Pemilih Pemula - 202.89.117.80202.89.117.80/files/docs/1390813341.pdf · Kami menyusun buku tentang...

Bangga Menjadi

Pemilih Pemula

Tidak diperjualbelikan !

PEMILU

Pemilu di Luar Negeri 30 Maret - 6 April 2014

INGAT

DPR, DPD dan DPRD

9APRIL2014

Tim RedaksiPengarah : Freddy H. TulungPenanggung Jawab : Dedet Surya NandikaKetua : NurlailiWakil Ketua : Agustinus AzizSekretaris : Wiwiek SatelityowatiDesign Grafis : Danang FirmansyahNarasumber : Teguh Imawan Ahmed Kurnia Mathilda BirowoPembuat Artikel : Dewi Susilorini Tri Budianti Dewi Farida Simatupang Fauzan Dwi Raharjo Aditya Ranadireksa Fera Setia NuranaEditor : Sigit Pamungkas (Anggota KPU)

Penerbit:

Direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Jl. Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta Pusat

Bangga MenjadiPemilih Pemula

4 Bangga Menjadi Pemilih Pemula

Daftar Isi

Pesan

Direktur Pengolahan Dan Penyediaan Informasi

Dirjen Informasi Dan Komunikasi Publik

1. Suaraku Penting

2. Kiat jitu jadi Pemilih Cerdas

Pastikan Namamu Terdaftar ..... 25•

“Jangan Beli Kucing •

dalam Karung” ........................... 29

Catat Janjinya ........................... 36•

Pastikan Undangan di Tangan ... 42•

Datang dan Coblos ................... 46•

Siap Menang Siap Kalah ........... 50 •

......... 6

......... 8

...... 10

......... 24

5Bangga Menjadi Pemilih Pemula

................ 52

....... 54

................... 58

.................... 59

3. Do’s and Don’ts Buat Kita

4. Klik Nih, Situs Info Pemilu 2014

5. Coblos!!!

Referensi


Pesan

Menggunakan Bahasa Anak Muda

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat yang diberikan kepada tim penulis buku “Bangga Menjadi Pemilih Pemula”.

Kami mengucapkan terima kasih kepada para narasumber yang telah memberikan sumbangan pemikiran dalam penyusunan buku ini. Terutama kepada Bapak Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Anggota Komisi Pemilihan Umum Pusat; Bapak H.M. Gamari Sutrisno, Anggota Komisi II DPR RI; Ibu Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Muslimat NU; Bapak Yosmardin, Kementerian Dalam Negeri; Ibu Imerinda dan Bapak Zakiyus, Center for Election and Political Party; dan Ibu Dewi Sri Sotijaningsih, Bappenas.

Kami menyusun buku tentang bagaimana kiat menjadi pemilih yang cerdas untuk mengisi ruang publik. Hal ini dikarenakan masih jarangnya buku yang menyajikan informasi pemilu kepada pemilih pemula di masyarakat.

Berdasar pertimbangan tersebut, kami menggunakan bahasa anak muda, agar buku ini lebih dekat dan lebih pas dengan pemilih pemula. Harapan kami, anak-anak muda yang termasuk kategori pemilih pemula akan tertarik dan


membaca isi buku ini sebagai bekal berpartisipasi dalam pemilu 2014. Pemilih pemula adalah pemilih yang untuk pertama kalinya memiliki kesempatan memilih dalam pemilu. Rentang usianya antara 17-21 tahun. Pemilih pemula terdiri atas pelajar, mahasiswa dan pemuda.

Untuk memudahkan pemahaman dalam berpartisipasi, buku ini juga memberi panduan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan pemilih pemula dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden 2014.

Semoga buku ini bermanfaat bagi pemilih pemula dan terima kasih.

Jakarta, April 2013

Dedet Surya Nandika

Direktur Pengolahan dan Penyediaan Informasi


Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas karuniaNya sehingga buku “Bangga Menjadi Pemilih Pemula” dapat terbit pada waktunya.

Buku ini disusun untuk pemilih pemula, yaitu pemilih yang untuk kali pertama ikut pemungutan suara pemilihan umum (pemilu). Usia pemilih pemula yang dimaksud dalam buku ini adalah antara 17 sampai dengan 21 tahun. Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, diperkirakan sebesar 20% dari keseluruhan jumlah pemilih adalah pemilih pemula.

Bahasa buku yang bernada gaul sengaja dipilih agar isi pesan mengenai pemilu gampang dipahami oleh pemilih pemula yang menjadi sasaran khalayak pembaca buku ini.

Pemilih pemula memiliki peran strategis mengingat jumlahnya yang cukup besar. Karena itu, dirasa perlu memberi bekal pengetahuan yang cukup tentang bagaimana memilih secara cerdas terhadap wakil rakyat dan presiden dalam pemilu 2014.

Buku ini disusun dengan menekankan dari sudut pandang pemilih pemula. Bagaimana dirinya berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan pelaksanaan pemilu dengan mengedepankan sikap dan tindakan yang positif, yakni jadilah pemilih pemula yang cerdas.

Apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan

PesanMenentukan Arah Pemerintahan Mendatang


sebagai pemilih pada saat mengikuti pemilu. Bila hendak menjadi pemilih pemula yang cerdas, maka diutamakan mengamati jejak rekam wakil rakyat dan presiden. Pemilih pemula yang cerdas cenderung tidak terbujuk rayu dengan politik uang misalnya.

Dengan demikian, buku ini dapat menjadi pelengkap dari buku-buku atau publikasi KPU yang begitu informatif mengenai tatacara, prosedur, dan jadwal pelaksanaan pemilu tahun depan.

Tidak kalah pentingnya, dengan mengidentifikasi pikiran, sikap, dan tindakan yang cerdas bagi pemilih pemula, maka kita sejak awal hendak mengajak pemilih pemula ikut serta menentukan arah pemerintahan mendatang yang lebih baik.

Semoga buku ini dapat bermanfaat dalam rangka edukasi publik tentang pelaksanaan pemilu 2014 bagi pemilih pemula.

Kami menyadari masih ada kekurangan dalam menyajikan buku ini. Oleh karena itu, kritik dan saran tetap kami nantikan demi perbaikan isi dan penyajian buku dari semua pihak. Terima kasih.

Jakarta, April 2013

Freddy H Tulung

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik


SuarakuPenting

1


H aii…temaans di mana pun kamu berada di seluruh penjuru tanah air Indonesia yang tercintahh. Semoga kamu dalam keadaan sehat dan tetap cemunguuud dalam cita dan karya, pastinya yah…sip..sip..sip.

Temaans, Bro n Sista, negara kita Indonesia adalah negara besar yang membentang dari Sabang sampai Merauke, yang terdiri dari bermacam suku bangsa, agama, bahasa dan kebudayaan. Pernah nggak kamu berpikir gimana caranya supaya Indonesia yang luas banget itu bisa menjadi negara yang maju, aman, damai, dan sejahtera? Dan dalam pergaulan di dunia berada setara dengan bangsa-bangsa lainnya, nggak malu-maluin gitu…kereeen. Kalau ada acara nasional maupun Internasional di TV, dalam hati kita berbunga-bunga…ini negara gue…ini pemimpin gue…banggaaaaa rasanya…


Gimana apakah kamu sudah merasa bangga dengan negara tercinta Indonesia ini? Sudah bangga dengan para pemimpinnya? Hmmm...mudah-mudahan jawabanmu, ya...aku bangga! Tapi, kalau sekarang kita belum bisa merasa bangga, tanya kenapa?

Apa yang salah? Apa penyebabnya? Apa cukup dengan kita marah-marah, ngomel, menghujat sana-sini kita akan dapatkan kebanggaan sebagai bangsa? Apa itu jalan keluarnya?

Nggak…itu bukan jalan keluar kita sebagai bangsa yang besar! Itu jalan yang diambil para pecundang yang kalah sebelum bertanding! Itu jalan orang-orang yang berhati kerdil… hei, gak gue buanget kan!

Sebagai generasi muda pantang buat kita, hanya menjadi penonton atau duduk di belakang layar saja. Generasi muda harus ambil bagian dalam setiap momen yang mampu membuat perubahan besar ke arah kebaikan dan kemajuan bangsa, tak peduli apakah kamu mengambil bagian kecil atau besar, semua berharga, semua penting! Kita penentu arah sejarah bangsa, bukan penggembira, bukan follower, sekali lagi penentu!

