MODEL PEREKONOMIAN DUA SEKTOR

Post on 23-Feb-2016

360 views 4 download

description

MODEL PEREKONOMIAN DUA SEKTOR. Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR. Perekonomian dua sektor  interaksi antar pelaku ekonomi dengan asumsi bahwa dalam perekonomian tersebut hanya ada dua pelaku ekonomi , yaitu: sektor rumah tangga dan sektor perusahaan. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of MODEL PEREKONOMIAN DUA SEKTOR

MODEL PEREKONOMIAN DUA SEKTOR

Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB

PEREKONOMIAN DUA SEKTOR

• Perekonomian dua sektor interaksi antar pelaku ekonomi dengan asumsi bahwa dalam perekonomian tersebut hanya ada dua pelaku ekonomi, yaitu: sektor rumah tangga dan sektor perusahaan.

• Perekonomian dua sektor merupakan model perekonomian yang tidak melakukan hubungan ekonomi dengan dunia internasional.

• Perekonomian dua sektor Perekonomian tertutup sederhana

PEREKONOMIAN DUA SEKTOR

PEREKONOMIAN DUA SEKTOR

Keterangan1. Kegiatan perekonomian antara sektor rumah tangga

dan sektor perusahaan terjadi di suatu “tempat” yang disebut pasar.

2. Sektor rumah tangga menawarkan faktor produksi atau input kepada sektor perusahaan melalui pasar faktor

3. Hasil menawarkan input kepada sektor perusahaan, sektor rumah tangga memperoleh pendapatan yang berupa uang.

PEREKONOMIAN DUA SEKTOR

4. Pendapatan bagi sektor rumah tangga akan digunakan untuk membeli output yang dihasilkan oleh sektor perusahaan melalui pasar produk, disebut dengan pengeluaran konsumsi rumah tangga.

5. Hasil menjual output kepada sektor rumah tangga, sektor perusahaan memperoleh pendapatan berupa uang sebesar pengeluaran konsumsi rumah tangga.

PEREKONOMIAN DUA SEKTORHubungan Antara Konsumsi & Pendapatan

• Pada pendapatan yang rendah, rumah tangga akan mengambil tabungan (dissaving)

• Kenaikan pendapatan akan menaikkan pengeluaran konsumsi

• Pada pendapatan yang tinggi, rumah tangga akan menabung (saving)

• Pendapatan sektor rumah tangga sama dengan pengeluaran konsumsi

Y (pendapatan) = C (konsumsi)

PEREKONOMIAN DUA SEKTORHubungan Antara Konsumsi, Pendapatan dan Tabungan

• Masyarakat yang semakin modern kebutuhan semakin beragam ketidakpastian diantisipasi dengan tindakan berjaga-jaga pada masa sekarang ini mengalokasikan sebagian pendapatan yang tidak digunakan untuk konsumsi, yaitu untuk tabungan.

PEREKONOMIAN DUA SEKTORHubungan Antara Konsumsi, Pendapatan dan Tabungan

• Perekonomian dua sektor yang modern pendapatan yang diperoleh sektor rumah tangga yang digunakan sebagian untuk pengeluaran konsumsi dan sebagian untuk pengeluaran tabungan.

• Pendapatan sektor rumah tangga sama dengan pengeluaran konsumsi ditambah tabungan, atau:

Y (pendapatan) = C (konsumsi) + S (tabungan)

PEREKONOMIAN DUA SEKTORHubungan Antara Konsumsi, Pendapatan dan Tabungan

• Pengalokasian sebagian pendapatan untuk pengeluaran tabungan dapat dilakukan dengan cara:1. Menyimpan uang tunai di rumah opportunity

cost of holding money2. Lembaga keuangan

• Dana yang disimpan di lembaga keuangan akan disalurkan kepada pelaku ekonomi (sektor perusahaan) yang membutuhkan dana untuk kegiatan investasi.

PEREKONOMIAN DUA SEKTORHubungan Antara Konsumsi, Pendapatan dan Tabungan

• Lembaga keuangan adalah lembaga yang menghubungkan antarpelaku ekonomi sektor rumah tangga dan perusahaan dalam melakukan interaksi ekonomi.

• Sektor rumah tangga kebutuhan sektor rumah tangga untuk mengalokasikan sebagian pendapatan untuk ditabung di lembaga keuangan

• Sektor perusahaan membutuhkan dana dari lembaga keuangan untuk membiayai kegiatan investasi perusahaan.

