Post on 24-Apr-2015
TARIF PELAYANAN BARANG DAN JASA DI PELABUHAN
DASAR HUKUMDASAR HUKUMDASAR HUKUMDASAR HUKUM
1. Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;2. Peraturan Pemerintah 6 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Perhubungan;3. Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan;4. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan;5. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM.39 Tahun 2004 tentang
Mekanisme Penetapan Tarif dan Formulasi Perhitungan Tarif Pelayanan Jasa Kepelabuhanan pada Pelabuhan yang di selenggarakan oleh Badan Usaha Pelabuhan;
6. Peraturan Menteri Perhubungan No.72 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Perhubungan No. 50 Tahun 2003 tentang Jenis, Struktur dan Golongan Tarif Pelayanan Jasa Kepelabuhanan Untuk Pelabuhan Laut;
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 35 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Pelabuhan Utama.
OTORITAS PELABUHAN TARIF PELAYANAN BARANG DAN JASA
DI PELABUHAN
• Undang Undang No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran mengatur tentang Tarif Angkutan dan Usaha Jasa Terkait dan Tarif Pelayanan Jasa Kepelabuhanan
Tarif Angkutan Perairan terdiri dari :a.Tarif angkutan Penumpang , terdiri dari :1) Tarif angkutan penumpang kelas ekonomi, ditetapkan oleh pemerintah;2) Tarif angkutan penumpang non-ekonomi, ditetapkan oleh penyelenggara angkutan berdasarkan tingkat pelayanan yang diberikan.
b. Tarif angkutan barang .Tarif angkutan barang ditetapkan oleh penyedia jasa angkutan berdasarkan kesepakatan antara pengguna jasa dan penyedia jasa angkutan sesuai dengan jenis, struktiur dan golongan yang ditetapkan oleh pemerintah.
OTORITAS PELABUHAN
Usaha Jasa Terkait Angkutan di Perairan, terdiri dari :a.Bongkar muat barang;b.Jasa pengurusan transportasi;c.Angkutan perairan pelabuhan;d.Penyewaan peralatan angkutan laut atau peralatan jasa terkait dengan angkutan laute.Tally mandiri;f.Depo petikemas;g.Pengelolaan kapal (ship management);h.Perantara jual beli dan/atau sewa kapal (ship broker);i.Keagenan awak kapal (ship manning agency);j.Keagenan kapal; dank.Perawatan dan perbaikan kapal.
Tarif Usaha Jasa Terkait Angkutan di Perairan ditetapkan oleh Penyedia Jasa Terkait seuai dengan Jenis, Struktur dan Golongan yang ditetapkan
oleh Pemerintah
OTORITAS PELABUHAN
PNBP
BUP
Pemda (Provinsi/Kabupaten)
diatur melalui Peraturan daerah (Perda)
Tarif Pelayanan Jasa Kepelabuhanan
PP 6 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Perhubungan
Keputusan Direksi PT Pelindo II (Persero) Nomor HK.56/3/2/PI.II-08 tentang Tarif Pelayanan Jasa Peti Kemas pada Terminal Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok; Keputusan Direksi PT Pelindo II (Persero) Nomor HK.56/1/14/PI.II-11 tentang Tarif Pelayanan Jasa Barang di Lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok;
OTORITAS PELABUHAN
Besaran Tarif Jasa Kepelabuhanan ditetapkan berdasarkan:(diatur dalam PP 61 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan Pasal 146)
a. Kepentingan Pelayanan Umum;b. Peningkatan Mutu Pelayanan Jasa
Kepelabuhan;c. Kepentingan Pengguna Jasa;d. Peningkatan Kelancaran Pelayanan Jasa;e. Pengembalian Biaya;f. Pengembangan Usaha.
OTORITAS PELABUHAN Tarif Pelayanan Jasa Kepelabuhanan
Jenis, Struktur dan Golongan Tarif Pelayanan Jasa Kepelabuhanan Untuk Pelabuhan Laut ditetapkan oleh Pemerintah, sebagaimana diatur didalam
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 50 Tahun 2003
Jenis Tarif Pelayanan Jasa Kepelabuhanan terdiri dari :a.tarif pelayanan jasa kapal;b.tarif pelayanan jasa barang;c.tarif pelayanan jasa penumpang;d.tarif pelayanan jasa alat;e.tarif pelayanan jasa kepelabuhanan lainnya, yang terdiri dari :
1) tarif tanda masuk (pas) pelabuhan;2) tarif penggunaan tanah;3) tarif penggunaan perairan pelabuhan;4) tarif penggunaan ruangan/bangunan;5) tarif pelayanan listrik;6) tarif pelayanan jasa informasi;7) tarif pelayanan air bersih;8) tarif pelayanan kendaraan dan barang secara Ro-Ro.
