Post on 20-Feb-2016
&&NEUROPATINEUROPATI
NEUROPATI DIABETIKANEUROPATI DIABETIKA
Transmisi sinaptik dari saraf ke otot:Transmisi sinaptik dari saraf ke otot:1. elektrik1. elektrik2. kimiawi2. kimiawi
Setelah kontraksi dengan reseptor, Ach dipecah menjadi Setelah kontraksi dengan reseptor, Ach dipecah menjadi asetat dan kolinasetat dan kolin
ACh disintesis di saraf motorik, ditimbun dlm ACh disintesis di saraf motorik, ditimbun dlm vesikel di vesikel di akhiran saraf.akhiran saraf.
Jumlah Ach dlm vesikel menyusun satu unit atau Jumlah Ach dlm vesikel menyusun satu unit atau kuantum kuantum transmitertransmiter
Atraksi Ach dg reseptor menyebabkan saluran ion Atraksi Ach dg reseptor menyebabkan saluran ion pd pd membran membran endplateendplate terbuka, ion Na bergerak terbuka, ion Na bergerak menuju otot. menuju otot. TerjadiTerjadi depolarisasi lokal pd depolarisasi lokal pd endplateendplate
Depolarisasi menyebar ke daerah peri-endplate, Depolarisasi menyebar ke daerah peri-endplate, berlanjut berlanjut ke ke kedua ujung serabut ototkedua ujung serabut otot
Terjadilah rangkaian eksitasi-kontraksi, dan Terjadilah rangkaian eksitasi-kontraksi, dan kontraksi ototkontraksi otot
Kontraksi otot volunter:Kontraksi otot volunter: Tercatat gambaran potensial aksi unit motorTercatat gambaran potensial aksi unit motor Merupakan penjumlahan potensial aksi dari Merupakan penjumlahan potensial aksi dari
sekelompok serabut otot yang berkontraksi sekelompok serabut otot yang berkontraksi hampir hampir bersamaan, tetapi tidak sinkronbersamaan, tetapi tidak sinkron
Durasinya berkisar: 2-10 msDurasinya berkisar: 2-10 ms Amplitudo dari 100 Amplitudo dari 100 V – 2 mVV – 2 mV
Bila ion Na bergerak ke dalam sel,
potensial membran berubah, hasilnya
fase inisial potensial aksifase inisial potensial aksiIni merupakan depolarisasi all or none
Sel: intra seluler:Sel: intra seluler:ion K tinggi dan anion organik Na dan Cl ion K tinggi dan anion organik Na dan Cl
rendahrendah
depolarisasi membran sarkolema depolarisasi membran sarkolema disebarkan ke sistem turbuler Tdisebarkan ke sistem turbuler T
saluran ion Ca tubuler saluran ion Ca tubuler T mengandung T mengandung sensor voltasesensor voltase
menyebabkan gerakan muatanmenyebabkan gerakan muatandan memicu pelepasan ion Ca dari SRdan memicu pelepasan ion Ca dari SR
menimbulkan kontraksimenimbulkan kontraksi
Kriteria polineuropati perifer WHO (1980):
Kriteria klinik (A)Kriteria klinik (A)kelemahan dan kerusakan ototkelemahan dan kerusakan ototpengurangan atau hilangnya refleks tendopengurangan atau hilangnya refleks tendogejala sensorik atau defisit yang spesifik gejala sensorik atau defisit yang spesifik dalam tipenya dan/atau distribusinyadalam tipenya dan/atau distribusinyaAbnormalitas otonomikAbnormalitas otonomik
Kriteria laboratorik (B)Kriteria laboratorik (B) data elektrodiagnostikdata elektrodiagnostik biopsi sarafbiopsi saraf pemeriksaan cairan serebrospinalpemeriksaan cairan serebrospinal
Kriteria minimum diagnosis Kriteria minimum diagnosis neuropati perifer:neuropati perifer:
Butir 1 dan 3 dari kriteria AButir 1 dan 3 dari kriteria A
Butir 1 atau 2 dari Butir 1 atau 2 dari kriteria Bkriteria B
Harus ada salah satu gejala Harus ada salah satu gejala dari masing-masing kriteria dari masing-masing kriteria
