Post on 28-Oct-2020
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
(Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sukoharjo)
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
RENI REALITA INASARI
B 200140309
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
1
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi sumber
daya manusia (SDM), penerapan sistem pengendalian intern (SPI), penerapan
standar akuntansi pemerintah (SAP), penerapan sistem akuntansi keuangan daerah
(SAKD), dan peran auditor internal terhadap kualitas laporan keuangan. Sampel
dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja pada bagian
keuangan/anggaran/perbendaharaan pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD)
Kabupaten Sukoharjo. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive
sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Uji Statistik
Deskriptif 2) Uji Kualitas Data (Uji Validitas dan Uji Reliabilitas) 3) Uji Asumsi
Klasik (Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, dan Uji Heteroskedastisitas) 4)
Analisis Regresi Berganda 5) Uji Hipotesis (Uji F, Uji Koefisien Determinasi, dan
Uji t). Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
seluruh item pernyataan kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini valid dan
reliabel. Hasil pengujian asumsi klasik menunjukkan bahwa data terdistribusi
normal, tidak ada gejala multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Hasil penelitian
uji F menunjukkan bahwa variabel independen yang dipakai dalam penelitian ini
(kompetensi SDM, penerapan SPI, penerapan SAP, penerapan SAKD, dan peran
auditor internal) berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Hasil pengujian
koefisien determinasi menunjukkan bahwa variabel independen dapat menjelaskan
variabel dependen sebesar 75,2%, sedangkan sisanya 24,8% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Hasil pengujian uji t
menunjukkan bahwa hanya variabel kompetensi SDM, penerapan SAP, dan
penerapan SAKD yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan,
sedangkan variabel penerapan SPI, dan peran auditor internal tidak berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan.
Kata kunci: SDM, SPI, SAP, SAKD, auditor internal, dan kualitas laporan
This study aims to analyze the effect of competence of human resources
(SDM), implementation of internal control system (SPI), implementation of
government accounting standards (SAP), implementation of regional financial
accounting system (SAKD), and role of internal auditors to financial statement
quality. The sample in this research is all employees who work on the
financial/budget/treasury of the finance department at regional work units (SKPD)
of Local Government Sukoharjo. The sampling technique used purposive sampling
technique. The methods used in this research are: 1) Descriptive Statistical Test 2)
Test Data Instrument (Test of Validity and Reliability Test) 3) Classic Assumption
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
(Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sukoharjo)
Abstrak
keuangan.
Abstract
2
Test (Normality Test, Multicollinearity Test, and Heteroskedasticity Test) 4)
Multiple Regression Analysis 5) Hypothesis Test (t Test, F Test, and Coefficient of
Determination). Based on the result of tests that have been done show that all items
statement questionnaire used in this study valid and reliable. The results of the
classical assumption test show that the distribution of normal data, there are no
symptoms of multicolinearity and heteroscedasticity. The results of the F-test show
that the independent variables used in this study (competence of SDM,
implementation of SPI, implementation of SAP, implementation of SAKD and role
of internal auditors) influence the financial statement quality. The result of
determination coefficient test shows that independent variable can explain
dependent variable equal to 75,2%, while the rest 24,8% influenced by other
variable not used in this research. The result of t test shows that only competence
of SDM, implementation of SAP, and implementation of SAKD variables have an
effect on financial statement quality, while implementation of SPI, and role of
internal auditors variables have no effect on financial statement quality.
Keywords: SDM, SPI, SAP, SAKD, internal auditors, and financial statement
quality.
1. PENDAHULUAN
Di era reformasi ini, terselenggaranya pemerintahan yang baik merupakan
prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan tujuan serta cita-cita bangsa
bernegara. Tidak hanya di pemerintah pusat, pemerintah daerah pun diharapkan
dapat mewujudkan kinerja yang baik. Dalam mewujudkan kinerja pemerintah
daerah yang baik, pemerintah daerah harus terus melakukan upaya perbaikan dalam
laporan keuangan. Laporan keuangan yang berkualitas tentunya dapat berguna bagi
para pengguna atau stakeholder, terutama transparansi kepada masyarakat.
