METODE NON MATRIK - HMTS UNSOED · PPT file · Web view2011-12-24 · METODE DALAM STUDI AMDAL...

Post on 02-Mar-2019

234 views 0 download

Transcript of METODE NON MATRIK - HMTS UNSOED · PPT file · Web view2011-12-24 · METODE DALAM STUDI AMDAL...

METODE DALAM STUDI AMDAL1. Metode Identifikasi Dampak2. Metode Prakiraan Dampak3. Metode Evaluasi DampakPemilihan metode studi AMDAL bukan diukur dari kecanggihan metode yang dipilih, tetapi lebih didasarkan kepada jenis proyek/kegiatan yang akan ditelaah. Sering kali suatu metode cocok untuk mengkaji jenis proyek tertentu, namun belum tentu sesuai untuk jenis proyek yang lain.

METODE EVALUASI DAMPAK1. METODE MATRIK

Contoh : Metode adhoc (single checklist, Metode double checklist, Metode Leopold, dll)

2. METODE NON MATRIKContoh : metode bagan alir (flow chart), net work analysis, overlay, CBA, ERA (Environmental rapid Assesment), Analisis deskriptif, dll

3. METODE DAMPAK KUMULATIF

METODE NON MATRIKKelebihan : 1. Hasil analisis tidak kalah akurat dengan

metode matrik2. Lebih mudah digunakan3. Lebih mudah dirunut/diikuti4. Jaringan sebab akibat dapat

digambarkan seluas mungkin sehingga dapat menggambarkan dampak dengan lebih terinci

Namun demikian banyak para penilai AMDAL banyak yang meragukan metode non matrik jika digunakan dalam memprediksi dan mengevaluasi dampak dengan alasan :1. Hasil analisisnya bersifat kualitatif (kurang

menggunakan pendekatan kuantitatif),2. Sulit mengikuti alur analisisnya sehingga

perumusan issue pokok tidak fokus,3. Para penilai lebih menyukai metode yang

lazim digunakan dan telah mereka kenal

Kelemahan :1. Dampak yang timbul hanya digambarkan

secara kualitatif sehingga bobot (magnitude) dampak dan pentingnya dampak, tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif.

2. Sulit dalam menentukan besarnya dampak yang mungkin timbul, serta penentuan prioritas penanganan dampak apabila proyek jadi dilaksanakan.

Meski demikian, metode ini sering dipakai dalampenyusunan AMDAL namun tidak berdiri sendiri, melainkan dikombinasikan dengan metode lain

1. Metode Bagan AlirMetode Bagan Alir, adalah merupakan metode yang mengupayakan model hubungan sebab akibat melalui identifikasi keterkaitan antara kegiatan proyek yang berpotensi menimbulkan dampak, dengan komponen lingkungan yang akan terkena dampak. Dipelopori oleh Sorenson pada tahun 1971 yang menyajikan dampak kegiatan proyek terhadap lingkungan dalam bentuk jaringan kerja (net working), yang sering disebut juga sebagai skema aliran (flow chart) atau aliran dampak (impact flow).

• Metode Bagan Alir sebenarnya memudahkan untuk memahami interaksi yang akan terjadi antara kegiatan proyek dengan komponen lingkungan yang terkena dampak.

• Dengan bagan alir memungkinkan seseorang mengikuti logika berfikir yang runtut (kronologis), dari sejak terjadinya dampak primer (orde 1) hingga beberapa orde selanjutnya.

• Dapat pula diprediksi dampak negatif yang mungkin timbul sejak tahap pra konstruksi, tahap konstruksi, tahap operasi, bahkan sampai tahap pasca operasi, walaupun pada tahap awal proyek dampak tersebut tidak terlihat atau masih berdampak positif.

PEMBANGUNAN TPA(Tahap Konstruksi)

Pemagaran Proyek

Okupasi Lahan

Mobilisasi Alat

Mobilisasi Tenaga Kerja

Merubah Topografi

Pemindahan Tanah

Kebisingan PencemaranUdara

Arus Penduduk

Ceceran Tanah& Kerusakan Jalan

KenyamananBerkurang

Pendapatan Penduduk Meningkat

Fauna & FloraAkuatik

Terganggu

BebanPendudukMeningkat

Dst Dst Dst Dst

Pencemaran Air Permukaan

BAGAN ALIR PEMBANGUNAN TPA SISTEM OPEN DUMPING

2. Metode Overlay• Sering disebut metode tumpang tindih• Yaitu metode evaluasi dampak melalui

penelaahan peta tematik suatu wilayah, dimana rencana proyek akan berlokasi

• Penelaahan dilakukan dengan meng-“overlay”-kan berbagai peta tematik yang berkaitan dengan berbagai aspek yang akan dikaji dalam studi AMDAL

