OtHematoma

Post on 12-Jan-2016

122 views 13 download

description

otologi

Transcript of OtHematoma

OTHEMATOMA / HEMATOMA DAUN TELINGA

• Sering terjadi pada anak-anak

• Penyebab paling sering Trauma

• Lokasi : Permukaan luar daun telinga, karena letaknya terbuka

Daun telinga

• Terdiri dari tulang rawan yang dilapisi kulit

• Tulang rawan ini memiliki bentuk yang ireguler dan bersambung dengan tulang rawan liang telinga luar.

• Bagian daun telinga yang tidak memiliki tulang rawan adalah lobulus jaringan fibrosa.

Patofisiologi Othematom :

Darah cepat terkumpul ( setelah trauma ) memisahkan perikondrium dgn kondrium. Jika tidak segera ditangani, darah yg terkumpul akan menjadi jaringan ikat nekrosis kondrium karena ada gangguan nutrisi.

Massa yg berlekuk- lekuk ini (akibat trauma)

“ Cauliflower ears”

Terapi :• Pengeluaran segera darah yg terkumpul

teknik bedah aseptik Untuk menghindari timbulnya perikondritis

• AB yg dpt mencakup P.aeruginosa & B.Pyocyneus ± 5 hari

• Balut tekan yg ketat (gips) minimum 48 jam

(RADANG LIANG TELINGA)

Pendahuluan

• Otitis eksterna adalah infeksi pada kulit liang telinga luar

• Infeksi ini dapat ditemukan pada seluruh lapisan kulit pada dinding liang telinga luar

• Dijumpai pada saat cuaca panas dan lembab

Pendahuluan

• Kulit pada liang telinga sangat tipis dan sangat mudah mengalami abrasi dan robek

• Kondisi liang telinga yang gelap dan lembab sehingga menyebabkan bakteri dan jamur mudah berkembang

• Infeksi juga bisa merupakan kondisi sekunder dari dermatitis

Pendahuluan

• Faktor yang mempermudah infeksi liang telinga luar adalah perubahan pH di liang telinga luar, yang biasanya asam menjadi basa menyebabkan proteksi terhadap infeksi menurun

• Trauma ringan pada liang telinga yang terjadi pada saat berenang (swimmer’s ear) atau membersihkan telinga secara berlebihan juga bisa menyebabkan timbulnya otitis eksterna

Anatomi Telinga

• Telinga dibagi atas tiga bagian, yaitu:

Telinga bagian luar; terdiri dari daun telinga dan liang telinga luar.

Telinga bagian tengah; terdiri dari membrana timpani, kavum timpani, tuba eustachius dan prosesus mastoideus

Telinga bagian luar; kokhlea, vestibulum dan kanalis semisirkularis.

Liang telinga

• Liang telinga luar merupakan suatu saluran berbentuk huruf S, dengan panjang sekitar 2,5 cm

• Liang telinga terdiri dari dua bagian yaitu bagian tulang rawan dan bagian tulang

• Satu pertiga bagian luar dibentuk oleh tulang rawan

• Dua pertiga bagian dalam dibentuk oleh bagian tulang

• Bagian yang tersempit dari liang telinga adalah pada perbatasan tulang rawan dan tulang

• Liang telinga luar bagian tulang melengkung kearah anterior dan inferior

Kulit Liang telinga

• Kulit liang telinga bagian tulang rawan:• tebalnya 0,5 – 1 mm, • terdiri dari lapisan epidermis dengan papillanya,

dermis dan subkutan merekat dengan perikondrium mengandung kelenjar dan rambut

• Kulit liang telinga bagian tulang:• mempunyai lapisan yang lebih tipis, tebalnya kira-

kira 0,2 mm, • tidak mengandung papilla, melekat erat dengan

periosteum tanpa lapisan subkutan, tidak mengandung kelenjar dan rambut.

Pendarahan

• bagian atas dan anterior dari liang telinga luar cabang-cabang A. karotis eksterna, yaitu A. temporalis superfisial

• bagian anterior dan posterior dari liang telinga luar A. aurikularis posterior

Persarafan

• Dinding liang telinga luar dipersarafi oleh • cabang dari N. Trigeminus (n.V/3),• cabang aurikular dari n. Vagus (n.X) • serabut saraf sensoris dari n. Fasialis

(n.VII)

• dinding bagian depan dan atas liang telinga luar dipersarafi : cabang aurikulo temporal bagian ketiga dari n. Trigeminus (n.V/3)

• dinding bagian posterior liang telinga

dipersarafi oleh cabang dari n. Vagus

(n.X) dan n. Fasialis (n.VII)

• Dinding dasar dari liang telinga dipersarafi

juga oleh cabang aurikular dari n. Vagus

(n.X)

