Orientasi, enempatan dan pemutusan kerja
-
Upload
dadan-ahdiat-pratama-nababan -
Category
Recruiting & HR
-
view
383 -
download
30
Transcript of Orientasi, enempatan dan pemutusan kerja
page 1
- Orientasi Kerja
- Penempatan Kerja
- Pemutusan Hubungan Kerja
page 1
- Orientasi Kerja
- Penempatan Kerja
- Pemutusan Hubungan Kerja
Manajemen Sumber Daya ManusiaPresented By : Dadan Ahdiat
1
page 2
- Orientasi Kerja
- Penempatan Kerja
- Pemutusan Hubungan Kerja
Tujuan
Mahasiswa memahami program orientasi kerja, peran organisasi dan
tangggung jawab organisasi untuk karyawan baru.
Mahasiswa mampu menjelaskan peran Unit dan SDM dalam keputusan
penempatan kerja.
Mahasiswa mampu memahami Undang-Undang Ketenaga-Kerjaan
Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003, Khususnya Bab XII mengenai
Pemutusan Hubungan Kerja.
2
page 3
- Orientasi Kerja
- Penempatan Kerja
- Pemutusan Hubungan Kerja
Pengantar
Pembahasan dalam modul ini merupakan lanjutan dari modul
sebelumnya tentang seleksi yang mana sudah memilih karyawan.
Orientasi menjadi sangat penting untuk menjawab apakah
perusahaan memilih karyawan yang tepat di posisi yang tepat
dan juga sebagai tahapan pengenalan karyawan baru terhadap
lingkungan kerja yang baru.
Penempatan Kerja berlaku untuk karyawan yang menempati
posisi atau jabatan baru. Ada berbagai macam tipe penempatan
kerja yang nanti dibahas dalam modul ini.
PHK dibahas dalam modul ini dengan mengacu pada UU No. 13 RI
tentang Ketenaga-kerjaan disertai dengan contoh permasalahan.
3
page 4
- Orientasi Kerja
- Penempatan Kerja
- Pemutusan Hubungan Kerja
Orientasi Kerja
Program orientasi kerja dan keuntungannya
Tindak lanjut orientasi & Implikasi internasional
4
page 5
- Orientasi Kerja
- Penempatan Kerja
- Pemutusan Hubungan Kerja
Program Orientasi
Masa orientasi kerja merupakan masa yang sangat penting baik bagi
karyawan baru untuk menunjukkan kinerjanya sesuai dengan
pengetahuan, skill dan kecerdasannya dan juga bagi perusahaan
untuk menunjukkan budaya dan nilai/norma yang berlaku. Dalam
bahasa lain dikenal dengan sosialisasi.
Proses SosialisasiBudaya dan
Nilai/Norma
Organisasi/
Perusahaan
Kepribadian
Karyawan
5
page 6
- Orientasi Kerja
- Penempatan Kerja
- Pemutusan Hubungan Kerja
Program Orientasi
Training sebagai kelanjutan proses sosialisasi yang
diperoleh karyawan baru sebenarnya adalah
belajar dan melakukan perilaku yang sesuai
dengan budaya dan norma di perusahaan.
Akhirnya karyawan baru merasa menjadi bagian
dari organisasi, setelah tingkat penerimaan
memuaskan, produktivitas dan stabilitas pekerjaan
akhirnya dapat diharapkan.
6
page 7
- Orientasi Kerja
- Penempatan Kerja
- Pemutusan Hubungan Kerja
Program Orientasi Topik dalam orientasi diberikan oleh Unit SDM dan Unit Kerja.
