Minimasi Limbah Cair

Post on 17-Jan-2016

244 views 3 download

description

Minimasi Limbah Cair

Transcript of Minimasi Limbah Cair

MINIMISASI LIMBAH CAIR

SUDARWINBALAI LABORATORIUM PROVINSI JAWA TENGAH

DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR BAGI PETUGAS SANITASI

27 JULI 2011

PENDAHULUAN

Limbah cair adl sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair

Limbah cair yang dihasilkan rumah sakit memmpunyai karakteristik tertentu baik fisik, kimia dan biologi.

Limbah rumah sakit bisa mengandung bermacam-macam mikroorganisme, tergantung pada jenis rumah sakit, tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum dibuang dan jenis sarana yang ada (laboratorium, klinik dll).

JENIS LIMBAH RSa. Limbah Klinik Limbah dihasilkan selama pelayanan pasien secara rutin, pembedahan dan di unit-unit resiko tinggi. Mengakibatkan resiko tinggi infeksi kuman terhadap populasi umum dan staff rumah sakit.. contoh limbah jenis tersebut ialah perban atau pembungkus yang kotor, cairan badan, anggota badan yang diamputasi, jarum-jarum dan semprit bekas, kantung urin dan produk darah.

b. Limbah PatologiLimbah ini juga dianggap beresiko tinggi dan sebaiknya diotoklaf sebelum keluar dari unit patologi.

c. Limbah Bukan KlinikLimbah ini meliputi kertas-kertas pembungkus atau kantong dan plastik yang tidak berkontak dengan cairan badan.

d. Limbah DapurLimbah ini mencakup sisa-sisa makanan dan air kotor.

e. Limbah Radioaktif

PENGOLAHAN LIMBAHPengolahan limbah pada dasarnya merupakan upaya

mengurangi volume, konsentrasi atau bahaya limbah, setelah proses produksi atau kegiatan, melalui proses fisika, kimia atau hayati.

Berbagai upaya telah dipergunakan untuk mengungkapkan pilihan teknologi mana yang terbaik untuk pengolahan limbah, khususnya limbah berbahaya antara lain reduksi limbah (waste reduction), minimisasi limbah (waste minimization), pemberantasan limbah (waste abatement), pencegahan pencemaran (waste prevention) dan reduksi pada sumbernya (source reduction)

PENGELOLAAN LIMBAHPengelolaan limbah rumah sakit adalah bagian dari

kegiatan penyehatan lingkungan di rumah sakit yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah rumah sakit.

Ada beberapa konsep dalam mengelola limbah, yaitu mereduksi limbah, meminimalisasi limbah melalui reduksi sumbernya, produksi bersih, dan teknologi bersih.

Upaya pengelolaan limbah rumah sakit telah dilaksanakan dengan menyiapkan perangkat lunaknya yang berupa peraturan-peraturan, pedoman-pedoman dan kebijakan-kebijakan yang mengatur pengelolaan dan peningkatan kesehatan di lingkungan rumah sakit, serta instalasi pengelolaan limbah rumah sakit.

KONSEP PENGELOLAAN LIMBAH

Konsep pengelolaan limbah telah bergeser dari tindakkan penanggulangan limbah yang telah terlanjur keluar dari proses produksi atau dikenal dengan prinsip end –of –pipe-treatmen, menjadi tindakan pencegahan, agar kualitas limbah berkurang, potensi pencemaran berkurang, yang disebut dengan reduksi limbah pada sumbernya.

GARIS BESAR PENGELOLAAN LIMBAH

REDUKSI PD SUMBER

PEMANFAATAN LIMBAHa. Pengunaan kembali

b. Daur ulangc. Perolehan kembali

PENGOLAHAN LIMBAH

PEMBUANGAN SISA LIMBAH

MINIMISA

SI LIMBAH

CARA PENCEGAHAN PENCEMARAN

Mengurangi pemakaian bahan bakuMenggunakan kembali produk sampingan.Memperbaiki manajemen praktis.

PRODUKSI BERSIHDalam rangka pencegahan pencemaran dan

terjadinya degradasi lingkungan, dalam sistem produksi perlu diterapkan Produksi Bersih.

Produksi Bersih adl suatu strategi pengelolaan lingk yang bersifat preventif, dan terpadu, yang diterapkan secara terus menerus pada proses produksi dan daur hidup, dengan tujuan mengurangi terjadinya risiko terhadap manusia dan lingkungan.

