Pemilih Pemula

Post on 05-Jul-2015

166 views 3 download

description

Presentasi ini disampaikan sebagai pembelajaran politik, khususnya menjelang pemilu legislatif 2014, kepada Orang Muda Katolik yang akan pertama kali menggunakan hak pilih mereka.

Transcript of Pemilih Pemula

GERAKAN KEPELOPORAN POLITIK

ORANG MUDA KATOLIK (OMK)

Sebuah Refleksi Pembelajaran Politik

Bagi Calon Pemilih Pemula

“JADILAH PEMILIH YANG CERDAS

DENGAN BERPEGANG PADA HATI

NURANI”

Aula GPM, Salatiga, 16 Maret 2014

Posisi orang muda selalu strategis. Orang Muda

Katolik (OMK) yang merupakan 60% dari 6,93 juta

warga negara Indonesia yang beragama Katolik

jumlahnya mencapai 4,16 juta jiwa. Suatu jumlah

yang signifikan. NAMUN APA ARTINYA JUMLAH

SEBESAR ITU JIKA MENJADI GENERASI BODOH?

Kita tidak mau bodoh ataupun diperbodoh. Dalam

jaringan Komisi Kepemudaan seluruh keuskupan

se-Indonesia, OMK bergerak nyata untuk

menguduskan diri dan menguduskan politik

menuju tujuan yang luhur demi kesejahteraan

umum sesuai dengan kehendak Allah. Kita

bergerak nyata, maka kita ada.

Komisi Kepemudaan KWI

KEGALAUAN

• Kegalauan wajah bangsaIndonesia.

• Kegalauan OMK saat ini:

– yang hampir tidak maupeduli terhadap kehidupanpolitik.

– Kegiatan sekolah, kuliah, kerja dan jalan-jalan ke mallatau aktivitas yang fun: merasa cukup.

–“Bicara politik bukan urusankami, bikin pusing…”.

Ada apa dengan OMK???

Hari gini, ngomongpolitik? Peduli amatmasalah politik, kuliahaja belum selesai boro-boro bicara pedulipolitik. Gak nambah efekapa-apa buat hidup gue. Milih juga sama aja, janjitinggal janji, kondisinegara juga tidakberubah sempurna. Golput aja deh

Mengapa?

Argumentasi :

Menyangkut partaipolitik

KeteladananPemerintah

Gereja dilarangberpolitik

POLITIK……. NO PARTAI

POLITIK OMK Indonesia: politik disamakan dengan

partai politik dan pemilu

Ketidakpahaman: pendidikan penyadaran

politik

OMK Indonesia

menggemakan

kembali komitmen:

“Bangkit dan

bergeraklah Orang

Muda Katolik

Indonesia

membangun

keadaban

publik!!!”

Penjernihan Pemahaman:

Politik sebagai Pelayanan

Plato (±347 SM):

Negara Ideal (Politeia)

Penjernihan Pemahaman:

Politik sebagai Pelayanan

Aristoteles (±322

SM): Ketatanegaraan

(Politikon)

Politik:Seni penataan

dan pengaturankota atau negarayang mencakupsegala kebijakan

atau tindakandalam urusankenegaraaan,

termasuk bentuk, tugas, dan ruanglingkup urusan

negara terhadaprakyatnya

MAKA……..

Politik sama sekalitidak memilikihubungan signifikandengan partai-partaipolitik maupunpemilu.

Fokus perhatianadalah segi penataankota atau negaranya.

Oleh karena itu….

Dokumen KV II : prinsip

bonum commune

Gereja Indonesia, KWI:

pelayanan dan sebagai

perwujudan kasih Allah

untuk mengusahakan

kesejahteraan bersama

(bdk. Yer 29:7).

OMK: kewajiban moral

untuk ikut terlibat

secara aktif.

DASAR PANGGILAN

BERPOLITIK

Kerasulan bagikaum muda (awam): “…. dari hari ke hariperan mereka di bidang sosial danjuga politik semakinpenting” (AA 12).

