Post on 06-Jul-2015
PEMIMPIN PELAYAN
MULYONO
KONSEP KEPEMIMPINAN PELAYANAN
• Kata pelayan dan pemimpin sering dianggap sesuatu yang berlawanan,
• Memberi kerangka kerja yang memampukan banyak individu untuk dapat
memberi bantuan dalam memperbaiki cara memperlakukan pihak lain
yang bekerja diberbagai organisasi.
• Kepemimpinan pelayan memberi harapan dan bimbingan demi
terciptanya pengembangan manusia di era baru ini.
• Hubungan antara pencapaian makna hidup dengan kepemimpinan
pelayan adalah pada perilaku pemimpin pada pengikut atau pada
organisasi.
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN PELAYAN
•Kepemimpinan pelayan merupakan model
kepemimpinan yang memperioritaskan
pelayanan kepada pihak lain, baik kepada
pegawai (anggota) organisasi, pelanggan,
maupun masyarakat.(Robert Greenleaf,1970)
DEFINISI KEPEMIMPINAN PELAYAN
•Meningkatnya keinginan melayani pihak
lain dengan melakukan pendekatan
menyeluruh pada pekerjaan, komunitas,
dan proses pengambilan keputusan yang
melibatkan semua pihak.
ESESIENSI MODEL KEPEMIMPINAN PELAYAN
•Melayani orang lain, yaitu pelayanan
kepada pegawai, pelanggan, dan
masyarakat sebagai perioritas utama.
(Sedarmayanti. 2009. Hal, 202).
SERVANT LEADERSHIP
• Kepemimpinan pelayan berawal dari perasaan yang tulus yang timbul dari hati,
berkehedak melayani, yaitu menjadi pihak pertama yang melayani.
• Pilihan berasal dari suara hati, kemudian menghadirkan hasrat ingin menjadi
pemimpin perbedaan pelayanan yang diberikan adalah memastikan kebutuhan
pihak lain dapat dipenuhi, yaitu menjadikan mereka sebagai orang yang labih
dewasa, sehat, bebas, dan otonom, akhirnya menjadi pemimpin berikutnya.
• Menurut Hector Ruiz, tugas pemimpin adalah melayani, pemimpin terbaik
adalah pelayan terbaik, kepemimpinan merupakan pendekatan baru.
KEPEMIMPINAN PELAYAN
• Model kepemimpinan yang mencoba secara simultan meningkatkan
pertumbuhan personal pegawai dan memperbaiki kualitas pelayanan organisasi
melalui kombinasi kerja sama tim dan pengembangan komunitas, keterlibatan
personal dalam proses pembuatan keputusan, serta perilaku peduli dan etis.
(Sedarmayanti. 2009. Hal, 202).
• Menurut Spears, 1995, karakteristik yang membedakan kepemimpinan pelayan
dengan kepemimpinan yang lain adalah keinginan untuk melayani hadir sebelum
adanya keinginan untuk memimpin. (Sedarmayanti. 2009.203).
KONSEP KEPEMIMPINAN PELAYAN
• Konsep yang mengubah pendekatan kepemimpinan secara
revolusioner dan pribadi, konsep ini bukan perbaikan serba cepat
atas dasar persoalan yang dihadapi pemimpin.
• Kepemimpinan pelayan menggunakan pendekatan mendasar dan
bersifat jangka panjang.
TUJUAN UTAMA KEPEMIMPINAN PELAYAN
•Melayani dan memenuhi kebutuhan pihak
lain, yang secara optimal seharusnya
menjadi motivasi utama kepemimpinan.
(Sedarmayanti. 2009. Hal 203).
MODEL PERILAKU DAN FOKUS UTAMA PEMIMPIN PELAYAN (PENGEMBANGAN
PEGAWAI)• Tindakan pemimpin secara aktif dan terus-menerus mengembangkan pegawai/
anggota organisasi akan menciptakan kepuasan kerja dan meningkatnya
komitmen organisasi, selain membuat visi bersama dan deskripsi pekerjaan
berbasis pekerjaannya secara signifikan
• Penciptaan Nilai Tambah bagi Pelanggan
• Pegawai yang tingkat kepuasan dan komitmennya tinggi terhadap pekerjaan
dan organisasi serta memiliki performansi kerja baik, otomatis terus berusaha
melayani pelanggan dengan segenap hati.
TERCIPTANYA KEPUASAN PELANGGAN
•Nilai tambah yang diberikan organisasi melalui
pegawai kepada pelanggan membuat pelanggan
puas akan produk/ jasa yang mereka beli.
•Kepuasan yang dihasilkan dan tercipta dalam
berbagai kesempatan akan membuat pegawai loyal
dan komitmen pada organisasi.
KEBERHASILAN ORGANISASI BERKESINAMBUNGAN
•Proses keberhasilan untuk meningkatkan
pendapatan dan keuntungan organisasi akan
terjadi terus-menerus, dan diperkuat, sehingga
mengakibatkan keberhasilan abadi.
(Sedarmayanti. 2009. Hal. 204).
KARAKTERISTIK PEMIMPIN PELAYAN
1. Mendengarkan2. Empati3. Menyembuhkan4. Kesadaran diri5. Persuasif6. Konseptualisasi7. Kemampuan melihat masa depan (memiliki visi)
KEMAMPUAN MELAYANI
1. Komitmen pada pertumbuhan individu
2. Membangun komunitas antara lain :
a. Menghargai orang lain.
b. Mengembangkan orang lain.
c. Mengembangkan komunitas.
d. Memperlihatkan autensitas.
e. Memberikan kepemimpinan.
f. Berbagi kepemimpinan (Sedarmayanti. 2009. Hal. 207-208).
