Menjadi pribadi yang berpengaruh

Post on 05-Dec-2014

2.573 views 7 download

description

Menjadi Pribadi Yang berpengaruhDi sampaikan di Sekolah GAMAIS ITB 2008

Transcript of Menjadi pribadi yang berpengaruh

MENJADI PRIBADI YANG BERPENGARUH

SEKOLAH GAMAIS ITB-2008

Perkenalan

Ridwansyah Yusuf Achmad

Teknik Planologi Institut Teknologi Bandung

Kepala GAMAIS ITB 2007-2008

Calon Presiden KM ITB 2009-2010

ridwansyahyusuf@gmail.com

http://ridwansyahyusufachmad.wordpress.com

0812 8420 120Hobi : wisata kuliner, jalan-jalan, foto-foto

Buku : berpikir dan berjiwa besar

Karena mereka mempunyai keunggulan yang khas…

Tahukah kamu mengapa mereka berpengaruh ?

Mahmoud Ahamadinejad

Barrack Obama

Newton

Sir Alex Ferguson

Alexander Agung

Mahatma Gandhi

Bill gates

Hasan Al Banna

Mental korban : sebagai lawan dari mental pemenang yang tentu saja mencerminkan keunggulan kepribadian

Victim Mental

Mental Selalu Menyalahkan

Jika banyak orang gagal (tidak menjadi pribadi unggul) karena penyakit yang mematikan otak. Penyakit ini adalah selalu mencari “kambing hitam” dalam setiap permasalahan yang mendera kehidupan kita. Agaknya kita harus mengakui kalau sebagian besar dari kita tak bisa lepas dari mental seperti ini. Banyak pejabat yang selalu ramai melempar opini ke publik untuk meyakinkan kita akan berbagai alasan yang intinya hanyalah “kambing hitam” dari ketidakmampuan pejabat tersebut mengatasi masalah.

David J. Schwartz “The Magic of Thinking Big”

Mental Selalu Minta Dimengerti dan Dimaklumi

Apabila sudah tidak ada “kambing hitam” yang dapat dipersalahkan lagi, ada mental negatif selanjutnya yaitu selalu minta dimengerti dan dimaklumi. Kebiasaan ini tentu saja akan menumbuhkan benih-benih mudah pasrah, hingga ke mudah putus asa yang akan menjadi mental block bagi keberhasilan seseorang.

Mental Selalu Menyangkal

Mental yang satu ini adalah mental yang menjengkelkan. Saya bisa memastikan kalau pribadi yang memiliki mental seperti ini tidak akan bisa menjadi pemimpin sejati di komunitasnya, kalaupun menjadi karyawan tentu saja akan menjadi karyawan yang akan menggerogoti produktivitas perusahaan. Mental menyangkal inilah yang terkadang membuat kita tidak mengetahui potensi diri kita secara optimal. Tak jarang, sangkalan menjadi bumerang bagi individu yang gemar mempraktikkannya.

Steven Covey

Empat peran manusia unggul

Peran menjadi panutan (modelling)

Keteladanan atau uswah- hasanah (modelling). Peran ini sangat meniscayakan arti pentingnya setiap orang untuk terlebih dahulu bisa menemukan dulu suara atau panggilan jiwanya, dan kemudian memilih sikap untuk berinisiatif.

Covey menyebut peran pertama dan utama ini sebagai "kemudi kecil" (trim-tab) yang mampu menggerakan kemudi besar. Peran ini menjadi sangat penting dalam rangka membangun kepercayaan rakyat yang dipimpinnya.

Peran untuk menjadi perintis jalan (pathfinding)

Dengan cara mengarahkan hidup dengan visi. Perwujudan peran ini mesti dimulai dengan diri sendiri, dan baru kemudian mengilhami orang lain untuk melakukan hal yang sama. Itu sebabnya, peran perintisan ini akan mampu menciptakan visi dan nilai-nilai bersama sebagai arah yang akan menunjukaan jalan ke mana para pemimpin dan pengikutnya bergerak,

Peran penyelaras (aligning)

Intinya, bagaimana dengan nilai disiplin yang tinggi seseorang atau pemimpin bisa membangun sekaligus memelihara sebuah sistem, proses atau mekanisme agar tetap mengarah kepada tujuan organisasi yang telah ditentukan.

Peran pemberdayaan (empowering)

Intinya, bagaimana membantu orang lain agar bisa menggali dan mengembangkan potensi dirinya.

Kepemimpinan adalah seni untuk memberdayakan.

7 habits of great people

Pribadi Unggul

Ciri Pribadi Unggul

melampaui batas dengan cara menunjukkan potensi kehebatan yang

dimilikinya – greatness ( the eight habits )

Temuilah suaramu, lalu ilhamilah orang lain untuk menemukan suaranya.

Itulah suara jiwa.