Post on 12-Mar-2019
Pembuatan Aplikasi Kuis Tarjamah Arab-Indonesia
Berbasis Android Berdasarkan Buku Tadribat Tarjamah
Arab-Indonesia
Skripsi
Rifqi Fahrizal
1112024000019
PROGRAM STUDI TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2017/ 1438 H
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 9 Agustus 2017
RIFQI FAHRIZAL
v
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA
Transliterasi penulisan skripsi yang digunakan dalam penelitian ini merujuk
pada pedoman transliterasi Arab-Indonesia yang ditetapkan di kampus UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Berikut pedoman yang digunakan:
1. Konsonan
No. Huruf Arab Nama Huruf Latin
- alif ا .1
ba b ب .2
ta t ت 3
tsa ts ث .4
jim j ج .5
ḥa ḥ ح .6
kha kh خ .7
dal d د .8
dzal dz ذ .9
ra r ر .10
zai z ز .11
sin s س .12
syin sy ش .13
shad sh ص .14
dhad dh ض .15
tha th ط .16
zha zh ظ .17
‘ ain‘ ع .18
ghain g غ .19
vi
fa f ف .20
qaf q ق .21
kaf k ك .22
lam l ل .23
mim m م .24
nun n ن .25
wawu w و .26
ha h ه .27
' hamzah ء .28
ya y ي .29
2. Vokal
Vokal dalam bahasa Arab sama seperti vokal pada bahasa Indonesia.
Vokal bahasa Arab terdiri dari vokal tunggal, rangkap, dan panjang.
a. Vokal tunggal (monoftong)
Vokal tunggal bahasa Arab lambangnya berupa tanda atau harakat yang
transliterasinya diuraikan sebagai berikut:
Tanda Nama Huruf Latin & Baca
fatḥah a (pendek)
kasrah i (pendek)
dhammah u (pendek)
b. Vokal rangkap (diftong)
Vokal rangkap bahasa Arab dilambangkan dengan gabungan antara
harakat dengan huruf ي dan و , transliterasinya sebagai berikut:
vii
Tanda Nama Huruf Latin & Baca
ي fatḥah dan ya ai
و fathah dan wawu au
3. Maddah (vokal panjang)
Maddah atau vokal panjang dilambangkan dengan harakat dan huruf,
transliterasinya adalah sebagai berikut:
Tanda Nama Huruf Latin & Baca
ا fatḥah dan alif ā (panjang)
ي kasrah dan ya ī (panjang)
و dhammah dan
wawu ū (panjang)
4. Ta marbūthah ( ة )
Terdapat dua macam transliterasi untuk tāˋ marbutah, yaitu:
a. Ta marbūthah hidup
Huruf ة dibaca hidup apabila mendapat harakat fathah, kasrah, dan
dhammah, maka transliterasinya adalah (t).
Contoh: وحدة الوجود (wahdat al-wujūd)
b. Ta marbūthah mati
Huruf ة dibaca mati (tak dibaca) apabila mendapat harakat sukun,
transliterasinya adalah (h).
Contoh: طريقة (tharīqah)
(al-jāmi’ah al-islāmiyyah) الجامعة اإلسالمية
viii
5. Syaddah (tasydīd)
Syaddah atau tasydīd dalam sistem penulisan bahasa Arab
dilambangkan dengan sebuah tanda syaddah. Transliterasinya ditulis dengan
huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda tersebut. Akan tetapi, hal ini
tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda itu terletak setelah kata sandang
yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah. (lihat pada bagian kata sandang)
Contoh: ربنا (rabbanā)
ربي (rabbī)
6. Kata Sandang
Kata sandang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan huruf ا dan ل
(al) baik diikuti oleh huruf syamsiyyah maupun qamariyyah. Penulisannya
ditulis secara terpisah dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan
tanda (-). Perhatikan pula transliterasi huruf syamsiyyah dan qamariyyah pada
contoh kata sandang di bawah.
Contoh: الرجل (ditulis al-rajul, bukan ar-rajul)
(ditulis al-darūrah, bukan ad-darūrah) الضرورة
(ditulis al-fajr) الفجر
(ditulis al-yaum) اليوم
7. Hamzah
Hamzah dilambangkan dengan apostrof. Tetapi ini hanya berlaku bagi
hamzah yang diletakkan di tengah dan di akhir kata. Apabila letaknya di awal
ix
kata, maka huruf ini tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ditulis
berupa alif ( أ ).
Contoh: شيئ (syai'un)
(umirtu) أمرت
8. Cara Penulisan Transliterasi
Setiap kata, baik itu kata kerja (fi’l), kata benda (ism), maupun huruf
(harf) ditulis secara terpisah. Berikut contoh transliterasi dengan berpedoman
pada ketentuan-ketentuan di atas:
Teks Arab Teks Latin
dzahaba al-ustādzu ذهب األستاذ
al-dars al-khāmis الدرس الخامس
idzhabū antum إذهبوا أنتم
Asyhadu an lā ilāha illā Allāh أشهد أن ال اله إالهللا
yu'atstsirukum Allah يؤثركم هللا
Maulānā Malik al-Shālih مولنا ملك الصالح
al-āyāt al-kauniyyah اآليات الكونية
x
DAFTAR ISTILAH
BSa : bahasa sasaran
BSu : bahasa sumber
dll : dan lain-lain
dsb : dan sebagainya
KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia
TSa : teks sasaran
TSu : teks sumber
ABSTRAK
Rifqi Fahrizal, NIM (1112024000019), Pembuatan Aplikasi Kuis Tarjamah
Arab-Indonesia Berbasis Android Berdasarkan Buku Tadribat Tarjamah
Arab-Indonesia, Skripsi Program Studi Tarjamah, Fakultas Adab dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2017.
Proses belajar menggunakan media teknologi informasi berupa game
interaktif dapat meningkatkan minat seseorang dalam mempelajari sebuah hal. Hal
seperti ini sudah harus dikenalkan pada pelajar, dikarenakan selain mendapat
pelajaran dari pendidikan formal, para pelajar dapat mengenal bahkan memahami
materi yang terdapat pada sistem ini. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan
membuat suatu sistem aplikasi kuis Arab-Indonesia berbasis Android yang penulis
beri nama Kuis Tarjamah. Aplikasi tersebut diadaptasi dari buku Tadribat
Tarjamah karya Dr. Moch. Syarif Hidayatullah M. Hum.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif, dengan pendekatan deskriptif yang berlandaskan pada penelitian
terhadap teks soal dalam buku Tadribat Tarjamah. Teknik analisis data dalam
penelitian ini melalui dua tahap, yaitu menerjemahkan soal dalam buku Tadribat
Tarjamah dan mendeskripsikan metode penerjemahan pada buku tersebut.
Dengan adanya aplikasi Kuis Tarjamah ini dapat mempermudah para
pelajar dalam belajar bahasa Arab serta metode-metode dalam menerjemahkan
bahasa Arab ke bahasa Indonesia.
Kata kunci: Kuis, Android, Tadribat Tarjamah
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Selawat dan
salam tidak lupa peneliti sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad Saw. yang
telah memberikan petunjuk dan menjadi suri tauladan bagi umatnya. Adapun tujuan
penelitian skripsi yang berjudul “Pembuatan Aplikasi Kuis Tarjamah Arab-
Indonesia Berbasis Android Berdasarkan Buku Tadribat Tarjamah Arab-
Indonesia” diajukan untuk mendapatkan gelar sarjana Humaniora. Dalam
menyusun skripsi ini, tentunya peneliti tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak
yang tanpa lelah memberikan dorongan baik moril maupun materil. Dengan segala
kerendahan hati, peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,
kepada:
1. Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, M.Hum. selaku Ketua Jurusan Tarjamah.
3. Dr. Moch Syarif Hidayatullah, M. Hum. selaku dosen pembimbing yang
telah banyak memberikan waktu, arahan, dan nasihat kepada peneliti.
4. Seluruh dosen Program Studi Tarjamah yang telah memberikan banyak
ilmu kepada peneliti selama berada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Umi dan Bapak (Fahrudin dan Sri Gustiah). Serta kepada semua pihak yang
membantu dalam skripsi ini.
Peneliti berharap semoga kebaikan, keikhlasan, dan ketulusan
semua pihak yang telah membantu peneliti dibalas oleh Allah SWT.
Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi yang sekiranya jauh dari
sempurna ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti khususnya, bagi
pembaca umumnya dalam dunia pendidikan.
Jakarta, 9 Agustus 2017
Rifqi Fahrizal
DAFTAR ISI
ABSTRAK...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
PEDOMAN TRANSLITERASI..........................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………..1
B. Batasan dan Rumusan Masalah …………………………………………...3
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………..4
D. Manfaat Penelitian………………………………………………………... 4
E. Penelitian Terdahulu……………………………………………………… 5
F. Kerangka Teori…………………………………………………………… 6
G. Metodologi Penelitian……………………………………………………. 7
1. Metodelogi Penelitian………………………………………………… 7
2. Sumber Data………………………………………………………….. 8
3. Analisis Data…………………………………………………………. 8
4. Pengembangan Aplikasi……………………………………………… 8
H. Sistematis Penulisan…………………………………………………….... 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Penerjemahan…………………………………………………………… 11
1. Penilaian Penerjemahan……………………………………………… 11
2. Kemampuan Berdasarkan (Menerjemah)……………………………. 14
B. Kuis………………………………………………………………………16
1. Pengertian Kuis……………………………………………………...16
2. Macam-Macam Kuis………………………………………………...16
a. Pilihan Ganda……………………………………………………17
b. Benar atau Salah………………………………………………....19
c. Pencocokan Daftar (Matching List; al-muzawajah)…………….20
d. Completion Test (tes melengkapi)……………………………….20
e. Fill in The Blank (Isian Singkat)………………………………...20
C. Kuis Elektronik ( E- Quiz)……………………………………………….21
1. Pengertian Kuis Elektronik…………………………………………. 21
2. Macam-Macam Kuis Elektronik……………………………………. 21
a. Kuis Elektronik Online…………………………………………..21
b. Kuis Elektronik Offline…………………………………………..22
BAB III SEKILAS TENTANG BUKU TADRIBAT TARJAMAH DAN
APLIKASI ANDROID
A. Tentang Buku Tadribat Tarjamah………………………………………..23
1. Format Isi Buku Tadribat Tarjamah……………………………….... 24
2. Model Latihan………………………………………………………. 25
3. Penilaian Latihan Penerjemahan……………………………………. 28
B. Tentang Android………………………………………………………... 29
1. Sejarah Perkembangan Android…………………………………….. 29
2. Pengertian Android ………………………………………………….30
3. Bahasa Pemrograman……………………………………………….. 33
4. Bahasa C# ……………………………………………………………35
a. Sejarah dan Perkembangan C# …………………………………..35
b. Pengertian C# ………………………………………...………….36
5. Software Pembuatan Android ……………………………………….38
a. Unity Engine……………………………………………………. 38
b. Eclipse…………………………………………………………... 40
c. Android Studio………………………………………………….. 41
C. Software Pembuatan Android…………………………………………... 38
1. Unity Engine……………………………………………………….. 38
2. Eclipse……………………………………………………………… 40
3. Android Studio……………………………………………………... 41
D. Tampilan dan Fungsi Tombol Aplikasi ………………………………… 43
1. Tampilan Awal………………………………………………….. 43
2. Tampilan Levelisasi…………………………………………….. 44
3. Tampilan Soal…………………………………………………... 45
4. Tamplian Skor…………………………………………………... 47
BAB IV PEMBUATAN APLIKASI TARJAMAH QUIZ
A. Proses Pembuatan Aplikasi ……………………………………………...48
1. Menerjemahkan Soal kuis Tarjamah……………………………….. 53
a. Fi’l Mazid ………………………………………………………53
b. Ism Jam’ …………………………………...……………………67
c. Harf ……………………………………………………………..77
d. Tarkib Idhafi …………………………………………………….89
e. Tarkib Washfi …………………………………………….……..99
2. Perancangan Aplikasi……………………..……………………….. 107
a. Teknik atau Cara Kerja Penilaian atau skor…………………….110
3. Implementasi dan Pengujian aplikasi……………………………….115
a. Kebutuhan Sistem………………………………………………117
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………...118
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan sarana atau media yang berperan penting sebagai alat
komunikasi. Komunikasi adalah serangkaian tindak komunikatif atau tindak ujar
yang dipakai secara bersistem untuk menyelesaikan tujuan-tujuan tertentu.1 Seperti
halnya bahasa Arab, bahasa Arab merupakan satu di antara bahasa resmi yang
digunakan dalam pergaulan internasional dan dokumen-dokumen Perserikatan
Bangsa-bangsa atau organisasi internasional lainnya. Penguasaan bahasa Arab
merupakan hal yang penting dilakukan oleh masyarakat Indonesia dan tidak hanya
dibatasi penggunaannya hanya untuk kepentingan keagamaan belaka.2
Umumnya bahasa Arab saat ini tidak hanya diajarkan di pondok pesantren
saja, tetapi sudah dikembangkan dalam lembaga pendidikan formal bahkan
dicantumkan dalam mata pelajaran tersendiri di sekolah maupun perguruan tinggi
yang berada dalam naungan Kementrian Agama. Meskipun bahasa Arab sudah
masuk dalam mata pelajaran tersendiri, tidak semudah apa yang kita fikirkan.
Banyak siswa atau mahasiswa yang merasa kesulitan memahami pelajaran bahasa
Arab terutama dalam proses penerjemahan kalimat dari bahasa Arab ke dalam
kalimat bahasa Indonesia atau sebaliknya. Terjemah merupakan sebuah
keterampilan dalam berbahasa, ia tidak termasuk dalam empat kemahiran (al-
1Tarigan, Hendri Guntur. 1984. Pengajaran Pragmatik, (Bandung : Angkasa Bandung), h.
134. 2 Ibnu Burdah, Bahasa Arab Internasional, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008), h. 1.
2
istimā`, al-kalām, al-qirā`ah, dan al-kitābah) yang selalu diajarkan kepada anak
didik. Proses menerjemah juga tidak termasuk dalam unsur-unsur bahasa, karena
tujuan pokok dari terjemah adalah sebagai komunikasi lintas budaya dwibahasa
yang digunakan oleh banyak orang.3 Banyak definisi yang diberikan oleh para ahli
terkait penerjemahan. Secara umum, definisi itu mengerucut pada definisi bahwa
penerjemahan adalah “proses memindahkan makna yang telah diungkapkan dalam
bahasa yang satu (bahasa sumber [Bsu]; source language [SL] al-lughah al
mutarjam minha:) ; menjadi ekuivalen yang sedekat-dekatnya dan sewajar-
wajarnya dalam bahasa yang lain (bahasa sasaran [Bsa] target language [TL] al-
lughah al-mutarjam ilaiha:).” Jadi, secara singkat dapat dikatakan bahwa
penerjemahan adalah pemindahan pesan teks Bsu ke Bsa, bukan pemindahan
struktur Bsu ke Bsa.4
Masalah lain juga di temukan ketika siswa atau mahasiswa harus mencari
referensi atau buku panduan untuk menerjemahan bahasa Arab, serta sulit untuk
mengetahui seberapa besar kualitas penerjemahan mereka. Maka dari itu penulis
akan memberikan solusi dengan menggabungkan antara ilmu tarjamah dengan ilmu
teknologi dan informasi melalui perancangan Aplikasi Uji kompetensi
penerjemahan Arab-Indonesia Berbasis Android atau kami menyebutnya dengan
istilah Kuis Tarjamah.
3Constanza Gerding Salas, Teaching Translation Problems and Solution, a Translation
Journal Volume 4, No. 3 Juli 2000, h. 1. 4Moch. Syarif Hidayatullah, Cakrawala Linguistik Arab, (Tangerang Selatan: Alkitabah,
2012), h. 151.
3
Seiring dengan perkembangan teknologi, Android bisa menjadi sebuah
alternatif untuk pembuatan aplikasi Kuis Tarjamah. Aplikasi ini berisi tentang
panduan serta latihan menerjemahkan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia.
Berbagai macam aplikasi telah dikembangkan oleh para developer mulai dari
aplikasi bergenre permainan (game), edukasi, hiburan dan lain sebagainya. Game
merupakan sebuah alat yang efektif untuk belajar, karena mengandung prinsip-
prinsip pembelajaran dan teknik instruksional yang efektif digunakan dalam
penguatan pada stage-stage yang sulit. Game yang memiliki konten pendidikan
lebih dikenal dengan istilah game edukasi. Game berjenis edukasi ini bertujuan
untuk memancing minat belajar anak terhadap materi pelajaran sambil bermain
game, sehingga dengan perasaan senang diharapkan siswa bisa lebih mudah
memahami materi pelajaran yang disajikan. Jenis ini sebenarnya lebih mengacu
kepada isi dan tujuan game, bukan jenis yang sesungguhnya.
Berdasarkan uraian di atas, muncul sebuah ide membuat sebuah game
edukasi penerjemahan. Harapan penulis dengan adanya game edukasi ini bisa
menumbuhkan rasa ketertarikan pengguna untuk belajar, serta dapat mempermudah
siswa atau mahasiswa dalam mempelajari bahasa Arab, juga dapat menambah
pengalaman baru dalam belajar.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Dalam skripsi ini agar pokok permasalahan tidak terlalu meluas, maka
berdasarkan permasalahan diatas, penulis membatasi pembahasan permasalahan
4
hanya pada aplikasi uji kompetensi penerjemahan Arab-Indonesia berdasarkan
buku tadribat tarjamah saja. Sedangkan perumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana pembuatan aplikasi kuis Tarjamah?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian atau penyusunan pada tugas ini adalah:
1. Menciptakan aplikasi Kuis Tarjamah berbasis android dengan tampilan desain
yang menarik dan mudah digunakan oleh semua kalangan.
2. Untuk mendeskripsikan cara kerja aplikasi Kuis Tarjamah.
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian tugas ini yaitu:
1. Dapat menjadi acuan untuk mengetahui kemampuan dalam menerjemahkan
Arab-Indonesia bagi para pengguna.
2. Mempermudah para pengguna untuk praktek penerjemahan, terutama
mahasiswa tarjamah.
E. Penelitian Terdahulu
Setelah mencari berbagai macam literature sebagai bahan rujukan skripsi.
peneliti menemukan beberapa penelitian tentang aplikasi berbasis Android bahwa
dahulu sudah diteliti oleh para mahasiswa diantaranya:
Pertama, penelitian Ali (2014) yang berjudul Kamus Mutarjim Berbasis
Android (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), sebuah skripsi yang menciptakan
kamus Mutarjim Arab-Indonesia berbasis android. Sedangkan dalam penelitian ini
penulis menciptakan aplikasi kuis tarjamah. Walau aplikasi tersebut memiliki
5
kesamaan dalam basisnya namun memiliki fungsi dan manfaat yang ada pada
aplikasi tersebut, dalam aplikasi yang dibuat oleh Ali memiliki fungsi
menerjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia, sedangkan dalam penelitian
ini memiliki fungsi dan manfaat untuk mengasah kemampuan pengguna dalam
menerjemahkan bahasa Arab-Indonesia.
Kedua, penelitan Rizki Agus Sapto Priyo Nugroho (2014) yang berjudul
Pembuatan Aplikasi Media Pembelajaran Rangkuman Pengetahuan Alam (RPA)
Berbasis Android, sebuah skripsi yang menciptakan aplikasi Rangkuman
Pengetahuan Alam (RPA) yang menyediakan informasi mengenai rangkuman ilmu
pengetahuan alam secara umum. Bedanya dengan penelitian ini ialah konten yang
disajikan hanyalah rangkuman saja. Kekurangan dari aplikasi ini adalah dari segi
desain User Interface kurang menarik. Kelebihan dari aplikasi ini memiliki fitur
pencarian yang mencakup sekitar 34 bab materi mengenai pengetahuan alam
beserta gambar sehingga mudah di cari.
