Post on 15-Dec-2015
description
Perencanaan Perencanaan GeserGeser
Perilaku Balok Elastik Tanpa RetakPerilaku Balok Elastik Tanpa Retak
Lihat diagram lintang dan geser dibawah ini.
Perilaku Balok Elastik UncrackedPerilaku Balok Elastik Uncracked
Distribusi tegangan geser pada penampang persegi:
Ib
VQ
Perilaku Balok Elastik UncrackedPerilaku Balok Elastik Uncracked
Persamaan tegangan geser untuk balok persegi:
Cat: Statis momen maximum terjadi pada sumbu netral (NA).
Ib
VQ
avemax
2
max
3
5.1*2
3
84*
2Q
Inertia ofMoment 12
bh
V
bhhbh
bhI
Perilaku Balok Elastik UncrackedPerilaku Balok Elastik Uncracked
Contoh lain distribusi tegangan geser:
Ib
VQ
Perilaku Balok Elastik UncrackedPerilaku Balok Elastik Uncracked
Diskripsi distribusi tegangan geser yang realistik:
Perilaku Balok Elastik UncrackedPerilaku Balok Elastik Uncracked
Kondisi tegangan yang bekerja pada suatu elemen yang diambil dari balok:
Dengan menggunakan lingkaran Mohr’s, nilai tegangan normal maximum dan arah retak dapat diperoleh.
Perilaku Balok
Trajektori Tegangan
Distribusi Tegangan Geser pada Kondisi Retak
Retak Lentur Retak Geser
Retak Miring pada Balok Beton Retak Miring pada Balok Beton BertulangBertulang
Retak Miring pada Balok Beton Retak Miring pada Balok Beton BertulangBertulang
Retak lentur-geser bermula dari retak lentur dan kemudian merambat akibat tegangan geser.
Retak lentur membentuk arah vertikal
Retak Miring pada Balok Beton Retak Miring pada Balok Beton BertulangBertulang
Untuk balok tinggi retak miring yang terbentuk sbb:
Retak geser retak miring (diagonal) yang memotong tulangan longitudinal dan vertikal.
Retak Miring pada Balok Beton Retak Miring pada Balok Beton BertulangBertulang
Retak yang terbentuk adalah sbb:
Retak geser dapat runtuh melalui dua mode:
- Keruntuhan geser-tarik - Keruntuhan geser-tekan
Kuat Geser Balok RC tanpa Kuat Geser Balok RC tanpa Tulangan BadanTulangan Badan
vcz = geser pada zone tekan
va = Gaya dari aggregat interlock
vd = Aksi dowel dari tulangan longitudinal
Cat: vcz meningkat dari (V/bd) ke (V/by) disaat retak terbentuk.
Tahanan Total = vcz + vay + vd (bilamana sengkang tidak digunakan)
Kuat Geser Beton (Tanpa Tulangan Kuat Geser Beton (Tanpa Tulangan Geser)Geser)
(2) Rasio Tulangan Longitudinal, w
dbfV
db
A
wccw
w
sw
:0025.00075.0for
tertahan retak
(1) Kuat tarik mempengaruhi retak miring & Vretak
Kuat Geser Beton (Tanpa Kuat Geser Beton (Tanpa Tulangan Geser)Tulangan Geser)
(3) Rasio a/d (M/(Vd))
2d
a
2
d
aBentang geser tinggi; perlu perhitungan yang lebih detil
Rasio memberi pengaruh yang kecil
(4) Ukuran balok Penambahan tinggi balok menurunkan teg geser pada retak miring
Kuat Geser Beton (Tanpa Tulangan Kuat Geser Beton (Tanpa Tulangan Geser)Geser)
(5) Gaya Aksial - Tarik Aksial Menurunkan beban retak miring - Tekan Aksial Meningkatkan beban retak miring (Menunda retak lentur)
Fungsi dan Kuat Tulangan Fungsi dan Kuat Tulangan BadanBadan
-Tulangan badan disediakan untuk menjamin agar kapasitas lentur penampang dapat dikembangkan. (shg mode keruntuhan lentur yang bersifat daktail lebih dominan daripada keruntuhan geser yg bersifat brittle)
- Berfungsi sebagai penjapit agar retak geser tidak melebar
Fungsi:
Fungsi dan Kuat Tulangan Fungsi dan Kuat Tulangan BadanBadan
Balok Uncracked Geser ditahan beton uncracked. Retak Lentur Geser ditahan oleh vcz, vay, vd
Aksi dowel tulangan longitudinal
Komponen vertical gaya agregat interlock
Geser pada zone tekan
d
ay
cz
V
V
V
Fungsi dan Kuat Tulangan Fungsi dan Kuat Tulangan BadanBadan
Retak lentur Geser ditahan oleh vcz, vay, vd and vs
Vs meningkat hingga tulangan sengkang leleh akibat semakin melebarnya retak yang terbentuk.
