang disukai

oleh siswa.

“Kita harus menentukan tema dulu agar lebih mudah dalam menulis, ada yang

mau mengusulkan tema?” Tanya Pak Suryoko. Setelah bertanya jawab dengan siswa,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 327: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

307

akhirnya dipilih tema tentang “merokok”, tema ini dipilih karena beberapa kasus yang

terjadi di SMA Karangdowo. Pak Suryoko menyuruh kepada anggota kelompok untuk

diskusi menentukan kerangka yang sesuai dengan tema “merokok”. Guru berkeliling

sambil mengawasi proses diskusi yang dilakukan oleh siswa. Terlihat siswa bertanya

kepada Pak Suryoko tentang materi yang didiskusikan.

“Kring kring.” Bel berdering panjang, tanda jam pelajaran usai dan waktunya

pulang tiba. Pak Suryoko berpesan agar segera menyelesaikan kerangka di rumah.

Pelajaran diakhiri dengan doa yang dilakukan oleh ketua kelas. Siswa terlihat keluar

kelas dan pulang ke rumah masing-masing. Peneliti dan guru meninggalkan kelas.

Refleksi

Pembelajaran menulis eksposisi berlangsung selama dua jam pelajaran. Tentu

saja sudah cukup banyak energi yang terkuras. Pembelajaran ini, guru mengevaluasi dan

menyampaikan hasil tulisan siswa yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumya.

Pembelajaran kali ini dilaksanakan masih menggunakan pendekatan SAVI, tentu saja

dengan perencanaan yang lebih baik.

Guru melakukan evaluasi hingga selesai dengan baik, guru lalu membuat contoh

tulisan eksposisi di depan kelas dengan tema dan gambar yang disajikan di pertemuan

sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran betapa mudahnya membuat

tulisan eksposisi. Di akhir pembelajaran, guru membentuk anggota kelompok dan

mengangkat tema yang akan menjadi bahan diskusi untuk semua kelompok. Guru sudah

mulai ke belakang dalam menjelaskan materi. Pembelajaran diakhiri dengan menentukan

tema yang akan digunakan sebagai bahan diskusi. Pembelajaran terlihat aktif dan siswa

terlihat bersemangat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 328: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

308

Lampiran 36b. Catatan Lapangan Hasil Observasi Siklus 3

Tujuan : mengetahui proses pembelajaran menulis ekposisi di kelas X-E

Lokasi : kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo

Hari : Selasa

Tanggal : 5 November 2013

Waktu : 12.00 s.d. 13.30 WIB

Objek : Drs. Suryoko, M.Pd. (guru Bahasa Indonesia)

26 siswa (laki-laki 8 dan perempuan 18)

Observator : Yunianto Dwi Hartanto

Setting/Latar

Observasi dilaksanakan di ruangan kelas X-E yang berukuran lebih kurang 7 x 9

meter. Kelas X-E terletak di sebelah timur lapangan upacara. Ruangan ini menghadap ke

barat dengan tembok di cat kuning. Bagian depan kelas terdapat meja dan kursi guru. Di

dinding bagian depan tergantung sebuah papan tulis berwarna putih (whiteboard). Di

samping barat terdapat poster presiden dan wakil presiden Republik Indonesia beserta

patung burung Garuda (lambang negara Indonesia). Di samping timur terdapat papan

yang berisi bank data kelas, papan pengumuman, dan kalender.

Bagian dinding sebelah barat terdapat speaker yang digunakan untuk memberikan

informasi penting dari sekolah dan untuk media listening sewaktu Ujian Akhir Nasional

(UAN). Selain itu juga terdapat gambar pahlawan Pangeran Diponegoro. Bagian dinding

sebelah belakang/utara terdapat jam dinding dan berbagai karya siswa. Pada bagian

dinding timur terdapat tulisan poster yang berisi semangat agar siswa berani berpendapat.

Tidak hanya di dinding saja, di langit-langit kelas juga terdapat sebuah kipas angin dan

Liquid Crystal Display (LCD).

Tempat duduk siswa berjajar enam ke belakang. Terdapat 26 meja dan 26 kursi

siswa. Terdapat beberapa meja dan kursi yang tidak digunakan (memang karena tidak

digunakan). Peneliti mengambil tempat duduk paling belakang, dan berperan sebagai

partisipan pasif dalam pembelajaran. Sebelum pembelajaran peneliti menyiapkan

netbook yang akan digunakan oleh guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 329: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

309

Deskripsi

Siang itu pukul 11.05 WIB Pak Suryoko memasuki kelas X-E dengan membawa

buku paket bahasa Indonesia kelas X. Pak Suryoko menyuruh siswa untuk menyiapkan

diri sebelum pelajaran dimulai.

“Assalamualaikum warahmatulahi wabarakhatuh, selamat siang anak-anak.”

Ucap Pak Suryoko. “Walaikumsalam warahmatulahi wabarakhatuh, selamat siang Pak.”

Jawab siswa dengan serentak diiringi suara yang sedang (siswa terlihat semangat dalam

menjawab salam).

Pak Suryoko kemudian mempresensi siswa kelas X-E, terdapat siswa bernama

Angger Bagas Gusti Pangestu dan Yulita Widyaningsih yang tidak masuk, karena alfa

dan Amalia Radi Devinta yang sakit, tiga siswa tidak hadir dalam pembelajaran. Lalu

Pak Suryoko membuka pelajaran.

“Apa kalian masih ingat dengan materi kemarin?” Tanya Pak Suryoko.

“Masih Pak.” Jawab siswa dengan cukup keras.