MINIMISASI LIMBAH

Adl upaya unt mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas, dan tingkat bahaya limbah yang berasal dari proses produksi, dengan jalan mereduksi pada sumbernya dan atau pemanfaatan limbah.

Pemanfaatan limbah dapat berupa proses daur ulang, penggunaan ulang dan pemungutan.

Program minimisasi limbah adl program mengurangi penyebaran limbah di lingkungan dan meningkatkan efisiensi produksi.

PELAKSANAAN MINIMISASI LIMBAH

Secara langsung :

Dikenakan pada bahan baku: (pengolahan bahan yang baik , penanganan bahan, modifikasi bahan )

Proses dan operasi produksi ( house keeping dan pemeliharaan, optimasi kondisi proses dan operasi, segregasi limbah, perbaikan sistem produksi )

Teknologi (modifikasi alat dan penggunaan teknologi bersih )

SECARA TIDAK LANGSUNG

Upaya tidak langsung berkaitan dengan peraturan, peningkatan kesadaran lingkungan serta peningkatan sumber daya manusia ( penyuluhan, pendidikan, pelatihan ), pemberian insentif, pengembanganpangkalan data informasi, dan komunikasi yang baik

PROGRAM REDUKSI LIMBAH TIM REDUKSI LIMBAH TIM PENGKAJIAN REDUKSI

LIMBAHPERENCANAAN & ORGANISASI

a.Pengembangan kebijakanb. Penentuan prioritas

PENGKAJIANa. Pemilihan tim

b. Laporan pengkajianc. Penentuan priorotas

PELAKSANAANa. Pengembangan pedoman pelaksanan

b. Pembuatan jadwal pelaksanaanc. Pengembangan pendidikan

d. Pengembangan program partisipasi

PEMANTAUAN DAN EVALUASIa. Evaluasi laporan

b. Pemantaun kemanjuan yg telah dicapai

PENGKAJIAN KEADAAN YG BERLAKUa. Pemeriksaan limbah

b. Identifikasi cara reduksic. Pembuatan lap tim reduksi limbah

EVALUASIEvaluasi kinerja

REDUKSI LIMBAH

Reduksi limbah pada sumbernya merupakan upaya yang harus dilaksanakan pertama kali karena upaya ini bersifat preventif yaitu mencegah atau mengurangi terjadinya limbah yang keluar dan proses produksi.

Reduksi limbah pada sumbernya adalah upaya mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas dan tingkat bahaya limbah yang akan keluar ke lingkungan secara preventif langsung pada sumber pencemar, hal ini banyak memberikan keuntungan yakni meningkatkan efisiensi kegiatan serta mengurangi biaya pengolahan limbah dan pelaksanaannya relatif murah

CARA MEREDUKSI LIMBAH RS1. House Keeping yang baik.Usaha ini dilakukan oleh rumah sakit dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan mencegah terjadinya ceceran, tumpahan atau kebocoran bahan serta menangani limbah yang terjadi dengan sebaik mungkin.

2. Segregasi aliran limbah,. Memisahkan berbagai jenis aliran limbah menurut jenis komponen, konsentrasi atau keadaanya, sehingga dapat mempermudah, mengurangi volume, atau mengurangi biaya pengolahan limbah.

3. Pelaksanaan preventive maintenance,. Pemeliharaan/penggantian alat atau bagian alat menurut waktu yang telah dijadwalkan.

4. Pengelolaan bahan (material inventory),.Upaya agar persediaan bahan selalu cukup untuk menjamin kelancaran proses kegiatan, tetapi tidak berlebihan sehingga tidak menimbulkan gangguan lingkungan, sedangkan penyimpanan agar tetap rapi dan terkontrol.

5. Pengaturan kondisi proses dan operasi yang baik: sesuai dengan petunjuk pengoperasian/penggunaan alat dapat meningkatkan efisiensi.

6. Penggunaan teknologi bersih .Pemilikan teknologi proses kegiatan yang kurang potensi untuk mengeluarkan limbah B3 dengan efisiensi yang cukup tinggi.

DAFTAR PUSTAKAHarper (1986), Hospital waste disposal

system,United StatesDjoko S (2001), Pengelolaan limbah rumah sakit.Djajadiningrat, A, 2003, Strategi Produksi Lebih

Bersih dalam Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Seminar Sehari, Produksi Bersih, LIPI, Jakarta

Soemantojo Roekmijanti, W, 1996, Pengolahan Air Limbah, Pusat Penelitian Sumberdaya Manusia dan Lingkunagan, Jakarta