PEMBAGIAN HADITS NABI - · PDF fileTujuan dan faedah ilmu hadits dirayah adalah untuk...

Post on 06-Feb-2018

263 views 12 download

Transcript of PEMBAGIAN HADITS NABI - · PDF fileTujuan dan faedah ilmu hadits dirayah adalah untuk...

PEMBAGIAN

HADITS NABI

Disusun dari berbagai sumber oleh:

Saiful Amien, M.Pd

‘Ulumul Hadits secara

kebahasaan berarti ilmu-ilmu

tentang hadits. Kata 'ulumadalah bentuk jamak dari

kata 'ilm (ilmu)

Ulumul Hadits dibagi menjadi

dua, ilmu hadits riwayah dan

dirayah.

Ilmu hadits riwayah adalah

ilmu yang mempelajari cara

periwayatan, pemeliharaan,

dan penulisan atau

pembukuan hadits Nabi SAW.

Objek kajiannya cara

periwayatan dan

pemeliharaan hadits.

Ilmu Hadits Dirayah adalah Ilmu

yang mempelajari kaidah-kaidah

untuk mengetahui hal ihwal sanad,

matan, cara menerima dan

menyampaikan hadits, sifat rawi,

dan lain-lain.

Objek kajiannya: sanad dan matan

Tujuan dan faedah ilmu hadits

dirayah adalah untuk mengetahui

dan menetapkan maqbul (diterima)

dan mardud (ditolak)-nya suatu

hadits.

Beberapa Cabang

Ilmu Hadis Dirayah

Ilmu Rijal al-Hadits Ilmu untuk mengetahui para

perawi hadist dalam kapasitas

mereka sebagai perawi hadist

ilmu ini sangat penting

kedudukannya dalam bidang

ilmu hadist.

Ilmu Rijal Al Hadist memberikan

pengertian kepada persoalan

khusus seputar sanad

Ilmu al-Jarh wa at-Ta’dil

Ilmu yang membahas

kecacatan rawi, seperti

keadilan dan kedhabitannya.

Sehingga dapat ditentukan

siapa diantara perawi itu

yang dapat diterima atau

ditolak hadits yang

diriwayatkannya.

’Ilmu ’Ilal al-HaditsIlmu yang membahas sebab-

sebab yang tersembunyi

yang mencacatkan

keshahihan hadist, seperti

mengatakan muttasil

terhadap hadist munqati,

menyebut hadist marfu’

kepada hadits mauquf.

Ilmu Gharib al-Hadits

Ilmu untuk mengetahui

dan menerangkan makna

yang terdapat pada

lafad-lafad hadist yang

jauh dan sulit dipahami,

karena lafadz2 tersebut

jarang digunakan

Ilmu Asbab al-Wurud

al-Hadits

Ilmu yang menerangkan

sebab Nabi menuturkan

sabdanya dan masa-

masanya nabi

menuturkan itu.

Ilmu Mukhtalif al-Hadits

Ilmu yang membahas hadist-

hadist yang menurut lainnya

bertentangan atau

berlawanan, kemudian ia

menghilangkan

pertentangan tersebut atau

mengkompromikan antara

keduanya

Ilmu Nasikh wa Mansukh

al-HaditsIlmu yang membahas hadits2

yang berlawanan yang tidak

dapat dipertemukan dengan cara

menentukan sebagiannya sebagai

nasikh dan sebagian lainnya

sebagai mansukh, bahwa yang

datang terdahulu disebut

Mansukh dan yang datang

dinamakan nasikh.

Ilmu Tarikh RuwatIlmu untuk mengetahui para

perawi hadits yangberkaitan

dengan usaha periwayatan

mereka terhadap hadist. Ilmu

ini mengkhususkan

pembahasannya secara

mendalam pada aspek

kesejarahan dari orang-orang

yang terlibat dalam

periwayatan

Kaedah Keshahihan Sanad

1. Ittishalu sanad(bersambung sanadnya)

2. Perawi Bersifat Adil

3. Perawi Bersifat Dhabit

4. Terhindar dari syudzudz(kejanggalan)

5. Terhindar dari ‘Illah(cacat)

Kaedah Keshahihan Matan

Berdasarkan jumlah

perawi dibagi menjadi

dua:

1. Hadits Mutawatir

2.Hadits Ahad

Pembagian

Hadits Mutawatir

1. Hadits Mutawatir

Lafdzi, "Suatu (hadits) yang sama (mufakat) bunyi lafaz menurutpara rawi dan demikianjuga pada hukum danmaknanya."

Contoh Mutawatir Lafdzi:

(52ص/1ج)-البخاري صحيح

نعشدادبنجامععنشعبةحدثناقالالوليدأبوحدثناالإني:رللزبيقلتقالأبيهعنالزبيربنهللاعبدبنعامر

ماكسلموعليههللاصلىهللارسول عنتحدثأسمعكهسمعتولكنأفارقهلمإنيأماقال؟وفالنفالنيحدث(النارمنمقعدهفليتبوأعليكذبمن)يقول

Menurut Abu Bakar Al-Bazzar, hadits tersebut

diatas diriwayatkan oleh 40 orang sahabat,

kemudian Imam Nawawi dalam kita Minhaju al-Muhadditsin menyatakan bahwa hadits itu

diterima 200 sahabat.

