Post on 28-Nov-2019
PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PERINGATAN HARI IBU KE-91
TAHUN 2019
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Jl. Merdeka Barat No. 15, Jakarta 10110 Telp. (021) 3860165, Fax. (021) 3446586
Telp. Sentral: 3842638, 3805563 Ext. 5011, 5022, 5009
atau
email: php.sesdep@gmail.com
I
Pedoman PHI ke-91
DAFTAR ISI DAFTAR ISI I KATA PENGANTAR II SAMBUTAN MENTERI III
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PHI KE-91 TAHUN 2019
A. Latar Belakang 1 B. Makna Peringatan Hari Ibu ke-91 2 C. Dasar 2 D. Maksud dan Tujuan 3 E. Tema dan Fokus Peringatan hari Ibu ke-91 3 F. Penyelenggara Kegiatan 4
Penjelasan Rangkaian Kegiatan 4
1) Bincang Bintang 4 2) Vlog Festival Perempuan Berdaya 5 3) PP PA EDU_AKSI 5 4) SHEnergy KREASI 5 5) Perempuan Bahagia 6 6) EKSPOSE 6 7) Ziarah ke Taman Makam Pahlawan 6 8) Press Conference 7 9) Acara Puncak 7 10) Upacara Bendera 7
G. Kepanitiaan 7 H. Dana 7 I. Penutup 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Panduan Upacara 9
2. Lagu Indonesia Raya 11
3. Pancasila 12
4. Undang-undang Dasar 1945 13
5. Sejarah Singkat Hari Ibu 14
6. Hymne Hari Ibu 16
7. Mars Hari Ibu 17
8. Doa Peringatan Hari Ibu Ke-91 Tahun 2019 18
9. Makna Hari Ibu 19
10. Logo PHI ke-91 Tahun 2019 20
11. Logo Acara 21
12. Surat Keputusan Menteri PPPA 22
II
Pedoman PHI ke-91
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT., Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Tahun 2019 ini kita kembali dapat memperingati Hari Ibu yang ke-91.
Peringatan Hari Ibu (PHI) setiap tahunnya diselenggarakan dalam rangka mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan Indonesia sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam merebut dan mengisi kemerdekaan. Peringatan Hari Ibu (PHI) juga dimaksudkan untuk mempertebal semangat seluruh komponen bangsa dalam mencapai kemajuan diberbagai bidang pembangunan dengan dilandasi semangat persatuan dan kesatuan.
Tahun 2019, PHI diperingati untuk ke-91 kalinya dengan mengambil tema
“Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”. Perempuan yang berdaya, memiliki daya ungkit
yang besar dalam peningkatan kualitas hidup perempuan sehingga harapan terwujudnya
SDM yang berkualitas dan berdaya saing dapat segera terealisasi. Hal-hal tersebut menjadi
fokus Pembangunan PPPA, sesuai dengan visi Presiden dalam mewujudkan pembangunan
SDM yang unggul.
Berbeda dengan Peringatan Hari Ibu sebelumnya, PHI tahun ini dikemas secara berbeda namun tetap mengandung makna yang sama. Peringatan Hari Ibu dikemas secara kreatif dan inovatif sehingga menjadi lebih kekinian. Nuansa baru tersebut diharapkan dapat menarik perhatian kaum milenial dan para influencer terhadap isu-isu kesetaraan gender dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Untuk itu, sebagai acuan untuk penyelenggaraan kegiatan-kegiatan di tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri disusunlah Pedoman Penyelenggaraan Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-91.
Harapan kami semoga pedoman ini dapat bermanfaat sekaligus sebagai bahan informasi bagi semua pemangku kepentingan yang terkait, baik ditingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, maupun Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri ataupun bagi masyarakat dalam menyelenggarakan Pekan Perempuan Berdaya, Indonesia Maju.
Jakarta, 18 November 2019
III
Pedoman PHI ke-91
SAMBUTAN MENTERI
Harapan saya, Peringatan Hari Ibu ke-91 Tahun 2019 ini dapat mendorong terciptanya kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam setiap aspek kehidupan.
Jakarta, 18 November 2019
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan karunia-Nya, pada tahun 2019 ini kita dapat memperingati kembali Hari Ibu yang ke-91.
Hari Ibu lahir dari pergerakan perempuan Indonesia diawali dengan Kongres Perempuan Pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta telah mengukuhkan semangat dan tekad bersama untuk mendorong kemerdekaan Indonesia. Tema sentral pembahasan Kongres Perempuan tersebut adalah memperjuangkan hak perempuan dalam perkawinan, melawan perkawinan Anak, poligami dan pendidikan perempuan. Hakekat Peringatan
Hari Ibu (PHI) setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsaIndonesia. Untuk itu sebagai apresiasi atas gerakan yang bersejarah itu, PHI ditetapkan setiap tanggal 22 Desember sebagai hari nasional.
Saya sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya PHI utamanya kepada 7 (tujuh) pimpinan organisasi perempuan yaitu OASE, Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Tim Penggerak PKK Pusat, Dharma Pertiwi, Bhayangkari, Dharma Wanita Persatuan Pusat, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), dan mitra kerja lainnya, provinsi Jawa Tengah dan seluruh lapisan masyarakat yang telah berpartisipasi aktif terlibat dalam penyelenggaraan Peringatan Hari Ibu.
Perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang harus sadar bahwa mereka mempunyai akses dan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk memperoleh sumber daya, seperti akses terhadap ekonomi, politik, sosial, dan sebagainya. Begitu juga pengasuhan dalam keluarga, peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan dalam pengasuhan anak tidak hanya orang tua namun perlu didukung oleh semua pihak. PHI diharapkan sebagai momen penting untuk mendorong semua pemangku kepentingan guna memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan. Dan pada akhirnya memberikan keyakinan yang besar bahwa perempuan akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan sebagai motor penggerak dan sekaligus agen perubahan (agent of change). Tema PHI ke-91 tahun 2019 ini adalah Perempuan Berdaya, Indonesia Maju yang dibangun dengan melihat situasi dan kondisi bangsa Indonesia yang masih mengalami kekerasan, perlakukan diskriminatif, dan lain-lain. Kondisi tersebut memerlukan berbagai strategi, pelibatan semua unsur masyarakat dan multistakeholdersangat diperlukan, termasuk peran laki-laki dalam kampanye-kampanye/gerakan yang mendukung pencegahan kekerasan, dan pencapaian kesetaraan gender. He for She menjadi salah satu komitmen global yang harus digelorakan sampai akar rumput.
1
Pedoman PHI ke-91
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI IBU KE-91
TAHUN 2019
A. LATAR BELAKANG
1. Peringatan Hari Ibu (PHI) yang dilaksanakan pada tanggal 22 Desember setiap
tahunnya, merupakan upaya bangsa Indonesia untuk mengenang dan menghargai
perjuangan kaum perempuan Indonesia yang telah berjuang dalam merebut dan
mengisi kemerdekaan.
2. Tekad dan perjuangan kaum perempuan Indonesia untuk mewujudkan
kemerdekaan Indonesia, dilandasi oleh cita-cita dan semangat persatuan dan
kesatuan menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tentram, damai, adil dan
makmur, telah dinyatakan semenjak Kongres Perempuan Indonesia yang pertama
kali pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta.
3. Peristiwa tersebut merupakan tonggak sejarah bagi perjuangan kaum perempuan
Indonesia dan senantiasa diperingati tiap tahunnya oleh bangsa Indonesia, baik
laki-laki maupun perempuan, dimanapun berada baik di dalam negeri maupun di
luar negeri.
