Post on 22-Dec-2015
description
Anggota Kelompok 10
1. Elvina Febriasari 03012104
2. Felly 03012105
3. Ferdy Fitra Cipta 03012107
4. Fitria Ayu Lestari 03012109
5. Franky Christian Wijaya 03012112
6. Fransisca Halim 03012113
7. Ganang Wirabhumi 03012114
8. Gede Bangun Sudrajad 03012115
9. Ghaisania Athira 03012116
10. Ghea Irawan 03012117
11. Hadi Wibowo 03012119
Skenario kasusIbu Wati, seorang ibu rumah tangga
berumur 56 tahun datang ke Poli mata tempat anda bertugas dengan keluhan mata buram disertai sakit kepala. Keluhan ini dirasakan oleh pasien sejak setahun yang lalu. Pasien memakai kacamata hanya pada saat membaca. Keluhan sakit kepala bersifat hilang timbul dan terutama muncul bila pasien sedang menghadapi masalah, dan hilang bila pasien beristirahat. Pasien juga mengeluh bila berjalan sering menabrak benda-benda disekitarnya. Pasien mempunyai riwayat hipertensi tetapi jarang berobat ke dokter.
Terminologi Mata buram: penurunan daya
lihat atau tajam penglihatanKacamata baca: kacamata bifokal
yang digunakan untuk membantu mata mencapai penglihatan atau normal saat membaca
Hipertensi: peningkatan tekanan darah dimana sistole >120 mmHg dan diastole > 80 mmHg
Wanita, 56 thn
TIO meningkat
Stress
Campus visi menurun
hipertensi
Sering menabrak
benda
Mata buram
Nyeri kepala hilang timbul
Analisis Masalah
Diagnosa BandingKeterangan Glaukoma
KronikRetinopati Hipertensi
Retinitis Pigmentasi
1. Umur > 40 > 40 < 40
2. Hipertensi o o --
3. Sakit Kepala + + --
4. Mata Buram + + +
5. TIO Î + -- --
6. Lapang Pandang
<< Normal <<
7. Stress + + --
8. Kekeruhan + -- +
9. Penonjolan bola mata
+ -- --
Keterangan : * O = merupakan faktor predisposisi* << = lapang pandang menyempit
Terdiri dari: (luar ke dalam)
1. Epitel berpigmen2. Lapisan fotoreseptor : sel batang & sel
kerucut3. Membran limitan eksterna4. Lapisan inti luar : sel horizontal, sel muller,
sel bipolar, sel amakrin5. Lapisan plexiform luar6. Lapisan inti dalam7. Lapisan plexiform dalam8. Sel ganglion9. Serat saraf optikus10. Membran limitan interna
Aliran Aqueous humor
Produksi dari korpus siliaris COP pupil COA trabecula kanalis schlemm plexus vena sclera episclera v. siliaris anterior
Glaukoma primer sudut terbuka
Definisi:suatu penyakt optik kronik yang ditandai dengan pencekungan diskus optik, tekanan intra okuler yang meninggi, penyempitan lapang pandang .
Epidemiologi: diperkirakan 60 juta orang
terkena glaukoma setengah penduduk
amerika serikat terkena glaukoma tanpa terdiagnosis
Ras kulit > ras kulit putih ( sudut terbuka )
10 - 15 % kulit putih ( sudut tertutup )
Etiologi: stenosis trabekula plexus vena sclerosis sudu COA terbuka
Gejala Klinis : bilateral TIO tinggi sudut COA dalam cupping papil N.II mata tenang campus visi menurun
perlahan scotoma lambat dan progresif
COA Dangk
al
Aliran H. Aquos
melambat
Penebalan/Sclerosis
trabecula + canalis
Schlemm (degenerasi)
TIO Meningkat
namun tidak
terlalu tinggi
Produksi H.Aquos oleh Corpus ciliaris tetap berjalan
Perjalanan penyakit
kronis
Gejala tidak
terlihatPenggaungan dan atrofi N.II
Defek campus visi
secara perlahan
penipisan lapisan serat
saraf inti bagian
dalam retina dan
berkurangnya akson di
saraf optikus
Patofisiologi Glaukoma primer sudut terbuka
Retinopati hipertensi
A. Definisi :
merupakan suatu keadaan yang ditandai
dengan kelainan pada vaskuler retina pada
penderita dengan tekanan darah tinggi.
B. Epidemiologi:
usia > 40 thn laki-laki > perempuan
usia > 50 thn Perempuan > laki-laki
C. Etiologi:
- tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
Manifestasi klinis
1. Penyempitan ( spasme ) pembuluh darah tampak sebagai :
Pembuluh darah ( terutama arteriole retina ) yang berwarna lebih pucat
Kalliber pembuluh yang menjadi lebih kecil atau ireguler ( karena spasme lokal)
Percabangan arteriol yang tajam
2. Bila kelainan yang terjadi adalah sklerosis dapat tampak sebagai :
Reflex copper wire
Reflex silver wire
Sheating
3. Pembuluh darah yang irregular
4. Terdapat fenomena crossing sebagai berikut :
Elevasi : pengangkatan vena oleh arteri yang berada dibawahnya
Deviasi : penggeseran posisi vena oleh arteri yang bersilangan dengan vena tersebut
dengan sudut persilangan yang lebih kecil
Kompresi : penekanan yang kuat oleh arteri yang menyebabkan bendungan vena.8
Anamnesis
Apakah nyeri kepala timbul setelah minum
banyak?
Bagaimana sifat nyeri kepalanya?
Riwayat keluarga ada glaukoma?
Riwayat pemakaian obat-obatan (steroid)?
Apakah sebelumnya ada miopia?
Sejak kapan mengalami presbiopia?
Pemeriksaan Penunjang Visus
pada glaucoma visus turun mulai dari perifer ke sentral
Tonometri
pemeriksaan tekanan intraocular, TIO meningkat pada glaukoma
Gonioskopi
untuk menilai sudut COA (terbuka/tertutup)
Oftalmoskopi
pemeriksaan fundus okuli,pada glaukoma terdapat atrofi N.II
Kampimeter & perimeter
pemeriksaan lapang pandang, LP menurun pada glaukoma
Tes Provokasi
pasien minum air 1L/ 5 menit selama 1,5 jam , jika peningkatan TIO > 8mmhg -> glaukoma
Penatalaksanaan• Non-medika mentosa:
1. Jangan stress2. kontrol tekanan darah
• Medikamentosa1. Parasimpatomimetik meningkatkan outflow• Pilocarpin, esserin• Efek samping : mual, nyeri abdomen, hipertensi
2. Simpatomimetik << aqueous humor• Epinefrin• Efek samping : pingsan, menggigil, hipertensi
3. Beta bloker << aqueous humor• Timolol maleat 0,25%, 0,50%• Efek samping : hipotensi, asma, decomp cordis
4. Carbonic anhydrase inhibitor << aqueous humor• Acetazolamid 250 mg• Efek samping : anoreksia, muntah, kelainan ginjal
• Tindakan operatif
Daftar pustaka Gunawijaya Arifin Fajar, Kartawiguna Elna.
Penuntun Praktikum Kumpulan Foto Mikroskopik Histologi. Cetakan ke-3. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti;2010. Hal 197
Sherwood Lauralee. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2001
Ilyas Sidarta. Retinopati Hipertensi dalam Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-4. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;2011.Hal 225-288
Medline Plus. “High Blood Pressure and Eye Disease”. 23 Maret 2015. http://m.medlineplus.gov/ency/article/000999.htm.