Mbelik Pace edisi 9

Post on 22-Mar-2016

231 views 1 download

description

Space Iklan diberikan kepada tim RT 01 Joyopranan dengan kue brownies ketela. Sedangkan Juara III diberikan kepada tim RT 05 elain Gebyar PAUD, Sarirejo II dengan Bolu Kukus Singkong. Juara Harapan I dari Jumat (25/12) lalu RT 05 Singosaren III dan Juara Harapan II diberikan kepada HIMPAUDI. Dengan bergabung dengan organisasi ini, ada , Nyampah Cry No No

Transcript of Mbelik Pace edisi 9

Space Iklan

Disampaikan oleh Ibu Sundari, Pengawas TK kecamatan

Banguntapan sekaligus Ketua IGTKI Kab Bantul, usia dini

antara 0-8 tahun adalah usia emas (golden age), dimana

sebagian besar otak berkembang dengan pesat. Oleh karena

itu, perlu adanya rangsangan-rangsangan yang nantinya

mempengaruhi pembentukan perilaku.

Pendapat senada disampaikan Ketua HIMAPUDI, Ibu

Annisa bahwa usia dini adalah usia emas. Perlu adanya stimulan

pendidikan dalam minimal 6 elemen, yaitu kognitif,

psikomotorik, bahasa, sosial emosi, agama, dan seni.

Menurut Ibu Sri Rahayu, ketua panitia, acara ini

dilatarbelakangi oleh laporan PAUD pada bulan November lalu.

Menurut laporan tersebut, semua kelompok PAUD masih

berjalan. Hanya saja terjadi penurunan jumlah peserta didik.

Muncul pemikiran mengadakan acara yang dapat memotivasi ingosaren-Jumat (25/12) lalu bertempat di Grha mereka mengikuti PAUD. Masih menurut Ibu Sri Rahayu, yang Bhakti Singosari digelar Gebyar PAUD. Acara ini juga Ketua Pokja II Tim Penggerak PKK Desa, acara diadakan diselenggarakan dalam semangat peringatan Hari Ibu S25 Desember karena bertepatan dengan Peringatan Hari Ibu yang diperingati 22 Desember lalu. Acara yang dan juga libur panjang.dilaksanakan oleh Pokja II Tim Penggerak PKK Singosaren ini Acara ini mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak.

dimulai pukul 08.00 – 11.00 wib. Salah satunya Ibu Sundari, yang merasa tersanjung telah Gebyar PAUD diikuti oleh 4 kelompok PAUD yang ada di diundang dalam acara ini. Terlebih ketika melihat jumlah Desa Singosaren, yaitu PAUD Jelita (Sarirejo I), PAUD peserta didik yang hadir kurang lebih mencapai 150 anak Mutiara Harapan (Sarirejo II), PAUD Ceria (Semoyan), dan ditambah dengan jumlah wali. Namun, menurut beliau masih PAUD An-Nisa (Padukuhan III).ada beberapa hal yang menjadi koreksi, antara lain diharapkan Selain itu, acara ini dihadiri oleh Lurah Desa Singosaren;

secara prosedural seluruh kelompok PAUD mengurus izin agar Ketua Penggerak PKK Kecamatan Banguntapan, Ibu Sukendro;

lebih mantap. Selain itu, perlu adanya peningkatan SDM dari Ketua IGTKI (Ikatan Guru TK Indonesia) tingkat Kabupaten,

pengajar PAUD dan juga pembelajaran rutin, “semakin sering Ibu Sundari; Ketua HIMPAUDI (Himpunan Pengajar PAUD)

semakin baik” katanya.Kabupaten, Ibu Annisa; dan beberapa tamu undangan lainnya. Apresiasi juga diberikan oleh Ibu Annisa. Menurut beliau, Gebyar PAUD ini mengambil tema ”DENGAN HARI IBU

PAUD di Singosaren sangat potensial. Salah satunya K I T A S I A P K A N G E N E R A S I P E N E R U S Y A N G

kesadaran orang tua yang sangat baik. Mereka peduli dengan BERKUALITAS”. Hal ini terkait dengan peran ibu yang sangat

pendidikan anak-anaknya. Hal ini ditunjukkan dengan penting sebagai pendidik utama bagi anak-anaknya.

kesediaan mereka menunggui anaknya dari awal hingga akhir Disampaikan oleh Ketua Penggerak PKK Kecamatan

proses pembelajaran. Hanya saja memang masih ada yang Banguntapan, Ibu Sukendro, pendidikan utama bagi seorang

perlu dikoreksi, terutama masalah SDM dari Pendidik. Perlu anak berasal dari Ibu. Oleh karena itu, perlu ada pembinaan

adanya peningkatan kualitas pendidik, salah satunya dengan bagi Ibu. Dalam perbincangan dengan redaksi, Ibu Sukendro

mengikuti pendidikan dan latihan. Selain itu, Ibu Annisa juga juga menyampaikan bahwa ibu adalah Ingin Berbudi Utama

berharap seluruh kelompok PAUD bergabung dengan (Ibu). Seorang Ibu harus jempol, mituhu, jujur, dan pintar.

