Post on 26-Oct-2021
117
Media Pembelajaran Online dan Tingkat Pemahaman Siswa Jurusan
Akuntansi SMK N 1 Pogalan pada Masa Covid-19
Megarizki Ramadhani¹*, Oktavia Eka Wahyu Saputri², Yulius Kurniawan3
123Universitas Negeri Malang
*megarizki.ramadhani.1904216@students.um.ac.id
Abstrak
Media pembelajaran merupakan akar dari sebuah proses pembelajaran karena media pembelajaran
merupakan sarana penyampaian materi dari guru kepada peserta didik. Perubahan kondisi ditengah – tengah
pandemi menuntut seluruh masyarakat untuk melakukan segala sesuatu dari rumah, salah satunya adalah
study from home. Namun, terdapat banyak permasalahan yang diakibatkan oleh perubahan kondisi tersebut.
Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan dalam memaksimalkan media
pembelajaran online yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan untuk guru dalam mengembangkan
media pembelajaran yang digunakan agar media pembelajaran dapat digunakan secara efektif untuk
meningkatkan pemahaman siswa. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan
kualitatif dalam menjelaskan dan menganalisis permasalahan dalam media pembelajaran. Selain itu dalam
pendekatan kualitatif dapat mengungkap permasalahan media pembelajaran online pada saat pandemi yang
didapatkan melaui subjek penelitian yaitu guru dan siswa di SMK N 1 Pogalan yang menerapkan
pembelajaran online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan media pembelajaran online yang
diterapkan di SMK N 1 Pogalan diantaranya adalah siswa yang kurang mengerti terkait pengoperasian
media pembelajaran online, kurang serius dalam mengikuti proses pembelajaran maupun kondisi
lingkungan siswa sehingga menjadikan tingkat pemahaman mereka menurun dan bukan karena media
pembelajaran tersebut buruk. Sedangkan solusinya yaitu melalui pengembangan media pembelajaran
diiringi dengan sosialisasi.
aKata kunci: media pembelajaran, media pembelajaran online, siswa akuntansi, covid-19
Abstract
Learning media is the root of a learning process because learning media is a means of delivering material
from teachers to students. Changing conditions in the midst of a pandemic require all people to do
everything from home, one of which is study from home. However, there are many problems caused by
changes in these conditions. Therefore, the purpose of this study is to determine the problems in maximizing
online learning media which can later be used as material for teachers in developing learning media used
so that learning media can be used effectively to improve student understanding. This research uses a case
study method with a qualitative approach in explaining and analyzing problems in learning media. In
addition, the qualitative approach can reveal the problems of online learning media during the pandemic
which were obtained through research subjects, namely teachers and students at SMK N 1 Pogalan who
implemented online learning. The results showed that the problems of online learning media that were
implemented at SMK N 1 Pogalan were students who did not understand the operation of online learning
media, were not serious in participating in the learning process and students' environmental conditions so
that their level of understanding decreased and not because the learning media was bad. While the solution
is through the development of learning media accompanied by socialization.
Keywords: learning media, online learning media, accounting students, covid-19
PENDAHULUAN
Akuntansi merupakan ilmu yang banyak dibutuhkan oleh perusahaan ataupun lembaga
lainnya dalam bidang keuangan. Berdasarkan hal tersebut, maka pembelajaran akuntansi
merupakan salah satu pembelajaran yang penting dan banyak diminati oleh siswa. Metode
Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics (NSAFE), 2021, Vol. 1 No. 4, Hal 117-128.
No. ISSN 2797-0760
Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics (NSAFE), 2021, Vol. 1 No. 4 ISSN 2797-0760
118
pengajaran serta media pembelajaran adalah dua hal yang saling berhubungan pada kegiatan
belajar mengajar (Arsyad, 2011). Pembelajaran yang berkualitas sangat penting dan harus
dijadikan perhatian bagi sistem pendidikan khususnya dalam mata pelajaran akuntansi. Hal ini
menyebabkan dalam pembelajaran akuntansi perlu diperhatikan media pembelajaran yang efektif
guna menunjang pembelajaran akuntansi. Namun sayangnya, tidak sedikit sekolah yang
menggunakan media pembelajaran kurang efektif dan kurang memperhatikan karakteristik
siswanya. Hal ini tentu dapat membuat siswa yang tertarik untuk mempelajari akuntansi menjadi
kurang tertarik atau bahkan mengabaikan mata pelajaran akuntansi. Permasalahan ini perlu untuk
ditindaklanjuti dan dipahami oleh guru akuntansi mengingat peran akuntansi di era sekarang
sangat dibutuhkan. Media pembelajaran tidak hanya dapat dilakukan dengan tatap muka saja,
melainkan untuk kondisi yang mendesak harus dapat dilakukan secara online.
Tujuan pembelajaran nasional harus tercapai. Untuk mencapai hal ini diperlukan
pembelajaran yang baik dan efektif. Namun pada kenyataannya, kondisi saat ini yaitu terdapat
pandemi covid – 19 yang mendunia. Karena adanya pandemi Covid-19 ini, beberapa aktivitas
tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya karena harus berdiam diri dirumah. Namun,
pembelajaran itu penting dan harus tetap dilakukan meskipun tidak dengan tatap muka. Hal ini
tentu saja menjadi permasalahan baru. Guru maupun siswa harus mempelajari media elektronik
agar proses pembelajaran tetap belajar dengan semestinya. Adanya pembelajaran secara online
ini menyebabkan tingkat prestasi anak menurun. Hal ini terlihat dari nilai raport siswa SMK N 1
Pogalan pada mata pelajaran spreadsheet berikut.