Ketiga, penelitian Ayu Paramyta Rachmawati (2012) yang berjudul
Aplikasi Pengatur Pola Hidup Sehat Berbasis Android (Universitas Pembangunan
Nasional; “VETERAN” Jawa Timur), skripsi ini juga menciptakan aplikasi
berbasis Android, yang membedakan dengan penelitian ini ialah dari segi fungsi
dan manfaat, dalam aplikasi yang diciptakan oleh Ayu memiliki fungsi dan manfaat
untuk kesehatan sedangkan penelitian ini memiliki fungi dan menfaat yang bersifat
edukasi.
6
Keempat, penelitian Andy Ady Aprianto (2013) yang berjudul Quiz
Pengetahuan Umum Sekolah Dasar (Universitas Muhammadiyah Surakarta),
sebuah skripsi tentang pembuatan aplikasi kuis berbasis Android, kelebihan dari
aplikasi tersebut mudah digunakan. Bedanya dengan penelitian ini ialah dari segi
konten, aplikasi kuis ciptaan Andy berisi konten pertanyaan yang di tujukan kepada
siswa sekolah dasar saja, sedangkan pada penelitian ini memiliki konten yang
bersifat universal.
Kelima, penelitian Zulfi Adhi Wibowo (2013) yang berjudul
Pengembangan Game Edukatif Tax Administration Millioner Quiz Berbasis Adobe
flash Flash (Universitas Negri Yogyakarta ). Sebuah skripsi yang menciptakan
aplikasi quiz berbasis Adobe flash, kelebihan dari aplikasi ini memiliki desain yang
menarik, sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar. Kekurangan dari aplikasi
ini hanya dapat di jalankan pada perangkat komputer. Bedanya dengan penelitian
ini peneliti dapan mebuat aplikasi kuis yang dapat dijalankan di handphone android
atau komputer.
Sementara itu, yang membuat aplikasi quiz uji kompetensi penerjemahan
Arab-Indonesia berbasis android tersebut belum ada. Perbedaan antara aplikasi quiz
berbasis android yang sudah ada, aplikasi ini memiliki soal-soal yang diambil dari
buku tadribat tarjamah dan di terjemahkan berdasarkan teori penerjemahan maka
keakuratan makna jawaban bisa dipahami dengan efektif dan efisien.
7
F. Kerangka Teori
Pembahasan mengenai teori penelitian, peneliti memakai satu teori umum
yang berkaitan dengan penelitian pembuatan aplikasi uji kopmetensi penerjemahan
Arab-Indonesia berbasis android, yaitu teori Penerjemahan.
G. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle)
Waterfall. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari
level kebutuhan sistem lalu menuju ketahap analisis, desain dan maintenance.5
Disebut waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya
tahap sebelumnya dan berjalan berurutan, sebagai contoh tahap coding harus
menunggu tahap desain selesai.
Gambar 1. Metode SDLC Waterfall
2. Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kualitatif. Data kualitatif yaitu data yang tidak berupa angka-angka, melainkan
diuraikan dalam bentuk kalimat. 6 Pada penelitian ini peneliti mengambil sumber
5 Fachrul Barry Sholih, “Perancangan Aplikasi Penjualan Batik Berbasis Android,”
(Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014), h. 7. 6Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1980), h. 66.
8
data dari buku tadribat tarjamah karya Dr. Moch. Syarif Hidayatullah M.Hum.
dan juga Unity sebagai software pembuatan aplikasi Kuis Tarjamah.
3. Analisis Data
Dalam metode penelitian ini, peniliti memaparkan langkah-langkah
analisis agar penelitian ini berjalan secara sistematis dan bertahap. Adapun tahap
peneliti yang akan digunakan, sebagai berikut:
a.) Menerjemahkan soal-soal pada buku tadribat tarjamah.
b.) Menganalisa terjemahan soal pada buku Tadribat Tarjamah.
4. Pengembangan Aplikasi
Metode ini digunakan dalam proses pembuatan aplikasi. Adapun
tahapan-tahapannya adalah:
a.) Perencanaan Aplikasi
Menganalisis masalah yang ada untuk mengetahui tujuan pembangunan
aplikasi.
b.) Analisis Kebutuhan Aplikasi
Menganalisis kebutuhan aplikasi baik kebutuhan fungsional maupun
nonfungsional dari aplikasi yang akan dibuat.
c.) Perancangan Aplikasi
1.) Merancang proses-proses yang dapat dilakukan aplikasi.
2.) Merancang struktur basis data yang dibutuhkan dalam proses-proses
tersebut.
3.) Merancang tampilan antarmuka pengguna dari aplikasi.
d.) Penulisan Kode Program
9
Setelah tahap perancangan aplikasi selanjutnya dilakukan konversi
rancangan sistem kedalam kode-kode bahasa pemrograman tertentu yang
diinginkan.
e.) Pengujian Aplikasi
Aplikasi dilakukan dengan mencoba semua proses-proses yang sudah
diimplementasikan dalam aplikasi menggunakan data-data sample.
H. Sistematika Penulisan
Hasil Penelitian ini terdiri dari lima Bab, agar penulisan tidak keluar dari
pembahasan yang telah dicantumkan, oleh karena itu peneliti memaparkannya
sebagai berikut:
Bab I adalah pendahuluan. Meliputi, latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian terdahulu, metodologi
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II adalah kerangka teori. Bab ini merupakan landasan teori yang terdiri
dari tiga sub-bab: pertama, pengertian penerjemahan, Penilaian Penerjemahan dan
Kemampuan Berdasarkan (Menerjemah). Kedua, teori yang membahas kuis yang
terdiri dari pengertian kuis dan macam-macam kuis. Ketiga, teori mengenai kuis
elektronik yang terdiri dari pengertian kuis dan macam-macam kuis elektronik.
Bab III adalah wawasan tentang Android terdiri dari empat sub-bab:
Pertama, sejarah dan perkembangan Android. Kedua, pengertian android. Ketiga,
10
bahasa pemrograman yang terdiri dari bahasa C# dan sejarah perkembangannya.
Keempat, Aplikasi pembuatan Android dengan Unity Engine dan Android Studio.
Bab IV tentang sistem kerja aplikasi kuis Kuis Tarjamah dari tiga sub-bab.
Pertama, cara kerja Aplikasi yang terdiri dari kebutuhan sistem dan proses kerja
aplikasi. Kedua, tampilan aplikasi. Ketiga, cara penggunaan aplikasi yang terdiri
dari menerjemahkan bahasa Arab pada aplikasi Kuis Tarjamah, Levelisasi serta
teknik atau cara kerja penilaian.
Bab V: Penutup berupa kesimpulan dan saran.
11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Penerjemahan
1. Penilaian Penerjemahan
Menilai sebuah terjemahan adalah suatu kegiatan untuk mengetahui sejauh
mana kualitas terjemahan seseorang baik atau tidak, dengan kata lain terjemahan
dapat diukur dari sisi keakuratan, kejelasan, dan kewajarannya. Kajian teoritis
tentang penerjemahan dimaksudkan agar terjemahan yang dihasilkan oleh
seseorang itu berkualitas, yaitu tepat dan mudah dipahami. Ketepatan berkaitan
dengan pesan yang ada dalam Tsu dan pesan yang ada dalam Tsa. 1
Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil sebuah keputusan dengan
menggunakan informasi yang di peroleh melalui pengukuran hasil belajar, baik
menggunakan instrument tes maupun non tes, atau penilaian juga dapat diartikan
mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran yang bersifat
kualitatif.2 Dalam Penilaian terkandung pengertian pemberian makna atas skor
yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan cara membandingkan skor-skor yang
diperoleh, kemudian mengkaji hasil perbandingan itu dan menjadikan hasil kajian
sebagai suatu kesimpulan, misalnya baik atau kurang baik, memuaskan atau tidak
memuaskan, menarik atau membosankan, lulus atau tidak lulus. Hasil penilaian
biasanya digunakan sebagai dasar untuk menentukan perlakuan selanjutnya. Oleh
karenanya kriteria/aspek penilaian terjemahan membawa pada konsep terjemahan
1Syihabuddin, Penerjemahan Arab-Indonesia, (Bandung: Humaniora, 2005), h. 193. 2Moh. Mastna, Pengembangan Evaluasi dan Tes Bahasa Arab, (Tangerang:
Alkitabah,2012),h.3.
12
dan penilaian yang berbeda-beda. Maka dari itu, diharapkan penilaian yang
diberikan dapat menilai suatu terjemahan dengan baik karena untuk menentukan
kualitas terjemahan.3
Dalam penilaian terjemahan yang dinilai adalah hasil, bukan proses. Terdapat
dua macam penilaian terjemahan yang diajukan yaitu umum dan khusus. Cara
umum adalah yang secara relatif dapat diterapkan pada segala jenis terjemahan,
sedangkan cara khusus adalah yang khusus bagi suatu teks tertentu misalnya teks
hukum, teks yang berfungsi estetis.4 Dalam penilaian terjemahan, baik yang umum
maupun yang khusus, yang kita tidak boleh kita lupakan adalah bahwa ada tahapan
yang tidak boleh dilewati. Tahap pertama, misalnya, adalah tahapan penilaian
fungsional, yaitu suatu kesan umum yang menunjukan kadar pemahaman seseorang
penerjemah terhadap Bsu. Kemudian barukah dilakukan penilaian terinci. Pada
tahap awal, harus sudah dapat diketahui apakah seseorang penerjemah melakukan
penyimpangan maknawi yang mendasar ataukah tidak. Sama seperti penilaian
umum, penyimpangan makna referensial harus menjadi batas antara terjemahan
yang salah dan yang berterima.5
Dalam penilaian ini, terdapat segi aspek yang dinilai serta kriteria yang
digunakan untuk menilai hasil terjemahan. Diajukan juga cara menilai hasil
terjemahan, yakni indikator tertentu untuk menentukan baik tidaknya suatu
terjemahan, dengan rentangan terjemahan hampir sempurna sampai terjemahan
3Frans Sayogie, Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia (Jakarta:
Lembaga Penelitian Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2008), h. 145 4Rochayah Machali, Pedoman Bagi Penerjemah, (Jakarta: PT Grasindo, 2000) h. 117. 5 Rochayah Machali, Pedoman Bagi Penerjemah, (Jakarta: PT Grasindo, 2000) h. 122.
13
buruk. Garis pembatas antara terjemahan yang baik dan yang buruk, yang benar dan
yang salah ditentukan berdasarkan ada tidaknya serta seberapa besar penyimpangan
makna referensi yang terjadi.6
Dalam proses penilaian terdapat langkah yang disebut pengukuran.
Pengukuran (measurement) yang berarti suatu kegiatan untuk mendapatkan
informasi atau data secara kuantitatif. Dengan pengertian lain, pengukuran adalah
suatu usaha untuk mengetahui keadaan sesuatu apa adanya yang hasilnya dapat
dikuantitaskan. Hal ini dapat diperoleh dengan menggunakan atau melakukan tes
atau dengan cara lain. Pengertian lain menyebutkan bahwa pengukuran adalah
membandingkan sesuatu dengan satu ukuran pengukuran yang bersifat kuantitatif.
Dalam pengukuran, hasil akhir selalu berupa angka.7
Suatu penilaian harus mengikuti prinsip validilitas dan reliabilitas. Akan
tetapi, karna penilaian terjemahan adalah relatif, maka validilitas penilaian dapat
dipandang dari aspek content validity dan face validity. Alasannya adalah karena
menilai terjemahan berarti melihat aspek isi (content) dan sekaligus juga aspek-
aspek yang menyangkut keterbacaan seperti ejaan (face), sekalipun ejaan itu sendiri
juga berkaitan dengan segi makna.8 Menurut Moch. Syarif Hidayatullah, penilaian
terhadap kualitas terjemahan selain dapat dilakukan secara cermat, juga dapat
dilakukan secara cermat, juga dapat dilakukan dengan cara memberi skor penilaian.
Meski penilaian terhadap hasil terjemahan itu bersifat subjektif-relatif, tetapi
6 Rochayah Machali, Pedoman Bagi Penerjemah, h. 122. 7Moh. Mastna, Pengembangan Evaluasi dan Tes Bahasa Arab, (Tangerang: Alkitabah,
2012),h.2. 8Rochayah Machali, Pedoman Bagi Penerjemah, (Jakarta: PT Grasindo, 2000), h. 115.
14
pemberian skor ini perlu dilakukan, misalnya, untuk memberi penilaian kepada
hasil terjemahan mahasiswa atau penerjemah pemula, dan bias juga dipakai oleh si
penerjemah saat pada tahap penyunting hasil terjemahannya.9 penilaian sebagai
salah satu komponen utama yang membantu peserta didik dalam belajar.10
2. Kemampuan Menerjemah
Setiap orang mempunyai struktur pengetahuan awal yang berbeda-beda.
Dalam hal ini sebelum penerjemah ingin menerjemahkan, penerjemah harus
mengetahui lebih awal kemampuannya dalam menerjemah. Kemampuan yang
dimiliki penerjemah sangat berperan penting pada hasil penerjemahannya. Nababan
mengatakan bahwa, kemampuan menerjemah yang dimiliki seseorang akan
membantu dia menjadi penerjemah yang profesional dan berkompeten
dibidangnya.11 Peran mereka dalam “menjembatani” aktivitas yang melibatkan dua
bahasa berbeda akan turut memudahkan komunikasi di masyarakat. Disamping itu,
penerjemah berkompeten akan memajukan segala aspek kehidupan masyarakat,
terutama dalam bidang teknologi, sosial, budaya dan lain-lain melalui praktik
penerjemahan. Pada akhirnya, dengan adanya kompetensi penerjemahan akan
membantu meningkatkan jumlah profesi penerjemah di masyarakat untuk
membantu peningkatan perekonomian serta menjembatani pemahaman bahasa lain.
9Moch. Syarif Hidayatullah, Seluk Beluk Penerjemahan, (Tangerang Selatan: Alkitabah,
2014), h. 143. 10Arief Hidayat, “Rancang Bangun Sistem Kuis Online Adaptif sebagai Ekstensi Content
Management System,” (Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang, 2011), h. 1. dari http://eprints.
undip.ac.id/36060/1/Arief_Hidayat.pdf 11Nurdin Bramono, Kompetensi Penerjemahan (Penerjemah Sebagai Bentuk Wirausaha),
(Jombang: 2012), h. 4. dari http://journal.unipdu.ac.id/index.php/seminas/article/download/151/98
.pdf.
15
Dalam kamus bahasa Arab, arti kemampuan disebut dengan kata استطاعة
yang asal katanya يستطيع -استطاع Dalam arti lain, kemampuan bisa dikatakan
sebagai suatu keterampilan, kompetensi, kecakapan atau kemampuan untuk
melakukan sesuatu dengan baik dan cermat (dengan keahlian).12Sedangkan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata kemampuan berasal dari kata “mampu” yang
sudah mendapatkan imbuhan ke-an yang berarti kesanggupan, kekuatan untuk
melakukan sesuatu, kekayaan yang dimiliki.13 Berdasarkan definisi di atas penulis
menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kemampuan berdasarkan
(menerjemahkan) adalah kesanggupan atau kompetensi penerjemah dalam
menerjemahkan suatu bahasa satu ke bahasa lain. Kemampuan memindahkan
makna dari teks sumber ke dalam teks sasaran atau ketika terjadi dialog sangat
diperlukan dalam penerjemahan. Hal ini penting untuk keberterimaan dan
pemahaman hasil penerjemahan. Penerjemahan mempunyai pendapat yang sama
bahwa penerjemah harus mempunyai pengetahuan agar mereka dapat
menerjemahkan.14
B. Kuis
1. Pengertian Kuis
Kuis, sebagaimana didefinisikan oleh WordWeb Online adalah "sebuah ujian
yang berisi pertanyaan singkat". Selain itu, kuis juga dapat di definisikan sebagai
12Norlaila, Mampu Menerjemahkan (Teori Terjemahan Arab- Indonesia), (Yogyakarta:
Kurnia Kalam Semesta, 2010), h. 6. 13KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama), h. 869. 14Nurdin Bramono, “Kompetensi Penerjemahan: Penerjemah sebagai Bentuk Wirausaha”,
(Jombang: 2012), h. 3. dari http://journal.unipdu.ac.id/index.php/seminas/article/download/151/98
.pdf.
16
"serangkaian pertanyaan atau latihan yang dirancang untuk menentukan
pengetahuan atau keterampilan".15
Kuis menurut kamus bahasa Indonesia kontemporer memiliki arti pertanyaan
yang diberikan baik secara lisan ataupun tulisan dalam waktu singkat.16 Kuis adalah
pertanyaan yang diajukan kepada peserta didik dalam waktu yang terbatas, kurang
lebih 15 menit, pertanyaan tersebut option/jawaban singkat.17
2. Macam-Macam Kuis
Dalam kuis, terdapat beraneka ragam jenis kuis, sehingga dengan spontan
peserta didik memperoleh kemampuan secara kompetensi yang mereka miliki. Kuis
dapat digunakan untuk menghasilkan beberapa jenis pertanyaan diantaranya:
multiple choice (pilihan ganda), true/false (benar/salah), matching list (pencocokan
daftar), completion test (tes melengkapi) dan fill in the blank (isian singkat).18 Dari
jenis kuis tersebut, penulis hanya mengambil 3 bagian saja:
a.) Pilihan Ganda
Yaitu kuis yang terdiri atas pertanyaan atau pernyataan yang sifatnya
belum selesai, dan untuk menyelesaikannya harus dipilih salah satu (atau
lebih) dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan pada tiap-
15Arief Hidayat, “Rancang Bangun Sistem Kuis Online Adaptif sebagai Ekstensi Content
Management System,” (Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang, 2011), h. 15. dari http://eprints.
undip.ac.id/36060/1/Arief_Hidayat.pdf 16 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern
English, 1991), h, 788. 17Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2004),
h. 147. 18Arief Hidayat, “Rancang Bangun Sistem Kuis Online Adaptif sebagai Ekstensi Content
Management System,” (Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang, 2011), h. 15. dari http://eprints.
undip.ac.id/36060/1/Arief_Hidayat.pdf
17
tiap butir soal yang bersangkutan.19 Dalam penulisan soal bentuk pilihan
ganda ada 5 hal pokok yang perlu diperhatikan dan dipahami oleh para penulis
soal.20 Lima hal tersebut adalah:
1.) Materi Soal
Dalam menyusun tes pilihan ganda perlu di perhatikan kriteria
atau kaidah yang menyangkut materi soal diantaranya soal harus
sesuai dengan indicator, pilihan jawaban harus homogen dan logis
ditinjau dari segi materi, setiap soal harus mempunyai satu jawaban
yang benar atau yang paling benar.
2.) Dasar Pertanyaan atau Stimulus
Dasar pertanyaan merupakan informasi khusus yang menjadi
dasar yang hendak ditanyakan dalam soal. Dasar pertanyaan dapat
berbentuk sebuah atau beberapa kalimat, paragraph, dialog atau
percakapan, bacaan atau wacana, kasus, diagram, grafik, gambar,
foto, label, peta, dan sebagainya.21 Dalam penyusunan dasar
pertanyaan, ada beberapa syarat yang harus diperlihatkan oleh para
penulis soal diantaranya pokok soal harus dirumuskan secara jelas
dan tegas, rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus
merupakan pernyataan yang diperlukan saja, pokok soal jangan
memberi petunjuk ke arah jawaban benar, pokok soal jangan
19 Anas Sudijono, PengantarEvaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009)
h. 118 20Moh. Mastna, Pengembangan Evaluasi dan Tes Bahasa Arab, (Tangerang: Alkitabah,
2012), h. 62. 21Moh. Mastna, Pengembangan Evaluasi dan Tes Bahasa Arab, (Tangerang: Alkitabah,
2012), h. 64.
