Post on 02-Jun-2018
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
1/133
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
2/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
!adi, proses penganggaran adalah sebuah proses penting yang sering kali
menjadi perhatian tersendiri bagi sebuah organisasi sektor publik.
Pendekatan"pendekatan penyusunan anggaran juga telah berkembang
sedemikian rupa mengikuti perkembangan #aman dan dinamika kebutuhan
organisasi sektor publik sendiri.
Semua organisasi, baik komersil maupun sektor publik didirikan untuk
mencapai satu atau lebih dari tujuan yang ada. Pemerintah misalnya, ada
banyak fungsi dan tujuan yang harus dicapai antara lain pelayanan
kesehatan, pendidikan dan jasa"jasa lainnya.
Salah satu persamaan antara organisasi komersil dan organisasi sektor
publik adalah sama"sama memiliki keterbatasan dalam hal sumber daya.$leh karena itu, keduanya memiliki proses manajemen keuangan dan
akuntansi manajemen yang relatif sama namun berbeda secara teknis
pelaksanaan. %ndikator kinerja yang menjadi pertanggungja&aban
manajemen di sektor komersil adalah keuntungan, sedangkan untuk
organisasi sektor publik, indikator kinerja adalah tujuan dari pemberian dan
penggunaan dana yang diberikan tersebut.
'arena adanya keterbatasan sumber daya tersebut, maka tidak mungkinuntuk menyatakan hanya tujuan akhirnya tanpa membuat rencana untuk
mencapai tujuan akhir tersebut. 'eputusan harus dibuat terkait dengan
keputusan atas perencanaan dan keputusan atas pengendalian. Agar
perencanaan dan pengendalian dapat dilakukan dengan baik, maka perlu
ada informasi yang mendukung perencanaan dan pengendalian tersebut.
I Pros!s Akuntansi Mana"!m!n #i S!ktor Pu$%ik
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
3/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
Proses akuntansi manajemen bertujuan untuk mendapatkan informasi
tersebut. (enurut The Chartered Institute of Management Accountant )*++-
akuntansi manajemen mencakup aktivitas inti berikut ini
a. Partisipasi dalam proses perencanaan pada tingkatan strategis danoperasional. /al ini melibatkan pembuatan kebijakan, penentuan
rencana sampai dengan penyusunan anggaran yang dinyatakan secara
kuantitatif.
b. Pembuatan dari panduan untuk keputusan manajemen. /al ini
mencakup pembuatan, analisis, penyajian, dan interpretasi dari
informasi relevan yang memadai.
c. (emberikan kontribusi kepada penga&asan dan pengendalian kinerja
melalui pembuatan laporan atas kinerja organisasi )atau segmentertentu dalam organisasi- yang mencakup perbandingan antara kinerja
aktual dengan kinerja yang direncanakan0dianggarkan. Di samping itu
juga mencakup analisis dan interpretasinya.
Proses akuntansi manajemen merupakan integrasi yang tidak terpisahkan
antara perencanaan dan pengendalian. Dalam perspektif tersebut, perlu
dibedakan antara dua jenis aktivitas perencanaan, yaitu
a. Perencanaan Strategis untuk tujuan dan sasaran yang bersifatmendasar. !enis perencanaan ini amat penting untuk menentukan tujuan
organisasi secara keseluruhan.
b. Perencanaan $perasional, yaitu jenis perencanaan yang penting untuk
mengimplementasikan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
dan sasaran yang bersifat fundamental tersebut.
1ahap"tahap penting dari proses perencanaan dan pengendalian ada lima,
yaitu*. Perencanaan strategis berupa penyusunan tujuan dan sasaran yang
bersifat fundamental dan jangka panjang
2. Perencanaan operasional
3. Proses penganggaran
4. Pengendalian dan pengukuran
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
4/1331
Perencanaan
Strategis
Pelaporan,
Analisis & Umpan
Balik
Perencanaan
Operasional
Proses
Penganggaran
Pengendalian &
Pengukuran
Revis
irenc
anaO
perasio
nal
Tindakan
Revisi Anggaran
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
5. Pelaporan, analisis, dan umpan balik.
1ahap 2 sampai 5 membentuk siklus perencanaan dan pengendalian
manajemen. Sifat dari hubungan dari tahap"tahap ini dan hubungannyasecara komprehensif dengan perencanaan strategis yang bersifat
fundamental digambarkan dalam 6igur berikut
Figur I.1
Proses perencanaan dan pengendalian manajemen
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
5/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
Dari gambar di atas, kita dapat memahami bah&a titik a&al dari proses
manajemen adalah penetapan rencana strategis yang berisi tujuan dan
sasaran organisasi secara fundamental dalam perspektif jangka panjang.
Proses penyusunan rencana strategis ini sangat bergantung kepadalingkungan dan karakteristik masing"masing organisasi.
!ika kita membandingkan antara sektor publik dan sektor komersil, tidak ada
perbedaan substansial, namun proses di sektor publik biasanya lebih rumit.
Sektor komersil memiliki tujuan memaksimalkan kekayaan pemegang saham
selain beberapa tujuan lain seperti pangsa pasar atau citra perusahaan.
Bertolak dari tujuan dasar tersebut, perencanaan strategis ditentukanlangsung oleh manajemen &alaupun pengaruh dari kelompok lain mungkin
cukup besar.
(eskipun demikian, tanggung ja&ab untuk menetapkan perencanaan
strategis dari organisasi sektor publik jauh lebih rumit, karena
mengakomodasi banyak faktor seperti persyaratan yang ditetapkan dalam
undang"undang, intervensi pemerintah, serta berbagai proses politik yang
kental. Dengan demikian, dapat dikatakan bah&a &alaupun manajemensuatu organisasi sektor publik mungkin dilibatkan dalam perencanaan
strategis, sebenarnya proses tersebut adalah proses politik dengan tanggung
ja&ab utama yang terletak di luar pihak manajemen. (aka pada 6igur %.*,
perencanaan strategis berada di luar siklus perencanaan dan pengendalian
manajemen.
Setelah tujuan dan sasaran yang bersifat fundamental tersebut telah
diidenti7kasi, proses manajemen strategis dapat digunakan kemudian untukmenentukan strategi dan tindakan yang diperlukan untuk implementasinya.
/al ini ditunjukkan dalam 6igur %.* sebagai tahapan perencanaan operasional.
1ujuan dari rencana operasional adalah untuk menurunkan tujuan dan
sasaran dasar ke dalam beberapa target untuk dicapai dan beberapa
aktivitas untuk dilakukan. Perencanaan juga penting untuk memastikan
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
6/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
bah&a semua alternatif untuk mencapai sasaran tersebut telah
dipertimbangkan, bah&a prioritas dan skala &aktu ditetapkan, dan bah&a
persyaratan investasi modal dan biaya tahunan yang harus dikeluarkan di
kemudian hari dapat diketahui lebih a&al.
8encana operasional biasanya meliputi periode &aktu untuk jangka pendek
atau jangka menengah dan dapat dinyatakan baik secara 7nansial maupun
non7nansial. Penggunaan indikator kinerja dan target yang bersifat
non7nansial menjadi semakin penting dalam perencanaan operasional.
Setelah aktivitas jangka pendek yang perlu dilakukan telah teridenti7kasi,
mereka lalu dinyatakan secara 7nansial. 1ahap ini adalah tahap
penganggaran.Peran penting anggaran dalam organisasi sektor publik berasal dari
kegunaannya dalam menentukan estimasi pendapatan atau jumlah tagihan
atas jasa yang diberikan. 9amun peran anggaran dalam siklus perencanaan
dan pengendalian manajemen lebih dari sekedar dua hal tersebut, karena
anggaran memiliki keterikatan antara perencanaan dan pengendalian.
Peranan anggaran dalam perencanaan dicapai dengan menyatakan dalam
nilai uang besarnya input yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas yangdirencanakan dalam periode anggaran. Sementara peranan anggaran dalam
pengendalian dapat dicapai dengan mempersiapkan anggaran dengan cara
yang dapat menunjukkan input dan sumber daya yang telah dialokasikan
kepada individu atau departemen sehingga memungkinkan mereka untuk
melakukan tugas yang dibebankan kepada mereka.
$rganisasi sektor publik sering berhadapan dengan kurangnya pengukuran
output yang sesuai, sehingga pengukuran efektivitas didasarkan pada inputyang digunakan. Padahal, pengeluaran yang dialokasikan pada anggaran
tertentu amat penting, sebab tidak hanya alokasi tersebut menunjukkan
berapa jumlah dana maksimum yang dapat dikeluarkan untuk kegiatan ini,
melainkan juga alokasi tersebut memberikan indikasi mengenai berapa
level0tingkat dari pemberian jasa. Selanjutnya, pengendalian dapat
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
7/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
dilaksanakan dengan membandingkan antara hasil menurut anggaran
dengan hasil yang sebenarnya )actual results- untuk memastikan bah&a
pengeluaran tidak dilampaui dan tingkat aktivitas yang direncanakan dapat
tercapai. %ni adalah tahapan pengendalian dan pengukuran.
Pengukuran mencakup pencatatan biaya aktual yang telah ditimbulkan dan
kalau memungkinkan, pencatatan atas output yang dicapai, dan
pengendalian akan mendeteksi perbedaan dari posisi anggaran dan
mengambil tindakan untuk memperbaiki penyimpangan tersebut. /al ini
berarti bah&a individu atau departemen yang bertanggung ja&ab atas
anggaran harus mengetahui mengenai penyimpangan tersebut sesegera
mungkin dan ini merupakan fungsi umpan balik dari tahapan pelaporan,analisis, dan pemberian umpan balik.
BAB II
KONSEP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
De7nisi anggaran berdasarkan 9ational :ommittee on ;overnmental
Accounting )9:;A- yang saat ini menjadi ;overnmental Accounting Standard
Board );ASB- adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi
pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk
membiayainya dalam periode &aktu tertentu.
Sedangkan menurut 6reeman )2
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
8/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
Pengertian lain dari anggaran adalah sebuah rencana 7nansial yang
menyatakan
8encana"rencana organisasi untuk melayani masyarakat atau aktivitas
lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. =stimasi besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam merealisasikan
rencana tersebut.
Perkiraan sumber"sumber yang akan menghasilkan pemasukan serta
seberapa besar pemasukan tersebut.
1ujuan utama dari suatu anggaran adalah untuk stabilitas 7skal makro,
alokasi sumber daya sesuai prioritas, dan pemanfaatan anggaran secara
efektif dan e7sien.
Anggaran sektor publik bukan hanya sebuah rencana tahunan melainkan
bentuk akuntabilitas atas pengelolaan dana publik yang dibebankan pada
organisasi sektor publik tersebut.
Anggaran sektor publik memiliki karakteristik sebagai berikut
Dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.
mumnya mencakup jangka &aktu tertentu, satu atau beberapa tahun.
Berisi komitmen atau kesanggupan manajeman untuk mencapai sasaran
yang ditetapkan.
sulan angggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang ber&enang lebih
tinggi dari penyusun anggaran.
Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.
II Karakt!ristik Anggaran S!ktor Pu$%ik
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
9/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
Seperti telah disebutkan sebelumnya, anggaran dalam sektor publik memiliki
peran dan fungsi yang lebih dipentingkan dibandingkan di sektor komersil.Beberapa fungsi anggaran dalam sektor publik yaitu
A Anggaran s!$agai a%at &!r!n'anaan
Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja
sehingga organisasi sektor publik mengetahui apa yang harus dilakukan
dan kebijakan apa yang akan dibuat.
B Anggaran s!$agai a%at &!ng!n#a%ianAnggaran dapat menghindari terjadinya pengeluaran yang terlalu besar
)overspending- atau penggunaan dana yang tidak semestinya
)misspending-.
( Anggaran s!$agai a%at k!$i"akan
Anggaran merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk
menentukan arah suatu kebijakan tertentu, misalnya pemberlakuankebijakan 7skal.
D Anggaran s!$agai a%at &o%itik
Sebagai instrumen politik, anggaran dapat menunjukkan komitmen
pengelola dalam melaksanakan program"program yang telah dijanjikan.
E Anggaran s!$agai s!$ua) a%at koor#inasi #an komunikasi
Dengan adanya anggaran, suatu unit kerja dapat mengetahui apa yangharus dilakukan dan apa yang dilakukan oleh unit kerja lainnya sehingga
dapat terjalin komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit kerja
dan mekanisme kerja antar atasan dan ba&ahan.
F Anggaran s!$agai a%at &!ni%aian kin!r"a
III Fungsi Anggaran S!ktor Pu$%ik
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
10/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
Anggaran dapat digunakan sebagai ukuran apakah suatu unit kerja telah
memenuhi target terlaksananya aktivitas dan terpenuhinya e7siensi
biaya.
G Anggaran s!$agai a%at moti*asi
Anggaran juga dapat digunakan sebagai alat motivasi dan persuasi
tindakan efektif dan e7sien dalam pencapaian visi organisasi. 9amun,
anggaran tersebut harus memenuhi sifat menantang tetapi masih
mungkin untuk dicapai )challenging but attainable/demanding but
achievable.
Anggaran sektor publik mempunyai prinsip"prinsip sebagai berikut
A Otorisasi o%!) L!gis%ati+
Sebelum anggaran dibelanjakan oleh eksekutif, anggaran sektor publik
harus mendapatkan otorisasi dari legislatif.
B Kom&r!)!nsi+
Anggaran sektor publik yang komprehensif harus menunjukkan semua
penerimaan dan pengeluaran sehingga adanya dana non budgetair
menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif.
( K!utu)an anggaran
Seluruh penerimaan dan belanja harus terhimpun dalam dana umum.
D Non#is'r!tionar, A&&ro&riation
Anggaran publik yang telah disetujui oleh de&an legislatif harus
dimanfaatkan secara ekonomis, e7sien dan efektif.
E P!rio#ik
I- Prinsi& Anggaran S!ktor Pu$%ik
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
11/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
Anggaran yang disusun dapat bersifat tahunan maupun multi tahunan.
F Akurat
ntuk menghindari pemborosan, ketidake7sienan anggaran,underestimate pendapatan, dan overestimate pengeluaran, estimasi
anggaran sebaiknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi.
G .!%as
Anggaran sektor publik sebaiknya disusun secara sederhana sehingga
mudah dimengerti dan tidak membingungkan masyarakat.
H Dik!ta)ui &u$%ikAnggaran sektor publik harus diinformasikan kepada masyarakat luas.
1erdapat dua jenis anggaran sektor publik, yaitu anggaran operasional dan
anggaran modal0investasi.
A Anggaran O&!rasiona%
Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari"
hari dalam menjalankan pemerintah. Pengeluaran pemerintah pada
anggaran ini merupakan belanja rutin, yaitu pengeluaran yangmanfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan tidak dapat
menambah aset atau kekayaan bagi pemerintah serta terjadi berulang"
ulang setiap tahun. Belanja rutin tersebut, antara lain adalah belanja
administrasi umum dan belanja operasi dan pemeliharaan.
- .!nis Anggaran S!ktor Pu$%ik
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
12/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
B Anggaran Mo#a%/In*!stasi
Anggaran modal0investasi digunakan untuk rencana jangka panjang dan
pengeluaran untuk aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan,
dan sebagainya. Pengeluaran pada anggaran ini merupakan pengeluaranyang manfaatnya cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan
menambah aset atau kekayaan pemerintah, serta menambah anggaran
rutin untuk biaya operasional dan pemeliharaan. Pengeluaran pada
anggaran modal0investasi dalam jumlah besar biasanya dilakukan dengan
menggunakan pinjaman.
Secara umum, anggaran pemerintah dapat disusun dengan dua pilihan
struktur atau klasi7kasi, yaitu klasi7kasi ekonomis dan klasi7kasi fungsional.
A K%asi0kasi Ekonomis
Dengan klasi7kasi ekonomis, anggaran disusun berdasarkan jenis"jenis
belanja yang dikeluarkan pemerintah dalam rangka pelayanan publik.'lasi7kasi ekonomi untuk belanja meliputi
1 Kom&!nsasi untuk &!ga2ai
'ompensasi untuk pega&ai adalah total gaji keseluruhan, baik dalam
bentuk tunai maupun tidak, yang harus dibayarkan pemerintah pada
-I Struktur Anggaran P!m!rinta)
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
13/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
pega&ainya sebagai timbal balik atas pekerjaan yang telah dilakukan
selama periode akuntansi. 'ompensasi untuk pega&ai terdiri dari upah
dan gaji serta tunjangan.
B!%an"a Barang #an .asa
>ang dimaksud barang dan jasa dalam kategori ini terdiri atas barang
dan jasa baik yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa
yang lain, barang yang dibeli untuk kemudian dijual kembali atau
barang dan jasa yang habis dikonsumsi.
Barang dan jasa yang dibeli pemerintah dan dipakai oleh pega&ai
pemerintah dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan penggunaannya,yaitu belanja barang dan jasa ataupun kompensasi untuk pega&ai
dalam bentuk selain tunai.
!ika pega&ai menggunakan barang dan jasa tersebut agar
pekerjaannya dapat terlaksana maka penggunaan barang dan jasa
tersebut dikelompokkan sebagai belanja barang dan jasa. Sedangkan
bila barang dan jasa digunakan pada &aktu dan tujuan yang diinginkan
oleh pega&ai dan dapat secara langsung memenuhi kebutuhanpega&ai tersebut maka hal ini dikategorikan sebagai kompensasi
untuk pega&ai.
3 P!nggunaan As!t T!ta&
Penggunaan aset tetap adalah penurunan nilai aset tetap yang dimiliki
pemerintah karena keusangan atau kerusakan yang normal sepanjang
periode akuntansi.
4 Bunga
Bunga adalah hutang yang harus dibayarkan oleh pemerintah yang
terjadi karena pemerintah berhutang kepada pihak lain. Bunga menjadi
biaya yang harus ditanggung pemerintah atas penggunaan dana dari
pihak lain tersebut.
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
14/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
5 Su$si#i
Subsidi adalah pembayaran yang dilakukan pemerintah pada
perusahaan berdasarkan level produksi atau kuantitas atau nilai daribarang dan jasa yang diproduksi, dijual, diekspor atau diimpor. Subsidi
digunakan untuk mempengaruhi jumlah produksi, harga jual output,
atau pembayaran gaji di perusahaan bersangkutan.
1ransfer dari pemerintah pada perusahaan milik negara sebagai
kompensasi atas kerugian perusahaan tersebut yang diakibatkan
penjualan produk pada harga di ba&ah total biaya produksi karena
pertimbangan sosial dan ekonomi nasional merupakan salah satubentuk subsidi.
6 Hi$a)
/ibah adalah transfer dana atau modal yang tidak bersifat ke&ajiban
dari pemerintah kepada pihak lain )pemerintah atau organisasi lain-.
7 Tun"angan Sosia%
1unjangan sosial merupakan transfer dalam bentuk tunai atau bentuk
lain untuk melindungi seluruh masyarakat terhadap risiko sosial
tertentu atau kejadian yang dapat mempengaruhi kesejahteraan
rumah tangga.
8 B!%an"a Lain9LainBelanja lain"lain merupakan kategori yang untuk transaksi yang tidak
termasuk dalam kategori yang lain.
B K%asi0kasi Fungsiona%
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
15/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
'lasi7kasi fungsional menyediakan informasi berdasarkan tujuan atau
fungsi yang dijalankan oleh pemerintah, misalnya untuk pendidikan atau
lingkungan hidup.
Berdasarkan fungsinya, belanja diklasi7kasikan menjadi
*. Pelayanan mum
2. Pertahanan
3. 'etertiban mum
4. =konomi
5. ?ingkungan /idup
. Perumahan dan 6asilitas (asyarakat
@. 'esehatan. Pari&isata, Budaya, Agama
+. Pendidikan
*
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
16/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
(embantu pemerintah mencapai tujuan 7skal dan meningkatkan
koordinasi antar bagian dalam lingkungan pemerintah.
