Post on 07-Jul-2018
8/18/2019 Pembenihan Ikan Lele Pada Lahan Sempit
1/7
PEMBENIHAN
IKAN
LELE
PADA
LAHAN
SEMPIT'F)
Oleh:
Drs. Sugiharto,
M.Si
**)
1.
PENDAHULUAN
Lele
merupakan
jenis
ikan konsumsi
air
tawar
dengan
tubuh memanjang
dan
kulit
licin.
Di
Indonesia
ikan
lele
mempunyai
beberapa
nama daerah,
antara
lain:
ikan
kalang
(Padang),
iknn maut
(Gayo,
Aceh),
iknn
pintet
(Kalimantan
Selatan),
iknn
keling
(Makasar),
ikarc
cepi
(Bugis'5,
ikan
lele
atavlindi
{wa
Tengah).
Ikan
lele
tidak
pernah ditemukan
di ak
payau
atau
air asin.
Habitatnya
di sungai
dengan
arus
air
lambat,
rawa, telaga,
waduk,
sawah tergenang
air.
Ikan
lele
bersifat
noctura,
yakni
aktif
mencari
pakan
pada
malam
hari atau
gelap.
Pada
siang
hari,
ikan
lele
biasanya
berdiam
diri
dan
berlindung
di
tempat-tempat gelap
atau
teduh.
Di
alam
ikan
lele
memijah
pada
awal
musim
penghujan-
Budidaya
ikan
termasuk
ikan
lele, usaha
pembenihan
melalui
pemijahan
merupakan
salah
satu
pendukung
usaha
budidaya
ikan
lele. Pemijahan
dapat
dilakukan
secara
alami
serta
buatan.
Pemiiahan
alami
merupakan
pemijahan yang
dilakukan
tanpa adanya
hormon
pemicu
reproduksi,
induk ikan
akan
miiah
iika
sudah
benar-benar
matang
gonad,
namun
benih
yang
dihasilkan
kurang
maksimal.
Pemijahan
buatan yakni
dengan
penggunaan
hormon
pernicu
reproduksi
terhadap
induk
ikan yang siap
mijah.
Penggunaan
hormon ditujukan
pada
induk
ikan yang
siap
mijah ruunun
karena suatu hal,
misal
lingkungan
yang
kurang
mendukung,
cuaca yang
tidak
menentu
serta
adanya
kebutuhan
benih
ymrgmendesak
dan
jumlah
yang banyak.
Pemijahan
juga
dapat dilakukan
secara
massal
dalam
jumlah
yang
banyak
karena
untuk
memenuhi
kebutuhan
budidaya
skala besar.
Pembenihan
pada
skala kecil dapat
dilakukan
sebagai
usaha
sampingan
atau karena
lokasi budidaya
yang
terbatas
dan
sempif
kadang
usaha
ini
dikenal
sebagai
usaha rumah
tangga
(BackYnrd). Usaha
pemijahan
ikan
lele
skala
rumah
tangga
dapat dilakukan
hanya
melibatkan
anggota
keluarga
pada
wadah yang
terbatas,
misal kolam
terpal atau
tempat
yang kecil.
Usaha
pemijahan
skala rumah
tangga
ini
dapat
sebagai salah
satu
sumber pendapat
keluarga.
LANGKAH.LANGKAH
PEMBENIHAN
IKAN
LELE
Pada
pembenihan
ikan
lele yang
perlu diperhatikan
ada
beberapa
hal.
Untuk
mempersiapkan
pernbenihan
ikan
lele pengetahuan
tentang
ikan
sangat
penting
untuk dipelajari
dan
dikenali
guna menghasilkan
benih
ikan
dengan
+)
Materi
Penyuluhan di
desa Candiwulan,
Kec.
Mandiraja,
Banjarnegat1tanggal3
Juni
2015
t*)
Dosen tetap
Fak.