18
mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda, panjang
rumusan pilihan jawaban harus relatif sama, pilihan jawaban yang
berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar
kecilnya nilai angka tersebut, atau kronologisnya, gambar, grafik,
tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas
dan berfungsi, butir soal jangan bergantung pada jawaban soal
sebelumnya.22
3.) Pokok Soal
Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh para penulis soal
dalam menyusun pokok soal diantaranya pokok soal harus
dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas, perumusan pokok soal
dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan,
pokok soal tidak mengandng ungkapan atau pernyataan.23
4.) Bahasa
Syarat utama bahasa yang dipergunakan dalam soal adalah
harus komunikatif, mudah dimengerti, dan sesuai dengan tingkat
penguasaan bahasa siswa di antaranya setiap soal harus
menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia,
jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan
digunakan untuk daerah lain atau nasional, setiap soal harus
22Moh. Mastna, Pengembangan Evaluasi dan Tes Bahasa Arab, (Tangerang: Alkitabah,
2012), h. 64. 23Moh. Mastna, Pengembangan Evaluasi dan Tes Bahasa Arab, (Tangerang: Alkitabah,
2012), h. 64.
19
menggunakan bahasa yang komunikatif, pilihan jawaban jangan
mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan
pengertian.
5.) Pilihan Jawaban
Para penulis soal di dalam menuliskan pilihan jawaban perlu
memperhatikan 2 hal, yaitu: kunci jawaban soal dan pengecohnya.
b.) Benar atau Salah
Kuis ini terdiri dari pernyataan yang disertai dengan alternatif jawaban atau
pernyataan yang benar dan yang salah.24 Jenis kuis ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihannya adalah: dapat mewakili pokok bahasan atau materi
pelajaran yang lebih luas, mudah penyusunannya dan dilaksanakan, mudah diskor,
dapat dinilai secara cepat dan objektif dan merupakan instrumen yang baik untuk
mengukur fakta dan hasil belajar langsung terutama yang berkaitan dengan ingatan.
Adapun kelemahannya adalah: ada kecenderungan peserta didik menjawab
coba-coba (menebak jawaban), pada umumnya mempunyai derajat validitas dan
reabilitas yang rendah, dalam penyusunan tes memerlukan ketelitian dan waktu
yang agak lama, sering terjadi kekaburan, terbatas mengukur aspek pengetahuan
saja.25
24Eko PutroWidoyoko, Evaluasi Program Pembelajar; Panduan Praktis Bagi Pendidik dan
Calon Pendidik, (Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) h. 51. 25Eko Putro Widoyoko, Evaluasi program Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2009), h. 51-53.
20
c.) Drag and Drop (Matching List; al-muzawajah)
Matching atau sering dikenal dengan tes menjodohkan disusun dalam dua
kelompok atau daftar yang masing-masing memuat kata, istilah atau kalimat yang
diletakkan bersebelahan.26 Jadi dalam kuis ini disediakan dua kelompok bahan dan
peserta didik harus mencari pasangan-pasangan yang sesuai antara kelompok
pertama dengan kelompok kedua, sesuai dengan petunjuk yang diberikan dalam tes
tersebut.
d.) Completion Test (tes melengkapi)
Kuis ini sering dikenal dengan istilah tes melengkapi atau
menyempurnakan.
e.) Fill in The Blank (Isian Singkat)
Jenis kuis ini mirip sekali dengan completion test. Letak perbedaannya
ialah, pada kuis ini bahan yang diteskan itu merupakan satu kesatuan cerita,
sedangkan pada kuis completion test tidak harus demikian. Dengan kata lain,
pada kuis ini, butir-butir soal kuis dapat saja dibuat berlainan antara yang satu
dengan yang lain.27
Dari jenis kuis di atas, dalam pembuatan aplikasi ini penulis menggunakan
jenis kuis pilihan ganda (multiple choice) berbasis android, karena dapat
memudahkan peserta didik dalam meraba jawaban yang benar. Jenis kuis ini sangat
efektif terhadap peserta didik maupun penguji, sehingga dinilai oleh siapapun baik
26Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan; Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), h.145. 27 Anas Sudijono, PengantarEvaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009)
h. 116-117.
21
menggunakan sistem secara otomatis maupun manual akan menghasilkan skor yang
sama serta proses penilaiannya cukup cepat dan tepat.
C. Kuis Elektronik (E-Quiz)
1. Pengertian Kuis Elektronik
Menurut Martin Yamin (2004), kuis adalah pertanyaan yang diajukan
kepada siswa dalam waktu yang terbatas, kurang lebih 15 menit, pertanyaan
tersebut option/jawaban singkat.28 Sedangkan elektronik dalam kamus besar bahasa
Indonesia memiliki arti alat atau benda yang menggunkan alat-alat yang bekerja
atas dasar elektronika, seperti teknologi komputer, handphone dan alat elektronik
lainnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuis elektronik (e-quiz) ialah suatu
bentuk permainan pikiran dengan teknologi melalui media yang digunakan dalam
bidang pendidikan untuk mengukur kemampuan dari peserta kuis dalam menjawab
pertanyaan dengan benar.
2. Macam-macam Kuis Elektronik (E-Quiz)
Kuis elektronik dapat ditemukan dalam bentuk perangkat lunak (software)
memiliki dua model yakni:
a.) Kuis Elektronik Online
Kuis online didefinisikan sebagai "sebuah tes yang dilakukan
pengguna dengan komputer melalui Internet". Contoh komersial kuis online
yang tersedia di pasaran saat ini QuestionMark dan Can Studios.29
28Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2004),
h. 147. 29Arief Hidayat, “Rancang Bangun Sistem Kuis Online Adaptif sebagai Ekstensi Content
Management System,” (Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang, 2011), h. 16. dari http://eprints.
22
b.) Kuis Elektronik Offline
Kuis ini berbentuk perangkat lunak yang dikhususkan untuk perangkat
lunak computer, smartphone, dan tablet PC dll. Tanpa terhubung koneksi
internet. Contohnya kuis yang terkenal adalah Who Wants tobe Millianare.
undip.ac.id/36060/1/Arief_Hidayat.pdf
23
BAB III
SEKILAS TENTANG BUKU DAN PENULIS TADRIBAT TARJAMAH DAN
APLIKASI ANDROID
A. Tentang Buku dan Penulis Tadribat Tarjamah
Dalam kamus bahasa Arab, Tadribat Tarjamah yang berarti latihan
menerjemah. Buku Tadribat Tarjamah ditulis oleh Moch. Syarif Hidayatullah yang
lahir di Pasuruan, 29 Desember 1979. Saat ini ia mengabdikan ilmunya dalam
bidang penerjemahan Arab – Indonesia pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ), Universitas Al-Azhar Indonesia, Darus-
Sunnah International Institute for Hadist Sciences dan pesantren Bayt Al-Quran –
Pusat Studi Al-Quran (PSQ). Dia juga pendiri dan pengasuh Pesantren Alkitabah,
yang diperuntukan bagi mereka yang ingin mendalami penerjemahan dan
penulisan. Selama ini Dia telah menulis lebih dari 100 judul buku, baik berupa
terjemahan, penyuntingan, maupun karya sendiri. Ia juga aktif menjadi narasumber
untuk pelatihan, workshop, forum diskusi dan seminar tentang penerjemahan teks
Arab – Indonesia hingga ke forum internasional. Dia juga aktif menulis di media
massa dan juga meneliti, khususnya yang berhubungan dengan penerjemahan. Dia
kini dipercaya Lembaga Penelitian dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi sebagai
konsultan-reviewer untuk penerbitan untuk penerbitan fatwa dan hasil penelitian
yang telah diterbitkan dan akan dipublikasi dalam bahasa Indonesia. Dia
menghabiskan hari-harinya dalam lautan kata. Dia doktor Ilmu susastra dari
Universitas Indonesia. Saat ini Dia adalah ketua Program Studi Tarjamah pada
Fakultas Adab dan Humaniora.
24
Menurutnya buku Tadribat Tarjamah berisi latihan-latihan seputar
penerjemahan yang bermanfaat untuk mengasah pemahaman teks Arab baik klasik
maupun modern dengan disertai teknik penerjemahannya ke dalam bahasa
Indonesia. Buku tersebut sangat bermanfaat untuk para santri dan mahasiswa
jugamasyarakat luas yang ingin mendalami teks Arab dan ingin menerjemahkannya
ke dalam bahasa Indonesia secara wajar, mudah dipahami dan enak dibaca.1
Pada bulan Oktober 2012 buku ini diterbitkan oleh penerbit Alkitabah dalam
edisi revisi cetakan kesebelas. Buku tersebut menjadi buku wajib yang harus
dimiliki oleh mahasiswa di program studi Tarjamah sebagai bahan latihan
menerjemahkan teks Arab-Indonesia.
Dalam pembuatan aplikasi kuis berbasis Android, penulis mengambil sumber
data dari buku tersebut. Yang mana soal pada buku tersebut akan di masukkan
kedalam aplikasi kuis berbasis Android. Adapun sumber data yang dimasukan
terdiri dari 160 pertanyaan seputar penerjemahan Arab-Indonesia, sedangkan
penulis hanya menganalisis 50 pertanyaan saja.
1. Format Isi Buku Tadribat Tarjamah
Di dalam buku Tadribat Tarjamah memiliki sistem latihan yang sangat
efektif. Pada setiap bab didahului dengan materi dasar, sehingga penerjemah dapat
memahami soal di setiap bab. Berikut gambar isi dalam buku Tadribat Tarjamah:
1Moch. Syarif Hidayatullah, Tadribat Tarjamah Metode Tarjim Al-An (Tangerang:
Alkitabah, 2012), h. vi.
25
Gambar 3.1 format isi pada buku Tadribat Tarjamah.
2. Model Latihan
Buku Tadribat Tarjamah memiliki 5 model latihan pada setiap
babnya. Berikut 5 model latihan pada buku Tadribat Tarjamah:
26
a. Menerjemahkan soal dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia.
b. Menyempurnakan terjemahan kalimat pada soal.
27
c. Melengkapi terjemahan kalimat sehingga menjadi kalimat yang
padu.
d. Menerjemahkan kalimat dengan memilih makna yang paling
tepat sesuai dengan konteks kalimat.
28
e. Menerjemahkan serta menentukan sub bab pada setiap bab yang
terdapat di paragraph.
3. Penilaian Latihan Penerjemahan
Pada buku Tadribat Tarjamah memiliki sistem penilaian menggunakan
poin. Di setiap model latihan memiliki 100 poin, apabila ada kata terjemehan yang
salah atau kurang tepat, maka akan dikurangi 2 poin. Contoh:
الصخرة قليلا تزحزحفسوف فإذا فهمت موضوع الصرب إىل هنا،
“Jika kamu memahami makna kesabaran sampai pada titik ini, maka kamu dapat
menggeser batu karang sedikit demi sedikit.”
Terjemahan di atas adalah contoh kesalahan dalam latihan menerjemah.
Ada dua kata yang dianggap kurang tepat, maka satu kata akan dikurangi 2 poin
dan jumlahnya 4 poin. Kemudian di jumlah dengan seluruh soal.
29
B. Tentang Android
1. Sejarah Perkembangan Android
Perkembangan Android dimulai dengan berdirinya Android, Inc. pada
Oktober 2003 dengan tujuan mobile device yang lebih pintar untuk menyaingi
Symbian dan Windows Mobile yang populer pada saat itu dimana iPhone dan
Blackberry belum dirilis.2 Android Inc. adalah sebuah perusahaan software kecil
yang didirikan pada bulan Oktober 2003 di Palo Alto, California, Amerika Serikat.
Didirikan oleh beberapa senior di beberapa perusahaan yang berbasis IT dan
Communication, seperti: Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears dan Chris White.
Menurut Rubin, Android Inc. didirikan untuk mewujudkan mobile device yang
lebih peka terhadap lokasi dan preferensi pemilik. Dengan kata lain, Android Inc.
ingin mewujudkan mobile device yang lebih mengerti pemiliknya. Sejarah Android
pun dimulai dari hal tersebut.3
Konsep yang dimiliki Android Inc. ternyata menggugah minat raksasa
Google untuk memilikinya. Pada bulan Agustus 2005, akhirnya Android Inc,
diakuisisi oleh Google Inc. Seluruh sahamnya dibeli oleh Google. Nilai pembelian
Android Inc. ini oleh Google adalah sebesar USD 50 juta. Sejak saat itu muncul
rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan
Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat
2Gian Dwi Oktiana, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android (Skripsi S1
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2015), h. 31. 3Akhmad Dharma Kasman, Trik Kolaborasi Android dengan PHP dan MySQL (Yogyakarta:
Lokomedia, 2016), h. 2.
30
seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa
Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler.4
Pada saat peluncuran perdana Android yakni pada tanggal 5 November 2007,
Android bersama Open Handse Alliance menyatakan mendukung pengembanagn
standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pikah, Google merilis kode-kode
Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar
sumber terbuka (open source) perangkat seluler.5 Pada bulan September 2007,
Google mulai mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler. Disusul dengan
dikenalkannya perangkat seluler Android yang pertama pada tahun 2008, yaitu
HTC Dream. Perangkat ini menggunakan system operasi Android Versi 1.0.6
Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam
program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh
Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan
Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA
mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat bergerak (mobile)
yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan
berbagai pembaruan berupa perbaikan bugdan penambahan fitur baru. Ponsel
pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis
4Akhmad Dharma Kasman, Trik Kolaborasi Android dengan PHP dan MySQL (Yogyakarta:
Lokomedia, 2016), h. 2. 5Ali, Kamus Mutarjim: Aplikasi Kamus Arab-Indonesia Berbasis Android (Skripsi S1
Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013), h. 40. 6Akhmad Dharma Kasman, Trik Kolaborasi Android dengan PHP dan MySQL (Yogyakarta:
Lokomedia, 2016), h. 3.
31
pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009, paling sedikit terdapat 18
jenis telepon seluler yang menggunakan Android.7
2. Pengertian Android
Menurut Arif, Android merupakan sebuah sistem operasi berbasis Linux yang
didesain khusus untuk perangkat bergerak seperti smartphone atau tablet.8
Referensi lain ditemukan bahwa Satyaputra dan Aritonang, berpendapat mengenai
Android adalah sebuah sistem operasi untuk smartphone dan tablet. Sistem operasi
dapat diilustrasikan sebagai jembatan antara piranti (device) dan penggunaannya,
sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan device-nya dan menjalankan aplikasi-
aplikasi yang tersedia pada device.9
Android tersedia secara terbuka bagi manufaktur perangkat keras untuk
memodifikasi sesuai kebutuhan. Konfigurasi perangkat android tidak sama antara
satu perangkat dengan perangkat lainnya, namun Android sendiri mendukung fitur-
fitur tertentu.10
Sistem operasi Android bersifat open source sehingga banyak sekali
programmer yang berbondong-bondong membuat aplikasi maupun memodifikasi
system operasi ini. Berdasarkan informasi dari situs resmi (www.android.com),
7Ali, Kamus Mutarjim: Aplikasi Kamus Arab-Indonesia Berbasis Android (Skripsi S1
Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013), h. 4. 8Arif Akbarul Huda, Live Coding, 9 Aplikasi Android Buatan Sendiri (Yogyakarta: C.V Andi
Offset, 2013), h. 1. 9Satyaputra dan Aritonang, Beginning Android Programming with ADT Budle (Jakarta: Elex
Media Komputindo, 2014), h. 2. 10Suprianto dan Agustina, Pemrograman Aplikasi Android (Yogyakarta: MediaKom, 2012),
h. 21.
32
setiap hari terdapat lebih dari satu juta perangkat Android diaktifkan dan
diperkirakan akan terus meningkat. 11
Keunikan dari nama sistem operasi Android adalah dengan menggunakan
nama makanan hidangan penutup. Selain itu juga nama-nama Android memiliki
huruf awal yang berurutan sesuai abjad seperti; Cupcake, Donut dan lain-lain.
Namun juru bicara Google, Randall Sarafa enggan memberi tahu alasannya. Sarafa
hanya menyatakan bahwa pemberian nama-nama itu merupakan hasil keputusan
internal dan Google memilih tampil sedikit ajaib dalam hal ini.12 Berikut daftar
versi-versi Android13:
Versi Android Tanggal Rilis Nama Kode
1.0 23 September 2008 Apple Pie
1.1 9 Februari 2009 Banana Bread
1.5 15 September 2009 Cupcake
1.6 15 September 2009 Donut
2.0/2.1 26 Oktober 2009 Eclair
2.2 20 Mei 2000 Frozen Yogurt (Froyo)
2.3 6 Desember 2010 Gingerbread
3.0 22 Februari 2011 Honeycomb
4.0 19 Oktober 2011 Ice Cream Sandwich
11Arif Akbarul Huda, Live Coding: 9 Aplikasi Android Buatan Sendiri (Yogyakarta: C.V
Andi Offset, 2013), h. 1. 12Akhmad Dharma Kasman, Trik Kolaborasi Android dengan PHP dan MySQL (Yogyakarta:
Lokomedia, 2016), h. 4. 13Zamrony P. Juhara, Panduan Lengkap Pemrograman (Yogyakarta: PT. CV Andi Offset,
2016), h. 2.
33
4.1 27 Juni 2012 Jelly Bean
4.2 29 Oktober 2012 Jelly Bean
4.3 24 Juli 2013 Jelly Bean
4.4 3 September 2013 Kitkat
5.0/5.1 25 Juni 2014 Lollipop
6.0 29 Oktober 2015 Marshmellow
7.0 23 Agustus 2016 Nougat
3. Bahasa Pemrograman
Bahasa atau dalam bahasa Inggris language adalah suatu sistem untuk
berkomunikasi. Bahasa tertulis menggunakan simbol (yaitu huruf) untuk
membentuk kata. Dalam ilmu komputer, bahasa manusia disebut bahasa alamiah
(natural languages), di mana komputer tidak bisa memahaminya, sehingga
diperlukan suatu bahasa komputer. Komputer mengerjakan transformasi data
berdasarkan kumpulan perintah program yang telah dibuat oleh pemrogram.
Kumpulan perintah ini harus dimengerti oleh komputer, berstruktur tertentu
(syntax) dan bermakna. Bahasa pemrograman merupakan notasi untuk memberikan
secara tepat program komputer. Berbeda dengan bahasa alamiah seperti bahasa
Indonesia, Inggris dsb. yang merupakan bahasa alamiah (natural language), sintaks
dan semantik bahasa pemrograman (komputer) ditentukan secara kaku, sehingga
bahasa pemrograman juga disebut sebagai bahasa formal (formal language). Jadi,
dalam bahasa pemrograman yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk
34
memberikan perintah kepada komputer tidak berlaku kebebasan berekspresi seperti
laiknya dalam bahasa alamiah. 14
Bahasa pemrograman dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu bahasa mesin,
bahasa tingkat rendah dan bahasa tingkat tinggi. Bahasa mesin (machine language)
berupa microinstruction atau hardwire. Programnya sangat panjang dan sulit
dipahami. Di samping itu sangat tergantung pada arsitektur mesin. Keunggulannya
adalah prosesnya sangat cepat dan tidak perlu interpreter atau penterjemah. Bahasa
tingkat rendah (low level language) berupa macroinstruction (assembly). Seperti
halnya bahasa mesin, bahasa tingkat rendah tergantung pada arsitektur mesin.
Programnya panjang dan sulit dipahami walaupun prosesnya cepat. Jenis bahasa
tingkat ini perlu penterjemah berupa assembler. Bahasa tingkat tinggi (high level
language) menyerupai struktur bahasa manusia sehingga mudah dipahami. Bahasa
ini tidak tergantung pada arsitektur mesin tetapi memerlukan penterjemah berupa
compiler atau interpreter. Secara garis besar ada dua kategori bahasa pemrograman
yaitu bahasa pemrograman aras rendah (low level) dan bahasa pemrograman level
tinggi (high level). Bahasa pemrograman aras rendah cenderung mendekati level
komputer, ini artinya bahwa bahasanya ditulis mendekati atau sama dengan bahasa
mesin komputer, hal ini sangat sulit ditulis karena bahasanya jauh dari bahasa
manusia yang digunakan sehari-hari. Bahasa pemrograman yang lebih mudah
14Suprapto dan Kadarisman Tejo Yuwono, dkk. Bahasa Pemrograman (Departemen
Pendidikan Nasional, 2008), h. 47.
