Post on 24-May-2020
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI
DI FKTPDALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19
Hinrda Irawan Satari
Ketua Perkumpulan Pengendalian Infeksi
Nasihat umum WHO untuk COVID-19
• Hindari kontak jarak dekat dengan orang yang menderitainfeksi pernapasan akut
• Seringlah membersihkan tangan, terutama setelah kontaklangsung dengan orang sakit atau lingkungannya
• Orang yang menunjukkan gejala infeksi pernapasan akutharus mengikuti etika batuk/bersin, mengenakan maskermedis dan mencari perawatan medis jika mengalamikesulitan bernapas
Nasihat perjalanan WHO
•WHO tidak menganjurkan masyarakat untuk melakukanperjalanan.
• Jika seseorang menunjukkan gejala-gejala yangmengindikasikan penyakit pernapasan akut selama atausetelah melakukan perjalanan, orang tersebut disarankanmencari pertolongan medis dan menginformasikan riwayatperjalanannya dengan tenaga kesehatan yangmenanganinya.
Strategi-strategi PPI apa yang
dianjurkan oleh WHO untuk COVID-19?
WHO menganjurkan strategi-strategi PPI untuk mencegah atau membatasi penyebaran
COVID-19 Strategi-strategi PPI untuk mencegah atau membatasi penularan di tempatlayanan kesehatan termasuk:
1. Menjalankan langkah-langkah kewaspadaan isolasi (standar+transmisi) untuk semua pasien.
2. Memastikan dilakukannya triase, identifikasi awal, dan pengendaliansumber.
3. Menerapkan langkah-langkah pencegahan tambahan empiris atas kasus-kasus suspek infeksi COVID-19.
4. Menerapkan pengendalian administrasi.
5. Menggunakan pengendalian lingkungan dan rekayasa.
Rekomendasi 1.
Menjalankan langkah- langkah Kewaspadaan Standar
untuk semua pasien
Kewaspadaan Standar
1. Kebersihan tangan
2. Kebersihan pernapasan (etika batuk/bersin)
3. APD sesuai risiko (TRANSMISI KONTAK DAN DROPLET)
4. Praktik suntikan, manajemen benda tajam dan pencegahan lukadengan aman
5. Penanganan, pembersihan dan disinfeksi peralatan perawatan pasiendengan aman
6. Membersihkan lingkungan
7. Penanganan dan pencucian linen yang sudah dipakai dengan aman
8. Pengelolaan limbah
Rantai Penularan
• Agar infeksi dapat menyebar, setiap
mata rantai harus tersambung
• Memutuskan sambungan mana pun
akan menghentikan penularan!
Apakah WHO telahmerevisi panduan tentangcara penularan COVID-19?
• Tidak!
• Kami masih merekomendasikan kewaspadaanterhadap penularan melalui droplet/kontak, di samping kewaspadaan penularan infeksi yang standar
• Kewaspadaan penularan melaluiudara (airborne) diterapkan pada pelaksanaan prosedur-prosedur yang dapat menimbulkan efek aerosol
Cara Penularan – apa yang telah diketahui hingga saat ini
• Droplet: atau tetesan pernapasan (partikel berdiameter > 5-10 μm) yang dikeluarkan Ketika
seseorang yang telah terinfeksi bersin atau batuk. Semua orang dalam jarak kontak dekat
(kurang dari 1 meter) dengan seseorang yang sedang memiliki gejala-gejala infeksi
pernapasan (batuk atau pilek) beresiko terkena percikan droplet mungkin sudah terinfeksi
pada area mukosa (hidung/mulut) dan konjungtiva (mata).
• Kontak: kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau kontak tidak langsung melalui
benda-benda yang digunakan oleh orang yang terinfeksi (contohnya stetoskop atau
thermometer). Droplet yang keluar dari orang yang terinfeksi saat batuk/pilek dapat
mengenai pada permukaan-permukaan dimana virus dapat bertahan hidup.
Referensi:
➢ WHO Joint Mission COVID-19 to China, https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/who-china-joint-mission-on-
covid-19-final-report.pdf
➢ Ran L, et al. CID 2020
➢ Moriarty LF, et al. MMWR 2020
➢ Jefferson T, et al. Medrix 2020
Cara penularan utama COVID-19:
Penularan melalui udara (airborne) – apa yang telah diketahui hingga kini
❑ Umumnya terbatas pada keadaan atau seting dimana dilakukan prosedur-prosedur yang menimbulkan aerosol
(aerosol generating procedures/ AGPs), yaitu intubasi trakea, ventilasi non-invasive, trakeotomi, resusitasi
kardiopulmonal, ventilasi manual sebelum intubasi, bronkoskopi.