Tabel 1. Daftar Nilai AKL 4 saat Online dan Offline
13 '0046571293 JESSICA VIRA FERNANDA 81 75
14 '0036716235 LEFI AGESTINA 60 80
15 '0037515088 LIANA QURROTU AINI 80 83
16 '0024086764 LISA MEI SAFUTRI 82 86
17 '0047293818 MELLA MAHARANI PUTRI 81 70
18 '0043399033 MUHAMMAD RAFLI WIBOWO 89 86
19 '0042036846 NATASYA MEILINDASARI 85 75
20 '0037040641 NEVINDA SALSA NABILA 85 80
21 '0039595187 OKTAVIA RESTIANI 86 74
22 '0046049718 RAHMA DIANITA 90 74
23 '0028658079 RESTU YOGA ADI PRASETYA 88 80
24 '0046045616 RIMA TY LESTARI 88 83
25 '0032221828 RINDA DWI ANGGITA SARI 81 76
26 '0035655235 RISMA DWIJAYANTI 87 76
27 '0036639627 RIZKI ULIFATUN NAFI'A 88 83
28 '0035315096 SELLA FAJAR RAHAYU 84 83
29 '0036613716 SELVIRA KHOIRUNISA 88 80
30 '0043832020 TRIA SULISTYAWATI 89 87
31 '0033282142 ULPA JUWITA MAHARANI 90 87
32 '0037511750 VINA AMELIA PUTRI 89 78
33 '0042217611 WAHYU PUJI LESTARI 89 77
34 '0035858777 YOSSI ANDRIANI 93 83
Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics (NSAFE), 2021, Vol. 1 No. 4 ISSN 2797-0760
119
35 '0036811240 YUSSI LENY RULIANA 90 85
RATA – RATA 85 79,11429
Berdasarkan data nilai yang diperoleh pada saat observasi di SMK N 1 Pogalan, nilai
semester 1 ketika pembelajaran masih offline lebih besar daripada rata-rata nilai semester 2 ketika
pembelajaran sudah melalui media online. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, salah satu
yang mempengaruhi ketimpangan nilai ini adalah media pembelajaran yang sulit untuk dipakai
dan dimengerti, sehingga media pembelajaran harus terus dikembangkan dan siswa juga guru
harus diberikan pembekalan terkait media pembelajaran.
Penelitian terdahulu terkait media elektronik dilakukan oleh (Yulianto, 2009) yaitu melalui
animasi dalam power point template (PPT) yang dapat dikirimkan ke siswa agar dipelajari
dirumah. Power Point Template (PPT) ini efektif untuk menambah tingkat pemahaman dan daya
ingat siswa terkait pembelajaran yang dilakukan secara online. Pemanfaatan PPT dan dikirimkan
kepada siswa pada saat pembelajaran online menjadikan siswa lebih mudah dalam mempelajari
materi. Power Point Template (PPT) yang dibuat secara menarik dengan menggunakan animasi
dapat meningkatkan minat siswa untuk mempelajari akuntansi.
Berdasarkan penelitian serupa yang dilakukan oleh (Dani et al., 1985), menghasilkan
bahwa penerapan pembelajaran online ini ketika melihat dari hasil belajar siswa maka terjadi
peningkatan sebesar 41% (awalnya 38% menjadi 79%) pada kelompok afektif. Pada kelompok
kognitif juga mengalami peningkatan sebesar 36% (awalnya 50% menjadi 86%). Hasil ini
menunjuk terdapat peningkatan secara signifikan dari yang awalnya hanya menggunakan offline
dan sekarang menggunakan media online. Penggunaan media online sangat penting dimasa
sekarang. Siswa yang awalnya buta teknologi dapat diajarkan bagaimana cara memakai teknologi.
Hal ini penting bagi siswa akuntansi, dimana akuntansi merupakan mata pelajaran yang tentu saja
tidak jauh dari teknologi. Berdasarkan hal ini, peran media pembelajaran online dalam bidang
akuntansi sangat besar. Contoh dari hal ini adalah guru memberikan video tutorial terkait materi
akuntansi dan siswa mempraktekannya dirumah.
Para pengajar akuntansi saat ini mendapatkan saran dari para akuntan untuk menambah
inovasi pada media pembelajaran secara online. Hal ini karena para siswa akuntan diharapkan
untuk lebih disiplin dan para pengajar juga diharapkan untuk mampu menambah kemampuan
interpersonal dan intrapersonal dari siswa dengan media pembelajaran dan fasilitas yang
diberikan. Selain itu, kemampuan analisis bagi siswa akuntansi juga sangat penting yang
menjadikan hal ini sebagai tantangan oleh pengajar yang dapat diatasi dengan meningkatkan
inovasi pada media pembelajaran yang menuntut siswa untuk aktif dan integrative di dalam kelas
(Biggs, 2003). Namun pada saat terjadi pandemi, siswa tidak bisa belajar secara aktif langsung di
dalam kelas. Hal ini mengakibatkan peserta didik menjadi kurang aktif dan tingkat pemahaman
mereka menurun. Apabila tidak disikapi dan dibuat media pembelajaran yang sesuai, kondisi
seperti itu dikhawatirkan akan menurunkan kualitas dari pendidikan dan tidak tercapainya tujuan
pendidikan nasional. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk mengatasi hal ini. Tujuan dari
artikel ini adalah untuk mengetahui dan menelaah permasalahan pada media pembelajaran online
dan menganalisis solusi agar guru mengetahui media pembelajaran yang dapat meminimalisisr
permasalahan dan siswa tetap dapat memahami dengan baik materi pembelajaran meskipun
melalui media online.