35
dipelajari adalah bahasa pemrograman aras tinggi. Disebut aras tinggi karena
bahasanya mendekati level bahasa manusia sehingga lebih mudah dipahami.15
Secara umum, bahasa pemrograman yang berbasiskan prosedur terdiri dari
blok atau sub program. Yang memiliki dua bagian utama yaitu bagian deklarasi dan
Bagian Statement.16
4. Bahasa C#
a. Sejarah dan Perkembangan C#
Pada tahun 2000, Microsoft mulai meluncurkan bahasa yang dikenal dengan
nama C# (dibaca C Sharp), yang secara umum lili niasedid Anders Hejlsberg,
yang melanjutkan penamaan nama yang diplesetkan dengan simbol rngnps( #) yang
digunakan dalam pengenalan C#. Beberapa persamaan pun terdapat pada Java dan
C# yaitu peran dari kompiler. Biasanya, kompiler menerjemahkan kode sumber ke
dalam kode mesin, kode tersebut membentuk sebuah file yang bisa dieksekusi
(Executable atau EXE). Alat bantu kompiler menerjemahkan ke sebuah bahasa
Intermediate Language merupakan kode mesin yang telah digeneralisasikan. Saat
kita ingin menjalankan program diatas sebuah mesin, maka IL (Inretaedemret
emaagmae) akan menerjemahkan ke dalam kode mesin. Akhirnya banyak sekali
bahasa pemprograman berbasis C yaitu C, C++, C# dan java, karena hampir semua
bahasa tersebut menggunakan sintaksis Void, int, struct, dan lain sebagainya.
15Suprapto dan Kadarisman Tejo Yuwono, dkk. Bahasa Pemrograman (Departemen
Pendidikan Nasional, 2008), h. 47. 16Suprapto dan Kadarisman Tejo Yuwono, dkk. Bahasa Pemrograman (Departemen
Pendidikan Nasional, 2008), h. 34.
36
b. Pengertian C#
C# (Sharp) adalah sebuah bahasa program yang dikembangkan oleh salah satu
perusahaan terbesar yaitu Microsoft dimana C# digunakan sebagai kerangka .NET
Framework karena C# merupakan penyederhanaan bahasa program yang lain, maka
bahasa C# yang dipakai tidak serumit bahasa pemrograman yang lainnya karena
telah melalui perombakan dan pengaplikasian dari kerumitan menjadi
kesederhanaan.17C# memiliki aturan-aturan syntax dan kode-kode yang bisa
digunakan untuk membuat aplikasi. C# cocok untuk dipelajari oleh para pemula
karena aturan sytax-nya yang lebih sederhana dibandingkan dengan bahasa
pemrograman yang lain.18 C# merupakan bahasa PBO (Pemrograman Berbasis
Objek) seperti halnya Visual Basic .Net, C++, Java, SmallTalk, dan Lisp. Para
programmer menggunakan PBO untuk menulis program uang mempresentasikan
komposisi dari masalah-masalah di dunia nyata ke dalam modul-modul. Modul
tersebut merepresentasikan objek-objek di dunia nyata dan disebut kelas atau tipe.
Program PBO merupakan kumpulan objek-objek yang saling berinteraksi. Bahasa
pemrograman berbasis objek (PBO) juga merupakan suatu gaya pemrograman atau
paradigm pemrograman. Ada juga paradigm pemrograman lain, seperti
pemrograman fungsional atau prosedural. Bahasa pemrograman seperti C, Fortan
dan Pascal bisa menggunakan semua paradigma pemrograman, tetapi paradigma
17Dimas Prasiyo Budiman, Penerapan Virtual Reality Sebagai Navigasi Gedung UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Berbasis Web (Skripsi S1 Fakultas Sain dan Teknologi, Universitas Islam
Negeri Jakarta, 2014), h. 33. 18Jubilee Enterprise, Belajar Sendiri Visual C# dan C++ untuk Pemula (Jakarta: PT Elex
Media Komputindo, 2016), h. 3.
37
tersebut lebih fokus pada aksi sedangkan PBO fokus pada data.19 Pada penelitian
ini penulis menggunakan bahasa C# untuk membangun aplikasi android pada
software Unity. Langkah-langkah penulisan kode C#. Kode program diawali
dengan mendeklarasikan nama Class atau namespace. Aplikasi dibuka dengan
tnalns“{“slna rnlnsnkdipskelislitutursliagnastnalns“}”.s sArdikn isC#slibnaguas
oleh satu atau beberapa fungsi yang diletakan di dalam sebuah Class dengan
ketentuan sebagai berikut .
a) Nama suatu fungsi pada C# harus diawali dengan huruf, atau garis bawah
“_”synagskimulina bisa diikuti oleh huruf, angka atau garis bawah.
b) Pada bagian akhir nama fungsi digunakan tanda kurung buka dan kurung
tuturs“((”.
c) Penamaan fungsi tidak boleh mengandung spasi. Awal dan akhir suatu
fuag islismudnisliagnastnalns“{“slnaslinkdipisliagnastnaln “}”.
d) Penulisan komentar ( tulisan yang tidak di eksekusi) dapat dibuat sebagai
bipikut;sKemiatnps ntus bnpi s liagnasmiagguanknas tnalns “//”.sKemiatips
ynagsdibidslnpis ntusbnpi sliagnaslisnwndistnalns“/*”slnaslinkdipisedids“*/”.
19Jubilee Enterprise, Belajar Sendiri Visual C# dan C++ untuk Pemula (Jakarta: PT Elex
Media Komputindo, 2016), h. 4.
38
Berikut Ini adalah contoh sederhana dalam penulisan kode C# dalam
pembuatan aplikasi Android:
Gambar 3.2 penulisan script bahasa C# saat membangun aplikasi kuis Android.
5. Software Pembuatan Android
Di dalam pembuatan aplikasi baik aplikasi desktop ataupun mobile
membutuhkan software, di mana software tersebut dirancang khusus untuk
menghasilkan aplikasi. Penulis dalam perancangan atau pembuatan aplikasi
Android ini menggunakan software Unity. Karena software tersebut lebih mudah
digunakan baik orang menengah maupun orang awam. Dan Unity juga dapat
memilih bahasa java atau bahasa C# sesuai dengan kemampuan developer dalam
membangun sebuah aplikasi Android.
a. Unity Engine
Unity adalah sebuah game engine yang memungkinkan developer, baik
perseorangan mau pun tim, untuk membuat sebuah game 2D maupun 3D dengan
39
mudah dan cepat.20 Game Engine adalah sebuah perangkat lunak yang dirancang
untuk membuat sebuah game. Game Engine biasanya dibangun dengan
mengenkapsulasi beberapa fungsi standar yang umum digunakan dalam pembuatan
sebuah game. Misalnya, fungsi rendering, pemanggil suara, network, atau
pembuatan partikel untuk special effect.21
Secara default, Unity telah diatur untuk pembuatan game bergenre First
Person Shooting (FPS), Selain itu, Unity merupakan sebuah game engine
multiplatform yang memungkinkan game yang dibangun dapat di-publish berbagai
macap platform seperti windows, Mac, Android, IOS, PS3, dan lain-lain. Unity
Technologies dibangun tahun 2004 oleh David Helgason, Nicholas Francis dan
Joachim Ante. Unity adalah game engine yang dibangun atas dasar kepedulian
mereka terhadap indie developer yang tidak bisa membeli game engine karena
terlalu mahal. Fokus perusahaan ini adalah membuat sebuah perangkat lunak yang
bias digunakan oleh semua orang, khususnya untuk membangun sebuah game. Di
tahun 2009, Unity diluncurkan secara gratis. Pada bulan April 2012, Unity
mencapai popularitas tertinggi dengan lebih dari satu juta developer terdaftar di
seluruh dunia.22
Di dalam software Unity terdapat dua jenis lisensi di antaranya Unity Pro dan
Unity Free. Harga untuk satu lesensi Unity Pro per developer adalah $1500. Jika
tim terdiri dari tiga developer, maka memerlukan tiga buah lesensi. Harga yang
terbilang murah untuk sebuah perusahaan game besar, namun jadi terlalu mahal
20 Rickman Roedavan, Unity: Tutorial Game Engine (Bandung: Informatika, 2014), h. 6 21Rickman Roedavan, Unity: Tutorial Game Engine (Bandung: Informatika, 2014), edisi
revisi, h. 2. 22Rickman Roedavan, Unity: Tutorial Game Engine (Bandung: Informatika, 2014), h. 6.
40
untuk tim indi yang baru berkembang. Unity juga menyediakan versi lisensi free
yang bisa digunakan secara gratis dengan cara mendaftarkannya ke situs resmi
Unity (license.unity3d.com).23 Berikut tampilan Unity dalam proses pembuatan
aplikasi.
Gambar 3.3 Unity saat membangun aplikasi kuis berbasis Android.
Selain gratis, Unity juga menyediakan asset dalam pembuatan game yang
mereka beri nama asset store. Melalui asset store, developer dapat membeli asset
yang dibutuhkan untuk mempercepat pembuatan game, atau menjual hasil karya
sendiri.24
b. Eclipse
Eclipse merupakan tools dengan lisensi open source yang bertujuan
menghasilkan platform pemrograman terbuka. Eclipse terdiri dari framework yang
dapat dikembangkan lebih lanjut, peralatan bantu untuk membuat dan memanage
23 Rickman Roedavan, Unity: Tutorial Game Engine (Bandung: Informatika, 2014), edisi
revisi, h. 6. 24Rickman Roedavan, Unity: Tutorial Game Engine (Bandung: Informatika, 2014), h. 9.
41
software sejak awal hingga diluncurkan. Platform Eclipse didukung oleh ekosistem
besar yang terdiri dari vendor teknologi, start-up inovatif, universitas, riset institusi
serta individu. Eclipse menggunakan EPL (Eclipse Public License), yaitu lisensi
yang memungkinkan organisasi untuk menjadikan Eclipse sebagai produk
komersialnya, dan pada saat yang sama meminta orang yang melakukan perubahan
untuk mengkontribusikan hasilnya kembali kepada komunitas. 25
Gambar 3.4 Eclipse saat membangun aplikasi Android.
c. Android Studio
Android Studio adalah sebuah IDE untuk pengembangan aplikasi di platform
Android. Sama seperti kombinasi antara Eclipse dan Android Developer Tools
(ADT). Google memperkenalkan Android Studio pada tanggal 15-17 Mei 2013
yang berlangsung di Fransisco. Android Studio berambisi meningkatkan lebih
lanjut lingkungan pengembangan terpadu (IDE) Android yang ada, agar lebih baik
25Miratussolihah, Pembuatan Aplikasi Tour Leader Berbasis Smartphone Android (Skripsi
S1 Fakultas Sain dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013), h. 27-28.
42
dan lebih mudah digunakan, sekaligus menggantikan sistem berbasis Eclipse yang
digunakan sekarang. Android Studio menjanjikan penampilan App-Layouts yang
lebih baik dibandingkan Eclipse, disamping lebih mudah menghasilkan kode
pemrograman yang diinginkan, terutama dengan mengintegrasikan beragam
antarmuka baru untuk komponen Android.26
Dengan jumlah lebih dari 900 juta (Mei 2013) perangkat Android yang telah
diaktifkan saat ini, platform Android yang ditenagai kernel Linux ini merupakan
sistem operasi perangkat bergerak yang paling banyak digunakan dan merupakan
pasar terluas yang sangat menarik bagi para pengembang aplikasi perangkat
bergerak. Pada bulan yang sama satu tahun sebelumnya (2012) jumlah instalasi
Android tercatat 400 juta unit. IDE yang anyar ini adalah berbasis sistem IntelliJ,
namun ia juga tersedia dalam versi bebas tanpa biaya berupa Community Edition.
Banyak detil saat ini yang belum dirinci, namun diharapkan dalam rangkaian
Developer-Sessions di Google I/O akan terungkap lebih banyak.
Gambar 3.5 Android Studio saat membangun aplikasi Android.
26Ali, Kamus Mutarjim: Aplikasi Kamus Arab-Indonesia Berbasis Android (Skripsi S1
Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013), h. 53.
43
6. Tampilan dan Fungsi Tombol Aplikasi
Pada sub bab ini peneliti akan menjelaskan tampilan dan fungsi tombol
aplikasi Kuis Tarjamah ketika sedang di jalankan dalam perangkat keras
smartphone berbasis Android.
a. Tampilan Awal
Pada tampilan ini penulis meletakkan tombol play di tengah, dan
apabila pengguna menekan tombol tersebut maka akan beralih ke tampilan
menu levelisasi. Terdapat pula dua tombol diantara tombol play yakni
tombol pengaturan dan tombol tanya yang memiliki fungsi berbeda.
Gambar 3.6 Tampilan awal Kuis Tarjamah
Berikut penjelasan tombol dan funsinya:
1. Tombol tanda panah kekanan berfunsi untuk berpindah ke halaman
menu levelisasi
2. Tombol roda gigi berfungsi untuk menampilkan tombol reset, suara
dan exit.
44
3. Tombol Tanya berfungsi untuk menampilkan tombol info dan
lampu.
4. Tombol reset berfungsi untuk mereset sistem sehingga ketika di
tekan akan menghilangkan nilai yang sudah dihasilkan oleh
pengguna.
5. Tombol suara berfungsi untuk mematikan suara.
6. Tombol keluar berfungsi untuk keluar dari aplikasi
7. Tombol info berfungsi untuk menampilkan halaman tentang
aplikasi
8. Tombol lampu untuk menampilkan halaman tata cara menjawab
soal pada aplikasi.
b. Tampilan Levelisasi
Pada tampilan levelisasi terdapat 16 tombol level. Pengguna harus
memlilih salah satu level kemudian akan beralih ke tampilan soal sesuai
level yang di pilih.
Gambar 3.2 Tampilan saat levelisasi
45
c. Tampilan Soal
Pada tampilan soal, pengguna akan memilih salah satu jawaban yang
benar dan akan di hitung skor nilai di halaman akhir. Di dalam tampilan soal
terdapat tombol-tombol, berikut penjelasannya:
Gambar 3.3 Tampilan saat memilih jawaban pada soal
1. Pengaturan (bersimbol roda gigi) dan tombol bantuan (bersimbol
Tanya) yang masing-masing memiliki anak tombol. Tombol
pengaturan memiliki tiga anak tombol yaitu:
a.1) Tombol musik yang berfungsi memainkan dan mematikan
musing yang sedang berjalan pada aplikasi.
a.2) Tombol menu yang berfungsi mengalihkan tampilan ke
menu level.
a.3) Tombol home yang berfungsi mengalihkan tampilan ke
menu utama.
46
2. Tombol tanya juga memiliki tiga anak tombol diantaranya:
a.2) Tombol info (i) yang berfungsi menampilkan materi soal
apabila pengguna kesulitan untuk menjawab soal.
b.2) Tombol lampu yang berfungsi sebagai
petunjuk atau penjelasan tentang soal pada level.
c.2) Tombol Facebook berfungsi untuk sharing atau bertanya
kepada teman di sosial media.
d. Tamplian Skor
Gambar 3.4 Tampilan skor
Penjelasan tombol dan fungsinya:
Pada tampilan skor terdapat 3 tombol
1. Home, tombol home akan membawa pengguna ke tampilan utama.
2. Retry, pada tombol retry akan mengulang soal yang telah di jawab
oleh pengguna,
47
3. Tombol next level, tombol next level akan mengalihkan tampilan ke
menu level.
48
BAB IV
PEMBUATAN APLIKASI KUIS TARJAMAH
A. Proses Pembuatan Aplikasi
Aplikasi Kuis Tarjamah dalam pembuatannya memiliki proses yang harus
dijalankan antara lain menerjemahkan soal yang terdapat pada buku Tadribat
Tarjamah, perancangan aplikasi, implementasi dan pengujian aplikasi.
1. Menerjemahkan Soal Kuis Tarjamah
Pada sub bab ini penulis akan menerjemahkan serta
menganalisa soal pada aplikasi yang dikutip dari buku Tadribat
Tarjamah hanya 5 bab saja, karena 5 bab sudah cukup banyak dan
berisi sebanyak 50 soal yang penulis anlisis. Namun akan penulis
lampirkan seluruh soal serta terjemahannya di halaman lampiran.
a. Fi’l Mazid
Fi‘l (kata kerja; verba) adalah kata yang mengacu pada suatu
peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu. Ia mengandung makna
dasar perbu-atan (aksi), proses, atau keadaan yang bukan sifat atau
kualitas. Berda-sarkan adanya huruf za’idah (tambah), fi’l dapat
dibagi menjadi dua macam. Pertama, fi‘l mujarrad, yang belum
mendapat imbuhan huruf za’idah. Fi’l jenis ini terdiri dari tiga
konsonan (tsulatsi; trikonsonantal) dan empat huruf (ruba’i;
kuadrikonsonantal). Kedua, fi‘l mazid, yang telah mendapat
imbuhan dari bentuk dasar tsulatsi atau ruba’i. Imbuhannya mulai
dari 1 huruf, 2 huruf, sampai 3 huruf, seperti ل, استغفر, انكسرأنز . Secara
49
umum imbuhan-imbuhan ini menyebabkan per-ubahan arti (ziyadat
al-mabna tadull ‘ala ziyadat al-ma‘na). Pengetahuan mengenai pola
fi‘l mazid ini akan sangat membantu dalam menentukan makna yang
tepat bila di kamus ternyata tidak menyediakan arti yang dibutuhkan
sesuai konteks.1 Berikut soal pada aplikasi serta analisis
terjemahannya:
1.) Analisis soal 1 pada bab fi’l mazid
Dalam aplikasi soal nomor 1 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.1 Soal pertama pada level 1
Pada kata يجتذب merupakan fi’l sulasi mazid dengan 2 huruf
ziyadah yaitu ت dan يفتعل –فتعل إ dengan pola . أ . Kata يجتذب berasal
dari kata جذب yang berarti menarik.2 Sedangkan untuk makna yang
1Moch. Syarif Hidayatullah, Tadribat Tarjamah Metode Tarjim Al-An (Tangerang:
Alkitabah, 2012), h. 6-8. 2Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 176.
50
dikandung fi’il wazan يفتعل –افتعل ada lima: 1. Muthawa’ah (akibat
dari sesuatu), 2. ittikhadz (menbuat), 3. kualitas, 4. mujarrad (seperti
makna mujarradnya), 5. dan thalab (mencari). Adapun الموضوع
memiliki arti judul, topik, atau tema.3 Melihat makna-makna
tersebut, peneliti memahami kata يجتذب memiliki arti sama seperti
mujarradnya, maka arti dari kalimat يجتذب الموضوع adalah "judul itu
menarik”. Jawaban pada soal dalam gambar tersebut terletak pada
kolom “b”.
2.) Analisis soal 2 pada bab fi’l mazid
Dalam aplikasi soal nomor 2 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.2 Soal pertama pada level 1
Pada kata تنتهك merupakan fi’l sulasi mazid dengan 2 huruf
ziyadah yaitu berupa ا dan ت. Kata تنتهك merupaka fi’il mudari’ yang
3Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 1362.
51
menunjukan pada mufrad muzhakkar mukhâthab, mufrad muannas
mukhâthabah, dan mufrad muannas ghâibah serta merupakan
bentuk derivatif dari ينتهك -انتهك dengan pola يفتعل -افتعل . Sedangkan
untuk makna yang dikandung fi’il wazan يفتعل –افتعل ada lima: 1.
Muthawa’ah (akibat dari sesuatu), 2. ittikhadz (menbuat), 3.
kualitas, 4. mujarrad (seperti makna mujarradnya), 5. dan thalab
(mencari). Kata تنتهك berasal dari kata نهك yang berarti menjadikan
usang.4 Namun, apabila terdapat huruf ziyadah berupa ت dan ا,
makna yang dikandung menjadi merusak, mencemarkan,
melanggar, menggangu, dan menentang, melelahkan, dan
membosankan.5 sedangkan kata الحرمات merupakan bentuk jamak
dari الحرمة yang memiliki arti kehormatan. Adapun makna yang
dikandung kata تنتهك adalah muthawa’ah maka arti dari klausa verbal
adalah “kehormatan itu tercemar”. Jawaban pada soal تنتهك الحرمات
dalam gambar tersebut terletak pada kolom “c”.
