Teori Gestalt

8
CHAPTER 5 Persepsi dan Halaman Surat Kabar: Analisis Kritis Dalam sejarah surat kabar, desain dan persepsi tidak begitu digunakan, dan hanya berdasarkan pada dua faktor. Faktor pertama adalah permasalahan teknis akibat metode percetakan. Yang kedua adalah dasar dari berita dimana yang memberitakan lebih dulu maka dianggap benar. Hal ini mengakibatkan desain dari surat kabar tidak terlalu diperhatikan. Perkembangan teknologi yang begitu pesat pada abad 20 membuat surat kabar kini memakai warna-warna dan grafis, layout surat kabar pun banyak mengalami perubahan. Meskipun pembaca menyukai perubahan ini, ternyata sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sissors menemukan bahwa desain layout surat kabar masih berdasarkan feeling, bukan berdasarkan bukti-bukti objektif desain mana yang memudahkan pembaca dalam membaca surat kabar. 1. Latar Belakang Teori Gelstat merupakan teori yang menjelaskan proses presepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Prinsip-prinsip teori gelstat yang berhubungan dengan visual organization adalah; kemiripan, kedekatan, kontinuitas, penutupan, figure ground, dan simetris (similarity, proximity, continuation, closure, figure-ground, and symmetry). Similiarity atau kemiripan adalah kecenderungan untuk melihat objek yang tampak mirip saat bersamaan. Proximity atau kedekatan adalah pemikiran bahwa suatu objek akan dikelompokkan berdasarkan jarak satu sama lain. Semakin

description

Teori gestalt dalam desain layout koran

Transcript of Teori Gestalt

Page 1: Teori Gestalt

CHAPTER 5

Persepsi dan Halaman Surat Kabar: Analisis Kritis

Dalam sejarah surat kabar, desain dan persepsi tidak begitu digunakan, dan hanya berdasarkan pada dua faktor. Faktor pertama adalah permasalahan teknis akibat metode percetakan. Yang kedua adalah dasar dari berita dimana yang memberitakan lebih dulu maka dianggap benar. Hal ini mengakibatkan desain dari surat kabar tidak terlalu diperhatikan. Perkembangan teknologi yang begitu pesat pada abad 20 membuat surat kabar kini memakai warna-warna dan grafis, layout surat kabar pun banyak mengalami perubahan. Meskipun pembaca menyukai perubahan ini, ternyata sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sissors menemukan bahwa desain layout surat kabar masih berdasarkan feeling, bukan berdasarkan bukti-bukti objektif desain mana yang memudahkan pembaca dalam membaca surat kabar.

1. Latar BelakangTeori Gelstat merupakan teori yang menjelaskan proses presepsi melalui

pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Prinsip-prinsip teori gelstat yang berhubungan dengan visual organization adalah; kemiripan, kedekatan, kontinuitas, penutupan, figure ground, dan simetris (similarity, proximity, continuation, closure, figure-ground, and symmetry).

Similiarity atau kemiripan adalah kecenderungan untuk melihat objek yang tampak mirip saat bersamaan.

Proximity atau kedekatan adalah pemikiran bahwa suatu objek akan dikelompokkan berdasarkan jarak satu sama lain. Semakin dekat satu benda dengan lainnya, kemungkinan besar akan dianggap benda-benda tersebut berhubungan.

Page 2: Teori Gestalt

Continuation atau kontinuitas berdasar pada pemikiran bahwa orang cenderung memperjatikan jarak antar benda dan melihat benda-benda tersebut berkesinambungan atau membentuk suatu garis.

Closure atau penutupan adalah prinsip yang menunjukkan bahwa suatu objek yang hampir lengkap, hampir selesai akan dilihat sebagai objek yang komplit.

Figure-ground berdasar pada pemikiran bahwa ketika dua gambar muncul bersamaan, objek yang lebih besar akan dianggap sebagai background, dan yang lebih kecil adalah objeknya.

Symmetery atau simetris, berbagai macam elemen yang tersusun pada bentuk yang simetris akan terlihat sebagai suatu kesatuan.

Page 3: Teori Gestalt

Isomorphism atau kesamaan antara wujud dan makna, merupakan pemikiran bahwa bentuk visual berhubungan dengan makna tertentu yang dapat membangkitkan perasaan dalam otak kita.

2. MetodeElemen Grafis Umum

Page 4: Teori Gestalt

HeadlineYang bisa dianalisis adalah kemiripan ukuran dan ketebalan dari headline. Seperti

pada koran berlayout vertikal, terdapat tiga headline dengan ukuran dan ketebalan yang sama pada bagian atas surat kabar, yang memberi efek pada pembaca bahwa ketiganya sama-sama penting. Sedangkan pada surat kabar dengan layout horizontal, headline dengan ukuran paling besar dan paling tebal diletakkan di atas kanan dari surat kabar yang mengindikasikan pembaca agar mulai membaca pada bagian ini. Pada koran kontemporer tiga headline dengan tulisan berukuran besar dan tebal pada bagian bawah koran untuk menciptakan sensasi penting pada halaman secara keseluruhan.

Selain itu kesimetrisan dari headline juga berpengaruh. Ketika headline dan berita-berita yang berkaitan dapat membentuk persegi atau garis horizontal maka pembaca cenderung melihat kedua berita tersebut adalah satu paket.koran berlayout horizontal mempunyai kesimetrisan yang lebih baik dibanding layout vertikal maupun kontemporer. Kesimetrisan akan membantu pembaca dalam mengorganisasikan berita.

