Post on 28-Nov-2015
description
MODUL BIOETIK DAN HUMANIORA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS LAMPUNG
1
MODUL BIOETIK DAN HUMANIORA
Hak cipta dipegang oleh Program Studi Pendidikan Dokter Universitas LampungDilarang mengutip, menyalin, mencetak, dan memperbanyak isi buku tanpa ijin tertulis dari penulis/penerbit Dicetak di Bandar Lampung, Indonesia
KELOMPOK KERJA KBKPROGRAM STUDI PENDIDIKAN
DOKTER UNIVERSITAS LAMPUNG
2
MODUL BIOETIK DAN HUMANIORA
Oleh
Kelompok Kerja Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Lampung
Bandar Lampung, 22 Mei 2008
Disahkan Oleh :
Ketua PSPD Unila Ketua Tim KBK
Dr.dr.Efrida Warganegara,M.Kes,Sp.MK dr. Yuzar Harun, Sp.BNIP. 131672025 NIP.
3
PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa Bahwa
Modul Bioetik dan Humaniora ini dapat diselesaikan. Mudah-mudahan
buku ini bermanfaat bagi kemajuan Pendidikan Dokter Universitas
Lampung, dan dapat digunakan oleh para mahasiswa dan staf
pengajar dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar.
Namun demikian Tim Penyusun menyadari bahwa buku ini
belum sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan buku ini.
Bandar Lampung, Maret 2008
Tim Penyusun
PENDAHULUAN
Bioetika (F. Abel) adalah studi interdisipliner tentang problem yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran, pada skala mikro maupun makro, termasuk dampaknya terhadap masyarakat luas serta sistem nilainya, kini dan masa mendatang.Bioetika merupakan pandangan lebih luas dari etika kedokteran karena begitu saling mempengaruhi antara manusia dan lingkungan hidup. Bioetika merupakan ”genus”, sedangkan etika kedokteran merupakan ”spesies”.
4
Blok Bioetik dan Humaniora adalah suatu blok pada Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Lampung yang membahas tentang bioetika dan aspek sosiobudaya dalam praktik kedokteran.Dalam pembuatan keputusan klinik pada beragam kasus konkrit, seringkali mahasiswa kedokteran atau bahkan dokter mengalami kesulitan. Apalagi bila kasus yang dihadapinya dalam keadaan dilematis, atau (akan tetap) hidup atau (sebentar lagi) mati. Selain mereka harus berkonsentrasi pada kegawatan pasiennya, mereka harus menenggang ancaman etikolegal yang akan merusak reputasi profesinya. Apalagi dalam situasi akhir-akhir ini yang mengarah ke kedokteran-demi-pembelaan (defensive medicine) akibat ramainya tuduhan malpraktek semena-mena. Reputasi yang dibina puluhan tahun dapat hancur dalam semenit. Diharapkan modul ini dapat menjelaskan etika pada profesi kedokteran, menganalisis permasalahan dari aspek-aspek tersebut dan menemukan aternatif pemecahan masalah, serta menjalankan praktik kedokteran sesuai dengan ajaran agama, etika dan moral kedokteran.
PERSYARATAN MAHASISWAPersyaratan Mahasiswa
1. Mahasiswa yang dapat mengikuti ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Lampung
2. Berkemauan keras menjalani proses pendidikan kedokteran dengan tekun dan bersemangat dengan tetap menjaga nilai-nilai kepantasan yang berlaku di dunia pendidikan pada umumnya dan di Program Studi Pendidikan Dokter pada khususnya.
3. Mampu bekerja sendiri maupun berkelompok dengan tetap menerapkan prinsip-prinsip berkomunikasi berdasarkan empati, baik dengan sesame mahasiswa, fasilitator, narasumber, dan semua karyawan dan sivitas akademika di lingkungan Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Lampung.
5
TUJUAN INSTRUKSIONAL, AREA KOMPETENSI, DAN SASARAN
BELAJAR
TUJUAN INSTRUKSIONAL BLOK:
Setelah mempelajari Blok Bioetik dan Humaniora mahasiswa
diharapkan dapat menjelaskan aspek etika, hokum kedokteran, HAM
dan humaniora pada profesi kedokteran, menganalisis permasalahan
dari aspek-aspek tersebut dan menemukan aternatif pemecahan
masalah, serta menjalankan praktik kedokteran sesuai dengan etika
dan moral kedokteran.
KOMPETENSI INTI DAN SASARAN BELAJAR
A. Area Kompetensi 1. Komunikasi Efektif
Kompetensi inti:
Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan non
verbal dengan pasien pada semua usia, anggota keluarga,
masyarakat, kolega dan profesi lain.