❑ Deteksi RNA COVID-19 pada sampel udara
• Studi-studi eksperimental tidak merefleksikan kondisi batuk pada manusia atau seting klinik (e.g. van Doremalen
N et al, NEJM 2020)
• Laporan-laporan dari tempat perawatan pasien COVID-19 yang simtomatik tanpa AGP:
o Hasil negatif (Cheng V, et al. ICHE 2020; Ong SW, et al. JAMA 2020; Faridi S et al. Science of The Total
Environment 2020)
o Hasil positif dengan terdeteksinya fragmen virus pada droplet mikro menggunakan RT-PCR (Liu Y et al,
2020, bioRxiv preprint; Santarpia JL et al, 2020, medRxiv preprint)
o Hasil positif pada pemeriksaan droplet respiratori menggunakan dan sampel aerosol (Leung et al. Nature
Med 2020)
• Konsentrasi RNA COVID-19 yang terdeteksi sangat rendah (di bawah ambang batas yang dapat menjadi
inokulum infeksius)
• Terdeteksinya RNA COVID-19 pada sampel udara menggunakan pemeriksaan PCR tidak mengindikasikan
viabilitas virus sehingga dapat menimbulkan penularan (Wölfel R, Nature 2020)
JENIS dan
PENGGUNAAN
APD
Prinsip Pemilihan APD
Harus dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya yang
spesifik atau bahaya-bahaya yang dihadapi (Percikan, kontak
langsung maupun tidak langsung)
Berat APD hendaknya seringan mungkin, dan alat tersebut tidak
menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan
Dapat diapakai secara fleksibel (reuseable maupun disposable)
Tidak menimbulkan bahaya tambahan
Tidak mudah rusak
Memenuhi ketentuan dari standar yang ada
Pemeliharaan mudah
Tidak membatasi gerak
JENIS APD
Masker bedah
(surgical/facemask)
Masker terdiri dari 3 lapisanmaterial dari bahan non
woven (tdk dijahit), loose –fitting & sekali pakai utk
menciptakan penghalang fisikantara mulut & hidung
pengguna dgn kontaminanpotensial di lingkungan
terdekat sehingga efektif
memblokir percikan (droplet) & tetesan dlm partikel besar
Masker N95
Terbuat dari polyurethane & polypropylene, alat pelindungpernapasan yg dirancang dgnsegel ketat disekitar hidung & mulut utk menyaring hamper
95% partikel yg lebih kecil<0,3 mikron. Masker ini dpt
menurunkan paparanterhadap kontaminasi melalui
airborne
Pelindung wajah
(face shield)
Umumnya terbuat dariplastik jernih transparan,
menutupi wajah sampai dgndagu sebagai proteksi ganda
bagi nakes dari percikanpasien saat melakukan
perawatan.
Pelindung mata (goggles)
Terbuat dari plastic digunakansebagai pelindung mata yg
tertutup dgn erat area sekitarnya agar terhindar dari
cipratan yg dpt mengenaimukosa. Digunakan pd saat
tertentu seperti aktifitas dmnkemungkinan risiko
terciprat/tersembur, khususnyapd prosedur menghasilkan
aerosol, kontak dekatberhadapan muka dgn muka
pasien COVID-19
JENIS APD
Gaun (gown)
Pelindung dari pajanan melalui kontak/droplet dgncairan & zat padat yg infeksius utk melindungi lengan& area tubuh nakes.
Persyaratan gaunideal
- efektif barrier (mampumencegah menetrasicairan),
- fungsi/mobilitas, nyaman, tdk mudahrobek, pas di badan (tdkterlalu besar/kecil),
- biocompatibilitu (tdktoksik), flammability, odor, & quality maintenance.
Jenis gaun
1.gaun bedah
2.gaun isolasi bedah
3.gaun isolasi non bedah.
Menurutpenggunaan
• gaun sekali pakai(disposable)
• gaun dipakai berulang(reusable)
Gaun sekali pakai (disposable)
• Dibuang setelah 1x pakai & biasanya tdk
dijahit (non woven) dan dikombinasikan dgnplastic film utk perlindungan dari penetrasicairan & bahan yg digunakan synthetic fibers (misal; polypropylene, polyester, polyethylene)
Gaun dipakai berulang (reuseable)
• Terbuat dari bahan 100% katun / 100%
polyster, atau kombinasi antara katun danpolyester. Dpt digunakan max. 50x dgncatatan tdk mengalami kerusakan.
JENIS APD
I. Gaun isolasi bedah (area A, B & C merupakan area kritikal tingkat tinggi)
II. Gaun bedah (area A & B merupakan area kritikal tingkat tinggi)
(Sumber CDC, 2020)
COVID-19 adalah penyakit pernapasan yang
berbeda dari Penyakit virus Ebola (EVD), yang
ditularkan melalui cairan tubuh terinfeksi. Oleh
karena terdapat perbedaan dalam hal transmisi,
persyaratan APD untuk COVID-19 berbeda dari
yang diperlukan untuk EVD. Secara spesifik,
coverall (kadang disebut APD Ebola) tidak
dipersyaratkan saat mengelola pasien COVID-19.
