Post on 23-Oct-2019
PEDOMAN PELESTARIAN NILAI-NILAI PERJUANGAN
RADEN MAS SAID MEMPERINGATI HARIJADI KE-278 KABUPATEN WONOGIRI
TAHUN 2019
Dalam rangka melestarikan dan menanamkan nilai-nilai luhur yang diwariskan dari para
pendahulu serta untuk menguatkan jati diri masyarakat Kabupaten Wonogiri, dalam menatap
dan mengisi pembangunan, Kabupaten Wonogiri mengukuhkan suatu momentum yaitu hari
Rabu Kliwon tanggal 19 Mei tahun 1741 sebagai Harijadi Kabupaten Wonogiri.
Harijadi Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu jadi diri daerah yang perlu
dihormati, dilestarikan dan diperingati oleh segenap jajaran pemerintahan daerah dan seluruh
lapisan masyarakat Wonogiri dengan menumbuhkan semangat juang, patriotisme, kesatuan
bangsa, kemandirian, suri tauladan dan nilai budaya luhur para pendahulu bagi generasi muda
untuk mencapai cita-cita bangsa.
A. Dasar Hukum
1. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Wonogiri Nomor 5 Tahun 1990 Tentang
Hari Jadi Kabupaten Wonogiri (Lembaran Daerah Kabupaten Wonogiri Dati II Wonogiri
Tahun 1990 Nomor 14);
2. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor : 13 Tahun 2016 Tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri (Lembaran Daerah Kabupaten
Wonogiri Tahun 2016 Nomor 22, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Wonogiri
Nomor 156);
3. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 13 Tahun 2018 tentang Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun Anggaran 2019 (Lembaran
Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2018 Nomor 13):
B. Tema Utama Dan Sub Tema
Tema Utama : ““NYAWIJI MBANGUN WONOGIRI ”
Makna Tema Utama : Nyawiji Mbangun Wonogiri dalam bahasa Indonesia berarti Bersatu Membangun Wonogiri,
mengandung makna harapan masyarakat Wonogiri diusia ke-278 lebih erat bersatu dalam
semangat Sesarengan Mbangun Wonogiri. Selama tiga tahun kepemimpinan Bupati Wonogiri
Joko Sutopo dan Wakil Bupati Wonogiri Edy Santosa telah menampakkan hasil nyata perubahan
demi perubahan menuju ke arah yang lebih baik. Perubahan perbaikan bidang infrastruktur,
baik jalan jembatan, sarpras kesehatan, pendidikan, dan bidang lainnya yang secara langsung
dan tidak langsung mampu menurunkannya angka kemiskinan dari 12,98% menjadi 10,7%.
Nyawiji Mbangun Wonogiri juga mengandung makna harapan masyarakat Wonogiri dapat
“bersatu kembali” setelah berlangsungnya pesta demokrasi pemilihan umum Presiden dan
Wakil Presiden RI serta anggota legislatif. Demokrasi adalah berbeda sehingga perbedaan
selama pemilu hendaknya dimaknai sesuatu yang wajar tanpa mengurangi esensi bahwa tujuan
dari berdemokrasi adalah sama yaitu mewujudkan satu tatanan kehidupan berbangsa dan
bernegara lebih berkualitas sehingga mampu melahirkan pemerintahan yang memiliki
kredibilitas, pemerintahan bersih, transparan, akuntabel dan mampu mewujudkan masyarakat
lebih sejahtera, adil makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
SUB TEMA :
1. GREGETING TANGGAP WARSA KAPING-278, BEBRAYAN WONOGIRI NYAWIJI GUMREGUD
SESARENGAN MBANGUN WONOGIRI.
(Aura ulang tahun ke-278, masyarakat Wonogiri senantiasa bersatu untuk bersama-sama
membangun Wonogiri)
2. SINURUNG SEMANGAT TANGGAP WARSA KAPING-278, BRAYAGUNG WONOGIRI SAIYEG
SAEKA PRAYA MARSUDI MAJUNING PRAJA.
