Post on 17-Nov-2015
description
Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2014
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2014
bagren dikmen 2014
DAFTAR ISI
2
2 Pemanfaatan dan Penggunaan DAK Bidang Dikmen
Kebijakan, Tujuan, Sasaran, dan Anggaran 1
Bagian Perencanaan dan Penganggaran
Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
4 Sasaran dan Anggaran
Prinsip Dasar Pelaksanaan DAK Bidang Dikmen 3
Sosialisasi, Supervisi, dan Pelaporan 5
3
Peraturan Pendukung
PP no. 55 Tahun 2005
Perpres no. 54 Tahun 2010
PMK no. 180/PMK.07/2013
Permendikbud No. 100 Tahun 2013
Permendikbud No. 13 Tahun 2014
Perdirjen Pendidikan Menengah No. 1006/D/KP/2014
Perdirjen Pendidikan Menengah No. 702/D/KEP/KP/2014
Perturan Lainnya yang berkaitan
1. Kebijakan, Tujuan,
Sasaran, dan Anggaran
4
Kebijakan DAK Pendidikan Menengah
5
1. Mendukung Kebijakan PMU
Penyediaan Sarana dan Prasarana
2. Memenuhi target RKP Dikmen 2014
Mendukung pendanaan kegiatan prioritas Dikmen
6
Tujuan DAK Bidang Pendidikan Menengah
Menyediakan Layanan
Ketersediaan dan
Keterjangkauan Akses
Menyediakan Layanan
Pendidikan Bermutu,
Berkesetaraan, dan Relevan
Pencapaian Standar Sarana dan Prasarana
Peningkatan Daya Saing dan Pemberdayaan Potensi Daerah
1 2 3 4
7
Pagu DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2014
No Pagu Bidang Jumlah Pagu % dari pagu Pendidikan
1. Bidang Pendidikan SD/SDLB Rp.4.016.520.000.000,- 40%
2. Bidang Pendidikan SMP/SMPLB Rp.2.510.325.000.000,- 25%
3. Bidang Pendidikan SMA Rp.1.506.195.000.000,- 15%
4. Bidang Pendidikan SMK Rp.2.008.260.000.000,- 20%
8
Sasaran DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2014
Lokus lebih lanjut dapat dilihat pada PMK nomor 180/PMK.07/2013 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2014.
15
6
14
12 2
5
24
12
4 10
8 5
21 10
7 1
35 3
4 1 25
1
6
5 3
13 2
7
13 1
10
8 3
3 4
2 10
19
32 1
11
11
9
11
30
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
22 1
Jambi
Bengkulu
Sumatera Selatan
Lampung
Kep. Riau
Kep. Babel
DKI Jakarta
Banten
Jawa Barat DI. Yogyakarata
Jawa Tengah
Jawa Timur
34 1
Keterangan:
Jumlah Kab/Kota yang tidak menerima DAK 2014 =
Jumlah Kab/Kota yang menerima DAK 2014 = 441
56
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
NTB NTT
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Maluku
Bali
9
Alokasi DAK Bidang Pendidikan Menengah
84,97
38,47
128,27
72,24
31,58
176,79
96,20 45,34
177,87 75,56
35,19
329,68 22,36
357,68
0
79,35
93,37
37,84
116,89
48,91
54,15
15,45 14,79
142,4
351,52
74,19
65,53
49,92
68,38
242,56
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
110,16
Jambi
Bengkulu
Sumatera Selatan
Lampung
Kep. Riau
Kep. Babel
DKI Jakarta
Banten
Jawa Barat DI. Yogyakarata
Jawa Tengah
Jawa Timur
363,53
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
NTB NTT
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Maluku
Bali
dalam milyar
30,16
Kalimantan Timur
2. Pemanfaatan dan
Penggunaan DAK
Bidang Dikmen
10
Pemanfaatan DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2014
11
1. Pengadaan dan Distribusi Buku Kurikulum 2013 untuk Semester II tahun ajaran 2014/2015
2. Pengadaan Sarana Peningkatan Mutu Pendidikan
Pengadaan peralatan laboratorium;
Pengadaan peralatan praktik SMK;
Pengadaan buku referensi; dan
Pengadaan peralatan olahraga dan kesenian.
