Post on 22-Dec-2015
description
Pengantar Perpajakan
NEGARA APBN / APBD
DANA
Pajak Retribusi Sumbangan PNBP(penerimaan bukan pajak)
Bantuan Luar Negeri
Biaya Pengeluaran
Rutin Pembangunan
MACAM-MACAM PUNGUTAN DI INDONESIA
Berdasarkan UU
Ciri-ciri Pengertian
Pajak
Dapat Dipaksakan
Kontra Prestasi Tidak Langsung
Dipungut Oleh Negara (Pemp.Pusat & Daerah)
Digunakan Untuk Pengeluaran Umum
Publish InvestmentSisa
Fungsi Pajak
Fungsi Anggaran (Budgetair)
Fungsi Mengatur (Regulerend)
Fungsi Demokrasi
Fungsi Redistribusi
Penerimaan. Lihat APBN Setiap Tahun.
Pajak bisa mengatur kegiatan ekonomi. Sosial, Budaya & Hankam.
Penjelmaan Sistem Kekeluargaan. Peran serta rakyat dalam pelaksanaan
kehidupan kenegaraan.
Misalnya : Golongan kaya kena tarif progresif → Untuk membiayai proyek yang
digunakan masyarakat berpenghasilan rendah
seperti : Waduk, SD Impres, Puskesmas, dllsb.
Ciri-ciri Retribusi
Berdasarkan UU
Dapat Dipaksakan
Kontra Prestasi Langsung
Dipungut Oleh Negara
Digunakan Utk Pengeluaran Umum
Sumbangan
Pembayaran yang dilakukan oleh golongan tertentu, sifatnya sukarelaMisalnya : Pembangunan Tempat Ibadah
- UU No.18 Thn.1997 tentang Pajak
& Retribusi Daerah
Manfaat (peranan) uang
pajak
Salah satu alat pemerataan pendapatan
Salah satu alat ukur untuk mendorong
investasi
Salah satu sumber penerimaan negara
► Saat ini merupakan primadona Penerimaaan negara► Sifatnya dapat diperbaharui sesuai
keadaan ekonomi
Pengenaan pajak yang sama terhadap WP dalam keadaan yang sama.
Azas Pemungutan Pajak Menurut “Adam Smith”
Equality
CertaintyPajak yang dibayar harus pasti (certain) dan tidak mengenal kompromi.
Convenient of PaymentPemungutan pajak harus pada saat yang tepat yaitu saat diterimanya penghasilan.
Efisiensi
AZAS PEMUNGUTAN PAJAK
Biaya pemungutan tidak lebih besar dari pajak yang dipungut.
HUKUM
KEDUDUKAN HUKUM PAJAK DALAM TATA HUKUM NASIONAL
HUKUM TANTRA / HUKUM NEGARA
HK.TATA TANTRA/ HK.TATA NEGARA
HK.ADM. NEGARA
HUKUM PAJAK
HUKUMPERDATA FORMAL /
ACARA
HUKUMPIDANA FORMAL
HUKUMPERDATA MATERIAL
HUKUMPIDANA
MATERIAL
HUKUM PERDATA
HUKUM PIDANA
Contoh : UU. No.17 / 2000 – PPh UU. No.18 / 2000 – PPN
UU. No.12 / 1994 – PBB
UU. No.21 / 2000 – BPHTB
UU. No.13 / 1985 – Bea Materai
Hukum Pajak Material
Hukum Pajak Formal
Contoh :- UU. No.16 / 2000 – K U P- UU. No.19 / 2000 – Penagihan Pajak
Pembagian Hukum Pajak
Sistem Pemungutan Pajak Self Assessment System
Official Assessment System
Witholding System
► Wewenang penuh pada Fiskus► Wajib Pajak bersifat Pasif
► Wewenang penuh pada Wajib Pajak► Wajib Pajak bersifat Aktif
► Pihak ketiga sebagai Pemotong / Pemungut
► Fiskus hanya mengawasi
PAJAKSTRUKTUR PERPAJAKAN DI INDONESIA
Pajak Pusat
1. DITJEN PAJAKa. Pajak Penghasilan (PPh)b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)c. Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM)d. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)e. Bea Materai (BM)f. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
2. DITJEN BEA CUKAIa. Bea Masukb. C u k a i
Pajak Daerah
2. KABUPATEN/KOTAa. Pajak Hotelb. Pajak Restoranc. Pajak Hiburand. Pajak Reklamee. Pajak Penerang Jalanf. Pajak Pengambilan Bahan
Galian Gol. Cg. Pajak Parkir
1. PROVINSIa. Pajak Kendaraan Bermotor & Kendaraan Diatas Airb. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Diatas Airc. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotord. Pajak Pengambilan & Pemanfaatan Air Bawah Tanah
& Air Permukaan