KAJIAN PUSTAKA
1. Media Pembelajaran
Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics (NSAFE), 2021, Vol. 1 No. 4 ISSN 2797-0760
120
Media besumber dari bahasa latin dan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah yaitu
pengantar atau. Menurut KBBI media yaitu sarana ataupun alat berkomunikasi seperti majalah,
televisi, koran, poster, spanduk, dan film (Rasyid, 2018). Media merupakan teknologi yang
membawa pesan dan dimanfaatkan sebagai keperluan atau kepentingan pembelajaran (Mahnun,
2012). Asociation of Education Comunication Technology (AECT) mengemukakan media
diartikan sebagai berbagai bentuk dan dan perantara yang digunakan dalam proses menyalurkan
pesan. Dilihat dari pendapat-pendapat tersebut, maka dapat diketahui bahwa media yaitu
berhubungan dengan penghubung atau perantara sebagai penyalur informasi dan pesan dari
berbagi sumber yang nantinya diterima oleh seseorang sebagai penerima pesan dalam proses
pembelajaran. Selain itu, dalam (Mahnun, 2012) mengatakan bahwa media merupakan segala
jenis komponen yang ada di lingkungan siswa yang dapat membangkitkan siswa untuk belajar
dalam proses pembelajaran. Berdasarkan beberapa uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran yaitu alat untuk menyampaikan pesan/materi dalam proses pembelajaran
yang dapat menambah kemampuan dan pemahaman siswa terkait materi.
Pembelajaran merupakan aktivitas dengan seseorang yang terlibat dalam usaha untuk
mendapatkan pengetahuan, keterampilan serta hal-hal yang positif dan pemanfaatan sumber-
sumber untuk kegiatan belajar. Efektivitas dalam kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh
pemilihan media pembelajaran dan faktor metode yang diterapkan. Dikarenakan media juga
merupakan salah satu komponen untuk pengajar dalam membantu dalam suatu proses
pembelajaran yang efektif untuk menjelaskan berbagai materi kepada peserta didik (Rohani,
2019). Media pendidikan dalam (Rasyid, 2018) yaitu suatu alat untuk membantu atau melengkapi
proses pembelajaran dalam aktivitas berkomunikasi antara pengajar dan peserta didik. Kutipan
dalam (Ekayani, 2017) mengatakan bahwa media pembelajaran merupakan sarana berupa alat
fisik untuk menjelaskan berbagai materi dalam proses pembelajaran, melalui video, buku, film,
dll. Jika tidak menggunakan media pembelajaran maka kegiatan komunikasi antar pengajar dan
peserta didik tidak akan terjadi serta proses belajar mengajar atau pembelajaran juga tidak bisa
optimal. Jadi, disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala hal yang dapat
membangkitkan pikiran, kemauan, dan perasaan peserta didik serta dapat menyampaikan pesan
sehingga dapat memacu pada diri peserta didik dalam terwujudnya proses belajar.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Ekayani, 2017) berjudul “Pentingnya
Penggunaan Media pembelajaran Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa” dapat diketahui
bahwa peranan media pembelajaran sangat penting dalam peningkatan prestasi siswa, karena
media pembelajaran ini berguna untuk mendorong terjadinya proses belajar pada peserta didik.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana respon peserta didik
terkait dengan media pembelajaran berbasis online yang nantinya juga akan berpengaruh pada
prestasi belajar peserta didik tersebut.
2. Media Pembelajaran Online
Menurut Ritland dan Dabbagh yang dikutip dalam (Arnesi, 2015) pembelajaran online
yaitu sistem dalam belajar dilakukan secara tersebar dan terbuka dengan memanfaatkan alat bantu
pendidikan, melalui teknologi berbasis jaringan dan internet sebagai fasilitas dalam proses
pembelajaran melalui interaksi dan aksi yang bermakna. Dabbagh dan Ritland yang dikutip dalam
(Arnesi, 2015) juga mengatakan bahwa terdapat tiga komponen dalam pembelajaran online yaitu
media pembelajaran online, strategi pembelajaran dan instruksional, serta model pembelajaran.
Media pembelajaran online didefinisikan sebagai media dengan dilengkapi alat pengendali atau
pengontrol dan dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna atau user dapat mengakses
Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics (NSAFE), 2021, Vol. 1 No. 4 ISSN 2797-0760
121
dan mengendalikan apa saja sesuai dengan kebutuhan pengguna, seperti dapat mengakses serta
mengunduh berbagai materi sebagai sumber belajar (Atsani, 2020). Media pembelajaran online
merupakan salah satu media pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan internet sehingga dapat
berkomunikasi antar sesama secara online (Putranti, 2013). Media pembelajaran online dapat
diketahui sebagai proses pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi yaitu komputer
dan dilengkapi sarana telekomunikasi (internet) serta multimedia (audio, grafis, video) yang
digunakan sebagai media dalam berinteraksi dan menyampaikan materi antara pengajar dan
peserta didik.
Media pembelajaran online memiliki beberapa macam yang dapat digunakan untuk
pembelajaran online di era pandemi Covid-19 saat ini (Atsani, 2020) yaitu media pembelajaran
online melalui WhatsappGroup; media pembelajaran online yang berasal dari google (google
suite for education) dan youtube; media pembelajaran melalui aplikasi (ruang guru, zenius,
quipper, gogle classroom); media pembelajaran online melalui aplikasi tatap muka (zoom, google
meet). Dari berbagai macam media pembelajaran onine tersebut, pengajar hendaknya
memperhatikan beberapa kriteria dalam pemilihan media tersebut, yaitu kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan, ketepatgunaan media pembelajaran tersebut dalam proses
pembelajaran, kesesuaian dengan keadaan peserta didik, keterampilan pengajar dalam
mengoperasikan media, ketersediaan media pembelajaran, serta mutu teknis media pembelajaran.
