Post on 07-Feb-2018
Pedoman Teknis Audit BOPTN
BPPTN BHdan Beasiswa
Mahasiswa Tahun2016
Rakor Pengawasan Bersama
BPKP-Inspektorat Jenderal Kemristekdikti 2017, Solo
KEBIJAKAN PENGAWASAN BERSAMA
1
Pengawasan Bersama BPKP-Itjen Kemristekdikti2017
Nota Kesepahaman antara Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 9/M/NK/IV/2016 dan Nomor MoU-5/K/02/20 16 tanggal 15 Juli 2016
Surat Inspektur Jenderal Kemristekdikti Nomor80/5/WS/2017 tanggal 24 Januari 2017 Permohonan Pengawasan Bersama ItjenKemenristekdikti -BPKP Tahun 2017
Surat Inspektur Jenderal Kemristekdikti Nomor166/G.G4/TU/2017 tanggal 13 Februri 2017 Undangan Rakor Bersama Itjen Kemristekdiktidengan BPKP Tahun 2017
RENCANA AUDIT
AUDIT TUJUAN TERTENTU BOPTN/BPPTN BH
AUDIT TUJUAN TERTENTU BEASISWA MAHASISWA
KEGIATAN PENGAWASAN BERSAMA TAHUN 2017
AUDIT TUJUAN TERTENTU BOPTN/BPPTN BH
AUDIT TUJUAN TERTENTU BEASISWA MAHASISWA
MARET
2017
SEPTEMBER
2017
AUDIT TUJUAN TERTENTU TUNJANGAN FUNGSIONAL DOSEN DAN GURU BESAR
EVALUASI PENGELOLAAN PNBP/PENDAPATAN PTN BLU
AUDIT TAMAN SAINS (TECHNOPARK)
APRIL 2017PENYUSUNAN PEDOMAN PENGAWASAN
PENYUSUNAN PEDOMAN SPIP
Surat Inspektur JenderalKemristekdikti Nomor80/5/WS/2017 tanggal 24 Januari 2017 PermohonanPengawasan Bersama ItjenKemenristekdikti -BPKP Tahun2017
TUJUAN UMUM KEGIATAN PENGAWASAN TAHAP 1 MARET 2017
Kegiatan Pengawasan Bersama Itjen Kemenristekdikti -BPKP Tahun 2017 periode bulan Maret2017 adalah melakukan kegiatan1. Audit Dengan Tujuan Tertentu Atas Pengelolaan BOPTN Pada Satuan Kerja PTN PNBP Dan
BLU, Atas Pengelolaan BPPTN BH Pada Satuan Kerja PTN BH 2. Audit Tujuan Tertentu Atas Pengelolaan Pemberian Beasiswa Mahasiswa Terutama Yang
Diterima Dari Kementerian Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Pada Satuan Kerja PTN Dan Kopertis Wilayah
Tujuan Umum
Melakukanidentifikasi risikoatas pengelolaanBOPTN, BPPTN BH dan BeasiswaMahasiswa
Memastikanbahwa proses bisnispengelolaanBOPTN, BPPTN BH Telah Efektf, EfisienDan Ekonomis
Memastikan bahwaproses bisnispengelolaan Beasiswatelah memenuhiprinsip Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, TepatWaktu dan TepatGuna
MemberikanRekomendasi Strategisuntuk perbaikankebijakan dan proseduratas pengelolaan BOPTN, BPPTN BH dan BeasiswaMahasiswa
Sasaran Audit
ATT BOPTN
ATT BPPTN BH
ATT BEASISWA MAHASISWA
73 SATKER
6 SATKER
90 SATKER
EKSEKUSI PKPT PERWAKILAN BPKP- JOINT AUDIT KINERJA PERGURUAN TINGGI PADA KEMRISTEKDIKTI
EKSEKUSI PKPT PERWAKILAN BPKP- AUDIT KINERJA BIDANG RISET DAN TEKNOLOGI PADA KEMRISTEKDIKTI
DILAKSANAKAN PADA 30 PERWAKILAN BPKP
PENGELOLAAN BOPTN,BPPTN BH DAN BEASISWA MAHASISWA TAHUN 2016