3.) Analisis soal 3 pada bab fi’l mazid
Dalam aplikasi soal nomor 3 tergambar sebagai
berikut:
4Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 1950. 5Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 241.
52
Gambar 4.3 Soal pertama pada level 1
Pada kata أدركت merupakan fi’l sulasi mazid dengan 1 huruf
ziyadah yaitu berupa أ dengan pola يفعل –أفعل yakni يدرك -أدرك . Kata
yang berarti alas, serendah-rendahnya.6 درك berasal dari kata أدرك
Setelah mengalami perubahan dengan penambahan huruf tersebut
dari درك menjadi أدرك maka maknanya pun berubah yakni menjadi
merasa, menyadari, mengenali, memahami, mengetahui, dan
menjangkau.7 Sedangkan untuk makna yang dikandung fi’il wazan
يفعل –أفعل ada sepuluh:
a. Ta’diyah (transitif)
b. memasuki sesuatu
c. menuju suatu tempat
6 Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Almaurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 362. 7 Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Almaurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 40.
53
d. memiliki
e. mubalaghah (sangat)
f. membentuk makna sifat (ajektif)
g. shairurah (menjadi)
h. penawaran
i. menghilangkan
j. tiba
Sedangkan kata أهمية memiliki arti “kepentingan”,8 هذا
merupakan verba indikator yang berarti “ini”,9 dan kata الخلق yang
merupan bentuk masdar dari خلق dan berarti “penciptaan”.10 Melihat
bentuk mujarradnya, peneliti memahami bahwa kata أدرك bermakna
ta’diyah maka arti kalimat أدركت أهمية هذا الخلق adalah “saya
menyadari pentingnya penciptaan ini”. Jawaban pada soal dalam
gambar tersebut terletak pada kolom “a”.
4.) Analisis soal 4 pada bab fi’l mazid
Dalam aplikasi soal nomor 4 tergambar sebagai
berikut:
8 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 272. 9 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 1970. 10 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 364.
54
Gambar 4.4 Soal pertama pada level 1
Pada kata ينور merupakan fi’l sulasi mazid dengan 1 huruf
ziyadah yaitu ي. Sedangkan polanya فعل-يفعل dan artinya bersinar,
menyalakan.11 Kata القمر memiliki arti bulan.12 Setelah mengetahui
makna dari pola wazan يفعل –فعل maka makna yang terkandung
dalam verba ينور adalah membentuk fi’l dari ism, karena kata ينور
dibentuk dari kata نور. Terjemahan ينور القمر secara harfiyah memiliki
arti “bersinar bulan itu”, namun dalam Bahasa Indonesia pernyataan
seperti itu tidak berterima, karena dalam Bahasa Indonesia kata
pertama dalam suatu kalimat tidak mengenal verba akan tetapi
nomina terlebih dahulu. Oleh karena itu, Terjemahan yang pas untuk
11Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h.1474. 12 Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 730.
55
klausa verba tersebut ialah “Bulan itu bersinar”, maka jawaban yang
tepat ada pada kolom “d”.
5.) Analisis soal 5 pada bab fi’l mazid
Dalam aplikasi soal nomor 5 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.5 Soal pertama pada level 1
Kata تستعد merupakan fi’l tsulatsi mazid dengan 2 huruf
ziyadah berupa س dan ت. Polanya ikut wazan يستفعل –استفعل , asalnya
adalah عد – عدا artinya adalah bersiap sedia.13 Wazan fi’l – استفعل
.memiliki enam makna: 1. Thalab, 2. menilai, 3. berubah, 4 يستفعل
memaksakan diri, 5. Sama dengan fi’il mujaraad, 6. dan
muthawaah. Kata لهذا lamnya adalah huruf jar, di mana dalah hal ini
dalam sepemahaman peneliti memiliki faidah lil-Ta’diyyah yang
13Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 104.
56
berarti “untuk”. Sedangkan هذا adalah Isim Isyârah berarti “ini”.14
Sedangkan kata اآلية berarti “alamat, tanda, mukjizat, suatu yang
menakjubkan, pelajaran, tauladan peringatan, contoh, karya besar,
karya agung, ayat.”15 Melihat dari konteks kalimat kata تستعد
berkmakna sama dengan fi’l mujarradnya. Terjemahan harifiyah أن
adalah “harus bersiap kau untuk ini ayat”, hanya saja تستعد لهذا اآلية
penerjemahan seperti itu akan terasa aneh bagi pembaca karena tidak
lumrah dalam Bahasa Indonesia. Terjemahan alternatif oleh peneliti
adalah “kau harus bersiap untuk ayat ini”, namun karena yang
dimaksud dalam teks tersebut adalah mendengarkan ayat maka
artinya peneliti ubah menjadi “bersiaplah menyimak ayat ini”.
Dengan demikian jawaban yang benar terletak pada kolom “c”.
6.) Analisis soal 6 pada bab fi’l mazid
Dalam aplikasi soal nomor 6 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.6 Soal pertama pada level 1
14Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî, h. 1970. 15Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî. h. 282.
57
Pada kata يصافح merupakan fi’l sulasi mazid dengan 1 huruf
ziyadah yaitu berupa ا. Polanya mengikuti يفاعل –فاعل , sedangkan
makna yang dikandung ada empat: 1. Musyârakah (bermakna
saling), 2. taktsîr (baknyak, 3. ta’diyah, 4. dan bermakna sama
seperti mujarradnya. Kata صافح – يصافح memiliki arti “berjabat”16,
asalnya adalah صفح – يصفح yang berarti; memaafkan, menolak,
melebarkan.17 Sedangkan kata صديقان bentuk isim tatsnia dari kata
yang berarti; teman, sahabat, rekan, teman laki-laki.18 Kata صديق
di sini sudah jelas bermakna musyâraka, di mana kata يصافح
“berjabat” dimaksudkan dengan dua orang yang melakukan
pekerjaan jabat, maka arti dari klausa verbal صديقانيصافح ال berarti
“Dua teman berjabat tangan”. Jawaban pada soal dalam gambar
tersebut terletak pada kolom “b”.
16 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 780. 17 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab, h.
779. 18Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 1173.
58
7.) Analisis soal 7 pada bab fi’l mazid
Dalam aplikasi soal nomor 7 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.7 Soal pertama pada level 1
Analisis terjemahan Gambar 4.7:
Kata يفتش merupakan fi’l sulasi mazid dengan 1 huruf ziyadah
yaitu berbentuk tasydid. Mengikuti pola يفعل – فعل yakni يفتش -فتش .
Kata يفتش berasal dari kata فتش yang berarti “menyelidiki,
memeriksa, menguji, memperhatikan, menggeledah,
mempertanyakan, dan meneliti.19 Adapun makna fi’l mazid wazan
yang المفتش ada lima.20 dan membentuk fi’l dari ism. Adapun kata فعل
merupkan isim fa’ilnya berarti “pengawas, penguji, pemeriksa”.21
Setelah mengetahui arti dari klausa verba ini tinggal memilih
19Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 675. 20Lihat penjelasan tabel nomor 4. 21 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 1779.
59
terjemahan yang sesuai dengan kontek, yang dalam hal ini peneli
menerjemahkan dengan “penyelidik memeriksa”. Jawaban yang pas
pada soal dalam gambar tersebut terletak pada kolom “a”.
8.) Analisis soal 8 pada bab fi’l mazid
Dalam aplikasi soal nomor 8 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.8 Soal pertama pada level 1
Kata يقضي merupakan fi’l sulasi mazid dengan 1 huruf ziyadah
yaitu berbentuk أ (hamzah). Polanya mengikuti wazan يفعل –أفعل
yakni أقضى – يقضي artinya; melaksanakan, menyelesaikan,
mengajukan.22 Bentuk tsulasi mujarradnya adalah قضي – يقضى yang
berarti; melaksanakan, menyelesaikan, mengajukan.23 Wazan – أفعل
22 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 1030. 23 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
60
,berarti; wali kota, gubernur الحاكم memiliki 10 makna.24 Kata يفعل
dan hakim.25 Jika diartikan secara menyeluruh klausa يقضى الحاكم
akan menghasilkan terjemahan “wali kota/gubernur/hakim
melaksanakan” dan seterusnya, dari sini bisa kita ketahui bahwa
makna yang dikandung adalah “memiliki”, karena hakimlah yang
memiliki keputusan. Namun, kembali lagi dalam menerjemahkan
harus melihat konteks serta harus memilih diksi yang tepat yang
sekiranya sudah lumrah dipakai di khalayak pengguna Bahasa
sasaran. Setelah itu peneliti melakukan terjemahan alternatif, yakni
terjemahan tersebut menjadi “hakim itu memutuskan”. Oleh karena
itu, jawaban yang pas pada soal dalam gambar tersebut terletak pada
kolom “c”.
9.) Analisis soal 9 pada bab fi’l mazid
Dalam aplikasi soal nomor 9 tergambar sebagai
berikut:
24 Lihat penjelasan tabel nomor 3. 25Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 726.
61
Gambar 4.9 Soal pertama pada level 1
Kata يتفوهوا merupakan fi’l sulasi mazid dengan 2 huruf
ziyadah yaitu berbentuk tasydid dan ta’. Polanya mengikuti wazan
يتفعل – تفعل yakni يتفوه -تفوه . Wazan ini memiliki 7 makna: 1.
Muthawaah, 2. memaksakan diri, 3. menjadikan, 4. menjauhi, 5.
shairurah, 6. thalab, 7. dan frakuensi yang bertahab. Kata تفوه
berasal dari kata فاه/فوه yang berarti mengucapkan, berbicara,
berkata.26 Kata يتفوهوا bentuk derifativ yang menunjukan pada jama’
muzakkar ghaib asalnya يتفوهون mengalami pembuangan huruf yakni
nûn karena dimasuki amil jawazim berupa lam, kemudian setelah
waw di beri alif yang berguna sebagai pemisah atau dikenal dengan
istilah alif lilfarqi. Makna yang dikandung adalah menjauhi, dalam
artan menjauhi kata sepakat. Selanjutnya kata كلمة berarti kata,
istilah,27 dan kata واحدة berarti satu.28 Secara harfiah arti dari lafaz
tersebut adalah “mereka tidak berbicara dengan kata yang satu”,
namun terjemahan ini tidak terstruktur dalam gramatikal bahasa
indonesia. Oleh karena itu, peneliti menerjemahkan menjadi
“mereka tidak satu suara”, yang mana kata-kata yang seperti ini
26Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 1079. 27 Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 762. 28 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 1991.
62
sering didapati ketika melihat suatu diskusi. Dengan demikian,
jawaban pada soal dalam gambar tersebut terletak pada kolom “b”.
10.) Analisis soal 10 pada bab fi’l mazid
Dalam aplikasi soal nomor 10 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.10 Soal pertama pada level 1
Kata تقاوم merupakan fi’l sulasi mazid dengan 1 huruf ziyadah
yaitu berbentuk Alif. Polanya mengikuti يفاعل -فاعل yakni يقاوم –قاوم
yang berarti berdiri bersama, menempati tempatnya, menentang,
melawan.29 Asalnya adalah قام – يقوم yang berarti berdiri, bangkit
berdiri tegak.30 Adapun makna yang dikandung ada empat.31
Sedangkan kata الحرام berarti yang diharamkan, dilarang, yang
29 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 1173. 30 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab, h.
1172. 31 Lihat penjelasan tabel nomor 6.
63
didapa dengan melawan huku, dosa.32 Makna yang dikandung dalam
kata قاوم adalah ta’diyah, maka arti dari kalimat تقاوم الحرام adalah
kau menempati atau menentang sesuatu yang diharamkan, dalam
artian dia telah melakukan suatu yang dilarang, di mana artinya sama
dengan “kau telah melanggar sesuatu yang diharamkan”. Jawaban
pada soal dalam gambar tersebut terletak pada kolom “a”.
b. Ism Jam’
Macam-macam jam’ dalam bahasa Arab ada tiga macam; 1.
Jam’ Mudzakkar (plural maskulin), 2. Jam’ Muannas (plural
feminism), 3. dan jam’ taksir (jamak tak beraturan). Makna jam’
dalam bahasa Indonesia sangat beragam tergantung konteks kalimat.
Adapun padanan terjemahan ism jama’ dalam bahasa Indonesia
antara lain; beberapa, banyak, para, pengulangan bentuk tunggalnya
(reduplikasi), tanpa penambahan apapun (diterjemahkan seperti
bentuk tunggalnya), dan ada penambahan per-an.
1.) Analisis soal 1 pada bab Ism Jam’
Dalam aplikasi soal nomor 1 tergambar sebagai
berikut:
32 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 751.
64
Gambar 4.11 Soal pertama pada level 2
Kata الحوادث bentuk jam’ حادث dan merupakan jam’ taksîr
(jamak tak beraturan) yang berarti yang sedang dalam proses, yang
sedang berjalan, yang baru, musibah, tragedy, kejadian, peristiwa,
insiden, kecelakaan.33 Sedangkan kata الحزينة berarti sedih, tidak
berbahagia, yang berduka cita, yang berkabung, yang
menyedihkan/mengharukan.34 Kata الحوادث diartikan sama dengan
bentuk tunggalnya, oleh karena itu arti frase الحوادث الحزينة adalah
“64ragedy yang menyedihkan”. Jawaban pada soal dalam gambar
tersebut terletak pada kolom “b”.
2.) Analisis soal 2 pada bab Ism Jam’
Dalam aplikasi soal nomor 2 tergambar sebagai
berikut:
33Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî, h. 718. 34Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî, h. 762.
65
Gambar 4.12 Soal pertama pada level 2
Kata جوامع bentuk jam’ dan masuk kategori jamak tak جامع
beraturan yang berarti pengumpul, penghimpun, penyusun
ringkasan.35 Sedangkan kata الكلم merupakan bentuk jam’ dari كلمة
berarti kata, perkataan.36 Pada kasus ini ada dua bentuk jam’ dalam
satu klausa dan tidak bisa diartikan jam’ semuanya maka salah
satunya harus diartikan tunggal, dengan demikian terjemahan yang
pas dari frase جوامع الكلم adalah “ungkapan pendek syarat makna”.
Jawaban pada soal dalam gambar tersebut terletak pada kolom “c”.
3.) Analisis soal 3 pada bab Ism Jam’
Dalam aplikasi soal nomor 3 tergambar sebagai
berikut:
35 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif:Surabaya), h. 209. 36 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab, h.
1227.
66
Gambar 4.13 Soal pertama pada level 2
Kata السيارات bentuk jam’ dari سيارة dan merupakan jam’
muannas salim ditandai dengan akhiran at, artinya adalah planet,
mobil.37 Sedangkan kata سائق berarti sopir, sais, pengemudi.38 Kata
-di sini bisa diartikan beberapa mobil, banyak mobil, mobil سيارات
mobil, dan mobil saja. Peneliti di sini menerjemahkan dengan
bentuk tunggal saja, dengan tujuan untuk menjadikan lebih umum.
Terjemahan dari سائق السيارات adalah “sopir”. Jawaban pada soal
dalam gambar tersebut terletak pada kolom “d”.
4.) Analisis soal 4 pada bab Ism Jam’
Dalam aplikasi soal nomor 4 tergambar sebagai
berikut:
37Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 1102. 38Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî, h. 1031.
67
Gambar 4.14 Soal pertama pada level 2
Kata النفوس bentuk jam’ dari نفس merupakan bentuk jamak tak
beraturan, artinya adalah jiwa, akal/pikiran, orang, diri orang.39
Sedangkan kata تزكية merupakan bentuk masdar dari verba زكى–
تزكية –يزكي yang berarti rekomendasi, saran, nasihat, penyucian,
pembersihan, pemurnian, zakat, mulus, tidak ada penghalang.40
Secara harfiyah terjemahan frase تزكية النفوس adalah “pembersihan
jiwa-jiwa”, namun dalam konteks tasawuf istilah yang seperti itu
tidak ada, yang ada adalah “pembersihan jiwa”, yaitu kata نفوس
diartikan seperti bentuk tunggalnya. Jawaban pada soal dalam
gambar tersebut terletak pada kolom “a”.
39Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî, h. 1932. 40Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 469.
68
5.) Analisis soal 5 pada bab Ism Jam’
Dalam aplikasi soal nomor 5 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.15 Soal pertama pada level 2
Kata مصابيح bentuk jam’ dari مصبح dan merupakan jamak tak
beraturan artinya adalah lampu, lentera, alat pembakar, lampu listrik
(bohlam).41 Sedangkan kata الحياة berarti kehidupan.42 Pada frase
juga diartikan tunggal, sehingga terjemahan مصابيح kata مصابيح الحياة
yang dihasilkan berupa “lentera kehidupan”. Jawaban pada soal
dalam gambar tersebut terletak pada kolom “d”.
41Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 1736. 42Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî, h. 808.
69
6.) Analisis soal 6 pada bab Ism Jam’
Dalam aplikasi soal nomor 6 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.16 Soal pertama pada level 2
Kata المحدثين bentuk jam’ dari محدث dan merupakan jam’
mudzakkar salim ditandai dengan akhiran in, artinya adalah juru
bicara, pembicara, pembaharu.43 Sedangkan kata إمام berarti imam,
pemimpin, kepala.44 Penerjemahan frase إمام المحدثين tidak bisa
langsung diterjemahkan “imam para pembaharu”, kita harus melihat
konteksnya karena yang dimaksud dengan محدثين adalah orang ahli
hadis atau orang yang paham dan hafal ribuan hadis, selain itu, juga
diterjemahkan seperti bentuk tunggalnya makan terjemahan yang
43 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 1643. 44 Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 101.
70
pas adalah “Imam ahli Hadis”. Jawaban pada soal dalam gambar
tersebut terletak pada kolom “d”.
7.) Analisis soal 7 pada bab Ism Jam’
Dalam aplikasi soal nomor 7 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.17 Soal pertama pada level 2
Kata الخطباء bentuk jam’ dari خاطب dan merupakan jamak tak
beraturan, artinya yang berpidato, penceramah.45 Sedangkan kata
berarti pembicaraan, pidato, bicara, berkata, percakapan.46 Kata كالم
untuk terjemahan dalam bahasa Indonesia dipadankan dengan الخطباء
para penceramah, maka arti dari frase كالم الخطباء adalah “pidato para
45 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 349. 46 Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 760.
71
penceramah”. Jawaban pada soal dalam gambar tersebut terletak
pada kolom “a”.
8.) Analisis soal 8 pada bab Ism Jam’
Dalam aplikasi soal nomor 8 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.18 Soal pertama pada level 2
Kata األخطاء bentuk jam’ dari خطأ dan merupakan salah satu
jamak tak beraturan artinya adalah salah, tidak benar, keliru,
kesalahan, kekeliruan, kekurangan.47 Sedangkan kata تصحيح berarti
pembetulan, koreksi, perbaikan.48 Frase تصحيح األخطاء oleh peneliti
diterjemahkan dengan “mengoreksi yang salah”, kata األخطاء
diterjemahkan sama sepeti bentuk tunggalnya. Oleh karena itu,
jawaban pada soal dalam gambar tersebut terletak pada kolom “b”.
47 Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia, h. 333. 48 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 493.
72
9.) Analisis soal 9 pada bab Ism Jam’
Dalam aplikasi soal nomor 9 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.19 Soal pertama pada level 2
Kata أردية bentuk jam’ dari رداء dan merupakan salah satu
jamak tak beraturan artinya pakaian.49 Sedangkan kata النساء berarti
perempuan, kaum hawa.50 Hasil terjemahan Frase أردية النساء yang
dilakukan peneliti adalah “pakaian perempuan”, yakni kata أردية
diterjemahkan sama seperti bentuk tunggalnya, meskipun masih
berterima jika diterjemahkan “pakaian-pakaian perempuan”
49 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 490. 50 Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 989.