Uni
t SD
MU
nit K
erja
- Sejarah perusahaan - Lini produk atau pelayanan jasa
- Organisasi perusahaan - Peninjauan proses produksi
- Nama dan kunci jabatan dari eksekutif - Kebijakan dan aturan perusahaan
- Jabatan karyawan dan departemen - Peraturan kedisiplinan
- Tata letak dari fasilitas fisik - Buku pedoman karyawan
- Periode masa percobaan - Prosedur keselamatan dan kesehatan
- Skala upah dan tanggal pengupahan - Keuntungan asuransi
- Hari libur dan libur resmi - Program pensiun
- Waktu istirahat - Pelayanan jasa karyawan oleh perusahaan
- Keuntungan pelatihan dan pendidikan - Program rehabilitasi
- Penyuluhan karyawan
- Kepada Supervisor - Kepada Teman Sejawat
- Kepada Trainer - Kepada Bawahan
- Lokasi kerja - Peninjauan kerja
- Daftar Tugas - Sasaran kerja
- Tugas Persyaratan Keselamatan - Hubungan dengan pekerjaan lainnya
Persoalan Organisasi
Keuntungan Karyawan
Perkenalan
Tugas Pekerjaan
7
page 8
- Orientasi Kerja
- Penempatan Kerja
- Pemutusan Hubungan Kerja
Program Orientasi
Keuntungan :
Mengurangi perasaan canggung karyawan
Menghindari perploncoan oleh teman sekerja atau senior
Mengurangi kesenjangan antara karyawan lama dan baru
Mengurangi pengunduran diri dari karyawan baru.
Mentoring harus dilakukan untuk menjamin program
orientasi berjalan dengan baik dan menghindari
perploncoan. Satu orang dari Unit SDM ditunjuk sebagai
mentor untuk memberikan orientasi tentang organisasi
dan satu orang dari Unit Kerja ditunjuk sebagai mentor
untuk memberikan orientasi di Unit Kerja.
8
page 9
- Orientasi Kerja
- Penempatan Kerja
- Pemutusan Hubungan Kerja
Tindak Lanjut Orientasi
Keberhasilan program orientasi menjadi kesatuan dengan
prosedur follow up/tindak lanjut. Caranya dengan ceklis
yang meminta karyawan memberikan kritik terhadap
kelemahan organisasi dan masukan positif lainnya dilakukan
oleh Unit SDM. Face to face antara Supervisor di Unit Kerja
sangat penting dilakukan untuk penilaian kinerja karyawan
baru.
Selama masa orientasi jika karyawan gagal memenuhi
tuntutan kerja, maka Pemutusan Hubungan Kerja perlu
dilakukan daripada dipertahankan di perusahaan.
Implikasi internasional diterapkan apabila karyawan baru
ditempatkan di negara asing yaitu dengan mengenalkan
tradisi, aturan hukum, dan nilai/norma yang berlaku di
negara asing.
9
page 10
- Orientasi Kerja
- Penempatan Kerja
- Pemutusan Hubungan Kerja
Penempatan Kerja
Kebutuhan jabatan baru dipenuhi dengan 2 cara:
Menerima karyawan baru
Penugasan karyawan lama ke pekerjaan baru
Ada 4 tipe penugasan karyawan lama ke pekerjaan baru
Promosi
Seniority-based promotions
Tansfer
Demotions
10
page 11
- Orientasi Kerja
- Penempatan Kerja
- Pemutusan Hubungan Kerja
Penempatan Kerja Struktur Organisasi
Andi Rahul
Business Manager
Sony Tulung
Technical – Quality
Staf
Hanan Rama
Supply Chain Staf
Ratna Wati
Marketing Staf
Ardy Suntar
Marketing Engineer
Toni Adam
Marketing Manager
Romi Iskandar
Supply Chain Manager
Susan Wahyu
Technical – Quality
Manager
Intan Karin
Technical – Quality
Engineer
Shinta Ratna
Supply Chain
Specialist
Increase Grade 1 to Grade 5
*Untuk demotions apabila karyawan gagal, setelah SP1, 2, 3 maka akan berlanjut ke PHK.\
*Transfer memiliki makna positif dan negatif. Positif maknanya karyawan sedang dalam pengembangan karir oleh perusahaan. Negatif maknanya
karyawan dalam pengamatan perusahaan karena tidak memenuhi standard mutu kinerja dan apabila gagal dapat dilakukan demotions .