(embantu menciptakan e7siensi dan keadilan dalam menyediakan
barang dan jasa publik melalui proses pemrioritasan. (emungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.
(eningkatkan transparansi dan pertanggungja&aban pemerintah kepada
DP8 atau (P8 dan masyarakat.
A P!n,usunan R!n'ana Anggaran
8encana anggaran biasanya disusun oleh eksekutif dimana anggaran
yang disusun ini dimaksudkan untuk dilaksanakan pada periode anggaran
berikutnya sehingga diperlukan jad&al &aktu yang tepat agar anggaran
dapat siap dilaksanakan pada periode tersebut.
1ahap penyusunan rencana anggaran dibagi menjadi dua bagian, yaitu
1 Langka) A2a% ;Pr!%iminar, St!&s E0si!nsi> #an E+!kti*itasang dimaksud dengan daerah tertentu adalah daerah
yang dapat memperoleh alokasi DA' berdasarkan kriteria umum,kriteria khusus, dan kriteria teknis. Penetapan jumlah DA'
dilakukan setiap tahun dalam APB9.
'egiatan khusus yang akan didanai dari DA', diusulkan oleh
(enteri teknis dan baru ditetapkan setelah berkoordinasi dengan
(enteri Dalam 9egeri, (enteri 'euangan, dan (enteri 9egara
Perencanaan Pembangunan 9asional, sesuai dengan 8encana 'erja
Pemerintah. 'etetapan tentang kegiatan khusus tersebutdisampaikan kepada (enteri 'euangan.
Setelah menerima usulan kegiatan khusus, (enteri 'euangan
melakukan penghitungan alokasi DA' yang dilakukan melalui dua
tahapan, yaitu
a. Penentuan daerah tertentu yang menerima DA'. Daerah
tersebut harus memenuhi kriteria umum, kriteria khusus, dankriteria teknis.
b. Penentuan besaran alokasi DA' masing"masing daerah, yang
ditentukan dengan perhitungan indeks berdasarkan kriteria
umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.
>ang dimaksud dengan kriteria umum adalah perumusan
berdasarkan kemampuan keuangan daerah yang dicerminkan dari
penerimaan umum APBD setelah dikurangi belanja pega&ai negerisipil daerah. 'emampuan keuangan daerah dihitung melalui indeks
7skal netto dan daerah yang memenuhi kriteria umum merupakan
daerah dengan indeks 7skal netto tertentu yang ditetapkan setiap
tahun.
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
66/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
'riteria yang kedua adalah kriteria khusus, yaitu dirumuskan
berdasarkan peraturan perundang"undangan yang mengatur
penyelenggaraan otonomi khusus dan karakteristik daerah serta
berdasarkan indeks ke&ilayahan oleh (enteri 'euangan denganmempertimbangkan masukan dari (enteri 9egara Perencanaan
Pembangunan 9asional dan menteri0pimpinan lembaga terkait.
Sedangkan kriteria teknis disusun berdasarkan indikator"indikator
kegiatan khusus yang akan didanai dari DA'. 'riteria teknis
tersebut dirumuskan melalui indeks teknis oleh menteri teknis
terkait.
Selain kriteria di atas, ada beberapa ke&ajiban yang melekat pada
daerah penerima DA', antara lain
a. Daerah penerima DA' &ajib mencantumkan alokasi dan
penggunaan DA'nya di dalam APBD.
b. 'ecuali untuk daerah dengan kemampuan keuangan tertentu,
daerah penerima DA' &ajib menganggarkan Dana Pendamping
dalam APBD sekurang"kurangnya *
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
67/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
3 Dana Otonomi k)usus #an P!n,!im$ang
Sebagai konsekuensi dari reformasi keuangan yang diamanatkan oleh
ndang"ndang *@ tahun 2
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
68/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
Pembiayaan dalam APB9 terdiri dari pembiayaan dalam negeri dan
pembiayaan luar negeri.
1 P!m$ia,aan Da%am N!g!ri
a. Perbankan Dalam 9egerib. 9on Perbankan Dalam 9egeri
Privatisasi
Penjualan Asset Program 8estrukturisasi Perbankan $bligasi
9egara )9etto-
c. Penerbitan $bligasi Pemerintah
d. Pembayaran :icilan Pokok /utang0$bligasi Dalam 9egeri
P!m$ia,aan Luar N!g!ri
a. Pinjaman Proyek
b. Pembayaran :icilan Pokok tang ?uar 9egeri
c. Pinjaman Program dan Penundaan :icilan /utang
Proses penyusunan APB9 menggunakan tujuh indikator perekonomian makro,
yaitu Produk Domestik Bruto)PDB-, pertumbuhan ekonomi tahunan, inasi,
nilai tukar rupiah per SD, suku bunga SB%3 bulan, harga minyak indonesia,
dan produksi minyak %ndonesia.
A Aas P!n,usunan APBN
'emandirian, yaitu meningkatkan sumber penerimaan dalam negeri
Penghematan atau peningkatan efesiensi dan produktivitas Penajaman prioritas pembangunan
(enitikberatkan pada a#as"a#as dan undang"undang negara
B Prinsi& P!n,usunan APBN
I- Pros!s P!n,usunan APBN
http://id.wikipedia.org/wiki/Produk_Domestik_Brutohttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Dolar_Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/SBIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Produk_Domestik_Brutohttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Dolar_Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/SBI8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
69/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
Prinsip"prinsip dalam penyusunan APB9 didasarkan pada aspek
pendapatan dan aspek pengeluaran. Berdasarkan aspek pendapatan
%ntensi7kasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan
penyetoran.
%ntensi7kasi penagihan dan pemungutan piutang negara.
Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dan
penuntutan denda.
Berdasarkan aspek pengeluaran
/emat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan.
1erarah, terkendali, sesuai dengan rencana program atau kegiatan.
Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri
dengan memperhatikan kemampuan atau potensi nasional.
1ahap pertama dalam penyusunan APB9 adalah 8ancangan APB9 diajukan
oleh pemerintah kepada DP8. 8ancangan APB9 tersebut diajukan dalam
bentuk 8ancangan ndang"ndang )8- tentang APB9. Selanjutnya, DP8
akan melakukan pembahasan untuk menetapkan rancangan tersebut sebagai
ndang"ndang tentang APB9 selambat"lambatnya 2 bulan sebelum tahun
anggaran dilaksanakan.
APB9 dilaksanakan setelah ndang"ndang tentang APB9 ditetapkan oleh
DP8. Pelaksanaan APB9 lebih lanjut diatur dengan Peraturan Presiden.
Apabila APB9 akan direvisi, pemerintah harus mengajukan 8ancangan
ndang"ndang )8- Perubahan APB9 kepada DP8.