“Bagaimana dengan kerangka karangan yang kemarin kalian buat? Apa sudah

selesai dibuat? Seperti biasa, kerangka itu nanti akan kalian gunakan membuat tulisan

eksposisi. Sekarang kalian bergabung kembali dengan kelompok kalian kemarin. Dicek

ulang, biar mantap. Sambil menanti siswa bergabung dengan kelompok, peneliti dan guru

menyiapkan netbook dan menyalakan lcd proyektor yang digunakan dalam menampilkan

gambar.

“Nah, kalian liat di depan kalian, sekarang kalian perhatikan kerangka yang telah

kalian buat. Nanti Bapak akan menampilkan gambar-gambar yang bisa menghibur kalian

kalian.” Tegas Pak Suryoko. (siswa nampak antusias dalam menyimak perkataan Pak

Suryoko).

Guru kemudian menampilkan slide gambar yang berisi tentang Hal-hal yang

berkenaan dengan merokok, misalnya gambar jantung yang dililit rokok, rokok yang

dibuat seperti pocong, janin yang mati, dan sebagainya. Siswa memperhatikan yang

disampaikan guru, semua siswa tertawa karena gambar yang disajikan menarik

perhatikan mereka.

“Dengan gambar tadi, Bapak harapkan kalian bisa terangsang dan lebih mudah

dalam menulis karangan, tetapi tetap harus sesuai dengan kerangka karangan yang telah

dibuat tadi. Jadi kalau sudah, silakan kalian membuat tulisan eksposisi sesuai dengan

kerangka karangan tadi. Dan ingat, jangan sama dengan teman kelompok kalian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 330: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

310

meskipun kerangkanya sama.” Jelas Pak Suryoko. (sambil memberi penjelasan, Pak

Suryoko membagikan kertas untuk membuat karangan).

Pak Suryoko mengawasi, membimbing, dan menjaga suasana kelas agar tetap

kondusif. Guru membimbing anak yang sedang menulis, membantu siswa yang kesulitan

dalam menulis. “Ayo kalau sudah selesai, kertasnya dikumpulkan di depan.” Pinta Pak

Suryoko. Terlihat siswa silih berganti mengumpulkan pekerjaannya. Hingga semua

sudah terkumpul jadi satu. Bel berdering, tanda pulang sekolah tiba. “Kring kring.” Bel

berdering panjang. Pelajaran diakhiri dengan doa dan guru menyampaikan pesan dan

mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan dengan pendekatan SAVI. Siswa

terlihat keluar kelas dan pulang ke rumah masing-masing. Peneliti dan guru

meninggalkan kelas.

Refleksi

Pada siklus ketiga ini hanya dilakukan dalam dua kali pertemuan. Hal ini

dilakukan agar mencapai target yang direncakan di awal. Dalam pembelajaran, guru

langsung meminta siswa untuk bergabung dengan kelompok masing-masing. Guru

terlihat lebih aktif daripada pertemuan sebelumnya, mulai dari lanjutan pembentukan

kelompok hingga penayangan gambar yang dilakukan oleh guru. Hal ini dilakukan untuk

mengefektifkan waktu yang ada. Guru terlihat menghampiri setiap kelompok untuk

memberikan arahan dan pengawasan. Dengan waktu yang singkat, siswa secara tidak

langsung harus bisa membuat tulisan dengan waktu yang lebih singkat. Guru sudah

menjalankan peran dengan baik. Semua siswa yang masuk bisa mengumpulkan

tulisannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 331: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

311

Lampiran 37a. Hasil Pekerjaan Siswa pada Siklus 3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 332: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

312

Lampiran 37b. Hasil Pekerjaan Siswa pada Siklus 3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 333: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

313

Lampiran 37c. Hasil Pekerjaan Siswa pada Siklus 3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 334: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

314

Lampiran 38. Daftar Perolehan Nilai Menulis Siswa Siklus 3

No Nama Aspek Penilaian

Total

Skor I II III IV V

1 Alfian Hari Pamungkas 3 3 3 3 2 14 70

2 Amalia Rasi Devinta - - - - - - -

3 Angger Bagas Gusti Pangestu - - - - - - -

4 Arisanti Shafira Isnaeni 3 3 4 3 3 16 80

5 Arum Kusuma Wardani 3 4 4 3 3 17 85

6 Devangga Fajar Nugroho 3 4 3 3 2 15 75

7 Dwi Yuliana 3 3 3 3 2 14 70

8 Hendra Krisyanti 3 4 4 3 3 17 85

9 Herda Setiya Utami 3 4 4 3 3 17 85

10 Indri Ana 3 3 3 3 3 15 75

11 Indri Ani 3 4 4 3 3 17 85

12 Joko Waloyo 3 4 3 3 3 16 80

13 Kaymilia Fabian Tsuraya 3 3 3 3 3 15 75

14 Lisa Romadhani 3 3 3 3 3 15 75

15 Lutfah Nur Wijayanti 3 4 4 3 3 17 85

16 Nita Tri Savari 3 4 3 3 2 15 75

17 Novia Nur Hidayah 3 3 4 3 3 16 80

18 Reza Tri Utama 3 3 3 3 3 15 75

19 Risky Dwi Jayanti 3 4 3 3 3 16 80

20 Roli Russiadi 3 4 3 3 2 15 75

21 Roni Setyawan 3 4 3 2 3 15 75

22 Siska Dwi Nugrahini 3 3 4 2 3 15 75

23 Shahrul Diqi Arfiansyah 3 3 3 3 2 14 70

24 Widi Hayu Pangestuti 3 4 4 3 3 17 85

25 Winda Sagita 3 4 3 3 3 16 80

26 Yulita Widyaningsih - - - - - - -

Jumlah 1795

Rata-rata 78

Skor = Jumlah Total x 5 = . . . .