PEREKONOMIAN DUA SEKTORKecondongan Mengkonsumsi

• Kecondongan mengkonsumsi marjinal (marginal propensity to consume) adalah perbandingan antara pertambahan konsumsi (∆C) yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposibel (∆Yd).

• Rumus:

dYΔCΔMPC

PEREKONOMIAN DUA SEKTORKecondongan Mengkonsumsi

• Kecondongan mengkonsumsi rata-rata (average propensity to consume) adalah perbandingan antara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan disposibel ketika konsumsi tersebut dilakukan (Yd).

• Rumus:

dYCAPC

PEREKONOMIAN DUA SEKTORKecondongan Mengkonsumsi

Yd C MPC APC CONTOH 1: MPC TETAP

200.000 300.000 300.000/200.000=1,50 400.000 450.000 150.000/200.000=0,75 450.000/400.000=1,13 600.000 600.000 150.000/200.000=0,75 600.000/600.000=1,00 800.000 750.000 150.000/200.000=0,75 750.000/800.000=0,94

CONTOH 2: MPC MAKIN KECIL 200.000 300.000 300.000/200.000=1,50 400.000 460.000 160.000/200.000=0,75 460.000/400.000=1,15 600.000 610.000 150.000/200.000=0,75 610.000/600.000=1,02 800.000 750.000 140.000/200.000=0,70 750.000/800.000=0,94

PEREKONOMIAN DUA SEKTORKecondongan Mengkonsumsi

• Ciri-ciri MPC1. Apabila ∆Yd < ∆C, maka: MPC = > 12. Apabila ∆Yd = ∆C, maka: MPC = 13. Apabila ∆Yd > ∆C, maka: MPC = < 1

• Ciri-ciri APC1. Apabila Yd < C, maka: APC = > 12. Apabila Yd = C, maka: APC = 13. Apabila Yd > C, maka: APC = < 1

PEREKONOMIAN DUA SEKTORKecondongan Menabung

• Kecondongan menabung marjinal (marginal propensity to save) adalah perbandingan antara pertambahan tabungan (∆S) dengan pertambahan pendapatan disposibel (∆Yd).

• Rumus:

dYΔ

SΔMPS

PEREKONOMIAN DUA SEKTORKecondongan Menabung

• Kecondongan menabung rata-rata (average propensity to save) adalah perbandingan antara tingkat tabungan (∆S) dengan tingkat pendapatan disposibel (∆Y).

• Rumus:

dYSAPS

PEREKONOMIAN DUA SEKTORKecondongan Menabung

Yd C S MPS APS CONTOH 1: MPS TETAP

200.000 300.000 -100.000 -100.000/200.000=-0,50 400.000 450.000 -50.000 50.000/200.000=0,25 -50.000/400.000=-0,25 600.000 600.000 0 50.000/200.000=0,25 0/600.000= 0,00 800.000 750.000 50.000 50.000/200.000=0,25 50.000/800.000= 0,07

CONTOH 2: MPS MAKIN BESAR 200.000 300.000 -100.000 -100.000/200.000=-0,50 400.000 460.000 -60.000 40.000/200.000=0,20 -60.000/400.000=-0,15 600.000 610.000 -10.000 50.000/200.000=0,25 -10.000/600.000=-0,02 800.000 750.000 50.000 60.000/200.000=0,30 50.000/800.000= 0,06

PEREKONOMIAN DUA SEKTORKecondongan Menabung

• Ciri-ciri MPS1. Apabila ∆Yd < ∆S, maka: MPS = < 12. Apabila ∆Yd = ∆S, maka: MPS = 13. Apabila ∆Yd > ∆S, maka: MPS = < 1

• Ciri-ciri APS1. Apabila Yd < S, maka: APS = < 12. Apabila Yd = S, maka: APS = 13. Apabila Yd > S, maka: APS = < 1

PEREKONOMIAN DUA SEKTORHubungan MPC-MPS dan APC-APS

• MPC + MPS = 1Bukti:

• APC + APS = 1Bukti: APSAPC 1

YS

YC

YY

SCYddd

dd

MPSMPC 1 YΔSΔ

YΔCΔ

YΔYΔ

SΔCΔYΔddd

dd

PEREKONOMIAN DUA SEKTORHubungan MPC-MPS dan APC-APS

Yd MPC MPS MPC+MPS APC APS APC+APS CONTOH 1: MPC(APC) + MPS(APS) TETAP

200.000 1,50 -0,50 1 400.000 0,75 0,25 1 1,13 -0,13 1 600.000 0,75 0,25 1 1,00 0 1 800.000 0,75 0,25 1 0,94 0,06 1