Langkah-langkah yang harus dikumpulkan :1. Mengumpulkan peta tematik yang relevan di

rencana proyek2. Mencetak dalam transparency sheet agar

mudah di-overlay-kan 3. Menginterprestasikan peta baik tentang

kesuburan tanah, vegetasi, curah hujan dan zona iklim dan lain-lain sehingga diperoleh informasi yang cukup dalam mengenai rona awal lingkungan yang selanjutnya dapat dilakukan pendugaan dampak yang akan terjadi jika proyek dilaksanakan.

Kelemahan :1. Perlu peta tamatik yang banyak

padahal di Indonesia peta jenis tersebut sulit diperoleh

2. Perlu keahlian khusus dalam menginterprestasikan peta hasil overlay

3. Evaluasi dampak sulit dikuantifikasi4. Perlu biaya yang mahal

3. Metode Cost Benefit Analysis (CBA)

• Metode CBA umumnya digunakan untuk mengevaluasi dampak melalui pendekatan secara makro, yaitu bagaimana mengkaji pengaruh dampak yang diakibatkan oleh suatu proyek secara lebih luas.

• Oleh karenanya metode ini lebih cocok diterapkan untuk proyek-proyek yang berskala regional

• Metode CBA mendasarkan pada perhitungan biaya pembangunan proyek dan keluarannya secara makro. Analisis terhadap keluaran (output) ini tidak hanya terbatas pada keuntungan (profit) yang tangible saja, tetapi juga terhadap manfaat (benefit) yang tidak dapat diukur dengan uang atau intangible (misalnya manfaat berupa peningkatan SDM)

• Analisis metode ini pada dasarnya mengikuti prinsip studi kelayakan pada umumnya, yaitu menghitung B/C Ratio dengan nilai perbandingan berkisar antara 0 sampai dengan > 1. Suatu rencana proyek dianggap layak untuk dibangun apabila B/C Rationya 1 atau >1.

Selain menggunakan metode seperti tersebut di atas, kadang-kadang digunakan pula pendekatan nonformal, baik untuk memprediksi dampak atau mengevaluasi dampak. Hal ini dilakukan, apabila permasalahan tidak bisa dipecahkan dengan pendekatan formal. Melalui pendekatan nonformal prakiraan dan evaluasi dampak proyek terhadap lingkungan dilakukan berdasarkan penilaian para pakar, atau pengalaman-pengalaman empiris berdasarkan kejadian historis dan fakta-fakta ilmiah (Analogi).

1. Penilaian Para pakarDengan cara ini prakiraan dan evaluasi dampak lingkungan dilakukan berdasarkan atas penilaian para pakar yang memiliki keahlian dan pengalaman panjang di bidangnya, dan memiliki reputasi tingkat regional, nasional maupun internasional.

2. Prakiraan Berdasar Analogi• Masalah-masalah lingkungan yang timbul

sebagai akibat adanya kegiatan/ proyek sejenis di daerah lain, dikaji cermat guna dijadikan basis atau bahan pertimbangan untuk memprakirakan dampak yang akan timbul di wilayah studi.

• Perlu ketelitian dan kecermatan dalam memilih kegiatan/proyek sejenis yang akan digunakan sebagai analogi, mengingat adanya perbedaan dalam dimensi ruang dan waktu.

ALUR PIKIR PROSES ANDALKOMPONEN LH1. Fisik Kimia2. Biologi3. Sosekbud4. Kesmas

KOMPONEN KEGIATAN USAHA1. Prakonstruksi2. Konstruksi3. Operasi4. Pasca Operasi

METODE IDENTIFIKASI DAMPAK1. Matrik2. Non Matrik3. Formal4. Non Formal

DAMPAK POTENSAL1.2.3.4.5.6.7.8. dst

METODE EVALUASI DAMPAK1. Matrik2. Non Matrik

DAMPAK LH HIPOTESIS1.Fisik Kimia a. b. c.2.Biologi a. b. c.3.Sosekbud a. b. c.4.Kesmas a. b. c.

ISU POKOKF

OCUSING

TERIMA KASIH