(A atau B)(A atau B)atauatau
atauatau
• Neuron motorik di kornu anteriorNeuron motorik di kornu anterior• RadiksRadiks• Saraf tepiSaraf tepi• Myoneural junctionMyoneural junction• Otot Otot
Gejala Polineuropati DiabetikaGejala Polineuropati Diabetika
Mulai dari anggota bawahMulai dari anggota bawah parestesi (semuten)parestesi (semuten) disestesi (sensasi beda dgn rangsang)disestesi (sensasi beda dgn rangsang) numbness (bebal, kebas)numbness (bebal, kebas) nyerinyeri
Sensitivitas sensoris dan termis berkurang Sensitivitas sensoris dan termis berkurang (distribusi sarung tangan & kaki)(distribusi sarung tangan & kaki) Gangguan motorik otot kecil tangan dan kakiGangguan motorik otot kecil tangan dan kaki
letih,lemah
DistribusiDistribusi
Rochester, USARochester, USA PolineuropatiPolineuropati7,8 %7,8 %
MononeuropatiMononeuropati 0,6 %0,6 %Neuropati OtonomNeuropati Otonom
0,3 %0,3 %Komplikasi Neuropati DiabetikaKomplikasi Neuropati Diabetika(Thomas, 1981)(Thomas, 1981)
vaskulervaskuler mekanimekanikk
metabolmetabolikik
Penurunan fungsiPenurunan fungsiKHSKHS, refleks tendo (-), nyeri (-), vibrasi (-), refleks tendo (-), nyeri (-), vibrasi (-)
kelemahan otot rangkakelemahan otot rangka
Table. 1985 WHO classification of diabetes Table. 1985 WHO classification of diabetes mellitus mellitus and allied categories of glucose and allied categories of glucose intolerenceintolerence
A.A. CLINICAL CLASSESCLINICAL CLASSESDiabetes mellitusDiabetes mellitus
Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM)Non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM)
non-obeseobese
Malnutrition-related diabetes mellitus (MRDM)Other types of diabetes mellitus associated with specific conditions and syndromesGestational diabetes mellitus (GDM)
Impaired glucose tolerance (IGT)Impaired glucose tolerance (IGT)Non-obeseObeseAssociated with certain conditions and syndromes
B. B. STATISTICAL RISK CLASSESSTATISTICAL RISK CLASSESPrevious abnormality of glucose tolerancePrevious abnormality of glucose tolerancePotential abnormality of glucose tolerancePotential abnormality of glucose tolerance
Table. Other types of diabetes mellitusTable. Other types of diabetes mellitus1.1. Diabetes due to pancreatic diseaseDiabetes due to pancreatic disease
Chronic or recurrent pancreatitishaemochromatosis
2.2. Diabetes due to other endocrine diseaseDiabetes due to other endocrine diseaseCushing’s syndromeHyperaldosteronismAcromegalyThyrotoxicosisPhaechromocytomaGlucagonoma
3.3. Diabetes due to drugs and toxinDiabetes due to drugs and toxinGlucocorticoids snd ACTHDiazoxideDiureticsPhenytoinPentamidineVacor (rodenticide)
4.4. Diabetes due to abnormalities of insulin or its receptorDiabetes due to abnormalities of insulin or its receptorInsulinopathiesReceptor defectsCirculating antireceptor antibodies
5.5. Diabetes associated with genetic syndromesDiabetes associated with genetic syndromesDIDMOAD syndromeMyotonic dystrophy and other muscle disordersLipoatrophyType 1 glycogen storage diseaseCystic fibrosis
Table adapted from the WHO classificationTable adapted from the WHO classification
Klasifikasi polineuropati DM Klasifikasi polineuropati DM (Ross et al, 1983)(Ross et al, 1983)
polineuropati general polineuropati general (menyeluruh)(menyeluruh)