Keterangan:

I : Isi

II : Organisasi

III : Kosakata

IV : Pengembangan Bahasa

V : Mekanik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 335: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

315

Lampiran 39a. Penilaian Kinerja Siswa dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi

Siklus III

Waktu : Pukul 11.00 – 12.45 WIB

Tanggal : Sabtu, 2 November 2013

Keterangan : Siklus III, pertemuan 1

No Nama Aspek yang dinilai Total

Skor

Deskripsi

A B C Amatan

1 Alfian Hari Pamungkas 4 5 4 13 Baik

2 Amalia Rasi Devinta 4 4 4 12 Baik

3 Angger Bagas Gusti P. 4 4 4 12 Baik

4 Arisanti Shafira Isnaeni 4 4 4 12 Baik

5 Arum Kusuma Wardani 4 4 4 12 Baik

6 Devangga Fajar Nugroho 4 4 4 12 Baik

7 Dwi Yuliana 5 5 4 14 Baik

8 Hendra Krisyanti 5 5 4 14 Baik

9 Herda Setiya Utami 5 5 4 14 Baik

10 Indri Ana 4 4 4 12 Baik

11 Indri Ani 4 4 4 12 Baik

12 Joko Waloyo 4 4 4 12 Baik

13 Kaymilia Fabian Tsuraya 5 4 4 13 Baik

14 Lisa Romadhani 4 4 4 12 Baik

15 Lutfah Nur Wijayanti 5 5 5 15 Sangat Baik

16 Nita Tri Savari 4 4 4 12 Baik

17 Novia Nur Hidayah 4 4 4 12 Baik

18 Reza Tri Utama 4 4 4 12 Baik

19 Risky Dwi Jayanti 4 4 4 12 Baik

20 Roli Russiadi 4 4 4 12 Baik

21 Roni Setyawan 4 4 4 12 Baik

22 Siska Dwi Nugrahini 4 4 4 12 Baik

23 Shahrul Diqi Arfiansyah 4 4 4 12 Baik

24 Widi Hayu Pangestuti 5 5 5 15 Sangat Baik

25 Winda Sagita 5 4 4 13 Baik

26 Yulita Widyaningsih 4 4 4 12 Baik

Jumlah 111 110 106 327

Rata-rata 4.27 4.23 4.08 12.58 Baik

Persentase 85.4% 84.6% 81.6% 83.86%

Rata-rata

Persentase diperoleh : ----------------------- x 100 % =

Skor Maksimal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 336: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

316

Keterangan :

Kolom aspek yang dinilai diisi dengan angka sesuai kriteria berikut :

5 = Sangat baik

4 = baik

3 = cukup

2 = kurang

1 = sangat kurang

A. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan pendapat,

dan aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 4 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, terkadang berani menyampaikan

pendapat, tetapi masih sedikit aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 3 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan pendapat,

tidak mau menyampaikan pendapat, sedikit aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 2 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, tetapi masih

belum berani menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak aktif dalam

kegiatan diskusi.

Skor 1 jika siswa tidak bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru dan tidak

mau menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak aktif dalam kegiatan

diskusi.

B. Perhatian dan konsentrasi siswa dalam pembelajaran

Skor 5 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun, tidak sibuk

dengan aktivitas sendiri, dan mencatat penjelasan materi guru.

Skor 4 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun, kadang sibuk

dengan aktivitas sendiri, dan kadang-kadang mencatat penjelasan materi guru.

Skor 3 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, kadang mengantuk, kadang melamun, kadang sibuk dengan

aktivitas sendiri, dan tidak mencatat penjelasan materi guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 337: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

317

Skor 2 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, kadang mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas sendiri.

Skor 1 jika siswa tidak memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas sendiri.

C. Minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersemangat, antusias, dan menunjukkan kesungguhan dalam

pembelajaran.

Skor 4 jika siswa bersemangat, antusias, dan kadang-kadang menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 3 jika siswa bersemangat, terkadang antusias, dan kadang-kadang menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 2 jika siswa terkadang semangat, terkadang antusias, dan tidak menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 1 jika siswa terkadang semangat, tidak antusias, dan tidak menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Konversi skor kegiatan siswa di kelas

Skor total Kategori Penilaian

15 Sangat baik

12 – 14 Baik

9 – 11 Cukup

6 – 8 Kurang

5 Sangat kurang

Tanggapan peneliti

Pada pertemuan pertama siklus III, kinerja siswa mengalami peningkatan dari

pertemuan sebelumnya. Peningkatan ini dikarenakan kinerja guru dalam pembelajaran

yang baik, kinerja siswa dikategorikan baik. Diharapkan pertemuan berikutnya lebih baik

lagi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 338: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

318

Lampiran 39b. Penilaian Kinerja Siswa dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi

Siklus III

Waktu : Pukul 12.00 – 13.30 WIB

Tanggal : Selasa, 5 November 2013

Keterangan : Siklus III, pertemuan 2

No Nama Aspek yang dinilai Total

Skor

Deskripsi

A B C Amatan

1 Alfian Hari Pamungkas 5 5 5 15 Sangat Baik

2 Amalia Rasi Devinta

3 Angger Bagas Gusti P.

4 Arisanti Shafira Isnaeni 5 5 5 15 Sangat Baik

5 Arum Kusuma Wardani 4 5 5 14 Baik

6 Devangga Fajar Nugroho 5 4 4 13 Baik

7 Dwi Yuliana 5 5 5 15 Sangat Baik

8 Hendra Krisyanti 5 4 4 13 Baik

9 Herda Setiya Utami 5 5 5 15 Sangat Baik

10 Indri Ana 5 4 5 14 Baik

11 Indri Ani 4 5 5 14 Baik

12 Joko Waloyo 4 4 4 12 Baik

13 Kaymilia Fabian Tsuraya 5 5 5 15 Sangat Baik

14 Lisa Romadhani 4 4 4 12 Baik

15 Lutfah Nur Wijayanti 5 5 5 15 Sangat Baik

16 Nita Tri Savari 4 4 4 12 Baik

17 Novia Nur Hidayah 4 4 4 12 Baik

18 Reza Tri Utama 4 4 4 12 Baik

19 Risky Dwi Jayanti 4 4 4 12 Baik

20 Roli Russiadi 4 4 4 12 Baik

21 Roni Setyawan 4 4 4 12 Baik

22 Siska Dwi Nugrahini 4 4 4 12 Baik

23 Shahrul Diqi Arfiansyah 4 4 4 12 Baik

24 Widi Hayu Pangestuti 5 4 4 13 Baik

25 Winda Sagita 5 5 5 15 Sangat Baik

26 Yulita Widyaningsih

Jumlah 103 101 102 306

Rata-rata 4.48 4.39 4.43 13.30 Baik

Persentase 89.6% 87.8% 88.7% 88.7%

Rata-rata

Persentase diperoleh : ----------------------- x 100 % =

Skor Maksimal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 339: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

319

Keterangan :

Kolom aspek yang dinilai diisi dengan angka sesuai kriteria berikut :

5 = Sangat baik

4 = baik

3 = cukup

2 = kurang

1 = sangat kurang

A. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan pendapat,

dan aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 4 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, terkadang berani menyampaikan

pendapat, tetapi masih sedikit aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 3 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, berani

menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyampaikan pendapat,

tidak mau menyampaikan pendapat, sedikit aktif dalam kegiatan diskusi.

Skor 2 jika siswa bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru, tetapi masih

belum berani menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak aktif dalam

kegiatan diskusi.

Skor 1 jika siswa tidak bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan guru dan tidak

mau menanyakan tentang materi yang belum dipahami, tidak aktif dalam kegiatan

diskusi.

B. Perhatian dan konsentrasi siswa dalam pembelajaran

Skor 5 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun, tidak sibuk

dengan aktivitas sendiri, dan mencatat penjelasan materi guru.

Skor 4 jika siswa benar-benar memperhatikan ketika guru melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi pembelajaran, tidak mengantuk, tidak melamun, kadang sibuk

dengan aktivitas sendiri, dan kadang-kadang mencatat penjelasan materi guru.

Skor 3 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, kadang mengantuk, kadang melamun, kadang sibuk dengan

aktivitas sendiri, dan tidak mencatat penjelasan materi guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 340: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

320

Skor 2 jika siswa terkadang memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, kadang mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas sendiri.

Skor 1 jika siswa tidak memperhatikan guru ketika melakukan apersepsi dan

menjelaskan materi, mengantuk, melamun, sibuk dengan aktivitas sendiri.

C. Minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran

Skor 5 jika siswa bersemangat, antusias, dan menunjukkan kesungguhan dalam

pembelajaran.

Skor 4 jika siswa bersemangat, antusias, dan kadang-kadang menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 3 jika siswa bersemangat, terkadang antusias, dan kadang-kadang menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 2 jika siswa terkadang semangat, terkadang antusias, dan tidak menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Skor 1 jika siswa terkadang semangat, tidak antusias, dan tidak menunjukkan

kesungguhan dalam pembelajaran.

Konversi skor kegiatan siswa di kelas

Skor total Kategori Penilaian

15 Sangat baik

12 – 14 Baik

9 – 11 Cukup

6 – 8 Kurang

5 Sangat kurang

Tanggapan peneliti

Pada pertemuan kedua siklus III, kinerja siswa mengalami peningkatan dari

pertemuan sebelumnya. Peningkatan ini dikarenakan kinerja guru dalam pembelajaran

yang baik, kinerja siswa dikategorikan baik. Kinerja siswa sudah sesuai dengan yang

diharapkan/direncanakan oleh guru dan peneliti sebelumnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 341: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

321

Lampiran 40. Rekapitulasi Penilaian Kinerja Siswa dalam Pembelajaran Menulis Eksposisi Siklus 3

No Nama

A B C

Jumlah

Deskripsi

Per. 1 Per. 2 Rata-

rata Per. 1 Per. 2

Rata-

rata Per. 1 Per. 2 Rata-rata Amatan

1 Alfian Hari Pamungkas 4 5 4.5 5 5 5 4 5 4.5 14 Baik

2 Amalia Rasi Devinta 4 4 4 4 4 4 12 Baik

3 Angger Bagas Gusti P 4 4 4 4 4 4 12 Baik

4 Arisanti Shafira Isnaeni 4 5 4.5 4 5 4.5 5 5 5 14 Baik

5 Arum Kusuma Wardani 5 5 5 4 5 4.5 4 5 4.5 14 Baik

6 Devangga Fajar Nugroho 5 5 5 4 4 4 5 4 4.5 13.5 Baik

7 Dwi Yuliana 5 5 5 5 5 5 4 5 4.5 14.5 Baik

8 Hendra Krisyanti 5 5 5 5 4 4.5 4 4 4 13.5 Baik

9 Herda Setiya Utami 5 5 5 5 5 5 4 5 4.5 14.5 Baik

10 Indri Ana 4 5 4.5 4 4 4 5 5 5 13.5 Baik

11 Indri Ani 4 4 4 4 5 4.5 4 5 4.5 13 Baik

12 Joko Waloyo 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 Baik

13 Kaymilia Fabian Tsuraya 5 5 5 4 5 4.5 4 5 4.5 14 Baik

14 Lisa Romadhani 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 Baik

15 Lutfah Nur Wijayanti 5 5 5 5 5 5 5 5 5 15 Sangat Baik

16 Nita Tri Savari 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 Baik

17 Novia Nur Hidayah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 Baik

18 Reza Tri Utama 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 Baik

19 Risky Dwi Jayanti 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 Baik

20 Roli Russiadi 5 4 4.5 4 4 4 4 5 4.5 13 Baik

21 Roni Setyawan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 Baik

22 Siska Dwi Nugrahini 5 4 4.5 4 4 4 4 4 4 12.5 Baik

23 Shahrul Diqi Arfiansyah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 Baik

24 Widi Hayu Pangestuti 5 5 5 5 4 4.5 5 4 4.5 14 Baik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 342: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