(Rational use of personal protective equipment
(PPE) for coronavirus disease (COVID-19) WHO)
Namun dalam situasi wabah COVID -19 di
Indonesia dengan laju peningkatan kasus
konfirmasi (+) yang cepat, maka penggunaan
coverall dapat memperluas area perlindungan
bagi tenaga kesehatan
JENIS APD
Celemek (apron)
pelindung tubuh untukmelapisi luar gaun yang bisa terbuat dari plastiksekali pakai atau bahanplastik berkualitas tinggiyang dapat digunakan
kembali (reuseable) yang tahan terhadap klorin saat
dilakukan desinfektan.
Sarung tangan
dapat terbuat dari bahan latekskaret, polyvinyl chloride (PVC), nitrile, polyurethane. Sarung
tangan yang ideal harus tahanrobek, tahan bocor,
biocompatibility (tidak toksik) dan pas di tangan. Sarung
tangan yang digunakanmerupakan sarung tangan yang
rutin digunakan dalamperawatan, bukan sarung
tangan panjang.
Pelindung Kepala
terbuat dari bahan tahan cairan, tidak mudah robek
dan ukuran nya pas di kepala tenaga kesehatan.
Penutup kepala ini digunakan sekali pakai.
Sepatu Pelindung
Terbuat dari karet atau bahan tahan air atau bisa dilapisi dengan kain tahan
air. Sepatu pelindung harus menutup seluruh kaki bahkan bisa sampai betis apabila gaun yang digunakan tidak mampu
menutup sampai ke bawah.
PENGGUNAAN APD4 unsur yang harus dipatuhi :
1. Tetapkan indikasi penggunaan APD dgn mempertimbangkan :
• APD digunakan oleh yg berisiko terpajan dgnpasien / material infeksius
• Seperti; nakes, petugas kebersihan, petugasinstalasi sterilisasi, petugas laundry & petugasambulans di Fasyankes
Risikoterpapar
1.Transmisi penularan COVID-19 : droplet & kontak
2.Transmisi airbone bisa digunakan padatindakan yg memicu terjadinya aerosol
- intubasi trakea, ventilasi non invasive, trakeostomi, resusitasi jantung paru, ventilasimanual sebeulm intubasi, nebulasi & broskopi, pemerikasaan gigi seperti scaler ultrasonic & high & high-speed air driven, pemeriksaan hdung & tenggorokan, pengambilan swab
Dinamikatransmisi
1. APD yang digunakan antara lain :
a) Gaun/gown,
b) Sarung tangan,
c) Masker N95/bedah,
d) Pelindungkepala
e) Pelindungmata(goggles)
f) Sepatu pelindung
Catatan: APD di atas bisa ditambah dengan penggunaan
pelindung wajah (face shield)
2. APD yang digunakan antara lain:
a) Gaun/gown,
b) Sarung tangan,
c) Masker N95,
d) Pelindungkepala,
e) Pelindungmata(goggles)
f) Pelindung wajah (face shield)
g) Sepatu pelindung
Catatan: APD di atas bisa ditambah dengan
penggunaan apron
PENGGUNAAN APD4 unsur yang harus dipatuhi :
2. Cara “memakai” dengan benar
3. Cara “ melepaskan” dengan benar
4. Cara mengumpulkan (disposal) setelah dipakaiAPD yang dipakai untuk merawat pasien terduga atau terkonfirmasi Covid- 19 harus dikategorikan sebagai material
infeksius. Tidak diperlukan prosedur khusus dan penanganannya sama dengan linen infeksius yang lain. Semua APD
baik disposable atau reuseable harus dikemas secara terpisah (dimasukkan ke dalam kantong plastik infeksius atau
tempat tertutup) yang diberi label dan anti bocor.
Hindari melakukan hal-hal di bawah ini :
1.Meletakkan APD di lantai atau di permukaan benda lain (misal di atas loker atau di atas meja).
2.Membongkar kembali APD yang sudah dimasukkan ke kantong plastik infeksius atau tempat tertutup.
3.Mengisi kantong plastik infeksius atau tempat tertutup berisikan APD terlalu penuh.