Laporan keuangan merupakan media bagi sebuah entitas, dalam hal ini
pemerintah daerah untuk mempertanggungjawabkan kinerja keuangannya kepada
publik. Pemerintah daerah harus mampu menyajikan laporan keuangan yang
mengandung informasi keuangan yang berkualitas. Terdapat empat karakteristik
kualitatif laporan keuangan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Karakteristik tersebut yaitu relevan,
andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.
Fenomena pelaporan keuangan pemerintah di Indonesia merupakan suatu hal
yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Dasar pemikiran ini berasal dari fakta bahwa
masih terdapat banyak laporan keuangan yang belum mendapatkan opini Wajar
3
Tanpa Pengecualian (WTP). Celviana dan Rahmawati (2010), kenyataannya di
dalam laporan keuangan pemerintah masih banyak disajikan data-data yang tidak
sesuai. Selain itu juga masih banyak penyimpangan-penyimpangan yang berhasil
ditemukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam pelaksanaan audit
laporan keuangan pemerintah.
Dalam mengelola keuangan daerah, pemerintah daerah harus memiliki Sumber
Daya Manusia (SDM) yang kompeten, yang didukung dengan latar belakang
pendidikan akuntansi, sering mengikuti pelatihan dan mempunyai pengalaman di
bidang keuangan. Hariandja (2002: 169) menyatakan bahwa tingkat pendidikan
seorang pegawai dapat meningkatkan daya saing organisasi dan memperbaiki
kinerja organisasi. Untuk menghasilkan laporan keuangan daerah yang berkualitas
dibutuhkan SDM yang memahami dan kompeten dalam akuntansi keuangan
pemerintahan daerah. Sistem sebaik apapun akan sia-sia apabila tidak ditunjang
oleh kualitas SDM yang memadai khususnya kualitas pribadi SDM yang terdiri dari
potensi pendidikan, pengalaman, dan pelatihan.
Kemudian dalam proses penyusunan laporan keuangan daerah, harus didukung
oleh Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang baik. Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah disebutkan
bahwa pengendalian intern merupakan proses yang dirancang untuk memberikan
keyakinan yang memadai mengenai pencapaian tujuan pemerintah daerah yang
tercermin dari keandalan laporan keuangan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
program dan kegiatan, serta dipenuhinya peraturan perundang-undangan.
Tingginya kualitas laporan keuangan pemerintah daerah juga ditentukan oleh
seberapa baik sistem pengendalian internnya. Jika sistem pengendalian intern
lemah, maka akan sulit mendeteksi kecurangan proses akuntansi sehingga dapat
menyebabkan bukti audit yang diperoleh dari data akuntansi tersebut menjadi tidak
relevan.
Salah satu upaya untuk mewujudkan pengelolaan keuangan negara yang baik
adalah penyampaian laporan keuangan pemerintah yang disusun dengan
menerapkan standar akuntansi pemerintahan. SAP merupakan prinsip-prinsip
akuntansi yang harus diterapkan untuk memperoleh hasil laporan keuangan yang
4
berkualitas. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP menyatakan
bahwa laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi
keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.
Dengan demikian, SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum
dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia.
Selain SAP, kualitas laporan keuangan pemerintah daerah juga dipengaruhi
oleh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD). Mardiasmo (2010: 35) untuk
dapat menghasilkan laporan keuangan yang relevan, handal, dan dapat dipercaya,
pemerintah daerah harus memiliki sistem akuntansi yang handal. Sistem akuntansi
yang lemah menyebabkan laporan keuangan yang dihasilkan juga kurang handal
dan kurang relevan untuk pembuatan keputusan. Sehingga penerapan sistem
akuntansi keuangan daerah yang tidak baik akan menyebabkan kualitas laporan
keuangan juga tidak baik.
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan adalah
peran auditor internal. Untuk melindungi para pengguna laporan keuangan maka
diperlukan pihak ketiga, yaitu auditor yang independen dalam menilai kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah. Auditor internal yang baik dapat memberikan
jaminan bahwa seluruh proses akuntansi dan pelaporan keuangan telah
dilaksanakan sesuai dengan SAP. Untuk menghasilkan laporan keuangan yang
berkualitas diperlukan peran auditor internal yang baik.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Edriani, Devi (2017).