3. Pembangunan Prasarana Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan
Rehabilitasi ruang kelas/ruang belajar yang rusak beserta perabotnya;
Pembangunan ruang kelas baru beserta perabotnya;
Pembangunan ruang praktik SMK beserta perabotnya;
Pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya;
Pembangunan laboratorium;
Pembangunan ruang penunjang pembelajaran; dan
Pembangunan Asrama Siswa dan Rumah Dinas guru untuk daerah 3T.
12
Kriteria Umum Sekolah Penerima DAK Dikmen
1. Jumlah Siswa stabil atau meningkat
2. Memiliki kepala sekolah definitif. Kepala sekolah swasta tidak boleh dirangkap oleh pembina/pengurus/pengawas yayasan
3. Memiliki izin operasional dan sudah berakreditasi (untuk sekolah yang dikelola masyarakat)
4. Berdiri diatas lahan sendiri (sertifikat atau bukti peralihan hak oleh pejabat berwenang)
5. Telah mengisi pendataan online Pendidikan Menengah (http://pendataan.dikmen.kemdikbud.go.id)
13
Kriteria Khusus Sekolah Penerima DAK Dikmen
1. Pengadaan dan distribusi buku teks pelajaran untuk seluruh peserta didik kelas X dan kelas XI semester II tahun pelajaran 2014/2015 sesuai dengan kurikulum 2013.
2. Rehabilitasi diprioritaskan untuk sekolah yang membutuhkan rehabilitasi ruang belajar rusak berat kemudian rusak sedang
3. Bantuan pengadaan sarana prioritas untuk sekolah yang belum memiliki sarana pendidikan yang dimaksud
4. Bantuan pembangunan prasarana prioritas untuk sekolah yang belum memiliki prasarana tersebut dan memiliki lahan yang cukup
3. Prinsip Dasar
Pelaksanaan DAK
Bidang Dikmen
14
Transfer Daerah
15
Penyaluran DAK Bidang Dikmen dilakukan dengan transfer dari
Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Umum Pemda
(Kab/Kota)
Berpedoman pada PMK nomor 180/PMK.07/2013 tentang
Pedoman Umum dan Pagu Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun
Anggaran 2014
KAS UMUM NEGARA
KAS UMUM PEMERINTAH DAERAH
Prinsip Dasar Pelaksanaan DAK Bidang Dikmen (1/3)
16
Prinsip Dasar Pelaksanaan DAK Bidang Dikmen (2/3)
*Untuk daerah 3T, Papua, dan Papua Barat dapat menggunakan mekansime
penyedia barang dan jasa sesuai peraturan perundangan.
Rehabilitasi Ruang Belajar Rusak Sedang & Berat
Pembangunan RKB
Pembangunan Laboratorium IPA
Pembangunan Ruang Praktik SMK
Pembangunan Perpustakaan
Pembangunan Ruang Penunjang Lainnya
Pembangunan Asrama Siswa dan Rumah Dinas Guru untuk 3T
MEKANISME
SWAKELOLA
DENGAN
MELIBATKAN
MASYARAKAT
DI
LINGKUNGAN
SEKOLAH*
1
2
3
4
5
6
7
17
Prinsip Dasar Pelaksanaan DAK Bidang Dikmen (3/3)
Mekanisme pengadaan sesuai dengan mekanisme penyedia barang/jasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan
MEKANISME PENGADAAN BARANG DAN
JASA
1
2
3
4
5
Dana Pendamping DAK Bidang Dikmen
Penganggaran dana pendamping dalam APBD wajib dialokasikan sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari jumlah alokasi DAK yang
ditetapkan masing-masing daerah
Dana pendamping dianggarkan untuk kegiatan yang bersifat fisik
Daerah tidak diwajibkan menganggarkan dana pendamping apabila selisih antara penerimaan umum APBD dan belanja pegawainya sama dengan nol atau
negatif..