-I Ta)a& P!%aksanaan APBN
- Ta)a& P!n,usunan APBN
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
70/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
Pertanggungja&aban pelaksanaan APB9 disampaikan oleh Presiden
selambat"lambatnya bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Pertanggungja&aban tersebut disampaikan dalam bentuk 8 tentang
pertanggungja&aban pelaksanaan APB9 yang berupa laporan keuanganyang
telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa 'euangan)BP'-.
BAB -II
STRUKTUR APBD
Berdasarkan 'eputusan (enteri Dalam 9egeri 9o. 2+ 1ahun 2
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
71/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
Perda tentang APBD merupakan dasar untuk melaksanakan pendapatan
dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
6ungsi Perencanaan
APBD menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatanpada tahun yang bersangkutan.
6ungsi Penga&asan
APBD digunakan sebagai standar dalam penilaian penyelenggaraan
pemerintahan daerah.
6ungsi Alokasi dan Distribusi
APBD harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja, mengurangi
pemborosan sumber daya, meningkatkan e7siensi dan efektivitas
perekonomian, serta harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Sama halnya seperti APB9, struktur APBD juga terdiri dari pendapatan,
belanja, dan pembiayaan. Pada tahun 2
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
72/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
kegiatan.Pengelompokan BA, B$P, dan B(
cenderung menimbulkan terjadinya
tumpang tindih penganggaran.
Belanja dikelompokkan dalam belanja
langsung dan belanja tidak langsung
sehingga mendorong terciptanya
e7siensi mulai saat proses
penganggaran.(enggabungkan antara jenis belanja
sebagai input dan kegiatan dijadikan
sebagai jenis belanja.
8estrukturisasi jenis"jenis belanja.
ntuk kepentingan administratif, monitoring, dan evaluasi, struktur APBD
diklasi7kasikan menurut urusan pemerintahan daerah dan organisasi yang
bertanggung ja&ab melaksanakan urusan pemerintahan tersebut sesuaidengan peraturan perundang"undangan.
rusan pemerintahan terdiri atas urusan &ajib dan urusan pilihan.
Berdasarkan Permendagri 9o. *3 tahun 2
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
73/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
ntuk klasi7kasi belanja berdasarkan organisasi, disesuaikan dengan susunan
organisasi pada masing"masing pemerintah daerah. Pembagian struktur
belanja berdasarkan organisasi ini meliputi unsur pemerintahan daerah yang
terdiri dari De&an Per&akilan 8akyat Daerah )DP8D-, 'epala Daerah0Iakil'epala Daerah, dan Satuan 'erja Perangkat Daerah )S'PD-.
Selain klasi7kasi belanja berdasarkan urusan pemerintahan dan organisasi,
belanja daerah juga dapat diklasi7kasikan menurut fungsi yang bertujuan
untuk menyelaraskan dan memadukan pengelolaan keuangan negara.
'lasi7kasi tersebut terdiri dari pelayanan umum, ketertiban dan ketentraman,
ekonomi, lingkungan hidup. perumahan dan fasilitas umum, kesehatan,
pari&isata dan budaya, pendidikan, serta perlindungan social.
Pendapatan daerah adalah semua penerimaan uang melalui rekening kas
umum daerah, yang menambah ekuitas dana, merupakan hak daerah dalam
satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah.
Pendapatan daerah dikelompokkan menjadi pendapatan asli daerah, dana
perimbangan, dan lain"lain pendapatan daerah yang sah.
A P!n#a&atan As%i Da!ra)
*. Pajak Daerah
2. 8etribusi Daerah
3. /asil Pengelolaan 'ekayaan Daerah yang Dipisahkan
4. ?ain"lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
B Dana P!rim$angan
*. Dana Bagi /asil
2. Dana Alokasi mum
I P!n#a&atan Da!ra)
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
74/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
3. Dana Alokasi 'husus
( Lain9%ain P!n#a&atan Da!ra) ,ang Sa)
*. /ibah
2. Dana Darurat3. Dana Bagi /asil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah ?ainnya
4. Dana Penyesuaian dan Dana $1SS
5. Bantuan 'euangan dari Provinsi atau Pemda ?ainnya
Semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi
ekuitas dana, merupakan ke&ajiban daerah dalam satu tahun anggaran dan
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali merupakan de7nisi dari belanja
daerah.
Belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi ke&enangan provinsi dan kabupaten0kota yang
terdiri dari urusan &ajib, urusan pilihan, dan urusan yang penanganannya
dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara
pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan
ketentuan perundang"undangan.
Belanja daerah dikelompokkan menjadi belanja langsung dan belanja tidak
langsung. Belanja langsung adalah belanja yang dianggarkan terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Sedangkan belanja
tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
A B!%an"a Ti#ak Langsung
*. Belanja Pega&ai
2. Belanja Bunga
3. Belanja Subsidi
4. Belanja /ibah
5. Belanja Bantuan Sosial
II B!%an"a Da!ra)
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
75/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
. Belanja Bagi /asil
@. Bantuan 'euangan
. Belanja tak 1erduga
B B!%an"a Langsung
*. Belanja Pega&ai
2. Belanja Barang dan !asa
3. Belanja (odal
Pembiayaan daerah meliputi semua transaksi keuangan untuk menutupde7sit atau untuk memanfaatkan surplus. Pembiayaan daerah dalam APBD
dirinci menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi, kelompok, jenis,
objek dan rincian objek pembiayaan.
A P!n!rimaan P!m$ia,aan
Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan yang perlu dibayar
kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada
tahun"tahun anggaran berikutnya. !ika APBD mengalami de7sit,pemerintah dapat menganggarkan penerimaan pembiayaan
Penerimaan pembiayaan mencakup
*. Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya )Si?PA-
2. Pencairan dana cadangan
3. /asil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
4. Penerimaan pinjaman daerah5. Penerimaan kembali pemberian pinjaman
. Penerimaan piutang daerah
B P!ng!%uaran P!m$ia,aan
III P!m$ia,aan Da!ra)
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
76/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
Pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaran yang akan diterima
kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada
tahun"tahun anggaran berikutnya. Pemerintah dapat menganggarkan
pengeluaran pembiayaan jika APBD mengalami surplus.
Sedangkan pengeluaran pembiayaan mencakup
*. Pembentukan dana cadangan
2. Penerimaan modal )investasi- pemerintah daerah
3. Pembayaran pokok utang
4. Pemberian pinjaman daerah
Figur %II.1
Skema Pembiaaan .aerah
Selisih antara anggaran pendapatan daerah dengan anggaran belanja daerah
mengakibatkan terjadinya surplus atau de7sit APBD. Surplus terjadi ketika
anggaran pendapatan daerah diperkirakan lebih besar dari anggaran belanja
daerah. Dan sebaliknya, jika pendapatan daerah dalam satu tahundiperkirakan lebih kecil dari anggaran belanjanya maka akan terjadi de7sit
APBD.