RENCANA MULAI AUDIT : MINGGU 2 MARET 2017RENCANA PENYELESAIAN: MINGGU 4 MARET 2017
PANDUAN UMUM PELAKSANAAN AUDIT BERSAMA
2
METODOLOGI AUDIT
• RISK BASED AUDIT, DENGAN TERLEBIH DAHULU MENGIDENTIFIKASIRISIKO YANG MELEKAT DALAM PROSES BISNIS PENGELOLAAN DANABOPTN/BPPTN BH/BEASISWA MAHASISWA
1. Prosedur Analitis2. Inspeksi3. Opname Fisik4. Konfirmasi & Wawancara5. Pengamatan6. Menghitung, menelusur dan
mencocokkan dokumen
TEKNIK AUDIT
KERTAS KERJA AUDIT
PROGRAM KERJA AUDIT
LAPORAN HASIL AUDIT
IDENTIFIKASI
RISIKO
• Pemahaman Proses Bisnis
• Profil risiko BOPTN
02
PERSIAPAN
• Pengumpulan informasi umum
• EvaluasiKebijakan dan Prosedur
01
PELAKSANAAN
AUDIT
• Metodologi Audit
• Program Kerja Audit
• Kertas KerjaAudit
03
HASIL AUDIT
• Laporan
Hasil Audit
04
TAHAPAN PELAKSANAAN AUDIT
TOOL
• Daftar Isian
• Kuesioner
PEMAHAMAN PROSES BISNIS AUDITAN
3
BIAYA OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI
Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) merupakan bantuan biaya dariPemerintah yang diberikan pada Perguruan Tinggi Negeri untuk membiayai kekurangan biayaoperasional sebagai akibat adanya batasan pada sumbangan pendidikan di perguruan tingginegeri
Tujuan pemberian BOPTN adalah agar :1. sebagian besar biaya operasional perguruan
tinggi tidak menjadi beban mahasiswa yangdaya belinya tidak cukup untuk membayarstandar biaya operasional sesuai StandarPelayanan Minimal (SPM).
2. Bagi perguruan tinggi yang telah mencapaiSPM, menjaga agar SPP (tuition) perguruantinggi tidak naik, dan BOPTN ini dapatdigunakan untuk menutup kebutuhan akanbiaya operasional perguruan tinggi.
Manfaat pemberian BOPTN bagi PerguruanTinggi adalah:1. Menutupi kekurangan biaya
operasional di perguruan tinggi2. Mendukung peningkatan mutu layanan
di perguruan tinggi3. Memperlancar proses pembelajaran di
perguruan tinggiManfaat bagi masyarakat / orang tuamahasiswa adalah:1. Terbantunya beban pembiayaan
operasional pendidikan tinggi bagimahasiswa
2. Terjaminnya keberlangsungan layananperguruan tinggi bagi mahasiswa
Permenristekdikti nomor 6 Tahun 2016
PROSES BISNIS BOPTN
RUANG LINGKUP AUDIT
PERENCANAAN DAN PENETAPAN BIAYA KULIAH TUNGGAL DAN UANG KULIAH TUNGGAL
PERMENRISTEKDIKTI NOMOR 39 TAHUN 2016
Biaya Kuliah Tunggal adalah keseluruhanbiaya operasional yang terkait langsungdengan proses pembelajaran mahasiswaper semester pada program studi di PTN
Uang Kuliah Tunggal (UKT)adalah sebagian BKT yangditanggung setiap mahasiswaberdasarkan kemampuanekonominya.
BKT digunakan sebagai dasarpenetapan biaya yangdibebankan kepadamasyarakat dan Pemerintah.
