mengembalikan kejayaan karet rakyat di kalimantan tengah

4
MENGEMBALIKAN KEJAYAAN KARET RAKYAT DI KALIMANTAN TENGAH USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN Oleh: Meihaar Josiano Marsaoly & Jelfi Kebakaran hutan dan lahan gambut di Kalimantan Tengah dan sebagian wilayah lain di Indonesia tahun 2015 menyisakan trauma mendalam. Areal pertani- an, perkebunan dan kehutanan musnah dan menjadi debu, serta menguap bersama asap. Hampir setiap hari raungan sirine pemadam kebakaran lalu lalang tak pernah berhenti. Masyarakat berjibaku menye- lamatkan kebunnya, sekolah diliburkan, rumah sakit penuh, bandara ditutup, dan termasuk pula aktivitas ekonomi dengan sendirinya ikut tersendat. Hampir semua pihak di wilayah Kalimantan Tengah mengalami kerugian sosial-ekonomi yang tidak sedikit. Hasil kajian dampak kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan USAID LESTARI pada tahun 2015, khu- susnya di wilayah kerja proyek di Lanskap Katingan- Kahayan, Kalimantan Tengah, mencatat bahwa total wilayah yang mengalami kebakaran seluas 304.113 hektar. Dampaknya produktivitas lahan pertanian/ perkebunan mengalami penurunan sekitar 40 per- sen. Termasuk penurunan pendapatan rumah tang- ga hingga 75 persen. Sebaliknya, pengeluaran rumah tangga naik sebesar 207 persen terutama untuk bi- aya kesehatan. “Kurang lebih 83 persen (data dinas Perkebunan Kalteng, 2014) dari total jumlah pen- duduk Kalimantan Tengah terlibat dalam pengembangan karet alam sebagai mata penca- harian utama. BI melihat karet merupakan komoditas yang memengaruhi pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah,” ujar Andarias. USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN 1

Transcript of mengembalikan kejayaan karet rakyat di kalimantan tengah

Page 1: mengembalikan kejayaan karet rakyat di kalimantan tengah

MENGEMBALIKAN KEJAYAAN KARET RAKYAT DI KALIMANTAN TENGAH

USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN

Oleh: Meihaar Josiano Marsaoly & Jelfi

Kebakaran hutan dan lahan gambut di Kalimantan Tengah dan sebagian wilayah lain di Indonesia tahun 2015 menyisakan trauma mendalam. Areal pertani-an, perkebunan dan kehutanan musnah dan menjadi debu, serta menguap bersama asap. Hampir setiap hari raungan sirine pemadam kebakaran lalu lalang tak pernah berhenti. Masyarakat berjibaku menye-lamatkan kebunnya, sekolah diliburkan, rumah sakit penuh, bandara ditutup, dan termasuk pula aktivitas ekonomi dengan sendirinya ikut tersendat. Hampir semua pihak di wilayah Kalimantan Tengah mengalami kerugian sosial-ekonomi yang tidak sedikit.

Hasil kajian dampak kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan USAID LESTARI pada tahun 2015, khu-susnya di wilayah kerja proyek di Lanskap Katingan- Kahayan, Kalimantan Tengah, mencatat bahwa total wilayah yang mengalami kebakaran seluas 304.113 hektar. Dampaknya produktivitas lahan pertanian/perkebunan mengalami penurunan sekitar 40 per- sen. Termasuk penurunan pendapatan rumah tang-ga hingga 75 persen. Sebaliknya, pengeluaran rumah tangga naik sebesar 207 persen terutama untuk bi-aya kesehatan.

“Kurang lebih 83 persen (data dinas Perkebunan Kalteng, 2014) dari total jumlah pen-duduk Kalimantan Tengah terlibat dalam pengembangan karet alam sebagai mata penca-harian utama. BI melihat karet merupakan komoditas yang memengaruhi pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah,” ujar Andarias.

USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN 1

Page 2: mengembalikan kejayaan karet rakyat di kalimantan tengah

Luasnya wilayah yang terbakar membuat semua pi- hak kelabakan. Segala cara digunakan untuk me-madamkan api. Namun sayang, api tak kunjung pa- dam. Teknik pemadaman dengan menggunakan water bombing melalui helicopter tidak banyak membantu. Pembukaan kanal baru yang tujuannya mengalirkan air sungai kedalam kanal justru memperparah keke-ringan gambut, karena tingkat elevasi lahan gambut lebih tinggi dari sungai. Hujan hanya sesekali menyapa. Itulah sekelumit cerita dibalik kebakaran hutan dan lahan gambut pada tahun 2015 yang juga melahap lahan pertanian dan perkebunan karet milik warga.

