Post on 03-Jul-2020
Laporan Tahunan 2011
Mengukir Prestasi,Mencapai Pertumbuhan
Panin Bank SyariahGedung Panin Life Center Lantai 3Jl. Letjend S. Parman Kav. 91Jakarta Barat 11420Telp. (021) 5695 6100Fax. (021) 5695 6105
Lapo
ran Tah
un
an 2011
Menguk
ir Prestasi,
Men
capai Pertu
mb
uh
an
1 Mengukir Prestasi, Mencapai Pertumbuhan
2 Sekilas Panin Bank Syariah
3 Peristiwa Penting 2011
• Penambahan Modal Disetor
• Pembukaan Jaringan Kantor
4 Visi dan Misi
4 Nilai-Nilai Perusahaan
6 Sambutan Dewan Komisaris
10 Sambutan Direksi
15 Opini Dewan Pengawas Syariah
17 Ikhtisar Keuangan
18 Analisis dan Pembahasan Manajemen
24 Tinjauan Operasi
• Pembiayaan
• Pendanaan
• Tresuri
• Manajemen Risiko
• Teknologi Informasi
• Pengawasan Internal
• Sumber Daya Insani
Daftar isi
36 Tata Kelola Perusahan (GCG)
45 Data Perusahaan
• Struktur Organisasi
• Manajemen dan Senior Officer
• Produk dan Jasa
• Jaringan Kantor
• Profil Dewan Komisaris
• Profil Dewan Pengawas Syariah
• Profil Direksi
55 Tanggung Jawab Pelaporan
56 Laporan Keuangan Audit
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 1
Tahun 2011 merupakan tahun percepatan pertumbuhan bagi Panin Bank Syariah. Dengan kerja keras dan dedikasi seluruh karyawan serta dukungan dari nasabah, kami berhasil meraih prestasi dan kami jadikan pijakan untuk mengembangkan bisnis di masa depan.
Mengukir Prestasi,Mencapai Pertumbuhan
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 20112
Sekilas Panin Bank Syariah
Beroperasi sebagai bank syariah ke-6 di Indonesia, dalam 2 tahun pertama Panin Bank Syariah telah mampu meningkatkan pertumbuhan aset dan membukukan laba.
Berawal dari sebuah Bank di kota Malang bernama Bank Bersaudara Jaya, pada tahun
1997, Bank merelokasi kantor pusatnya ke kota Surabaya dan merubah nama menjadi
PT Bank Harfa. Pada tahun 2007, PT Bank Panin Tbk. mengakuisisi Bank Harfa dan dikonversi
menjadi Panin Bank Syariah. Pada tanggal 2 Desember 2009, Bank Harfa secara resmi
diubah namanya menjadi PT Bank Panin Syariah dengan kegiatan usaha dan beroperasi
berdasarkan prinsip syariah. Perubahan kegiatan usaha Bank didasarkan pada surat ijin dari
Dewan Gubernur Bank Indonesia No. 11/52/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009.
Total aset Panin Bank Syariah per Desember 2011 mencapai Rp 1,02 triliun dan modal
disetor sebesar Rp 449,52 miliar. Panin Bank Syariah kini memiliki 7 kantor cabang di Jakarta,
Surabaya, Malang dan Sidoarjo, serta terhubung dengan jaringan ATM Panin Bank. Nasabah
Giro dan Tabungan Panin Bank Syariah kini dapat melakukan transaksi di lebih dari 700
jaringan ATM milik Panin Bank yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 3
Peristiwa Penting 2011
Penambahan Modal Disetor oleh Pemegang Saham
Pada bulan April 2011 pemegang saham melakukan penambahan modal disetor dari
Rp 149,52 miliar menjadi Rp 178,00 miliar, sekaligus meningkatkan modal dasar perseroan
dari Rp 178,00 miliar menjadi Rp 712,00 miliar. Selanjutnya pada RUPS-LB tanggal 27 Juni
2011 pemegang saham menaikkan kembali modal disetor dari Rp 178,00 miliar menjadi
Rp 449,52 miliar.
Penambahan modal tersebut berdampak pada meningkatnya ekspansi bisnis perseroan
melalui penyaluran pembiayaan serta meningkatnya CAR menjadi 61,98% sebagai modal
untuk ekspansi bisnis di tahun-tahun selanjutnya.
Pembukaan Jaringan Kantor Baru
Dalam rangka meningkatkan layanan kepada para nasabah, Panin Bank Syariah telah
menambah jaringan kantor di Jakarta Selatan, yaitu KCP Kemang, Jl. Kemang Raya
No. 112 A dan di Jakarta Barat, yaitu KCP Sangaji, Jl. AM Sangaji Raya No. 15-17A.
Dengan adanya jaringan kantor baru tersebut, diharapkan dapat semakin memudahkan
nasabah dalam melakukan transaksi perbankan.
Pembukaan KCP SangajiPembukaan KCP Kemang
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 20114
Visi “ Menjadi Bank retail yang amanah, bertanggung jawab dan membawa berkah bagi masyarakat ”.
Nilai-nilai PerusahaanNilai-nilai perusahaan merupakan integrasi dari sejumlah nilai-nilai positif di perusahaan yang
mencerminkan semangat perusahaan dalam menghadapi persaingan di industri perbankan
yang semakin ketat dan dinamis. Seluruh nilai-nilai dan keyakinan (beliefs) bergabung
menjadi kombinasi budaya yang ditegakkan oleh jajaran manajemen serta seluruh karyawan
dan dijadikan acuan dalam berperilaku dalam menjalankan bisnis perusahaan.
Nilai-nilai yang telah melekat dalam setiap perilaku insan perusahaan, akan mampu
memberikan kontribusi dalam menciptakan daya tahan perusahaan terhadap segala
tantangan baik internal maupun eksternal dengan respon yang tepat dan akurat, sehingga
menjadikan perusahaan semakin maju dan berkembang. Implementasi perilaku yang
mencerminkan budaya perusahaan hanya dapat diwujudkan melalui pemahaman yang
sama atas semangat dari nilai-nilai tersebut oleh segenap komponen atau insan dalam
perusahaan.
Adapun nilai-nilai perusahaan Panin Bank Syariah adalah sebagai berikut:
IntegritySetiap insan Panin Bank Syariah dalam setiap tindakannya harus mampu membawa prinsip
moral dan etika yang kuat, mencerminkan konsistensi antara prinsip-prinsip luhur dan
perilakunya baik dalam berkata maupun bertindak sesuai dengan kondisi sebenarnya,
menjaga citra baik perusahaan, mengutamakan kepentingan perusahaan dengan selalu
menghindari hal-hal yang dapat mengakibatkan benturan kepentingan serta sanggup
dan selalu bersedia secara ikhlas dan terbuka menerima masukan, kritik, saran maupun
perbedaan pendapat.
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 5
Misi Mewujudkan layanan keuangan syariah secara profesional, amanah dan bertanggung jawab.
Memberikan produk dan layanan dengan standar terbaik sesuai kebutuhan nasabah.
Menjalin hubungan muamalah yang saling menguntungkan dan professional dengan seluruh stakeholder.
Menumbuhkan dan menjaga pertumbuhan usaha perbankan syariah yang sehat.
CollaborationMengutamakan kerjasama tim dari seluruh komponen perusahaan, bersinergi untuk
mendapatkan hasil yang terbaik, fokus serta terintegrasi dalam bertindak. Melalui teamwork
perusahaan mampu menciptakan sebuah dreamteam dari berbagai macam talenta individu
yang sanggup memberikan solusi atas masalah yang muncul dengan berbagai macam
inovasi dan pendekatan. Perusahaan memandang teamwork sebagai aset yang tak ternilai
harganya dan akan terus di-improve agar semakin solid dan mampu menjelma menjadi
sumber daya yang handal.
Accountability Dalam mengemban amanah perusahaan setiap insan Panin Bank Syariah memiliki fungsi
yang jelas, sehingga setiap tindakan dapat dipertanggungjawabkan akibatnya dan dapat
diukur kinerjanya melalui pembuktian yang jujur dan obyektif.
Respect Semangat kebersamaan adalah hal mutlak yang harus ada dalam setiap langkah kami dalam
mencapai tujuan. Layaknya dalam sebuah keluarga, communications building diterapkan
dengan prinsip saling menghargai, bahwa sekecil atau sebesar apapun kontribusi yang
akan dan telah diberikan oleh setiap karyawan hanya semata-mata untuk kepentingan
perusahaan.
Excellence Nilai ini identik dengan pelayanan prima, demikian halnya dengan setiap tindakan yang
dilakukan oleh insan di perusahaan senantiasa berorientasi kepada kebutuhan nasabah,
pemahaman kenapa nasabah bersedia menjalin bisnis dengan kita, pemberian solusi yang
efektif dan profesional atas setiap keluhan, memberikan pelayanan terbaik dalam rangka
beyond customers expectation dengan tetap mengedepankan aspek kehati-hatian, akhirnya,
dengan senang hati, tulus ikhlas serta santun untuk selalu menyediakan waktu dan tenaga
melayani kebutuhan nasabah.
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 20116
Sambutan Dewan Komisaris
Perseroan berhasil memanfaatkan momentum makro perekonomian untuk mendorong pertumbuhan usaha. Sampai dengan akhir tahun 2011 total aset mencapai Rp 1,02 triliun atau tumbuh 121,68% dari tahun 2010. Dana Pihak Ketiga mencapai Rp 419,77 milar atau tumbuh 35,51% dan pembiayaan tumbuh 216,76% menjadi Rp 684,12 miliar serta laba bersih sebesar Rp 9,23 miliar.
Kiri ke kanan:
Wouter TedjarahardjaKomisaris Utama
Jasman GintingKomisaris
Yumirati KartinaKomisaris
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 7
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah kita ucapkan ke hadlirat Allah SWT, bahwa selama tahun 2011 kinerja
perseroan secara keseluruhan mengalami banyak pencapaian yang signifikan dibandingkan
tahun sebelumnya. Pencapaian ini berkat sejumlah langkah strategis yang diambil oleh
manajemen dengan melakukan efisiensi di beberapa lini usaha untuk meningkatkan
efektivitas dan aktivitas bisnis, sehingga perseroan berhasil mencapai hasil usaha yang
positif di akhir tahun 2011.
Dengan memperhatikan kondisi perekonomian selama tahun 2011 yang tumbuh dengan
kisaran 6,5% dan tingkat inflasi sebesar 3,79% serta nilai tukar Rupiah yang secara rata-
rata menguat 3,56% (yoy) ke level Rp 8.768 per dollar AS, menjadi faktor pendorong bagi
kinerja ekonomi nasional selama tahun 2011, sekaligus momentum penting bagi industri
perbankan syariah untuk melakukan ekspansi usahanya.
Berdasarkan data Bank Indonesia pertumbuhan aset perbankan syariah (BUS dan UUS) di
Indonesia selama tahun 2011 mencapai 49,17%, pembiayaan tumbuh sebesar 47,23%
dan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 52,23%. Dengan demikian kini aset perbankan
syariah telah mencapai Rp 145,47 triliun dengan market share sebesar 3,98% dari total
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 20118
aset perbankan nasional. Efektivitas intermediasi perbankan syariah juga masih tetap terjaga
yang tercermin dalam FDR di akhir tahun 2011 mencapai 91,97% dengan NPF rata-rata
di akhir tahun 2011 sebesar 2,52% (gross).
Perseroan berhasil memanfaatkan momentum makro perekonomian tersebut untuk
mendorong pertumbuhan usaha. Sampai dengan akhir tahun 2011 total aset mencapai
Rp 1,02 triliun atau tumbuh sebesar 121,68% dari tahun 2010, Dana Pihak Ketiga mencapai
Rp 419,77 miliar atau tumbuh sebesar 35,51% dari tahun 2010, pembiayaan tumbuh
sebesar 216,76% menjadi Rp 684,12 miliar dan laba bersih sebesar Rp 9,23 miliar.
Kualitas aktiva produktif yang tercermin dalam rasio NPF masih terjaga dengan baik, dimana
per akhir 2011 NPF gross sebesar 0,88% dan NPF neto sebesar 0,82%, serta FDR sebesar
162,97%.
Untuk mendukung pertumbuhan usaha tersebut dalam tahun 2011 Perseroan telah
meningkatkan permodalan dengan setoran modal dari Pemegang Saham sebesar
Rp 300 miliar. Dengan tambahan modal tersebut kini total modal Perseroan telah mencapai
Rp 452,87 miliar dengan CAR sebesar 61,98%. Rasio kecukupan modal yang tinggi tersebut
sebagai wujud komitmen penuh dari pemegang saham untuk menjadikan PBS sebagai bank
syariah dengan performa yang terbaik.
Dewan Komisaris mengapresiasi dengan baik atas kinerja usaha yang telah di capai selama
tahun 2011. Dewan komisaris berpendapat bahwa selama tahun 2011 secara umum
manajemen telah membuktikan kinerja perseroan yang baik dan mampu melakukan
pencapaian rencana bisnis bank yang telah ditetapkan.
Dalam rangka menjaga proses bisnis tetap berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip perbankan
yang sehat, Dewan Komisaris secara proaktif melaksanakan fungsi pengawasan pada
proses perumusan rencana strategis bank, penyusunan dan implementasi RBB, pemantauan
pelaksanaan dan pencapaian kinerja, serta penerapan manajemen risiko dan penerapan tata
kelola perusahaan yang baik. Sesuai dengan PBI No. 11/33/PBI 2009 tentang pelaksanaan
GCG bagi BUS dan UUS, Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tangung jawab secara
independen dengan berpedoman pada tata kelola perusahaan yang baik serta memiliki
sistem pengendalian intern yang cukup melalui Satuan Kerja Audit Intern yang telah berjalan
efektif dan independen.
Sambutan Dewan Komisaris
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 9
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, Dewan Komisaris didukung oleh
tiga komite yaitu: Komite Manajemen Risiko, Komite Audit serta Komite Remunerasi dan
Nominasi. Komite Audit telah menyampaikan laporan bahwa selama tahun 2011 tidak
terjadi hal-hal material yang menyimpang dari Peraturan Perseroan maupun peraturan
terkait lainnya, yang berdampak negatif bagi kelangsungan usaha dan posisi keuangan
Perseroan. Disamping itu Kantor Akuntan Publik ”Usman, Bing, Satrio dan Rekan” telah
memberikan pendapat bahwa laporan keuangan Perseroan telah menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan
hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Memasuki tahun 2012, perekonomian dunia masih akan menghadapi tantangan akibat
berlarutnya upaya penyelesaian krisis ekonomi di kawasan Eropa. Sementara perekonomian
nasional diperkirakan masih akan tumbuh sekitar 6,5%, ditopang oleh konsumsi rumah
tangga dan investasi swasta yang diperkirakan masih akan tumbuh, sehingga dapat
mengkompensasi perlambatan pertumbuhan di sektor ekspor. Perkembangan ekonomi
tersebut tentunya akan berdampak terhadap perkembangan industri perbankan nasional
serta aktivitas usaha Perseroan secara umum.
Perkenankanlah kami menyampaikan terima kasih kasih kepada seluruh nasabah, para
relasi, Otoritas Perbankan, Pemegang Saham dan seluruh pemangku kepentingan atas
kepercayaan dan kerjasama yang telah diberikan selama ini, sehingga Perseroan dapat terus
meningkatkan pertumbuhan usahanya secara berkesinambungan. Semoga kerja sama yang
telah terjalin dengan baik dapat lebih ditingkatkan lagi untuk menjadikan Perseroan sebagai
salah satu Bank Syariah yang mampu mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dengan selalu mengharapakan petunjuk dan hidayah dari Allah SWT, dukungan dari
pemegang saham dan segenap pemangku kepentingan serta kerja keras kita bersama, kita
optimis dapat meraih prestasi yang terbaik di masa depan. Insya Allah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201110
Sambutan Direksi
Beberapa kebijakan strategis manajemen yang digulirkan pada semester II 2011, terbukti berdampak positif terhadap kinerja Perseroan, yaitu berupa hasil usaha yang positif pada akhir tahun.
Deny HendrawatiDirektur Utama
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 11
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Sepanjang tahun 2011 perekonomian nasional banyak menghadapi tantangan menyusul
terjadinya krisis global yang terjadi di Amerika pada akhir 2008, disusul dengan Eropa
menjelang triwulan-III 2011 yang ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap
US dollar dan melambatnya pertumbuhan di sektor riil, serta sentimen negatif pelaku bisnis
yang pesimis, bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh di tahun selanjutnya.
Namun di balik menurunnya performance perekonomian global ternyata perekonomian
nasional masih tumbuh (YoY) dengan baik, yaitu sebesar 4,5% pada tahun 2009, selanjutnya
6,0% pada tahun 2010 dan tahun 2011 sebesar 6,5%. Mengacu pada kondisi tersebut,
tahun 2012 pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kisaran 6,3% -
6,7%. Hal ini tidak terlepas dari peringkat Investment Grade yang berhasil diraih pada tahun
2011, dengan perkiraan investasi akan tumbuh sebesar 10,9%.
Industri perbankan nasional, termasuk perbankan syariah mampu bertahan dengan
baik, bahkan tetap tumbuh pada periode tersebut. Pertumbuhan ini tercermin dengan
meningkatnya total aset perbankan syariah sebesar 49,17% menjadi Rp 145,47 triliun
dengan pangsa pasar sebesar 3,98% dari seluruh industri perbankan nasional. Total
Pembiayaan mengalami pertumbuhan pesat sebesar 47,23% menjadi Rp 102,66 triliun dan
Dana Pihak Ketiga tumbuh 52,23% menjadi Rp 115,42 triliun atau 4,14% dari seluruh dana
Pihak Ketiga industri perbankan Indonesia.
Memperhatikan kenyataan di atas, sudah selayaknya apabila manajemen secara proaktif
memanfaatkan momentum tersebut guna meningkatkan kinerja perseroan. Kita bersyukur
ke hadirat ALLAH SWT atas segala karunia dan ridho yang telah diberikan sehingga Panin
Bank Syariah mampu menunjukkan kinerja yang baik pada tahun 2011.
Keberhasilan Panin Bank Syariah dalam pencapaian target-target tercermin dalam
peningkatan aset pada akhir 2011 yang menjadi Rp 1,02 triliun tumbuh sebesar 121,68%
atau bertambah sebesar Rp 558,17 miliar. Dari sisi pembiayaan selain upaya meningkatkan
jumlah portfolio untuk pertumbuhan dan pencapaian laba, manajemen juga tetap
memperhatikan aspek kehati-hatian dalam penyalurannya. Pada akhir 2011 pembiayaan
meningkat sebesar 216,76% menjadi Rp 684,12 miliar atau bertambah sebesar Rp 468,15
miliar bila dibandingkan dengan posisi tahun 2010 sebesar Rp 215,97 miliar. Sedangkan
untuk DPK di akhir 2011 mengalami peningkatan sebesar 35,51% menjadi Rp 419,77 miliar
dibandingkan posisi tahun 2010 sebesar Rp 309,76 miliar, sebagai wujud implementasi
kebijakan strategi perseroan dalam rangka pencapaian hasil usaha (profit) yang positif pada
akhir tahun.
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201112
Dengan beberapa inisiatif strategis dalam bentuk kebijakan efisiensi di beberapa lini bisnis,
penyaluran pembiayaan pada sektor yang aman dan menguntungkan, kualitas pembiayaan
yang tetap terjaga baik, serta perbaikan pada struktur pendanaan. Panin Bank syariah mampu
menunjukkan kinerja yang positif dan berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar
Rp 9,23 miliar. Dengan demikian kerugian yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya
sebesar Rp 8,88 miliar telah dapat ditutupi dan mendapatkan hasil usaha (profit) yang positif
pada akhir tahun 2011.
Indikator bisnis utama juga turut membaik, yaitu CAR di akhir tahun 2011 berada di posisi
61,98%, penyaluran pembiayaan yang tercermin dari FDR sebesar 162,97%, pencapaian
ROA dan ROE masing-masing sebesar 1,75% dan 2,80% serta kemampuan Bank dalam
mengelola dan menjaga kualitas pembiayaan agar tetap bagus yang tercermin dalam NPF
gross sebesar 0,88% dan NPF net sebesar 0,82%.
Berdasarkan RUPS - LB tanggal 28 April 2011 pemegang saham melakukan penambahan
modal disetor dari Rp 149,52 miliar menjadi Rp 178,00 miliar dan sekaligus meningkatkan
modal dasar perseroan dari Rp 178,00 miliar menjadi Rp 712,00 miliar, selanjutnya pada
RUPS-LB tanggal 27 Juni 2011 pemegang saham menaikkan kembali modal disetor dari
Rp 178,00 miliar menjadi Rp 449,52 miliar sehingga total modal Perseroan telah mencapai
Rp 452,87 miliar. Hal ini merupakan wujud konkrit komitmen dari pemegang saham
untuk turut serta membesarkan Panin Bank Syariah agar menjadi salah satu bank yang
diperhitungkan dalam industri perbankan syariah Indonesia sekaligus untuk menciptakan
fondasi bagi akselerasi pertumbuhan dan pengembangan bisnis perseroan ke depannya.
Berkaitan dengan pelaksanaan GCG, Panin Bank Syariah telah memiliki dan menjalankan
komite-komite seperti yang tertuang dalam PBI No. 11/33/PBI 2009 tentang pelaksanaan
GCG bagi BUS dan UUS. Disisi lain, implementasi GCG merupakan proses jangka panjang
serta berkesinambungan dan diharapkan dapat menghasilkan nilai-nilai yang mampu
memperkokoh landasan usaha serta menjiwai seluruh kegiatan operasional perseroan.
Dari sisi manajemen risiko perseroan tetap berusaha menjalankan aspek-aspek prudential
banking seperti yang tertuang dalam PBI No. 11/25/PBI/2009 tentang perubahan atas PBI
No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.
Hasil self assessment terhadap profil risiko Panin Bank Syariah per Desember 2011,
menunjukkan profil risiko inheren keseluruhan Bank adalah pada predikat Rendah (Low)
dan penilaian terhadap sistem pengendalian risiko (Risk Control System) Bank pada predikat
Cukup Andal (Acceptable) dan risiko komposit pada peringkat Rendah (Low).
Sambutan Direksi
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 13
Tahun 2012 pemerintah memproyeksikan tingkat konsumsi masyarakat akan semakin
meningkat seiring dengan kenaikan pendapatan per kapita, kondisi ini merupakan peluang
bagi perseroan untuk tetap fokus pada pembiayaan di segmen UKM dengan tetap
mengedepankan aspek kehati-hatian serta menyempurnakan kebijakan-kebijakan yang
telah ada.
Untuk meningkatkan porsi dana ritel/dana murah (CASA), perseroan akan menempuh
langkah-langkah melalui perluasan jaringan/outlet maupun inovasi produk-produk
pendanaan yang lebih customized untuk menjaring lebih banyak nasabah dan deposan
ritel, agar risiko pendanaan dapat lebih menyebar.
Manajemen manyadari tanpa adanya dukungan SDM yang handal dan berkualitas, serta
memiliki dedikasi yang tinggi, akan sulit bagi perseroan untuk merealisaskan target yang
ditetapkan. Oleh karena itu kecukupan jumlah dan kualitas SDM akan selalu menjadi fokus
utama perhatian manajemen.