Jenis APD yang digunakan pada kasus COVID-19, berdasarkan tempatlayanan kesehatan, profesi dan aktivitas petugas menurut WHOa
Lokasi Target petugas
atau pasien
Jenis Aktivitas Jenis APD yg digunakan
Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Rawat Inap, IGD, Kamar Operasi dan Penunjang
Ruang Perawatan
Pasien, IGD, Kamar
Operasi
Petugas Kesehatan
Merawat secara langsung pasien
COVID-19
✓ Masker Berdah
✓ Gaun / Gown
✓ Sarung tangan
✓ Pelindung mata (goggles) dan atau
✓ Pelindung wajah (face shield)
✓ Pelindung kepala
✓ Sepatu pelindung
Tindakan yg menghasilkan aerosol
(intubasi trakea, ventilasi non invasive,
trakeostomi, resusitasi jantung paru,
ventilasi manual sebeulm intubasi,
nebulasi & broskopi, pemerikasaan gigi
seperti scaler ultrasonic & high & high-
speed air driven, pemeriksaan hdung &
tenggorokan, dll) pd pasien COVID-19
✓ Masker N95
✓ Gaun / Gown
✓ Sarung tangan
✓ Pelindung mata (goggles) dan atau
✓ Pelindung wajah (face shield)
✓ Pelindung kepala
✓ Celemek (apron)
✓ Sepatu pelindung
Jenis APD yang digunakan pada kasus COVID-19, berdasarkan tempatlayanan kesehatan, profesi dan aktivitas petugas menurut WHOa
Lokasi Target petugas atau
pasien
Jenis Aktivitas Jenis APD yg digunakan
Ruang Perawatan
Pasien, IGD, Kamar
Operasi
Cleaning Service Masuk ke ruang rawat
pasien COVID-19
✓ Masker Berdah
✓ Gaun / Gown
✓ Sarung tangan tebal
✓ Pelindung mata (goggles)
✓ Pelindung kepala
✓ Sepatu pelindung
Area lain yang
digunakan untuk
transit pasien (misal
koridor, bangsal)
Semua staf, termasuk
petugas kesehatan
Semua kegiatan dimana
tidak terjadi kontak langsung
dengan pasien COVID- 19
Menggunakan masker bedah
Triase
Petugas Kesehatan Skrining awal dan tdk terjadi
kontak langsung
✓ menjaga jarak dgn pasien (min. 1 m)
✓ Menngunakan masker bedah
Pasien dgn gejala infeksi
saluran nafas
Semua jenis kegiatan ✓ menjaga jarak dgn pasien (min. 1 m)
✓ Menngunakan masker bedah
Pasien tanpa gejala infeksi
saluran nafas
Semua jenis kegiatan ✓ Menngunakan masker bedah
Jenis APD yang digunakan pada kasus COVID-19, berdasarkan tempatlayanan kesehatan, profesi dan aktivitas petugas menurut WHOa
Lokasi Target petugas atau
pasien
Jenis Aktivitas Jenis APD yg digunakan
Laboratorium Analis Lab Mengerjakan sampel saluran
nafas
✓ Masker N95
✓ Gaun / Gown
✓ Sarung tangan
✓ Pelindung mata (goggles) dan atau
✓ Pelindung wajah (face shield)
✓ Pelindung kepala
✓ Sepatu pelindung
Instalasi sterilisasi Petugas di ruang
dekontaminasi
SePetugas yg melakukan
pencucian alat instrument
bedah
✓ Masker bedah
✓ Gaun / Gown
✓ Sarung tangan panjang
✓ Pelindung mata (goggles) dan atau
✓ Pelindung wajah (face shield)
✓ Pelindung kepala
✓ Celemek (apron)
✓ Sepatu pelindung
Jenis APD yang digunakan pada kasus COVID-19, berdasarkan tempatlayanan kesehatan, profesi dan aktivitas petugas menurut WHOa
Lokasi Target petugas atau
pasien
Jenis Aktivitas Jenis APD yg digunakan
Laundri Di ruang penerimaan linen
infeksius & mesin infeksius
Menangani linen infeksius ✓ Masker bedah
✓ Gaun / Gown
✓ Sarung tangan panjang
✓ Pelindung mata (goggles) dan atau
✓ Pelindung wajah (face shield)
✓ Pelindung kepala
✓ Celemek (apron)
✓ Sepatu pelindung
Bagian Admisi Bagian pendaftaran
Pelayanan, petugas kasir
✓ Masker bedah
✓ Gaun / Gown
✓ Menjaga jarak dengan pasien 1 m
Area administrasi Seluruh staf termasuk
petugas kesehatan
Tugas yg bersifat
administrative & tdk ada
kontak langsung dgn pasien
COVID-19
✓ Menggunakan masker bedah
Jenis APD yang digunakan pada kasus COVID-19, berdasarkan tempatlayanan kesehatan, profesi dan aktivitas petugas menurut WHOa
Lokasi Target petugas
atau pasien
Jenis Aktivitas Jenis APD yg digunakan
Fasilitas Rawat Jalan
Ruang Konsultasi
Petugas Kesehatan Pemeriksaan fisik pd pasien dengan
gejala infeksi saluran nafas
✓ Masker Berdah
✓ Gaun / Gown
✓ Sarung tangan
✓ Pelindung mata (goggles) dan atau
✓ Pelindung wajah (face shield)