4. Pada Kongres Perempuan Indonesia ke III tahun 1938 di Bandung ditetapkan
tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Kemudian oleh pemerintah Republik
Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun
1959 tentang Hari-Hari Nasional Yang Bukan Hari libur, Hari Ibu tanggal 22
Desember dijadikan hari nasional yang diperingati setiap tahun secara khidmat dan
penuh makna oleh segenap bangsa Indonesia. Tahun 2019, Hari Ibu diperingati
untuk yang Ke-91 kalinya.
5. Setiap kali penyelenggaraan PHI senantiasa menggugah ingatan dan pemikiran
bahwa perjuangan kaum perempuan Indonesia ternyata sangat dirasakan manfaat
dan hasilnya, terutama oleh kaum perempuan Indonesia pada khususnya dan
bangsa Indonesia pada umumnya.
6. Perempuan perlu berdaya, dalam arti peran perempuan dalam ekonomi perlu
ditingkatkan guna mendorong pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Perempuan
berdaya, akan menjadi pendorong terwujudnya peningkatan kualitas hidup
perempuan, yang kemudian akan dapat mewujudkan sumber daya manusia yang
berkualitas sesuai dengan visi Presiden untuk mewujudkan SDM Unggul, Indonesia
Maju.
7. Perempuan sangat berperan dalam menumbuhkan keluarga dan otomatis
masyarakat. Memberdayakan ekonomi perempuan dengan membangun
kewirausahaan perempuan sebagai salah satu solusi untuk menurunkan angka
kekerasan terhadap perempuan, peningkatan peran keluarga dalam pendidikan
anak pencegahan perkawinan anak dan pencegahan pekerja anak.
8. Puncak acara PHI ke-91 akan dilaksanakan di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah,
sedangkan pelaksanaan di provinsi, kabupaten/kota dan perwakilan Indonesia di
2
Pedoman PHI ke-91
luar negeri diselenggarakan berdasarkan pedoman ini, serta disesuaikan dengan
kondisi dan situasi setempat. Keterlibatan semua pihak dalam PHI ke-91 akan
memperkuat dan mendorong tekad dan perjuangan kaum perempuan Indonesia.
B. MAKNA PERINGATAN HARI IBU KE-91
1. Peringatan Hari Ibu ke-91 menunjukkan bahwa perjuangan kaum perempuan Indonesia telah menempuh jalan panjang dalam mewujudkan peranan dan kedudukan perempuan Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tentram dan damai serta adil dan makmur.
2. Sesungguhnya perjuangan meningkatkan peranan dan kedudukan kaum perempuan Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara masih panjang, namun keberhasilan yang telah dicapai selama ini hanyalah langkah awal dalam menuju cita-cita kemerdekaan Indonesia yang aman, tentram dan damai serta adil dan makmur.
3. Peringatan Hari Ibu ke-91 merupakan momentum untuk merenungkan peran perempuan dalam memperjuangkan peranan dan kedudukannya yang menggambarkan semangat nasionalisme perempuan berdaya untuk menuju Indonesia maju.
C. DASAR
Dasar penyelenggaraan PHI Ke-91 Tahun 2019
1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita.
2. Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
4. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan Ratifikasi Konvensi Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.
5. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Ratifikasi Konvensi Hak Sipil dan Politik.
6. Undang-undang Nomor21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.
7. Keputusan Presiden RI Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang bukan hari libur.
8. Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia.
9. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional.
10. Keputusan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 196 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan dan Pembentukan Panitia Nasional Peringatan Hari Ibu Ke-91 Tahun 2019.
3
Pedoman PHI ke-91
D. MAKSUD DAN TUJUAN
1. MAKSUD a) Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-91 Tahun 2019 dimaksudkan untuk mewariskan
nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan kaum perempuan kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, untuk mempertebal tekad dan keyakinan dalam melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan dan pembangunan serta tekad untuk mewujudkan perdamaian yang dilandasi semangat persatuan dan kesatuan bangsa sebagai pengamalan Pancasila.
b) Mengenang dan menyegarkan kembali ingatan kita akan pentingnya pemahaman dan penghayatan serta arti perjuangan dan kebangkitan kaum perempuan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kebangkitan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
c) Meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap peran dan kedudukan kaum perempuan Indonesia dalam upaya peningkatan keutuhan dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat melalui peningkatan kualitas peran sertanya baik peran pribadi, mandiri, maupun organisasinya dalam berbagai aktivitas pembangunan.
2. TUJUAN a. Umum
Membangkitkan kepedulian masyarakat perspektif “Perempuan Berdaya” dapat dicapai dan dilakukan oleh setiap perempuan sebagai sebuah bentuk kesetaraan dalam peran yang bertujuan mewujudkan harmoni antara laki-laki dan perempuan.
b. Khusus 1. Mendorong terwujudnya kesetaraan antara perempuan dan laki-laki dalam
kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Mendukung penguatan karakter “Perempuan Berdaya” melalui sektor ekonomi “Kewirausahaan Perempuan” sebagai salah satu solusi penurunan angka kekerasan terhadap perempuan, peningkatan peran keluarga dalam pendidikan anak, pencegahan perkawinan anak, dan pencegahan pekerja anak.
3. Meningkatkan peran serta instansi pemerintah dan non pemerintah mendorong kewirausahaan perempuan menjadi gerakan bersama yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Organisasi Perempuan, Lembaga Masyarakat Pemerhati Perempuan, Akademisi, Dunia Usaha, Media Massa serta masyarakat pada umumnya.
E. TEMA DAN FOKUS PHI KE-91 TAHUN 2019
1. Tema Utama ”Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”
2. Fokus a. Peningkatan Pemberdayaan Perempuan melalui Kewirausahaan
b. Peningkatan Peranan Keluarga dalam Pendidikan Anak untuk melahirkan generasi penerus yang berkualitas.
c. Perempuan Pelopor Perdamaian untuk Keadilan dan Kesetaraan.
4
Pedoman PHI ke-91
F. PENYELENGGARAAN KEGIATAN
Penyelenggaraan kegiatan Peringatan Hari Ibu ke-91 Tahun 2019 ini dilaksanakan
melalui gerakan nasional “Pekan Perempuan Berdaya Indonesia Maju”. Pekan
Perempuan Berdaya, Indonesia Maju adalah gerakan bersama, yang dilaksanakan
oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Organisasi Perempuan, Lembaga
Masyarakat Pemerhati Perempuan, Akademisi, Dunia Usaha, dan Media Masa, serta
Masyarakat pada umumnya yang merupakan rangkaian acara Peringatan Hari Ibu Ke-
91 tahun 2019.
Pekan Perempuan Berdaya, Indonesia Maju sebagai upaya untuk memberikan
ruang partisipasi, edukasi dan dukungan seluruh lapisan masyarakat, terhadap
pemahaman tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”, dan dilaksanakan melalui
berbagai acara yang dikemas dengan menonjolkan kreativitas dan kearifan lokal yang
bertujuan untuk mensosialisasikan dukungan terhadap “Perempuan Berdaya” secara
masiv di seluruh Indonesia dan perwakilan RI di luar negeri.