Sasaran Belajar:
6
a. Memperhatikan faktor biopsikososiobudaya dan norma-norma
setempat untuk menetapkan dan mempertahankan terapi
paripurna dan hubungan dokter pasien yang professional.
b. Memastikan mengkonfirmasikan bahwa informasi dan pilihan-
pilihan tindakan telah dipahami oleh pasien.
c. Menyampaikan berita buruk secara professional dengan
menjunjung tinggi etika kedokteran.
d. Memberikan informasi yang tepat kepada sejawat tentang kondisi
pasien baik secara lisan, tertulis, atau elektronik pada saat yang
diperlukan demi kepentingan pasien maupun ilmu kedokteran.
B. Area Kompetensi 4 : Pengelolaan Masalah Kesehatan
Kompetensi Inti:
Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun
masyarakat secara komprehensif, holistik, berkesinambungan,
koordinatif dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan
tingkat primer
Sasaran Belajar:
a. Mengidentifikasi kebutuhan perubahan perilaku dan modifikasi
gaya hidup untuk promosi kesehatan pada berbagai kelompok
umur, jenis kelamin, etnis dan budaya
b. Merencanakan dan melaksanakan pendidikan kesehatan dalam
rangka promosi kesehatan di tingkat individu, keluarga dan
masyarakat
C. Area Kompetensi 5 : Pengelolaan Informasi
Kompetensi Inti:
Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan
kemampuan terapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan
7
masalah, atau mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan
kesehatan di tingkat primer.
Sasaran Belajar :
Menerapkan keterampilan dasar pengelolaan informasi untuk
menghimpun data relevan menjadi arsip
D. Area kompetensi 6. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
Kompetensi inti :
a. Melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas
kemampuan dan keterbatasannya
b. Mengatasi masalah emosional, personal, kesehatan dan
kesejahteraan yang dapat mempengaruhi kemampuan profesinya
Sasaran belajar :
a. menyadari peran hubungan interpersonal dalam lingkungan
profesi dan pribadi
b. mendengarkan secara akurat dan bereaksi sewajarnya atas kritik
yang membangun dari pasien, sejawat, instrukrtur, dan penyelia
c. mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan yang baru
d. menanggapi secara kritis literatur kedokteran dan relevansinya
terhadap pasien
E. Area Kompetensi 7. Etika, Moral, Medikolegal dan
Profesionalisme serta Keselamatan Pasien
Kompetensi inti:
a. berperilaku profesional dalam praktik kedokteran serta
mendukung kebijakan kesehatan
8
b. bermoral dan beretika serta memahami isu-isu etik maupun aspek
medikolegal dalam praktik kedokteran
c. menerapkan program keselamatan pasien
Sasaran belajar :
a. menunjukkan sikap yang sesuai dengan Kode etik Kedokteran
Indonesia
b. mempertimbangkan aspek etis dalam penanganan pasien sesuai
standar profesi
c. mengenal alternatif dalam menghadapi etik yang sulit
d. menganalisis secara sistematik dan mempertahankan pilihan etik
dalam pengobatan setiap individu pasien
e. menghormati setiap orang tanpa nmembedakan status sosial
f. mempertimbangkan aspek etis dan moral dalam hubungan dengan
petugas kesehatan lain, serta bertindak secara profesional
LINGKUP BAHASAN
No
TopikSubtopik
Tujuan Instruksional Khusus
1 Perilaku dalam Kesehatan
1.1. Konsep Perilaku Kesehatan
1.2. Domain Perilaku
Mahasiswa mampu :1)Memberi definisi status kesehatan2)Menjelaskan dimensi sehat-sakit3)Menjelaskan faktor yang mempengaruhi status kesehatan menurut Blum4)Memberi definisi masalah kesehatan5)Menjelaskan definisi perilaku6)Menjelaskan jenis perilaku menurut Skinner
1)Menganalisa unsur-unsur Perilaku1.Pengetahuan- definisi pengetahuan
9
1.3. Interpretasi Gejala-gejala Sakit
1.4. Model Perilaku dan promosi kesehatan
- tingkatan pengetahuan menurut Bloom2.Sikap- komponen sikap- proses terbentuknya sikap dan reaksi menurut S-O-R- tingkatan sikap - jenis-jenis sikap3.Tindakan- jenis-jenis tindakan- tahapan tindakan
6)Menjelaskan definisi Adopsi perilaku7)Menganalisa tahapan adopsi perilaku8)Menjelaskan definisi perubahan perilaku9)Menganalisa proses perubahan perilaku- menurut L.Green- menurut Snehandu B Karr- menurut WHO10) Menjelaskan perbedaan teori perubahan perilaku- teori S-O-R- Teori Fungsi-Toeri Restinger-Teori Kurt Lewin
1)Menjelaskan Theory Health Believe Model2)Menjelaskan Theory of Reasoned Actioned and Planned Behavior3)Menjelaskan Transtheoritical Theory4)Menjelaskan Social Learning Theory
2 Hubungan Dokter Pasien
2.1 Profesionalisme Dokter
2.2 GMC(Good Medical
1)Menjelaskan definisi professional mencakup kompetensi yang harus di penuhi seorang dokter, altruism2)How Good Medical Practice
10
Practice)
2.3 Kaidah Dasar Bioetik
2.4 Etika
applies to you, Good Doctor, Good clinical care, Maintaining Good Medical Practice, Being Honest and trustworthy.3)Menjelaskan, memahami dan mengerti tentang definisi Kaidah Dasar Bioetik, Beneficence, Nonmaleficence, Autonomi, justice dan Primavacy4)Menjelaskan dan memahami definisi etika, etika pendidikan dokter Indonesia, etika mahasiswa dengan dosen, etika dokter-pasien, etika gawat darurat.