polineuropati simetris distalpolineuropati simetris distal polineuropati diabetika dengan nyeri akutpolineuropati diabetika dengan nyeri akut polineuropati otonomikpolineuropati otonomik polineuropati subklinispolineuropati subklinis
mononeuropati multipelmononeuropati multipelneuropati motorik ekstremitas bawah proksimalneuropati motorik ekstremitas bawah proksimalneuropati trunkalneuropati trunkal
mononeuropatimononeuropatimononeuropati kranialmononeuropati kranialmononeuropati kompresimononeuropati kompresi
Neuropati diabetikaGejala:Gejala:
KlinisLaboratoris: elektroneurofisiologik
BentukBentuk1. Mononeuropati2. Polineuropati perifer simetris3. Neuropati otonom
EtiologiEtiologiad.1. Penyakit vasa vasorumad.2. dan ad.3. metabolik
1.1. Vaskuler: aterosklerosis, mikroangiopatiVaskuler: aterosklerosis, mikroangiopati2.2. Mekanik: kondisi kepekaan abnormal Mekanik: kondisi kepekaan abnormal
terhadap suatu tekananterhadap suatu tekanan3.3. Metabolik: abnormalitas lipid, akumulasi Metabolik: abnormalitas lipid, akumulasi
sorbitol, defisiensi mioinositol, gangguan sorbitol, defisiensi mioinositol, gangguan metabolisme protein (glikosilasi abnormal), metabolisme protein (glikosilasi abnormal), gangguan sintesis protein neurongangguan sintesis protein neuron
Prevalensi neuropati pada DM yang baru saja Prevalensi neuropati pada DM yang baru saja ditemukan, adalah:ditemukan, adalah:
7,5 % sampai mencapai 45 % pada 7,5 % sampai mencapai 45 % pada DM setelah menderita 20 – 25 tahunDM setelah menderita 20 – 25 tahunPada NIDDM: resiko neuropati Pada NIDDM: resiko neuropati diperkirakan 4 % setelah 5 tahun ; dan diperkirakan 4 % setelah 5 tahun ; dan 15 % stlh 20 thn15 % stlh 20 thn
Pasien DM dengan makroangiopati:Pasien DM dengan makroangiopati:
mempunyai mempunyai kadar kadar homocystein plasmahomocystein plasma
lebih tinggilebih tinggi secara bermakna secara bermakna dibandingkan dengan dibandingkan dengan
pasien pasien DM tanpa DM tanpa makroangiopatimakroangiopati
atau atau pada subjek pada subjek non-DMnon-DM
(pada laki-laki & perempuan)(pada laki-laki & perempuan)
HomocysteinHomocystein,, metabolit siklus metabolit siklus methionin, merupakan faktor methionin, merupakan faktor resiko independen kuat untuk resiko independen kuat untuk
penyakitpenyakit kardiovaskulerkardiovaskuler
Untuk homeostasis homocystein, Untuk homeostasis homocystein, diperlukan: asam folat, B12, B6, diperlukan: asam folat, B12, B6,
B2B2Sebagian besar sel dalam tubuh dapat re-metilasi Sebagian besar sel dalam tubuh dapat re-metilasi homocystein kembali menjadi methionin, menggunakanhomocystein kembali menjadi methionin, menggunakan
B12-dependentdependent methionin synthase
Methylcobalamin Methylcobalamin merupakan donor gugus methyl merupakan donor gugus methyl
untuk konversi homocystein untuk konversi homocystein menjadi methyoninmenjadi methyonin
Defisiensi B12 menyebabkan:Defisiensi B12 menyebabkan: Pembengkakan myelinPembengkakan myelin Kematian sel di kolumna spinal dan korteks Kematian sel di kolumna spinal dan korteks
serebriserebri
Methionin diperlukan untuk sintesis:Methionin diperlukan untuk sintesis: MyelinMyelin fosfolipidfosfolipid