OTORITAS PELABUHAN
Mekanisme Penetapan Tarif dan Formulasi Perhitungan Tarif Pelayanan Jasa Kepelabuhanan pada Pelabuhan yang
di selenggarakan oleh Badan Usaha Pelabuhan(Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.39 Tahun 2004)
1. Konsep usulan tarif diusulkan oleh direksi BUP dengan data dukung :a. Hasil perhitungan biaya pokok,
perbandingan tarif yang berlaku dengan biaya pokok, kualitas pelayanan yang diberikan dan perbandingan dengan tarif yang berlaku dipelabuhan laut luar negeri;
b. Telaahan dan justifikasi usulan tarif terhadap beban pengguna jasa
OTORITAS PELABUHAN
2. BUP harus menginformasikan secara tertulis kepada pengguna jasa kepelabuhanan yang terkait langsung dengan pelayanan jasa kapal dan/atau pelayanan jasa barang dan/atau pelayanan jasa penumpang, yaitu: INSA, PELRA, GPEI, GINSI, GAFEKSI/INFA(ALFI/ILFA) dan APBMI;
3. Berdasarkan usulan dari direksi dan penyampaian informasi kepdada pengguna jasa, maka direksi menyampaikan secara tertulis usulan besaran tarif kepada Menteri Perhubungan beserta data pendukung secara lengkap;
4. Berdasarkan hasil pembahasan, Menteri Perhubungan memberikan arahan dan pertimbangan secara tertulis kepada direksi dan selanjutnya ditetapkan besaran tarif tersebut oleh direksi;
5. Tarif yang telah ditetapkan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum diberlakukan, harus sudah disosialisasikan kepada pengguna jasa.
OTORITAS PELABUHAN
Continue ....
Formulasi Perhitungan Tarif Pelayanan Jasa Kepelabuhanan
1. Formulasi perhitungan tarif dirumuskan sebagai berikut :T = Cu x LsT = TarifCu = Cost per UnitLs = Level of Service
2. Cu = Cost per UnitPedoman/Dasar-dasar perhitungan :a. Cost per Unit diperoleh dari biaya total dibagi dengan
produksi total masing-masing jenis jasa;b. Cost per Unit dihitung berdasarkan biaya penuh (full
costing) termasuk tingkat keuntungan (margin) maksimal sebesar 10%;
OTORITAS PELABUHAN
c. Data yang digunakan dalam perhitungan, berpedoman pada Rencana Kerja dan Angaran Perusahaan pada saat penyusunan usula tarif, dengan memperhatikan tingkat kewajaran dan efisiensi biaya serta dapat dipertanggungjawabkan;
d. Perhitungan tarif pelayanan jasa kepelabuhanan untuk kapal luar negeri dan barang ekspor/impor menggunakan Cost per Unit (Cu) pelayanan jasa kepelabuhanan untuk kapal luar negeri dan barang ekspor/impor;
e. Perhitungan tarif pelayanan jasa kepelabuhanan untuk kapal dalam negeri dan barang antar pulau menggunakan Cost per Unit (Cu) pelayanan jasa kepelabuhanan untuk kapal dalam negeri dan barang antar pulau.
OTORITAS PELABUHAN
Continue ....
3. Ls = Level of Service (Tingkat Pelayanan)a. Tingkat pelayanan (level of service) harus diperhatikan
dalam kebijaksanaan pentarifan. Pada setiap kali penyesuaian
b. tarif jasa kepelabuhanan harus ada keseimbangan antara besaran tarif dengan tingkat pelayanan yang diterima oleh penggunaa jasa, meliputi keselamatan, keamanan, kelancaran dan kenyamanan.
c. Untuk penilaian level of service digunakan perbandingan antara standar kinerja operasional dengan realisasinya.
d. Kinerja operasional yang digunakan dalam penilaian level of service adalah kinerja operasional yang terkait langsung dengan kepentingan pihak pengguna jasa.
OTORITAS PELABUHAN
Continue ....