✓ Pelindung kepala
✓ Sepatu pelindung
Petugas Kesehatan Pemeriksaan fisik pada pasien tanpa
gejala infeksi saluran nafas, tetapi
melakukan pemeriksaan bronskopi,
pengambilan swab, pemeriksaan gigi
seperti scaler ultrasonic & driven,
pemeriksaan hidung & tenggorokan dan
pemeriksaan mata
✓ Masker N95
✓ Gaun / Gown
✓ Sarung tangan
✓ Pelindung mata (goggles) dan atau
✓ Pelindung wajah (face shield)
✓ Pelindung kepala
✓ Celemek (apron)
✓ Sepatu pelindung
Jenis APD yang digunakan pada kasus COVID-19, berdasarkan tempatlayanan kesehatan, profesi dan aktivitas petugas menurut WHOa
Lokasi Target petugas atau
pasien
Jenis Aktivitas Jenis APD yg digunakan
Ruang Konsultasi
Pasien dengan gejala infeksi
salaruan nafas
Segala jenis kegiatan ✓ Menngunakan masker bedah
✓ menjaga jarak dgn pasien min. 1 m
Pasien tanpa gejala infeksi
salaruan nafas
Segala jenis kegiatan ✓ Menngunakan masker bedah
✓ menjaga jarak dgn pasien min. 1 m
Cleaning Service Setelah & diantara kegiatan
konsultasi pasien dgn infeksi
saluran nafas oleh petugas
kesehatan
✓ Masker bedah
✓ Jubah / Gaun
✓ Sarung tangan tebal
✓ Pelindung mata (goggles)
✓ Pelindung kepala
✓ Sepatu pelindung
Ruang tunggu
Pasien dengan gejala infeksi
saluran nafas
Segala jenis kegiatan ✓ Kenakan masker bedah pd pasien,
segera pidahkan pasien ke ruang isolasi
atau ke ruangan lain yg terpisah dgn
pasien lainnya. Jika tdk memungkinkan
tempatkan pasien dgn jarak min. 1m
dgn pasien lainnya.
Jenis APD yang digunakan pada kasus COVID-19, berdasarkan tempatlayanan kesehatan, profesi dan aktivitas petugas menurut WHOa
Lokasi Target petugas atau
pasien
Jenis Aktivitas Jenis APD yg digunakan
Ruang tungguPasien dengan gejala infeksi
saluran nafas
Segala jenis kegiatan ✓ Mengunakan masker bedah
Area administrasi Seluruh staf termasuk
petugas kesehatan
Pekerjaan administratif ✓ Mengunakan masker bedah
Triase
Petugas kesehatan Skrining awal tanpa kontak
dengan pasien
✓ Jaga jarak dgn pasien min. 1 m
✓ Menngunakan masker bedah
Pasien dengan gejala infeksi
saluran nafas
Segala jenis kegiatan ✓ Jaga jarak dgn pasien min. 1 m
✓ Kenakan masker bedah pada pasien
Pasien tanpa gejala infeksi
saluran nafas
Segala jenis kegiatan ✓ Menngunakan masker bedah
Cleaning Service Membersihkan ruang isolasi ✓ Masker Berdah
✓ Gaun / Gown
✓ Sarung tangan tebal
✓ Pelindung mata (goggles)
✓ Pelindung kepala
✓ Sepatu pelindung
Jenis APD yang digunakan pada kasus COVID-19, berdasarkan tempatlayanan kesehatan, profesi dan aktivitas petugas menurut WHOa
Lokasi Target petugas atau
pasien
Jenis Aktivitas Jenis APD yg digunakan
Ambulans
Petugas kesehatan Transport pasien curiga
COVID-19 ke RS rujukan
✓ Masker Berdah
✓ Gaun / Gown
✓ Sarung tangan
✓ Pelindung mata (goggles)
✓ Pelindung kepala
✓ Sepatu pelindung
Sopir
Hanya bertugas sebagai sopir
pada proses transport pasien
curiga COVID- 19 dan area
sopir terpisah dengan area
pasien
✓ Menjaga jarak dgn pasien min. 1 m
✓ Menngunakan masker bedah
Membantu mengangkat
pasien dengan suspect
COVID-19
✓ Masker Berdah
✓ Gaun / Gown
✓ Sarung tangan
✓ Pelindung mata (goggles)
✓ Pelindung kepala
✓ Sepatu pelindung
Jenis APD yang digunakan pada kasus COVID-19, berdasarkan tempatlayanan kesehatan, profesi dan aktivitas petugas menurut WHOa
Lokasi Target petugas atau
pasien
Jenis Aktivitas Jenis APD yg digunakan
Ambulans
Sopir Tidak ada kontak langsung
dengan pasien curiga COVID-
19 namun area sopir tidak
terpisah dengan area pasien
✓ Masker Berdah
Pasien dengan suspect
Covid- 19
Dilakukan transport ke RS
rujukan
✓ Masker bedah
Cleaning service
Membersihkan setelah atau
di antara kegiatan
pemindahan pasien curiga
COVID- 19 ke RS rujukan
✓ Masker Berdah
✓ Gaun / Gown
✓ Sarung tangan tebal
✓ Pelindung mata (goggles)
✓ Pelindung kepala
✓ Sepatu pelindung
Keterangan:
1.Setelah digunakan, APD harus dibuang di tempat sampah infeksius
2.(plastik warna kuning) untuk dimusnahkan di incenerator.