BKT=UKT+BOPTN
PROSES TATA KELOLA BIAYA OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI
PERMENRISTEKDIKTI NOMOR 6 TAHUN 2016
PROSESPERENCANAANBOPTN SATKER
PROSESPENGADAANSUMBER DANABOPTN SATKER
PENGELOLAANKEUANGAN,PENGGUNAANDANA DANAKUNTABILITASPERTANGGUNGJAWABANNYA
PELAPORAN BOPTN
PENGAWASAN DANPENGENDALIAN
BATASAN AUDIT : TIDAK TERMASUK BOPTN PENELITIAN
BANTUAN PENDANAAN PTN BH
Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum (BPPTNBH) adalah subsidi yang diberikan olehPemerintah kepada PTN Badan Hukum yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanjanegara untuk penyelenggaraan dan pengelolaan Pendidikan Tinggi.
Tujuan penggunaan BPPTNBH adalah untuk mendanai biaya operasional; biaya dosen; biayatenaga kependidikan; biaya investasi; dan biaya pengembangan
PP 26 TAHUN 2015 DAN PMK NO 139 TAHUN 2015
Dasar untuk menghitung besarnya BPPTNBH adalah Standar satuan biaya operasional PTNBadan Hukum yang tata cara penghitungannya ditetapkan oleh Menteri secara periodik
Dalam hal untuk mengendalikan besarnya tarif biaya pendidikan untuk PTN Badan Hukumdidasarkan pada pedoman teknis penetapan tarif yang ditetapkan oleh Menteri
MEKANISME PENGELOLAAN DANA DI PTN BADAN HUKUM (PMK 139 TAHUN 2015)
Dalam RKA telahm e m a s u k k a nr e n c a n a a l o k a s iB P P T N ( t a r g e tkinerja, kebutuhanbiaya dan satuanbiaya operasional)
Melalui tahapan reviu,proses usulan APBN,pengesahan APBN ,DIPA diterbitkan diKementerian, prosesalokasi menggunakanmekanisme APBN
Kontrak kinerja antaraPTN BH danKemristekdikti yangmenyatakan kesanggupanmelaksanakan targetkinerja tahunan meliputiaspek akademik danmutu, aspek tata kelola,aspek afirmasimasyarakatmiskin/tertinggal, aspekprestasi mahasiswa
Dilaksanakan dalambentuk transfer danake PTNBH triwulanan
kewajibanmenyampaikanlaporan realisasiBPPTN setiap triwulan
Dana dikelola secaraotonom di PTN BH
penggunaan danasesuai dengan RKAdan target kinerja
Diakui sebagaipenerimaan danapemerintah yangpenggunaannyaterikat dengan RKAdan target kinerjayang disepakati
PROSES BISNIS BPPTN BH
RUANG LINGKUP AUDIT
PERENCANAAN DAN PENETAPAN STANDAR SATUAN BIAYA OPERASIONAL PTN BH
PERMENRISTEKDIKTI NOMOR 5 TAHUN 2016
PROSES TATA KELOLA BANTUAN PENDANAAN PTN BH
PMK NOMOR 139 TAHUN 2015
PROSESPERENCANAAN
PROSESPENGADAANSUMBER DANABPPTN BHA
PENGELOLAANKEUANGAN,PENGGUNAANDANA DANAKUNTABILITASPERTANGGUNGJAWABANNYA
PELAPORAN BPPTN BH
PENGAWASAN DANPENGENDALIAN
KONTRAK KINERJAPTN BH
Standar Satuan Biaya OperasionalPerguruan Tinggi Negeri Badan HukumSSBOPTNBH merupakan besaran biayaoperasional penyelenggaraan tridharmaperguruan tinggi yang sesuai denganstandar pelayanan Perguruan TinggiNegeri Badan Hukum
Capaian Standar NasionalPendidikan Tinggi merupakantarget luaranpenyelenggaraan TridharmaPerguruan Tinggi pada PTNBadan Hukum yangdituangkan dalam kontrakkinerja PTN Badan Hukum
SSBOPTNBH ditetapkan denganmempertimbangkan:1. capaian Standar Nasional
Pendidikan Tinggi;2. jenis program studi; dan3. indeks kemahalan wilayah.