Promosi Demotions
Seniority-based
promotion
Transfer
11
page 12
- Orientasi Kerja
- Penempatan Kerja
- Pemutusan Hubungan Kerja
PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)
PHK adalah fungsi operatif terakhir dari Manajemen Sumber Daya
Manusia. Pengakhiran hubungan kerja yang dapat disebabkan oleh
berbagai macam alasan sehingga berakhir pula hak dan kewajiban
antara karyawan dan pengusaha.
Referensi yang digunakan sebagai dasar pembahasan materi ini adalah
Undang-undang RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenaga-kerjaan, BAB XII
perihal Pemutusan Hubungan Kerja.
Jenis PHK :
PHK demi hukum
PHK oleh pengadilan
PHK oleh pekerja
PHK oleh pengusaha
12
page 13
- Orientasi Kerja
- Penempatan Kerja
- Pemutusan Hubungan Kerja
PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) Tabel Jenis PHK
Jenis PHK Penyebab
1. Pekerja masih dalam masa percobaan kerja
2. Berakhirnya hubungan kerja dengan perjanjian PKWT untuk yang pertama kali
3. Pekerja sudah mencapai pensiun
4. Pekerja meninggal dunia
2. PHK oleh pengadilan 1. Pelanggaran hukum contoh mempekerjakan anak di bawah umur
1. Permintaan pengunduran diri
2. Permohonan PHK kepada pengadilan hubungan industrial
1. PHK oleh kesalahan ringan
2. Pengurangan tenaga kerja
3. PHK karena kesalahan berat
4. Perusahaan tutup karena merugi
1. PHK demi hukum
4. PHK oleh pengusaha
3. PHK oleh pekerja
13
page 14
- Orientasi Kerja
- Penempatan Kerja
- Pemutusan Hubungan Kerja
PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) Alasan PHK
Kinerja karyawan tidak memuaskan
Perilaku karyawan yang tidak dapat diterima
(pelanggaran terhadap aturan perusahaan)
Tidak memenuhi kualifikasi pekerjaan
Karyawan tidak mampu melakukan pekerjaan
Karyawan tidak patuh terhadap kewenangan atasan
Menurut Gary Dessler (2001,2007)
14
page 15
- Orientasi Kerja
- Penempatan Kerja
- Pemutusan Hubungan Kerja
PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) PHK dilarang dilakukan pengusaha dengan alasan:
Pekerja sakit menurut keterangan dokter
Pekerja memenuhi kewajiban terhadap negara
Pekerja menjalankan ibadah
Pekerja menikah
Pekerja hamil, melahirkan, keguguran, menyusui
Pekerja mempunyai hubungan darah atau ikatan perkawinan
dengan pekerja lainnya dalam satu perusahaan
Pekerja menjadi anggota serikat pekerja
Pekerja mengadukan pengusaha karena melanggar hukum
Karena perbedaan SARA
Pekerja dalam keadaan cacat tetap akibat kecelakaan kerja atau
sakit yang menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu
penyembuhannya belum dapat dipastikan.