3.APD yang akan dipakai ulang dimasukan ke tempat linen infeksius dan
4.dilakukan pencucian sesuai ketentuan.
5.Petugas yang melakukan pemeriksaan menggunakan thermo scan
6.(pengukuran suhu tanpa menyentuh pasien), thermal imaging cameras, dan obeservasi atau wawancara terbatas, harus tetap menjaga jarak minimal 1 m
Contoh penggunaan APD pada saat merawatpasien suspek atau konfirmasi COVID-19
Sumber: www.cdc.gov/coronavirus
CARA PEMAKAIAN DAN PELEPASAN APD
✓ Menggunakan baju kerja (scrub suit)
✓ lepaskan seluruh perhiasan / aksesoris yg
digunakan
✓ Melakukan kebersihan tangan sebelum
dan sesudah menggunakan APD
✓ Gunakan APD mulai dari antero room dan
melepas APD di antero room
✓ Mandi setelah selesai menggunakan APD
contoh Scrub Suit atau baju kerja
1️ ⃣Langkah – Langkah Pemakaian APD Gaun / Gown
Masuk ke anteroroom Cek APD
LakukanKebersihan
Tangan
Kenakan sepatupelintung (boots)
/ PelindungSepatu
Pakai gaun bersihPasang masker
bedah
Pasang pelindungmata (goggles)
pasang pelindungkepala
Pasang sarungtangan
2️⃣Langkah – Langkah Pemakaian APD dengan coverall
Masuk ke anteroroom Cek APD
LakukanKebersihan
Tangan
Kenakan sepatupelintung (boots)
/ PelindungSepatu
Pakai coverall bersih dgn zipper
yg dilapisi kaindibagian depan
Pasang masker bedah
Pasang pelindungkepala
Pasang pelindungmata (goggles)
Pasang sarungtangan
3️⃣Langkah – Langkah pelepasan APD dengan menggunakan gaun:
Berdiri di area kotor
LepaskanSarung tangan
Buka gown perlahan
desinfeksitangan dgn
hand sanitizer
Buka pelindungkepala
Buka pelindungmata (goggles)
desinfeksitangan dgn
hand sanitizer
Buka pelindungsepatu
desinfeksitangan dgn
hand sanitizerLepaskan
masker bedah
setelah membuka scrub suit, segera mandi & selanjutnya memakai
baju biasa
4️ ⃣Langkah – Langkah pelepasan APD dengan menggunakan coverall:
Berdiri di area kotor
Buka hood / pelindung kepala
coverallBuka coverall
desinfeksi tangan dgn hand sanitizer
Buka pelindung mata (goggles)
Lepas masker bedah
desinfeksi tangan dgn hand sanitizer
setelah membuka scrub suit, segera mandi &
selanjutnya memakai baju biasa
APD Dalam Penanganan Jenazah Pasien
Tdk dilakukan otopsi
• Sarung tangan non steril (nitrile gloves)
• jika petugas ada luka dikulit, setelahsarung tangan non steril kenakan sarungtangan rumah tangga
• Gaun bersih (lengan panjang & tahan air)
• Gunakan face shield / masker bedah(facemask) dgn goggles
Saat dilakukan otopsi• Sarung tangan bedah 2 lapis / dobel yg
disisipkan dgn lapisan sarung tangan ygtahan goresan pisau
• Gaun bersih (lengan panjang & tahan air) & baju dgn apron tahan air
• goggles / face shield
• Masker N95 sekali pakai atau lebih tinggi: Powered, air-purifying respirators (PARs) dgn HEPA filter dpt disediakan utkmeningkatkan keamanan petugas
Surgical scrub, pelindung sepatu dan pelindung kepala digunakan secara rutin. Lepaskan APD secara hati-hatiuntuk menghindari kontaminasi terhadap diri sendiri. APD setelah dilepas, dibuang di tempat laundri atautempat sampah infeksisus
APD DALAM MASA
KRISIS
STRATEGI MANAJEMEN APD DALAM MASA KRISIS
Menghitung jumlah ketersediaan & angkarata-rata utilisasi APD yg dimiliki saat ini
Memprioritaskan penggunaan yg tersedia utkkegiatan: prosedur aerosol, perawatan pasien
dgn transmisi kontak yg lebih tinggi
Melaksanakan pengendalian lingkungan & administratif