3. Medicolegal
3.1 Kodeki 3.2 UU Kesehatan
no.23/923.3 UU Praktik
KedokteranHukum Kedokteran
3.4 KUHAP3.5 Malapraktek3.6 Visum et
Repertum
1)Menjelaskan UU Kesehatan2)Menjelaskan UU Praktik
Kedokteran3)Menjelaskan aspek-aspek
hukum kedokteran4)Menjelaskan hukum pidana5)Menjelaskan, mengerti dan
memahami definisi Malapraktek
6)Menjelaskan & mengerti tentang VER
4. Hak Asasi Manusia
3.1 Hak asasi manusia3.2 Hak dan kewajiban
pasien3.3 Hak dan kewajiban
dokter3.4 Pelanggaran HAM
dalam kesehatan
1)Menjelaskan definisi HAM2)Menjelaskan hak dan
kewajiban pasien
3)Menjelaskan hak dan kewajiban dokter
4)Menjelaskan IHR (international Health Regulation), kesehatan tahanan, euthanasia kaitanya dengan pelanggaran HAM
11
Bahan Acuan
- Pengantar Perilaku Kesehatan, Soekidjo Notoadmodjo
- Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Soekidjo Notoadmodjo
- Psikologi Kesehatan, Bart Smet
- Promosi Kesehatan : Teori dan Aplikasi, Soekidjo Notoadmodjo
- Sosiologi Kesehatan : Beberapan Konsep Beserta Aplikasinya, Solita Sarwono
- Memperkenalkan Sosiologi Kesehatan, Fauzi Muzaham
- Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Indonesia.2002.Kode Etik Kedokteran Indonesia dan Pedoman Pelaksanaan Kode Etik Kedokteran Indonesia. Jakarta;IDI
- UU Kesehatan dan UU Praktik Kedokteran
- Bioetik dan Hukum Kedokteran, Budi Sampurna, Zulhasmar Syamsu, Tjetjep Dwidjaya Siswaja
- Etika, K. Bertens
- Hukum Kesehatan dan Rambu-rambu bagi profesi Dokter, Sofwan Dahlan.
- Bioetik dan Hak-hak Asasi Manusia, Komisi Bioetik Indonesia
- Himpunan Peraturan Tentang MKEK, KKI 2006
- Hak Asasi Manusia teori, Hukum, Kasus, LG Saraswati dkk
- www.gmc-uk.org
- e-book bioethics
METODE PENGAJARAN
Metode pengajaran yang dipergunakan ialah belajar aktif dengan
metode:
Pembelajaran berdasarkan masalah dan diskusi kasus. Adapun
pembelajaran diawali dengan kuliah yang diberikan untuk
menjelaskan perkembangan terkini dan atau topik yang sulit.
Selanjutnya dapat diberikan latihan penyelesaian masalah
secara sistematis.
Umpan balik dalam diskusi pleno.
12
SARANA PRASARANA
a. Sumber Pembelajaran
Buku Teks/ fotokopi dari Panitia
Narasumber/fasilitator
Hand out
Panduan Skill Lab
Internet
b. Media Instruksional
slide projektor
LCD
White boaard
Flip chart
Buku, alat tulis
c. Nara sumber
dr. Undang Komarudin, Sp.An. (Cabang ilmu Bioetika)
dr. Asep Sukohar (Cabang ilmu Farmakologi, Bioetik, Hukum
Kedokteran dan HAM)
dr. Nurlis (Cabang ilmu Anatomi, Bioetik, Hukum Kedokteran
dan HAM)
dr. Sahab Sibuea, M.Sc (Cabang ilmu Prilaku dan Pendidikan
Kesehatan)
dr. Roro Rukmi Windi Perdani (Cabang ilmu Prilaku dan
Pendidikan Kesehatan)
d. Sarana Fisik
ruang kuliah
ruang diskusi
kepustakaan
media audio visual
13
JADWAL KEGIATAN MODUL
Minggu 1
Hari Waktu Kegiatan Narasumber
Senin 08.00-08.50
08.50-09.40
Mini lecture: Domain prilaku
Domain prilaku
dr. Sahab Sibuea, M.Sc.