322

25 Winda Sagita 5 5 5 4 5 4.5 4 5 4.5 14 Baik

26 Yulita Widyaningsih 4 4 4 4 4 4 12 Baik

Jumlah 115 104 115.5 110 101 111.5 109 103 112 339

Rata-rata 4.42 4.52 4.44 4.23 4.39 4.29 4.19 4.48 4.31 13.04 Baik

Persentase 88.46% 90.43% 88.85% 84.62% 87.83% 85.77% 83.85% 89.57% 86.15% 86.92%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 343: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

1

Lampiran 41a . Penilaian Kinerja Guru dalam Pembelajaran Menulis

Eksposisi Siklus III

Waktu : Pukul 11.00 – 12.45 WIB

Tanggal : Sabtu, 2 November 2013

Keterangan : Siklus III, pertemuan 1

No Kegiatan

Aspek yang

dinilai

Amatan

1 2 3 4 5

I Kegiatan Pendahuluan

1. Menyiapkan ruang,

alat, dan media

pembelajaran.

v

Guru sudah baik dalam

menyiapkan bahan sebelum

pembelajaran dimulai.

2. Memeriksa kesiapan

siswa.

v Guru sudah menyiapkan siswa

dengan mempresensi dan

menanyakan kesiapan siswa.

3. Memberikan apersepsi.

v Guru memberikan apersepsi

dengan menyinggung hasil tulisan

siswa sebelumnya.

4. Menyampaikan SK,

KD, tujuan, dan

indikator yang ingin

dicapai dalam

pembelajaran.

v Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

II Kegiatan Inti

A. Penugasan Materi

Pembelajaran

1. Mengaitkan materi

dengan pengetahuan

lain yang relevan.

v Guru mengaitkan dengan tema

yang akan dibahas dalam

kelompok.

2. Mengaitkan materi

dengan realitas

kehidupan.

v

Guru menghubungkan materi

dengan kondisi siswa (melalui

permasalahan di kelas).

3. Menunjukkan

penguasaan materi

pembelajaran.

v Guru menguasai materi yang

disampaikan kepada siswa.

B. Pendekatan Pembelajaran

1. Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan RPP.

v

Tahapan dalam RPP dilaksanakan

guru dengan urut.

2. Melaksanakan v Guru sudah mengusahakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 344: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

2

pembelajaran dengan

pendekatan SAVI.

penerapan pendekatan SAVI

dalam pembelajaran.

3. Menjelaskan

pendekatan SAVI

kepada siswa.

v Guru menyampaikan langkah

khusus tentang pendekatan SAVI

dalam pembelajaran.

4. Membimbing siswa

dalam proses

pembelajaran dengan

pendekatan SAVI

kepada siswa.

v Guru memberikan pengarahan

kepada siswa dalam pembelajaran

dengan pendekatan SAVI.

5. Memanfaatkan media

dalam pembelajaran.

v Guru memanfaatkan papan tulis,

spidol.

6. Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu.

v Guru melaksanakan pembelajaran

sudah sesuai dengan waktu yang

dialokasikan.

C.

Pembelajaran yang

Memicu dan Memelihara

Keterlibatan Siswa

1. Memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya.

v Guru memberikan kesempatan

untuk bertanya tentang kesulitan

yang ditemui dalam menulis.

2. Menumbuhkan

partisipasi dan

komunikasi aktif antara

guru dengan siswa dan

antara siswa dengan

siswa.

v Guru sudah melibatkan siswa

dalam kegiatan bertanya jawab.

3. Menumbuhkan

keinginan bekerja sama

dan bertanggung jawab

terhadap kelompok.

v Memberikan kesempatan siswa

untuk berdiskusi dalam

merumuskan kerangka karangan.

D. Penilaian Proses dan Hasil

Belajar

1. Memantau/mengontrol

siswa.

v Kontrol yang dilakukan belum

maksimal, tapi lebih baik dari

sebelumnya. Ada masalah baru.

2. Melakukan penilaian

akhir sesuai dengan

kompetensi.

v Menggunakan instrumen penilaian

sudah sesuai dengan tujuan

pembelajaran dengan kriteria

penilaian yang jelas.

E. Kegiatan Penutup

1. Melaksanakan

refleksi/merangkum

dengan melibatkan

siswa.

v Sedikit melakukan refleksi di

akhir pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 345: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

3

2. Melaksanakan tindak

lanjut dengan

memberikan arahan,

kegiatan, tugas sebagai

bagian dari

remidi/pengayaan.

v Berpesan agar siswa

menyelesaikan pekerjaan

kelompok di rumah.