Selektif dlm melakukan prosedur tindakanbedah dgn menunda yg sifatnya elektif / non
urgen utk mengurangi ppenggunaan APD
a. Menggunakan barrier / penghalang berupa
jendela dari kaca atau plastik di meja IGD,
ruang triase, ruang informasi, dan ruang
farmasi
b. Mengurangi jumlah pasien yang berkunjung ke
rawat jalan
c. Mengurangi tenaga kesehatan yang tidak
terlibat langsung dalam perawatan pasien
COVID-19
d. Melakukan kohorting pasien dan tenaga
kesehatan
e. Memperpanjang lama penggunaan APD
dengan cara menggunakan APD tanpa melepas
dan mengganti APD untuk merawat beberapa
pasien COVID-19 di dalam satu ruangan yang
sama. Hal ini bisa dilakukan apabila APD masih
dalam keadaan baik dan bersih serta tidak
basah terkena cairan infeksius pasien
f. Memaksimalkan penggunaan telemedicine
g. Memberikan pendidikan dan pelatihan bagi
tenaga kesehatan untuk mengenakan dan
melepas APD
DenganCara
1
2
3
4
ALTERNATIF APD MASA KRISIS
NO Jenis APD Alternatif
1 Sarung tangan Sarung tangan rumah tangga yang tebal
2 Masker N95 ✓ Masker N95 yg sekali pakai (disposable) dapat dijadikan reuseable dengan
menggunakan pelindung wajah sampai dagu atau melapisi nya masker bedah di
luar masker N95. Masker N95 dapat dibuka dan di pasang kembali sebanyak 5
kali selama 8 jam. Reuseable dapat dilakukan kecuali setelah masker N95 ini
digunakan untuk tindakan aerosol
ALTERNATIF APD MASA KRISIS
NO Jenis APD Alternatif
2 Masker N95 ✓ Elastrometric respirator ✓ Powered Air-Purifying Respirators
(PAPR)
ALTERNATIF APD MASA KRISIS
NO Jenis APD Alternatif
3 Kaca mata (Goggles) ✓ Kacamata(goggles) yang sekali pakai (disposable) dapat digunakan kembali
(reuseable) setelah proses desinfektan
✓ Kacamata renang
4 Facemask / masker wajah ✓ Masker wajah diperpanjang lama penggunaannya yang digunakan bersama dengan
pelindung wajah (face shield) kedap airyang menutup hingga ke bawah dagu
ALTERNATIF APD MASA KRISIS
NO Jenis APD Alternatif
4 Facemask / masker wajah ✓ Masker kain apabila sudah tidak ada sama sekali persediaan masker bedah atau
masker N 95 yang digunakan bersama dengan pelindung wajah (face shield) kedap air
yang menutup hingga ke bawah dagu.
5 Penutup kepala ✓ Surgical hood
ALTERNATIF APD MASA KRISIS
NO Jenis APD Alternatif
5 Penutup kepala ✓ Topi renang ✓ Topi hiking
6 Jubah/ Gown ✓ Coverall yang dapat terbuat dari polyester atau katun polyester yang menyediakan
perlindungan 360 derajat karena didesain untuk menutup seluruh tubuh termasuk kepala,
belakang dan bawah kaki. Untuk coverall jika menggunakan resleting didepan maka harus di
lapisi dengan kain atau penutup yang dijahit
ALTERNATIF APD MASA KRISIS
NO Jenis APD Alternatif
6 Jubah/ Gown ✓ Gaun panjang pasien yang dikenakan dengan manset atau jubah laboratorium. Keduanya
harus dikombinasikan dengan Apron Panjang
✓ Jas hujan sekali pakai (disposable) apabila sudah tidak ada sama sekali persediaan gaun
isolasi, gaun bedah, dan coverall
ALTERNATIF APD MASA KRISIS
NO Jenis APD Alternatif
7 Sepatu pelindung ✓ Sepatu kets tertutup dengan pelindung sepatu / shoe covers
MANAJEMEN
PENGGUNAAN APD
REUSABLE
A. Gaun Reuseable, Coverall, Apron, Surgical Hood, Masker Kain
Pencucian
Suhu
57.2℃ - 71℃selama min. 25
menit
Desinfektan
Klorin dgnkonsentrasi
1 : 99
B. Masker N95
- Simpan di kantong kertas
berlabel nama petugas, tgl &
jam.