Kegiatan-kegiatan utama difokuskan untuk mendorong penguatan karakter
Perempuan Berdaya, melalui kewirausahaan perempuan, yang akan dilaksanakan
melalui program kelas vokasi, mentoring dan ekshibisi. Selain itu kegiatan yang
bersifat partisipatif, edukatif dan kreatif, juga dilaksanakan dalam rangka
mensosialisasikan program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Seluruh aktifitas dalam Pekan Perempuan Berdaya, Indonesia Maju ini,
diharapkan mampu mensinergikan berbagai peran seluruh stakeholders Kemen PPPA,
dalam membangun dan mendorong terwujudnya “Perempuan Berdaya, Indonesia
Maju”. Kegiatan Pekan Perempuan Berdaya, Indonesia Maju meliputi:
1. Bincang Bintang; 2. Vlog Festival Perempuan Berdaya; 3. PPPA Edu_Aksi; 4. SHEnergy Kreasi; 5. Perempuan Bahagia (Bergerak Bagi Bangsa); 6. Ekspose (Ekshibisi Karya Perempuan Se-Indonesia); 7. Ziarah ke Taman Makam Pahlawan; 8. Press Conference; 9. Acara Puncak; dan 10. Upacara Bendera.
Penjelasan Rangkaian Kegiatan
1) BINCANG BINTANG
Kegiatan dialog yang dilakukan oleh Menteri Bintang dalam rangka memberikan
semangat dan motivasi kepada para nasabah dan pendamping program Menuju
Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), untuk menumbuhkembangkan perempuan
prasejahtera pelaku usaha ultra mikro melalui pemahaman pemberdayaan
perempuan yang menitikberatkan pada perubahan pola pikir, perilaku dan
penguatan identitas perempuan berdaya, penyadaran hak-hak perempuan dan
peran perempuan dalam ketahanan keluarga, tidak hanya berfokus pada akses
permodalan saja. Kegiatan ini merupakan kerjasama Kementerian PPPA dengan
PT. Permodalan Nasional Madani, selaku pemilik program MEKAAR. Kegiatan ini
5
Pedoman PHI ke-91
dilaksanakan di tingkat Nasional dan Daerah. Untuk Tingkat Nasional, Bincang
Bintang akan dilaksanakan oleh Ibu Menteri PP PA di 3 wilayah Indonesia (Barat,
Tengah dan Timur), sedangkan di tingkat daerah dilaksanakan oleh para Ketua Tim
Penggerak PKK Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan dukungan Dinas PP PA Provinsi
dan Kabupaten/Kota.
Seluruh kegiatan dipublikasikan melalui video liputan, dan dikirimkan ke Kemen
PPPA.
2) VLOG FESTIVAL PEREMPUAN BERDAYA
Dukungan terhadap perempuan untuk “Berdaya”
Point yang baik adalah dukungan terhadap perempuan tidak hanya oleh perempuan
tetapi dilakukan juga oleh laki-laki dan keluarganya.
Vlog ini bentuknya berupa: “Her Story”—perempuan menceritakan sendiri
keberhasilan mereka didukung oleh keluarga dan lingkungan.
Mengajak semua orang untuk membuat video perempuan berdaya, dengan konten
video aktivitas perempuan berdaya yang unik dan inspiratif, dengan gaya live
report berdurasi 1 menit.
Dipilih vlog yang terbaik sesuai kriteria, sebagai penghargaan diberikan hadiah. Tim
Penilai dikoordinir oleh Kemen PPPA. Goals Publikasi: Menyebarkan semangat
“Perempuan Berdaya” sebagai trending topik.
3) PP PA EDU_AKSI:
Edu_Aksi, merupakan gerakan bersama dalam rangka mensosialiasasikan isu
Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan termasuk Isu Perlindungan
Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan. Kegiatan utama Edu-Aksi meliputi:
Edu_Aksi Nobar dan NGOPI (Ngobrol Penuh Inspirasi), Nobar film edukasi tentang
Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan bersama Ibu-Ibu, Tokoh Agama, Tokoh
Masyarakat, dan para Milenials. NGOPI tentang pencegahan kekerasan terhadap
perempuan dan anak, dan peran keluarga dalam pendidikan anak bersama Ibu-Ibu,
Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan para Milenial. Edu_Aksi untuk Siswa
Merupakan gerakan sehari mengajar yang dilaksanakan oleh para pegawai
Kementerian PP PA dan pegawai Dinas PP PA Provinsi/Kab/Kota untuk para siswa
sekolah SD, SMP dan SMA termasuk Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah.
Materi yang akan diajarkan adalah terkait dengan Pencegahan Kekerasan terhadap
Anak dengan fokus pada: Pencegahan Perkawinan Anak dan Pencegahan Pekerja
Anak.
Materi pembelajaran disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing.
Kegiatan ini dilaksanakan di tingkat pusat dan daerah, kerjasama Kementerian
PPPA dengan Kementerian Kominfo/BKKBN/Kementerian Dikbud, Kongres Wanita
Indonesia (KOWANI), Tim Penggerak PKK Pusat, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia
(IWAPI), Dharma Wanita Persatuan Pusat, Dharma Pertiwi, Bhayangkari dan mitra
kerja lainnya. Sedangkan untuk daerah, kerjasama Dinas PP PA Provinsi/Kab/Kota
dengan Dinas Teknis terkait, Organisasi Perempuan di daerah. Seluruh kegiatan
dipublikasikan melalui video liputan dan dikirimkan ke Kemen PPPA.
4) SHEnergy KREASI
Adalah sharing moment dalam bentuk talkshow interaktif yang bertujuan
mempertemukan wirausaha perempuan milenial dengan wirausaha perempuan
6
Pedoman PHI ke-91
yang sudah sukses menjalankan usaha, untuk berbagi pengalaman dan memperluas
jejaring usaha di era digital, melalui mentoring class bersama GoJek, Buka lapak,
tokopedia dan lainnya.
Kegiatan ini dilaksanakan di tingkat Nasional dan Daerah. Untuk Tingkat Nasional,
She_Nergi Kreasi, akan dilaksanakan oleh Ibu Menteri PP PA, sedangkan di tingkat
daerah dilaksanakan oleh Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Tim Penggerak PKK
Provinsi, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Dharma Wanita Persatuan
Provinsi, Dharma Pertiwi, Bhayangkari dan mitra kerja lainnya, dan
Kabupaten/Kota dengan dukungan Dinas PP PA Provinsi, dan Kabupaten/Kota.
Seluruh kegiatan dipublikasikan melalui video liputan dan dikirimkan ke Kemen
PPPA.
5) PEREMPUAN BAHAGIA
Gerak Jalan Sehat serentak seluruh Indonesia, yang bertujuan membangkitkan
semangat pergerakan perempuan Indonesia untuk Berdaya. Bakti sosial yang
bertujuan untuk berbagi, yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing
masing daerah. Bentuk bakti sosial bisa dalam berbagai aktivitas seperti donor
darah, kunjungan ke panti jompo, panti asuhan, dll. Kegiatan ini dilaksanakan di
tingkat Nasional dan Daerah. Untuk Tingkat Nasional, Perempuan Bahagia (Bergerak
Bagi Bangsa) akan dilaksanakan oleh Ibu Menteri PP PA, sedangkan di tingkat
daerah dilaksanakan oleh Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Tim Penggerak PKK
Provinsi, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Dharma Wanita Persatuan
Provinsi, Dharma Pertiwi, Bhayangkari, mitra kerja lainnya dan Kabupaten/Kota
dengan dukungan Dinas PP PA Provinsi dan Kabupaten/Kota. Seluruh kegiatan
dipublikasikan melalui video liputan dan dikirimkan ke Kemen PPPA.