Keuntungan dalam menggunakan media pembelajaran online (Atsani, 2020), yaitu
tingginya interaktivitas dan bersifat mandiri; dapat menggunakan audio, teks, video, maupun
animasi, sehingga memiliki banyak pengalaman belajar dalam penyampaian informasi;
kemampuan mengingat dapat meningkat; dan memiliki kemudahan dalam mengakses materi,
menyampaikan, mengunduh, memperbarui isi, berpartisipasi dalam forum diskusi, serta untuk
berkomunikasi secara langsung dapat menggunakan link video conference. Selain itu, menurut
Bates dan wulf (Putranti, 2013) kelebihan dalam media pembelajaran online yaitu interaksi
pembelajaran dapat ditingkatkan (enchange interactivity); kemudahan berinteraksi dalam
pembelajaran kapan saja dan dimana saja (place and time flexibility); jangkauannya lebih luas;
serta kemudahan dalam menyimpan dan menyempurnakan atau meng-update materi
pembelajaran. Sedangakan kekurangan dalam menggunakan media pembelajaran berbasis online
yaitu interaksi antara pengajar dan peserta didik ataupun antar peserta didik berkurang sehingga
mengkibatkan terlambatnya pembentukan nilai dalam proses pembelajaran; minimnya fasilitas
internet karena tidak semua dapat memilikinya seperti berkaitan dengan tersedianya listrik,
jaringan internet, komputer, maupun telepon; serta kurangnya tenaga yang memiliki pengetahuan
dan ketrampilan di bidang internet dan juga pengusaan bahasa komputer.
3. Pemahaman Siswa
Secara konsep pemahaman merupakan kemampuan untuk menjelaskan istilah pada proses
pembelajaran menggunakan bahasa orang lain atau bahasa sendiri. Bisa juga diartikan sebagai
kemampuan dalam menguraikan sebuah teori dan mengamati implikasi atau konsekuensi,
menebak kemungkinan maupun dampak dari suatu hal (Nasution, 1999). Pemahaman merupakan
taraf kemampuan yang mengharapkan sasaran pengujian dapat memahami makna atau konsep,
situasi, dan juga faktor dari hal yang didapatkannya. Berdasarkan hal tersebut, sasaran pengujian
bukan hanya paham hafalan, namun juga memahami makna atau konsep dari realita maupun
permasalahan yang ditanyakan (Purwanto, 2010).
Menurut Benyamin pemahaman merupakan kesanggupan setiap orang untuk memahami
sesuatu hal setelah diketahui dan juga diingat. Peserta didik dapat dikatakan paham jika ia mampu
Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics (NSAFE), 2021, Vol. 1 No. 4 ISSN 2797-0760
122
menjelaskan ataupun memberikan detail lebih rinci mengenai suatu hal yang dipelajari dengan
bahasa mereka sendiri (Sudjiono, 2011).
Berdasarkan teori para ahli tersebut, kesimpulannya yaitu pemahaman siswa merupakan
kemampuan siswa dalam menjelaskan dan meng uasai suatu hal melalui pemahaman dari hal yang
dipelajari. Dengan demikian pemahaman merupakan kompetensi seseorang dalam hal memahami
dan menjelaskan sesuatu yang berada dalam berbagai teori yang dipelajarinya.
Penjabaran pemahaman menurut Sudjana dalam (Sudjana, 2012), diantaranya:
1. Menerjemahkan
Menerjemahkan dalam hal ini tidak terkait perubahan bahasa saja, namun juga dari
konsep abstrak menjadi hal yang lebih jelas dan mudah untuk orang yang memahaminya.
2. Menginterpretasikan/ Menafsirkan
Interpretasi/menafsirkan merupakan kemampuan dalam memahami ide-ide utama atau
hal pokok pada suatu komunikasi.
3. Mengekstrapolasi
Dalam hal ini lebih mewajibkan kemampuan penguasaan lebih dengan cara ekstrapolasi
mengharapkan seseorang dapat melihat jauh kedepan dan membuat prediksi terkait hal
yang lebih pasti.
Salah satu aspek kognitif yaitu pemahaman. Dalam aspek tersebut penelitian dapat
dilakukan dengan tes lisan dan tulis, Sedangkan dalam teknik penilaiannya dapat dilakukan
dengan memberikan soal benar dan salah atau dengan soal bentuk essay yang akan menghasilkan
jawaban berupa uraian rumusan kata-kata beserta contohnya (Hamalik, 2002).
Indikator dalam pemahaman menurut (Sumarmo, 2014) yaitu siswa dapat menjelaskan
ulang konsep, mengklasifikasikan berdasarkan konsepnya, mencontohkan dan non – contoh dari
sebuah konsep, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk, misalnya diagram, menganalisis dan
membuat pengembangan dari konsep, menggunakan prosedur tertentu, dan juga menerapkan
konsep untuk memecahkan permasalahan.
Kompetensi merupakan kecakapan terhadap penguasaan dari penugasan, keterampilan, dan
juga afektif(sikap) yang dibutuhkan dalam mencapai keberhasilan (Mulyasa, 2003). Berdasarkan
hal tersebut, kompetensi berarti mencakup berbagai hal di atas yang harus dimiliki dan pahami
oleh peserta didik agar mampu menyelesaikan tugas yang diperoleh di sekolah sesuai dengan
kemampuan serta kecakapan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
Dari pernyataan di atas dapat terlihat bahwa capaian pemahaman di sini merupakan hasil
akhir dari kemampuan intelegensi peserta didik dalam proses memahami, mengusai,
menyelesaikan masalah, hingga melakukan prediksi terhadap suatu hal yang sedang dipelajari.