(Didorong semangat ulang tahun ke-278, masyarakat Wonogiri menyatukan tekad
bersama-sama memajukan Wonogiri)
3. PANDAMING TANGGAP WARSA KAPING-278 KABUPATEN WONOGIRI, SUNG
SESULAKMARGINING AYEM-TENTREM LAN GUYUB-RUKUNING GESANG BEBRAYAN.
(Obor ulang tahun ke-278 Kabupaten Wonogiri, memberikan jalan terang menuju
kehidupan masyarakat yang tenteram dan rukun)
4. DAYANING TANGGAP WARSA KAPING-278 KABUPATEN WONOGIRI, MAHANANI
WIMBUH KALOKANING WONOGIRI ING SAINDENGING BAWANA.
(Kekuatan ulang tahun ke-278 Kabupaten Wonogiri, menjadikan Wonogiri semakin
terkenal di seluruh jagad raya)
5. ARERAMBATAN TANGGAP WARSA KAPING-278 KABUPATEN WONOGIRI, SUNG
PANJURUNG TUMATANING PRAJA TUMUJU MULYANING BEBRAYAN.
(Bertolak dari ulang tahun ke-278 Kabupaten Wonogiri, memberikan dukungan terhadap
penataan pemerintahan menuju kehidupan yang bahagia-sejahtera)
6. ATETALES TANGGAP WARSA KAPING-278 KABUPATEN WONOGIRI, AMBUKA KORINING
SEDYA MANGUN GENERASI MUDHA MRIH SANTOSENG JIWA-RAGA.
(Berpijak pada ulang tahun ke-278 Kabupaten Wonogiri, membuka pintu dalam
membangun generasi muda yang kuat jiwa-raga)
7. LUMANTAR TANGGAP WARSA KAPING-278 KABUPATEN WONOGIRI, SUMANGGA
SESARENGAN DAYA-DINAYAN MAUJUDAKEN PANCADARMA JANTRANING PANGUDI
MRIH KONGAS-KOMBULING WONOGIRI.
(Melalui ulang tahun ke-278 Kabupaten Wonogiri, mari bersama-sama memberikan
kontribusi untuk mewujudkan Pancadarma menuju kejayaan Wonogiri)
C. Rangkaian Kegiatan :
Rangkaian Kegiatan Pelestarian Nilai-Nilai Raden Mas Said sebagaimana Terlampir.
D. Himbauan K-3 Menyambut Hari Jadi Kabupaten Wonogiri
Bagi Intansi Tingkat Kabupaten Wonogiri
Penyelenggaraan kegiatan K-3 dalam rangka menyambut Hari Jadi Kabupaten Wonogiri di
tingkat Kabupaten hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Dalam rangka peringatan Hari Jadi Kabupaten Wonogiri di tingkat Kabupaten dihimbau
kepada seluruh instansi baik pemerintah maupun BUMN/BUMD/ swasta yang ada di
Kabupaten Wonogiri menggiatkan kegiatan Kebersihan, keindahan dan Ketertiban di
lingkungan kerja masing-masing.
2. Sebagai sarana sosialisasi menyambut Hari Jadi Wonogiri kepada masyarakat luas,
diharapkan semua instansi tersebut dapat memasang spanduk dengan tema dan sub tema
Hari Jadi Ke-278 Kabupaten Wonogiri Tahun 2019 yang disesuaikan dengan tupoksi masing-
masing.
3. Untuk menambah kemeriahan diharapkan dapat memperindah lingkungan dengan
memasang umbul-umbul, rontek dan lampu hias/lampion dll.
4. Pelaksanaan pemasangan spanduk, umbul-umbul, rontek, dan lampu hias ini dapat mulai
tanggal 30 April 2019 s/d 31 Mei 2019.