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel
penelitian dan obyek penelitian, penelitian ini menambah variabel independen
penerapan SPI, penerapan SAKD, dan peran auditor internal, sedangkan obyek
penelitian dilakukan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten
Sukoharjo.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKT0R YANG MEMPENGARUHI
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Sukoharjo)”.
5
2. METODE PENELITIAN
2.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja pada SKPD
Kabupaten Sukoharjo. Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai yang
bekerja pada bagian keuangan/anggaran/perbendaharaan pada SKPD
Kabupaten Sukoharjo. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan Purposive sampling. Pengambilan sampel diambil dengan
kriteria: pegawai yang bekerja pada badan dan dinas di SKPD Kabupaten
Sukoharjo, pegawai yang bekerja pada bagian keuangan/ anggaran/
perbendaharaan, dan pegawai dengan masa jabatan minimal 1 (satu) tahun atau
lebih.
2.2 Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu sumber
data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli obyek
penelitian, dimana data tersebut diperoleh melalui responden dan tidak melalui
media perantara (Indriantoro dan Supomo, 2002: 147). Kuesioner penelitian ini
diserahkan kepada responden atau meminta bantuan salah satu pegawai SKPD
Kabupaten Sukoharjo untuk mengkoordinir penyebaran dan pengumpulan
kusioner tersebut. Kuesioner dibuat dengan menggunakan skala likert.
2.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
2.3.1 Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel yang digunakan untuk mengukur pendapat
responden adalah skala likert yang diberi skor 1 sampai 5 dengan
menunjukkan semakin ke kiri maka semakin sangat setuju.
2.3.2 Variabel Dependen
2.3.2.1 Kualitas Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai
posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas
pelaporan (Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010). Laporan
keuangan yang berkualitas adalah laporan keuangan yang memiliki
karakteristik relevan, andal, dapat dibandingkan serta dapat dipahami.
6
2.3.3 Variabel Independen
2.3.3.1 Kompetensi SDM
Kompetensi SDM merupakan kemampuan kerja setiap individu
yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
2.3.3.2 Penerapan SPI
Penerapan SPI merupakan pelaksanaan proses yang integral pada
tindakan dan kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan dan seluruh
pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya
tujuan organisasi melalui kegiatan yang berkaitan dengan
lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian,
informasi dan komunikasi, dan pemantauan, serta mentaati
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.3.3.3 Penerapan SAP
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) merupakan
pelakanaan prinsip-prinsip akuntansi yang meliputi penyajian
laporan keuangan, laporan realisasi anggaran, laporan arus kas,
catatan atas laporan keuangan, akuntansi persediaan, akuntansi
investasi, akuntansi aset tetap, akuntansi kontruksi dalam
pengerjaan, akuntansi kewajiban, koreksi kesalahan, dan laporan
keuangan konsolidasi yang harus diterapkan untuk memperoleh
hasil laporan keuangan yang berkualitas.
2.3.3.4 Penerapan SAKD
Penerapan SAKD merupakan pelaksanaan serangkaian prosedur
mulai dari proses analisis transaksi sampai dengan pelaporan
keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi
komputer.
2.3.3.5 Peran auditor internal
Auditor internal adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
mempunyai jabatan fungsional auditor dan/atau pihak lain yang
7
diberi tugas, wewenang, tanggung jawab dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang melaksanakan pengawasan pada instansi
pemerintah untuk dan atas nama Aparat Pengawasan Internal
Pemerintah (APIP).
2.4 Metode Analisis Data
Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan
menggunakan regresi berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh lebih dari satu variabel
independen terhadap satu variabel dependen. Adapun bentuk persamaan
regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
KLK = a + b1KSDM + b2PSPI + b3PSAP + b4PSAKD + b5PAI + e
Keterangan: KLK : Kualitas Laporan Keuangan
a : Konstanta
b1-b5 : Koefisien regresi dari variabel independen
KSDM : Kompetensi SDM
PSPI : Penerapan SPI
PSAP : Penerapan SAP
PSAKD: Penerapan SAKD
PAI : Peran auditor internal
e : Error.