Aset yang Potensial

Salah satu komoditas perkebunan yang masih tersisa dari kebakaran adalah karet. Bagi sebagian besar war-ga Kalimantan Tengah, karet adalah komoditas yang dibudidayakan secara turun temurun. Tercatat luas kebun karet di Kalimantan Tengah pasca kebakaran sekitar 446.600 hektar. Selain ditanam sebagai ko-moditas utama, karet juga ditanam dengan tanaman lain secara tumpangsari untuk pola kebun campuran (agroforestry). Kenaikan harga karet belakangan ini telah membuat tanaman ini dilirik kembali sebagai salah satu penopang perekonomian Kalimantan Tengah.

Proyek USAID LESTARI bekerjasama dengan Kan- tor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kalimantan Tengah, PT Insan Bonafide (Crump-rubber Group), CV Mitra Sidirepo (input supplier) sejak tahun lalu mulai merintis kegiatan pengembangan karet sebagai komoditas mata pencaharian utama masya-

rakat Kalimantan Tengah. Menurut konsultan Pe- ngembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Tengah, Andarias Pagalla, karet merupakan komodi-tas kedua terbesar setelah sawit yang memberi kon-tribusi terhadap perekonomian Kalimantan Tengah.

“Kurang lebih 83 persen (data dinas Perkebunan Kalteng, 2014) dari total jumlah penduduk Kalimantan Tengah terlibat dalam pengembangan karet alam se-bagai mata pencaharian utama. BI melihat karet mer-upakan komoditas yang memengaruhi pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah,” ujar Andarias.

Dalam kerjasama ini, semua pihak yang terkait sepa-kat untuk meningkatkan nilai karet (kualitas paska panen), mengembangkan kemitraan publik dan swas-ta, menentukan jangkauan intervensi dan rantai suplai (supply chain) serta memperkuat hubungan para pihak. Bentuk kerjasama adalah mengembangkan sarana belajar di dua desa percontohan yaitu Desa Garung, Kecamatan Jabiren Raya dan Desa Purwoda-di, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau.

Sarana belajar berupa saung tani (pos penyuluhan desa) menjadi pilihan terobosan untuk teknik budi-daya karet (on farm), cara penanaman, hingga pas-ca panen dan juga penerapan praktik pertanian terbaik serta mitigasi kebakaran lahan dan gambut dengan menjalankan praktik-praktik pertanian ter-baik atau good agriculture practices (GAP). Termasuk memperkuat kelembagaan petani melalui Kelom-pok Usaha Bersama Karet (KUBK). Sehingga dapat memperbaiki produktivitas dan kualitas karet, serta

USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN 2

Foto: (dari kiri ke kanan) 1. Pengolahan karet di pabrik Kalimantan Tengah

2. Mendekatkan Pasar - Pengolahan Karet Kalimantan Tengah langsung di pabrik yang didirikan dekat perkebunan rakyat

Page 3: mengembalikan kejayaan karet rakyat di kalimantan tengah

berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani. Hal ini didasarkan karena cara pengeolaan kebun masyarakat masih konvensional.

Salah satu metode yang diperkenalkan Proyek USAID LESTARI adalah pengenalan konsep Good Agriculture Practices (praktik pertanian terbaik). Konsep ini menitikberatkan pada proses pertanian mulai dari proses pembersihan lahan, panen sering, pemupukan, dan sanitasi lahan (P3S). Cara ini juga sekaligus merupakan panduan praktis sederhana bagi masyarakat yang hidup di sekitar hutan dan la-han gambut untuk mitigasi kebakaran lahan/kebun. Konsep ini ternyata terbukti mampu membantu petani melindungi kebunnya dari ancaman kebakaran dengan hasil produksi yang lebih baik.

Keberhasilan ini dilakukan di desa transmigran dan untuk perkebunan tradisional rakyat baru bersifat perkenalan. Konsep P3S yang diterapkan pada kebun seluas 1 Ha tanaman karet dengan 200 batang karet memberikan hasil yang berbeda. Karet yang diper-lakukan dengan baik dan benar sesuai dengan aturan teknis menghasilkan kualitas lateks yang baik dengan volume lebih banyak.