BEASISWA MAHASISWA
Program Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi yaitu bantuan biaya pendidikan bagi calonmahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuhpendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu
Misi pemberian Bantuan Biaya PendidikanBidikmisi adalah:1. Menghidupkan harapan bagi masyarakat tidak
mampu secara ekonomi namun mempunyai potensiakademik baik untuk dapat menempuh pendidikansampai ke jenjang pendidikan tinggi;
2. Memberikan akses bagi masyarakat kurang mamputapi memiliki potensi akademik yang baik untukmenjadi sumber daya manusia yang memiliki nilai-nilai kebangsaan, patriotisme, cinta Tanah Air, dansemangat bela negara.
3. Memberikan kesempatan bagi masyarakat kurangmampu tapi memiliki potensi akademik yang baikuntuk ikut berperan serta dalam meningkatkan dayasaing bangsa di era kompetisi global, khususnyadalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN(MEA) yang telah diratifikasi oleh seluruh Negara
ASEAN.
Tujuan pemberian Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisiadalah:1. Meningkatkan akses dan kesempatan belajar di
perguruan tinggi bagi peserta didik yang tidak mampusecara ekonomi dan berpotensi akademik baik;
2. Memberi bantuan biaya pendidikan kepadacalon/mahasiswa yang memenuhi kriteria untukmenempuh pendidikan program Diploma/Sarjanasampai selesai dan tepat waktu;
3. Meningkatkan prestasi mahasiswa, baik padabidang kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstrakurikuler;
4. Menimbulkan dampak iring bagi mahasiswa dancalon mahasiswa lain untuk selalu meningkatkanprestasi dan kompetif;
5. Melahirkan lulusan yang mandiri, produktif danmemiliki kepedulian sosial, sehingga mampu berperandalam upaya pemutusan mata rantai kemiskinan danpemberdayaan masyarakat.
Komponen Biaya Bidikmisi:1. Biaya Bantuan Hidup untuk mahasiswa2. Biaya Penyelenggaraan3. Biaya Pengelolaan
PROSES BISNIS BEASISWA BIDIK MISI
RUANG LINGKUP AUDIT
1. Penetapan kuota mahasiswa penerima beasiswa pendidikan;2. Pelaksanaan seleksi, verifikasi, penetapan, penyaluran, penerimaan dan
pengelolaan beasiswa3. Pengelolaan, pertanggungjawaban dan pelaporan beasiswa di perguruan
tinggi negeri.4. Sasaran Audit Beasiswa Bidikmisi tahun 2016 ( mahasiswa baru 2016
dan ongoing aktif 2016)
Tujuan Audit Pengelolaan Beasiswa
1. Tepat sasaran2. Tepat jumlah3. Tepat waktu4. Tepat manfaatMemberikan rekomendasi strategis untuk perbaikan kebijakan dan pengelolaanprogram pemberian beasiswa
PELAKSANAAN AUDIT
IDENTIFIKASI RISIKO
4
DAFTAR RISIKO BOPTN
1. Jumlah Biaya Kuliah Tunggal (Total Standar Satuan Biaya Perguruan Tinggi Negeri dikurangi dengan BiayaRutin) tidak sama dengan jumlah BOPTN yang diterima ditambah dengan penerimaan Uang KuliahTunggal.
2. Penetapan kelompok UKT Golongan 1 dan 2 kurang dari 5%3. PTN menerima UKT rendah karena sebagian besar mahasiswa masuk kategori 1 dan 24. Kesalahan penetapan UKT mahasiswa tidak sesuai dengan kelompok kemampuan ekonomi masyarakat.