Surplus APBD dapat dimanfaatkan antara lain untuk pembayaran pokok
utang, penyertaan modal )investasi- daerah, dan pemberian pinjaman
P!n#a&atan
B!%an"a
SURPLUS
DEFISIT
P!m$ia,aan
PengeluaranPembayaran Pokok PinjamanPenyertaan (odalPembentukan Dana
:adangan,dll
PenerimaanSi?PA )tahun sebelumnya-Pencairan Dana :adanganPenerimaan Pinjaman
Daerah, dll
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
77/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
kepada pemerintah pusat0pemerintah daerah lain. Surplus tersebut juga
dapat digunakan untuk pendanaan belanja peningkatan jaminan sosial, yang
di&ujudkan dalam bentuk program dan kegiatan pelayanan dasar masyarakat
yang dianggarkan pada S'PD. Pembentukan dana cadangan juga dapatdilakukan ketika terjadi surplus.
Batas maksimal de7sit APBD untuk setiap tahun anggaran berpedoman pada
penetapan batas maksimal de7sit APBD oleh (enteri 'euangan.
Baik surplus maupun de7sit, pemerintah daerah &ajib melaporkan posisi
surplus0de7sit APBDnya kepada (enteri Dalam 9egeri dan (enteri 'euangan
setiap semester dalam tahun anggaran bersangkutan.
BAB -III
PROSES PEN:USUNAN APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah disusun sesuai dengan kebutuhan
penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah.
Penyusunan APBD berpedoman kepada 8encana 'erja Pemerintahan Daerah
)8'PD- dalam rangka me&ujudkan pelayanan kepada masyarakat untuk
tercapainya tujuan bernegara.
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
78/133
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
79/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
mendasarinya. Program"program tersebut harus diselaraskan dengan
prioritas pembangunan yang ditetapkan pemerintah.
PPAS merupakan dokumen yang berisi seluruh program kerja yang akan
dijalankan oleh setiap urusan pada tahun anggaran dimana program kerja
tersebut diberi prioritas sesuai dengan visi, misi dan strategi Pemerintah
Daerah.
Proses penyusunan PPAS dia&ali dengan pembuatan rancangan a&al PPAS
oleh 1APD. 8ancangan a&al PPAS ini disusun berdasarkan 9ota 'esepakatan'A, dengan tahapan sebagai berikut
(enentukan skala prioritas untuk urusan &ajib dan urusan pilihan
(enentukan urutan program untuk masing"masing urusan
(enentukan plafon anggaran untuk tiap program
1APD harus menentukan skala prioritas urusan yang disesuaikan dengan visi
dan misi Pemerintah Daerah. Dalam menentukan skala prioritas ini, 1APD
dapat menggunakan teknik"teknik revie# and ranking yang ada, baik yangberbasis statistik maupun tidak, seperti penggunaan tabel input output atau
penggunaan metodologi logical frame#ork.
S= 'epala Daerah tentang pedoman penyusunan 8'A S'PD merupakan
dokumen yang sangat penting bagi S'PD sebelum menyusun 8'A. Ada tiga
dokumen dalam lampiran S= 'D/ yang dibutuhkan S'PD dalam penyusunan8'Anya, yaitu dokumen 'ebijakan mum APBD yang memberikan rincian
program dan kegiatan per S'PD, Standar Satuan /arga yang menjadi
referensi dalam penentuan rincian anggaran di 8'A, dan 'ode 8ekening
untuk tahun anggaran bersangkutan.
II P!n,ia&an SE K!&a%a Da!ra) t!ntang P!#oman P!n,usunan
II P!n,usunan Prioritas #an P%a+on Anggaran S!m!ntara
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
80/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
Selain 'A dan PPA, data tentang Analisis Standar Belanja, dokumen Standar
Pelayanan (inimum serta Standar Satuan /arga dibutuhkan dalam
pembuatan rancangan a&al S= 'D/ ini. Data Analisis Standar Belanja adalah
penilaian ke&ajaran atas beban kerja dan biaya yang digunakan untukmelaksanakan suatu kegiatan. Sedangkan Standar Satuan /arga merupakan
harga satuan setiap unit barang0jasa yang berlaku di suatu daerah yang
ditetapkan dengan keputusan 'D/.
8encana 'erja dan Anggaran )8'A- S'PD adalah dokumen perencanaan dan
penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja programdan kegiatan S'PD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan
APBD. 8'A S'PD disusun dengan berpedoman pada S= 'epala Daerah
tentang Pedoman Penyusunan 8'A S'PD.
S'PD menyusun 8'A S'PD dengan menggunakan pendekatan kerangka
pengeluaran jangka menengah daerah, penganggaran terpadu, dan
penganggaran berdasarkan prestasi kerja.
Dokumen 8'A S'PD terdiri dari 8incian Anggaran Pendapatan, 8incian
Anggaran Belanja 1idak ?angsung, 8incian Anggaran Belanja ?angsung,
8ekapitulasi Anggaran Belanja ?angsung, 8incian Penerimaan Pembiayaan
Daerah, dan 8incian Pengeluaran Pembiayaan Daerah.
Dokumen utama dalam penyiapan 8aperda APBD adalah 8'A S'PD sehinggaharus dipastikan bah&a setiap 8'A S'PD telah disusun sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku.
ntuk menjamin hal tersebut, setelah 1APD mengumpulkan 8'A S'PD dari
tiap"tiap S'PD, 1APD harus membahas kesesuaian 8'A S'PD dengan
- P!n,ia&an Ran'angan P!raturan Da!ra) ;Ra&!r#a< APBD
P!n,usunan R!n'ana K!r"a #an Anggaran ;RKA< SKPD
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
81/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
'ebijakan mum APBD, Prioritas dan Plafon Anggaran, prakiraan maju yang
telah disetujui tahun anggaran sebelumnya, dokumen perencanaan lainnya
yang relevan, target atau capaian kinerja, indikator kinerja, kelompok sasaran
kegiatan, standar analisis belanja, standar satuan harga, standar pelayananminimal, serta dokumen sinkronisasi program dan kegiatan antar S'PD.
Proses selanjutnya adalah PP'D mengkompilasi seluruh 8'A yang telah
dievaluasi 1APD menjadi dokumen kompilasi 8'A. Dari dokumen kompilasi
tersebut, PP'D kemudian membuat lampiran"lampiran 8aperda APBD, yang
terdiri dari
8ingkasan APBD
8ingkasan APBD )menurut urusan pemerintahan dan organisasi- 8incian APBD )menurut urusan pemerintahan, organisasi, pendapatan,
belanja, dan pembiayaan-
8ekap belanja )menurut urusan pemerintahan, organisasi, program dan
kegiatan, dan keselarasan urusan dengan fungsi-
'epala Daerah menyampaikan 8aperda tentang APBD yang telah disetujuibersama DP8D dan 8ancangan Peraturan 'epala Daerah tentang Penjabaran
APBD kepada ;ubernur untuk dievaluasi.