OTORITAS PELABUHAN
Continue ....
e. Standar kinerja operasional berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut.
f. Penilaian Indeks Ls :1) Tingkat pelayanan sama dengan atau diatas standar
Ls = 12) Tingkat pelayanan dibawah standar
0 < Ls < 1
PERATURAN KEPALA KANTOR OTORITAS PELABUHAN TANJUNG PRIOKTENTANG TATACARA PELAYANAN KAPAL DAN BONGKAR MUATA BARANG DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK Lampiran I : Tata Cara Pelayanan Kapal MasukNomor : UK.112/2/10/OP.TPK.11Tanggal : 28 April 2011
PKK / RKSP
LKK / PPKB CIQH
OP
BUP
5 JAM
5 JAM
5 JAM
12 JAM24 JAM
1 JAM 1 JAM 1/2 JAM
BTPEMANDUAN / PENUNDAAN
KAPAL TIBA B / M
INWARD MANIFEST ( IMPOR )
AT
SPOG/CLEARENCE
IN
PENETAPAN TAMBAT/
PANDU/TUNDA
SPK PANDU/TUNDA
1. PKK : PEMBERITAHUAN KEDATANGAN KAPAL2. RKSP : RENCANA KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT3. LKK : LAPORAN KEDATANGAN KAPAL4. PPKB : PERMINTAAN PELAYANAN KAPAL DAN BARANG5. OP : OTORITAS PELABUHAN6. CIQH : CUSTOMS, IMMIGRATION, QUARANTINE, HARBOUR MASTER7. BUP : BADAN USAHA PELABUHAN8. SPOG : SURAT PERSETUJUAN OLAH GERAK9. SPK : SURAT PERINTAH KERJA10. B/M : BONGKAR/MUAT
Discharge Operation
Kedatangan KapalKedatangan Kapal
Kade
Shipping Line
Rencana BongkarRencana Bongkar
Solo/ Whiskey
HHT
CY
VMT
Pager
Internal Truck
Pager
Internal Truck
1st Konfirmasi sandar
2nd conform discharge by RTG Operator
11
22
33
44
55
66
Penyiapan Crane
RTG Assigned
RTG
QCC
- Menyiapkan Dermaga, Quay Crane, RTG, Truck dan
Area Penumpukan.
- Rencana Kerja.
PembongkaranPembongkaranOperator
Delivery Operation
D/O, BL, SPPBD/O, BL, SPPB
Importir
SPPBSPPB
Customs
Billing
11
22
Nota, SP2Nota, SP2
33
External Truck Gate in
44
Operation Control/ Tower
Gate transactionGate transaction
CMS/RFIDCMS/RFID
VMT
RTG
CY
Gate out
55
Gate Inspector
HHT
Gate Inspection
66
EIREIR
77
Picking UpPicking Up
Container Movement Slip/
Radio Frequency Identification
Equipment Interchange Receipt
*SPPB : Surat Persetujuan Pengeluaran Barang
*SP2 : Surat Penyerahan Petikemas
B
KTR. OTORITAS PELABUHAN WILAYAH II TG. PRIOK JAKARTA / PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)
1
TANJUNG PRIOK
a. JICT (TPK) 26 - 40 90 a. KOJA (TPK) 25 - 90 120 a. MTI (TPK) 24 - 30 45 a. Multi Purpose (Konvensional) - 15 - - a. TPT (Car Terminal) - - - -2 SUNDA KELAPA - 10 - -3 BENGKULU (PULAU BAAI) - - - -4 PALEMBANG 22 12 30 455 PANGKAL BALAM - 10 - -6 TANJUNG PANDAN - - - -7 PANJANG 22 12 45 608 CIREBON - - - -9 BANTEN - 15 - -
10 PONTIANAK 22 10 60 9011 TELUK BAYUR - 10 - -12 JAMBI - 10 - -
NO LOKASI PELABUHAN
DERMAGA UTPK
BOX/CC/JAM
DERMAGAKONVENSIONALBOX/CRANE/JAM
RECEIVINGMENIT
DELIVERYMENIT
B
KTR. OTORITAS PELABUHAN WILAYAH II TG. PRIOK JAKARTA / PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)
1
TANJUNG PRIOK
a. JICT (TPK) - - - - - a. KOJA (TPK) - - - - - a. MTI (TPK) - - - - - a. Multi Purpose (Konvensional) 35 40 50 150 100 a. TPT (Car Terminal) - - 35 - -2 SUNDA KELAPA 20 20 30 - -3 BENGKULU (PULAU BAAI) 35 35 45 150 6004 PALEMBANG 35 40 45 150 1005 PANGKAL BALAM 25 30 25 100 1006 TANJUNG PANDAN 20 30 25 100 1007 PANJANG 40 40 45 150 1208 CIREBON 25 30 45 100 2009 BANTEN 25 30 45 150 120
101112
PONTIANAKTELUK BAYURJAMBI
253025
353540
454545
-150100
-200100
NO LOKASI PELABUHAN
STANDARGC
(T/G/J)
BC
(T/G/J)
UN
(T/G/J)
CC
(T/J)
CK
(T/J)