73
(pengulangan bentuk tunggal) dan “Selendang perempuan”. Maka
jawaban pada soal dalam gambar tersebut terletak pada kolom “d”.
10.) Analisis soal 10 pada bab Ism Jam’
Dalam aplikasi soal nomor 10 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.20 Soal pertama pada level 2
Kata المخطوطات bentuk jam’ dari مخطوطة dan merupakan jam’
muannas salim ditandai dengan akhiran at, artinya adalah yang
ditulis tangan, manuskrip.51 Sedangkan kata تحقيق berarti
pelaksanaan, (relasi, aktualisasi, eksekusi), jaminan/penjaminan,
hasil/prosuksi, pelunasan, pemenuhan, kecukupan, kerelaan
terhadap, penetapan, pemantapan, identifikasi, penelitian,
penyelidikan, penggalian, introgasi, hal meminta jawaban.52
51Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 1661. 52Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî, h. 426.
74
Terjemahan frase تحقيق المخطوطات pada awalnya berupa “identifikasi
yang ditulis tangan atau penelitian manuskrip”, namun bukan itu
yang dimaksud. Frase tersebut ada pada dunia penerbitan atau
kepenulisan, sehingga menghasilnya terjemahan idiom, makan
terjemahannya menjadi “menyunting naskah”. Dengan demikian
jawaban yang benar pada soal dalam gambar tersebut terletak pada
kolom “a”.
c. Harf
Harf (partikel) memiliki arti hanya ketika berdampingan
dengan kata lain. Harf terbagi menjadi tiga; 1. Harf yang
mendampingi isim, 2. harf yang mendampingi fi’l, 3. dan harf yang
mendampingin ism dan fi’l. Harf yang mendampingi isim biasanya
berupa harf al-Jar (preposisi), harf al-Nida’ (partikel vokatif), dan
nashib (partikel akusatif). Sementara harf yang mendampingi fi’l
adalah partikel akusati dan partikel jazim. Sedangkan harf yang
mendampingi ism dan fi’l biasanya berupa konjungsi (harf al-
‘Athaf), partikel tanya (harf al-Istifham), dan partikel jawab (harf al-
Jawab).
Padanan harf dalam kamus pada beberapa kasus tidak
mencerminkan penggunaan kata tersebut dalam bahasa Arab dengan
padanannya dalam bahasa Indonesia secara lengkap. Hal itu disebab
oleh keberagaman fungsi harf dalam bahasa Arab. Oleh karena itu,
75
penentuan padanan dalam terjemahan harus hati-hati dengan melihat
pada teks, konteks, dan konteksnya.
1.) Analisis soal 1 pada bab Harf
Dalam aplikasi soal nomor 1 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.21 Soal pertama pada level 3
Huruf و adalah partikel konjungsi yang bisa mendampingi ism
dan fi’l yang dalam bahasa Indoesian biasa dipadankan dengan
“dan”.53 Sedangkan kata االستشراقية berarti orentalisme, perihal
ketimuran,54 dan kata االستغرابية berarti oksidentalisme, hal
memandang aneh.55 Terjemahan frase االستشراقية واالستغرابية adalah
53 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 1531. 54 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 101. 55 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 999.
76
“orentalisme dan oksidentalisme”. Jawaban yang benar pada soal
dalam gambar tersebut terletak pada kolom “b”.
2.) Analisis soal 2 pada bab Harf
Dalam aplikasi soal nomor 2 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.22 Soal pertama pada level 3
Huruf ب adalah partikel preposisi yang hanya mendampingi
ism dalam bahasa Indoesian biasa dipadankan dengan di, dengan,
melalui.56 Sedangkan kata يباهى berarti saling berlomba, bersaing,
membanggakan diri,57 dan kata ذلك ism isyarah yang berarti itu, ini.58
Terjemahan klausa يباهي بذلك adalah “dia membanggakan hal itu”.
56Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 288. 57Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 135. 58Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 934.
77
Jawaban yang benar pada soal dalam gambar tersebut terletak pada
kolom “d”.
3.) Analisis soal 3 pada bab Harf
Dalam aplikasi soal nomor 3 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.23 Soal pertama pada level 3
Huruf في adalah partikel preposisi yang bisa mendampingi ism
yang dalam bahasa Indoesian biasa dipadankan dengan dalam, di,
selama.59 Sedangkan kata النهار berarti siang hari.60 Setelah
mengetahui secara leksikal frase في النهار maka peneliti
menerjemahkan menjadi “di siang hari”. Jawaban yang benar pada
soal dalam gambar tersebut terletak pada kolom “a”.
59Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 697. 60Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 1012.
78
4.) Analisis soal 4 pada bab Harf
Dalam aplikasi soal nomor 4 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.24 Soal pertama pada level 3
Huruf أو adalah partikel konjungsi yang bisa mendampingi ism
dan fi’l yang dalam bahasa Indoesian biasa dipadankan dengan
“atau”.61 Sedangkan kata التصحيح berarti pembetulan, koreksian,
perbaikan,62 kata التحسين berarti perbaikan, hal menjadikan lebih
baik,63 dan kata التضعيف berarti pelipat gandaan, pengurangan,
peringanan.64 Terjemahan frase التصحيح أو التحسين أو التضعيف pada
awalnya berbunyi “koreksian atau perbaikan atau pengurangan”,
namun akan berbdeda jika teks ini ditemui dalam teks yang
61Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 272. 62Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî, h. 493. 63Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî, h. 423. 64Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî, h. 502.
79
berkaitan dengan hadis maka akan berbunyi “mengsahihkan atau
menghasankan atau mendhaifkan”. Selanjutnya, pengulangan
konjungsi atau dalam satu frase, klausa, dan kalimat dalam hal yang
masih berkaitan, tidak lumrah dalam bahasa Indonesia, lumrahnya
konjungsi itu diganti dengan koma “,” maka terjemahannya akan
berbunyi “mengshahihkan, menghasankan, atau mendhaifkan”.
Jawaban yang benar pada soal dalam gambar tersebut terletak pada
kolom “c”.
5.) Analisis soal 5 pada bab Harf
Dalam aplikasi soal nomor 5 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.25 Soal pertama pada level 3
Huruf عن adalah partikel preposisi yang bisa mendampingi
ism, padanannya dalam bahasa Indoesian adalah dari, mulai, jauh
80
dari, yang termotifasi oleh, sekita, di, di atas, mengenai, tentang,
berkenaan dengan, untuk, atas nama.65. Selanjutnya verba يتحدث
berarti berbicara, bercerita,66 dan kata كثيرا berarti yang banyak.67
Terjemahan klausa يتحدث عنه كثيرا adalah “dia sering
membicarakannya”, penerjemahan ini menggunakan metode taqdim
ta’khir, di ada terjemahan yang harus dikedepankan dan diakhirkan
untuk memperoleh keterbacaan hasil terjemahan.68 Adapun kata
sering timbul dari terjemahan kata كثيرا yang berarti banyak.
Jawaban yang benar pada soal dalam gambar tersebut terletak pada
kolom “a”.
6.) Analisis soal 6 pada bab Harf
Dalam aplikasi soal nomor 6 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.26 Soal pertama pada level 3
65 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 976. 66 Ibid: h. 242. 67 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 1496. 68 Moh. Syarif Hidayatullah, Seluk Beluk Perjemahan Arab Indonesia Kontemporer,
(Tangerang Selatan: Alkitabah, 2014), h. 54.
81
Huruf ثم adalah partikel konjungsi yang bisa mendampingi ism
dan fi’l yang dalam bahasa Indoesian biasa dipadankan dengan
kemudian, setelah itu, selanjutnya.69 Sedangkan kata سجلوا adalah fi’l
amr menunjukan pada jam’ mudzakkar mukhatab yang dibentuk
dari fi’l madhi يسجل –سجل memiliki arti mencatat dengan resmi,
mendaftar, mendokumentir, merekam, mengesahkan.70 Selanjutnya
kata أسمائكم adalah bentuk jam’ dari kata اسم artinya adalah nama,71
dan disandangkan dengan dhamir كم yang menjukan pada jam’
mudzakkar mukhatab dipadankan dengan kata kalian. Kemudian
kata شاركوا adalah fi’l amr yang dibentuk dari fi’l شارك juga
menunjukan pada jam’ mudzakkar mukhatab artinya adalah
bersekutu dengan.72 Terjemahan klausa سجلوا أسمائكم ثم شاركوا awalnya
adalah “daftarkan nama kalian kemudian bergabunglah”, kemudian
disederhanakan dengan menggunakan metode penerjemahan
bebas73 menjadi “datang dan bergabunglah”, karena memiliki
maksud yang sama dengan terjemahan yang pertama. Jawaban yang
benar pada soal dalam gambar tersebut terletak pada kolom “a”.
69 Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 245. 70 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 612. 71 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab, h.
664. 72 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab, h.
715. 73 Moh. Syarif Hidayatullah, Seluk Beluk Perjemahan Arab Indonesia Kontemporer,
(Tangerang Selatan: Alkitabah, 2014), h. 62.
82
7.) Analisis soal 7 pada bab Harf
Dalam aplikasi soal nomor 7 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.27 Soal pertama pada level 3
Huruf على adalah partikel preposisi yang bisa mendampingi
ism yang dipadankan dengan di atas, pada, dengan.74 Adapun kata
,berarti kesempatan, waktu yang tepat/baik, waktu, masa, jangka حين
zaman, ketika, pada saat,75 dan kata غفلة berarti lupa, lalai,
melupakan, lengah.76 Terjemahan frase على حين غفلة adalah “pada
saat lupa”. Terjemahan tersebut kemudian disederhanakan
74 Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 634. 75 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 810. 76 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 1021.
83
menggunakan strategi hazf77 menjadi “ketika lupa”, di mana
esensinya tetap sama. Jawaban yang benar pada soal dalam gambar
tersebut terletak pada kolom “d”.
8.) Analisis soal 8 pada bab Harf
Dalam aplikasi soal nomor 8 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.28 Soal pertama pada level 3
Huruf على adalah partikel preposisi yang bisa mendampingi
ism yang dipadankan dengan di atas, pada, dengan.78 Sedangkan
kata التعاون berarti tolong menolong, bekerja sama, bergotong
royong,79 dan kata البر berarti ketaatan, kesalehan, kebaikan, belas
77 Moh. Syarif Hidayatullah, Seluk Beluk Perjemahan Arab Indonesia Kontemporer,
(Tangerang Selatan: Alkitabah, 2014), h. 56. 78 Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 634. 79 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 510.
84
kasih, kebenaran.80 Terjemahan frase التعاون على البر adalah “bekerja
sama dalam kebaikan”, partikel على tidak diterjemahkan
sebagaimana dalam kamus, hal disebabkan factor keterbacaan dalam
teks sasaran TSa. Jawaban yang benar pada soal dalam gambar
tersebut terletak pada kolom “c”.
9.) Analisis soal 9 pada bab Harf
Dalam aplikasi soal nomor 9 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.29 Soal pertama pada level 3
Huruf و adalah partikel konjungsi yang bisa mendampingi ism
dan fi’l dipadankan dengan dan.81 Sedangkan kata مع berarti dengan,
80 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 74. 81 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 1531.
85
bersama, beserta,82 sedangkan هـ merupakan dhamir yang
menunjukan mufrad mudzakkar ghaib atau satu orang ketiga laki-
laki, bisanya dipadankan dengan kata ganti “dia/nya”. Selanjutnya
kata أب berarti ayah, orang tua laki-laki83 yang juga disangdangkan
dengan ha’ dhamir. Terjemamhan dari klausa ومعه أبوه adalah “dan
bersamanya ayahnya”, namun terjemahan yang seperti masuk
kategori terjemaha harfiyah dan tidak mudah dipahami, kemudian
disederhanakan menjadi “ayahnya bersamanya” dengan tidak
menerjemahkan partikel و. Jawaban yang benar pada soal dalam
gambar tersebut terletak pada kolom “b”.
10.) Analisis soal 10 pada bab Harf
Dalam aplikasi soal nomor 10 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.30 Soal pertama pada level 3
82 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab, h.
1345. 83 Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 1.
86
Pada teks di atas terdapat tiga partikel yaitu, ال pantikel nafi
yang mendapingi ism artinya adalah tidak, bukan, jangan,84 و, dan ال.
Sedangkan kata شرقية berarti ketimuran, timur, yang dikaikan dengan
timur,85 serta kata غربية yang berarti berkenaan dengan barat/dunia
barat.86 Terjemahan frase ال شرقية وال غربية adalah “tidak condong ke
timur dan tidak condong ke barat”, terjemahan dari partikel-partikel
tersebut diterjemahkan sesuai dengan yang terdapat di kamus.
Jawaban yang benar pada soal dalam gambar tersebut terletak pada
kolom “a”.
d. Tarkib Idhafi
Tarkib Idhafi merupakan susunan yang terdiri dari mudhaf
(unsur pusat [UP]) dan mudhaf ilaih (atribut [Atr]). Tarkib Idhafi
memiliki beberapa makna, yaitu; makna identitas, hubungan
kuantitas, kepemilikan, hubungan yang asalnya adalah hubungan
antara fi’l dan fa’il, hubungan antara fi’l dan maf’ul, dan
pembatasan. Adapun teknik penerjemahannya sebagai berikut:
- Diterjemakan persis seperti BSu tanpa penambangan dan perubahan
apapun.
- Memunculkan makna yang tersimpan antara mudhaf dan mudhaf
ilaih seperti من (dari), في (dalam), ل (untu/milik), dan sebagainya.
84Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia, h. 771. 85Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia, h. 510. 86Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 1346.
87
- Bermakna idiomatik.
- Ditejemahkan terbalik.
1.) Analisis soal 1 pada bab Tarkib Idhafi
Dalam aplikasi soal nomor 1 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.31 Soal pertama pada level 4
Kata استطاع berarti kemampuan, kapabilitas.87 Sedangkan kata
adalah tarkib idhafi استطاع اإلنسان berarti manusia.88 Frase اإلنسان
bermakna kepemilikan yang diterjemahkan sebagaimana TSunya
maka terjemahannya adalah “kemampuan/kapabilitas manusia”,
yakni kemampuan yang dimiliki manusia. Jawaban yang benar pada
soal dalam gambar tersebut terletak pada kolom“b”.
87 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 103. 88 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 43.
88
2.) Analisis soal 2 pada bab Tarkib Idhafi
Dalam aplikasi soal nomor 2 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.32 Soal pertama pada level 4
Kata أعصاب berarti urat saraf, asaba.89 Sedangkan kata إحساس
berarti perasaan, sensasi, kesadaran, syimpati.90 Frase أعصاب اإلحساس
adalah tarkib idhafi yang diterjemahkan secara terbalik dari TSunya,
dalam artian kata yang pertama dalam TSu menjadi kata kedua
dalam TSa maka terjemahannya adalah “Sensitifitas saraf”. Kata
sensitifitas timbul dari kata إحساس yang berarti perasaan, di mana
perasaan itu lebih peka dan sensitif. Jawaban yang benar pada soal
dalam gambar tersebut terletak pada kolom “b”.
89 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 161. 90 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî, h. 43.
89
3.) Analisis soal 3 pada bab Tarkib Idhafi
Dalam aplikasi soal nomor 3 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.33 Soal pertama pada level 4
Kata إذاقة berarti mencoba, mencicipi.91 Sedangkan kata العذاب
berarti siksaan, kesakitan, nyeri sekali, kesedihan mendalam, sakit,
penderitaan.92 Frase إذاقة العذاب adalah tarkib idhafi bermakna
mulanya hubungan antara fi’l dan maf’ul asalnya adalah أذاق العذاب,
kata أذاق adalah fi’l dan العذاب adalah ma’ul. Teknik penerjemahannya
diterjemahkan sebagaimana TSunya maka terjemahannya adalah
“mencicipi siksaan”. Namu, kata mencicipi diksinya kurang pas,
sebab mencicipi identik dengan makanan lantas diganti dengan kata
yang memiliki maksud yang sama, kemudian terjemahannya
91Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî, h. 69. 92Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 614.
90
menjadi “Merasakan Siksaan”. Jawaban yang benar pada soal dalam
gambar tersebut terletak pada kolom “a”.
4.) Analisis soal 4 pada bab Tarkib Idhafi
Dalam aplikasi soal nomor 4 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.34 Soal pertama pada level 4
Kata قوانين berarti hukum, undang-undang, peraturan.93
Sedangkan kata الكون berarti kosmos, alam semesta, dunia.94 Frase
termasuk salah satu tarkib idhafi bermakna identitas, di قوانين الكون
mana kata الكون merupakan identitas dari kata قوانين dan
diterjemahkan sebagaimana TSunya maka terjemahannya adalah
93Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 1426. 94Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 768.
91
“hukum alam”. Jawaban yang benar pada soal dalam gambar
tersebut terletak pada kolom “c”.
5.) Analisis soal 5 pada bab Tarkib Idhafi
Dalam aplikasi soal nomor 5 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.35 Soal pertama pada level 4
Kata شرح berarti menjelaskan, menafsirkan, membuka,
meluaskan, melapangkan.95 Sedangkan kata الصدر berarti dada.96
Frase شرح الصدر adalah tarkib idhafi bermakna mulanya hubungan
antara fi’l dan maf’ul asalnya adalah شرح الصدر di mana kata شرح di
sini verba trasitif tiga huruf, dan kata الصدر awalnya posisinya
sebagai maf’ul. Teknik penerjemahannya diterjemahkan
95Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 707. 96Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 1171.
92
sebagaimana TSunya maka terjemahannya adalah “lapang dada”.
Jawaban yang benar pada soal dalam gambar tersebut terletak pada
kolom “d”.
6.) Analisis soal 6 pada bab Tarkib Idhafi
Dalam aplikasi soal nomor 6 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.36 Soal pertama pada level 4
Kata حرية berarti kemerdekaan, kebebasan,97 kata اختيار berarti
pilihan, seleksi, pemilihan, pengutamaan, prioritas,98 dan kata الحق
berarti kebernaran, kenyataan, benar, betul, tepat.99 Frase حرية اختيار
,adalah tarkib idhafi yang diterjemahkan sebagaimana TSunya الحق
97Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 251. 98Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 53. 99Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 302.
93
dan tarkib idhafi yang kedua memunculkan makna في maka
terjemahannya adalah “kebabasan memilih dalam kebenara”.
Jawaban yang benar pada soal dalam gambar tersebut terletak pada
kolom “d”.
7.) Analisis soal 7 pada bab Tarkib Idhafi
Dalam aplikasi soal nomor 7 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.37 Soal pertama pada level 4
Kata قضايا berarti masalah, perkara, urusan.100 Sedangkan kata
adalah قضايا العصر berarti masa, zaman, era, modern.101 Frase العصر
tarkib idhafi bermakna identitas, di mana العصر menjadi identitas
dari قضايا kemudia diterjemahkan sebagaimana TSunya maka
100Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif:Surabaya), h. 1131. 101Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 1295.
94
terjemahannya adalah “permasalahan kontemporer”, kontemporer
adalah arti lain dari modern. Jawaban yang benar pada soal dalam
gambar tersebut terletak pada kolom “d”.
8.) Analisis soal 8 pada bab Tarkib Idhafi
Dalam aplikasi soal nomor 8 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.38 Soal pertama pada level 4
Kata مجالسة berarti teman duduk, berbincang-bincang.102
Sedangkan kata العلماء berarti yang terpelajar, sarjana, yang
berpengetahuan, ahli ilmu.103 Frase مجالسة العلماء adalah tarkib idhafi
bermakna hubungan antara fi’l dan maf’ul, karena awalnya adalah
Selanjutnya .جالس merupakan maf’ul dari العلماء kata ,جالس العلماء
102Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî, h. 1627. 103Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 967.
95
diterjemahkan sebagaimana TSunya makan terjemahannya adalah
“berbincang-bincang bersama ahli ilmu”, hanya saja terjemahan ini
diperhalus karena melihat unsur estetika, selain itu kata ahli jarang
dipakai dalam bahasa Indonesia jika menyangkut unsur keagamaan,
melainkan yang dipakai adalah bahaya serapannya yakni ulama,
maka terjemahannya berubah menjadi “berinteraksi dengan ulama”.