FathorrahmanDirektur
Deny HendrawatiDirektur Utama
SukisariDirektur
Budi PrakosaDirektur
Kiri ke kanan:
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201114
Akhir kata, perkenankan kami atas nama Direksi menyampaikan penghargaan dan
terimakasih kepada seluruh stakeholders, khususnya kepada para nasabah yang telah
memberikan kepercayaan dan dukungan kepada Panin Bank Syariah sehingga kita dapat
tumbuh dan berkembang bersama. Terimakasih juga kepada Bank Indonesia atas bimbingan
dan pengarahan yang diberikan serta kepada Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah
serta seluruh karyawan dan staf yang bersama-sama bekerja keras untuk kemajuan Bank.
Semoga dengan dukungan yang berkesinambungan dari segenap pihak, Panin Bank Syariah
akan semakin berkembang dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan perbankan
syariah di Indonesia, serta mampu menjalankan fungsi intermediasi keuangan dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan melihat peluang bisnis yang ada, serta potensi yang dimiliki oleh perseroan, kami
optimis Panin Bank Syariah akan menjadi bank yang terus bertumbuh dan berkembang
dengan kinerja yang semakin baik ke depannya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Sambutan Direksi
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 15
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Alhamdulillah, hingga akhir tahun 2011, Panin Bank Syariah telah berhasil menunjukkan
kinerja yang semakin meningkat, baik dari sisi aset, pengimpunan dana, penyaluran
dana maupun laba. DPS berkomitmen untuk selalu menjaga terpenuhinya prinsip syariah
sebagai landasan utama dalam seluruh aktivitas Bank, dalam usaha Panin Bank Syariah
mengembangkan produk dan layanan sesuai kebutuhan masyarakat.
DPS dan Manajemen Panin Bank Syariah telah dan akan terus meningkatkan kerjasama dan
koordinasi dalam memastikan kepatuhan syariah atas berbagai aspek operasional, melalui
rapat DPS maupun bersama Direksi dan unit-unit kerja terkait.
Di masa mendatang, DPS mengharapkan Panin Bank Syariah akan tetap konsisten dalam
menjalankan semua aktivitas operasionalnya yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan
memegang teguh prinsip kehati-hatian bank.
Kiri ke kanan:
DR. K.H. Ahmad Munif Suratmaputra, MAKetua DPS
Drs. Aminudin Yakub, MAAnggota DPS
Opini Dewan Pengawas Syariah
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201116
DPS bersyukur, karena secara umum, produk, layanan dan kebijakan serta prosedur yang
diterapkan Bank telah sesuai dengan prinsip syariah, dan mengacu kepada fatwa Dewan
Syariah Nasional (DSN), opini DPS, serta ketentuan akuntansi dalam PSAK dan PAPSI.
Semoga Panin Bank Syariah semakin berkembang dan memberikan sumbangan penting
bagi perkembangan perbankan syariah dan perekonomian di Indonesia sebagai upaya
memajukan Bangsa dan Negara Indonesia.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
DR. K.H. Ahmad Munif Suratmaputra, MAKetua DPS
Drs. Aminudin Yakub, MAAnggota DPS
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 17
dalam jutaan rupiah, kecuali disebutkan lain 2011 2010 2009
Neraca
Aset 1.016.878 458.713 161.649
Penempatan Antar Bank 69.503 69.010 55.582
Surat Berharga 58.773 59.263 59.754
Piutang (bersih) 382.311 41.147 1.614
Pembiayaan 301.807 174.825 -
Simpanan Wadiah 19.067 15.231 303
Dana Syirkah Temporer 400.705 294.532 4.253
Modal Disetor 449.517 149.520 149.520
Laba/Rugi
Pendapatan Operasi Utama 70.261 21.376 1.219
Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer
27.027 9.300 109
Kegiatan Konvensional (Pendapatan Bunga Bersih)
- - 3.901
Pendapatan Operasional Lainnya 4.633 1.253 12
Beban (Pendapatan) Penyisihan Aktiva produktif 4.930 2.286 554
Beban Operasional Lainnya 30.638 22.015 6.728
Pendapatan (Beban) Non Operasional 111 3.799 (25)
Laba (Rugi) Bersih Tahun Berjalan 9.233 (7.173) (1.709)
Rasio Keuangan
PERMODALAN
- KPMM 61,98% 54,81% 245,87%
- Aktiva Tetap terhadap Modal 8,10% 25,50% 19,83%
AKTIVA PRODUKTIF
- Aktiva Produktif Bermasalah 0,00% 0,00% 0,00%
- NPF (gross) 0,88% 0,00% 0,00%
- NPF (net) 0,82% 0,00% 0,00%
- Pemenuhan PPAP 100,00% 114,93% 100,00%
RENTABILITAS
- ROA 1,75% -2,53% -1,38%
- ROE 2,80% -4,71% -1,48%
- NIM/NCOM 7,00% 5,32% 4,03%
- BOPO/OER 74,30% 182,31% 144,97%
LIKUIDITAS
- FDR 162,97% 69,76% 35,43%
Informasi Lainnya
Jumlah Kantor 7 5 4
Jumlah Karyawan 109 98 85
Ikhtisar Keuangan
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201118
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Sejak berdiri pada tahun 2009 Panin Bank Syariah menunjukkan trend kinerja yang terus meningkat. pada tahun 2011 mampu membukukan laba kumulatif yang positif. pencapaian ini akan dijadikan landasan bagi pencapaian kinerja yang lebih baik di masa mendatang.
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 19
Tahun 2011 industri prbankan syariah Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat. Total
aset perbankan syariah kini telah mencapai Rp 145,47 triliun dengan pertumbuhan sebesar
49,17%. Dengan demikian pangsa pasar perbankan syariah juga meningkat menjadi 3,98%
dari posisi tahun 2010 yang hanya mencapai 3,24%
Di tengah pertumbuhan industri yang pesat tersebut, Panin Bank Syariah juga menghasilkan
pertumbuhan yang signifikan sebagai berikut:
A. Total AsetSampai dengan akhir 2011 total aset bank naik menjadi Rp 1,02 triliun tumbuh sebesar
121,68% atau bertambah sebesar Rp 558,17 miliar. Pertumbuhan aset ini didukung oleh
peningkatan signifikan dari pembiayaan serta penghimpunan dana masyarakat melalui
jaringan kantor yang dimiliki perseroan. Dengan total aset sebesar Rp 1,02 triliun pangsa
pasar PBS mengalami sedikit peningkatan menjadi 0,70% dari posisi tahun 2010 sebesar
0,47%.
162
459
1.017
2009 2010 2011
Aset (Rp miliar)
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201120
B. Aktiva ProduktifAktiva produktif perseroan tumbuh 131,78% menjadi Rp 981,59 miliar atau bertambah
sebesar Rp 558,65 miliar bila dibandingkan dengan posisi tahun 2010 sebesar Rp 423,51
miliar. Komposisi terbesar aktiva produktif adalah pada pembiayaan dan piutang kepada
pihak ketiga yaitu mencapai 69,70%, dimana sisanya ditempatkan pada surat berharga
sebagai secondary reserve dan penempatan dana antar bank sebagai alternatif investasi
jangka pendek. Bank terus mendorong pertumbuhan pembiayaan sebagai bisnis utama
Bank yang secara langsung mendukung pertumbuhan sektor riil.
Pembiayaan
Surat Berharga
Antar Bank
59
216
69
2009 2010 2011
Aktiva Produktif (Rp miliar)
xxx
59
684
70
5960
2
C. PembiayaanSampai dengan akhir tahun 2011 portofolio pembiayaan dan piutang Panin Bank Syariah
secara keseluruhan berhasil tumbuh sebesar 216,77% menjadi Rp 684,12 miliar atau
bertambah sebesar Rp 468,15 miliar bila dibandingkan dengan posisi tahun 2010 sebesar
Rp 215,97 miliar. Piutang murabahah mengalami pertumbuhan sebesar Rp 341,16 miliar
menjadi Rp 382,31 miliar dengan fokus pada segmen pembiayaan konsumer, sedangkan untuk
pembiayaan berbasis bagi hasil (mudharabah dan musyarakah) pertumbuhannya sebesar
Rp 126,98 miliar menjadi Rp 301,81 miliar. Bank berhasil menjaga kualitas pembiayaan
pada rasio NPF yang wajar, yaitu sebesar 0,88% (gross) dan NPF (net) sebesar 0,82%.
Murabahah
Mudharabah
Musyarakah
2009 2010 2011
Pembiayaan (Rp miliar)
48
82
93
532
254
485
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 21
D. Dana Pihak KetigaJumlah dana masyarakat yang berhasil dihimpun selama tahun 2011 mengalami peningkatan
35,51% menjadi Rp 419,77 miliar di akhir 2011 dari posisi sebelumnya Rp 309,76 miliar.
Di awal tahun 2011, nasabah tabungan dan giro sudah dapat menggunakan fasilitas
ATM untuk bertransaksi tunai dan non tunai di seluruh jaringan ATM Bank Panin. Dana
masyarakat pada tahun 2011 masih didominasi oleh porsi deposito berjangka mudharabah
yang mencapai 93,63%.
Giro
Tabungan
Deposito
2009 2010 2011
Pendanaan (Rp miliar)
4 4 815 19
291 393
E. Surat-Surat BerhargaPortofolio surat berharga selama tahun 2011 tidak mengalami perubahan, karena
penempatan dana yang ada diutamakan pada pembiayaan yang dapat memberikan hasil
usaha lebih tinggi. Penempatan dalam bentuk surat berharga dilakukan sebagai secondary
reserve. Portofolio surat berharga yang dimiliki Bank terdiri dari SBSN dan Sukuk Ijarah,
masing-masing bernilai Rp 53,77 miliar dan Rp 5,0 miliar dengan masa jatuh tempo di atas
3 (tiga) tahun.
Surat Berharga(Rp miliar)
Sukuk
SBSN
5
54
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201122
F. Laba RugiTahun 2011, Bank membukukan laba bersih tahun berjalan setelah pajak sebesar Rp 9,23
miliar, meningkat sebesar 228,72% dibandingkan tahun 2010 yang mencatatkan kerugian
sebesar Rp 7,17 miliar. Dengan perolehan laba tersebut, saldo laba akhir tahun 2011 menjadi
Rp 351,35 juta dari saldo rugi tahun 2010 sebesar Rp 8,88 miliar. Pencapaian laba tersebut
terutama adanya kinerja bank yang makin baik, melalui peningkatan penyaluran pembiayaan
yang diberikan oleh Panin Bank Syariah pada sektor yang aman dan memberikan kontribusi
pendapatan operasional yang cukup signifikan, serta adanya reprofiling terhadap DPK yang
mampu menurunkan biaya bagi hasil kepada para investor.
(1.709)
(8.882)
351
Laba Rugi (Rp juta)
2009 2010
2011
G. Pendapatan OperasionalTahun 2011 Bank membukukan pendapatan operasi sebelum dikurangi hak pihak ketiga
atas bagi hasil untuk investor, sebesar Rp 74,89 miliar meningkat sebesar 230,93% dari
tahun sebelumnya sebesar Rp 22,63 miliar. Peningkatan pendapatan operasional tersebut
porsi terbesar bersumber penyaluran dana yaitu dari pendapatan piutang jual beli
(murabahah) sebesar Rp 24,11 miliar (32,19%) dan pendapatan pembiayaan berbasis bagi
hasil (mudharabah dan musyarakah) sebesar Rp 29,33 miliar (39,16%). Pendapatan lainnya
diperoleh dari fee based income terutama diperoleh dari jasa dan layanan perbankan.
1,2
22,6
74,9
2009 2010 2011
Pendapatan Operasional (Rp miliar)
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 23
H. Beban OperasionalSeiring dengan meningkatnya pertumbuhan usaha, sampai dengan akhir tahun 2011 terjadi
peningkatan beban operasional menjadi Rp 62,60 miliar atau meningkat sebesar 86,31%
bila dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 33,60 miliar. Peningkatan ini terutama adanya
kenaikan bagi hasil untuk investor sebesar 190,61% menjadi Rp 27,03 miliar dan beban
operasional lainnya sebesar 39,17% menjadi Rp 30,64 miliar. Kenaikan beban operasional
lainnya antara lain pada Beban Administrasi dan Kepegawaian yang mengalami peningkatan
sebesar 34,07% menjadi Rp 27,47 miliar atau meningkat sebesar Rp 6,98 miliar.
7,3
33,6
62,6
2009 2010 2011
Beban Operasional (Rp miliar)
I. PermodalanTambahan modal disetor sebesar Rp 300 miliar pada tahun 2011 menjadikan total modal
disetor Panin Bank Syariah mencapai Rp 449,52 miliar dan CAR menjadi 61,98% dibanding
tahun 2010 sebesar 54,81%.
245,87
54,8161,98
2009 2010 2011
CAR (%)
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201124
Tinjauan Operasi
Pada tahun 2011, aktivitas bisnis perusahaan difokuskan pada ekspansi pembiayaan ritel, konsumer dan komersial serta reprofiling dana pihak ketiga.
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 25
A. Pembiayaan
Pengembangan pembiayaan pada tahun 2011 diarahkan kepada ekspansi pembiayaan
komersial, retail serta konsumer dengan skema sebagai berikut:
1. Pembiayaan bisnis ritel dan komersial dalam bentuk pembiayaan langsung maupun
melalui kerja sama dengan institusi/lembaga/perusahaan, Koperasi, Bank Perkreditan
Rakyat Syariah (BPRS) dan Multifinance.
2. Pembiayaan Konsumer dalam bentuk langsung dan tidak langsung melalui institusi/
perusahaan, koperasi dan dealer dalam pembiayaan pemilikan kendaraan (PPM) serta
developer dalam pembiayaan pemilikan rumah (PPR).
Cabang-cabang sebagai ujung tombak pembiayaan, Grup Pembiayaan melakukan fungsi
technical assistance kepada cabang, solisitasi awal nasabah tertentu, kooordinasi lintas
grup untuk menyempurnakan, menstandarisasi dan melakukan inovasi-inovasi skema
pembiayaan. Sejalan dengan strategi pembiayaan ke sektor ritel dan konsumer, maka pada
semester kedua tahun 2011 Grup pembiayaan dibagi menjadi dua, yaitu Grup Pembiayaan
Komersial dan Grup Pembiayaan Konsumer.
Selanjutnya Grup Pembiayaan Komersial dan Konsumer melakukan kolaborasi untuk
menyempurnakan, menstandarisasi dan melakukan inovasi-inovasi skema pembiayaan,
untuk selanjutnya diimplementasikan cabang-cabang. Beberapa hal yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Standarisasi sistem pembiayaan joint financing melalui perusahaan multifinance,
khususnya pembuatan sub sistem teknologi. Hal ini untuk mempermudah proses realisasi
pembiayaan untuk nasabah dalam jumlah besar/massal.
2. Penyempurnaan pembiayaan melalui koperasi karyawan, khususnya pembuatan
sub sistem teknologi yang dapat mempermudah dalam hal proses dan monitoring
pembiayaan
3. Pembuataan skema pembiayaan khusus untuk project finance, linkage project finance
dan invoice financing
4. Pembuatan produk bank garansi guna melengkapi kebutuhan untuk ekspansi
pembiayaan berdasarkan proyek (project finance).
5. Mereview dan melengkapi produk-produk pembiayaan konsumer seperti PPR, PPM dan
Implant banking, sedangkan untuk pembiayaan komersiil melalui institusi/perusahaan.
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201126
B. Pendanaan
Peningkatan dana murah akan didukung oleh peluncuran variasi produk tabungan, seperti
Tabungan Bisnis PaS iB dan yang sudah berjalan pada tahun 2011. Segmentasi pasar
penghimpunan dana difokuskan pada sumber pendanaan ritel agar komposisi produk giro
dan tabungan yang lebih besar. Implementasi atas strategi tersebut adalah:
1. Mempertahankan dan meningkatkan hubungan dengan nasabah melalui layanan prima
serta mengembangkan loyalty/retention programme.
2. Meningkatkan basis nasabah melalui:
a. Pengembangan produk yang variatif dan memiliki nilai tambah tinggi, antara lain
Tabungan Rencana PaS iB, Tabungan Fleksibel PaS iB, Tabungan Haji PaS iB, Tabungan
Bisnis PaS iB
b. Meningkatkan pelayanan nasabah melalui pendidikan dan pelatihan bagi front liner
dan seluruh karyawan sesuai dengan Corporate Value Bank.
Untuk tahun 2012, produk baru yang akan diluncurkan adalah Tabungan Fleksibel PaS iB,
Tabungan Rencana PaS iB, Tabungan Haji PaS iB dan Tabungan Bisnis PaS iB. Penghimpunan
dana murah juga didukung dengan mengaktifkan pelayanan payroll service dan adanya
retention programme.
C. Treasury
Grup Treasury bertanggung jawab dalam mengelola likuiditas Bank secara efisien. Untuk
mendukung pendapatan lainnya, Grup Treasury juga melakukan investasi pada Surat-surat
Berharga Syariah sesuai dengan Pengelolaan likuiditas oleh Grup Treasury pada tahun 2011
diarahkan kepada 3 (tiga) besar portfolio investasi yaitu sebagai berikut:
1. Penempatan pada Bank Indonesia antara laian SBIS dan FASBIS
2. Investasi pada Surat Berharga Syariah Negara dan Korporasi
3. Penempatan dan Pinjaman Antar Bank
Tinjauan Operasi
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 27
Tahun 2011 pengelolaan likuiditas bank dapat dilakukan dengan baik dan efisien. Dengan
masih terbatasnya kemampuan bank dalam menyalurkan pembiayaan, maka kelebihan
likuiditas diinvestasikan pada Surat-surat Berharga Syariah yang memberikan imbal hasil yang
baik. Surat-surat Berharga ini juga berfungsi sebagai Secondary Reserve yang diperlukan
dalam pengelolaan likuiditas bank.
D. Manajemen Risiko
Tahun 2011 kondisi perekonomian global mengalami ketidakpastian dan cenderung
memburuk, namun perekonomian nasional justru menunjukkan kinerja yang baik. Dimana
tingkat inflasi rendah, ekonomi tumbuh sesuai dengan perencanaan nasional, nilai tukar
Rupiah relatif stabil dan terkendali serta BI Rate yang terus menurun. Meskipun perekonomian
nasional banyak memberikan harapan positif, namun manajemen Bank tetap konservatif dan
berpegang pada prinsip kehati-hatian dalam menetapkan target-target pertumbuhannya.
Pertumbuhan portofolio aset Bank secara selektif diarahkan pada sektor yang relatif tidak
sensitif terhadap perubahan kondisi ekonomi, baik domestik maupun global. Mitigasi risiko
antara lain melalui Spreading Risk terhadap portofolio pembiayaan, baik melalui penyebaran
berdasarkan sektor ekonomi, jumlah nasabah maupun nominal pembiayaannya. Konsolidasi
internal terus berjalan antara lain melalui penyempurnaan yang berkelanjutan terhadap
proses persetujuan serta kebijakan dan prosedur pembiayaan.
Tahun 2011 manjadi tonggak bagi Panin Bank Syariah khususnya dalam pencapaian kinerja
keuangan, dimana aset Bank telah menembus angka Rp 1,02 triliun, perolehan laba
meningkat signifikan sehingga mampu menutup kerugian kumulatif (kerugian tahun-tahun
sebelumnya), bahkan mampu meraih laba bersih (kumulatif) sebesar Rp 351,35 juta.
Volume dan kompleksitas usaha Bank tentunya akan terus meningkat, hal ini menuntut
adanya peningkatan kemampuan Bank dalam penerapan manajemen risiko yang lebih
komprehensif dan terintegrasi agar seluruh aktivitas operasi Bank berada pada level risiko
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201128
yang dapat diterima, perolehan return pada tingkat yang optimal, serta menghindari
terjadinya kerugian yang melebihi kemampuan Bank. Predikat risiko komposit Bank tahun
2011 berada pada peringkat Low dengan tren Stable.
Kinerja penerapan manajemen risiko Bank mencakup hal-hal sebagai berikut:
Risiko Pembiayaan (Credit Risk)
Indikator untuk profil risiko pembiayaan utamanya adalah posisi dan kinerja penyelesaian
pembiayaan bermasalah, rasio NPF merupakan indikatornya dimana rasio tersebut posisinya
saat ini masih dibawah 1%. Tingkat konsentrasi pembiayaan semakin menurun atau
penyebaran risiko (spreading risk) yang semakin baik. Indikator lainnya juga menunjukkan
Risiko Pembiayaan Bank berada pada tingkat Rendah (Low).
Risiko Pasar (Market risk & Rate of Return Risk)
Faktor ekternal yaitu BI Rate dan faktor internal berupa penerapan strategi pricing serta
struktur portofolio asset-liabilities Bank, merupakan faktor utama yang mempengaruhi
tingkat Risiko Pasar dan Rate of Return. Trend BI Rate yang cenderung menurun, penerapan
strategi pricing Bank yang efektif dan struktur portofolio asset-liabilities yang optimal
merupakan faktor utama yang menjadikan Risiko Pasar & Rate of Return Bank pada tingkat
Rendah (Low).
Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)
Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan portofolio aset Bank, pengelolaan risiko
likuiditas menjadi faktor yang penting. Pemenuhan kebutuhan likuiditas selain melalui
mobilisasi dana masyarakat, juga meningkatkan akses ke pasar keuangan syariah. Disisi lain
Bank juga telah memperkuat likuiditasnya dengan secondary reserve dalam jumlah yang
memadai, sehingga Risiko Likuiditas Bank pada tingkat Rendah (Low).
Tinjauan Operasi
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 29
Risiko Operasional (Operational Risk)
Semakin meningkatnya volume dan kompleksitas usaha mendorong Bank untuk terus
menyempurnakan (continuous improvement) proses internal, IT, sistem pengendalian
internal dan meningkatkan pemantauan terhadap transaksi Bank. Langkah-langkah tersebut
diharapkan dapat mencegah dan mengurangi peristiwa-peristiwa terkait Risiko Operasional,
untuk selanjutnya segera diambil tindakan korektif. Profil Risiko Operasional Bank tergolong
pada tingkat Rendah (Low).
Risiko Kepatuhan (Compliance Risk)
Tidak terdapat pelanggaran Kepatuhan terhadap ketentuan Bank Indonesia dan Undang-
Undang, serta standar etika bisnis yang berlaku. Kepatuhan terkait prinsip syariah
diakomodasi dengan baik melalui mekanisme permintaan opini dan konsultasi intensif
dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank. Namun demikian masih terdapat hal-hal yang
bersifat minor terkait program kepatuhan yang perlu dilakukan perbaikannya. Predikat profil
Risiko Kepatuhan tergolong Low to Moderate.
Risiko Hukum (Legal Risk)
Tidak terdapat ‘outstanding’ permasalahan hukum baik yang terkait dengan Bank sebagai
institusi maupun yang terkait kepada karyawan Bank. Predikat profil risko Hukum tergolong
Rendah (Low).
