Pelayanan kesehatan pada kesehatan reproduksi

Post on 28-Nov-2015

259 views 8 download

description

Pelayanan kesehatan pada kesehatan reproduksi

Transcript of Pelayanan kesehatan pada kesehatan reproduksi

Pelayanan kesehatan pada kesehatan

reproduksi

NILUH WINDA A FRETY KRISTY A SERLY DIANA APRIANTI M. WIRDAYANI S

YUSRI ADRIANA TADRIANA DIANA DINA NURHIKMAH DESY

Pengertian !!,, * _ ^

Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.

Kesehatan reproduksi PUS/WUS adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh pasangan usia subur dan wanita usia subur. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural (Fauzi., 2008).

Kebijakan Nasional Kesehatan Reproduksi di Indonesia menetapkan bahwa Kesehatan Reproduksi mencakup 5 (lima) komponen/program terkait, yaitu Program Kesehatan Ibu dan Anak,Program Keluarga Berencana, Program Kesehatan Reproduksi Remaja, Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Seksual (PMS) termasuk HIV/AIDS, dan Program Kesehatan Reproduksi .pada Usia Lanjut.

Saat ini, kesehatan reproduksi di Indonesia yang diprioritaskan baru mencakup empat komponen/program, yaitu: Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir, Keluarga Berencana, Kesehatan Reproduksi Remaja, serta Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Seksual (PMS) termasuk HIV/AIDS. Pelayanan yang mencakup empat komponen/program tersebut disebut Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial (PKRE). Jika PKRE ditambah dengan pelayanan Kesehatan Reproduksi untuk Usia Lanjut, maka pelayanan yang diberikan akan mencakup seluruh komponen Kesehatan Reproduksi, yang disebut Pelayanan Kesehatan Reproduksi Komprehensif (PKRK).

1. Keterpaduan2. Mutu3. Media dan Jalur4. Efektif (berorientasi pada Penambahan

Pengetahuan dan Perubahan Perilaku Kelompok Sasaran)

5. Dilaksanakan Bertahap, Berulang dan Memperhatikan Kepuasan sasaran

6. Menyenangkan7. Berkesinambungan

Tujuh aspek penting yang perlu diperhatikan dalam

melaksanakan setiap kegiatan KIE(Komunikasi, Informasi dan Edukasi)

Kesehatan Reproduksi, yaitu:

1. Tingkat pengambil keputusan2. Koordinasi3. Kebijakan otonomi daerah4. Tingkat pelaksanaan5. Pencapaian indikator

PELAKSAAN PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSIBeberapa masalah yang dialami dalam pelaksanaan program

kesehatan reproduksi adalah sebagai berikut :

1. Angka Kematian Ibu yang masih tinggi2. Angka Kematian Bayi3. Angka Kesuburan Total4. Pelayanan KB5. Kehamilan di luar nikah dan aborsi6. Kurangnya pengetahuan tentang PMS7. Kesehatan reproduksi remaja

Berikut ini merupakan beberapa masalah yang terjadi pada komponen kesehatan reproduksi yang dapat memberikan gambaran umum keadaan kesehatanreproduksi:

1. Kegiatan KIE di dalam gedung PuskesmasBentuk kegiatan di dalam gedung Puskesmas dapatberupa:

a. Penyampaian pesan secara langsung (Tatap Muka).

b. Penyampaian pesan secara tidak langsung.2. Kegiatan KIE di luar gedung PuskesmasBentuk kegiatan dapat berupa :

a. Penyampaian pesan untuk kelompok kecilb. Penyampaian pesan untuk kelompok besar.

Pada tingkat pelayanan dasar maka kegiatan operasional KIE

Kesehatan Reproduksi terbagi 2 (dua), yaitu: Kegiatan di

dalam gedung Puskesmas dan di luar gedung Puskesmas

Kesehatan reproduksi dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu:

1. kebersihan alat-alat genital, 2. akses terhadap pendidikan kesehatan, 3. hubungan seksual pranikah, 4. penyakit menular seksual (PMS), 5. pengaruh media massa, 6. akses terhadap pelayanan kesehatan

reproduksi yang terjangkau, 7. hubungan yang harmonis antara remaja

dengan keluarganya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan

reproduksi WUS /PUS

Contoh pelayanan yang di berikan pada PUS dan WUS adalah

Pemberin suntikan TTHealth education tentang PHBS, gizi, Serta

personal hygiene

“SUKSEME”