PENGETAHUANKEPUTUSAN

PIKIRAN MENGENAI

SUATU OBJEK

- BENDA ITU RUMAH

- RUMAH ITU INDAH

- RUMAH INDAH ITU MEMBERIKAN KETEDUHAN

PENGETAHUAN SASTRA

• BENDA ITU KARYA SASTRA• KARYA SASTRA ITU INDAH• KEINDAHAN KARYA SASTRA ITU

MEMBERIKAN KETENANGAN

OBJEK

OBJEK ADALAH SESUATU YANG ADA

ATAU YANG MUNGKIN

ADA

• AIR• API• TANAH• TUMBUHAN• HEWAN• MANUSIA• TUHAN (?)

SASTRA

• AKTIVITAS DAN HASIL AKTIVITAS MANUSIA

• AKTIVITAS DAN HASIL AKTIVITAS KEBAHASAAN MANUSIA

• AKTIVITAS DAN HASIL AKTIVITAS KEBAHASAAN MANUSIA YANG MENGUTAMAKAN FUNGSI PUITIK BAHASA

PENGETAHUAN YANG BENAR

KEPUTUSAN PIKIRAN MENGENAI SUATU

OBJEK YANG SESUAI DENGAN

KENYATAAN KEBERADAAN

OBJEK ITU.MISAL: PEGUNUNGAN

BERWARNA BIRU

PENGETAHUAN SASTRA YANG BENAR

• AKTIVITAS DAN HASIL AKTIVITAS KEBAHASAAN MANUSIA YANG MENGUTAMAKAN FUNGSI PUITIK BAHASA

• FENOMENA KUATNYA PERMAINAN IRAMA, RIMA, DAN KOMPOSISI BUNYI LAINNYA DALAM KARYA SASTRA SEHINGGA MEMBUAT FUNGSI REFERENTIAL BAHASANYA SULIT DITANGKAP

DUA MACAM PENGETAHUAN• PENGETAHUAN

KHUSUS

• PENGETAHUAN UMUM

• PENGETAHUAN TENTANG OBJEK TERTENTU (BENDA ITU RUMAH)

• PENGETAHUAN TENTANG SUATU OBJEK YANG BERLAKU UMUM PADA KATEGORI OBJEK ITU (RUMAH BANGUNAN TEMPAT TINGGAL MANUSIA)

DUA MACAM PENGETAHUAN• PENGETAHUAN

KHUSUS

• PENGETAHUAN UMUM

• BENDA ITU NOVEL

• NOVEL ADALAH AKTIVITAS DAN HASIL AKTIVITAS KEBAHASAAN YANG PROSAIK DENGAN REFERENS KENYATAAN IMAJINER ATAU FIKSIONAL

TINGKATAN PENGETAHUAN• PENGETAHUAN

BIASA

• PENGETAHUAN ILMIAH

• PENGETAHUAN PRAKTIS UNTUK KEHIDUPAN SEHARI-HARI: AIR BISA MENYEGARKAN KALAU DIMINUM

• PENGETAHUAN YANG MENDALAM, MELUAS, YANG MELIPUTI FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA: AIR MENGANDUNG OKSIGEN YANG DIBUTUHKAN OLEH MANUSIA SEHINGGA MENYEGARKAN BILA DIMINUM

TINGKATAN PENGETAHUAN• PENGETAHUAN BIASA

• PENGETAHUAN ILMIAH

• SASTRA MEMBUAT ORANG SUKA MELAMUN, MALAS BEKERJA

• SASTRA MEMBUAT ORANG BERSIKAP REFLEKTIF DAN KONTEMPLATIF, MEMAHAMI HIDUP SECARA MENDALAM SEHINGGA BISA DIPAKAI SEBAGAI ACUAN UNTUK KEHIDUPAN MASA YANG AKAN DATANG, YANG BERJANGKA PANJANG

PENGETAHUAN ILMIAH

• OBJEKTIF

• METODOS

• UNIVERSAL

• BERSISTEM

• SESUAI DENGAN OBJEKNYA

• MENGIKUTI CARA TERTENTU YANG DAPAT MENJAMIN TERCAPAINYA KEBENARAN

• BERLAKU UMUM

• MELIPUTI SELURUH ASPEK DENGAN HUBUNGANNYA SATU SAMA LAIN

ASUMSI-ASUMSI MENGENAI OBJEK PENGETAHUAN ILMIAH

• SERUPA

• TETAP DALAM JANGKA TERTENTU

• BERPOLA

• DAPAT DIKLASIFIKASIKAN

• DAPAT DIUJI

• DAPAT DIRAMALKAN

MACAM-MACAM ILMU• ILMU ALAM

• ILMU SOSIAL-HUMANIORA

• ILMU YANG MEMPELAJARI FAKTA-FAKTA ALAMIAH: GEMPA BUMI SEBAGAI HASIL DARI PROSES ALAMIAH ATAU FISIKAL

• ILMU YANG MEPELAJARI SEGALA GEJALA MANUSIAWI: GEMPA BUMI SEBAGAI KEKUATAN STIMULAN YANG MENIMBULKAN RESPON KOGNITIF, AFEKTIF, DAN MOTORIK MANUSIA, MISALNYA MENULIS CERPEN TENTANG GEMPA

OBJEK MATERIA DAN OBJEK FORMA

• OBJEK MATERIA

• OBJEK FORMA

• OBJEK YANG MENJADI LAPANGAN PENYELIDIKAN

• OBJEK YANG DILIHAT DARI SUDUT PANDANG TERTENTU

CONTOH OBJEK MATERIA DAN FORMA

• OBJEK MATERIA

• OBJEK FORMA

• TANAH• MANUSIA

• TATA RUANG TANAH, TINGGI RENDAH PERMUKAAN TANAH, KANDUNGAN MATERIAL TANAH

• KEHIDUPAN FISIKAL MANUSIA, KEHIDUPAN PSIKIS MANUSIA, KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA, AKTIVITAS SIMBOLIK MANUSIA