PENETAPAN ALOKASI BOPTN
PERENCANAAN BOPTN DI SATKER
1. Usulan kegiatan tidak dilengkapi dengan data pendukung2. Terjadi kesalahan perhitungan dalam RAB kegiatan3. Usulan kegiatan unit kerja terlambat/ tidak sesuai jadwal4. Usulan biaya melampaui nilai SBM atau Usulan biaya mengandung nilai di luar SBM5. Dokumen usulan unit kerja formalitas6. Tidak seluruh unit kerja mengirimkan usulannya7. Tidak dilakukan verifikasi atas usulan unit kerja dn tidak didokumentasikan hasil verifikasinya8. Dokumen usulan Unit Kerja tidak diverifikasi9. Tidak dilakukan sinkronisasi atas jumlah alokasi anggaran BOPTN untuk masing-masing unit10. Penyampaian RKAKL ke Kemristekdikti terlambat11. Data dukung RKAKL tidak lengkap12. DIPA BOPTN terlambat diterima13. DIPA BOPTN belum diterima
DAFTAR RISIKO BOPTN
1. Alokasi dana BOPTN terlambat diterima2. Alokasi dana BOPTN diterima tidak sesuai dengan TOR yang telah ditetapkan3. Terdapat pelaksanaan kegiatan yang menyimpang dari rencana kegiatan terkait dengan penggunaan dana
BOPTN yang dilarang)4. Pelaksanaan kegiatan mendahului rencana kegiatan5. Terdapat perubahan pelaksanaan kegiatan yang tidak diinformasikan ke Kantor Pusat6. Terdapat kegiatan yang dibatalkan atau tidak dilaksanakan7. Pelaksanaan pengadaan tidak sesuai jadwal kegiatan8. Penyimpangan proses pengadaan barang/jasa9. Barang hasil pengadaan terlambat diterima10. Barang yang direncanakan diadakan tidak ada di pasaran
PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN DANA BOPTN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN
1. Belum seluruh unit kerja melaporkan SPJ ke Kantor Pusat2. Masih terdapat dana BOPTN yang belum dipertanggungjawabkan ke Kantor Pusat3. Pengelolaan keuangan di unit kerja lemah4. Laporan Realisasi Penggunaan dana per output terlambat disampaikan
DAFTAR RISIKO BPPTN BH
Pengelolaan dana BPPTN BH oleh Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum merupakan assesmentawal atas risiko yang mungkin terjadi dalam pengelolaan BPPTN BH antara lain:1. Belum adanya Pedoman Umum Pengelolaan BPPTN BH yang diterbitkan oleh Kementerian
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi2. Usulan BPPTN BH tidak dilakukan reviu oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi3. Keterlambatan transfer dana BPPTN BH4. Tidak tercapainya target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak kinerja khususnya untuk
target persentase mahasiswa yang dikenakan uang kuliah tunggal (UKT) kelompok I minimal5 %
5. Risiko adanya komplain dari masyarakat khususnya orang tua mahasiswa karena tidakdiinformasikannya besaran biaya kuliah tunggal yang menjadi bagian penting dari penetapantarif UKT
6. Risiko tidak optimalnya pelaksanaan kegiatan7. Risiko tidak diketahui progress fisik secara menyeluruh atas pelaksanaan kegiatan BPPTN8. Laporan realisasi penggunaan Bantuan Pendanaan PTN-BH kepada KPA dan Majelis amanat
setiap triwulan tidak dibuat atau terlambat disampaikan9. Laporan kinerja dan laporan keuangan PTN-BH yang telah diaudit kepada majelis wali
amanat, Menteri Keuangan, dan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada setiaptahun anggaran belum dibuat atau sedang disusun.