Variabilitas persentasi frekuensi sebab:Variabilitas persentasi frekuensi sebab:Studi kohort diabetikStudi kohort diabetikPenggunaan evaluasinyaPenggunaan evaluasinyaDerajat seleksi abnormalitas sebagai Derajat seleksi abnormalitas sebagai kriteria untuk teskriteria untuk tesKurangnya nilai kontrol untuk hasil tesKurangnya nilai kontrol untuk hasil tesKriteria minimal untuk diagnosis Kriteria minimal untuk diagnosis polineuropati DMpolineuropati DMKegagalan untuk pentahapan beratnyaKegagalan untuk pentahapan beratnya
Neuropati DMNeuropati DMRingan: keluhan sensoris subyektif ringanRingan: keluhan sensoris subyektif ringanBerat: gangguan otonomik dan disestesi yang nyeriBerat: gangguan otonomik dan disestesi yang nyeri
Abnormalitas Abnormalitas terjadi pada:terjadi pada:
1.1. Sintesis dan komposisi lipid mielin saraf periferSintesis dan komposisi lipid mielin saraf perifer2.2. Aktifitas lintasan poliol pada sel schwanAktifitas lintasan poliol pada sel schwan3.3. Gangguan sintesis protein pada badan sel sarafGangguan sintesis protein pada badan sel saraf4.4. Penurunan transport aksoplasmik di dalam aksonPenurunan transport aksoplasmik di dalam akson
Terjadi:
Reduksi mioinositolReduksi mioinositol Akumulasi sorbitol akibat terdapatnya Akumulasi sorbitol akibat terdapatnya
glukosa glukosa berlebihan, dikelola melalui lintasan berlebihan, dikelola melalui lintasan poliol poliol dikonfersi menjadi sorbitol oleh aldose dikonfersi menjadi sorbitol oleh aldose reduktasereduktase
Abnormalitas strukturalAbnormalitas struktural Hilangnya serabut saraf Degenerasi akson Perubahan nodus dan demielinisasi
Karakteristik patologi serabut saraf juga meliputi:Karakteristik patologi serabut saraf juga meliputi: Perubahan mikroangiopati Perubahan membran dasar (basement) Penyempitan lumen
Abnormalitas juga terjadi padaAbnormalitas juga terjadi pada Sintesis trigliserid Esterkolesterol Asam lemak serebrosid
Akibat akumulasi sorbitol di Akibat akumulasi sorbitol di dalam sel schwan:dalam sel schwan: Edema selulerEdema seluler Kematian selKematian sel DemielinisasiDemielinisasi
Serabut saraf normal mempunyai Serabut saraf normal mempunyai konsentrasi mioinositol bebas mendekati konsentrasi mioinositol bebas mendekati 100 kali lebih tinggi daripada plasma100 kali lebih tinggi daripada plasma
Neuropati klasifikasi WHO (1980)Neuropati klasifikasi WHO (1980) Berdasar gambar utama yang Berdasar gambar utama yang
dominan dominan motorik, sensorik, otonomik, motorik, sensorik, otonomik, dan campurandan campuran
Berdasar gambaran patologik yang Berdasar gambaran patologik yang dominan dominan (aksonopati, mielinopati)(aksonopati, mielinopati)
Mekanisme genetik imun dan lain-lainMekanisme genetik imun dan lain-lain
Patologi kapilerPatologi kapiler Hipoksia endoneurialHipoksia endoneurialTransport akson Transport akson Atrofi aksonAtrofi akson
Kecepatan hantar saraf Kecepatan hantar saraf
Na – K – ATPase saraf Na – K – ATPase saraf Aliran darah saraf Aliran darah saraf
Resistensi vaskuler endoneuronial Resistensi vaskuler endoneuronial
hiperglikemiahiperglikemia
Glukosa, fruktosa saraf Glukosa, fruktosa saraf
Sorbitol saraf Sorbitol saraf
mioinositol mioinositol
dugaan patogenesis neuropati diabetika.dugaan patogenesis neuropati diabetika.dikutip dari Low, 1987 dikutip dari Low, 1987 cit.cit. Ross, 1993 Ross, 1993
Table. Items of the peripheral neuropathy symptom Table. Items of the peripheral neuropathy symptom questionare*, Baltimore, MD, 1982questionare*, Baltimore, MD, 1982
