Pemutusan Hubungan Kerja -...

Post on 22-Mar-2019

234 views 3 download

Transcript of Pemutusan Hubungan Kerja -...

Pemutusan Hubungan Kerja

Suatu langkah pengakhiran hubungan kerja antarapekerja dan pengusaha karena suatu hal tertentu.

Pasal 1 angka 25 UU Ketenagakerjaan:

Pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentuyang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajibanantara pekerja/buruh dengan pengusaha.

Berlaku bagi PHK yang terjadi di :

a. Badan usaha (berbadan hukum/tidak berbadan hukum);

b. Milik perseorangan, milik persekutuan, milik badan hukum;

c. Dimiliki oleh swasta maupun negara;

d. Usaha-usaha sosial, usaha lain yang mempunyai pengurusdan mempekerjakan orang lain dengan membayar upahatau imbalan dalam bentuk lain.

Proses PHK

Pengusaha, pekerja, SP dan pemerintah dengan segala upaya harus mengusahakan agar PHK dihindari;

Jika upaya telah dilakukan dan PHK tidak dapatdihindari, maka rencana PHK wajib dirundingkan antarapengusaha dengan pekerja/SP.

Apabila perundingan gagal, maka pengusaha hanyadapat memutuskan hubungan kerja dengan pekerjasetelah mendapatkan penetapan dari LPPHI.

Tahap perundingan wajib dilalui sebelum adanyapermohonan penetapan.

Permohonan penetapan dilakukan secara tertulis disertaidengan alasannya.

Penetapan diberikan apabila perundingan tidakmembuahkan hasil dan tidak ada kesepakatan.

PHK Tanpa Penetapan LPPHI

Pekerja masih dalam masa percobaan.

Pekerja mengajukan permintaan pengunduran diri,secara tertulis atas kemauan sendiri tanpa ada indikasiintimidasi dari pengusaha.

Pekerja mencapai usia pensiun sesuai PK, PP, PKB,Peraturan perundang-undangan.

Pekerja meninggal dunia.

Prosedur PHK Massal

Upaya perbaikan perusahaan melalui efisiensi atau penghematan:

1. Mengurangi shift.

2. Membatasi kerja lembur.

3. Menghapuskan kerja lembur.

4. Pengurangan jam kerja.

5. Meningkatkan upaya efisiensi lain (pensiun dini).

6. Merumahkan pekerja secara bergiliran.

Lanjutan…

Dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja:

1. Dilakukan perundingan dan menjelaskan pada SP ataupekerja mengenai alasan PHK.

2. Bersama SP merumuskan jumlah dan kriteria pekerja yangakan di PHK.

3. Merundingkan persyaratan secara terbuka dan dilandasiitikad baik.

4. Dilakukan sosialisasi untuk dapat diketahui seluruh pekerjasebagai dasar diterima atau tidaknya syarat-syarattersebut.

5. Bila sudah ada persetujuan, ditetapkan prioritaspelaksanaan PHK secara bertahap.

Lanjutan…

6. Pada saat penyelesaian PHK dibuat persetujuan bersama(berisi besaran pesangon dan lain-lain/hak pekerja).

7. Setelah proses dilalui, dilakukan rekapitulasi untuk dasarmengajukan izin PHK.

PHK

PHK Demi Hukum

PHK Atas Putusan

Pengadilan

PHK Kehendak Pengusaha

PHK Kehendak Pekerja

PHKDemi

Hukum

Perjanjian Kerja Waktu

Tertentu

Pekerja Meninggal

Dunia

Pekerja Pensiun

PKWT

Kedua Belah pihak bersifat pasif.

Pengusaha tidak wajib memberitahukan berakhirnya jangka waktu hubungan kerja, kecuali bila telah diperjanjikan tertulis atau telah diatur dalam PP atau PKB, atau menurut peraturan perundang-undangan atau kebiasaan ada keharusan memberitahukan dalam tenggang waktu tertentu.

Hubungan kerja bersifat pribadi.

Hak :

2 x uang pesangon

1 x uang penghargaan masa kerja

1 x uang penggantian hak

Pekerja Meninggal Dunia

Hak:

Jika pengusaha telah mengikutsertakan pada program pensiun yang sebagian iurannya dibayar pengusaha, maka pekerja TIDAK BERHAK ATAS UANG PESANGON, UANG PENGHARGAAN MASA KERJA (tetap berhak atas UANG PENGGANTIAN HAK)

Apabila jaminan yang diterima tersebut lebih kecil dari 2 x UP, 1 x UPMK, dan 1 x UPH, maka selisihnya HARUS DIBAYAR PENGUSAHA.