CONTOH 1: MPC(APC) + MPS(APS) MAKIN BESAR 200.000 1,50 -0,50 1 400.000 0,80 0,20 1 1,15 -0,15 1 600.000 0,75 0,25 1 1,02 -0,02 1 800.000 0,70 0,30 1 0,94 0,06 1

PEREKONOMIAN DUA SEKTORFungsi Konsumsi dan Tabungan

• Konsumsi semua rumah tangga dalam perekonomian konsumsi agregrat

• Tabungan semua rumah tangga dalam perekonomian tabungan agregrat

• Analisis hubungan antara konsumsi agregrat dan tabungan agregrat, akan dijelaskan contoh sbb:

MPC = 0,75 Pada saat Y=0, konsumsi agregrat sebesar Rp.90 T

PEREKONOMIAN DUA SEKTORFungsi Konsumsi dan Tabungan

Y C S 0 90 -90

120 180 -60 240 270 -30 360 360 0 480 450 30 600 540 60 720 630 90

PEREKONOMIAN DUA SEKTORFungsi Konsumsi

• Fungsi konsumsi adalah kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau pendapatan disposibel) perekonomian tersebut.

• Persamaan:C = a + bYatauC = a + bYd

PEREKONOMIAN DUA SEKTORFungsi Konsumsi

• Keterangan:a : konsumsi rumah tangga pada ketika

pendapatan nasional adalah nolb : kecondongan konsumsi marginal (MPC)Y : pendapatan nasionalYd : pendapatan disposibel

PEREKONOMIAN DUA SEKTORFungsi Tabungan

• Fungsi tabungan adalah kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau pendapatan disposibel) perekonomian tersebut.

• Persamaan:S = -a + (1-b)YatauS = -a + (1-b)Yd

PEREKONOMIAN DUA SEKTORFungsi Tabungan

• Keterangan:a : tabungan rumah tangga pada ketika

pendapatan nasional adalah nolb : kecondongan menabung marginal

(MPS)Y : pendapatan nasionalYd : pendapatan disposibel

PEREKONOMIAN DUA SEKTORFungsi Konsumsi dan Tabungan

• Berdasarkan pada table sebelumnya, maka dapat diketahui fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, yaitu: F. Konsumsi: C = 90 + 0,75Y F. Tabungan: S = -90 + 0,25Y

PEREKONOMIAN DUA SEKTORFungsi Konsumsi dan Tabungan

• Faktor penentu:1. Tingkat pendapatan rumah tangga (Keynes)2. Kekayaan yang telah terkumpul3. Suku bunga4. Sikap berhemat5. Keadaan perekonomian6. Distribusi pendapatan7. Tersedia tidaknya dana pension yang mencukupi

PEREKONOMIAN DUA SEKTORFungsi Investasi

• Fungsi investasi adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional.

• Bentuk fungsi:1. Bentuk sejajar dengan sumbu datar

Investasi otonom pembentukan modal tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional

2. Bentuk naik ke atas ke sebelah kananInvestasi mempengaruhi pendapatan nasional

PEREKONOMIAN DUA SEKTORFungsi Investasi Bentuk Sejajar Dengan Sumbu Datar

PEREKONOMIAN DUA SEKTORFungsi Investasi Bentuk Naik Ke Atas Ke Sebelah Kanan

PEREKONOMIAN DUA SEKTORFungsi Investasi – Efisiensi Investasi Marjinal

• Efisiensi investasi marjinal (marginal efficiency of investment) adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat pengembalian modal dan jumlah modal yang akan di investasikan.