HIMPAUDI. Dengan bergabung dengan organisasi ini, ada dibawa ke lokasi lomba.

banyak keuntungan yang dapat diperoleh, antara lain Berbagai macam kreasi

pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan akses informasi makanan kecil tersedia

yang lebih cepat terkait dengan perkembangan PAUD. disana. Semuanya sangat

Koreksi yang disampaikan oleh Ibu Sundari dan Ibu Annisa menggugah selera.

juga dirasakan oleh Ibu Sri Rahayu yang menjadi ketua Pokja Redaksi berkesempatan

II PKK Desa. Beliau menyadari bahwa masih sedikit pengajar untuk mengambil gambar

PAUD di Desa Singosaren yang memang mempunyai latar d a n j u g a m e n c i c i p i

belakang pendidik. Sebagian besar hanya berasal dari beberapa kreasi dari Ibu-Ibu Singosaren. Ternyata bukan

sukarelawan yang belum mendapatkan pelatihan secara formal hanya tampilannya yang menarik tetapi rasanya mampu

sebagai pendidik PAUD. Hal ini berimbas pada kualitas menggoyang lidah. Ketela yang selama ini kita kenal sebagai

pembelajaran yang diberikan. Acara Gebyar PAUD ini juga makanan 'ndeso' berubah menjadi makanan yang sangat lezat.

menjadi salah satu upaya untuk memberikan contoh Ada yang dicampur dengan daging, telur, coklat, maupun keju.

pembelajaran PAUD yang benar. Menurut beliau, diindikasikan Semuanya mampu menjadikan ketela yang semula bernilai

bahwa tidak semua kelompok PAUD yang memang menjalankan ekonomi rendah menjadi makanan dengan nilai ekonomi yang

pembelajaran sesuai standar PAUD yang benar. lebih tinggi.

Koreksi juga disampaikan Oleh Ibu Siti Asfiah. Ada Setelah menunggu beberapa saat, tim juri akhirnya

beberapa poin penting yang perlu diperhatikan. Harapan mengumumkan hasil lomba. Sebelum mengumumkan, tim juri

beliau, semua kelompok PAUD harus berjalan, apalagi m e m b e r i k a n b e b e r a p a

sekarang setiap kelompok PAUD telah mendapatkan alokasi masukan bagi seluruh peserta.

dari ADD (Anggaran Dasar Desa) sebesar 500ribu rupiah. Menurut juri, lebih baik

Selain itu, setiap kelompok PAUD harus mempunyai izin dan menghindari penggunaan

juga bergabung dengan HIMPAUDI. Sejauh ini yang telah staples, yang dapat diganti

memiliki izin dan tergabung dalam HIMPAUDI baru PAUD dengan lidi. Selain itu, peserta

Mutiara Harapan (Sarirejo II). d i h a r a p k a n l e b i h

Ibu Asfi juga menyampaikan bahwa untuk mewujudkan memperhatikan kebersihan.

PAUD yang berkualitas, perlu adanya kerjasama antara orang Akan lebih baik jika makanan

tua, guru, dan anak didik itu sendiri. Selain itu juga perlu tersebut ditutup, baik dengan plastik ataupun daun pisang.

adanya peningkatan kualitas pendidik. Diharapkan GEBYAR Makanan juga sebaiknya menggunakan pewarna alami.

PAUD ini menjadi tonggak bagi forum pendidik PAUD se Desa Sedangkan kriteria penjurian pada lomba kali ini adalah

Singosaren. kebersihan, penyajian, dan juga rasa.

Tim juri memutuskan memberikan Juara pertama kepada

tim dari RT 03 Semoyan dengan sus sangga buwana. Juara II KETELA YUMMY...!!diberikan kepada tim RT 01 Joyopranan dengan kue brownies

ketela. Sedangkan Juara III diberikan kepada tim RT 05 elain Gebyar PAUD,

Sarirejo II dengan Bolu Kukus Singkong. Juara Harapan I dari Jumat (25/12) lalu

RT 05 Singosaren III dan Juara Harapan II diberikan kepada SKomplek Kelurahan RT 04 Sarirejo I.