Nantinya dengan kecakapan setiap peserta didik akan menghasilkan capaian yang berbeda-beda
tergantung pada intelegensi masing-masing peserta didik.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Pendekatan ini digunakan untuk melihat suatu kasus yang terjadi saat ini dan memusat
pada sebuah objek. Penelitian kami menganalisis bagaimanakah keefektifan pembelajaran online
selama adanya Covid-19 terhadap siswa akuntansi, dimana media pembelajaran sangat berperan
dalam hal ini.
Pendekatan ini digunakan karena untuk menganalisis hal ini, dibutuhkan penjelasan dari
orang lain yang dapat mengembangkan pemahaman kita terhadap suatu kasus. Hal ini didasarkan
pada penjelasan dari orang lain tersebut.
Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics (NSAFE), 2021, Vol. 1 No. 4 ISSN 2797-0760
123
Fokus penelitian yang digunakan yaitu memahami dan menganalisis permasalahan media
pembelajaran online pada jurusan akuntansi di SMK N 1 Pogalan. Hal ini karena di SMK N 1
Pogalan menerapkan pembelajaran online dan menggunakan media pembelajaran yang cukup
bervariasi. Keefektifan media pembelajaran ini terdiri dari aspek hasil belajar serta pengalaman
siswa dan guru dalam menjalankan pembelajaran online. Partisipan dari penelitian ini yaitu siswa
dan guru SMK N 1 Pogalan jurusan akuntansi yang mempelajari materi dengan menggunakan
pembelajaran online.
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi ke SMK N 1 Pogalan dan melakukan
wawancara kepada guru dan siswa. Sehingga sumber data pada penelitian ini berasal dari guru
dan siswa di SMK N 1 Pogalan. Wawancara yang dilakukan yaitu semi-struktur dengan
menyampaikan dan menanyakan beberapa aspek kepada subjek penelitian. Beberapa aspek
tersebut berhubungan dengan tujuan penelitian dan kepentingannya, bagaimana prosedurnya, dan
beberapa pertanyaan terkait permasalahan media pembelajaran online.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Penerapan Pembelajaran Online di SMK N 1 Pogalan
SMK N 1 Pogalan menerapkan pembelajaran online sebagai usaha dalam menyambung
kegiatan pembelajaran tatap muka yang terkendala karena dilarangnya berkerumun untuk
mencegah penyebaran Covid-19. Pembelajaran online yang dilakukan di SMK N 1 Pogalan
bersifat synchronous dan asynchronous. Synchronous merupakan proses pembelajaran yang
dilakukan oleh peserta didik dengan pengajar pada waktu yang sama atau secara langsung melalui
aplikasi tatap muka. Sedangkan asynchronous dilakukan dengan cara memberikan bahan ajar
ataupun video pembelajarang secara tidak langsung. Pembelajaran online ini dilaksanakan dengan
menggunakan suatu aplikasi pembelajaran serta berbagai layanan yang dapat digunakan sebagai
kelas virtual melalui web dengan memanfaatkan jaringan internet. Dalam pembelajaran secara
online, pengajar memberikan mater-materi melalui suatu aplikasi ataupun kelas-kelas virtual dan
dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
google classroom, zoom, google meet, maupun melalui diskusi whatsapp. Untuk bahan
materinya, guru membuat power point video interaktif yang lebih variatif lalu dikirimkan ke
peserta didik maupun membuat modul pembelajaran sendiri. Pembelajaran secara online ini juga
dapat meningkatkan kemandirian peserta didik dalam belajar. Secara mandiri peserta didik dapat
mengakses berbagai informasi yang berkaitan dengan materi-materi yang diajarkan oleh guru dan
tugas-tugas yang telah diberikan. Menurut Kuo et al,. (2014) yang dikutip dalam (Firman, 2020)
mengatakan bahwa pembelajaran yang dilakukan secara online lebih berpusat pada peserta didik
(student centered), sehingga otonomi serta tanggung jawab peserta diidk dapat muncul dalam
belajar.
Aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan oleh peserta didik yaitu membaca berbagai
referensi di internet, selain itu di SMK N 1 Pogalan juga menyediakan aplikasi perpustakaan
digital yaitu “PERPUSTAKAAN SMK NEGERI 1 POGALAN” yang dapat diunduh pada
playstore. Aplikasi ini sangat efektif digunakan disaat pandemi yang mengharuskan peserta didik
untuk belajar secara online. Di dalam aplikasi tersebut, disediakan bermacam – macam buku yang
sesuai dengan kurikulum yang dapat diakses oleh peserta didik kapan saja dan dimana saja.
Sehingga peserta didik dapat secara leluasa mengakses materi-materi yang ada di aplikasi
perpustakaan tersebut yang bertujuan utuk menunjang proses pembelajaran online yang
dilakukan.
Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics (NSAFE), 2021, Vol. 1 No. 4 ISSN 2797-0760
124
Sehingga, penerapan pembelajaran online ini sangat fleksibilitas dalam pelaksanaannya
dan juga pengetahuan peserta didik menjadi lebih luas dikarenakan dapat mengakses berbagai
informasi secara mandiri. Namun, pembelajaran online yang diterapkan di SMK N 1 Pogalan
hanya mendapat tanggapan yang baik bagi sebagian peserta didik, dikarenakan beberapa peserta
didik masih banyak memiliki kendala dalam mengikuti pembelajaran online, seperti masalah
ketersediaan paket data atau layanan internet, karena sebagian besar peserta didik menggunakan
paket data atau layanan selular daripada menggunakan layanan WiFi. Tidak semua peserta didik
dapat membeli paket data internet, karena dalam pembelajaran online yang melalui konferensi
video akan menghabiskan kuota internet yang sangat banyak. Hal tersebut menyebabkan
pembelajaran online menjadi tidak efektif karena masih ada beberapa peserta didik yang
terkendala dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
b. Media Pembelajaran Online di SMK N 1 Pogalan dan Tingkat Pemahaman
Keefektifan media pembelajaran terlihat dari bagaimana perubahan pemahaman siswa
terhadap suatu materi. Efektivitas dalam media pembelajaran di SMK N 1 Pogalan terlihat apabila
nilai peserta didik memenuhi Kriteria Ketuntasan Belajar siswa. Kriteria Ketuntasan Belajar siswa
ini tercapai apabila siswa dapat menyelesaikan tugas dengan baik, mampu menguasai indikator
kompetensi dan juga dapat memenuhi tujuan pembelajaran dengan minimal 80% dari seluruh
tujuan pembelajaran. Akumulasi nilai minimal yang didapat oleh peserta didik pada SMK N 1
Pogalan yaitu 80. Berdasarkan hal ini, maka keefektifan media pembelajaran dapat terlihat dari
banyaknya siswa yang mendapatkan nilai minimal 80.
Grafik 1. Perbandingan Nilai Pembelajaran Offline dan Online
Terlihat pada grafik tersebut nilai pada saat pembelajaran offline sebagian besar memenuhi
nilai minimal yaitu 80 meskipun terdapat 1 orang yang mendapat nilai 60. Pada saat pembelajaran
online, terdapat beberapa siswa yang memiliki nilai kurang dari 80. Namun, dalam hal ini
perbedaan nilai tidak terlalu signifikan.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Nilai Offline
Nilai Online
Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics (NSAFE), 2021, Vol. 1 No. 4 ISSN 2797-0760
125
Berdasarkan hasil wawancara, perbedaan nilai tersebut sebagian besar disebabkan oleh
kondisi jaringan rumah mereka dan kondisi ekonomi. Untuk media pembelajaran yang digunakan
tidak ada permasalahan yang signifikan, namun diperlukan pengembangan agar media
pembelajarannya lebih menarik dan dapat meningkatkan nilai dari peserta didik.
Media pembelajaran yang digunakan di SMK N 1 Pogalan dinilai kurang efektif karena
dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa siswa yang belum mengerti bagaimana cara
menggunakannya. Hal ini seharusnya dapat diatasi dengan beberapa sosialisasi terkait
penggunaan media pembelajaran tersebut. Banyak siswa juga kesusahan dalam mengakses media
pembelajaran karena keterbatasan akses internet di rumah mereka. Namun mereka dapat
menggunakan wifi sekolah secara gratis untuk proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara kepada guru, media pembelajaran yang digunakan di SMK
ini salah satunya adalah perpustakaan online. Dalam perpustakaan online ini menyediakan
berbagai buku referensi yang dapat dibaca oleh peserta didik. Perpustakaan online ini dapat
meningkatkan sumber bacaan siswa yang nantinya dapat menambah tingkat pemahaman siswa.
Perpustakaan online ini menyediakan berbagai macam buku dan latihan. Namun seringkali
penggunaan dari media ini kurang efektif karena terdapat beberapa siswa yang kurang mengerti
dan tidak pernah membuka media tersebut. Akibatnya, beberapa siswa menilai bahwa media
pembelajaran tersebut kurang efektif.
Media pembelajaran di SMK N 1 Pogalan dinilai kurang efektif terhadap tingkat
pemahaman siswa bukan karena media pembelajaran tersebut buruk, melainkan beberapa siswa
yang kurang mengerti dan kurang serius dalam mengikuti proses pembelajaran. Pelaksanaan dari
pembelajaran juga kurang optimal, hal ini karena ketika belajar dari rumah banyak sekali hal –
hal yang mengganggu proses pembelajaran sehingga dapat menurunkan tingkat pemahaman
siswa.
c. Permasalahan dan Solusi dalam Keefektifan Penerapan Media Pembelajaran Online di
Tengah Pandemi
Permasalahan dalam Penerapan Media Pembelajaran Online
Pandemi covid-19 ini merupakan bencana dunia. Penerapan work from home maupun study
from home tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Adanya covid-19 ini seakan – akan membuat
manusia berhenti dalam melakukan aktifitas seperti biasanya padahal hidup harus terus berjalan,
salah satunya adalah proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang biasa dilakukan adalah
secara tatap muka, sehingga siswa dan guru menjadi terbiasa untuk bertatap muka dalam
penyampaian materi dan siswa menjadi lebih baik dalam memahami materi. Namun, karena
adanya covid-19 menuntut siswa dan guru untuk belajar secara online dengan melalui media
pembelajaran yang harus difikirkan oleh guru. Dengan adanya media pembelajaran ini, siswa
akan semakin dapat menguasai dan memahami materi. Namun tidak semua siswa mampu untuk
menguasai media pembelajaran ini yang berakibat menurunnya tingkat pemahaman siswa. Alasan
tersebut merupakan permasalahan dalam keefektifan penerapan media pembelajaran online
ditengah pandemi yang akan dijelaskan berikut.
Pertama, kurangnya pemahaman siswa terkait penggunaan media pembelajaran.