Jawaban yang benar pada soal dalam gambar tersebut terletak pada
kolom “b”.
9.) Analisis soal 9 pada bab Tarkib Idhafi
Dalam aplikasi soal nomor 9 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.39 Soal pertama pada level 4
96
Kata إماطة berarti menjaukan, menghilangkan.104 Sedangkan
kata األذى berarti menyakiti, merugikan, merusakkan.105 Frase إماطة
adalah tarkib idhafi berkmana hubungan antara fi’l dan maf’ul األذى
sebab awalnya adalah أماطى األذى, kata األذى merupakan maf’ul dari
yang diterjemahkan sebagaimana TSunya maka أماطى
terjemahannya adalah “menghindari hal yang bebahaya”,
terjemahan ini awalnya berupa “menjauhkan hal yang merugikan”
agar lebih mudah dipahami maka redaksinya diganti tapi memiliki
arti yang sama. Jawaban yang benar pada soal dalam gambar
tersebut terletak pada kolom “a”.
10.) Analisis soal 10 pada bab Tarkib Idhafi
Dalam aplikasi soal nomor 10 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.40 Soal pertama pada level 4
104Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 214. 105Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 41.
97
Kata إمكانية berarti kemungkinan.106 Sedangkan kata اللقاء berarti
pertemuan, hal berhadapan.107 Frase إمكانية اللقاء adalah tarkib idhafi
bermakna hubungan antara fi’l dan fa’il yakni awalnya adalah أمكن
Kemudian diterjemahkan .أمكن merupakan fa’il dari اللقاء kata ,اللقاء
sebagaimana TSunya maka terjemahannya adalah “kemungkinan
bertemu”. Jawaban yang benar pada soal dalam gambar tersebut
terletak pada kolom “a”.
e. Tarkib Washfi
Tarkib Washfi merupakan gabungan dua kata atau lebih yang
membentuk pola hubungan man’ut (ism yang disifati; UP) dan na’t
(ism yang bermakna sifat [ajektif; Atr]).
Polanya ada dua:
1. Ism + ism shifat, contoh = مجتمع حديث “Masyarakat (yang)
modern.”
2. Ism + ism + ya’ nisbah, contoh = الفكر السياسي “pemikiran politik.”
Penerjemahannya secara umum hanya perlu menambahkan
yang. Namun, tidak jarang kata yang tidak perlu ditambahkan.
Adapun beberapa cara penerjemahannya sebagai beriku:
a.) Bila na’t-nya lebih dari dua, na’t yang pertama diterjemahkan
seperti biasa, sementara yang kedua diterjemahkan dengan dan.
106Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif: Surabaya), h. 1353. 107Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 1558.
98
Ini berlaku jika kedua na’t merupakan ism shifat, seperti: جيل جديد
.”generasi baru dan modern“ حديث
b.) Bila na’t pertama berupa ism yang ditambahkan ya’ nisbah
dan na’t kedua berupa ism shifat, maka na’t kedua sebaiknya
diterjemahkan dengan yang, seperti: مجتمع إسالمي حديث
“masyarakat Islam yang modern”.
c.) Bila kedua na’t itu berupa nomina yang ditambah ya’ nisbah,
maka penerjemahannya tanpa ada penambahan apapun, baik
yang maupun dan, seperti: مجتمع إسالمي عربي “Masyarakat
Islam Arab”.
d.) Na’t harus diterjemahkan lebih dahulu daripada man’ut, hal
ini jika na’t-nya berupa ism adad (bilangan; numerial),
seperti: الوصايا العشر “sepuluh pesan”, bukan “pesan
kesepuluh”.
1.) Analisis soal 1 pada bab Tarkib Washfi
Dalam aplikasi soal nomor 1 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.41 Soal pertama pada level 5
99
Kata المعروفة adalah na’t berarti yang diketahui, yang dikenal,
yang terkena.108 Sedangkan kata األشخاص berarti orang.109 Frase
,adalah tarkib washfi dengan pola ism + ism shifat األشخاص المعروفة
sementara penerjemahannya tidak perlu menambahkan yang. Hasil
tersejemahan dari na’t dan man’ut tersebut adalah “Orang-orang
terkenal”. Jawaban yang benar pada soal dalam gambar tersebut
terletak pada kolom “c”.
2.) Analisis soal 2 pada bab Tarkib Washfi
Dalam aplikasi soal nomor 2 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.42 Soal pertama pada level 5
108Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 1764. 109Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif:Surabaya), h. 700.
100
Kata الثالثة adalah na’t berarti tiga.110 Sedangkan kata المجالس
bentuk jam’ dari مجلس artinya adalah tempat duduk, tempat
dewan.111 Frase المجالس الثالثة adalah tarkib washfi di mana na’t-nya
berupa ism adad, maka penerjemahannya harus yang pertama. Hasil
tersejemahan dari na’t dan man’ut tersebut adalah “tiga majlis”, kata
majlis merupakan terjemahan dari مجالس yang mana bentuk
tunggalnya sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia. Jawaban yang
benar pada soal dalam gambar tersebut terletak pada kolom “c”.
3.) Analisis soal 3 pada bab Tarkib Idhafi
Dalam aplikasi soal nomor 3 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.43 Soal pertama pada level 5
110 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab, h.
154. 111 Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab, h.
202.
101
Kata التربوية adalah na’t yang berarti mengenai/bersiafat
pendidikan, edukatif.112 Sedangkan kata النصوص bentuk jam’ dari
adalah النصوص التربوية berarti teks, matan, yang tertulis.113 Frase نص
tarkib washfi dengan pola ism + ism + ya’ nisbah, sementara
penerjemahannya tidak perlu menambahkan yang. Hasil
tersejemahan dari na’t dan man’ut tersebut adalah “Teks
pendidikan”. Jawaban yang benar pada soal dalam gambar tersebut
terletak pada kolom “c”.
4.) Analisis soal 4 pada bab Tarkib Idhafi
Dalam aplikasi soal nomor 4 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.44 Soal pertama pada level 5
112Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 454. 113Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî,, h. 1914.
102
Kata المثالي adalah na’t artinya adalah yang dapat dianggap
sebagai contoh, dijadikan teladan.114 Sedangkan kata المعلم
berarti guru, pengajar.115 Frase المعلم المثالي adalah tarkib washfi
dengan pola ism + ism + ya’ nisbah sementara penerjemahannya
tidak perlu menambahkan yang. Hasil tersejemahan dari na’t dan
man’ut tersebut adalah “Guru Teladan”. Jawaban yang benar pada
soal dalam gambar tersebut terletak pada kolom “b”.
5.) Analisis soal 5 pada bab Tarkib Idhafi
Dalam aplikasi soal nomor 5 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.45 Soal pertama pada level 5
114Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif:Surabaya), h. 1309. 115Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab, h.
967.
103
Kata العشر adalah na’t berarti sepuluh.116 Sedangkan kata
artinya adalah wasiat, pesan.117 Frase وصية bentuk jam’ dari الوصايا
,adalah tarkib washfi di mana na’t-nya berupa ism adad الوصايا العشر
maka penerjemahannya harus yang pertama. Hasil tersejemahan dari
na’t dan man’ut tersebut adalah “sepuluh wasiat”. Jawaban yang
benar pada soal dalam gambar tersebut terletak pada kolom “d”.
6.) Analisis soal 6 pada bab Tarkib Idhafi
Dalam aplikasi soal nomor 6 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.46 Soal pertama pada level 5
116Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 623. 117Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif:Surabaya), h. 1563.
104
Kata مكتسب adalah na’t berarti yang diperoleh, didapatka.118
Sedangkan kata أمر berarti perihal, urusan, perhatian, kondisi,
situasi.119 Frase أمر مكتسب adalah tarkib washfi dengan pola ism +
ism shifat, sementara penerjemahannya sebagaimana pada
umumnya yakni menambahkan yang. Hasil tersejemahan dari na’t
dan man’ut tersebut adalah “Sesuatu yang diperoleh”. Jawaban yang
benar pada soal dalam gambar tersebut terletak pada kolom “a”.
7.) Analisis soal 7 pada bab Tarkib Idhafi
Dalam aplikasi soal nomor 7 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.47 Soal pertama pada level 5
118Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 1801. 119Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia (Surabaya:
Halim Jaya, 2006), h. 102.
105
Kata األدبية adalah na’t yang berarti mengenai kesopanan,
tatakrama.120 Sedangkan kata اآلالت bentuk jam’ dari ألة berarti
mesin, instrumen, pesawat, alat, anggota.121 Frase اآلالت األدبية adalah
tarkib washfi dengan pola ism + ism + ya’ nisbah, sementara
penerjemahannya tidak perlu menambahkan yang. Hasil
tersejemahan dari na’t dan man’ut tersebut adalah “alat-alat
tatakram”. Selanjutnya, karena sudah menjadi penerjemahan
idiomatik122 dalam kesusastraan penerjemahannya berubah menjadi
“Perangkat-perangkat sastra”. Jawaban yang benar pada soal dalam
gambar tersebut terletak pada kolom “d”.
8.) Analisis soal 8 pada bab Tarkib Idhafi
Dalam aplikasi soal nomor 8 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.49 Soal pertama pada level 5
120Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif:Surabaya), h. 13. 121Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 197. 122Moh. Syarif Hidayatullah, Seluk Beluk Perjemahan Arab Indonesia Kontemporer,
(Tangerang Selatan: Alkitabah, 2014), h. 63.
106
Kata الحديثية adalah na’t berarti yang baru.123 Sedangkan kata
األعمال berarti amal, perbuatan.124 Frase عمل bentuk jam’ dari األعمال
,adalah tarkib washfi dengan pola ism + ism + ya’ nisbah الحديثية
sementara penerjemahannya ditambahkah yang. Hasil tersejemahan
dari na’t dan man’ut tersebut adalah “amal-amal yang baru”. Tapi
yang dimaksud dalam teks tersbut bukanlah demikian, dan harus
menyesuaikan dengan konteks, karena teks tersebut terdapat dalam
teks keagamaan maka penerjemahannya berubah menjadi
“pekerjaan yang berdasarkan Hadis”. Jawaban yang benar pada soal
dalam gambar tersebut terletak pada kolom “d”.
9.) Analisis soal 9 pada bab Tarkib Idhafi
Dalam aplikasi soal nomor 9 tergambar sebagai
berikut:
Gambar 4.50 Soal pertama pada level 5
123Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif:Surabaya), h. 242. 124Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 163.
107
Kata الواجبات adalah na’t berarti yang wajib, tak dapat
dielakkan, yang cukup, tetap, sesuai.125 Sedangkan kata التنبيهات
berarti pergerakan, perangsangan/stimulasi, peringatan, hal
membangunkan, pembangunan (dari tidur), pengawasan,
perhatian.126 Frase التنبيهات الواجبات adalah tarkib washfi dengan pola
ism + ism shifat, sementara penerjemahannya tidak perlu
menambahkan yang. Hasil tersejemahan dari na’t dan man’ut
tersebut adalah “peringan yang tak dapat dielakkan”, karena bahasa
yang seperti tidak dipakai dalam konteks intruksi, makan diganti
menjadi “Peringatan keras”. Jawaban yang benar pada soal dalam
gambar tersebut terletak pada kolom “d”.
2. Perancangan Aplikasi
Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi Perancangan sistem dapat dirancang
dalam bentuk bagan alur sistem (system flowchart), yang merupakan alat
bentuk grafik yang dapat digunakan untuk menunjukan urutan-urutan
proses dari sistem (Syifaun Nafisah, 2003 : 2).
Konsep Merancang Multimedia merupakan aplikasi multimedia
yang akan dibuat. Untuk dapat merancang konsep dalam membuat aplikasi
125Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), cet. Ke-9, h. 1991. 126Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab
(Pustaka Progressif:Surabaya), h. 700.
108
multimedia dibutuhkan kreatifitas. Kreatifitas adalah kemampuan untuk
menyajikan gagasan atau ide baru. Sedangkan inovasi merupakan aplikasi
dari gagasan atau ide baru tersebut. Untuk menciptakan ide yang orisinil
tidaklah mudah, maka dapat digunakan beberapa teknik untuk menciptakan
ide, yaitu penyesuaian (adaptasi), Multimedia yang telah ada dianggap
belum sesuai dengan lingkungan yang dituju.
Setiap Aplikasi memiliki satu skenario. Untuk menjalankan skenario
tersebut dibutuhkan suatu prosedur. Penulis membuat rancangan prosedur
awal dalam proses menjalankan aplikasi dalam bentuk diagram alir
(flowchart). Flowchart adalah adalah suatu bagan dengan simbol-simbol
tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan
hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu
program. Bagan ini menjelaskan prosedur - prosedur yang ada di dalam
sistem termasuk arus data yaitu sebagai berikut:
109
Gambar 4.2 Diagram proses kerja aplikasi
Pada gambar di atas merupakan flowchart yang
menggambarkan sistem proses kerja dalam menjalankan aplikasi.
Keterangan gambar flowchart diatas adalah sebagai berikut:
a) Pada saat pengguna memilih menu utama maka sistem
akan menampilkan aplikasi pada tampilan utama yang
terdiri 3 tombol yaitu tombol bermain, pengaturan, dan
bantuan. Selain itu juga tombol pengaturan memiliki 3
anak tombol dan tombol bantuan memiliki 2 anak tombol.
b) Pada saat pengguna memilih tombol bermain maka sistem
akan menjalankan aplikasi pada tampilan menu level.
c) Pada saat pengguna memilih salah satu level maka sistem
akan menjalankan aplikasi pada tampilan soal berupa
pilihan ganda.
d) Pada saat pengguna selesai menjawab soal maka sistem
akan menjalankan aplikasi pada tampilan skor atau nilai.
e) Pada saat pengguna berada pada tampilan skor atau nilai,
terdapat 3 tombol diantaranya tombol home (menu utama),
tombol mengulangi, dan tombol next level.
Berikut ini merupakan flowchart yang menggambarkan sistem
proses kerja pada soal yaitu seperti pada gambar berikut:
110
Gambar 4.3 Flowchart soal
Pada flowchart soal ditampilkan aliran data pada menu level. Saat
pengguna menjalankan level 1, maka program akan menampilkan 10 soal
pilihan ganda. Kemudian jika pengguna melanjutkan memilih level 2, maka
akan tampil 5 soal pilihan ganda begitupun seterusnya. Setelah pengguna
menjawab soal, maka sistem secara otomatis akan menilai sesuai kode
bahasa program yang sudah dibuat.
A. Teknik atau Cara Kerja Penilaian atau skor
Pada sub bab ini penulis akan mejelaskan bagaimana aplikasi Kuis
Tarjamah menilai atau memberikan skor, sehingga pengguna dapat
mengetahui atau melihat hasih setelah mereka menjawab terjemahan soal.
Penskoran terhadap pekerjaan peserta tes untuk menghasilkan skor dilakukan
111
segera setelah tes selesai diselenggarakan. Semakin cepat penskoran
dilakukan, semakin baik bagi banyak pihak yang berkepentingan dalam
penyelenggaraan tes, tidak hanya peserta tes, melainkan juga pihak-pihak
lain termasuk pengajar, lembaga penyelenggara, orang tua pembelajar, dan
pihak lainnya.127
Ada beberapa jenis penilaian berdasarkan jenis soal dari berbagai
sumber referensi. Pada kali ini penulis ingin menerapkan jenis penilaian
bedasarkan buku Pengembangan Evaluasi dan Tes Bahasa Arab karya Moh.
Mastna. Kunci jawaban atau kunci skoring dibuat mula-mula menentukan
letak jawaban yang benar. Dalam menentukan angka (skor) dalam jenis soal
true or false dapat menggunakan 2 cara, yaitu; dengan tanpa hukuman
(denda) atau dengan menggunakan hukuman.
a. Tanpa hukuman
Pemberian skor dengan cara ini menjadikan jumlah jawaban testee
yang cocok dengan kunci jawaban sebagai skor peserta.
Rumus: S=R
Singkatan dari:
S = Score
R =Right (jumlah jawaban yang benar)
127Moh. Mastna, Pengembangan Evaluasi dan Tes Bahasa Arab, (Tangerang: Alkitabah,
2012), h. 210.
112
b. Dengan hukuman atau di sebut dengan rumus tebakan (guessing
formula)
Rumus dengan hukuman digunakan berdasarkan pertimbangan diduga
adanya unsur tebakan yang kuat.
1) Rumus pertama dengan minus
S = R-W
Singkatan dari:
S = Score
R = Right (jumlah jawaban yang benar)
W = Wrong (jumlah jawaban yang salah)
Contoh:
- Jumlah soal : 10 buah.
- Jawaban betul : 8 buah.
- Jawaban salah : 2 buah.
- Skornya adalah : 8 - 2 = 6
2) Rumus kedua
S + T – 2W
Singkatan dari:
S = Score
R = Right (jumlah jawaban yang benar)
W = Wrong (jumlah jawaban yang salah)
Contoh:
- Jumlah soal : 10 buah.
- Jawaban salah : 2 buah.
113
- Skornya adalah :10 – (2 x 2)
10 – 4 = 6
Selain jenis soal true or false, penulis juga menerapkan jenis soal
pilihan ganda. Dengan tes bentuk pilihan ganda, peserta diminta untuk
memilih dengan menyentuh tombol pada soal dalam aplikasi. Dalam
hal menentukan kunci jawaban untuk jenis soal ini hampir sama
dengan jenil soal true or false yang memiliki 2 cara penilaian yakni
dengan hukuman dan tanpa hukuman.128
a) Dengan hukuman
S = R - W
(n-1)
Singkatan dari:
S = Score
R = Right (jumlah jawaban yang benar)
W = Wrong (jumlah jawaban yang salah)
Contoh:
- Jumlah soal : 10 buah.
- Jawaban salah : 8 buah.
- Skornya adalah : 2 buah.
- Banyaknya pilihan : 3 buah.
- Maka skornya adalah :8 – 2/(3-1)
= 8 - 2/2
= 8 - 1
= 7
128Moh. Mastna, Pengembangan Evaluasi dan Tes Bahasa Arab, (Tangerang: Alkitabah,
2012), h. 212.
114
Skor pada aplikasi penulis sudah menetapkan dalam setiap level
apabila pengguna telah menjawab seluruh soal dan benar maka akan
menghasilkan nilai 100. Berapapun soal yang di berikan pada setiap
level baik 5 ataupun 10 maka skor yang ditetapkan oleh penulis yaitu
100. Berikut gambar penilaian berdasarkan jumlah soal yang
diberikan:
Jumlah
soal
Jawaban
benar Hasil Skor/Nilai
20 19 95
15 14 93,3
3 2 66,6
Pada gambar tersebut penulis menggunakan ilmu matematika
perkalian dan pembagian. Contoh pada gambar nomer 1 dapat dilihat
bahwa jumlah soal yang diberikan ada 10 dan yang benar adalah 8
maka dalam sistem kerja penilaian pada aplikasi tersebut adalah
jumlah jawaban benar 8 x 100 kemudian hasilnya akan dibagi dengan
jumlah soal 10 yang berarti 800 : 10 yaitu 80.
Pada tampilan hasil skor atau penilaian, peneliti juga memberikan
indikasi terhadap skor yang dihasilkan penerjemah berupa bintang
yang berjumlah 5. Dimana bintang tersebut mengindikasikan kualitas
terjemahan peserta atau penerjemah. Berikut gambar bintang
berdasarkan skor nilai:
115
Jumlah bintang Skor/nilai
20
40
60
80
100
Pada gambar di atas menunjukan bahwa pada tampilan skor dalam
aplikasi Kuis Tarjamah, bintang akan muncul berdasarkan skor nilai yang
sudah di tentukan oleh peneliti. Dengan indikasi bintang tersebut peserta
akan mendapatkan pengalaman yang menarik dan menynangkan dalam
belajar.