Risiko Reputasi (Reputation Risk)
Tidak terdapat publikasi negatif mengenai Bank, baik di Kantor Pusat maupun di Kantor
Cabang dan seluruh pengaduan nasabah dapat diselesaikan sesuai target waktu yang
ditetapkan. Predikat Risiko Reputasi Bank tergolong Rendah (Low).
Risiko Stratejik (Strategic Risk)
Antara realisasi dengan Rencana Bisnis Bank khususnya indikator-indikator utama keuangan
bank deviasinya tergolong relatif kecil. Sedangkan untuk tingkat efisiensi dan kinerja
pembiayaan bermasalah, pencapaian kinerja Bank dibanding rata-rata perbankan syariah
tergolong lebih baik, sehingga tingkat Risiko Stratejik Bank tergolong Rendah (Low).
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201130
E. Teknologi Informasi
Modul pada core banking yang dimiliki Panin Bank Syariah saat ini telah mengakomodir
produk Syariah yang ada, seperti Wadi’ah, Mudharabah, Murabahah, Ijarah, Salam, Istishna,
Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT), Rahn dan Musyarakah. Untuk lebih memberikan
dukungan kepada unit bisnis dalam rangka terus mengembangkan volume usahanya,
sampai dengan akhir tahun 2011 telah dilakukan langkah-langkah peningkatan kualitas
Teknologi Informasi melalui hal-hal berikut:
a. Telah disiapkan blue print Teknologi Informasi Core Banking yang lebih mampu
mendukung perkembangan bisnis Panin Bank Syariah kedepannya.
b. Telah dilakukan assessment secara menyeluruh terhadap New Core Banking tersebut.
c. Penyusunan Business Continuity Plan (BCP) Panin Bank Syariah.
Tersedianya layanan ATM host to host dengan Panin Bank sehingga kartu ATM Panin Bank
Syariah dapat digunakan untuk bertransaksi oleh nasabah Panin Bank Syariah di seluruh
ATM Panin Bank yang berjumlah lebih dari 700 ATM. Diharapkan dengan kondisi ini dapat
memperluas basis nasabah ritel Panin Bank Syariah di masa mendatang di seluruh wilayah
Indonesia.
Untuk program kerja di tahun 2012, dalam rangka memberikan dukungan terhadap
peningkatan volume bisnis yang mencapai skala ekonomi yang optimal, telah ditetapkan
program kerja sebagai berikut:
a. Rencana implementasi aktivitas baru antara lain New Core banking termasuk didalamnya
penggunaan switching baru.
b. Rencana pengembangan Payment Point dan Bill Payment
Tinjauan Operasi
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 31
F. Pengawasan Internal
Sesuai Peraturan Bank Indonesia nomor 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang
Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan
Fungsi Audit Intern Bank Umum, PT Panin Bank Syariah (PBS) telah membentuk Satuan Kerja
Audit Intern (SKAI) yang sebelumnya disebut Grup Internal Audit (GIA) menjadi Grup Satuan
Kerja Audit Intern (GSK) untuk menjalankan fungsi audit intern yang independen terhadap
unit kerja operasional.
Pemimpin GSK bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan dapat
berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris, Komite Audit dan Dewan Pengawas
Syariah. Grup SKAI dalam menjalankan fungsinya sesuai dengan Piagam Audit yang
ditetapkan Direksi dan Dewan Komisaris dan Kebijakan Umum Audit yang disusun
berdasarkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dari Bank Indonesia.
Piagam Audit (Internal Audit Charter) telah menjadi pedoman dasar yang mengatur tentang
kedudukan wew enang dan tanggung jawab, serta metode kerja dan pelaporan GSK dalam
menjalankan tugasnya mewujudkan sistem pengawasan intern Panin Bank Syariah. Selain
Piagam Audit, Grup SKAI Panin Bank Syariah juga memiliki Kode Etik Satuan Kerja Audit
Intern yang merupakan prinsip dasar bagi setiap staf Auditor Satuan Kerja Audit Intern
Panin Bank Syariah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan apa
yang diamanatkan dalam Surat Keputusan Direksi No.002/DIR/KPTS/10 tangal 30 April 2010
dan tugas lainnya yang sesuai dengan fungsi pengawasan yang berlaku secara umum.
Dalam menjalankan tugasnya Grup SKAI Panin Bank Syariah menjunjung tinggi Kode Etik
SKAI yaitu:
Pasal I. Mandiri (Independent)
Setiap staf SKAI Panin Bank Syariah harus bertindak secara mandiri dalam melaksanakan
tugasnya dan dalam memberikan pendapat, penilaian ataupun rekomendasi.
Pasal II. Kerahasiaan/Pengamanan
Setiap staf SKAI Panin Bank Syariah harus menjaga ketat semua informasi yang bersifat
rahasia, kecuali atas izin pejabat yang berwenang didalam Satuan Kerja Audit Intern
informasi yang bersifat rahasia itu boleh diungkapkan. Setiap staf SKAI harus melaksanakan
tindakan pengamanan yang tepat atas data yang bersifat rahasia.
Pasal III. Pertentangan Kepentingan
Setiap staf SKAI harus selalu bersikap loyal, selalu menjauhkan diri dari segala sesuatu yang
dapat merugikan martabat dan kehormatan dirinya dan selalu mentaati kebijaksanaan
perusahaan yang ditetapkan oleh Direksi.
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201132
Pasal IV. Integritas/Tingkah Laku Pribadi
Setiap staf SKAI harus manunggal dengan Bank sebagai lembaga kepercayaan dalam
segala tingkah laku, baik didalam bank sendiri maupun di luar bank. Setiap staf SKAI harus
menghindari situasi dan kondisi yang memungkinkan ia dapat melanggar atau diduga
melanggar hukum maupun peraturan perusahaan yang berlaku dan apabila timbul situasi
semacam ini setiap staf SKAI harus segera melaporkanya kepada pejabat yang berwenang
di Unit Inspeksi (Pengawasan Aktif).
Pasal V. Obyektivitas/Penyusunan Laporan Berdasarkan Fakta
Setiap staf SKAI harus selalu melaksanakan pekerjaannya secara obyektif, murni, rasional
dan berdasarkan kondisi serta fakta yang ada dan sama sekali tidak dibenarkan untuk
mengabaikan fakta yang ada ataupun mengemukakan kondisi yang tidak benar.
Pasal VI. Keahlian/Kemampuan
Setiap staf SKAI harus senantiasa memelihara tingkat kemampuan kerja yang tinggi,
kepekaan terhadap keadaan sekitarnya dan harus meningkatkan keahlian diri masing-
masing, serta membagi keahlian yang telah dimilikinya kepada sesama staf yang memerlukan
demi terpenuhinya tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Audit Intern.
Sesuai misinya, Grup Satuan Kerja Audit Intern bertujuan memberi nilai tambah dan
meningkatkan operasional Panin Bank Syariah dengan melakukan penilaian atas kecukupan
dan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian intern dan tata kelola, serta
memberikan konsultasi bagi pihak Panin Bank Syariah yang membutuhkan, terutama yang
menyangkut ruang lingkup tugas audit intern.
Rencana audit strategis dan anggaran audit tahunan disetujui oleh Direktur Utama dan
Komisaris. Rencana audit tahunan disusun menggunakan pendekatan audit berdasarkan
risiko dengan memperhatikan sasaran bisnis Panin Bank Syariah. Cakupan audit intern
meliputi kegiatan Kantor Cabang, Grup dan nasabah pembiayaan.
Grup Satuan Kerja Audit Intern melakukan pemeriksaan berdasarkan rencana audit yang telah
disetujui oleh Direktur utama dan Komisaris Panin Bank Syariah. Pada setiap penyelesaian
penugasan audit, Grup Satuan Kerja Audit Intern menyampaikan laporan temuan hasil audit
dan rekomendasi kepada manajemen Panin Bank Syariah dan auditee untuk ditindaklanjuti.
Hal-hal yang memerlukan perhatian khusus dibahas dalam rapat Grup Satuan Kerja Audit
Intern bersama Direktur Utama, Grup terkait, Dewan Pengawas Syariah dan Komite Audit.
Setiap semester membuat laporan Pelaksanaan kegiatan audit dan pokok-pokok hasil audit
untuk dilaporkan ke Bank Indonesia. Pengendalian mutu audit dilakukan melalui supervisi
atasan dan review internal secara berkesinambungan.
Tinjauan Operasi
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 33
Kaji ulang oleh pihak yang independen terhadap efektivitas pelaksanaan fungsi audit intern
oleh Grup Satuan Kerja Audit Intern dan kepatuhan terhadap SPFAIB dilaksanakan setiap
3 (tiga) tahun; terakhir untuk periode Juli 2008 s/d Juni 2011 dilaksanakan pada tahun
2011. Disamping itu Grup Satuan Kerja Audit Intern menjalankan post audit monitoring
terhadap semua temuan hasil pemeriksaan baik dari auditor internal maupun auditor
eksternal (BI dan KAP), untuk memastikan terselesaikannya komitmen sesuai dengan waktu
yang disepakati.
Grup Satuan Kerja Audit Intern mengembangkan program pelatihan yang
berkesinambungan bagi segenap staf melalui penyertaan dalam program sertifikasi profesi,
pelatihan dalam kelas dan di lapangan (on the job) dan seminar. Sesuai dengan persyaratan
sertifikasi Manajemen Risiko, pemimpin Grup SKAI telah memiliki sertifikasi manajemen
risiko tingkat III.
Sementara untuk staf auditor, telah diikut sertakan dalam pendidikan auditor perbankan
Syariah yang diselenggarakan oleh LPPI. Program pengembangan diselenggarakan untuk
meningkatkan keterampilan mereka dalam bidang spesialisasi dan standar profesi audit
internal, serta memastikan seluruh auditor memiliki kualifikasi profesi yang dapat memenuhi
standar dan kebutuhan Satuan Kerja Audit Intern.
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201134
G. Sumber Daya Insani
Guna mewujudkan Visi Bank “Menjadi Bank Retail yang amanah, bertanggung jawab dan
membawa berkah bagi masyarakat”, peran Sumber Daya Insani (SDI) merupakan salah satu
kunci keberhasilan Bank untuk mewujudkan Visi Bank.
Seiring dengan hal tersebut, peningkatan kuantitas dan kualitas SDI di PaninBank Syariah
terus ditingkatkan, hal ini ditandai dengan bertambahnya jumlah karyawan diiringi dengan
peningkatan latar belakang edukasi yang semakin baik.
Secara kuantitas, hingga akhir Desember 2011 jumlah SDI Bank bertambah dari 94 menjadi
120 karyawan yang tersebar di Kantor Pusat Jakarta dan 7 kantor cabang yang tersebar
di Jakarta dan Jawa Timur. Secara kualitas ditandai dengan komposisi tingkat pendidikan
sarjana lebih dari 83%.
Perusahaan membuat standarisasi kebijakan remunerasi yang dikaitkan dengan compensation
and benefit system yang disesuaikan dengan kondisi organisasi, kemampuan Bank dan
kinerja karyawan.
Salah satu upaya Bank dalam meningkatkan kualitas SDI adalah dengan menyelenggarakan
pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan baik yang bersifat soft skill
maupun hard skil. Dalam menyelenggarakan pelatihan, Bank melakukannya secara internal,
melalui lembaga pendidikan yang handal serta bekerja sama dengan Bank Induk. Pelatihan
bagi seluruh karyawan dalam hal pemahaman dan penyatuan visi, misi dan corporate value
perusahaan sehingga akan tercipta rasa kebersamaan dan tujuan yang sama untuk saling
bersinergi mewujudkan visi, misi dan corporate value perusahaan.
Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
SMA
S2
S1
D3
81%
3%
9%
7%
Tinjauan Operasi
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 35
Berikut adalah beberapa pelatihan yang telah diselenggarakan Bank di tahun 2011:
No Training Peserta
1 BSMR Level 1 – 4 Direktur, KaGrup, Dept. Head, Operation Manager, Pimpinan Cabang, Kepala Operasi & Branch Business Manager
2 Self Leadership Staff dan Officer
3 Change Management Staff dan Officer
4 Managing Conflict Staff dan Officer
5 Financial Revolution Seminar Officer & Pimpinan Cabang
6 Internal Audit of Islamic Banking Internal Audit
7 Effective Compensation System Personalia
8 BI Annual International Seminar Direksi
9 HR Management Personalia
10 APU/PPT Seluruh karyawan
11 Pelatihan Marketing Seluruh Marketing
12 Kejahatan Perbankan: Modus, Pencegahan, Deteksi & Penanganannya
Staff dan Officer
13 Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Direksi
14 Perlindungan Terhadap Nasabah Korporasi & Kejahatan Perbankan
Pimpinan Cabang
15 Forum Diskusi Internal “Compliance Day” Seluruh staff
16 Forum Diskusi Karyawan Seluruh Karyawan
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201136
Tata Kelola Perusahaan
Kegiatan Tata Kelola Perusahaan pada tahun 2011 diarahkan pada upaya-upaya peningkatan kualitas penerapan prinsip GCG di seluruh perusahaan.
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 37
Good Corporate Governance (GCG) merupakan unsur penting dalam industri perbankan
mengingat tantangan dan risiko yang dihadapi semakin meningkat. Penerapan GCG secara
konsisten merupakan kunci utama bagi keberhasilan dan kelangsungan usaha. Panin
Bank Syariah, sejak awal berdiri hingga saat ini, terus berkomitmen dan berupaya dalam
meningkatkan implementasi Good Corporate Governance (GCG) diseluruh tingkatan dan
jenjang organisasi dengan berpedoman kepada peraturan yang berlaku.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris atas nama pemegang saham bertindak melakukan pengawasan atas
terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank dan melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, serta memberikan
nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris Panin Bank Syariah terdiri dari 3 (tiga) orang
Komisaris, yaitu 1 (satu) Komisaris Utama dan 2 (dua) orang Komisaris. Dalam menjaga
independensi dan kepentingan ‘stakeholders’, Dewan Komisaris terdiri atas 2 (dua) orang
Komisaris Independen dan 1 (satu) orang Komisaris Dependen, sehingga komposisi ini
telah memenuhi ketentuan yang berlaku. Seluruh anggota Komisaris memiliki integritas,
kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai dan telah lulus fit & proper test berdasar
persetujuan Bank Indonesia.
No Nama Komisaris & Jabatan RUPS
1 Wouter Tedjarahardja (Komisaris Utama - Independen) 31 Oktober 2010
2 Jasman Ginting (Komisaris) 31 Oktober 2010
3 Yumirati Kartina (Komisaris - Independen) 31 Oktober 2010
Secara umum Dewan Komisaris Panin Bank Syariah telah melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dalam melakukan pengawasan Bank dengan baik, melalui saran dan nasihat yang
diberikan.
Direksi
Direksi menjalankan tugas sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar Panin Bank Syariah
untuk kepentingan dan tujuan perusahaan. Direksi bertugas dan bertanggung jawab
secara kolektif dalam mengelola perusahaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, ketentuan
perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan prinsip syariah.
Anggota Direksi berjumlah 4 (empat) orang yang seluruhnya telah lulus fit & proper test
berdasar persetujuan Bank Indonesia.
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201138
No Nama Direksi & Jabatan RUPS
1Deny HendrawatiDirektur Utama
28 April 2011
2FathorrahmanDirektur Bisnis
28 April 2011
3SukisariDirektur Operasi
27 Juni 2011
4Budi PrakosaDirektur Kepatuhan
28 April 2011
Direksi telah menindaklanjuti temuan/rekomendasi hasil pemeriksaan Bank Indonesia sesuai
komitmen dan target perbaikan/pemenuhannya. Direksi telah memiliki pedoman dan tata
tertib kerja dengan frekuensi rapat berkala sesuai kebutuhan. Selain Rapat Direksi, Direksi
juga menyelenggarakan Rapat Koordinasi dengan seluruh Kepala Grup setiap bulan sekali.
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-komite
Untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris telah membentuk komite-
komite, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi & Nominasi.
Pembentukan Komite-komite dilakukan melalui Surat Keputusan Direksi.
a. Komite Audit
Pembentukan Komite Audit telah memperhatikan kompetensi dan kriteria independensi,
kode etik dan pelaksanaan tugas serta tanggungjawab. Seluruh anggota Komite Audit
merupakan pihak independen dan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan atau
Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen.
No Nama SK
PengangkatanBidang Keahlian Rangkap Jabatan
1Wouter Tedjarahardja – Ketua
SK Direksi 006/SK/DIR/11
Tgl. 01 Juni 2011
Akuntansi Keuangan,
Perbankan Syariah
Komite Remunerasi & Nominasi
2Sjamsuar Halim – Anggota
Akuntansi, Keuangan,
Manajemen Risiko
Komite Pemantau Risiko
3Mumu Mujahidin – Anggota
Akuntansi, Keuangan,
Manajemen Risiko
Komite Pemantau Risiko
Tata Kelola Perusahaan
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 39
b. Komite Pemantau Risiko
Pembentukan Komite Pemantau Risiko telah memperhatikan kompetensi dan kriteria
independensi, kode etik dan pelaksanaan tugas serta tanggung jawab. Seluruh anggota
Komite Pemantau Risiko merupakan pihak independen dan tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan
Komisaris, Direksi dan atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank,
yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
No Nama SK
PengangkatanBidang Keahlian Rangkap Jabatan
1 Yumirati Kartina – Ketua
SK Direksi 022/SK/DIR/11
Tgl. 2 Desember 2011
Manajemen Risiko, Perbankan Syariah
Komite Remunerasi & Nominasi
2Sjamsuar Halim – Anggota
Akuntansi Keuangan,
Manajemen RisikoKomite Audit
3Mumu Mujahidin – Anggota
Akuntansi Keuangan,
Manajemen RisikoKomite Audit
c. Komite Remunerasi dan Nominasi
Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi telah memperhatikan kompetensi dan
kriteria independensi, kode etik dan pelaksanaan tugas serta tanggung jawab. Seluruh
anggota Komite Remunerasi dan Nominasi merupakan pihak independen dan tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga
dengan Dewan Komisaris, Direksi dan atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan
dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
No Nama SK
PengangkatanBidang Keahlian Rangkap Jabatan
1Wouter Tedjarahardja – Ketua
SK Direksi No. 021/SK/
DIR/11Tgl. 2 Desember
2011
Akuntansi Keuangan, Sumber
daya insaniKomite Audit
2Jasman Ginting – Anggota
Sumber daya insani -
3Yumirati Kartina – Anggota
Manajemen RisikoKomite Pemantau
Risiko
4Andi Sulaiman Syah – Sekretaris merangkap Anggota
Sumber daya insani -
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201140
Rapat Komite-komite
Rapat Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan Bank dan ketentuan yang berlaku. Selama tahun
2011, frekuensi rapat dan kehadiran anggota Komite adalah sebagai berikut:
NamaRapat Komite
AuditRapat Komite
Pemantau Risiko
Rapat Komite Remunerasi dan
Nominasi
Wouter Tedjarahardja 4 x 4 x
Jasman Ginting 4 x
Sjamsuar Halim 2 x -
Mumu Mujahidin 2 x 4 x
Yumirati Kartina *) 1 x
Andi Sulaiman Syah 4 x
*) efektif menjadi anggota Komisaris dan lulus fit & proper test per 22 November 2011
Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Berdasarkan ketentuan BI, seluruh transaksi perbankan syariah harus dijalankan sesuai
dengan fatwa yang telah ditetapkan DSN. Dewan Pengawas Syariah (DPS) harus senantiasa
mengawasi kegiatan usaha Bank dan memberikan opini mengenai kemurnian prinsip syariah
yang dianut.
Dewan Pengawas Syariah (DPS) Panin Bank Syariah telah melakukan pemeriksaan dan
pengawasan kesesuaian produk dan jasa Bank atas kegiatan penghimpunan dan penyaluran
dana terhadap prinsip syariah dan fatwa DSN. Perbaikan telah dilakukan terhadap akad
penghimpunan dana dan kelengkapan dokumentasi aktivitas penyaluran dana.
Anggota DPS Panin Bank Syariah yaitu sebagai berikut:
Nama Jabatan
DR. K.H. Ahmad Munif Suratmaputra, MA Ketua DPS
Drs. Aminudin Yakub, MA Anggota DPS
Bank memberikan informasi yang tepat tentang kondisi keuangan dan non-keuangan
kepada para pihak yang memiliki kepentingan terhadap Panin Bank Syariah, melalui
publikasi laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik, menyampaikan
informasi produk melalui brosur dan penjelasan langsung oleh petugas Panin Bank Syariah,
serta menyampaikan laporan keuangan tahunan dan laporan GCG kepada institusi yang
berkepentingan, yaitu Bank Indonesia, LPPI, YLKI, Perbanas, Pefindo, Lembaga Penelitian
Ekonomi & Keuangan dan Majalah Ekonomi & Keuangan.
Tata Kelola Perusahaan
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 41
KESIMPULAN UMUM PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 11/33/PBI/2009 dan Surat Edaran Bank
Indonesia (SEBI) Nomor 12/13/DPbS perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, berikut ringkasan perhitungan nilai komposit
Self Assessment Panin Bank Syariah periode 2011:
No Faktor Peringkat (a) Bobot (b)Nilai
(a) X (b)
1Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
2 12,50% 0,25
2Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
2 17,50% 0,35
3Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite
3 10,00% 0,30
4Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah
2 10,00% 0,20
5Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa
1 5,00% 0,05
6 Penanganan benturan kepentingan 2 10,00% 0,20
7 Penerapan fungsi kepatuhan Bank 2 5,00% 0,10
8 Penerapan fungsi audit internal 2 5,00% 0,10
9 Penerapan fungsi audit eksternal 1 5,00% 0,05
10 Batas Maksimum Penyaluran Dana 1 5,00% 0,05
11Transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal
2 15,00% 0,30
Nilai Komposit 100,00% 1,95
Predikat: BAIK
Berdasarkan hasil Self Assessment atas Nilai Komposit yang diperoleh Panin Bank Syariah
adalah sebesar 1,95 dengan Predikat Komposit Baik.
Berikut penjelasan dari masing-masing faktor penilaian adalah:
a. Pelaksanaan Tugas & Tanggung Jawab Komisaris
Anggota Dewan Komisaris memiliki integritas dan kompetensi serta mampu bertindak
dan mengambil keputusan secara independen. Jumlah, komposisi dan kompetensi
anggota Dewan Komisaris telah sesuai dengan ukuran dan kompleksitas Bank serta
sesuai yang memenuhi ketentuan yang berlaku.
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201142
Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, Dewan Komisaris telah cukup efektif
menjalankan fungsi pengawasan, antara lain melalui rapat koordinasi dengan Direksi.
Transparansi hubungan keuangan, hubungan keluarga Dewan Komisaris telah memenuhi
aspek GCG, termasuk dalam hal ini seorang anggota Komisaris, yaitu Jasman Ginting,
memiliki hubungan keuangan dengan Pemegang Saham Pengendali. Secara umum
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Panin Bank Syariah memenuhi
kriteria dengan Nilai Peringkat 2 (dua).
b. Pelaksanaan Tugas & Tanggung Jawab Direksi
Anggota Direksi memiliki integritas dan kompetensi serta mampu bertindak dan
mengambil keputusan secara independen dalam mengelola seluruh aktivitas perbankan.
