Pemilu utk perubahan

Post on 27-Jun-2015

139 views 3 download

Transcript of Pemilu utk perubahan

PEMILU UNTUK PERUBAHAN

Bedah Buletin Al-Islam edisi 703,

25 Jumaduts Tsaniyah 1435 H

PADA MASA ORDE LAMA,

Pada awal pemerintahan Soeharto,

pemilu diikuti 10 parpol.

Selanjutnya diikuti 3 parpol

(PPP, PDI dan Golkar)

Sejak Reformasi – skrg, telah digelar 4 kali Pemilu. Yakni tahun 1999 (48 Parpol), 2004 (24 Parpol), 2009 (38 Parpol) dan 2014 (12 Parnas dan 3 Parlok Aceh)

Sepanjang sejarah Pemilu, Indonesia memiliki 6 orang presiden:

2014

?

MENGGANTANG ASAP

Setelah 11 kali Pemilu dan 6 orang Presiden berganti,

bagaimana nyatanya?

Harapan tinggal harapan, perbaikan

dan perubahan yang dijanjikan tak

kunjung datang. Belasan kali Pemilu

sudah dilaksanakan, kesejahteraan

masyarakat masih sebatas angan-angan.

Wakil rakyat datang silih berganti, setiap kali itu pula rakyat hanya dijadikan

komoditi. Berkali-kali kepemimpinan dirotasi, sebanyak itu pula rakyat

menelan kekecewaan dan merugi.

DARI PARLEMEN & PENGUASA pilihan rakyat itu lahir :

BANYAK PERATURAN

PERUNDANGAN yang justru merugikan rakyat.

KEPENTINGAN ASING MASUK.

PELAKU KORUPSI yang paling ganas di negeri ini.

MENJUAL ASET BERHARGA m i l i k n e g a r a d a n r a k y a t .

Menjual Indosat

dan BUMN-BUMN

lainnya, menjual

murah bank-bank

yang diselamatkan

dengan ratusan

triliun uang rakyat,

dan lainnya.

MEMBERIKAN KONTRAK KEPADA FREEPORT,

NEWMONT DAN SWASTA ASING LAINNYA untuk menjarah tambang yang sejatinya adalah milik rakyat.

Menyerahkan blok kaya minyak kepada Exxon Mobil, bok kaya migas kepada Total, serta menyerahkan dan memperpanjang kontrak BP untuk mengeruk gas Tangguh.

Itu prestasi siapa?

S i a p a l a g i k a l a u b u k a n … .

PA R L E M E N D A N P E N G U A S A

h a s i l P e m i l u

Lihatlah kenyataan hari ini.....

Sejak tahun 1967, DPR dan Pemerintah telah

mengeluarkan UU yang menjadi pintu masuk

cengkeraman asing atas negeri ini.

UU Penanaman Modal Asing (UUPMA) no. 1 tahun 1967 bahkan sengaja disahkan agar PT Freeport bisa segera mengeksploitasi emas milik rakyat.

DPR hasil Pemilu paca reformasi pun menghasilkan

UU yang makin menyempurnakan jalan

penguasaan asing itu.

Seperti UU Penanaman Modal, UU Perbankan, UU Minerba, UU Migas, UU kelistirikan, UU Sumber Daya Air, dan UU lainnya.

Hasilnya, kini DOMINASI ASING makin kuat MENCENGKERAM

SEKTOR-SEKTOR STRATEGIS.

Sekadar contoh, menurut catatan Kompas, Per Maret 2011, pihak asing telah menguasai 50,6 persen aset perbankan nasional. Dengan demikian sekitar Rp 1.551 triliun dari total aset perbankan Rp 3.065 triliun dikuasai asing. Pada badan usaha milik negara (BUMN), dari semua BUMN yang telah diprivatisasi, kepemilikan asing sudah mencapai 60 persen. Lebih tragis lagi di sektor minyak dan gas. Porsi operator migas nasional hanya sekitar 25 persen, selebihnya 75 persen dikuasai pihak asing.

Pemilu nyatanya tidak memberikan perbaikan dan

perubahan yang hakiki.

Pemilu hanya memberikan pergantian rezim, sementara

SISTEMNYA TETAP TIDAK BERUBAH

Begitu parahnya praktik korupsi, sampai muncul

anekdot, bila pada masa Orde Baru korupsi

dilakukan di bawah meja, sekarang di atas

meja, bahkan mejanya pun dikorup.

Karena sistem politik justru menjadi semakin mahal.

Allah pun sudah mengingatkan hal itu jauh-jauh hari.

Dan barangsiapa berpaling dari

peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit”.

(TQS Thaha [20]: 124)

Bagaimana Mewujudkan Perubahan Hakiki

Bila kita menginginkan PERUBAHAN SISTEM, APALAGI IDEOLOGI; kita tidak bisa berharap pada pemilu,

sebab pemilu tidak menawarkan hal itu.

K a l a u k i t a i n g i n b e n a r - b e n a r m e n g h e n t i k a n k e b u r u k a n ,

SISTEM DEMOKRASI DAN SISTEM SEKULAR i tu harus d ibuang jauh - jauh dar i neger i in i .

Perubahan hakiki, yakni PERUBAHAN SISTEM & ORANG i tu , harus k i ta per juangkan . Sebab perubahan

t idak akan t er jadi dengan sendir inya .

Perubahan hakiki hanya bisa kita wujudkan melalui perjuangan dgn jalan dakwah, yg sesuai thariqah (metoda) dakwah Rasulullah saw.

Perjuangan itu harus dilakukan secara TERORGANISIR DAN BERJAMAAH.

Inilah jalan yang haq, yang dijamin akan menghasilkan kemenangan hakiki dan tegaknya al-haq, yaitu

penerapan syariah secara kaffah dalam naungan Khilafah.

Dan bahwa ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan

itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.”

(TQS al-An’am [6]: 153)

Wallâh a’lam bi ash-shawâb. []