Selas
a
08.00-08.50
08.50-09.50
Tutorial: Kasus 1 dr. Undang K,Sp.An
dr. Sahab Sibuea, M.Sc
dr. Asep Sukohar
dr. Roro Rukmi Windi
Perdani
Rabu 08.00-08.50
08.50-09.40
Mini lecture: Model Prilaku
Model Prilaku
dr. Sahab Sibuea, M.Sc
Kamis 08.00-09.40
09.40-11.30
Tutorial: Kasus 1 dr. Undang K,Sp.An
dr. Sahab Sibuea, M.Sc
dr. Asep Sukohar
dr. Roro Rukmi Windi
Perdani
14
Minggu 2
Hari Waktu Kegiatan Narasumber
Senin 08.00-08.50
08.50-09.40
Mini lecture: Profesionalisme
Dokter,GMC(Good Medical
Practice), Kaidah Dasar Bioetik,
Etika
dr. Asep Sukohar
dr. Undang K, Sp.An
Selas
a
08.00-08.50
08.50-09.40
Tutorial: Kasus 2
’’Dokter yang lamban
menangani pasien’’
dr. Undang K,Sp.An
dr. Sahab Sibuea, M.Sc
dr. Asep Sukohar
dr. Roro Rukmi Windi
Perdani
Rabu 08.00-08.50
08.50-09.40
Skill Lab: Hubungan Dokter
Pasien
’’Kasus dr Tenar’’
dr. Asep Sukohar
dr. Nurlis
Kamis 08.00-11.40
13.00-13.50
Tutorial: Kasus 2
Idem
dr. Undang K,Sp.An
dr. Sahab Sibuea, M.Sc
dr. Asep Sukohar
dr. Roro Rukmi Windi
Perdani
Jumat 08.00-09.40 Skill Lab: Hubungan Dokter-
Pasien
’’Inform Concern/ Persetujuan
Tindakan Medik’’
dr. Asep Sukohar
dr. Nurlis
Sabtu tugas
mandiri
Kumpulkan artikel tentang
Kasus Pelanggaran Etik Oleh
Dokter
Minggu 3
Hari Waktu Kegiatan Narasumber
Senin 08.00-08.50
08.50-12.10
Mini Lecture: Medicolegal dr. Asep Sukohar
Selas
a
08.00-08.50
08.50-09.40
Tutorial: Kasus 3
‘’Kasus Malapraktek’’
dr. Undang K,Sp.An
dr. Sahab Sibuea, M.Sc
dr. Asep Sukohar
dr. Roro Rukmi Windi
15
Perdani
Rabu 08.00-08.50
08.50-09.40
Skill Lab: Hubungan dokter-
pasien
’’Proses Persidangan MKEK
Majlis Kehormatan Etik
Kedokteran’’ Dengan Kasus
’’Tim Medis Pemisahan Bayi
Kembar Siam.
dr. Undang K,Sp.An
dr. Asep Sukohar
dr. Nurlis
Kamis 08.00-09.50
09.50-11.30
Tutorial: Kasus 3
Idem
dr. Undang K,Sp.An
dr. Sahab Sibuea, M.Sc
dr. Asep Sukohar
dr. Roro Rukmi Windi
Perdani
Jumat 08.00-09.50 Skill Lab: Hubungan dokter-
pasien
’’Pembuktian Malapraktek’’
dr. Undang K,Sp.An
dr. Asep Sukohar
dr. Nurlis
Minggu 4
Senin 08.00-08.50
08.50-09.40
Mini lecture: HAM dr. Asep Sukohar
Selas
a
08.00-08.50
08.50-09.40
Tutorial: Kasus 4
‘’Prenatal diagnostics and medical termination of pregnancy’’
dr. Undang K,Sp.An
dr. Sahab Sibuea, M.Sc
dr. Asep Sukohar
dr. Roro Rukmi Windi
Perdani
Rabu 08.00-08.50
08.50-09.40
Mini lecture: Pelanggaran HAM
kaitannya dengan bidang
kesehatan
dr. Asep Sukohar
dr. Nurlis
Kamis 08.00-09.50
09.50-13.30
Tutorial: Kasus 4
Idem
dr. Undang K,Sp.An
dr. Sahab Sibuea, M.Sc
dr. Asep Sukohar
dr. Roro Rukmi Windi
Perdani
TUGAS DAN LATIHAN
Diskusi kelompok
Kasus 1
16
‘’Nona A yang menderita TBC Paru’’
Nona A, Seorang wanita berusia 25 tahun, menderita batuk berdahak sejak tiga bulan yang lalu. Ia kost di daerah perumahan kumuh di Jakarta dan sudah 2 tahun bekerja sebagai kasir di sebuah mall. Ia bekerja dari pagi hingga sore hari dan selama bekerja is makan tidak teratur dan sering membeli makanan siap saji. Kemudian batuk-batuk yang dialaminya semakin parah selama seminggu ini dan kadang-kadang disertai bercak darah. Namun ia tidak pernah berobat, ia menganggap sakitnya karena ia sering bekerja di ruangan ber-AC. Suatu hari, Nona B, teman satu kostnya, mengetahui penyakitnya, ia kaget temannya menderita batuk darah, dan ia menyarankan agar Nona B berobat. Menurutnya batuk darah itu penyakit menular. Timbul kekhawatiran dalam diri Nona A, ia menuruti saran temannya dan kemudian memeriksakan dirinya ke sebuah klinik swasta. Menurut dokter ia harus menjalani pengobatan selama 6 bulan dan tidak boleh berhenti minum obat. Nona A sangat sedih dan khawatir penyakitnya tidak bisa sembuh, ia juga malu dengan teman-temannya, ia memutuskan berhenti bekerja dan pulang ke rumahnya dan menjalani pengobatan di sana.
Data tambahan tutor :
Identitas penderita : belum menikah, tidak bekerja saat ini. Gajinya 1 juta rupiah per bulan. Digunakan untuk membayar kos 250 ribu per bulan dan sisanya untuk transport dan makan. Riwayat pendidikan : tamat SMA
Rumah tempat tinggalnya saling berdekatan dengan tetangganya, berukuran 200 m2, lantainya tanah, jendelanya hanya di bagian depan. Rumah tersebut jarang dibersihkan. Selain batuk, penderita juga sesak, kadang-kadang demam, dan mempunyai kebiasaan makan tidak teratur dan sedikit.
Diagnosa dokter adalah nona A menderita TBC paru aktif yaitu menular, Dokter menjelaskan bahwa penyakitnya bisa sembuh jika Nina A rajin minum obat dan makan makanan bergizi secara teratur.
Tugas mahasiswa
1. Menjelaskan istilah dan konsep dalam skenario agar tidak terdapat perbedaan persepsi
2. Mengumpulkan informasi dengan diskusi untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisis penyebab masalah dalam skenario dari aspek perilaku
3. Mengumpulkan informasi tambahan dengan belajar mandiri melalui internet, jurnal ilmiah, dan text book untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisis penyebab masalah dalam skenario
17
4. Menentukan alternatif pemecahan masalah dalam skenario
5. Menarik kesimpulan dari pembahasan masalah pada skenario
Pertanyaan teoritis minimal
1. Apakah definisi perilaku?2. Apakah domain perilaku?3. Apa yang dimaksud persepsi sakit?4. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi persepsi penderita?5. Bagaimana proses perubahan perilaku?6. Apa yang dimaksud perilaku mencari pengobatan?7. Apa yang dimaksud perilaku kepatuhan?8. Jelaskan model-model perilaku preventif menurut teori promosi
kesehatan
Kasus 2
’’Dokter yang Lamban Menangani Pasien’’
Seorang pasien perempuan, 21 tahun, masuk ke unit gawat
darurat di sebuah rumah sakit. Kondisi pasien dalam keadaan darurat
dan membutuhkan perawatan segera yang intensif.1 Namun petugas
perawat yang menerima pasien terkesan biasa-biasa saja, lamban,
dan tidak mengacuhkan.2 Dokter pun baru datang memeriksa pasien
setelah tiga jam kemudian,3 dan menawarkan operasi dengan biaya
yang tidak sedikit. Pelaksanaan operasinya pun menunggu giliran.
Sementara menunggu giliran operasi, pasien diminta untuk dirawat di
ruang VIP dengan alasan agar mendapat perhatian dan pelayanan
yang lebih baik.4 Keluarga pasien bertanya-tanya mengapa harus
dirawat diruang VIP sementara mereka bukanlah orang yang berada.
Tarik ulurpun terjadi, tanpa penyelesaian dimana pasien harus
dirawat. Keadaan pasien bertambah buruk dan jiwanya tidak
tertolong lagi5. Akibat peristiwa itu, keluarga pasien menuntut pihak
rumah sakit dan ingin mengetahui penyebab kematian si pasien.
18
Data tambahan tutor :
Kaidah dasar bioetik adalah kaidah atau prinsip dasar yang harus diketahui oleh seorang dokter sebelum mengambil suatu tindakan medis. Terdapat 5 kaidah dasar bioetik yaitu: beneficence, nonmaleficence, autonomy, justice dan primavacy. Ke semua kaidah dasar bioetik sangat perlu di pahami oleh seluruh dokter dan erat kaitannya dengan praktek yang dilakukan sehari-hari agar senantiasa terhindar dari masalah hukum di kemudian hari.
Tugas mahasiswa
1. Menjelaskan istilah kaidah dasar bioetik apa saja yang terdapat pada skenario diatas, terjadi pelanggaran terhadap kaidah dasar bioetik apa dan bagaimana yang seharusnya dilakukan seorang dokter.
2. Pada paragraft diatas terdapat kode nomor 1 sampai dengan 5 yang mempunyai makna dan berikan penjelasan masing-masing kode tersebut.
3. Mengumpulkan informasi dengan diskusi untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisis faktor-faktor psikologi dan sosiokultural pada terjadinya kasus pada skenario
4. Mengumpulkan informasi tambahan dengan belajar mandiri melalui internet, jurnal ilmiah, dan text book Menentukan alternatif pemecahan masalah dalam skenario
5. Menarik kesimpulan dari pembahasan masalah pada skenario
Pertanyaan teoritis minimal
1. Pelanggaran Kaidah dasar bioetik apa yang sangat nyata pada skenario diatas?
2. Apa perbedaan antara beneficence dan nonmaleficence?3. Apa makna primavacy ?
Kasus 3
‘’Kasus Malapraktek’’
19
Seorang ibu melahirkan bayinya di sebuah RS 1 dibantu oleh bidan. Sore harinya bayi dikonsulkan ke dokter SpA, dan dinyatakan sehat. Esok harinya dipulangkan.
Pagi hari ke-3, bayi kembali ke RS 1 karena neneknya menyadari bahwa bayi tidak memiliki anus. Sore harinya bayi baru dirujuk ke RS lain untuk pembedahan.
Bayi diterima RS 2 dalam keadaan lemah, merintih, perut tegang. Bayi meninggal 2 hari pasca bedah.
Dokter SpA dan RS dituntut karena kelalaian.
Data tambahan tutor :
Kasus diatas menjurus Malpraktek dengan ketentuan harus mencakup 4 D: Duty, Direct Cause, Deliriction of cause, demage.
SOP (Standar Operasional Procedure) rumah sakit: Bayi baru lahir tidak harus ditolong SpA.
Ternyata bidan/perawat yang menolong kelahiran bayi tidak melakukan pemeriksaan anus.
Ternyata tidak ada check-list pemeriksaan bayi baru lahir, di rumah sakit tersebut tetapi pada RM (rekam medik) memiliki kolom isian hasil pemeriksaan, termasuk kolom “anus”.
Dokter SpA juga tidak melakukan pemeriksaan (menganggap sudah dilakukan oleh bidan / perawat penerima bayi baru lahir).
Tugas Mahasiswa :
1. Menjelaskan istilah dan konsep dalam skenario agar tidak terdapat perbedaan persepsi
2. Mengumpulkan informasi dengan diskusi untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisis faktor-faktor psikologi dan sosiokultural pada terjadinya kasus pada skenario
3. Mengumpulkan informasi tambahan dengan belajar mandiri melalui internet, jurnal ilmiah, dan text book Menentukan alternatif pemecahan masalah dalam skenario
4. Menarik kesimpulan dari pembahasan masalah pada skenario
Pertanyaan teoritis minimal
1) apa yang dimaksud peran dokter2) apa yang dimaksud konflik dalam peran dokter
20
3) bagaimana model hubungan dokter-pasien4) apa yang dimaksud komunikasi interpersonal5) apa tujuan counseling6) jelaskan jenis counseling7) jelaskan ketentuan seorang counselor8) jelaskan cara pengambilan keputusan dan tindak
lanjutnya9) jelaskan saran dalam pelaksanaan counseling
Kasus 4:
‘’Prenatal diagnostics and medical termination of pregnancy’’
A 24-year-old woman is referred for prenatal diagnosis at 32 weeks of gestation as the foetus has been detected to have duodenal atresia. There is a strong suspicion that the foetus may have Down syndrome. The doctor is undecided whether he should do amniocenteses to detect chromosomal abnormality or not. Medical termination of pregnancy is allowed till 20 weeks of gestation in this country.
Q. You decide to carry out an amniocentesis. Trisomy 18 is found.What will you do?
Data tambahan tutor:
Umur kehamilan 32 mg, Sudah pasti ini suatu kasus atresia
duodenum & diduga menderita sindrom down. Dokter tidak
memastikan kapan harus dilakukan test amniosintesis utk
pemeriksaan kromosom
Terminasi hanya dibolehkan s/d 20 mg.
Tugas mahasiswa:
1. Menjelaskan istilah dan konsep dalam skenario agar tidak terdapat perbedaan persepsi
2. Mengumpulkan informasi dengan diskusi untuk menganalisis masalah HAM di bidang kedokteran.
3. Mengumpulkan informasi untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisis penyebabnya
4. Mengumpulkan informasi tambahan dengan belajar mandiri melalui internet, jurnal ilmiah, dan text book Menentukan alternatif pemecahan masalah dalam skenario
5. Menarik kesimpulan dari pembahasan masalah pada skenario
21
Pertanyaan teoritis minimal
1. Apa yang dimaksud Hak Azasi manusia?2. Apa yang dimaksud prinsip keadilan dalam hakAzasi manusia?3. Bagaimana penerapan Hak Azasi Manusia (HAM) di bidang
kedokteran?
4. Bagaimana hokum dan perundang-undangan mengenai
kedokteran dankesehatan di Indonesia?
5. Bagaimana proses hokum pelanggaran hokum di bidang
kedokteran?
Panduan Skill Lab dr Tenar
- Peserta di bagi 2 kelompok
- Setiap kelompok harus mencari key word ke-5 kaidah dasar
bioetik
- Setiap peserta akan di bagi foto copy kasus dr Tenar
- Setiap peserta akan di berikan check list kaidah dasar bioetik
yang harus di isi dan di sesuaikan dengan kasus dr Tenar
- Setiap peserta di beri makalah primavacy dari Prof Agus
Purwadianto
- Di akhir sesi setiap kelompok harus menyimpulkan terjadi
pelanggaran kaidah dasar bioetik dan mempresentasikannya
dalam bentuk power point di depan kelas.
Panduan Skill Lab Persetujuan Tindakan Medik/ Informed
Concern
- Peserta di bagi 2 kelompok, dimana kelompok pertama
dijadikan kelompok pasien yang akan di mintakan persetujuan
tindakan medik dan kelompok ke-2 adalah kelompok dokter
yang akan minta persetujuan medic tertulis dari pasiennya.
22
- Masing-masing kelompok mempersiapkan komponen apa saja
yang diperlukan untuk kelengkapan persetujuan tindakan
medik.
- Masing-masing kelompok menunjuk 1 orang sebagai pasien dan
dokter.
- Di akhir sesi masing-masing kelompok menyimpulkan serta
mepresentasikannya dalam bentuk power point dimana ketika
kelompok 1 prentasi sementara kelompok 2 sebagai penanya
dan begitu pula sebaliknya.
Panduan Skill Lab Proses Persidangan MKEK Majlis
Kehormatan Etik Kedokteran
- Setiap mahasiswa diwajibkan membaca dan mempelajari
skenario sidang 2 hari sebelum skill lab di adakan.
- Pemeran masing-masing sidang (ketua, teradu, pengadu dan
lain-lain) harus mempelajari dan memahami skenario yang
telah di tentukan.
- Waktu sidang 60 menit dan diskusi 40 menit.
- Peserta skill lab Persidangan MKEK minimal 10 orang dimana
masing-masing berperan sebagai:
o Ketua siding MKEK: memimpin sidang
o Sekretaris siding MKEK: mencatat jalannya sidang
o Anggota MKEK: anngota MKEK
o Dr Camar (sebagai teradu)
o Prof.Dr Cucokrowo, SpBA (ikut teradu)
o Prof Gagak SpA (K) (ikut teradu)
o Ayah Kembar dempet Pinguini- Bayi AIDS (pengadu)
o Ibu kembar dempet
o Prof Rostantia (sebagai Saksi).
o Pembela IDI: membela anggota IDI
23
o Ketua IDI setempat: memberikan keterangan bahwa
dokter teradu terdaftar sebagai anggota IDI, berperilaku
(baik/ buruk), lulusan dari fakultas kedokteran mana.
Lulus tahun berapa, pernah bertugas dimana dan lain
sebagainya. Artinya bisa memberatkan atau
meringankan.
- Ruang Skill Lab di tata berbetuk persiangan dimana 3 kursi di
depan untuk ketua MKEK dan anggota, di tengah di siapkan 2
kursi untuk teradu, di sisi kanan di siapkan 2 buah kursi untuk
pengadu, di sisi kiri di siapkan 3 buah kursi pembela termasuk
saksi ahli.
- Jalannya sidang di bimbing oleh narasumber dan di damping
oleh tutor.