Temaanss,Kita telah memilih demokrasi sebagai suatu

sistem untuk mencapai cita-cita bangsa. Dalam demokrasi ada yang harus kita lakukan agar demokrasi tidak hanya bagai nyanyian bisu yang hanya berlagu di hati. Demokrasi harus diwujudkan dan diperjuangkan, bahkan seringkali butuh pengorbanan. Tapi ingat temaans, perjuangan dalam menegakkan demokrasi harus dilakukan dengan cara-cara yang dibenarkan secara hukum. Tidak boleh dilakukan di luar ketentuan hukum yang berlaku! Sehingga semua


berada dalam suatu sistem yang rapi, harmonis dan bisa dipertanggungjawabkan.siiiip!

Jangan sampai sekedar asal kuat, asal menang, apalagi asal suara terbanyak. Namun, harus memiliki rasa keadilan yang hakiki tanpa menabrak nilai-nilai yang berlaku pada masyarakat kita…. Gimana mantaaap khan? Makanya kita wujudkan bersama demokrasi yang sehat dan bermartabat. Yuk, sama-sama kita belajar…

Bro n Sista yang peduli bangsa, ada beberapa pilar yang menjadi prasyarat berjalannya sistem politik demokra si, yaitu:

1. Adanya penyelenggaraan pemilu yang bebas dan berkala.

2. Adanya pemerintahan yang terbuka, akuntabel dan responsif.

3. Adanya perlindungan terhadap HAM. 4. Berkembangnya civil society dalam

masyarakat.

Nah, selanjutnya kita fokus pada pembahasan pilar yang nomor satu saja yah…

Kedaulatan Rakyat

Sebelum ngomongin tentang pemilu, kita harus tahu dulu dong tentang apa sih pemilu


itu? Bukan yang tajaaam…itu sih sembilu, bukan juga cenut-cenut di gigi...itu ngiluuu…wakakakkaka. Pemilu itu tuh... merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dimana rakyat dapat memilih pemimpin politik secara langsung. Pemimpin politik yang dimaksud disini adalah wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat (parlemen) baik di tingkat pusat maupun daerah dan pemimpin lembaga eksekutif atau kepala pemerintahan seperti presiden, gubernur, atau bupati/walikota. Nah…itu makna pemilu secara singkat, jadi kalau kita melaksanakan pemilu artinya kita melaksanakan kedaulatan rakyat,…rakyatlah penentu, rakyatlah penguasa sesungguhnya…gituuu.

Pemilu yang bebas dan berkala menjadi prasyarat sistem politik demokrasi, jadi kalo di sebuah negara yang ngaku-ngaku sebagai negara demokrasi, tetapi nggak menyelenggarakan pemilu...yah itu artinya sama aja bo’ong dech.

Secara garis besar sejak tahun 2004 di Indonesia pemilu itu setidaknya dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pemilu untuk memilih:

DPR, DPD dan DPRD1. Presiden dan Wakil Presiden2. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 3.

Nah penting banget untuk kita niyyy berpartisipasi aktif memilih mereka. Kenapa penting, sihhh? Pertanyaan yang bagus, kenapa memilih dalam pemilu itu penting. Kan tadi kita sepakat bahwa kita ingin mewujudkan negara Indonesia sebagai negara demokrasi yang sehat dan bermartabat, dengan menjujung nilai keadilan. Kita ingin pemimpin-pemimpin kita itu orang-orang yang terbaik, baik dari


segi intelektual, moral, punya kreatifitas tinggi, berwawasan jauh ke depan, punya visi, misi yang jelas dan tentunya mencintai bangsa dan rakyat Indonesia.

Nah, mendapatkan dan menjadikan manusia-manusia Indonesia pilihan sebagai pemimpin-pemimpin bangsa seperti ini kan nggak sederhana (seperti kata peribahasa), tak semudah membalikkan telapak tangan! Ini semua harus berproses, tak bisa langsung jadi alias instant.

Yuk, kita lihat untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, mereka berdua memegang peranan penting dalam pemerintahan Indonesia, mereka berdua merupakan simbol resmi negara Indonesia di dunia internasional. Jadi, apapun yang mereka lakukan bisa memberi nilai positif sekaligus negatif, karenanya perlu kita memilih orang yang benar-benar punya kualitas.

Presiden itu bosnya para menteri, setiap gerak roda pemerintahan nasional, presiden lah bosnya. Terus, Presiden itu memegang kekuasaan tertinggi Angkatan Bersenjata, menetapkan peraturan, membuat Rancangan Undang-Undang (RUU), menetapkan peraturan pemerintah, mengangkat duta/konsul kita untuk negara-negara sahabat, memberi grasi, amnesti, abolisi dan rehabilitasi, menetapkan negara dalam keadaan bahaya, menetapkan perang dan damai, dan masih banyak lagi.

Wakil presiden juga punya kekuasaan dalam pemerintah sesuai dengan yang didelegasikan padanya. Nah kalau lihat tugasnya yang penting ini, maka pasangan presiden dan wakil presiden tidak bisa tidak, harus orang yang terbaik! Nggak bisa ditawar lagi...harga pas nggak pake diskon :D.


CerdasNah, kamu sebagai pemilih pemula punya

kesempatan untuk memilih pemimpin terbaik bangsa! Ini kesempatan kamu, yang cuma datang lima tahun sekali! Pilih dengan cerdas, bukan karena melihat calon pasangan ini ganteng atau cantik, atau karena ikut pilihan orangtua, atau ikut-ikutan teman, tapi harus berdasarkan pemahaman kamu akan visi dan misi calon pemimpin pilihan kamu...Juaraaa dech :).

Sama halnya dengan memilih presiden dan wakil presiden, memilih anggota legislatif, yaitu DPR maupun DPRD, juga harus dilakukan dengan cerdas, nggak pake tuh rumus ikut-ikutan...udah nggak jaman. Penting nggak, milih anggota legislatif? Kasih tau nggak ya....? Hehehe. Jawabannya PENTING!

Karena, anggota yang ada di DPR/DPRD maupun DPD itu adalah wakil-wakilmu di parlemen. Cieee...gaya dech, punya wakil di Parlemen. Nah, kalau yang namanya punya wakil di parlemen itu, secara logika kamulah bos mereka. Kan kamu yang memilih mereka. Karena itu carilah, dan pilihlah wakil terbaik yang bisa

menyuarakan aspirasimu. Jangan sampai kamu memilih seseorang tapi justru dalam banyak hal malah bertentangan

dengan aspirasi dan kepentinganmu. Apalagi kamu pilih dia karena kamu dikasih fulus...duuuh enggak banget rugiii :(

Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah, juga jangan

sampai terlewatkan. Karena mereka yang secara langsung menjalankan roda

pemerintahan lokal di daerah tempat tinggalmu.


Maju atau tidaknya daerahmu amat sangat tergantung pada pemimpin daerah/lokal. Kan sekarang jamannya otonomi daerah yaitu jaman dimana daerah mengelola daerahnya sendiri, jadi sudah ada tuh pembagian kekuasaan, tidak melulu semua tanggung jawab pemerintah pusat. Contoh: kalau ada jalanan rusak, pemerintah daerah bisa langsung memperbaiki jalan atau infrastruktur yang rusak sesuai APBD yang ada, selama jalanan itu memang di bawah tanggung jawab pemerintah daerah. Kalau kamu ingin daerahmu maju dan sejahtera, kamu pilih yang terbaik dan tentunya harus punya visi, dan misi yang jelas, sama aja seperti ketika kamu nantinya memilih Presiden dan Wakil Presiden...Ok khan?

Lanjuuut....Temanss...bicara pemilu, sekarang nih pemilu

diadakan secara langsung. Kamu tahu nggak sejak kapan kita melaksanakan pemilihan langsung? Hayooo...tau nggak?? Yuup...bener banget, mulai tahun 2004. Kalau sebelum tahun 2004, presiden dan wakil presiden serta kepala daerah dipilih oleh DPR dan DPRD. Jadi sudah hampir 10 tahun kita melaksanakan Pemilu yang demokratis, dengan pemilihan langsung, sesuatu banget ;).

PentingJadi sepakat yah....bahwa ikut berpartisipasi

aktif dalam pemilu itu OK dan PENTING!! Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pemilu itu berarti melaksanakan kedaulatan rakyat, tapi nggak hanya itu aja, kita perlu pahami beberapa hal yang membuat pemilu itu jadi penting, yaitu:

Pemilu merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat. Artinya, rakyat sebagai penguasa sesungguhnya, karena turut


menentukan siapa pemimpin negara, kepala daerah, pun perwakilan rakyat di DPR/DPD/DPRD dengan memberi suara dalam pemilu.