Jumlah, komposisi dan kompetensi anggota Direksi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, Direksi telah secara efektif
menjalankan amanah Anggaran Dasar (AD) Panin Bank Syariah sesuai dengan prinsip
GCG. Transparansi hubungan keuangan, hubungan keluarga Direksi telah memenuhi
aspek GCG dan tidak melanggar ketentuan yang telah ditetapkan. Secara umum
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Panin Bank Syariah memenuhi kriteria
dengan Nilai Peringkat 2 (dua).
c. Kelengkapan & Pelaksanaan Tugas Komite
Kecukupan jumlah, komposisi dan kompetensi para anggota komite-komite cukup sesuai
dibandingkan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank. Pelaksanaan tugas Komite
Pemantau Risiko, Komite Audit maupun Komite Remunerasi & Nominasi telah berjalan
cukup efektif dengan tingkat penyelenggaraan rapat sesuai dengan pedoman internal.
Secara umum pelaksanaan tugas Komite-komite Panin Bank Syariah cukup memenuhi
kriteria dengan Nilai Peringkat 3 (tiga).
d. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah
Jumlah, komposisi dan kompetensi anggota DPS telah sesuai dengan ukuran dan
kompleksitas usaha Bank serta memenuhi ketentuan yang berlaku. Seluruh anggota
DPS mampu bertindak dan mengambil keputusan secara independen.
DPS telah menjalankan fungsinya mengawasi kesesuaian pedoman operasional, produk
dan jasa dalam aktivitas kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana terhadap prinsip
syariah dan fatwa DSN.
Transparansi anggota DPS telah memenuhi aspek GCG dalam pengungkapan
perangkapan jabatan sebagai anggota DPS pada lembaga keuangan syariah lainnya dan
tidak melanggar ketentuan yang telah ditetapkan. Secara umum pelaksanaan tugas DPS
memenuhi kriteria dengan Nilai Peringkat 2 (dua).
Tata Kelola Perusahaan
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 43
e. Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran
Dana serta Pelayanan Jasa BUS
Produk-produk Bank pada kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana serta pelayanan
jasa telah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Secara umum pelaksanaan prinsip-
prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana telah memenuhi
kriteria dengan Nilai Peringkat 1 (satu).
f. Penanganan Benturan Kepentingan
Selama tahun 2011 tidak ditemukan adanya transaksi yang mengandung benturan
kepentingan dan Panin Bank Syariah mampu menghindari potensi benturan kepentingan.
Secara umum pelaksanaan penanganan benturan kepentingan memenuhi kriteria
dengan Nilai Peringkat 2 (dua).
g. Penerapan Fungsi Kepatuhan
Fungsi kepatuhan telah dilaksanakan dengan cukup efektif, Direktur Kepatuhan dan
satuan kerja Kepatuhan memiliki independensi dalam melakukan penilaian dan evaluasi
produk, jasa dan pedoman internal. Laporan berkala tentang tugas dan tanggung jawab
Direktur Kepatuhan telah secara teratur dan tepat waktu disampaikan kepada Bank
Indonesia. Secara umum pelaksanaan penerapan fungsi kepatuhan memenuhi kriteria
dengan Nilai Peringkat 2 (dua).
h. Penerapan Fungsi Audit Internal
Dalam menjalankan fungsinya, SKAI telah memiliki pedoman internal sesuai yang diatur
dalam SPFAIB. SKAI secara independen telah menjalankan fungsinya dengan efektif.
Dengan adanya penambahan SDI, fungsi SKAI akan dapat lebih ditingkatkan lagi. Secara
umum pelaksanaan penerapan fungsi Audit Intern memenuhi kriteria dengan Nilai
Peringkat 2 (dua).
i. Penerapan Fungsi Audit Ekstern
Panin Bank Syariah telah menunjuk Kantor Akuntan sesuai ketentuan yang berlaku,
yaitu KAP Osman Bing Satrio & Rekan yang mampu secara independen melakukan audit
dan menyampaikan hasil audit kepada Panin Bank Syariah tepat waktu. Secara umum
pelaksanaan penerapan fungsi Audit Ekstern telah memenuhi kriteria dengan Nilai
Peringkat 1 (satu).
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201144
j. Batas Maksimum Penyaluran Dana
Bank telah memiliki kebijakan tertulis mengenai Batas Maksimum Penyaluran Dana.
Selama tahun 2011, tidak ada pelanggaran terhadap limit BMPD dalam aktivitas
penyaluran dana. Secara umum Panin Bank Syariah telah memenuhi kriteria dengan
Nilai Peringkat 1 (satu).
k. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non-Keuangan Bank
Bank telah secara transparan menyampaikan laporan triwulanan kepada Bank Indonesia,
laporan tahunan kepada publik, melakukan self assessment atas pelaksanaan GCG dan
melaporkan pelaksanaan GCG. Secara umum, transparansi kondisi keuangan Bank
memenuhi kriteria dengan Nilai Peringkat 2 (dua).
Tata Kelola Perusahaan
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 45
Data Perusahaan
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201146
Struktur Organisasi
Keuangan & Pelaporan
Operasi & Teknologi Informasi
Manajemen Risiko
Kepatuhan
Dewan Pengawas Syariah Dewan Komisaris
Cabang-cabang
SKAI
Personalia
Direktur Utama
Direktur Bisnis Direktur Operasi Direktur Kepatuhan
Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Pemantau Risiko
Komite Audit
Pembiayaan Komersial
Pembiayaan Konsumer
& Usaha Kecil
Pendanaan & Tresuri
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 47
No Direksi Jabatan/Pembidangan
1 Deny Hendrawati Direktur Utama
2 Fathorrahman Direktur Bisnis
3 Sukisari Direktur Operasi
4 Budi Prakosa Direktur Kepatuhan
No Senior Officer Pembidangan
1 Mujoko Yandri Grup Pembiayaan Komersial
2 Edi Tri Sujarwadi Grup Pembiayaan Konsumer & Usaha Kecil
3 Judy Sabariman Grup Tresury & Pendanaan
4 Alna Harnita Grup Tresury & Pendanaan
5 Nassirudin Grup Keuangan & Pelaporan
6 Esthi Rosalina Grup Keuangan & Pelaporan
7 Mila Pertiwi Grup Operasi & TI
8 M. Raihan Rosa Grup Operasi & TI
9 Kuribayashi Surupati Grup Operasi & TI
10 Yus Indra Grup Manajemen Risiko & Kepatuhan
11 Juli Riyanto Grup Manajemen Risiko & Kepatuhan
12 Franc Saferus M Grup SKAI
13 Andi Sulaiman Syah Grup SDI
14 Tri Budia Tini Pemimpin KC Slipi - Jakarta
15 Herlina Iskandar Pemimpin KC HR Muhammad - Surabaya
16 R. Bambang Boedi J Pemimpin KC Ngagel - Surabaya
17 Ratih Mustikaningrum Pemimpin KC Malang - Malang
18 Chrisnur Trisakti Pemimpin KCP Kemang - Jakarta
19 M. Solikudin Pemimpin KCP Sidoarjo - Sidoarjo
20 Zul Akmal Syafe’i Pemimpin KCP Sangaji - Jakarta
Manajemen dan Senior Officer
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201148
Produk & Jasa
Produk Pendanaan & Jasa
3
5
21
4
6
Deposito PaS iB
Aman dan Menguntungkan
Tabungan Bisnis PaS iB
Tabungan yang PaS Untuk Bisnis Anda
Layanan Kartu ATM PaS iB
Memperlancar Transaksi Perbankan Anda
Tabungan Fleksibel PaS iB
Aman dan Terpercaya
Giro PaS iB
Mendukung Kelancaran Usaha Anda
Safe Deposit Box
Memberikan Rasa Aman dan Nyaman Untuk Menyimpan Barang dan Dokumen Berharga
1Layanan Kartu ATM PaS iB Layanan Kartu ATM PaS iB terselenggara berkat kerja sama dengan Panin Bank dalam penyediaan jaringan ATM di seluruh ATM berlogo Panin Bank di seluruh Indonesia tersedia 700 ATM Panin Bank.
2Tabungan Fleksibel PaS iBProduk Tabungan Fleksibel PaS iB merupakan produk pengembangan dari tabungan mudharabah yang sudah ada, pengembangan ditujukan agar nasabah mendapatkan tingkat nisbah yang lebih tinggi dengan tetap fleksibel (bebas) dalam pengunaan dana tabungannya.
3Tabungan Bisnis PaS iBProduk Tabungan Bisnis merupakan produk tabungan baru yang ditujukan untuk nasabah perorangan maupun institusi, produk ini memungkinkan nasabah mendapatkan nisbah setara deposito berjangka dan memungkinkan untuk nasabah perusahaan dapat mengelola dana transaksionalnya dengan hasil yang lebih maksimal dikarenakan adanya layanan autosave dari dan ke rekening giro.
4Giro PaS iBSarana penyimpanan dana dalam mata uang Rupiah untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadi’ah yad dhamanah.
5Deposito PaS iB Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah.
6Safe Deposit Box Sebagai layanan untuk penyimpanan dokumen dan barang-barang berharga milik nasabah yang aman dan nyaman.
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 49
Produk Pembiayaan
1
3
5
2
4
Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) PaS iB
Mewujudkan Rumah Idaman Anda
Pembiayaan Investasi (PI) PaS iB
Memenuhi Kebutuhan Imvestasi Anda
Pembiayaan Modal Kerja (PMK) PaS iB
Fasilitas Pembiayaan Untuk Modal Kerja Anda
Pembiayaan Multi Jasa (PMJ) PaS iB
mempermudah Pemenuhan Kebutuhan Anda dan Keluarga
Pembiayaan Pemilikan Mobil (PPM) PaS iB
Kendaraan Pribadi Lancar dan Efisien
1Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) PaS iB Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) PaS
iB adalah pembiayaan jangka pendek,
menengah atau panjang untuk membiayai
pembelian properti berupa rumah, ruko/
rukan, apartemen dan tanah kavling, baik
baru maupun second di lingkungan developer
maupun non developer, pembangunan
(konstruksi) dan renovasi dengan sistem
murabahah atau musyarakah mutanaqisah.
2Pembiayaan Pemilikan Mobil (PPM) PaS iBPembiayaan Pemilikan Mobil (PPM) PaS iB
merupakan pembiayaan untuk pembelian
kendaraan bermotor dengan sistem
murabahah.
3Pembiayaan Investasi (PI) PaS iBPembiayaan Investasi PaS iB adalah fasilitas
pembiayaan yang diberikan kepada
perorangan, badan usaha maupun badan
hukum untuk kebutuhan investasi.
4Pembiayaan Modal Kerja (PMK) PaS iBPembiayaan Modal Kerja PaS iB adalah
fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada
perorangan, badan usaha maupun badan
hukum untuk kebutuhan modal kerja.
5Pembiayaan Multi Jasa (PMJ) PaS iB
Pembiayaan Multijasa PaS iB adalah produk
pembiayaan yang memberikan penyaluran
dana dalam bentuk penggunaan untuk
barang siap pakai maupun kebutuhan
serbaguna yang bersifat jasa/manfaat yang
dibutuhkan oleh nasabah dengan akad
murabahah atau ijarah.
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201150
Kantor PusatGd. Panin Life Center Lt. 3,Jl. Letjend. S. Parman Kav. 91Jakarta Barat – 11420Tel. : 021 - 56956100; Fax. : 021 - 56956105
Kantor Cabang
Jakarta: SlipiGd. Panin Life Center Lt. GroundJl. Letjend. S. Parman Kav. 91, SlipiJakarta Barat – 11420Tel. : 021 - 56956110Fax. : 021 - 56956108
Sangaji (KCP): Jakarta BaratJl. AM Sangaji Raya No. 15 – 17AJakarta BaratTel. : 021 - 63867616
Kemang (KCP): Jakarta SelatanJl. Kemang Raya No. 112AJakarta SelatanTel. : 021 - 7180360
Surabaya: HR MuhammadRuko HR Muhammad SquareBlok C.19 – 20 & Blok C.29 – 30,Surabaya – Jawa TimurTel. : 031 - 738 6388Fax. : 031 - 732 8299
Ngagel: Ruko RMIJl. Ngagel Jaya SelatanSurabaya – Jawa TimurTel. : 031 - 504 8343Fax. : 031 - 504 8341
Malang: MalangJl. Mgr. Sugiopranoto No. 7Malang – Jawa TimurTel. : 0341 - 361 383Fax. : 0341 - 361 861
Sidoarjo (KCP): SidoarjoRuko Graha Mutiara DeltaJl. Diponegoro A - 6Sidoarjo – Jawa TimurTel. : 031 - 896 2828Fax. : 031 - 895 8739
Jaringan Kantor
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 51
Profil Dewan Komisaris
Wouter Tedjarahardja (+)Komisaris UtamaLahir di Surabaya, 20 Mei 1943, menyelesaikan Sarjana Muda di Universitas Airlangga, Surabaya bidang ekonomi tahun 1965. Mulai meniti karir di perbankan sejak tahun 1961 di Bank Hasil Bumi (1961-1966), kemudian pada tahun 1967 di bank Kahuripan Surabaya sebagai Kasie Giro, mulai bergabung dengan Panin Bank sejak tahun 1975 – 2006 dengan jabatan sebagai Branch Manager di cabang Banjarmasin, Solo serta terakhir di Bandung sebagai VP dan Branch Manager.
Beliau mulai bergabung dengan Panin Bank Syariah sebagai Komisaris Utama sejak April 2010.
Jasman Ginting KomisarisLahir di Medan, 20 Agustus 1965, menyelesaikan pendidikan S-1 di Universitas Padjajaran, Bandung dan sedang menyelesaikan program Magister Management Keuangan Syariah di Universitas Indonesia. Merintis karir di perbankan pada tahun 1991 di Panin Bank sebagai Officer Development Program (ODP), selama berkarir di Panin Bank beberapa jabatan pernah diemban antara lain di Divisi Treasury, ALCO Support Group, Bagian Kredit KCU Jakarta dan terakhir sebagai Corporate Secretary.
Beliau aktif mengikuti berbagai training dan seminar, diantaranya Asset Liability Management, Workshop Pemantapan Peran dan Fungsi Corporate Secretary, Asset Liability Management dan Capital Adequacy Planning, kursus Successfull Sales Strategy, Islamic Finance Forum, Pendidikan Dasar Perbankan Syariah, dan Excecutive Overview Perbankan Syariah. Beliau mulai bergabung dengan Panin Bank Syariah sebagai Komisaris sejak April 2010.
Yumirati KartinaKomisarisLahir di Jakarta, 18 November 1956, menyelesaikan pendidikan dasar sampai dengan akademi di Jakarta, kemudian menyelesaikan pendidikan S-1 di Universitas Udayana di bidang Ekonomi Manajemen tahun 1983, selanjutnya beliau berhasil menyelesaikan pendidikan S-2 di Perbanas bidang Keuangan dan mendapat penghargaan sebagai wisudawan terbaik pada tahun 2000. Merintis karir di perbankan dimulai pada tahun 1989 sebagai Loan Admin & Treasury Settlement Manager di Westpac Panin Bank, selanjutnya sejak tahun 1990 - 2000 beliau berkarir di Bank Muammalat Indonesia dengan sejumlah jabatan yang pernah diembannya, yaitu: Loan Admin & Legal Manager, Pimpinan Cabang Kalimalang, Pimpinan Cabang Utama Kantor Pusat, Kadiv Treasury & Financial Institution, Kadiv Urusan Luar Negeri, Ketua Tim Peningkatan Modal, Ketua DPLK Syariah, Asisten Direktur Bidang Pengembangan Cabang.
Karir lainnya di luar perbankan antara lain, sebagai pengajar di LPPI, Konsultan, Financial Advisor. Beliau mulai bergabung dengan Panin Bank Syariah sebagai Komisaris Independen sejak November 2011.
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201152
Profil Direksi
Deny HendrawatiDirektur UtamaLahir di Wonogiri, 05 Februari 1966, alumnus hukum dari Universitas Diponegoro, Semarang, tahun 1989 mulai meniti karir di BCA sebagai marketing (1991). Beliau pernah berkarir di Bank Muammalat Indonesia dari tahun 1992 – 2004 dengan jabatan terakhir sebagai Branch Manager. Beliau penah menjabat beberapa kali sebagai Branch Manager di Bank Mega Syariah Indonesia sampai dengan tahun 2007, selanjutnya pada per September 2007 menempati posisi sebagai Funding Division Head. Perjalanan karirnya di Panin Bank Syariah dimulai pada bulan Agustus 2010 sebagai Direktur Bisnis, kemudian sejak Juli 2011 menduduki jabatan sebagai Direktur Utama Panin Bank Syariah.
FathorrahmanDirekturLahir di Sumenep, 12 Juni 1961, adalah alumnus ITS – Teknik Perkapalan tahun 1988 dan Pasca Sarjana UI - Ekonomi Keuangan Islam tahun 2004. Memasuki dunia perbankan melalui jenjang pendidikan Officer Development Program (ODP) Panin Bank pada tahun 1989 dengan penempatan tugas pertama kali di Kantor Cabang Surabaya sebagai Officer sejak tahun 1990. Beberapa posisi yang pernah diembannya antara lain sebagai Wapim Capem, Pincapem, Operation Manager Cabang dan terkhir sebagai Pjs. Pincab di Pamekasan. Selanjutnya sejak akhir 1994 sampai dengan 1999 meniti karir di Bank Muamalat Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Pemimpin Cabang di Bekasi.
Sejak tahun 2000 sampai dengan 2009, berkarir di PT Permodalan Nasional Madani (PERSERO) dengan beberapa jabatan yang pernah diembannya yaitu sebagai, Kabag Perencanaan dan Pengembangan Divisi Kredit Program, Kadiv Lembaga Keuangan Mikro dan Syariah, Kadiv Kredit Program, Kagrup Kredit Program & Pengembangan Usaha, Kagrup Perencanan Perusahaan & Pengembangan Bisnis dan terakhir sebagai Direktur Bisnis I. Beberapa jabatan lain yang pernah diemban adalah Komisaris BPRS Patuh Beramal, Komisaris PT PNM Ventura Capital. Mulai bergabung dengan Panin Bank Syariah sebagai Direktur Utama sejak Desember 2009 dan selanjutnya sejak April 2011 menjabat sebagai Direktur Bisnis.
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 53
SukisariDirekturLahir 12 Januari 1964 di Mempawah, Kalimantan Barat, alumnus fakultas hukum Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta dan kuliah di ATK (Sekarang Binus) sebelum berkarir di bank, pada tahun 1984 bekerja di perusahaan software yang telah melakukan development berbagai sistem aplikasi. Pada tahun 1990, bergabung dengan PT Bank Central Asia, Tbk., di Divisi Teknologi Informasi sebagai Project Manager dalam development dan support berbagai sistem core banking dan sistem pendukung bank. Pada tahun 2008 diminta manajemen sebagai Kepala Biro Treasury Operation Support, yang bertanggung jawab atas support dan pengembangan sistem Tresuri BCA, mengelola NOSTRO dan Posisi Devisa Neto. Terakhir menjabat Kepala Biro Riset dan Pengembangan Tresuri, yang bertanggung jawab atas pengembangan produk Tresuri, Treasury Compliance, Policy dan manual, serta Market Research. Selama berkarir di PT Bank Central Asia, Tbk. telah terlibat dalam berbagai proyek besar, antara lain Migrasi Data Center, Relokasi Treasury Dealing Room, Proyek Menjelang tahun 2000, serta online sistem core banking wilayah.
Karir di perbankan syariah dimulai pada Oktober 2011 yaitu bergabung dengan Panin Bank Syariah sebagai Direktur Operasi. Dengan berbagai pengalaman dalam bidang IT selama 27 tahun tidak heran beliau menguasai IT, Akuntansi, operasional, prosedur, Tresuri dan asset liability management perbankan. Dengan pengetahuan dan pengalaman ini, beliau dipercaya untuk meningkatkan infrastruktur, jaringan dan sistem core banking Panin Bank Syariah.
Budi PrakosaDirekturLahir di Yogyakarta, 12 Maret 1962, menempuh pendidikan dasar sampai menengah atas di Yogyakarta, selanjutnya menyelesaikan S-1 di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Program Wijawiyata Manajemen memperoleh gelar Master di Institut Pembinaan & Pengembangan Manajemen (IPPM). Memulai karirnya di bank pada tahun 1987 di Bank Perkembangan Asia melalui Management Development Program, selanjutnya berbagai jabatan pernah diembannya antara lain: di Bank Universal dari tahun 1989 sampai dengan 2003 sebagai Branch Manager, Audit Credit Head dan Credit Risk Management Development. Beliau pernah menjabat sebagai Audit Division Head di Bank Tugu (2004), kemudian Financing Operation Division Head dan Financing Admin. & Legal Division Head serta Risk Management Head di Bank Mega Syariah (2004 – 2011). Bergabung dengan Panin Bank Syariah pada maret 2011 sebagai Direktur Kepatuhan.
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201154
Profil Dewan Pengawas Syariah
Prof. Dr. KH. Ahmad Munif Suratmaputra, MAKetuaLahir di Semarang, 19 November 1952, memulai pendidikannya di pesantren sejak tahun 1965, selanjutnya menyelesaikan S-1 bidang syariah di PTIQ dan IAIN tahun 1982. Beliau berhasil menyelesaikan jenjang pendidikan S-2 tahun 1992 dan S-3 tahun 1998 di IAIN Jakarta, sebelumnya beliau juga pernah menempuh pendidikan Daurah ‘Alamiah di Universitas Al-Azhar, Mesir tahun 1995.
Beliau mulai berkarir sebagai Kepala Bagian Pengajaran di IIQ Jakarta tahun 1982, selanjutnya beberapa jabatan yang pernah di emban beliau sampai dengan sekarang adalah: Sekretaris Ilmiah Rektor IIQ, Ketua LPPI IIQ, Dekan Fak. Syariah IIQ, Purek I/Bidang Akademik IIQ, Dekan Fak. Ushuludin IIQ, Purek I/Bidang Akademik IIQ, Dosen Pasca Sarjana IIQ, serta sampai dengan saat ini sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah Panin Bank Syariah (sejak 2009), PT Trust Finance Indonesia (sejak 2004), anggota DPS BPRS Wakalumi (sejak 2000) dan anggota DPS Asuransi Bintang Unit Syariah (sejak 2005).
Jabatan lain yang pernah dan masih diemban oleh beliau sampai dengan saat ini diantaranya anggota Komisi Fatwa MUI, Wakil Ketua Koordinator Tenaga Ahli LPPOM MUI Pusat, Penasehat MUI Kota Depok, Pembina Yayasan Nuruzzahroh dan Yayasan Binaumma, Jakarta.
Beberapa buku yang pernah ditulis oleh beliau antara lain, meraih Haji Mabrur, Ash-Shalawat ‘ala Khair al-Bariyyah (disusun di Kairo, Mesir), Filsafat Hukum Islam al-Ghazali, Masalah-Masalah Fiqh Kontemporer, Kerangka Pembaharuan Hukum Islam dan laian-lain serta ratusan makalah-makalah dalam seminar. Beliau bergabung dengan Panin Bank Syariah sejak tahun 2010 sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah.
Drs. H. Aminudin Yakub, MAAnggotaLahir di Bekasi, 14 Februari 1971, beliau berhasil menyelesaikan S-1 bidang Tarbiyah (1994), kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan S-2 bidang Islamic Studies (1997) dan saat ini sedang menyelesaikan penulisan disertasi untuk jenjang pendidikan S-3 bidang Islamic Studies di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Beliau mulai berkarir sebagai Dosen IPB (1997-2000), Dosen STISDA, Jakarta (1996-2002) dan Dosen UIN Syarif Hidayatullah (2006-Sekarang). Kemudian menjadi anggota Dewan pengawas Syariah (DPS) sampai dengan sekarang di beberapa institusi antara lain, di Citibank Custodian Syariah (sejak 2007), di Federal International Finance/FIF Syariah (sejak 2007) dan di Panin Bank Syariah (sejak 2009).
Jabatan lain yang saat ini masih diemban oleh beliau diantaranya, anggota Badan Pelaksana Harian Dewan Syariah Nasional MUI, Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat dan Wakil ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Islam Baitul Muttaqien, Bekasi.
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 2011 55
Panin Bank Syariah Laporan Tahunan 201156
Laporan Keuangan
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) DAFTAR ISI Halaman LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 LAPORAN KEUANGAN – Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 serta untuk
tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 dan periode enam bulan yang berakhir 31 Desember 2009 dan 30 Juni 2009
Neraca 2 Laporan Laba Rugi 4 Laporan Perubahan Ekuitas 5 Laporan Arus Kas 6 Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil 7 Catatan atas Laporan Keuangan
8
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA)NERACA31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009
Catatan 2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
ASET
Kas 2.005.426 1.461.936 1.119.520
Penempatan pada Bank Indonesia 4 94.198.443 79.140.445 8.855.524
Giro pada Bank Lain 5Pihak berelasi - setelah dikurangi penyisihan 28
penghapusan sebesar Rp 1.784 ribu tahun 2011, Rp 1.619 ribu tahun 2010 dan Rp 5.818 ribu tahun 2009 176.620 160.295 576.004
Penempatan pada Bank Lain 6Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 500.000 ribu tahun 2011, Rp 600.000 ribu tahun 2010 dan Rp 550.000 ribu tahun 2009 49.500.000 59.400.000 54.450.000
Efek-efek - Dimiliki Hingga Jatuh tempo 7Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan
sebesar Rp 50.004 ribu tahun 2011, Rp 50.030 ribu tahun 2010 dan Rp 50.005 ribu tahun 2009 133.723.378 59.213.469 59.703.611
Piutang Murabahah 8Pihak berelasi - setelah dikurangi marjin Murabahah 28
yang belum merupakan pendapatan sebesar Rp 204.495 ribu tahun 2011, Rp 306.612 ribu tahun 2010 dan Rp 393.897 ribu tahun 2009 dan penyisihan penghapusan sebesar Rp 16.889 ribu tahun 2011, Rp 15.650 ribu tahun 2010 dan Rp 16.146 ribu tahun 2009 1.671.956 1.549.361 1.598.492
Pihak ketiga - setelah dikurangi marjin Murabahah yang belum merupakan pendapatan sebesar Rp 102.394.070 ribu tahun 2011 dan Rp 11.787.963 ribu tahun 2010 dan penyisihan penghapusan sebesar Rp 4.132.151 ributahun 2011 dan Rp 397.736 ribu tahun 2010 376.490.034 39.183.819 -
378.161.990 40.733.180 1.598.492
Pembiayaan Mudharabah 9Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan sebesar Rp 2.394.168 ribu tahun 2011 dan Rp 1.018.105 ribu tahun 2010 269.582.633 100.792.296 -
Pembiayaan Musyarakah 10Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan sebesar Rp 491.545 ribu tahun 2011 dan Rp 818.631 ribu tahun 2010 48.662.969 81.044.446 -
Pendapatan yang Masih Harus Diterima 8.104.114 2.337.832 2.606.941
Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan 11sebesar Rp 12.233.649 ribu tahun 2011, Rp 9.636.552 ribu tahun 2010 dan Rp 6.001.519 ribu tahun 2009 24.446.281 26.423.828 29.031.196
Aset Pajak Tangguhan - Bersih 26 2.072.758 4.875.899 1.525.395
Aset Lain-lain 12 6.244.107 3.129.744 2.182.755
JUMLAH ASET 1.016.878.719 458.713.370 161.649.438
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
- 2 -
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) NERACA31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Lanjutan)
Catatan 2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
KEWAJIBAN, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Kewajiban Segera 1.220.446 431.506 153.271
Simpanan 13 19.924.957 15.335.161 302.500
Hutang Pajak 14 858.526 117.685 19.114
Kewajiban Lain-lain 15,27,28 6.432.687 4.417.859 6.369.023
JUMLAH KEWAJIBAN 28.436.616 20.302.211 6.843.908
DANA SYIRKAH TEMPORER 16
BankDeposito berjangka Mudharabah 127.405 500.000 -
Bukan BankTabungan Mudharabah 7.661.319 4.026.570 314.058Deposito berjangka Mudharabah 393.043.860 290.505.176 3.939.419
Surat berharga yang diterbitkanSertifikat Investasi Mudharabah antar Bank 135.000.000 - -
JUMLAH DANA SYIRKAH TEMPORER 535.832.584 295.031.746 4.253.477
EKUITAS
Modal Saham - nilai nominal Rp 4.450.000 per saham Modal dasar - 160.000 saham tahun 2011 dan 40.000 saham
tahun 2010 dan 2009Modal ditempatkan dan disetor penuh - 101.015 saham tahun 2011
dan 33.600 saham tahun 2010 dan 2009 17 449.516.750 149.520.000 149.520.000
Tambahan Modal Disetor 18 2.741.419 2.741.419 2.741.419
Saldo LabaDefisit sebesar Rp 20.226.576 ribu pada tanggal30 Juni 2009 telah dieliminasi dalam rangka kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 Juni 2009 351.350 (8.882.006) (1.709.366)
JUMLAH EKUITAS 452.609.519 143.379.413 150.552.053
JUMLAH KEWAJIBAN, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS 1.016.878.719 458.713.370 161.649.438
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
- 3 -
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA)LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009
Periode 1 Juli Periode 1 Januarisampai dengan sampai dengan31 Desember 30 Juni
Catatan 2011 2010 (Enam bulan) (Enam bulan)Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
PENDAPATAN DAN BEBAN USAHA
Pendapatan UsahaPendapatan pengelolaan dana oleh
Bank sebagai Mudharib 19 70.227.736 21.368.741 1.219.251 -Bunga 21 - - - 7.559.934Provisi dan komisi - - - 500
Jumlah Pendapatan Usaha 70.227.736 21.368.741 1.219.251 7.560.434
Hak Pihak Ketiga atas Bagi HasilDana Syirkah Temporer 20 27.026.408 9.299.582 109.069 -
Beban UsahaBunga 22 - - - 448.962Premi program penjaminan simpanan 31 874.989 98.815 - 108.221
Jumlah Beban Usaha 874.989 98.815 - 557.183
Pendapatan Usaha Lainnya 4.666.323 1.260.060 11.728 187.841
Beban (Pemulihan) Penyisihan 5,6,7,8,Penghapusan Aset Produktif 9,10,23 4.913.295 2.279.802 553.771 (242.975)
Beban Usaha LainnyaAdministrasi 24 12.514.478 12.099.597 4.648.246 1.661.594Kepegawaian 25 14.956.172 8.390.191 1.658.818 1.761.483Imbalan pasca kerja 27 1.168.078 444.118 212.496 140.611Lainnya 1.141.015 988.624 208.824 75.475
Jumlah Beban Usaha Lainnya 29.779.743 21.922.530 6.728.384 3.639.163
LABA (RUGI) USAHA 12.299.624 (10.971.928) (6.160.245) 3.794.904
PENDAPATAN (BEBAN) NON USAHAPendapatan bunga bersih dari bank
konvensional 21,22 - - 3.879.565 -Laba penjualan dan penghapusan aset tetap 11 7.250 349.952 - 12.429Lainnya - bersih 103.850 98.832 (3.827) (1.030)
PENDAPATAN NON USAHA - BERSIH 111.100 448.784 3.875.738 11.399
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 12.410.724 (10.523.144) (2.284.507) 3.806.303
MANFAAT (BEBAN) PAJAK 26 (3.177.368) 3.350.504 575.141 (880.012)
LABA (RUGI) BERSIH 9.233.356 (7.172.640) (1.709.366) 2.926.291
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
2009
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang
- 4 -
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA)LAPORAN PERUBAHAN EKUITASUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009
Selisih penilaiankembali aset dan Jumlah
Catatan Modal saham Agio Saham kewajiban Saldo Laba EkuitasRp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Saldo per 1 Januari 2009 118.000.000 - - (23.152.867) 94.847.133Setoran modal 17 50.000.000 - - - 50.000.000Laba bersih periode berjalan - - - 2.926.291 2.926.291
Saldo per 30 Juni 2009 - sebelum kuasi-reorganisasi 168.000.000 - - (20.226.576) 147.773.424
Kuasi-reorganisasi tanggal 30 Juni 2009: 33Peningkatan penilaian kembali
efek-efek 7 - - 2.350.270 - 2.350.270 Peningkatan penilaian kembali
aset tetap 11 - - 2.137.725 - 2.137.725 Penurunan modal disetor dalam
rangka kuasi-reorganisasi 18,33 (18.480.000) 18.480.000 - - -Eliminasi defisit dalam rangka
kuasi-reorganisasi 18,33 - (15.738.581) (4.487.995) 20.226.576 -
Saldo per 30 Juni 2009 - setelahkuasi-reorganisasi 149.520.000 2.741.419 - - 152.261.419
Rugi bersih periode berjalan - - - (1.709.366) (1.709.366)
Saldo per 31 Desember 2009 149.520.000 2.741.419 - (1.709.366) 150.552.053 Rugi bersih tahun berjalan - - - (7.172.640) (7.172.640)
Saldo per 31 Desember 2010 149.520.000 2.741.419 - (8.882.006) 143.379.413 Setoran Modal 17 299.996.750 - - - 299.996.750 Laba bersih tahun berjalan - - - 9.233.356 9.233.356
Saldo per 31 Desember 2011 449.516.750 2.741.419 - 351.350 452.609.519
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
- 5 -
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA)LAPORAN ARUS KASUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009
2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIBagi hasil dan marjin yang diterima 62.983.712 21.539.035 813.159Bunga, provisi dan komisi kredit yang diterima - - 7.593.253Bagi hasil dana syirkah temporer yang dibayar (27.026.408) (9.299.582) (109.069)Bunga, hadiah, provisi dan komisi dana yang dibayar - - (848.057)Penerimaan pendapatan usaha lainnya 4.666.323 1.260.060 98.651Pembayaran beban usaha lainnya (26.413.022) (17.347.731) (9.105.276)Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan - - 100.918Penerimaan pendapatan non usaha - bersih 103.850 98.832 2.325.395
Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan kewajiban operasi 14.314.455 (3.749.386) 868.974
Penurunan (kenaikan) aset operasiPenempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - - (94.763.718)Piutang Murabahah (341.164.463) (39.531.928) (1.614.638)Pembiayaan Mudharabah (170.166.399) (101.810.401) -Pembiayaan Musyarakah 32.708.563 (81.863.077) -Aset lain-lain (3.114.364) (946.989) (1.892.791)
Kenaikan (penurunan) kewajiban operasiKewajiban segera 790.105 278.235 (389.488)Simpanan 4.589.796 15.032.661 (52.809.417)Kewajiban lain-lain 2.014.831 (1.951.164) (3.198.180)
Kenaikan Dana Syirkah Temporer 240.800.837 290.778.269 4.253.477
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (219.226.639) 76.236.220 (149.545.781)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIHasil penjualan aset tetap 7.250 496.000 64.049Pencairan (penempatan) efek yang dimiliki hingga jatuh tempo (74.509.883) 490.117 70.537.272Perolehan aset tetap (649.500) (2.014.908) (5.092.191)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi (75.152.133) (1.028.791) 65.509.130
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenambahan modal disetor 299.996.750 - -
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 5.617.978 75.207.429 (84.036.651)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 140.764.295 65.556.866 149.593.517
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 146.382.273 140.764.295 65.556.866
PENGUNGKAPAN TAMBAHANKas dan setara kas terdiri dari:
Kas 2.005.426 1.461.936 1.119.520Giro pada Bank Indonesia 19.198.443 79.140.445 8.855.524Giro pada bank lain 178.404 161.914 581.822Penempatan pada Bank Indonesia 75.000.000 - -Penempatan pada bank lain 50.000.000 60.000.000 55.000.000
Jumlah 146.382.273 140.764.295 65.556.866
Transaksi yang tidak mempengaruhi kas:Kenaikan aset tetap dalam rangka kuasi-reorganisasi - - 2.137.725Kenaikan efek-efek dalam rangka kuasi-reorganisasi - - 2.350.270Kenaikan tambahan modal disetor melalui penurunan modal
ditempatkan dan disetor dalam rangka kuasi-reorganisasi - - 18.480.000Penurunan tambahan modal disetor melalui eliminasi defisit
dalam rangka kuasi-reorganisasi - - (15.738.581)Reklasifikasi dari kewajiban lain-lain ke modal disetor - - 50.000.000
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
- 6 -
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA)LAPORAN REKONSILIASI PENDAPATAN DAN BAGI HASILUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA PERIODE SATU BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009
Catatan 2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
Pendapatan Usaha Utama (Akrual) 19 70.227.736 21.368.741 1.219.251
Pengurang:Pendapatan marjin Murabahah periode berjalan
yang kas atau setara kasnya belum diterima 8 3.365.605 176.331 393.897
Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil 66.862.131 21.192.410 825.354
Bagi hasil yang menjadi hak Bank 39.835.723 11.892.828 716.285
Bagi hasil yang menjadi hak pemilik dana 20 27.026.408 9.299.582 109.069Dirinci atas :
Yang sudah didistribusikan 25.242.739 8.120.775 102.518Yang belum didistribusikan 15 1.783.669 1.178.807 6.551
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
- 7 -
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009
- 8 -
1. UMUM
Bank didirikan dengan akta No. 12 tanggal 8 Januari 1972 dari notaris Moeslim Dalidd, S.H. dengan nama P.T. Bank Bersaudara Jaya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/284/4 tanggal 11 Desember 1979 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 47 tanggal 14 Juni 1994 Tambahan No. 3247/1994. Berdasarkan akta perubahan No. 27 tanggal 27 Maret 1997 dari Alfian Yahya S.H, notaris di Surabaya, nama Bank diubah menjadi P.T. Bank Harfa. Perubahan nama tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-4004.HT.01.04.Th.97 tanggal 21 Mei 1997. Selanjutnya, berdasarkan akta No. 1 tanggal 3 Agustus 2009 dari Drs. Bambang Tedjo Anggono Budi S.H., M.Kn. pengganti dari Sutjipto S.H., M.Kn. notaris di Jakarta, nama P.T. Bank Harfa telah diubah menjadi P.T. Bank Panin Syariah. Perubahan nama tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-43152.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 2 September 2009. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 387 tanggal 28 April 2011 dari Aulia Taufani, SH, pengganti dari Sutjipto S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham Bank telah menyetujui peningkatan modal dasar perseroan dari Rp 178.000.000 ribu menjadi Rp 712.000.000 ribu. Akta perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-27063.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 30 Mei 2011.
Bank berkedudukan di Jakarta dan memiliki 5 kantor cabang. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung Panin Life Center, Jl. Letjend S. Parman Kav.91, Jakarta. Jumlah karyawan Bank adalah 110, 94 dan 85 karyawan masing-masing untuk tahun 2011, 2010 dan 2009.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan usaha di bidang perbankan dengan prinsip bagi hasil berdasarkan syariat Islam. Bank mendapat ijin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 1401/KMK.013/1990 tanggal 3 Nopember 1990. Pada tanggal 17 Desember 1998, Bank memperoleh izin usaha sebagai pedagang valuta asing dari Bank Indonesia berdasarkan surat No. 31/147/KEP/DIR, yang berlaku efektif sejak tanggal 15 Januari 1999. Bank mendapat ijin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 11/52/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009 sebagai bank umum berdasarkan prinsip syariah. Bank wajib menyelesaikan seluruh hak dan kewajiban dari kegiatan konvensional selambat-lambatnya 360 hari serta melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dalam jangka waktu 60 hari sejak tanggal ditetapkannya keputusan tersebut. Bank mulai beroperasi sebagai bank umum syariah pada tanggal 2 Desember 2009.
Bank tergabung dalam kelompok usaha Panin Group. Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen
: :
Wouter Tedjarahardja Alexander Josef Ferry Theo
Komisaris Jasman Ginting Munthe Direksi Direktur Utama : Deny Hendrawati Direktur
: Fathorrahman Budi Prakoso Sukisari
Dewan Pengawas Syariah Ketua : Dr. KH. Ahmad Munif Suratmaputra, MA. Anggota : Drs. H. Aminudin Yakub, MA.
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 9 -
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/3/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah antara lain meliputi: – Menilai dan memastikan pemenuhan prinsip syariah atas pedoman operasional dan produk yang
dikeluarkan Bank; – Mengawasi proses pengembangan produk baru Bank; – Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional untuk produk baru Bank yang belum ada
fatwanya; – Melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah terhadap mekanisme
penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank; – Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Bank dalam rangka
pelaksanaan tugasnya.
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan, Bank telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Bank yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi.
Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen antara mereka. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya pengungkapan atas kompensasi secara keseluruhan dan masing-masing kategori kompensasi yang diberikan kepada semua personil manajemen kunci juga diharuskan.
Bank telah mengevaluasi hubungan antara pihak-pihak berelasi dan mengungkapkannya sesuai dengan standar revisi ini.
Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang berlaku efektif pada tahun berjalan. Standar dan interpretasi standar akuntansi keuangan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:
PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 10 -
PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
b. Standar dan intrepretasi telah diterbitkan tapi belum berlaku efektif i. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK 13 (revisi 2011), Properti Investasi PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK 28 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 33 (revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 36 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK 45 (revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 (revisi 2011), Laba Per Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK 62, Kontrak Asuransi PSAK 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral PSAK 109, Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah PSAK 110, Akuntansi Sukuk ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan
Interaksinya ISAK 16, Perjanjian Jasa Konsesi ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan
Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para
Pemegang Sahamnya ISAK 22, Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal
Sewa ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 11 -
ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah ISAK 21, Perjanjian Kontrak Real Estat dan PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan, namun manajemen berkeyakinan bahwa standar dan interpretasi tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap penyajian laporan keuangan karena transaksi syariah diatur tersendiri melalui standar akuntansi syariah.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b. Penyajian Laporan Keuangan
Sehubungan dengan perubahan kegiatan usaha dari Bank Konvensional menjadi Syariah, maka laporan keuangan telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 tentang ”Penyajian Laporan Keuangan Syariah”. Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas dan penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil merupakan rekonsiliasi antara pendapatan bank syariah yang menggunakan dasar akrual dengan pendapatan yang dibagihasilkan kepada pemilik dana yang menggunakan dasar kas.
c. Transaksi Pihak-pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Bank dan entitas anak (entitas pelapor):
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor;
ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
b. Suatu entitas berelasi entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
i. entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya
entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 12 -
ii. satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga.
v. entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
vi. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (a).
vii. orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
d. Kuasi-reorganisasi Pada tanggal 30 Juni 2009, Bank melakukan kuasi-reorganisasi dengan mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 51 (Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”, karena Bank memenuhi syarat-syarat berikut untuk melakukan kuasi-reorganisasi: Bank mengalami defisit dalam jumlah yang material; Bank memiliki status kelancaran usaha dan memiliki prospek yang baik pada saat kuasi-
reorganisasi dilakukan; Saldo laba setelah proses kuasi-reorganisasi nol; dan Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kuasi-reorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi dimana aset dan kewajiban dinilai kembali sebesar nilai wajarnya serta pengurangan modal ditempatkan dan disetor dengan penurunan nilai nominal saham. Saldo laba negatif dieliminasi terhadap selisih penilaian aset dan kewajiban dan tambahan modal disetor.
e. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
f. Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia terdiri dari giro wadiah pada Bank Indonesia dan penempatan pada Bank Indonesia yang disajikan sebesar saldo nominal.
g. Giro pada Bank Lain Giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro setelah dikurangi penyisihan penghapusan. Mulai 1 Juli 2009, bonus yang diterima dari bank umum syariah diakui sebagai pendapatan usaha utama lainnya. Pendapatan jasa giro dari bank umum konvensional tidak diakui sebagai pendapatan Bank dan digunakan untuk dana kebajikan (qardhul hasan). Untuk periode sebelum 1 Juli 2009, pendapatan jasa giro diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi.
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 13 -
h. Penempatan pada Bank Lain Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana Bank pada bank lainnya yang beroperasi dengan menggunakan prinsip syariah berupa deposito berjangka mudharabah, investasi mudharabah, dan/atau bentuk-bentuk penempatan lainnya berdasarkan prinsip syariah. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
i. Efek-efek
Efek-efek diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat perolehan, sebagai berikut: (i) Investasi efek diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian
yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
(ii) Investasi efek yang tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi.
(iii) Efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan/atau diskonto yang belum direalisasi.
Efek-efek disajikan di neraca setelah dikurangi penyisihan penghapusan. Untuk efek individual dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo, bila terjadi penurunan nilai wajar di bawah biaya perolehan (termasuk amortisasi premi dan diskonto) yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual harus diturunkan sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus.
j. Piutang
Piutang adalah tagihan yang timbul dari transaksi jual beli berdasarkan akad Murabahah. Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. Dalam Murabahah berdasarkan pesanan, Bank melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari nasabah. Pada saat akad Murabahah disetujui, piutang Murabahah diakui sebesar biaya perolehan aset Murabahah ditambah keuntungan yang disepakati. Piutang Murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, yakni saldo piutang setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan. Marjin Murabahah yang ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan piutang Murabahah. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas piutang berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang.
k. Pembiayaan Pembiayaan Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara Bank sebagai pemilik dana
(shahibul maal) dan nasabah sebagai pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha dengan nisbah pembagian hasil (keuntungan atau kerugian) menurut kesepakatan di muka.
Pembiayaan Mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan penghapusan. Bank menetapkan penyisihan penghapusan berdasarkan penelaahan kualitas atas masing-masing saldo pembiayaan.
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 14 -
Apabila sebagian pembiayaan Mudharabah mengalami penurunan nilai akibat hilang, rusak atau faktor lain sebelum dimulainya usaha karena adanya kerusakan atau sebab lainnya tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pihak pengelola dana, maka rugi tersebut mengurangi saldo pembiayaan Mudharabah dan diakui sebagai kerugian Bank. Apabila sebagian pembiayaan Mudharabah mengalami penurunan nilai akibat hilang, rusak atau faktor lain setelah dimulainya usaha tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pengelola dana maka kerugian penurunan nilai tersebut diperhitungkan pada saat bagi hasil. Kerugian pembiayaan Mudharabah akibat kelalaian atau kesalahan pengelola dana dibebankan pada pengelola dana dan tidak mengurangi pembiayaan Mudharabah.
Pembiayaan Musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadi di antara para pemilik modal
(mitra Musyarakah) untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan, dengan nisbah pembagian hasil sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal.
Pembiayaan Musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan saldo penyisihan penghapusan. Bank menetapkan penyisihan penghapusan sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan.
Apabila terjadi kerugian dalam Musyarakah akibat kelalaian atau penyimpangan mitra Musyarakah, mitra yang melakukan kelalaian tersebut menanggung beban kerugian itu. Kerugian Bank yang diakibatkan kelalaian atau penyimpangan mitra tersebut diakui sebagai piutang Musyarakah jatuh tempo.
l. Penyisihan Penghapusan dan Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
Penilaian kualitas aset dan penyisihan penghapusan aset mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007, No. 10/24/PBI/2008 tanggal 16 Oktober 2008 dan No. 13/13/PBI/2011 tanggal 24 Maret 2011 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha berdasarkan Prinsip Syariah. Penilaian kualitas dan penyisihan penghapusan dilakukan terhadap aset produktif dan aset non produktif. Aset Produktif Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, piutang Murabahah, pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah, termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif dan fasilitas kredit yang belum digunakan. Penyisihan penghapusan aset produktif berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing-masing aset produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aset produktif diklasifikasikan dalam 5 (lima) kategori yaitu lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet.
Aset Non-produktif Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, Bank diwajibkan melakukan penyisihan penghapusan aset non-produktif (meliputi agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account). Penyisihan penghapusan aset non-produktif berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya penyelesaian masing-masing aset non-produktif dilakukan pada akhir tahun. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aset non-produktif diklasifikasikan dalam empat kategori yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet.
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 15 -
Penyisihan Penghapusan Aset Bank wajib membentuk penyisihan penghapusan terhadap aset produktif dan aset non-produktif berupa: Cadangan umum untuk aset produktif minimum sebesar 1% dari aset produktif yang memiliki
kualitas lancar. Cadangan khusus untuk aset produktif dan non-produktif, kecuali untuk kualitas dalam
perhatian khusus hanya berlaku untuk aset produktif, dengan besarnya persentase penyisihan penghapusan sebagai berikut:
Persentase penyisihan penghapusan di atas diterapkan terhadap saldo setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin dengan agunan tunai. Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI), surat berharga yang diterbitkan pemerintah berdasarkan prinsip syariah, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) serta bagian aset produktif yang dijamin dengan jaminan pemerintah tidak dibentuk penyisihan penghapusan. Aset dihapusbukukan dari penyisihan penghapusan pada saat manajemen berpendapat bahwa aset tersebut harus dihapusbukukan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan/atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan yang bersangkutan selama tahun berjalan. Estimasi kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk diakui sebagai beban dan kewajiban disajikan dalam akun ”Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi”.
m. Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Aset tertentu telah dinilai kembali pada tahun-tahun sebelumnya berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Nilai aset tertentu yang direvaluasi pada tahun sebelumnya sesuai dengan standar sebelumnya dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan selisih penilaian kembali yang disajikan secara terpisah dalam akun ekuitas direklasifikasi ke saldo laba.
Penyusutan dihitung sebagai penghapusan biaya perolehan aset dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (double-declining balance method), kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) masing-masing dengan tarif sebagai berikut:
Persentase
Bangunan 5% Kendaraan bermotor 25% - 50% Inventaris kantor 25% - 50%
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 16 -
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Sebelum tahun 2010, Bank menghitung penyusutan kendaraan bermotor dan inventaris kantor dengan menggunakan metode garis lurus. Mulai tahun 2010, Bank mengubah metode penyusutan tersebut menjadi saldo menurun ganda. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Pada tanggal pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
o. Simpanan Simpanan merupakan titipan pihak lain dalam bentuk giro Wadiah. Giro Wadiah digunakan sebagai instrumen pembayaran, dan dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro, serta mendapatkan bonus sesuai dengan kebijaksanaan Bank. Giro Wadiah dinyatakan sebesar titipan pemegang giro di Bank.
p. Dana Syirkah Temporer Dana syirkah temporer merupakan investasi dengan akad Mudharabah Mutlaqah dimana pemilik dana (shahibul maal) memberikan kebebasan kepada pengelola dana (mudharib), dalam hal ini adalah Bank, dalam pengelolaan investasinya dan akan memperolah bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati. Dana syirkah temporer terdiri dari tabungan Mudharabah, deposito berjangka Mudharabah dan Sertifikat Investasi Mudharabah antar Bank. Tabungan Mudharabah merupakan investasi yang hanya bisa ditarik sesuai dengan persyaratan tertentu yang disepakati. Tabungan Mudharabah dinyatakan sebesar nilai investasi pemegang tabungan di Bank. Deposito berjangka Mudharabah merupakan investasi yang hanya bisa ditarik pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka Mudharabah dengan Bank. Deposito berjangka Mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank. Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai kewajiban. Hal ini karena Bank tidak mempunyai kewajiban, ketika mengalami kerugian, untuk mengembalikan jumlah dana awal dari pemilik dana kecuali akibat kelalaian atau wanprestasi Bank. Di sisi lain, dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik dana tidak mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang saham seperti hak voting dan hak atas realisasi keuntungan yang berasal dari aset lancar dan aset non investasi.
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 17 -
Dana syirkah temporer merupakan salah satu unsur neraca dimana hal tersebut sesuai dengan prinsip syariah yang memberikan hak kepada Bank untuk mengelola dan menginvestasikan dana, termasuk untuk mencampur dana dimaksud dengan dana lainnya.
Pemilik dana syirkah temporer memperoleh bagian atas keuntungan sesuai kesepakatan dan menerima kerugian berdasarkan jumlah dana dari masing-masing pihak. Pembagian hasil dana syirkah temporer dapat dengan konsep bagi hasil atau bagi untung.
q. Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib
Pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai Mudharib terdiri dari pendapatan atas marjin dari transaksi jual beli (Murabahah), pendapatan bagi hasil (Mudharabah dan Musyarakah), pendapatan sewa dan pendapatan usaha utama lainnya.
Pendapatan Murabahah diakui pada saat terjadinya penyerahan barang jika dilakukan secara tunai atau secara tangguh yang tidak melebihi satu tahun; atau selama tahun akad sesuai dengan tingkat risiko dan upaya untuk merealisasikan keuntungan tersebut untuk transaksi tangguh Iebih dari satu tahun.
Pendapatan usaha Mudharabah diakui dalam tahun terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati, dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha. Kerugian akibat kelalaian atau kesalahan pengelola dana dibebankan pada pengelola dana dan tidak mengurangi investasi Mudharabah.
Pendapatan usaha Musyarakah yang menjadi hak mitra aktif diakui sebesar haknya sesuai dengan kesepakatan atas pendapatan usaha Musyarakah, sedangkan pendapatan usaha untuk mitra pasif diakui sebagai hak pihak mitra pasif atas bagi hasil dan kewajiban.
Pendapatan operasi utama lainnya terdiri dari pendapatan dari Sertifikat Wadiah Bank Indonesia, pendapatan dari penempatan pada bank syariah lain dan pendapatan bagi hasil surat berharga syariah. Pendapatan operasi utama lainnya diakui pada saat diterima.
r. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer
Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi hasil milik pihak ketiga yang didasarkan pada prinsip Mudharabah Mutlaqah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh Bank. Pendapatan yang dibagikan adalah pendapatan yang telah diterima (cash basis).
Pembagian hasil usaha dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil usaha, yaitu dihitung dari pendapatan Bank yang telah diterima berupa laba bruto (gross profit margin).
Jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan dari aset produktif lainnya yang akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Bank, dihitung secara proporsional sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Bank yang dipakai dalam pembiayaan yang diberikan dan aset produktif lainnya yang disalurkan. Dari jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut kemudian dibagi hasilkan kepada nasabah penabung dan deposan sebagai Shahibul Maal dan Bank sebagai Mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati bersama sebelumnya. Pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan aset produktif lainnya yang memakai dana Bank, seluruhnya menjadi milik Bank, termasuk pendapatan dari transaksi Bank berbasis imbalan.
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga yang berasal dari kegiatan usaha konvensional diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (nonperforming). Pendapatan bunga atas aset nonperforming yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi. Pendapatan bunga dari kredit dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan nonperforming.
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 18 -
Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit nonperforming, kecuali untuk kredit yang diklasifikasikan kurang lancar diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga pada tahun berjalan. Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok. Sejak 1 Juli 2009 pendapatan dan beban bunga dari kegiatan bank konvensional disajikan sebagai pendapatan bunga bersih dari bank konvensional dalam laporan laba rugi.
t. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi
Provisi dan komisi yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan pembiayaan secara syariah pada tahun 2011, 2010 dan 2009 dan perkreditan atau pinjaman konvensional untuk tahun 2009 serta terkait dengan jangka waktu diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis selama jangka waktunya. Untuk pembiayaan secara syariah dan kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan, diakui pada saat kredit dilunasi. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pembiayaan secara syariah, perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
u. Imbalan Pasca Kerja Bank membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar di antara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama tahun rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
v. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam tahun ketika kewajiban diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 19 -
Pengukuran aset dan kewajiban pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Bank ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan kewajibannya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan kewajiban pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap kewajiban pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Bank yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan kewajiban pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
4. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA
2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah 75.000.000 - -Giro Wadiah 19.198.443 79.140.445 8.855.524
Jumlah 94.198.443 79.140.445 8.855.524
Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dilakukan dalam mata uang Rupiah. Pada tanggal 31 Desember 2011, jangka waktu Fasilitas Bank Indonesia Syariah adalah 3 hari dengan imbalan sebesar 4,5% per tahun.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, perhitungan Giro Wajib Minimum (GWM) dilakukan sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 6/21/PBI/2004 tanggal 3 Agustus 2004 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/23/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan No. 10/23/PBI/2008 tanggal 16 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah dalam Rupiah dan Valuta Asing, dimana setiap bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. GWM dalam Rupiah dan Dollar Amerika Serikat adalah masing-masing sebesar 5% dan 1% tahun 2011, 2010 dan 2009. Giro wajib minimum Bank pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 17.696.478 ribu, Rp 14.905.381 ribu dan Rp 175.028 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Bank telah memenuhi giro wajib minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 20 -
5. GIRO PADA BANK LAIN
Merupakan saldo giro pada bank lain dalam mata uang Rupiah.
2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
Bank Umum KonvensionalBank Pan Indonesia 178.404 161.914 581.822Penyisihan penghapusan (1.784) (1.619) (5.818)
Jumlah Giro pada Bank Lain - Bersih 176.620 160.295 576.004
Tingkat bunga rata-rata per tahun - - 1,75%
Kualitas giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar. Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
Saldo awal tahun 1.619 5.818 311.173Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan 165 (4.199) (62.380)Eliminasi defisit dalam rangka kuasi reorganisasi - - (242.975)
Saldo akhir tahun 1.784 1.619 5.818
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
6. PENEMPATAN PADA BANK LAIN
Seluruh penempatan pada bank lain dilakukan dalam mata uang Rupiah. Penempatan pada bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
Jangka waktu Bagi Hasil JumlahRp'000
Deposito berjangka - Bank Muamalat 1 bulan 6,25% 50.000.000 Penyisihan penghapusan (500.000)
Jumlah Penempatan pada Bank Lain - Bersih 49.500.000
31 Desember 2011
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 21 -
Jangka waktu Bagi Hasil JumlahRp'000
Deposito berjangkaBank Syariah Mandiri 1 bulan 7,24% 25.000.000 Bank Rakyat Indonesia Syariah 1 bulan 7,04% 25.000.000 Bank Victoria Syariah 1 bulan 7,00% 10.000.000 Jumlah 60.000.000
Penyisihan penghapusan (600.000)
Jumlah Penempatan pada Bank Lain - Bersih 59.400.000
31 Desember 2010
Jangka waktu Bagi Hasil JumlahRp'000
Deposito berjangkaBank Syariah Mandiri 1 bulan 69,50% 25.000.000 Bank Rakyat Indonesia Syariah 1 bulan 52,00% 25.000.000 Bank Syariah Mega Indonesia 1 bulan 72,00% 5.000.000 Jumlah 55.000.000
Penyisihan penghapusan (550.000)
Jumlah Penempatan pada Bank Lain - Bersih 54.450.000
31 Desember 2009
Penempatan pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dilakukan kepada pihak ketiga dan dikelompokkan lancar. Jumlah tercatat penempatan pada bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 seluruhnya dikelompokkan kurang dari atau sampai dengan satu bulan. Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:
2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
Saldo awal tahun 600.000 550.000 -Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan (100.000) 50.000 550.000
Saldo akhir tahun 500.000 600.000 550.000
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain.
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 22 -
7. EFEK-EFEK – DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO Seluruh transaksi efek-efek dilakukan dengan pihak ketiga dan dalam mata uang Rupiah. Klasifikasi efek-efek berdasarkan jenis dan penerbit adalah sebagai berikut:
2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
Sertifikat Bank Indonesia Syariah 75.000.000 - -Surat Berharga Syariah Negara 53.773.028 54.263.074 54.753.119Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 Seri B 5.000.354 5.000.425 5.000.497
Jumlah Efek-efek 133.773.382 59.263.499 59.753.616Penyisihan penghapusan (50.004) (50.030) (50.005)
Jumlah Efek-efek - Bersih 133.723.378 59.213.469 59.703.611
Tingkat bagi hasil rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:
2011 2010 2009
Sertifikat Bank Indonesia Syariah 7,28% - -Surat Berharga Syariah Negara 10,82% 10,82% 11,80%Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 Seri B 11,75% 11,75% 11,75% Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
2011 2010 2009
Sertifikat Bank Indonesia Syariah 9 Bulan - -Surat Berharga Syariah Negara 70 bulan 70 bulan 70 bulanSukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 Seri B 84 bulan 84 bulan 84 bulan Klasifikasi efek-efek pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
< 1 tahun 75.000.000 - -> 1 - 5 tahun 58.773.382 54.263.074 -> 5 tahun - 5.000.425 59.753.616
Jumlah 133.773.382 59.263.499 59.753.616
Pada tanggal 24 Nopember 2009, Bank menjual efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo berupa Obligasi Pemerintah Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp 30.000.000 ribu, sehubungan dengan perubahan kegiatan usaha dari bank umum konvensional menjadi bank umum syariah. Kualitas efek-efek pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar.
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 23 -
Mutasi penyisihan penghapusan efek-efek adalah sebagai berikut:
2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
Saldo awal tahun 50.030 50.005 -Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan (26) 25 50.005
Saldo akhir tahun 50.004 50.030 50.005
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan efek-efek pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek.
8. PIUTANG MURABAHAH
Piutang Murabahah kepada pihak berelasi merupakan piutang Murabahah kepada karyawan Bank untuk merenovasi rumah, membeli rumah dan membeli mobil dengan marjin setara 6% dan memiliki jangka waktu antara 1 tahun sampai dengan 8 tahun serta sisa umur sampai dengan jatuh tempo di bawah 8 tahun. Pembayaran kembali piutang dilakukan dengan pemotongan gaji setiap bulan. Piutang Murabahah kepada pihak ketiga terdiri dari pembiayaan Murabahah yang diambil alih dari pihak lain, pembiayaan bersama, modal kerja, investasi, pembelian rumah dan mobil dengan marjin yang bervariasi setara dengan 9% - 18,28% dan memiliki jangka waktu antara 4 bulan sampai dengan 10 tahun serta sisa umur sampai dengan jatuh tempo di bawah 10 tahun. Marjin Murabahah yang belum merupakan pendapatan adalah sebesar Rp 102.598.565 ribu, Rp 12.094.575 ribu dan Rp 393.897 ribu masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Marjin Murabahah yang masih harus diterima adalah sebesar Rp 3.365.605 ribu, Rp 176.331 ribu dan Rp 393.897 ribu masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Kualitas piutang Murabahah pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
Lancar 352.376.032 41.146.566 1.614.638Dalam Perhatian Khusus 23.929.618 - -Kurang Lancar 4.927.423 - -Diragukan 1.077.957 - -
Jumlah 382.311.030 41.146.566 1.614.638Penyisihan penghapusan (4.149.040) (413.386) (16.146)
Piutang Murabahah - Bersih 378.161.990 40.733.180 1.598.492
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 24 -
Mutasi penyisihan penghapusan piutang adalah sebagai berikut:
2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
Saldo awal tahun 413.386 16.146 -Penyisihan tahun berjalan 3.964.179 397.240 16.146Penghapusan (228.525) - -
Saldo akhir tahun 4.149.040 413.386 16.146
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan piutang pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang.
9. PEMBIAYAAN MUDHARABAH Merupakan pembiayaan Mudharabah wal Murabahah dan modal kerja kepada nasabah di sektor ekonomi koperasi dan pembiayaan dan memiliki jangka waktu antara 4 bulan sampai dengan 10 tahun serta sisa umur sampai dengan jatuh tempo di bawah 10 tahun. Rata-rata bagi hasil Mudharabah pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 12,01% dan 10,66%. Seluruh pembiayaan Mudharabah dilakukan dalam mata uang Rupiah dan dikelompokkan lancar.
Mutasi penyisihan penghapusan pembiayaan adalah sebagai berikut :
2011 2010Rp'000 Rp'000
Saldo awal tahun 1.018.105 -Penyisihan tahun berjalan 1.376.063 1.018.105
Saldo akhir tahun 2.394.168 1.018.105
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan pembiayaan Mudharabah pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya pembiayaan.
10. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH Merupakan pembiayaan Musyarakah modal kerja kepada perusahaan di sektor ekonomi pembiayaan dan memiliki jangka waktu antara 6 bulan sampai dengan 5 tahun serta sisa umur sampai dengan jatuh tempo di bawah 5 tahun. Bagi hasil Musyarakah setara dengan 12,22% dan 12,45%, masing-masing pada tahun 2011 dan 2010. Seluruh pembiayaan Musyarakah dilakukan dalam mata uang Rupiah dan dikelompokkan lancar.
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 25 -
Mutasi penyisihan penghapusan pembiayaan adalah sebagai berikut:
2011 2010Rp'000 Rp'000
Saldo awal tahun 818.631 -Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan (327.086) 818.631
Saldo akhir tahun 491.545 818.631
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan pembiayaan Musyarakah pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya pembiayaan.
11. ASET TETAP
1 Januari 31 Desember
2011 Penambahan Pengurangan 2011Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000
Biaya PerolehanPemilikan langsung Tanah 13.309.600 - - 13.309.600 Bangunan 10.158.757 - - 10.158.757 Kendaraan bermotor 2.714.070 36.300 29.950 2.720.420 Inventaris kantor 9.877.953 613.200 - 10.491.153
Jumlah 36.060.380 649.500 29.950 36.679.930
Akumulasi penyusutanPemilikan langsung Bangunan 2.412.348 466.660 - 2.879.008 Kendaraan bermotor 1.085.688 424.664 29.950 1.480.402 Inventaris kantor 6.138.516 1.735.723 - 7.874.239
Jumlah 9.636.552 2.627.047 29.950 12.233.649
Jumlah Tercatat 26.423.828 24.446.281
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 26 -
1 Januari 31 Desember2010 Penambahan Pengurangan 2010
Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000
Biaya PerolehanPemilikan langsung Tanah 13.309.600 - - 13.309.600 Bangunan 10.158.757 - - 10.158.757 Kendaraan bermotor 2.145.658 1.555.655 987.243 2.714.070 Inventaris kantor 9.418.700 459.253 - 9.877.953
Jumlah 35.032.715 2.014.908 987.243 36.060.380
Akumulasi penyusutanPemilikan langsung Bangunan 2.027.457 384.891 - 2.412.348 Kendaraan bermotor 1.180.934 745.949 841.195 1.085.688 Inventaris kantor 2.793.128 3.345.388 - 6.138.516
Jumlah 6.001.519 4.476.228 841.195 9.636.552
Jumlah Tercatat 29.031.196 26.423.828
1 Juli 31 Desember2009 Penambahan Pengurangan 2009
Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000
Biaya perolehanPemilikan langsung Tanah 13.309.600 - - 13.309.600 Bangunan 10.158.757 - - 10.158.757 Kendaraan bermotor 2.145.658 - - 2.145.658 Inventaris kantor 4.415.833 5.002.867 - 9.418.700
Jumlah 30.029.848 5.002.867 - 35.032.715
Akumulasi penyusutanPemilikan langsung Bangunan 1.712.357 315.100 - 2.027.457 Kendaraan bermotor 1.127.657 53.277 - 1.180.934 Inventaris kantor 2.331.729 461.399 - 2.793.128
Jumlah 5.171.743 829.776 - 6.001.519
Jumlah Tercatat 24.858.105 29.031.196
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 27 -
Selisihpenilaian kembali
30 Juni 2009 aset tetap 30 Juni 2009sebelum dalam rangka setelah
1 Januari kuasi- kuasi- kuasi-2009 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi reorganisasi reorganisasi reorganisasi
Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000
Biaya perolehanPemilikan langsung Tanah 6.191.099 - - - 6.191.099 7.118.501 13.309.600 Bangunan 12.603.993 - - 3.767.356 16.371.349 (6.212.592) 10.158.757 Kendaraan bermotor 1.317.992 - - - 1.317.992 827.666 2.145.658 Inventaris kantor 8.085.377 89.324 395.662 (3.767.356) 4.011.683 404.150 4.415.833
Jumlah 28.198.461 89.324 395.662 - 27.892.123 2.137.725 30.029.848
Akumulasi penyusutanPemilikan langsung Bangunan 971.512 315.100 - 425.745 1.712.357 - 1.712.357 Kendaraan bermotor 1.038.442 89.215 - - 1.127.657 - 1.127.657 Inventaris kantor 2.710.250 391.266 344.042 (425.745) 2.331.729 - 2.331.729
Jumlah 4.720.204 795.581 344.042 - 5.171.743 - 5.171.743
Jumlah Tercatat 23.478.257 22.720.380 2.137.725 24.858.105
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan dan penghapusan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
2011 2010 2009
Rp'000 Rp'000 Rp'000
Harga jual 7.250 496.000 64.049 Nilai tercatat - 146.048 51.620
Laba penjualan dan penghapusan aset tetap 7.250 349.952 12.429
Beban penyusutan adalah sebesar Rp 2.627.047 ribu, Rp 4.476.228 ribu dan Rp 829.776 ribu masing-masing untuk tahun 2011, 2010 dan 2009. Sehubungan dengan kuasi-reorganisasi, Bank melakukan penilaian kembali aset tetap pada tanggal 30 Juni 2009.
Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 18 tahun, 20 tahun dan 25 tahun yang akan jatuh tempo sampai dengan tahun 2029. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah, karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Manajemen Bank berpendapat, bahwa nilai tercatat semua aset tetap masih lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan. Oleh karena itu, tidak diperlukan penurunan nilai aset tetap.
Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada P.T. Asuransi Multi Artha Guna Tbk dan P.T. Panin Insurance Tbk terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 18.665.954 ribu, Rp 22.833.048 ribu dan Rp 21.829.048 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Manajemen berpendapat, bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 28 -
12. ASET LAIN-LAIN
2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
Biaya dibayar di muka 2.304.851 2.170.294 1.557.223Uang muka pendirian cabang 2.001.285 - 19.874Biaya yang ditangguhkan 1.095.800 - -Setoran jaminan 463.719 461.713 409.197Persediaan hadiah dan barang cetakan 371.413 299.343 155.958Aset tetap yang belum digunakan - 66.921 -Lainnya 7.039 131.473 40.503
Jumlah 6.244.107 3.129.744 2.182.755
Biaya dibayar di muka
Biaya dibayar di muka merupakan biaya yang dikeluarkan oleh Bank untuk membayar asuransi dan jasa outsourcing teknologi informasi kepada PT Sigma Cipta Caraka. Uang muka pendirian cabang Merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh Bank untuk pendirian cabang dan akan diselesaikan ketika cabang tersebut siap untuk melakukan kegiatan operasionalnya. Biaya yang ditangguhkan Merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh Bank untuk melakukan renovasi atas bangunan yang disewa dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang masa sewanya. Setoran Jaminan Merupakan setoran jaminan sewa atas ruangan yang digunakan sebagai kantor pusat operasional.
13. SIMPANAN
Semua simpanan dilakukan dalam mata uang Rupiah, yang terdiri dari:
2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
BankGiro Wadiah 858.030 104.098 302.500
Pihak ketigaGiro Wadiah 19.066.927 15.231.063 -
Jumlah 19.924.957 15.335.161 302.500
Bonus rata-rata per tahun 2,44% 0,75% 1,11%
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 29 -
14. HUTANG PAJAK 2011 2010 2009
Rp'000 Rp'000 Rp'000
Pajak Kini (Catatan 26) 374.227 - -Pajak Penghasilan
Pasal 21 419.238 99.130 19.035 Pasal 23/26 2.657 1.277 79 Final 61.121 17.161 -
Pajak Pertambahan Nilai 1.283 117 -
Jumlah 858.526 117.685 19.114
15. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 2011 2010 2009
Rp'000 Rp'000 Rp'000
Kewajiban imbalan pasca kerja (Catatan 27) 3.584.740 2.440.197 1.998.358 Bagi hasil yang belum dialokasikan 1.783.669 1.178.807 6.551 Hutang kepada pihak ketiga - - 1.717.845 Hutang kepada pihak berelasi - - 1.614.638Lainnya 1.064.278 798.855 1.031.631
Jumlah 6.432.687 4.417.859 6.369.023
Bagi hasil yang belum dialokasikan Bagi hasil yang belum dialokasikan oleh Bank kepada shahibul maal atas keuntungan hasil usaha Bank yang telah disisihkan dari pengelolaan dana Mudharabah.
Hutang kepada pihak berelasi Hutang kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2009 merupakan hutang kepada pemegang saham (Panin) untuk kegiatan operasional Bank.
16. DANA SYIRKAH TEMPORER Merupakan investasi tidak terikat dalam bentuk tabungan Mudharabah dan deposito Mudharabah. Seluruh investasi tidak terikat dilakukan dengan pihak ketiga dan dalam mata uang Rupiah, yang terdiri dari:
2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
BankDeposito Mudharabah 127.405 500.000 -
Bukan bankTabungan Mudharabah 7.661.319 4.026.570 314.058Deposito Mudharabah 393.043.860 290.505.176 3.939.419
Surat Berharga yang diterbitkanSertifikat Investasi Mudharabah antar Bank 135.000.000 - -
Jumlah 535.832.584 295.031.746 4.253.477
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 30 -
2011 2010 2009
Tingkat bagi hasil rata-rata per tahunTabungan Mudharabah 3,37% 3,96% 5,05%Deposito Mudharabah 8,19% 6,83% 7,13%Sertifikat Investasi Mudharabah antar Bank 5,46% - -
Deposito Mudharabah Klasifikasi deposito Mudharabah berdasarkan jangka waktu dan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: Berdasarkan jangka waktu deposito Mudharabah:
2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
1 bulan 151.189.307 189.863.092 3.895.4193 bulan 193.384.958 97.887.506 44.0006 bulan 15.377.000 2.754.578 -12 bulan 33.220.000 500.000 -
Jumlah 393.171.265 291.005.176 3.939.419
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
< 1 bulan 225.665.206 227.481.803 3.895.419> 1 - 3 bulan 128.266.059 62.421.795 44.000> 3 - 12 bulan 39.240.000 1.101.578 -
Jumlah 393.171.265 291.005.176 3.939.419
Jumlah deposito Mudharabah yang diblokir dan dijadikan jaminan piutang Murabahah dan pembiayaan Mudharabah masing-masing sebesar Rp 1.630.000 ribu dan Rp 33.000.000 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp 2.210.000 ribu dan Rp 28.000.000 ribu pada tanggal 31 Desember 2010.
Sertifikat Investasi Mudharabah antar Bank Merupakan surat berharga yang diterbitkan Bank dalam bentuk sertifikat investasi mudharabah yang diperdagangkan antar bank pada pasar uang antar bank. Investasi mudharabah antar bank diperoleh dari P.T. Bank Pan Indonesia Tbk, P.T. Bank Victoria Tbk dan P.T. Bank Victoria Syariah.
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 31 -
17. MODAL SAHAM
Rincian pemegang saham Bank adalah sebagai berikut:
Jumlah Persentase JumlahNama pemegang saham saham pemilikan modal
Rp'000
P.T. Bank Pan Indonesia Tbk 101.014 99,999% 449.512.300H. Ahmad Hidayat 1 0,001% 4.450
Jumlah 101.015 100,00% 449.516.750
2011
Jumlah Persentase JumlahNama pemegang saham saham pemilikan modal
Rp'000
P.T. Bank Pan Indonesia Tbk 33.599 99,997% 149.515.550H. Ahmad Hidayat 1 0,003% 4.450
Jumlah 33.600 100,00% 149.520.000
2010 dan 2009
Berdasarkan akta No. 1 tanggal 3 Agustus 2009 dari B.T. Anggono Budi S.H., notaris di Jakarta, telah disetujui antara lain penambahan modal ditempatkan dan disetor Bank dari Rp 118 milliar menjadi Rp 168 milliar yang diambil bagian dan disetor seluruhnya oleh P.T. Bank Pan Indonesia Tbk. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham No. 57 tanggal 19 Januari 2010 dari Sutjipto S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham Bank telah mengambil keputusan sebagai berikut:
a. Menyetujui pengurangan modal Bank sebagai berikut:
- Modal dasar dari Rp 200.000.000 ribu menjadi Rp 178.000.000 ribu. - Modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 168.000.000 ribu menjadi Rp 149.520.000 ribu.
b. Menyetujui perubahan mengubah nilai nominal saham dari Rp 5.000.000 per saham menjadi
Rp 4.450.000 per saham sebagai akibat dari pengurangan modal tersebut di atas. Akta perubahan di atas telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-15639.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 25 Maret 2010. Penurunan modal ditempatkan dan disetor melalui penurunan nilai nominal saham tanpa mengurangi jumlah saham yang beredar seperti yang dijelaskan di atas mengakibatkan Bank membukukan tambahan modal disetor sebesar Rp 18.480.000 ribu (Catatan 18). Berdasarkan akta notaris pernyataan keputusan rapat perubahan anggaran dasar No. 387 tanggal 28 April 2011 dari Aulia Taufani, SH, pengganti dari Sutjipto S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham Bank telah menyetujui antara lain peningkatan modal dasar perseroan dari Rp 178.000.000 ribu menjadi Rp 712.000.000 ribu dan penambahan modal yang ditempatkan dan disetor Bank dari Rp 149.520.000 ribu menjadi Rp 178.000.000 ribu yang diambil bagian dan disetor seluruhnya oleh PT Bank Pan Indonesia Tbk. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-27063.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 30 Mei 2011.
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 32 -
Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham No 36 tanggal 27 Juni 2011 dari Erni Rohaini S.H., MBA., notaris di Jakarta, para pemegang saham Bank telah menyetujui antara lain peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 178.000.000 ribu menjadi Rp 449.516.750 ribu. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat Keputusannya No. AHU-AH.01.10-33176 tanggal 17 Oktober 2011.
18. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Mutasi saldo tambahan modal disetor adalah sebagai berikut:
Rp'000
Saldo per 31 Desember 2008 -Penurunan nilai saham tanpa mengurangi jumlah saham beredar (Catatan 17) 18.480.000Eliminasi defisit dalam rangka kuasi-reorganisasi (Catatan 33) (15.738.581)
Saldo per 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 2.741.419
19. PENDAPATAN PENGELOLAAN DANA OLEH BANK SEBAGAI MUDHARIB Periode
1 Desember 2009sampai dengan
2011 2010 31 Desember 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
Pendapatan bagi hasilMusyarakah 8.521.201 5.570.512 -Mudharabah 20.808.456 3.150.747 -
29.329.657 8.721.259 -
Pendapatan dari penjualanMurabahah 24.111.198 2.766.926 -
Pendapatan - Bersih 53.440.855 11.488.185 -
Pendapatan usaha utama lainnyaBonus Sertifikat Bank Indonesia Syariah 2.607.101 - -Bagi hasil surat berharga 6.143.844 5.708.378 502.210Bonus Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah 4.829.705 3.100.882 33.333Bagi hasil penempatan pada bank lain 3.206.231 1.071.296 683.708
Jumlah 70.227.736 21.368.741 1.219.251
20. HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER
2011 2010 2009
Rp'000 Rp'000 Rp'000
Bagi hasil deposito Mudharabah 25.375.787 9.204.635 5.718 Bagi hasil Sertifikat Investasi Mudharabah antar Bank 1.330.806 - -Bagi hasil tabungan Mudharabah 280.824 88.339 833 Bagi hasil deposito Mudharabah dari bank lain 38.991 6.608 -Bagi hasil obligasi Mudharabah - - 102.518
Jumlah 27.026.408 9.299.582 109.069
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 33 -
21. PENDAPATAN BUNGA Periode
1 Januari 2009sampai dengan30 Juni 2009
Rp'000
Giro pada bank lain 353.386 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 205.621 Efek-efek
Sertifikat Bank Indonesia 4.020.086 Surat Utang Negara 2.980.841
Jumlah 7.559.934
Pendapatan bunga periode 1 Juli 2009 sampai 30 Nopember 2009 sebesar Rp 3.978.478 ribu dari kegiatan bank konvensional disajikan sebagai pendapatan bunga bersih dari bank konvensional dalam laporan laba rugi.
22. BEBAN BUNGA Periode
1 Januari 2009sampai dengan30 Juni 2009
Rp'000Simpanan
Giro 77.777 Tabungan 28.774 Deposito berjangka 268.808
Simpanan dari bank lainGiro 72.838 Deposito berjangka 765
Jumlah 448.962
Beban bunga periode 1 Juli 2009 sampai 30 Nopember 2009 sebesar Rp 98.913 ribu dari kegiatan bank konvensional diperhitungkan sebagai pengurang pendapatan bunga dan disajikan sebagai pendapatan bunga bersih dari bank konvensional dalam laporan laba rugi.
23. BEBAN (PEMULIHAN) PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF
Periode 1 Juli Periode 1 Januarisampai dengan sampai dengan
2011 2010 31 Desember 30 JuniRp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Giro pada bank lain (Catatan 5) 165 (4.199) (62.380) (242.975)Penempatan pada bank lain (Catatan 6) (100.000) 50.000 550.000 -Efek - efek (Catatan 7) (26) 25 50.005 -Piutang (Catatan 8) 3.964.179 397.240 16.146 -Pembiayaan Mudharabah (Catatan 9) 1.376.063 1.018.105 - -Pembiayaan Musyarakah (Catatan 10) (327.086) 818.631 - -
Jumlah 4.913.295 2.279.802 553.771 (242.975)
2009
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 34 -
24. BEBAN ADMINISTRASI
Periode 1 Juli Periode 1 Januarisampai dengan sampai dengan
2011 2010 31 Desember 30 JuniRp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Penyusutan (Catatan 11) 2.627.047 4.476.228 829.776 795.581Sewa 2.271.754 2.155.573 1.242.886 6.152Honorarium 2.271.709 2.059.259 1.283.007 5.918Agen outsourcing 968.740 683.188 237.324 171.426Telepon, telex dan benda pos 755.040 584.363 250.762 153.924Transportasi dan akomodasi
perjalanan dinas 546.802 305.631 111.552 105.318Peralatan dan kebutuhan kantor 379.400 207.784 154.030 166.781Iklan 254.889 184.859 118.316 10.813Pemeliharaan dan perbaikan 124.848 110.456 97.177 79.888Pajak 106.468 392.716 14.158 14.451Representasi dan sumbangan 8.245 28.383 1.797 17.234Lainnya 2.199.536 911.157 307.461 134.108
Jumlah 12.514.478 12.099.597 4.648.246 1.661.594
2009
25. BEBAN KEPEGAWAIAN
Periode 1 Juli Periode 1 Januarisampai dengan sampai dengan
2011 2010 31 Desember 30 JuniRp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Gaji dan tunjangan 13.873.675 7.598.316 1.560.419 1.639.961Pendidikan dan pelatihan 711.886 433.220 57.453 81.530Lainnya 370.611 358.655 40.946 39.992
Jumlah 14.956.172 8.390.191 1.658.818 1.761.483
2009
Kompensasi kepada pengurus Bank yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
Dewan Komisaris 654.841 639.143 344.729 Direksi 3.182.894 1.972.629 431.308 Anggota Komite Audit 67.341 75.868 185.871 Dewan Pengawas Syariah 294.382 270.588 -
Jumlah 4.199.458 2.958.228 961.908
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 35 -
26. PAJAK PENGHASILAN
Manfaat (beban) pajak Bank terdiri dari:
Periode 1 Juli Periode 1 Januarisampai dengan sampai dengan
2011 2010 31 Desember 30 JuniRp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Pajak kini (374.227) - - -Pajak tangguhan (2.803.141) 3.350.504 575.141 (880.012)
Jumlah (3.177.368) 3.350.504 575.141 (880.012)
2009
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut:
Periode 1 Juli Periode 1 Januarisampai dengan sampai dengan
2011 2010 31 Desember 30 JuniRp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi 12.410.724 (10.523.144) (2.284.507) 3.806.303
Perbedaan temporer:Penyisihan (pemulihan)
penghapusan aset produktif selain piutang, pembiayaan dan kredit:Giro pada bank lain 165 (4.199) (62.380) (242.975)Penempatan pada bank lain (100.000) 50.000 550.000 - Efek - efek yang dimiliki
hingga jatuh tempo (26) 25 50.005 - Beban imbalan pasca kerja 1.144.543 441.839 153.333 (285.634)Penyusutan aset tetap (1.926) (322.334) - (187.603)
Jumlah 1.042.756 165.331 690.958 (716.212)
Beban (manfaat) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal:Representasi, sumbangan
dan denda 45.521 50.594 8.172 17.234 Kenikmatan kepada karyawan 67.842 47.696 7.240 10.498 Lainnya 185.389 44.361 (31.468) (33.713)
Jumlah 298.752 142.651 (16.056) (5.981)
Laba kena pajak (rugi fiskal) Bank sebelum kompensasi kerugian fiskal 13.752.232 (10.215.162) (1.609.605) 3.084.110
Kompensasi kerugian fiskal tahun sebelumnya (12.255.325) (4.209.585) (2.599.980) (5.684.090)
Rugi fiskal yang tidak dapat dimanfaatkan - 2.169.422 - -
Laba Kena Pajak (Rugi Fiskal) 1.496.907 (12.255.325) (4.209.585) (2.599.980)
2009
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 36 -
Perhitungan beban dan hutang pajak kini untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp 374.227 ribu, sedangkan pada tahun 2010 dan 2009, Bank mengalami rugi fiskal sehingga hutang dan beban pajak kini adalah nihil. Akumulasi rugi fiskal Bank tahun 2010 dan 2009 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
Pajak Tangguhan Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut:
Dikreditkan Dikreditkan(dibebankan) Dikreditkan Dikreditkan (dibebankan)
1 Januari ke laporan ke laporan 31 Desember ke laporan 31 Desember ke laporan 31 Desember2009 laba rugi 30 Juni 2009 laba rugi 2009 laba rugi 2010 laba rugi 2011
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000Kewajiban imbalan
pasca kerja 532.664 (71.409) 461.255 38.334 499.589 110.460 610.049 286.136 896.185Penyusutan aset tetap (131.146) (46.901) (178.047) - (178.047) 1.217.154 1.039.107 (482) 1.038.625Penyisihan penghapusan
aset produktif selain piutang Murabahahdan pembiayaan 7.725 9.325 17.050 134.406 151.456 11.457 162.913 (24.965) 137.948
Rugi fiskal 1.421.023 (771.027) 649.996 402.401 1.052.397 2.011.433 3.063.830 (3.063.830) -
Jumlah Aset Pajak Tangguhan 1.830.266 (880.012) 950.254 575.141 1.525.395 3.350.504 4.875.899 (2.803.141) 2.072.758
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada tahun ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
Periode 1 Juli Periode 1 Januarisampai dengan sampai dengan
2011 2010 31 Desember 30 JuniRp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi 12.410.724 (10.523.144) (2.284.507) 3.806.303
Tarif pajak yang berlaku:25% x Rp 12.410.724 ribu tahun 2011 3.102.681 - - -25% x Rp 10.523.144 ribu tahun 2010 - (2.630.786) - -28% x Rp 2.284.507 ribu untuk periode
1 Juli 2009 sampai dengan 31 Desember 2009 dan Rp 3.806.303 ribu untuk periode 1 Januari 2009 sampai dengan 30 Juni 2009 - - (639.662) 1.065.765
Pengaruh pajak atas penghasilan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal 74.687 35.663 64.521 (1.675)
Rugi fiskal yang tidak dapat dimanfaatkan - 542.356 - -
Koreksi dasar pengenaan pajak - (1.297.737) - (184.078)
Beban (Manfaat) Pajak 3.177.368 (3.350.504) (575.141) 880.012
2009
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 37 -
27. IMBALAN PASCA KERJA
Bank membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenaga kerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut sebanyak 110, 94 dan 59 karyawan masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah:
Periode 1 Juli Periode 1 Januarisampai dengan sampai dengan
2011 2010 31 Desember 30 JuniRp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Biaya jasa kini 1.029.367 301.772 154.158 70.083Biaya bunga 116.687 100.579 154.154 77.077Keuntungan aktuaria bersih yang diakui (58.966) (66.508) (63.480) (60.686)Amortisasi atas biaya jasa lalu
yang belum direalisasi - Non Vested Benefits 80.990 108.275 108.275 54.137
Eliminasi defisit dalam rangka kuasi-reorganisasi - - (140.611) -
Jumlah 1.168.078 444.118 212.496 140.611
2009
Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca adalah sebagai berikut:
2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
Nilai tunai kewajiban yang tidak didanai 2.565.271 1.296.527 957.898Biaya jasa lalu yang belum diakui - Non Vested - (80.990) (189.265)Keuntungan aktuarial yang belum diakui 1.019.469 1.224.660 1.229.725
Kewajiban bersih 3.584.740 2.440.197 1.998.358
Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut:
2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
Saldo awal tahun 2.440.197 1.998.358 2.130.659Pembayaran manfaat karyawan pada tahun berjalan (23.535) (2.279) (485.408)Eliminasi defisit dalam rangka kuasi-reorganisasi - 140.611Beban periode berjalan 1.168.078 444.118 212.496
Saldo akhir tahun 3.584.740 2.440.197 1.998.358
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 38 -
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen P.T. Jasa Aktuaria Praptasentosa Gunajasa dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut: Usia pensiun normal : 55 tahunTingkat diskonto per tahun : 7% tahun 2011, 9% tahun 2010 dan 10,50% tahun 2009Tingkat proyeksi kenaikan gaji per tahun : 5,5% tahun 2011, 2010 dan 2009 Tingkat cacat : 1% dari Tabel Mortalita CSO 1980 tahun 2011 dan 2010,
0,105% tahun 2009Tabel mortalitas : CSO 1980
28. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Sifat Pihak Berelasi
P.T. Bank Pan Indonesia Tbk adalah entitas induk dan pemegang saham utama Bank. Transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi yang meliputi antara lain: a. Giro pada bank lain (Catatan 5)
b. Piutang Murabahah (Catatan 8)
c. Dana Syirkah Temporer berupa Sertifikat Investasi Mudharabah antar Bank (Catatan 16)
d. Kewajiban lain-lain berupa pendapatan diterima di muka (Catatan 15)
Persentase giro pada bank lain dan piutang Murabahah dari pihak yang berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:
2011 2010 2009% % %
Giro pada bank lain 0,02 0,04 0,36Piutang Murabahah 0,17 0,34 1,00
Jumlah 0,19 0,38 1,36
Persentase kewajiban lain-lain (pendapatan diterima di muka) terhadap jumlah kewajiban masing-masing adalah sebesar 0,21%, 0,70% dan 26,85% pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Persentase bagi hasil dana syirkah temporer (Sertifikat IMA) terhadap jumlah hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer sebesar 0,7% pada tanggal 31 Desember 2011.
29. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
2011 2010Rp'000 Rp'000
Kewajiban komitmenFasilitas pembiayaan kepada nasabah yang belum digunakan 133.771.861 61.659.321
Tagihan kontijensiMarjin dalam penyelesaian 400.152 -
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 39 -
30. JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN
Analisa jatuh tempo aset dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan tahun yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2011 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahundengan s/d s/d s/d s/d
Lain-lain 1 bulan 3 bulan 1 tahun 2 tahun 5 tahun > 5 tahun JumlahRp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
AsetKas - 2.005.426 - - - - - 2.005.426 Penempatan pada Bank Indonesia - 94.198.443 - - - - - 94.198.443 Giro pada bank lain - 178.404 - - - - - 178.404
Dikurangi: peny isihan penghapusangiro pada bank lain (1.784) - - - - - - (1.784)
Penempatan pada Bank Lain - 50.000.000 - - - - - 50.000.000 Dikurangi: peny isihan penghapusan
giro pada bank lain (500.000) - - - - - - (500.000) Ef ek-ef ek - - - 75.000.000 - 58.773.382 - 133.773.382
Dikurangi: peny isihan penghapusanef ek-ef ek (50.004) - - - - - - (50.004)
Piutang - Murabahah 2.150.000 1.430.368 16.681.200 24.084.316 328.013.137 9.952.009 382.311.030 Dikurangi: marjin y ang masih harus
diterima dan peny isihan penghapusan piutang - Murabahah (4.149.040) - - - - - - (4.149.040)
Pembiay aan Mudharabah 1.038 76.245 39.171.879 26.041.500 184.085.308 22.600.831 271.976.801 Dikurangi : peny isihan penghapusan
pembiay aan Mudharabah (2.394.168) - - - - - - (2.394.168) Pembiay aan Musy arakah - 535.000 - 7.035.566 11.100.724 30.483.224 - 49.154.514
Dikurangi : peny isihan penghapusanpembiay aan Musy arakah (491.545) - - - - - - (491.545)
Pendapatan bunga y ang masih harus diterima - 8.104.114 - - - - - 8.104.114
Aset tetap - bersih 24.446.281 - - - - - - 24.446.281 Aset pajak tangguhan - bersih 2.072.758 - - - - - - 2.072.758 Aset lain-lain 6.244.107 - - - - - - 6.244.107
Jumlah Aset 25.176.605 157.172.425 1.506.613 137.888.645 61.226.540 601.355.051 32.552.840 1.016.878.719
KewajibanKewajiban segera - 1.220.446 - - - - - 1.220.446 Simpanan - 19.924.957 - - - - - 19.924.957 Hutang pajak - 858.526 - - - - - 858.526 Kewajiban lain-lain 6.432.687 - - - - - - 6.432.687
Jumlah Kewajiban 6.432.687 22.003.929 - - - - - 28.436.616
Dana Sy irkah TemporerInv estasi tidak terkait tabungan
Mudharabah - 7.661.319 - - - - - 7.661.319 Inv estasi tidak terkait deposito
Mudharabah - 225.665.206 128.266.059 39.240.000 - - - 393.171.265 Surat berharga y ang diterbitkan
Sertif ikat Inv estasi Mudharabah antar Bank - 135.000.000 - - - - - 135.000.000
Jumlah Dana Sy irkah Temporer - 368.326.525 128.266.059 39.240.000 - - - 535.832.584
Selisih Aset dengan Kewajiban dan DanaSy irkah Temporer 18.743.918 (233.158.029) (126.759.446) 98.648.645 61.226.540 601.355.051 32.552.840 452.609.519
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 40 -
Analisa jatuh tempo aset dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan tahun yang tersisa, terhitung sejak 31 Desember 2010 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut :
Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahundengan s/d s/d s/d s/d
Lain-lain 1 bulan 3 bulan 1 tahun 2 tahun 5 tahun > 5 tahun JumlahRp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
AsetKas - 1.461.936 - - - - - 1.461.936 Penempatan pada Bank Indonesia - 79.140.445 - - - - - 79.140.445 Giro pada bank lain - 161.914 - - - - - 161.914
Dikurangi: peny isihan penghapusangiro pada bank lain (1.619) - - - - - - (1.619)
Penempatan pada Bank Lain - 60.000.000 - - - - - 60.000.000 Dikurangi: peny isihan penghapusan
giro pada bank lain (600.000) - - - - - - (600.000) Ef ek-ef ek - - - - - - 59.263.499 59.263.499
Dikurangi: peny isihan penghapusanef ek-ef ek (50.030) - - - - - - (50.030)
Piutang - Murabahah - 2.020.000 510.000 447.814 2.742.135 36.419.902 11.101.290 53.241.141 Dikurangi: marjin y ang masih harus
diterima dan peny isihan penghapusan piutang - Murabahah (12.507.961) - - - - - - (12.507.961)
Pembiay aan Mudharabah - - - 27.952.014 1.586.832 61.807.578 10.463.977 101.810.401 Dikurangi : peny isihan penghapusan
pembiay aan Mudharabah (1.018.105) - - - - - - (1.018.105) Pembiay aan Musy arakah - - - 617.500 9.790.997 71.454.580 - 81.863.077
Dikurangi : peny isihan penghapusanpembiay aan Musy arakah (818.631) - - - - - - (818.631)
Pendapatan bunga y ang masih harus diterima - 2.337.832 - - - - - 2.337.832
Aset tetap - bersih 26.423.828 - - - - - - 26.423.828 Aset pajak tangguhan - bersih 4.875.899 - - - - - - 4.875.899 Aset lain-lain 3.005.934 - - - - - 123.810 3.129.744
Jumlah Aset 19.309.315 145.122.127 510.000 29.017.328 14.119.964 169.682.060 80.952.576 458.713.370
KewajibanKewajiban segera - 431.506 - - - - - 431.506 Simpanan - 15.335.161 - - - - - 15.335.161 Hutang pajak - 117.685 - - - - - 117.685 Kewajiban lain-lain 4.417.859 - - - - - - 4.417.859
Jumlah Kewajiban 4.417.859 15.884.352 - - - - - 20.302.211
Dana Sy irkah TemporerInv estasi tidak terkait tabungan
Mudharabah - 4.026.570 - - - - - 4.026.570 Inv estasi tidak terkait deposito
Mudharabah - 227.481.803 62.421.795 1.101.578 - - - 291.005.176
Jumlah Dana Sy irkah Temporer - 231.508.373 62.421.795 1.101.578 - - - 295.031.746
Selisih Aset dengan Kewajiban dan DanaSy irkah Temporer 14.891.456 (102.270.598) (61.911.795) 27.915.750 14.119.964 169.682.060 80.952.576 143.379.413
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 41 -
Analisa jatuh tempo aset dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan tahun yang tersisa, terhitung sejak 31 Desember 2009 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut :
> 1 bulanSampai dengan s/d
Lain-lain 1 bulan 3 bulan > 5 tahun JumlahRp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
AsetKas - 1.119.520 - - 1.119.520 Penempatan pada Bank Indonesia - 8.855.524 - - 8.855.524 Giro pada bank lain - 581.822 - - 581.822
Dikurangi: penyisihan penghapusangiro pada bank lain (5.818) - - - (5.818)
Penempatan pada bank lain - 55.000.000 - - 55.000.000 Dikurangi: penyisihan penghapusan
penempatan pada bank lain (550.000) - - - (550.000) Efek-efek - - - 59.753.616 59.753.616
Dikurangi: penyisihan penghapusanefek-efek (50.005) - - - (50.005)
Piutang Murabahah - - - 1.614.638 1.614.638 Dikurangi : penyisihan penghapusan
piutang Murabahah (16.146) - - - (16.146) Pendapatan bunga yang masih
harus diterima - 2.606.941 - - 2.606.941 Aset tetap - bersih 29.031.196 - - - 29.031.196 Aset pajak tangguhan - bersih 1.525.395 - - - 1.525.395 Aset lain-lain 2.182.755 - - - 2.182.755 Jumlah Aset 32.117.377 68.163.807 - 61.368.254 161.649.438
Kew ajibanKew ajiban segera - 153.271 - - 153.271 Simpanan - 302.500 - - 302.500 Hutang pajak - 19.114 - - 19.114 Kew ajiban lain-lain 6.369.023 - - - 6.369.023 Jumlah Kew ajiban 6.369.023 474.885 - - 6.843.908
Dana Syirkah TemporerInvestasi tidak terkait tabungan
Mudharabah - 314.058 - - 314.058 Investasi tidak terkait deposito
Mudharabah - 3.895.419 44.000 - 3.939.419 Jumlah Dana Syirkah Temporer - 4.209.477 44.000 - 4.253.477
Selisih Aset dengan Kew ajiban dan DanaSyirkah Temporer 25.748.354 63.479.445 (44.000) 61.368.254 150.552.053
31. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 39 tahun 2005 tanggal 12 Oktober 2005 tentang Penjaminan Simpanan Nasabah Bank berdasarkan Prinsip Syariah yang menyatakan bahwa sejak tanggal 12 Oktober 2005 Lembaga Penjamin Simpanan menjamin nasabah bank berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang No. 24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan.
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 42 -
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2.000 juta. Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar selama tahun 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 874.989 ribu, Rp 98.815 ribu, dan Rp 108.221 ribu.
32. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dilakukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/13/PBI/2005 tanggal 10 Juni 2005 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/7/PBI/2006 tanggal 27 Pebruari 2006.
Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8%. Peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dan wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko pasar.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 61,98%, 54,81% dan 245,87% dengan perhitungan sebagai berikut
2011 2010 2009Rp'000 Rp'000 Rp'000
Aset Tertimbang Menurut Risiko 730.721.771 257.993.441 61.252.650Modal
Modal Inti 445.920.085 138.503.516 149.977.000Modal pelengkap 6.946.827 2.901.771 621.970
Jumlah Modal 452.866.912 141.405.287 150.598.970
Rasio Kecukupan Modal dengan memperhitungkan risiko pasar 61,98% 54,81% 245,87%
Rasio modal inti terhadap aset tertimbang menurut risiko 61,02% 53,68% 244,85%
33. KUASI-REORGANISASI Untuk memperoleh awal yang baik tanpa dibebani akumulasi kerugian, sehubungan dengan perubahan kegiatan usaha perbankan secara konvensional menjadi perbankan dengan prinsip bagi hasil berdasarkan syariat Islam, Bank melaksanakan kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 Juni 2009 dengan mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 51 (Revisi 2003) (Catatan 3d). Perubahan kegiatan usaha ini mendapat dukungan penuh dalam permodalan dari P.T. Bank Pan Indonesia Tbk., selaku pemegang saham mayoritas Bank dan telah melakukan penyetoran modal saham tambahan. Manajemen Bank memproyeksikan posisi keuangan yang sehat, hasil usaha yang menguntungkan dan rasio kecukupan modal (CAR) yang tinggi sejalan dengan dukungan dari pemegang saham Bank dan adanya keyakinan bahwa produk-produk syariah merupakan alternatif yang dapat memperkuat perbankan Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang.
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 43 -
Kuasi-reorganisasi tersebut dilakukan dengan melakukan penilaian kembali aset dan kewajiban sebagai berikut: a. Efek-efek (Catatan 7) dinilai berdasarkan laporan penilai independen Samsul Hadi, Wahyono
Adi, Hendra Gunawan dan rekan No. PP.B.SAH-02.008.09/R tanggal 15 Januari 2010. Penilaian kembali tersebut menggunakan pendekatan nilai pasar wajar. Berdasarkan penilaian tersebut terjadi kenaikan nilai wajar efek-efek pada tanggal 30 Juni 2009 sebesar Rp 2.350.270 ribu dan dibukukan sebagai “Selisih Penilaian Kembali Aset dan Kewajiban” yang dicatat dalam komponen ekuitas di neraca.
b. Aset tetap (Catatan 11) dinilai berdasarkan laporan penilai independen Samsul Hadi, Wahyono Adi, Hendra Gunawan dan rekan No. PP.B.SAH-02.008.09/R tanggal 15 Januari 2010. Penilaian kembali tersebut menggunakan pendekatan nilai pasar wajar. Berdasarkan penilaian tersebut terjadi kenaikan nilai wajar aset tetap – bersih pada tanggal 30 Juni 2009 sebesar Rp 2.137.725 ribu dan dibukukan sebagai “Selisih Penilaian Kembali Aset dan Kewajiban ” yang dicatat dalam komponen ekuitas di neraca.
Aset dan kewajiban lainnya tidak dinilai kembali karena bersifat jangka pendek dimana nilai tercatatnya mendekati nilai wajar. Selisih penilaian kembali aset tersebut di atas sejumlah Rp 4.487.995 ribu sebelum kuasi-reorganisasi, tidak mencukupi untuk mengeliminasi defisit sebesar Rp 20.226.576 ribu. Seperti yang diatur dalam PSAK No. 51 (Revisi 2003), defisit dapat dieliminasi dengan selisih penilaian aset dan kewajiban. Jika jumlah saldo tersebut masih belum mencukupi, maka modal saham digunakan untuk mengeliminasi defisit yang tersisa. Agar Bank dapat menggunakan modal sahamnya untuk mengeliminasi defisit yang tersisa, Bank harus mereklasifikasi sebagian modal sahamnya menjadi tambahan modal disetor. Reklasifikasi ini dilakukan melalui penurunan nilai nominal saham tanpa mengurangi jumlah saham yang beredar. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham No. 57 tanggal 19 Januari 2010 dari Sutjipto S.H., M.kn, notaris di Jakarta, para pemegang saham Bank telah menyetujui pelaksanaan kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 Juni 2009 dan penurunan modal saham. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 18, penurunan modal dengan mengubah nilai nominal saham tersebut mengakibatkan Bank membukukan tambahan modal disetor sebesar Rp 18.480.000 ribu. Pada tanggal 30 Juni 2009, saldo selisih penilaian aset dan kewajiban sebesar Rp 4.487.995 ribu dan tambahan modal disetor dari penurunan modal sebesar Rp 15.738.581 ribu telah dieliminasi dengan defisit dalam rangka kuasi-reorganisasi.
34. MANAJEMEN RISIKO
Kebijakan dan kondisi ekonomi dan moneter yang stabil merupakan modal dasar bagi perbankan syariah untuk mencapai pertumbuhan yang “sustain” dan rentabilitas yang optimal. Hal ini karena sistem perbankan syariah erat kaitannya dengan sistem ekonomi dan moneter, dimana perubahan kondisi ekonomi atau moneter yang signifikan akan memiliki korelasi signifikan pula terhadap kinerja perbankan syariah. Perekonomian nasional tahun 2011 memberikan peluang yang cukup besar bagi pertumbuhan portofolio aset dan kewajiban Bank, namun demikian manajemen Bank tetap bersifat konservatif dan berpegang pada prinsip kehati-hatian dalam menetapkan target-target pertumbuhannya. Pengelolaan risiko Bank dilaksanakan dengan konsisten dan cakupannya semakin luas, hasilnya adalah risiko komposit Bank dapat terjaga pada peringkat Rendah (Low) dengan tren Stable.
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 44 -
Kinerja penerapan manajemen risiko Bank mencakup hal-hal sebagai berikut:
Risiko Pembiayaan (Credit Risk)
Posisi pembiayaan bermasalah berdasarkan rasio NPF besarnya masih dibawah 1%, portofolio aset Bank lainnya juga tergolong lancar. Sehingga risiko pembiayaan Bank pada predikat Rendah (Low). Risiko Pasar (Market risk & Rate of Return Risk) Trend BI Rate yang cenderung menurun, struktur portofolio asset-liabilities cukup optimal dan strategi pricing Bank yang efektif, merupakan faktor yang menjadikan risiko pasar & rate of return menjadi Rendah (Low).
Risiko Likuiditas (Liquidity Risk) Penghimpunan dana masyarakat cukup berhasil, akses ke pasar keuangan syariah semakin baik serta tersedianya secondary reserve dalam jumlah yang memadai, menjadikan risiko likuiditas tergolong Rendah (Low). Risiko Operasional (Operational Risk) Langkah-langkah untuk mencegah dan mengurangi peristiwa-peristiwa risiko operasional tergolong cukup baik dan respon terhadap tindakan korektifnya juga cukup baik. Hal ini menjadikan profil risiko operasional Bank tergolong Rendah (Low).
Risiko Kepatuhan (Compliance Risk) Tidak terdapat pelanggaran kepatuhan terhadap ketentuan Bank Indonesia, Undang-Undang, standar etika bisnis yang berlaku serta prinsip-prinsip syariah, namun masih terdapat hal-hal yang bersifat minor yang memerlukan perbaikannya. Predikat profil risiko kepatuhan tergolong Low to Moderate.
Risiko Hukum (Legal Risk) Tidak terdapat ‘outstanding’ permasalahan hukum baik yang terkait dengan Bank sebagai institusi maupun yang terkait kepada karyawan Bank. Predikat profil risko hukum tergolong Rendah (Low).
Risiko Reputasi (Reputation Risk) Tidak terdapat publikasi negatif mengenai Bank dan seluruh pengaduan nasabah dapat diselesaikan sesuai target waktu ditetapkan. Predikat risiko reputasi tergolong Rendah (Low).
Risiko Stratejik (Strategic Risk) Antara realisasi dengan Rencana Bisnis Bank pada beberapa indikator utama keuangan Bank tergolong deviasinya relatif kecil. Dibandingkan rata-rata perbankan syariah beberapa indikator Bank tergolong lebih baik. Sehingga predikat profil risiko stratejik Bank tergolong Rendah (Low).
Pelaksanaan Prinsip Kepatuhan Telah menjadi kebijakan dan komitmen berkelanjutan bagi Bank, bahwa pelaksanaan aspek kepatuhan terhadap seluruh ketentuan Bank Indonesia dan ketentuan pemerintah lainnya yang berlaku, merupakan kewajiban dan tanggung jawab bersama bagi semua pihak. Direktur Kepatuhan beserta Satuan Kerja Kepatuhan menjalankan fungsinya secara independen dan berkelanjutan dalam memastikan bahwa Bank mematuhi dan menerapkan peraturan dan perundangan yang berlaku, memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang telah dibuat Bank terhadap pihak eksternal, serta mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi Bank.
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 45 -
Dalam aktivitas operasional sehari-hari, Satuan Kerja Kepatuhan melakukan kaji ulang dan memberikan opini terhadap kesesuaian usulan pembiayaan untuk memastikan bahwa proposal pembiayaan tidak menyimpang dari ketentuan eksternal dan internal. Selain itu, Satuan Kerja Kepatuhan melakukan evaluasi, memberikan saran dan rekomendasi atas setiap rancangan produk dan peraturan internal, untuk memastikan kebijakan manajemen telah sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dari pemantauan yang dilakukan terhadap pembiayaan yang diberikan kepada pihak berelasi, sampai dengan Desember 2011, tidak terdapat pembiayaan yang melampaui ataupun melanggar peraturan Bank Indonesia mengenai Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD). Dalam hal pelaksanaan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT) serta Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), di tahun 2011, Bank telah melakukan pelatihan dan sosialisasi APU & PPT kepada semua karyawan. Pelatihan mendalam khusus untuk karyawan di lingkungan ‘front liner’ dan karyawan baru dilakukan secara berkesinambungan. Self assessment terhadap pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) dilakukan oleh Satuan Kerja Kepatuhan, dengan predikat BAIK untuk periode tahun 2011.
35. OPINI DEWAN PENGAWAS SYARIAH DPS dan manajemen Bank terus meningkatkan kerjasama dan koordinasi dalam memastikan kepatuhan syariah atas berbagai aspek operasional dalam usaha Bank mengembangkan produk dan layanan sesuai kebutuhan masyarakat. Untuk itu, Bank harus terus melakukan peningkatan budaya dan etos kerja yang diwarnai dengan nilai-nilai akhlak karimah dalam memberikan pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat.
Untuk dapat mengawal kepatuhan Bank terhadap prinsip-prinsip syariah, DPS telah berupaya melaksanakan tugasnya secara optimal. DPS aktif mengadakan rapat dan kajian, baik yang bersifat rutin (reguler) maupun aksidental, untuk membahas dan memberikan opini syariah terhadap semua produk dan aktivitas Bank. Kerjasama antara DPS dan manajemen Bank juga sudah tersinergi dengan sangat baik dan diharapkan dapat terus ditingkatkan di masa yang akan datang.
Bank telah memiliki produk penghimpunan dan penyaluran dana. Produk, layanan dan pedoman operasional yang dijalankan Bank sudah mendapat persetujuan kesesuaian syariah (shariah compliance) dari DPS berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional MUI (DSN-MUI). DPS mengingatkan manajemen untuk tetap menjaga rambu-rambu syariah dan tidak terfokus pada peningkatan profitabilitas semata.
DPS yakin Bank akan semakin berkembang dan memberikan sumbangan penting bagi perkembangan perbankan syariah di Indonesia dengan tetap menjaga kepatuhan syariah.
36. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP BANK DAN RENCANA MANAJEMEN
Di tengah-tengah perlambatan ekonomi global (global slowdown) justru telah memicu sentimen positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Realisasi pertumbuhan ekonomi tahun 2011 mencapai kisaran 6,5%, dimana faktor makro sangat mendukung seperti tingkat suku bunga tergolong rendah, inflasi terkendali, daya beli masyarakat cukup tinggi dan yang terpenting adalah pertumbuhan ekonomi nasional tidak signifikan tergantung pada hasil ekspor ke negara-negara Eropa dan Amerika khususnya negara yang mengalami krisis. Pada tahun 2012 Indonesia diperkirakan tidak mengalami tekanan ekonomi yang signifikan akibat dari krisis Eropa, bahkan terdapat kecenderungan penanaman modal atau portofolio dari para investor Eropa masuk ke Indonesia yang kini menjadi salah satu negara tujuan investor dunia.
P.T. BANK PANIN SYARIAH (d/h P.T. BANK HARFA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 30 JUNI 2009 (Lanjutan)
- 46 -
Pada tahun 2012 sektor industri/usaha yang diharapkan menjadi pendorong utama peningkatan pertumbuhan ekonomi adalah sektor pemerintahan, industri dan perdagangan produk untuk konsumsi domestik, bidang energi dan infrastruktur, pertanian, industri berbasis lokal dan substitusi barang import dan industri pengolahan. Sektor-sektor tersebut diproyeksikan akan mampu memberikan sumbangan signifikan terhadap pertumbuhan maupun distribusi nominal PDB, serta mampu sebagai tulang punggung ketahanan perekonomian nasional.
Berbagai faktor memberikan harapan positif terhadap perekonomian domestik tahun 2012, namun Bank akan tetap bersifat konservatif dan berpegang pada prinsip kehati-hatian dalam menetapkan target-target pertumbuhannya. Pertumbuhan portofolio aset Bank secara selektif akan diarahkan pada sektor-sektor yang relatif tidak sensitif terhadap perubahan kondisi ekonomi baik domestik maupun global sebagaimana tersebut diatas. Mitigasi risiko antara lain melalui Spreading Risk portofolio pembiayaan baik melalui penyebaran berdasarkan sektor ekonomi, jumlah nasabah maupun nominal pembiayaannya. Konsolidasi internal terus berjalan antara lain melalui penyempurnaan yang berkelanjutan terhadap proses persetujuan serta kebijakan dan prosedur pembiayaan.
37. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 2 sampai 46 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 14 Maret 2012.
1 Mengukir Prestasi, Mencapai Pertumbuhan
2 Sekilas Panin Bank Syariah
3 Peristiwa Penting 2011
• Penambahan Modal Disetor
• Pembukaan Jaringan Kantor
4 Visi dan Misi
4 Nilai-Nilai Perusahaan
6 Sambutan Dewan Komisaris
10 Sambutan Direksi
15 Opini Dewan Pengawas Syariah
17 Ikhtisar Keuangan
18 Analisis dan Pembahasan Manajemen
24 Tinjauan Operasi
• Pembiayaan
• Pendanaan
• Tresuri
• Manajemen Risiko
• Teknologi Informasi
• Pengawasan Internal
• Sumber Daya Insani
Daftar isi
36 Tata Kelola Perusahan (GCG)
45 Data Perusahaan
• Struktur Organisasi
• Manajemen dan Senior Officer
• Produk dan Jasa
• Jaringan Kantor
• Profil Dewan Komisaris
• Profil Dewan Pengawas Syariah
• Profil Direksi
55 Tanggung Jawab Pelaporan
56 Laporan Keuangan Audit
Laporan Tahunan 2011
Mengukir Prestasi,Mencapai Pertumbuhan
Panin Bank SyariahGedung Panin Life Center Lantai 3Jl. Letjend S. Parman Kav. 91Jakarta Barat 11420Telp. (021) 5695 6100Fax. (021) 5695 6105
Lapo
ran Tah
un
an 2011
Menguk
ir Prestasi,
Men
capai Pertu
mb
uh
an