15
page 16
- Orientasi Kerja
- Penempatan Kerja
- Pemutusan Hubungan Kerja
PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) Tabel Uang PHK oleh pengusaha
Pasal 156
Masa Kerja Uang Pesangon (ayat 2) Uang Penghargaan (ayat 3) Uang Hak (ayat 4)
Kurang dari 1 tahun 1 x bulan upah 1. Cuti tahunan yang belum diambil
1 - 2 tahun 2 x bulan upah 2. Biaya ongkos pulang & keluarganya
2 - 3 tahun 3 x bulan upah
3 - 4 tahun 4 x bulan upah
4 - 5 tahun 5 x bulan upah
5 - 6 tahun 6 x bulan upah
6 - 7 tahun 7 x bulan upah
7 - 8 tahun 8 x bulan upah
8 - 9 tahun 9 x bulan upah
9 - 12 tahun 9 x bulan upah 4 x bulan upah
12 - 15 tahun 9 x bulan upah 5 x bulan upah
15 - 18 tahun 9 x bulan upah 6 x bulan upah
18 - 21 tahun 9 x bulan upah 7 x bulan upah
21 - 24 tahun 9 x bulan upah 8 x bulan upah
24 tahun atau lebih 9 x bulan upah 10 x bulan upah
0 x bulan upah
2 x bulan upah
3 x bulan upah
3. Penggantian uang perumahan,
pengobatan dan perawatan sebesar 15%
dari uang pesangon dan atau uang
penghargaan masa kerja bagi yang
memenuhi persyaratan
4. Hal lain yang dicantumkan dalam
perjanjian kerja
16
page 17
- Orientasi Kerja
- Penempatan Kerja
- Pemutusan Hubungan Kerja
PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) Tabel Tipe PHK
No. Tipe PHK Uang Pesangon Uang Pernghargaan Uang Hak Uang Pisah
1PHK oleh pengusaha karena pekerja melakukan
pelanggaran setelah diberikan surat peringatan
pertama, kedua dan ketiga secara berturut-turut
1 x ketentuan pasal
156 ayat 2
1 x ketentuan pasal
156 ayat 3
1 x ketentuan pasal
156 ayat 4-
2 PHK oleh pekerja yang mengundurkan diri. - -1 x ketentuan pasal
156 ayat 4
Sesuai dengan PKB
atau Peraturan
Perusahaan
3
PHK oleh pengusaha karena pekerja tidak bersedia
diperkerjakan dikarenakan perubahan status
perusahaan (pasal 163 ayat 1)
1 x ketentuan pasal
156 ayat 2
1 x ketentuan pasal
156 ayat 3
1 x ketentuan pasal
156 ayat 4-
4PHK oleh pengusaha karena pengusaha tidak
memperkerjakan pekerja dikarenakan perubahan
status perusahaan (pasal 163 ayat 2)
2 x ketentuan pasal
156 ayat 2
1 x ketentuan pasal
156 ayat 3
1 x ketentuan pasal
156 ayat 4-
5PHK oleh pengusaha karena perusahaan merugi
selama 2 tahun terus menerus atau keadaan
memaksa (pasal 164 ayat 1)
1 x ketentuan pasal
156 ayat 2
1 x ketentuan pasal
156 ayat 3
1 x ketentuan pasal
156 ayat 4-
6PHK oleh pengusaha karena perusahaan melakukan
efisiensi atau tutup (pasal 164 ayat 2)
2 x ketentuan pasal
156 ayat 2
1 x ketentuan pasal
156 ayat 3
1 x ketentuan pasal
156 ayat 4-
7PHK oleh pengusaha karena perusahaan mengalami
pailit (pasal 165)
1 x ketentuan pasal
156 ayat 2
1 x ketentuan pasal
156 ayat 3
1 x ketentuan pasal
156 ayat 4-
8PHK oleh pekerja yang meninggal dunia atau
memasuki usia pensiun (pasal 166 dan pasal 167)
2 x ketentuan pasal
156 ayat 2
1 x ketentuan pasal
156 ayat 3
1 x ketentuan pasal
156 ayat 4-
9
PHK oleh pengusaha yang melanggar ketentuan
sesuai keputusan lembaga penyelesaian hubungan
industrial (pasal 169)
2 x ketentuan pasal
156 ayat 2
1 x ketentuan pasal
156 ayat 3
1 x ketentuan pasal
156 ayat 4-
17
page 18
- Orientasi Kerja
- Penempatan Kerja
- Pemutusan Hubungan Kerja
PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) Contoh kasus PHK
Rahmat telah bekerja dengan penuh dedikasi di salah
satu perusahaan selama 25 tahun dan saat ini telah
memasuki pensiun. Berapa uang PHK yang diterima oleh
Rahmat.
Upah pokok = Rp. 2,400,000,- dan upah tunjangan tetap
per bulan = Rp. 200,000,-
Jawab:
Uang PHK = (2 * 9 bulan upah + 10 bulan upah ) * 115%
= (18 * Rp. 2,600,000,- + 10 * Rp. 2,600,000,-) * 115%
= Rp. 83.720.000,-18
page 19
- Orientasi Kerja
- Penempatan Kerja
- Pemutusan Hubungan Kerja
Thanks for your attention
19