Pekerja Memasuki Usia Pensiun

CONTOH:

UP yang seharusnya diterima = 10.000.000

Besarnya jaminan pensiun = 6.000.000

Prosentase iuran = 60% pengusaha+40%pekerja

60% x 6.000.000 = 3.600.000

40% x 6.000.000 = 2.400.000

Kekurangan yang harus dibayar pengusaha=

10.000.000 – 3.600.000 = 6.400.000

Sebelumnya harus dilakukan upaya-upaya untuk menghindari PHK.

pengaturan jam kerja, efisiensi, pembinaan, dsb.

Jika tidak berhasil, wajib melakukan perundingan secara langsung.

Jika tidak berhasil, maka pengusaha dapat mengajukan permohonan penetapan PHK secara tertulis + alasannya kepada LPPHI.

LPPHI akan memanggil para pihak dan selanjutnya memberikan keputusan menolak atau mengabulkan permohonan PHK.

PHK Atas Putusan Pengadilan (LPPHI)

Pekerja mengundurkan diri:

Syarat-syarat:1.Mengajukan permohonan pengunduran diri

secara tertulis selambat-lambatnya 30 hari sebelum tanggal mulai pengunduran diri.

2.Tidak terikat dalam ikatan dinas.

3.Tetap melaksanakan kewajibannya sampai tanggal pengunduran diri.

Hak: UPH

PHK Atas Kehendak Pekerja

Pekerja mangkir selama 5 hari berturut-turut atau lebih tanpa keterangan.

Dikualifikasikan mengundurkan diri.

Hak: UPH + Uang Pisah

Pekerja sakit berkepanjangan, cacat akibat kecelakaan kerja dan tidak dapat melakukan pekerjaan setelah melampaui 12 bulan berturut-turut.

Hak: 2 x UP + 2 x UPMK + 1 x UPH

Pekerja mengalami hal-hal berikut yang dilakukanoleh pengusaha:

Menganiaya, menghina secara kasar ataumengancam pekerja.

Membujuk dan/atau menyuruh pekerja melakukanperbuatan yang bertentangan dengan peraturanperundang-undangan.

Tidak membayar upah tepat pada waktu yangtelah ditentukan selama 3 bulan berturut-turutatau lebih.

Tidak melakukan kewajiban yang telah dijanjikankepada pekerja.

Lanjutan…

Memeritahkan pekerja untuk melaksanakan pekerjaan diluar yang diperjanjikan.

Memberikan pekerjaan yang berbahaya bagi jiwa, keselamatan, kesehatan dan kesusilaan pekerja sedangkan pekerjaan itu tidak dicantumkan pada PK.

Hak: 2 x UP + 1 x UPMK + 1 x UPH

Jika hal-hal tersebut tidak terbukti, maka pengusaha dapat melakukan PHK tanpa penetapan LPPHI dan pekerja TIDAK BERHAK ATAS UP dan UPMK.

Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan/atau uang perusahaan.

Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan.

Mabuk, minum minuman keras yang memabukkan, memakai dan/atau mengedarkan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya dilingkungan kerja.

Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja.

PHK Atas Kehendak Pengusaha (karena kesalahan berat)

Lanjutan…

Menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha di lingkungan kerja.

Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan PK, PP, PKB.

Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang milik perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Lanjutan…

Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya di tempat kerja.

Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara.

Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana penjara 5 tahun atau lebih.

Bukti Pendukung Kesalahan Berat

Pekerja tertangkap tangan.

Ada pengakuan dari pekerja yang bersangkutan.

Bukti lain berupa laporan kejadian yang dibuat oleh pihak yang berwenang di perusahaan dan didukung oleh 2 orang saksi.

Hak: 1 x UPH

Jika tugas dan fungsi pekerja tidak mewakili kepentingan perusahaan secara langsung, maka UPH tersebut + Uang Pisah.

Jika pekerja keberatan dengan PHK, dapat mengajukan gugatan ke LPPHI max 1 tahun sejak dilakukannya PHK.

PHK Atas Kehendak Pengusaha

PHK dapat dilakukan dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan PEKERJA TIDAK BERSEDIA MELANJUTKAN HUBUNGAN KERJA.

Hak: 1 x UP + 1 x UPMK + 1 x UPH

Atau karena PENGUSAHA TIDAK BERSEDIA MELANJUTKAN HUBUNGAN KERJA.