6) EKSPOSE
Ekshibisi Karya Perempuan Se-Indonesia seperti Pameran Wirausaha Perempuan
dilakukan selama 2 hari (21 - 22 Desember 2019) di Semarang, Jawa Tengah.
Pameran juga bisa dilakukan di provinsi/kabupaten/kota dalam kegiatan pameran
ataupun liputan video aktivitas wirausaha perempuan yang ada di daerah. Kegiatan
ini dilaksanakan di tingkat Nasional dan Daerah. Untuk Tingkat Nasional, Ekspose
(Ekshibisi Karya Perempuan Se-Indonesia), akan dilaksanakan oleh Kemen PPPA
bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah dan Tim Penggerak
PKK Kota Semarang dengan dukungan Dinas PP PA Provinsi Jawa Tengah dan Kota
Semarang, sedangkan di tingkat daerah dilaksanakan oleh Kongres Wanita Indonesia
(KOWANI), Tim Penggerak PKK Provinsi, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia
(IWAPI), Dharma Wanita Persatuan Provinsi, Dharma Pertiwi, Bhayangkari dan mitra
kerja lainnya dengan dukungan Dinas PP PA Provinsi dan Kabupaten/Kota. Seluruh
kegiatan dipublikasikan melalui video liputan dan dikirimkan ke Kemen PPPA.
7) ZIARAH KE TAMAN MAKAM PAHLAWAN
Diawali dengan upacara dan Kegiatan ini bermaksud untuk penghormatan kepada
Arwah Pahlawan, dengan mengheningkan cipta. Dilanjutkan dengan peletakan
karangan bunga dan diakhiri dengan penghormatan terakhir.
7
Pedoman PHI ke-91
8) PRESS CONFERENCE Akan dilaksanakan pada tanggal 21 Desember 2019 berlokasi di Kota Semarang. Adapun narasumber dalam Konferensi Pers antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Gubernur Jawa Tengah, dan Walikota Semarang.
9) ACARA PUNCAK Dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2019 di Kota Semarang dengan susunan acara sebagai berikut: - Sambutan Menteri PP PA RI; - Amanat Presiden RI; - Pagelaran Tari Perempuan Warga Binaan dari Dirjen Lembaga Pemasyarakatan; - Deklarasi Perempuan Berdaya, Indonesia Maju (Perempuan Milenials,
Perempuan Perdamaian, Perempuan Penyintas); - Penandatanganan MoU.
10) UPACARA BENDERA
Panduan terkait upacara Peringatan hari Ibu dapat dilihat pada lampiran 1.
G. KEPANITIAAN
1. Pusat Penyelenggaraan PHI ke-91 Tahun 2019 di Pusat dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
2. Daerah Penyelenggaraan PHI ke-91 Tahun 2019 di provinsi, dan kabupaten/kota dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Gubernur dan di Kabupaten/Kota berdasarkan Keputusan Bupati/Walikota.
3. Luar Negeri Penyelenggaraan PHI ke-91 Tahun 2019 di luar negeri dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Perwakilan RI di negara masing-masing.
H. DANA
Dana untuk pelaksanaan kegiatan PHI Ke-91 Tahun 2019 masing-masing adalah sebagai berikut: 1. Pusat
a. APBN b. Swadaya masyarakat c. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat
2. Daerah a. APBD b. Swadaya masyarakat c. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat
8
Pedoman PHI ke-91
I. PENUTUP
1. Pedoman ini merupakan arahan umum dan pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan di daerah dan perwakilan Republik Indonesia di luar negeri yang bersangkutan.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini dapat diatur oleh penanggung jawab masing-masing memperhatikan pedoman ini.
3. Setelah Peringatan Hari Ibu diselenggarakan segera melaporkan secara tertulis kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak selaku Penanggung Jawab Umum Penyelenggaraan Peringatan Nasional Hari Ibu ke-91 Tahun 2019 dengan melampirkan foto dokumentasi dan dikirim kepada:
Sekretariat Panitia Nasional Peringatan Hari Ibu Ke-91 Tahun 2019
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Jl. Medan Merdeka Barat No. 15, Jakarta 10110
Telp. (021) 3860165, Fax. (021) 3446586 Telp. Sentral: 3842638, 3805563 Ext. 5011, 5022, 5009
9
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 1
PANDUAN UPACARA
Upacara Bendera di Lapangan
• Tanggal upacara: Hari Senin, 23 Desember 2019. • Tempat upacara: di Lapangan upacara/halaman kantor instansi pemerintah/swasta
baik di tingkat pusat, daerah maupun perwakilan Republik Indonesia di luar negeri. • Peserta: pejabat pemerintah, swasta dan anggota organisasi kemasyarakatan dan
masyarakat.
Urutan acara:
1. Penghormatan umum kepada inspektur upacara, dipimpin oleh komandan upacara.
2. Laporan komandan upacara kepada inspektur upacara bahwa upacara siap dimulai.
3. Pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih, diiringi dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh seluruh peserta.
4. Mengheningkan cipta, dipimpin oleh inspektur upacara.
5. Pembacaan naskah Pancasila diikuti oleh peserta upacara.
6. Pembacaan naskah Pembukaan UUD 1945.
7. Pembacaan sejarah singkat Hari Ibu.
8. Menyanyikan hymne Hari Ibu.
9. Amanat inspektur upacara, searah dengan tema/fokus dan disesuaikan dengan ruang lingkup organisasi kemasyarakatan terkait.
10. Menyanyikan Mars Hari Ibu.
11. Pembacaan doa.
12. Laporan komandan upacara kepada inspektur upacara, bahwa upacara telah selesai.
13. Penghormatan umum kepada inspektur upacara, dipimpin oleh komandan upacara.
14. Upacara selesai.
Upacara di dalam Gedung
• Disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat, upacara peringatan dapat dilakukan di dalam gedung/ruangan pada waktu dan tempat yang ditetapkan oleh panitia penyelenggara.
• Peserta
Pejabat pemerintah, anggota TNI, karyawan/karyawati instansi pemerintah, swasta, anggota organisasi kemasyarakatan, Organisasi Perempuan, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat umum serta perwakilan negara asing di Indonesia sebagai undangan.
• Urutan acara:
1. Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
10
Pedoman PHI ke-91
2. Mengheningkan cipta.
3. Pembacaan naskah Pancasila.
4. Pembacaan naskah Pembukaan UUD 1945.
5. Pembacaan sejarah singkat Hari Ibu.
6. Menyanyikan Hymne Hari Ibu.
7. Amanat inspektur upacara.
8. Menyanyikan Mars Hari Ibu.
9. Pembacaan doa.
Setelah upacara usai dapat ditambah dengan acara-acara lain seperti pemberian penghargaan, pertunjukan kesenian atau hiburan, pasar murah dan lain-lain, sesuai dengan kondisi dan situasi setempat.
Catatan:
a. Bendera Sang Saka Merah Putih dan lambang Hari Ibu telah terpasang di ruangan upacara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Lambang organisasi wanita tidak terpasang di dalam ruang upacara.
c. Setiap kegiatan peringatan Hari Ibu baik di gedung maupun di lapangan, hendaknya diupayakan selalu ditampilkan dan dinyanyikan Mars Hari Ibu dan Hymne Hari Ibu.
