Nikel - Low Valency States (-1), (0), (+1)

Post on 23-Jun-2015

132 views 1 download

description

Kimia Anorganik

Transcript of Nikel - Low Valency States (-1), (0), (+1)

Low Valency States (-1), (0),

(+1)Fika Andriyawati Kimia A 2011 / 113234001Fitri Wulan Sari Kimia A 2011 / 113234012

Anindia D. Larasati Kimia A 2011 / 113234015M. Ghadafi Kimia A 2011 / 113234019Nur Chalim Maulidah Kimia B 2011 / 113234207Fatihaturrifka A. Kimia B 2011 / 113234212

Hampir semua senyawa bentuk logam transisi dengan karbon monoksida yang

bertindak sebagai ligan.

Ada tiga poin yang menarik sehubungan dengan senyawa ini:1) Karbon monoksida tidak biasa dianggap

sebagai basa Lewis yang sangat kuat dan belum membentuk ikatan yang kuat dengan logam dalam kompleks ini.

2) Logam selalu dalam keadaan oksidasi rendah, paling sering secara formal dalam keadaan oksidasi nol, tapi kadang-kadang juga dalam keadaan positif atau negatif rendah.

3) Aturan 18-elektron dipatuhi oleh kompleks ini dengan frekuensi yang luar biasa, mungkin 99% dari waktu.

• Ni (-1) ditemukan pada anion karbonil [Ni2(CO)6]2-

• Nikel membentuk senyawa karbonil tetrahedral [Ni0(CO)4] yang merupakan dasar dari proses Mond memurnikan unsur

Ni CH

O

CH

O

CH

O

CH

O

nickel tetracarbonyl

• Logam nikel mentah bereaksi dengan karbon monoksida membentuk nikel tetrakarbonil

Ni(s) + 4CO(g) Ni(CO)4(g)

• Molekul [Ni0(CO)4] mempunyai sifat mudah menguap, sangat beracun, mudah teroksidasi, dan mudah terbakar.

• Turunan Fosfin [Ni0(PF3)4] dan campuran senyawanya [Ni(CO)2(PF3)2] juga diketahui

• Reduksi dari [NiII(CN)4]2- oleh kalium dalam amonia cair membentuk K4[Ni0(CN)4]

• Reduksi dengan Sulfat hidrazin dalam media cair membentuk K4 [Ni1/2 (CN)6]

• Pd dan Pt tidak membentuk karbonil sederhana seperti [Ni(CN)4], tetapi membentuk kompleks fosfin seperti [Pd0

(PPh3)4] dan [Pt0 (PPh3)3]

2K2[PtCl4] + N2H4 + 8 PPh3 2[Pt0(PPh3)4] + 4KCl + 4HCl + N2

• Pd(CO)(PPh3) dan [(Pt(CO)2(PPh3)2] juga diketahui

• Ligan CO merupakan σ donor lemah dan π aseptor yang kuat, sementara itu PPh3 merupakan σ donor kuat, tapi π aseptor yang lemah.

• Tidak ada karbonil sederhana untuk Pd dan Pt yang menunjukkan bahwa mereka memiliki kecenderungan lebih sedikit membentuk ikatan π daripada Ni, kemungkinan karena mereka memiliki energi ionisasi yang tinggi

• [Ni(CO)4] direduksi oleh natrium dalam amonia cair membentuk karbonil hidrida [{Ni(CO)H}2] . (NH3)4

• [{Ni(CO)H}2] . (NH3)4 berwarna merah dan dimer

• Reduksi juga dapat menghasilkan kelompok senyawa seperti [Ni(CO)12]2- dan [Ni(CO)12]2-

• Serangkaian kelompok senyawa seperti [Pt3(CO)6]n

2- dibentuk dari reduksi [PtCl6] 2- dalam larutan alkali di bawah suasana CO

• Sejauh ini tidak ada senyawa Pd yang teramati

DAFTAR PUSTAKA

Huheey, James E., Keiter, Ellen A., and Keiter, Richard L.. 1993. Inorganic Chemistry: Principles of Structure and Reactivity. USA: HarperCollins College Publisher.

Lee, J. D.. 1991. Concise Inorganic Chemistry. Edisi keempat. New York: Chamman & Hall.

Oxtoby, Gillis, Nachtrieb. 1986. Prinsip-prinsip Kimia Modern. Edisi keempat, Jilid 2. Suminar Setiati Achmadi (ahli bahasa), Amalia Safitri (editor). 2003. Jakarta: Erlangga.

Diskusi

Pertanyaan:Apa yang dimaksud dengan “dibawah suasana CO” dalam pembentukan [Pt3(CO)6]n

2- dari reduksi [PtCl6] 2- dalam larutan alkali?

Jawab:Ni(s) + 4CO(g) Ni(CO)4(g)

o Ni direaksikan dengan gas CO untuk membentuk bilangan oksidasi paling rendah.

o Diberikan suasana CO karena CO merupakan asam lewis kuat (bertindak sebagai ligan aseptor) yang akan menerima pasangan electron bebas dari Ni yang kelebihan electron.

o Dalam hal ini pembentukan senyawa kompleks [Ni(CO)4)] melibatkan back bonding.