Desa S i ngosaren j uga Menurut Ibu Asfiah, Ketua Tim Penggerak PKK Desa

dimeriahkan dengan lomba Singosaren, pemilihan bahan ketela merupakan program dari

masak kreasi bahan ketela. PKK Kabupaten yang memang

Program ini diselenggarakan sedang mengembangkan kreasi

oleh Pokja III Tim Penggerak PKK Desa Singosaren. Peserta makanan dari bahan nonberas.

lomba adalah ibu-ibu dari setiap RT di wilayah Desa Meskipun belum ada rencana

Singosaren. Satu RT diwajibkan mengirimkan minimal satu kedepan dari program ini,

kreasi mereka. Juri pada perlombaan ini adalah perwakilan paling tidak lomba kali ini

dari tim penggerak PKK Kecamatan Banguntapan.menunjukkan potensi yang luar

Pagi dini hari Ibu-ibu sudah harus menyiapkan masakan biasa dari Ibu-Ibu Singosaren.

mereka. Pada pukul 07.00 pagi, hasil kreasi mereka sudah

NoNo

,

NyampahCry

i berbagai belahan dunia, orang beramai-ramai hati tersebut. Ia meninggal tepat pada hari keempat belas di

mengamini bahwa tanggal 14 Februari adalah hari bulan Februari pada tahun 270 Masehi. Saat itu rakyat DValentine. Di Indonesia , warganya turut menyambut Romawi telah mengenal Februari sebagai festival Lupercalia,

gembira datangnya hari kasih sayang ini, meskipun mereka tak tradisi untuk memuja para dewa. Dalam tradisi ini para pria

tahu mengapa harus ikut merayakan hari tersebut. diperbolehkan memilih gadis untuk pasangan sehari.

Asal mula hari Valentine tercipta pada zaman kerajaan Karena Lupercalia mulai pada pertengahan bulan Februari,

Romawi. Menurut adat Romawi, 14 Februari adalah hari untuk para pastor memilih nama Hari Santo Valentinus untuk

menghormati Juno. Ia adalah ratu para dewa dewi Romawi. menggantikan nama perayaan itu. Sejak itu mulailah para pria

Rakyat Romawi juga menyebutnya sebagai dewi pernikahan. Di memilih gadis yang diinginkannya bertepatan pada hari

tanggal 15 Februari dimulailah perayaan 'Feast of Lupercalia.' Valentine. Selain itu, Valentine identik dengan

Pada masa itu, para gadis dilarang berhubungan dengan para pengekspresian rasa sayang terhadap teman, kekasih, ataupun

pria. Pada malam menjelang festival Lupercalia berlangsung, kerabat.

Sebenarnya, untuk menunjukkan rasa sayang kita nama-nama para gadis ditulis di selembar kertas dan kemudian

terhadap teman, kekasih ataupun keluarga kita tak perlu dimasukkan ke dalam gelas kaca. Nantinya para pria harus

menunggu datangnya tanggal 14 februari, kita bisa mengambil satu kertas yang berisikan nama seorang gadis yang

menunjukkannya setiap hari. Kita tak perlu mengeluarkan uang akan menjadi teman kencannya di festival itu.

Tak jarang pasangan ini akhirnya saling jatuh cinta satu banyak untuk membeli coklat, bunga dan pernak-pernik lainnya

sama lain, berpacaran selama beberapa tahun sebelum untuk menunjukkan rasa sayang kita, cukup dengan perhatian

akhirnya menikah. Dibawah pemerintahan Kaisar Claudius II, yang tulus. So, apakah kalian akan tetap merayakan Valentine

Romawi terlibat dalam peperangan. Claudius yang dijuluki si Day????? (Tri R.)

kaisar kejam kesulitan merekrut pemuda untuk memperkuat

armada perangnya. Ia yakin bahwa para pria Romawi enggan

masuk tentara karena berat meninggalkan keluarga dan

kekasihnya. Akhirnya ia memerintahkan untuk membatalkan

semua pernikahan dan pertunangan di Romawi. Saint Valentine

yang saat itu menjadi pendeta terkenal di Romawi menolak

perintah ini.

Ia bersama Saint Marius secara sembunyi-sembunyi

menikahkan para pasangan yang sedang jatuh cinta. Namun

aksi mereka diketahui sang kaisar yang segera memerintahkan

pengawalnya untuk menyeret dan memenggal pendeta baik