Pemilu merupakan sarana untuk memilih pemimpin secara kontitusional. Nggak mungkin kan seseorang menjadi pemimpin/pejabat seumur hidup, semua ada batas waktu dan aturannya. Kalau nggak ada aturannya itu sih namanya tiran. Yang model begini niyy nggak ada dalam kamus negara demokrasi.

Pemilu merupakan sarana bagi pemimpin politik untuk memperoleh legitimasi. Maksudnya, pemimpin memiliki kekuasaan yang sah dan diakui oleh rakyatnya, jadi nggak bisa tuh cuma ngaku-ngaku aja, kalo dasarnya cuma klaim pribadi atau golongan bisa kacau dong negara...siapa aja bisa ngaku...bakal ruwettt.

Pemilu merupakan sarana bagi rakyat untuk memilih langsung wakil rakyat dan pemimpin secara damai. Hhmmm...itu teorinya, bagaimana dengan prakteknya? Pemilulah sarana kita berpraktek ria... he..he. Nah, kalau ada sarana untuk praktek, tapi yang mau ikutan sedikit, berarti ada yang salah dong dengan sistem kita. Seharusnya, kalau kita tahu itu penting n bagus untuk masa depan kita dan bangsa, mestinya kan banyak yang ikut pemilu...’tul nggak?

Indonesia sudah berkali-kali mengadakan Pemilu. Tahun 1955, adalah pertama kalinya bangsa Indonesia melaksanakan Pemilu... itu sekitar 58 tahun yang lalu. Setelah masa reformasi kita sudah berhasil mengadakan tiga kali Pemilu yaitu tahun 1999, 2004 dan 2009. Pemilu kita itu berasas Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil...jadi sebenarnya nggak ada tempat untuk segala bentuk kecurangan!!!

Kita bisa sama-sama menjadi pemilih sekaligus


pengamat pemilu loh tahun depan. Di tempat pemungutan suara kita bisa menjadi relawan yang turut serta mengawasi jalannya pemilu, sehingga bisa mengurangi adanya kecurangan.

Pemilih PemulaUntuk jadi pemilih, ada syaratnya loh. Satu,

merupakan WNI. Dua, sudah berusia 17 tahun. Tiga, sudah menikah atau pernah menikah. Empat, terdaftar sebagai pemilih di daerahnya. Lima, tidak sedang dicabut hak pilihnya oleh pengadilan. Enam, Bukan anggota TNI/Polri.

+17, 17

Sudah berusia

17 tahun

S y a r a t P e m i l i h

Terdaftar

sebagai pemilih

WNI Sudah menikah atau

pernah menikah

Tidak sedang

dicabut hak

pilihnya oleh

pengadilan

Bukan anggota TNI/

Polri atau sudah

purnawirawan

DPT Daftar Pemilih Tetap


Nah kalau kamu memenuhi syarat-syarat tersebut maka kamu berhak menjadi pemilih dalam pemilu. Gimana, apakah kamu termasuk yang memenuhi syarat untuk memilih tahun 2014 nanti? Apakah Pemilu 2014 merupakan “pesta demokrasi” pertama untukmu? Kalau Ya, waaah Selamat ya, berarti kamu masuk dalam kategori pemilih pemula... *-*.

Pemilih pemula apaan sih? Menurut Ferry Kurnia Rizkiyansyah, anggota KPU, pemilih pemula adalah pemilih yang untuk pertama kalinya memiliki kesempatan memilih dalam pemilu. Rentang usianya antara 17-21 tahun. Pemilih pemula terdiri atas pelajar, mahasiswa dan pemuda.

Itu kesempatan emas untukmu jangan disia-siakan, sebab partisipasimu dalam pemilu dapat menentukan arah pemerintahan yang akan datang. Bener lho...kamu dan teman-temanmu para pemilih pemula punya peran yang strategis untuk mendorong munculnya sebuah pemerintahan yang lebih baik...wuiiiiih mantap :D. Jadi, daripada hanya punya angan-angan dan impian untuk suatu perubahan Indonesia yang lebih dahsyat, alangkah baiknya bila angan-angan itu kamu perjuangkan dengan ikut pemilu di tahun 2014. Tentunya dengan menjadi pemilih pemula yang cerdas!

Coba deh kamu bayangin...jumlah pemilih pemula yang berpotensi untuk menjadi pemilih di pemilu 2014 itu jumlahnya besar. Diperkirakan sebesar 20% dari keseluruhan jumlah pemilih pemilu (mengacu pada “Pemilih Untuk Pemula”, dari KPU Pusat). Jumlah yang “sesuatu” banget dan nggak bisa diremehkan. Kamu harus menyadari ini...tempatkan dirimu sebagai subyek dalam pesta demokrasi, bukan menjadi obyek


politik belaka....okaay? Kamu juga harus punya pemahaman yang baik

tentang segala tahapan pemilu. Misalnya, kamu harus peduli apakah namamu terdaftar atau tidak di Pemilu 2014. Kalau kamu cuek, maka angan-angan dan mimpimu tentang suatu negara yang lebih baik dan sejahtera akan sirna,...ibarat sinar mentari yang redup ditelan malam...cieeee puitis dikit boleh donk :p. Ini semua juga perlu dukungan dan kerja keras pemerintah dan instansi terkait. Jadi antara penyelenggara pemilu dan peserta/pemilih harus bersinergi...’tuk wujudkan mimpi indah Indonesia yang lebih baik ...cemunguuuud.

JumlahDalam Pemilu 2014 ada 20% jumlah pemilih

pemula, itu termasuk kamu loh.Kalau kamu semua ikut berpartisipasi dalam

Pemilu 2014, maka kita semua turut menancapkan tonggak masa depan bangsa. Ciyuuus lohh!! Makanya sayaang banget kalau disia-siakan.

Dengan menjadi pemilih yang cerdas tentunya kamu memilih wakil rakyat dan pemimpin terbaik untuk bangsa dan negara.

80 %

20%* J u m l a h P e m i l i h P e m u l a

Sumber : Modul I “Pemil ih Untuk Pemula”

KPU Pusat


Pilihan kamu pasti akan memberi efek dahsyat untuk bangsa ini ke depan!

Nah, kamu sudah ada gambaran kan tentang apa pemilu, pentingnya pemilu, betapa posisimu sebagai pemilih pemula sangat dahsyat. Intinya kamu adalah agent of change atau agen perubahan...mantabs! Ingat walaupun memilih bukanlah suatu kewajiban, namun ikut memilih pada prinsipnya merupakan hak politik yang asasi. Sangat disayangkan bila hak itu tak kita manfaatkan.

Temaans...yang perlu melekat dalam hati kita

Enam Tahapan Penting Pemilu

1

3

4

5

6

2Pendaftaran PemilihPencalonan

Kampanye

Pemungutan

Penghitungan Suara

Penetapan Hasil

TIDAKPERNAH

(KETAHUAN)

KORUPSI

TPS


bahwa berpartisipasi dalam pemilu harus disertai dengan kedewasaan. Artinya, harus siap bila yang kita pilih itu menang atau kalah. Bukankah dalam sebuah kompetisi, pasti ada yang kalah dan ada yang menang? Bila semua menghormati ini maka kita akan merasakan alam demokrasi yang sejuk...bukannya alam demokrasi yang crazy. Bagaimana teman-teman? SIAP menjadi PEMILIH yang CERDAS...Woooow SIAPPPP PASTINYA....!!!!

TahapanPrens ...belum pusing kan belajar pemilu?

Kalo pusing pegangan doong...he..he..he. Nah, ini untuk mempermudah kamu memahami pelaksanaan pemilu 2014. Ada 6 tahapan penting pemilu yang perlu kamu ketahui.

Lebih jelasnya yuk kita ikuti pembahasan selanjutnya...mariii!

Enam Tahapan Penting Pemilu

1

3

4

5

6

2Pendaftaran PemilihPencalonan

Kampanye

Pemungutan

Penghitungan Suara

Penetapan Hasil


2

KIAT JITU

JADI PEMILIH YANG CERDAS




I kut pemilu itu tidak susah loh!!...yang penting kamu punya niat dan usaha untuk belajar dikiitttt aja tentang tahap-tahapnya. Secara kamu itu bukan generasi muda yang rata-rata, melainkan yang TOP BGT….

Yuk, kita ikuti tahap-tahapnya.Tahapan Pemilu, dibagi dalam enam langkah.

Apakah ituuu?

Pastikan NamamuTerdaftar

Oh,,, harus dong nama kamu, bukannya nama tetangga. Emang rela nama kita tersisih dari daftar pemilih, sepertinya kita gak ada penting-pentingnya amat. Rugi dong ahhh!! Udah niat nyoblos kok namanya kagak ada.