Contoh Spanduk Publikasi Hari Jadi Wonogiri
Pedoman Pelaksanaan Di Tingkat Kecamatan/ Desa
Penyelenggaraan Kegiatan Hari Jadi Kabupaten di tingkat wilayah/Kecamatan/ Desa
hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
LOGO
INSTANSI
“NYAWIJI MBANGUN WONOGIRI SUB TEMA SESUAI TUPOKSI
LOGO SESARENGAN MBANGUN WONOGIRI
LOGO
HARI JADI
a. Mulai tanggal 30 April 2019 s/d 31 Mei 2019 seluruh Instansi Pemerintah, swasta, dan masyarakat diwilayah masing-masing untuk menggiatkan pelaksanaan K3 dan memperindah lingkungan masing-masing dengan memasang umbul-umbul, rontek, dan lampu hias/ lampion serta spanduk dengan Tema dan Sub Tema Hari Jadi ke 278 Kabupaten Wonogiri Tahun 2019.
b. Tanggal 18 Mei 2019 di masing-masing Kecamatan, Desa/ Kelurahan dan RT agar
menyelenggarakan Malam Tirakatan Hari Jadi Kabupaten Wonogiri (Setelah Sholat Tarawih). Khusus Kecamatan Selogiri, Malam Tirakatan dilaksanakan di Monumen Nglaroh bersamaan dengan Malam Tirakatan Tingkat Kabupaten.
c. Tanggal 19 s/d 20 Mei 2019 pukul 06.00 s/d 18.00 WIB seluruh Instansi Pemerintah, Swasta
dan seluruh masyarakat untuk mengibarkan Bendera Merah Putih satu tiang penuh. d. Semua acara Hari Jadi ke-278 Kabupaten Wonogiri hendaknya diselenggarakan dengan
prinsip kesederhanaan dan disesuaikan situasi dan kondisi sekaligus menyambut datangnya bulan Ramadhan 1440 H.
e. Segala pembiayaan acara Hari Jadi ke-278 Kabupaten Wonogiri di tingkat Kecamatan/
Kelurahan/ Desa dibebankan kepada masing-masing wilayah.
E. Penutup
Demikian Pedoman Peringatan Pelestarian Nilai-Nilai Perjuangan Raden Mas Said
memperingati Hari Jadi Ke-278 Kabupaten Wonogiri Tahun 2019 dan selanjutnya dapat
dipergunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan.
Wonogiri, 22 April 2019
KETUA UMUM
ttd Drs. SUHARNO. M.Pd
Pembina Utama Madya NIP. 19630911 199903 1 007
RANGKAIAN KEGIATAN
PELESTARIAN NILAI-NILAI PERJUANGAN RADEN MAS SAID DALAM RANGKA PERINGATAN HARI JADI KE-278 KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2019
NO
W A K T U
A C A R A K E G I A T A N T E M P A T PENANGGUNG
JAWAB OPD
KET
HARI/TANGGAL JAM
1
Selasa,
30 April 2019 s/d Sabtu, 4 Mei 2019
19.00 WIB – 23.00 WIB
Pasar Rakyat
Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri
Seven & Co Event Organizer
Disperindag
Dinas P & K
Humas
2
Kamis, 2 Mei 2019
10.00 WIB
Press Release Hari Jadi Ke-278 Kabupaten Wonogiri
Rumah Dinas Bupati Wonogiri
Humas
Kominfo
3
Kamis, 2 Mei 2019
s/d 31 Mei 2019
08.00 WIB
Donor Darah Massal PMI Kabupaten Wonogiri
Halaman Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri
Kantor PMI Kabupaten Wonogiri
PMI Kabupaten Wonogiri
4
Jumat,
3 Mei 2019
08.00 WIB
Ziarah Makam Makam Gunung Wijil Mantenan Selogiri, Makam Ambarwangi Nguntoronadi
Kecamatan Selogiri
Kecamatan Nguntoronadi
Dinsos
Kemenag
Kesra
5
Minggu,
5 Mei 2019
15.15 WIB
Doa Syukur antar Umat Beragama
Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri
Kemenag
Kesra
Humas
Pembagian Ruang : 1. Islam : Pendopo 2. Kristen : Khayangan 3. Katolik: Gajah Mungkur 4. Hindu : Ruang PKK 5. Budha : Giri Manik
6
Minggu,
5 Mei 2019
16.00 WIB s/d
19.00 WIB
Sema’an Al Qur’an & Do’a Khataman dilanjutkan Shalat Tarawih Perdana 1 Ramadhan 1440 H
Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri
Kesra
Kemenag
Waktu menunggu penetapan 1 Ramadhan 1440 H dari Kementrian
Agama RI
7
Kamis,
9 Mei 2019
20.00 WIB
Ziarah Ke Makam KGPAA Mangkunegara I
Makam Mangadeg Karanganyar
Dinsos
Kemenag
Kesra
Acara diawali dengan buka puasa pada pukul 18.00
WIB di Giri Bangun
8
Sabtu,
18 Mei 2019
20.30 WIB
Tirakatan Hari Jadi Kabupaten Wonogiri
Monumen Watu Gilang Nglaroh Selogiri
Bagian Kesra
Camat Selogiri
Kades Pule
Setelah Sholat Tarawih
Wonogiri, 22 April 2019 KETUA UMUM
ttd
Drs. SUHARNO, M.Pd Pembina Utama Madya
NIP. 19630911 199003 007
9
Senin,
20 Mei 2019
15.15 WIB
Forum Silaturahmi Eksekutif, Legislatif & Tokoh Masyarakat
Resepsi Hari Jadi Wonogiri
Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri
Sekretariat DPRD
Humas
Umum
Acara berakhir dengan buka puasa bersama
10
Bulan Syawal
20.00 WIB
Pengajian Akbar
Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri
Bazda
Kesra
-
11 Bulan Syawal
20.00 WIB
Pengajian Akbar
Kecamatan Pracimantoro
Bazda
Kesra
-
1
SEJARAH CEKAK
DUMADOSIPUN KABUPATEN WONOGIRI
(Kagem Adhicara Tirakatan)
Sejarah Kabupaten Wonogiri, keplasipun dinten dumadosipun mengku
werdi ingkang wigatos sanget, murih santosaning jatidhiri lumeber ing reh
kabudayan. Langkung saking kalih abad dangunipun, Wonogiri minangka
wewengkon ingkang linangkung, lebet lelabetannipun jumurung dhateng karsanipun
Raden Mas Said anggenipun memalangi salwiring budi candhala nalika samanten.
Wewengkon kalawau dunungipun ing Nglaroh, Selogiri, Kabupaten Wonogiri.
Wewengkon menika cikal – bakal madeging organisasi pamarentahan
sanadyan kapetang taksih prasaja, lugu-lugas sanget. Ananging ing wekdal-wekdal
candhakipun tetela dados tenger thukuling greget-gumregeting lelabetanipun para
kawula. Krenteg andadosaken wewengkon Nglaroh, Wonogiri minangka punjering
lelabetanipun Raden Mas Said thukul saking para kawula Wonogiri piyambak ingkang
pinandhegan Wiradiwangsa sarta pikantuk panjurung saking kawula Wonogiri
sadaya.
Wiwit wekdal punika Nglaroh, Wonogiri dados wewengkon ingkang
wigatos sanget, ingkang saklajengipun minangka seksi dumadosing kadadosan-
kadadosan ingkang ngemu sejarah. Rikala dinten Rebo Kliwon, 3 Rabingulawal (
Mulud ) warsa Jimakir, windu sangara kanthi sengkalan NGRASA RETU NGOYAG
JAGAD ( 1666 ) utawi Rebo Kliwon, 19 Mei 1741 ( Kahutaman Sumbering Giri
Linuwih ), Nglaroh dados cikal-bakal kadhaton kanthi winisudha para punggawa saha
warangkanipun, sanadyan taksih sarwi prasaja.
Para kawula Wonogiri ingkang dipun pangarsani Raden Mas Said,
sadangunipun kajajah dening Walanda sampun katingal anggenipun mboten condong
dhumateng lekasing kolonial. Bab punika katitik saking manunggaling para among
tani anggenipun mbalela dhumateng Walanda saha kanthi cara politik lumantar
organisasi-organisasi ingkang sampun kadhapuk. Samanten ugi rikala jaman Jepang.
Kalih jaman penjajahan punika njalari thukulling raos anti-kolonial
tumraping para kawula. Rikala revolusi kamardikan raos anti-kolonial, mliginipun
para kawula kaneman, kaejawantahaken kanthi manunggaling tekad tumuju otonomi
daerah.