Penyusunan RKA-SKPD untuk dana pendamping dilakukan menyatu dengan kegiatan DAK.
18
19
Biaya Satuan Kegiatan SMA
No Jenis Kegiatan Satuan Biaya
1 Pengadaan Buku Kurikulum Paket/Siswa 150
2 Pembangunan RKB1 Ruang 175.000
3 Rehab Ruang Belajar Rusak Berat1 Paket 105.000
4 Rehab Ruang Belajar Rusak Sedang1 Paket 65.000
5 Pembangunan Perpustakaan1 Ruang 240.000
6 Pembangunan Lab IPA1 Ruang 290.000
7 Pembangunan RPL1 Ruang 350.000
8 Asrama Siswa1 Unit 410.000
9 Rumah Dinas Guru1 Unit 185.000
10 Alat IPA2 Paket 100.000
11 Alat Olahraga dan Seni2 Paket 20.000
12 Buku Referensi3 Paket 10.000
dalam ribuan rupiah
Ket: 1 dikalikan dengan IKK Kab/Kota untuk 3T, Papua, dan Pabar, berfungsi sebagai estimasi disahkan oleh Bupati/Walikota
2 dikalikan dengan IBP Kab/Kota dan maks 1 sekolah 1 paket untuk 3T, Papua, dan Papua Barat idem nomor (1) satu
3 biaya satuan maksimal 1 paket
20
Biaya Satuan Kegiatan SMK (1/2)
No Jenis Kegiatan Satuan Biaya
1 Pengadaan Buku Kurikulum Paket/Siswa 150
2 Pembangunan RKB1 Ruang 159.000
3 Rehab Ruang Belajar Rusak Berat1 Paket 92.000
4 Rehab Ruang Belajar Rusak Sedang1 Paket 60.000
5 Pembangunan Perpustakaan1 Ruang 242.000
6 Pembangunan Lab Sains1 Ruang 155.000
7 Pembangunan RPS1 Ruang 232.000
dalam ribuan rupiah
Ket: 1 dikalikan dengan IKK Kab/Kota untuk 3T, Papua, dan Pabar, berfungsi sebagai estimasi disahkan oleh Bupati/Walikota
2 dikalikan dengan IBP Kab/Kota dan maks 1 sekolah 1 paket untuk 3T, Papua, dan Papua Barat idem nomor (1) satu
3 biaya satuan maksimal 1 paket
21
Biaya Satuan Kegiatan SMK (2/2)
No Jenis Kegiatan Satuan Biaya
8 Pembangunan Ruang Administrasi1 Ruang 540.000
9 Pembangunan Ruang Guru Ruang 232.000
10 Asrama Siswa1 Unit 410.000
11 Rumah Dinas Guru1 Unit 185.000
12 Alat Lab. Sains2 Paket 100.000
13 Alat Praktik Teknologi2 Paket 200.000
14 Alat Praktirk Non-Teknologi2 Paket 100.000
15 Alat Olahraga dan Seni2 Ruang 20.000
16 Buku Referensi3 Paket 10.000
dalam ribuan rupiah
Ket: 1 dikalikan dengan IKK Kab/Kota untuk 3T, Papua, dan Pabar, berfungsi sebagai estimasi disahkan oleh Bupati/Walikota
2 dikalikan dengan IBP Kab/Kota dan maks 1 sekolah 1 paket untuk 3T, Papua, dan Papua Barat idem nomor (1) satu
3 biaya satuan maksimal 1 paket
JENIS BUKU KURIKULUM 2013 KELAS X DAN XI
22
No. Tema Buku Siswa Buku Guru Jumlah
1 Agama (Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Budda, dan konghucu)
2
2 PPKn 2
3 Bahasa Indonesia 2
4 Matematika 2
5 Bahasa Inggris 2
6 Sejarah 2
7 PJOK 2
8 Seni dan Budaya 2
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2
MEKANISME PENGADAAN BUKU MELALUI DANA BOS
23
Kemdikbud mengajukan usulan e-katalog berupa HET per buku kurikulum 2013 berdasarkan Pendekatan Wilayah (Zona) kepada LKPP
1
LKPP menetapkan dan melakukan : a. Informasi harga dan Spesifikasi Buku Kurikulum 2013 (harga
sudah termasuk biaya pengiriman ke sekolah). b. Kontrak Payung dengan penyedia Buku Kurikulum 2013 c. Penerbitan Katalog Buku Kurikulum 2013 d. Penyiapan mekanisme E-Purchasing
2
Sekolah baik secara sendiri-sendiri maupun berkelompok membeli langsung buku kurikulum 2013 ke penyedia yang telah ditetapkan dalam e-katalog LKPP terdekat dengan menggunakan dana BOS.