• Tingkat pengembalian modal akan menguntungkan jika: nilai sekarang lebih besar dari penanaman modal ataumemiliki NPV positip

PEREKONOMIAN DUA SEKTOREfisiensi Investasi Marjinal

PEREKONOMIAN DUA SEKTORFungsi Investasi

• Faktor-faktor yang menentukan:1. Tingkat keuntungan yang diharapkan2. Suku bunga3. Kondisi ekonomi di masa depan4. Kemajuan teknologi5. Tingkat pendapatan nasional & perubahannya6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan

PEREKONOMIAN DUA SEKTORKeseimbangan Perekonomian Negara

• Rumus: Y = C + I I = SKeterangan:Y = Pendapatan nasiionalC = KonsumsiI = InvestasiS = Tabungan

PEREKONOMIAN DUA SEKTORKeseimbangan Perekonomian Negara

• Terdapat 3 metode penentuan tingkat keseimbangan perekonomian negara: Metode pertama: menggunakan contoh angka

yang membandingkan pendapatan nasional dan pengeluaran agregrat

Metode kedua: menggunakan grafik yang menunjukkan (a) kesamaan pengeluaran agregrat dengan penawaran agregrat, dan (b) kesamaan antara investasi dan tabungan

Metode ketiga: menggunakan pendekatan aljabar

PEREKONOMIAN DUA SEKTORKPN – Metode Pertama

• Contoh: MPC sebesar 0,75 Konsumsi sebesar 90 Investasi sebesar 120

PEREKONOMIAN DUA SEKTORKPN – Metode Pertama

Y C S I AE Keadaan Perekonomian

0 90 -90 120 210

EKSPANSI

120 180 -60 120 300 240 270 -30 120 390 360 360 0 120 480 480 450 30 120 570 600 540 60 120 660 720 630 90 120 750 840 720 120 120 840 SEIMBANG 960 810 150 120 930

KONTRAKSI 1080 900 180 120 1020 1200 990 210 120 1110

PEREKONOMIAN DUA SEKTORKPN – Metode Kedua

• Terdapat dua pendekatan:1. Pendekatan penawaran agregat – Pengeluaran

agregata. Garis Y=AE membentuk sudut 45 derajatb. Fungsi C+I memotong garis Y=AEc. Fungsi C+I di atas garis Y=AE pengeluaran

agregrat > pendapatan nasional produsen menambah jumlah produksi (PN bertambah)

d. Fungsi C+I di bawah garis Y=AE pengeluaran agregrat < pendapatan nasional produsen mengurangi jumlah produksi (PN berkurang)

PEREKONOMIAN DUA SEKTORKPN – Metode Kedua

2. Pendekatan Suntikan-Bocorana. Menunjukkan fungsi tabungan RT dan fungsi

investasi para pengusahab. Fungsi investasi ditunjukkan pada sumbu tegakc. Fungsi tabungan ditunjukkan pada garis miring

dari sudut kiri bawah menuju kanan atasd. Titik perpotongan garis fungsi investasi dan

fungsi tabungan merupakan titik keseimbangan pendapatan nasional

PEREKONOMIAN DUA SEKTORKPN – Metode Ketiga

• Diketahui:C = 90+0,75YI = 120Y = C+IY = (90+0,75Y) + 120Y = 210+0,75YY-0,75Y = 2100,25Y = 210Y = 840

S = I-90+0,25Y = 1200,25Y = 120+900,25Y = 210Y = 840

PEREKONOMIAN DUA SEKTORMultiplier

• Nilai multiplier menggambarkan perbandingan di antara jumlah pertambahan/pengurangan dalam pendapatan nasional dengan jumlah pertambahan/pengurangan dalam pengeluaran agregrat yang telah menimbulkan perubahan dalam pendapatan nasional.

• Rumus:

IMPC-11Y

I

MPS1Y

PEREKONOMIAN DUA SEKTORMultiplier

• Contoh: MPC sebesar 0,75 Y = 90+0,75Y Investasi sebesar 120 Tambahan investasi (∆I) sebesar 20

PEREKONOMIAN DUA SEKTORMultiplier

• Pembahasan:Y = C+IY = (90+0,75Y) + (120+20)Y = (90+0,75Y) + (140)Y-0,75Y = 90 + 1400,25Y = 230Y = 920

• Multiplier:

IMPC-11Y

20

0,75-11Y

80204Y

PEREKONOMIAN DUA SEKTORMultiplier

Tahap proses multiplier

∆Y ∆C ∆S

1 20 15 5 2 15 11,25 3,75 3 11,25 8,4375 2,8125 4 8,4375 6,3281 2,1094 5 6,3281 4,7461 1,5820

…… …… …… …… Jumlah 80 60 20

PEREKONOMIAN DUA SEKTORMultiplier

• Kesimpulan:Pendapatan nasional yang baru adalahY1 = Y + ∆Y Y1 = 840 + 80 = 920

SAMPAI KETEMU PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA