Pemeriksaan Kunjungan Anc

Post on 13-Jul-2016

65 views 11 download

description

hfif8

Transcript of Pemeriksaan Kunjungan Anc

PEMERIKSAAN KUNJUNGAN ANC

NS. ERNI EKA SARI.S.Kep

1. Kunjungan ibu hamil

Menurut departemen kesehatan (2002), kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu dengan petugas kesehatan yang memberikan pelayanan antenatal standar untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan

Menurut Saifudin (2005),kunjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali kunjungan atau dikenal dengan (K1-K4) selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut :

1. Satu kali kunjungan selama trimester satu (< 14 minggu).(K1)

2. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14–28).(K2)

3. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28–36(K3) dan sesudah minggu ke 36 (k4)

Pada setiap kunjungan antenatal, perlu didapatkan informasi yang sangat penting.

Trimester pertama Sebelum minggu ke 14Tujuannya adalah sebagai berikut:1.Membangun hubungan saling percaya antara

petugas kesehatan dan ibu hamil.2. Mendeteksi masalah dan menanganinya.

3. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia kekurangan zat besi,

4. Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan, kebersihan, istirahat dan sebagainya.

Trimester kedua Sebelum minggu ke 28 Sama seperti diatas, ditambah kewaspadaan

khusus mengenai preeklampsia (jelaskan lalu tanyakan pada ibu hamil tentang gejala–gejala preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema, periksa untuk apakah ada kehamilan ganda).

trimester ketiga Antara minggu 28–36• Sama seperti diatas, dtambah palpasi

abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda.

Trimester ketiga Setelah 36 minggu• Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak

bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit.

Dampak Tidak Memeriksakan Kehamilan Secara Teratur

Pelayanan/asuhan antenatal memiliki manfaat yang baik untuk mengetahui perkembangan ibu hamil dan juga janin dalam kandungannya, hal itu dapat tercapai jika ibu melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur dan jika tidak maka akan beresiko bagi ibu dan janin dalam kandungan, dalam Ratirochmat (2009),

1. Tidak dapat diupayakan kehamilan yang sehat.Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi sehingga ibu hamil memerlukan pemantauan selama kahamilan agar dapat diupayakan kehamilan yang sehat.

2. Tidak dapat melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta persiapan rujukan bila diperlukan.Dengan tidak memeriksakan keamilan secara teratur maka tidak dapat dikenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum sehingga penatalaksanaan awal dan persiapan rujukan tidak dapat dipersiapkan.

3. Tidak dapat melakukan persiapan persalinan yang bersih dan amanDengan tidak terdeteksi komplikasi sejak dini maka dapat berdampak pada persalinan dan nifas yang bermasalah.

4. Ibu, suami dan Keluarga tidak dapat mengetahui perencanaan antisipstif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.

2. Pelayanan Dasar Antenatal Care

• Berdasarkan buku pedoman pelayanan antenatal di tingkat pelayanan dasar, pemeriksaan antenatal (ante = sebelum; natal = lahir), hendaknya memenuhi tiga aspek pokok, yaitu:

1. Pemeriksaan Medis- Diagnostik kehamilan- Penemuan kelainan secara dini- Pemberian terapi sesuai dengan diagnosis

2. Penyuluhan, komunikasi dan motivasi ibu hamil antara lain mengenai

- Penjagaan kesehatan dirinya dan janinnya - Pengenalan tanda tanda bahaya dan faktor

resiko yang dimilikinya- Pencarian pertolongan yang memadai secara tepat waktu

3. RujukanIbu hamil dengan resiko tinggi harus dirujuk ke tempat pelayanan yang mempunyai fasilitas lengkap.

3. Pengkajian ANC

A.AnamnesisAnamnesis adalah pertanyaan terarah yang ditujukan kepada ibu hamil untuk mengetahui keadaan ibu dan faktor resiko yang dimilikinya. Pelaksana pelayanan antenatal perlu mengetahui makna dan tujuan dari setiap pertanyaan yang diajukan.

a. Data umum klien- inisial klien - usia - status perkawinan- pekerjaan- pendidikan - pendidikan

b.Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu- tahun - jenis persalinan- penolong- jenis kelamin- keadaan bayi waktu lahir- masalah kehamilan

d.Riwayat ginekologi - masalah ginekologi

- riwayat KBe. Riwayat kehamilan saat ini

- HPHT- taksiran partus (TP)- BB sebelum hamil - TD sebelum hamil

DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI- Status Obstetri :G2,P1,A0- Keadaan umum : kesadaran : BB/TB

TTV

• Salah satu pemeriksaan yang dilakukan saat Ante Natal Care adalah pemeriksaan Leopold. Pemeriksaan ini terdiri dari 4 tindakan yang masing-masing dilakukan untuk mengetahui presentasi (kedudukan) bagian tubuh janin dalam uterus (rahim).

Leopold IBertujuan untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu).

• Teknik pemeriksaan :• Pemeriksa menghadap ke kepala pasien,

gunakan ujung jari kedua tangan untuk meraba fundus.

• Mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri

• Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang akan teraba adalah keras,bundar dan melenting (seperti mudah digerakkan).

• Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan terasa adalah lunak, kurang bundar, dan kurang melenting.

• Fundus kosong apabila posisi janin melintang pada rahim.

Leopold IIBertujuan untuk menentukan di mana letak punggung ataupun kaki janin pada kedua sisi perut ibu.

teknik pemeriksaan • Menghadap ke kepala pasien, letakkan kedua

tangan pada kedua sisi perut ibu, raba (palpasi) kedua bagian sisi perut ibu

Menentukan di mana letak punggung ataupun kaki janin pada kedua sisi perut ibu

• Bagian punggung akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak dapat digerakkan.

• Bagian-bagian kecil (tangan dan kaki) akan teraba kecil, bentuk/posisi tidak jelas dan menonjol, kemungkinan teraba gerakan kaki janin secara aktif maupun pasif.

Leopold IIIBertujuan untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah menyentuh pintu atas panggul.

Teknik pemeriksaan • Pemeriksa hanya menggunakan

satu tangan. (Lihat gambar)• Bagian yang teraba, bisa

kepala, bisa juga bokong (Lihat Leopold II)

• Cobalah apakah bagian yang teraba itu masih dapat digerakkan atau tidak. Apabila tidak dapat digoyangkan, maka janin sudah menyentuh pintu atas panggul.

Leopold IVBertujuan untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas panggul.

teknik pemeriksaan• Pemeriksa menghadap kaki pasien• Dengan kedua tangan ditentukan bagian janin

apa (bokongkah atau kepalakah?) yang terletak di bagian bawah perut ibu.

Mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas panggul

• Apabila konvergen (jari-jari kedua tangan bertemu), berarti baru sedikit janin memasuki pintu atas panggul. Apabila divergen (jarak antara kedua jari pemeriksa jauh), janin (kepala janin) telah banyak memasuki pintu atas panggul).

Tugas I:1. Tuliskan Pemeriksaan fisik Head To toe pada

ibu hamil, di tulis tangan, kumpulkan hari SABTU