3
Penyedia yang telah ditetapkan harus membuka perwakilannya di daerah untuk memudahkan sekolah dalam pembelian Buku kurikulum 2013
4
Penyedia Buku Kurikulum 2013
Berdasarkan Surat Edaran LKPP Nomor 1 Tahun 2013 perihal Pengadaan Barang atau Jasa dengan Sistem e-purchasing
Siswa dan Guru menerima
Buku Kurikulum 2013 dan
menggunakannya untuk
pembelajaran di Sekolah.
MEKANISME PENGADAAN BUKU MELALUI APBD (DAK & Non DAK)
24
Kemdikbud mengajukan usulan e-katalog untuk berupa HET buku kurikulum 2013 berdasarkan Pendekatan Wilayah (Zona) kepada LKPP
1 2
Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota melakukan pengadaan langsung Buku Kurikulum 2013 kepada penyedia sesuai dengan E-Katalog yang sudah ditetapkan oleh LKPP dengan menggunakan dana APBD (DAK atau Non DAK)
3
Penyedia Buku kurikulum 2013 yang telah ditetapkan melakukan penggandaan dan mendisribusikan buku tersebut ke sekolah-sekolah yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota
4
5
Siswa dan Guru menerima Buku Kurikulum 2013 dan menggunakannya untuk pembelajaran di Sekolah.
LKPP menetapkan dan melakukan : a. Informasi harga dan Spesifikasi Buku Kurikulum 2013 (harga
sudah termasuk biaya pengiriman ke sekolah. b. Kontrak Payung dengan penyedia Buku Kurikulum 2013 c. Penerbitan Katalog Buku Kurikulum 2013 d. Penyiapan mekanisme E-Purchasing
Penyedia Buku Kurikulum 2013
Berdasarkan Surat Edaran LKPP Nomor 1 Tahun 2013 perihal Pengadaan Barang atau Jasa dengan Sistem e-purchasing
Alur Proses Pengadaan Buku Melalui e Katalog KEMENDIKBUD LKPP Penyedia Barang/Jasa
Surat Permohonan Usulan E-Catalogue
Diskusi Rencana Proses: Identifikasi kebutuhan, analisa pasar,
supply chain management, logistic management
Pemaketan dan Penyusunan HPS Penyusunan Draft framework contract
Proses Lelang itemized secara terpusat melalui LPSE LKPP
Pendaftaran/Registrasi Penyampaian Penawaran Harga
Proses dan penandatangan Framework Contract oleh Kepala
LKPP
Tayang E-Catalogue (www.e-katalog.lkpp.go.id
E-Purchasing Pihak Sekolah membeli/memesan
melalui e-purchasing atau dilakukan secara off line
Penetapan Pemenang Jawab Sanggah
Penyampaian Sanggah (apabila ada keberatan)
Permendikbud/Juknis tentang kewajiban sekolah membeli buku ke
penyedia terpilih
Melakukan Verifikasi pcalon pemenang
25
No Uraian Penanggungjawab Perkiraan
(2014)
1 Mobilisasi penyedia Kemdikbud dan LKPP
1 Feb-7 Maret
2 Penyelesaian Dummy Buku (Revisi dan Baru)
Puskurbuk 31 Jan- 18 Maret
3 Perhitungan HPS PoliMedia 3 20 Maret
4 Pemaketan LKPP, Kemdikbud 3 5 Maret
5 Penyiapan Dokumen Lelang LKPP, Kemdikbud 3 14 Maret
6 Pengumuman Lelang LKPP 14 Maret
7 Proses Lelang LKPP 14 Maret 7Mei