3. HASIL PENELITIAAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Penelitian
3.1.1 Analisis Statistik Diskriptif
Berdasarkan kriteria-kriteria pengambilan sampel yang telah ditentukan,
diperoleh sampel sejumlah 100 pegawai, sedangkan data yang dapat diolah
sebanyak 54 pegawai.
8
Deskriptif dari penelitin ini dapat diketahui bahwa sebagian besar pegawai
yang bekerja pada SKPD Kabupaten Sukoharjo memiliki jenis kelamin
wanita yaitu sebanyak 55,56% dan sisanya sebanyak 44,44% berjenis
kelamin pria. Pegawai dengan jenis kelamin wanita biasanya memiliki
tingkat ketelitian dan kehati-hatian yang lebih tinggi dibandingkan
pegawai dengan jenis kelamin pria. Sebagian besar pegawai memiliki usia
lebih dari 30 tahun yaitu sebanyak 88,89% dan sisanya sebanyak 11,11%
pegawai memiliki usia kurang dari 30 tahun. Pegawai dengan usia lebih
dari 30 tahun biasanya memiliki tingkat pemahaman dan kompetensi yang
lebih tinggi dalam akuntansi keuangan dibandingkan pegawai dengan usia
kurang dari 30 tahun. Sebagian besar pegawai memiliki jabatan sebagai
staf yaitu sebanyak 61,11% pegawai, dan masing-masing sebanyak
12,96% pegawai mempunyai jabatan sebagai kasubbag, bendahara, dan
kasi. Pegawai dengan jabatan sebagai staf biasanya akan dapat menyusun
laporan keuangan dengan baik dibandingkan pegawai dengan jabatan
sebagai kasubbag, bendahara, dan kasi, karena pegawai dengan jabatan
sebagai staf lebih di tuntut oleh pimpinan untuk bisa menyusun laporan
keuangan dengan kualitas yang baik. Sebagian besar pegawai memiliki
pendidikan terakhir S1 yaitu sebanyak 70,37%, dan jumlah terendah yaitu
sebanyak 5,56% pegawai memiliki pendidikan terakhir S2. Tingkat
pendidikan pegawai biasanya akan meningkatkan daya saing organisasi
dan memperbaiki kinerja organisasi. Sistem sebaik apapun akan sia-sia
apabila tidak ditunjang oleh kualitas SDM yang memadai khususnya
kualitas pribadi SDM yang salah satunya terdiri dari potensi pendidikan.
Diketahui bahwa sebanyak 51,85% pegawai bekerja selama lebih dari 10
tahun, dan yang terakhir sebanyak 11,11% pegawai bekerja selama 1-5
tahun. Pegawai dengan masa kerja lebih dari 10 tahun biasanya memiliki
tingkat pengetahuan dan pengalaman yang lebih tinggi di bidang keuangan
dibandingkan pegawai dengan masa kerja kurang dari 10 tahun.
9
3.2.1 Kompetensi SDM berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan
Hasil analisis data menunjukkan bahwa kompetensi SDM memperoleh
nilai signifikansi 0,009 < α = 0,05, oleh karena itu H1 diterima. Artinya,
SDM yang bekerja dengan mengedepankan etika dan kode etik sebagai
seorang akuntan serta menolak setiap intervensi dari atasan akan dapat
menyusun laporan keuangan yang andal dan sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Sehingga pada saat pengambilan keputusan tidak
mengakibatkan kesalahan yang menimbulkan kerugian pada SKPD.
Dengan demikian kualitas laporan keuangan akan menjadi lebih baik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis dan konsisten dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan Ni Made Sudiarianti, dkk (2015),
Pradono dan Basukianto (2015), dan Edriani (2017) bahwa kompetensi
SDM berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
3.2.2 Penerapan SPI tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan
Hasil analisis data menunjukkan bahwa penerapan SPI memperoleh nilai
signifikansi 0,860 > α = 0,05, oleh karena itu H2 ditolak. Artinya, pimpinan
yang melakukan analisis risiko secara lengkap dan menyeluruh terhadap
sistem akuntansi tidak mempengaruhi penyusunan laporan keuangan.
Analisis risiko secara lengkap dan menyeluruh belum tentu dapat
mengurangi pelanggaran terhadap sistem dan prosedur akuntansi. Hasil
penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Budiawan dan Purnomo (2014), dan Diawati, Muslikha (2015) bahwa
penerapan SPI tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
3.2.3 Penerapan SAP berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan
Hasil analisis data menunjukkan bahwa penerapan SAP memperoleh nilai
signifikansi 0,000 < α = 0,05, oleh karena itu H3 diterima. Artinya,
mengoreksi kesalahan melalui pembetulan pos-pos neraca terkait pada
periode ditemukannya kesalahan berdasarkan SAP akan meningkatkan
3.2 Pembahasan
10
keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar periode,
maupun antar entitas. Dengan demikian kualitas laporan keuangan yang
dihasilkan akan meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis
dan konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ni Made
Sudiarianti, dkk (2015), Suwita dan Arnan (2015), dan Edriani (2017)
bahwa penerapan SAP berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
3.2.4 Penerapan SAKD berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan
Hasil analisis data menunjukkan bahwa penerapan SAKD memperoleh
nilai signifikansi nilai signifikansi 0,025 < α = 0,05, oleh karena itu H4
diterima. Artinya, untuk dapat menghasilkan laporan keuangan yang dapat
dipercaya dan dapat diverifikasi, setiap transaksi keuangan harus didukung
oleh bukti transaksi, dan dilakukan pengklasifikasian terhadap transaksi
yang terjadi sesuai dengan pos-pos yang semestinya. SAKD yang baik
menyebabkan laporan keuangan yang dihasilkan juga handal dan relevan
untuk pembuatan keputusan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis
dan konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Patra,
Dahri Adi (2015), Lasmara dan Rahayu (2016), dan Hanifa, Lia (2016)
bahwa penerapan SAKD berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
3.2.5 Peran auditor internal tidak berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan
Hasil analisis data menunjukkan bahwa penerapan SAKD memperoleh
nilai signifikansi 0,052 > α = 0,05, oleh karena itu H5 ditolak. Artinya,
auditor internal yang berperan aktif dalam pengawasan proses akuntansi
maupun pelaksanaan urusan pemerintah belum tentu akan dapat dengan
mudah mendeteksi kesalahan (error) dan kecurangan (fraud). Adanya
proses kegiatan pemeriksaan dan pengujian terhadap laporan keuangan
yang dilakukan oleh auditor internal ke instansi-instansi pemerintah,
belum tentu akan dapat meningkatkan kualitas informasi laporan keuangan
pemerintah daerah. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Septiana, Lola (2017), Inapty dan
11
Martiningsih (2016) bahwa peran auditor internal tidak berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji analisis data serta pembahasan yang telah dilakukan,
dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1) Kompetensi SDM berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah, dibuktikan dengan nilai thitung (2,718) lebih besar
dari pada ttabel (1,677) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,009 <
α = 0,05.
2) Penerapan SPI tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah, dibuktikan dengan thitung (0,177) lebih kecil dari
pada ttabel (1,677) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,860 > α =
0,05.
3) Penerapan SAP berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah, dibuktikan dengan thitung (4,121) lebih besar dari
pada ttabel (1,677) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < α =
0,05.
4) Penerapan SAKD berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah, dibuktikan dengan thitung (2,321) lebih besar dari
pada ttabel (1,677) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,025 < α =
0,05.
5) Peran auditor internal tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah, dibuktikan dengan thitung (-0,235) lebih
kecil dari pada ttabel (1,677) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi
0,052 > α = 0,05.
4.2 Keterbatasan
Keterbatasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
12
1) Obyek penelitian ini hanya fokus pada pegawai SKPD Kabupaten
Sukoharjo, sehingga hasil penelitian hanya berlaku pada daerah yang
bersangkutan saja.
2) Pengambilan sampel penelitian ini hanya fokus pada Badan dan Dinas
SKPD Kabupaten Sukoharjo, di karenakan proses perizinan yang
sedikit rumit dan memakan banyak waktu.
4.3 Saran
Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1) Penelitian selanjutnya diharapkan untuk memperluas objek
penelitian, sehingga hasil penelitian lebih bisa mewakili secara
keseluruhan atau dapat tergeneralisasi.
2) Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel lain
yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah, seperti teknologi informasi dan komitmen organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Afiah dan Rahmatika. Factors Influencing the Quality of Financial Reporting and
Its Implications on Good Government Governance (Research on Local
Government Indonesia). International Journal of Business, Economics and
Law. Vol. 5, Issue 1 (Dec.) ISSN 2289-1552.
Bastian, Indra. 2011. Audit Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Cahyo Pradono, Febrian dan Basukianto. 2015. Kualitas Laporan Keungan
Pemerintah Daerah: Faktor Yang Mempengaruhi Dan Implikasi Kebijakan
(Studi Pada SKPD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah). Jurnal Bisnis dan
Ekonomi (JBE). Hal. 188-200 Vol. 22, No. 2.
Edriani, Devi. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Sumber
Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Kantor
Sekretaris Dewan Kota Padang. Journal of Social and Economics Research.
Volume 2, Issue 1, June 2017. P-ISSN 2528-6218 E-ISSN 2528-6838.
Faishol, Ahmad. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah
13
Kabupaten Lamongan). Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi. Volume
I No. 3, Oktober 2016 ISSN 2502-3764.
Ghozali, Imam. 2011. Structural Equation Modelin Metode Alternative dengan
Partial Least Square. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hariandja, M.T.E. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.
Havesi, G. Alan. 2005. Standards for Internal Control in New York State
Government. www.osc.state.ny.us.
Herawati, Tuti. 2014. Pengaruh Sistem Pengendalian InternTerhadap Kualitas
Laporan Keuangan (Survei Pada Organisasi Perangkat Daerah Pemda
Cianjur). Vol XI, No. 1–2014. ISSN: 1693-4482.
Indriasih, Dewi. The Effect of Government Apparatus Competence and the
Effectiveness of Government Internal Control Toward the Quality of
Financial Reporting in Local Government. Research Journal of Finance and
Accounting. ISSN 2222-1697 (Paper) ISSN 2222-2847 (Online) Vol.5,
No.20, 2014.
Kewo dan Afiah. Does Quality of Financial Statement Affected by Internal Control
System and Internal Audit? International Journal of Economics and
Financial Issues. ISSN: 2146-4138.
Mahmudi. 2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2012. Evaluasi Kinerja SDM. Edisi Keenam.
Bandung: Refika Aditama.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Pablik. Yokyakarta: Andi.
Nurillah, A.S. Muid D. 2014. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), Pemanfaatan
Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada SKPD Kota
Depok). Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro, 3 (2) Tahun 2014.
Patra, dkk. Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal
Akuntansi. Vol. 02 No. 01 Februari 2015 Halaman 1-9 ISSN 2339-1502.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
14
Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Perangkat Daerah.
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah.
Purbasari dan Bawono. Pengaruh Desentralisasi Fiskal, Sistem Pengendalian
Internal Dan Kinerja Pemerintah Daerah Terdahap Akuntabilitas Laporan
Keuangan. Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2(2), 2017.
Roviyantie, Devi. 2012. Pengaruh Kompetensi SDM dan penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah terhadaap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah (Survey pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Kabupaten Tasikmalaya).
Siwambudi, dkk. Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderasi Pengaruh Kompetensi
Sdm Dan Sistem Pengendalian Intern Pada Kualitas Laporan Keuangan. E-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 6.1 (2017): 385-416 ISSN:
2337-3067.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suwita dan Arnan. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Dinas
Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu). Jurnal Akuntansi Bisnis dan
Ekonomi. Volume I No. 2 September, 2015 ISSN 2460-030X.
Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 10 tentang Ketenagakerjaan.
Wirawan. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia.
Yeny, dkk. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk Wondama. Jurnal EMBA.
Vol.4 No.3 September 2016, Hal. 682-694 ISSN 2303-1174.
Zeyn, Elvira. 2011. Pengaruh Good Governance dan Standar Akuntansi
Pemerintahan Terhadap Akuntabilitas Keuangan dengan Komitmen
Organisasi Sebagai Pemoderasi. Jurnal Akuntansi. Universitas Pasundan
Bandung, Jawa Barat.