Post on 21-Jan-2016
Pendekatan Konseling Gestalt
Download Pendekatan Konseling Gestalt disini
1 LATAR BELAKANG
Pendekatan konseling ini disebut dikenal dengan nama gestal therapy (terapi gestal) yang dikembangkan oleh Fritz Perrl pada tahun 1940 an. Pendekatan ini berkembang karena ketidakpuasan dengan pelaksanaan psikoanalisis yang dianggap kurang produktif. Selain itu banyaknya pengaruhi dari pada psikogi gestalt sendiri. Pendekatan ini berkembang atas kerjasama Fritz dengan istrinya. Pendekatan ini sedikit demi sedikit, pupuler melalui lembaga pelatihan – pelatihan, seminar – seminar dan lokakarya yang diadakan oleh fritz dan koleganya.
2 PENDIRI DAN PENGEMBANG
UTAMA
Fritz Perls 1940
Laura Perrls
3 HAKEKAT MANUSIA
PENGEMBANG KEPRIBADIAN
HAKEKAT MANUSIA :
Manusia merupakan suatu fungsi yang holistic
Manusia merupakan bagian dari lingkungannya dan mereka tidak dapat dipahami secara tepat terlepas dari lingkungannya
Manusia memiliki cara bagaimana ia merespon peristiwa eksternal dengan gerakan dan penempatan anggota badan
Manusia mampu menyadari sepenuhnya terhadap sensasi pikiran, emosi dan
persepsinya
Manusia mampu menyadari pilihan dan dengan demikian ia bertanggung jawab terhadap tingkah laku karena adanya proses kesadaran diri (awarcannas)
Manusia mempunyai kemampuan untuk hidup secara efektif dan mengarahkan dirinya sendiri melalui potensinya sendiri
Manusia mengalaminya sendiri terutama saat ini
Pada dasarnya individu tidak bisa dikatakan baik maupun jahat
HAKEKAT PENGEMBANGAN
HAKEKAT KEPRIBADIAN
Sebagai hasil / proses interaksi individu dengan lingkungannya selalu berhubungan
Mampu untuk hidup disini dan saat ini
4 ORIENTASI PENDEKATAN
Berorientasi afektif dengan tujuan perubahan tingkah laku
5 PRIBADI SEHAT DAN MALASUAI
PRIBADI SEHAT :
Pribadi yang sehat adalah pribadi yang mempercayai kemampuannya sendiri dan bertanggung jawab terhadap tingkah lakunya sendiri dan merupakan motivasi dukungan yang ada pada dirinya sendiri. Selain itu pribadi yang mandiri, kesadaran melihat, saling bersaing, dapat berfikir produktif mudah dan fungsi integrative.
PRIBADI MALASUAI :
Adanya pembentukan watak yang salah terhalangi / terhambat dalam kehidupan seseorang yang mengakibatkan energi individu tersebut untuk mencoba menghalangi kecenderungan pengaturan dan yang alamiah dan tidak diarahkan untuk berinteraksi dengan lingkungan secara selektif
Kurangnya tanggung jawab
Tidak adanya kemampuan melengkapi gestalt
Kurangnya kontak dengan lingkungan
Pengingkaran kebutuhan
Dikotomisasi dimensi diri
Adanya ketergantungan
Kurangnya kesadaran
Adanya resistensi
6 HAKEKAT DAN TUJUAN
KONSELING
HAKEKAT KONSELING :
Hakekat pendekatan konseling ini adalah Re-owning (memiliki kembali), Re integrasi (penyatuan kembali)
TUJUAN KONSELING :
Pencapaian kesadaran tentang yang diperbuatanya serta segala sesuatu yang dapat membantunya
Integrasi pribadi
Tanggung jawab Kematangan diri / adanya kemandirian
7 HUBUNGAN KONSELOR DAN
KLIEN
Hubungan antara konselor dan klien adalah sejajar yaitu hubungan antara klien dan konselor itu adanya /melibatkan dialog dan hubungan antara keduanya. Pengalaman – pengalaman kesadaran dan persepsi konselor merupakan label dari proses konseling
8 KARAKTERISTIK KONSELOR DAN
KLIEN
KARAKTERISTIK KONSELOR :
Penuh kesadaran
Bergairah dan bersemangat
Humoris, hangat, dan penuh kasih sayang
Kreatif
Mau memberikan umpan balik terhadap apa yang dilakukan klien
Mampu mengeksplorasi ketakutan – ketakutan pengharapan pengaturan dan penolakan klien
KARAKTERISTIK KLIEN :
Aktif dalam menjawab atau memberikan data yang dibutuhkan konselor
Meningkatkan kesadaran
Bertanggung jawab
Menumbuhkan kematangan
Menentukan keinginanya
9 PERAN DAN FUNGSI
KONSELOR
PERAN KONSELOR :
Sebagai pembantu ahli
Sebagai pengamat
Sebagai ahli bahasa dan komunikasi
Sebagai frusiator
Sebagai agen kreatif
Sebagai guru
FUNGSI KONSELOR :
Menyediakan suatu suasana yang memungkinkan klien menemukan kebutuhannya sendiri
10 TAHAP – TAHAP KONSELING
Pembinaan hubungan konseling
Pengungkapan kesadaran klien
Pengakhiran konseling
11 TEKNIK – TEKNIK KONSELING
Konfrontasi
Mengganti pertanyaan mengapa dengan pertanyaan apa dan bagaimana
Mengganti kata tidak bisa menjadi kata tidak mau
Berbagai dugaan
Kursi kosong
Memangku tanggung jawab
Teknik balikan
Permainan melebih – lebihkan
Tinggal bersama perasaan
Memainkan proyeksi
Teknik latihan
Mempribadikan kata ganti
Kerja mimpi
12 KELEMAHAN Terminologi yang digunakan cenderung “indiosymeratic” kepada system
Empiris penelitian efektifitas terapi
Tidak berlandaskan pada teori yang kukuh
13 KELEBIHAN Menekankan pada keseluruhan dan kesatuan prilaku
Pentingnya prilaku non verbal sebagai bagian integraf sumber pengetahuan terhadap individu.
14 SUMBER – SUMBER
15 TAMBAHAN