8 Pencetakan dan pembelian buku Penyedia 8 Mei 30 Juni
Jadwal Pengadaan Buku Kurikulum Semester I
*berdasarkan hasil rapat 3 Mei 2014
26
4. Tugas dan
Tanggung Jawab
27
Unsur Yang Terlibat dalam Pelaksanaan DAK Dikmen
28
Unsur Yang Terlibat
Ditjen Dikmen
Dinas Pendidikan
Provinsi
Pemerintah Kab/Kota
Dinas Pendidikan Kab/Kota
Dewan Pendidikan Kab/Kota
Satuan Pendidikan
Komite Sekolah
Tugas dan Tanggung Jawab
29
Pemerintah Pusat
Pemerintah Provinsi
Pemerintah Kab/Kota
Satuan Pendidikan
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan,
Direktorat Jenderal
Pendidikan
Menengah
Dinas Pendidikan
Provinsi
1. Bupati/ Walikota
2. Dinas
Pendidikan
Kab/Kota
3. Dewan
Pendidikan
Kab/Kota
1. Panitia
Pembangunan
Sekolah
2. Kepala Sekolah
3. Komite Sekolah
30
Tugas dan Tanggung Jawab Pemerintah Pusat
Pemerintah Pusat dalam hal ini Ditjen Dikmen, Kemdikbud memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
b. Menyusun petunjuk pelaksanaan;
c. Melakukan sosialisasi;
d. Melakukan supervisi;
e. Menerima laporan.
a. Menyusun kebijakan dan program pendidikan yang dibiayai melalui DAK;
Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Pendidikan Provinsi
31
1. Melakukan sosialisasi ke Dinas Kab/Kota
2. Melakukan Supervisi dan Monitoring Pelaksanaan di Kab/Kota
3. Menerima tebusan dari Dinas Kab/Kota
4. Melaporkan hasil analisis supervisi dan monitoring ke Pemerintah
Pusat
Tugas dan Tanggung Jawab Pemerintah Daerah Kab/Kota
32
1. Menganggarkan dana pendamping dalam APBD sekurang-kurangnya 10%
(sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK yang diterimanya, sesuai dengan
Pasal 61 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan;
2. Menyediakan anggaran/dana biaya umum untuk kegiatan perencanaan,
sosialisasi, pengawasan dan biaya operasional lainnya sesuai dengan
kebutuhan
3. Bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan DAK
4. Memberikan laporan kepada pemerintah pusat
33
Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Pendidikan Kab/Kota
1. Membuat Rencana Alokasi SMA SMK Penerima
DAK
2. Membentuk Tim Teknis Pendataan Sarpras
Pendidikan
3. Melakukan Sosialisasi DAK ke Sekolah
4. Menetapakan dalam SK nama SMA SMK Penerima
kegiatan DAK
5. Melaksanakan Program DAK sesuai Keppres 54
Tahun 2010 berikut perubahannya
6. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi DAK sesuai SEB
3 Menteri Tanggal 21 Nov 2008
7. Menggandakan Petunjuk Teknis dan Petunjuk
Pelaksanaan DAK TA 2014
8. Melaporkan penggunaan DAK 2014 kepada
bupati/walikota tembusan dinas pendidikan provinsi
9. Melakukan serah terima aset hasil DAK 2014 untuk
dicatat sebagai aset daerah bagi sekolah negeri dan aset
yayasan bagi sekolah swasta.