Item
How often have you had any of the following conditions during the past four weeks?How often have you had any of the following conditions during the past four weeks? Cramps in muscles of arms or legsCramps in muscles of arms or legs Twitching of muscles of arms or legsTwitching of muscles of arms or legs Do you need help getting out of a chair?Do you need help getting out of a chair? Do you have difficulty opening screw top lids on jars?Do you have difficulty opening screw top lids on jars? Tingling or “pins and needles” sensation in hands, arms, feet, or legsTingling or “pins and needles” sensation in hands, arms, feet, or legs Numbness (part of your body “go to sleep” for no apparent reason)Numbness (part of your body “go to sleep” for no apparent reason) A burning sensation in arms or legsA burning sensation in arms or legs Pain in arms after work when restingPain in arms after work when resting Do you have to strain in order to start the urine flow?Do you have to strain in order to start the urine flow? Do you have to push on your abdomen in order to start the urine flow or keep the urine Do you have to push on your abdomen in order to start the urine flow or keep the urine
flowing?flowing?
* For each item, respondents could select one of the following answers: 5 – 7 days / week; 1 – 4 days / weeks; less then one day / week; never
Table. Table. Symptoms of insulin-dependent diabetes (IDDM). Symptoms of insulin-dependent diabetes (IDDM). NB: symptoms due to diabetic microvascular NB: symptoms due to diabetic microvascular
complications complications are extremely rare at presentation are extremely rare at presentation
Major symptomsMajor symptoms Minor symptomsMinor symptoms Features of Features of ketoacidosisketoacidosis
thirst cramps Nausea
Polyuria Constipation Vomiting
Weight loss Blurred vision Drowsiness
Fatigue CandidiasisSkin sepsis Abdominal pain
Neuropati otonom (simpatis)Neuropati otonom (simpatis)
Tes schellongTes schellong Positif
7,9 % DM 4,5 th7,9 % DM 4,5 th
Canal & Pozza (1987)
7,8 % DM 1 – 5 th
Sistem saraf pusat Sistem saraf pusat mengatur fungsi saraf mengatur fungsi saraf otonomotonomhipotalamushipotalamus
MidbrainMidbrain Nukleus Edinger-Westfall Lokus Cereleus
BrainstemBrainstem Nukleus traktus soliterius Nukleus vagus
Korteks serebru
m Daerah prefrontal Lobulus parasentral Lobulus temporalis Insula: girus
hipokampus (nukleus amigdaloid)
Kontrol alat dalam & emosiKontrol alat dalam & emosi
Saraf Otonom SimpatisSaraf Otonom Simpatis Nukleus di hipotalamus, midbrain, brainstemNukleus di hipotalamus, midbrain, brainstem
Sinapsis dengan neuron simpatis di massa sel Sinapsis dengan neuron simpatis di massa sel intermediolateralintermediolateral
Keluar dari segmen thorakal & lumbal atasKeluar dari segmen thorakal & lumbal atas Sinapsis pada gln. paravertebralisSinapsis pada gln. paravertebralis
Jauh dari organ targetJauh dari organ target Transmitter ganglionik: asetilkolinTransmitter ganglionik: asetilkolin Transmiter ganglionik: asetilkolinTransmiter ganglionik: asetilkolin Transmiter pasca-ganglionik: noradrenalinTransmiter pasca-ganglionik: noradrenalin Kelenjar keringat: serabut kolinergik-simpatetikKelenjar keringat: serabut kolinergik-simpatetik