Jumlah 84

Skor 84

Kriteria Baik

Keterangan :

1. : sangat kurang

2. : kurang

3. : cukup

4. : baik

5. : sangat baik

Konversi skor kegiatan siswa di kelas

Skor total Kategori Penilaian

100 Sangat baik

80 – 99 Baik

60 – 79 Cukup

40 – 59 Kurang

20 – 39 Sangat kurang

Tanggapan peneliti

Pembelajaran telah dilaksanakan dengan pendekatan SAVI, setiap tahapan

dalam pembelajaran berjalan dengan baik. Guru sudah cukup baik dalam

menjalankan perannya, siswa terlihat bersemangat dalam pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 346: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

4

Lampiran 41b. Penilaian Kinerja Guru dalam Pembelajaran Menulis

Eksposisi Siklus III

Waktu : Pukul 12.00 – 13.30 WIB

Tanggal : Selasa, 5 November 2013

Keterangan : Siklus III, pertemuan 2

No Kegiatan

Aspek yang

dinilai

Amatan

1 2 3 4 5

I Kegiatan Pendahuluan

1. Menyiapkan ruang,

alat, dan media

pembelajaran.

v Guru sudah baik dalam

menyiapkan bahan sebelum

pembelajaran dimulai (laptop dan

proyektor).

2. Memeriksa kesiapan

siswa.

v Guru sudah menyiapkan siswa

dengan mempresensi dan

menanyakan kesiapan siswa.

3. Memberikan apersepsi.

v Guru memberikan apersepsi

dengan menyinggung hasil tulisan

siswa sebelumnya.

4. Menyampaikan SK,

KD, tujuan, dan

indikator yang ingin

dicapai dalam

pembelajaran.

v Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

II Kegiatan Inti

A. Penugasan Materi

Pembelajaran

1. Mengaitkan materi

dengan pengetahuan

lain yang relevan.

v Guru mengaitkan pengetahuan

lain dengan tema yang akan

dibahas dalam kelompok.

2. Mengaitkan materi

dengan realitas

kehidupan.

v

Guru menghubungkan materi

dengan kondisi siswa (melalui

bertanya tentang permasalahan

siswa).

3. Menunjukkan

penguasaan materi

pembelajaran.

v

Guru memberikan penjelasan jika

ada yang bertanya, karena dalam

diskusi kelompok, tetapi guru aktif

dalam menghampiri kelompok.

B. Pendekatan Pembelajaran

1. Melaksanakan

pembelajaran sesuai

v Tahapan dalam RPP dilaksanakan

guru dengan urut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 347: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

5

dengan RPP.

2. Melaksanakan

pembelajaran dengan

pendekatan SAVI.

v Guru menerapan pendekatan

SAVI dalam pembelajaran.

3. Menjelaskan

pendekatan SAVI

kepada siswa.

v Guru menyampaikan langkah

khusus tentang pendekatan SAVI

dalam pembelajaran.

4. Membimbing siswa

dalam proses

pembelajaran dengan

pendekatan SAVI

kepada siswa.

v Guru memberikan pengarahan

kepada siswa dalam pembelajaran

dengan pendekatan SAVI, meski

belum merata.

5. Memanfaatkan media

dalam pembelajaran.

v Guru memanfaatkan proyektor

dan laptop.

6. Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu.

v Guru melaksanakan pembelajaran

sudah sesuai dengan waktu yang

dialokasikan.

C.

Pembelajaran yang

Memicu dan Memelihara

Keterlibatan Siswa

1. Memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya.

v

Guru sudah cukup memberikan

kesempatan untuk bertanya.

2. Menumbuhkan

partisipasi dan

komunikasi aktif antara

guru dengan siswa dan

antara siswa dengan

siswa.

v Guru sudah melibatkan siswa

dalam kegiatan bertanya jawab.

3. Menumbuhkan

keinginan bekerja sama

dan bertanggung jawab

terhadap kelompok.

v Memberikan kesempatan siswa

untuk berdiskusi dalam

merumuskan kerangka karangan.

D. Penilaian Proses dan Hasil

Belajar

1. Memantau/mengontrol

siswa.

v Kontrol yang dilakukan sudah

baik dengan aktif menghampiri

tiap kelompok.

2. Melakukan penilaian

akhir sesuai dengan

kompetensi.

v Menggunakan instrumen penilaian

sudah sesuai dengan tujuan

pembelajaran dengan kriteria

penilaian yang jelas.

E. Kegiatan Penutup

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 348: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

6

1. Melaksanakan

refleksi/merangkum

dengan melibatkan

siswa.

v Sedikit melakukan refleksi di

akhir pembelajaran.

2. Melaksanakan tindak

lanjut dengan

memberikan arahan,

kegiatan, tugas sebagai

bagian dari

remidi/pengayaan.

v Berpesan agar siswa rajin belajar.

Jumlah 81

Skor 81

Kriteria Baik

Keterangan :

1. : sangt kurang

2. : kurang

3. : cukup

4. : baik

5. : sangat baik

Konversi skor kegiatan siswa di kelas

Skor total Kategori Penilaian

100 Sangat baik

80 – 99 Baik

60 – 79 Cukup

40 – 59 Kurang

20 – 39 Sangat kurang

Tanggapan peneliti

Pembelajaran telah dilaksanakan dengan pendekatan SAVI, siswa terlihat

lebih aktif dalam kelompok, lebih berani dalam berdiskusi. Guru sudah cukup

baik dalam menjalankan perannya, kontrol dan pengawasan guru sudah baik.

Guru sudah menjalankan urutan RPP dalam pembelajaran dengan baik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 349: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

7

Lampiran 42. Rekapitulasi Penilaian Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Menulis Eksposisi Siklus III

No Keterangan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata Kriteria

1. Nilai 84 81 82,5 Baik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 350: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

8

Lampiran 43a. Foto Pembelajaran Menulis Eksposisi Siklus 3

Guru membimbing kelompok dalam kegiatan diskusi kelompok.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 351: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

9

Lampiran 43b. Foto Pembelajaran Menulis Eksposisi Siklus 3

Salah satu gambar yang digunakan guru untuk memancing daya nalar

siswa.