Kedekatan headline dengan elemen-elemen lain pada suatu berita juga berpengaruh pada pembaca. Tambahan bagian putih pada berita membantu kita untuk memisahkan headline dengan body berita, namun jarak lebih juga membantu untuk memisahkan bagian-bagian berita.

Body CopyGestalt yang dapat dilihat pada tubuh berita adalah kesamaan dan kontinuitas. Pada

tubuh berita, ukuran font kebanyakan sama dan tidak bervariasi. Hal ini menandakan tidak adanya pembedaan dalam berita. Pembedaan font dilakukan dalam penulisan caption foto, sehingga dapat terlihat jelas perbedaannya dengan berita.

Kontinuitas tampak jelas dalam kolom sama rata. Karena lebar dari kolom sama, kolom-kolom tersebut memberi efek kontinyu yang terlihat seperti garis kebawah dengan jarak putih antar kolom sebagai gutters, atau pembedanya. Pada koran vertikal terdapat garis

Page 5: Teori Gestalt

di dalam gutter, namun hal ini menyebabkan kerancuan pada mata kita. Lalu pada koran horizontal dan kontemporer, garis hanya digunakan untuk membuat kotak, untuk memudahkan kita dalam membaca.

FlagsFlag merupakan area pada muka halaman yang mengandung nama koran tersebut.

Pada bagian ini juga biasanya mengandung tanggal, harga, nomer edisi, lokasi, dan teaser untuk mengetahui apa isi koran tersebut. Aspek kesamaan digunakan dalam flag koran. Terkadang flag bagian depan halaman dan bagian dalam terdapat bedanya. Di muka halaman, flag lebih besar, dan di halaman bagian dalam flag lebih kecil. Hal ini mengindikasikan bahwa keseluruhan halaman adalah satu kesatuan.

Isomorphism menunjukkan bahwa terdapat alat atau settingan tertentu yang digunakan dalam flag yang mana mengandung makna masing-masing. Seperti jenis font, ada jenis font tertentu yang dapat menghadirkan rasa tradisional, atau rasa modern. Selain jenis font, lambang dan warna dari flag koran juga dapat menghadirkan mood-mood tertentu pada pembacanya.

PhotosStudi eye-tracking menyebutkan bahwa pembaca memiliki kecenderungan tertentu dalam cara berpindah dalam suatu halaman, dan salah satu kecenderungan tersebut adalah, pembaca akan memulai pada foto yang dominan. Hal ini dapat dijabarkan dengan prinsip figure-ground, yang mana ketika kita sudah dapat mengidentifikasi satu objek maka yang lain hanya akan menjadi background. Pada suatu halaman visual, gambar yang paling besar akan dimaknai sebagai objek. Selain prinsip tersebut, prinsip closure juga terdapat dalam foto. Tidak semua foto disajikan secara utuh, namun kemampuan kita untuk menyelesaikan suatu gambar yang hampir utuh akan dapat memudahakan kita dalam memaknai foto tersebut.

Elemen Grafis pada Format Surat Kabar Format VertikalTerdapat tiga penyimpangan gestalt yang baik pada surat kabar vertikal. Yang pertama adalah pengaturan kolomnya yang mana tidak diperlukan garis-garis bada tubuh berita. Yang kedua adalah Jim Dashes, merupakan garis horizontal diantara heads, subheads, atau bylines. Hal ini mengakibatkan pembaca dapat berasumsi bahwa bagian dari tubuh berita tersebut tidak salaing berkaitan. Dan yang ketiga adalah layoutnya yang asimetris antara bagian-bagian yang berhubungan dan layout simetris pada bagian-bagian yang tidak berhubungan.

Format HorizontalSurat kabar format horizontal menghilangkan kejelekan surat kabar tradisional yang banyak menimpang dari gestalt yang baik. Kolom tampak enak dibaca pada rata kanan kiri, tidak adanya lagi Jim Dashes tanpa membuat pembaca kesulitan memisahkan bagian-bagian dari tubuh berita. Tidak ada lagi suatu kesatuan yang tidak asimetris, berita yang berkaitan sudah tersusun secara simetris. Pelanggaran gestalt yang masih ada adalah penggunaan border taper untuk memisahkan suatu berita di tengah-tengah dua berita yang masih berkaitan.

Format KontemporerKoran dengan format ini terlihat tidak simetris pada banyak elemennya. Contohnya pada penempatan foto, infographic, dengan berita yang berhubungan. Namun gebrakan baru yang ditawarkan koran kontemporer adalah kesamaan penggunaan warna. Banyak koran

Page 6: Teori Gestalt

kontemporer memberikan foto, maupun gambar dan terdapat keseragaman warna sehingga dapat membuat pembacanya tertarik.

3. KesimpulanMelalui analisis kritis ini yang berfokus dalam pengaplikasian gestalt pada desain surat kabar ditemukan beberapa hal penting yang menjelaskan beberapa elemen grafis pada surat kabar. Analisis ini menandakan bahwa ketika desain berkembang, ini tidak hanya berdasar pada lemauan dari desainer, namun elemen-elemen baru yang belum digabungkan dapat memudahkan dalam membaca koran.