Penyampaian tersebut dilakukan paling lambat 3 hari kerja setelah 8aper
'D/ disusun dan disertai dengan
Persetujuan bersama Pemda DP8D terhadap 8aperda APBD
'A dan PPA yang disepakati 'epala Daerah dan pimpinan DP8D
8isalah sidang jalannya pembahasan 8aperda APBD
9ota 'euangan dan pidato 'epala Daerah perihal penyampaian pengantar
nota keuangan pada sidang DP8D
Proses evaluasi 8aperda dilakukan maksimal selama *5 hari kerja sejak
penyerahan dilakukan. !ika kedua rancangan peraturan tersebut dinyatakan
-I E*a%uasi Ran'angan P!raturan Da!ra) ;Ra&!r#a< APBD
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
82/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
tidak lolos evaluasi, maka Pemerintah Daerah bersama DP8D harus
melakukan penyempurnaan.
Sedangkan untuk 8aperda tentang APBD dan 8ancangan Peraturan 'epalaDaerah tentang Penjabaran APBD yang telah lolos dalam proses evaluasi,
kedua rancangan peraturan tersebut segera ditetapkan oleh 'epala Daerah
menjadi Peraturan Daerah dan Peraturan 'epala Daerah. Penetapan tersebut
dilakukan selambat"lambatnya tanggal 3* Desember tahun anggaran
sebelumnya.
BAB I
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
83/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
STUDI KASUS PENGANGGARAN DI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
>ayasan Ana'ecil*
adalah salah satu yayasan yang bergerak di bidangkemanusiaan. >ayasan ini berdiri pada tanggal 25 !uni 2ayasan Ana'ecil akan dipaparkan pad bagian
berikut.
1Ilustrasi yayasan ini diambil dari tugas mahasiswa kelas Akuntansi Sektor Publik Program S1 RegulerSemester Genap Tahun Ajaran 200!200" an # Cindy Aprilia, Dian Puspa, Herliana P, Ignatius Philip$ dan
Johanna Mustikadengan beberapa pengembangan%
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
84/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
Ta)a& 1 P!n!ntuan -isi Organisasi
1ahap pertama yang harus dilakukan dalam penganggaran yang
menggunakan pendekatan PPBS adalah menentukan visi organisasi yang
akan diusung. Kisi dapat diartikan sebagai cita"cita luhur yang ingin diraihsebuah organisasi. Kisi ini umumnya bersifat abstrak dan baru akan dapat
diraih dalam jangka &aktu yang cukup lama. Kisi organisasi sebaiknya
mampu menuntun individu"individu di dalamnya dalam melangkah dan
menjalankan organisasi ke dalam kesamaan tujuan dan cita"cita.
Dalam kasus >ayasan Ana'ecil, yayasan ini didirikan dalam rangka
&eningkatan tara' hidu& dan kese(ahteraan anak (alanan di )ota
#e&ok agar *en(adi anak +angsa ,ang konstrukti' dan +er*arta+atse(alan dengan &otensi ,ang di*iliki untuk *eu(udkan *asa de&an
+angsa ,ang le+ih +erkualitas.
Ta)a& P!n!ntuan Misi Organisasi Targ!t Misi
1ahap kedua setelah visi organisasi ditentukan adalah penentuan misi.
Berbeda dengan visi yang bersifat abstrak, misi bersifat lebih spesi7k dan
terukur. 'etika kita membaca visi, ada kalanya kita harus beberapa kali
mengulang untuk memahami tujuan organisasi dalam jangka panjang yangtersirat di dalamnya, sedangkan misi bersifat lebih lugas dan jelas.
(isi yang baik adalah yang mampu menjabarkan visi organisasi dalam
pernyataan yang lebih spesi7k tanpa kehilangan keterkaitan dengan visi
tersebut. Dalam kasus >ayasan Ana'ecil, individu"individu dalam yayasan ini
yakin bah&a setiap anak memiliki potensi yang seharusnya dapat
dikembangkan jika mereka memiliki peluang. Peluang tersebut dapat
diperoleh baik melalui pendidikan yang bersifat formal maupun nonformal.
$leh karena itu, yayasan ini mencanangkan dua misi yaitu
1 M!ngga%i &ot!nsi anak "a%anan agar m!n"a#i man#iri #an
&ro#ukti+ m!%a%ui &!n#i#ikan +orma%
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
85/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
2 M!m$!rikan gam$aran akan k!&astian masa #!&an #!ngan
$!r$!ka% $!r$agai k!t!ram&i%an k!r"a #an &!ng!m$angan usa)a
man#iri m!%a%ui &!n#i#ikan in+orma%.
1arget misi adalah ukuran dari misi. !ika misi baru menyebutkan secara
naratif, target misi melengkapinya dengan ukuran )umumnya kuantitatif-
mengenai target yang ingin dicapai. (isalnya misi pertama dari yayasan
Ana'ecil untuk menggali potensi anak jalanan agar menjadi mandiri dan
produktif melalui pendidikan formal dilengkapi dengan target misi 75
#ari anak "a%anan Kota D!&ok ,ang $!rumur #i $a2a) = ta)un
m!n#a&atkan &!n#i#ikan s!ko%a) gratis tingkat SD9SMA atau
s!#!ra"at untuk m!ngga%i &ot!nsin,a m!n"a#i &ri$a#i ,ang man#iri#an &ro#ukti+
Dengan adanya target misi ini, misi >ayasan Ana'ecil menjadi semakin jelas
bah&a yang disebut dengan anak jalanan di pernyataan misi dipersempit
dengan ukuran berusia dia ba&ah 2< tahun. Selain itu, jumlah target yang
menjadi ukuran ketercapaian misi nantinya juga ditentukan dengan tegas
yaitu minimal @5L.
Ta)a& 3 P!n!ntuan Out'om!
$utcome dalam pendekatan PPBS, artinya hal"hal yang menjadi prasyarat
sebuah misi dapat tercapai. Setiap misi dapat memiliki satu atau lebih
outcome.
Dalam kasus >ayasan Ana'ecil misalnya, untuk dapat mencapai misi
menggali potensi anak jalanan agar mandiri dan produktif melalui pendidikan
formal, diidenti7kasi bah&a syarat yang harus dipenuhi adalah a#an,atam$a)an s!$ua) s!ko%a) dan tam$a)an = t!naga &!n#i#ik atau
&!nga"ar
>ang perlu diperhatikan dalam penentuan outcome adalah perspektif &aktu
outcome adalah 3"5 tahun. Artinya jika yayasan menentukan bah&a salah
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
86/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
satu syarat berhasilnya misi adalah ada tambahan tenaga pengajar sebanyak
2< orang, maka yang dimaksud adalah dalam 3"5 tahun ke depan, ada
tambahan tenaga pendidik sbanyak total 2< orang dan tidak harus semuanya
direkrut sekaligus.