Gimana sih prosesnya??? Kasih tahu dunk ….Begini, sebelum masuk ke proses, jawab

dulu ini pertanyaan: Tahukah kamu bagaimana daftar pemilih disusun oleh KPU?? Bayangkan saja KPU harus menyusun daftar pemilih dari jumlah penduduk Indonesia yang begitu banyak, terpampang nyata melintas katulistiwa…tersebar luas, dan mobilitas tinggi,… hadoouw, tentu tidak mudah dan memerlukan waktu.

Maree kita ketahui langkah-langkahnya secara umum. Kalau kita lihat Peraturan KPU Nomor 18


Tahun 2012 terkait Tahapan, Program, dan Jadual Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, ada langkah yang perlu kita lalui terkait pemilu.

Pemerintah nih akan menyerahkan data kependudukan kepada KPU, KPU Provinsi dan KPU kabupaten/kota serta data Warga Negara Indonesia di luar negeri, tentunya data-data kamu ada di dalamnya antara lain seperti nomor induk kependudukan, nama kamu, tanggal lahir, jenis kelamin dan alamat tempat tinggal.

Pemerintah sudah memiliki data-data kalian yang berusia diatas 17 tahun, dan juga data-data kakak, orang tua, tetangga dan semua orang yang mempunyai hak pilih. Tentu saja data-data teman-teman kamu yang ada di luar negeri juga diperhitungkan.

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota akan menyerahkan data-data kamu kepada KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota, istilah kerennya nama kamu ada dalam Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4). DP4 ini merupakan bahan awal jumlah warga yang terdaftar dalam data kependudukan dalam rangka persiapan tahapan pemilu 2014. Harus akurat nih datanya, karena ini sebagai bukti wujud akuntabilitas dan tanggung jawab pemerintah untuk memperbaiki kualitas pemilu. Karena warga dan calon pemilih tidak sedikit, merekapun perlu waktu untuk memastikan jangan sampai ada data ganda. Dengan demikian tak ada yang dirugikan dalam hal ini., ‘tul nggak prens?

Updating data pemilih. Wuihhh, sepertinya

DAFTAR

PEMILIH

TETAP


DAFTAR

PEMILIH

TETAP

susah ya!! Enggak kok, itu adalah proses yang dilaksanakan oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih). Jadi Pantarlih nanti melakukan pencocokan dan penelitian terhadap DP4. Nanti kamu akan diberikan tanda bukti telah terdaftar sebagai pemilih. Nah, hasil pemutakhiran data Pemilih ini akan menjadi bahan penyusunan daftar pemilih sementara (DPS).

Selanjutnya DPS ini akan muncul selama 14 (empat belas hari) di kelurahan untuk mendapat masukan dan tanggapan dari masyarakat dan kamu-kamu sebagai pemilih. Kamu punya waktu 14 (empat belas) hari untuk memastikan apakah nama kamu tercantum dalam daftar pemilih di Kelurahan. “Asyikkkk, nama saya terdaftarrr!“ (tapi gak perlu koprol ya!)

Namaku kok nggak ada

ya?

Yes, akuterdaftar


“Wahh, nama saya kok tidak ada??” Eitss...jangan galau dongg!

Kamu masih punya waktu 21 (dua puluh satu hari) sejak hari pertama daftar pemilih sementara diumumkan, jadi buruannn... kamu hubungi Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Kelurahan. Sesudah kamu hubungi PPS nih, maka PPS wajib melakukan perbaikan terhadap DPS berdasarkan info-info dari kamu. Pada tahap ini kamu kudu periksa lagi, apakah nama kamu sudah ada dalam Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP). Yuup, ternyata nama kamu sudah terdaftar! Hati yang semula melow, jadi ceria neeh … makin mantap buat ikut milih! Makin yakin kalau suara kamu itu berharga.

Yeayyy...nama saya sudah ada nih, apa langkah selanjutnya?? Sabar dongg...DPSHP yang sudah diperbaiki itu kemudian ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT), jadi nama kamu aman.

DPT ini akan diumumkan oleh PPS sampai pada hari pemungutan suara.

Wahh, lega yaaa sodara sodari.... Nama kamu sudah terdaftar dan niat sudah bulat.

Lalu bagaimana kalau kamu yang sudah terdaftar di DPT di kota kamu dulu,

tetapi kamu sekarang sedang berkuliah di kota lain?? Eiitsss, ada solusinya. Kamu

punya waktu maksimal sampai 3 (tiga) hari sebelum hari pemungutan suara untuk lapor dan menunjukan identitas diri dan bukti kamu telah terdaftar sebagai pemilih dalam DPT di TPS kota kamu dulu. Nah, nggak ribet kann dan suara kamu nggak terbuang sia-sia.


longcat

Jadi tidak ada alasan untuk golput ya?!. Hari giniii golput…bukan gue banget!

Inget yahhh!! Kamu kudu usaha maksimal agar nama kamu masuk dalam DPT. Cuek dan pasrah buang jauh-jauh dari kamus kamu!.

“Jangan Beli Kucing Dalam Karung”

Nah, sekarang kita masuk pada tahap pencalonan… Jreeng!

Temaaans, kalo nama kamu sudah ada di daftar pemilih, apakah kamu sudah tahu siapa yang bakal kamu pilih? Hmmm...jangan sampe nih kamu kaya “beli kucing dalam karung” Miiaauuww…rugi banget kan kita sudah nyumbang suara tapi orang yang kita pilih gak bisa memegang amanah dengan baik. Waduhhh mau dibawa kemana bangsa ini? Makanya hati-hati yah, kita harus bisa menjadi pemilih yang cerdas. Pastikan pilihan kamu memiliki rekam jejak yang baik.


Ketahui Visi, Misi, dan Program Peserta Pemilu

Sebelum menentukan pilihan, kita harus tahu dulu dong visi, misi, dan program mereka tuh apa. Hayooooo sudah tahu belum siapa yang mau dipilih? Kalau sudah tahu orangnya, apa kamu juga sudah benar-benar tahu visi, misi, dan program mereka adalah yang terbaik? Jangan sampai salah pilih yah, karena jika sudah nyoblos alias pilih, tidak bisa di-delete loh! Emang segitu pentingnya kita harus tahu visi, misi, dan program peserta pemilu yang mau kita pilih? Yah penting dong, karena dalam Pemilu sebetulnya hal-hal itulah yang kita ‘beli’…mau orangnya ganteng atau jelita, seleb atau bukan…tidaklah utama. Tapi niat dan komitmennya itulah yang perlu kita perhatikan…duiilee, dalem nyak.

Pada pemilihan anggota DPR dan DPRD, visi misi dan program partai sangat berkaitan erat dengan visi misi dan program calon, sehingga perlu kita cermati secara komprehensif. Demikian pula dalam pemilihan anggota DPD, presiden/wakil presiden dan pemilukada, aspek-aspek tersebut perlu menjadi fokus utama kita.

Visi & MisiSebagai pemilih pemula, kita dapat

mengetahui visi dan misi calon peserta pemilu lewat kampanye maupun pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh calon. Nih...contoh visi kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden pada pemilihan presiden tahun 2009:


Nah ...mudah-mudahan dengan melihat contoh di atas kita sudah memiliki gambaran lebih jelas. Banyak cara loh yang dapat kita lakukan untuk membidik calon peserta pemilu. Antara lain melalui pendapat dari orang-orang disekitar kita, anggota keluarga, guru di sekolah. Referensi lain dapat pula kita peroleh dari opinion leader (gaya ya istilahnya) yaitu para tokoh masyarakat, pemuka agama, atau orang-orang yang netral dan memiliki kapasitas dalam memberikan masukan. Gimana...ada pentingnya kan kita bisa berdiskusi sama mereka-mereka itu, pasti akan menambah wawasan kita.

Program Eittsss ada lagi, kenali programnya!Para pemilih harus cerdas dan cermat selain

me nilai visi dan misi juga program yang ditawarkan oleh calon peserta pemilu. Maksudnya, apakah program tersebut realistis, menyentuh persoalan-

Pasangan Megawati-Prabowo

(Nomor Urut: 1)

Pasangan Susilo Bambang

Yudhoyono-Boediono

(Nomor Urut: 2)

Pasangan M. Jusuf Kalla-

Wiranto

(Nomor Urut: 3)

Gotong Royong

Membangun Kembali

Indonesia Raya yang

Berdaulat, Bermartabat, Adil,

dan Makmur.

Terwujudnya Indonesia

yang Sejahtera, Demokratis,

dan Berkeadilan.

Indonesia yang Adil,

Mandiri, dan Bermartabat

Sumber : Pemilu 2009 Dalam Angk a, KPU, 2010


persoalan nyata yang ada di masyarakat? Kadang-kadang mereka membuat program-program yang sedemikian baik eehhh ternyata gombal.

Ada juga program yang mereka tawarkan namun ternyata program itu sudah dirancang oleh pemerintah. Basi kan...itu sih bukan sesuatu yang baru! Makanya kamu harus tau mana yang memang benar-benar program inisiatif dari mereka. ;)

Lebih jauh lagi, adakah dari program-program yang dikemukakan menyentuh kepentingan kita sebagai generasi muda, misalnya nih tentang pengurangan biaya kuliah, menambah beasiswa bagi pelajar berprestasi di seluruh penjuru tanah air.

Kesalahan menilai program-program yang dipaparkan akan menimbulkan kesalahan dalam menentukan pilihan. Kesalahan menentukan pilihan berakibat terpilihnya wakil rakyat dan pemimpin negara yang tidak tepat. Waduuuhhhh fatal banget dong….

Kenali Rekam JejakPrens…bukan cuma rekam jejak artis favorit

kamu aja loh yang perlu kamu kenal, tapi rekam jejak calon wakil rakyat dan pemimpin negara kudu kamu kenali juga. Kenali riwayat pendidikan. Ketahui apa pekerjaannya. Juga aktifitas dalam masyarakat untuk memperoleh gambaran kiprah mereka dalam bermasyarakat. Melalui pengenalan rekam jejak, kita dapat memperoleh informasi mengenai calon peserta pemilu. Sehingga sebelum menentukan pilihannnya, kita sudah menimbang baik-buruknya. Tuh kan T.O.P banget gak sih?...

Menentukan pilihan tanpa informasi sama


sekali, tentu sangat beresiko, karena sangat mungkin terpilih calon-calon dengan rekam jejak yang tidak sesuai dengan harapan. Sama halnya seperti kalau kamu salah minum obat, yang sakit perutnya, tetapi yang diminum obat sakit kepala…. Gak nyambung kaan?

Kenali Daftar Calon Kamu harus tahu juga loh siapa-siapa saja

calon wakil rakyat dan pemimpin yang masuk dalam Daftar Calon Sementara (DCS) dan Daftar Calon Tetap (DCT) yang dikeluarkan oleh KPU. Kita sebagai pemilih pemula harus memantau terus DCS yang dikeluarkan oleh KPU. Sekali lagi dengan cara melihat rekam jejaknya, orangnya bagaimana, visi misinya, programnya apa.

Apabila kamu-kamu melihat ada calon yang kurang baik bisa juga loh kamu menyampaikan aspirasi kamu. Karena diperlukan juga masukkan dan tanggapan dari masyarakat termasuk kamu-kamu ini. Tetapi jangan asal ya temans, artinya bukan sekedar buruk sangka, namun memang ada fakta-fakta yang kamu ketahui mengarah kepada hal-hal yang kurang baik dari calon yang dimaksud.

Jadi apabila KPU sudah mengeluarkan DCT, kamu sudah tahu track record dari para calon tersebut dari masing-masing partai politik. Jangan sampai nih pas mau pemilu kamu gak jadi milih karena alasan tidak ada calon yang sesuai. Hmmmm…basi aah! Kan sudah ada kesempatan buat kamu untuk menyampaikan aspirasi jika kamu keberatan dengan calon-calon yang di usulkan.

Temaaannnss kurang apa lagi coba?...Yuks sama-sama kita pantau DCS dan DCT supaya


pada saat pemilu kamu sudah tidak bingung lagi atau hitung kancing dalam menentukan pilihan. Tetapkan pilihan kamu dan yakinlah bahwa kamu bisa menjadi pemilih pemula yang cerdas.

Setelah Menilai, Pastikan Pilihanmu

Kita telah menelusuri bersama tentang visi, misi, dan rekam jejak calon peserta pemilu. Apakah hal ini sudah membuat kita yakin terhadap pilihan kita? Nah, seperti telah disinggung sebelumnya, kita bisa saja mendiskusikan informasi dan data itu dengan elemen yang ada di masyarakat, sehingga informasi dan data itu dapat diperkaya dan menjadi dasar yang kuat dalam menentukan pilihan.

Untuk menentukan pilihan, kita harus rasional. Maksudnya, apakah calon yang dipilih benar-benar menawarkan program yang sesuai dengan kebutuhan kita, serta merupakan sosok yang mampu mewujudkan program tersebut?

Komunikasi dengan calon merupakan faktor yang sangat menentukan. Bagaimana caranya, kita kan tidak mengenal mereka secara pribadi. Tunggu dulu, komunikasi dapat dibangun melalui berbagai media. Sekarang ini, ham pir semua calon mendayagunakan teknologi informasi. Fasilitas ini dapat dioptimalkan oleh pemilih untuk menjalin komunikasi dengan calon, berkaitan dengan visi, misi, program maupun hal-hal terkait lainnya.

Nah, dalam hal ini kitapun perlu mengoptimalkan teknologi informasi, artinya jangan hanya rajin melakukan update status di facebook, atau nge-twit curhatan kamu, tapi cobalah meng-update atau nge-twit ide-idemu


kepada calon pilihan kamu. Heii, pede aja lagee…kamu tuh sesuatu banget buat mereka, pemilih gitu loh! Jadi gak usah takut dicuekin.

Temaannnsss mau denger nggak apa kata teman kamu ini tentang pencalonan pemilu?

Sarah (SMA Swasta di Bogor)“Untuk menjadi pemilih pemula

yang cerdas hendaknya kita tahu bagaimana memilih calon pemimpin yang cerdas. Yaitu dengan berupaya mendapatkan informasi mengenai calon tersebut. Bukan cuma janji-janjinya saja yang kita mau, tapi karakter pemimpin itupun perlu diketahui. Jadi, kita tahu alasan kenapa kita memilih calon tersebut. Dan tidak masa bodoh terhadap ketidaktahuan atau asal pilih, karena tidak mengenal dan hanya mengikuti referensi orangtua”.

Nih ada satu lagi nih, testimoni dari teman kita yang bernama Andhika yang sekolah di SMA Swasta di Jakarta. Nih penuturannya:

“Pada akhirnya waktu yang gue nanti datang juga, karena tahun depan usia sudah 18 tahun. Dulu, gue cuma diajak nyokap bokap ikut masuk bilik pemilihan dan melihat mereka nyoblos calon yang dipilih. Sekarang gue sendiri bisa memilih calon yang gue jagokan…rugi aja kalo nggak milih. Tapi bagaimana memilih dari sekian banyak calon, ya telusuri dulu dong misi dan program-program ke depan yang akan mereka lakukan. Pasang mata dan telinga kalo mereka kampanye. Kita juga perlu tahu latar belakang hidupnya, fales gak yaa? Baru deh kita coblos dengan mantabs”.


Tuuhhh kan temen kamu aja sudah tidak mau memilih calon wakil rakyat dan pemimpin yang asal-asalan. Memang ini bukan hal terlalu mudah bagi kamu pemilih pemula, tetapi juga bukan berarti hal yang teramat sulit. Secara kamu itu generasi muda bangsa yang cemunguudd. Inilah kesempatan dimana kita belajar politik praktis, kalau tidak memulai kapan lagi?

Catat Janjinya!

Gimana Temaaans, apakah penjelasan Visi, Misi, Program sudah cukup jelas? Kalau sudah jelas, kita lanjut ke tahap kampanye! Makhluk apakah ‘kampanye’ itu? Berdasarkan sumber terpercaya yaitu Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2013: Kampanye adalah kegiatan peserta pemilu untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi, program peserta Pemilu dan atau informasi lainnya. Gitu loh cing…

Trus, pelaksanaannya pegimana? Kampanye

Kecap no. 1 =

Janji-janji caleg


wajib dilakukan dengan prinsip efisien, ramah lingkungan, akuntabel, nondiskriminasi, dan tanpa kekerasan. Wouw, bahasanya dewa banget yah, alias ciyus banget getho…oemjii…bicara soal pemilu, kita memang kudu serius dikit supaya tidak keliru persepsi bro n sis!

MediaCoba temans perhatikan. Saat pemilu tiba

mungkin kamu merasa, suasananya lebih heboh ketimbang hari-hari biasa di luar masa pemilu. Ada bendera calon wakil rakyat dan pemimpin dipasang di berbagai tempat. Bisa di pinggir jalan, di jembatan penyeberangan orang, di tembok, pohon, tiang listrik, kaca mobil, pagar rumah dan bahkan mungkin di pagar sekolahmu.

Kesannya narsis B.G.T…tapi memang demikianlah cara mereka untuk menarik perhatian kita-kita. Di televisi, para calon wakil rakyat dan pemimpin negara juga berlomba-lomba beriklan dengan aneka tampilan untuk menarik simpati kita.

Oh iya temans berikut ini akan kita sharing deh tentang gimana menggunakan media untuk kampanye, itung-itung menambah pengetahuan kamu. Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, ada enam jenis media yang digunakan sebagai sarana komunikasi dalam berkampanye lho…mau tahu? Yuks kita lihat jenis media apa saja sih yang pada umumnya digunakan.

Media tradisional. Contohnya yaitu pertunjukan teater atau drama, ludruk, wayang kulit, wayang golek, tarling, dan bentuk kesenian berbagai daerah.

Media tatap muka. Contohnya forum


komunikasi, pertemuan, jumpa pers, media gathering, seminar, workshop, diskusi, temu pemuda.

Media online. Contoh paling gampangnya adalah google, yahoo, twitter, facebook, flickr, blogging, youtube.

Media penyiaran. Contohnya talkshow, adlib, runningtext, iklan layanan masyarakat di radio dan televisi.

Media luar ruang. Contohnya pameran, umbul-umbul, spanduk, banner, baliho, videotron, dan tv plasma.

InformasiPemilih

MediaCetak

MediaOnline

MediaTradisional

MediaPenyiaran

MediaTatap Muka

MediaLuar Ruang

i

media yang umum digunak an dalam k ampanye


Media cetak. Contohnya poster, leaflet, flyer, brosur, buku, advertorial, tabloid, majalah, dan koran.

Nah, itu semua biasanya digunakan sebagai sarana kampanye oleh para calon wakil rakyat dan pemimpin negara. Singkat kata, para calon tersebut yang bersaing itu melakukan upaya-upaya agar kita terpikat dan memberikan suara saat pemilu nanti. Semacam tebar pesona gitchuu…

Catat Janjinya!Temans semua media yang disebutkan tadi

merupakan bagian dari alat kampanye. Melalui media-media para calon wakil rakyat dan pimpinan menyosialisasikan visi, misi, simbol-simbol, serta tanda gambar. Cara ini mirip-mirip dengan iklan produk.

Bedanya, kalau iklan produk untuk menarik pembeli atau meningkatkan penjualan produk tersebut, maka dalam kampanye tujuannya adalah memperoleh simpati, suara sebanyak-banyaknya pada saat pesta demokrasi.

Lantas, suara itu berasal dari mana? Dari kitalah sang pemilih, warganegara bangsa yang ‘melek’ politik, sadar arti demokrasi. Perbedaan lain lagi, kalau iklan bisa berkata ‘kecap saya nomor satu’, maka kalau orang berkampanye apa yang dia katakan harus dapat diwujudkan saat dia terpilih nanti menjadi pemimpin negara atau wakil rakyat. Jangan cuma NATO (No action talk only)…’tul nggak? Karena itulah, saat kampanye berlangsung kita kudu pasang mata, telinga dan catat janji-janji mereka…. Tagih janjinya saat mereka menjabat!


Waspada Jelang Kampanye Temans, kamu tahu nggak sih kalau pada

saat menjelang pemilihan tidak sedikit cara-cara tak etis dilakukan oleh oknum caleg yang tidak bertanggung jawab. Misalnya, menghasut dan mengadu domba untuk mengubah pilihan kita.

Itu jelas nggak boleh karena kita kan punya hak pilih masing-masing. Adalagi nih yang perlu kita waspadai, yaitu money politics (politik uang). Apaan tuh...? itu tuh yang bagi-bagi fulus, pulsa, sembako dan semacamnya dech...

Jadi, dengan berbekal pengetahuan tentang kampanye, kamu menjadi pribadi yang cetaarr terpampang nyata alias mantap dalam berperan serta menuju negara yang terus maju dan lebih baik lagi. Maaree…

Mau tau nggak apa kata sohib-sohib kita? Simak dech.

Fadly (SMU Negeri 1 Bogor )“Sudah waktunya kita bangun pola pikir

yang baik secara subyektif dan obyektif. Bagi saya pribadi, kampanye lebih menekankan

pada banyak goal. Supaya kita jangan golput, hendaknya kita juga membekali

diri dengan informasi, diskusi ringan antara teman, dan perlu orang luar sebagai sumber informasi.”

Rahmat (SMU Negeri 1, Bogor)“Apa yang kami butuhkan adalah

bagaimana cara memilih, dan sosialisasi dari KPU itu sendiri. Mengetahui praktek kampanye yang benar dan sesuai dengan aturan sangat diperlukan.”


TIDAKPERNAH

(KETAHUAN)

KORUPSI

Nyolok

Siapa lo!

AWAS KALONGGAK PILIH ANE!


Pastikan Undangan di Tangan

Selanjutnya, adalah tahapan jelang pemungutan suara. Kalau kamu sudah masuk ke dalam DPT, siap-siap untuk melakukan pencoblosan. Pastiin kamu tahu tempat dan waktu pemungutan suara yaaaaa...TPS … I’m coming !!!...

Paling asyik tuh, datang ke TPS pagi hari, disamping masih sepi, udara juga masih bersahabat...alias belum panas. Pikiran juga masih jernih. Apalagi namanya baru ‘mentas’ pertama kali, mana tahu kena demam panggung, ya nggak?…tapi kalau situasi masih nyaman belum terlalu banyak orang, kita kan jadi lebih tenang dan fokus.

Nah, sebelum berangkat ke medan tempur alias lokasi TPS, pastiin beberapa syarat yang harus kamu penuhi yaaa...

Kalian sudah menerima surat • pemberitahuan atau undangan dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) satu hari sebelum hari pemungutan suara.

TPS


Apabila belum menerima undangan, • kalian kudu segera menghubungi petugas KPPS.Datang ke TPS pada hari pencoblosan. • Membawa undangan yang sudah • diterima.

Ada catatan pentingnya juga nih....Buat penduduk warga negara Republik • Indonesia yang bertempat tinggal di provinsi dan/atau kabupaten/kota yang menyelenggarakan pemilu dan tidak terdaftar sebagai pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) tidak dapat menggunakan hak memilihnya....selain ituKartu pemilih pada Pemilukada sesuai PP • No. 6 Tahun 2005 Pasal 33 tetap diadakan. Peraturan Pemerintah itu sendiri berisi tentang pemilihan, pengesahan pengangkatan, dan pemberhentian kepala daerah dan wakil kepala daerah...yang terakhirApabila kartu pemilih dan atau surat • pemberitahuan atau undangan (model C6-KWK) hilang, tidak perlu takut, kalian dapat menggunakan identitas lain, seperti KTP, Paspor, SIM, dan Kartu Keluarga, asalkan kalian sudah masuk DPT.

Di antara syarat-syarat tadi, yang mendapatkan perhatian paling penting adalah kamu harus terdaftar sebagai pemilih. Jika tidak terdaftar sebagai pemilih, kamu tidak bisa ikutan memilih. Waah…sayang banget kan?

Paku segede Gaban


SEKARANG PERTANYAANNYA.....

Bagaimana Kalau Nama Kita Tidak Terdaftar?

Tidak Terdaftar Dalam DPS serta Tidak Terdaftar Dalam DPT

Jangan galau, masih ada solusinya:Jika kalian tidak terdaftar pada saat

pengumuman DPS di masing-masing kelurahan, kalian harus segera ngacir melaporkan diri

pada PPS melalui RT/RW/PPDP (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih) sesuai batas

waktu yang ditentukan. Dalam hal ini, para petugas akan memperbaiki DPS, antara lain dengan memasukkan nama kamu dalam DPS, jika kamu memang

benar-benar telah memenuhi syarat sebagai pemilih.

Jika kalian tidak terdaftar dalam DPS dan tidak terdaftar pula dalam

DPT, maka ketua KPPS akan melaporkan kepada PPS untuk memasukkan nama kalian ke dalam DPT paling lambat satu hari sebelum hari pemungutan suara. Coba deh bayangkan, betapa pentingnya kita-kita ini.

BERIKUT INFORMASI TAMBAHAN

Pada saat pemilihan mungkin tidak terdaftar di DPT atau tidak menerima undangan, tetap dapat memilih dengan menunjukkan KTP atau KK satu jam sebelum penutupan.

Jika kita tidak bisa memilih di TPS dimana kita berada, hal ini disebut sebagai Pemilih Dalam


Keadaan Tertentu atau Keadaan Terpaksa.Apa tuh maksudnya? Keadaan Terpaksa

adalah pemilih terdaftar yang karena sesuatu hal terpaksa tidak dapat menggunakan hak pilihnya di TPS yang sudah ditetapkan dan menggunakan hak pilihnya di TPS lain.