Kurang lebih 443 petani karet tradisional telah mengi-kuti sejumlah kegiatan yang dikembangkan dalam skema kerjasama yang melibatkan USAID LESTARI, KPw Bank Indonesia Kalteng, perusahan swasta, dan pemerintah ini. Hasilnya cukup menggembirakan. Dari sisi produksi dan luas areal yang dikerjakan ter-jadi peningkatan seluas 494 ha dari 6.000 hektar yang ditargetkan untuk dikembangkan sebagai usaha kecil dan menengah di sektor karet, melalui pembentukan KUBK baru dan penguatan kelembagaan bagi KUBK yang sudah berjalan.

Memperkuat Kerjasama Para Pihak

Pengelolaan lahan secara berkelanjutan dan kese- jahteraan adalah ibarat dua sisi mata uang. Pengelo-laan lahan yang baik akan menghasilkan karet ber-mutu tinggi dan tentunya berdampak terhadap per-baikan harga jual. Namun yang tidak kalah penting adalah menghubungkan petani dengan pasar.

PT Insan Bonavide merupakan perusahaan pengola-han karet yang membangun pabrik pengolahan karet di Desa Gohong, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupat-en Pulang Pisau. Pembangunan pabrik dimaksudkan untuk memudahkan petani memasarkan hasil karet- nya sesuai dengan mutu bokar SIR (Standard Interna-tional Rubber). Sehingga ada jaminan atas penjualan karet. Termasuk tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memasarkan karetnya. Hanya butuh waktu ku-rang lebih satu jam, sehingga mengurangi biaya trans-portasi. Pada sisi lain, perusahaan yang menjadi mitra kerja dalam skema kerjasama ini tidak saja berperan menampung karet petani melainkan juga memberi-kan pelatihan tentang mutu karet yang diterima pasar.

Kerjasama ini telah dijalankan di 13 desa di Kabu-paten Pulang Pisau. Secara sistematis kerjasama ini dikembangkan dengan melibatkan perusahaan input supplier yakni CV Mitra Sidirepo yang memberikan bantuan kemudahan suplai koagulan dan saprodi yang sangat dibutuhkan petani untuk mendorong jumlah produksi dan meningkatkan mutu karet yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan sepan-jang periode Juni 2015 hingga November 2016 telah menunjukkan perkembangan positif. Kegiatan yang dilakukan antara lain melakukan revitalisasi KUBK di Desa Buntoi, Gohong, dan Mentaren I, Kabupaten Pulang Pisau dan menambah jumlah petani untuk

USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN 3

Foto: (dari kiri ke kanan) 1. Menyadap karet dengan mejalankan praktek ramah lingkungan berbasis praktek pertanian terbaik (good agriculture practices)

2. Pengeringan swadaya Bokar Bersih KUBK Berkat Jaya, Desa Buntoi, Pulang Pisau, Kalimantan Tengah

Page 4: mengembalikan kejayaan karet rakyat di kalimantan tengah

menjadi anggota aktif. Proyek USAID LESTARI dan mitra melakukan sosialisasi pembentukan 9 KUBK baru di 8 desa dengan mempromosikan praktik per-tanian terbaik yang sudah diterapkan di KUBK yang sudah berjalan.

“Sekarang kami sudah semangat dan tidak lagi punya keinginan untuk mengganti karet dengan sawit, sudah pupus dari pikiran anggota. Kami harap LESTARI bisa juga membantu lebih lanjut untuk penguatan kapasitas kami terutama menghubungkan dengan pabrik, agar mendapat harga jual lebih baik lagi,” kata Ardiansyah salah satu anggota dari KUBK.

Tentu, selalu ada jalan untuk memperbaiki kerusakan jika semua pihak bekerjasama. Kalimat ini bukan slogan tapi merupakan komitmen bersama untuk mengembalikan komoditas karet sebagai salah satu basis ekonomi Propinsi Kalimantan Tengah. Tidak ada yang sulit manakala semua pihak memiliki komitmen untuk mengambil peran berdasarkan tugas pokok dan fungsinya. Semua pihak saling membutuhkan un-tuk mencapai pembangunan ekonomi keberlanjutan.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi:

USAID LESTARI Katingan Kahayan

Kantor BAPPEDA Provinsi Kalimantan Tengah Jl. Diponegoro No. 60, Gedung F Palangka Raya, Kalimantan Tengah

Telepon: +62-21 574 0565 Fax: +62-21 574 0566 Email: [email protected]

www.lestari-indonesia.org

USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN 4