Perencanaan Terhadap GeserPerencanaan Terhadap Geser
Kuat Geser (SNI Pasal 13.1)
n u
capacity demand
V V
u
n
factored shear force at section
Nominal Shear Strength
0.75 shear strength reduction factor
V
V
Perencanaan Terhadap GeserPerencanaan Terhadap Geser
Kuat Geser (SNI Pasal 13.1)
n c sV V V
Vs = Tahanan geser nominal dari tulangan sengkangVc = Tahanan geser nominal dari beton
Konsep Dasar untuk Perencanaan Geser
fy
sbA
fy
sbfA
s
dfAV
dbfV
VVV
VV
wv
w
'c
minv
yvs
w'
cc
scn
un
31
1200
75
61
Kuat Geser yang Disumbangkan BetonKuat Geser yang Disumbangkan Beton
Lentur sajaLentur saja
Formula Sederhana
Formula Rinci
Cat:
Pers. (48)
Pers. (46)
1
u
u
M
dV
dbfV w'
cc 6
1
7120
db
M
dVfV w
u
u'cc w
dbf, w'
c30
Kuat Geser yang Disumbangkan BetonKuat Geser yang Disumbangkan Beton
Lentur dan Tekan AksialLentur dan Tekan Aksial
Nu positif untuk
tekan dan Nu/Ag
dalam MPa
Formula Sederhana
Pers. 47dbfA
NV w
'c
g
uc
141
6
1
Kuat Geser yang Disumbangkan BetonKuat Geser yang Disumbangkan Beton
Lentur dan Tarik AksialLentur dan Tarik Aksial
Nu negatif untuk
tarik Nu/Ag
dalam MPa
Pers. (51)0
6
301
c
w
'c
g
uc
V
dbf
A
N,V
Tulangan Geser TipikalTulangan Geser Tipikal
Sengkang (stirrup) – tegak lurus thd sumbu elemen
SNI Pers. 58
s
dfAV
cossinyvs
s
dfAV yv
so90
Tulangan Geser TipikalTulangan Geser Tipikal
Tulangan yang ditekuk lihat persyaratan 13.5.6
s
dfAV
cossinyvs
s
dfAV yv
so 41.1
45
Persyaratan Penjangkaran Tulangan Persyaratan Penjangkaran Tulangan SengkangSengkang
Vs diturunkan dengan asumsi tulangan sengkang leleh.
sengkang harus dijangkar dengan baik.
Tegangan leleh rencana dari tulangan sengkang 400 MPa.
Persyaratan Penjangkaran Tulangan Persyaratan Penjangkaran Tulangan SengkangSengkang
Setiap tekukan harus mengkait tulangan longitudinal
≤ D16 dapat menggunakan kait standar 90o,135o, 180o
D19, D22, D25 ( fy = 300 MPa) (idem)
D19, D22, D25 ( fy > 300 MPa) kait standar plus panjang penanaman minimum
Lihat juga 9.10
Lihat SNI Pasal 14.13 untuk penyaluran tulangan badan. Persyaratan:
Kuat Geser yang Disumbangkan Tulangan Geser:
Tulangan geser dibutuhkan bilamana (13.5.5):
cu VV 2
1
w
f
b 1/2
t2.5
250mm
dariterbesar hdengan Balok c
10.11)(lihat Joist Kontruksi b
Tapak Pondasi &Pelat aKecuali
Prosedur Perencanaan GeserProsedur Perencanaan Geser
(1) Hitung Vu
(2) Hitung Vc Pers. 46 atau 48 (tanpa gaya aksial)
(3) Check
cu VV 2
1
If ya, tambah tul sengkang (lihat zonasi)
If tidak, selesai
Zonasi Penulangan Geser
Vc2
3f' c b dw
db cf'
3
1Vc w
d)b
1200
f75 or
3
1Vc w
'c(
Zona V
Zona IV
Zona I
(0.5 Vc)
Zona II
Zona III
Luas penampang terlalu kecil
Jarak tulangan sengkang
lebih rapat
Jarak tulangan sengkang
Tulangan sengkang minimum
Tidak perlu tulangan sengkang
Vc
Vu
)dcos+(sinfy Avatau S
VcVu
dfy AvS
Vc
Vu
)dcos+(sinfy Avatau S
VcVu
dfy AvS
S3Av fy
bw
S 0,25 dS 300 mm
S 0,5 dS 600 mm
S 0,5 dS 600 mm
Vn
Prosedur Perencanaan GeserProsedur Perencanaan Geser
Hitung kebutuhan spasi stirrup. Gunakan D10, D13 atau D16
s
ysv
V
dfAs
(4)
Pers. 58
(5) Check tulangan sengkang minimum (pers. 56)
(6) Check spasi maksimum (Tabel zonasi (psl. 13.5.4))
Lokasi Geser Maksimum pada Lokasi Geser Maksimum pada Perencanaan BalokPerencanaan Balok
Elemen Non-prestressed:Penampang berjarak kurang daripada d dari muka tumpuan boleh direncanakan untuk geser, Vu, seperti yang dihitung pada jarak d.
Kipas tekan (menyalurkan beban langsung ketumpuan)
Lokasi Geser Maksimum pada Lokasi Geser Maksimum pada Perencanaan BalokPerencanaan Balok
Reaksi tumpuan menimbulkan tekan pada daerah ujung balok, dan
Beban bekerja pada atau dekat permukaan atas komponen struktur, dan
Tidak ada beban terpusat dalam jarak d dari muka tumpuan .
1.
2.
Kondisi yang harus dipenuhi:
3.
Lokasi Geser Maksimum pada Perencanaan Lokasi Geser Maksimum pada Perencanaan BalokBalok
Tekan dari tumpuan pada dasar balok cendrung menutup retak pada tumpuan
ContohContoh: Desain Geser: Desain Geser
Tidak ada kombinasi untuk beban mati
Vdl =0 @ center
ContohContoh: Desain Geser: Desain Geser
Kombinasi beban hidup
LL
u max
1.6
8
w LV
ContohContoh: Desain Geser: Desain Geser
Envelope geser harus dibentuk menggunakan nilai-nilai maksimum dilokasi ujung dan tengah.
Design of Stirrups to Resist ShearDesign of Stirrups to Resist Shear
fc = 28 MPa fy = 400 MPa
wsdl =2 t/m wll= 3 t/m fys = 400
MPa Dari desain lentur:
Gunakan D10 atau D13 untuk sengkang