Biologi Unsoed
Purwokerto
8/18/2019 Pembenihan Ikan Lele Pada Lahan Sempit
2/7
kualitas
(mutu)
dan
kuantitas
(iumiah) yang dapat memenuhi
kebutuhan
konsumen
atau pasar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara
lain :
1. Penyiapan
Induk
Lele
Menyiapkan Induk Lele
A.
Pemilihan
Induk
a. Ciri-ciri
induk lele
jantan:
-
Kepala induk ikan lele
jantan
lebih kecil daripada induk ikan lele betina.
-
Warna kulit bagian
dada
lebih
gelap
bila dibanding induk ikan
lele betina.
-
Lubang
urogenital/anus terdapat papilla
(kelamin) agak
menonjol,
memanjang
ke
arah belakang,
terletak di
belakang
anus,
dan
warna
kemerahan.
-
Gerakannya lincah,
tulang
kepala pendek dan agak gepeng
(depress).
-
Peruturya lebih langsing
dan
kenyal
bila dibanding
induk
ikan
lele betina.
-
Bila bagian perut
diurut/stripping
secara
manual
dari
perut ke arah
ekor
akan
mengeluarkan
cairan
putih
kental
(spermatozoa).
-
Kulit
induk
ikan
lele
jantan
lebih
halus
dibanding
induk
ikan
lele
betina.
b.
Ciri-ciri
induk lele betina
-
Kepala induk
ikan
lele betina
lebih
besar
dibanding
induk
lele
jantan.
-
Warna
kulit
bagian dada agak terang.
- Lubang
urogenital/anus tidak
terdapat
papilla (kelamin),lubang
berbentuk
oval
(bulat
daun),
bervvarna
kemerahan,
agak
lebar dan
terletak
di
belakang
anus.
-
Gerakannya lambat,
tulang
kepala pendek
dan
agak
cembung.
-
Perutnya
lebih
membulat dan lunak.
-
Bila
bagian
perut
diurut/stripping secara manual
dari bagian perut
ke arah ekor
akan
mengeluarkan
cairan
kekuning-kuningan
(cairan lemak).
B.
Syarat
induk
lele
yang
baik:
-
Kulit
induk ikan
lele
betina lebih kasar
dibanding induk ikan
lele
jantan.
-
Induk
lele
diambil dari
lele
yang
dipelihara
dalam
kolam sejak
kecil supaya
terbiasa
hidup
di
kolam.
-
Berat
badannya
berkisar antara
300-500
#etrt,
tergantung
kesuburan
badan
dengan
ukuran
paniang
40-50
cm.
-
Siapkan
induk
lele
betina sebanyak 2 x
jumlah
sarang yang tersedia
dan
induk
jantan
sebanyak
jumlah
sarang;
atau
satu
pasang
tiap
sarang;
atau satu pasang
per
M m2
luas
kolam
(pilih
salah
satu).
-
Masukkan
induk
yang terpilih ke kubangan,
setelah
kubangan
diairi
selama 4
hari.
+)
Materi
Penyuluhan
di desa Candiwulan, Kec. Mandiraja Banjamegarqtanggal3
Juni 2015
**)
Dosen
tetap
Fak.
Biologi
Unsoed Purwokerto
8/18/2019 Pembenihan Ikan Lele Pada Lahan Sempit
3/7
-
Beri/masukkan
pakan
yang
berprotein
tingg setiap
hari
seperti
cacing
rambut,
ikan
rucah,
pellet dan
semacafirnya,
dengan
dosis (iumlah
berat
pakan)
2-37'
danberat
total
induk
ikan yang
dipelihara
.
-
Pelihara
induk
ikan
lele
selama
10
hari.
- Setelah
induk
dalam
kolam
selama
L0
hari, air dalam
kolam
dinaikkan
sampai
10-15
cm di
atas
lubang
sarang
pemijahan
atau
kedalaman
air
dalam sarang
sekitar
20-25
cm.
Biarkan
selama
L0 hari.
Pada
saat
ini induk
tak
perlu
diberi
makan,
dan
diharapkan
selama
10
hari
berikutnya
induk
dapat
memijah
dan
bertelur.
Setelah
24
jam,
telur
telah
menetas
di sarang,
terkumpullah
benih
lele.
Induk
lele
yang
baik
dapat
memijah 2-3
bulan
satu
kali bila
pakannya
baik dan
akan
mampu
berpijah
terus
sampai
umur
5 tahun.
-
Benih
lele
dikeluarkan
dari
sarnag
ke
kolarn
pendederan
dengan
cara:
air
kolam disurutkan
sampai
batas
kubangan,
lalu benih dialirkan
melalui
pipa
pengeluaran.
-
Benih-benih
lele
yang
sudah
dipindahkan
ke
kolam
pendederan
diberi
pakan
secara
intensif,
ukuran
benih
1-2cm,
dengan
kepadatan
60
-100
ekor/m2.
-
Dari
seekor
induk
lele dapat
menghasilkan
t 2000
ekor benih
lele.
Pemijahan
induk
lele
biasanya
terjadi
pada
sore
hari atau
malam hari.
2. Pemiiahan
di
Bak
Pemiiahan
Secata
Berpasangan
A. Penyiapan bak pemiiahan
secara
berpasangan:
- Buat
bak dari
semen
atau teraso
dengan
ukuran
L
x
L
m
atau
L x 2 m
dan
tinggi
0,6 m.
-
Di dalam
bak dilengkapi
kotak dari
kayu
ukuran
25
x
40x30
cm tanpa
dasar
sebagai
sarang
pemijahan.
Di
bagian
atas
diberi
lubang dan
diberi tutup
untuk
melihat
adanya
telur
dalam
sarang.
Bagian
depan
kotak/sarang
Pemiiahan
diberi
enceng
gondok
sebagai
naungan/shelter
supaya
kotak menjadi
gelap.
- Sarang
pemijahan
dapat
dibuat
pula
dari
tumpukan
batu bata
atau
ember
plastik,
kakaban dari
ijuk
atau
barang
bekas
lain
yang memungkinkan.
-
Sarang
bak pembenihan
diberi
ijuk dan
kerikil
untuk
menempatkan
telur
hasil pemijahan.
-
Sebelum
bak digunakaru
bersihkan/cuci
dengan
air dan
bilas
dengan
larutan
desinfektan
atau KMnO4
(dapat
dibeli
di
apotik);
kemudian
bilas
lagi
dengan
air
bersih
dan keringkan.
*)
Materi
Penyuluhan
di
desa
Candiwulan,
Kec.
Mandiraja
Banjarnegara,
tanggal
3 Juni
2015
**)
Dosen
tetap Fak.
Biologi
Unsoed
Purwokerto
8/18/2019 Pembenihan Ikan Lele Pada Lahan Sempit
4/7
B. Pemijahan:
-
Tebarkan
1
(satu)
pasang
induk ikan
lele dalam
satu
bak
setelah
bak diisi air
setinggi
t
25
cm.
Sebaiknya
airnya mengalir
atau
diaerasi.
Penebaran
dilakukan
sebaiknya pada
jam
14.00-16.00.
- Biarkan
induk
selama
5-10 hari, beri
pakan
secara
intensif.
Setelah
+
L0
hari,
diharapkan sepasang
induk
ini telah memijah,
bertelur
dan dalam waktu
24
jam
telur-telur
telah
menetas.
Telur-telur
yang
baik
adalah berwarna
kuning cerah.
-
Beri
pakan benih-benih lele yang masih
kecil
(stadium larva)
tersebut berupa
kutu air
atau anak
nyamuk dan
setelah
agak
besar
dapat
diberi
cacing dan
jika
pakan dari kuning
telur
rebus pemberian
ditempat
pada
wadah
(agar tidak
membuat
kotor
air bak
pembenihan.
1. Pemijahan
di
Bak
Pemijahan Secara Masal
a.
Penyiapan
bak pemijahan
seca-ra
masal:
-
Buat
bak
dari
semen seluas
20
m2
atau 50 m2,
ukuran
2x10
m2atau
5xL0
m2.
-
Di
luar
bak, menempel
dinding
bak
dibuat
sarang
pemijahan
ukuran
30x30x30
cm3,
yang dilengkapi
dengan saluran
pengeluaran benih dari
paralon
(PVC)
berdiameter
1
inchi. Setiap sarang dibuatkan
satu
lubang
dari paralon
berdiameter
4
inchi.
- Dasar
sarang pemijahan
diberi
ijuk
dan
kerikil untuk
tempat
menempel
telur
hasil pemiiahan.
-
Sebelum
digunakarr
bak
dikeringkan
dan dibilas dengan
larutan
desinfektan
atau formalin,lalu
dibilas
dengan
air bersih kemudian
keringkan.
- Tebarkan induk
lele yang
terpilih
(matang
telur) dalam
bak pembenihan
sebanyak
2x
jumlah
sarang, induk
jantan
sama
banyaknya
dengan
induk
betina
atau
dapat
pula
ditebarkan
25-50 pasang
untuk
bak
seluas
50
m2
(5x10
m2),
setelah
bak pembenihan
diairi setinggi 1
m.
- Setelah
10
hari induk
dalam bak, surutkan
air sampai ketinggian
50-
60 cm,
induk
beri makan
secala
intensif.
- Sepuluh hari
kemudian,
air dalam bak
dinaikkan sampai
di
atas
lubang
sarang
sehingga
air dalam
sarang
mencapai
ketinggian 20-25
cm.
-
Saat air
ditinggikan
diharapkan induk-induk
berpasangan
masuk sarang
pemijahan,
memijah dan
bertelur. Biarkan sampai
t
10
hari.
-
Sepuluh hari
kemudian
air
disurutkan lagi,
dan
diperkirakan
telurtelur
dalam
sarang
peaujahan
telah
menetas
dan
meniadi
benih lele.
- Benih lele dikeluarkan
melalui saluran pengeluaran
benih
untuk
didederkan
di
kolam pendederan.
*)
Materi
Penyuluhan
di
desa
Candiwulan, Kec. Mandiraja,
Banjarnegara,
tanggal3
Juni
2015
**)
Dosen
tetap Fak.
Biologi
Unsoed
Purwokerto
8/18/2019 Pembenihan Ikan Lele Pada Lahan Sempit
5/7
2.
Pemijahan
Buatan
Cara
ini
disebut
Induced Breeding atau
Ltypoplrysasi
yakni
merangsang
ikan lele
untuk memijah
dengan cara
memberikan
suntikan berupa
cairan
hormon
ke
dalam tubuh
ikan.
Hormon
hipophysa berasal
dari kelenjar hipophysa,
yaitu
hormon gonadotropin.
Fungsi hormon
gonadotropin:
-
Gametogenesis: unfuk
memacu kematangan
telur dan sperma,
dibufuhkan
hormon
yang
disebut
Follicel
Stimulating
Hormon. Setelah 12
iam
penyuntikary
telur
mengalami ovulasi
fteluarnya
telur
dari
jaringan
ikat indung
telur).
Selama
ovulasi, perut
ikan
betina akan
membengkak sedikit
demi sedikit karena ovarium
menyerap air. Saat
itu merupakan saat yang
baik
untuk
melakukan pengurutan
perut
(stnpping\.
3.
Perlakuan dan Perawatan Benih Ikan Lele
a.
Kolam untuk
pendederan:
1.
Bentuk kolam pada minggu
L-2,lebar
50
cm,
panjang
200
cm, dan tinggi
50
cm.
Dinding kolam dibuat
tegak
lurus,
halus, dan licin,
sehingga
apabila
bergesekan dengan
tubuh benih
lele tidak
akan
melukai.
Perrnukaan
lantai
agak
miring
menuju pembuangan air.
Kemiringan dibuat beda 3 cm
di
antara
kedua
ujung
lantai,
di
mana yang dekat tempat
pemasukan
air lebih
tinggr.
Pada lantai dipasang pralon
dengan
diameter
3-5
cm
dan panjang
10
m.
2.
Kira-kira
10
cm dari
pengeluaran
air
dipasang saringan yang
dijepit
dengan
2
bingkai kayu
tepat
dengan
permukaan
dalam dinding kolam. Di
antara
2
bingkai
dipasang selembar
kasa
nyamuk dari
bahan
plastik
berukuran
mess
0,5-A,7
mm, kemudian dipaku.
3.
Setiap
kolam
pendederan dipasang
pipa
pemasukan
dan pipa air untuk
mengeringkan
kolam. Pipa
pengeluaran
dihubungkan
dengan pipa
plastik
yang dapat berfungsi untuk
mengatur ketinggian
air
kolam. Pipa
plastik
tersebut
dikai&an
dengan
suatu
pengait sebagai
gantungan.
4.
Minggu ketiga
benih dipindahkan
ke
kolam
pendederan
yang lain.
Pengambilan
benih ikan lele usahakan
jangan
menggunakan
jaring,
tetapi
dengan
mengatur
ketinggian
pipa plastik.
5.
Kolam
pendederan
yang
baru berukuran
100
x 2fi) x 50
cm,
dengan
bentuk dan
konstruksi sama
dengan
yangsebelumnya.
6.
Untuk
mencegah adanya
kanibal
dan
perebutan
pakan
dilakukan
peniarangan/gradding sesuai
ukuran
benih ikan
lele
:
- Minggu
1-2
ukuran 1-2cm,
kepadatan tebar
5000 ekor/m2
-
Minggu 34 ukuran
3-5 cm,
kepadatan tebar
1125 ekor/m2
-
Minggu
5-6
ukuran
7-9
cm,
kepadatan
tebar
525
ekor/m2
*)
Materi Pen;uluhan
di
desa
Candiwulan,
Kec. Mandiraja
Banjarneryu
tanggal3
Juni
2015
**)
Dosen tetap Fak-
Biologi
Unsoed
Puru'okerto
8/18/2019 Pembenihan Ikan Lele Pada Lahan Sempit
6/7
4. Pemberian
pakan
a.
Hari
pertama
sampai
ketiga,
benih
lele
masih
mendapat
pakan
dari
kantong
kuning
telur
(yolk
sac)
yang dibawa
sejak
menetas.
b.
Hari
keempat
sampai
minggo
kedua
diberi
makan
zooplankton,
yaitu
Daphnia
dan Artemia
yang
mempunyai
protein
6A /o,
dandapat
diberikan
berupa
cacing
Tubifek
(cacing
rambut).
Pakan
tersebut
diberikan
dengan
dosis T0%
x
biomassa
setiap
hari
yang
dibagi
dalam
4 kali
pemberian.
Pakan
ditebar
di
sekitar
tempat
pemasukan
air.
Kira-kira
2-3
hari
sebelum
pemberian
pakan
zooplankton
berakhir,
benih
lele
harus
dikenalkan
dengan
pakan
pellet
dalam
bentuk
tepung
(atau
tipe
D-nol)
y rg
berkadar
protein
50%.
Sedikit
dari
tepung
tersebut
diberikan
kepada benih
10-15
menit
sebelum
pemberian zooplankton.
Pakan
pellet
berupa
tepung
dapat
terbuat
dari
campuran
kuning
telur,
tepung
udang
dan
sedikit
bubur
nestum.
c.