DASAR PANGGILAN

BERPOLITIKKerasulan bidang kenegaraan: “Dalam

berbakti kepada bangsa dan dalam menunai-

kan tugas-tugas kewarganegaraan dengan

setia, umat Katolik hendaknya menyadari

kewa-jibannya untuk memajukan kesejahteraan

umum yang sejati. ….. Hendaknya orang-orang

Katolik, yang mahir di bidang politik, dan seba-

gaimana wajarnya berdiri teguh dalam iman

serta ajaran kristiani, jangan menolak untuk

menjalankan urusan-urusan umum” (AA 14).

DASAR PANGGILAN

BERPOLITIKHendaknya secaraintensif diusahakanpembinaan kewargane-garaan dan politik, yang sekarang ini perlu sekalibagi masyarakat danterutama bagi generasimuda, supaya semuawarganegara mampumemainkan peranannyadalam hidup bernegara(GS 75).

DASAR PANGGILAN

BERPOLITIK

Mereka yang cakap atauberbakat hendaknya me-nyiapkan diri untuk mencapaikeahlian politik, yang sukardan sekaligus amat luhur, dan berusaha mengamalkan-nya, tanpa memperhitung-kan kepentingan pribadi ataukeuntungan materiil (GS 75).

DASAR PANGGILAN

BERPOLITIK

Hendaknya merekadengan keutuhankepribadiannya dankebijaksanaan menen-tang ketidakadilan danpenindasan, kekuasaansewenang-wenang dansikap tidak berteng-gang rasa satu orang atau satu partai politik(GS 75).

DASAR PANGGILAN

BERPOLITIK

Hendaknya merekasecara jujur dan wajar, malahan dengan cintakasih dan ketegasanpolitik, membaktikandiri bagi kesejahteraansemua orang (GS 75).

“Mater et Magistra”

Sambil mengakui perlunya

campur tangan pemerintah

dalam kemajuan rakyat,

adalah terutama

tanggungjawab warga

masyarakat sendiri untuk

menentukan kemajuan dan

perkembangan mereka.

Tugas setiap orang kristiani

adalah berkarya demi suatu

dunia yang lebih adil (MM 3)

Konteks Indonesia

Demokrasi poliguard

Tidak mampu membangun optimisme publik

Tidak berani merevisi kebijakan-kebijakan serta paradigma demokrasi.

Kehilangan resonansi solidaritas dan kesejahteraan bersama.

POLITIK vs POLITISI BUSUK

Politik: wacanaaspirasi danapresiasi;dimensikehidupan & maknakehidupan.

Politisi busuk subjek-subjek dalam duniapolitik yang perilakudan keteladanannyamelawan etika danmoralitas politik.

Panggilan Gereja - Panggilan

Kaum Muda Katolik

Gereja berada ditengah-tengahdunia dengan segala harapan dan kecemasannya (GS.1)

Keberadaan Gereja bersinggungandengan urusan kenegaraan termasukdi dalamnya adalah urusan politik .

Bonum commune (kesejahteraanbersama)

BANGKIT DAN

BERGERAKLAH!!!Komitmen Gereja Indonesia bersama Orang Muda Katolik Indonesia untuk bangkit dan bergerak membangun keadaban publik bangsa (SAGKI, 16-20 November 2005, PERNAS OMKI,12-16 November 2005)

Komitmen panggilan dan perutusan OMK

SPIRITUALITAS VISI MISIONER

POLITIK OMK

Gereja di tengahkecemasan danduka bangsa -Orang Katolik sejatiadalah yang 100% Indonesia, 100% Katolik (Mgr. Soegiopranata SJ)

Panggilan Misioner Politik OMK

TOLAK BUNGKAM!!!.....

Keberanian untuk berbicara

Menyuarakan suara kebenaran dan keberanian untuk menegakkan keadilan

Serta kepastian hukum yang berhubungan dengan persoalan politik Indonesia dewasa ini

Rekam Jejak Tolak Bungkam

Pater Beek SJ (1917-1983): Garam masyarakat: “Janganlah kami kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkan kejahatan dengan kebaikan” (Rm 12:21).

Rm. Mangunwijaya (1929-1999): Dari altar menuju ke pasar-memadukan sebuah keseimbangan antara teori dan aksi nyata, antara kotbah di mimbar Gereja dan kepeduliaan kemanusiaan

GERAKAN TANPA KEKERASAN:

GERAKAN ALTERNATIF

Usulan gerakan yang bisa dimulai adalah:

Menjadi kekuatan alternatif baru atau membangun jalan baru sebagai solusi persoalan bangsa.

Membentuk kelompok studi dan diskusi bersama dengan tema politik dan masalah sosial kemasyarakatan lainnya dari tingkat parokial, keuskupan maupun nasional.

GERAKAN TANPA KEKERASAN:

GERAKAN ALTERNATIF

Membangun jaringan “perlawanan” politik, dari tingkat parokial, keuskupan dan tingkat nasional.

Memaksimalkan posisi-posisi politikdengan memasuki ruang-ruangkampanye, seperti media massa, untuk melakukan kritik terhadapproses politik yang berjalan.

GERAKAN TANPA KEKERASAN:

GERAKAN ALTERNATIF

Membangun mekanisme politik kolektif baru, dari tingkat parokial, keuskupan, dan nasional melalui:

–Konsolidasi gerakan kekuatan-kekuatan rakyat (LSM Peduli Bangsa) di setiap sektor, seperti petani, buruh, masyarakat adat dan kelompok-kelompok pergerakan lainnya yang berada di sekitar paroki maupun keuskupan dan nasional.

GERAKAN TANPA KEKERASAN:

GERAKAN ALTERNATIF

Melakukan kaderisasi-kaderisasi OMK di bidang politik secara reguler dan kontinyu dengan maksud berbagi pengetahuan atau pengalaman gerakan politik.

Melakukan respon-respon politik melalui diskusi publik, sharing/dialog dan diskusi-diskusi terfokus (parokial, keuskupan dan nasional) mulai dari tingkatan-tingkatan politik terendah.

Konteks kita saat ini:

Caleg-caleg kita gimana???

Caleg-caleg Katolik-Kristen belummampu membuka dialog (“kampanye”)dengan kelompok umat beragama lain.

Tersebarnya caleg-caleg Katolik-Kristendalam partai-partai lain bisamemenangkan partai tertentu.

KAUM MUDA KATOLIK MENENTUKAN

PILIHAN

Kriteria Calon Legislatif:

Bukan nama besar partai pengusung

Tetapi figur yang sudah dikenal yang selama ini berjuang untuk kesejahte-raan bersama

Mendukung caleg perempuan yang berkualitas dan perjuangannyadirasakan selama ini

Bukan janji slogan belaka apalagi bagisembako

Pilihlah caleg yang:

Dipastikan memang orang baik

Menghayati nilai-nilai agama denganbenar dan jujur

Peduli terhadap sesama

Berpihak kepada rakyat kecil

Cinta damai dan anti kekerasan

Jangan pilih caleg yang:

Berwawasan sempit

Mementingkan kelompok

Dikenal tidak jujur

Korupsi

Menghalalkan segala cara untukmendapatkan kedudukan

Pilih partai politik yang:

Sikap dan perjuangannya menjagaempat pilar berbangsa dan bernegara:

• Pancasila

• UUD 1945

• Negara Kesatuan Republik Indonesia

• Bhineka Tunggal Ika

Jangan pilih partai politik yang:

Memperjuangkan kepentingankelompok, apalagi yang tidakberwawasan kebangsaan.

Inga….inga…inga…..

Golput bukanpilihan yang bertanggung-jawab dan tidakpunya komitmenkehidupanbersama.

Inga….inga…inga…..Menjelang pemilu, istilahgolongan putih alias golput kerap terdengar. Mungkin karena fenomenaini makin menggejala, Vatikan pun turun tangan. Gereja Katolik Roma menyerukan agar:

UMAT KATOLIK TIDAK GOLPUT

SELAMAT BERJUANG

Demi Besarnya

Kemuliaan Tuhan

(Ad Maiorem Dei

Gloriam) & Demi

Kebaikan Bersama

(pro bono publico)

Presentasi disusun atas bahan dasaryang dibuat oleh P. Kopong Tuan MSF

Editing, redaksional, dan tata ulangdibuat oleh P. Fransiskus Yam MSF

Gambar-gambar diambil dari Google images