11
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 2
LAGU INDONESIA RAYA
12
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 3
PANCASILA
1. KETUHANAN YANG MAHA ESA
2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
3. PERSATUAN INDONESIA
4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN
5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
13
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 4
UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945
PEMBUKAAN
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan
luhur, supaya berkehidupan berkebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
14
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 5
SEJARAH SINGKAT HARI IBU
Gema Sumpah Pemuda dan lantunan lagu Indonesia Raya yang pada tanggal 28
Oktober 1928 digelorakan dalam Kongres Pemuda Indonesia menggugah semangat para
pimpinan perkumpulan kaum perempuan untuk mempersatukan diri dalam satu kesatuan
wadah mandiri. Pada saat itu sebagian besar perkumpulan masih merupakan bagian dari
organisasi pemuda pejuang pergerakan bangsa.
Selanjutnya, atas prakarsa para perempuan pejuang pergerakan kemerdekaan pada
tanggal 22-25 Desember 1928 diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama
kali di Yogyakarta. Salah satu keputusannya adalah dibentuknya satu organisasi federasi
yang mandiri dengan nama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI).
Melalui PPPI tersebut terjalin kesatuan semangat juang kaum perempuan untuk
secara bersama-sama kaum Laki-laki berjuang meningkatkan harkat dan martabat bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, dan berjuang bersama-sama kaum perempuan
untuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan Indonesia menjadi perempuan yang
maju.
Pada tahun 1929 Perikatan Perkoempoelan Perempuan Indonesia (PPPI) berganti
nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII). Pada tahun 1935 diadakan
Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta. Kongres tersebut disamping berhasil
membentuk Badan Kongres Perempuan Indonesia, juga menetapkan fungsi utama
Perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa, yang berkewajiban menumbuhkan dan mendidik
generasi baru yang lebih menyadari dan lebih tebal rasa kebangsaannya.
Pada tahun 1938 Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung menyatakan bahwa
tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Selanjutnya, dikukuhkan oleh Pemerintah dengan
Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari
Libur tertanggal 16 Desember 1959, yang menetapkan bahwa Hari Ibu tanggal 22 Desember
merupakan hari nasional dan bukan hari libur. Tahun 1946 Badan ini menjadi Kongres
Wanita Indonesia disingkat KOWANI, yang sampai saat ini terus berkiprah sesuai aspirasi
dan tuntutan zaman. Peristiwa besar yang terjadi pada tanggal 22 Desember tersebut
kemudian dijadikan tonggak sejarah bagi Kesatuan Pergerakan Perempuan Indonesia. Hari
Ibu oleh bangsa Indonesia diperingati tidak hanya untuk menghargai jasa-jasa perempuan
sebagai seorang ibu, tetapi juga jasa perempuan secara menyeluruh, baik sebagai ibu dan
istri maupun sebagai warga negara, warga masyarakat dan sebagai abdi Tuhan Yang Maha
Esa, serta sebagai pejuang dalam merebut, menegakan dan mengisi kemerdekaan dengan
pembangunan nasional.
Peringatan Hari Ibu dimaksudkan untuk senantiasa mengingatkan seluruh rakyat
Indonesia terutama generasi muda, akan makna Hari Ibu sebagai Hari kebangkitan dan
persatuan serta kesatuan perjuangan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari
kebangkitan perjuangan bangsa. Untuk itu perlu diwarisi api semangat juang guna
15
Pedoman PHI ke-91
senantiasa mempertebal tekad untuk melanjutkan perjuangan nasional menuju
terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Semangat perjuangan kaum perempuan Indonesia tersebut sebagaimana tercermin
dalam lambang Hari Ibu berupa setangkai bunga melati dengan kuntumnya, yang
menggambarkan:
1. kasih sayang kodrati antara ibu dan anak;
2. kekuatan, kesucian antara ibu dan pengorbanan anak; dan
3. kesadaran wanita untuk menggalang kesatuan dan persatuan, keikhlasan bakti dalam
pembangunan bangsa dan negara.
Semboyan pada lambang Hari Ibu Merdeka Melaksanakan Dharma mengandung arti
bahwa tercapainya persamaan kedudukan, hak, kewajiban dan kesempatan antara kaum
perempuan dan kaum laki-laki merupakan kemitrasejajaran yang perlu diwujudkan dalam
kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi keutuhan,
kemajuan dan kedamaian bangsa Indonesia.
Jakarta, 22 Desember 2019
16
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 6
HYMNE HARI IBU
17
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 7
MARS HARI IBU
18
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 8
DOA PERINGATAN HARI IBU KE-91 TAHUN 2019
22 Desember 2019
Bismillahirrahmannirrahim Alhamdulillahirobbil ‘Aalamiin Allahumma Sholli ‘ala Muhammad wa’alaa Aalihii washahbihi Ajma’iin
Ya Allah Ya Tuhan Kami
Rasa syukur kami kepada-Mu Ya Allah, Tak putus Asa kami mengadu dan meminta, Rahmat ampun-Mu senantiasa kami harap dan kami damba, dengan ridho-Mu semoga negara dan bangsa Indonesia tetap jaya.
Ya Allah Ya Rahman Yang Maha Pengasih
Pada hari ini kami berkumpul di sini dalam rangka mengikuti acara Peringatan Hari Ibu yang ke-91 Tahun 2019. Kiranya acara ini menjadi acara yang Engkau ridhoi sehingga dapat memberi manfaat bagi masyarakat demi terwujudnya negara Indonesia yang Hebat, Kuat dan Damai.
Ya Allah Yaa Qowi Yang Maha Kuat
Kami menyadari masih banyak persoalan yang dihadapi oleh bangsa kami terkait perempuan dan anak. Masih tingginya kekerasan terhadap perempuan dan anak, masih maraknya perdagangan manusia, masih adanya kesenjangan akses bagi perempuan di bidang ekonomi. Oleh karenanya Ya Allah, berikanlah kami kekuatan untuk dapat meningkatkan peranan dan kedudukan kaum perempuan Indonesia dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara demi terwujudnya kesejahteraan perempuan dan anak di negeri kami tercinta ini.
Ya Allah Yaa Jaami’ Yang Maha Menyatukan
Satukanlah hati kami, padukanlah langkah kami, ikatlah kami dalam kasih sayang-Mu. Berikanlah kemampuan kepada Perempuan dan Ibu di Indonesia untuk dapat berperan dalam menciptakan dan menggerakkan perdamaian dalam keluarga dan masyarakat yang pada akhirnya dapat meneguhkan nilai kebangsaan dan mewujudkan Perdamaian Dunia.
Ya Allah Ya Ghofuur Yang Maha Pengampun.
Ampunilah segala dosa dan kesalahan kami, dosa dan kesalahan orang tua kami, dosa dan kesalahan orang-orang yang kami sayangi dan kami cintai, baik mereka yang masih hidup apalagi yang sudah wafat.
Hanya kepada Engkaulah kami berharap dan hanya kepada Engkaulah kami mengadu. Engkau Maha Mendengar dan mengabulkan. Kabulkanlah doa kami ini. Rabbana Atina Fiddunya Hasanah... Walhamdulillah...
19
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 9
MAKNA HARI IBU
Hari Ibu adalah hari kebangkitan perempuan Indonesia dan merupakan persatuan dan
kesatuan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari kebangkitan dan perjuangan
bangsa.