Apa aja kriteria keadaan darurat tersebut...? Simak yeee...

Jika kita sedang menjalankan tugas pelayanan • masyarakat atau tugas belajar dan tidak berada di tempat dimana kita domisili.Atau, jika kita sedang menjalani rawat inap • atau kondisi yang tidak memungkinkan kita mendatangi lokasi TPS.

Lalu, apakah kondisi demikian kita harus batal memilih? Jawabnya tidak, karena secara prinsip dalam keadaan tertentu seperti diatas kita tetap dapat menggunakan hak pilih.

Jika kita dirawat di Rumah Sakit, pada dasarnya kita dapat memberikan suara di TPS rumah sakit tersebut karena petugas KPPS akan mendatangi kita. Keluarga pemilih yang bersangkutan wajib melaporkan kepada KPPS yang terdekat dengan rumah sakit dimana pemilih yang bersangkutan menjalani rawat inap, paling lambat pada hari pemungutan suara.

Lalu...bagaimana kalau kamu-kamu sudah telanjur ada rencana pergi berlibur??

Kata Ibu Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Muslimat NU di acara Focus Group Disscusion yang bertema “Jadilah pemilih Pemula yang Cerdas”, tanggal 14 Februari 2013, jika kamu sebagai pelajar atau mahasiswa yang sudah


telanjur pergi berlibur, tentu saja kamu tidak dapat ikut memilih karena berada jauh dari lokasi TPS tempat kamu terdaftar. Makanya, supaya kita tetap dapat melakukan pemilihan, informasi seputar jadwal Pemilu perlu kita ketahui agar waktu liburan kita dapat diatur dan tidak bentrok dengan Pemilu. So, liburan tetap jalan, tapi nyoblos juga dong!

Begitu teman-teman....heheheheNah...sekarang, setelah kalian mengenal

dan tahu mengenai informasi tentang pemilu, Pastikan undangan di tangan kalian dan kalian nyoblos!

Ingat, jangan Golput yaaaa....ini kesempatan hanya datang 5 tahun sekali loh! partisipasi kalian sangat berharga bagi kelanjutan negara kita.

Datang Dan Coblos!

Para penerus bangsa yang keren abis, sampailah kita pada saat yang paling menentukan. Hari pemungutan suara telah tiba! Nah, yang paling penting di hari ini adalah kamu jangan sampai telat datang karena meski waktunya


relatif fleksibel tetapi tetap ada batasnya. Kedua, pastikan juga di mana lokasi TPS kamu, jangan sampai nyasar loh…garing banget nggak sih! Kemudian, nggak kalah penting adalah surat suara.

Adapun jenis surat suara yang bakal dipakai terdiri dari:

Surat suara untuk pemilihan anggota DPR. 1. Dalam surat suara tersebut tercantum nama, lambang dan nomor urut partai politik dan daftar calon dari setiap partai politik sesuai dengan daerah pemilihannya. Supaya suara kamu sah, cobloslah salah satu saja, apakah pada lambang partai politik, nomor urut partai politik, atau nama calon.Surat suara untuk pemilihan anggota DPRD 2. provinsi. Dalam surat suara ini ada nama, lambang dan nomor urut partai politik dan daftar calon dari setiap partai politik sesuai dengan daerah pemilihan mereka. Jangan lupa, cobloslah salah satu saja, apakah pada lambang partai politik, nomor urut partai politik, atau nama calon.Surat suara untuk pemilihan anggota DPRD 3. kabupaten/kota. Surat suara yang satu ini berisi nama, lambang dan nomor urut partai politik dan daftar calon dari setiap partai politik sesuai dengan daerah pemilihannya. Biar suara kamu dianggap sah, coblos salah satu aja ya, apakah pada lambang partai politik, nomor urut partai politik, atau nama calon. Surat suara untuk pemilihan anggota DPD. 4. Surat ini berisi daftar nama calon anggota DPD untuk setiap provinsi yang dilengkapi dengan nomor, foto atau nama calon. Kamu hanya boleh mencoblos satu saja, apakah

1.


pada nomor urut, foto atau nama calon yang kamu pilih.Sedangkan untuk pemilihan presiden dan 5. wakil presiden, hanya satu surat suara yang dipakai. Dalam surat suara ini kamu bisa lihat nama, nomor urut dan foto calon presiden dan wakil presiden. Kamu hanya boleh mencoblos satu saja, apakah pada nomor urut, foto, atau nama calonnya. Dalam tahap

ini kamu sudah harus yakin ya, siapa yang akan kamu pilih, jangan terpengaruh atau salah coblos. Ingat, Surat Suara hanya diberikan 1 lembar untuk 1 orang. Sehingga jika salah, bisa fatal jadinya ….oooh no!

Kalau surat suara kamu sudah benar semua, saatnya untuk mencoblos! Ikuti

langkah-langkah berikut ya:Masuklah ke Tempat Pemungutan Suara 1. (TPS) sesuai yang tercantum di undangan pemberitahuan (c4) yang kamu terima. Daftarin2. diri kamu di meja pencatatan kehadiran pemilih dengan menyerahkan undangan tersebut. Kalau undangan rusak atau hilang, jangan sedih, bisa pakai KTP kok! Selanjutnya kamu tinggal duduk manis sambil menunggu giliran.Saat dipanggil Ketua KPPS, langsung 3. saja menuju ke tempat petugas untuk menerima empat buah surat suara. Setelah menerima surat suara, bukalah surat suara lebar-lebar di hadapan Ketua KPPS untuk memastikan surat suara nggak ada yang rusak. Kalau rusak berarti nggak sah dan kamu yang rugi loh! Jika surat suara sudah dipastikan rusak, kamu boleh minta ganti surat suara yang baru kepada ketua KPPS, dan dia wajib memberikan penggantian surat


suara yang baru.Langsung saja ke bilik suara dan buka surat 4. suaranya.Silakan coblos pilihan kamu!5. Setelah selesai mencoblos, kamu harus 6. melipat kembali surat suara sesuai dengan lipatannya, lalu masukkan ke dalam kotak suara DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota, serta kotak suara pilpres. Jangan lupa untuk mencelupkan salah satu 7. jari pada tinta sebagai tanda kamu sudah mencoblos. Boleh loh difoto jarinya, terus di-upload ke Twitter. Lumayan buat yang pengen narsis! Terakhir, silakan pulang dan tinggalkan TPS. 8. Atau terserah sih kalau kamu mau menginap di sana, he..he.

Oh ya, kalau kamu penasaran sama proses penghitungan suara, nggak ada salahnya loh kamu ikutan memantau di TPS terdekat. Kamu juga bisa ikutan memantau apakah ada kecurangan dalam penghitungan atau tidak. Di sini Ketua KPPS bakal menghitung dengan suara yang jelas dan terdengar ke segala penjuru TPS. Prosesnya dilakukan di tempat yang terang dan kemudian dicatat pada papan penghitungan yang ukurannya gede dan bisa dibaca sama semua orang.

Kalau ada hal-hal yang tidak beres atau terjadi pelanggaran, kamu bisa mengajukan keberatan melalui Saksi Partai Politik Peserta Pemilu dan Perseorangan atau Warga Masyarakat. Kalau


mereka tidak ada, kamu sendiri bisa mencatatnya dan kamu laporkan kepada Panitia Pengawas Pemilu. Lengkap dengan bukti-bukti yang mendukung…itu baru keren cuy! Nggak masuk akal kan kalau kamu melaporkan sesuatu tapi tidak ada buktinya? Makanya, bukti itu menjadi penting artinya.

Siap Menang, Siap Kalah

Setelah kamu selesai mencoblos dan memantau, terus apalagi? Well, kamu bisa menyaksikan quick count yang merupakan penghitungan hasil pemilu secara cepat melalui media massa. Memang sih, quick count ini bukan lah hasil pemilu yang final, tapi paling tidak kamu udah ada bayangan akan hasil sebenarnya.

Untuk penetapan hasilnya sendiri, semua itu merupakan tanggung jawab KPU, dari mulai tingkat Kabupaten/Kota hingga Provinsi. Merekalah yang akan menetapkan hasilnya, dimulai dari hasil pemilu Anggota DPRD kabupaten/kota, kemudian DPR/DPD/DPRD provinsi hingga akhirnya presiden & wakil presiden. Karena ini semua merupakan proses yang panjang & tanggung


jawabnya sangat berat, kita harus kasih pujian ke KPU atas kerja keras mereka. Nggak kebayang deh kalau misalnya kita yang bertanggung jawab mengerjakan itu semua. Bisa pingsan tiap hari! Hiiii…..!