Pemahaman siswa terkait penggunaan media pembelajaran pada saat pandemi sangat penting
untuk diperhatikan. Hal ini karena tanpa adanya pemahaman tersebut, peserta didik tidak akan
bisa untuk mengikuti proses pembelajaran. Mereka terbiasa menggunakan media pembelajaran
seadanya pada saat offline, seperti PPT yang nantinya akan dijelaskan secara langsung oleh guru
mereka tanpa mereka kesusahan masuk dalam google meet maupun zoom. Hal ini menjadikan
Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics (NSAFE), 2021, Vol. 1 No. 4 ISSN 2797-0760
126
mereka akan susah dalam memahami media pembelajaran yang dilakukan secara online tanpa
dibimbing terlebih dahulu.
Kedua, kurangnya ketertarikan siswa terkait penggunaan media pembelajaran.
Pembelajaran di rumah menjadikan siswa untuk malas dalam sekolah. Hal ini karena ketika
dirumah, peserta didik akan selalu merasa bahwa rumah adalah tempat istirahat dan bukan tempat
sekolah. Mindset yang mereka miliki bahwa proses pembelajaran hanya dilakukan di sekolah. Hal
ini menjadikan siswa akan semakin malas dalam proses pembelajaran yang sangat berpengaruh
terhadap tingkat pemahaman siswa terkait suatu materi.
Ketiga, buruknya akses internet pada rumah mereka. Kunci dari pembelajaran online
adalah akses internet yang memadai. Namun sayangnya, banyak siswa yang rumahnya berapa
pada jangkauan internet yang rendah. Mereka akan kesusahan mencari signal apalagi pada saat
zoom. Mereka akan tertinggal dari teman – teman yang lain padahal mereka juga bersemangat
untuk sekolah. Hal ini menjadikan ketimpangan nilai dalam proses pembelajara, dimana siswa
yang tertinggal pasti nilainya juga akan menurun.
Keempat, kondisi ekonomi siswa yang heterogen. Dalam proses pembelajaran online
memerlukan internet. Untuk pembelian internet tersebut, dibutuhkan uang untuk membeli kuota
internet. Apabila siswa tersebut kondisi ekonominya menengah ke bawah akan sangat terbebani
jika setiap bulan harus membeli kuota internet yang tidak murah.
Solusi dalam Penerapan Media Pembelajaran Online
Beberapa solusi yang bisa diterapkan dalam permasalahan media pembelajaran online
diantaranya:
1. Melakukan sosialisasi kepada siswa terkait penggunaan media pembelajaran
Sosialisasi terkait penggunaan media pembelajaran sangat penting agar siswa dapat
mengikuti proses pembelajaran dengan benar – benar baik. Sosialisasi ini dapat diadakan
melalui seminar online atau melalui sosialisasi offline dengan dihadiri oleh siswa secara
bergantian. Sosialisasi ini dilakukan dengan tujuan agar peserta didik mampu
mengoperasikan dan memahami media pembelajaran yang dapat meningkatkan tingkat
pemahaman mereka.
2. Membuat media pembelajaran yang menarik
Siswa yang malas untuk mengikuti proses pembelajaran secara online, tentunya akan
bersemangat ketika media pembelajaran yang digunakan menarik dan mudah
dioperasikan. Pembuatan media pembelajaran yang menarik ini dapat dilakukan dengan
menggabungkan teknologi dan juga pemahaman guru terkait pembuatannya.
3. Menyediakan media pembelajaran secara offline bagi siswa yang akses internet
rumahnya sulit
Beberapa siswa yang memiliki kendala akses internet sulit tetap akan bisa mengikuti
pembelajaran namun dengan media pembelajaran secara offline. Mereka dapat datang ke
sekolah untuk meminta file media pembelajaran secara langsung tanpa melalui internet.
Dengan hal ini, sekolah harus tetap melayani siswanya dengan baik.
4. Menyediakan wifi di sekolah atau paket data gratis dari sekolah
Siswa yang keadaan ekonomi nya menengah ke bawah dapat datang ke sekolah dengan
menggunakan wifi sekolah untuk mengikuti proses pembelajaran. Tentunya mereka juga
harus tetap mematuhi protocol kesehatan saat menggunakan wifi tersebut. Sekolah juga
bisa menyediakan anggaran untuk paket data siswa yang memiliki keterbatasan ekonomi
tersebut sehingga mereka dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dirumahnya.
Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics (NSAFE), 2021, Vol. 1 No. 4 ISSN 2797-0760
127
SIMPULAN
Dari hasil kegiatan observasi yang dilakukan di SMK Negeri 1 Pogalan masih banyak gap
yang muncul dari pelaksanaan proses pembelajaran online mulai dari menurunnya nilai siswa
hingga ketidaksesuaian beberapa media pembelajaran pada beberapa siswa. Penurunan nilai yang
didapat siswa memang terlihat tidak terlalu signifikan namun secara tidak langsung
memperlihatkan bahwa pelaksanaan pembelajaran online pada SMK Negeri 1 Pogalan kurang
efektif, sehingga perlunya dikaji kembali hal-hal yang mempengaruhi penurunan nilai siswa.
Seperti dalam hasil wawancara terlihat bahwa siswa merasa terdapat ketidaksesuaian dalam
beberapa media pembelajaran dikarenakan masalah ekonomi salah satunya untuk pembelian
kuota, yang dimana dalam kondisi pandemi banyak sekali terjadi pengurangan perkerja sehingga
akan semakin mempersulit kondisi perekonomian. Dan juga tidak sedikit siswa yang kurang
paham mengenai cara mengakses berbagai media pembelajaran yang diberikan, baik yang
disediakan oleh guru maupun dari pihak sekolah. Dimana hal tersebut menghambat proses
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan maksimal, dan siswa akan
tertinggal dari segi materi dibanding teman-temannya yang memiliki perekonomian menengah
keatas serta paham cara mengakses media pembelajaran yang di berikan oleh guru maupun
sekolah.
Diluar beberapa hal tersebut, faktor internal dari tiap siswa juga mempengaruhi berjalan
dengan efektif atau tidaknya proses pembelajaran. Seperti beberapa kondisi mental siswa yang
secara tidak langsung merasakan bahwa proses pembelajaran online yang terjadi di rumah
mungkin menyulitkan siswa dalam berkonsentrasi karena banyaknya gangguan baik itu karena
malas, keinginan untuk tidur, dan juga tidak memungkiri jika situasi maupun kondisi rumah siswa
mungkin kurang mendukung untuk berjalannya proses pembelajaran online dengan maksimal.
Sehingga perlunya pihak guru ataupun sekolah merespon berbagai kondisi yang
mempengaruhi penurunan keefektifan proses pembelajaran online. Seperti melakukan sosialisai
terhadap siswa-siswa yang kurang memahami bagaimana cara mengakses media-media yang
disediakan guru maupun sekolah, hal tersebut dapat dilakukan dengan seminar offline dengan
pembatasan jumlah, dilakukan secara bergantian dan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang
ada. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk memberikan bimbingan tutorial pengaksesan
melalui youtube sehingga tidak seluruh siswa datang kesekolah. Untuk siswa-siswa yang
terkendala kondisi ekonomi dapat diatasi dengan memperbolehkan siswa datang kesekolah untuk
mengakses pembelajaran yang sedang berjalan menggunakan wifi yang disediakan oleh sekolah
dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ada, dapat juga di kondisikan dengan
menyiapkan materi offline dalam bentuk file sehingga siswa dapat datang ke sekolah untuk
mengcopy file materi tanpa harus menggunakan kuota dan hal ini mungkin akan sangat membantu
siswa sehingga tidak sampai ketinggalan materi. Sedangkan untuk mengatasi siswa yang malas
dapat diatasi dengan penggunaan media pembelajaran yang kreatif, menarik dan tidak monoton,
sehingga diluar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal juga akan memberikan
vibes yang berbeda ditiap pembelajarannya sehingga siswa juga merasa tertarik dan senang dalam
setiap pembelajarannya. Meminimalisir kondisi-kondisi yang menghambat proses pembelajaran
online dengan kebijakan dan perlakuan yang tepat sangatlah mempengaruhi keefektifan proses
pembelajaran online dalam mencapai tujuan pembelajaran dan berharap dengan solusi-solusi
tersebut proses pembelajaran online dengan berbagai macam medianya dapat melebihi capaian
pada proses pembelajaran offline.
Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics (NSAFE), 2021, Vol. 1 No. 4 ISSN 2797-0760
128
DAFTAR PUSTAKA
Arnesi, N. (2015). Penggunaan Media Pembelajaran Online – Offline dan Komunikasi
Interpersonal terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris. Jurnal Teknologi Informasi &
Komunikasi Dalam Pendidikan, 2(1), 88.
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/teknologi/article/download/3284/2952
Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada.
Atsani, Z. (2020). Transformasi Media Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal Studi Islam, 1(1), 85–86.
Biggs, J. (2003). Teaching for Quality Learning at University. Open University Press.
Dani, S., Siswandari, & Hamidi, N. (1985). Strategi Meningkatkan Hasil Belajar
Akuntansi melalui Metode Blended Learning Berbasis Edmodo Social Networking.
Membangun Daya Saing Bangsa, 2002, 167–177.
Ekayani, P. (2017). Pentingnya Penggunaan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa. Research Gare. https://www.researchgate.net/profile/Putu-
Ekayani/publication/315105651_PENTINGNYA_PENGGUNAAN_MEDIA_PE
MBELAJARAN_UNTUK_MENINGKATKAN_PRESTASI_BELAJAR_SISWA
/links/58ca607eaca272a5508880a2/PENTINGNYA-PENGGUNAAN-MEDIA-
PEMBELAJARAN-UNTUK-MENINGKATKAN-PRESTASI-
Firman. (2020). Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19. Indonesian Journal
of Educational Science (IJES), 2(2), 83–85.
Hamalik, O. (2002). Psikologi Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo.
Mahnun, N. (2012). Media Pembelajaran (Kajian Terhadap Langkah - langkah Pemilihan
Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran). Jurnal Pemikiran Islam, 37(1),
28. http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/view/310/293
Mulyasa. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi: konsep, karakteristik, dan
implementasi. Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. (1999). Teknologi Pendidikan. CV Jammars.
Purwanto, N. (2010). Prinsip - prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja
Rosdakarya.
Putranti, N. (2013). Cara Membuat Media Pembelajaran Online Menggunakan Edmodo.
Jurnal Pendidikan Informatika Dan Sains, 2(2).
Rasyid, I. (2018). Manfaat Media Dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Dan
Matematika, 7(1), 92–93.
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/axiom/article/view/1778/1411
Rohani. (2019). Media Pembelajaran. http://repository.uinsu.ac.id/8503/1/Diktat Media
Pembelajaran RH 2019.pdf
Sudjana, N. (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya.
Sudjiono, A. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Rajawali Pers.
Sumarmo, U. (2014). Asesmen Soft Skill dan Hard Skill Matematik Siswa dalam
Kurikulum 2013. 1–30.
Yulianto. (2009). Pengembangan Media Pembelajaran IPA Sub Materi Organ Tubuh
Manusia dengan Pemanfaatan Animasi dalam MS. PowerPoint untuk
Meningkatkan Daya Ingat Siswa Siswa. In Skripsi Tidak Diterbitkan.