Kaum perempuan Indonesia tidak hanya menjadi pengguna hasil pembangunan,
namun juga ikut berperan melaksanakan dan berpartisipasi di segenap aspek pembangunan
nasional. Peran politik berarti ikut serta dalam proses pengambilan keputusan dalam
upaya membentuk keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Perempuan mempunyai posisi yang lebih dekat dengan keluarga dan telah
menggunakan sebagian besar waktunya untuk keluarga, anak dan orang tua. Oleh karena
itu kebutuhan spesifik kaum perempuan akan lebih terdukung apabila perempuan
memperoleh akses, dan manfaat dapat berpartisipasi serta melakukan kontrol di segenap
aspek pembangunan nasional.
Perempuan memiliki hak asasi yang sama dan integral dengan hak asasi manusia.
Oleh karena itu perlu dipelihara kodrat, harkat dan martabatnya sebagai Ibu Bangsa yang
berhasil membina keluarga yang harmonis dan sejahtera.
Perjuangan perempuan agar bebas dari segala bentuk tindak kekerasan, diwujudkan
dalam bentuk kesetaraan dan keadilan dalam segenap aspek kehidupan. Hal ini perlu
diupayakan setiap waktu. Kelanjutan perjuangan persatuan kaum perempuan Indonesia
selalu diperingati pada setiap tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.
20
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 10
LOGO PHI KE-91 TAHUN 2019
Arti Logo Hari Ibu
Setangkai Bunga Melati
• Kuntum menggambarkan : 1. kasih sayang kodrati antara ibu dan anak; 2. kekuatan, kesucian antara ibu dan pengorbanan anak; 3. kesadaran perempuan untuk menggalang kesatuan persatuan, keikhlasan bakti
dalam pembangunan bangsa dan negara.
• Angka 91 Sembilan puluh satu tahun sudah para perempuan Indonesia yang tergabung dalam berbagai organisasi dan lembaga swadaya masyarakat, baik secara kelompok maupun individu, turut berpartisipasi aktif membangun bangsa di berbagai sektor.
• Warna birulaut pada angka 91 Melambangkan semangat bangsa Indonesia dalam memajukan kemaritiman.
• Merah Putih Berkibar Melambangkan bahwa bendera telah dikibarkan oleh para perempuan Indonesia, berarti perjuangan perempuan pantang menyerah mempertahankan dan mengisi kemerdekaan untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa.
21
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 11
LOGO ACARA
FILOSOFI LOGO WARNA DASAR MERAH DAN PUTIH SEBAGAI PENGGAMBARAN SEMANGAT NASIONALISME PEREMPUAN BERDAYA UNTUK MENUJU INDONESIA MAJU Bentuk Bunga Representasi dari cara berpikir Perempuan Berdaya
• Cerdas intelektual (ilmu), cerdas emosional (ikhlas/tabah), dan cerdas spiritual (iman);
• Menebarkan pemikiran positif seperti bunga yang menebarkan aroma harum;
• Karakter perempuan, seperti bunga yang menjadi simbolik kelembutan dan keindahan;
• Warna merah penggambaran semangat, warna putih penggambaran ketulusan.
Bentuk Siluet dan Wajah Perempuan representasi sikap dan tindakan perempuan berdaya
• Tegas, namun lembut penuh cinta;
• Menatap kedepan penuh percaya diri;
• Tangguh, mampu menjalankan peran dalam berbagai aspek kehidupan secara seimbang dalam kesetaraan.
Logo font
Memberi kesan kuat dalam kesetaraan gender dan semangat mandiri dalam berbagai profesi.
22
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 12
KEPUTUSAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 196 TAHUN 2019
TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PEMBENTUKAN PANITIA NASIONAL PERINGATAN
HARI IBU KE-91 TAHUN 2019
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA
Menimbang : a. bahwa Peringatan Hari Ibu (PHI) yang diperingati pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya di dalam maupun di luar negeri, merupakan upaya bangsa Indonesia untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan dalam pergerakan merebut kemerdekaan dan perannya baik sebagai ibu ataupun anggota masyarakat;
b. bahwa untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka diselenggarakan PHI Ke-91 Tahun 2019;
c. bahwa PHI sebagaimana dimaksud pada huruf a,
diselenggarakan secara partisipatif, edukatif dan memerlukan dukungan seluruh lapisan masyarakat Indonesia di tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;
d. bahwa dalam penyelenggaraan PHI diperlukan kerjasama yang baik antara berbagai instansi pemerintah pusat dan daerah, seluruh unsur masyarakat, organisasi perempuan, organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan lainnya, lembaga swadaya masyarakat serta dunia usaha; dan
23
Pedoman PHI ke-91
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu menetapkan Keputusan Menteri tentang Penyelenggaraan dan Pembentukan Panitia Nasional Peringatan Hari Ibu Ke-91 Tahun 2019.
Mengingat : 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2015 tentang Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia;
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari Ibu menjadi hari nasional yang bukan hari libur; dan
3. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PEMBENTUKAN PANITIA NASIONAL PERINGATAN HARI IBU KE-91 TAHUN 2019.
KESATU : Melaksanakan dan menyelenggarakan PHI Ke-91 Tahun 2019 dengan Tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”.
KEDUA : Membentuk dan menetapkan nama-nama Panitia Nasional PHI Ke-91 Tahun 2019 yang terdiri atas Panitia Pengarah dan Panitia Penyelenggara, dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
KETIGA : Penyelenggaraan kegiatan PHI Ke-91 Tahun 2019 sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU melalui Pekan Perempuan Berdaya, Indonesia Maju terdiri dari rangkaian kegiatan yang meliputi: Bincang Bintang, Vlog Festival Perempuan Berdaya, PPPA Edu_Aksi, She-nergi Kreasi, Perempuan Bahagia (Bergerak Bagi Bangsa), Ziarah ke TMP, Ekspose (Ekshibisi Karya Perempuan Se-Indonesia), Press Conference, dan Acara Puncak PHI ke-91.
KEEMPAT : Panitia sebagaimana dimaksud pada diktum KEDUA bertugas: 1. Panitia Pengarah
Memberikan arahan untuk keberhasilan dan kesuksesan penyelenggaraan kegiatan PHI Ke-91 Tahun 2019;
2. Panitia Penyelenggara a. membuat pedoman penyelenggaraan PHI Ke-91 Tahun 2019
bagi penyelenggaraan peringatan di seluruh wilayah Indonesia dan di seluruh Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;
24
Pedoman PHI ke-91
b. melaksanakan PHI Ke-91 Tahun 2019 dengan Tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”;
c. masing-masing ketua bidang menetapkan rencana, jadwal pelaksanaan, pembagian tugas dan menyampaikan laporan perkembangan, persiapan dan pelaksanaan kegiatan di bidang masing-masing pada setiap rapat pleno; dan
d. masing-masing ketua bidang membuat laporan pelaksanaan kegiatan dan menyampaikannya kepada Ketua Umum Panitia Penyelenggara PHI Ke-91 Tahun 2019.
KELIMA : Dalam melaksanakan tugasnya, Panitia Nasional PHI Ke-91 Tahun 2019 sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA bertanggung
jawab kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia selaku Penanggungjawab PHI Ke-91 Tahun 2019.
KEENAM : Segala biaya yang ditimbulkan akibat diterbitkannya Keputusan
Menteri ini, bersumber dari:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan c. sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
KETUJUH : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 18 November 2019
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada:
1. Presiden Republik Indonesia;
2. Wakil Presiden Republik Indonesia;
3. Para Menteri Kabinet Kerja;
4. Para Gubernur Provinsi seluruh Indonesia; dan
5. Pimpinan organisasi perempuan dan organisasi kemasyarakatan lain yang
terkait.