Guru mengatur pembentukan kelompok untuk mengefektifkan waktu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 352: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

10

Lampiran 43c. Foto Pembelajaran Menulis Eksposisi Siklus 3

Beberapa kelompok sedang berdiskusi untuk membuat kerangka karangan

yang sesuai.

Siswa sedang menulis karangan eksposisi berdasarkan kerangka yang telah

dibuat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 353: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

11

Lampiran 44. Hasil Wawancara Pascasiklus pada Siswa

Informan 1 : Lutfah Nur Wijayanti (siswa kelas X-E SMA N I

Karangdowo)

Pewawancara : Yunianto Dwi Hartanto

Hari/Tanggal : Selasa, 5 November 2013.

1. Kesulitan apa saja yang Anda alami dalam menulis eksposisi?

Jawab : Mencari kesimpulannya

2. Apakah pembelajaran menulis eksposisi dengan pendekatan SAVI cukup

jelas dan mudah dipahami?

Jawab : Ya, karena dengan pendekatan SAVI ada gambar-gambar yang

memberikan ide yang cukup luas.

3. Apakah dengan pendekatan SAVI yang telah guru berikan Anda lebih

mudah menulis eksposisi?

Jawab : Ya, karena gambar-gambar itu memudahkan saya untuk mencari

kata-kata yang pas.

4. Apakah pembelajaran menulis eksposisi dengan pendekatan SAVI yang

guru berikan, kesulitan-kesulitan dalam menulis eksposisi dapat teratasi?

Jawab : Ya

5. Apakah pendekatan SAVI membantu Anda dalam menggali dan

mengembangkan ide tulisan?

Jawab : Ya, karena dengan menggunakan pendekatan SAVI idenya lebih

berkembang

6. Apakah dengan pendekatan SAVI Anda dapat memastikan kemampuan

menulis Anda meningkat dibanding sebelumnya?

Jawab : Ya

7. Apakah Anda menyukai pendekatan SAVI yang digunakan guru dalam

pembelajaran menulis eksposisi?

Jawab : Ya, karena dalam pendekatan SAVI ini terdapat banyak

pemikiran yang lebih luas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 354: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

12

Informan 2 : Roli Russiadi (siswa kelas X-E SMA N I Karangdowo)

Pewawancara : Yunianto Dwi Hartanto

Hari/Tanggal : Selasa, 5 November 2013..

1. Kesulitan apa saja yang Anda alami dalam menulis eksposisi?

Jawab : Mengungkapkan karangan eksposisi.

2. Apakah pembelajaran menulis eksposisi dengan pendekatan SAVI cukup

jelas dan mudah dipahami?

Jawab : Ya karena kalau menggunakan pendekatan SAVI lebih jelas dan

cepat mudah dipahami.

3. Apakah dengan pendekatan SAVI yang telah guru berikan Anda lebih

mudah menulis eksposisi?

Jawab : Iya

4. Apakah pembelajaran menulis eksposisi dengan pendekatan SAVI yang

guru berikan, kesulitan-kesulitan dalam menulis eksposisi dapat teratasi?

Jawab : Iya seperti mengungkapkan kata-katanya lebih mudah.

5. Apakah pendekatan SAVI membantu Anda dalam menggali dan

mengembangkan ide tulisan?

Jawab : Iya karena bayangan untuk mengungkapkan kata-kata dalam

eksposisi.

6. Apakah dengan pendekatan SAVI Anda dapat memastikan kemampuan

menulis Anda meningkat dibanding sebelumnya?

Jawab : Iya, karena kemampuan saya untuk menulis eksposisi semakin

bertambah.

7. Apakah Anda menyukai pendekatan SAVI yang digunakan guru dalam

pembelajaran menulis eksposisi?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 355: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

13

Jawab : Iya, karena selain memberi gambaran untuk mengungkapkan ide,

juga dapat sebagai hiburan saya. Hiburan seperti gambar.

Informan 3 : Widi Hayu Pangestuti (siswa kelas X-E SMA N I

Karangdowo)

Pewawancara : Yunianto Dwi Hartanto

Hari/Tanggal : Selasa, 5 November 2013.

1. Kesulitan apa saja yang Anda alami dalam menulis eksposisi?

Jawab : Saat membuat kerangka karangan, mengungkapkan ide, dan

merangkaikan kata-katanya.

2. Apakah pembelajaran menulis eksposisi dengan pendekatan SAVI cukup

jelas dan mudah dipahami?

Jawab : Iya, karena gambar-gambarnya mudah diterima dan mudah

dipahami.

3. Apakah dengan pendekatan SAVI yang telah guru berikan Anda lebih

mudah menulis eksposisi?

Jawab : Iya.

4. Apakah pembelajaran menulis eksposisi dengan pendekatan SAVI yang

guru berikan, kesulitan-kesulitan dalam menulis eksposisi dapat teratasi?

Jawab : Ya, seperti mengungkapkan kata-kata ya lebih mudah.

5. Apakah pendekatan SAVI membantu Anda dalam menggali dan

mengembangkan ide tulisan?

Jawab : Ya, karena sudah ada bayangan untuk mengungkapkan kata-

katanya dan mengungkapkan ide-idenya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 356: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

14

6. Apakah dengan pendekatan SAVI Anda dapat memastikan kemampuan

menulis Anda meningkat dibanding sebelumnya?

Jawab : Sepertinya iya, karena kemampuan menulis eksposisi saya untuk

menulis eksposisi semakin bertambah.

7. Apakah Anda menyukai pendekatan SAVI yang digunakan guru dalam

pembelajaran menulis eksposisi?

Jawab : Ya begitu, selain memberikan gambaran untuk mengungkapkan

ide-ide yanng sudah pikirkan, juga bisa sebagai hiburan saya dan teman-

teman.

Informan 4 : Devangga Fajar N. (siswa kelas X-E SMA N I

Karangdowo)

Pewawancara : Yunianto Dwi Hartanto

Hari/Tanggal : Selasa, 5 November 2013.

1. Kesulitan apa saja yang Anda alami dalam menulis eksposisi?

Jawab : Dalam menentukan, membuat kerangka karangan.

2. Apakah pembelajaran menulis eksposisi dengan pendekatan SAVI cukup

jelas dan mudah dipahami?

Jawab : Iya, karena dijelaskan secara detail.

3. Apakah dengan pendekatan SAVI yang telah guru berikan Anda lebih

mudah menulis eksposisi?

Jawab : Iya, karena pada saat menulis eksposisi dijelaskan gimana

caranya menulis eksposisi.

4. Apakah pembelajaran menulis eksposisi dengan pendekatan SAVI yang

guru berikan, kesulitan-kesulitan dalam menulis eksposisi dapat teratasi?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 357: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

15

Jawab : Iya, dengan gambar dan bimbingan guru menjadi lebih mudah

dalam mengatasi kesulitan-kesulitan itu.

5. Apakah pendekatan SAVI membantu Anda dalam menggali dan

mengembangkan ide tulisan?

Jawab : Iya.

6. Apakah dengan pendekatan SAVI Anda dapat memastikan kemampuan

menulis Anda meningkat dibanding sebelumnya?

Jawab : Iya, karena dijelaskan dan dinilai dan dikoreksi dari pertama

sampai sekarang.

7. Apakah Anda menyukai pendekatan SAVI yang digunakan guru dalam

pembelajaran menulis eksposisi?

Jawab : Iya, karena seru dan disertai dengan gambar-gambar dan dapat

lebih jelas untuk menulis.

Refleksi :

Siswa menyukai pembelajaran menulis eksposisi dengan pendekatan

SAVI, proses pembelajaran dirasa menyenangkan dan menghibur. Selain itu,

memudahkan siswa dalam membuat tulisan eksposisi, dibantu dengan hasil

diskusi dalam kelompok dan gambar yang merangsang kreativitas siswa dalam

menulis. Penerapan pendekatan SAVI dalam pembelajaran menulis eksposisi

mampu meningkatkan minat, keaktifan, motivasi, dan konsentrasi siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 358: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

16

Lampiran 45. Rekapitulasi Nilai Menulis Eksposisi dari Prasiklus hingga

Siklus 3

No Nama

Rekapitulasi Nilai Menulis Eksposisi

Keterangan Pra-

siklus

Siklus

1

Siklus

2

Siklus

3

1 Alfian Hari Pamungkas 60 65 75 70 Tidak Tuntas

2 Amalia Rasi Devinta 75 70 75 Tuntas

3 Angger Bagas Gusti P. 75 65 Tidak Tuntas

4 Arisanti Shafira Isnaeni 60 65 75 80 Tuntas

5 Arum Kusuma Wardani 60 70 65 85 Tuntas

6 Devangga Fajar Nugroho 80 75 80 75 Tuntas

7 Dwi Yuliana 75 75 65 70 Tidak Tuntas

8 Hendra Krisyanti 65 75 80 85 Tuntas

9 Herda Setiya Utami 60 80 85 Tuntas

10 Indri Ana 50 80 75 75 Tuntas

11 Indri Ani 75 80 85 85 Tuntas

12 Joko Waloyo 65 75 75 80 Tuntas

13 Kaymilia Fabian Tsuraya 55 65 70 75 Tuntas

14 Lisa Romadhani 50 75 70 75 Tuntas

15 Lutfah Nur Wijayanti 75 75 80 85 Tuntas

16 Nita Tri Savari 50 60 65 75 Tuntas

17 Novia Nur Hidayah 75 75 85 80 Tuntas

18 Reza Tri Utama 50 60 70 75 Tuntas

19 Risky Dwi Jayanti 55 65 70 80 Tuntas

20 Roli Russiadi 80 75 85 75 Tuntas

21 Roni Setyawan 60 75 75 75 Tuntas

22 Siska Dwi Nugrahini 60 80 75 75 Tuntas

23 Shahrul Diqi Arfiansyah 60 70 65 70 Tidak Tuntas

24 Widi Hayu Pangestuti 75 75 85 85 Tuntas

25 Winda Sagita 60 70 70 80 Tuntas

26 Yulita Widyaningsih 60 70 75 Tuntas

Jumlah 1665 1785 1870 1795

Rata-rata 64 71.4 74.8 78

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 359: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

17

Lampiran 46. Rekapitulasi Kinerja Siswa dalam Pembelajaran Menulis

Eksposisi

No Siklus Rata-rata Persentase Kriteria

1 Prasiklus 8.42 56.15% Kurang

2 Silklus 1 9.25 61.67% Cukup

3 Siklus 2 11.62 77.44% Cukup

4 Siklus 3 13.04 86.92% Baik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 360: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

18

Lampiran 47. Rekapitulasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Menulis

Eksposisi

No Keterangan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata Kriteria

1. Siklus 1 68 70 69 Cukup

2. Siklus 2 77 74 75,5 Cukup

3. Siklus 3 84 81 82,5 Baik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 361: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

19

Lampiran 48. Surat Izin Penelitian dari Bappeda Klaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 362: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

20

Lampiran 49. Surat Izin Penelitian dari Pascasarjana UNS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 363: PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI  · PDF filei PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

21

Lampiran 50. Surat Keterangan Penelitian dari SMA N 1 Karangdowo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user