CONTOH OBJEK MATERIA DAN FORMA: SASTRA

• OBJEK MATERIA

• OBJEK FORMA

• TEKS TERTULIS ATAUPUN LISAN; AKTIVITAS ATAUPUN HASIL AKTIVITAS KEBAHASAAN MANUSIA

• FUNGSI PUITIK TEKS ATAUPUN AKTIVITAS DAN HASIL AKTIVITAS MANUSIA

KONSEP• PENGERTIAN YANG MENUNJUK KEPADA

OBJEK-OBJEK DAN PROSES-PROSES EMPIRIS

• KONSEP DAPAT MERUPAKAN HASIL ABSTRAKSI DARI PENGALAMAN OBJEKTIF MENGENAI BENDA-BENDA DAN PROSES-PROSES YANG DIANGGAP MEMILIKI KESAMAAN DALAM CIRI TERTENTU.

• KONSEP DAPAT PULA MERUPAKAN HASIL PENALARAN ILMIAH, YANG TIDAK DAPAT MENUNJUK KEPADA BENDA-BENDA DAN PROSES EMPIRIS SECARA LANGSUNG.

KONSEP:OBJEK-OBJEK DAN PROSES

• OBJEK-OBJEK

• PROSES-PROSES

• MIGRANT• TOKOH, LATAR

• MIGRASI• PERISTIWA

KONSEP DAPAT MERUPAKAN HASIL ABSTRAKSI DARI PENGALAMAN OBJEKTIF MENGENAI BENDA-BENDA DAN

PROSES-PROSES YANG DIANGGAP MEMILIKI KESAMAAN DALAM CIRI TERTENTU.

• PERBEDAAN SATU HURUF ATAU BUNYI DALAM SETIAP KATA DARI SUATU BAHASA SELALU DAPAT MEMBUAT MAKNA KATA ITU BERBEDA.

• DALAM DONGENG RUSIA SEBUAH TINDAKAN SELALU TERKAIT DENGAN TINDAKAN SEBELUMNYA DAN SESUDAHNYA.

• SATUAN HURUF ATAU BUNYI DALAM SATU KATA YANG DAPAT MEMBUAT MAKNA KATA ITU BERBEDA DARI MAKNA KATA YANG LAIN YANG MIRIP DENGANNYA DISEBUT FONEM.

• TINDAKAN DALAM DONGENG RUSIA YANG TERKAIT DENGAN TINDAKAN LAIN YANG MENDAHULUI DAN MENGIKUTINYA DISEBUT FUNGSI.

PUISI MENURUT FORMALIS

SERANGKAIAN TANDA KEBAHASAAN YANG MENGALAMI PROSES DEOTOMATISASI DENGAN

MENEMPATKAN FUNGSI PUITIK DALAM POSISI YANG DOMINAN

SEHINGGA PERSEPSI YANG LAYU MENGENAI KENYATAAN YANG TELAH

MENGALAMI OTOMATISASI AKIBAT KAIDAH-KAIDAH BAHASA UMUM

MENJADI SEGAR

BAGAN PUISI MENURUT FORMALIS

BAHASA

SASTRA

LAYU SEGAR

PUITIK

OTOMATISASI

DEOTO- MATISASI

TANDA, PENANDA, PETANDA KEBAHASAAN

• TANDA KEBAHASAAN

• PENANDA KEBAHASAAN

• PETANDA KEBAHASAAN

• KORELASI ANTARA PENANDA DENGAN PETANDA SESUAI DENGAN KONTRAK KOLEKTIF

• CITRA BUNYI VERBAL YANG MEWAKILI SESUATU YANG LAIN

• KONSEP YANG DIWAKILI OLEH PENANDA

FUNGSI-FUNGSI BAHASA• FUNGSI BAHASA

• FUNGSI PUITIK

• FUNGSI-FUNGSI KOMUNIKATIF BAHASA YANG TERBENTUK SESUATU DENGAN ASPEK-ASPEK KOMUNIKATIFNYA.

• FUNGSI KOMUNIKATIF BAHASA YANG MENEKANKAN ASPEK BUNYI BAHASA.

PERSEPSI TTG REALITAS• PERSEPSI

• PERSEPSI LAYU

• PERSEPSI SEGAR

• MENYADARI KEBERADAAN SESUATU MELALUI PANDANGAN, PENDENGARAN, SENTUHAN, PENCIUMAN, KECAPAN.

• KESADARAN YANG MELEMAH

• KESADARAN YANG MENGUAT

OTOMATISASI DAN DEOTOMATISASI

• OTOMATISASI

• DEOTOMATISASI

• PROSES MELEMAHNYA KESADARAN AKAN KENYATAAN AKIBAT RUTINITAS KONVENSI KEBAHASAAN.

• PROSES MENGUATNYA KESADARAN AKIBAT DOMINANNYA FUNGSI PUITIK BAHASA DALAM TANDA-TANDA KEBAHASAAN TERTENTU (TUTURAN).

TEORI

TEORI ILMIAH MERUPAKAN SERANGKAIAN KONSEP YANG

MENGHUBUNGKAN SATU JENIS FAKTA-FAKTA TERTENTU DENGAN

JENIS FAKTA-FAKTA YANG LAIN DALAM BENTUK YANG MEMPUNYAI

HUBUNGAN KAUSAL

TEORI FORMALIS

• PENEKANAN FUNGSI PUITIK DALAM KARYA SASTRA MENGUBAH PERSEPSI TENTANG KENYATAAN YANG SEMULA DIBUAT LAYU OLEH BAHASA MENJADI SEGAR KEMBALI.