25
Pedoman PHI ke-91
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 196 TAHUN 2019
TENTANG PENYELENGGARAAN DAN
PEMBENTUKAN PANITIA NASIONAL
PERINGATAN HARI IBU (PHI) KE-91 TAHUN
2019.
SUSUNAN PANITIA NASIONAL
PERINGATAN HARI IBU KE-91 TAHUN 2019
Penangung Jawab : I Gusti Ayu Bintang Darmawati (Menteri PP dan PA)
Pengarah : 1. Ganjar Pranowo (Gubernur Provinsi Jawa Tengah)
2. Pribudiarta Nur Sitepu (Sesmen Kemen-PPPA)
3. Hendrar Prihadi (Walikota Semarang)
4. Ghafur Akbar Dharma Putra (Deputi Perlindungan
Perempuan dan Anak Kemenko PMK)
5. Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi
dan Aparatur (Kemenko Polhukam)
6. Erni Guntarti Tjahjo Kumolo (Ketua Umum OASE)
7. Giwo Rubianto Wiyogo (KOWANI)
8. Tri Suswati Tito Karnavian (Koordinator Umum Tim
Penggerak PKK)
9. Nanny Hadi Tjahjanto (Koordinator Umum Dharma
Pertiwi)
10. Fitri Idham Aziz (Koordinator Umum Bhayangkari)
11. Wien Ritola Tasmaya (Koordinator Umum Dharma
Wanita Persatuan)
Panitia Penyelenggara
Ketua Umum : Vennetia R. Danes (KemenPPPA)
Wakil Ketua Umum : Rini Handayani (KemenPPPA)
Sekretaris Umum : 1. Prijadi Santoso (KemenPPPA)
2. Aresi Armynuksmono (KemenPPPA)
3. Widati (KemenPPPA)
4. Marni (KemenPPPA)
26
Pedoman PHI ke-91
Sekretariat
:
1. Fivi Diawati (KemenPPPA)
2. Dinno Ardiana (KemenPPPA)
3. Roswinawaty Sitompul (KemenPPPA)
4. Eka Prasetyawati (KemenPPPA)
5. Supriyanto (KemenPPPA)
6. Dwi Ratna Anugrah (KemenPPPA)
7. Andi Lele Ellung Pangerang (KemenPPPA)
8. Sunarti (KemenPPPA)
9. Nuranah (KemenPPPA)
10. Imiarti (KemenPPPA)
Bendahara Umum : Hartini (KemenPPPA)
Bendahara : 1. Maria Mutia Rini (KemenPPPA)
2. Siti Wulandari (KemenPPPA)
Rangkaian Pekan Perempuan Berdaya Indonesia Maju PHI 2019
1.
Bincang Bintang
Koordinator : Agustina Erni (Deputi Bidang Kesetaraan Gender KemenPPPA)
Wakil Koordinator
: Arief Mulyadi (Direktur Utama PNM Mekaar) Fakih Usman (KemenPPPA)
Anggota : 1. OASE 2. Koordinator Bidang Pendidikan KOWANI 3. Aniek Anani TP PKK PUSAT 4. Elly Suntana (Bhayangkari) 5. Eni Tri Stephanus (Dharma Pertiwi) 6. Susana Binsasi Sarumaha (Dharma Wanita
Persatuan) 7. Destri Handayani (KemenPPPA) 8. Rafail Walangitan (KemenPPPA)
2.
Vlog Festival Perempuan berdaya
Koordinator : Nahar (Deputi Bidang Perlindungan Anak KemenPPPA)
Wakil Koordinator
: 1. Margareth Robin Korwa (Plt. Karo Hukum dan Humas, KemenPPPA)
2. Didik Agus Setiawan (Kepala Bagian Perencanaan, Data dan Pelaporan KemenPPPA)
Anggota : 1. OASE
2. Kabid Sosial dan Kesejahteraan Keluarga KOWANI
3. Sri Sunarti TP PKK PUSAT 4. Niken Arief (Bhayangkari)
27
Pedoman PHI ke-91
5. Yanti Asep Dian (Dharma Pertiwi) 6. Dyah Pitaloka Fidiansjah (Dharma Wanita
Persatuan) 7. Jurika Fratiwi (IWAPI) 8. Nur Handayani (KemenPPPA) 9. Murdiani Riniartha (KemenPPPA)
3.
PPPA Edu_Aksi
Koordinator
Koordinator Edu Aksi Nobar & Ngopi Koordinator Edu Aksi untuk Siswa
:
: :
Indra Gunawan (Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat KemenPPPA)
Entos (Sekretaris Deputi Partisipasi Masyarakat KemenPPPA)
Eko Novi Ariyanti (Sekretaris Deputi Tumbuh Kembang Anak KemenPPPA)
Wakil
Koordinator : Heni Yuli Hartati TP PKK PUSAT
Anggota : 1. OASE
2. Kabid Ekonomi dan Koperasi KOWANI 3. Winny Agung Budi (Bhayangkari) 4. Keke Bambang S. (Dharma Pertiwi) 5. Novreuni Ferrianto (Dharma Wanita Persatuan) 6. Fatahillah (KemenPPPA) 7. Lies Rosdianty (KemenPPPA) 8. Elita Gafar (KemenPPPA) 9. Dian Rahma (KemenPPPA) 10. Suhaeni (KemenPPPA) 11. Agung (KemenPPPA) 12. Dodi Hidayat (KemenPPPA)
4.
SHEnergi Kreasi
Koordinator : Fitri Idham Aziz ( Koordinator Umum Bhayangkari )
Wakil
Koordinator
: Dewi Respatiningsih (Sekretaris Deputi Bidang
Kesetaraan Gender KemenPPPA)
Anggota : 1. OASE
2. Wakil Sekjen KOWANI
3. Heni Yuli Hartati TP PKK PUSAT
4. Dewi Refdi (Bhayangkari)
5. Aan Rudi Yulianto (Dharma Pertiwi)
6. Ambar Bambang Hendroyono (Dharma Wanita
Persatuan)
7. Kabid Kemitraan IWAPI
28
Pedoman PHI ke-91
8. Sri Prihartini Wijayanti L (Asdep LPDU, KemenPPPA)
9. Nani Dwi Wahyuni (KemenPPPA) 10. Franky Tielung (KemenPPPA)
5.
Gerak Jalan Indonesia Sehat
Koordinator : Tri Suswati Tito Karnavian (Koordinator Umum Tim
Penggerak PKK)
Wakil
Koordinator
: 1. Ratna Susianawati (Staf Ahli Komunikasi
Pembangunan, Kemen PPPA)
2. Ambarwati (Karo Umum dan SDM KemenPPPA)
Anggota : 1. OASE
2. Kabid Organisasi dan Keanggotaan KOWANI
3. Mamiek Mindari TP PKK PUSAT
4. Niken Arief (Bhayangkari)
5. Aan Rudi Yulianto (Dharma Pertiwi)
6. Lia Khairullah (Dharma Wanita Persatuan)
7. Suhaeni (KemenPPPA)
8. Siti Murtinah (KemenPPPA)
9. Tri Hadianto Wibowo (KemenPPPA)
6.