2
Ing wekdal samangke masyarakat Wonogiri saweg sengkud makarya
mbangun praja minangka sarana ngisi kamardikan. Krenteging warga masyarakat
Wonogiri anggenipun arsa mbangun praja punika katingal ageng sanget, mliginipun
kepengin andadosaken wewengkon Wonogiri ingkang cengkar dados wewengkon
ingkang manjila saha unggul ing babagan ekonomi saha pariwisata.
Dinten dumadosing Wonogiri, 19 Mei 1741, dados sumber kakiyatan saha
pamongkoging manah tumuju kamajenganing pambangunan ing Wonogiri. Dinten
dumadosing Wonogiri ingkang nedahaken jatidhiri punika badhe dipun enget-enget
saben taunipun saha kadadosaken pancadan pambangunan ingkang sambet-
sinambet kanthi gegebengan SUKSES ( Stabilitas, Undang-Undang, Koordinasi,
sasaran, Evaluasi saha Semangat Juang ).
Surya sangkala KAHUTAMAN SUMBERING GIRI LINUWIH (1741), inggih
pepenget Nglaroh minangka cikal-bakal dumadosing pamarentahan ing Wonogiri
mengku werdi sinandi.
KAHUTAMAN : sura, sudira, kendel, ingkang linambaran luhuring
budi mamrih mulyaning para kawula.
SUMBER (ing) : sumber, tuk, kakiyatan.
GIRI : redi, ancala, gunung
LINUWIH : linangkung, luhur, inggil.
Werdinipun kanthi mardika, kanthi raos kendel ingkang dhinasaran
luhuring budi, tekad, saha krenteg ( semangat ), salwiring gegayuhan saged
kasembadan. Bab punika dipun lampahi dening raden Mas Said, inggih Pangeran
Sambernyawa rikala lumawan penjajah ngantos kadhesek saha makuwon ing
Nglaroh.
Lelabetanipun Pangeran Sambernyawa kasil kanthi maremaken, katitik
panjenganipun sinengkak aken ing aluhur minangka adipati ing Mangunagaran kanthi
jejuluk KANGJENG GUSTI PANGERAN ADIPATI ARYA MANGKUNAGARA I.
Kadadosan punika dipun dadosaken tepa-palupi dumugi sapunika.
Kasudiran ingkang linambaran luhuring budi saking para pangarsaning praja,
tetuwangganipun bebrayan, sarta sinengkuyung sadaya kawula Wonogiri,
andadosaken wewengkon punika ingkang suwau cengkar dados wewengkon ingkang
gemah ripah loh jinawi.
3
Minangka Songsong Agung Kabupaten Wonogiri Sasampunipun
kamardikan dumugi taun 2018, sampun kapimpin dening 18 Bupati, antawisipun :
1. SOETOJO HARDJO REKSONO ( 1946-1948 )
2. R. DANOEPRANOTO ( 1948-1950 )
3. R. AGUS MIFTAH DANOEKOESOEMO ( 1950-1953 )
4. SENTOT WONGSO ADMOJO ( 1953-1956 )
5. R. SOETARKO ( 1956-1957 )
6. POERWO PRANOTO ( 1958 )
7. R. YAKOP DANOE ADMOJO ( 1958-1959 )
8. RM. Ng. BROTO PRANOTO ( 1960-1966 )
9. R. SAMINO ( 1967-1974 )
10. KRMH. SOEMOHARMOYO ( 1974-1979 )
11. DRS. AGOES SOEMADI ( 1979-1980
12. R. SOEDIHARTO ( 1980-1985 )
13. DRS. OEMARSONO ( 1985-1995 )
14. DRS. TJUK SUSILO ( 1995-2000 )
15. H. BEGUG POERNOMOSIDI ( 2000-2010 )
16. H. DANAR RAHMANTO ( 2010 – 2015 )
17. SARWA PRAMANA, SH, M.Si (2015- 2016)
18. JOKO SUTOPO (2016 - dumugi sak meniko)