MODEL DAN KARAKTERISTIK PEMIMPIN PELAYAN
1. Cinta kasih
2. Pemimpin melakukan sesuatu yang baik dengan alasan benar pada saat
tepat
3. Rendah hati
4. Kemampuan menjaga keseimbangan antara kemampuan yang dimiliki
dan kesadaran bahwa apa
yang telah dicapai pemimpin dapat terjadi karena kemampuan dan
sumbangsih pengikut, bukan
MELAYANI
Pelayanan harus menjadi fungsi utama
kepemimpinan, bukan berdasar kepentingan
diri tetapi lebih pada kepentingan orang lain.
(Sedarmayanti. 2009. Hal. 208-209).
UKURAN KEBERHASILAN PEMIMPIN PELAYAN DAN PROSES PEMBENTUKAN
PEMIMPIN PELAYAN• Ukuran keberhasilan pemimpin pelayan dalam budaya timur, pemimpin dinilai
berhasil bila mencapai tingkat kearifan dan wibawa tinggi ditengah masyarakat.
• Dalam budaya barat, pemimpin dinilai berhasil berdasarkan prestasi dansumbangsihnya kepada masyarakat.
• Secara umum wibawa yang dimiliki pemimpin atau prestasinya tidak akanberumur lama bila tidak secara sengaja menyiapkan pemimpin baru.
• Pemimpin yang matang menyadari bahwa pola/ gaya dan paradigmanya baikuntuk masa di mana ia melayani.
• Di masa mendatang, corak lingkungan kerja, dinamika organisasi darikomunitasnya akan berbeda sehingga diperlukan pendekatan, pola,dan praktikkepemimpinan.
PEMIMPIN YANG BERHASIL
•Pemimpin yang memiliki kesadaran hidup pada
komunitas yang dipimpinnya.
•Pemimpin sejati lebih mengutamakan kesejahteraan
orang lain dari pada kenikmatan dan martabatnya
sendiri. (Sedarmayanti. 2009. Hal. 210).
PROSES PEMBENTUKAN PEMIMPIN PELAYAN
• Pemimpin dapat dibentuk/ diciptakan melalui berbagai pelatihan dan
pengalaman dalam waktu tertentu.
• Pemimpin bukan seorang yang dilahirkan untuk itu, tetapi diperlukan
kerja keras dan lingkungan yang tepat untuk dapat belajar, tumbuh
menjadi pemimpin yang efektif. (Sedarmayanti. 2009. Hal. 210).
FAKTOR UTAMA PEMIMPIN DIPERCAYA MENJADI PEMIMPIN PELAYAN
•Telah menampilkan pengabdian.
•Memiliki keunggulan.
•Handal dalam menggali makna hidup/ makna
keberadaan komunitas/ organisasi.
(Sedarmayanti. 2009. Hal. 213).
KENDALA PRAKTIK KEPEMIMPINAN PELAYAN DALAM ORGANISASI
• Rasa tidak percaya dan ekspektasi yang tidak realistis.
• Konflik terhadap kepepemimpinan yang ada sebelumnya.
• Tidak ada atau lemahnya kerja tim.
• Konflik terhadap keinginan untuk melayani diri sendiri dan sistem
penghargaan yang ada.
• Proses komunikasi dan kolaborasi yang tidak efektif.
• Proses pembelajaran dan pengembangan tidak berjalan
baik.(Sedarmayanti. 2009. Hal. 213).
PRAKTIK KEPEMIMPINAN PELAYAN TERKAIT STRATEGI USAHA DAN
KEBIJAKAN1. Alokasi keuntungan bersih
2. Porsi lebih besar diberikan untuk pengembangan anggota organisasi
(kesejahteraan/ bonus, pelatihan,
tunjangan, kesehatan, dan lain-lain).
3. Pelatihan diberikan untuk pengembangan anggota, seperti : peningkatan
keterampilan, profesionalisme,
emosional dan spiritual.
4. Sisa keuntungan untuk pengembangan organisasi dan pemegang saham, sosial
kemasyarakatan, besar
MANAJEMEN KINERJA
•Periode (tahun) berusaha mengembangkan
pengikut, bukan hanya pada evaluasi di akhir
periode.
•Akhir periode untuk evaluasi menyeluruh dan
pengembangan lebih lanjut
KOMPENSASI
• Memegang asas “tumbuh bersama”. Besarnya perkembangan
oragnisasi.
• Pendirian organisasi masih rendah, dengan pertumbuhan organisasi
akan semakin besar, sifatnya bisa tidak linier.
• Berbagai bonus, tunjangan, dan alokasi saham organisasi ditawarkan
dan diberikan pada anggota secara murah hati
REKRUITMEN
• Lebih mencari karakteristik yang melekat, seperti : etos
kerja dan standar etika tinggi, memiliki integritas dan mau
melayani orang lain. Hal ini sulit dirubah dan dipelajari.
• Pengalaman dan pengetahuan menjadi perioritas kedua,
karena dapat dan diberikan organisasi dalam berbagai
bentuk pelatihan, bimbingan, dan promosi
JENJANG KARIER/PROMOSI
• Mengembangkan kebijakan untuk terus menumbuh-kembangkan
anggota organisasi, setiap posisi lowong dan diusahakan diisi dahulu
oleh anggota internal.
• Promosi ditekankan pada promosi internal. Berusaha
“mengarahkan” anggota agar mencapai tahapan manusia dewasa
seutuhnya.
• Orang luar akan dilibatkan hanya jika anggota organisasi tidak
memiliki kemampuan/ talenta yang diperlukan mengisi posisi,