• TEKANAN PADA FUNGSI PUITIK MENYEGARKAN PERSEPSI TENTANG REALITAS

PENJELASAN• PENJELASAN

GENETIK• PENJELASAN

FUNGSIONAL• PENJELASAN

DISPOSISI• PENJELASAN

INTENSIONAL• PENJELASAN

RASIONAL

• RANGKAIANPERISTIWA

• FUNGSI DALAM SISTEM

• KECENDERUNGAN PERILAKU DALAM SITUASI TERTENTU

• MAKSUD• TUJUAN

PENJELASAN GENETIK

• PERISTIWA PENERBITAN NOVEL INDONESIA YANG PERTAMA MERUPAKAN AKIBAT DARI SERANGKAIAN PERISTIWA YANG MENDAHULUINYA, YAITU PENERBITAN PERS, PERKEMBANGAN POPULARITAS BAHASA MELAYU, PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DAN BIROKRASI KOLONIAL BELANDA, DSB.

PENJELASAN FUNGSIONAL• KOLONIALISME BELANDA DI INDONESIA ADALAH SEBUAH

SISTEM YANG DIBANGUN UNTUK MEMPERKUAT KEKUASAAN ORANG-ORANG BELANDA DI INDONESIA TERHADAP MASYARAKAT PRIBUMINYA.

• ADA DUA UNSUR UTAMA YANG MENJADI PENOPANG BAGI TERBENTUKNYA DAN BEKERJANYA SISTEM ITU, YAITU APARAT-APARAT DOMINASI YANG BEKERJA ATAS DASAR PEMAKSAAN DAN APARAT HEGEMONI YANG BEKERJA UNTUK MEMBENTUK DAN MENGGALANG OPINI PUBLIK.

• NOVEL INDONESIA TERBITAN BALAI PUSTAKA MERUPAKAN SALAH SATU BAGIAN DARI APARAT HEGEMONI DI ATAS. FUNGSINYA MEMBENTUK OPINI MASYARAKAT PRIBUMI INDONESIA MENGENAI KEBAIKAN DAN KETINGGIAN DERAJAT ORANG-ORANG BELANDA KHUSUSNYA DAN ORANG-ORANG KULIT PUTIH PADA UMUMNYA DI HADAPAN MASYARAKAT PRIBUMI TERSEBUT.

PENJELASAN DISPOSISI

HIPOTESIS KESIMPULAN

SEMENTARA YANG TERUJI MENGENAI OBJEK YANG DIRUMUSKAN ATAS DASAR TEORI DAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMAHAMI DAN MENJELASKAN FAKTA-FAKTA BARU YANG SEKALIGUS BERFUNGSI SEBAGAI PENGUJI KEBENARAN KESIMPULAN ITU.

• HIPOTESIS NOL: PERNYATAAN BAHWA FAKTA-FAKTA TERTENTU TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN YANG LAINNYA.

• HIPOTESIS KERJA: PERNYATAAN BAHWA FAKTA-FAKTA ITU BERHUBUNGAN

PEMBUKTIAN• PEMBUKTIAN

APOSTERIORI: PEMBUKTIAN DENGAN PENGALAMAN (INDUKSI)

• PEMBUKTIAN APRIORI: PEMBUKTIAN ATAS DASAR HUKUM YANG BERSIFAT UMUM (DEDUKSI)

• SEMUA MANUSIA BERPIKIR. MANUSIA MAKHLUK YANG BERPIKIR

• MANUSIA MAKHLUK YANG BERPIKIR. MAHASISWA BERPIKIR

MASALAHMASALAH SEGALA SESUATU YANG MENUNTUT PENYELESAIAN. PACAR NGGAK DAPAT-DAPAT, PRESTASI

MENURUN, NAFSU TAK TERKENDALI, JEMBATAN RUSAK,

PANEN ANJLOK, PASAR LESU, DSB.TIDAK SEMUA MASALAH DAPAT

MENJADI MASALAH PENELITIAN.

KEPEKAAN TERHADAP MASALAH

• TIDAK ADA KEHIDUPAN YANG TANPA MASALAH. YANG ADA HANYALAH MASALAH YANG TIDAK DIPERMASALAHKAN.

• MEMPERMASALAHKAN MASALAH BERARTI MENEMUKAN MASALAH. ADA SETIDAKNYA DUA SYARAT BAGI SUBJEK UNTUK MENEMUKAN MASALAH.

• KETIDAKPUASAN TERHADAP APA YANG ADA, YANG MUNGKIN OLEH ORANG BANYAK DIANGGAP BUKAN MASALAH (KEGELISAHAN, SIKAP KRITIS)

• KEHENDAK DAN USAHA UNTUK MENGIDENTIFIKASI MASALAH (RASA INGIN TAHU)

• KEHENDAK DAN USAHA UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH

MASALAH PENELITIAN• SECARA IDEAL, MASALAH

PENELITIAN ADALAH MASALAH YANG DAPAT DIIDENTIFIKASI, DIJELASKAN, DAN DIPECAHKAN SECARA AKADEMIS, SESUAI DENGAN KAIDAH-KAIDAH AKADEMIS SEPERTI YANG SUDAH DIKEMUKAKAN.

• SECARA PRAKTIS, MASALAH PENELITIAN DAPAT DIATAS SESUAI DENGAN KEMAMPUAN.

• OBJEKTIF: MASALAH ITU MEMANG ADA SECARA EMPIRIS

• RASIONAL: MASALAH ITU BISA DISADARI SECARA REFLEKTIF DAN DIPAHAMI SECARA RASIONAL

• SISTEMATIK: MASALAH ITU BERPOLA SEHINGGA BISA DIANTISIPASI

• TENAGA, WAKTU, DANA, DAN SEBAGAINYA.

FOKUS MASALAH• MEMPUNYAI

BATAS-BATAS YANG JELAS

• BATAS-BATAS ITU DITENTUKAN OLEH KEJELASAN KONSEP

• TERUJI

• ENTITAS, WAKTU, TEMPAT, KONDISI

• KONSEP YANG DIBANGUN REPRESENTATIF

• DAPAT DIAMATI, NYATA, TERUKUR, TERJABARKAN

PERUMUSAN MASALAH

• MASALAH DIRUMUSKAN DENGAN BAHASA ATAU SIMBOL YANG REPRESENTATIF THDP KONSEP

• JELAS• KONSISTEN

• TIDAK AMBIGU• TIDAK

KONTRADIKTIF

MASALAH, PENDEKATAN, DAN TEORI

ORANG MENGHADAPI KEHIDUPAN TIDAK DALAM KEKOSONGAN, MELAINKAN TELAH DIPENUHI OLEH BERBAGAI CARA PANDANG DAN ASUMSINYA MENGENAI KEHIDUPAN ITU. SEMAKIN KAYA CARA PANDANG DAN ASUMSI ITU, SEMAKIN PEKA ORANG TERSEBUT TERHADAP MASALAH. CARA PANDANG ITU ADALAH PENDEKATAN, SEDANG ASUMSI ITU ADALAH TEORI.

PERUMUSAN MASALAH, PENDEKATAN DAN TEORI

• PERUMUSAN MASALAH MENJADI JELAS DAN TERUJI JIKA MENGGUNAKAN TERMINOLOGI-TERMINOLOGI YANG SUDAH ADA DALAM PERBENDAHARAAN PENDEKATAN DAN TEORI YANG TERSEDIA.

• KALAUPUN TIDAK MENGGUNAKAN PENDEKATAN DAN TEORI TERTENTU, PERUMUSAN MASALAH HARUS TETAP DILAKUKAN DENGAN SYARAT-SYARAT KEJELASAN DAN KETERUJIAN DI ATAS.

MASALAH DAN JENIS PENELITIAN

• IDENTIFIKASI ATAU PEMAHAMAN YANG BERSANGKUTAN DENGAN PERTANYAAN MENGENAI “APA”.

• PENJELASAN YANG MENCOBA MENCARI HUBUNGAN ANTARVARIABEL

• IDENTIFIKASI ATAU PEMAHAMAN YANG TIDAK DISERTAI ASUMSI-ASUMSI SPESIFIK SEBELUMNYA

• PENELITIAN DESKRIPTIF

• PENELITIAN EKSPLANATIF

• PENELITIAN EKSPLORATIF

TUGAS• RASAKAN KEGELISAHAN ANDA MENGENAI

SASTRA INDONESIA• IDENTIFIKASI MASALAH YANG

MENIMBULKAN KEGELISAHAN ITU• JELASKAN KONSEP YANG DIGUNAKAN

UNTUK IDENTIFIKASI MASALAH ITU• JELASKAN PENDEKATAN DAN TEORI YANG

MEMBINGKAI KONSEP ITU.• RUMUSKAN MASALAH DENGAN

TERMINOLOGI PENDEKATAN DAN TEORI YANG DIGUNAKAN.

CONTOH• KEGELISAHAN

• IDENTIFIKASI• DIPUJI

• PENDEKATAN • TEORI• RUMUSAN MASALAH

• SAMAN KARYA AYU UTAMI• BANYAK DIPUJI• BERMUTU. MUTU ADALAH

KUALITAS ESTETIK YANG DIMILIKI SEBUAH KARYA.

• HUMANIS: NOVEL MEMPERKAYA PENGALAMAN HIDUP

• WELLEK DAN WARREN: NOVEL YANG BERMUTU MEMPUNYAI SIFAT MENYENANGKAN DAN BERGUNA

• EFEK KESENANGAN DAN KEGUNAAN DARI KOMPOSISI NOVEL SAMAN

VARIABEL• KONSEP• VARIABEL ADALAH CIRI

ATAU ASPEK DARI FAKTA YANG DAPAT DIBUAT BERVARIASI, ATAU, DENGAN KATA LAIN, MEMPUNYAI NILAI LEBIH DARI SATU.

• VARIABEL ADALAH SUATU KONSEP YANG DAPAT MEWUJUD KE DALAM DUA ATAU LEBIH DARI DUA KESATUAN VARIASI (HITUNGAN ATAU UKURAN).

• KURSI• BOBOT KURSI (1,2,3,4

KILOGRAM)• JENIS KELAMIN (LAKI-LAKI,

WANITA)

JENIS-JENIS VARIABEL MENURUT KETERUKURANNYA

• VARIABEL KUANTITATIF

• VARIABEL KUALITATIF

• DAPAT DINILAI DENGAN ANGKA: TAHUN, RUPIAH, GRAM, FREKUENSI

• DISCRETE: UKURAN YANG TERBATAS, RUPIAH

• CONTINUOUS: UKURAN TAK TERBATAS, WAKTU

• TIDAK DAPAT DINILAI DENGAN ANGKA, MUTUALLY EXCLUSIVE, DAN EXHAUSTIVE

JENIS-JENIS VARIABEL MENURUT RELASINYA SATU SAMA LAIN

• VARIABEL BEBAS

• VARIABEL TERIKAT

• VARIABEL ANTARA

• VARIABEL YANG MENENTUKAN KEBERADAAN VARIABEL LAIN

• VARIABEL YANG DITENTUKAN OLEH VARIABEL LAIN

• VARIABEL YANG MENENTUKAN VARIABEL LAIN, TETAPI TIDAK TERKONTROL

VARIABEL SASTRA MENURUT FORMALIS

• TEKANAN FUNGSI PUITIK

• KESEGARAN PERSEPSI

• DERAJAT DOMINANNYA ASPEK BUNYI DALAM BAHASA

• DERAJAT INGATAN AKAN REALITAS

TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

• OBSERVASI LANGSUNG• OBSERVASI TIDAK LANGSUNG• KOMUNIKASI LANGSUNG• KOMUNIKASI TIDAK LANGSUNG• PENGUKURAN• STUDI DOKUMENTER

OBSERVASI LANGSUNG• PENGAMATAN DAN

PENCATATAN GEJALA-GEJALA YANG TAMPAK PADA OBJEK PENELITIAN, YANG PELAKSANAANNYA LANGSUNG PADA TEMPAT PERISTIWA, KEADAAN ATAU SITUASI SEDANG TERJADI

• PERISTIWA, KEADAAN, ATAU SITUASI ITU DAPAT YANG SENGAJA DIBUAT, DAPAT TIDAK

• DAPAT DENGAN DAN TANPA ALAT

• CATATAN ANEKDOTAL• CATATAN BERKALA• DAFTAR CEK (CHECK LIST)• SKALA NILAI (RATING

SCALE)• PERALATAN MEKANIS

ATAUPUN ELEKTRONIK

OBSERVASI TAK LANGSUNG• PENGAMATAN DAN

PENCATATAN GEJALA-GEJALA YANG TAMPAK PADA OBJEK PENELITIAN, YANG PELAKSANAANNYA TIDAK LANGSUNG PADA TEMPAT PERISTIWA, KEADAAN ATAU SITUASI SEDANG TERJADI

• PERISTIWA, KEADAAN, ATAU SITUASI ITU DAPAT YANG SENGAJA DIBUAT, DAPAT TIDAK

• DAPAT DENGAN DAN TANPA ALAT

• CATATAN ANEKDOTAL• CATATAN BERKALA• DAFTAR CEK (CHECK LIST)• SKALA NILAI (RATING

SCALE)• PERALATAN MEKANIS

ATAUPUN ELEKTRONIK

TEKNIK OBSERVASI: PENJABARAN

• ANEKDOTAL

• BERKALA

• DAFTAR CEK

• SKALA NILAI

• PERALATAN MEKANIK/ELEKTRONIK

• PERISTIWA LUAR BIASA MENURUT URUTAN KEJADIAN (KRONOLOGIS)

• SAMA DENGAN 1, TETAPI TIDAK TERUS-MENERUS (KRONOLOGIS)

• MENCONTENGI KEMUNCULAN GEJALA YANG DAFTARNYA SUDAH DIPERSIAPKAN (SISTEMATIK)

• SAMA DENGAN 3, TETAPI DILENGKAPI DENGAN PENJENJANGAN (SISTEMATIK)

• PERISTIWA ATAU GEJALA DIABADIKAN MELALUI FOTO ATAU REKAMAN DAN YANG DIAMATI TINGGAL HASIL PENGABADIANNYA

JENIS PENCATATAN• KRONOLOGIS

• SISTEMATIK

• FAKTUAL

• INTERPRETATIF

• 1 DAN 2 DAN 5

• 3 DAN 4 DAN 5

• KEJADIAN SEBAGAIMANA ADANYA (1 DAN 2)

• DISERTAI PENAFSIRAN (3 DAN 4)

PELAKSANAAN OBSERVASI• PARTISIPAN DAN NON-

PARTISIPAN

• SISTEMATIK DAN NON-SISTEMATIK

• EKSPERIMENTAL DAN NON-EKSPERIMENTAL

• IKUT DAN TIDAK IKUT MENGAMBIL BAGIAN DALAM PROSES KEHIDUPAN

• FAKTOR-FAKTOR DAN RUANG LINGKUP SUDAH DAN TIDAK DITENTUKAN LEBIH DAHULU

• MENCIPTAKAN PERANGSANG ATAU STIMULAN BERUPA SITUASI YANG TERKENDALI UNTUK MENANGKAP RESPON

KELEMAHAN OBSERVASI• KETERGANTUNGAN PADA

KEMAMPUAN SUBJEKTIF PENGAMAT DALAM MENGAMATI DAN MENGINGAT

• KEMAMPUAN ADAPTASI DENGAN LINGKUNGAN YANG DITELITI

• KEBEBASAN DARI BIAS KEBIASAAN SUBJEKTIF

• BIAS KEINGINAN ATAU TUJUAN PENELITIAN

• BIAS PRASANGKA• BIAS PROYEKSI DIRI

PENELITI SENDIRI• REDUKSI DAYA INGAT

KETIKA PENCATATAN DILAKUKAN SESUDAH KEJADIAN

• BATASAN KEMAMPUAN FISIK SEPERTI KELELAHAN

KELEMAHAN OBSERVASI• KESALAHAN DALAM PENCATATAN • PENGARUH KESAN UMUM ATAU

SELINTAS, MISALNYA PENAMPILAN YANG DITELITI

• KEINGINAN BERBUAT BAIK ATAU MENOLONG YANG DITELITI

• PENGARUH PENGAMATAN SEBELUMNYA

• KONDISI OBJEK YANG TERSEMBUNYI DAN TAK TERDUGA MEMBUTUHKAN WAKTU YANG LAMA

• KEPURA-PURAAN YANG DITELITI• PARTIKULARITAS RUANG DAN

WAKTU PERISTIWA YANG RENTAN TERHADAP PERUBAHAN DAN SULIT DIULANGI

KEKUATAN OBSERVASI• BANYAK GEJALA YANG DAPAT DITELITI• TIDAK TERGANTUNG PADA KESEDIAAN

OBJEK• DAPAT MENCATAT KEJADIAN YANG

SEREMPAK DENGAN MEMPERBANYAK PENGAMAT

• TIDAK TERGANTUNG PADA TAFSIRAN DAN KEJUJURAN OBJEK

• DAPAT MENANGKAP GEJALA YANG TIDAK DIPERHATIKAN OLEH OBJEK

KOMUNIKASI LANGSUNG DAN TAK LANGSUNG

• KONTAK LANGSUNG SECARA LISAN ATAU TATAP MUKA ANTARA PENELITI DENGAN SUMBER DATA, BAIK DALAM SITUASI SEBENARNYA MAUPUN YANG SENGAJA DIBUAT UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN.

• HUBUNGAN TIDAK LANGSUNG DENGAN SUMBER DATA, MELALUI PERANTARAAN ALAT YANG SUDAH TERSEDIA MAUPUN YANG SENGAJA DIBUAT UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN YBS.

• WAWANCARA• INTERVIEW GUIDE

INTERVIEW• USAHA MENGUMPULKAN INFORMASI DENGAN

MENGAJUKAN SEJUMLAH PERTANYAAN SECARA LISAN DAN TATAP MUKA UNTUK DIJAWAB DENGAN CARA YANG SAMA OLEH SUMBER INFORMASI.

• INFORMASI YANG DICARI ADALAH DATA SOSIAL, TERUTAMA UNTUK MENGETAHUI TANGGAPAN, PENDAPAT, KEYAKINAN, PERASAAN, MOTIVASI, DAN CITA-CITA SESEORANG

• FUNGSINYA DAPAT SEBAGAI PENGUMPUL DATA PRIMER, DATA SEKUNDER, ATAU ALAT UJI ATAS KEBENARAN INFORMASI YANG DIPEROLEH DENGAN CARA YANG LAIN.

STRATEGI INTERVIEW• PARTISIPASI DALAM KEGIATAN INTERVIEWEE• IDENTIFIKASI DALAM ARTI MEMPERKENALKAN DIRI DAN

MENEMPATKAN DIRI SEBAGAI ORANG DALAM• PERSUASI, MEMBERIKAN KEYAKINAN PADA INTERVIEWEE

TENTANG PENTINGNYA INFORMASINYA• BANTUAN DAN PENDAMPINGAN TOKOH PENGANTAR• MENENTUKAN NARA SUMBER YANG TEPAT DALAM RANGKA

PERMASALAHAN, POPULASI, DAN SAMPEL• PENDEKATAN AWAL UNTUK MENETAPKAN WAKTU DAN

TEMPAT YANG TEPAT• MEMPERSIAPKAN PANDUAN INTERVIEU• MELAKUKAN UJI COBA UNTUK MENGECEK EFEKTIVITAS

PERTANYAAN• MEMERIKSA KEJELASAN JAWABAN DAN MENGULANGI

INTERVIEW JIKA ADA YANG MASIH KURANG JELAS

EMPAT FAKTOR DALAM INTERVIEW

• PROSES KOMUNIKASI DAN INTERAKSI MENGENAI HAL TERTENTU DALAM RUANG DAN WAKTU TERTENTU.

• KOMUNIKASI MEMERLUKAN SIMBOL YANG SALING DIMENGERTI.

• INTERAKSI MEMBUAT SALING MEMPENGARUHI ANTARA PEWAWANCARA DENGAN RESPONDEN.

• PEWAWANCARA: MOTIVASI, RASA AMAN, KETRAMPILAN, KARAKTERISTIK SOSIAL

• RESPONDEN: KARAKTERISTIK SOSIAL, KEMAMPUAN MENANGKAP PERTANYAAN

• SITUASI: WAKTU, TEMPAT, HADIRNYA ORANG LAIN, SIKAP MASYARAKAT

• TOPIK: TINGKAT KEPEKAAN, SULIT DITANYAKAN, TINGKAT MINAT, SUMBER KEKHAWATIRAN

BAGAN EMPAT FAKTOR

PEWAWANCARA- MOTIVASI

-- RASA AMAN-- KETRAMPILAN

-- KARAKTERISTIK SOSIAL

SITUASI WAWANCARA- WAKTU

-- TEMPAT-- ORANG LAIN

-- SIKAP MASYARAKAT

RESPONDEN-KARAKTERISTIK SOSIAL

-- KEMAMPUAN - MENANGKAP

DAN MENJAWABPERTANYAAN

ISI PERTANYAAN-TINGKAT KEPEKAAN-- SULIT DITANYAKAN

-- TINGKAT MINAT-- SUMBER KEKHAWATIRAN

TUJUAN INTERVIEW• MENGETAHUI DATA

DARI INDIVIDU TERTENTU MENGENAI INFORMASI TERTENTU (BIASANYA KUALITATIF)

• MENGETAHUI DATA DIRI PRIBADI, PRINSIP, PENDIRIAN, PANDANGAN YANG DIWAWANCARAI MENGENAI HAL TERTENTU (BIASANYA KUANTITATIF).

• NARA SUMBER: INFORMAN (ORANG YANG MENGETAHUI ATAU MENGUASAI INFORMASI ITU.

• NARA SUMBER: RESPONDEN (ORANG YANG REPRESENTATIF)

INFORMAN KUNCI DAN INFORMAN POKOK DAN LOKASI

• INFORMAN KUNCI

• INFORMAN POKOK

• DESA

• KOTA

• PEMBUKA JALAN UNTUK PENGUMPULAN DATA

• DASAR BAGI PENGEMBANGAN DATA BERIKUTNYA.

• TOKOH MASYARAKAT

• DAPAT JUGA LAPISAN BAWAH

PENGUKURAN• TEKNIK PENGUMPULAN

DATA YANG BERSIFAT KUANTITATIF UNTUK MENGETAHUI DERAJAT ATAU TINGKAT ASPEK TERTENTU DIBANDINGKAN DENGAN NORMA TERTENTU PULA SEBAGAI SATUAN UKUR YANG RELEVAN

• BERAT DENGAN GRAM, PANJANG DENGAN METER

• TIMBANGAN• GELAS UKUR• THERMOMETER• BERBAGAI JENIS TEST• DLL

TEST

• TEST MERUPAKAN ALAT PENGUKURAN YANG BANYAK DIGUNAKAN DALAM ILMU SOSIAL.

• TEST BERTUJUAN MENGUKUR ASPEK PSIKOLOGIS RESPONDEN, ANTARA LAIN SIKAP, INTELEGENSI, PENCAPAIAN, HUBUNGAN SOSIAL, DLL.

• TEST BISA DIBEDAKAN MENJADI DUA, YAITU TEST ESAI DAN TEST OBJEKTIF.

TEST ESAI

• TEST ESAI MENGHENDAKI YANG DITES MEMBERIKAN JAWABAN DALAM BENTUK URAIAN DAN KALIMAT-KALIMAT YANG DISUSUN SENDIRI. TEST INI MIRIP DENGAN INTERVIEW TAK BERSTRUKTUR

• TEST ESAI MEMPUNYAI KADAR VALIDITAS DAN RELIABILITAS YANG RENDAH SEBAGAI ALAT PENGUKURAN. SUBJEKTIVITAS YANG DITES SANGAT KUAT, TERMASUK HUBUNGANNYA DENGAN YANG MENTES.