Ziarah ke TMP
Koordinator : Nanny Hadi Tjahjanto (Koordinator Umum Dharma
Pertiwi)
Wakil
Koordinator
: 1. Atik Eko (Pangdam Jayakarta)
2. Maydian Werdiastuti (Asdep Partisipasi,
Organisasi Keagamaan dan Masyarakat, Kemen
PPPA)
Anggota : 1. OASE
2. Kabid Organisasi dan Keanggotaan KOWANI
3. Mamiek Mindari TP PKK PUSAT
4. Tutik Gatot Edi (Bhayangkari)
5. Etta Suhartono (Dharma Pertiwi)
6. Titin Matinah Suharyanto (Dharma Wanita
Persatuan)
7. Agus Wiryanto (KemenPPPA)
8. Franky Tielung (Kabag Rumah Tangga
KemenPPPA)
9. Dianawati Lasmindar (KemenPPPA)
10. Nurul Khakimah (KemenPPPA)
29
Pedoman PHI ke-91
7.
Ekspose (Ekshibisi Karya Perempuan Se-Indonesia)
Koordinator : Lenny N. Rosalin (Deputi Bidang Tumbuh Kembang
Anak Kemen PPPA)
Wakil
Koordinator
: 1. Laksmi Widyastuti TP PKK Pusat
2. Nyimas Aliah (Asdep PHP dalam Situasi Darurat
dan Kondisi Khusus, KemenPPPA)
Anggota : 1. OASE
2. Wakil Sekjen KOWANI
3. Sri Sunarti TP PKK PUSAT
4. Elly Suntana (Bhayangkari)
5. Aan Rudi Yulianto (Dharma Pertiwi)
6. Farikhah Nizar (Dharma Wanita Persatuan)
7. Kabid Kemitraan IWAPI
8. Muhammad Ihsan (KemenPPPA)
9. Hendra Jamal’s (Asdep Pemenuhan Hak Anak
atas Kesehatan dan Kesejahteraan, Kemen PPPA)
10. Ema Rachmawati (Kepala Dinas Koperasi dan
UKM Provinsi Jawa Tengah)
11. Roswinawaty Sitompul (Kemen PPPA)
12. Fivi Diawati (KemenPPPA)
8.
Hubungan Luar Negeri
Koordinator : Yuli Sumarsono (Dharma Wanita Persatuan)
Wakil
Koordinator
: 1. Tina Nani (Dharma Wanita Persatuan di Kemlu)
2. Rafail Walangitan (Asdep PHP dalam
Ketenagakerjaan, Kemen PPPA)
Anggota : 1. Nani Dwi Wahyuni (KemenPPPA)
2. Fitra Andika Sugiyono
9.
Acara Puncak
Koordinator : Vennetia R. Danes (KemenPPPA)
Wakil
Koordinator
: 1. Deputi V KSP
2. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan
Pembangunan Manusia dan Pemerataan
Pembangunan Sekretariat Negara
3. Asdep Bidang Penanggulangan Kemiskinan,
Perlindungan Sosial, Pemberdayaan Perempuan,
dan Perlindungan Anak Sekretariat Kabinet
4. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
30
Pedoman PHI ke-91
5. Herru Setiadhie (Pj. Sekretaris Daerah Prov Jawa Tengah)
6. Hevearita Gunaryanti Rahayu (Wakil Walikota Semarang)
7. Prijadi Santoso (KemenPPPA) 8. Rafail Walangitan (KemenPPPA)
Anggota : 1. OASE
2. Koordinator Bidang Humas KOWANI
3. Nurhaiti TP PKK PUSAT
4. Ningrum Rycko A. Dahniel (Bhayangkari)
5. Sandra Georgi E. Supit (Dharma Pertiwi)
6. Priyanti Tjepi F. Aloewi (Dharma Wanita
Persatuan)
7. Atikoh Ganjar Pranowo (Ketua TP PKK Provinsi
Jawa Tengah)
8. Krisseptiana Hendrar Prihadi (Ketua TP PKK Kota
Semarang)
9. Paspampres
10. Destri Handayani (KemenPPPA)
11. Nyimas Aliah (KemenPPPA)
12. Ali Khasan (KemenPPPA)
13. Aresi Armynuksmono (KemenPPPA)
14. Roswinawaty (KemenPPPA)
15. Hendarmi (KemenPPPA)
16. Widati (KemenPPPA)
17. Dinno Ardiana (KemenPPPA)
18. Budi Prabowo (KemenPPPA)
19. Davip Aryabima (KemenPPPA)
20. Eka Prasetyawati (KemenPPPA)
21. Fivi Diawati (KemenPPPA)
22. Sarwa Pramana (Asisten I Pemerintahan dan
Kesra Prov. Jawa Tengah)
23. Iswar Aminuddin (Sekretaris Daerah Kota
Semarang)
24. Retno Sudewi (Kepala Dinas P3AP2KB Prov. Jawa
Tengah)
25. Edy Supriyanto (Kepala Biro Umum Setda Prov.
Jawa Tengah)
26. Mukhamad Khadhik (Kepala Dinas PPPA Kota
Semarang)
31
Pedoman PHI ke-91
10.
Keamanan dan Kesehatan
Koordinator : 1. Ani Elia (Bhayangkari)
2. Rycko Amelza Dahniel (Polda Jawa Tengah)
3. Mochamad Effendi (Pangdam IV Diponegoro)
4. Yulianto Prabowo (Kepala Dinas Kesehatan Prov.
Jawa Tengah)
5. Musyafak (Kepala Pusdokes Polri)
6. Umar Shahab (Polda Metrojaya)
7. Atiek Eko (Persit Jayakarta)
Wakil
Koordinator
: 1. Tri Yuwono Putra (Kadokkes Polda Jawa Tengah)
2. Mochammad Tufiq Zega (Kodim 0733 Kota
Semarang)
3. Muhamad Abdul Hakam (Kepala Dinas
Kesehatan Kota Semarang)
Anggota : 1. Herry Kurniawan (Polres Metro Jakarta)
2. Abioso Seno Aji (Polres Kota Semarang)
3. Ratna Oeni Cholifah (KemenPPPA)
4. Ameetha Drupadi (KemenPPPA)
11.
Press Conference
Koordinator : Destri Handayani (Asdep PHP dari Tindak Pidana
Perdagangan Orang Kemen PPPA)
Wakil
Koordinator
: 1. Margareth Robin Korwa (KemenPPPA)
2. Riena Retnaningrum (Kepala Dinas Komunikasi
dan Informatika Provinsi Jawa Tengah)
Anggota : 1. Budi Hartono (KemenPPPA)
2. Ratna Oeni Cholifah (KemenPPPA)
3. Sarjono (Kementerian Komunikasi dan
Informatika)
4. Lida Noor Meitania (Kementerian Komunikasi dan
Informatika)
5. Bambang Pramusinto (Kepala Dinas Komunikasi,
Informasi, Persandian dan Statistik Kota
Semarang)
12.
Publikasi dan Dokumentasi
Koordinator : Margareth Robin Korwa (KemenPPPA)
Wakil
Koordinator
: Wiryanta (Kementerian Komunikasi dan Informatika)
32
Pedoman PHI ke-91
Anggota
:
1. Budi Hartono (KemenPPPA)
2. Ratna Oeni (KemenPPPA)
3. Sarjono (Kementerian Komunikasi dan
Informatika)
4. Lida Noor Meitania (Kementerian Komunikasi dan
Informatika)
5. Riena Retnaningrum (Kepala Dinas Komunikasi
dan Informasi Pemprov Jawa Tengah)
6. Bambang Pramusinto (Kepala Dinas Komunikasi,
Informasi, Persandian dan Statistik Kota
Semarang)
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 18 November 2019