2. Hadits mutawatir

maknawi, "Hadis yang disepakatipenulisannya atasmaknanya tanpamenghiraukanperbedaan padalafaz.“

ان بي ك ىالن

ه صل

يه الل

م عل

وسل

عه ال

يرف

يء فييديه

ع من ش ائه ده

اء االس فيإالتسق

هه عه وإنىيرف ر حت يه بياضه ى يه

إبط

"Rasulullah SAW tidak mengangkat keduatangan beliau dalam doa-doanya selaindalam doa salat istiqa' dan beliaumengangkat tangannya, sehingganampak putih-putih kedua ketiaknya."

(HR. Bukhari Muslim)

Contoh Mutawatir Ma’nawi:

الع ق

رف

رى ومايديه ف

ماء فين الس

مد سحابة

ف

ىيديه يته حتيه إ بياض رأ

سقيبط

يست

عز الل

وجل

الع ق

رف

ىيديه ف حت

يه بياض يته رأ

إبط

ىسق

است

د ف

قع ول

ىيه يد رف

سق

است

ف

Hadis yang semakna dengan hadis tersebut

di atas ada banyak, yaitu tidak kurang dari 30

buah dengan redaksi yang berbeda-beda.

3. Hadis Mutawatir Amali,

"Sesuatu yang mudahdiketahui bahwa hal ituberasal dari agama dantelah mutawatir di antarakaum muslimin bahwaNabi melakukannya, memerintahkannya, danseterusnya."

Shalat Zuhur dilakukan dengan

jumlah rakaat sebanyak 4

(empat) rakaat dan kita tahu

bahwa hal itu adalah perbuatan

yang diperintahkan oleh Islam

dan kita mempunyai sangkaan

kuat bahwa Nabi Muhammad

SAW melakukannya atau

memerintahkannya demikian.

"Suatu hadis (khabar) yang jumlah pemberitaannya tidakmencapai jumlah pemberitahadis mutawatir; baikpemberita itu seorang. duaorang, tiga orang, empat orang, lima orang dan seterusnya, tetapi jumlah tersebut tidakmemberi pengertian bahwahadis tersebut masuk ke dalamhadis mutawatir:“

Para ulama sependapat

bahwa hadis ahad tidakQath'i, dzan, tidak

dapat dijadikan hujjah,

kecuali secara maknawi

tidak bertentangan

dengan dalil yang lebih

kuat.

Pembagian Hadits

(Kualitas Sanad/Matan)

1. Hadits Shahih

Menurut bahasa berarti hadits

yg bersih dari cacat, hadits yang

benar berasal dari Rasulullah

SAW

Ukuran keshahehannya adalah

susunan lafadnya tidak cacat

dan maknanya tidak menyalahi

ayat (al-Quran), hadits

mutawatir, atau ijmak serta

para rawinya adil dan dhabit.

2. Hadits Hasan

Menurut bahasa, hasan berarti

bagus atau baik.

Ukurannya sanadnya baik,

yaitu setiap hadis yang

diriwayatkan melalui sanad di

dalamnya tidak terdapat rawi

yang dicurigai berdusta,

matan hadisnya, tidak janggal

diriwayatkan melalui sanad

yang lain pula yang sederajat.

3. Hadits Dhaif Menurut bahasa berarti hadits

yang lemah, yakni para ulama

memiliki dugaan yang lemah

(kecil atau rendah) tentang

benarnya hadis itu berasal dari

Rasulullah SAW.

Ukurannya hadits yang tidak

menghimpun sifat-sifat hadits

shahih, dan juga tidak

menghimpun sifat-sifat hadits

hasan.

Pembagian Hadits

(Kedudukan Sbg Hujjah)

Pembagian Hadits

Maqbul

1. Hadis ma’mulun bihi,

a) Hadis muhkam, yaitu hadits

yang tidak mempunyai

perlawanan.

b) Hadits mukhtalif, yaitu dua

hadis yang pada lahirnya saling

berlawanan yang mungkin

dikompromikan dengan mudah

c) Hadits nasikh

d) Hadits rajih

2. Hadits ghairu ma’mulin bihi

1) Hadits mutawaqaf, yaitu

hadits mukhtalif yang tidak

dapat dikompromikan,

tidak dapat ditansikhkan

dan tidak pula dapat

ditarjihkan.

2) Hadits mansukh

3) Hadits marjuh

2. Hadits Mardud

Mardud menurut bahasa berarti

yang ditolak; yang tidak diterima.

menurut ’urf Muhaddisin, hadits

mardud ialah Hadits yang tidakmenunjuki keterangan yang kuatakan adanya dan tidak menunjukiketerangan yang kuat atasketidakadaannya, tetapi adanyadengan ketidakadaannyabersamaan.

Pembagian Hadits

(Persambungan Sanadnya)

1. Hadits Muttashil (Maushul),

adalah hadits yang

didengar oleh masing-

masing rawinya dari rawi

yang di atasnya sampai

kepada ujung sanadnya,

baik hadits marfu' maupun

hadis mauquf.

2. Hadits Munqati‘, adalah

setiap hadits yang tidak

bersambung sanadnya,

baik yang disandarkan

kepada Nabi SAW, maupun

disandarkan kepada yang

lain.