TEST OBJEKTIF

• TEST INI DIANGGAP OBJEKTIF KARENA JAWABAN SUDAH TERSEDIA, TIDAK TERGANTUNG PADA YANG DITES.

• TEST INI ANTARA LAIN BERUPA TEST BENAR-SALAH, TEST PILIHAN GANDA, TEST MENJODOHKAN, TEST MELENGKAPI, DAN TEST JAWABAN SINGKAT.

VALIDITAS DAN RELIABILITAS TEST

• VALIDITAS

• RELIABILITAS

• TEST YANG MEMPUNYAI KETEPATAN TINGGI DALAM MENGUKUR ASPEK PSIKOLOGIS YANG HENDAK DITELITI. KETEPATAN ITU DIPEROLEH MELALUI SERANGKAIAN UJI COBA DAN PEMBANDINGAN. TEST YANG SUDAH TERUJI ADALAH TEST STANDARD.

• TEST YANG MEMBUAHKAN HASIL YANG TETAP ATAU KONSISTEN SETELAH DIUJI BERULANG KALI PADA KELOMPOK INDIVIDU YANG SAMA.

OBJEKTIVITAS, SIFAT DIAGNOSTIK, EFISIENSI TEST

• OBJEKTIVITAS

• DIAGNOSTIKA

• EFISIENSI

• UNSUR SUBJEKTIVITAS PENILAI TIDAK TERLIBAT SEPERTI DALAM TEST ESAI.

• MEMILIKI DAYA PEMBEDA YANG TINGGI DALAM RENTANGAN UKURAN TERENDAH SAMPAI TERTINGGI.

• MUDAH CARA MENGERJAKANNYA DAN CARA MENILAINYA WALAUPUN TIDAK MUDAH DALAM PERSIAPANNYA.

DOKUMENTER

• KATEGORISASI DAN KLASIFIKASI BAHAN-BAHAN TERTULIS YANG BERHUBUNGAN DENGAN MASALAH PENELITIAN, BAIK DARI DOKUMEN, BUKU, KORAN, MAJALAH, DLL.

• GAMBAR• CATATAN KHUSUS

FUNGSI STUDI DOKUMENTER

• PENELITIAN KUALITATIF

• PENELITIAN KUANTITATIF

• MENJADI ALAT PENGUMPUL DATA UTAMA (DATA PRIMER)

• MENJADI ALAT PENGUMPUL DATA SEKUNDER DAN KONSEPTUAL

STRATEGI STUDI DOKUMENTER

• MENGGUNAKAN TEKNIK-TEKNIK MANAGEMEN DOKUMENTASI DALAM PERPUSATAKAAN

• SISTEM PENYUSUNAN BIBLIOGRAFI• MENCARIAN MELALUI DAFTAR ISI DAN

INDEKS• MENGGUNAKAN BERBAGAI CARA

PENCATATAN YANG TERBUKTI EFISIEN DAN EFEKTIF

TEKNIK PENCATATAN DATA• KARTU IKHITISAR

• KARTU KUTIPAN

• KARTU ULASAN

• KARTU INI BERISI CATATAN RINGKASAN BUKU KARENA SULIT MENEMUKAN BAGIAN YANG PENDEK UNTUK DIKUTIP.

• KARTU INI BERISI KUTIPAN DARI BAGIAN-BAGIAN BUKU

• KARTU INI BERISI ULASAN DAN KOMENTAR TERHADAP ISI BUKU ATAU DOKUMEN.

PENENTUAN TEKNIK DAN ALAT

PENENTUAN TEKNIK DAN ALAT DITENTUKAN BERDASARKAN

KESESUAIANNYA DENGAN JENIS DATA (LIHAT URAIAN TERDAHULU)

VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT PENGUMPULAN DATA

• VALIDITAS PERMUKAAN/LAHIRIAH

• VALIDITAS LOGIS

• VALIDITAS FAKTORIAL

• VALIDITAS ISI

• VALIDITAS EMPIRIS

• DIUKUR MENURUT KESESUAIANNYA DENGAN GEJALA YANG HENDAK DITELITI

• DEFINISI-DEFINISI YANG DIGUNAKAN SUDAH DAPAT MENCAKUP KESELURUHAN ASPEK DARI GEJALA YANG INGIN DITELITI.

• MENCEK KESESUAIAN SUATU FAKTOR DENGAN KESELURUHAN FAKTOR YANG HENDAK DIUNGKAPKAN.

• MEMBANDINGKAN DENGAN ALAT LAIN YANG SUDAH TERUJI.

• KESESUAIAN ITEM DENGAN BAHAN YANG SUDAH DIBERIKAN.

• KESESUAIAN DENGAN KEADAAN NYATA, YANG MENDAPAT NILAI BAIK MEMANG TERNYATA BAIK. BUTUH WAKTU UNTUK PENGUJIAN INI.

RELIABILITAS ALAT PENGUMPUL DATA

• GEJALA YANG TAMPAK PADA PENGUMPULAN DATA PERTAMA TETAP BERTAHAN PADA PENGUMPULAN DATA KEDUA DENGAN MEMPERGUNAKAN ALAT UKUR YANG SAMA.

• PENGUKURAN DATA BERIKUTNYA EKUIVALEN DENGAN PENGUKURAN DATA SEBELUMNYA DENGAN MEMPERGUNAKAN ALAT UKUR YANG SAMA.

POPULASI DAN SAMPEL

PENGERTIANJENIS DAN UKURAN SAMPEL

TEKNIK SAMPLING

PENGERTIAN• POPULASI

• SAMPEL

• KESELURUHAN OBJEK PENELITIAN YANG DAPAT TERDIRI DARI MANUSIA, BENDA2, HEWAN, TUMBUH2AN, GEJALA2, NILAI TES, PERISTIWA2, SEBAGAI SUMBER DATA YANG MEMILIKI KARAKTERISTIK TERTENTU DI DALAM SUATU PENELITIAN.

• SEBAGIAN DARI POPULASI YANG DIPANDANG DENGAN KRITERIA TERTENTU MEWAKILI KESELURUHAN POPULASI SEHINGGA MENJADI SUMBER DATA YANG SESUNGGUHNYA.

JENIS POPULASI 1• POPULASI TERBATAS

• POPULASI TAK TERBATAS

• SUMBER DATA YANG JELAS BATAS2NYA KARENA MEMPUNYAI KARAKTERISTIK YANG JELAS PULA (NARAPIDANA 2000)

• SUMBER DATA YANG TIDAK JELAS BATAS-BATASNYA (NARAPIDANA INDONESIA)

JENIS POPULASI 2• POPULASI TEORETIK

• POPULASI YANG TERSEDIA

• POPULASI YANG BATAS-BATASNYA DITENTUKAN SECARA KUALITATIF SEHINGGA SECARA KUANTITATIF SULIT DIHITUNG.

• POPULASI YANG DAPAT DIHITUNG SETELAH KARAKTERISTIKNYA DITENTUKAN SECARA TEGAS.

JENIS POPULASI 3• POPULASI HOMOGEN

• POPULASI HETEROGEN

• SUMBER DATA YANG HOMOGEN SEHINGGA TIDAK DIPERSOALKAN JUMLAHNYA. BANYAK ATAU SEDIKIT PASTI SAMA.

• SUMBER DATA YANG HETEROGEN SEHINGGA PERLU DITETAPKAN BATAS2NYA, BAIK SECARA KUANTITATIF MAUPUN KUALITATIF. POPULASI INILAH YANG MEMBUTUHKAN SAMPEL.

ALASAN KEBUTUHAN SAMPEL• UKURAN POPULASI

• BIAYA

• WAKTU

• KERUSAKAN

• KETELITIAN

• PRINSIP EKONOMI

• TAKTERBATAS-TERBATAS, HOMOGEN-HETEROGEN.

• POPULASI TERBATAS, BIAYA TAK MENJANGKAU

• WAKTU YANG TERBATAS

• RISIKO KERUSAKAN POPULASI

• TUNTUTAN KETELITIAN• KESEIMBANGAN BIAYA

DENGAN HASIL

UKURAN SAMPEL• N

• P

• Q

• Z1/2

• B

• JUMLAH SAMPEL MINIMAL

• PROPORSI POPULASI PRESENTASE KLP 1

• PROPORSI SISA DI DALAM POPULASI

• DERAJAT KONFIDENSI• PROSENTASI

KEMUNGKINAN KEKELIRUAN

TEKNIK SAMPLING:PENGERTIAN

• CARA UNTUK MENENTUKAN SAMPEL YANG JUMLAHNYA SESUAI DENGAN UKURAN SAMPEL YANG AKAN DIJADIKAN SUMBER DATA SESUNGGUHNYA, DENGAN MEMPERHATIKAN SIFAT-SIFAT DAN PENYEBARAN POPULASI SEHINGGA DIPEROLEH SAMPEL YANG REPRESENTATIF

JENIS SAMPLING: PROBABILITY• CARA

• BATAS

• CARA UNDIAN• CARA ORDINAL (BERURUTAN DARI

PERTAMA HINGGA TERAKHIR)• MENENTUKAN TITIK TOLAK DAN

MENGAMBIL SISI KIRI DAN KANAN• SIMPLE RANDOM SAMPLING:

LANGSUNG PADA UNIT SAMPLING, DIARAHKAN PADA SEMUA ANGGOTA SAMPEL

• STRATIFIED RANDOM SAMPLING: BERJENJANG, TIDAK LANGSUNG PADA UNIT SAMPLING, MISALNYA TINGKAT-TINGKAT WILAYAH ADMINISTRATIF UNTUK PENELITIAN KELUARGA

• CLUSTER RANDOM SAMPLING: PENGELOMPOKAN SUMBER DATA, MISALNYA KELAS-KELAS DALAM PENELITIAN MENGENAI SISWA

JENIS SAMPLING: NON-PROBALIBILITY

• PENGERTIAN

• JENIS

• PENENTUAN SECARA HIPOTETIS KARENA JUMLAH POPULASI TIDAK JELAS.

• ACCIDENTAL SAMPLING: SAMPEL TIDAK DITENTUKAN LEBIH DAHULU, LANGSUNG KEPADA UNIT SAMPLING SAMPAI JUMLAH DIANGGAP CUKUP

• QUOTA SAMPLING: POPULASI DIKELOMPOKKAN, SETIAP KELOMPOK MENDAPAT JATAH YANG DIANGGAP SEIMBANG

• PURPOSIVE SAMPLING: SAMPEL DITENTUKAN SESUAI DENGAN TUJUAN PENELITIAN. LANGSUNG KE UNIT SAMPLING SAMPAI JUMLAH MENCUKUPI.

SIFAT DAN PENYEBARAN SAMPEL

• SAMPEL PROPORSIONAL

• AREA SAMPLE

• SAMPEL GANDA

• SAMPEL MULTIPLE

• SAMPEL SISTEMATIK

• JUMLAH KELOMPOK SAMPEL SEBANDING DENGAN JUMLAH KELOMPOK POPULASI.

• DAERAH PENYEBARAN KELOMPOK SAMPEL SEBANDING DENGAN DAERAH PENYEBARAN KELOMPOK POPULASI.

• JUMLAH SAMPEL DUA KALI LIPAT DARI JUMLAH SAMPEL YANG SUDAH DIHITUNG.

• LEBIH DARI DUA KALI LIPAT• SAMPEL DENGAN DASAR

JARAK ATAU WAKTU MUNCULNYA GEJALA