Transmiter: asetilkolinTransmiter: asetilkolin
Salah satu Salah satu penyebab penyebab
neuropati otonomneuropati otonom
DMDM> 10 tahun: neuropati otonom 40 %> 10 tahun: neuropati otonom 40 %
+ kasus asimtomatik: 50 %+ kasus asimtomatik: 50 %
Gejala klinisGejala klinisSistem kardiovaskulerSistem kardiovaskuler
1. Hipotensi posturalVia: * baroreseptor
* serabut simpatis pasca ganglionik2. Neuropati vagus kardial3. Aktivitas simpatis naik
Sistem gastrointestinalSistem gastrointestinal1. Esofagus: disfagia, nyeri retrosternal2. Lambung: pengosongan lambat,
diare, gastroparesis (+ muntah)
OkulerOkuler Gangguan diameter pupil Gangguan produksi air mata
Gangguan simpatis kelenjar keringat Gangguan refleks vasomotor
Sistem termoregulasiSistem termoregulasi
Sistem urogenitalSistem urogenital
1.1. Ereksi (parasimpatis)Ereksi (parasimpatis)Ejakulasi (simpatis)Ejakulasi (simpatis)
terganggutergangguimpotensiaimpotensia
2. Ejakulasi retrograd2. Ejakulasi retrograd3. Neurogenic bladder3. Neurogenic bladder
Disfungsi vesikal:Disfungsi vesikal:interval antara pengosongan panjanginterval antara pengosongan panjangaliran lemahaliran lemahtetesan setelah miksitetesan setelah miksisensasi pengosongan kurang sempurnasensasi pengosongan kurang sempurna
Tabel: kriteria normal, meragukan dan abnormalTabel: kriteria normal, meragukan dan abnormalpada uji fungsi otonom kardiovaskulerpada uji fungsi otonom kardiovaskuler
Jenis uji fungsi normal meragukan Abnormal
simpatissimpatis
Respon tekanan darah dari berbaring ke posisi berdiri (tekanan sistolik turun 10 mmHg 11 – 29 mmHg 30 mmHg
Respon tekanan darah saat menggenggam (tekanan diastolik naik) 16 mmHg 11 – 15 mmHg 10 mmHg
parasimpatisparasimpatis
Respon denyut jantung pada menuver valsava (ratio valsava) 1,21 1,11 – 1,20 1,10
Variasi denyut jantung(interval R-R) selama nafas dalam (denyut maksimum-minimum)
15 kali / menit 11 – 14 kali / menit
10 kali / menit
Respon denyut jantung segera setelah berdiri (ratio 30 : 15) 1,04 1,01 – 1,03 1,00
Dikutip dari Ewing & Clarke, 1982
Table. Factors necessary for erection, Table. Factors necessary for erection, and causes of impotenceand causes of impotence
component Interfering factors causing impotence
Psychologic arousal
Depression, anxiety (including that about diabetes)Psychotropic drugsAlcohol, cannabis
Tactille input from genitalia Peripheral neuropathy
Parasympathetic outflowAutonomic neuropahyVarious antihypertensive and other drugs
Increased arterial inflow to corpora
Atheroma of illiac or pudendal arteries
Reduced venous outflow from corpora Venous leakage
Adequate testosterone levels hypogonadism
Tabel: Manajemen hipotensi postural, Tabel: Manajemen hipotensi postural, terutama pada pasien dgn kegagalan otonomik terutama pada pasien dgn kegagalan otonomik
kronikkronik
HindariHindaribangkit mendadak, terutama pagi haribangkit mendadak, terutama pagi harimengedan selama buang air kecil dan besarmengedan selama buang air kecil dan besarpanaspanasmakan banyak karbohidrat dan lemakmakan banyak karbohidrat dan lemakalkoholalkoholobat-obat vasodepresorobat-obat vasodepresor
Metoda fisikMetoda fisikstoking elastikstoking elastikpengikat perutpengikat perutpakaian antigravitasipakaian antigravitasitidur dengan posisi kepala terangkat (head-up tilt)tidur dengan posisi kepala terangkat (head-up tilt)