Bukan cuma KPU saja yang patut menerima pujian, tapi juga seluruh calon yang fotonya masuk dalam kertas suara pemilu. Kebayang dong, perjalanan super duper panjang mereka dari mulai pendaftaran hingga penetapan hasil. Cuapek! Wajar dong kalau kita kasih mereka pujian dan applause Juga kita-kita sebagai pemilih pemula!

Selanjutnya bravo buat para pemenang, semoga bisa membawa harapan dan keinginan kita tentang kemajuan Indonesia yang nyata, bukan fatamorgana. Mudah-mudahan janji-janji selama kampanye bukan cuma janji-janji surga aja, tapi benar-benar bisa diwujudkan…amin!

Dan buat para calon yang belum beruntung, alias kalah, santai aja bro..siapa tau bisa ikutan Pemilu lima tahun lagi. Nggak usah stress, galau, mutung, sakit hati berlebihan apalagi nyari-nyari kambing hitam. Jangan sampai kamu juga jadi ikut-ikutan calon yang kalah terus pikirannya jadi terganggu, raja galau …iihh enggak lah yauw!

Kamu harus selalu berprinsip bahwa ‘Siap Menang, Siap Kalah’. Artinya saat ikutan pemilu, berarti bukan cuma siap untuk menang aja, tapi juga bersiap-siap untuk kalah. Namanya juga kompetisi. Jadi nggak usah deh karena jagoan kamu kalah, malah kamu ikutan rusuh bakar ban dan demo sana-sini. Hare gene…udah nggak jaman kaleeee!!

Ingat temans, kita bukan pecundang, kita telah turut memberi yang terbaik bagi negeri ini dengan berpartisipasi dalam Pemilu. Betul kan? Betul, betul, betul!


3

Do's & Don'tsBuat Kita


Setelah apa yang dijelaskan di atas, maka biar makin mantabs kita perlu tahu hal-hal apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan (Do’s & Don’ts) dalam Pemilu 2014. Janji ya, dalam hal ini kita kompakan…toos dulu dong!

Tahap Do's Don'tsPendaftaran Pemilih

Pastikan nama lo ada •di Daftar Pemilih Tetap.

Cuek aja!! •Pasrah •

Penetapan Calon

Jangan beli kucing •dalam karung

Asal pilih! •Hitung kancing •Terlena ama tampang •ganteng / cantik Untung2an•

Kampanye

Catat janjinya!•Mana gombal, mana •emas?Bandingkan program-•programnyaWaspadai • black campaign lewat SARA Waspadai “Politik •Uang”/ Wani piro??

Masuk kuping kanan •keluar kuping kiri Emang gue pikirin Ikut memfitnah •Ngarep saweran •Kemakan rayuan gombal •Tergoda uang, kaos, •pulsa dan sembako.

Jelang Pemungutan Suara

Pastikan undangan •di tangan loe & loe nyoblos

Golput! •

Pemungutan Suara

Datang ke TPS •Nyoblos, bukan •nyontreng!

Malas datang•Nyontreng! •Merusak kertas suara! •Nyoblos lebih dari satu …•capek dueh! ;(

Penetapan Hasil

Siap menang, siap •kalah Gunakan jalur hukum •Legowo •

Rusuh! •Sakit hati!•Mutung!•Kecewa •Apatis •Galau •Cari kambing hitam … •(yang putih aja kiut tauk)


4

KLIK NIH,

SITUS INFO PEMILU 2014

?


N ahhh...udah puas belum sama info pelaksanaan Pemilu 2014 yang udah dikasih tau tadi? Kalo belum

puas dan masih pengen tau tentang pelaksanaan Pemilu 2014, kamu bisa langsung klik situs resmi KPU Pusat atau KPU Daerah kamu.

Di situs itu ada banyak info yang bakal nambah pengetahuan kamu. Nih alamat situsnya...cekidot!

NoKomisi

Pemilihan Umum

Alamat Situs

1 Pusat http://www.kpu.go.id/

2 Aceh http://kip-acehprov.go.id/

3 Sumatera Utara http://kpud-sumutprov.go.id/

4 Sumatera Barat http://www.kpu-sumbarprov.go.id/

5 Riau http://kpu-riauprov.go.id/

6 Kepulauan Riau http://programdatakpuprovkepri.blogspot.com/

7 Bengkulu http://kpu-kotabengkulu.org/

8 Jambi http://www.kpud-jambiprov.go.id/

9 Sumatera Selatan http://kpusumsel.blogspot.com

10 Lampung http://www.kpud-lampungprov.go.id/


NoKomisi

Pemilihan Umum

Alamat Situs

11 Bangka Belitung http://www.kpu-babelprov.go.id/

12 DKI Jakarta http://kpujakarta.go.id/

13 Jawa Barat http://kpu.jabarprov.go.id/

14 Banten http://kpu-bantenprov.go.id/

15 Jawa Tengah http://www.kpu-jatengprov.go.id/

16 Yogyakarta http://kpud-diyprov.go.id/

17 Jawa Timur http://www.kpujatim.go.id/

18 Kalimantan Barat http://kalbar.kpu.go.id/

19 Kalimantan Tengah http://kpu-kaltengprov.go.id/

20 Kalimantan Selatan http://kpu-kalimantanselatan.blogspot.com/

21 Kalimantan Timur http://kpukaltim.blogspot.com/

22 Bali http://kpud-baliprov.go.id/

23 Nusa Tenggara Barat http://www.kpud-ntbprov.go.id/

24 Nusa Tenggara Timur http://www.kpud-nttprov.go.id/

25 Sulawesi Utara http://kpusulut.blogspot.com/

26 Sulawesi Tengah http://www.kpu-sultengprov.go.id/

27 Sulawesi Selatan http://kpud-sulsel.com/

28 Sulawesi Tenggara http://kpuprovsultra.blogspot.com/

29 Maluku http://kpu-malukuprov.go.id/


NoKomisi

Pemilihan Umum

Alamat Situs

30 Maluku Utara http://www.kpu-malutprov.go.id/

31 Gorontalo http://www.kpu-gorontalo.go.id

32 Papua Barat n.a.

33 Papua n.a.

34 Sulawesi Barat n.a.

K e t e r a n g a n :

Alamat situs KPU diakses pada 4 Maret 2013. Kecuali alamat situs KPU

Sumatera Utara diakses pada 7 Maret 2013, KPU Riau dan Kepulauan Riau

diakses pada 21 Maret 2013.


Surat Suara



COBLOS

!



ReferensiCenter for Election and Political Party (CEPP), “Pemilih Muda”

pada Focus Group Discussion ‘Jadilah Pemilih Pemula yang Cerdas’, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bogor, 14 Februari 2013.

KPU, Pemilu 2009 Dalam Angka, 2010.KPU, Pemilu Untuk Pemula, 2010.KPU Provinsi DKI Jakarta, Panduan Pemilu untuk Pemula, 2011.Parawansa, Khofifah Indar, “Jadilah Pemilih Pemula Yang Cerdas”

pada Focus Group Discussion ‘Jadilah Pemilih Pemula yang Cerdas’, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bogor, 14 Februari 2013.

Peraturan KPU Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 07 Tahun 2012 Tentang Tahapan, Program, Dan Jadual Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2014 Sebagaimana Diubah Terakhir Dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2012.

Rizkiyansyah, Ferry Kurnia, “Partisipasi Pemilih pemula” pada Focus Group Discussion ‘Jadilah Pemilih Pemula yang Cerdas’, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bogor, 14 Februari 2013.

Sutrisno, H.M. Gamari, “Menjadi Pemilih Pemula yang Cerdas” pada Focus Group Discussion ‘Jadilah Pemilih Pemula yang Cerdas’, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bogor, 14 Februari 2013.

Tulung, Freddy H., “Mengedukasi Pemilih Pemula Pemilu 2014 untuk Meningkatkan Kualitas Demokrasi di Indonesia Melalui Penyediaan Informasi Pemilih (Voter Information)” pada Focus Group Discussion ‘Jadilah Pemilih Pemula yang Cerdas’, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bogor, 14 Februari 2013.

www.kpu.go.id diakses pada 4 Maret 2013.


Jadikan Pemilu pertamamu sebagai

sensasi hidupmu

Penerbit:

Direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Jl. Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta Pusat

Pemilih Pemula - 202.89.117.80202.89.117.80/files/docs/1390813341.pdf · Kami menyusun buku tentang...

Documents

Transcript of Pemilih Pemula - 202.89.117.80202.89.117.80/files/docs/1390813341.pdf · Kami menyusun buku tentang...