P. Point Teori Belajar Konstruktivistik Dan Humanistik

Post on 07-Aug-2015

1.001 views 1 download

Transcript of P. Point Teori Belajar Konstruktivistik Dan Humanistik

TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK DAN TEORI BELAJAR HUMANISTIK

PENULIS : IRFAN SIDIQ

FAK/ JUR : FKIP / PENJASKESREK

KELAS : 3.F

UNIVERSITAS ISLAM ‘45 BEKASI 2012

Pandangannya:

Belajar sebagai proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan oleh si pebelajar itu sendiri.

Glaserfeld, Bettencourt (1989) dan Matthews (1994): pengetahuan yang dimiliki seseorang merupakan hasil konstruksi orang itu sendiri.

Teori Belajar Konstruktivistik

Pandangannya: Piaget (1971): pengetahuan merupakan

ciptaan manusia yang dikonstruksikan dari pengalamannya dan prosesnya terus menerus dan setiap kali terjadi rekonstruksi karena adanya pemahaman yang baru.

Lorsbach dan Tobin (1992): pengetahuan ada dalam diri seseorang yang mengetahui, pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang kepada yang lain.

Teori Belajar Konstruktivistik

Ciri belajar Konstruktivistik (Driver dan Oldham, 1994)

Orientasi, siswa diberi motivasi untuk mempelajari sesuatu dengan melakukan observasi.

Elisitasi, siswa mengungkapkan ide dengan berdiskusi, menulis dan membuat poster.

Restrukturisasi ide: klarifikasi ide dengan ide orang lain, membangun ide, mengevaluasi ide baru.

Ciri belajar Konstruktivistik (Driver dan Oldham, 1994)

Penggunaan ide baru dalam berbagai situasi: pengaplikasian ide dalam bermacam-macam situasi

Review: revisi terhadap pengaplikasian pengetahuan dan gagasan

Peran Guru

Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggung jawab.

Menyediakan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa dan membantu mereka mengekspresikan gagasannya.

Memonitor: mengevaluasi dan menunjukkan apakah pemikiran siswa berjalan atau tidak.

Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Evaluasi Aliran Konstruktivistik

Diarahkan pada tugas-tugas autentik.

Mengkonstruksi pengetahuan yang menggambarkan proses berpikir yang lebih tinggi.

Mengkonstruksi pengalaman siswa

Evaluasi diarahkan pada konteks yang luas dengan berbagai perpektif.

Perbedaan pembelajaran

Tradisional dan Konstruktivitis 1. Kurikulum disajikan dari

bagian ke keseluruhan

2. Pembelajaran sangat taat

pada kurikulum yang

ditetapkan

3. Kegiatan banyak

mengandalkan pada buku

teks

4. Siswa dipandang sebagai

kertas kosong

5. Penilaian hasil belajar

merupakan bagian dari

pembelajaran

6. Siswa belajar dengan cara

sendiri

1. Kurikulum disajikan dari

keseluruhan ke bagian

2. Pembelajaran lebih menghargai

pada munculnya pertanyaan dan

ide siswa

3. Kegiatan lebih banyak

mengandalkan pada sumber-

sumber dan manipulasi bahan

4. Siswa dipandang sebagai pemikir

5. Pengukuran hasil belajar

merupakan kesatuan dari kegiatan

pembelajaran

6. Siswa belajar dengan cara

kelompok.

Pandangannya:

Proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia.

Pakar teori humanistik yaitu Bloom dan Krathwohl, Kolb, Honey, Mumford, Hubermas dan Carl Rogers.

Teori Belajar Humanistik

Pandangannya:

Apa yang mungkin dikuasai siswa mencakup tiga kawasan, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.

Bloom dan Krathwohl

Kolb

1. Pengalaman

kongkret

- Siswa hanya mampu sekedar ikut

mengalami suatu kejadian

- Siswa belum mengerti mengapa sesuatu

terjadi seperti itu

2. Pengamatan

aktif dan

reflektif

- Siswa secara bertahap mampu

mengadakan pengamatan dan berusaha

memikirkan dan memahaminya

3. Konseptualisasi - Siswa belajar membuat abstraksi atau

teori dari yang diamatinya

4. Eksperimentasi

aktif

- Siswa mampu mengaplikasikan suatu

aturan ke situasi baru.

Kolb membagi tahapan belajar menjadi empat, yaitu:

Menggolongkan siswa menjadi empat tipe:

Honey dan Mumford

1. Siswa tipe

aktivis

- Melibatkan diri dalam pengalaman baru

- Cenderung berpikiran terbuka

- Mudah diajak berdialog dan mudah percaya

2. Siswa tipe

reflektor

- Hati-hati dalam mengambil keputusan

- Konservatif

3. Siswa tipe

teoris

- Sangat kritis

- Senang menganalisis dan tidak suka pendapat dan

penilaian yang subjektif

- Berpikir rasional

- Tidak menyukai hal-hal yang sifatnya spekulatif.

4. Siswa tipe

pragmatis

- Perhatiannya besar pada sesuatu yang praktis

- Tidak suka bertele-tele

- Sesuatu dipandang baik dan ada gunanya jika dapat

dipraktikkan

Membagi tiga tipe belajar:

Habernas

1. Technical

learning (belajar

teknis

- Siswa belajar berinteraksi dengan alam

sekelilingnya dan berusaha menguasai

dan mengelola dengan keterampilan dan

pengetahuan yang dibutuhkannya

2. Practical learning

(belajar praktis)

- Siswa belajar berinteraksi dengan orang-

orang di sekelilingnya, tapi tidak berhenti

sampai memahami saja

3. Emancipatory

learning (belajar

emansipatoris)

- Siswa berusaha mencapai pemahaman

dan kesadaran yang sebaik mungkin

tentang transformasi kultur dari suatu

lingkungan.

Pandangannya:

Siswa yang belajar hendaknya tidak dipaksa, melainkan dibiarkan belajar bebas, siswa diharapkan dapat mengambil keputusannya sendiri dan berani bertanggung jawab.

Carl Rogers mengemukakan lima hal penting dalam belajar: hasrat untuk belajar, belajar bermakna, belajar tanpa hukuman, belajar dengan inisiatif sendiri, belajar dan perubahan.

Carl Rogers

Pandangannya: Teori kebutuhan bahwa kebutuhan pada diri

manusia selalu menuntut pemenuhan mulai dari kebutuhan paling mendasar sampai kebutuhan paling tinggi.

Tahapan kebutuhannya: 1. Physiological needs 2. Safety/security needs 3. Social needs 4. Esteem needs 5. Self actualization needs

Abraham Maslow

SEKIAN