Etiologi

otitis eksterna

udara panas

iklim yang lembab

Trauma

Masuknya air ke dalam telinga

penyakit sistemik

siklus : gatal, korek (

itch scratch cycle) infeksi

• Serumen dibentuk dari lapisan yang bersifat asam yang mengandung lysozyme dan substansi lain yang berperan untuk mencegah pertumbuhan bakteri

• Serumen juga kaya akan lipid dan bersifat hydrophobic

• Lipid yang terdapat didalam serumen akan mencegah masuknya uap air kedalam Apo-pilosebaseous unit dengan cara itu akan mencegah terjadinya maserasi lapisan epitel di liang telinga

• pH asam akan mencegah terjadinya pertumbuhan bakteri

• Pengeluaran serumen akan mengakibatkan barrier chemical serumen akan terangkat dan memudahkan terjadinya infeksi.

Gejala dan Tanda

• Dua gejala yang khas yang dijumpai pada otitis eksterna, yaitu otalgia dan otorea

• Otalgia bisa diawali dengan rasa gatal dalam liang telinga nyeri

• Hal ini disebabkan oleh edema yang menyertainya dan menekan liang telinga yang terkena.

• Otorea yang terbentuk → encer → purulen dan kental bila bercampur dengan sel-sel nanah dan epitel yang terkelupas

• Jika berbau amis atau busuk disebabkan bakteri saprofit dan jamur dalam liang telinga

Otitis eksterna

• Ballenger membagi otitis eksterna menjadi 3 bentuk, yaitu:

1. Otitis eksterna peradangan » otitis eksterna terlokalisasi (Furunkulosis)» otitis eksterna akut difusa (swimmer’s ear)» Otitis eksterna kronis difusa (otomikosis)

2. Otitis eksterna eksematoid

3. Otitis eksterna seboroik

Diagnosis• Diagnosis otitis eksterna dapat ditegakkan dari:

anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang

• Gejala predominan adalah; gatal, pendengaran berkurang, rasa penuh pada telinga atau keluar cairan dari telinga

• Dari anamnesa terdapat riwayat dikorek atau berenang

• pemeriksaan fisik akan dijumpai rasa sakit bila daun telinga dan tragus disentuh.

Diagnosa

• Pemeriksaan dengan spekulum telinga atau dengan otoskop: tampak liang telinga yang hiperemis, edema dan adanya akumulasi debris pada liang telinga

• Membrana timpani akan sulit dilihat karena liang telinga yang edema

• Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan adalah kultur terhadap sekret untuk menentukan jenis bakteri dan jamur penyebab dan tes alergi

Terapi

• Ada beberapa prinsip yang paling mendasar untuk terapi otitis eksterna, yaitu:

1.membersihkan liang telinga dengan teliti dan hati-hati

2.mengatasi rasa sakit dan peradangan

3.pengasaman liang telinga

4.penggunaan antibiotik

5.mencegah faktor predisposisi

terapi

• Pembersihan telinga secara menyeluruh merupakan bagian terpenting dari penanganan infeksi pada liang telinga

• Tujuan mengangkat debris-debris yang menjadi tempat berkembangnya bakteri atau jamur

terapi

• Jika liang telinga edema, pembersihan harus menunggu sampai peradangan mereda.

• Liang telinga dikompres tampon yang sudah

dibasahi oleh larutan Burowi atau cairan ichtyol 10 %

• Pasien harus meneteskan obat tetes telinga

selama 2 hari.

Terapi

• Pengasaman liang telinga dilakukan untuk mengurangi kelembaban yang tinggi pada liang telinga.

• Obat tetes telinga yang diberikan mengandung asam asetat 2% (Domeboro) dan asam asetat nonakueus (VoSol)

• Pemakaian antibiotik topikal biasanya lebih efektif digunakan untuk terapi otitis eksterna

Terapi

• Antibiotik tetes telinga yang dianjurkan untuk mencegah infeksi liang telinga adalah sediaan fluorokuinolon.

• Sering juga dipakai: aminoglikosida, neomisin, polimiksin B, dan hidrokortison

• Tetes telinga antibiotik tidak boleh diberikan lebih dari 2-3 minggu

• Analgetik seperti asetaminofen dapat diberikan untuk mengatasi nyeri

Prognosis

• Ballenger (1996) : pemeriksaan yang berulang, pembersihan dan pengeringan liang telinga merupakan faktor terpenting untuk memperoleh penyembuhan otitis eksterna

• Pengobatan pada keadaan awal akan lebih baik dibandingkan jika menunggu infeksi sampai parah

• Kathy A. Cook (2007): hampir semua pasien dengan otitis eksterna akan membaik selama 1 minggu sampai 10 hari

T E R I M A K A S I H