34
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah
Dewan Pendidikan
Tugas dan tanggung jawab dewan pendidikan sesuai dengan PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
Fungsi Dewan Pendidikan pada pelaksanaan DAK 2014 sebagai pengawas pelaksanaan DAK 2014
Komite Sekolah
Tugas dan tanggung jawab Komite Sekolah sesuai Kepmendiknas Nomor 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah
Fungsi Komite Sekolah pada pelaksanaan DAK 2014 sebagai pengawas pelaksanaan DAK 2014
35
Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Pendidikan
Satuan
Pendidikan
1. Membentuk panitia pembangunan sekolah dengan melibatkan masyarakat di lingkungan sekolah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan
2. Membentuk panitia/pejabat penerima hasil pekerjaan
3. Menerima penyerahan pekerjaan dari panitia pembangunan sekolah
4. Menandatangani Berita Acara Penyerahan Pekerjaan dari panitia pembangunan setelah dilakukan pemeriksaaan oleh panitia/pejabat penerima hasil pekerjaan
8. Mencatat hasil pelaksanaan DAK bidang pendidikan menengah tahun anggaran 2014 sebagai inventaris sekolah
7. Memanfaatkan bangunan/barang hasil pelaksanaan DAK untuk menunjang kegiatan belajar mengajar
6. Merawat dan memelihara bangunan/ barang hasil pelaksanaan DAK
5. Melaporkan hasil kegiatan
pembangunan dan/atau
rehabilitasi kepada dinas
pendidikan kabupaten/kota
36
Tugas dan Tanggung Jawab Panitia Pembangunan Sekolah
1. Memilih dan menetapkan kepala pelaksana dan tim pelaksana
2. Melaksanakan kegiatan pembangunan prasarana
peningkatan akses dan mutu pendidikan yang diterima oleh
sekolah
3. Mengadministrasikan dan mendokumentasikan kegiatan pembangunan prasarana yang
berasal dari DAK
4. Menyusun laporan teknis dan mempertanggungjawabkan
realisasi seluruh penggunaan dana kegiatan yang berasal dari DAK
5. Sosialisasi, Supervisi,
dan Pelaporan
37
38
Sosialisasi dan Supervisi
Maret Sept Des
Supervisi
Pelaksanaan
DAK Tahun
2014
Penyusunan
Juknis/Juklak
DAK Dikmen
TA 2015
Sosialisasi
Teknis DAK
Dikmen 2014
Penyusunan
Indeks Teknis
DAK TA 2015
Sosialisasi dan supervisi memiliki peran penting untuk peningkatan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan DAK. Hal tersebut memiliki keeratan hubungan antara pengetahuan DAK antara lain tugas dan tanggung jawab, mekanisme pelaksanaan, pelaporan serta peraturan-peraturan yang terkait dengan DAK sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam implementasi.
Pusat
Dinas
Pendidikan
Kab/Kota
Satuan
Pendidikan
Sosialisasi
Berjenjang Juni
39
Pengendalian dan Pengawasan
Kemdikbud Dinas Pendidikan
Provinsi
PEMERINTAH KAB/KOTA
PEMANTAUAN & EVALUASI
INSTITUSI LAIN SESUAI SEB
PENGAWASAN
Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Inspektorat Daerah
40
Pelaporan
Tingkat Sekolah
Tingkat Kab/Kota
Tingkat Propinsi
Tingkat Pusat Laporan Mingguan Laporan Bulanan
Laporan Mingguan
Surat serah terima Aset
Analisis dan merangkum
laporan
Menyampaikan Laporan ke
Mendikbud, Kemenkeu dan
Kemdagri
Analisis dan Merangkum Laporan
Sekolah
Membuat Laporan Pelaksanaan DAK
Kab/kota
Analisis dan Merangkum Laporan
DAK kab/Kota
Melaporkan Hasil Monitoring dan
Evaluasi ke Tk. Pusat
41
Sanksi
1. Setiap orang atau sekelompok orang di setiap tingkat
pelaksana (kabupaten/kota, sekolah, masyarakat) yang
melakukan tindakan penyalahgunaan, dan/atau penyimpangan
pelaksanaan kegiatan dan keuangan sebagaimana tertuang
dalam petunjuk Pelaksanaan ini serta peraturan perundang-
undangan yang terkait, ditindak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2. Pemerintah kabupaten/kota yang melakukan kegiatan dengan
tidak berpedoman pada petunjuk Pelaksanaan ini serta
peraturan perundangan lain yang terkait, merupakan
penyimpangan yang akan dikenai sanksi hukum.
42
Bagian Perencanaan dan Penganggaran
Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan