Modul Mahasiswa Geriatri 2012

Post on 09-Feb-2016

24 views 1 download

Transcript of Modul Mahasiswa Geriatri 2012

BUKU KERJA MAHASISWA

MODULINKONTINENSIA URIN

Diberikan pada Mahasiswa Semester VI Fakultas Kedokteran Unhas

Disusun olehProf.Dr.dr. Edu S.Tehupeiory, Sp.PD-KR

dr. Wasis Udaya, Sp.PD

SISTEM GERIATRIFakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin2012

2

MODUL INKONTINENSIA URIN

Modul Inkontinensia Urin diberikan pada mahasiswa semester VI yang

mengambil mata kuliah Sistem Geriatri.. Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan

Instruksional Khusus (TIK) dari subsistem ini disajikan pada permulaan buku modul ini

agar tutor dan mahasiswa dapat mengerti secara menyeluruh tentang konsep dasar

mekanisme penyakit pada lansia yang akan didiskusikan.

Modul bisa terdiri dari beberapa skenario yang menunjukkan beberapa tanda &

gejala klinik serta faktor-faktor risiko yang bisa ditemukan pada beberapa penyakit.

Diskusi bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan tetapi juga akan dibicarakan

semua hal yang ada hubungannya dengan hal tersebut.

Mahasiswa harus mampu menjelaskan semua aspek tentang proses pengaturan

diuresis normal, perubahan saluran kemih akibat penuaan, penyebab dan tipe-tipenya,

serta penatalaksanaan inkontinensia urin yang sering dialami oleh pasien Geriatri/Usia

Lanjut.

Diskusi kelompok harus mengikuti 7 langkah pemecahan masalah yang akan

diberikan pada petunjuk selanjutnya.

Sebelum menggunakan buku ini, Tutor dan Mahasiswa harus membaca TIU dan

TIK sehingga diharapkan diskusi tidak menyimpang dari tujuan, dan dapat dicapai

kompetensi minimal yang diharapkan. Peranan Tutor dalam mengarahkan tutorial sangat

penting. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari bahan bacaan yang tercantum pada akhir

setiap unit. Kemungkinan seorang ahli dapat memberikan kuliah dalam pertemuan

konsultasi antara kelompok mahasiswa peserta diskusi dengan ahli yang bersangkutan

yang bisa diatur dengan dosen yang bersangkutan.

Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam

memecahkan semua masalah tentang inkontinensia urin sampai dengan penanganan serta

pencegahannya yang sering terjadi pada pasien Geriatri/Usia Lanjut.

Makassar , Februari 2012

Penyusun

PENDAHULUAN

3

1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas anda harus mendiskusikan kasustersebut pada satu kelompok diskusi terdiri dari 12 – 15 orang, dipimpin olehseorang ketua dan seorang penulis yang dipilih oleh anda sendiri. Ketua dansekretaris ini sebaiknya berganti-ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompokini bisa dipimpin oleh seorang tutor atau dilakukan secara mandiri oleh kelompok.

2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan denganmenggunakan buku ajar, majalah, slide, tape atau video, dan internet, untukmencari informasi tambahan.

3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor) , melakukan curah pendapatbebas antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasidalam menyelesaikan masalah.

4. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untukmemperoleh pengertian yang lebih mendalam (tanpa pakar).

5. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belumjelas atau tidak ditemukan jawabannya.

Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat, mahasiswadiharapkan memecahkan problem yang terdapat dalam skenario ini, yaitu denganmengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini :1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario di atas, dan tentukan kata/ kalimat

kunci skenario diatas.2. Identifikasi problem dasar skenario di atas dengan membuat beberapa pertanyaan

penting.3. Analisa problem-problem tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas.4. Klasifikasikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas.5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh mahasiswa atas kasus

tersebut diatas.6. Cari informasi tambahan tentang kasus diatas dari luar kelompok tatap muka.

Langkah 6 dilakukan dengan belajar mandiri.7. Laporkan hasil diskusi dan sistesis informasi-informasi yang baru ditemukan.

Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor.Penjelasan :

Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yangdiperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, danselanjutnya dilakukan lagi langkah 7.

Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasidirasa cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukandalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikanpenjelasan atas hal-hal yang belum jelas.

TUGAS MAHASISWA

PROSES PEMECAHAN MASALAH

4

1. Diskusi kelompok difasilitasi oleh tutor2. Diskusi kelompok tanpa tutor3. Konsultasi pada pakar4. Kuliah khusus dalam kelas

Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswadibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17 orang tiap kelompok.1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk penjelasan

dan tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikanmodul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku moduldibagikan.

2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadiketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor . Tujuan :

- Memilih ketua dan sekretaris kelompok- Brain-storming untuk proses 1 – 5- Pembagian tugas

3. Pertemuan ketiga : diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan: untukmelaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan melakukanklasifikasi, analisa dan sintese dari semua informasi.

4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baruyang diperlukan,

5. Diskusi mandiri ; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telahcukup, diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporantertulis. Diskusi mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.

6. Pertemuan keempat : diskusi panel dan tanya pakar. Tujuan: untuk melaporkanhasil analisa dan sintese informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah padaskenario. Bila ada masalah yang belum jelas atau kesalahan persepsi, bisa diselesaikanoleh para pakar yang hadir pada pertemuan ini. Laporan penyajian dibuat olehkelompok dalam bentuk sesuai urutan yang tercantum pada buku kerja.

7. Masing-masing mahasiwa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan tentangsalah satu penyakit yang memberikan gambaran seperti pada skenario yangdidiskusikan pada kelompoknya. Laporan ditulis dalam bentuk laporan penyajiandan laporan lengkap.

8. Pertemuan terakhir : laporan kasus dilakukan dalam kelas besar oleh masing-masingmahasiswa.Catatan :

Laporan penyajian kelompok serta semua laporan hasil diskusi kelompokserta laporan kasus masing-masing mahasiswa diserahkan satu rangkap kekoordinator PBL MEU melalui ketua kelompok.Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya masing-masing, dandikembalikan ke mahasiswa melalui koordinator untuk perbaikan.

JADWAL KEGIATAN

STRATEGI PEMBELAJARAN

5

Setelah diperbaiki, dua rangkap masing-masing laporan diserahkan kekoordinator PBL MEUSemua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok dan mahasiswalain untuk dipakai sebagai salah satu bahan ujian.

TIME TABLEPERTEMUAN

I II III IV V VI VIIPertemuan I(Penjelasan)

PertemuanMandiri(Brain

Stroming)

Tutorial IPengum-

pulaninformasiAnalisa &

sintese

Mandiri

PraktikumCSL

Kuliahkosultasi

Tutorial II(Laporan

& Diskusi)

PertemuanTerakhir

(Laporan)

BAHAN BACAAN & SUMBER INFORMASI LAINA. Buku Ajar dan Jurnal

Fisiologi

Biokimia

Farmakologi

Mikrobiologi

1. Baron, JD; Peterson, LR; Finegold, SM: Bailey & Scott’s Diagnostic

Microbioloy, 9th edition, Mosby, Sydney, 1994.

2. Brooks, GF; Butel, JS; Morse, SA: Jawezt, Melnick, & Adelberg’s Medical

Microbiology, 23rd Edition, International Edition, McGraw-Hill, Kuala

Lumpur, 2004.

3. Cohen, J., et all: Infectious Diseases, Volume 1, 2nd Edition, Mosby, Sydney,

2004.

4. Ryan, KJ; Ray CG: Sherris Medical Microbiology, an Introduction to

Infectious Diseases, 4th Edition, McGraw-Hill, Singapore, 2004.

5. Joklik, WK; Willett, HP; Amos, DB; Wilfret, CM: Zinsser Microbiology,

20th Edition, Appleton & Lange, Connecticut, 1992.

6

6. Virella, G.: Microbiology and Infectious Diseases, 3rd Edition, Wlliams &

Wilkins, Tokyo, 1997.

Geriatri

1. Brocklehurst JC, Allen SC. Urinary Incontinence. Geriatric Medicine for

Student. 3rd ed. Churchill Livingstone; 1987. 73-91.

2. Boedhi-Darmojo R. Teori Proses Menua. Dalam : Buku Ajar Geriatri. Ed 2,

Edit oleh R.Boedhi-Darmojo & Hadi Martono. Balai Penerbit Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia, 2000; 3-12.

3. Cordts GA. Urinary Incontinence. In: Forciea MA, et al. Editors. Geriatric

Secrets. Philadelphia: Hanley & Belfus Inc; 1996. 185-93.

4. Fonda D. Management of The Incontinent Elderly Patient. In: Update in

Geriatric Medicine

5. Kane RL, Ouslander JG, Abrass IB. Essential of Clinical Geriatrics. New

York. McGraw-Hill; 1994. 145-96.

6. Konety B, Tewari Pasien, Narayan P : Urinary Incontinence. In: Lonergan

ET. Editor. Geriatrics. Stamford Conecticut: Appleton & Lange. 1996. 489-

96.

7. Lapitan MCM. The Role of The Pelvic Floor in Urinary Incontonence and

Other Urological Conditions. Medical Progress. 1999; 26 : 27-32.

8. Lim PHC. Overactive Bladder. Medical Progress. 2000; 27: 17-23.

9. Setiati S. Pedoman Pelaksanaan Inkontinensia Urin Pada Pasien Geriatri.

Dalam: Pedoman Pengelolaan Kesehatan Pasien Geriatri. Editor Soejono CH,

Setiati S, Wiwie MSN, Silaswati S. Pusat Informasi da Penerbitan Bagian

Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2000: 85-

102.

10. Pranarka K. Inkontinensia. Dalam : Buku Ajar Geriatri. Ed 2, Edit oleh

R.Boedhi-Darmojo & Hadi Martono. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia. 2000; 177-188.

B. Diktat dan hand-outC. Sumber lain : VCD, Film, Internet, Slide, TapeD. Nara sumber (Dosen Pengampu)

7

DAFTAR NARA SUMBER

No. NAMA DOSEN BAGIAN HP / FLEXI01. Prof.Dr.dr.Edu S.Tehupeiory, SpPD-KR Penyakit Dalam /

Reumatologi081524187006 /5020948

02. Prof.dr.H.Junus Alkatiri, SpPD-KKV, SpJP(K),FIHA

Kardiologi / PenakitDalam

08124151234 /0816250816

03. Prof.dr. H.A.M. Akil, SpPD-KGEH Penyakit Dalam /Gastroenterohepatologi

04. Prof.dr.H.Achmad M.P, SpB,SpBU(K) Bedah Urologi

05. Prof.dr.H.Harsinen Sanusi, SpPD-KEMD Penyakit Dalam /Endokrin-Metabolik

06. Prof.Dr.dr.H.Syakib Bakri, SpPD-KGH Penyakit Dalam /Ginjal-Hipertensi

07. Prof.dr. Piter Kabo, PhD, SpFK, SpJP Farmakologi danKardiologi

08. Dr. H.M.Junus Patau, SpP, SpPD-KP Penyakit Dalam /Pulmonologi

09. Dr. H.A.Fachruddin Benyamin, SpPD-KHOM Penyakit Dalam /Hematologi-Onkologi

0811440252 /081342945932

10. dr. H.Wasis Udaya, SpPD Penyakit Dalam /Geriatri

08159912601 /5766036

11. Dr.dr. Hj.Nurpudji Astuti Taslim, MS Gizi Klinik 0811443856

12. Dr.dr. A.Wardihan Sinrang, MS, SpAnd Fisiologi

13. dr. Agnes O’Kwenang Biokimia

14. dr. H.Tahir Abdullah, MSc IKM / IKP

15. dr.H.A.Jayalangkara Tanra, PhD, SpKJ Psikiatri

16. dr. Asmaun Nadjamuddin, SpRM Rehabilitasi Medik 081342585728

17. dr. Muhammad Akbar, PhD, SpS Neurologi 0811415252

18. dr. A. D a r w i s, SpRad Radiologi

19. dr. Henry Yurianto, SpOT Bedah Orthopedi

20. dr. Hj.Habibah S. Muhiddin, SpM Ilmu Penyakit Mata

22. dr. Hj. Farida Tabri, SpKK Ilmu Penyakit Kulit &Kelamin

MODUL INKONTINENSIA URIN

8

Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan

tentang definisi inkontenensia urin, proses pengaturan diuresis normal, proses terjadinya,

penyebab dan tipe-tipenya, serta penatalaksanaan inkontinensia urin yang sering dialami

oleh pasien Geriatri/Usia Lanjut.