Tabel: Manajemen hipotensi postural, Tabel: Manajemen hipotensi postural, terutama pada pasien dengan kegagalan otonomik kronikterutama pada pasien dengan kegagalan otonomik kronik
Obat-obatanObat-obatanVasokonstriksi: simpatomimetik:Vasokonstriksi: simpatomimetik:
langsung:langsung:resistensi pemb. darah (midodrine, fenilefrin, noradrenalin, klonidin)resistensi pemb. darah (midodrine, fenilefrin, noradrenalin, klonidin)kapasitas pemb. darah (dihidroergotamin)kapasitas pemb. darah (dihidroergotamin)
tidak langsung:tidak langsung:efedrin, tiramin dengan penghambat monoamin-oksidase, yohimbinefedrin, tiramin dengan penghambat monoamin-oksidase, yohimbin
Pencegah vasodilatasi:Pencegah vasodilatasi:penghambat prostaglandin-sintetase (indometasin, flurbiprofen)penghambat prostaglandin-sintetase (indometasin, flurbiprofen)penyekat reseptor dopamin (metoklopramid, domperidon)penyekat reseptor dopamin (metoklopramid, domperidon)penyekat adrenoreseptor beta-2 (propranolol)penyekat adrenoreseptor beta-2 (propranolol)
Pencegah hipotensi postprandial:Pencegah hipotensi postprandial:penyekat reseptor adenosin (kafein)penyekat reseptor adenosin (kafein)penghambat pelepasan peptid (analog somatostatin: SMS 201.995-oktreotid)penghambat pelepasan peptid (analog somatostatin: SMS 201.995-oktreotid)
Menaikkan curah jantung (pindolol, ksamoterol)Menaikkan curah jantung (pindolol, ksamoterol)Mengurangi kehilangan garam / ekspansi volume plasma:Mengurangi kehilangan garam / ekspansi volume plasma:
mineralokortikoid (fludrokortison)mineralokortikoid (fludrokortison)Mengurangi poliuri nokturnal:Mengurangi poliuri nokturnal:
agonis reseptor vasopresin-2 (desmopresin)agonis reseptor vasopresin-2 (desmopresin)Dikutip dari Mathias, 1991
EtiologiEtiologi
Sintesis & komposisi lipid mielin saraf Aktivitas lintasan poliol sel schwann Gangguan sintesis protein badan sel saraf Penurunan transport aksoplasmik protein Metabolisme mioinositol abnormal
di dalam akson
DiagnosisDiagnosis
DM DM neuropati otonom neuropati otonom Neuropati otonom Neuropati otonom DM DM Gejala klinisGejala klinis Gejala neuropati sensoris dan motoris Gejala neuropati sensoris dan motoris
(ENMG)(ENMG) Uji sistem sudomotorUji sistem sudomotor
Keringat dipicu suhu / kimia Reaksi pupil terhadap cahaya Uji sistem kardiovaskuler Perhatian: penyebab neuropati lain
manajemenmanajemen
• Pengendalian kadar gulaPengendalian kadar gula• Simtomatik, sesuai gejala klinisSimtomatik, sesuai gejala klinis• Stimulasi saraf nonspesifik:Stimulasi saraf nonspesifik:
– Gangliosid– NGF– Penyekat aldose reduktase
.k.e..k.e.s.i.m.p.u.l.a.n.s.i.m.p.u.l.a.n.Neuropati DM Neuropati DM salah satu komplikasi DM salah satu komplikasi DMGejala klinis Gejala klinis distribusi saraf otonom: distribusi saraf otonom:
sistem kardiovaskulersistem kardiovaskuler gastrointestinalgastrointestinal termoregulasitermoregulasi okulerokuler urogenitalurogenital
Dx: hiperglikemia; gejala klinis Dx: hiperglikemia; gejala klinis organ terlibat; organ terlibat; uji kardiovaskuleruji kardiovaskuler
Manajemen:Manajemen:pengendalian kadar gulapengendalian kadar gulasimtomatik simtomatik organ yang terlibat organ yang terlibatterapiterapi
GangliosidNGF (Nerve Growth Factor)Penyekat aldose reduktase