3. Implementasi dan Pengujian Aplikasi
Desain yang telah dirancang kemudian ditranslasikan kedalam kode
melalui event - event untuk mengimplementasikan logika program. Proses
implementasi ini dilakukan pada perangkat lunak pengembangan. Proses
pengujian perangkat lunak dilukakan untuk memastikan bahwa perangkat
lunak yang dikembangakan sudah berjalan dengan semestinya. Berikut
tampilan aplikasi yang sudah di uji:
116
Gambar 5.0 Tampilan Utama
Gambar 5.1 Tampilan Levelisasi
Gambar 5.2 Tampilan skor
117
a. Kebutuhan Sistem
Pada pembuatan aplikasi Kuis Tarjamah ini peneliti
menyediakan multiplatform yang memungkinkan aplikasi yang
dibangun dapat dijalankan berbagai macam platform seperti
windows, Android, IOS. Untuk windows dibutuhkan versi windows
tujuh ke atas. Untuk Android dibutuhkan minimum versi 4.0.4
(Jellybean) dan membutuhkan RAM minimum 1 GB. Sedangkan
IOS dibutuhkan minimum versi IOS 6 ke atas.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam mengembangkan
aplikasi Kuis Tarjamah berbasis Android, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
proses pembuatan kuis tarjamah tidak instan, harus melewati tahap demi tahap
mulai dari analisis data, perencanaan aplikasi, pembuatan desain background serta
tombol, dan pengujian aplikasi agar bekerja secara sempurna. Dengan adanya Kuis
Tarjamah berbasis Android ini dapat mempermudah para pengguna untuk belajar
bahasa arab dan terjemahan dengan instan. Pengguna juga dapat melatih
kemampuan menerjemah bahasa Arab ke bahasa Indonesia. Aplikasi kuis Tarjamah
dilengkapi dengan fitur penilaian atau skor dalam latihan soal sehingga dapat
menjadi acuan seberapa mahir mereka dalam menerjemahkan soal.
Peneliti memberikan saran bahwa aplikasi Kuis tarjamah dapat
dikembangkan dan ditambah lagi soal pada setiap levelnya, sehingga dapat
memperkaya soal yang terdapat pada aplikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Warson Munawwir, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-Arab,
Pustaka Progressif: Surabaya
Al Farisi, M. Zaka, Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesia, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011.
Ali, Kamus Mutarjim: Aplikasi Kamus Arab-Indonesia Berbasis Android, Skripsi
S1 Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013.
Arif, Akbarul, Live Coding, 9 Aplikasi Buatan Sendiri, Yogyakarta: Andi Publisher.
2012.
Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Mudlor, Qômûs Krapyak al-‘Asrî ‘Arabî-Indonîsî, Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998.
Bramono, Nurdin, Kompetensi Penerjemahan (Penerjemah Sebagai Bentuk
Wirausaha), (Jombang: 2012), h. 4. Dari http://journal.unipdu.ac.id/index.
php/seminas/article/download/151/98.pdf.
Budiman, Dimas Prasiyo, Penerapan Virtual Reality Sebagai Navigasi Gedung
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berbasis Web, Skripsi S1 Fakultas Sain dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2014.
Constanza Gerding Salas, Teaching Translation Problems and Solution, a
Translation Journal Volume 4, No. 3 Juli 2000.
Dominikus, Juju & MataMaya Studio, Kumpulan Aplikasi Windows Mobile,
Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009.
Eka, Yulius, Buku Pintar Pemrograman C#, Yogyakarta: Mediakom, 2014.
Enterprise, Jubilee, Belajar Sendiri Visual C# dan C++ untuk Pemula, Jakarta: PT
Elex Media Komputindo, 2016.
Convelo, Cevilla, dkk. Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: Universitas
Indonesia, 1993.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM,
1987.
Hidayat, Arief, Rancang Bangun Sistem Kuis Online Adaptif sebagai Ekstensi
Content Management System, Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang,
2011.
Hidayatullah, Moch. Syarif, Cakrawala Linguitik Arab, Tangerang: Alkitabah,
2012.
Hidayatullah, Moch. Syarif, Tarjim Al-An, Tangerang: Dikara, 2011.
Hidayatullah, Moch. Syarif, Tadribat Tarjamah, Tangerang: Alkitabah, 2012.
Hoed, Benny Hoedoro, Penerjemahan dan kebudayaan, Jakarta: Pustaka Jaya,
2006.
Kasman, Akhmad Dharma, Trik Kolaborasi Android dengan PHP dan MySQL,
Yogyakarta: Lokomedia, 2016.
Kamalie, Saifullah, Kiat-Kiat Penerjemahan Bahasa Arab, Jakarta: Kesaintblank,
2004.
Kridalaksana, Harimurti, Fungsi dan Sikap Bahasa, Flores: Nusa lndah, 1982
Kushartanti, Langkah Awal Memahami Linguistik, Jakarta: Gramedia, 2005.
Machali, Rochayah, Pedoman Bagi Penerjemah, Jakarta: PT Grasindo 2000.
Ma’luf, Louis, Al-Munjid Fi Al-Lughah Wa Al-A’lam, (Beurit: Dar Al-Masyriq,
2005.
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara,
1999.
Mastna, Moh. Pengembangan Evaluasi dan Tes Bahasa Arab, Tangerang:
Alkitabah, 2012.
Moleong, J. Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002.
Mufid, Nur, Buku Pintar Menerjemah Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka
Progressif, 2007.
Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan; Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2010.
Miratussolihah, Pembuatan Aplikasi Tour Leader Berbasis Smartphone Android,
Skripsi S1 Fakultas Sain dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Jakarta,
2013.
Munir Baalbaki, Rohi Baalbaki, Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia, Surabaya:
Halim Jaya, 2006
Norlaila, Mampu Menerjemahkan: Teori Terjemahan Arab- Indonesia,
Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2010.
Oktiana, Gian Dwi, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android,
Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2015.
Raharjo, Budi, Mudah Belajar C# (Pemrorgaman C# & Visual C#), Bandung:
Informatika, 2015.
Rasul, Juharis & Hamid, Abdul Teknologi Informasi & Komunikasi untuk SMA
Kelas X, Jakarta:Yudhistira, 2002.
Roedavan, Rickman, Unity Tutorial Game Engine, Bandung: Informatika, 2014.
Sayogie, Frans, Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia
(Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
2008.
Salim, Peter dan Salim, Yenny, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta:
Modern English, 1991.
Satyaputra dan Aritonang, Beginning Android Programming with ADT Budle
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2014.
Syihabbuddin, Penerjemahan Arab Indonesia: Teori dan Praktek, Bandung:
Humaniora, 2005.
Suprianto dan Agustina, Pemrograman Aplikasi Android, Yogyakarta: MediaKom,
2012.
Sutopo, H. B., Metodelogi Peneitian Kualitatif, Surakarta: UNS, 2006.
Warsito, Hermawan, Pengantar Metodelogi Penelitian, buku panduan Mahasiswa,
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993.
Munawwir, Achmad Warson, Muhammad Fairuz Al Munawwir Edisi Indonesia-
Arab, Pustaka Progressif:Surabaya,
Widoyoko, Eko Putro, Evaluasi Program Pembelajar; Panduan Praktis Bagi
Pendidik dan Calon Pendidik, Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Yamin, Martinis, Strategi Pembelajaran Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada
Press, 2004.
Zamrony P. Juhara, Panduan Lengkap Pemrograman, Yogyakarta: PT. CV Andi
Offset, 2016.
LAMPIRAN
Fi’l Mazid
No Terjemahan Teks Asli
1 Judul itu menarik جيتذب املوضوع
2 Kehormatan itu tercemar احلرمات تنتهك
3 Saya menyadari pentingnya penciptaan ini أمهية هذا اخللق أدركت
4 Bulan itu bersinar القمر ينور
5 Bersiaplah menyimak ayat ini هلذه اآلية تستعدأن
6 Dua teman berjabat tangan الصديقان يصافح
7 Penyelidik memeriksa شاملفت شيفت
8 Hakim itu memutuskan احلاكم يقضي
9 Mereka tidak satu suara بكلمة واحدة يتفوهوافلم
10 Kamu melanggar sesuatu yang diharamkan احلرام تقاوم
Isim jama’
No Terjemahan Teks Asli
1 Tragedi-tragedi yang menyedihkan احلزينة احلوادث
2 Ringkasan Kata-kata كلمال جوامع
3 Supir mobil سياراتالق ائس
4 Pembersihan Jiwa سو النفتزكية
5 Lentera Kehidupan احلياة مصابيح
6 Imam Ahli Hadis الـمحدثنيإمام
7 Pidato Para Penceramah بطاا اخل مكال
8 Mengoreksi yang Salah األخبطا تصحيح
9 Pakaian Perempuan النسا أردية
10 Menyunting Naskah طخبطوااتامل قيقحت
Harf
No Terjemahan Teks Asli
1 Orentalisme dan Oksidentalisme االستغرابيةو االستشراقية
2 Dia membanggakan hal itu ذلكبيااهى
3 Di siang hari النهار يف
4 Menshahihkan, menghasankan, atau mendhaifkan أوالتحسني أوالتصحيح التضعيف
5 Dia sering membicarakannya ه كثرياعنيتحدث
6 Datang dan bergabunglah شاركوا مثسجلوا أمسائكم
7 Ketika lupa غفلة على حني
8 Bekerja sama dalam kebaikan الرب علىالتعاون
9 Ayahnya bersamanya ه أبوهومع
10 Tidak condong ke Timur dan tidak condong ke
Barat غربية والشرقية ال
Tarkib Idhafi
No Terjemahan Teks Asli
1 Kapabilitas Manusia استبطاع اإلنسان
2 Sensitifitas saraf أعصاب اإلحساس
3 Merasakan siksaan إذاقة العذاب
4 Hukum Alam الكونقوانني
5 Lapang dada شرح الصدر
6 Kebebasan memilih dalam kebenaran حرية اختيار احلق
7 Permasalahan Kontemporer قضااي العصر
8 Berinteraksi dengan ulama جمالسة العلما
9 Menghindari hal yang berbahaya إمااة األذى
10 Kemungkinan bertemu إمكانية اللقا
Tarkib Washfi
No Terjemahan Teks Asli
1 Orang-orang Terkenal األشطخاص املعروفة
2 Tiga majlis اجملالس الثالثة
3 Teks Pendidikan النصوص الرتبوية
4 Guru Teladan املعلم املثايل
5 Sepuluh Wasiat الوصااي العشر
6 Tanah Suci املشاعر احلرمية
7 Sesuatu yang diperoleh أمر مكتسب
8 Perangkat-perangkat Sastra اآلالت األدبية
9 Pekerjaan yang berdasarkan Hadis األعمال احلديثية
10 Peringatan keras التنايهات الواجاات
Fi’l Jumlah ismiyyah
No Terjemahan Teks Asli
1 Islam dasar kehidupan اإلسالم أساس احلياة
2 Orang-orang saling bertanya الناس يتسا لون
3 Berbuat baik serta tolong menolong adalah karakter
orang mukmin الرب والتعاون من اايعة املؤمن
4 Sededikit dan banyaknya rizki merupakan rahmat قلة الرزق وزايدته رمحة ابملؤمن
5 Islam anti teroris dan terorisme اإلسالم ضد اإلرهابني واإلرهابية
6 Manusia berlatih bahasa sejak ribuan tahun اإلنسان مارس اللغة منذ آالف السنني
7 Nikmat Allah telah ada sejak manusia lahir نعم هللا تساق مولد اإلنسان
8 Alam diciptakan untuk kita الكون كله مسطخر لنا
9 Putus asa tak pernah hinggap dihati orang mukmin اليأس ال يتبطرق إىل قلب املؤمن
10 Peerbuatan orang yang riya tidak akan diterima oleh Allah
أفعال املرائي ال يقالها هللا
Fi’l Jumlah Fi’liyyah lazim
No Terjemahan Teks Asli
1 Nilai kemanusiaan hancur الاشريةهتلك
2 Makna hakiki kesabaran telah hilang لقد ضاع املعىن احلقيقي للصرب
3 Buku ini telah selesai di koreksi قد مت تاييض هذا الكتاب
4 Kehidupan menjadi sempit وضاقت احلياة
5 Fase umurnya telah terlewat قد مرت فرتة من عمره
6 Jantung pasien itu telah berhenti توقف قلب املريض
7 Menerjemahkan teks asing itu sulit يصعب ترمجة النص األجنيب
8 Ia telah muncul pada masa kegemilangan ilmu فقد ظهر يف فرتة ازدهار علمي
9 Istrinya tersakiti أتملت زوجته
10 Allah mencukupi usahanya فاكتفي هللا هبمه
Fi’l Muta’addi
No Terjemahan Teks Asli
1 Ketua memutuskan undang-undang قرر الرئيس القانون
2 Agama ini menyeru kebaikan حث هذا الدين الرب
3 Dia menyelamatkan anaknya وأجنى الولد
4 Petugas memadamkan lampu أافأ املوظف النور
5 Ayah membagikan warisannya األب تركتهوزع
6 Raja mengutus satuan pasukan وأرسل امللك السرية
7 Anak perempuan itu menenangkan ibunya وأسكنت الانت أمها
8 Pencuri itu menjatuhkan barang curiannya أسقط السارق هناه
9 Insinyur itu menilai baik kepada tetangganya عدل املهندس جاره
10 Khatib menyampaikan khutbahnya ألقى اخلبطيب خبطاته
Taqdim dan Ta’khir
No Terjemahan Teks Asli
1 Kepada Kami-lah mereka kembali, kemudian Kami-lah menghisab mereka.
إن إلينا إايهبم مث إن علينا حساهبم
2 Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan)
هنوإذا ابتلى إبراهيم ربه بكلمات فأمت
3 Tidak ada seorangpun yang setara dengan dia ومل يكن له كفوا أحد
4 Teman-teman saya hanya mereka yang tulus ليس ىل إال املطخلصني أصدقا
5 Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu
أحل لكم ليلة الصيام الرفث إىل نسائكم
6 Ada yang mendukung dan ada yang menolak منا من يؤيدك ومن يرفضك
7 Bagimu agamamu dan bagiku agamaku لكم دينكم ويل دين
8 Berperang diwajibkan atas kamu, padahal berperang adalah hal yang kamu benci
كتب عليكم القتال وهو كره لكم
9 Ada yang munafik dan ada yang mengikutimu منهم من ينافقك ومن خيونك
10 Mencaci kedua orang tua termasuk dosa besar من الكاائر شتم الرجل والديه
Mabni Ma’lum
No Terjemahan Teks Asli
1 Dia disaingi temannya ينافسه صديقه
2 Dia dililit hutang غلاه الدين
3 Dia tertidur قد يغلاه النوم
4 Dia di datangi Rasulullah جائه رسول هللا
5 Dia dipakaikan suaminya ألاسها زوجها
6 Pertandingannya dikelompokkan شيعه منافسه
7 Dia dimanfaatkan istrinya عافته زوجته
8 Dia dinilai jujur saudaranya صدقه أخوه
9 Diriwayatkan oleh Bukhari أخربه الاطخاري
10 Dia dimuliakan oleh tetangganya أكرمه جاره
Taukid
No Terjemahan Teks Asli
1 Laki-laki itu sendiri الرجل نفسه
2 Semua umat muslim املسلمون مجيعهم
3 Mayoritas orang barat secara umum الغربيون عامتهم
4 Fatimah sendiri فاامة عينها
5 Prof. Nabila sendiri أستاذة نايلة ذاهتا
6 Ayah ahmad sendiri أب أمحد نفسه
7 Orang Cina الصينيون عامتهم
8 Semua Agen مجيعهم وكال ال
9 Semua Ahli Hadis احملدثون كلهم
10 Aisyah sendiri ذاهتاعائشة
Na’tul Jumlah
No Terjemahan Teks Asli
1 Zat yang menghidupkan من الذى حيىي
2 Laki-laki yang menyelinap رجل يدس
3 Hari-hari yang berputar تدوراألايم الىت
4 Aisyah yang bangun tidur عائشة اليت استيقظت
5 Dalam tujum jam siaga ىف ساع ساعات تناه
6 Seseorang yang akan menyembelih يف الذى سيذبح
7 Ikan-ikan yang tak makan / puasa أمساك تصوم
8 Tentang setiap sesuatu yang terjadi عن كل ما حيدث
9 Orang yang tidak memiliki apa-apa من الذى ال ميلك
10 Suap yang merajalela تشعرشوة
Jumailah (Klausa)
No Terjemahan Teks Asli
1 Aku percaya bahwa Dia memiliki surga أمنت أن له اجلنة
2 Saya mendengar bahwa dia berkata مسعت أنه يقول
3 Aku bersumpah untuk tidak meminum khamer أحلف أن ال أشرب اخلمر
4 Dia mampu untuk memberi أن يعبطىيستبطيع
5 Perutnya memerintahkan agar berhenti أيمر معدته أن تتوقف
6 Dia benar-benar ingin agar kau tidak menyerah قد أراد أال ختضع
7 Dia memohon untuk menghentikan matahari يستديع أن يوقف الشمس
8 Kau ingin melakukan hal yang diharamkan Allah ترتكب ما حرم هللاأردت أن
9 Ingat bahwa tidak ada Tuhan selain Allah واعلم أنه ال إله إال هللا
10 Dia meminta agar kau membantunya يبطلب أن تستعينه
Isim Maushul dan Min Bayaniyah
No Terjemahan Teks Asli
1 Saya lihat buku-buku dan majalah yang ada di perpustakaan
ما ىف املكتاة من الكتب واجملالت
من املفاسد ما ليس ىف اخلمر 2
3 Orang-orang yang bergabung pada konferensi terdiri dari para pebisnis yang ikut seminar
جارالتالذين اشرتكوا ىف املؤمتر من
4 Para dosen di aula perkuliahan من املدرسنيمن ىف قاعة احملاضرة
5 Karena kebenaran yang dipertaruhkan ما كان من أاثر وأصدا
من مواقف اجلهاد ما هو مشهور 6
ملا اختلفت فيه من احلق 7
8 Pakaian dan perlengkapan yang ada pada korban
ما على القتيل من مالبس وأدوات
9 Karena ada manfaat fikih yang ada di dalamnya ملا فيه من الفوائد الفقهية
ما هلا من هذه املكانة 10
Jumlah Syarthiyyah
No Terjemahan Teks Asli
1 Jika kau berada dalam suatu bidang, maka tekunilah
إذا كنت ىف شيئ فكن فيه
2 0rang yang melakukan kejahatan seberat Zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya
ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره
3 Jika aku sakit, maka Dia akan menyembuhkanku
وإذا مرضت فهو يشفني
4 Ketika dia menghadap, di sanalah wajah Allah
حيثما يوجهه فثم وجه هللا
5 Jika kau bertekad maka bertawakalah kepada Allah
على هللاعزمت فتوكل إذا
6 Jika kau percayakan kepadanya harta yang banyak, dia tidak akan mengembalikannya kepadamu
إن أتمنه بقنبطار ال يؤده إليكو
7 Jika kau menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu
مكإن تنصروا هللا ينصركم ويثات أقدام
8 Orang yang mendengarkan gosip maka akan kehilangan teman
من يستمع إىل النميمة يفقد أصدقائه
9 Orang yang memberi pertolongan dengan pertolongan yang baik, niscaya dia akan memperoleh bagian dari (pahala)nya
ومن يشفع شفاعة حسنة يكن له نصيب منها
10 Orang yang bersedekah, maka rezekinya akan bertambah
من يتصدق يزدد رزقه
Jumlah Mu’taridhah
No Terjemahan Teks Asli
1 Maksimal - على األكثر-
2 Dia seorang pembunuh – أو هو قاتل–
3 Ini adalah salah satu ungkapan Nabi – وهي من إحدى تعاريات النيب-
4 Atau dia datang melalui jalan yang lain – أو جا من ارق أخرى-
5 Kemudian dia bertobat di akhir hidupnya – مث اتب ىف أخري حياته-
6 Kau termasuk diantara mereka – وأنت من بينهم–
7 Celaka kamu – ويلك–
8 Atau sepertinya itu dia – أو كأنه هو–
9 Baik atau buruk – خريا كان أو شرا–
10 Karena jabatan, harta, atau perempuan - ابجلاه أو املال أو ابملرأة -