Ta)a& 4 P!n!ntuan Out&ut
Setiap outcome yang diidenti7kasi pada tahapan sebelumnya akan
menghasilkan output )keluaran0hasil-. 'alau sebuah misi memiliki 2 outcome
maka misi tersebut akan menghasilkan 2 output.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, yayasan Ana'ecil menggunakan
pendekatan PPBS yang sudah mengarah ke 'P!(. /al ini ditunjukkan dalam
penyajian output. Dalam hal perspektif &aktu, jika outcome memiliki
perspektif &aktu antara 3"5 tahun, output memiliki perspektif &aktu satu
tahunan. !adi output biasanya dibagi dalam pembagian output tahun
pertama, kedua, dan seterusnya. /al ini bertujuan untuk menjamin
kesinambungan program dan kegiatan dan memastikan bah&a output yang
dihasilkan berhubungan positif dengan output tahun sebelumnya dan menujutujuan yang sama.
'embali ke contoh kasus >ayasan Ana'ecil, dengan outcome adanya
tambahan sebuah sekolah dan tambahan 2< tenaga pengajar, maka
ditentukan output tahun pertamanya akan berupa s!$ua) s!ko%a) $aru
dan 1= t!naga &!nga"ar $aru Sedangkan di tahun kedua outputnya dapat
berupa tam$a)an +asi%itas &!n#ukung &!nga"aran dan 1= t!naga
&!nga"ar $aru>dan seterusnya.
Ta)a& 5 P!n!ntuan Program/K!giatan
Dengan penjabaran visi,misi dan target misi, outcome, serta output, pada
tahap keempat yayasan menentukan program atau kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk menghasilkan output yang telah ditentukan.
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
87/1331
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
Di >ayasan Ana'ecil, program0kegiatan yang akan dilakukan pada tahun
pertama adalah &!m$angunan $angunan s!ko%a) $arudan &!r!krutan
1= t!naga &!nga"ar $aru. !ika diperhatikan, jika output adalah sesuatuatau Jbenda yang akan dihasilkan, program0kegiatan adalah aktivitas yang
dilakukan agar output tersebut ada.
Ta)a& 6 P!n,usunan Anggaran
Sesuai dengan namanya, PPBS )Planning, Programming, Budgetting System-merupakan sistem penganggaran terpadu. !adi &alaupun bicara
penganggaran, namun angka"angka perhitungan rupiah baru disusun pada
tahap terakhir setelah organisasi selesai mengidenti7kasi visi,misi dan target
misi, outcome, output, serta program0kegiatannya.
Di >ayasan Ana'ecil dengan kegiatan pembangunan gedung sekolah baru,
pengurus yayasan dapat mengidenti7kasi rincian biaya"biaya dan kebutuhan
untuk pembangunan sebuah gedung baru.
8ingkasan dan ilustrasi penyusunan anggaran >ayasan Ana'ecil yang lebih
lengkap dalam bentuk tabel terlampir pada bagian berikut
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
88/133
1
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
Nama Yayasan: Yayasan AnaKecil
Visi: Meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan anak jalanan kota Depok untuk menjadi anak bangsa yang konstruktif da
bermartabat sejalan dengan potensi yang dimiliki untuk mewujudkan masa depan bangsa ang lebi! berkualitas"
Misi Target Misi Outcome Output Program/Kegiatan
1. Menggali potensi
anak jalanan agar
menjadi manusia yangmandiri dan produktif
melalui pendidikan
formal.
75 dari anak jalanan kota Depok
berumur di ba!ah "# tahun
mendapatkan pendidikan sekolahgratis tingkat $D%$MA atau
sederajat untuk menggali
potensinya agar menjadi manusia
yang mandiri dan produktif.
Adanya sebuah
sekolah beserta "#
tenaga pendidik ataupengajar.
Tahun 1.
% sebuah bangunan
sekolah khusus anakjalanan di kota
depok.
% 1# tenaga
pengajar tetap
untuk membina anak
jalanan.
Tahun 2
%&enambahan
fasilitas untuk
mendukung proses
belajar.
%&erekrutan 1#
sukarela!antambahan sebagai
pembina dan
pengajar.
l
Membangun 1 buah sekol
baru untuk anak%anak jal
Mengadakan rekrutmen t
pengajar
Mereno'asi gedung seko
penambahan kelas dan
laboratorium
Mengadakan rekrutmen t
pengajar
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
89/133
1
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
Misi Target Misi Outcome Output Program
". #emberikangambaran akankepastian masa depandengan berbekalberbagai keterampilankerja danpengembangan usa!a
mandiri melalui
pendidikan informal.
Meluluskan "# orang
dari sekolah non formal
yang dapat bersaing di
dunia kerja setiap
tahunnya dimulai sejak
tiga tahun yang akan
datang.
Adanya para pekerja
sosial atau 'olunteer
yang berkualitas
untuk menjadi guru
atau pembina
Adanya tambahan
keterampilan kerja
bagi anak%anak
jalanan
Tahun 1.
" 1#
tenaga pengajar
'olunteer
" &el
atihan)*raining untuk
tenaga pengajar
"
pelatihan ) training
keterampilan kerja
untuk anak%anak
jalanan
" Mengadak
an rekrutmen 1# tenaga
pendidik 'olunteer.
Mengadakan pelatihan atau
training untuk pembina
setiap enam bulan sekali
dengan topik (
&elatihan Kepeminpinan
+leadership,
&elatihan &endampingan-saha
Mengadakan pelatihan atau
training untuk sis!a anak
jalanan setiap empat bulan
sekali dengan topik (
Moti'asi Diri
Ke!irausahaan (
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
90/133
1
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
pembuatan keset
menjahit montir motor
pertukangan elektronik
so'enir produksi sandal
sepatu sablon dll.,
&elatihan &engembangan
-saha
ANGGARAN :A:ASAN ANAKE(ILTAHUN KE91
AKTI-ITAS ANGGARAN
P!m$angunan 1 $ua) G!#ung S!ko%a) 4,4,
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
91/133
1
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
k Pagar @5
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
92/133
1
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
) buah E 8p. 5
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
93/133
1
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
)4< orang T 8p 3.5
8/10/2019 Modul Anggaran Sektor Publik
94/133
1
MODUL ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProgram D3 Akuntansi FEUI
P!%ati)an K!2irausa)aan ;P!m$uatan K!s!t< 8p,@3*,25