Analisis Padatan Limbah Cair

15
AMELIA AMRI CHOIRINNISA 9646 MUHAMMAD ADITYA R 9649 EVA AFIFAH TSURAYYA 9656

Transcript of Analisis Padatan Limbah Cair

AMELIA AMRI CHOIRINNISA 9646 MUHAMMAD ADITYA R 9649 EVA AFIFAH TSURAYYA 9656

TUJUAN PRAKTIKUM Mahasiswa dapat memahami prinsip penentuan

kandungan padatan dalam limbah cair. Mahasiswa dapat melakukan penentuan suspended

solid, filterable solid, volatile suspended solid, volatile filterable solid, fixed suspended solid, fixed filterable solid, total solid, volatile solid, dan fixed solid pada sampel limbah cair

DASAR TEORITotal solid merupakan salah satu karakteristik fisikawi limbah cair. Total solid adalah materi yang tertinggal setelah penguapan pada suhu 103-105C dan merupakan penjumlahan dari suspended solid (bagian yang tertahan oleh filter) dan filtrable solid (bagian yang lolos oleh filter). Bagian total solid yang merupakan volatile solid dan fixed solid dapat ditentukan dengan mengabukan sampel pada suhu 550 50 oC. Volatile solid adalah bagian yang hilang selama pengabuan, sedangkan fixed solid adalah abunya. Total solid perlu diketahui untuk mengukur seberapa besar kekuatan pencemaran air limbah tersebut. Selain itu, TS juga perlu diketahui untuk menentukan efisiensi unit pengolahan air.

METODE PERCOBAAN AlatPipet volumetrik 10 ml Propipet Sentrifuge Tabung sentrifuge Cawan Krus spatula 1 buah Oven Timbangan analit 1 buah eksikator penjepit cawan waterbath muffle 1 buah Limbah Cair Tempe Aquades 2 buah 1 buah 1 buah 8 buah 8 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah

Bahan

Cara Kerja

20 ml limbah cair

Pemasukan ke dalam tabung

Sentrifugasi 400 rpm , 15 menit

peletPencucian pelet dengan 10 ml aquades Sentrifugasi rpm, 15 menit pelet Penambahan 2 ml aquades dan pemindahan ke cawan krus A ( yang sudah diketahui beratnya)

supernatanPemindahan supernatan ke cawan krus B (yang sudah diketahui beratnya)

x

x Pemanasan cawan krus A dan B diatas pemanas air sampai kental Pengeringan cawan krus A dan B dalam oven suhu 103-105 , jam 20 -24

Penimbangan cawan krus A (pellet) dan B (supernatan) berisi supernatan sebagai P gram dan pellet sebagai Q gram (berat konstan)

Pemanasan krus dalam muffle oven 550-600 sampai jadi abu Penimbangan krus berisi abu filtrable solid sebagai R gram dan berisi abu suspended solid sebagai S gram (sampai berat konstan)

PEMBAHASANKelompo k 13 14 15 Berat Krus (g) A 34,0752 35,6588 32,9850 B 26,5758 31,4803 20,5836 Berat setelah di oven (g) P 34,1022 35,6878 33,0260 Q 27,2116 32,1268 21,2302 Berat setelah di muffle (g) R 34,0770 35,6430 32,9836 S 26,8024 31,7116 20,8288

16

29,8542

31,6875

29,8826

32,3349

29,8321

31,9188

A= berat krus untuk pellet B= berat krus untuk supernatan P= berat krus + pellet setelah dioven Q= berat krus + supernatan setelah dioven R= berat krus + abu SS setelah dimuffle S= berat krus + abu FS setelah dimuffle

HASIL PERHITUNGANBerikut ini hasil perhitungan dari data yang didapat pada praktikum: Kelompok SS FS TS FSS FFS TFS TVS

13 1415

1350 14501985

32140 3232532336 32385

33490 3377534315 33790

90 -790-70 -1105

11330 1156512260 23160

11420 1077512190 10475

22070 2300022125 23315

16 1405 Satuan: mg/L

Baku Mutu Limbah untuk Kawasan Industri (SK MLH Nomor 3 Tahun 1998)

Baku Mutu Limbah untuk Industri Tahu, Tempe, dan Kecap (Sk Gubernur DIY No. 281/KPTS/1998)

Parameter BODCOD TSS pH

Kadar Maksimun (mg/liter) 75100 75 6-9

PEMBAHASAN FS percobaan (32295 mg/l) > FS SNI 062413-1991 tentang baku mutu limbah cair (1000 mg/l) SS percobaan (1547,5 mg/l) > SS SNI 066989-3-2004 tentang baku mutu limbah cair (30 mg/l) TS hasil percobaan (33482,5mg/l ) > TS menurut Sk Gubernur DIY No. 281/KPTS/1998 (75 mg/l)

PEMBAHASAN FS (32.295 mg/l) > SS (1.547,5 mg/l)

Partikel pada limbah kebanyakan berukuran 0,001-1 m (FS); sedangkan partikel 1,2 m (SS) hanya dalam jumlah kecil. Hasil percobaan: Pelet: FSS (-468,75 mg/l) < VSS (2016,75 mg/l) Supernatan: FFS (14578,75 mg/l) < VFS (17716,25

mg/l) TFS (11215 mg/l) < TVS (22627,5 mg/l )

Dari percobaan, didapatkan hasil yang jauh lebih

tinggi dari kedua syarat baku mutu limbah tersebut. Hal ini disebabkan karena limbah cair tempe ini belum mengalami proses pengolahan. Padatan dalam limbah cair tempe dapat sedemikian tinggi karena memiliki kandungan zat-zat organik dalam jumlah besar sehingga jika dibuang ke lingkungan harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi baku mutu, dan tidak mencemari lingkungan.

KESIMPULAN Prinsip penentuan kandungan padatan dalam limbah cair industri tempe adalah penguapan sampel limbah cair industri tempe yang telah disentrifuge menggunakan oven pada suhu 1031050C dan muffle oven pada suhu 5506000C sampai diperoleh berat konstan. Dari hasil percobaan dan perhitungan yang dilakukan, diperoleh rata-rata sebagai berikut : FS = 32295 mg/l

SS = 1547,5mg/l FFS = 14578,75mg/l FSS = -468,75 mg/l TFS = 11215 mg/l VSS = 2016,75 mg/l VFS = 17716,25 mg/l TS = 33842,5 mg/l TVS = 22627,5 mg/l

Korelasi antara suspended solid, filterable solid,

limbah cair Kenapa TS digunakan sebagai standar baku mutu ditentukan apa efeknya?

volatile suspended solid, volatile filterable solid, fixed suspended solid, fixed filterable solid, total solid, volatile solid, dan fixed solid pada sampel