Panduan Skill Lab Pembuktian Malapraktek
- Setiap peserta akan di bagikan lembar kasus dr Nirelok
- Peserta di bagi 2 kelompok
- Kelompok 1. uraikan kasus dr Nirelok menjadi, siapa yang
tergugat, siapa yang menjadi penggugat, siapa yang menjadi
saksi, siapa yang menjadi pembela.
- Kelompok 2, uraikan kasus dr Nirelok berdasarkan status
hukum, hak kewajibannya (SOP=standar operational procedure,
SPM=Standar Pelayanan Minimal), pembuktian pelanggaran
Malapraktek mengandung 4 unsur D (Duty, Direct Cause,
Deliriction of duty, Demage)
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok dan menyimpulkan pelanggaran yang dilakukan oleh
dr Nirelok dan kawan-kawan serta bagaimana yang seharusnya
menjadi dokter yang baik.
24
EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN
Mahasiswa berhak mengikuti ujian bila kehadiran mahasiswa 80%
atau lebih pada seluruh kegiatan blok. Evaluasi meliputi:
Tutorial Skill Lab MCQ
15% 20%
OSCE
Nilai di gabung UAS
UTS UAS
10%
Proses
5 %
Tugas
Tertulis
25% 40%
a. Tutorial/ Diskusi (proses diskusi) termasuk catatan dan
makalah laporan kelompok (15%)
b. Ujian UAS - MCQ (40%)
c. Ujian UTS – MCQ (25 %) diadakan di akhir blok bioetik dan
humaniora
d. Skill Lab (20%), ujian skill lab akan di adakan di akhir
semester dalam bentuk OSCE
25
LAMPIRAN
Kasus 1
1. Penilaian Professional Behavior dengan checklist sebagai berikut
No Skor
1 2 3 4
1 Dominasi dalam diskusi
2 Ketepatan waktu datang
3 Kerapihan pakaian
4 Keaktifan dalam diskusi
5 Bahasa yang digunakan
Total skor
Keterangan :
1 : kurang
2 : cukup
3 : baik
4 : sangat baik
2. Penilaian pengetahuan dengan Written test :
Short Answer Question (SAQ)
Multiple Choice Question (MCQ)
26
Kasus 2
1. Penilaian Professional Behavior dengan checklist sebagai berikut:
No Skor
1 2 3 4
1 Dominasi dalam diskusi
2 Ketepatan waktu datang
3 Kerapihan pakaian
4 Keaktifan dalam diskusi
5 Bahasa yang digunakan
Total skor
Keterangan :
1 : kurang
2 : cukup
3 : baik
4 : sangat baik
2. Penilaian pengetahuan dengan Written test :MCQ
SAQ
Kasus 3
1. Tutor rating dengan checklist sebagai berikut:
27
No
Skor
1 2 3
1 Ketepatan waktu datang
2 Kerapihan pakaian
3 Keaktifan dalam diskusi
4 Bahasa yang digunakan
5 Karakter Tuan M
6 Lama keluhan diderita
7 Kualitas keluhan diderita
8 Banyaknya pasien dokter
9 Karakter dokter
10 Salam yang diberikan dokter
11 Penjelasan mengenai penyebab penyakit
12 Penjelasan faktor yang memperberat dan memperingan penyakit
13 Penjelasan mengenai cara minum obat
14 Raut wajah dokter saat bicara dengan pasien
Total
2. Written test :SAQ
MCQ
3. Penilaian Keterampilan Laboratorium:No
Skor
1 2 3
1 Ketepatan waktu datang
2 Kerapihan pakaian
3 Keaktifan dalam diskusi
4 Bahasa yang digunakan
5 Pengucapan salam
6 Jabat tangan
28
7 Penggunaan bahasa
8 Persetujuan tindakan medis
8 Penjelasan tentang penyakit (diagnosa dan pengobatan)
9 Penjelasan tentang terapi
10 Pendidikan kesehatan individu
Total
LEMBAR EVALUASI PESERTA DALAM DISKUSI KELOMPOK
Kelompok :.....................................Nama Fasilitator : ....................................Tanggal : ....................................Modul : ....................................Waktu : ....................................
No Nama
Peserta PerilakuSharing
Argumentasi
Aktivitas
Dominan Disiplin/kehadiran
Sopan santun
1234567891011121314
keterangannilai
1 3 5Sharing kurang kadang-kadang selaluArgumentasi kurang cukup baikAktivitas kurang cukup baikDominan kurang cukup baik
29
nilai-1 0 1
Disiplin/kehadiran terlambat >15’ terlambat<15’ tepat waktuSopan santun ya kadang-kadang tidak
Bandar lampung,.............................2008
( )
30