- dapat dibuka dan di pasang
kembali sebanyak 5 kali
selama 8 jam
- Diletakkan kering di ruang terbuka
dlm suhu kamar selama 3-4 hari
- Masker N95 tidak boleh di jemur di
bawah sinar matahari karena akan
merusak material polypropylene.
Masker N95 juga rusak oleh sinar
ultraviolet
1 2
- Sterilisasi dengan cara
menggantung masker N95
menggunakan jepitan kayu di
dalam oven dapur dengan
suhu 70℃ selama 30 menit
3- Sterilisasi dengan menggantung
masker N95 di atas uap air panas
dari air mendidih selama 10 menit
4
Contoh kantong kertas
Bersihkanbagian dlm
dgn kainbersih yg sdhdicelupkan ke
deterjen
Bersihkanbagian luar
dgn kainbersih yg sdhdicelupkan kedesinfektan
(klorin)
Bersihkankembali dgnair bersih /
alkohol
Keringkan dgndijemur / dilap
bersih
C. Pelindung Mata dan Pelindung Wajah
* pencucian dan desinfektan oleh petugas yang telah
menggunakan sarung tangan
D. Sepatu pelindung dan Jas Hujan
Cuci menggunakandeterjen pada suhu
20 – 30℃Gunakan desinfektan klorin
setelah dibilas denganmenggunakan air bersih
Keringkan dengan cara di jemur
* pencucian dan desinfektan oleh petugas yang telah
menggunakan sarung tangan
Rekomendasi 2.
Memastikan dilakukannya triase, identifikasi awal,
dan pengendalian sumber
Rekomendasi 3.
Menerapkan langkah-langkah pencegahan tambahan untuk
kasus-kasus COVID-19
Layanan rawat Jalan
Prinsip-prinsip PPI dasar dan langkah-langkah pencegahanstandar harus diterapkan di semua fasilitas layanankesehatan, termasuk layanan rawat jalan dan layananprimer
Untuk infeksi COVID-19, langkah-langkah berikut perludiambil:• Triase dan identifikasi awal;• skrining sindrom dilakukan di klinik;
• penekanan pada kebersihan tangan, kebersihanpernapasan dan masker medis digunakan olehpasien bergejala pernapasan (pertimbangkanpenggunaan tanda-tanda petunjuk);
Layanan rawat Jalan
Untuk infeksi COVID-19, langkah-langkah berikut perlu diambil
(lanjutan):
• jika memungkinkan – tempatkan pasien di ruangan terpisah
atau jauh dari pasien lain di ruang tunggu, dan kenakan masker,
sarung tangan dan gown jika mungkin saat menemui pasien di
klinik (sebanyak mungkin langkah pencegahan kontak dan
percikan)
• saat pasien bergejala harus menunggu, pastikan area
tunggunya terpisah (terpisah jarak 1 m);
• perawatan pasien bergejala diprioritaskan;
• jelaskan kepada pasien dan keluarga tentang identifikasi awal
atas gejala-gejala, langkah-langkah pencegahan dasar yang
akan digunakan dan fasilitas layanan kesehatan mana yang
harus dirujuk.
PERAWATAN DI RUMAH
Strategi PPI apa yang dianjurkan WHO untuk COVID-19?
Perawatan di Rumah (Home Care) – untukTenaga Kesehatan
Pasien dengan penyakit pernapasan ringan kemungkinanmemerlukan perawatan di rumah.
WHO menganjurkan agar pasien terus berkomunikasi denganpemberi layanan kesehatan atau pihak kesehatan masyarakatselama periode perawatan di rumah – hingga gejala-gejalasembuh
Perawatan di Rumah (Home Care) – untukTenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan harus:• Mengenakan masker dan menjalankan kebersihan
tangan dengan baik, saat merawat• Jelaskan kepada pasien cara membatasi paparan kepada
keluarganya. Ajarkan juga etika pernapasan dankebersihan tangan (tutup mulut dan hidung saat batukatau bersin).
• Jelaskan kepada pemberi perawatan tentang caramerawat dengan benar anggota keluarga yang sakitseaman mungkin; dan berikan dukungan, penjelasan danpemantauan terus- menerus kepada pasien dan keluarga
Perawatan di Rumah – oleh pemberiperawatan
Pemberi perawatan dan anggota keluarga harus (jikamemungkinkan):
• Diberi tahu jenis perawatan yang harus diberikan danpenggunaan perlindungan yang tersedia untuk menutupi hidungdan mulut
• Jika tidak memberikan perawatan, pastikan pemisahan fisik(pisahkan di ruang lain atau setidaknya 1 meter) dari orang
lain di rumah
• Ingatkan kepada pasien untuk mengenakan masker ketika adaanggota keluarga lain (jika memungkinkan)
TERIMA KASIH