SEKENARIO I

Seorang laki-laki umur 79 tahun dibawa ke Puskesmas dengankeluhan selalu buang air kecil sediakit-sedikt. Namun walaupun buang airkecilnya berlangsung lama, tetapi selesai buang air kecil ia merasa tidak puas.Keadaan ini sudah dialaminya sejak 5 hari yang lalu. Selama ini penderitaberjalan tidak stabil, karena keluhan pada lututnya yang sering sakit danbengkak.

Menurut keluarganya, setahun terahir ini, pembawaan bapak iniselalu marah dan sering lupa setelah mengerjakan sesuatu yang baru sajadilakukannya. Sejak 7 tahun terahir ini penderita mengkonsumsi oabat-obatkencing manis, tekanan darah tinggi, jantung dan rematik. Tiga tahun yang lalupenderita mendapat serangan strok.

TUJUAN PEMBELAJARAN

KASUS INKONTINENSIA URIN

9

BUKU KERJA MAHASISWA

MODULJ A T U H

Diberikan pada Mahasiswa Semester VI Fakultas Kedokteran Unhas

Disusun olehProf.Dr.dr. Edu Tehupeiory, Sp.PD-KR

dr. Wasis Udaya, Sp.PD

SISTEM GERIATRIFakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin2012

10

MODUL

J A T U H

PENDAHULUAN

Modul Jatuh diberikan pada mahasiswa semester lima tahun ketiga yang mengambil mata

kuliah Sistem Geriatri. Sistem ini merupakan mata kuliah yang baru disajikan untuk mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan

Instruksional Khusus (TIK) dari subsistem ini disajikan pada permulaan buku modul ini agar

Tutor dan Mahasiswa dapat mengerti secara menyeluruh tentang konsep dasar mekanisme

penyakit yang akan didiskusikan.

Setiap modul bisa terdiri dari beberapa skenario yang menunjukkan beberapa tanda &

gejala klinik serta faktor-faktor risiko yang bisa ditemukan pada beberapa penyakit. Diskusi

bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan tetapi juga akan dibicarakan semua hal yang ada

hubungannya dengan hal tersebut. Mahasiswa harus mampu menjelaskan semua aspek tentang

proses terjadinya dan penyebab jatuh serta faktor-faktor risiko jatuh yang sering dialami oleh

pasien Geriatri/Usia Lanjut yaitu tentang faktor-faktor yang berperan di dalamnya baik faktor

intrinsik maupun faktor ekstrinsik.

Diskusi kelompok harus mengikuti 7 langkah pemecahan masalah yang akan diberikan

pada petunjuk selanjutnya.

Sebelum menggunakan buku ini, Tutor dan Mahasiswa harus membaca TIU dan TIK

sehingga diharapkan diskusi tidak menyimpang dari tujuan, dan dapat dicapai kompetensi

minimal yang diharapkan. Peranan Tutor dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan

untuk diskusi bisa diperoleh dari bahan bacaan yang tercantum pada akhir setiap unit.

Kemungkinan seorang ahli dapat memberikan kuliah dalam pertemuan konsultasi antara

kelompok mahasiswa peserta diskusi dengan ahli yang bersangkutan yang bisa diatur dengan

dosen yang bersangkutan.

Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam

memecahkan masalah proses terjadinya jatuh sampai dengan penanganan serta pencegahan jatuh

yang berulang pada pasien Geriatri/Usia Lanjut.

Makassar, Februari 2012

Tim Penyusun

11

MODUL JATUH

Setelah selesai mempelajari modul ini, maka mahasiswa diharapkan dapat

menjelaskan tentang definisi, proses terjadinya jatuh, serta faktor-faktor risiko yang

berperan yang sering terjadi pada pasien Geriatri/Usia Lanjut, baik faktor intrinsik

maupun faktor ekstrinsik.

K A S U S

TUJUAN PEMBELAJARAN

SKENARIO 1Seorang perempuan umur 65 tahun dibawa ke Puskesmas dengan keluhan nyeri

pada pangkal paha kanan sehingga tidak dapat berjalan. Keadaan ini dialami sejak 5 hari

yang lalu setelah jatuh terduduk di kamar mandi pada saat penderita berjalan tertatih-

tatih. Sejak 7 tahun terakhir ini penderita mengkonsumsi obat-obat kencing manis,

tekanan darah tinggi, jantung dan rematik. Penderita pernah mengalami serangan stroke

3 tahun lalu.