No Tahapan Risiko Potensial
1 Penetapan Kuota Rasio antara jumlah mahasiswa miskin dengan kuota yang
diterima rendah
Kuota tidak terpenuhi
2 Persyaratan dan
Pendaftaran
Calon mahasiswa yang diterima bukan berasal dari keluarga
miskin (Tidak mampu secara ekonomi)
Calon mahasiswa yang diterima tidak memenuhi persyaratan IPK
minimal
Persyaratan pendaftaran tidak terpenuhi atau tidak lengkap
3 Seleksi Masuk Tidak seluruh calon mahasiswa yang mendaftar mengikuti seleksi
masuk
4 Daftar Ulang dan
Verifikasi Mahasiswa yang lulus seleksi tidak mengikuti Daftar Ulang
Hasil verifikasi kelayakan calon penerima tidak valid
Pelaksanaan verifikasi terlambat
Usulan calon penerima terlambat
DAFTAR RISIKO BEASISWA MAHASISWA
No Tahapan • Risiko Potensial
5 Penetapan • Calon penerima beasiswa yang lulus verifikasi tidak diusulkan
• SK Penetapan calon penerima beasiswa terlambat
• Upload data usulan calon penerima beasiswa terlambat
• Proses persetujuan penerima beasiswa terlambat diterima
• Hasil penetapan tidak dikomunikasikan kepada mahasiswa
6 Penyaluran • Sebagian data dari perguruan tinggi belum dikirimkan melalui SIM
Bidikmisi sehingga belum dapat dilakukan pencairan.
• ongoing: sebagian besar perguruan tinggi masih melakukan verifikasi
khususnya berapa jumlah mahasiswa yang lulus/IPK tidak
memenuhi/berhenti sehingga PT belum melakukan upload ke sistem
di Ditjen Belmawa.
• Baru: Ditjen Belmawa masih menunggu hasil verifikasi dari PT terkait
dengan kelayakan mahasiswa baru penerima beasiswa bidikmisi
sehingga sebagian besar belum melakukan upload ke sistem di Ditjen
Belmawa.
• Penetapan Bank Penyalur terlambat
DAFTAR RISIKO BEASISWA MAHASISWA
No Tahapan Risiko Potensial
7 Penerimaan • Beasiswa terlambat atau belum diterima
• SP2D yang diterbitkan tidak diinformasikan ke PTN
• PTN belum menerima pemberitahuan mengenai pengiriman dana beasiswa
• Rekening penerima beasiswa tidak valid
8 Pelaporan dan
pertanggung
jawaban
• Laporan realisasi penyerapan dana Bidikmisi (mahasiswa baru dan on going) belum
dibuat atau terlambat dikirim;
• Laporan penetapan penerima Bidikmisi melalui SIM Bidikmisi terlambat dikirim;
• Laporan perkembangan indeks prestasi (IP) penerima Bidikmisi
melalui http://simb3pm.dikti.go.id belum diupload;
• Laporan pengganti penerima Bidikmisi belum dibuat;
• Kegiatan lainnya, seperti diseminasi informasi, pelatihan, pendidikan karakter, dll
belum dibuat.
9 Pengawasan dan
Pengendalian
• Ditjen Belmawa tidak melakukan monitoring dan evaluasi
• Belum dilakukan pengawasan internal oleh PTN
DAFTAR RISIKO BEASISWA MAHASISWA
PELAPORAN HASIL AUDIT DAN KOMUNIKASI AUDIT
LATT Perwakilan BPKP
DISAJIKAN DALAM BENTUK BAB
PENGIRIMAN LATT BOPTN/BPPTN BH
LHA individual diterbitkan/ditandatangani oleh Kepala PerwakilanBPKP dan ditujukan kepada Rektor/Direktur Perguruan Tinggi Negeridengan tembusan dikirimkan kepada:1. Deputi Kepala BPKP Bidang PIP Bidang Polhukam dan PMK;2. Inspektur Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi.
LHA individual diterbitkan/ditandatangani oleh Kepala PerwakilanBPKP dan ditujukan kepada Rektor/Direktur/Kepala Perguruan TinggiNegeri dengan tembusan dikirimkan kepada:1. Deputi Kepala BPKP Bidang PIP Bidang Polhukam dan PMK;2. Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian
Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
PENGIRIMAN LATT BEASISWA MAHASISWAKomunikasi pelaksanaanaudit
Forum:Warga.bpkp.go.id pada forumJoint Audit BPKP-KemdikbudWA group Itjen Kemristekdikti-BPKP untuk komunikasi yangbersifat teknis
PKA DAFTAR ISIAN KKA LATT
TERIMA KASIH