HAK : 2 x UP + 1 x UPMK + 1 x UPH

Perusahaan tutup yang disebabkan perusahaan mengalami kerugian terus menerus selama 2 tahun, karena pailit, dalam keadaan force majour.

Hak: 1 x UP + 1 x UPMK + 1 x UPH

Perusahaan tutup karena efisiensi.

Hak: 2 x UP + 1 x UPMK + 1 x UPH

PHK Atas Kehendak Pengusaha

Larangan Untuk Di PHK

Pekerja berhalangan masuk kerja karena sakit menurut keterangan dokter dalam waktu tidak lebih dari 12 bulan berturut-turut.

Pekerja berhalangan menjalankan pekerjaan karena memenuhi kewajiban terhadap negara.

Pekerja melakukan ibadah yang diperintah agamanya.

Pekerja menikah.

Pekerja perempuan hamil, melahirkan, gugur kandungan atau menyusui.

Lanjutan…

Pekerja mempunyai pertalian darah dan/atau ikatanperkawinan dengan pekerja lainnya dalam suatuperusahaan, kecuali telah diatur dalam PK, PP atauPKB.

Pekerja mendirikan, menjadi anggota dan pengurusSP, melakukan kegiatan SP diluar/didalam jam kerjaatas kesepakatan pengusaha atau berdasarkanketentuan dalam PK, PP, PKB.

Pekerja mengadukan pengusaha mengenai perbuatanpengusaha yang melakukan tindak pidana kejahatan.

Lanjutan…

Perbedaan paham, agama, aliran politik, suku, warnakulit, golongan, jenis kelamin, kondisi fisik atau statusperkawinan.

Pekerja dalam keadaan cacat tetap, sakit akibatkecelakaan kerja, atau sakit karena kecelakaan kerjayang menurut dokter membutuhkan waktu yangpanjang dan belum dipastikan kesembuhannya.

Hak Pekerja Yang Di PHK

Penguasaha wajib membayar:

1. Uang pesangon dan atau;

2. Uang penghargaan masa kerja dan;

3. Uang penggantian hak.

Uang Pesangon pembayaran berupa uang daripengusaha kepada pekerja akibat adanya PHK.

Uang penghargaan masa kerja uang jasa sebagaipenghargaan pengusaha kepada pekerja yang dikaitkandengan lamanya masa kerja.

Uang Penggantian Hak

Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur.

Biaya pulang untuk pekerja dan keluarganya ke tempat dimana pekerja diterima bekerja.

Penggantian perumahan dan pengobatan sebesar 15% dari uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat.

Hal lain yang ditetapkan dalam PK, PP, PKB.

Uang Pesangon

No. Masa Kerja Besar Pesangon

1. < 1 tahun 1 bulan upah

2. 1 tahun - < 2 tahun 2 bulan upah

3. 2 tahun - < 3 tahun 3 bulan upah

4. 3 tahun - < 4 tahun 4 bulan upah

5. 4 tahun - < 5 tahun 5 bulan upah

6. 5 tahun - < 6 tahun 6 bulan upah

7. 6 tahun - < 7 tahun 7 bulan upah

8. 7 tahun - < 8 tahun 8 bulan upah

9. > 8 tahun 9 bulan upah

Uang Penghargaan

No. Masa kerja Uang penghargaan

1. 3 tahun – < 6 tahun 2 bulan upah

2. 6 tahun - <9 tahun 3 bulan upah

3. 9 tahun - < 12 tahun 4 bulan upah

4. 12 tahun - < 15 tahun 5 bulan upah

5. 15 tahun - <18 tahun 6 bulan upah

6. 18 tahun - < 21 tahun 7 bulan upah

7. 21 tahun - < 24 tahun 8 bulan upah

8. > 24 tahun 10 bulan upah

Tindak Pidana Bukan Karena Pengaduan Pengusaha

Pengusaha tidak wajib memberikan upah.

Wajib memberikan bantuan kepada keluarganya (maksimal 6 bulan):

1. 1 Tanggungan 25% dari upah.

2. 2 Tanggungan 35% dari upah.

3. 3 Tanggungan 45% dari upah.

4. 4 Tanggungan 50% dari upah.

Setelah 6 bulan pengusaha dapat

melakukan PHK tanpa penetapan LPPHI.

Sebelum 6 bulan putusan hakim adalah tidak bersalah pekerja wajib

dipekerjakan kembali.

Hak: 1 x UPMK + 1 x UPH.

Pekerja Melakukan Pelanggaran PK, PP, PKB

Diberikan surat peringatan pertama, kedua dan ketiga secara berturut-turut.

Haknya adalah 1 x uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian hak.