Minggu
ketiga
diberi
pakan
sebanyak
43%
xbiomassa
setiap
hari.
d. Minggu
keempat
dan kelima
diberi
pakan
sebanyak
32%
xbiomassa
setiap hari.
e.
Minggu
kelima
di beri
pakan
sebanyak
21. /o
xbiomassa
setiap
hari.
f.
Minggu
keenam
sudah
bisa
dicoba
dan
dikenalkan
dengan
pemberian
pelet
apung.
Sebagai
pedoman
untuk
menghindari
adanya
persaingan/kompetisi
pakan
antar benih, pemberian pellet
diberikan
pada
benih dimana
ukuran yangtidak
serag€un
sebelum
gradding.
Pakan
diberikan
kepada
benih
secara
bertahap
hingga
kira-kira
2Ao/o
dart
jumlah
benih
yang
ukran
besar
sudah
terlihat
kenyang,
kemudian
baru
diberikan
pakan
berupa
cacing
rambut
untuk
benih-
benih ikan
lele
yang
ukurannya
lebih
kecil
sehingga
tidak
terjadi
kekurangan
pakan
serta
tidak
terjadi
kanibal
antar
benih.
PENUTUP
Pada
usaha
budidaya
ikan
lele,
salah
satu
usaha
budidaya
skala
rumah
tangga
dapat
dilakukan
pemijahan
skala
rumah
tangga.
usaha
ini
dapat
dilakukan
dengan
mem#aatkan
lahan
sempit
atau
wadah
yang
sederhana
dan
tidak
memerlukan
lokasi
yang
luas.
Untuk
pembenihan
ikan
lele
dibutuhkan
induk-induk
ikan
lele
matang
kelamin
siap
memijah.
Kolam
untuk
pemijahan
dapat
dilakukan
pada
ukuran
yang
tidak
terlalu
luas,
sepasang
induk
ikan
lele
dibutuhkan
bak
ukuran
100x200x50
cm,
dan
dapat
digunakan
untuk
kolam
pembenihan
dan
pendederan.
Selama
pendederan
harus
dilakukan
peniarangan
/
graddngguna
mencegah
sifat
kanibal.
*)
Materi
Penluluhan
di
desa
Candiwulan,
Kec.
Mandiraj4
Banjarnegara,
tanggal3
Juni
2015
**)
Dosen
tetap
Fak.
Biologi
Unsoed
Purwokerto
8/18/2019 Pembenihan Ikan Lele Pada Lahan Sempit
7/7
Usaha
ini
juga
tidak
membutuhkan
biaya
yang mahal
namun
harus
didukung
dengan pengetahuan dasar
dan
ketrampilan yang cukup
baik
tentang
ikan ikan
lele
serta cara-cara
pemiiahan
yang tepat
dan
sederhana.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,
M.Z. 199 1,.
Budidaya
lele. Dohar
a prize.
Semarang.
Djamiko,
H.,
Rusdi,
T.
1986.
Lele. Budidaya, Hasil
Olah
dan Analisa Usaha.
C.V.
Simplex.
Jakarta.
Djatmika D.H., Farlina
Sugiharti,
E.
1986. Usaha
Budidaya
Ikan
Lele.
C.V.
Simplex.
Jakarta.
Najiyati, 5.1992.
Memelihara
Lele Durnbo
di
Kolam
Taman. Penerbit
Swadaya.
Jakarta.
Simanjutak,
R.H.
1996.
Pembudidayaan
Ikan
Lele
Lokal
dan
Dumbo. Bhratara.
Jakarta.
Soetomo,
M.H.A.
1987.
Teknik Budidaya Ikan Lele Dumbo. Sinar
Baru. Bandung.
*)
Materi
Penyuluhan
di desa Candiwulan, Kec. Mandiraja Banjarnegar4
tanggal
3
Juni 2015
*+)
Dosen tetap Fak.
Biologi Unsoed
Purwokerto